copy of hernia
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Copy of Hernia
1/45
BAB I
PENDAHULUAN
Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek
atau bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi
perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-aponeurotik
dinding perut. Hernia terdiri atas cincin, kantong dan isi hernia.
Hernia inguinalis lateralis terlihat sebagai suatu tonjolan yang hilang timbul
lateral terhadap suatu tuberkulum pubikum, tonjolan dapat timbul apabila pasien
menangis, megejan, atau berdiri dan biasanya menghilang secara spontan bila pasien
dalam keadaan istirahat dan terlentang. Hernia biasanya berisi usus atau mesenterum.
Hernia inguinalis lateralis dapat terjadi karena anomali congenital atau karena
sebab di dapat. Berbagai faktor penyebab berperan pada pembentukan pintu masuk
hernia pada annulus internus yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh kantong isi
hernia. Proses turunnya testis mengikuti prosesus vaginalis, pada neonatus kurang
lebih 90 prosesus vaginalis tetap terbuka. !mumnya di simpulkan prosesus
vaginalis yang patent bukan merupakan penyebab tunggal terjadi nya hernia, tetapi
diperlukan faktor lain.
Hernia inguinalis lateralis seringkali dapat didorong kembali ke dalam rongga
perut. "etapi jika tidak dapat didorong kembali melalui dinding perut, maka usus bisa
terperangkap di dalam kanalis inguinalis #inkarserasi$ dan aliran darahnya terputus
#strangulasi$. %ika tidak ditangani, bagian usus yang mengalami strangulasi bisa mati
karena kekurangan darah. Biasanya dilakukan pembedahan untuk mengembalikan
usus ke tempat asalnya dan untuk menutup lubang pada dinding perut agar hernia
inguinalis lateralis tidak berulang.
3
-
7/23/2019 Copy of Hernia
2/45
Hernia inguinalis lateralis sering terjadi pada laki-laki dibanding
perempuan.itu disebabkan karena adanya perbedaan proses perkembangan alat
reproduksi pria dan &anita semasa janin. Pada janin laki-laki, testis #buah pelir$ turun
dari rongga perut menuju skrotum #kantung kemaluan$ pada bulan ketujuh hingga
kedelapan usia kehamilan. 'ubang yang berupa saluran itu akan menutup menjelang
kelahiran atau sebelum anak mencapai usia satu tahun. (etika de&asa, daerah itu
dapat menjadi titik lemah yang potensial mengalami hernia.
4
-
7/23/2019 Copy of Hernia
3/45
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
-
7/23/2019 Copy of Hernia
4/45
2.1 Definisi Hernia
Hernia berasal dari kata latin yang berarti rupture. Hernia didefinisikan adalah
suatu penonjolan abnormal organ atau jaringan melalui daerah yang lemah #defek$
yang diliputi oleh dinding. )eskipun hernia dapat terjadi di berbagai tempat dari
tubuh kebanyakan defek melibatkan dinding abdomen pada umumnya daerah
inguinal.
Hernia ingunalis dibagi menjadi dua yaitu Hernia *ngunalis 'ateralis dan
Hernia *ngunalis )edialis. Hernia inguinalis lateralis mempunyai nama lain yaitu
hernia indirecta yang artinya keluarnya tidak langsung menembus dinding abdomen.
Hernia inguinalis medialis #H*)$ atau hernia direk hampir selalu disebabkan oleh
peninggian tekanan intraabdomen kronik dan kelemahan otot dinding di trigonum
Hesselbach. +aerah yang dibatasi oleh ligamentum inguinale dibagian inferior,
pembuluh epigastrika inferior dibagian lateral dan tepi otot rektus dibagian medial.
+asar segitiga Hasselbach dibentuk oleh fasia transversal yang diperkuat oleh serat
aponeurosis muskulus transversus abdominis yang kadang-kadang tidak sempurna
sehingga daerah ini potensial untuk menjadi lemah. Hernia medialis, karena tidak
keluar melalui kanalis inguinalis dan tidak ke skrotum, umumnya tidak disertai
strangulasi karena cincin hernia longgar.
6
-
7/23/2019 Copy of Hernia
5/45
ambar . "rigonum Hasselbach
II. ETIOLOGI
Hernia inguinalis dapat terjadi karena anomali kongenital atau didapat. Hernia
dapat dijumpai pada segala usia, dan lebih banyak pada laki-laki daripada perempuan.
Berbagai faktor penyebab berperan pada pembentukan pintu masuk hernia di anulus
internus yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh kantong dan isi hernia. elain
itu diperlukan pula faktor yang dapat mendorong isi hernia mele&ati pintu yang
sudah terbuka cukup lebar itu.
7
-
7/23/2019 Copy of Hernia
6/45
/aktor yang dipandang berperan dalam terjadinya hernia ingunalis antara lain
.Peninggian tekanan intra abdomen yang berulang.
o )engangkat barang yang berat yang tidak sesuai dengan ukuran badan
o ering mengedan karena adanya gangguan konstipasi atau gangguan saluran
kencing
o Batuk yang kronis dikarenakan infeksi, bronchitis, asthma, emphysema, alergi
o Partus
1. (elemahan otot dinding perut karena usia.
