desain finite impuls respons

Upload: rizal-haerul-akbar

Post on 20-Feb-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    1/31

    LAPORAN

    EKSPERIMEN PEMROSESAN SINYAL DIGITAL 1

    DESAIN FIR

    Disusun oleh :

    Nama : Ryan Eko Saputro

    NIM : 12/331380/PA/14638

    Assisten : Rahmawan Budikusumo

    UNIT LAYANAN ELEKTRONIKA DAN UNIT LAYANAN INSTRUMENTASI

    JURUSAN ILMU KOMPUTER DAN ELEKTRONIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS GADJAH MADA

    YOGYAKARTA

    2015

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    2/31

    I. TUJUAN

    Dapat mengimplementasikan metode Fourier Transform dan metode Window

    Mengoptimalkan metode Fourier Transform dan metode Window

    II. DASAR TEORI

    Filter digital adalah suatu piranti yang sangat dibutuhkan oleh sistemsistem elektronika,

    misalnya saja untuk pengolahan sinyal audio dan image processing. Kita dapat

    menggunakan filter analog untuk melakukan tugas ini, namun filter digital memberikan

    fleksibilitas dan akurasi yang lebih baik dibanding filter analog. Filter digital dapat dibagi

    menjadi dua yaitu filter digital IIR (Infinite Impulse Response) dan filter digital FIR (Finite

    Impulse Response). Ada beberapa metode untuk merancang filter digital FIR. Salah satu

    metode yang sering digunakan adalah metode windowing. Dalam metode windowing itu

    sendiri ada beberapa teknik (jenis window). Unjuk kerja metode windowing sangat

    bergantung pada jenis window yang digunakan.

    1. Filter Digital FIR ( Finite Impulse Response)

    Filter digital dalam konteks software adalah suatu prosedur matematika / algoritma yang

    mengolah sinyal masukan digital dan menghasilkan isyarat keluaran digital dengan sifat

    tertentu sesuai tujuan filter. Banyak sistem digital menggunakan pemfilteran sinyal

    untuk :

    Memisahkan sinyalsinyal yang telah digabung, misalnya rekaman musik dan

    noise yang tercampur selama proses perekaman

    Memisahkan sinyalsinyal sesuai dengan frekuensi yang diinginkan

    Restorasi sinyal yang telah mengalami perubahan

    Dua jenis filter digital yang menyediakan fungsifungsi di atas adalah filter Finite

    Impulse Response (FIR) dan filter Infinite Impulse Response (IIR). Pembagian ini

    berdasarkan pada respon impuls filter tersebut. FIR memiliki respon impuls yang

    panjangnya terbatas, sedangkan IIR tidak terbatas. FIR sering juga disebut sebagai filter

    non-rekursif dan IIR sebagai filter rekursif. Pembagian ini berdasarkan pada cara

    pengimplementasian filter yaitu rekursif dan konvolusi (non-rekursif). Bila

    dibandingkan dengan filter IIR, filter FIR memiliki beberapa kelebihan, diantaranya :

    Dapat didesain dengan mudah agar memiliki fasayang linear

    Memiliki kestabilan

    Mudah diimplementasikan

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    3/31

    Pengaruh kesalahan karena pembulatan dan pemotongan dapat dengan mudah

    diminimumkan dalam implementasi

    Disamping kelebihannya, filter FIR juga memiliki kekurangan yaitu berdasarkanteori memerlukan lebih banyak perhitungan untuk mendapatkan karakteristik respon

    filter yang diinginkan, sehingga akan dibutuhkan lebih banyak memori bila filter

    rancangan diaplikasikan pada hardware (Digital Signal Processor).

    Proses pendesainan filter meliputi identifikasi koefisien-koefisien yang

    bersesuaian dengan respon frekuensi spesifikasi untuk sistem. Koefisien-koefisien

    menentukan respon dari filter.

    2. Metode Windowing

    Ada beberapa pilihan metode dalam merancang filter digital FIR. Salah satunya

    metode windowing. Ide dasar metode windowing adalah untuk memperoleh responfrekuensi ideal filter dan menghitung respon impulsenya. Masalahnya respon impulse

    suatu filter panjangnya tak hingga (infinite), berlawanan dengan filter yang kita inginkan.

    Untuk mengatasinya dilakukan pemotongan respon impulse, namun ternyata

    mengakibatkan ripple berlebihan pada passband dan stopband attenuation yang buruk.

