css napza (nurul, muti, iin, mila) jiwa

7/25/2019 CSS NAPZA (Nurul, Muti, Iin, Mila) JIWA

http://slidepdf.com/reader/full/css-napza-nurul-muti-iin-mila-jiwa 1/66

CASE CLINICAL

SESSION

Disusun Oleh:

Nurul Fauziah Mahmudah 12100114022

Mutiara Ratr !ur"ati 121001140#4Fitri Milasari 121001140#1

Iin Farlina 121001140$%

!rese&t'r :

dr(Ell Marliani(S&()*( M)M

+A,IAN ILM- )ESE.A/AN *IA

FA)-L/AS )EDO)/ERAN -NIERSI/AS ISLAM +AND-N,

R-MA. SA)I/ *IA CISAR-A

201



DEFINISI NAPZA

sebagai bahan/zat/obat yang bila masuk ke dalam tubuh

manusia akan mempengaruhi tubuh secara fisik dan

psikologis.

zat/obat yang berasal dari tanaman/bukan tanaman baik

sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan

penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,

mengurangi sampai dengan menghilangkan rasa nyeri dandapat menimbulkan ketergantungan. (UU RI No 22 tahun

!!"#



GOLONGAN

NARKOBA PSIKOTROPIKA

Gol 1 (Hanya untukIPTEK); tanaman poppy,

opium, kokain, ganja,heroin

Gol 1 (Hanya untukIPTEK); LS, L!!",

!e#kalin, $ll

Gol %; !eta$on, !or&in,Peti$in

Gol %; "m&etamin,P'P, $ll

Gol Ko$ein $anetilmor&ina

Gol ;*orp#eu$oe&e$rin,+romaepam,alpraolam, $iaepam



GOLONGAN

Depresan Stimulan Halusinogen

"lkohol "m&etamin LS, !T

-eno$iaepin !etam&etamin !e#kalin.pioi$ Kokain P'P

Sol/ent *ikotin Ketamin

-ar+iturat Khat Kana+i# (o#i#

tinggi)

Kana+i# (o#i#ren$ah)

Ka&ein !agi0 ma#hroom

!!" !!"



"IKSI, KETEG"*T2*G"*,

PE*3"L"HG2*""* *"P4"

$enurut %%&')III, 'angguan %enggunaan N*%+*

terdiri atas 2 bentuk

%enyalahgunaan yaitu yang mempunyai harmfuleffects terhadap kehidupan orang, menimbulkan

problem ker-a, mengganggu hubungan dengan orang

lain (relationships# serta mempunyai aspek legal.

*diksi atau ketergantungan yaitu yang mengalami

toleransi, putus zat, tidak mampu menghentikan

kebiasaan menggunakan, menggunakan dosis

N*%+* lebih dari yang diinginkan.



T""5 PE*3"L"HG2*""*

%emakaian coba)coba

%emakaian osial/Rekreasi%emakaian ituasional

%enyalahgunaan

etergantungan



6E*IS76E*IS *"P4" "*

E5EK*3"

*lkohol

0pioid

'an-a

okain

*mphetamine

1enzodiazepin



ALKOHOL

minuman yang mengandung ethanol didalamnya.

,'l'n3an al'h'l

'olongan *

'olongan 1

'olongan



Al'h'lisme%engguna alkohol dengan ketergantungan.

$empunyai 3 gambaran utama

.ra4ing ) keinginan kuat untuk minum

2.ehilangan kendali diri )tak mampu menghentikan kebiasaan minum

5.etergantungan fisik ) simtom putus alkohol seperti nausea, berkeringat

atau gemetar setelah berhenti minum

3.6oleran ) kebutuhan untuk meningkatkan -umlah minum untuk

mendapatkan efek 7high7



,am5aran -mum !ada !eminum

+erat



3e6ala73e6ala :

)'m&liasi aut &ada int'siasi atau '8erd'sis :

