copy of hernia

Upload: almira-ulfa-utari-nasution

Post on 19-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    1/45

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek

    atau bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi

    perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-aponeurotik

    dinding perut. Hernia terdiri atas cincin, kantong dan isi hernia.

    Hernia inguinalis lateralis terlihat sebagai suatu tonjolan yang hilang timbul

    lateral terhadap suatu tuberkulum pubikum, tonjolan dapat timbul apabila pasien

    menangis, megejan, atau berdiri dan biasanya menghilang secara spontan bila pasien

    dalam keadaan istirahat dan terlentang. Hernia biasanya berisi usus atau mesenterum.

    Hernia inguinalis lateralis dapat terjadi karena anomali congenital atau karena

    sebab di dapat. Berbagai faktor penyebab berperan pada pembentukan pintu masuk

    hernia pada annulus internus yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh kantong isi

    hernia. Proses turunnya testis mengikuti prosesus vaginalis, pada neonatus kurang

    lebih 90 prosesus vaginalis tetap terbuka. !mumnya di simpulkan prosesus

    vaginalis yang patent bukan merupakan penyebab tunggal terjadi nya hernia, tetapi

    diperlukan faktor lain.

    Hernia inguinalis lateralis seringkali dapat didorong kembali ke dalam rongga

    perut. "etapi jika tidak dapat didorong kembali melalui dinding perut, maka usus bisa

    terperangkap di dalam kanalis inguinalis #inkarserasi$ dan aliran darahnya terputus

    #strangulasi$. %ika tidak ditangani, bagian usus yang mengalami strangulasi bisa mati

    karena kekurangan darah. Biasanya dilakukan pembedahan untuk mengembalikan

    usus ke tempat asalnya dan untuk menutup lubang pada dinding perut agar hernia

    inguinalis lateralis tidak berulang.

    3

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    2/45

    Hernia inguinalis lateralis sering terjadi pada laki-laki dibanding

    perempuan.itu disebabkan karena adanya perbedaan proses perkembangan alat

    reproduksi pria dan &anita semasa janin. Pada janin laki-laki, testis #buah pelir$ turun

    dari rongga perut menuju skrotum #kantung kemaluan$ pada bulan ketujuh hingga

    kedelapan usia kehamilan. 'ubang yang berupa saluran itu akan menutup menjelang

    kelahiran atau sebelum anak mencapai usia satu tahun. (etika de&asa, daerah itu

    dapat menjadi titik lemah yang potensial mengalami hernia.

    4

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    3/45

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    5

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    4/45

    2.1 Definisi Hernia

    Hernia berasal dari kata latin yang berarti rupture. Hernia didefinisikan adalah

    suatu penonjolan abnormal organ atau jaringan melalui daerah yang lemah #defek$

    yang diliputi oleh dinding. )eskipun hernia dapat terjadi di berbagai tempat dari

    tubuh kebanyakan defek melibatkan dinding abdomen pada umumnya daerah

    inguinal.

    Hernia ingunalis dibagi menjadi dua yaitu Hernia *ngunalis 'ateralis dan

    Hernia *ngunalis )edialis. Hernia inguinalis lateralis mempunyai nama lain yaitu

    hernia indirecta yang artinya keluarnya tidak langsung menembus dinding abdomen.

    Hernia inguinalis medialis #H*)$ atau hernia direk hampir selalu disebabkan oleh

    peninggian tekanan intraabdomen kronik dan kelemahan otot dinding di trigonum

    Hesselbach. +aerah yang dibatasi oleh ligamentum inguinale dibagian inferior,

    pembuluh epigastrika inferior dibagian lateral dan tepi otot rektus dibagian medial.

    +asar segitiga Hasselbach dibentuk oleh fasia transversal yang diperkuat oleh serat

    aponeurosis muskulus transversus abdominis yang kadang-kadang tidak sempurna

    sehingga daerah ini potensial untuk menjadi lemah. Hernia medialis, karena tidak

    keluar melalui kanalis inguinalis dan tidak ke skrotum, umumnya tidak disertai

    strangulasi karena cincin hernia longgar.

    6

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    5/45

    ambar . "rigonum Hasselbach

    II. ETIOLOGI

    Hernia inguinalis dapat terjadi karena anomali kongenital atau didapat. Hernia

    dapat dijumpai pada segala usia, dan lebih banyak pada laki-laki daripada perempuan.

    Berbagai faktor penyebab berperan pada pembentukan pintu masuk hernia di anulus

    internus yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh kantong dan isi hernia. elain

    itu diperlukan pula faktor yang dapat mendorong isi hernia mele&ati pintu yang

    sudah terbuka cukup lebar itu.

    7

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    6/45

    /aktor yang dipandang berperan dalam terjadinya hernia ingunalis antara lain

    .Peninggian tekanan intra abdomen yang berulang.

    o )engangkat barang yang berat yang tidak sesuai dengan ukuran badan

    o ering mengedan karena adanya gangguan konstipasi atau gangguan saluran

    kencing

    o Batuk yang kronis dikarenakan infeksi, bronchitis, asthma, emphysema, alergi

    o Partus

    1. (elemahan otot dinding perut karena usia.