2. Prosesus vaginalis yang terbuka
Hernia terdiri atas tiga bagian
a. (antong hernia, merupakan kantong #divertikulum$ peritonei dan mempunyai leher
dan badan #corpus$
b. *si hernia dapat terdiri atas setiap struktur yang ditemukan di dalam cavitas
abdominalis dan dapat bervariasi dari sebagian kecil omentum sampai organ besar
seperti ren
8
-
7/23/2019 Copy of Hernia
7/45
c. Pelapis hernia dibentuk dari lapisan-lapisan dinding abdomen yang dilalui oleh
kantong hernia
III. KLASIFIKASI HERNIA INGUNALE LATERALIS
1. Hernia inguinalis indirekta congenital
"erjadi bila processus vaginalis peritonei pada &aktu bayi dilahirkan sama sekali
tidak menutup. ehingga kavum peritonei tetap berhubungan dengan rongga tunikavaginalis propria testis. +engan demikian isi perut dengan mudah masuk ke dalam
kantong peritoneum tersebut.
2. Hernia inguinalis indirekta akuisita
"erjadi bila penutupan processus vaginalis peritonei hanya pada suatu bagian saja.
ehingga masih ada kantong peritoneum yang berasal dari processus vaginalis yang
tidak menutup pada &aktu bayi dilahirkan. e&aktu-&aktu kantung peritonei ini
dapat terisi dalaman perut #misalkan pada saat tekanan intra abdomen meningkat$.
9
-
7/23/2019 Copy of Hernia
8/45
Gambar 2.1. Hernia In!ina"e In#ire$
I%. PATOFISIOLOGI
Biasanya hernia pada orang de&asa ini terjadi karena usia lanjut, karena padaumur tua otot dinding rongga perut melemah. ejalan dengan bertambahnya umur,
organ dan jaringan tubuh mengalami proses degenerasi. Pada orang tua prosesus
tersebut telah menutup. 3amun karena daerah ini merupakan locus minoris
resistance, maka pada keadaan yang menyebabkan tekanan intra abdominal
10
-
7/23/2019 Copy of Hernia
9/45
meningkat seperti batuk 4 batuk kronik, bersin yang kuat dan mengangkat barang 4
barang berat, mengejan. Prosesus yang sudah tertutup dapat terbuka kembali dan
timbul hernia inguinalis lateralis karena terdorongnya sesuatu jaringan tubuh dan
keluar melalui defek tersebut. 5khirnya menekan dinding rongga yang telah melemas
akibat trauma, hipertropi protat, asites, kehamilan, obesitas, dan kelainan kongenital
dan dapat terjadi pada semua.
11
-
7/23/2019 Copy of Hernia
10/45
%. GA&BAR KLINIS
Hernia inguinalis lateralis
o
"erdapat benjolan dilipat paha yang timbul pada &aktu mengedan, batuk,bersin, berdiri, mengangkat berat dan hilang setelah berbaring #apabila masih
reponibel$
12
-
7/23/2019 Copy of Hernia
11/45
o 3yeri atau rasa tidak enak di daerah epigastrium atau para umbilical se&aktu
segmen usus halus masuk ke kantong hernia
o )ual, muntah, kolik bila terjadi inkaserasi ataupun strangulasi
%I. DIAGNOSA
+iagnosis hernia dapat ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik, gejala
klinis maupun pemeriksaan khusus. Bila benjolan tidak tampak, pasien dapat disuruh
mengejan dengan menutup mulut dalam keadaan berdiri. Bila hernia maka akan
tampak benjolan, atau pasien diminta berbaring, bernafas dengan mulut untuk
mengurangi tekanan intraabdominal.
PE&ERIKSAAN
Hernia reponibel terdapat benjolan dilipat paha yang muncul pada &aktu
berdiri, batuk, bersin atau mengedan dan menghilang saat berbaring atau saatdireposisi.
Hernia ireponibel terdapat benjolan dilipat paha yag muncul pada &aktu
berdiri, batuk, bersin atau mengedan dan tidak menghilang saat berbaring atau saat
direposisi
Hernia inguinal
- 'ateralis muncul benjolan di regio inguinalis yang berjalan dari lateral ke medial,
tonjolan berbentuk lonjong.
- )edialis tonjolan biasanya terjadi bilateral, berbentuk bulat.
13
-
7/23/2019 Copy of Hernia
12/45
PE&ERIKSAAN PENUNJANG
a. Hasil 'aboratorium
o 'eukosit 6 0.000 4 7.000 8 mm2
o erum elektrolit meningkat
b. Pemeriksaan radiologis
o Pemeriksaan !ltrasound
o " can
%II. DIAGNOSA BANDING
o Hidrokele
o :arikokele
%III. PENATALAKSANAAN
Konservatif :
14
-
7/23/2019 Copy of Hernia
13/45
- ;eposisi bimanual tangan kiri memegang isi hernia membentuk corong sedangkan
tangan kanan mendorongnya ke arah cincin hernia dengan tekanan lambat dan
menetap sampai terjadi reposisi
- ;eposisi spontan pada anak menidurkan anak dengan posisi "rendelenburg,
pemberian sedatif parenteral, kompres es di atas hernia, kemudian bila berhasil, anak
boleh menjalani operasi pada hari berikutnya.
