dd 1 dan 2 modul kuning
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 DD 1 dan 2 MODUL KUNING
1/8
Jelaskan Mengenai DD 1 dan DD 2!
A. Ikterus neonatorum
Sering terjadi pada bayi aterm dan dapat dirisaukan keluarga karena kekurangan
pengertian. Keadaan tersebut dapat merupakan gambar fisiologis neonates. Selalu terjadi
pemecahan eritrosit dalam jumlah cukup besar setiap saat, sebagai upaya untuk
menggantikan eritrosit yang sudah tua.
Bilirubin yang merupakan hasil pemecahan eritrosit akan masuk dalam sirkulasi
darah dalam bentuk bebas dan berikatan dengan albumin. Ikatan bilirubin-albumin akan
masuk ke dalam liver dan akan mengadakan ikatan kembali dengan asam glukoranat
dengan bantuan glucoronyltransferase menjadi bilirubin asam glukoronat yang larut dalam
air. Hasil ini akan dialirkan menuju kantong empedu serta meneruskannya menuju usus
halus. alam usus, bilirubin terkonjugasi akan dipecah menjadi bilirunin bebas dan
berikatan. Bilirubin bebas akan direbsorbsi kembali oleh liver untuk mengikuti entrohepatic
sirkulasi. Konsentrasi bilirubin dalam darah bervariasi antara !-"# mg$dl. Setelah mencapai
sekitar !% mg$dl dapat menimbulkan icterus.
Faktor yang Dapat Menimbulkan Ikterus
". &emecahan erirosit yang bertambah dapath diikuti dengan'a. Inefektif eritropoesis
b. Sirkulasi entrohepatik terganggu.
!. (angguan pembentukan ikatan bilirubin. Secara klinis, yang dapat menimbulkan
icterus neonatorum adalah'
a. Inkompatibilitas )h dan atau *B+
b. &enyakit keturunan diantaranya' spherositosis.c. kstravasasi darah perdarahan, polisitemia, ganguan pembekuan darah.
d. /eningkatnya sirkulasi enterohepatik, sehingga reabsorbsi bilirubin
meningkat.
&ada bayi yang menyusui dapat icterus neonatorum dengan konsentrasi bilirubin
sekitar "%-#% mg$dl, umumnya meningkat dalam 0-"% hari dan selanjutnya turun dalam #-
"! minggu. *SI seorang ibu berkaitan dengan ekskresipregnane-3, 20-diol ibu kedalam
*SI. Steroid ini menghambat konjugasi bilirubin dengan mengahambat aktivitas glukuronil
-
7/24/2019 DD 1 dan 2 MODUL KUNING
2/8
tranferase. Susu sapid an manusia tamoaknya menghambat reabsorbsi bilirubin bebas,
sedangkan susu dari ibu dengan ana yang mengalami icterus tidak, dan bahkan mungkin
meningkatkan reabsorbsi.
Bahaya icterus neonatorum adalah kemungkinan KernIkterus jika konsentrasi bilirubin
telah mencapai sekitar !% mg$dl, dengan terjadinya endapan bilirubin sekitar inti otak yang
dapat menimbulkan gejala klinis tertentu, sesuai dengan besarnya endapan dan tempatnya.
Etiologi
". 1urunnya intake kalori.
!. 1erdapat inhibitor konjugasi bilirubin dalam *SI.#. /eningkatnya sirkulasi bilirubin melalui enterohepatik. Kern ikterus dapat dijumpai
pada beberapa pusat vital otak.
&ada bayi premature kenaikan nilirubin serum cenderung sama atau sedikit lebih lambat
daripada kenaikan bilirubin pada bayi cukup bulan tetapi jangka 2aktunya lebih lama, yang
biasanya mengakibatkan kadar yang lebih tinggi3 puncaknya dicapai antara hari ke-0 dan
ke-4.
iagnosis icterus fisiologis pada bayi cukup bulan atau preterm, dapat ditegakkan
hanya dengan mengesampingkan sebab-sebab icterus yang diketahui berdasarkan ri2ayat
dan tanda-tanda klinik serta laboratorium table ".".
Tabel 1.1 Tanda- tanda Diagnostik erbagai Tipe Ikterus eonatorum
-
7/24/2019 DD 1 dan 2 MODUL KUNING
3/8
Terapi
1. Fototerapi
5ototerapi digunakan secara luas untuk mengobati hiperbilirubinemia. /elalui mekanisme
yang belum diketahui, cahaya tampaknya meningkatkan ekskresi bilirubin tak-terkonjugasi
oleh hati. &ada sebagian besar kasus, fototerapi menyebabkan oksidasi bilirubin sehingga
kadar bilirubin berkurang. iupayakan agar sebanyak mungkin permukaan kulit yang
terpanjan, bayi harus dibolak-balik setiap ! jam dengan pemantauan suhu ketat untuk
mencegah dehidrasi. 6ampu fluoresens yang digunakan harus memiliki panjang gelombang
yang sesuai, dan kelopak mata harus ditutup serta dilindungi sepenuhnya dari cahaya.