    Guna memperbaiki respon filter maka diterapkan teknik windowing. Bila dimisalkan

    w(n)

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    4/31

    adalah fungsi window dan h (n) d adalah respon impulse dari filter ideal, maka respon

    impulse dari filter yang sebenarnya (aktual) dapat dirumuskan sebagai :

    h(n) h (n)w(n)

    Ada beberapa fungsi window yang tersedia. Masing-masing memiliki karakteristik yangberbeda dalam domain waktu dan domain frekuensi, yaitu :

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    5/31

    III. HASIL OUTPUT DAN LISTING

    A. Low Pass Filter

    1. Impuls respon dari ideal lowpass filter

    2. Hamming window

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    6/31

    3. Gelombang frekuensi respon dari lowpass filter

    4. Impuls respon dari ideal lowpass filter setelah diberi Hamming window

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    7/31

    5. Frekuensi respon dari lowpass filter setelah diberi Hamming window

    Low Pass Filter

    Bagian

    ke-

    Listing kode Penjabaran arti

    1 fs=8000;fc=800;

    Pendeklarasian frekuensi sampling sebesar

    8000Hz dan frekuensi cut-off sebesar800Hz

    2 Wc=fc/fs*2*pi; Pendeklarasian Wc dari pembagian

    frekuensi cut-off dengan frekuensi

    sampling terhadap pangjang data (2*pi)

    3 N=31; Pendeklarasian nilai taps (filter taps)

    4 h=zeros(1,N);window=zeros(1,N);

    Pendeklarasian arrai h dan windows

    dengan rentang data dari 1 sampai N dan

    diisi zeros atau 0 sebagai nilai awal

    5 fori=1:Nn=i-16;h(i)=sin(Wc*n)/(pi*n);window(i)=0.54+(0.46*cos(pi*n/15))

    end

    Merupakan Kode untuk pembuatan impuls

    respon filter. Dengan pengisian arrai pada

    h secara satu persatu sebagai bentuk

    koefisien noncausal tidak sama dengan 0.

    arrai pada window juga diisi secara satu

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    8/31

    persatu sesuai rumus Hamming window.

    6 h(16)=Wc/pi; Untuk nilai arrai h saat o (pada arrai nomer

    16) berlaku pembagian frekuensi cut-offdengan frekuensi sampling dan perkalian

    terhadap pangjang data (2*pi)/pi

    7 figure(1)stem(h);

    Mencetak array h (berupa impuls respon)

    ke figure 1

    8 figure(2)stem(window);

    Mencetak array windows (berupa impuls

    dari Hamming Windows) ke figure 2

    9 figure(3)freqz(h,1,512,8000);

    Menampilkan frekuensi respon dengan

    penggunaan numerator array h, frekuensisampling 8000Hz, waktu sample 512

    dengan tanpa feedback.

    10 figure(4)hw=h.*window;stem(hw);

    Menampilkan Impuls respon dari ideal

    lowpass filter setelah diberi Hamming

    window

    11 figure(5)freqz(hw,1,512,8000);

    Menampilkan Frekuensi respon dari

    lowpass filter setelah diberi Hamming

    window

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    9/31

    B. Band Pass Filter

    1. Impuls respon dari ideal Bandpass filter

    2. Hamming window

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    10/31

    3. Gelombang frekuensi respon dari Bandpass filter

    4. Impuls respon dari ideal bandpass filter setelah diberi Hamming window

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    11/31

    5. Frekuensi respon dari bandpass filter setelah diberi Hamming window

    Band Pass Filter

    Bagian

    ke-

    Listing kode Penjabaran arti

    1 fs=8000;fc=800;

    Pendeklarasian frekuensi sampling sebesar

    8000Hz dan frekuensi cut-off sebesar

    800Hz

    2 lf=1000;hf=1400;

    Pendeklarasian frekuensi cut-off bawah

    sebesar 1000Hz dan Pendeklarasian

    frekuensi cut-off atas sebesar 1400Hz.

    3 Wl=2*pi*lf/fs; Pendeklarasian Wl sebagai batas bawah

    yang terdiri dari pembagian frekuensi cut-

    off bawah dengan frekuensi sampling

    terhadap pangjang data (2*pi).

    Wh=2*pi*hf/fs; Pendeklarasian Wh sebagai batas atas yang

    terdiri dari pembagian frekuensi cut-off

    bawah dengan frekuensi sampling

    terhadap pangjang data (2*pi).

