contoh mankep blog

Upload: dhee

Post on 11-Feb-2018

261 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    1/128

    PENDAHULUAN

    1. A. Latar BelakangKebutuhan kesehatan seseorang tidak sama dengan tuntutan kesehatan dimana kebutuhan

    kesehatan pada dasarnya bersifat objektif sehingga untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan

    dilakukan upaya pemenuhan secara mutlak sedangkan tuntutan kesehatan lebih bersifat subjektif

    walaupun demikian penyelenggaraan pelayanan kesehatan dinilai sebagai suatu upaya penting

    dalam mewujudkan keadaan sehat yang dapat meningkatkan derajat kesehatan perseorangan,

    keluarga, kelompok ataupun masyarakat (Azwar, 1996).

    Dewasa ini diketahui bahwa telah terjadi peningkatan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan

    kesehatan dimana diperlukan pemberian asuhan keperawatan secara prima. Pemberian

    pelayanan kesehatan secara prima juga membutuhkan manajemen kesehatan sebagai suatu

    system yang merupakan suatu proses yang dapat mendukung dan menseragamkan proses

    pelayanan kesehatan. Dimana keberhasilan suatu proses manajemen tergantung pada jenis dan

    kualitas tanggapan yang berkembang pada para pekerja dimana upaya-upaya manajemen tersebut

    diterapkan. Sebagaimana halnya proses keperawatan maka manajemen kesehatan juga terdiri

    atas langkah-langkah pengumpulan data, pendiagnosaan, perencanaan, implementasi dan

    evaluasi (Gillies, 1999).

    Manajemen kesehatan harus diaplikasikan dalam tatanan pelayanan kesehatan nyata yaitu

    Rumah Sakit dan komunitas sehingga perawat perlu memahami konsep dan aplikasinya. Konsep

    yang harus dikuasai adalah konsep manajemen keperawatan, perencanaan yang berupa strategi

    melalui pengumpulan data, analisa dan penyusunan langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan

    model keperawatan profesional dan melakukan pengawasan serta pengendalian (Arwani, 2005)

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    2/128

    Rumah sakit adalah salah satu bentuk organisasi pelayanan kesehatan, khususnya terkait dengan

    upaya kesehatan rujukan. Tujuan program kesehatan rujukan antara lain adalah: peningkatan

    mutu, cakupan dan efisiensi rumah sakit, melalui penerapan dan penyempurnaan standar

    pelayanan tenaga, standard, peralatan, profesi dan manajemen rumah sakit (Aditama, 2003.)

    Dalam rangka menuju era globalisasi, rumah sakit juga dihadapkan pada berbagai perubahan

    eksternal, seperti perubahan tata ekonomi dunia, arus informasi tanpa batas, pola penyakit, pola

    demografi penduduk, teknologi, peralatan rumah sakit, yang semua itu akan berdampak pada

    perubahan tata nilai dan tuntutan masyarakat yang merupakan sebuah system, salah

    satunya Praktek keperawatan.

    Keperawatan adalah salah satu bentuk layanan profesional yang merupakan bagian integral dari

    pelayanan kesehatan, yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-

    psikoso-sosio-spiritual yang komprehensif, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh

    siklus hidup manusia (Lokakarya Ners Kelompok Kerja Keperawatan-Konsorsium Ilmu

    Kesehatan, 1983 dalam Aditama 2003:82).

    Manajemen keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yang menggunakan konsep-

    konsep manajemen yang di dalamnya meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

    pengawasan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Unsur-unsurnya dikelola oleh seorang

    manajer yang meliputi orang, metode, materi, anggaran, waktu dan pemasaran (Kusnanto, 2006)

    Manajemen Keperawatan di Indonesia di masa depan perlu mendapatkan prioritas utama dalam

    pengembangan Keperawatan di masa depan. Hal ini bekaitan dengan tuntutan profesi dan

    tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara

    profesional dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi di Indonesia (Nursalam, 2002).

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    3/128

    Peran dan fungsi manajemen keperawatan masa sekarang masih sekarang masih berorientasi

    pada senteralisasin kewenangan dan tanggung jawab yang menjadi desentralisasi dengan

    pendelegrasian wewenang dan tanggung jawab yang berfokus pada kegiatan koordinasi yang

    memungkinkan manajemen keperawatan dapat diaplikasikan dalam tatanan pelayanan secara

    nyata. ,salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang perawat adalah kemampuan untuk

    mengelola (manajemen), baik dalam bidang keperawatan maupun dalam bekerja sama dalam

    melaksanakan fungsi koordinasi dengan bidang yang lain sebagai bagian dari pelaayanan yang

    teritegrasi. Semua bentuk organisasi keperawatan kesehataan termasiuk RS, pusat perawatan

    jalan dan rumah sakit pendidikan memerlukan manajemen keperawatan. Oleh karena itu semakin

    berkembangnya profesi keperawaatan maka perawat harus mengetahui tentang tehnik

    manajemen serta meningkatkan pengetahuan dan menerapkan teori berbagai penelitian yang

    dilakukan dalam bidang manajemen kedalam praktik pemberian pelayanan keperawatan yang

    bermutu dan menyeluruh (Soeroso, 2003).

    Manajeman asuhan sebagai bagian dari manajemen keperawatan diterapkan sebagai seluruh

    tatanan praktik keperawatan. Perawat secara tepat harus dapat mengidentifikasi, menentukan dan

    melakukan proses keperawatan yang sesuai dengan karakteristiknya masing-masing sehingga

    tugas keperawatan yang diperlukan untuk memberikan pelayanan keperawatan dan kenyamanan

    perawatan pasien dapat diberikan secara maksimal. Hal tersebut tentunya tidak dapat dicapai

    begitu saja, karena mencapai kesuksesan sebuah proses manajemen tergantung dari jenis dan

    kualitas tanggapan pada pekerja, dimana upaya-upaya manajemen diterapkan setiap perawat

    disuatu unit tertentu perlu selalu bekerja sama untuk meningkatkan kualitas dirinya baik dengan

    meningkatkan pengetahuan maupun meningkatkan keterampilan masing-masing pribadi, dengan

    demikian akan dicapai suatu pemberian asuhan keperawatan yang maksimal.

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    4/128

    Rumah Sakit Umum Daearah Sumedang adalah rumah sakit tipe B non Pendidikan yang

    merupakan rumah sakit rujukan, untuk itu Rumah Sakit Umum Sumedang harus dapat

    meningkatkan predikatnya dengan meningkatkan mutu dan pelayanan kesehatan termasuk

    pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan ini dapat dilihat dari pelayanan yang diberikan

    semua perawat di semua ruangan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang. Salah

    satunya di ruang rawat Inap Melati (Ruang Perinatologi).

    Ruang Melati merupakan ruang rawat inap diperuntukan bagi pasien bayi baru lahir baik laki-

    laki dan perempuan dengan kelahiran normal maupun Patologis yang mengalami gangguan

    fisiologis baik aktual maupun potensial yang berkaitan dengan tindakan keperawatan dan

    perawatan secara intensif.

    Ruang Melati perlu mengantisipasi keadaan tersebut dengan cara upaya perbaikan dan

    peningkatan pada kualitas pelayanan di berbagai sub-sistem yang ada anatara lain pelayanan

    keperawatan dalam rangka menurunkan angka kematian bayi khususnya di Kabupaten

    Sumedang.

    Manajemen keperawatan menurut Nursalam (2002), merupakan suatu pelayanan keperawatan

    profesional dimana tim keperawatan dikelola dengan menjalankan empat fungsi manajemen

    antara lain perencanaan, pengorganisasian, motivasi, dan pengendalian. Keempat fungsi tersebut

    saling berhubungan dan memerlukan keterampilan-keterampilan teknis, hubungan antar manusia,

    konseptual yang mendukung asuhan keperwatan yang bermutu, berdaya guna dan berhasil guna

    bagi masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen keperawatan perlu mendapat prioritas

    utama dalam pengembangan keperawatan di masa depan, karena berkaitan dengan tuntutan

    profesi dan global bahwa setiap perkembangan serta perubahan memerlukan pengelolaan secara

    profesional dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi.

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    5/128

    Ciriciri mutu asuhan keperawatan yang baik antara lain: memenuhi standar profesi yang

    ditetapkan, sumber daya untuk pelayanan asuhan keperawatan dimanfaatkan secara wajar,

    efisien, dan efektif, aman bagi pasien dan tenaga keperawatan, memuaskan bagi pasien dan

    tenaga keperawatan serta aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etika dan tata nilai masyarakat

    diperhatikan dan dihormati. Hal ini dapat dicapai dengan adanya manajemen yang baik.

    Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, dituntut untuk memiliki kemampuan

    manajerial yang tangguh, sehingga pelayanan yang diberikan mampu memuaskan kebutuhan

    klien. Kemampuan manajerial dapat dimiliki melalui berbagai cara salah satunya untuk dapat

    ditempuh dengan meningkatkan keterampilan melalui bangku kuliah yang harus melalui

    pembelajaran dilahan praktek.

    Dengan demikian kami mahasiswa Program Pendidikam Profesi Ners S.I Keperawatan Angkatan

    IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon, merasa perlu untuk mengkaji situasi dan

    kondisi Ruangan Melati yang hasilnya diharapkan dapat menemukan masalah untuk dicari

    solusinya, sehingga pelayanan dan asuhan keperawatan di Ruang Melati meningkat.

    1. B. Tujuan Penulisan1. 1. Tujuan Umum

    Setelah melakukan praktik keperawatan manajemen selama 21 hari mulai tanggal 24 Agustus

    s/d 17 September 2009, calon praktisi keperawatan mampu melakukan pengolahan manajemen

    asuhan dan manajemen unit pelayanan di ruang rawat inap Melati (Perinatologi) sesuai dengan

    konsep dan langkah-langkah manajemen keperawatan.

    1. 2. Tujuan KhususSetelah melakukan praktik kepaniteraan selama 21 hari mulai tanggal 24 Agustus s/d 17

    September 2009, calon praktisi keperawatan mampu :

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    6/128

    1. Melakukan kajian situasi di unit rawat inap Anggrek sebagai dasar untuk menyusunstrategi dan operasional unit.

    2. Menyusun rancangan strategis dan operasional unit pelayanan keperawatan tertentuberdasarkan hasil kajian bersama-sama penanggung jawab unit.

    3. Mengorganisasikan pelayanan keperawatan sesuai kondisi unit.4. Melakukan implementasi sesuai dengan rancangan strategis dan operasional.5. Melakukan fungsi kontrol dan evaluasi program1. C. Manfaat

    1.

    Bagi Instansi Rumah Sakit

    Memberikan kontribusi terhadap pengembangan mutu pelayanan dan mutu asuhan keperawatan

    melalui manajemen keperawatan khususnya di ruang rawat inap Melati ( Perinatologi) Rumah

    Sakit Umum Daerah Sumedang Bagi Perawat atau Tenaga Kesehatan lainnya.

    Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau alternatif dalam menjalankan profesionalisme

    di lahan praktek guna meningkatkan mutu pelayanan dan mutu asuhan keperawatan.

    1. Bagi Mahasiswa1. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dengan menerapkan teori manajemen

    keperawatan secara langsung pada tatanan unit pelayanan.

    2. Untuk mengaplikasikan dan meningkatkan keterampilan dalam manajemenkeperawatan.

    1. D. Metode PenulisanDalam melakukan pengumpulan data yang digunakan untuk identifikasi masalah dilakukan

    dengan metode :

    1. Observasi

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    7/128

    Observasi dilakukan untuk memperoleh data kondisi fisik ruangan, proses pelayanan, keadaan

    inventaris ruangan, dan asuhan keperawatan yang langsung dilakukan ke pasien.

