dasar teori tambahan es krim
TRANSCRIPT
7/21/2019 Dasar Teori Tambahan Es Krim
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-tambahan-es-krim 1/8
DASAR TEORI TAMBAHAN
Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam
cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Jika minyak yang merupakan fase
terdispersi dan larutan air merupakan fase pembawa, sistem ini disebut emulsiminyak dalam air. Sebaliknya, jika air atau larutan air yang merupakan fase
terdispersi dan minyak atau bahan seperti minyak sebagai fase pembawa, sistem
ini disebut emulsi air dalam minyak. Emulsi dapat distabilkan dengan
penambahan bahan pengemulsi yang mencegah koalesensi, yaitu penyatuan
tetesan kecil menjadi tetesan besardan akhirnya menjadi suatu fase tunggal yang
memisah (Anonim, 1!". Emulsi merupakan preparat farmasi yang terdiri # atau
lebih $at cair yang sebetulnya tdk dapat bercampur (immicible" biasanya air
dengan minyak lemak. Salah satu dari $at cair tersebut tersebar berbentuk butiran
% butiran kecil kedalam $at cair yang lain distabilkan dengan $at pengemulsi
(emulgator&emulsifiying&surfactan". Sedang menurut 'armakope ndonesia edisi
ke , emulsi merupakan sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan
obat terdispersi dalam cairan pembawa distabilkan dengan $at pengemulsi atau
surfactan yang cocok .
Metode Pembekuan Emulsi :
)ada dasarnya siat%sifat emulsi yang kita buat bergantung pada beberapa
faktor, yaitu
1. komposisi bahan yang digunakan,
#. jenis bahan yang menjadi medium dispersi,
*. jenis dan jumlah emulsifier, prosedur dan kondisi pengolahan serta macam%
macam peralatan yang digunakan.
+ari ketiga faktor tersebut, faktor kedua yang terakhir merupakan faktor yang
terpenting yang harus diawasi.
1. Penentuan Medium Dispesi
Sifat%sifat medium dispersi pada umumnya akan menjadi sifat%sifat emulsi.
Jika emulsi yang diinginkan dapat larut dalam air, mudah mengering, dapat
meresap pada bahan%bahan yang terbuat dari selulosa, seperti kertas dan serat
tekstil, serta mempunyai sifat%sifat sama dengan air, maka medium dispersinya
haruslah air. Jika sifat%sifat yang diinginkan adalah sebaliknya, maka medium
dispersinya haruslah minyak atau pelarut minyak.)ada umumnya lebih mudah membuat emulsi yang stabil dalam jangka
waktu lama bila tipenya minyak dalam air dibandingkan dengan bila tipenya air
dalam minyak. )ada pembuatan emulsi , tipe emulsi apa yang akan terbentuk
tergantung pada perbandingan air dan minyak, jenis bahan yang terdapat pada
kedua fase dan nilai - emulsifier yang digunakan. +ari ketiga faktor tersebut,
dua faktor yang terakhir merupakan faktor%faktor penting yang harus diawasi.
!. Pemili"an #enis Ba"an
Jenis dan jumlah masing%masing bahan yang digunakan untuk membuat
emulsi bergantung pada tujuan penggunaannya. )ada dasarnya bahan%bahan
7/21/2019 Dasar Teori Tambahan Es Krim
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-tambahan-es-krim 2/8
digunakan untuk membuat emulsi dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu
bahan hidrofilik, lipofilik, dan emusifier.
ahan -ipofilik terdiri dari minyak, lemak, lilin, pelarut non polar, bahan%
bahan yang larut lemak ($at warna, obat%obatan, pestisida dan lain%lain" serta
emulsifier yang mudah larut dalam lemak. )ada banyak kejadian bahan lipofilik yang akan digunakan harus dipanaskan dahulu supaya cair atau larut bersama%
sama dengan bahan bahan lain. ila hal itu dilakukan, suhunya harus cukup tinggi
untuk menjamin tidak adanya pemisahan bahan%bahan atau kristalisasi (/ !%102
diatas titik cair dari bahan yang mempunyai titik cair tertinggi".
)emilihan jenis bahan dan jumlah yang digunakan tergantung pada tujuan
penggunaan emulsi dan sifat%sifat emulsi yang diinginkan, 3ecuali untuk bahan%
bahan aktif, bahan%bahan yang akan digunakan biasanya diseleksi menurut sifat%
sifatnya, seperti mudah tidaknya bahan tersebut menghasilkan emulsi yang stabil.