    4 N=31; Pendeklarasian nilai taps (filter taps)

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    12/31

    5 h1=zeros(1,N);window=zeros(1,N);

    Pendeklarasian arrai h dan windows

    dengan rentang data dari 1 sampai N dan

    diisi zeros atau 0 sebagai nilai awal

    6 fori=1:Nn=i-16;h1(i)=(sin(Wh*n)/(pi*n))-

    (sin(Wl*n)/(pi*n));window(i)=0.54+(0.46*cos(pi*n/15))

    end

    Merupakan Kode untuk pembuatan impuls

    respon bandpass filter. Dengan pengisianarrai pada h secara satu persatu sebagai

    bentuk koefisien noncausal tidak sama

    dengan 0. arrai pada window juga diisi

    secara satu persatu sesuai rumus Hamming

    window.

    7 h1(16)=(Wh-Wl)/pi; Untuk nilai arrai h saat o (pada arrai nomer

    16) berlaku selisih dari frekuensi cut-off

    tinggi dengan frekuensi cut-off tinggi dan

    pembagian terhadap pi

    8 figure(1)stem(h1);

    Mencetak array h1 (berupa impuls respon)

    ke figure 1

    9 figure(2)stem(window);

    Mencetak array windows (berupa impuls

    dari Hamming Windows) ke figure 2

    10 figure(3)freqz(h1,1,512,8000);

    Menampilkan frekuensi respon dengan

    penggunaan numerator array h1, frekuensi

    sampling 8000Hz, waktu sample 512

    dengan tanpa feedback.

    11 figure(4)hw1=h1.*window;stem(hw1);

    Menampilkan Impuls respon dari ideal

    bandpass filter setelah diberi Hamming

    window

    12 figure(5)freqz(hw1,1,512,8000);

    Menampilkan Frekuensi respon dari

    bandpass filter setelah diberi Hamming

    window

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    13/31

    C. Highpass Filter

    1. Impuls respon dari ideal highpass filter

    2. Hanning window

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    14/31

    3. Gelombang frekuensi respon dari highpass filter

    4. Impuls respon dari ideal highpass filter setelah diberi Hanning window

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    15/31

    5. Frekuensi respon dari highpass filter setelah diberi Hanning window

    High Pass Filter

    Bagian

    ke-

    Listing kode Penjabaran arti

    1 fs=8000;cf=2000;

    Pendeklarasian frekuensi sampling sebesar

    8000Hz dan frekuensi cut-off sebesar

    800Hz

    2 Wc=(cf/fs)*2*pi; Pendeklarasian Wc dari pembagian

    frekuensi cut-off dengan frekuensi

    sampling terhadap pangjang data (2*pi)

    3 N=25; Pendeklarasian nilai taps (filter taps)

    4 h2=zeros(1,N);window2=zeros(1,N);

    Pendeklarasian arrai h dan windows

    dengan rentang data dari 1 sampai N dan

    diisi zeros atau 0 sebagai nilai awal

    5 fori=1:Nn=i-13;h2(i)=-sin(Wc*n)/(pi*n);window2(i)=0.5+0.5*cos(pi*n/15)

    end

    Merupakan Kode untuk pembuatan impuls

    respon filter. Dengan pengisian arrai pada

    h secara satu persatu sebagai bentuk

    koefisien noncausal tidak sama dengan 0.

    arrai pada window juga diisi secara satu

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    16/31

    persatu sesuai rumus Hamming window.

    6 h2(13)=(pi-Wc)/pi; Untuk nilai arrai h saat o (pada arrai nomer

    16) berlaku pembagian frekuensi cut-offdengan frekuensi sampling dan perkalian

    terhadap pangjang data (2*pi)/pi

    7 figure(1)stem(h2);

    Mencetak array h (berupa impuls respon)

    ke figure 1

    8 figure(2)stem(window2);

    Mencetak array windows (berupa impuls

    dari Hamming Windows) ke figure 2

    9 figure(3)freqz(h2,1,512,8000);

    Menampilkan frekuensi respon dengan

    penggunaan numerator array h, frekuensisampling 8000Hz, waktu sample 512

    dengan tanpa feedback.

