deteksi posisi plat nomor kendaraan bermotor berdasarkan area citra

Upload: fardy-efendi

Post on 08-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Deteksi Posisi Plat Nomor Kendaraan Bermotor Berdasarkan Area Citra

    1/7

    1

    DETEKSI POSISI PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR

    BERDASARKAN AREA CITRA

    Triyanto Adi Saputro.1, Elha Dhanny H

    1, Andriansyah Ramadhan

    1, Afi Muftihul

    Situmorang1, M Fajar Lazuardi1.

    1Teknik Informatika, Fakultas Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer,

    Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia

    Abstrak

    Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menyebabkan

    banyak bermunculan inovasi yang semakin memudahkan manusia untuk melakukan kegiatan sehari

    harinya. Salah satu yang mengalami perkembangan pesat adalah Pengolahan Citra. Pada dasarnya

    Pengolahan Citra Digital merupakan proses untuk melakukan pengolahan atau menganalisis citra

    digital untuk mengambil informasi yang ada. Pencatatan plat nomor kendaraan di Indonesia pada

    umumnya masih menggunakan cara konvensional, yaitu dengan mencatat plat nomor kendaraan satu

    persatu secara manual oleh penjaga parker atau petugas keamanan yang berjaga di tempat tersebut.

    Pencatatan secara manual dirasa kurang efisien karena sangat bergantung pada kejelian penjaga parkir

    terlebih saat melakukan pencatatan dalam jumlah besar. . Untuk menghadapai permasalahan ini

    dikembangkan system Deteksi Posisi Plat Nomor Kendaraan Bermotor Berdasarkan Area Citra.

    Sistem ini tidak menawarkan proses untuk melakukan pencatatan karakter namun hanya melakukan

    proses deteksi letak dan pemotongan per karakter pada plat nomor kendaraan yang dapat dijadikan

    dasar untuk dilakukan pengembangan lebih jauh.

    Keywords: pengolahan citra, citra digital, plat nomor kendaraan

    I. PendahuluanSeiring dengan pesatnya perkembangan

    ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini

    menyebabkan banyak bermunculan inovasi

    yang semakin memudahkan manusia untuk

    melakukan kegiatan sehari harinya. Hal ini

    juga ternyata berimbas pada perilaku

    konsumennya yang semakin menuntut

    segalanya serba praktis dan efisien. Salah satu

    yang mengalami perkembangan pesat adalah

    Pengolahan Citra.

    Saat ini banyak sekali produsen alat

    elektronik yang menanamkan teknologi

    pengolahan citra pada produknya, seperti

    teknologi smile detection yang sudah banyak

    terdapat pada kamera saat kini, atau fitur yang

    memungkinkan untuk melakukan setting

    kamera secara otomatis. Pada dasarnya

    Pengolahan Citra Digital merupakan proses

  • 7/22/2019 Deteksi Posisi Plat Nomor Kendaraan Bermotor Berdasarkan Area Citra

    2/7

    2

    untuk melakukan pengolahan atau

    menganalisis citra digital untuk mengambil

    informasi yang ada. Pengolahan ini dapat

    berarti mengubah bentuk secara visual dari

    suatu citra tertentu ataupun hanya mengambil

    informasi atau fitur tertentu dari citra yang

    nantinya dapat diproses lebih lanjut. Salah satu

    kasus yang dapat dilakukan modernisasi adalah

    pencatatan plat nomor kendaraan.

    Pencatatan plat nomor kendaraan di

    Indonesia pada umumnya masih menggunakan

    cara konvensional, yaitu dengan mencatat plat

    nomor kendaraan satu persatu secara manualoleh penjaga parker atau petugas keamanan

    yang berjaga di tempat tersebut. Tempat parkir

    yang sudah menerapkan teknologi saat ini

    hanya terbatas pada kota - kota besar.

    Pencatatan secara manual dirasa kurang efisien

    karena sangat bergantung pada kejelian

    penjaga parkir terlebih saat melakukan

    pencatatan dalam jumlah besar. Untuk

    menghadapai permasalahan ini dikembangkan

    system Deteksi Posisi Plat Nomor Kendaraan

    Bermotor Berdasarkan Area Citra. Sistem ini

    tidak menawarkan proses untuk melakukan

    pencatatan karakter namun hanya melakukan

    proses deteksi letak dan pemotongan per

    karakter pada plat nomor kendaraan yang

    dapat dijadikan dasar untuk dilakukan

    pengembangan lebih jauh.