,e6ala linis sehu5un3an den3an '8erd'sis

Intoksikasi *lkohol *kut

a. *taksia dan bicara cadel/tak -elas

b. 8mosi labil dan disinhibisi

c. Napas berbau alkohol

d. $ood yang ber4ariasi

a. paralisis pernapasan, biasanya bilamuntahan masuk saluran pernapasan

b. obstructi4e sleep apnoea

c. aritmia -antung fatal ketika kadar alkohol darah

lebih dari 9,3 mg/ml

a. penurunan kesadaran, koma atau stupor

b. perubahan status mental

c. kulit dingin dan lembab, suhu tubuhrendah



1iasa ter-adi :)23 -am sesudah konsumsi alkohol yang terakhir*. %utus zat ringan

1. %utus zat 1erat

. &elirium tremens (&6s# kondisi emergensi pada putus zat alkohol yang tidak

ditangani, muncul 5)3 hari setelah berhenti minum alkohol.

. &6s agitasi, restlessness, tremor kasar, disorientasi, ketidakseimbangan

cairan dan elektrolit, berkeringat dan demam tinggi, halusinasi lihat dan paranoid.

Gejala putu# at alkohol



08 In$ikator untuk ke0urigaan putu# at alkohol

#. ; <9 gram per hari untuk pria

2#. ; :9 gram per hari untuk =anita

5#. Ri=ayat peminum berat untuk -angka lama

3#. %enggunaan depresan N lainnya

>#. 8pisode putus zat sebelumnya:#. *dakah gambaran yang berkaitan dengan alkohol?

"#. Ri=ayat penyakit sebelumnya yang berkaitan alkohol

<#. Indikasi patologis dari pengguna alkohol berat

!#. 'e-ala (an@ietas, berkeringat, tremor, nausea# atau hal lainnya?

9#.kelainan fisik atau psikologis, cedera, kehamilan, pembedahan

terakhir.dll.



9( !r'5lem !erilau 3aduh;3elisah<:

#. %etugas keamanan dan pera=at siap bila pasien agresif

2#. 6erapis harus toleran dan tidak membuat takut/merasa terancam

5#. 1uat suasana tenang

3#. 1eri dosis rendah sedatifD Corazepam )2 mg atau Ealoperidol

> mg oral, bila gaduh gelisah berikan secara parenteral (i.m#



a. %emberian cairan atas dasar hasil pemeriksaan elektrolit dan U

b. *tasi kondisi gelisah dan agitasi 1enzodiazepin atau 1arbiturat

c. %emberian 4itamin 1 dosis besar (mis Fitamin neurotropik# dilan-utkan

dengan 4itamin 1, multi4itamin G *sam Holat mg oral

d. 1ila ada ri=ayat ke-ang putus zat atasi dengan 1enzodiazepine (&iazepam 9

mg i4 perlahan#

e. 1ila ter-adi &elirium E*RU *&* *N' 8C*CU $8N'*B*I

Terapi Putus Alo!ol



OPIOID

6ermasuk golongan opioid morfin, petidin,

heroin, metadon, kodein

'olongan opioid yang paling seringdisalahgunakan Eeroin, diindonesia disebut

puta=



Ai5at &enalah3unaan '&i'id

. %roblem fisik

. abses pada kulit sampai septichemia

. 8ndokarditis

. Eepatitis (* dan #

. EIF/ *I&

. In-eksi menyebabkan trauma pada -aringan saraf lokal

2. %roblem psikiatri

. 'e-ala =ithdra=al menyebabkan prilaku agresif

. uicide

. &epresi berat sampai skizofrenia



osial

'angguan interkasi dirumah tangga

sampai lingkungan masyarakat

ecelakaan lalu lintas

%erilaku kriminal sampai tindak

kekerasan

'angguan perilaku sampai antisosial

(mencuri, mengancam, menodong,membohong, menipu sampai

membunuh#



ebab) sebab kematian

Reaksi heroin akut menyebabkan kolap)nya

kardio4askular dan akhirnya meninggal

04erdose heroin menekan susunan saraf pusat,

sukar bernafas, dan dapat menyebabkan kematian

6indak kekerasan

1ronkhopneumonia

8ndokarditis



Overdosis opioid

Diagnosis overdosis ditegakkan dg gejala yg

sering dijumpai :