Operatif:
Prinsip dasar operasi hernia terdiri dari herniotomi dan hernioplasti
Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya,
kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlengketan, kemudian
direposisi. (antong hernia dijahit ikat setinggi mungkin kemudian dipotong.
Pada hernioplasti dilakukan tindakan memperkecil anulus inguinalis internus
dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Hernioplasti lebih penting
artinya dalam mencegah terjadinya residif dibandingkan herniotomi.
Pada anak-anak dilakukan herniotomi tanpa hernioraphy karena masalahnya
pada kantong hernia sedangkan keadaan otot-otot abdomen masih kuat #tidak lemah$,
maka dilakukan pembebasan kantong hernia sampai dengan lehernya, dibuka dan
dibebaskan isi hernia, jika ada perlekatan lakukan reposisi, kemudian kantong hernia
dijahit setinggi-tinggi mungkin lalu dipotong.
(arena herniotomi pada anak-anak sangat cepat dan mudah, maka kedua sisi
dapat direparasi sekaligus jika hernia terjadi bilateral
"eknik
-
7/23/2019 Copy of Hernia
14/45
5dapun teknik-teknik operasi hernia ada beberapa cara, yaitu
Bassini, dahulu merupakan metode yang sering digunakan, dengan cara conjoint
tendon didekatkan dengan ligamentum Poupart>s dan spermatic cord diposisikan
seanatomis mungkin di ba&ah aponeurosis muskulus oblikuus eksterna. )enjait
conjoint tendon dengan ligamentum inguinale.
S'(!"#i)e seperti bassini ditambah jahitan fascia transversa dengan lig. ooper.
Li)'*ens*ein menggunakan propilene #bahan sintetik$ menutup segitiga Hasselbach
dan mempersempit anulus internus.
Ha"s*e#, menempatkan muskulus oblikuus eksterna diantara cord kebalikannya cara
Bassini. seperti Bassini tetapi funikulus spermatikus berada diluar 5pponeurosis
).
-
7/23/2019 Copy of Hernia
15/45
%epitan cincin hernia akan menyebabkan gangguan perfusi jaringan isi hernia. Pada
permulaan, terjadi bendungan vena sehingga terjadi oedem organ atau struktur di
dalam hernia dan transudasi ke dalam kantong hernia. "imbulnya oedem
menyebabkan jepitan pada cincin hernia makin bertambah sehingga akhirnya
peredaran darah jaringan terganggu. *si hernia menjadi nekrosis dan kantong hernia
akan berisi transudat berupa cairan serosanguinus.
,. PROGNOSIS
Prognosis pada kasus hernia inguinalis reponibilis adalah baik namun bila
berkembang menjadi ireponibilis yang memiliki kemungkinan terjadi inkarserata dan
strangulasi maka prognosisnya menjadi dubia dan membutuhkan penanganan segera.
2.2 REGIONAL ANASTESI - SUBARAHNOID BLOK
2.2.1 DEFENISI RA/SAB
17
-
7/23/2019 Copy of Hernia
16/45
5nestesi regional adalah pemberian anestesi ke bagian tubuh tanpa terjadi
hilangnya kesadaran atau berkurangnya kesadaran. 5da dua kelompok teknik 4
central neuraxis blockade#blokade epidural atau subarachnoid$ danperipheral nerve
blockade.
Persiapan analgesia spinal terdiri dari melakukan informed consent#i@in dari
pasien$, pemeriksaan fisik #ada tidaknya kelainan punggung$, dan pemeriksaan
laboratorium anjuran #hemoglobin, hematokrit, PP" dan aP""$. Peralatan yang
diperlukan dalam analgesia spinal ini terdiri aatas peralatan monitor seperti tekanan
darah, nadi, pulse oxymetry, dan ?(= peralatan resusitasi8anestesi umum= sertajarum spinal dengan ujung tajam #Auincke-Babcock$ atau jarum spinal dengan ujung
pensil.
2.2.2 INDIKASI0 KONTRAINDIKASI0 KO&PLIKASI
Tabe" 2.2 In#i$asi0 K(n*rain#i$asi0 #an K(m"i$asi Ana"esia Sina"
In#i$asiK(n*rain#i$as
i
K(m"i$asi
Ke*eranan
In#i$asi "ransurethral prostatectomy #blok pada "0diperlukan
karena terdapat inervasi pada buli buli kencing$
Hysterectomy
aesarean section #"$
?vakuasi alat (B yang tertinggal
emua prosedur yang melibatkan ekstrimitas bagian
18
-
7/23/2019 Copy of Hernia
17/45
ba&ah seperti arthroplasty
Prosedur yang melibatkan pelvis dan perianal
In#i$asi K(n*ra
Abs("!*
Pasien menolak
+eformitas pada lokasi injeksi
Hipovolemia berat
edang dalam terapi antikoagulan
ardiac ouput yang terbatas= seperti stenosis aorta
Peningkatan tekana intracranial.