    1. WawancaraWawancara dilakukan kepada kepala ruangan, perawat primer, perawat pelaksana, keluarga

    pasien untuk mengumpulkan data tentang proses orientasi pasien baru dan pelayanan pasien.

    1. Studi DokumentasiKegiatan dilakukan untuk pengumpulan data mengenai karakteristik pasien, ketenagaan,

    dokumentasi proses keperawatan, manajemen ruangan, prosedur tetap ruangan, dan inventaris

    ruangan.

    1. AngketAngket digunakan untuk mengetahui kepuasan keluarga pasien terhadap asuhan keperawatan,

    penerapan standar asuhan keperawatan dan pelaksanaan Model Praktek Keperawatan

    Profesional.

    1. E. Sistematika PenulisanPenyusunan laporan ini berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Yang terdiri dari : latar belakang, tujuan, manfaat metode penulisan dan sistematika penulisan.

    BAB II PERSPEKTIF RUANG RAWAT INAP PERINATOLOGI

    Meliputi : filosofi keperawatan, pengertian ruang perintologi, tujuan dan prinsip, sifat kekaryaan

    ruang perinatologi manajemen asuhan dan manajemen unit di ruang perinatologi.

    BAB III PENGKAJIAN ( KAJIAN SITUASI )

    BAB IV PERENCANAAN, IMPLEMENTASI & EVALUASI

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    8/128

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    9/128

    1. 4. Sifat Kekaryaan1. Fokus telaahan

    Dalam bidang pelayanan fokus telaah ruang perinatologi dalah bayi baru lahir 0 28 hari, baik

    dari bayi sehat sampai dengan bayi resiko tinggi, bayi dengan kelainan bawaan sampai dengan

    bayi sakit.

    1. Basis IntervensiBasis intervensi ruang rawat perinatologi merupakan salah satu bagian dari pelayanan perinatal

    resiko tinggi (Peristi) merupakan sebuah unit pelayanan khusus bagi bayi baru lahir normal atau

    yang mempunyai indikasi KPD, ketuban hijau, asfiksia berat, dan distres sehingga memerlukan

    penanganan segera dan perawatan khusus agar bayi dapat diselamatkan dan mempunyai kualitas

    hidup yang baik.

    1. Lingkup garapanDalam bidang pelayanan lingkup garapan ruang keperawatan adalah pemenuhan dasar manusia.

    Berdasarkan fokus telaah, maka lingkup garapan ruang inap perinatologi adalah memberikan

    pelayanan secara terpadu dari berbagai multi disiplin ilmu secara aman, berkualitas dan

    berkesinambungan dengan segala aktivitas untuk mengatasi gangguan atau hambatan pemenuhan

    kebutuhan dasar manusia dan meningkatkan kualitas hidup yang terjadi akibat masalah /

    gangguan fisiologis pada satu atau berbagai sistem tubuh yang dialami bayi baru lahir.

    Secara umum lingkup garapan ruang rawat inap pernatologi meliputi:

    1) Meningkatkan kesejahteraan bayi baru lahir dan meningkatkan sumberdaya manusia

    berkualitas.

    2) Menekan angka kematian bayi serendah mungkin

    3) Memberikan pelayanan masyarakat

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    10/128

    4) Meningkatkan konseplife born Baby menuju well born Baby

    5) Pemberian pelayanan untuk memenuhi kenyamanan pada klien selama dirawat.

    Elemen-elemen dalam lingkup garapan ruang rawat inap perinatologi meliputi:

    1) pemeliharaan pola-pola normal dari fungsi-fungsi dasar kebutuhan dasar manusia.

    2) Pengelolaan jalan nafas dan oksigenasi

    3) Pemberian perawatan pada bayi baru lahir baik fisiologis maupun patologis

    4) Menurunkan angka kematian bayi baru lahir

    5) Pembuatan keputusan

    6) Memfasilitasi minimal care (perawatan sementara) pada klien.

    1. 5. Berdasarkan keadaan pasien pelayanan neonatus1. Pelayanan Keperawatan neonatus level I yaitu perawatan neonatus sehat :

    pelayanan neonatus dasar dan bayi beresiko rendah yang memerlukan asuhan

    keperawatan minimal, dimana perawat bayi yang utama dilakukan oleh ibu.

    2. Pelayanan Keperawatan Neonatus level II yaitu perawatan neonatus khususperawatan bayi dengan sakit sedang dan diharapkan pulih secara cepat yang

    memerlukan observasi dan pengobatan yang melebihi asuhan perawatan normal.

    3. Pelayanan Keperawatan Neonatus level III yaitu perawatan intensif neontussubspecialis yang memerlukan pengawasan yang terus menerus dari perawat dan

    dokter didukung dengan fasilitas berteknologi tinggi.

    1. 6. Sarana dan prasaranaPerencanaan sarana, prasarana dan peralatan kesehatan dan keperawatan yang tepat disetiap level

    pelayanan keperawatan neonatus yang berkualitas.

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    11/128

    1. Adanya kebijakan rumah sakit yang mengatur sarana dan prasarana dan peralatankesehatan dan logistik keperawatan dalam pelayanan neonatus setiap level. Seperti

    peralatan inkubator, lampu sorot, meja tindakan, suction, tabung oksigen, lampu biru,

    dll.

    2. Adanya standart sarana dan prasarana dan peralatan kesehatan sesuai dengan tingkatpelayanan.

    3. Adanya mekanisme pemeliharaan peralatan4. Adanya perancanaan gedung dan fasilitas dengan melibatkan tenaga keperawatan5.

    Adanya tempat dekontaminasi dan penyimpanan peralatan kesehatan logistik

    keperawatan

    6. Adanya tenaga yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan dan tersedianya jadwalpemeliharaan.

    1. 7. SDM2. Adanya kebijakan yang mengatur klasifikasi tenaga perawat yang bertugas dipelayanan

    neonatus.

    Level I : Pendidikan D3 Keperawatan/ kebidanan pengalaman klinik 2 tahun sertifikat minimal

    kegawat daruratan neonatus, teknik resusitasi neonatal maternal dan management laktasi.

    Level II : pendidikan D3 Keperawatan, pengalaman kerja 3 tahun dan sertifikasi minimal

    minimal kegawat daruratan neonatus, teknik resusitasi neonatal maternal dan menejement

    laktasi.

    Level III : pendidikan S1 Keperawatan pengalaman klinik 2 tahun atau D3 Keperawatan dengan

    pengalaman klinik 5 tahun, minimal kegawatdaruratan neonatus, teknik resusitasi neonatal

    maternal dan menejement laktasi.

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    12/128

    1. Ada kebijakan tentang pola standar ketenagaan per shiff adalah:Level I : 1 perawat : 6-8 neonatus

    Level II : 1 perawat : 2-3 neonatus

    Level III : 1 perawat : 1-2 neonatus

    1. Tersedia data dan informasi di pelayanan neonatus level I, II, III tentang kapasitas tempattidur, BOR, beban kerja dan tata ruang

    2. Semua tenaga keperawatan memberikan pelayanan keperawatan neonatus teregistrasi (memiliki SIP dan SIK ).

    3.

    Semua tangan perawat yang memberikan pelayanan keperawatan neonatus mempunyai

    sertifikat pelayanan keperawatan neonatus mempunyai sertifikat pelayanan sesuai level.

    1. 8. Visi dan Misi2. Visi

    Visi ini mengandung arti bahwa kelak dimasa depan rumah sakit harus mampu menjadi pusat

    rujukan sarana dan prasarana memadai, serta masyarakatnya merasa ikut memiliki dan bangga

    terhadap rumah sakit, karena mampu memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan keinginan

    masyarakat luas, yaitu professional, bermutu, ramah, nyaman, dan terjangkau. Dengan kondisi

    rumah sakit yang seperti ini diharapkan perwujudan pembangunan kesehatan di Kabupaten

    Sumedang lebih baik.

    1. MisiMemberikan pelayanan medis prima didukung SDM professional, sarana prasarana memadai,

    peran serta masyarakat yang kreatif

    Telaah :

    Prima : Bermutu tinggi dan memuaskan yang dijabarkan sebagai berikut :

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    13/128

    1) Pelayanan keperawatan diutamakan untuk memenuh kebutuhan dasar klien keluarga

    cepat, tepat, dan tanggap.

    2) Mengupayakan paparan yang jelas atau informasi yang tepat.

    3) Setiap prosedur atau tata cara dilakukan secara tepat, konsisten dan konsekwensi sesuai

    dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    4) Tersedia loket informasi dan kotak saran bagi penerima layanan.

    5) Penganan proses pelayanan sedapat mungkin dilakukan oleh petugas yang berwenang,

    kompeten, mampu, terampil, dan professional sesuai spesifikasi tugasnya.

    6) Menciptakan pola pelayanan kesehatan yang tepat sesuai dengan sifat dan jenis

    pelayanan.

    7) Biaya dan tariff layanan harus ditetapkan secara wajar dengaan memperhitungkan

    kemampuan masyarakat.

    8) Pemberian layanan dilakukan secara tertib, teratur dan adil.

    9) Kebersihan dan sanitasi lingkungan, tepat, fasilitas pelayanan harus dijamin.

    Profesional : sesuai dengan standar asuhan keperawatan

    1) Perawat bekerja sesuai dengan etika profesi keperawatan.

    2) Perawat memperhatikan hak-hak pasien dan keluarga.

    3) Unit perawatan memiliki protap-protap tindakan keperawatan dan standar asuhan

    keperawatan.

    4) Mendokumentasikan secara benar setiap asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien

    sehingga dapat dipertanggung jawabkan.

    5) Pelayanan yang diberikan membawa kebaikan atau kepuasan bagi pasien dan keluarga.

    1. B. Pengorganisasian

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    14/128

    1. 1. Stuktur organisasi1. Money

    Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain :

    1) Sistem pengelolaan rumah sakit : sentralisasi dan desentralisasi

    2) Sumber keuangan : ASKES/JPKM/Umum/Tidak mampu, dll.

    Untuk terselenggaranya perencanaan pengeluaran seperti untuk pengembangan program, insentif

    perawat dan untuk lain-lainnya seperti pengelolaan keuangan harus jelas dan trasparan.

    3) Metode

    Metode asuhan keperawatan pada klien, sangat ditentukan oleh pemilihan metode pemberian

    asuhan keperawatan profesional. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan

    pelayanan keperawatan dan tuntutan perkembangan IPTEK, maka metode pemberian asuhan

    keperawatan harus efektif dan efisien. Mac Laughin, Thomas dan Barterm (1995)

    mengidentifikasi 8 model pemberian asuhan keperawtan tetapi model yang umum digunakan di

    rumah sakit adalah asuhan keperawatan total, keperawatan tim, dan keperawatan primer. Tetapi

    setiap unti keperawatan mempunyai riwayat dalam menyeleksi model dalam pengelolaan asuhan

    keperawatan berdasarkan sesuai ketenagaan, sarana dan prasarana serta kebijakan rumah sakit.

    Karena setiap perubahan akan berdampak terhadap suatu stress, maka perlu mempertimbangkan

    6 unsur utama dalam penentuan pemilihan metode pemberian asuhan keperawatan ( Marqius and

    Huston, 1998 : 148)

    1. Sesuai visi dan misi institusiDasar utama penentuan model pemberian asuhan keperawatan harus didasarkan pada visi dan

    misi rumah sakit.

    1. Dapat diterapkan proses keperawatan dalam asuhan keperawatan

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    15/128

    Proses keperawatan merupakan unsur penting terhadap kesinambungnan asuhan keperawatan

    kepada pasie. Keberhasilan dalam asuhan keperawatan kepada pasien. Keberhasilan dalam

    penentuan asuhan keperawatan sangat ditentukan oleh pendekatan proses keperawatan.