    10 figure(4)hw2=h2.*window2;stem(hw2);

    Menampilkan Impuls respon dari ideal

    lowpass filter setelah diberi Hamming

    window

    11 figure(5)freqz(hw2,1,512,8000);

    Menampilkan Frekuensi respon dari

    lowpass filter setelah diberi Hamming

    window

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    17/31

    IV. PEMBAHASAN

    A. Lowpass Filter

    1. Impuls respon dari ideal lowpass filter

    Pada percobaan ini hal tepenting yang harus diperhatikan adalah

    bagaimana mencari dan menganalisis impuls respon yang ada dari lowpass

    filter dan dapat menampilkan secara ideal. Lowpass filter tersebut

    mempunyai spesifikasi 31 taps, frekuensi cut-off nya sebesar 800Hz dari

    frekuensi sampling 8000Hz.

    Simple ideal lowwpass filter adalah sebagai berikut :

    Maka, dari persamaan diubah menggunakan fourier transform. impuls

    respon menjadi :

    Dari persamaan di atas, hd(n) akan memberikan suatau arrai yang nilainya

    akan disimpan pada arrai h (lihat penjabaran kode listing lowpass filter). Ilustrasi

    pembuatan :

    Terlihat bahwa filter menempati tempat dari sampai (rentang 2) dan

    posisi sumbu simetris berada pada titik 0 (taps tengah) dengan frekuensi cut-off

    menjadikan tumpuan filter.

    Dikarenakan taps sudah ditentukan sebanyak 31 unit, maka arrai h juga akan

    bernilai 31 unit. FIR ideal menjadikan desain menjadi simetris (mirroring) dengan

    nilai taps 31 unit maka dapat diambil dari taps 1-15 akan simetris dengan 17-31.

    Sumbu simetris akan tepat pada taps 16. dan pada nilai 0ocartesian. Panjang taps

    adalah 31 (garis warna merah). Berikut gambaran secara utuh :

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    18/31

    2. Hamming window

    Pada percobaan lowfilter ini tidak diharuskan menggunakan jendela,

    penggunaan hamming window ini hanya sekedar melihat bagaimana

    karakteristik sebelum dan sesudah memakai window. Ada beberapa pilihan

    metode dalam merancang filter digital FIR. Salah satunya metode windowing.

    Ide dasar metode windowing adalah untuk memperoleh respon frekuensi ideal

    filter dan menghitung respon impulsenya.

    Masalahnya respon impulse suatu filter panjangnya tak hingga (infinite),

    berlawanan dengan filter yang kita inginkan. Untuk mengatasinya dilakukan

    pemotongan respon impulse, namun ternyata mengakibatkan ripple berlebihan

    pada passband dan stopband attenuation yang buruk. Guna memperbaiki

    respon filter maka diterapkan teknik windowing. Bila dimisalkan w(n) adalah

    fungsi window dan h (n) d adalah respon impulse dari filter ideal, maka responimpulse dari filter yang sebenarnya (aktual) dapat dirumuskan sebagai :

    3. Gelombang frekuensi respon dari lowpass filter

    Pembuatan gelombang ini adalah sama seperti percobaan minggu lalu

    mengenai FIR. Menampilkan frekuensi respon dengan penggunaan numerator

    array h. FIR mempunyai karakteristik tanpa feedback (finite) maka pada

    denumerator diberi nilai 1. FIR filter ini menggunakan built-in respon pada

    ranah frekuensi (component sebagai input) dari sintem diskrit yangdinotasikan : freqz( )

    Freqz() akan menghitung dan memplot magnitude (pada nilai absolut) dari

    frekuensi respon. sintaks yang dipakai : freqz(h,1,512,8000)

    frekuensi Dapat dianalisis bahwa pada freqz diatas bahwa sapling yang

    digunakan 8000Hz dengan 512 sample waktu yang dibutuhkan tanpa

    kembalian (1).

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    19/31

    Gambar di atas terlihat bahwa frekuensi setelah cut-off (pada 800Hz)

    sudah dalam keadaan di redam, seharusnya frekuensi tersebut belom diredam

    dan menjadi frekuensi batas filter (cut-off). Masalah ini dapat diatasi dengan

    menggunakan window dan meminimalisir error yang terjadi.

    4. Impuls respon dari ideal lowpass filter setelah diberi Hamming window

    Pemberian window ini membuat impuls yang dibutuhkan tidak miss

    seperti point no 2 di atas. berikut gambar sebelum dan sesudah :

    (gambar sebelum diberi hamming window)

    (gambar sesudah diberi hamming window)

    Terlihat bahwa pada gambar sebelum penggunaan window adanya riak

    (ripple) yang berlebihan pada passband dan stopband attenuation yang buruk.

