contoh an gedung bertingkat_skripsi
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 Contoh an Gedung Bertingkat_skripsi
1/17
Makalah Tugas Akhir
BAB I
PENDAHULUAN
Latar BelakangGedung Bank Central Asia Cabang
Kayun merupakan gedung dengan 5 lantai
yang dibangun di kota Surabaya berada
dalam zonasi daerah gempa menengah.
Gedung tersebut dibangun dengan
menggunakan beton bertulang biasa dengan
sistem cor di tempat. Ditinjau dari lokasinya
Indonesia adalah negara yang terletak di
antara dua lempengan gempa tektonik yang
rawan untuk terjadi gempa. Oleh karena itu,pembangunan infrastruktur sekarang ini harus
memenuhi syarat ketahanan terhadap gempa.
Struktur yang tahan terhadap gempa
dapat meminimalisir terjadinya kerusakan
yang timbul akibat gempa. Mengingat
tingginya resiko dan intensitas gempa di
Indonesia sekarang ini, maka dalam
penyusunan tugas akhir ini akan
direncanakan gedung yang terdiri dari 10
lantai dengan semi basemen dan dirancang
sebagai gedung bank dan perkantoran diwilayah gempa kuat.
Daerah pesisir Sumatera Barat
merupakan daerah berzona gempa kuat
karena letaknya yang tepat berada di atas
perbatasan dua lempeng gempa. Kota
Padang, ibukota propinsi Sumatera Barat
dikenal dengan derah yang rawan terjadi
gempa kuat yang nantinya akan dipakai
sebagai tempat direncanakannya gedung ini.
Sehingga, Gedung Bank BCA harus
dirancang sesuai dengan perhitungan gemparencana di daerah zona gempa kuat.
Dalam perencanaannya, gedung akan
dibangun dengan menggunakan metode flatslab. Metode flat slab sendiri sebenarnya
kurang cocok bahkan tidak diperbolehkan
untuk dibangun pada daerah gempa kuat.
Untuk itu gedung tersebut direncanakan
dengan memadukan metode flat slab dan
sistem rangka gedung, dimana seluruh beban
gempa akan dipikul oleh dinding geser (shearwall) sehingga metode flat slab dapatdigunakan pada daerah gempa kuat.
Flat slab merupakan sistem pelat lantaidua arah yang memikul beban gravitasi
langsung ke kolom tanpa terdistribusi ke arah
tributari dari balok panelnya. Flat slab
dicirikan dengan adanya drop panel. DropPanelmerupakan pertambahan tebal pelat didaerah kolom yang berfungsi dalam
mengurangi tegangan geser pons yang
ditimbulkan oleh kolom terhadap pelat.
Penebalan ini juga dapat meningkatkan
besarnya momen lawanan di tempat-tempat
daerah momen negatif bekerja.
Keuntungan yang didapat bila
menggunakanflat slab sangat banyak, adapunkeuntunganflat slab menurut Darsono (2002)yaitu fleksibilitasnya terhadap tata ruang;
waktu pengerjaannya relatif lebih pendek, hal
ini dapat dilihat dari proses pembuatan
bekisting pelat yang langsung dapat dibuatmerata secara keseluruhan tanpa harus
membuat bekisting balok baloknya terlebih
dahulu; kemudahan dalam pemasangan
instalasi mekanikal dan elektrikal;
menghemat tinggi bangunan (tinggi ruang
bebas lebih besar dikarenakan tidak adanya
pengurangan ketinggian akibat balok dan
komponen pendukung struktur lainnya);
pemakaian tulangan pelat bisa dengan
tulangan fabrikasi (wire mesh). Dengan
berbagai keuntungan di atas diharapkan
penggunaan metode flat slab banyakdigunakan pada pembangunan infrstruktur di
Indonesia.