    II. Dasar Teori2.1. Plat Nomor Kendaraan

    Bermotor

    Di Indonesia, plat nomor pribadi

    menggunakan warna dasar hitam dengan

    karakter berwana putih, sedangkan pola

    karakter didalamnya memeiliki kesamaan

    dengan pola kendaraan umum, dengan pola

    sebagai berikut dimana:

    KA : Kode Area Kendaraan berupa

    huruf maksimum jumlah digit adalah 2

    digit dan minimum adalah 1 digit.

    NP: Nomor Plat kendaraan berupa

    angka angka dengan jumlah digit

    maksimum adalah 4 digit

    KT: Karakter Tambahan yang bias ada

    atau tidak, berupa huruf dengan digitmaksimum adalah 2 digit. Pada

    umumnya karakter tambahan ini

    menandakan suatu kecamatan atau

    daerah dari kota tertentu. [1]

    2.2. Pengolahan CitraSecara harfiah, citra (image) adalah

    gambar pada bidang dwimatra (dua

    dimensi). Ditinjau dari sudut pandang

    matematis, citra merupakan fungsi

    menerus (continue) dari intensitas cahaya

    pada bidang dwimatra. Sumber cahaya

    menerangi objek, objek memantulkan

    kembali sebagian dari berkas cahaya

    tersebut. Pantulan cahaya ini ditangkap

    oleh alat-alat optik, misalnya mata pada

    manusia, kamera,pemindai (scanner), dan

    sebagainya, sehingga bayangan objek yang

    disebut citra tersebut terekam.Suatu citra

    adalah fungsi intensitas 2 dimensi f(x, y),

    yang mana x dan y adalah koordinat

    spasial dan f pada titik (x, y) merupakan

  • 7/22/2019 Deteksi Posisi Plat Nomor Kendaraan Bermotor Berdasarkan Area Citra

    3/7

    3

    tingkat kecerahan (brightness) suatu citra

    pada suatu titik. Citra digital dapat

    dibayangkan sebagai suatu matriks yang

    mana baris dan kolomnya menunjukkan

    tingkat keabuan di titik tersebut. Elemen -

    elemen dari citra digital tersebut biasanya

    disebut dengan pixel, yang merupakan

    singkatan dari picture elements. Dalam

    satu bidang gambar, sepenuhnya terdiri

    dari pikselpiksel. Karena itu, berkas yang

    menyimpan citra biasa disimpan dengan

    nama BMP. Untuk mengurangi ukuran dariberkas, biasanya berkas citra dimmpatkan

    dengan menggunakan teknik tertentu,

    misal yang terkenal yaitu JPEG atau GIF.

    [2]

    III. Metodologi Penelitian3.1. Metode Pengumpulan Data

    Metode yang dilakukan dalam

    penyelesaian permasalahan ini adalah

    sebagai berikut:

    1. Studi LiteraturMetode yang dilakukan meliputi

    pencarian materi dan referensi yang

    terkait dengan Pengolahan Citra,

    bahasa penmrograman c#, dan

    literature lain yang berhubungan

    dengan system.

    2. Perencanaan SistemPerencanaan system Deteksi Posisi

    Plat Nomor Kendaraan Bermotor

    Berdasarkan Area Citra ini

    menggunakan bahasa pemrograman

    c#. Masukan system berupa citra yang

    diambil dengan media optic seperti

    kamera.

    3.2. Proses Pre-processing CitraTujuan dilakukan proses pre-

    processing citra adalah untuk

    menghilangkan fitur fitur yang dirasa

    tidak dibutuhkan oleh system dengan

    dilakukan manipulasi parameter -

    parameter dari citra.

    3.2.1. GrayscalingGrayscaling merupakan prose

    untuk mengubah citra RGB menjadi citra

    abu abu. Warna RGB pada umumnya

    dilakukan dengan cara mengisi komponen

    RGB dengan nilai yang sama. Nilai

    intensitas grayscale ini sama dengan

    intensitas RGB biasa yang dari 0 sampai

    dengan 255. Semakin kecil nilai maka

    warna yang dihasilkan semakin gelap.

    Sebaliknya jika nilai semakin besar maka

    warna yang dihasilkan semakin terang atau

    putih. Persamaan untuk mengubah citra

    grayscale adalah sebagai berikut:

    ! !!!!!!