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    20/31

    Guna memperbaiki respon filter maka diterapkan teknik windowing.

    Hamming window disini sangat membantu menyesesaikan masalah tersebut

    dengan mengkompres (menekan) ke titik dimada riak tersebut dapat

    diminimalisasi keberadaannya (pada area di garis kuning).

    5.

    Frekuensi respon dari lowpass filter setelah diberi Hamming window

    Di ranah frekuensi (setelah penggunaan freqz()) penggunaan window

    dibutuhkan untuk mendapatkan spesifikasi nilai yang diinginkan.

    (gambar sebelum diberi hamming window)

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    21/31

    (gambar sesudah diberi hamming window)

    Pada gambar pertama terlihat bahwa sebelum penggunaan window

    menjadikan lowpass filter belom memenuhi spesifikasi yaitu cut-off frekuensi

    800Hz, dan terlebih juga adanya riak (ripple) yang berlebihan pada stopband

    attenuation. tetapi dengan adanya hamming window ini menjadikan riak yang

    berlebih pada stopband attenuation menjadi ditekan (press) dan gain stopband

    akan ditekan juga agar mengurangi riak bersamaan dengan terpenuhinya

    spesifikasi. Pada bagian filter gain pada peak slope pertama :sebelum memakai window :

    1. terlihat pada stopband attenuation gain filter -22 dB

    2. gain pada pasband 200Hz = -20,45 dB

    3. gain pada stopband 2000Hz = -58,5 dB

    sesudah memakai window :

    1. terlihat pada stopband attenuation gain filter -54 dB

    2. gain pada pasband 200Hz = -6,04 dB

    3. gain pada stopband 2000Hz = -105 dB

    B. Bandpass Filter

    1. Impuls respon dari ideal bandpass filter

    Pada percobaan ini hal tepenting yang harus diperhatikan adalah

    bagaimana mencari dan menganalisis impuls respon yang ada dari bandpass

    filter dan dapat menampilkan secara ideal. bandpass filter tersebut

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    22/31

    mempunyai spesifikasi 31 taps, frekuensi cut-off rendah nya sebesar 1000Hz,

    frekuensi cut-off tinggi nya sebesar 1400Hz dari frekuensi sampling 8000Hz.

    Simple ideal bandpass filter adalah sebagai berikut :

    Dari persamaan di atas, h(n) akan memberikan suatau arrai yang nilainya akan

    disimpan pada arrai h1 (lihat penjabaran kode listing bandpass filter). Ilustrasi

    pembuatan :

    Terlihat bahwa filter menempati tempat dari sampai (rentang 2) dan

    posisi sumbu simetris berada pada titik 0 (taps tengah) dengan frekuensi cut-off

    menjadikan tumpuan filter.

    Dikarenakan taps sudah ditentukan sebanyak 31 unit, maka arrai h juga akanbernilai 31 unit. FIR ideal menjadikan desain menjadi simetris (mirroring) dengan

    nilai taps 31 unit maka dapat diambil dari taps 1-15 akan simetris dengan 17-31.

    Sumbu simetris akan tepat pada taps 16. dan pada nilai 0ocartesian. Panjang taps

    adalah 31 (garis warna merah). Berikut gambaran secara utuh :

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    23/31

    2. Hamming window

    Pada percobaan bandpass filter menggunakan jendela, penggunaan

    hamming window agar dapat melihat bagaimana karakteristik sebelum dan

    sesudah memakai window. Ada beberapa pilihan metode dalam merancang

    filter digital FIR. Salah satunya metode windowing. Ide dasar metode

    windowing adalah untuk memperoleh respon frekuensi ideal filter dan

    menghitung respon impulsenya.

    3. Gelombang frekuensi respon dari bandpass filter

    Pembuatan gelombang ini adalah sama seperti percobaan pertama

    (lowpass filter ). Menampilkan frekuensi respon dengan penggunaan

    numerator array h1. FIR mempunyai karakteristik tanpa feedback (finite)

    maka pada denumerator diberi nilai 1. FIR filter ini menggunakan built-in

    respon pada ranah frekuensi (component sebagai input) dari sintem diskrit

    yang dinotasikan : freqz( )

    Freqz() akan menghitung dan memplot magnitude (pada nilai absolut) darifrekuensi respon. sintaks yang dipakai : freqz(h1,1,512,8000)

    frekuensi Dapat dianalisis bahwa pada freqz diatas bahwa sapling yang

    digunakan 8000Hz dengan 512 sample waktu yang dibutuhkan tanpa

    kembalian (1).