In#i$asi K(n*ra Re"a*if *nfeksi sistemik #sepsis, bakteremia$
*nfeksi sekitar tempat penyunikan
(elainan neurologis
(elainan psikis
Bedah lama
Penyakit jantung
Hipovolemia ringan
19
-
7/23/2019 Copy of Hernia
18/45
3yeri punggung kronis
K(m"i$asi Tin#a$an Hipotensi berat
Bradikardia
Hipoventilasi
"rauma pembuluh darah
"rauma saraf
)ual muntah
angguan pendengaran
Blok spinal tinggi, atau spinal total
K(m"i$asi Pas)a
Tin#a$an
3yeri tempat suntikan
3yeri punggung
3yeri kepala karena kebocoran likuor
;etensio urine
)eningitis
2.2.3 TEKNIK ANASTESI
20
-
7/23/2019 Copy of Hernia
19/45
"eknik anestesi spinal dimulai dengan memposisikan pasien duduk atau posisi
tidur lateral. Posisi ini adalah yang paling sering dikerjakan. Perubahan posisi
berlebihan dalam 20 menit pertama akan menyebabkan menyebarnya obat. Berikut
teknik anesthesia spinal dengan blok subarachnoid
. etelah dimonitor, tidurkan pasien misalnya dalam posisi dekubitus lateral.
Beri bantal kepala, selain nyaman untuk pasien juga agar tulang spinosus
mudah teraba. Posisi lain adalah duduk.1. Perpotongan antara garis yang menghubungkan kedua (rista iliaka dengan
tulang punggung ialah 'C atau 'C-'D. "entukan tempat tusukannya, misalnya
'1-'2, '2-'C, atau 'C-'D. "usukan pada '-'1 atau di atasnya berisiko
trauma medulla spinalis.
2. terilkan tempat tusukan dengan betadin atau alkohol.C. Beri anestetik lokal pada tempat tusukan, misalnya dengan lidokain -1 1-2
ml.
D. ara tusukan median atau paramedian. !ntuk jarum spinal sebesar 11 , 12
atau 1D dapat langsung digunakan. edangkan untuk yang kecil 1E atau
19 , dianjurkan menggunakan introducer #penuntun jarum$, yaitu jarum
suntik biasa semprit 0cc. "usukkan introduser sedalam kira-kira 1 cm agak
sedikit kearah sefal, kemudian masukkan jarum spinal berikut mandrinnya ke
lubang jarum tersebut. etelah resistensi menghilang, mandarin jarum spinal
dicabut dan keluar likuor, pasang semprit berisi obat dan obat dapat
dimasukkan pelan-pelan #0,D ml8detik$ diselingi aspirasi sedikit, hanya utuk
meyakinkan posisi jarum tetap baik. !ntuk analgesia spinal kontinyu dapat
dimasukkan kateter.
Berat jenis cairan serebrospinalis #$ pada suhu 2EF adalah ,002 4 ,007.
5nestetik lokal dengan berat jenis sama dengan disebut isobaric. 5nestetik lokal
dengan berat jenis lebih besar dari disebut hiperbarik. 5nestetik lokal dengan
berat jenis lebih kecil dari disebut hipobarik. 5nestetik lokal yang sering
21
-
7/23/2019 Copy of Hernia
20/45
digunakan adalah jenis hiperbarik diperoleh dengan mencampur anestetik lokal
dengan dekstrosa. !ntuk jenis hipobarik biasanya digunakan tetrakain diperoleh
dengan mencampur dengan air injeksi.
2.2.4 Pre(era*if
A. Peni"aian Pre(era*if
Penilaian preoperatif merupakan langkah a&al dari serangkaian tindakan
anesthesia yang dilakukan terhadap pasien yang direncanakan untuk menjalani
tindakan operatif.
"ujuan
. )engetahui status fisik pasien praoperatif
1. )engetahui dan menganalisis jenis operasi2. )emilih jenis atau teknik anestesia yang sesuai
C. )eramalkan penyulit yang mungkin terjadi selama operasi dan atau pascabedah
D. )empersiapkan obat atau alat guna menanggulangi penyulit yang diramalkan.
Ta*a"a$sana e5a"!asi
. 5namnesis
5namnesis baik autoanamnesis maupun hetero anamnesis, yakni meliputi
identitas pasien, anamnesis khusus yang berkaitan dengan penyakit bedah yang
mungkin menimbulkan kerusakan fungsi organ, dan anamnesis umum yang meliputi
ri&ayat penyakit sistemik, ri&ayat pemakaian obat-obatan, ri&ayat operasi8anestesia
terdahulu, kebiasaan buruk, dan ri&ayat alergi.
1. Pemeriksaan fisik
22
-
7/23/2019 Copy of Hernia
21/45
Gakni memeriksa status pasien saat ini yang meliputi kesadaran, frekuensi nafas,
tekanan darah, nadi, suhu tubuh, berat dan tinggi badan untuk menilai status
gi@i8B)*. +isamping itu juga dilakukan pemeriksaan fisik umum yang meliputi
pemeriksaan status psikis, saraf, respirasi, hemodinamik, penyakit darah,
gastrointestinal, hepato-bilier, urogenital dan saluran kencing, metabolik dan
endokrin, otot rangka.
