desentralisasi dan implikasinya terhadap pengembangan
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Desentralisasi Dan Implikasinya Terhadap Pengembangan
1/13
DESENTRALISASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENGEMBANGAN
SISTEM PENDIDIKAN ISLAM
Oleh : H. Hasan Baharun, M. Pd
Absra!
Seiring dengan lahirnya reformasi dan diundangkannya Undang-Undang Otonomi
Daerah No.22 tahun 1999 yang mengubah segala peraturan dari yang bersifat
sentaralisi (top don! men"adi desentralisasi. #usat telah memberikan keenanganseluas-luasnya kepada daerah untuk mengatur rumah tangganya sendiri demi
membangun daerahnya masing-masing dengan mengakomodir dan mengoptimalkan
segala sumberdaya yang ada di daerah tersebut. Upaya desentralisai atau otonomi
sekolah sebenarnya telah lama diper"uangkan oleh masyarakat pendidikan. #asalnya$sistem sentralisasi dirasa sudah tidak rele%an untuk konteks &ndonesia kekinian yang
sekarang penduduknya lebih kompleks. 'arena itu$ otonomi pendidikan sudah
sepantasnya diterapkan "ika pendidikan di &ndonesia ingin lebih ma"u dan setara bahkan lebih dibanding dengan negara yang ma"u dan dapat diterima oleh mereka.
Dengan adanya desentralisasi$ sekolah dipa)u untuk mengembangkan sekolahnya
dengan lebih leluasa ke arah yang lebih baik. Di samping itu$ desentralisasi merupakantantangan baru bagi sekolah terutama yang telah terkena )andu dinina bobokkan oleh
pemerintah$ seperti sekolah-sekolah negeri yang baru. #ihak sekolah kini dituntut untuk
membuat kurikulum yang )o)ok dengan keadaan sendiri dan dilaksanakan oleh sendiri$tidak lagi dipasok oleh pusat.
A. Desenral"sas" Pend"d"!an : Suau Hara#an
Dalam tataran ideal teoritis, otonomi pendidikan merupakan tuntutan
demokratisasi dan perkembangan peradaban serta ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Masyarakat ditempatkan pada posisi otonom untuk merancang dan mengelola
pendidikan, sehingga diharapkan akan tumbuh suatu format kehidupan masyarakat
yang semakin mandiri, kritis dan kreatif. Hal ini menjadi semakin strategis dalam
hubungan warna dengan negara dalam segala benuk ekspresi dan praktek
kenegaraan1.
Otonomi daerah di bidang pendidikan di satu sisi tidak bisa dilepaskan dari
gerakan global, yaitu demokratisasi, atau menurut istilah kontemporer adalah proses
1 Abdul Munir Mulkhan, !""!,Nalar Spiritual #endidikan * Solusi #roblem +ilosofis #endidikan &slam$
#$ $iara %acana, &ogyakarta, hal !'1.
1
-
7/22/2019 Desentralisasi Dan Implikasinya Terhadap Pengembangan
2/13
menuju masyarakat madani. Di seluruh dunia muncul gerakan(gerakan dari bawah
(grass root! yang menginginkan kehidupan yang lebih demokratis dan mengakui
hak(hak asasi dalam seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk di bidang
pendidikan. Di sisi lain, ia juga merupakan kritik terhadap kebijakan pemerintah
Orde )aru yang lebih sentralistik. *elama masa Orde )aru proses pemberdayaan
masyarakat daerah+local, termasuk indiidu, boleh dikatakan dikesampingkan.
*egala sesuatu ditentukan dari atas, dan daerah dianggap tidak mampu untuk
mengurus dirinya sendiri. Akibatnya, terjadi sikap ketergantungan yang tinggi
terhadap pusat dan masyarakat lokal menjadi tidak mandiri, kurang inisiatif dan
kurang kreatif. #emerintah daerah, apalagi pemerintah kabupaten, boleh dikatakan
tidak mempunyai wewenang apa(apa dalam penyelenggaraan pendidikan. *ekolah(sekolah telah menjadi milik pemerintah pusat, karena dikendalikan melalui berbagai
peraturan yang ditentukan oleh pemerintah pusat, seperti - kurikulum, tenaga
kependidikan, sarana, buku(buku pelajaran, pembiayaan dan lain(lain!.