Perumusan Masalah
Adapun permasalahan yang ditinjau
dalam modifikasi perencanaan struktur
gedung Bank BCA cabang kayun ini antaralain :
1. Bagaimana cara merencanakan dimensistruktur ( preliminary design) yangmeliputi :
Bangunan atas :
Struktur primer : Flat slab(pelat), drop panel, balok tepi,kolom dan dinding geser
Struktur sekunder : Tanggadan lift
Bangunan bawah : Pondasi
tiang pancang, poer
-
7/21/2019 Contoh an Gedung Bertingkat_skripsi
2/17
Makalah Tugas Akhir
pondasi(pilecap), dan struktur-struktur padasemi basemen
2. Bagaimana cara merencanakan bebanyang bekerja pada struktur gedung
tersebut beserta kombinasinya setelah
diadakan modifikasi.
3. Bagaimana cara merencanakan elemenstruktur sekunder yang ada.
4. Bagaimana cara menganalisa gayadalam akibat beban gravitasi dan
gempa pada struktur tersebut dengan
menggunakan program bantu ETABS
9.71.
5.
Bagaimana cara merencanakan elemenstruktur primer berupa pelat lantai(flatslab), balok tepi,kolom,dan dindinggeser.
6. Bagaimana cara merencanakan basemen dan pondasi yang yang
mampu mendukung kestabilan struktur
gedung setelah modifikasi.
7. Bagaimana menggambarkan hasil perencanaan menjadi bentuk gambar
teknik dengan program bantu AutoCad.
Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari
penyusunan tugas akhir ini yaitu
memecahkan masalah-masalah yang telah
dirumuskan dalam rumusan masalah sehingga
mampu memenuhi keamanan, kenyamanan
dan kestabilan konstruksi antar lain:
1. Mendapatkan nilai dimensi strukturatas yaitu dimensiflatslab, drop panel,
balok tepi, kolom, dinding geser,
tangga, dan balok lift serta dimensi
struktur bawah yaitu dimensi pondasi
tiang pancang, pilecap dan strukturpada semi basement yangkeseluruhannya mampu menahan
gempa kuat.
2. Mendapatkan pemahaman mengenai beban yang bekerja pada struktur
gedung tersebut dan
mengkombinasikannya.
3. Mendapatkan hasil elemen struktursekunder.
4. Mengetahui dan mendapatkan hasildari gaya dalam yang bekerja pada
struktur yang direncanakan.
5. Mendapatkan hasil elemen struktur primer yang mampu menahan gempa
kuat.
6. Mendapatkan hasil pondasi yangmendukung kestabilan struktur.
7. Mampu menuangkan hasil perencanaankedalam gambar teknik.
Batasan Masalah
Untuk menghindari timbulnya
penyimpangan pembahasan maka dalam
penyusunan tugas akhir ini perlu dibuat
batasan-batasan permasalahan. Adapun
batasan masalah tersebut antara lain:
1. Perencanaan modifikasi 5 lantaimenjadi 10 lantai dan 1semibasement,dengan struktur atap dari pelat beton.
2. Mutu beton dan baja yang digunakanfc = 35 MPa ; fy = 400 MPa untuk
keseluruhan struktur.
3. Metode yang digunakan menggunakanflat slab dan shear walldengan Sistem
Rangka Gedung.
4. Perencanaan gedung direncanakan pada daerah zona gempa kuat untuk
daerah kota Padang dan sekitarnya.5. Perencanaan tidak meninjau analisa
biaya dan manajemen konstruksi.
6. Perencanaan tidak meninjau estetikadari segi arsitektural gedung dan desain
interior gedung.
7. Perencanaan tidak memperhitungkanletak sistem utilitas namun tetapdigunakan beban utilitas-nya untuk
perhitungan beban gravitasi.
8. Perencanaan tidak meninjau sistemsanitasi, mekanikal-elektrikal,dan
plumbing.9. Data tanah yang digunakan merupakan
hasil peninjauan yang dilakukan oleh
Laboratorium Mekanika Tanah Teknik
Sipil ITS, sehingga tidak perlu
melakukan peninjauan kembali di
derah yang direncanakan.
10.Program bantu gambar teknik yangdipakai yaitu AutoCad.
11.Program bantu analisa struktur yangdipakai diantaranya ETABS v.9.71 dan
PCACOL.