    1. Efisien dan efektif dalam menggunakan biayaSetiap suatu perubahan harus selalu mempertimbangkan biaya dan efektifitas dalam kelancaran

    pelaksanaanya. Bagaimanapun baiknya suatu model tanpa ditunjang oleh biaya maka tidak akan

    didapatkan hasil yang sempurna.

    1. Terpenuhinya kepuasan pasien, keluarga dan masyarakatTujuan akhir asuhan keperawatan adalah tercapainya kepuasan pelanggan atau pasien terhadap

    asuhan yang diberikan oleh perawat. Oleh karena itu model asuhan keperawatan yang

    menunjang terhadap kepuasaan pasien.

    1. Kepuasan kinerja perawatKelancaran pelaksanaan suatu model sangat ditentukan oleh motivasi dan kinerja perawat. Oleh

    karena itu model yang dipilih harus dapat dapat meningkatkan kepuasan perawat bukan justru

    menambah beban kerja dan frustasi dalam pelaksanaanya.

    1. Terlaksananya komunikasi antara perawat dan tim kesehatan lainnyaKomunikasi secara profesional sesuai dengan lingkup tanggung jawab merupakan dasar

    pertimbangan penentuan model. Model asuhan keperawatan diharapkan akan dapat

    meningkatkan hubungan interpersonal yang baik antara perawat dan tenaga kesehatan lainya.

    Tabel.1 jenis model asuhan keperawatan menurut Ann Mariner-Toney (1991), Grant & Huston

    (1998).

    Model DeskripsiPenaggung

    jawab

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    16/128

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    17/128

    selama pasie dirawat.

    1. 2. Metode Tim1. Metode ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-beda dalam

    memberikan asuhan keperawatan terhadap kelompok pasien. Perawat ruangan

    dibagi menjadi 2-3 group yang jumlahnya 6 -7 orang bekerja sebagai suatu tim

    dan terdiri dari tenaga profesional, teknikal dan pembantu dalam suatu grup kecil

    yang saling membantu.

    2. Ketua tim sebagai penanggung jawab melaksanakan fungsi perencanaan,koordinasi, supervisi dan evaluasi keperawatan. Pengembangan dan revisi rencan

    keperawatan dilakukan melalui konferensi secara rutin 15 -20 menit setiap hari.

    3. Kelebihan1) Menungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh

    2) Mendukung pelaksanaan proses keperawatan

    3) Memungkinkan antar tim sehingga konflik mudah diatasi dan memberi kepuasan kepada

    anggota tim

    1. KelemahanKomunikasi antara anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk konferensi tim, yang biasanya

    membutuhkan waktu dimana sulit untuk melaksanakan pada waktu-waktu sibuk.

    1. Konsep metode tim1) Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan berbagai teknik

    kepemimpinan.

    2) Pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas rencana terjamin.

    3) Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim.

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    18/128

    4) Peran kepala ruangan penting dalam metode ini.

    1. Tanggung jawab ketua tim1) Membuat perencanaan.

    2) Membuat penugasan, supervisi, dan evaluasi.

    3) Mengenal/mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat kebutuhan pasien.

    1. Tanggung jawab anggota tim1) Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dibawah tanggung jawabnya.

    2) Kerjasama dengan anggota tim dan antar tim.

    3) Memberikan laporan.

    4) Mengembangkan kemampuan anggota.

    5) Menyelenggarakan konferensi.

    BAGAN METODE TIM

    1. Tanggung jawab kepala ruangan

    1) Perencanaan

    a) Menunjuk ketua tim yang akan bertugas diruangan masing-masing.

    b) Mengikuti serah terima pasien pada waktu penggantian shift.

    c) Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan bersama ketua tim.

    d) Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan.

    e) Mengikuti visite dokter.

    f) Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan.

    g) Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan.

    h) Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah.

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    19/128

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    20/128

    a) Melalui komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan ketua tim maupun

    pelaksana mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien

    b) Melalui supervisi : pengawasan langsung melalui inspeksi dan pengawasan tidak

    langsung dengan mengecek daftar hadir ketua tim

    5) Evaluasi

    Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana keperawatan yang telah

    disusun bersama ketua tim

    1. 3. Metode Keperawatan Primer2.

    Berdasarkan pada tindakan yang konprehensif dari filosofi keperawatan.

    3. Rasio perawat : pasien adalah 1 : 4 atau 1 : 5 penugasan metode kasus4. Metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam

    terhadap semua asuhan keperawatan, dari mulai pasien masuk sampai keluar rumah sakit.

    5. Mendorong praktik kemandirian perawat, ada kejelasan antara pembuat rencana asuhandengan pelaksana.

    6. Adanya keterkaitan kuat dan terus menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskanuntuk merencanakan, melakukan dan mengkoordinasikan asuhan keperawatan selama

    pasien dirawat.

    7. Kelebihan1) Bersifat kontinue dan konfrehensif

    2) Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap pasien, perawat, dokter,

    dan rumah sakit ( Gillies,1998). Keuntungan yang dirasakan adalah pasien merasa

    dimanusiawikan karena terpenuhinya kebutuhan secara individu. Selain itu asuhan diberiakan

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    21/128

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    22/128

    10) Mengadakan kunjungan rumah.

    1. Ketenagaan metode primer1) Setiap perawat primer adalah perawat bed side

    2) Beban kasus pasien 4-6 orang untuk satu perawat

    3) Penugasan ditentukan oleh kepala jaga

    Peran dari pembagian tugas modifikasi tim primer

    Kepala Perawat Perawat primer Perawat Associate

    1. Memimpin

    rapat

    2. Evaluasi

    kinerja perawat

    3. Membuat

    daftar dinas

    4. Menyediakan

    material

    5. Perencanaan,

    pengawasan,

    pengarahan

    1. Membuat

    perencanaan asuhan

    keperawatan

    2. Mengadakan

    tindakan kolaborasi

    3. Memimpin

    timbang terima

    4. Mendelegasikan

    tugas

    5. Memimpin ronde

    keperawatan

    6. Evaluasi

    pemberian asuhan

    keperawatan

    7. Bertanggung

    1. Memberikan asuhan keperawatan2. Mengikuti timbang terima3. Melaksanakan tugas yang

    didelegasikan

    1. Mendokumentasikan tindakan2. Melaporkan asuhan

    keperawatan yang

    dilaksanakan.

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    23/128

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    24/128

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    25/128

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    26/128

    Waspada terhadap telinga yang letaknya rendah, yang berhubungan dengan masalah kongenital

    yang beragam.

    d) Hidung

    Inspeksi lubang hidung harus didapati bersih dan tanpa mukus.

    Waspada terhadap adanya pernafasan cuping hidung. Jika ada, kaji frekuensi pernafasan, retraksi

    dan bunyi mengorok, serta warna kulit. Penentuan karakteristik nadi dengan menggunakan

    oksimetri dapat memberikan keterangan lebih lanjut.

    e) Mulut

    Inspeksi mulut bagian dalam dan palpasi palatum atas. Palatum atas dan bawah biasanya tidak

    utuh bisa dilihat saat bayi menangis, atau dipalpasi dengan jari.

    Waspada terhadap terbukanya palatum (celah palatum), dan adanya bercak putih pada membran

    mukosa, yang tampak seperti penumpukan susu, yang tidak dapat dihilangkan bisa

    mengidentifikasi jamur (candida albicans) serta mukus yang berlebihan dapat berhubungan

    dengan atresia esofagus.

    f) Dada

    Dada harus berbentuk simetris. Waspada terhadap retraksi (interkostal atau sternal), jika ada kaji

    frekuensi pernapasan dan tentukan kebutuhan oksigen pada bayi.

    g) Jantung

    Auskultasi frekuensi nadi apikal berkisar dari 120-160 kali/menit, tetapi kisaran ini dapat

    menjadi lebih rendah dari 100 kali/menit pada saat tidur.

    Waspada terhadap bradikardi (160 kali/menit).

    h) Abdomen

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    27/128

    Inspeksi, auskultasi, dan palpasi. Abdomen harus berbentuk datar hingga sedikit melingkar

    (tanpa distensi), dan bunyi usus halus dapat didengar pada setiap kuadran. Tali pusat sebaiknya

    didapati dalam keadaan kering dan tidak ada kemerahan, rabas atau perdarahan.

    Waspada terhadap perdarahan dan/atau drainase yang purulen yang berasal dari tali pusat, yang

    berarti membutuhkan peengkajian dan pengobatan lebih lanjut.

    i) Genital

    Genital biasanya dapat dibedakan secara jelas. Pada laki-laki kedua testis harus dapat diraba pada

    skrotum dan waspada terhadap saluran urine pada penis bagian bawah (hipospadia).

    j) Punggung

    Inspeksi punggung biasanya halus, tidak ada tumpukan rambut pada punggung bawah, terdapat

    banyak lanugo.

    k) Paha

    Inspeksi dan lakukan gerakan Ortolani untuk menemukan adanya dislokasi kongenital pada paha.

    Cara melakukan gerakan Ortolani yaitu :

    - Baringkan bayi telentang.

    - Letakkan telapak tangan anda pada lutut kiri dan kanan bayi.

    - Lebarkan jari telunjuk dan tengah kearah paha, ujung jari anda harus ada diujung atas

    trokanter mayor.

    - Dengan paha dan lutut yang difleksikan sebesar sudut 90, angkat ujung persendian paha

    kearah asetabulum dan lakukan abduksi dengan lembut.

    - Rasakan adanya bunyi klik dibawah ujung jari, jika ada bunyi klik tandanya bayi

    mengalami dislokasi paha.

    l) Ekstremitas

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    28/128

    Inspeksi seluruh ekstremitas seharusnya didapati simetris, dan bergerak dengan serentak,

    waspada terhadap pergerakan asimetris, atau tidak ada pergerakan ekstremitas, yang

    membutuhkan pelaporan dan pengkajian lebih lanjut.

    m) Warna kulit

    Inspeksi pantau tanda-tanda jaundis, jaundis dapat dideteksi pertama kali pada wajah, mukosa

    membran mulut dan sklera. Keadaan ini dievaluasi dengan cara melakukan pemutihan pada

    hidung, dahi dan sternum atau garis gusi. Jika terdapat jaundis maka area tersebut akan muncul

    warna kekuning-kuningan dengan cepat setelah pemutihan. Uji laboratorium akan membuktikan

    kadar bilirubin total. Jaundis dapat diterapi dengan fototherapi.

    Waspada terhadap sianosis bila ada maka memerlukan pengkajian dan pengobatan segera. Pucat

    mungkin dihubungkan dengan anemia dan wajah yang memancarkan warna kemerah-merahan

    dapat mengindikasikan peningkatan hematrokit (>65%) berkemih dalam 24 jam.

    n) Eliminasi

    Bayi baru lahir sebaiknya berkemih dan mempunyai pergerakan usus dalam 24 jam setelah

    kelahiran.

    Waspada jika bayi tidak terkaji jumlah cairan yang dikonsumsi dan bukaan uretra. Jika tidak ada

    keluaran feses kaji distensi abdomen dan bising usus. Diare dapat menjadi kondisi serius pada

    bayi. Pantau karakteristik feses, bekuan darah pada feses (Hematest) dan hilangnya glukosa

    (Klinites atau uji glukosa lain).

    o) PerilakuPemantauan bayi dapat dengan mudah mengisap, dipeluk, diselimuti. Bergerak sepanjang fase

    tidur.

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    29/128

    Waspada terhadap tangisan yang berlebihan, kesakitan, ketidakmampuan berdiam diri, yang

    mungkin berhubungan dengan gejala putus obat neonatus.

    p) Pendidikan kesehatan bagi keluarga pasien

    Pendidikan kesehatan bagi keluarga pasien merupakan paket asuhan keperawatan yang tidak

    dapat dipisahkan dari asuhan keperawatan pada pasien.