    2. Prosesus vaginalis yang terbuka

    Hernia terdiri atas tiga bagian

    a. (antong hernia, merupakan kantong #divertikulum$ peritonei dan mempunyai leher

    dan badan #corpus$

    b. *si hernia dapat terdiri atas setiap struktur yang ditemukan di dalam cavitas

    abdominalis dan dapat bervariasi dari sebagian kecil omentum sampai organ besar

    seperti ren

    8

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    7/45

    c. Pelapis hernia dibentuk dari lapisan-lapisan dinding abdomen yang dilalui oleh

    kantong hernia

    III. KLASIFIKASI HERNIA INGUNALE LATERALIS

    1. Hernia inguinalis indirekta congenital

    "erjadi bila processus vaginalis peritonei pada &aktu bayi dilahirkan sama sekali

    tidak menutup. ehingga kavum peritonei tetap berhubungan dengan rongga tunikavaginalis propria testis. +engan demikian isi perut dengan mudah masuk ke dalam

    kantong peritoneum tersebut.

    2. Hernia inguinalis indirekta akuisita

    "erjadi bila penutupan processus vaginalis peritonei hanya pada suatu bagian saja.

    ehingga masih ada kantong peritoneum yang berasal dari processus vaginalis yang

    tidak menutup pada &aktu bayi dilahirkan. e&aktu-&aktu kantung peritonei ini

    dapat terisi dalaman perut #misalkan pada saat tekanan intra abdomen meningkat$.

    9

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    8/45

    Gambar 2.1. Hernia In!ina"e In#ire$

    I%. PATOFISIOLOGI

    Biasanya hernia pada orang de&asa ini terjadi karena usia lanjut, karena padaumur tua otot dinding rongga perut melemah. ejalan dengan bertambahnya umur,

    organ dan jaringan tubuh mengalami proses degenerasi. Pada orang tua prosesus

    tersebut telah menutup. 3amun karena daerah ini merupakan locus minoris

    resistance, maka pada keadaan yang menyebabkan tekanan intra abdominal

    10

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    9/45

    meningkat seperti batuk 4 batuk kronik, bersin yang kuat dan mengangkat barang 4

    barang berat, mengejan. Prosesus yang sudah tertutup dapat terbuka kembali dan

    timbul hernia inguinalis lateralis karena terdorongnya sesuatu jaringan tubuh dan

    keluar melalui defek tersebut. 5khirnya menekan dinding rongga yang telah melemas

    akibat trauma, hipertropi protat, asites, kehamilan, obesitas, dan kelainan kongenital

    dan dapat terjadi pada semua.

    11

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    10/45

    %. GA&BAR KLINIS

    Hernia inguinalis lateralis

    o

    "erdapat benjolan dilipat paha yang timbul pada &aktu mengedan, batuk,bersin, berdiri, mengangkat berat dan hilang setelah berbaring #apabila masih

    reponibel$

    12

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    11/45

    o 3yeri atau rasa tidak enak di daerah epigastrium atau para umbilical se&aktu

    segmen usus halus masuk ke kantong hernia

    o )ual, muntah, kolik bila terjadi inkaserasi ataupun strangulasi

    %I. DIAGNOSA

    +iagnosis hernia dapat ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik, gejala

    klinis maupun pemeriksaan khusus. Bila benjolan tidak tampak, pasien dapat disuruh

    mengejan dengan menutup mulut dalam keadaan berdiri. Bila hernia maka akan

    tampak benjolan, atau pasien diminta berbaring, bernafas dengan mulut untuk

    mengurangi tekanan intraabdominal.

    PE&ERIKSAAN

    Hernia reponibel terdapat benjolan dilipat paha yang muncul pada &aktu

    berdiri, batuk, bersin atau mengedan dan menghilang saat berbaring atau saatdireposisi.

    Hernia ireponibel terdapat benjolan dilipat paha yag muncul pada &aktu

    berdiri, batuk, bersin atau mengedan dan tidak menghilang saat berbaring atau saat

    direposisi

    Hernia inguinal

    - 'ateralis muncul benjolan di regio inguinalis yang berjalan dari lateral ke medial,

    tonjolan berbentuk lonjong.

    - )edialis tonjolan biasanya terjadi bilateral, berbentuk bulat.

    13

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    12/45

    PE&ERIKSAAN PENUNJANG

    a. Hasil 'aboratorium

    o 'eukosit 6 0.000 4 7.000 8 mm2

    o erum elektrolit meningkat

    b. Pemeriksaan radiologis

    o Pemeriksaan !ltrasound

    o " can

    %II. DIAGNOSA BANDING

    o Hidrokele

    o :arikokele

    %III. PENATALAKSANAAN

    Konservatif :

    14

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    13/45

    - ;eposisi bimanual tangan kiri memegang isi hernia membentuk corong sedangkan

    tangan kanan mendorongnya ke arah cincin hernia dengan tekanan lambat dan

    menetap sampai terjadi reposisi

    - ;eposisi spontan pada anak menidurkan anak dengan posisi "rendelenburg,

    pemberian sedatif parenteral, kompres es di atas hernia, kemudian bila berhasil, anak

    boleh menjalani operasi pada hari berikutnya.

    Operatif:

    Prinsip dasar operasi hernia terdiri dari herniotomi dan hernioplasti

    Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya,

    kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlengketan, kemudian

    direposisi. (antong hernia dijahit ikat setinggi mungkin kemudian dipotong.