2. Pemeriksaan laboratorium, radiologi dan yang lainnya
)eliputi pemeriksaan rutin yakni pemeriksaan darah dan urin. elain itu pada
pasien yang akan operasi besar dan pasien yang menderita penyakit sistemik tertentu
diperlukan pemeriksaan khusus sesuai indikasi yang meliputi pemeriksaan
laboratorium lengkap, pemeriksaan radiologi
C. (onsultasi dan koreksi terhadap kelainan fungsi organ vital
(onsultasi dilakukan dengan lab8staf medis fungsional yang terkait bila dijumpai
gangguan fungsi organ, konsultasi bisa dilakukan berencana atau darurat. (oreksi
dapat dilakukan bila dianggap perlu, pada kasus elektif koreksi dapat dilkukan
mandiri oleh staf medis fungsional ataupun bersama dengan staf medis lain di
bangsal, pada kasus darurat koreksi dilakukan bersama diruang resusitasi *;+ atau di
kamar operasi *;+.
D. )enentukan prognosis pasien perioperative
Hal ini dapat menggunakan klasifikasi yang dibuat oleh American Society of
Anesthesiologist (ASA.
Tabe" 2.3 K"asifi$asi ASA
Ke"as Definisi
23
-
7/23/2019 Copy of Hernia
22/45
ASA 1 pasien penyakit bedah tanpa disertai penyakit sistemik.
ASA 2 pasien penyakit bedah dengan disertai dengan penyakit sistemikringan
sampai sedang
ASA 3 pasien penyakit bedah dengan disertai dengan penyakit sistemik berat
yang disebabkan karena berbagai penyebab tetapi tidak mengancam
nya&a.
ASA 4 pasien penyakit bedah dengan disertai dengan penyakit sistemik berat
yang secara langsung mengancam kehidupannya.
ASA 6 pasien penyakit bedah dengan disertai dengan penyakit sistemik berat
yang sudah tidak mungkin ditolong lagi, dioperasi ataupun tidak
dalam1C jam pasien meninggal.
ASA 7 pasien mati batang otak yang akan menjalani transplantasi organ untuk
donor.
E %ika prosedur merupakan prosedur emergensi, maka status pemeriksaan
diikuti ?I #)isal, 1?I$
(lasifikasi status fisik 55 bukan merupakan alat prakiraan risiko anestesi,
karena efek samping anestesi tidak dapat dipisahkan dari efek samping pembedahan.
Penilaian 55 diklasifikasikan menjadi D kategori. (ategori ke- selanjutnya
ditambahkan untuk ditujukan terhadap brain-dead organ donor. tatus fisik 55
24
-
7/23/2019 Copy of Hernia
23/45
secara umum juga berhubungan dengan tingkat mortalitas perioperatif. (arena
penyakit yang mendasari hanyalah satu dari banyak faktor yang berkontribusi
terhadap komplikasi periopertif. )eskipun begitu, klasifikasi status fisik 55 tetap
berguna dalam perencanaan manajemen anestesi, terutama teknik monitoring.
2.2.6 Persiaan Pre(era*if
a. )asukan oral
;eflek laring mengalami penurunan selama anestesi. ;egurgitasi isi lambung
dan kotoran yang terdapat dalam jalan nafas merupakan resiko utama pada pasien
yang menjalani anestesi. !ntuk meminimalkan risiko tersebut, semua pasien yang
dijad&alkan untuk operasi elektif dengan anestesi harus dipantangkan dari masukan
oral #puasa$ selama periode tertentu sebelum induksi anestesi. Pada pasien de&asa
umumnya puasa -7 jam, anak kecil C- jam dan pada bayi 2-C jam. )akanan tak
berlemak diperbolehkan D jam sebelum induksi anestesi. )inuman bening, air putih,
teh manis sampai 2 jam dan untuk keperluan minum obat air putih dalam jumlah
terbatas boleh * jam sebelum induksi anesthesia.
b. "erapi airan
Pasien yang puasa tanpa intakecairan sebelum operasi akan mengalami defisit
cairan karena durasi puasa . +engan tidak adanya intake oral, defisit cairan dan
elektrolit bisa terjadi cepat karena terjadinya pembentukan urin, sekresi
gastrointestinal, keringat, dan insensible lossesyang terus menerus dari kulit dan
paru. +efisit bisa dihitung dengan mengalikan kebutuhan cairan maintenance dengan
&aktu puasa.
c. Premedikasi
25
-
7/23/2019 Copy of Hernia
24/45
Premedikasi ialah pemberian obat -1 jam sebelum induksi anestesi dengan
tujuan untuk melancarkan induksi, rumatan dan bangun dari anestesi diantaranya
)eredakan kecemasan dan ketakutan
)emperlancar induksi anestesi
)engurangi sekresi kelenjar ludah dan bronkus
)eminimalkan jumlah obat anestetik
)engurangi mual muntah pasca bedah
)enciptakan amnesia
)engurangi isi cairan lambung
)engurangi reflek yang membahayakan
(ecemasan merupakan reaksi alami, jika seseorang dihadapkan pada situasi
yang tidak pasti. )embina hubungan baik dengan pasien dapat membangun
kepercayaan dan menentramkan hati pasien.
-
7/23/2019 Copy of Hernia
25/45
pengosongan lambung dan menurunkan volume cairan lambung sehingga efek-efek
ini akan menimalisir terjadinya pnemonia aspirasi.
)etokloperamide juga mempunyai efek analgesik pada kondisi-kondisi yang
berhubungan dengan spasme otot polos #seperti kolik bilier atau ureter, kram uterus,
dll$. elain itu metokloperamide juga berefek memblok receptor +opamine pada
chemoreceptor trigger !onepada sistem saraf pusat sehingga sangat berguna untuk
pencegahan muntah pasca operasi.