    Alur masuk pasien

    NO Aspek Standar

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    9.

    Pelayanan Flow of

    Care

    APGAR

    Oksigenasi

    Pemenuhan KDM

    Therapy obat

    Perawatan tali pusat

    Mempertahankan

    suhu tubuh

    Pemberian minum

    pada bayi

    Discharge planning

    - Pasien datang dari ruang vk baik bayi yang lahir

    spontan, tindakan vacum ektraksi maupun sectio

    caesarea. Kemudian masuk keruang perinatologi di

    bagian triase dan mendapatkan tindakan.

    - AFGAR dihitung dengan kriteria

    810 : tanpa aspiksia

    47 : asfiksia ringan sedang

    03 : asfiksia berat

    - Melaksanakan pembersihan saluran pernafasan

    dengan alat penghisap lendir, baik melalui hidung ,

    mulut maupun trachea. Pembersihan jalan nafas

    dilakukan pada pasien dengan gangguan saluran

    pernafasan secara normal.

    - Membersihkan tubuh bayi dari sisa cairan

    amnion dan darah dengan menggunakan minyak kelapa.

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    30/128

    - Menimbang berat badan bayi, panjang badan,

    lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan atas,

    mengkaji reflek pimitif, dan melakukan colok dubur

    untuk mengidentifikasi adanya saluran cerna/anus atau

    tidak.

    - pengambil cap kaki dan memasang peneng.

    - Catat berat badan setiap hari pada bayi yang

    dirawat dirumah sakit.

    - Jika neonatus BB nya 4000 gram maka pantau

    glukosa darah sesuai dengan perintah dokter.

    - Bayi baru lahir diberi salep mata antibiotik

    profilaksis segera setelah kelahiran dan berikan vit K

    dengan dosis 0,1 gram segera setelah kelahiran.

    - Jika bayi baru lahir dengan indikasi KPD,

    ketuban hijau diberi therapi obat antibiotik ampisilin 1

    mg/ kg BB 2x sehari (IV/IM)

    - Mandikan neonatus ketika suhu tubuh sudah

    stabil, melakukan perawatan tali pusat dengan teknik

    septik aseptik, agar tali pusat tetap kering dan mencegah

    terjadinya infeksi dan mempercepat lepasnya tali pusat.

    - Menghangatkan bayi dengan menggunakan

    inkubator yang memiliki BB 2500 gram.

    - Menghangatkan bayi menggunakan lampu sorot

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    31/128

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    32/128

    2. Kriteria minimal ruang rawat inap perinatologiRuang inap perinatologi mempunyai kriteria minimal ruangan seperti ruangan harus tetap bersih,

    penerangan baik sirkulasi udara cukup, lantai tidak licin, rungan luas. Standart peralatan yang

    harus ada diantaranya: inkubator, meja tindakan, boks bayi, tabung oksigen, lampu sorot, lampu

    biru.

    1. Lingkungan kerjaa.Fisik

    1) Ruangan

    Lingkungan kerja untuk mencapai proses menejerial keperawatan di ruang rawat inap

    perinatologi keseluruhan mempunyai: ruang perawatan lengkap dengan tempat tidur / boks dan

    kamar pojok asi, ruang perasat, ruang perawat atau nurse station berada ditengah ruang

    perawatan, ruang kepala ruangan, ruang tamu, kamar mandi, ruangan ganti perawat ruang

    confference, mushola, ruang administrasi, dapur, gudang, dan depo farmasi.

    2) Peralatandan bahan kesehatan

    a) Peralatan

    Berdasarkan standar ruang perinatologi

    No Nama barangStandart

    Ratio pasien : alat

    1

    Level I :

    - Tempat tidur neonatus

    - Radian warner

    - Continual suction

    Sesuai kapasitas

    5 : 1

    5 : 1

    10 :1

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    33/128

    - Transport incubator

    - Emenrgency troly

    - Laringoscope daun lurus no. 0

    - Ambubag neonatus

    - Stetoscope neonatus

    - Flast light

    - Central oxygen dan flow meter

    - Lampu sorot

    - Standart infus

    - Sterilisator

    - Breast pump elektrik

    - Refrigerator

    - Vena sectie set

    - Umbilical set

    - Tromol, korentang, bengkok

    - Safety set

    - Tempt alat tenun bersih dan kotor

    - Tempat sampah medis dan non medis

    - Timbangan BB

    - Pengukur panjang badan

    5 : 1

    5 : 1

    5 : 1

    Sesuai kapasitas

    5 : 1

    Sesuai kapasitas

    5 : 1

    1 : 2

    1

    3 : 1

    1

    5 : 1

    5 :1

    5 :1

    5 :1

    10:1

    2 ; 1

    5 : 1

    1

    2

    Level II ( Perawatan I & II) :

    - Incubator

    Sesuai kapasitas

    Sesuai kapasitas

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    34/128

    - Bed side monitor

    - Syringe pump

    - Infuction pump

    - Oxymetri

    - Head box

    - Iglo

    - Buble CPAP

    - Blood Warmer

    - Nebulizer

    1 : 2

    1 : 2

    3 : 1

    3 : 1

    3 : 1

    3 : 1

    3 : 1

    3 : 1

    3

    Level III ( I,II,III) :

    - Ventilator

    - EKG

    - USG

    - X ray portable

    2 : 1

    10 :1

    1

    1

    4

    Peralatan tambahan alat tenun :

    - Sarung kaur

    - Bedong

    - Popok

    - Baju bayi

    - Handuk

    - Barak schort

    - Alas bayi ( wizak )

    1 : 4

    1 : kap tt x 3

    1 : kap tt x 3

    1 : kap tt x 3

    1 : kap tt x 3

    1 : 4

    1: 3

    1 : 3

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    35/128

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    36/128

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    37/128

    - Tempat korentang

    - Kom tutup stainles

    - Gunting perban

    - Lampu foto therapi

    - Masker O2 pedriatrik

    - Stetoscope anak

    - Stetoscope dewasa

    - Mithlen

    - Bengko

    - Komalkohol tertutup

    - Meja resusitasi

    - Tabubag O2 kecil

    Level : 2

    Level : 1

    TT level II/III :

    TT level II/III : 2

    TT level II/III : 1

    Level : 1

    Level : 1

    Level : 2

    Level : 1

    Ruangan 1

    Level : 2

    b) BahanKesehatan

    Plester, kasa, betadine, alkohol, savlon, klorin, kapas, cairan infus, obat- obatan emergensi, dan

    cairan kimia lainya.

    c) Non fisik

    Hubungan perawat dengan klienKomunikasi antar perawat dengan klien atau keluarga klien berjalan dengan baik.

    Hubungan perawat dengan perawat- Komunikasi antara perawat berjalan dengan baik

    - Pengambilan keputusan dilakukan secara tepat sesuai situasi yang ada.

    - Kegiatan serah terima tugas dan pasien dilakukan pada setiap pergantian dinas dan

    berorientasi pada asuhan keperawatan yang telah direncanakan.

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    38/128

    - Mengadakan ronde keperawatan dan supervisi khusus.

    - Mengadakan rapat bulanan secara rutin.

    - Media komunikasi antara perawat menggunakan buku laporan, catatan asuhan keperawatan

    (rekam medis), buku ronde, white board.

    Hubungan perawat dengan profesi lain Bekerjasama sebagai sebuah tim

    BAB III

    KAJIAN SITUASI MANAJEMEN KEPERAWATAN

    DI RUANG MELATI (PERINATOLOGI) RSUD SUMEDANG

    TAHUN 2009

    A. GAMBARAN UMUM

    1. 1. Visi Misi Rumah Sakit Umum Sumedang Terwujudnya RS yang berkinerja terbaik di Jawa Barat 2013

    1. a. Telaah Visi:Rumah Sakit yang berkinerja terbaik yaitu mempunyai penerapan dan penyempurnaan standar

    pelayanan, ketenagaan yang profesional, standar peralatan yang sesuai dengan kondisi RS tipe B

    non pendidikan, pelayanan kesehatan yang terpadu.

    1. b. Misi RSU Daerah SumedangMemberikan medis prima yang didukung oleh SDM profesional, sarana dan prasarana yang

    memadai, peran serta masyarakat yang kreatif menuju RS Umum.

    1. c. Telaah MisiMedis prima :

    Suatu pelayanan yang diberikan secara komprehensif.

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    39/128

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    40/128

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    41/128

    dan akuntabilitas asuhan keperawatan terdapat pada keperawatan primer. Pelayanan keperawatan

    sebagai inti dari praktek keperawatan professional menuntut kemampuan perawat untuk dapat

    berperan sebagai pengolahan pelayanan keperawatan melalui pelaksanaan MPKP sehingga mutu

    pelayanan asuhan keperawatan dapat ditingkatkan.

    - 2010 : tujuan tersebut maksimal dicapai pada akhir bulan Desember 2010

    1. b. Misi Bidang Keperawatan1) Meningkatkan profesionalisme SDM keperawatan

    2) Meningkatkan metode asuhan keperawatan profesinonal

    3) Meningkatkan sarana dan prasarana keperawatan

    4) Meningkatkan kesejahteraan tenaga keperawatan

    5) Mengembangkan pelayanan keperawatan secara kreatif

    Telaah :

    1) Meningkatkan profesionalisme keperawatan :

    a) Memiliki kompetensi keilmuan yang diperoleh dari pendidikan formal dan latihan.

    b) Menerapkan standar asuhan keperawatan dalam setiap intervensi yang diberikan.

    c) Dibekali pendidikan minimal S-1

    d) Mampu mengembangkan, menerapkan, dan mampu menggunakan hasil penelitiannya.

    2) Meningkatkan metode asuhan keperawatan professional :

    Menerapkan asuhan keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan dalam setiap intervensi

    keperawatan

    3) Meningkatkan sarana dan prasarana keperawatan :

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    42/128

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    43/128

    Visi : Semua bayi lahir dengan komplikasi mempunyai kesempatan yang sama dan

    optimal seperti bayi yang lahir normal

    Telaah : Pelayanan asuhan keperawatan yang komperhensif dalam meningkatkan kualitas dan

    kelangsungan hidup semua bayi baru lahir dengan metode standar asuhan keperawatan

    profesional.

    1. c. Misi Ruang Melati (Perinatologi)Misi : Memberikan pelayanan perinatal yang professional melalui tindakan-tindakan

    pencegahan, pengobatan dan rehbilitasi pada bayi beresiko tinggi sehingga tercapai kondisi

    perinatal yang optimal.

    Telaah :

    1) Tindakan Pencegahan

    Melaksanakan tindakan keperawatan terhadap semua Bayi baru lahir sesuai dengan SOP dan

    SAK untuk meminimalisasi adanya resiko tinggi terjadinya kegawatan neonatus.

    2) Tindakan Pengobatan

    Indikasi pengobatan sesuai dengan keadaan dan gangguan yang didapatkan pada bayi baru lahir

    resiko tinggi atas kolaborasi dengan dokter.

    3) Rehabilitasi

    Pemulihan kesehatan bayi beresiko didasarkan pada perawatan yang prima dan pemenuhan

    KDM secara continue.

    1. d. Tujuan Keperawatan Ruang Melati ( Perinatologi )1) Terselenggaranya pemberian asuhan keperawatan secara komprehensif untuk pemenuhan

    kebutuhan dasar, memfasilitasi bonding attacmentserta melibatkan keluarga dalam perawatan

    bayi.

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    44/128

    2) Menurunkan angka kematian bayi.

    3) Terselenggaranya pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan.

    4) Terselenggaranya pelayanan keperawatan dengan menggunakan pedoman asuhan

    keperawatan.