#emberian dan berlakunya otonomi pendidikan di daerah memiliki nilai
strategis bagi daerah untuk berkompetisi dalam upaya membangun dan memajukan
daerah(daerah di seluruh nusantara, terutama yang berkaitan langsung dengan
sumber daya manusia dan alamnya dalam mendobrak kebekuan dan stagnasi yang
dialami dan melingkupi masyarakat selama ini. )egitu juga dengan adanya
desentralisasi pendidikan, pemerintah daerah baik tingkat kabupaten atau pun
kotamadya dapat memulai peranannya sebagai basis pengelolaan pendidikan dasar.
Di tingkat propinsi dan kabupaten akan diadakan lembaga non structural yang
melibatkan masyarakat luas untuk memberikan pertimbangan pendidikan dan
kebudayaan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan daerahnya.
Otonomi daerah di bidang pendidikan, dengan demikian berusaha
memberikan kembali pendidikan kepada masyarakat pemiliknya daerah/ agar hidup
dari, oleh dan untuk masyarakat di daerah tersebut, atau berusaha memandirikan
suatu lembaga atau suatu daerah untuk mengurus dirinya sendiri. Makna dari
otonomi pendidikan dalam hal ini adalah pendidikan dikembalikan lagi kepada the
! Muhaimin, !""0, ,a)ana #engembangan #endidikan &slam$ #ustaka #elajar, &ogyakarta,hal - !".
!
-
7/22/2019 Desentralisasi Dan Implikasinya Terhadap Pengembangan
3/13
stake holder$ yaitu masyarakat0.*ebagai konsekwensinya, maka sebagian besar
sumber pembiayaan nasional akan dilimpahkan lebih banyak ke daerah sesuai
dengan potensi dan kemampuan perekonomian daerah yang berbeda(beda. Melalui
otonomi daerah, diharapkan layanan di bidang pendidikan dan kebudayaan dapat
lebih memenuhi kebutuhan, lebih cepat, lebih efisien dan efektif dan lebih
menegakkan aparat yang bersih dan berwibawa.
). Pr"ns"#$#r"ns"# O%n%&" Daerah 'Desenral"sas"(
*etelah pelaksanaan 2ndang(undang #emerintahan di daerah lebih dari !'
tahun dan untuk tindak lanjut tuntutan reisi 2ndang(undang bidang politik,
2ndang(undang #emerintahan di daerah 3o. "' $ahun 1456 oleh daerah lebih
dirasakan menutup kesempatan bagi otonomi daerah untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri, dan berdasar aspirasi
dan potensi masyarakat. Di samping itu membuat tidak berfungsinya secara optimal
peran dan tugas D#7D, baik sebagai badan legislatif maupun sebagai lembaga
pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah.
#enyelenggaraan yang tertuang dalam 2ndang(undang 3o."' $ahun 1456
tentang #okok(pokok pemerintahan di daerah adalah sebagai berikut - aa
dekonstruksi$ yaitu pelimpahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada aparat
pemerintah pusat di daerah, aa desentralisasi$ yaitu pelimpahan kewenangan dari
pemerintah pusat kepada daerah otonom atau penyerahan urusan pemerintahan dari
pemerintah atau daerah tingkat atasnya kepada daerah menjadi urusan rumah
tangganya6, dan a8a8 pembantuan (medebeind!$ yaitu penugasan dari pemerintah
pusat kepada daerah dan desa serta dari daerah ke desa untuk melaksanakan tugas
tertentu yang disertai pembiayaan, sarana dan pra sarana serta sumber daya manusia
dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan mempertanggungjawabkan
kepada yang menugaskan, secara bersama(sama dan seimbang.
0 H.A.7 $ilaar, !""!,embenahi #endidikan Nasional$ 7ineka 9ipta, :akarta, hal - 5;.
6 *ujamto, 1440,#erspektif Otonomi Daerah$ #$ 7ineka 9ipta, :akarta, hal - 10.