Sebagai contoh minyak nabati biasanya sulit mengemulsi dibandingkan dengan
minyak mineral dan pelarut non polar yang mengandung klor lebih sulit
mengemulsi dari pada hanya mengandung hidrokarbon biasa. 3arena masalah pembuatan emulsi lebih kompleks (serta penyimpanan dan transportasinya"
dibandingkan dengan pembuatan larutan, maka cara pembuatan terbaik adalah
memilih bahan%bahan dasar yang mudah diemulsifikasi bila hal tersebut
memungkinkan.
ahan idrofilik yang biasa digunakan didalam emulsi adalah air, garam%
garam, pelarut polar, bahan%bahan yang larut dalam air ($at warna, obat%obatan,
pestisida, dll" serta emulsifier yang mudah larut dalam air. )ada waktu pembuatan
emulsi, bila bahan lipofilik dipanaskan, maka lebih baik memanaskan bahan
hidrofilik #%* 2 diatas suhu bahan lipofilik dengan tujuan mencegah pendinginan
dan kristalisasi. ila didalam formula suatu emulsi minyak dalam air terdapat
garam atau asam, maka ada baiknya bahan hidrofiliknya dibagi menjadi dua
bagian, bagian yang terakhir cukup sedikit saja untuk melarutkan garam atau asam
dan ditambahkan setelah emulsi primer yang baik terbentuk.
Emulsifier merupakan suatu langkah maju didalam bidang teknologi
pembuatan emulsi dengan menggunakan teori - dalam proses pemilihannya.
Sistem ini diciptakan berdasarkan beberapa percobaan empiris dan merupakan
perbaikan dari pernyataan yang menyatakan bahwa untuk membuat emulsi
minyak didalam air lebih baik menggunakan emulsifier yang larut air dan
demikian sebaliknya. )eneratan teori ini didalam proses pembuatan emulsi
ternyata dapat mengeliminir sebagian besar dari jumlah percobaan yang
seharusnya dibuat.
Si$at % Si$at &isik Emulsi
1. )enampakan
)enampakan emulasi ini pada dasarnya dipengaruhi oleh ukuran pertikel
emusi dan perbedaan indeksbias antara fase terdispersidan medium terdispersi.
)ada prinsipnya emulsi yang tampak jernih hanya mungkin terbentuk bila indeks
bias kedua fasenya sama atau ukuran partikel terdispersinya lebih kecil dari
panjang gelombang cahaya sehingga terjadi refraksi.
7/21/2019 Dasar Teori Tambahan Es Krim
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-tambahan-es-krim 3/8
#. 4iskositas
'aktor 5 faktor yang mempengaruhi 6iskositas suatu emulsi adalah
6iskositas medium dispersi, persentase 6olume medium dispersi, ukuran partikel
fase terdispersi dan jenis serta konsentrasi emulsifier&stabili$er yang digunkan.
Semakin tinggi 6iskositas dan persentase medium disperse, maka makintinggi 6iskositas emulsi. +emikian juga semakin kecil ukuran partiker suatu
emulsi, maka semakin tinggi 6iskositasnya dan makian tinggi konsentrasi
emulsifier&stabili$er yang digunakan.
*. +ispersibilitas dan +aya Emulsi
+ispersibilitas atay daya larut suatu emulsi ditentukan oleh medium
dispersinya. ila medium dispersinya air, maka emulsinya dapat diencerkan
dengan air, sebaliknya bila medium dispersinya lemak, maka emulsinya dapat
dilarutkan dengan minyak.
7. 8kuran )artkel Emulsi8kuran partikel emulsi tergantung pada peralatan mekanis dan total energy
yang diperlukan pada waktu pembuatannya, perbedaan 6ikositas antara fase
terdispersi dan medium disperse, tipe dan konsentrasi emulsifier yang digunakan
serta lama penyimpanan.