    ! . (i)

    Atau dapat juga dengan menggunakan

    persamaan sebagai berikut:

    Y = 0.229R + 0.587G + 0.114B .

    (ii)

  • 7/22/2019 Deteksi Posisi Plat Nomor Kendaraan Bermotor Berdasarkan Area Citra

    4/7

    4

    3.2.2. BinerisasiBinerisasi adalah proses untuk

    mengubah citra RGB menjadi citra biner

    atau citra 2bit. Pada umumnya pencarian

    citra biner dilakukan setelah mengubah

    citra menjadi grayscale agar distribusi

    warna lebih merata. Prosesnya dilakukan

    pengubahan sesuai threshold tertentu. Jika

    nilai greyscale kurang atau sama dengan

    dari nilai threshold maka diubah menjadi 0

    sedangkan jika nilai greyscale lebih dari

    nilai threshold maka diubah menjadi 255.

    3.3. Segmentasi CitraSegmentasi Citra dalam system ini

    merupakan hal yang vital karena proses ini

    sangat menentukan keberhasilan dari hasil

    output system, karena proses ini digunakan

    untuk menghilangkan fitur - fitur yang

    bukan merupakan fitur plat dari citra dan

    membantu untuk menetukan posisi dari

    plat nomor dari citra.

    3.3.1. Edge DetectionTepi merupakan pixel terluar dari

    suatu objek citra. Tepi biasanya dapat

    dikenali dari adanya perubahan nilai

    intensitas secara drastis dalam jarak yang

    singkat. Tujuan dari dilakukannya edge

    detection adalah untuk memperjelas garis

    batas atau boundary dari suatu objek dalam

    citra

    3.3.2. Morfologi Citra

    Morfologi citra merupakan proses

    untuk menghasilkan fitur yang lebih presisi

    ketika dilakukan analisa citra. Morfologi

    Citra terdiri dari dilasi dan erosi, namun

    morfologi citra yang digunakan dalam

    system ini hanya erosi. Erosi adalah proses

    pengurangan pixel dari objek dalam citra.

    3.3.3. Pencarian PosisiPada proses pencarian posisi ini

    adalah proses yang dilakukan setelah tahap

    pre-proscessing dan segmentasi citra.Pencarian posisi dilakukan untuk mencari

    batasan batasan posisi citra untuk

    selanjutnya dilakukan cropping. Posisi plat

    ditandai oleh nilai 255 yang terluar dari

    objek. Variabel posisi objek plat diwakili

    oleh xmin, xmax, ymin dan ymax.

    3.4. Pemotongan Per KarakterProses pemotongan per karakter

    dilakukan dengan menghitung panjang

    dengan cara mencari jarak dari xmin dan

    xmax dan kemudian dibagi menjadi 10

    bagian sesuai dengan jumlah total karakter

    dan spasi yang diterapkan dalam

    pembuatan plat nomor di Indonesia.

    IV. Hasil dan PembahasanUntuk menyelesaikan permasalahan

    ini dilakukan beberapa tahap yaitu:

    4.1. GreyscalingPada tahap awal citra melalui tahap

    grayscaling, yaitu perubahan citra RGB

  • 7/22/2019 Deteksi Posisi Plat Nomor Kendaraan Bermotor Berdasarkan Area Citra

    5/7

    5

    menjadi grayscale. Persamaan yang

    digunakan adalah Y = 0.229R + 0.587G +

    0.114B.

    Adapun penerapannya dalam program

    adalah sebagai berikut!"#%&' (

    )*"+,-#./*0"#1233&451.6,#7!8,93!: ; ?.@@A< B 3&451.6,#7!8,93!: ;

    ?.CDE< B 3&451.6,#7!8,93!: ;

    ?.11G

  • 7/22/2019 Deteksi Posisi Plat Nomor Kendaraan Bermotor Berdasarkan Area Citra

    6/7

    6

    dalam mask horizontal adalah sebagai

    berikut

    #

    #

    #

    #

    #

    #

    #

    #

    #

    Sedangkan mask citra yang

    digunakan untuk vertical adalah sebagai

    berikut

    # # # # # # # # #

    Adapun penerapannya dalam

    program adalah sebagai berikut

    !M3! S G N( ? XX ; N( ?