0
-
7/22/2019 Desentralisasi Dan Implikasinya Terhadap Pengembangan
4/13
$etapi pada kenyataannya, di daerah lebih dirasakan bahwa otonomi tersebut
lebih mengutamakan a8a8 dekonstruksi sehingga lebih menekankan kepada prinsip
penyeragaman sentralisasi kekuasaan pada pemerintah pusat, sedang di daerah lebih
mengutamakan kewenangan eksekutif, sehingga dirasakan kurang berfungsinya
D#7D sebagai lembaga perwakilan rakyat'.
Hal tersebut membuat daerah(daerah menuntut dilaksanakan peninjauan
kembali serta pembaharuan 2ndang(undang #emerintahan Daerah yang lebih
menekankan pelaksanaan a8a8 desentralisasi. Dengan demikian akan lebih menjamin
perkembangan demokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan daerah dan mampu
mengembangkan inisiatif serta )he)k and balan)e dalam pelaksanaan otonomi
daerah.Dalam pembahasan 722 #emerintahan daerah yang diajukan oleh
pemerintah Departemen Dalam 3egeri/ yang sangat mendasar dalam 2ndang(
undang baru adalah -
( Memberdayakan masyarakat
( Menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas
( Meningkatkan peran serta masyarakat secara aktif dan meningkatkan peran dan
fungsi )adan #erwakilan 7akyat Daerah;.
*edangkan prinsip(prinsip pemberian otonomi daerah yang dijadikan
pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana terdapat dalam
22 3o. !! $ahun 1444 adalah5-
1. #enyelenggaraan otonomi daerah dilaksanakan dengan memperhatikan aspek
demokrasi, keadilan, pemerataan serta potensi dan keaneka ragaman daerah.
!. #elaksanaan otonomi daerah didasarkan pada otonomi luas, nyata dan
bertanggung jawab.
' #3, &ogyakarta, hal
- 1".
5 3ur 7if?ah Masykur, !""1,#eluang dan 3antangan Otonomi Daerah$$ #$ #ermata Artistika >reasi,
:akarta, hal - !1.
6
-
7/22/2019 Desentralisasi Dan Implikasinya Terhadap Pengembangan
5/13
0. #elaksanaan otonomi daerah yang luas dan utuh diletakkan pada daerah
kabupaten dan daerah kota, sedang pada daerah propinsi merupakan otonomi
yang terbatas.
6. #elaksanaan otonomi daerah harus sesuai dengan konstitusi negara sehingga
tetap terjamin hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antar daerah.
'. #elaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan kemandirian daerah
otonom, dan karenanya dalam kabupaten dan kota tidak ada lagi wilayah
administrasi. Demikian pula di kawasan(kawasan khusus yang dibina oleh
pemerintah atau pihak lain, seperti badan otorita, kawasan pelabuhan, kawasan
perumahan, kawasan industri, kawasan perkebunan, kawasan pertambangan,
kawasan kehutanan, kawasan perkotaan baru, kawasan pariwisata dansemacamnya berlaku ketentuan peraturan daerah otonom.
;. #elaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan peranan dan fungsi
badan legislatif daerah, baik fungsi legislasi, fungsi pengawasan maupun fungsi
anggaran atas penyelnggaraan pemerintahan daerah.
5. #elaksanaan asas dekonstrasi diletakkan pada daerah propinsi dalam
kedudukannya sebagai wilayah administrasi untuk melaksanakan kewenangan
pemerintahan tertentu yang dilimpahkan kepada gubernur sebagai wakil
pemerintah.
. #elaksanaan asas tugas pembantuan dimungkinkan, tidak hanya dari pemerintah
>epala Daerah, tetapi juga dari pemerintah dan daerah kepala desa yang disertai
dengan pembiayaan, sarana dan pra sarana serta sumber daya manusia dengan
kewajiban melaporkan pelaksanaan dan mempertanggung jawabkan kepada
yang menugaskan.
*elain itu, otonomi daerah bersifat luas, nyata dan bertanggung jawab.
Disebut luas karena kewenangan sisa justeru berada pada pemerintah pusat seperti
pada 3egara federal/, disebut nyata karena kewenangan yang diselenggarakan itu
menyangkut hal yang diperlukan, tumbuh dan hidup dan berkembang di daerah, dan
disebut bertanggung jawab karena kewenangan yang diserahkan kepada daerah itu
harus diselenggarakan demi pencapaian tujuan otonomi daerah, yaitu peningkatan
'
-
7/22/2019 Desentralisasi Dan Implikasinya Terhadap Pengembangan
6/13
pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik, pengembangan
kehidupan demokrasi, keadilan dan pemerataan serta pemeliharaan hubungan yang
serasi antara pusat dan daerah dan antar daerah.