Adapun 'aa pembuatan emulsi dapat dilakukan den(an :
a .+engan 9ortir dan stamper
Sering digunakan membuat emulsi minyak lemak dalam ukuran kecil
b. otol
9inyak dengan 6iskositas rendah dapat dibuat dengan cara dikocok dalam botol
pengocokan dilakukan terputus%putus utk memberi kesempatan emulgator utk
bekerja
c. +engan 9i:er
)artikel fase dispersi dihaluskan dengann memasukkan kedlm ruangan yang
didalamnya terdapat pisau berputar dengan kecepatan tinggi.
d.+engan omogeni$er
+engan melewatkan partikel fase dispersi melewati celah sempit, shg partikel
akan mempunyai ukuran yang sama)aa membedakan tipe emulsi:
a" +engan )engenceran, ;ipe <&= dapat diencerkan dengan air, ;ipe =&< dapat
diencerkan dengan minyak
b" 2ara )engecatan, ;ipe <&= dapat diwarnai dengan amaranth&metilen
blue, ;ipe =&< dapat diwarmai dengan sudan
c" 2ara creaming test, creaming merupakan peristiwa memisahkan emulsi
karena fase internal dari emulsi tersebut melakukan pemisahan sehingga tdk
tersebar dlm emulsimis > air susu setelah dipanaskan akan terlihat lapisan yang
tebal pada permukaan. )emisahan dengan cara creaming bersifat refelsibel.
7/21/2019 Dasar Teori Tambahan Es Krim
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-tambahan-es-krim 4/8
d" 3onductifitas
Elektroda dicelup didalam cairan emulsi, bila ion menyala tipe emulsi <&=
demikian sebaliknya.
Poses Pembuatan Emulsi
)roses pembuatan emulsi dapat bermacam%macam tergantung pada tujuan
yang ingin dicapai, namun prinsipnya proses tersebut melibatkan dua hal pokok,
yaitu penurunan tegangan permukaan oleh emulsifier dan input energi mekanis.
)ada umumnya kalau terjadi penurunan tekagangan permukaan , maka
pembentukan emulsi akan lebih mudah terjadi sehingga input energi mekanis
yang dibutuhkan semakin berkurang. +emikian sebaliknya, bila jumlah emulsifier
yang ditambahkan hanya sedikit, maka untuk membentuk emulsi yang stabil
diperlukan lebih banyak input energi mekanis
*estabilan Emulsiemusi dapat diklasifikasikan menurut kestabilannya, pertam? adalah
@emulsi temporer,yaiitu emulsi yang memerlukan pengocokan yang kuat
sebelumb digunakan. 2ontohnya adalah @'rench dressing yang terbuat dari
minyak, cuka dan bumbu kering, emulsi temporer biasanya mempunyai 6iskositas
yang rendah. 3edua adalah @emulsi semipermanen,yaitu emulsi yang
mempunyai 6iskositas kentalseperti krim, contohnya adalah @salad dressing yang
mengandung sirupp, madu, condensed soup atau stabili$er komersil seperti gum
dan pectin.ketiga adalah @emulsi permanen yaitu emulsi yang mempunyai
6iskositas tinggi. 4iskositas yang tinggi ini akan memperlambat penggumpalan
fase terdispersi
Selama suatu emulsi disimpan dapat terjadi perubahan%perubahan fisik didalam butiran%butiran terdispersinya yang berakibat pada penurunan mutu.
)erubahan stabilitas dapat terjadi melalui proses creaming,flocculation dan
coalescence
%creaming meliputi flotais atau sedimentsi butir%butir teremulsi akibat gaya
gra6itasi,yaitu pada akhirnya mengakibatkan system emulsi berubah menjadi dua
lapisan emulsi. Bang satunya mempunyai fase terdispersi dengan konsentrasi yang
tinggi,sedangkan yang lainnya mempunyi fase terdispersi dengan konsentrasi
yang rendah..pada creamin tidak terjadi pemecahan emulsi,tetapi bila creaming
yang terjadi bil creaming yang terjadi diikuti dengan peningkatan ukuran
partikel,maka proses tersebut dapat berakhir dengan pemecahan emulsi.laju creaming dapat dipercepat dengan cara sentrifugasi dan pengenceran
fase kontinyu. )ada sentrifugasi hanya terjadi penekanan pengaruh perbedaan bert
jenis kedua fase, sedangkan pada pengenceran fase kontinyu terjadi perubahan
rasio distribusi emulsifier didalam sistem emulsi dan juga mengakibatkan
perubahan distribusi emulsifier pada interfase%nya
%flocculation atau fkokulasi pengelompoka butiran%butiran menjadi gumpalan%
gumpalan yang longgar dan tidak teratur. )ada flokulasi tidak terjadi
penggabungan butiran%butiran yang kecil menjadi butiran%butiran yang lebih
besar.pada umumnya butir%butir yang mengelompok dapat didispersikan kembali
dengan pengadukan atau pengocokan,apabila gaya%gaya antara butiran%butirannya
( gaya 6an der walls" lemah.