-
7/23/2019 Copy of Hernia
26/45
besar intravaskular, sedangkan cairan kristaloid cepat menyeimbangkan dengan dan
mendistribusikan seluruh ruang cairan ekstraseluler.
airan dipilih sesuai dengan jenis kehilangan cairan yang digantikan. !ntuk
kehilangan terutama yang melibatkan air, penggantian dengan cairan hipotonik, juga
disebut cairan jenis maintenance. %ika kehilangan melibatkan baik air dan elektrolit,
penggantian dengan cairan elektrolit isotonik, juga disebut cairan jenis replacement.
(arena kebanyakan kehilangan cairan intraoperatif adalah isotonik, cairan
jenis replacement yang umumnya digunakan. airan yang paling umum digunakan
adalah larutan ;inger laktat. )eskipun sedikit hipotonik, menyediakan sekitar 00
m' free &ater per liter dan cenderung untuk menurunkan natrium serum 20 m?J8',
;inger laktat umumnya memiliki efek yang paling sedikit pada komposisi cairan
ekstraseluler dan merupakan menjadi cairan yang paling fisiologis ketika volume
besar diperlukan. (ehilangan darah durante operasi biasanya digantikan dengan
cairan ;' sebanyak 2 hingga empat kali jumlah volume darah yang hilang.
)etode yang paling umum digunakan untuk memperkirakan kehilangan darahadalah pengukuran darah dalam &adah hisap8suction dan secara visual
memperkirakan darah pada spons atau lap yang terendam darah. !ntuk spon ukuran
CKC cm dapat menyerap darah 0 cc sedangkan untuk lap dapat menyerap 00-D0 cc
darah. Pengukuran tersebut menjadi lebih akurat jika spons atau lap tersebut
ditimbang sebelum dan sesudah terendam oleh darah.
D. &(ni*(rin
alah satu tugas utama dokter anestesi adalah menjaga pasien yang dianestesi
selama operasi. (arena proses monitoring sangat membantu dalam mempertahankan
kondisi pasien, oleh karena itu perlu standard monitoring intraoperatif yang diadopsi
dari 55 #standard monitor berikut ini adalah standard minimal monitoring$
28
-
7/23/2019 Copy of Hernia
27/45
S*an#ar# Basi) Anes*'e*i) &(ni*(rin
tandard ini diterapkan di semua pera&atan anestesi &alaupun pada kondisi
emergensi, appropriate life supportharus diutamakan. tandard ini ditujukan hanya
tentang basic anesthetic monitoring, yang merupakan salah satu komponen pera&atan
anestesi. Pada beberapa kasus yang jarang atau tidak la@im #$ beberapa metode
monitoring ini mungkin tidak praktis secara klinis dan #1$ penggunaan yang sesuai
dari metode monitoring mungkin gagal untuk mendeteksi perkembangan klinis
selanjutnya.
tandard *
Personel anestesi yang kompeten harus ada di kamar operasi selama general
anestesi, regional anestesi berlangsung, dan memonitor pera&atan anestesi.
tandard **
elama semua prosedur anestesi, oksigenasi, ventilasi, sirkulasi, dan temperature
pasien harus dievalusi terus menerus.
Parameter yang biasanya digunakan untuk monitor pasien selama anestesi adalah
- /rekuensi napas, kedalaman, dan karakter
- Heart rate, nadi, dan kualitasnya
- Larna membran mukosa, dan capillary refill time
- (edalaman8stadium anestesi #tonus rahang, posisi mata, aktivitas reflek palpebra$
- (adar aliran oksigen dan obat anestesi inhalasi
-
Pulse oKimetry tekanan darah, saturasi oksigen, suhu.
2.2.8 P(s*(era*if
A. Pemin#a'an Pasien #ari Kamar Oerasi $e Re)(5er+ R((m
29
-
7/23/2019 Copy of Hernia
28/45
egera setelah operasi, pasien akan dipindah ke post-anesthesia care
unit#P5!$, biasa disebut dengan recovery room. +i tempat ini, pasien akan
diobservasi dengan ketat, termasuk vital signdan level nyerinya. Pemindahan pasien
dari kamar operasi ke P5! memerlukan pertimbangan-pertimbangan khusus.
Pertimbangan ini di antaranya ialah letak insisi bedah. 'etak insisi bedah harus selalu
dipertimbangkan setiap kali pasien pasca operasi dipindahkan. Banyak luka ditutup
dengan tegangan yang cukup tinggi, dan setiap upaya dilakukan untuk mencegah
regangan sutura yang lebih lanjut. elain itu, pasien diposisikan sehingga tidak
berbaring pada posisi yang menyumbat drain dan selang drainase.