    1. 4. Sifat Kekaryaan1. a. Fokus Telaahan

    Fokus telaahan ruang rawat inap perinatologi (Melati) adalah bayi baru lahir di RSUD Sumedang

    baik bayi lahir normal maupun beresiko tinggi (BBLR, maupun kelainan Kongenital) dalam

    memenuhi kebutuhna dasar manusia untuk meningkatkan kualitas hidup bayi.

    1. b. Basis IntervensiBasis intervensi ruang rawat inap Melati yaitu Memberikan pelayanan perinatal yang

    professional melalui tindakan- tindakan pencegahan, pengobatan dan rehabilitasi pada bayi

    beresiko tinggi sehingga tercapai kondisi perinatal yang optimal dan mempunyai kualitas hidup

    yang baik, sesuai dengan misi ruang Melati.

    1. c. Lingkup GarapanDalam bidang pelayanan lingkup garapan ruang keperawatan adalah pemenuhan dasar manusia.

    Berdasarkan fokus telaah, maka lingkup garapan ruang inap perinatologi adalah memberikan

    pelayanan secara terpadu dari berbagai multi disiplin ilmu secara aman, berkualitas dan

    berkesinambungan dengan segala aktivitas untuk mengatasi gangguan atau hambatan pemenuhan

    kebutuhan dasar manusia dan meningkatkan kualitas hidup yang terjadi akibat masalah/gangguan

    fisiologis pada satu atau berbagai sistem tubuh yang dialami bayi baru lahir.

    1) Secara umum lingkup garapan ruang rawat inap pernatologi meliputi:

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    45/128

    a) Meningkatkan kesejahteraan bayi baru lahir dan meningkatkan sumberdaya manusia

    berkualitas.

    b) Menekan angka kematian bayi serendah mungkin

    c) Memberikan pelayanan masyarakat

    d) Meningkatkan konseplife born Baby menuju well born Baby

    e) Pemberian pelayanan untuk memenuhi kenyaman pada klien selama dirawat

    2) Elemen-elemen penting dalam stabilitasi pasien adalah

    a) Menjamin kelancaran jalan nafas, memperbaiki fungsi system respirasi dan sirkulasi

    b) Menghentikan sumber pendarahan

    c) Mengganti cairan tubuh yang hilang

    d) Pembuatan keputusan

    1. 5. Data BORBerdasarkan hasil pengkajian dari tanggal 24-29 Agustus 2009 didapatkan hasil RGP sebanyak

    57 bayi dan RGK sebanyak 60 bayi. Maka penghitungan BOR sebagai berikut :

    BOR= jumlah hari perawatan x 100%

    Jumlah periode X jumlah tempat tidur

    Level 1 BOR = 60 x 100%

    6 x 18

    = 55,55 %

    Level 2 BOR = 57 x 100%

    6 x 9

    = 105,55 %

    Adapun hasil kinerja perinatologi sebagai berikut :

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    46/128

    Angka Mortlitas dan Morbiditas 3 bulan terakhir

    Angka Kelahiran

    No Bulan Jumlah

    1

    2

    3

    Juni

    Juli

    Agustus

    265

    302

    335

    Angka Kematian

    No Bulan Jumlah

    1

    2

    3

    Juni

    Juli

    Agustus

    19

    16

    24

    1. 6. Sumber Daya2. Sumber ketenagaan/SDM

    Ketenagaan yang ada diruang Melati sebanyak 20 orang yang terbagi dalam 3 tim, dengan

    tingkat pendidikan S.Kep, Ners sebanyak 1 orang, D3 sebanyak 14 orang, SPK sebanyak 4 orang

    dan 1 orang staf administrasi.

    a) Menurut Douglas

    Sesuai dengan klasifikasi derajat ketergantungan pasien, pasien di Ruang Melati adalah sebagai

    berikut :

    Minimal care : 4 orang

    Intermediate care : 4 orang

    Total care : 11 orang

    Jumlah kebutuhan perawat ialah :

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    47/128

    Shift pagi : Minimal care : 4 pasien x 0,17 = 0.68

    Intermediet care: 4 pasien x 0,27 = 1,08

    Total care : 11 pasien x 0,36 = 3,96

    Jumlah = 5,72 = 6

    Shift Sore : Minimal care : 4 pasien x 0,14 = 0,56

    Intermediete : 4 pasien x 0,15 = 0,6

    Total care : 11 pasien x 0.30 = 3,3

    Jumlah = 4,46 = 4

    Shift Malam : Minimal care : 4 pasien x ,07 = 0,28

    Intermediete care : 4 pasien x 0,10 = 0,4

    Total care : 11 pasien x 0,20 = 2,2

    Jumlah = 2,88 = 3

    Jadi kebutuhan jumlah tenaga perawat selama 24 jam ialah :

    5,72 + 4,46+2,88 =13,06 = 13 orang

    Menurut perhitungan Douglas di Ruang Melati dibutuhkan 13 orang perawat dalam 24 jam untuk

    merawat pasien, sehingga jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan ditambah lagi dengan

    kepala ruang 1, PP 3, jadi jumlah keseluruhannya adalah 17 orang.

    b) Menurut Gillies (1994)

    BOR (rata-rata seminggu 2009) adalah

    Level I = 55,55 %

    Level II = 105,55 %

    Jam efektif :

    Kriteria pasien :

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    48/128

    Perawatan minimal : 4 orang

    Perawatan intermediate : 4 orang

    Perawatan total : 11 orang

    Rata-rata jam perawatan : 1-2 jam x 4 = 8 jam

    3-4 jam x 4 = 16 jam

    5-6 jam x 11 = 66 jam

    Jumlah = 90 jam

    Jadi jam efektif = 90

    19

    = 4,7 jam

    ( BOR x TT) x jam efektif x hari dalam 1 tahun

    X =

    ( Hari dalam satu tahunhari libur ) x 7

    ( 55,559)x 4,7 x 365

    X =

    (365561412) x 7

    8576,6

    =

    1981

    Level I = 4,3 4 perawat

    Menurut perhitungan Gillies maka jumlah perawat yang dibutuhkan di Ruang Melati pada level I

    adalah 4 orang.

    ( 105,5518)x 4,7 x 365

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    49/128

    X =

    (365561412) x 7

    32592,7

    =

    1981

    Level II = 16,4 16 perawat

    Menurut perhitungan Gillies maka jumlah perawat yang dibutuhkan di Ruang Melati pada level

    II adalah 16 orang.

    Total kebutuhan perawat level 1 + level 2 = 4+16 = 20 orang ditambah 3 orang PP jadi

    keseluruhannya 23 orang

    c) Menurut Depkes

    Klasifikasi pasien :Perawatan minimal : 4 orang

    Perawatan intermediate : 4 orang

    Perawatan total : 11 orang

    Jumlah jam perawatan/efektif per hariAskep minimal : 1-2 jam x 4 = 8 jam

    Askep intermediate : 3-4 jam x 4 = 16 jam

    Askep total : 5-6 jam x 11 = 66 jam

    Jumlah = 90 jam

    1) Jumlah tenaga keperawatan yang bertugas

    = jumlah jam perawatan di ruangan/hari

    Jam efektif perawat

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    50/128

    = 90

    7

    = 12,8 (A)

    2) Jumlah tenaga keperawatan yang libur

    = jumlah hari libur minggu/tahun + jumlah hari libur besar/tahun x A

    Jumlah hari kerja/tahun

    = 52 + 12 + 14 x 12,8

    365- (52+12+14)

    = 78 x 12,8

    287

    = 3,47 (B)

    3) Tugas non keperawatan

    = (A + B) x 25 %

    = (12,8 + 3,47) x 25 %

    = 4,06 (C)

    4) Jumlah tenaga keperawatan yang diperlukan

    = A + B + C

    = 12,8 + 3.47 + 4,06

    = 20,33

    Jadi menurut perhitungan Depkes, di ruang Melati dibutuhkan 20 orang perawat dalam 24 jam

    untuk merawat pasien, sehingga jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan ditambah lagi

    dengan PP 3 orang, seharusnya adalah 23 orang.

    Jumlah tenaga di Ruang Melati terdiri dari 19 orang, dengan distribusi sebagai berikut :

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    51/128

    Kepala Ruang : 1 orang

    Perawat Primer : 3 orang

    Perawat Assosiate : 15 orang

    Pengkajian pada tanggal 24 sampai 27 Agustus 2009 didapatkan jumlah pasien 80 orang dengan

    perincian :

    Perawatan minimal : 4 orang

    Perawatan intermediate : 4 orang

    Perawatan total : 11 orang

    Analisis

    Berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga perawat, maka masing-masing teori di atas akan

    diperoleh hasil yang berbeda, hal ini disebabkan oleh karena masing-masing punya indikator.

    Secara kuantitas, jumlah tenaga keperawatan di Ruang Melati jika dilihat dari konsep diatas

    adalah sebagai berikut :

    a) Menurut Douglas

    Jumlah perawat yang dibutuhkan sebanyak 17 orang, berarti jumlah perawat yang ada sudah

    mencukupi.

    b) Menurut Gillies

    Dengan jam efektif 4,7 jam didapatkan kebutuhan perawat 23 orang sehingga Ruang Melati

    belum tercukupi tenaga keperawatanya.

    c) Menurut Depkes

    Kebutuhan tenaga perawat di ruang Melati sebanyak 23 orang sehingga jumlah tenaga yang

    dibutuhkan belum mencukupi.

    Gambaran kualitas tenaga perawat di Ruang Melati seperti pada tabel berikut:

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    52/128

    Tabel. Kualifikasi Pendidikan Formal Tenaga Keperawatan di Ruang Melati

    No. Jenis Pendidikan % Keterangan

    1.

    2.

    3.

    SI Keperawatan

    DIII

    SPK

    1

    14

    4

    5,27

    78,95

    15,78

    PA

    Karu, PP, PA

    PA

    Jumlah 19 100

    Perawat yang telah mengikuti pelatihan penatalaksanaan ruang perinatologi sebanyak 3 orang

    dari 19 orang perawat. Perlu adanya dan merekomendasikan untuk mengikutsertakan dalam

    pelatihan.

    1. Sarana dan prasarana1) Sarana fisik

    No Aspek Pelayanan Fisik Deskripsi Situasi

    1.

    2.

    Ruangan atas terbagi menjadi 5

    ruangan:

    Ruang Triase Ruang RGP Ruang Administrasi Dapur

    Ruang penyimpanan

    baju bayi

    Ruangan bawah terbagi

    menjadi 6 ruangan:

    Ruangan Triase berada tepat di atasruang IGD anak, dekat dengan ruang VK

    dan Bank Darah. Lebarnya 3 x 8 cm.

    Lantai ruangan seluruhnya terbuat darikeramik, kering, bersih, tidak licin,

    dibersihkan oleh petugas POS sebanyak

    2 kali sehari.

    Dinding terbuat seluruhnya dari tembokpaten, cat berwarna biru, bersebelahan

    dengan ruangan RGP dan Nursing

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    53/128

    Ruangan RGK Ruang administrasi Ruang ganti perawat Dapur Kamar mandi

    Stasion.

    Terdapat Tv 1 buah, wastafel 1, kaca 1,meja resusitasi 1, suction 1, box bayi

    panjang berisi 4 tempat tidur dan 4

    bantal, oksigen 1, timbangan BB 1,

    pengukur TB 1, meja 1 buah, jam

    dinding 1, bak instrumen 1, bak

    instrumen kecil, kom sedeang 2 ( berisi

    minyak goreng dan klem tali pusat ),

    termometer 2, stempel 2, metrik 1 buah,

    lampu sorot 3, meja tindakan 1, loker 1

    berisikan peneng, kartu bayi, status,

    kastok baju, sabun pencuci tangan, lap

    tangan, tempat sampah 1, telepon 1,

    bengkok 1.

    Ruang RGP berdekatan dengan ruangtriase dan nursing stasion.