7/21/2019 Dasar Teori Tambahan Es Krim
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-tambahan-es-krim 5/8
% coalescence ialah pengabungan butir%butir emulsi yng kecil menjaid butir%butir
yang lebih besar. )roses ini tidak re6ersibel dan terjadi setelah flokulasi,yakni
apabila lapisan interfasial emulsifiernya pecah. 2oalescence adalah suatu proses
thermodinamika yang terjadi secara spontan dan mempunyai peranan yang
penting pada pemisahan kedua fase di dalam emulsi menjadi dua lapisan yang berbeda.laju coalescence dipengaruhi oleh daya tahan lapisan interfasial
emulsifier terhadap gesekan atau tumbukan yang meningkat selama pengadukan
atau pembekuan emulsi.
Emulsi dapat dipecahkan dengan beberapa cara,yaitu > pemanasan,
penambahan elektrolit,pengadukan mekanis dan sentrifugasi dengan kecepatan
tinggi.pemanasan tidsk efektif untuk memecahkan emulsi tipe air dalam minyak
da penambahan suatu elektrolit akan merusak kesetimbangan antar
fase.pengadukan mekanis yang dapat merusak struktur molekul emulsifier atau
merubah posisi molekul emulsifier yang sudah mapan pada lapisan interfasial
sehingga memungkinkan terjadinya penggabungan kembali molekul%molekul faseyang sejenis. Sedanglan sentrifugasi berkecepatan tinggi akan menyebabkan fase
yang mempunyai berat jenis lebih rendah mengapung sehingga membentui
lapisan krim dipermukaan.
&akto+$akto ,an( mempen(au"i kestabilan emulsi adala" seba(ai
beikut :
1. )erbedaan berat jenis antara kedua fase. )erbedaan yang minimum adalah
yang baik.
#. 3ohesi fase terdispersi,sifat kohesi yang minimum adalah yang baik
*. )ersentase padatan didalam emulsi.persentase fase terdispersi yang rendah
adalah yang baik
7. ;emperatur luar yang ekstrim. ;emperatur luar yang tinggi atau rendah
adalah kurang baik
!. 8kuran butiran fase terdispersi. 9akin kecil ukurannya makin baik
C. 4iskositas fase kontinyu. 4iskositas yang tinggi adalh yang baik
D. 9uatan fase terdispersi. 9uatan yang sama dan seragam adalh yang baik
. +istribusi ukuran butiran fase terdispersi. 8kuran yang kecil dan seragam
adalah yang baik
. ;egangan interfasial antara kedua fase. 9akin rendah nilainya makin baik
Emulsi dapat distabilkan untuk mencegah creaming floculation dan
coalescence dengan membuat suatu lapisan interfasial yang kuat disekeliling
tiap%tiap butiran,menambah muatan listrik permukaan butiran%butiran dan
meningkatkan 6iskositas fase kontinyu.
1. Pen(ola"an Skala -aboatoium
)engolahan skala labolatorium patut mendapat perhatian karena sering
menemui kesulitan, terutama dalam usaha meniru teknik pengolahan skala pabrik.
Sebagai contoh, proses pembuatan emulsi yang agak kental dengan peralatan
skala labolatorium sebenarnya membutuhkan input energi yang sangat tinggi per
satuan 6olume emulsi. ila proses pembuatan emulsi tersebut menggunakan
7/21/2019 Dasar Teori Tambahan Es Krim
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-tambahan-es-krim 6/8
@waring lendor, maka sebagian dari energi yang diberikan akan dipakai untuk
mendisfersikan sejumlah besar udara kedalam sistem emulsi. 3arena itu peralatan
emulsi di labolatorium sering tidak memberikan hasil yang sama dengan
pengolahan di pabrik.