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    24/31

    Gambar di atas terlihat bahwa sebelum frekuensi lower cut-off (pada

    1000Hz) dalam keadaan riak dan gain yang diterima besar, seharusnya

    frekuensi tersebut diredam dari frekuensi batas filter (lower cut-off). Setelah

    frekuensi upper cut-off (pada 1400Hz) juga mendapati hal yang sama.

    Masalah ini dapat diatasi dengan menggunakan window dan meminimalisir

    error yang terjadi.

    4. Impuls respon dari ideal bandpass filter setelah diberi Hamming window

    Pemberian window ini membuat impuls yang dibutuhkan tidak miss

    seperti point no 2 di atas. berikut gambar sebelum dan sesudah :

    (gambar sebelum diberi hamming window)

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    25/31

    (gambar sesudah diberi hamming window)

    Terlihat bahwa pada gambar sebelum penggunaan window adanya riak

    (ripple) yang berlebihan pada sebelum passband dan stopband attenuation

    yang buruk. Guna memperbaiki respon filter maka diterapkan teknik

    windowing. Hamming window disini sangat membantu menyesesaikan

    masalah tersebut dengan mengkompres (menekan) ke titik dimada riak

    tersebut dapat diminimalisasi keberadaannya (pada area di garis kuning).

    5. Frekuensi respon dari bandpass filter setelah diberi Hamming window

    Di ranah frekuensi (setelah penggunaan freqz()) penggunaan window

    dibutuhkan untuk mendapatkan spesifikasi nilai yang diinginkan.

    (gambar sebelum diberi hamming window)

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    26/31

    (gambar sesudah diberi hamming window)

    Pada gambar pertama terlihat bahwa sebelum penggunaan window

    menjadikan lowpass filter belom memenuhi spesifikasi yaitu cut-off frekuensi

    800Hz, dan terlebih juga adanya riak (ripple) yang berlebihan pada stopband

    attenuation. tetapi dengan adanya hamming window ini menjadikan riak yang

    berlebih pada stopband attenuation menjadi ditekan (press) dan gain stopband

    akan ditekan juga agar mengurangi riak bersamaan dengan terpenuhinya

    spesifikasi. Pada bagian filter gain pada peak slope pertama :

    sebelum memakai window :

    4. terlihat pada stopband attenuation gain filter -20,05 dB

    5. gain pada stopband 500Hz = -22,7 dB

    6. gain pada stopband 2500Hz = -36,76 dB

    7. gain pada passband 1200Hz = 0,9 dB

    sesudah memakai window :

    4. terlihat pada stopband attenuation gain filter -52 dB

    5. gain pada stopband 500Hz = -72 dB

    6. gain pada stopband 2500Hz = -65 dB

    7. gain pada passband 1200Hz = -3,08 dB

    C.

    Highpass Filter1. Impuls respon dari ideal highpass filter

    Percobaan terakhir ini (high pass filter) sama seperti percobaan

    sebelumnya. highpass filter tersebut mempunyai spesifikasi frekuensi

    bandstop antara 0-1500Hz, frekuensi bandpas santara 2500-4000Hz dari

    frekuensi sampling 8000Hz. Stop attenuation sebesar 40dB. denagn ripple

    0,1dB.

    Simple ideal bandpass filter adalah sebagai berikut :

    Dari persamaan di atas, h(n) akan memberikan suatau arrai yang nilainya akan

    disimpan pada arrai h2 (lihat penjabaran kode listing highpass filter). Ilustrasi

    pembuatan :

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    27/31

    Terlihat bahwa filter menempati tempat dari sampai (rentang 2) dan

    posisi sumbu simetris berada pada titik 0 (taps tengah) dengan frekuensi cut-off

    menjadikan tumpuan filter.