    Terdapat 8 inkubator, 2 box penghangat,1 lampu biru, 4 standar infus, 1 meja

    tindakan, 1 jam dinding, oksigen 6, 4

    manometer, 2 kom sedang ( 1 kom berisi

    kassa tali pusat dan 1 kom berisi kapas

    cebok ), 1 botol alkohol, 1 botol

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    54/128

    bethadin, plester, 1 gunting, 3 stetoskop

    bayi, 10 bantal bayi, terdapat 4 jendela

    besar.

    Ruang RGP dengan lebar 6 x 5 cm, catberwarna biru.

    Ruang administrasi bergabung denganruang ganti perawat, ruang sterilisasi,

    terdapat 1 meja berisi 1 komputer, 1

    printer, 2 lemari, 1 loker perawat, 1 box

    bayi panjang, 1 kulkas, 1 sterillsator, 1

    trolli obat, 3 buah kasur, 3 buah bantal, 2

    oksigen kecil, 1 kranjang bayi, 2 Ac,

    korentang 1.

    Terdapat 3 kran, 1 rak piring, 1 tempatsampah, 1 trolli pembuatan susu, 2

    termos, 1 teko, 2 baskom plastik, 1

    baskom stenlis.

    Terdapat 5 lemari pakaian bayi, 10ember besar.

    Ruang RGK diapit oleh 2 ruangan :

    sebelah kanan ruangan ICU dan sebelah

    kiri ruang Dahlia, lantai terbuat dari

    keramik, tembok berwarna cat putih.

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    55/128

    Ruang RGK berdekatan dengan ruang

    nursing station.

    Di ruang RGK terdapat 1 box panjangberisi 4 tempat tidur dan 4 bantal,

    stetoskop 1, lampu sorot 2, suction

    1, oksigen 3, wastafel 1, trolli 1, lemari

    1, meja nursing 1, kursi 4, kasur tindakan

    1, rak obat 1, kipas angin 1, jam dinding

    1, struktur organigram 1, kasur kecil 5,

    kaca 1, timbangan bayi 1, alat sterilisasi

    1, kom kecil 3, standar cuci tangan 1,

    tempat sampah kecil 1, meteran 1,

    bengkok 1, bak instrumen besar 1, baki

    tindakan 5, telepon 1, loker 1.

    Ruang administrasi terdapat 2 rak buku,1 meja, 1 kursi

    Terdapat lebih dari 10 kursi meja Terdapat 1 kasur besar, 3 bantal 1 meja

    pembuatan susu, 1 cermin,

    Dapur bersebelahan dengan kamar tidur

    perawat, terdapat 1 wastapel, 1 kompor

    gas, 1 tempat sampah, 2 panci besar, 2

    ember baju kotor, 3 baskom, 2 ember

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    56/128

    mandi bayi

    Terdapat 2 ember, 1 gayung, 1 bakpenampung air

    Alat-alat medis

    No. Nama Alat Jumlah

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

    15

    16

    17

    Manometer

    Slem scher

    Lampu sorot

    Incubator

    Standart infuse

    Trombol gas kecil

    Trombol gas besar

    Kom tutup

    Bak/ spuit kecil

    Bak instrument besar

    Thermometer axial

    Bengkok

    Korentang

    Timbangan bayi

    Meteran

    Stetoskop besar

    Stetoskop kecil

    11

    2

    6

    9

    6

    1

    1

    9

    2

    2

    3

    4

    2

    2

    2

    3

    3

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    57/128

    18

    19

    20

    21

    22

    23

    24

    25

    26

    27

    28

    29

    30

    31

    32

    33

    34

    35

    36

    37

    Gunting tali pusat

    Gunting perban

    Klem koher

    Kleam pean

    Mitlhen

    Pinset anatomi

    Pencukur rambut

    Ambu bag

    Laringoskop

    Masker O2

    Infant masment

    Ambulanct incubator

    Infus pam

    Thermometer elektrik

    Thermometer rectal

    Sterilisator

    Peripanatom

    Arteri klem

    Kom kecil

    Bak instrument

    4

    2

    1

    1

    1

    2

    2

    1

    1

    4

    1

    1

    1

    3

    1

    11

    1

    2

    2

    1

    Alat-alat tenun

    No Nama Alat Jumlah

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    58/128

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

    15

    16

    17

    18

    19

    20

    21

    22

    23

    Alas kaki

    Alas tindakan

    Baju shot putih

    Baju shot kuning

    Baju shot biru

    Baju shot pink

    Bantal bayi

    Bantal besar

    Fltrase

    Gorden flit coklat besar

    Gorden flit coklat TTR

    Gorden flit hijau TTR

    Gorden flit salem

    Handuk sedang

    Kasur besar

    Kasur bayi

    Kelambu kelas III

    Kelambu kelas I

    Sprei bayi

    Sprei besar biru

    Sprei besar putih

    Sarung oksigen kecil

    Sarung oksigen besar

    6

    16

    5

    12

    14

    15

    24

    5

    9

    4

    4

    3

    6

    7

    2

    34

    14

    15

    51

    4

    2

    8

    16

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    59/128

    24

    25

    26

    27

    28

    29

    30

    31

    32

    33

    34

    35

    36

    37

    38

    39

    40

    41

    Sarung bantal besar biru

    Sarung bantal besar putih

    Sarung bantal bayi panel

    Sarung bantal bayi kain

    Sarung guling bayi kain

    Sarung kasur panel

    Taplak meja strip hijau

    Talak meja filtrase

    Tutup foto therapy

    Masker lap

    Whizak putih

    Whizak hijau

    Whizak pink

    Sarung kasur panel bayi

    Kasur inkubator

    Stik laken

    Kasur tindakan panjang

    Selimut besar

    1

    2

    25

    8

    0

    10

    6

    2

    14

    12

    49

    6

    13

    27

    10

    4

    1

    2

    2) Sarana non fisik

    Interaksi klien berlangsung pada keluarga klien ketika keluarga klien menjenguk klien, dan

    ketika klien di pindahkan ke ruangan RGK perawat memberikan penkes pada ibu tentang

    perawatan tali pusat setelah bayi pulang

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    60/128

    Dari hasil pengamatan, proses komunikasi berjalan dengan baik, komunikasi berjalan 2 arah,

    pengambilan keputusan dilakukan dengan bermusyawarah. Komunikasi antara perawat

    dilakukan baik dengan verbal yaitu dengan cara operan dan non verbal yaitu dilakukan dengan

    menulis melalui buku laporan.dan operan juga hanya kadang-kadang dilakukan. Serah terima

    pasien dilakukan secara langsung dan kadang-kadang hanya dilakukan nursing area saja.

    - Dengan dokter komunikasi bersifat sosial dan komunikasi yang berhubungan dengan

    pasien bersifat delegatif dan belum kolaboratif.

    - Komunikasi perawat dengan bagian laboratorium dilakukan dengan 2 arah.

    - Hubungan perawat dengan klining servise saling menghargai.

    1. 7. Dokumen2. Aplikasi proses keperawatan

    Di ruang melati pendokumentasian meliputi : Pendokumentasian dalam status pasien serta

    laporan per tim, Format laporan per tim : tanggal, nama pasien, dokter penanggung jawab,

    keterangan berisi implementasi. Adapun format-format pendokumentasian sebagai berikut

    RM 1

    Berisikan ringkasan masuk klien sampai keluar dimana di dalamnya meliputi : no dokumen

    medic, no. register RSU, identitas klien meliputi: nama, umur, pendidikan, pekerjaan, alamat

    lengkap, agama, jenis kelamin, status perkawinan, tanggal masuk, tanggal keluar, ruang

    perawatan, diagnosa masuk, lama dirawat, diagnosa medis, tindakan yang akan dilakukan,

    golongan darah, tanda tangan dokter yang merawat.

    RM 3

    Berisikan tentang anamnesa pasien meliputi : nama, umur, jenis kelamin, no RM, tanggal masuk,

    Ruangan, kelas, keluhan utama , riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit yang lalu, riwayat

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    61/128

    penyakit keluarga. Pemeriksaan fisik biasanya diisi oleh dokter di mana meliputi : inspeksi,

    palpasi, perkusi, auskultasi dan diagnosa beserta pengobatanya dan tanda tangan dokter yang

    merawat.

    RM 4

    Berisikan tentang lembaran observasi meliputi grafik untuk observasi tanda-tanda vital meliputi :

    suhu tubuh, nadi, nafas, tekanan darah, BB, catatn input dan output.

    RM 5

    RM 5 berisikan perjalanan perkembangan penyakit dan pengobatan dalam RM 5 di isi oleh

    dokter yang merawat selama di ruangan, dimana isinya meliputi : No RM, tanggal masuk,

    Ruang, kelas, nama, umur, jenis kelamin, tanggal, perjalanan penyakit, pengobatan dan tindakan

    dan tanda tangan dan nama jelas dokter.

    RM 6

    Pengkajian keparawatan di ruang rawat inap meliputi beberapa point:

    1. Identitas pasien :Nama, umur, pendidikan, pekerjaan, agama, diagnosa medis, tanggal masuk, tanggal pengkajian,

    bahasa yang digunakan, status perkawinan, alamat.

    1. Riwayat kesehatanKeluhan utama, riwayat kesehatan sekarang, riwayat kesehatan yang lalu,riwayat kesehatan

    keluarga.

    1. Pemeriksaan fisikKeadaan umum: tekanan darah, suhu, respirasi, nadi

    Dan pemeriksaan fisik lengkap head to too.

    RM 6.2 dan RM 6.3

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    62/128

    Berisikan tentang asuhan keperawatan: no, tanggal, jam, diagnose, rencana keperawatan: tujuan

    dan rencana, tindakan keperawatan, evaluasi dan tanda tangan perawat penanggung jawab.

    RM 6.4

    Catatan perkembangan meliputi : diagnosa, data subjektif dan objektif, analisa, planning,

    implementasi di bagi menjadi 3 shiff, dan evaluasi.

    RM 9

    Dimana isinya tentang daftar istimewa pasien meliputi: jam, suhu, resprasi, nadi, tekanan darah,

    kesadaran, pemberian per OS, Cairan intra vena, Diuresis, muntah dan keterangan.

    RM 15

    Surat keterangan kelahiran dimana di dalamnya berisikan pernyataan kelahiran.

    B. MANAGEMENT ASUHAN PERINATOLOGI

    1. Pengkajian keperawatanAnamnesa : dilakukan pada ibu diruang VK sebelum melahirkan dikaji tentang HPHT, riwayat

    kehamilan, nama ibu/ayah, umur ibu/ayah, pekerjaan ibu/ayah, alamat serta cap jempol ibu.

    Pengkajian fisik bayi baru lahir dilakukan oleh perawat meliputi : APGAR Skore, mengukur

    berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan atas, mengambil cap kaki

    bayi serta memberikan peneng pada bayi

    Dari hasil study sebanyak 10 askep, didapatkan 95 % Perawat kurang mengkaji aspek masalah

    yang dirumuskan berdasarkan kesenjangan antara status kesehatan dengan norma dan pola

    fungsi kehidupan.

    1. Diagnosa keperawatanDidapatkan 3 diagnosa yang sama pada semua pasien baru yang sudah menjadi standar asuhan

    keperawatan pada bayi baru lahir diruangan melati RSUD Sumedang.

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    63/128

    Dari hasil study sebanyak 10 askep didapatkan 90% Diagnosa keperawatan sudah mencerminkan

    PE/PES.

    1. Perencanaan keperawatanRencana asuhan keperawatan dicatat sebelum pasien masuk ke ruangan, Dari hasil study

    sebanyak 10 askep didapatkan 100% Intervensi keperawatan mencantumkan kriteria waktu dan

    kriteria hasil, serta Intervensi keperawatan yang sesuai dengan diagnosa keperawatan.