!. Pen(ola"an Skala Pabik
Jika proses pembuatan emulsi pada skala labolatorium telah dikerjakan
mendekati sama dengan keadaan pabrik, maka nantinya hanya akan terdapat
masalah%masalah biasa yang pada banyak kejadian dapat dipecahkan dengan
mudah. +engan dasar pembuatan di labolatorium, maka penetapan suatu prosedur
pembuatan emulsi pada skala pabrik akan lebih mantap. +alam hal ini perlu
diperhatikan bahwa sering kali perbedaan kecil didalam prosedur dapat
menyebabkan produk akhir yang berbeda total.
ES *RIM
Eskrim merupakan makanan berupa semi padat yang biasanya terbuat darisusu sapi atau dapat juga dibuat dengan santan atauun margarin. 9enurut Standar
Fasional ndonesia, eskrim adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat
dengan cara pembekuan tepung eskrim atau campuran susu, lemak hewani
maupun nabati, gula dan dengan atau tanpa bahan makanan lain yang dii$inkan.
Eskrim adalah buih setengah beku yang mengandung lemak teremulsi dan sedikit
udara. Sel%sel udara yang ada berperan untuk memberikan tekstur lembut pada
eskrim tersebut. ;anpa adanya udara, emulsi beku tersebut akan menjadi terlalu
dingin dan terlalu berlemak.
ahan utama dari eskrim adalah lemak (susu", gula, padatan non%lemak
dari susu (termasuk lactosa" dan air. Sebagai tambahan, pada produk komersil
diberi emulsifier yang biasanya digunakan lesifin, gliserol monostearater atau
lainnya. Emulsifier ini berguna untuk membangun distribusi struktur lemak dan
udara yang menentukan dalam membentuk sifat rasa atau tekstur halus dan
pelelehan yang baik. 8ntuk stabili$ernya bisa digunakan polisakarida dan ini
berfungsi sebagai penambah 6iskositas. Sedangkan pewarna dan perasa biasanya
ber6ariasi tergantung dengan selera pasar.
ahan%bahan tersebut dicampur, dipasteurisasikan, dihomogenasikan dan
didinginkan dengan cepat. Setelah emulsi minyak dalam air tersebut dibiarkan
dalam waktu yang lama, kemudian dilewatkan dalam kamar yang suhunya cukup
rendah untuk membekukan sebagian campuran. )ada saat yang sama, udara
dimasukkan dengan cara dikocok. ;ujuan dari pembekuan dan aerasi ini ialahuntuk membentuk buih yang stabil. Jika buih terlalu sedikit maka produk akan
tampak basah, namun jika terlalu banyak maka produknya akan tampak kering.
Sel%sel udara pada eskrim harus berukuran sekitar 100 mikron. Jika sel udaranya
terlalu besar, maka eskrim akan cepat meleleh, sedangkan jika sel udaranya terlalu
kecil maka buihnya akan terlalu stabil dan akan meninggalkan GheadH ketika
meleleh.
Es krim memiliki struktur koloid yang kompleks, karena merupakan buih
dan juga emulsi. uih padat terjadi karena adanya lemak emulsi dan juga karena
adanya kerangka dari kristal%kristal es yang kecil dan terdispersi didalam larutan
makromolekular berair yang telah diberi gula. )eranan emulsifier (misal> gliserol
monostearater komersial" adalah untuk membantu stabilisasi terkontrol dari
7/21/2019 Dasar Teori Tambahan Es Krim
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-tambahan-es-krim 7/8
emulsi didalam free$er. 9olekul emulsifier akan menggantikan membran protein,
satu ujung molekulnya akan melarut di air, sedangakan ujung satunya akan
melarut di lemak. )erubahan%perubahan polimorfis lemak pada eskrim selama
penyimpanan menyebabkan perubahan bentuk pada globula awalnya, yang
berkombinasi dengan film protein yang sedikit terlepas dan menyebabkanterjadinya penggumpalan pada saat didalam free$er.
ahan penstabil dalam pembuatan eskrim merupakan kolodi hidrofilik
yang dapat menurunkan konsentrasi air bebas dengan cara menyerap air tersebut
sehingga akan mengurangi kristalisasi es, memperkecil kristal es dan dapat
meningkatkan kehalusan tekstur. Jenis%jenis penstabil yang biasa digunakan dalam
fro$en dessert terbagi menjadi beberapa kategori, misalnya protein yaitu gelatin
dan plant e:udates, arabik yaitu ghatti, karaya, tragacant ums dan sed gums,
sedangkan locust (carob" yaitu bean dan psyllium, microbial gums, seaweed,
pectin dan high metho:yl.