Koma

Depresi nafas

Miosis Hipotensi

Bradikardi

Hipotermi

Edema paru Bising usus menurun

Hiporeeksi

Kejang pada kasus !erat" 1/26/16 22



Protokol penangananoverdosis#intoksikasi opioid di igd

fk$ui% &''&"

I. '8*C* CINI

%enurunan kesadaran disertai salah satu dari

. Hrekuensi pernafasan J 2@/menit

2. %upil miosis (seringkali pin-point)

5. *danya ri=ayat pemakaian

morfin/heroin/terdapat neddle track sign

1/26/16 23



II. 6IN&**N

*. %enanganan kega=atan

. 1ebaskan -alan nafas

2. 1erikan oksigen 99A sesuai kebutuhan

5. %asang infus &>A emergensi atau Nal 9,!AD cairan

koloid bila diperlukan

1. %emberian antidotum nalokson. 6anpa hipo4entilasi dosis a=al 9,3 mg i4

2. &engan hipo4entilasi dosis a=al )2 mg i4

5. 1ila tidak ada respon dalam > menit, diberikan

nalokson )2 mg i4 hingga timbul respon

perbaikan kesadaran dan hilangnya

depresipernafasan, dilatasi pupil atau telah

mencapai dosis maksimal 9 mg1/26/16 24



3. 8fek nalokson berkurang setelah 29)39

menit dan pasien dapat -atuh ke dalamkeadaan o4erdosis kembali, sehingga perlu

pemantauan ketat tanda2 penurunan

kesadaran, pernafasan dan perubahan pada

pupil serta tanda 4ital lainnya selama 23 -am. Untuk pencegahan dapat diberikan

drip nalokson ampul dalam >99 cc &>A

atau Nal 9,!A diberikan dalam 3): -am

>. impan sampel urin utk pemeriksaan opiod

urin dan lakukan foto thoraks

1/26/16 25



:. %ertimbangkan pemasangan 866 bila

a. %ernafasan tidak adekuat

b. 0ksigenasi kurang meski 4entilasi cukup

c. Eipo4entilasi menetap setelah pemberian

nalokson ke)2

". %asien dipuasakan untuk menghindari

aspirasi akibat spasme pilorik

1/26/16 26



III( Pasien dira)at dan dikunsultasikanke tim *ap+a kalau ada" untuk

penilaian keadaan klinik danren,ana re-a!ilitasi

I.( Dalam menjalankan semua

tindakan -arus diper-atikanprinsip& ke)aspadaan universalole- karena tingginya angkaprevalensi -epatitis / dan HI.

.( Bila diperlukan se!elumnyadipasang *01 utk men,ega-aspirasi

1/26/16 27



%engobatan lainnya

. 8dema paru diobati sesuai antidotumnya (nalokson#,

oksigen

2. Eipotensi diberikan cairan IF yg adekuat, dapat

dipertimbangkan pemberian dopamin dg dosis 2)>

µg/kgbb/menit.

5. %enderita -angan dicoba utk muntah (pd intoksikasioral#

3. umbah lambung, dpt dilakukan segera setelah

intoksikasi dg opioid oral, a=asi -alan nafas dg baik

>. 1ila ter-adi ke-ang dpt diberikan diazepam i4 >)9mg. $onitor 6& dan depresi nafas, dan bila ada

indikasi dpt dilakukan intubasi

1/26/16 28



K.K"I*

1erasal dari daun tumbuhan Erythraxylon

coca.