Bilirubin serum harus dipantau selama paling sedikit !0 jam setelah fototerapi dihentikan.
!. 1ransfusi 1ukar
-
7/24/2019 DD 1 dan 2 MODUL KUNING
4/8
&engobatan yang diterima secara luas ini harus diulangi sesering yang diperlukan untuk
mempertahankan kadar bilirubin indirek dalam serum di ba2ah kadar tercatat pada
table diba2ah ini.
Tabel 1. "adar ilirubin #erum Indirek Maksimum yang Disarankan pada ayi$reterm.
Berat Badan 6ahir g 1idak ada komplikasi *da Komplikasi
7"%%%
"%%%-"!8%
"!8"-"099"8%%-"999
!%%%-!8%%
"!-"#
"!-"0
"0-":":-!%
!%-!!
"%-"!
"%-"!
"!-"0"8-"4
";-!%
*Komplikasi meliputi asfiksia perinatal, asidosis, hipoksia, hipotermia,
hipoalbuminemia, meningitis, PIV, hemolsis, hipoglikemia, atau tanda-tanda
kerni!terus"
Tabel 2. $endekatan ter%adap &iperbilirubinemia Indirek pada ayi 'ukup ulan
yang #e%at Tanpa &emolisis.
Strategi &engobatan
-
7/24/2019 DD 1 dan 2 MODUL KUNING
5/8
fototerapi itensif biasana mengurangi kadar bilirubin serum -2 mg+d dalam %- &am) ini
sering dengan pemberian !airan intra.ena pada rumatan -,/ kali) pemberian makanan
oral &uga harus dilan&utkan"
2
hiperbilirubinemia pada tingkat ini dalam % &am kelahiran tidak la1im dan akan memberikesan hemolsis, perdarahan tersembuni) atau menebabkan hiperbilirubinemia
terkon&ugasi direk"
3hemolisis tranfusi tukar dimulai pada bilirubin indirek 20, pada setiap umur"kadar ang
tepat dari bilirubin tak terkon&ugasi, pada bai !ukup bulan ang sehat dan minum 45I
ang memerlukan terapi, belum diketahui" Pilihan pengobatan meliputi obser.asi,
pemberian 45I diteruskan, dan mulai dilakukan fototerapi, atau, 45I diganti
menggunakan susu formula dengan atau tanpa fototerapi"
#ika ada tanda-tanda kerni!terus selama e.aluasi atau pengobatan seperti angdisarankan dalam table atau pada kadar bilirubin berapapun, maka transfuse tukar
darurat harus dilakukan"
*da berbagai faktor yang dapat mengubah kriteria ini kea rah yang sebaliknya, namun
bergantung pada individu penderita. /unculnya tanda-tanda klinis yang memberi kesan
kernicterus merupakan indikasi untuk melakukan transfuse tukar pada kadar bilirubin
serum berapapun. Bayi cukup bulan yang sehat dengan icterus fisiologis, atau akibat *SI,
dapat mentoleransi kadar bilirubin sedikit lebih tinggi dari !8 mg$d6 tanpa tampak sakit,
sedangkan bayi premature yang sakit dapat mengalami icterus pada kadar bilirubin yang
sangat rendah. Kadar yang mendekati perkiraan kritis pada setiap bayi dapat merupakan
indikasi untuk transfuse tukar semasa usia satu dan dua hari ketika kenaikan yang lebih
lanjut diantisipasi, tetapi bukan pada hari ke-0 pada bayi cukup atau pada hari ke-4 pada
bayi premature, ketika penurunan yang terjadi segera bisa diantisipasi saat mekanisme
konjugasi hati menjadi lebih efektif.
#. 5enobarbital5enobarbital memperbesar konjugasi dan. kskresi bilirubin. &emberiannya akan
membatasi perkembangan icterus fisiologis pada bayi baru lahir bila diberikan pada ibu
dengan dosis 9% mg$!0jam sebelum persalinan atau pad a bayi saat lahir dengan dosis "%
-
7/24/2019 DD 1 dan 2 MODUL KUNING
6/8
mg$kg$!0jam. /eskipun demikian, fenobarbital tdiak secara rutin dianjurkan untuk
mengobati iketrus pada bayi neonates.
" karena pengaruhnya pada metabolisme bilirubin biasanya tidak terlihat sebelum
mencapai beberapa hari pemberian.! Karena efektivitas obat ini lebih kecil daripada fototerapi dalam menurunkan kadar
bilirubin
# Karena dapat mempunyai pengaruh sedative yang tidak menguntungkan serta tidak
menambah respons terhadap fototerapi.