    Pada hernioplasti dilakukan tindakan memperkecil anulus inguinalis internus

    dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Hernioplasti lebih penting

    artinya dalam mencegah terjadinya residif dibandingkan herniotomi.

    Pada anak-anak dilakukan herniotomi tanpa hernioraphy karena masalahnya

    pada kantong hernia sedangkan keadaan otot-otot abdomen masih kuat #tidak lemah$,

    maka dilakukan pembebasan kantong hernia sampai dengan lehernya, dibuka dan

    dibebaskan isi hernia, jika ada perlekatan lakukan reposisi, kemudian kantong hernia

    dijahit setinggi-tinggi mungkin lalu dipotong.

    (arena herniotomi pada anak-anak sangat cepat dan mudah, maka kedua sisi

    dapat direparasi sekaligus jika hernia terjadi bilateral

    "eknik

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    14/45

    5dapun teknik-teknik operasi hernia ada beberapa cara, yaitu

    Bassini, dahulu merupakan metode yang sering digunakan, dengan cara conjoint

    tendon didekatkan dengan ligamentum Poupart>s dan spermatic cord diposisikan

    seanatomis mungkin di ba&ah aponeurosis muskulus oblikuus eksterna. )enjait

    conjoint tendon dengan ligamentum inguinale.

    S'(!"#i)e seperti bassini ditambah jahitan fascia transversa dengan lig. ooper.

    Li)'*ens*ein menggunakan propilene #bahan sintetik$ menutup segitiga Hasselbach

    dan mempersempit anulus internus.

    Ha"s*e#, menempatkan muskulus oblikuus eksterna diantara cord kebalikannya cara

    Bassini. seperti Bassini tetapi funikulus spermatikus berada diluar 5pponeurosis

    ).

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    15/45

    %epitan cincin hernia akan menyebabkan gangguan perfusi jaringan isi hernia. Pada

    permulaan, terjadi bendungan vena sehingga terjadi oedem organ atau struktur di

    dalam hernia dan transudasi ke dalam kantong hernia. "imbulnya oedem

    menyebabkan jepitan pada cincin hernia makin bertambah sehingga akhirnya

    peredaran darah jaringan terganggu. *si hernia menjadi nekrosis dan kantong hernia

    akan berisi transudat berupa cairan serosanguinus.

    ,. PROGNOSIS

    Prognosis pada kasus hernia inguinalis reponibilis adalah baik namun bila

    berkembang menjadi ireponibilis yang memiliki kemungkinan terjadi inkarserata dan

    strangulasi maka prognosisnya menjadi dubia dan membutuhkan penanganan segera.

    2.2 REGIONAL ANASTESI - SUBARAHNOID BLOK

    2.2.1 DEFENISI RA/SAB

    17

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    16/45

    5nestesi regional adalah pemberian anestesi ke bagian tubuh tanpa terjadi

    hilangnya kesadaran atau berkurangnya kesadaran. 5da dua kelompok teknik 4

    central neuraxis blockade#blokade epidural atau subarachnoid$ danperipheral nerve

    blockade.

    Persiapan analgesia spinal terdiri dari melakukan informed consent#i@in dari

    pasien$, pemeriksaan fisik #ada tidaknya kelainan punggung$, dan pemeriksaan

    laboratorium anjuran #hemoglobin, hematokrit, PP" dan aP""$. Peralatan yang

    diperlukan dalam analgesia spinal ini terdiri aatas peralatan monitor seperti tekanan

    darah, nadi, pulse oxymetry, dan ?(= peralatan resusitasi8anestesi umum= sertajarum spinal dengan ujung tajam #Auincke-Babcock$ atau jarum spinal dengan ujung

    pensil.

    2.2.2 INDIKASI0 KONTRAINDIKASI0 KO&PLIKASI

    Tabe" 2.2 In#i$asi0 K(n*rain#i$asi0 #an K(m"i$asi Ana"esia Sina"

    In#i$asiK(n*rain#i$as

    i

    K(m"i$asi

    Ke*eranan

    In#i$asi "ransurethral prostatectomy #blok pada "0diperlukan

    karena terdapat inervasi pada buli buli kencing$

    Hysterectomy

    aesarean section #"$

    ?vakuasi alat (B yang tertinggal

    emua prosedur yang melibatkan ekstrimitas bagian

    18

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    17/45

    ba&ah seperti arthroplasty

    Prosedur yang melibatkan pelvis dan perianal

    In#i$asi K(n*ra

    Abs("!*

    Pasien menolak

    +eformitas pada lokasi injeksi

    Hipovolemia berat

    edang dalam terapi antikoagulan

    ardiac ouput yang terbatas= seperti stenosis aorta

    Peningkatan tekana intracranial.