9. Il"!as" O%n%&" Daerah Terhada# Pen)e&ban)an S"se& Pend"d"!an Isla&
Menghadapi masa yang serba terbuka di alam demokrasi ini orang akan
melakukan pilihan(pilihan rasional, utamanya dalam dunia pendidikan. Orang tidak
akan hanya melakukan pilihan atas dasar hubungan paternalistic maupun juga atas
dasar loyalitas kelompok atau paham+ideology tertentu. :ika sebelumnya, masyarakat
dalam memberikan pengakuan terhadap lembaga pendidikan didasarkan atas
penghargaan pemerintah, maka ke depan justeru masyarakat yang akan memberikan
ukuran(ukuran tentang kekuatan masing(masing lembaga pendidikan. @tulah
sebabnya lembaga pendidikan harus lebih terbuka dan mampu melihat tuntutan riil
masyarakatnya4.
#ada era otonomi tersebut kualitas pendidikan akan sangat ditentukan oleh
kebijakan pemerintah daerah. >etika pemerintah daerah memilikipoliti)al ill yang
baik dan kuat terhadap dunia pendidikan, ada peluang yang cukup luas bahwa
pendidikan di daerah bersangkutan akan maju. *ebaliknya, kepala daerah yang tidak
memiliki isi yang baik di bidang pendidikan dapat dipastikan daerah itu akan
mengalami stagnasi dan kemandegan menuju pemberdayaan masyarakat yang ell
edu)ated$ tidak akan pernah mendapat momentum yang baik untuk berkembang.
>ebijakan pemerintah berupa pemberian otonomi daerah, mau tidak mau
menuntut lembaga otonomi daerah memiliki kemandirian, terbuka dan peduli dengan
tuntutan 8aman dan mampu berkompetisi dengan lembaga(lembaga pendidikan
lainnya. >emandirian harus ditempuh dan tidak selayaknya lagi menunggu dari atas.
Mereka bukan sekedar melakukan peran(peran sebagai pelaksana sebagaimana yang
terjadi pada masa sebelumnya.
$im @99 2@3 :akarta, !""0,Demokrasi$ 4ak 5sasi anusia dan asyarakat adani$ @99 2@3
*yarif Hidayatullah, :akarta, hal 1;4.
4 @mam *uprayogo, !""6,#endidikan 6erparadigma al-7ur8an * #ergulatan embangun 3radisi dan
5ksi #endidikan &slam$ 2@3#7**, Malang, hal - 100.
;
-
7/22/2019 Desentralisasi Dan Implikasinya Terhadap Pengembangan
7/13
Mengenai dampak implementasi 22 otonomi daerah tersebut, Mentri
#endidikan 3asional pada rapat koordinasi pejabat departemen agama #usat dan
Daerah, tanggal !4 3oember 1444, telah mengemukakan enam permasalahan
dalam pelaksanaan 22 tersebut, yaitu - masalah kepentingan nasional, mutu
pendidikan, efisiensi pengelolaan, pemerataan, peran serta masyarakat dan
akuntabilitas.
Dalam konteks kepentingan nasional, permasalah yang perlu diantisasipasi
adalah - pertama, bagaimana kita dapat menjamin bahwa wajib belajar pendidikan
dasar 4 tahun dapat dituntaskan di semua daerah kabupaten dan daerah kota dalam
waktu yang relatie sama, sementara potensi dan kemampuan daerah berbeda(beda.
>edua, bagaimana kita dapat mengamankan program pendidikan dan kebudayaanyang dapat memberikan peluang kreatiitas dan keragaman daerah, tetapi semuanya
mengarah secara sentripetal ke kepentingan nasional melalui muatan yang sama
dalam upaya pembentukan national )hara)ter building. >etiga pendidikan
merupakan inestasi jangka panjang, yang kadang(kadang kurang menarik bagi
sebagian pejabat daerah, karena hasilnya tidak dapat dilihat dan dinikmati,
sebaliknya pembangunan fisik merupakan inestasi jangka pendek yang segera dapat
dilihat. >arena itu, bagaimana menjaga agar sumber dana untuk pendidikan dapat
terjamin dan memperoleh prioritas dalam alokasi anggaran daerah B, keempat,
menyangkut pendidikan agama yang termasuk persoalan mendasar yang rawan,
sehingga kepentingan nasional untuk membentuk masyarakat religius dalam
masyarakat @ndonesia yang pluralistic dapat menjadi persoalan dalam pelaksanaan di
lapangan jika tidak diattur dan tidak ada rambu(rambu yang memadai1".