    1. Tindakan keperawatanDidapatkan 92,3% dalam implementasi perawat kurang mengobservasi respon pasien terhadap

    tindakan keperawatan terhadap beberapa yang tidak dilakukan revisi berdasarkan hasil evaluasi.

    Dari hasil observasi terhadap implementasi keperawatan didapatkan bahwa tindakan yang

    dilakukan oleh perawat terhadap pasien mayoritas merupakan tindakan delegatif dari dokter

    1. Evaluasi keperawatanDari hasil obervasi didapatkan 100% evaluasi dibuat dalam bentuk SOAP, mencantumkan data

    subjektif dan objektif pasien, asessment dan planning.

    1. Peran fungsi kepala ruanganNo Aspek yang dinilai Hasil

    A Melaksanakan fungsi perencanaan 100%

    B Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan 82,64%

    C

    Melaksanakan fungsi pengawasan pengendalian dan

    penilaian100%

    1) Dimana dalam point pelaksanaan fungsi perencanaan meliputi:

    a) Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawat serta tenaga lain sesuai kebutuhan.

    b) Merencanakan jumlah dan jenis peralatan keperawatan sesuai dengan kebutuhan.

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    64/128

    c) Merencanakan dan menentukan kegiatan pelayanan asuhan keperawatan yang akan

    diselenggarakan bersama PP. Dimana pada point tersebut kepala ruangan selalu melaksanakan

    tugas-tugas tersebut. Sehingga hasil presentasi akhir di dapatkan perhitungan 100%.

    2) Dalam point Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan meliputi:

    a) Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan di ruang rawat inap.

    b) Mengatur dan menyusun daftar dinas tenaga keperawatan, sesuai peraturan yang berlaku.

    c) Melaksanakan program orientasi tenaga perawat baru

    d) Memberikan pengarahan dan motivasi kepada tenaga keperawatan untuk melakukan

    asuhan keperawatan sesuai dengan standart.

    e) Mengadakan pertemuan dengan pelaksana perawat dan tenaga lain.

    f) Melakukan serah terima setiap pergantian dinas.

    g) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang keperawatan.

    h) Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat dan bahan lainya yang

    diperlukan ruangan.

    i) Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalu dalam keadaan siap

    pakai

    j) Mengatur cuti perawat di ruangan

    k) Mempertanggung jawabkan pelaksanaan inventaris peralatan

    l) Memelihara dan mengembangkan system pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan,

    pengisian formulir, sensus harian klien, buku register dan catatan medic

    m) Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala ruang rawat lain, kepala

    bidang.koordinator perawatan, kepala seksi, kepala instalasi dan tim kesehatan lainya

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    65/128

    n) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yan baik antara klien, keluarga, dan petugas

    sehingga memberikan ketenangan

    o) Memberikan motivasi tenaga non keperawatan dalam memelihara kebersihanruangan

    p) Menghadiri rapat dengan kepala bidang

    q) Melakukan kegiatan peningkatan mutu pelayanan asuhan keperawatan.

    r) Tugas kepala ruangan yang sudah dipaparkan di atas dimana sebanyak 14 pertanyaan

    kepala ruangan selalu melakukan, dan 3 di antara pertanyaan lainya kepala ruangan, kepala

    ruangan kadang-kadang melakukanya dimana tugas no. 5,7 dan 17.

    3) Fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian dimana dalam point ini tugas kepala

    ruangan meliputi :

    a) Mengendalikan dan menilai pelaksanaan askep yang telah ditentukan

    b) Melakukan penilain kinerja tenaga keperawtan yang berada di bawah tanggung jawabnya

    c) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga perawat, peralatan dan

    obat-obatan

    d) Melaksanakan supervise kegiatan asuhan keperawatan serta kegiatan lain di ruangan

    e) Mengadakan ronde keperawatan bersama ketua tim

    f) Membuat laporan tahunan kegiatan pelayanan keperawatan di ruangan. Di mana dari 6

    tugas terebut kepala ruangan melakukan tugas tersebut shingga pada point fungsi pengawasan,

    pengendalian dan penlaian mendapatkan presentasi 100%

    1. PendokumentasianDari hasil obervasi didapatkan 82% pencatatan sudah ditulis dengan jelas dan ringkas, Setiap

    melakukan tindakan/kegiatan, perawat sudah mencantumkan kadang di paraf dan kadang tidak,

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    66/128

    dalam penulisan nama jelas perawat jarang mencantumkan tanggal dan jam saat dilakukannya

    tindakan.

    Kajian Situasi Manajemen Asuhan Ruang Melati

    No Aspek Yang Dinilai N Prosentase

    1 Pengkajian Keperawatan 10 95 %

    2 Diagnosa Keperawatan 10 90 %

    3 Perencanaan Keperawatan 10 100 %

    4 Tindakan Keperawatan 10 92,3%

    5 Evaluasi Keperawatan 10 100%

    6 Catatan Askep/Dokumentasi 10 82 %

    Pencapaian Rata-rata 93,25 %

    1. Alur masuk pasien1. Pelayanan flow of care

    Ruang VK/OK

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    67/128

    RGP

    RGK

    Jika membaik

    Jik

    a

    memburuk

    Triase

    - APGAR

    - Dibersihkan

    - Dihangatkan

    - Pengkajian fisik

    Resusitasi

    Diberikan penkes tentang :

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    68/128

    1. Disc

    har

    ge

    pla

    nni

    ng

    Perencanaan pasien pulang merupakan tanggung jawab dokter, pasien dibolehkan pulang apabila

    pasien dalam keadaan normal, reflek menyusu baik dan dengan persetujuan dokter.

    Sebelum pasien pulang diberikan penyuluhan kepada ibu dan keluarga agar dapat melenjutkan

    perawatan bayi dirumah dengan baik, Selama waktu pengkajian pada beberapa pasien mau

    pulang diberikan penyuluhan tentang perawatan tali pusat, pentingnya asi, cara/posisi

    memberikan asi yang baik, serta cara memandikan bayi. Penyuluhan diberikan oleh perawat,

    bidan, atau mahasiswa yang sedang praktek dilakukan diruangan RGK atau diruang transit pada

    saat pasien mau pulang.

    1. ImplementasiPENGKAJIAN

    NO ASPEK DESKRIPSI SITUASI

    1

    2

    3

    4

    Pemenuhan

    KDM,

    Oksigenasi.

    dan Nutrisi

    Dari hasil pengkajian tanggal 24-29 Agustus 2009 didapatkan

    data sebagai berikut :

    - Klien diberikan susu berdasarkan kebutuhan cairan setiap

    3 jam sekali

    Perawatan

    intensif

    Pulang

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    69/128

    5

    6

    Cairan dan

    Elektrolit

    Eliminasi

    Pencegahan

    terhadap infeksi

    Sirkulasi

    Integritas kulit

    - Klien di berikan nutrisi melalui NGT dilakukan oleh

    perawat

    - Pada pasien di Ttriase pemberian nutrisi menggunakan

    sendok, dari banyak pasien menggunakan hanya dengan satu

    sendok.

    - Spuit untuk pemberian susu tidak direbus

    - Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit pada pasien

    dilakukan dengan cara parenteral. Penggantian alat infuse

    dilakukan hanya bila infuse macet.

    - Pasien yang memakai infuse hanya pasien yang berada

    di ruang RGP sebanyak 10 orang.

    - Tidak ada label observasi cairan.

    - Pemenuhan kebutuhan eliminasi pada pasien di ruang

    triase dan RGP dilakukan oleh perawat, dengan mengganti

    popok dan parnel jika klien BAB dan BAK tapi tidak

    dilakukan pembersihan oleh kapas cebok.

    - Dari hasil observasi pada tanggal 24-29 Agustus 2009,

    westaple berjumlah 2. Sabun untuk mencuci tangan ada. Lap

    atau tisue untuk mengeringkan ada. Kegiatan mencuci tangan

    sebelum melakukan tindakan jarang dilakukan oleh perawat.

    - Untuk penggunaan sarung tangan hampir

    85% menggunakan sarung tangan walau ada sebagian pasien

    yang tidak menggunakan sarung tangan ketika membersihkan

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    70/128

    bayi baru lahir.

    - Penggunaan air untuk mandi klien, dalam 1 baskom

    kecil di gunakan untuk bersama-sama (untuk klien yang

    diseka).

    - 100% menggunakan masker ketika perawat terkena

    penyakit influenza.

    - Sterilisasi di lakukan dengan menggunakan alat

    sterilisator dan terdapat diruangan.

    - Tidak ada pencantuman tanggal pada alat-alat kesehatan

    (infuse) yang dipasang.

    - Pemeriksaan TTV tidak pernah dilakukan oleh perawat,

    dilakukan apabila ada pasien apnoe.

    - Dari hasil pemenuhan kebuthan personal hygine

    dilakukan oleh perawat :

    Air panas yang digunakan berasal dari kran.

    ANALISA DATA

    No

    .ITEM IDEAL AKTUAL PROBLEM

    1.

    2.

    3.

    4.

    Flow of care :

    Pemenuhan

    KDM:

    Pencegahan

    1. Perawat mencuci tangan :Alat :

    - Air bersih yang mengalir

    atau dalam baskom

    Dari hasil observasi

    pada tanggal 24-29

    Agustus 2009:

    Kegiatan

    Resiko tinggi

    terjadinnya

    infeksi

    nosokomial

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    71/128

    infeksi

    Tindakan

    keperawatan

    Metode

    Pendokumentasi

    an

    - Sabun

    - Sikat lunak (bila perlu)

    - Handuk atau lap bersih

    dan kering

    1. Mencuci tangan biasa- Jika memakai arloji

    dilepas

    - Tangan sampai siku harus

    dibasahi

    - Kemudian disabuni atau

    disikat bila perlu

    - Tangan selanjutnya

    dibilas sampai bersih dan dilap

    sampai kering

    1. Mencuci tangan dengancara desinfeksi

    - Tangan dibasahi mulai

    dari ujung jari sampai dengan

    siku dengan air mengalir

    - Kemudian rendam

    sekurangnya 2 menit didalam

    larutab desinfektan

    - Bilas dengan air bersih

    mencuci

    tangan

    sebelum

    melakukan

    tindakan

    jarang

    dilakukan

    oleh

    perawat.

    Untukpenggunaan

    sarung

    tangan

    hampir

    85% mengg

    unakan

    sarung

    tangan

    walaupun

    ada sebagian

    perawat

    yang tidak

    menggunaka

    dikarenakan

    -

    Kurangn

    ya kesadaran

    perawat

    -

    Kurangn

    ya sarana

    dan

    prasarana

    Belum

    optimalnya

    implementasi

    keperawatan

    disebabkan

    karena

    kurangnya

    sarana dan

    prasarana

    ruangan.

    Belum

    optimalnya

    pengelolaan

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    72/128

    - Keringkan dengan handuk

    atau lap kering.

    1. Prinsip-prinsip untukmemcegah infeksi

    nasokomial :

    1. Bila petugas akanmenolong bayi

    baru lahir, dalam

    pemasangan

    infuse dan NGT

    harus memakai

    sarung tangan

    2. Menjagakesterilan dalam

    melaksanakan

    pemberian

    minum, setiap

    satu pasien

    memiliki satu dot

    dan sebelum bayi

    mendapat minum

    harus dilihat

    saluran cerna

    n sarung

    tangan

    ketika

    membersihk

    an bayi baru

    lahir.

    Pada pasiendi triase

    pemberian

    nutrisi

    menggunaka

    n sendok,

    dari banyak

    pasien

    menggunaka

    n hanya

    dengan satu

    sendok.

    Pada

    ruangan

    RGP

    terdapat

    incubator

    ruangan

    sesuai

    dengan

    standar

    MPKP.