    In#i$asi K(n*ra Re"a*if *nfeksi sistemik #sepsis, bakteremia$

    *nfeksi sekitar tempat penyunikan

    (elainan neurologis

    (elainan psikis

    Bedah lama

    Penyakit jantung

    Hipovolemia ringan

    19

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    18/45

    3yeri punggung kronis

    K(m"i$asi Tin#a$an Hipotensi berat

    Bradikardia

    Hipoventilasi

    "rauma pembuluh darah

    "rauma saraf

    )ual muntah

    angguan pendengaran

    Blok spinal tinggi, atau spinal total

    K(m"i$asi Pas)a

    Tin#a$an

    3yeri tempat suntikan

    3yeri punggung

    3yeri kepala karena kebocoran likuor

    ;etensio urine

    )eningitis

    2.2.3 TEKNIK ANASTESI

    20

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    19/45

    "eknik anestesi spinal dimulai dengan memposisikan pasien duduk atau posisi

    tidur lateral. Posisi ini adalah yang paling sering dikerjakan. Perubahan posisi

    berlebihan dalam 20 menit pertama akan menyebabkan menyebarnya obat. Berikut

    teknik anesthesia spinal dengan blok subarachnoid

    . etelah dimonitor, tidurkan pasien misalnya dalam posisi dekubitus lateral.

    Beri bantal kepala, selain nyaman untuk pasien juga agar tulang spinosus

    mudah teraba. Posisi lain adalah duduk.1. Perpotongan antara garis yang menghubungkan kedua (rista iliaka dengan

    tulang punggung ialah 'C atau 'C-'D. "entukan tempat tusukannya, misalnya

    '1-'2, '2-'C, atau 'C-'D. "usukan pada '-'1 atau di atasnya berisiko

    trauma medulla spinalis.

    2. terilkan tempat tusukan dengan betadin atau alkohol.C. Beri anestetik lokal pada tempat tusukan, misalnya dengan lidokain -1 1-2

    ml.

    D. ara tusukan median atau paramedian. !ntuk jarum spinal sebesar 11 , 12

    atau 1D dapat langsung digunakan. edangkan untuk yang kecil 1E atau

    19 , dianjurkan menggunakan introducer #penuntun jarum$, yaitu jarum

    suntik biasa semprit 0cc. "usukkan introduser sedalam kira-kira 1 cm agak

    sedikit kearah sefal, kemudian masukkan jarum spinal berikut mandrinnya ke

    lubang jarum tersebut. etelah resistensi menghilang, mandarin jarum spinal

    dicabut dan keluar likuor, pasang semprit berisi obat dan obat dapat

    dimasukkan pelan-pelan #0,D ml8detik$ diselingi aspirasi sedikit, hanya utuk

    meyakinkan posisi jarum tetap baik. !ntuk analgesia spinal kontinyu dapat

    dimasukkan kateter.

    Berat jenis cairan serebrospinalis #$ pada suhu 2EF adalah ,002 4 ,007.

    5nestetik lokal dengan berat jenis sama dengan disebut isobaric. 5nestetik lokal

    dengan berat jenis lebih besar dari disebut hiperbarik. 5nestetik lokal dengan

    berat jenis lebih kecil dari disebut hipobarik. 5nestetik lokal yang sering

    21

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    20/45

    digunakan adalah jenis hiperbarik diperoleh dengan mencampur anestetik lokal

    dengan dekstrosa. !ntuk jenis hipobarik biasanya digunakan tetrakain diperoleh

    dengan mencampur dengan air injeksi.

    2.2.4 Pre(era*if

    A. Peni"aian Pre(era*if

    Penilaian preoperatif merupakan langkah a&al dari serangkaian tindakan

    anesthesia yang dilakukan terhadap pasien yang direncanakan untuk menjalani

    tindakan operatif.

    "ujuan

    . )engetahui status fisik pasien praoperatif

    1. )engetahui dan menganalisis jenis operasi2. )emilih jenis atau teknik anestesia yang sesuai

    C. )eramalkan penyulit yang mungkin terjadi selama operasi dan atau pascabedah

    D. )empersiapkan obat atau alat guna menanggulangi penyulit yang diramalkan.

    Ta*a"a$sana e5a"!asi

    . 5namnesis

    5namnesis baik autoanamnesis maupun hetero anamnesis, yakni meliputi

    identitas pasien, anamnesis khusus yang berkaitan dengan penyakit bedah yang

    mungkin menimbulkan kerusakan fungsi organ, dan anamnesis umum yang meliputi

    ri&ayat penyakit sistemik, ri&ayat pemakaian obat-obatan, ri&ayat operasi8anestesia

    terdahulu, kebiasaan buruk, dan ri&ayat alergi.

    1. Pemeriksaan fisik

    22

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    21/45

    Gakni memeriksa status pasien saat ini yang meliputi kesadaran, frekuensi nafas,

    tekanan darah, nadi, suhu tubuh, berat dan tinggi badan untuk menilai status

    gi@i8B)*. +isamping itu juga dilakukan pemeriksaan fisik umum yang meliputi

    pemeriksaan status psikis, saraf, respirasi, hemodinamik, penyakit darah,

    gastrointestinal, hepato-bilier, urogenital dan saluran kencing, metabolik dan

    endokrin, otot rangka.