Dalam konteks mutu pendidikan, permasalahannya adalah diberlakukan 22
otonomi daerah tersebut apakah dapat dijamin mutu pendidikan masing(masing
daerah, khususnya lembaga(lembaga pendidikan @slam yang nota benenya kurang
siap terutama dalam rangka memenuhi standar nasional dan internasional untuk
menghadapi persaingan global, sedangkan kualitas sumber daya, prasarana dan
kemampuan pembiayaannya bisa sangat berbeda.
1" Muhaimin, !""0, Op-0it$ hal - !!.
5
-
7/22/2019 Desentralisasi Dan Implikasinya Terhadap Pengembangan
8/13
Dalam konteks pemerataan, otonomi di bidang pendidikan dapat
meningkatkan aspirasi masyarakat akan pendidikan yang diperkirakan juga akan
meningkatnya pemerataan memperoleh kesempatan pendidikan. $etapi akan semakin
dibayar mahal dengan semakin tingginya jarak antar daerah dalam pemerataan akan
fasilitas pendidikan yang akhirnya akan mendororng meningkatnya kepincangan
dalam mutu hasil pendidikan. $anpa interensi pengelolaan, anggota masyarakat dari
daerah kabupaten+kota yang kaya dengan jumlah penduduk sedikit akan menikmati
fasilitas lebih baik dari anggota masyarakat dari kebupaten+kota yang miskin.
#endekatan sentralistis tentunya sulit mengadaptasikan kurikulum dengan
kebutuhan lingkungan. Oleh karena itu, program pendidikan haruslah merefleksikan
kebutuhan dasar manusia agar ia layak dan cukup intelegen hidup dalamlingkungannya. *ebaliknya, kurikulum yang terlalu berorientasi kepada lingkungan
akan mengurangi wawasan pembentukan kepribadian peserta didik serta membatasi
hori8on penalarannya. Dengan menyadari kekurangan(kekurangan ini, pendekatan
desentralisasi akan banyak manfaatnya untuk memenuhi fungsi pedagogis dari
system pendidikan nasional11. Apa yang kita angan(angankan mengenai muatan
local dari kurikulum, pada hakikatnya merupakan penyesuaian kurikulum nasional
yang baku terhadap unsur(unsur lingkungan atau dengan apa yang kita sebut sebagai
hidden )urri)ulum1!.
Adanya Otonomi daerah tersebut yang berimplikasi pada otonomi
pendidikan, merupakan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan @slam seperti
tersebut di atas untuk dapat eksis dan bertahan dalam era persaingan global dengan
memberikan suatu tawaran dan terobosan baru, karena kalau tidak, lembaga
pendidikan @slam di berbagai daerah akan dikalahkan oleh lembaga(lembaga
pendidikan umum yang lebih menawarkan hal(hal menarik dalam dunia pendidikan.
Diantara tantangan(tantangan lain yang akan dihadapi oleh lembaga pendidikan
@slam di beberapa daerah yaitu -
11 H.A.7 $ilaar, 1446,ana"emen #endidikan Nasional * 'a"ian #endidikan asa Depan$ #$ 7emaja
7osdakarya, )andung, hal - 6".
1! :eanne H. )allantine, 1440, 3he So)iology of du)ation * 5 Systemati) 5nalysis$ #rentice Hall,
ngliwood 9liffs, 2nited *tate of America, hal - !!".
-
7/22/2019 Desentralisasi Dan Implikasinya Terhadap Pengembangan
9/13
$antangan yang berkaitan dengan ketidak siapan lembaga pendidikan @slam
di beberapa daerah dalam mengadakan berbagai renoasi(renoasi pada aspek
kurikulum yang dipergunakan dalam peningkatan mutu dan kualitas lembaga
pendidikan itu.