    Belum

    sesuainya

    pengkajian

    asuhan

    keperawatan

    sesuai

    standart

    berhubungan

    dengan

    belum

    tersedianya

    alat

    pengkajian

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    73/128

    (retensi cairan

    lambung)

    3. Jarak antaraincubator satu

    dengan yang

    lainnya harus

    lebih dari 1 meter,

    hal ini untuk

    mencegah

    terjadinya

    penularan/infeksi

    nasokomial.

    4. Incubatorseharusnya diisi

    oleh satu pasien

    dikarenakan suhu

    dalam incubator

    disetting hanya

    untuk satu pasien.

    1.

    Sebelum incubator

    digunakan seharusnya

    dilakukan penyeterilan

    terlebih dahulu untuk

    yang

    jaraknya

    kurang dari

    1 meter

    Dalam satuincubator

    kadang-

    kadang

    berisi 2

    pasien yang

    memiliki

    kelainan

    penyakit

    seperti

    pasien yang

    hiperbilirubi

    n disatukan

    dengan

    pasien

    BBLR

    Incubatoryang telah

    dipakai tidak

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    74/128

    mencegah terjadinya

    infeksi penularan.

    Kebutuhan cairan dalamperhari disesuaikan

    dengan berat badan bayi

    dengan cara

    perhitungannya:

    keb.cairan x faktor

    tetesan

    24 x 60

    Terbagi dalam tiga sift

    Bayi neonatus harusmendapatkan special care

    selama satu jam sekali

    dimana special care

    terdiri dari :

    - Neonatus yang

    membutuhkan pengawasan

    respirasi, denyut jantung, atau

    SPO 2

    - Neonatus yang

    membutuhkan oksigen yang

    cukup

    pernah

    disterilkan

    dahulu

    sebelum

    dipakai bayi

    yang lain

    Dalampemberian

    terapi IVFD

    kurang

    terpantau

    untuk

    kebutuhan

    cairan perha

    ri

    Untukpasien yang

    di RGP

    dalam

    melakukan

    observasi

    tidak

    dilakukan

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    75/128

    - Neonatus yang mendapatkan

    minum melalui NGT

    - Neonatus yang mendapatkan

    pemasangan fototerapi

    - Neonates yang mendapatkan

    pengawasan

    pemeriksaan glukosa dan

    bilirubin darah yang sering

    - Neonatus yang

    membutuhkan perawatan yang

    terus menerus

    Sebelum pertukaran shifharus dilakukan pre

    conference dan post

    conference sebagai alat

    komunikasi verbal

    Perwat ruangan dibagi menjadi

    2-3 grup yang jumlahnya 6-7

    orang bekerja sebagai suatu tim

    dan terdiri dari tenaga

    profesional, teknikal dan

    pembantu dalam suatu grup kecil

    yang saling membantu. Ketua

    secara

    berkesinamb

    ungan

    hanya dilak

    ukan pada

    pagi hari.

    Timbangterima, pre

    conference

    dan post

    conference

    belum

    optimal

    dilakukan.

    Pembagiantugas oleh

    ketua tim

    kepada

    anggota tim

    belum

    berjalan

    dengan baik

    karena

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    76/128

    tim sebagai penanggung jawab

    melaksanakan fungsi

    perancanaan, kordinasi, supervisi

    dan evaluasi keperawatan.

    Pengembangan dan revisi

    rencana keperawatan dilakukan

    melalui konferensi secara rutin

    15-20 menit setiap hari.

    Model asuhankeperawatan diharapkan

    akan dapat meningkatkan

    hubungan interpersonal

    yang baik antara perawat

    dan tenaga kesehatan

    lainya.

    Lingkungan kerjauntuk mencapai

    manajerial

    keperawatan

    diruang rawat

    inap dewasa

    secara

    keseluruhan

    keterbatasan

    tenaga

    terutama

    pada pagi

    hari.

    Pembagiantugas oleh

    ketua tim

    kepada

    anggota tim

    belum

    berjalan

    dengan baik

    karena

    keterbatasan

    tenaga.

    Letakruangan

    yang

    terpisah,

    sehingga

    dalam proses

    pengawasan

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    77/128

    mempunyai ruang

    perawatan, box

    bayi, ruang

    tindakan, ruang

    perawat atau

    nurse statian

    berada ditengah

    ruangan

    perawatan, ruang

    kepala ruangan,

    ruang tamu,

    kamar mandi,

    ruang peralatan,

    kamar ganti

    perawat, ruang

    conference,

    mushola, ruang

    administrasi,

    dapur, gudang,

    dan depo farmasi.

    Pendokumentasian diharapkan ditulis pada

    kolom pengkajian yang

    tenaga kerja

    kurang

    efektif.

    Tidakadanya

    kantor

    kepala

    ruangan

    sehingga

    kerja kepala

    ruangan

    bersatu

    dengan

    perawat

    lainnya.

    Tidaktersedianya

    tempat untuk

    ibu

    menyusui

    Rencanaasuhan

    keperawatan

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    78/128

    telah di sediakan dan di

    beri tanda tangan, nama

    jelas tanggal pengkajian

    petugas jaga / perawat

    jaga

    Pengkajian yang harusdilakukan:

    - HPHT

    - Riwayat kehamilan

    - ANC

    - Skala Deboik

    - APGAR score

    - Reflek

    - Head to too

    dicatat

    sebelum

    pasien

    masuk ke

    ruangan.

    AlatPengkajian

    pada

    neonates

    belum

    lengkap.

    Perumusan Masalah

    No ANALISIS MASALAH

    1.

    2.

    3.

    4.

    Berdasarkan hasil pengkajian selama 1

    minggu di temukan problem infeksi

    nosokomial yang ditandai dengan :

    Kegiatan mencuci tangan sebelummelakukan tindakan jarang dilakukan

    oleh perawat. Hal ini sangat

    Resiko tinggi terjadinnya infeksi

    nasokomial dikarenakan

    kurangnya fasilitas untuk

    menerapkan kewaspadaan universal

    Belum optimalnya implementasi

    keperawatan disebabkan karena

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    79/128

    bertentangan dengan tindakan

    idealnya bahwa mencuci tangan

    harus di lakukan sebelum ataupun

    sesudah melakukan tindakan.

    Untuk penggunaan sarung tanganhampir 85% menggunakan sarung

    tangan walaupun ada sebagian

    perawat yang tidak menggunakan

    sarung tangan ketika membersihkan

    bayi baru lahir.

    Berdasarkan hasil pengamatan haltersebut bisa terjadi oleh beberapa

    faktor salah satu di antaranya :

    1. Kurangnya kesadaran perawat akanpentingnya mencuci tangan

    2. Karena padatnya pasien yang datang3. Kurangnya sumber daya manusia di

    ruangan

    Pada pasien di triase pemberian

    nutrisi menggunakan sendok, dari

    banyak pasien menggunakan hanya

    dengan satu sendok.

    Pada ruangan RGP terdapat incubator

    kurangnya sarana dan prasarana

    ruangan.

    Belum optimalnya pengelolaan

    ruangan sesuai dengan standar

    MPKP

    Belum sesuainya pengkajian

    asuhan keperawatan sesuai standart

    berhuungan dengan belum

    tersedianya alat pengkajiana

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    80/128

    yang jaraknya kurang dari 1 meter

    Dalam satu incubator kadang-kadangberisi 2 pasien yang memiliki

    kelainan penyakit seperti pasien yang

    hiperbilirubin disatukan dengan

    pasien BBLR

    Incubator yang telah dipakai tidakpernah disterilkan dahulu sebelum

    dipakai bayi yang lain

    Dari data yang di temukan sebagaimana

    terpapar di atas, bisa disimpulkan bahwa hal

    tersebut dapat terjadi karena adanya berbagai

    hal atau kekurangan yang di miliki di

    antaranya :

    - Sarana dan prasarana seperti

    incubator yang dimiliki di ruangan sangatlah

    minimal .

    - Jarak antara incubator kurang dari 1

    meter hal ini terjdi karena mengikuti kondisi

    ruangan yang ada pada saat ini.

    - Incubator yang sudah dgunakan tidk

    di sterilkan mungkin bisa disebabkan karena

    padatnya pasien sehingga tidak ada waktu

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    81/128

    untuk menyeterilkan incubator.

    Dalam masalah tindakan keperawatan di

    temukan beberapa data yang sedikit

    menyimpang antara ideal dan kenyataan di

    antaranya:

    Dalam pemberian terapi IVFDkurang terpantau untuk kebutuhan

    cairan perhari beberapa hal yang bisa

    memepengaruhi hal- hal tersebut,

    berdasarkan perkiraan analisis, kami

    menyimpulkan bahwa hal tersebut

    bisa terjadi karena kurangnya sarana

    dan prasarana seperti alat untuk

    membantu mengukur cairan seperti

    mikroburret, tidak adanya protap

    untuk cara perhitungan kebutuhan

    cairan untuk neonatus.

    Untuk pasien yang di RGP dalammelakukan observasi tidak dilakukan

    secara berkesinambungan

    hanya dilakukan pada pagi hari. Hal

    in bisa terjadi mungkin disebabkan

    karena padatnya waktu perawat untuk

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    82/128

    mengelola pasien

    Timbang terima, pre conference danpost conference belum optimal

    dilakukan. Hal ini bisa disebabkan

    karena kurangnya pengetahuan

    perawat tentang prosedur timbang

    terima pasien.

    Jam datang dan jam pulang perawat

    tidak tepat, dikarenakan kurangnya

    kesadaran dari individu masing-

    masing.

    Pembagian tugas oleh ketua timkepada anggota tim belum berjalan

    dengan baik karena keterbatasan

    tenaga terutama pada pagi hari.

    Pembagian tugas oleh ketua tim

    kepada anggota tim belum berjalan

    dengan baik karena keterbatasan

    tenaga. Hal ini bisa terjadi karena

    padatnya jumlah pasien yamg pasien

    yang masuk. Pembagian tugas yang

    belum jelas.

    Letak ruangan yang terpisah,

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    83/128

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    84/128

    NO Masalah

    Bobot Jml Prioritas

    I P S R P D T R

    1

    Resiko terjadinya infeksi

    nasokomial dikarenakan

    kurangnya kesadaran

    perawat

    5 4 5 5 5 4 5 4 37 2

    2

    Belum optimalnya

    implementasi

    keperawatan disebabkan

    karena kurangnya sarana

    dan prasarana ruangan.

    5 4 5 5 4 4 4 4 35 3

    3

    Belum optimalnya

    pengelolaan ruangan

    sesuai dengan standar

    MPKP

    3 4 2 2 3 5 3 4 26 4

    4

    Belum sesuainya

    pengkajian asuhan

    kperawatan sesuai

    standart berhuungan

    dengan belum

    tersedianya alat

    pengkajiana

    5 5 3 3 3 5 4 4 40 1

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    85/128

  • 7/22/2019 Contoh Mankep Blog

    86/128

    Operasional

    1.

    2.

    3.

    4.

    Belum

    optimalnya pengisian

    asuhan keperawatan

    sesuai standart

    pengkajian

    perinatologi

    Rasiko tinggi

    terjadinnya infeksi

    nasokomial

    dikarenakan

    kurangnya pasilitas

    untuk menerapkan

    kewaspadaan

    universal

    Belum optimalanya

    pengelolaan ruangan

    sesuai dengan

    standart MPKP

    Belum optimalanya

    perawat melakukan

    tindakan keperawatan

    Tupan :

    Pengisian asuhan

    keperawatan bisa

    dilakukan secara

    lengkap

    Tupen :

    Proses pengisian

    asuhan

    keperawatan

    sesuai dengan

    standar

    pengkajian

    perinatologi

    Tupan :

    Infeksi

    nasokomial tidak

    terjadi

    Tupen :

    Selama

    implementasi

    mahasiswa

    1. Koordinasi dengankepala ruangan