    2. Pemeriksaan laboratorium, radiologi dan yang lainnya

    )eliputi pemeriksaan rutin yakni pemeriksaan darah dan urin. elain itu pada

    pasien yang akan operasi besar dan pasien yang menderita penyakit sistemik tertentu

    diperlukan pemeriksaan khusus sesuai indikasi yang meliputi pemeriksaan

    laboratorium lengkap, pemeriksaan radiologi

    C. (onsultasi dan koreksi terhadap kelainan fungsi organ vital

    (onsultasi dilakukan dengan lab8staf medis fungsional yang terkait bila dijumpai

    gangguan fungsi organ, konsultasi bisa dilakukan berencana atau darurat. (oreksi

    dapat dilakukan bila dianggap perlu, pada kasus elektif koreksi dapat dilkukan

    mandiri oleh staf medis fungsional ataupun bersama dengan staf medis lain di

    bangsal, pada kasus darurat koreksi dilakukan bersama diruang resusitasi *;+ atau di

    kamar operasi *;+.

    D. )enentukan prognosis pasien perioperative

    Hal ini dapat menggunakan klasifikasi yang dibuat oleh American Society of

    Anesthesiologist (ASA.

    Tabe" 2.3 K"asifi$asi ASA

    Ke"as Definisi

    23

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    22/45

    ASA 1 pasien penyakit bedah tanpa disertai penyakit sistemik.

    ASA 2 pasien penyakit bedah dengan disertai dengan penyakit sistemikringan

    sampai sedang

    ASA 3 pasien penyakit bedah dengan disertai dengan penyakit sistemik berat

    yang disebabkan karena berbagai penyebab tetapi tidak mengancam

    nya&a.

    ASA 4 pasien penyakit bedah dengan disertai dengan penyakit sistemik berat

    yang secara langsung mengancam kehidupannya.

    ASA 6 pasien penyakit bedah dengan disertai dengan penyakit sistemik berat

    yang sudah tidak mungkin ditolong lagi, dioperasi ataupun tidak

    dalam1C jam pasien meninggal.

    ASA 7 pasien mati batang otak yang akan menjalani transplantasi organ untuk

    donor.

    E %ika prosedur merupakan prosedur emergensi, maka status pemeriksaan

    diikuti ?I #)isal, 1?I$

    (lasifikasi status fisik 55 bukan merupakan alat prakiraan risiko anestesi,

    karena efek samping anestesi tidak dapat dipisahkan dari efek samping pembedahan.

    Penilaian 55 diklasifikasikan menjadi D kategori. (ategori ke- selanjutnya

    ditambahkan untuk ditujukan terhadap brain-dead organ donor. tatus fisik 55

    24

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    23/45

    secara umum juga berhubungan dengan tingkat mortalitas perioperatif. (arena

    penyakit yang mendasari hanyalah satu dari banyak faktor yang berkontribusi

    terhadap komplikasi periopertif. )eskipun begitu, klasifikasi status fisik 55 tetap

    berguna dalam perencanaan manajemen anestesi, terutama teknik monitoring.

    2.2.6 Persiaan Pre(era*if

    a. )asukan oral

    ;eflek laring mengalami penurunan selama anestesi. ;egurgitasi isi lambung

    dan kotoran yang terdapat dalam jalan nafas merupakan resiko utama pada pasien

    yang menjalani anestesi. !ntuk meminimalkan risiko tersebut, semua pasien yang

    dijad&alkan untuk operasi elektif dengan anestesi harus dipantangkan dari masukan

    oral #puasa$ selama periode tertentu sebelum induksi anestesi. Pada pasien de&asa

    umumnya puasa -7 jam, anak kecil C- jam dan pada bayi 2-C jam. )akanan tak

    berlemak diperbolehkan D jam sebelum induksi anestesi. )inuman bening, air putih,

    teh manis sampai 2 jam dan untuk keperluan minum obat air putih dalam jumlah

    terbatas boleh * jam sebelum induksi anesthesia.

    b. "erapi airan

    Pasien yang puasa tanpa intakecairan sebelum operasi akan mengalami defisit

    cairan karena durasi puasa . +engan tidak adanya intake oral, defisit cairan dan

    elektrolit bisa terjadi cepat karena terjadinya pembentukan urin, sekresi

    gastrointestinal, keringat, dan insensible lossesyang terus menerus dari kulit dan

    paru. +efisit bisa dihitung dengan mengalikan kebutuhan cairan maintenance dengan

    &aktu puasa.

    c. Premedikasi

    25

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    24/45

    Premedikasi ialah pemberian obat -1 jam sebelum induksi anestesi dengan

    tujuan untuk melancarkan induksi, rumatan dan bangun dari anestesi diantaranya

    )eredakan kecemasan dan ketakutan

    )emperlancar induksi anestesi

    )engurangi sekresi kelenjar ludah dan bronkus

    )eminimalkan jumlah obat anestetik

    )engurangi mual muntah pasca bedah

    )enciptakan amnesia

    )engurangi isi cairan lambung

    )engurangi reflek yang membahayakan

    (ecemasan merupakan reaksi alami, jika seseorang dihadapkan pada situasi

    yang tidak pasti. )embina hubungan baik dengan pasien dapat membangun

    kepercayaan dan menentramkan hati pasien.

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    25/45

    pengosongan lambung dan menurunkan volume cairan lambung sehingga efek-efek

    ini akan menimalisir terjadinya pnemonia aspirasi.

    )etokloperamide juga mempunyai efek analgesik pada kondisi-kondisi yang

    berhubungan dengan spasme otot polos #seperti kolik bilier atau ureter, kram uterus,

    dll$. elain itu metokloperamide juga berefek memblok receptor +opamine pada

    chemoreceptor trigger !onepada sistem saraf pusat sehingga sangat berguna untuk

    pencegahan muntah pasca operasi.