1entuk bubuk putih

ara penggunaan snortig , free-base

cocain , suntik IF



I*T.KSIK"SI K.K"I*

. %emakaian kokain yang belum lama2. %erilaku maladaptif

5. &ua atau lebih tanda berikut

• takikardia atau bradikardia

• dilatasi pupil

• peninggian atau penurunan tekanan darah

• berkeringat atau menggigil

• mual atau muntah

• tanda)tanda penurunan berat badan

• agitasi atau retardasi psikomotor

• kelemahan otot)depresi pernafasan)nyeri dada atau aritmia -antung

• konfusi) ke-ang) diskinesia)distonia atau koma

3. 'e-ala bukan dari kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh

gangguan mental lain.



P2T2S K.K"I*

. %enghentian atau penurunan pemakaian kokain yang telah lama2. $ood disforik dan dua atau lebih perubahan fisiologis berikut yang berkembang

dalam beberapa -am sampai beberapa hari setelah kriteria

• elelahan

•

$impi yang tidak menenangkan• Insomnia dan hipersomnia

• %eningkatan nafsu makan

• Retardasi atau agitasi psikomotor

5. 'e-ala dalam kriteria 2 menyebabkan penderitan secara bermakna secra klinis ataugangguan dalam fungsi sosial, peker-aan atau fungsi lainnya

3.'e-ala bukan karena efek fisiologis langsung dari kondisi medis umum dan tidak

lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain.



E5EK PE*3"L"HG2*""*

K.K"I* $asalah fisik

$asalah ke-i=aan

$asalah sosial

ebab)sebab kematian



TE"PI

• $enurunkan produksi kokain

•

$ethadone• Ce4omethadyl acetate (0RC**$#

atau

• 1uprenorphine (1uprene@#



K"*"-IS

imenk, gelek, marihuana, hashish

1erasal dari tanaman perdu Cannabis

sativa

%enggunaannya dirokok, minyak hashish,

dicampur makanan

andungan delta tetra hidrokannabinol(6E# yang hanya larut dalam lemak



I*T.KSIK"SI K"*"-IS

. %emakaian kanabis yang belum lama

2. %erilaku maladaptif atau perubahan psikologis yang

bermakna secara klinis yang berkembang segera setelah

pemakaian kanabis

5. &ua atau lebih tanda berikut yang berkembang dalam 2 -am pemakaian kanabis

•. In-eksi kon-ungti4a

•. %eningkatan nafsu makan

•. $ulut kering

•. 6akikardia

3. 'e-ala bukan dari kondisi medis umum dan tidak lebih baik

diterangkan oleh gangguan mental lain.



GE6"L" P2T2S 4"T K"*"-IS

• *nsietas, tidak dapat beristirahat dan mudah

tersinggung

• *noreksia

• 6idur terganggu dan sering mengalami mimpi buruk

• 'angguan gastrointestinal

• eringat malam hari

• 6remor

'e-ala)ge-ala yang ter-adi biasanya ringan dan berakhir

setelah satu atau dua minggu



E5EK PE*3"L"HG2*""*

K"*"-IS $asalah fisik

$asalah ke-i=aan

$asalah sosial



K.!PLIK"SI

E=e &'siti= :

• %erasaan tenang

(relaksasi#

• 8uforia

• &isinhibisi

• %ersepsi penglihatan

dan pendengaran

• Nafsu makanmeningkat

E=e ne3ati= :

• *nsietas dan panik

• %aranoia

• Ealusinasi pendengaran dan

penglihatan

• 'angguan koordinasi

• ehilangan memori -angka

pendek

• 6akikardia dan aritmia

supra4entrikuler • %ersepsi =aktu yang salah

• 'angguan konsentrasi



TE"PI

• 1ila ada ge-ala ansietas berat

#. Corazepam )2 mg oral

2#. *lprazolam 9.> ) mg oral

5#. hlordiazepo@ide 9)>9 mg oral

• 1ila terdapat ge-ala psikotik menon-ol dapatdiberikan Ealoperidol )2 mg oral atau i.m ulangi

setiap 29)59 menit



"m&etamin 9 Turunannya

&efinisi

*mfetamin adalah senya=a kimia yang bersifat

stimulansia atau ebih sering dikenal denganamfetamin tipe stimultan (*6#. *mfetamin

sulfat digolongkan dalam ilmu kedokteran

sebagai obat untuk mengobati obesitas, epilepsi,

narkolepsi, dan depresi.