&emberian timah Sn-protoporfirin atau timah-mesoporfirin juga telah diusulkan
untuk mengurangi kadar bilirubin. 1imah tersebut dapat menghambat konversi biliverdin
menjadi timah tersebut melalui heme oksigenase. ?alaupun kadar bilirubin dapat turun,
pengaruhnya tidak lebih besar daripada yangj dicapai dengan fototerapi. Komplikasinya
meliputi eritema sementara jika bayi sedang menjalani fototerapi. iperlukan lebih banyak
data mengenai kemanjuran dan toksisitasnya sebelum senya2a ini dapat dianjurkan
sebagai terapi hiperbilirubinemia.
. $enyakit &emolitik ayi aru (a%ir "arena "etidak)o)okan *inkompatibilitas+ A
dan
Inkompatibilitas golongan darah utama antara ibu dan janin biasanya
mengakibatkan penyakit yang lebih ringan dari pada penyakit inkompatibilitas )h.
*ntibody ibu akan dibentuk mela2an sel B jika ibu adalah golongan * atau mela2an sel *
jika ibu adalah golongan B. namun biasanya ibu adalah golongan + dan bayi adalah
golongan * atau B. 2alaupun inkompatibilitas *B+ terjadi pada !%-!8@ kehamilan,
penyakit hemolitik hanya berkembangan pada "%@ dari bayi-bayi ini, dan biasanya bayinya
adalah golongan *", yang sifatnya lebih antigenic daripada *!, antigenisitas faktor *B+
yang rendah pada janin dan bayi baru lahir dapat menyebabkan insidens penyakit hemolitik
*B+ berat yang relative rendah dibandingkan insidens inkompatibilatas antara golongan
darah ibu dan anak. ?alaupun antibody terhadap faktor * dan B terjadi tanpa imunisasi
sebelumnya antibody Aalamiah, faktor-faktor ini biasanya terdapat pada fraksi "9S Ig/
gama globulin,dan tidak mele2ati plasenta3 namun, antibody terhadap antigen * univa-len
inkomplit albumin aktif yang terdapat pada fraksi 4S Ig( dapat mele2ati plasenta,
-
7/24/2019 DD 1 dan 2 MODUL KUNING
7/8
sehingga penyakit hemolitik isoimun *-+ dapat ditemukan pada bayi pertama yang
dilahirkan. Ibu yang telah menjadi imun terhadap faktor * atau B dari kehamilan
inkompatibel sebelumnya juga menunjukkan antibody dalam fraksi gama globulin 4S.
antibody Aimun ini terutama merupakan mediator penyakit isoimun *B+.
Mani,estasi "linik
Sebagian besar kasusnya ringan, dengan iketrus sebagai satu-satunya manifestasi
klinik, bayi biasanya tidak terkena secara menyeluruh pada saat lahir3 tidak ada pucat, dan
hidrops foetalis sangat jarang. Hati dan limpa tidak sangat membesar, jika ditemukan.
Icterus biasanya muncul dalam !0 jam pertama. Kadang-kadang penyakit ini menjadi
berat,d an gejala-gejala serta tanda-tanda kernicterus berkembang dengan cepat.
Diagnosis
iagnosis dugaan didasarkan pada adanya inkompatibilitas *B+, uji Coombs direk
positif lemah sampai sedang, dan adanya sferosit pada pulasan darah, yang kadang-kadang
memberi kesan adanya sferositosis herediter . hiperbilirubinemia sering merupakan satu-
satunya kelainan laboratorium. Kadar hemoglobin biasanya normal tetapi dapat serendah
"%-"! g$dl "%%-"!% g$6. retikulosit dapat naik sampai "%-"8@ dengan polikromasia yang
luas dan kenaikan jumlah sel darah merah berinti. &ada "%-!%@ bayi yang terkena, kadar
serum bilirubin tak terkonjugasinya dapat mencapai !%mg$d6. *tau lebih jika tidak
dilakukan fototerapi.
$engobatan
5ototerapi dapat efektif dalam menurunkan kadar bilirubin serum. Kalau tidak, pengobatan
diarahkan pada koreksi tingkat anemia atau hiperbilirubinemia yang membahayakan
dengan jalank melakukan transfuse tukar memakai darah yang golongannya sama seperti
golongan darah ibu tipe )h harus diuji-silang dengan darah bayi.
e,erensi
*rvin, Behrmman Kliegman. !%"!. Delson Ilmu Kesehatan *nak, d "8 Eol. ". Fakarta'
&enerbit Buku Kedokteran (C.
-
7/24/2019 DD 1 dan 2 MODUL KUNING
8/8
6eveno, Kenneth F. et al. !%%#. +bstetri ?illiams' &andungan )ingkas, d. !". Fakarta'
&enerbit Buku Kedokteran (C.
/anuaba, &rof.dr.I.B.(.S&+(K, kk. !%%#. &engantar Kuliah +bstetri. Fakarta' &enerbit
Buku Kedokteran (C.