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    26/45

    besar intravaskular, sedangkan cairan kristaloid cepat menyeimbangkan dengan dan

    mendistribusikan seluruh ruang cairan ekstraseluler.

    airan dipilih sesuai dengan jenis kehilangan cairan yang digantikan. !ntuk

    kehilangan terutama yang melibatkan air, penggantian dengan cairan hipotonik, juga

    disebut cairan jenis maintenance. %ika kehilangan melibatkan baik air dan elektrolit,

    penggantian dengan cairan elektrolit isotonik, juga disebut cairan jenis replacement.

    (arena kebanyakan kehilangan cairan intraoperatif adalah isotonik, cairan

    jenis replacement yang umumnya digunakan. airan yang paling umum digunakan

    adalah larutan ;inger laktat. )eskipun sedikit hipotonik, menyediakan sekitar 00

    m' free &ater per liter dan cenderung untuk menurunkan natrium serum 20 m?J8',

    ;inger laktat umumnya memiliki efek yang paling sedikit pada komposisi cairan

    ekstraseluler dan merupakan menjadi cairan yang paling fisiologis ketika volume

    besar diperlukan. (ehilangan darah durante operasi biasanya digantikan dengan

    cairan ;' sebanyak 2 hingga empat kali jumlah volume darah yang hilang.

    )etode yang paling umum digunakan untuk memperkirakan kehilangan darahadalah pengukuran darah dalam &adah hisap8suction dan secara visual

    memperkirakan darah pada spons atau lap yang terendam darah. !ntuk spon ukuran

    CKC cm dapat menyerap darah 0 cc sedangkan untuk lap dapat menyerap 00-D0 cc

    darah. Pengukuran tersebut menjadi lebih akurat jika spons atau lap tersebut

    ditimbang sebelum dan sesudah terendam oleh darah.

    D. &(ni*(rin

    alah satu tugas utama dokter anestesi adalah menjaga pasien yang dianestesi

    selama operasi. (arena proses monitoring sangat membantu dalam mempertahankan

    kondisi pasien, oleh karena itu perlu standard monitoring intraoperatif yang diadopsi

    dari 55 #standard monitor berikut ini adalah standard minimal monitoring$

    28

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    27/45

    S*an#ar# Basi) Anes*'e*i) &(ni*(rin

    tandard ini diterapkan di semua pera&atan anestesi &alaupun pada kondisi

    emergensi, appropriate life supportharus diutamakan. tandard ini ditujukan hanya

    tentang basic anesthetic monitoring, yang merupakan salah satu komponen pera&atan

    anestesi. Pada beberapa kasus yang jarang atau tidak la@im #$ beberapa metode

    monitoring ini mungkin tidak praktis secara klinis dan #1$ penggunaan yang sesuai

    dari metode monitoring mungkin gagal untuk mendeteksi perkembangan klinis

    selanjutnya.

    tandard *

    Personel anestesi yang kompeten harus ada di kamar operasi selama general

    anestesi, regional anestesi berlangsung, dan memonitor pera&atan anestesi.

    tandard **

    elama semua prosedur anestesi, oksigenasi, ventilasi, sirkulasi, dan temperature

    pasien harus dievalusi terus menerus.

    Parameter yang biasanya digunakan untuk monitor pasien selama anestesi adalah

    - /rekuensi napas, kedalaman, dan karakter

    - Heart rate, nadi, dan kualitasnya

    - Larna membran mukosa, dan capillary refill time

    - (edalaman8stadium anestesi #tonus rahang, posisi mata, aktivitas reflek palpebra$

    - (adar aliran oksigen dan obat anestesi inhalasi

    -

    Pulse oKimetry tekanan darah, saturasi oksigen, suhu.

    2.2.8 P(s*(era*if

    A. Pemin#a'an Pasien #ari Kamar Oerasi $e Re)(5er+ R((m

    29

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    28/45

    egera setelah operasi, pasien akan dipindah ke post-anesthesia care

    unit#P5!$, biasa disebut dengan recovery room. +i tempat ini, pasien akan

    diobservasi dengan ketat, termasuk vital signdan level nyerinya. Pemindahan pasien

    dari kamar operasi ke P5! memerlukan pertimbangan-pertimbangan khusus.

    Pertimbangan ini di antaranya ialah letak insisi bedah. 'etak insisi bedah harus selalu

    dipertimbangkan setiap kali pasien pasca operasi dipindahkan. Banyak luka ditutup

    dengan tegangan yang cukup tinggi, dan setiap upaya dilakukan untuk mencegah

    regangan sutura yang lebih lanjut. elain itu, pasien diposisikan sehingga tidak

    berbaring pada posisi yang menyumbat drain dan selang drainase.