epi$emiologi

se-enis tablet amfetamin yang pada sekitar

tahun!:9 dan !"9 disalahgunakan oleh sis=a

atau mahasis=a. %enyalahgunaan lebih sering ter-adi pada

kalangan menengah keatas



6eni# am&etamin

ecstasy ($&$*,5,3$86EIC8N8&I0K)

$86*$%E86*$IN8#

shabu ($86*$%E86*$IN8#

1entuk

airan suntik

%il

erbuk kristal



"ki+at penyalahgunaan

(pro+lem 5i#ik) $alnutrisi akibat defisiensi 4itamin dan kehilangan

nafsu makan

&enyut -antung meninggi sehingga membahayakan

bagi mereka yang pernah memililki ri=ayat penyakit

-antung

'angguan gin-al, emboli paru dan stroke

Eepatitis

EIF/*I&




(pro+lem P#ikiatri) %rilaku agresif

onfusional state, psikosis paranoid sampai dengan

schizophrenia

ondisi putus zat menyebabkan letargi kelelahan

e@hausted, serangan panic, gangguan tidur

&epresi berat sampai suicide

Ealusinasi terutama ecstasy dan shabu




(pro+lem So#ial) 6indak kekerasan (berkelahi#

ecelakkaan lalulintas

*kti4itas criminal




(penye+a+ kematian) uicide

erangan -antung

6indak kekerasan


&ehidrasi, sindrom keracunan air



E&ek p#ikologi# $an 5i#ik akut



Gejala jangka panjang berat badan menurun, malnutrisi, penurunan kekebalan tubuh

'angguan makan, anoreksia

emungkinan atrofi otak dan cacat fungsi neuropsikologis

&aerah in-eksi bengkak, skar, abses

erusakan pembuluh darah dan organ akibat sumbatan partikel amfetamin pada

pembuluh darah yang kecil.

&isfungsi seksual

'e-ala kardio4askular

&elirium dan beberapa ge-ala psikosis seperti ansietas akut dan halusinasi. 'e-ala

psikosis akibat penggunaan amfetamin ini (amphetamines induced psychosis# akan

berkurang bila penggunaan zat dihentikan, bersamaan dengan diberikan medikasi -angka pendek.

&epresi, gangguan mood yang lain (misal distimia#, atau adanya gangguan

makan pada kondisi ge-ala putus zat yang berkepan-angan (protracted =ithdra=al#.

%enurunan fungsi kognitif, terutama daya ingat dan konsentrasi.



Intok#ika#i am&etamin riteria diagnosis

. %emakaian amphetamin atau zat yang berhubungan yang belum lama ter-adi

2. %erilaku maladapif atau perubahan perilaku yang bermakna secara klinis yang berkembang selama atau segera

setelah pemakaian amphetamin atau zat yang berhubungan

5. &ua atau lebih hal berikut yang berkembang selama atau segera setelah pemakaian amphetamin atau zat yang

berhubungan

6akikardia atau bradikardia

&ilatasi pupil

%eninggian atau penurunan tekanan darah

1erkeringat atau menggigil

$ual atau muntah

6anda)tanda penurunan berat badan

*gitasi atau retardasi psikomotor

elemahan otot, depresi pernafasan, nyeri dada dan aritmia -antung

onfusi, ke-ang, diskinesia, distonia

3. 'e-ala tidak disebabkan oleh kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain.