Hipotensi arteri yang serius dapat terjadi ketika pasien digerakkan dari satu
posisi ke posisi yang lain. Bahkan memindahkan pasien yang telah dianestesi ke
brankard dapat menimbulkan masalah vaskular juga. !ntuk itu pasien harus
dipindahkan secara perlahan dan cermat. egera setelah pasien dipindahkan ke
brankard atau tempat tidur, pakaian pasien yang basah #karena darah atau cairan
lainnya$ harus segera diganti dengan pakaian yang kering untuk menghindari
kontaminasi. elama perjalanan transportasi tersebut pasien diselimuti dan diberikan
pengikat di atas lutut dan siku serta side railharus dipasang untuk mencegah
terjadinya risiko injury.
elain itu, hal tersebut di atas untuk mempertahankan keamanan dan
kenyamanan pasien. elang dan peralatan drainase harus ditangani dengan cermat
agar dapat berfungsi dengan optimal. Pasien ditransportasikan dari kamar operasi ke
P5!. %ika P5! terletak jauh dari kamar operasi, atau jika kondisi umum pasien
jelek, monitoring adekuat terhadap pasien sangat diperlukan. +okter anestesi
bertanggung ja&ab untuk memastikan bah&a proses transfer tersebut berjalan dengan
lancar.
B. Pera9a*an P(s* Anes*esi #i Re)(5er+ R((m
30
-
7/23/2019 Copy of Hernia
29/45
;ecovery dari anestesi terjadi ketika efek obat-obatan anestesi hilang dan
fungsi tubuh mulai kembali. Perlu beberapa &aktu sebelum efek anestesi benar-benar
hilang. etelah anestesi, sejumlah kecil obat masih terdapat dalam tubuh pasien,
tetapi efeknya minimal.
Laktu recovery dari anestesi bergantung pada jenis anestesi, usia pasien,
jenis operasi, durasi operasi, pre#existing disease, dan sensitivitas individu terhadap
obat-obatan. Perkiraan &aktu recovery yang tepat dapat ditentukan jika semua
spesifikasi pembedahan, ri&ayat pasien dan jenis anestesi diketahui.
-
7/23/2019 Copy of Hernia
30/45
juga harus bebas dari rasa ngantuk, ataksia, nyeri dan kelemahan otot
sehingga pasien dapat kembali pulang.
;uang Pulih
o "ujuan pera&atan pasca anesthesia di ruang pulih memantau secara
kontinyu dan mengobati secara cepat dan tepat masalah respirasi dan
sirkulasi, mempertahankan kestabilan sistem respirasi dan sirkulasi,
memantau perdarahan luka operasi, mengatasi8mengobati masalah
nyeri pasca bedah.
o Pasien yang tidak memerlukan pera&atan pasca anesthesia di ruang
pulih pasien dengan anesthesia lokal yang kondisinya normal, pasien
dengan risiko tinggi tertular infeksi sedangkan di ruang pulih tidak ada
ruang isolasi, pasien yang tidak memerlukan terapi intensif, pasien
yang akan dilakukan tindakan khusus di ruangan.
Pemantauan dan penanggulangan kedaruratan )edik
o Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu meliputi pemulihan kesadaran,
respirasi #sumbatan jalan nafas dan depresi nafas$, sirkulasi #tekanan
darah dan denyut jantung$, fungsi ginjal dan saluran kencing, fungsi
saluran cerna, aktivitas motorik, suhu tubuh, masalah nyeri, posisi
pasien, pemantauan pasca anesthesia dan criteria pengeluaran yakni
dengan menggunakan kor 5ldrete.
Pasien tetap berada dalam P5! sampai pulih sepenuhnya dari pengaruh
anestesi, yaitu tekanan darah stabil, fungsi pernapasan adekuat, saturasi oksigen
minimal 9D, dan tingkat kesadaran baik.
32
-
7/23/2019 Copy of Hernia
31/45
Tabe" 2.4 A"#re*e S)(re
POSTANESTHETI ALDRETE REO%ER: SORE
ORIGINAL RITERIA &(#ifie# ri*eria P(in*%a"!e
OLOR O;+ena*i(n
PINK p
-
7/23/2019 Copy of Hernia
32/45
2>? OF NOR&AL normal
BLOOD PRESSURE -6>? OF NOR&AL
Blood pressure N 104D0mmHg
of normal
BLOOD PRESSURE
DE%IATING @6>? FRO&
NOR&AL
Blood pressure more than N D0
mmHg of normal
0
ONSIOUSNESS
A
-
7/23/2019 Copy of Hernia
33/45
Ber#asar$an a#a A"#re*e JA0 Kr(n"i$ D A postanesthetic recovery score.
Anes*' Ana" 18>C424 an# A"#re*e JA The post-anesthesia recovery score
revisited. J "in Anes*' 16C8.I#ea"n+a0 asien #i/dischargebi"a *(*a" s$(r 1>
a*a! minima" .
(riteria penilaian yang digunakan untuk menentukan kesiapan pasien untuk
dikeluarkan dari P5! adalah
a. /ungsi pulmonal yang tidak terganggu
b. Hasil oksimetri nadi menunjukkan saturasi oksigen yang adekuat
c. "anda-tanda vital stabil, termasuk tekanan darahd.
-
7/23/2019 Copy of Hernia
34/45
*nsidensi tertinggi terjadi pada &anita muda. )eningkatnya tonus vagal
bermanifestasi sebagai sudden bradikardi yang seringkali mendahului atau bersamaan
dengan emesis. 5nestesi propofol menurunkan insiden P
-
7/23/2019 Copy of Hernia
35/45
BAB III
LAPORAN KASUS
1. IDENTITAS
3ama "n. Hasanuddin
%enis (elamin 'aki-laki
!mur CC tahun
5gama *slam
5lamat %l. Perumnas )andala 3o. 15
Pekerjaan Liras&asta
tatus Perka&inan udah )enikah
3o ;) 12.9C.ED
2. ANA&NESA
Ke"!'an U*ama Buah @akar sebelah kanan membesar dan terasa nyeri.