    Hipotensi arteri yang serius dapat terjadi ketika pasien digerakkan dari satu

    posisi ke posisi yang lain. Bahkan memindahkan pasien yang telah dianestesi ke

    brankard dapat menimbulkan masalah vaskular juga. !ntuk itu pasien harus

    dipindahkan secara perlahan dan cermat. egera setelah pasien dipindahkan ke

    brankard atau tempat tidur, pakaian pasien yang basah #karena darah atau cairan

    lainnya$ harus segera diganti dengan pakaian yang kering untuk menghindari

    kontaminasi. elama perjalanan transportasi tersebut pasien diselimuti dan diberikan

    pengikat di atas lutut dan siku serta side railharus dipasang untuk mencegah

    terjadinya risiko injury.

    elain itu, hal tersebut di atas untuk mempertahankan keamanan dan

    kenyamanan pasien. elang dan peralatan drainase harus ditangani dengan cermat

    agar dapat berfungsi dengan optimal. Pasien ditransportasikan dari kamar operasi ke

    P5!. %ika P5! terletak jauh dari kamar operasi, atau jika kondisi umum pasien

    jelek, monitoring adekuat terhadap pasien sangat diperlukan. +okter anestesi

    bertanggung ja&ab untuk memastikan bah&a proses transfer tersebut berjalan dengan

    lancar.

    B. Pera9a*an P(s* Anes*esi #i Re)(5er+ R((m

    30

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    29/45

    ;ecovery dari anestesi terjadi ketika efek obat-obatan anestesi hilang dan

    fungsi tubuh mulai kembali. Perlu beberapa &aktu sebelum efek anestesi benar-benar

    hilang. etelah anestesi, sejumlah kecil obat masih terdapat dalam tubuh pasien,

    tetapi efeknya minimal.

    Laktu recovery dari anestesi bergantung pada jenis anestesi, usia pasien,

    jenis operasi, durasi operasi, pre#existing disease, dan sensitivitas individu terhadap

    obat-obatan. Perkiraan &aktu recovery yang tepat dapat ditentukan jika semua

    spesifikasi pembedahan, ri&ayat pasien dan jenis anestesi diketahui.

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    30/45

    juga harus bebas dari rasa ngantuk, ataksia, nyeri dan kelemahan otot

    sehingga pasien dapat kembali pulang.

    ;uang Pulih

    o "ujuan pera&atan pasca anesthesia di ruang pulih memantau secara

    kontinyu dan mengobati secara cepat dan tepat masalah respirasi dan

    sirkulasi, mempertahankan kestabilan sistem respirasi dan sirkulasi,

    memantau perdarahan luka operasi, mengatasi8mengobati masalah

    nyeri pasca bedah.

    o Pasien yang tidak memerlukan pera&atan pasca anesthesia di ruang

    pulih pasien dengan anesthesia lokal yang kondisinya normal, pasien

    dengan risiko tinggi tertular infeksi sedangkan di ruang pulih tidak ada

    ruang isolasi, pasien yang tidak memerlukan terapi intensif, pasien

    yang akan dilakukan tindakan khusus di ruangan.

    Pemantauan dan penanggulangan kedaruratan )edik

    o Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu meliputi pemulihan kesadaran,

    respirasi #sumbatan jalan nafas dan depresi nafas$, sirkulasi #tekanan

    darah dan denyut jantung$, fungsi ginjal dan saluran kencing, fungsi

    saluran cerna, aktivitas motorik, suhu tubuh, masalah nyeri, posisi

    pasien, pemantauan pasca anesthesia dan criteria pengeluaran yakni

    dengan menggunakan kor 5ldrete.

    Pasien tetap berada dalam P5! sampai pulih sepenuhnya dari pengaruh

    anestesi, yaitu tekanan darah stabil, fungsi pernapasan adekuat, saturasi oksigen

    minimal 9D, dan tingkat kesadaran baik.

    32

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    31/45

    Tabe" 2.4 A"#re*e S)(re

    POSTANESTHETI ALDRETE REO%ER: SORE

    ORIGINAL RITERIA &(#ifie# ri*eria P(in*%a"!e

    OLOR O;+ena*i(n

    PINK p

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    32/45

    2>? OF NOR&AL normal

    BLOOD PRESSURE -6>? OF NOR&AL

    Blood pressure N 104D0mmHg

    of normal

    BLOOD PRESSURE

    DE%IATING @6>? FRO&

    NOR&AL

    Blood pressure more than N D0

    mmHg of normal

    0

    ONSIOUSNESS

    A

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    33/45

    Ber#asar$an a#a A"#re*e JA0 Kr(n"i$ D A postanesthetic recovery score.

    Anes*' Ana" 18>C424 an# A"#re*e JA The post-anesthesia recovery score

    revisited. J "in Anes*' 16C8.I#ea"n+a0 asien #i/dischargebi"a *(*a" s$(r 1>

    a*a! minima" .

    (riteria penilaian yang digunakan untuk menentukan kesiapan pasien untuk

    dikeluarkan dari P5! adalah

    a. /ungsi pulmonal yang tidak terganggu

    b. Hasil oksimetri nadi menunjukkan saturasi oksigen yang adekuat

    c. "anda-tanda vital stabil, termasuk tekanan darahd.

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    34/45

    *nsidensi tertinggi terjadi pada &anita muda. )eningkatnya tonus vagal

    bermanifestasi sebagai sudden bradikardi yang seringkali mendahului atau bersamaan

    dengan emesis. 5nestesi propofol menurunkan insiden P

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    35/45

    BAB III

    LAPORAN KASUS

    1. IDENTITAS

    3ama "n. Hasanuddin

    %enis (elamin 'aki-laki

    !mur CC tahun

    5gama *slam

    5lamat %l. Perumnas )andala 3o. 15

    Pekerjaan Liras&asta

    tatus Perka&inan udah )enikah

    3o ;) 12.9C.ED

    2. ANA&NESA

    Ke"!'an U*ama Buah @akar sebelah kanan membesar dan terasa nyeri.