Terapi intok#ika#i am&etamin

a. imtomatik tergantung kondisi klinis, untuk penggunaan oral D merangsang

muntah dengan acti4ated charcoal atau kuras lambung adalah penting

b. *ntipsikotik D Ealoperidol 2)> mg per kali pemberian atau hlorpromazine

mg/kg 11 0ral setiap 3): -am

c. *ntihipertensi bila perlu, 6& diatas 39/99 mEg

d. ontrol temperature dengan selimut dingin atau hlorpromazine untuk

mencegah temperature tubuh meningkat

e. *ritmia cordis, lakukan ardiac monitoringD contoh untuk palpitasi

diberikan %ropanolol 29)<9 mg/hari (perhatikan kontraindikasinya#

f. 1ila ada ge-ala ansietas berikan ansiolitik golongan 1enzodiazepin D&iazepam 5@> mg atau hlordiazepo@ de 5@2> mg

g. *samkan urin dengan *monium hlorida 2,"> m8L/kg atau *scorbic *cid

< mg/hari sampai pE urin J > akan mempercepat ekskresi zat



Kriteria $iagno#i# putu#

am&etamin. %enghentian amphetamine yang telah lama atau berat

2. $ood disforik dan dua atau lebih perubahan fisiologis berikut yang berkembang

dalam beberapa -am sampai beberapa hari setelah kriteria

elelahan $impi yang gamblang dan tidak menyenangkan

Insomnia atau hipersomnia

%eningkatan nafsu makan

Retardasi atau agitasi psikomotor

5. 'e-ala dalam kriteria 2 menyebabkan penderitaan bermakna secara klinis atau

gangguan dalam fungsi sosial, peker-aan atau fungsi lainnya

3. 'e-ala tidak disebabkan oleh kondisi medis umum dan tidak lebih baik

diterangkan oleh gangguan mental lain.



Terapi putu# am&etamin

a. 0bser4asi 23 -am untuk menilai kondisi fisik dan psikiatrik

b. Ra=at inap diperlukan apabila ge-ala psikotik berat, ge-ala

depresi berat atau kecenderungan bunuh diri, dan komplikasi

fisik lain

c. 6erapi *ntipsikotik (Ealoperidol 5 @ ,>)>mg, atau Risperidon

2 @ ,>)5 mg#, *ntiansietas (*lprazolam 2 @ 9,2>)9,> mg, atau

&iazepam 5@>)9 mg, atau lobazam 2 @ 9 mg# atau

*ntidepresi golongan RI atau 6risiklik/6etrasiklik sesuai

kondisi kiinis



+eno$iaepin

enis

+at yang termasuk edatif)Eipnotik)*nsiolitik 1enzodiazepin

(&iazepam, chlordiazepo@ide, flurazepam, lorazepam, alprazolam,

triazolam, temazepam, o@azepam#. 1arbiturat (ecobarbital, pentobarbital#

+at mirip barbiturat ($eprobamate, methaLualone, glutethimide,

ethchlor4ynol#.



E&ek +eno$iaepin

1enzodiazepin, barbiturat, dan zat mirip

barbiturat semuanya memiliki efek pada

kompleks reseptor gamma)aminobutyric acid('*1*# tipe *., yang mempunyai suatu

saluran ion klorida, suatu tempat ikatan untuk

'*1*, dan tempat ikatan yang ditentukan

dengan baik untuk benzodiazepine. 1arbituratdan zat mirip barbiturat dianggap berikatan di

suatu tempat pada kompleks reseptor '*1*..



Epi$emiologi

%uncak =abah penyalahgunaan benzodiazepine

ter-adi antara tahun!"9 M !<9.

ekarang hanya terdapat di daerah rural atau pinggiran urban.

%engguna biasanya berasal dari golongan

ekonomi menengah keba=ah.




+eno$iaepin problem fisik

penggunaan suntikan dapat mnyebabkan abses, infeksi sistemik, hepatitis, EIF/*I&

gangguan gastrointestinal, gangguan neurologi, mallnutrisi.