-
7/22/2019 Desentralisasi Dan Implikasinya Terhadap Pengembangan
10/13
perkembangan dari aspek pendidikan di daerah, yang menyebabkan masyarakatnya
kurang berkualitas di dalam sumber daya manusianya.
Menghadapi problematika yang sedemikian rumit, maka hal ini menjadi
tanggung jawab masyarakat di daerah dengan cara memberikan masukan dan
konstribusi kepada pemerintah daerah agar supaya memperhatikan dan
meningkatkan A#)D di bidang pendidikan. Dengan cara inilah diharapkan mampu
menyadarkan pemerintah dalam mengupayakan kemajuan di bidang pendidikan.
Akan tetapi, kenyataan ini akan menjadi lain ketika hambatan daerah dalam
pengembangan pendidikan berkaitan dengan kecil dan minimnya penghasilan dan
pendapatan daerah setempat. >etika hal tersebut terjadi, maka yang harus dilakukan
oleh pemerintah daerah adalah mengkonsultasikan dengan pemerintah pusat tentangberbagai kebijakan otonomi daerah yang diberlakukan di daerahnya.
*elanjutnya adalah berkaitan dengan kesiapan unsur pendidikan di beberapa
daerah dalam menghadapi persaingan global. >etika daerah tidak mampu dalam
menyiapkan beberapa tenaga yang professional dalam berbagai bidang
pendidikannya, maka mau tidak mau, daerah tersebut akan jauh tertinggal bila
dibandingkan dengan daerah yang lain. >enyataan yang akan dihadapi adalah
pendidikan di daerah tidak akan menghasilkan produk dan out put yang mumpuni
dan professional pada bidangnnya10.
Oleh karena itu, hal tersebut haruslah menjadi catatan penting bagi lembaga
pendidikan @slam di berbagai daerah agar supaya memiliki strategi ampuh dalam
menghadapi era otonomi pendidikan dalam penyiapan tenaga yang professional di
berbagai bidang. 9ara yang dapat dilakukan oleh daerah adalah dengan mengadakan
studi banding dengan daerah lain sebagai suatu analisa terhadap berbagai kekurangan
daerah untuk kemudian ditindak lanjuti dengan pengayaan keilmuan dan
keterampilan kerja secara professional16
.
>emampuan dari konsep desentralisasi untuk mencapai atau paling tidak
mendekati esensinya, akan sangat ditentukan oleh bagaimana proses pengambilan
10 Muhaimin, !""!,#aradigma #endidikan &slam * Upaya engefektifkan #endidikan 5gama &slam di
Sekolah$ #$ 7emaja 7osdakarya, )andung, hal - 114(1!".
16 3anang Cattah, !""6,:andasan ana"emen #endidikan$ #$ 7emaja 7osdakarya, )andung, hal - 1'.
1"
-
7/22/2019 Desentralisasi Dan Implikasinya Terhadap Pengembangan
11/13
keputusan atau konsep itu sendiri dilakukan. @dealnya, proses pengambilan
keputusan atas kebijakan desentralisasi pendidikan harus dilakukan melalui
bargainingyang dinamis antarastate danso)iety. Dengan mekanisme ini,
kalaupun pada akhirnya konsep desentralisasi harus dilaksanakan, maka
kehadirannya benar(benar merupakan refleksi keinginan dari pihak state dan
society1'.
Dari beberapa tantangan yang dihadapi oleh berbagai lembaga pendidikan
@slam tersebut di atas, maka akan dapat diketahui bahwa permasalahan dalam
pengimplementasian 2ndang(undang #emerintah tentang Otonomi Daerah 1444 di
bidang pendidikan dapat dipetakan dalam permasalahan kepentingan nasional,
permasalahan mutu pendidikan, efisiensi pengelolaan, pemerataan, peran sertamasyarakat dan akuntabilitas.
1' *yarif Hidayat, !""",efleksi ealitas Otonomi Daerah dan 3antangan ke Depan$ #ustaka uantum,
:akarta, hal - !0.