Te"aa' Pasien laki-laki datang ke *+ ; Haji dengan keluhan buah @akar
sebelah kiri yang membesar disertai dengan rasa nyeri sejak N hari. Pada
saat dipalpasi benjolan terasa kenyal serta dapat digerakkan. Benjolan
37
-
7/23/2019 Copy of Hernia
36/45
berbentuk lonjong. (ulit diatas benjolan tidak ditemukan adanya kemerahan.
Pasien terlihat pucat. (eluhan tidak disertai demam, batuk, sesak nafas, sakit
kepala.. ;i&ayat operasi benjolan di skrotum sebelumnya tidak ada. 5danya
ri&ayat benjolan di skrotum pada keluarga. ;i&ayat sering mengangkat benda
berat tidak ditemukan, ri&ayat sering mengedan tidak ditemukan. "idak
ditemukan adanya ri&ayat penyakit diabetes mellitus, hipertensi, dan 5sma.
;P" #-$
;P< #-$
;P( #-$
3. PE&ERIKSAAN FISIK
S*a*!s Presen*
(eadaan !mum "ampak akit
%i*a" Sin
ensorium ompos )entis
"ekanan +arah 208E0 mmHg
3adi E1K8menit
;; 10K8menit
uhu 2,D0
"inggi Badan E0 cm
Berat Badan E1 kg
Pemeri$saan Um!m
(ulit ianosis #-$, *kterik #-$, "urgor #-$
38
-
7/23/2019 Copy of Hernia
37/45
(epala 3ormocepali
)ata 5nemis -8-, *kterik -8-, ?dema palpebra -8-
)ulut Hiperemis pharing #-$, Pembesaran tonsil #-$
'eher Pembesaran (B #-$
T'(ra;
Par!
*nspeksi Pergerakan nafas simetris, tipe pernafasan abdominotorakal,
retraksi costae -8-
Palpasi tem fremitus kiri O kanan
Perkusi sonor seluruh lapang paru
5uskultasi vesikuler seluruh lapang paru
Ab#(men
*nspeksi +atar, imetris
Palpasi 3yeri tekan #-$, Hepar dan 'ien tidak teraba
Perkusi "impani
5uskultasi Peristaltik #$ 3ormal
?kstremitas edema -8-
Geni*a"ia krotum deKtra dan sinistra tidak simetris, skrotum deKtra tampak
membesar dan berbentuk lonjong
Pemeri$saan Pen!nan
Hasi" Lab(ra*(ri!m
39
-
7/23/2019 Copy of Hernia
38/45
Dara' R!*in
Hb E,2 g8dl
H" CE,9
?ritrosit D,2 K 08Q'
'eukosit E.700 mm2
"rombosit 210.0008Q'
&e*ab("i$
(+ 1D mg8dl
5sam !rat "idak dilakukan pemeriksaan
F!nsi Gina"
!reum 1C mg8dl
(reatinin ,22 mg8dl
Dian(sis Hernia In!ina"is La*era"is De;*ra
RENANA TINDAKAN
"indakan Herniorafi 5nesthesi ;5-5B
P-55
Posisi upinasi
Pernapasan (anul nasal
-
7/23/2019 Copy of Hernia
39/45
KEADAAN PRA BEDAH
Pre (era*if
B1 Brea*'
5ir&ay lear
;; 10K8menit
P :esikuler kaOki
" ;onchi #-$, Lhee@ing #-8-$
B2 B"((#
5kral Hangat8)erah8(ering
"+ 108E0 mmHg
H; E1K8menit
B3 Brain
ensorium ompos )entis
Pupil *sokor, kaOki 2mm82mm
; #$8#$
B4 B"a##er
41
-
7/23/2019 Copy of Hernia
40/45
!rine
-
7/23/2019 Copy of Hernia
41/45
(asa Basah 1 K 0 O 10 cc
(asa 81 basah D K D O 1D cc
uction -
%umlah CDcc
?B: #E1 kg$ K E0 O D0C0 cc
?B' 0 O D0C cc
10 O 007 cc
20 O D1 cc
D!rasi Oera*if
'ama 5nestesiO 0.0D 4.1D L*B
'ama
-
7/23/2019 Copy of Hernia
42/45
etelah operasi selesai pasien di observasi di ;ecovery ;oom. "ekanan darah,
nadi dan pernapasan dipantau hingga kembali normal.
Pasien boleh pindah ke ruangan bila 5lderette score 6 9
o Pergerakan 1
o Pernapasan 1
o Larna kulit 1
o "ekanan darah 1
o (esadaran 1
P?;5L5"53 P
-
7/23/2019 Copy of Hernia
43/45
*nj. (etorolac 20mg87jam *:
*nj. ;anitidine D0mg81jam *:
*nj.
-
7/23/2019 Copy of Hernia
44/45
?li@abet %. or&in. 1000. Buku saku patofisiologi. ? %akarta
%ong, L.+., 100C. +inding Perut, Hernia, ;etroperitoneum, dan
-
7/23/2019 Copy of Hernia
45/45