%roblem psikiatri

%rilaku agresif terutama dalam keadaan intoksikasi

*n@ietas, panic, confusional state

Bithdra=al state menimbulkan agresif dan 4iolence

%roblem sosial

$engganggu interaksi dalam rumah tangga dan lingkungan masyarakat

%roblem marital

6inggal kelas

&ikeluarkan dari sekolah karena mengganggu teman sekelas

1erlkelahi

6indak pidana dan terlibat hoku

%enggunaan financial terganggu (boros dan tidak menentu#



Penye+a+ kematian


Infeksi sistemik memba=a kematian

&epresi berat sampai suicide

&ehidrasi, malnutrisi



Gejala putu# o+at

riteria diagnosis untuk putus sedatif, hipnotik, atau ansiolitik

%enghentian (atau penurunan# pemakaian sedatif, hipnotik, atau ansiolitik yang telah lama dan berat

&ua (atau lebih# berikut yang berkembang dalam beberapa -am sampai beberapa hari setelah criteria *

hiperakti4itas otonomik (misalnya berkeringat atau denyut nadi lebih dari 99#

peningkatan tremor tangan

insomnia

mual atau muntah

halusinasi atau ilusi lihat, taktil, atau dengar yang transient

agitasi psikomotor

kecemasan

ke-ang grand mal

'e-ala dalam criteria 1 menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalamfungsi sosial, peker-aan, atau fungsi penting lain

'e-ala tidak karena kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain.

ebutkan -ika dengan gangguan persepsi



terapi

84aluasi dan menangani keadaan medis dan psikiatri *namnesa ri=ayat penggunaan obat dan lakukan pemeriksaan etanol dari darah dan

urin

6entukan dosis benzodiazepine atau barbiturat untuk stabilisasi, berdasarkan ri=ayat

anamnesa, keadaan klinis, pemeriksaan etanol, dan kadang)kadang dengan dosis tes.

&etoksikasi dengan dosis supraterapi $engganti dengan benzodiazepine ker-a pan-ang (misalnya diazepam, clonazepam# tetapi

bisa -uga dipertahankan obat yang biasanya digunakan oleh pasien

etelah stabilisasi, turunkan dosis 59A pada hari kedua dan ketiga lalu lihat respons

6urunkan lagi dosis sebesar 9A)2>A tiap beberapa hari -ika dapat ditoleransi

&apat digunakan obat tambahan -ika diperlukan karbamazepin, antagonis )adrenergic,

4alproate, klonidin, dan antidepresan sedatif.

&etoksikasi dengan dosis terapi reduksi dosis 9A)2>A dan lihat respons pasien

Inter4ensi psikologis



Intok#ika#i +eno$iaepin

riteria diagnosis untuk intoksikasi edatif)Eipnotik)*nsiolitik

. %emakaian sedatif, hipnotik, ansiolitik yang belum lama

2. %erilaku maladapti4e atau perubahan psikologis yang bermakna secara klinis (misalnya perilaku

seksual atau agresif yang tidak semestinya, labilitas mood, gangguan pertimbangan, gangguan fungsi

sosial atau peker-aan# yang berkembang selama, atau segera setelah pemakaian hipnotik, sedatif,

atau ansiolitik

5. atu (atau lebih# tanda berikut, berkembang selama, atau segera setelah pemakaian hipnotik, sedatif,

atau ansiolitik

bicara cadel

inkoordinasi

gaya ber-alan tidak mantap

nistagmus

gangguan atensi atau daya ingat

stupor atau koma

3. 'e-ala tidak karena kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental

lain.



Penatalak#anaan

$engurangi efek obat didalam tubuh

Hlumazenil 9,2 mg IF setelah 59 detik diikuti dengan 9,5 mg dosis tunggal.

0bat tersebut lalu dapat diberikan lagi sebanyak 9,> mg setelah :9 detik

sampai total kumulatif 5 mg

$engurangi absorbsi obat lebih lan-ut merangsang muntah -ika baru ter-adi pemakaian.

ika pemakaian sudah lebih dari : -am maka

berikan antidot berupa karbon aktif yang berfungsi untuk menetralkan efek

obat.