-
7/21/2019 Contoh an Gedung Bertingkat_skripsi
3/17
Makalah Tugas Akhir
12.Peraturan yang dipakai yaitu SNI 03-2847-2002, Revisi SNI 03-1726-2010,
Revisi SNI 03-1727-1989
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Umum
Perencanaan bangunan tahan gempa
ialah bangunan yang dirancang untuk tahan
dan tetap berdiri ketika terjadi gempa yang
besar walaupun nantinya sedikit terdapat
kerusakan pada beberapa bagian bangunan
sesuai falsafah perencanaan gedung tahangempa.
Perencanaan suatu struktur gedung
pada daerah gempa haruslah memenuhi
falsafah perencanaan gedung tahan gempa,
yaitu:
Bangunan dapat menahan gempa bumikecil atau ringan tanpa mengalami
kerusakan.
Bangunan dapat menahan gempa bumisedang tanpa kerusakan yang berarti
pada struktur utama walaupun adakerusakan pada struktur sekunder.
Bangunan dapat menahan gempa bumikuat tanpa mengalami keruntuhan total
bangunan, walaupun bagian struktur
utama sudah mengalami kerusakan
(Teruna,2007).
Macam-Macam PelatPada umumnya pelat diklasifikasikan
dalam pelat satu-arah dan pelat dua-arah.
Pelat berdefleksi secara dominan dalam satu
arah disebut pelat satu-arah. Jika pelat dipikuloleh kolom yang disusun berbaris sehingga
pelat dapat berdefleksi dalam dua-arah, pelat
disebut pelat dua-arah.
Pelat dua-arah dapat diperkuat dengan
menambahkan balok di antara kolom, dengan
mempertebal pelat di sekeliling kolom (droppanel) dan dengan penebalan kolom di bawah pelat (kepala kolom). Ada beberapa macam
bentuk pelat diantaranya yaitu pelat datar
( flat plate) dan flat slab. Pelat datar (flatplate) termasuk pelat dua-arah berupa pelat beton dengan tebal merata yang mentransfer
beban secara langsung ke kolom pendukung
tanpa bantuan balok atau kepala kolom atau
drop panel. Pelat datar dapat dibuat dengandengan cepat karena bekisting dan susunan
tulangan yang sederhana. Pelat ini
memerlukan tinggi lantai terkecil untuk
memberikan persyaratan tinggi ruangan dan
memberikan fleksibilitas terbaik dalam
susunan kolom dan partisi.
Pelat datar kemungkinan memunculkan
masalah dalam transfer geser di sekeliling
kolom. Dengan kata lain, ada bahaya di mana
kolom akan menembus pelat. Oleh karena itu
seringkali perlu memperbesar dimensi kolom
atau ketebalan pelat atau denganmenambahkan drop panel dan kepala kolomyang nantinya disebut flat slab. Flat slabtermasuk pelat beton dua-arah dengan kepala
kolom (column capital), drop panel, ataukeduanya. Pelat ini sangat sesuai untuk beban
berat dan bentang panjang. Meskipun untuk
bekisting lebih mahal dibandingkan dengan
pelat datar ( flat plate) akan tetapi flat slabmemerlukan beton dan tulangan yang lebih
sedikit dibandingkan pelat datar untuk beban
dan bentang yang sama.
Berikut gambar dari macam-macam
tipe pelat:
a. Pelat satu-arah dengan balok PelatDatar (flat plate)
b. Pelat Datar (flat plate) tanpa balok
-
7/21/2019 Contoh an Gedung Bertingkat_skripsi
4/17
Makalah Tugas Akhir
c. Lantai Cendawan (Flat Slab)
d. Pelat dua-arah dengan balokStruktur Flat Slab
Flat slab merupakan pelat dua-arahyang mentransfer beban secara langsung ke
kolom pendukung tanpa bantuan balok yang
dicirikan dengan adanya drop panel dankepala kolom yang membedakannya dengan
pelat datar ( flat plate). Adapun pengertiandari keduanya yaitu:
a.Drop panelyaitu pertambahan tebal pelatdidalam daerah kolom. Dimana pertebalan
pelat ini bermanfaat dalam mengurangi
tegangan geser pons yang mungkin
ditimbulkan oleh kolom terhadap pelat.