    Te"aa' Pasien laki-laki datang ke *+ ; Haji dengan keluhan buah @akar

    sebelah kiri yang membesar disertai dengan rasa nyeri sejak N hari. Pada

    saat dipalpasi benjolan terasa kenyal serta dapat digerakkan. Benjolan

    37

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    36/45

    berbentuk lonjong. (ulit diatas benjolan tidak ditemukan adanya kemerahan.

    Pasien terlihat pucat. (eluhan tidak disertai demam, batuk, sesak nafas, sakit

    kepala.. ;i&ayat operasi benjolan di skrotum sebelumnya tidak ada. 5danya

    ri&ayat benjolan di skrotum pada keluarga. ;i&ayat sering mengangkat benda

    berat tidak ditemukan, ri&ayat sering mengedan tidak ditemukan. "idak

    ditemukan adanya ri&ayat penyakit diabetes mellitus, hipertensi, dan 5sma.

    ;P" #-$

    ;P< #-$

    ;P( #-$

    3. PE&ERIKSAAN FISIK

    S*a*!s Presen*

    (eadaan !mum "ampak akit

    %i*a" Sin

    ensorium ompos )entis

    "ekanan +arah 208E0 mmHg

    3adi E1K8menit

    ;; 10K8menit

    uhu 2,D0

    "inggi Badan E0 cm

    Berat Badan E1 kg

    Pemeri$saan Um!m

    (ulit ianosis #-$, *kterik #-$, "urgor #-$

    38

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    37/45

    (epala 3ormocepali

    )ata 5nemis -8-, *kterik -8-, ?dema palpebra -8-

    )ulut Hiperemis pharing #-$, Pembesaran tonsil #-$

    'eher Pembesaran (B #-$

    T'(ra;

    Par!

    *nspeksi Pergerakan nafas simetris, tipe pernafasan abdominotorakal,

    retraksi costae -8-

    Palpasi tem fremitus kiri O kanan

    Perkusi sonor seluruh lapang paru

    5uskultasi vesikuler seluruh lapang paru

    Ab#(men

    *nspeksi +atar, imetris

    Palpasi 3yeri tekan #-$, Hepar dan 'ien tidak teraba

    Perkusi "impani

    5uskultasi Peristaltik #$ 3ormal

    ?kstremitas edema -8-

    Geni*a"ia krotum deKtra dan sinistra tidak simetris, skrotum deKtra tampak

    membesar dan berbentuk lonjong

    Pemeri$saan Pen!nan

    Hasi" Lab(ra*(ri!m

    39

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    38/45

    Dara' R!*in

    Hb E,2 g8dl

    H" CE,9

    ?ritrosit D,2 K 08Q'

    'eukosit E.700 mm2

    "rombosit 210.0008Q'

    &e*ab("i$

    (+ 1D mg8dl

    5sam !rat "idak dilakukan pemeriksaan

    F!nsi Gina"

    !reum 1C mg8dl

    (reatinin ,22 mg8dl

    Dian(sis Hernia In!ina"is La*era"is De;*ra

    RENANA TINDAKAN

    "indakan Herniorafi 5nesthesi ;5-5B

    P-55

    Posisi upinasi

    Pernapasan (anul nasal

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    39/45

    KEADAAN PRA BEDAH

    Pre (era*if

    B1 Brea*'

    5ir&ay lear

    ;; 10K8menit

    P :esikuler kaOki

    " ;onchi #-$, Lhee@ing #-8-$

    B2 B"((#

    5kral Hangat8)erah8(ering

    "+ 108E0 mmHg

    H; E1K8menit

    B3 Brain

    ensorium ompos )entis

    Pupil *sokor, kaOki 2mm82mm

    ; #$8#$

    B4 B"a##er

    41

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    40/45

    !rine

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    41/45

    (asa Basah 1 K 0 O 10 cc

    (asa 81 basah D K D O 1D cc

    uction -

    %umlah CDcc

    ?B: #E1 kg$ K E0 O D0C0 cc

    ?B' 0 O D0C cc

    10 O 007 cc

    20 O D1 cc

    D!rasi Oera*if

    'ama 5nestesiO 0.0D 4.1D L*B

    'ama

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    42/45

    etelah operasi selesai pasien di observasi di ;ecovery ;oom. "ekanan darah,

    nadi dan pernapasan dipantau hingga kembali normal.

    Pasien boleh pindah ke ruangan bila 5lderette score 6 9

    o Pergerakan 1

    o Pernapasan 1

    o Larna kulit 1

    o "ekanan darah 1

    o (esadaran 1

    P?;5L5"53 P

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    43/45

    *nj. (etorolac 20mg87jam *:

    *nj. ;anitidine D0mg81jam *:

    *nj.

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    44/45

    ?li@abet %. or&in. 1000. Buku saku patofisiologi. ? %akarta

    %ong, L.+., 100C. +inding Perut, Hernia, ;etroperitoneum, dan

  • 7/23/2019 Copy of Hernia

    45/45