    Menentukan banyaknya taps :

    N= 3,1 /Af

    Dengan Af = (Cut-off tinggi)(Cut-off rendah)

    maka dari rumus diatas menjadi :

    Af=(2500-1500)/8000

    Af=0,125

    N=3,1/Af

    N=3,1/0,125

    N=24,8 25

    Maka N (taps) adalah berjumlah 25

    FIR ideal menjadikan desain menjadi simetris (mirroring) dengan nilai taps 25

    unit maka dapat diambil dari taps 1-12 akan simetris dengan 14-25. Sumbu simetris

    akan tepat pada taps 13. dan pada nilai 0ocartesian. Panjang taps adalah 31 (garis

    warna merah). Berikut gambaran secara utuh :

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    28/31

    2. Hanning window

    Pada percobaan highpass filter menggunakan jendela hanning,

    dikarenakan ripple yang tercatat 0,05dB pada hanning. hal tersebut membuat

    ripple yang menjadi masalah akan menjadi smooth dan dapat melihat

    bagaimana karakteristik sebelum dan sesudah memakai window.

    3. Gelombang frekuensi respon dari highpass filter

    Pembuatan gelombang ini adalah sama seperti percobaan pertama

    (lowpass filter ). Menampilkan frekuensi respon dengan penggunaan

    numerator array h2. FIR mempunyai karakteristik tanpa feedback (finite)

    maka pada denumerator diberi nilai 1. FIR filter ini menggunakan built-in

    respon pada ranah frekuensi (component sebagai input) dari sintem diskrit

    yang dinotasikan : freqz( )

    Freqz() akan menghitung dan memplot magnitude (pada nilai absolut) dari

    frekuensi respon. sintaks yang dipakai : freqz(h2,1,512,8000)

    frekuensi Dapat dianalisis bahwa pada freqz diatas bahwa sapling yang

    digunakan 8000Hz dengan 512 sample waktu yang dibutuhkan tanpa

    kembalian (1).

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    29/31

    Gambar di atas terlihat bahwa sebelum frekuensi cut-off (pada 1500Hz)

    dalam keadaan riak dan gain yang diterima besar, seharusnya frekuensi

    tersebut diredam dari frekuensi batas filter (cut-off). Masalah ini dapat diatasi

    dengan menggunakan window dan meminimalisir error yang terjadi.

    4. Impuls respon dari ideal highpass filter setelah diberi Hanning window

    Pemberian window ini membuat impuls yang dibutuhkan tidak miss

    seperti point no 2 di atas. berikut gambar sebelum dan sesudah :

    (gambar sebelum diberi hanning window)

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    30/31

    (gambar sesudah diberi hanning window)

    Terlihat bahwa pada gambar sebelum penggunaan window adanya riak

    (ripple) yang berlebihan pada sebelum passband dan stopband attenuationyang buruk. Guna memperbaiki respon filter maka diterapkan teknik

    windowing. Hanning window disini sangat membantu menyesesaikan masalah

    tersebut dengan mengkompres (menekan) ke titik dimada riak tersebut dapat

    diminimalisasi keberadaannya (pada area di garis kuning).

    5. Frekuensi respon dari highpass filter setelah diberi Hanning window

    Di ranah frekuensi (setelah penggunaan freqz()) penggunaan window

    dibutuhkan untuk mendapatkan spesifikasi nilai yang diinginkan.

    (gambar sebelum diberi hamming window)

  • 7/24/2019 Desain Finite Impuls Respons

    31/31

    (gambar sesudah diberi hamming window)

    Pada gambar pertama terlihat bahwa sebelum penggunaan window

    menjadikan highpass filter belum memenuhi spesifikasi juga adanya riak

    (ripple) yang berlebihan pada stopband attenuation. tetapi dengan adanya

    hanning window ini menjadikan riak yang berlebih pada stopband attenuation

    menjadi ditekan (press) dan gain stopband akan ditekan juga agar mengurangiriak bersamaan dengan terpenuhinya spesifikasi. Pada bagian filter gain pada

    peak slope pertama : sebelum memakai window terlihat pada stopband

    attenuation gain filter -20,05 dB sedangkan sesudah memakai window terlihat

    pada stopband attenuation gain filter -52 dB.

    V.

    KESIMPULAN

    Filter secara ideal harus memperhatikan spesifikasi penyusunya serta faktor

    faktor penghalangnya.

    Metode windowing adalah untuk memperoleh respon frekuensi ideal filter dan

    menghitung respon impulsenya.

    Metode windowing dapat memodifikasi riak tanpa mengubah frekuensi yang

    diinginkan.

    VI. LAMPIRAN