Pertebalan ini juga meningkatkan
besarnya momen lawan di tempat-tempat
dimana momen-momen negatif besar(Mosley dan Bungey 1984).
b. Kepala kolom (column capital) yaitupelebaran mengecil dari ujung kolom atas.
Tujuan dari kepala kolom adalah untuk
mendapatkan pertambahan keliling sekitar
kolom untuk memindahkan geser dari
beban lantai dan untuk menambah tebal
dengan berkurangnya perimeter di dekat
kolom (Wang dan Salmon, 1990)
Dinding Geser (Shear Wall)
Dinding geser merupakan suatu
dinding struktur yang sangat berguna dalam
gedung tingkat tinggi. Dimana dinding geser
merupakan sistem penahan gaya lateral yang
menahan gaya lateral akibat gempa dan gaya
geser dasar horizontal yang diakibatkan oleh
gaya lateral tersebut. Dalam struktur dinding
penahan lateral memiliki bentuk-bentuk dan
variasi yang berbeda-beda, dimana dimensi
dari dinding geser dipengaruhi oleh besarnya
gaya lateral yang diterima oleh dinding geser.
Gedung modifikasi perencanaan ini
direncanakan, berada di zona gempa kuat,
sehingga hubungan antara pelat dengan
dinding geser diperlukan detailingkhusus.
Analisa Pembebanan
Dalam penyusunan tugas akhir ini
untuk pembebanan mengacu pada RSNI 03-1727-1989 dan RSNI 03-1726-2010.Besarnya beban mati, hidup, dan angin sesuai
dengan ketentuan yang ada pada RSNI 03-
1727-1989 dan besarnya beban gempa sesuaidengan ketentuanRSNI 03-1726-2010.
Adapun kombinasi pembebanan
tersebut antara lain:
1.
U = 1,4D2. U = 1,2D + 1,6L3. U = 1,2D + 1,0L 1,0E4. U = 0,9D 1,0E
Analisa Gaya GempaAnalisa gaya gempa diperlukan untuk
memberikan beban gempa rencana yang
nantinya untuk memberikan suatu prediksi
beban lateral bila suatu saat terjadi beban
gempa yang sesungguhnya walaupun pada
kenyataannya beban gempa rencana lebih
kecil dari pada gempa yang sesungguhnya.
Dalam menganalisa gaya gempa
mengacu pada Standar Perencanaan
Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan
Gedung Dan Non Gedung ( RSNI 03-1726-
2010)
Analisa StrukturAnalisa Struktur terbagi atas analisa
struktur primer dan sekunder, dimana analisa
struktuk sekunder direncanakan terlebih
dahulu untuk mendapatkan beban yang
bekerja nantinya pada struktur primer.
-
7/21/2019 Contoh an Gedung Bertingkat_skripsi
5/17
Makalah Tugas Akhir
Analisa Struktur Sekunder
Perencanaan Tangga
Dalam menentukan batasan harga
tulangan dengan menggunakan rasio tulangan
yang disyaratkan pada SNI 03-2847-2002Ps.10.4.3, sebagai berikut:
fyfy
cxfxb
600
600'85.0 1
(SNI 03-2847-2002 Ps.10.4.3) (2.8)
Dimana :1
= 0,85 untuk 0 < fc < 30
MPa
1 = 0,85- (
untuk fc > 30 MPa
Dan1
minimum tidak boleh kurang dari
0,65
min =yf
4,1dan
min =yf
cf
4
'
Dipilih yang terbesar (SNI 03-2847-2002
Ps.12.5.1) (2.9)
maks = b.75,0 (SNI 03-2847-2002
Ps.12.3.3)
Untuk menghitung rasio tulangan lentur yangdisyaratkan, sebagai berikut:
perlu =
yf
nRm
m
..211
1
(2.11)
dengan harga :
m=
cf
yf
'.85,0; nR = 2
.. db
Mu
Dimanaperlu
harus memenuhi :
min