Es krim mempunyai struktur koloid yang kompleks karena merupakan
buih dan juga emulsi. uih padat terjadi karena adanya lemak teremulsi dan jugakarena adanya kerangka dari kristal%kristal es yang kecil dan terdispersi didalam
larutan makromolekular berair yang telah diberi gula. )eranan emulsifier
(misalnya> gliserol monostearat komersial" adalah untuk membantu stabilisasi
terkontrol dari emulsi didalam free$er. )erubahan%perubahan polimorfis lemak
pada es krim selama penyimpanan menyebabkan perubahan bentuk pada globula
awalnya, yang berkombinasi dengan film protein yang agak lepas, menyebabkan
terjadinya penggumpalan di dalam free$er. Stabilisasi gelembung%gelembung
udara pada es krim juga terjadi karena adanya kristal%kristal es dan fasa cair yang
sangat kental. Stabiliser polisakarida (misalnya> carrageenan" menaikkan
kekentalan fasa cair, seperti juga gula pada padatan non%lemak dari susu.
Stabiliser%stabiliser ini juga dikatakan dapat memperlambatan pertumbuhan
kristal%kristal es selama penyimpanan. al ini karena jika kristal%kristal esnya
terlalu besar maka akan terasa keras di mulut.
&un(si ba"an % ba"an pembuatan es kim
• Susu sebagai bahan baku utama pembuatan ice cream
• Whipping Cream berfungsi sebagai penambah lemak dan pembentuk susu
menjadi lebih baik karena mengandung banyak lemak
• Iula tidak hanya berfungsi sebagai pemberi rasa manis pada ice cream,
tapi juga menurunkan titik beku adonan, sehingga adonan tidak terlalucepat membeku saat diproses
• 3uning telur sebagai emulsi dan stabili$er
• 9ai$ena berfungsi sebagai memberi tekstur halus dan lembut pada
pembuatan ice cream
• Essence pada pembuatan es krim digunakan untuk meningkatkan cita rasa
produk es krim
7/21/2019 Dasar Teori Tambahan Es Krim
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-tambahan-es-krim 8/8
PEN/NAAN
makanan yang pengemulsi yang paling sering digunakan >
9akanan yang 9engandung 8mumnya )engemulsiiskuit ;offees oti
9akanan ringan
E:truded
)ermen karet 9argarin & spread rendah
lemak
Sarapan sereal +esserts beku )emutih 3opi
3ue Es krim ;opping bubuk
+esserts & mousses 3entang kering Selai kacang
9inuman ringan 2hocolate
coating
3aramel
+alam makananEmulsi minyak dalam air yang umum dalam makanan>
K 2rema (busa" di espresso % 9inyak kopi di air (kopi tubruk", emulsi stabil
K 9ayones dan saus ollandaise % ini adalah emulsi minyak dalam air yang
distabilkan dengan kuning telur lesitin , atau dengan jenis lain dari aditif
makanan, seperti natrium stearoil laktilat
K Susu homogen % emulsi lemak susu dalam air dan susu protein
Emulsi air dalam minyak kurang umum dalam makanan, tetapi masih ada>
K utter % emulsi air dalam lemak mentega
K 4inaigrette % emulsi minyak nabati dalam cuka. Jika ini disiapkan hanya
menggunakan minyak dan cuka (yaitu tanpa emulsifier", sebuah hasil emulsistabil
2ontoh pengemulsi makanan>
K 3uning telur % di mana agen pengemulsi utama adalah lesitin . ahkan,
lecithos adalah kata Bunani untuk kuning telur.
K 9ustard % di mana berbagai bahan kimia dalam lendir yang mengelilingi biji
hull berperan sebagai emulsifier
K )rotein
K )engemulsi berat molekul rendah
K -esitin kedelai adalah emulsifier lain dan pengental
K )ickering stabilisasi % menggunakan partikel dalam kondisi tertentu
K natrium stearoil laktilat
K +A;E9 (+iacetyl tartarat (Acid" Ester dari monogliserida" % emulsifier
terutama digunakan dalam baking.