$encegah komplikasi -angka pan-ang

0bser4asi tanda)tanda 4ital dan depresi pernapasan, aspirasi dan edema paru.1ila sudah ter-adi aspirasi maka dpt diberikan antibiotik.

1ila klien ada usaha untuk bunuh diri maka klien tersebut harus ditempatkan

ditempat khusus dengan penga=asan ketat setelah keadaan darurat diatasi

DIAGNOSIS NAPZA



DIAGNOSIS NAPZA

!!D,* III

-ika ditemukan tiga atau lebih ge-ala diba=ah ini dialami dalam masa setahunsebelumnya

*danya keinginan yang kuat atau dorongan yang memaksa (kompulsi# untuk

menggunakan zat.

esulitan dalam mengendalikan perilaku mengggunakan zat se-ak a=al, usaha

penghentian atau tingkat penggunaannya.

eadaan putus zat secara fisiologis ketika penghentian penggunaan zat atau

pengurangan, terbukti orang tersebut menggunakan zat atau golongan zat yang

se-enis dengan tu-uan untuk menghilangkan atau menghindari ter-adinya ge-ala

putus zat.

*danya bukti toleransi.

%rogresif mengabaikan alternatif menikmati kesenangan karena penggunaan zat psikoaktif lainnya, meningkatnya -umlah =aktu yang diperlukan untuk

mendapatkan atau menggunakan zat atau pulih dari akibatnya.

6erus menggunakan meskipun ia menyadari adanya akibat yang merugikan

kesehatannya.



riteria diagnostik DSM7I , hal berikut ter-adi dalam periode

2 bulan adalah sebagai berikut

%enggunaan zat rekuren yang menyebabkan kegagalan untuk

memenuhi ke=a-iban utama dalam peker-aan, sekolah atau

rumah.

%enggunaan zat rekuren dalam situasi yang berbahaya secara

fisik. $asalah hukum yang berhubungan dengan zat yang

berulang kali.

%emakaian zat yang diteruskan =alaupun memiliki masalah

sosial atau interpersonal yang menetap atau rekuren karena

efek zat



TERAPI "PA#A DAN

PE$"LIHAN)arateristi /era&i Adisi an3 E=eti= menurut NIDA National Institute on Drug Abuse, 1999< ada 1# &rinsi& dasar>

aitu :

6idak ada satupun bentuk terapi serupa yang sesuai untuk semua indi4idu

ebutuhan mendapatkan terapi harus selalu siap tersedia setiap =aktu

6erapi yang efektif harus mampu memenuhi banyak kebutuhan indi4idu tersebut.

Rencana program terapi harus dinilai secara kontinyu dan dimodifikasi

$empertahankan pasien dalam satu =aktu periode program terapi yang adekuat

onseling dan terapi perilaku

$edikasi atau psikofarmaka

ika terdapat gangguan mental maka terapi untuk keduanya secara integratif

&etoksifikasi medik hanya merupakan taraf permulaan terapi adiksi

6erapi yang dilakukan secara sukarela tidak men-amin menghasilkan suatu bentuk terapi yang efektif

emungkinan penggunaan zat psikoaktif selama terapi berlangsung harus dimonitor secara kontinyu

%rogram terapi harus menyediakan assesment untuk EIF/*I&, Eepatitis 1 dan , 6uberkulosis dan penyakit infeksi

lainnya

Recorvery dari kondisi adiksi N*%+* merupakan suatu proses -angka pan-ang



Sa#aran Terapi "IKSI *"P4"

*bstinensia atau menghentikan sama sekali penggunaan

N*%+*.

%engurangan frekuensi dan keparahan relaps

$emperbaiki fungsi psikologi dan fungsi adaptasi sosial.



Terima Kasi!

css napza (nurul, muti, iin, mila) jiwa

Documents