11
-
7/22/2019 Desentralisasi Dan Implikasinya Terhadap Pengembangan
12/13
*. Kes"ulan
E #enyelenggaraan otonomi daerah menggunakan aa dekonstruksi$ yaitu pelimpahan
kewenangan dari pemerintah pusat kepada aparat pemerintah pusat di daerah, aa
desentralisasi$ yaitu pelimpahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada daerah
otonom dan a8a8 pembantuan (medebeind!
E Otonomi pendidikan merupakan tuntutan demokratisasi dan perkembangan
peradaban serta ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
E Otonomi daerah bersifat luas, nyata dan bertanggung jawab. Disebut luas karena
kewenangan sisa justeru berada pada pemerintah pusat seperti pada 3egara federal/,
disebut nyata karena kewenangan yang diselenggarakan itu menyangkut hal yang
diperlukan, tumbuh dan hidup dan berkembang di daerah, dan disebut bertanggung
jawab karena kewenangan yang diserahkan kepada daerah itu harus diselenggarakan
demi pencapaian tujuan otonomi daerah, yaitu peningkatan pelayanan dan
kesejahteraan masyarakat yang semakin baik, pengembangan kehidupan demokrasi,
keadilan dan pemerataan serta pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan
daerah dan antar daerah.
E >ebijakan pemerintah berupa pemberian otonomi daerah, mau tidak mau menuntut
lembaga otonomi daerah memiliki kemandirian, terbuka dan peduli dengan tuntutan
8aman dan mampu berkompetisi dengan lembaga(lembaga pendidikan lainnya.
E #emberian dan berlakunya otonomi pendidikan di daerah memiliki nilai strategis
bagi daerah untuk berkompetisi dalam upaya membangun dan memajukan daerah(
daerah di seluruh nusantara, terutama yang berkaitan langsung dengan sumber daya
manusia dan alamnya dalam mendobrak kebekuan dan stagnasi yang dialami dan
melingkupi masyarakat selama ini.
1!
-
7/22/2019 Desentralisasi Dan Implikasinya Terhadap Pengembangan
13/13
DA*TAR P+STAKA
Adisubrata, %inarna *urya, 1444, Otonomi Daerah di ra eformasi$2## AM# &>#3,
&ogyakarta.
)allantine,:eanne H, 1440, 3he So)iology of du)ation * 5 Systemati) 5nalysis$#rentice
Hall, ngliwood 9liffs, 2nited *tate of America.
Cattah, 3anang, !""6,:andasan ana"emen #endidikan$ #$ 7emaja 7osdakarya,
)andung
Hidayat, *yarif, !""",efleksi ealitas Otonomi Daerah dan 3antangan ke Depan,
#ustaka uantum, :akarta.
Masykur, 3ur 7if?ah, !""1,#eluang dan 3antangan Otonomi Daerah, #$ #ermataArtistika >reasi, :akarta.
Muhaimin, !""!,#aradigma #endidikan &slam * Upaya engefektifkan #endidikan
5gama &slam di Sekolah$#$ 7emaja 7osdakarya, )andung.
FFFFFFFF, !""0, ,a)ana #engembangan #endidikan &slam$ #ustaka #elajar,
&ogyakarta.
Mulkhan, Abdul Munir, !""!,Nalar Spiritual #endidikan * Solusi #roblem +ilosofis
#endidikan &slam$ #$ $iara %acana, &ogyakarta.
#7$A :urnal >omunikasi #eruruan $inggi @slam, Gol. @@@, 3o. "1, !"""
*ujamto, 1440,#erspektif Otonomi Daerah$ #$ 7ineka 9ipta, :akarta.
*ujamto, 14,Desentralisasi /ersus Sentralisasi dalam 0akraala Otonomi Daerah.
*uprayogo, @mam, !""6,#endidikan 6erparadigma al-7ur8an * #ergulatan embangun
3radisi dan 5ksi #endidikan &slam$2@3#7**, Malang.
$ilaar, H.A.7, 1446,ana"emen #endidikan Nasional * 'a"ian #endidikan asa
Depan$ #$ 7emaja 7osdakarya, )andung.
FFFFFFFFFFF, !""!,embenahi #endidikan Nasional$ 7ineka 9ipta, :akarta
$im @99 2@3 :akarta, !""0,Demokrasi$ 4ak 5sasi anusia dan asyarakat adani$
@99 2@3 *yarif Hidayatullah, :akarta.
10