distribusi dan ukuran penyebaran data

Upload: reva-fachriza

Post on 07-Feb-2018

254 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    1/36

    Penalaran Statistik 2

    Depok, 2011

    Penyusun:

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    2/36

    Lingkup bahasan

    Ukuran Pusat Kecondongan

    Ukuran Penyebaran Data

    Distribusi dan Ukuran

    Naskah ini disusun lebih mirip sebagai suatu ringkasan diktat dengan tujuan

    agar mahasiswa dapat menggunakannya untuk belajar mandiri. Isi naskah

    berupa kalimat-kalimat pendek sebagai pokok atau kunci materi sehinggamahasiswa dapat cepat mempelajari dan mudah mengingatnya.

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia2

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    3/36

    Ukuran Pusat Kecondongan

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia3

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    4/36

    Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

    Jumlah mobil yang disewa 10 12 9 17 15 21 22

    Bagaimana cara menentukan satu nilai yang dapat mewakili suatu data?

    Sebuah perusahaan penyewaan mobil, mencatat jumlah mobil yang disewa dalam satu

    pekan sbb:Tabel 1

    Ketika pengusaha tsb ingin menyatakan jumlah mobil yang disewa per hari di pekan ini dalam satu nilai

    saja, dia perlu menentukan satu nilai tsb yang mana nilai ini dapat mewakili nilai-nilai jumlah mobil yang

    disewa setiap harinya di pekan tsb.

    Nilai ini merupakan nilai tengah dari satu set data di tabel di atas. Secara umum nilai ini dikenal

    sebagai nilai rata-rata (average). Di ilmu statistik nilai rata-rata disebut sebagai Ukuran Pusat

    Kecondongan.

    Di sini kita akan membahas empat nilai ukuran pusat kecondongan, yaitu: mean, median, mode, danmidrange.

    Setiap nilai ini dihitung dengan cara yang berbeda, sehingga kita tidak menyebutnya sebagai nilai rata-

    rata, tetapi langsung menyebutnya dengan nama mean, median, mode, atau midrange.

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia4

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    5/36

    Menentukan Nilai Rata--rata dengan Menghitung Mean

    Ketika kita ingin menentukan jumlah mobil yang disewa per hari dari data satu

    pekan (Tabel 1), pada umumnya orang berfikir dan menghitung dengan cara

    menjumlahkan semua item data sewa mobil dari hari Senin sampai Minggu dan

    kemudian membaginya dengan angka 7. Cara penentuan nilai rata-rata seperti

    ini dikenal dengan menghitung nilai mean. Mean diberi simbul untuk nilai mean dari sampel, dan diberi simbul untuk

    nilai mean dari populasi.

    Contoh 1: menghitung nilai mean dari mobil yang disewa per hari untuk data di

    Tabel 1.

    Jadi nilai mean jumlah mobil yang disewa per hari di pekan tsb adalah 15,2.

    Kita dapat menyatakannya: rata-rata ada 15 mobil yang disewa per hari.

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia5

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    6/36

    (RumusBagaimana Menyatakan Mean dalam Bentuk Simbul Rumus)?

    Mean adalah jumlah dari semua item data ( = 10 + 12 + + 22 ) dibagi dengan jumlah

    itemnya ( = 7 ).

    = = 15,2

    Jika setiap item data kita beri simbulxi , yangmana i adalah bilangan 1, 2, 3, , maka

    setiap item data dapat diidentiikasi:x1 = 10,x2 = 12,x3 = 9, ,x7 = 22. Jadi huruf imemberi identitas setiap item data dan mempunyai angka terbesar sama dengan total

    item data = 7, yang biasanya diberi simbul n (=7).

    Dengan demikian untuk menghitung mean dapat diberi simbul:

    ==1

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia6

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    7/36

    ==1=

    ==1 =30 36 + 37 + 37 + 38 + 38 + 38 + 38 + 39 + 39 + 39= = =

    30 30

    3041 + 42 + 42 + 42 + +42 + 43 + 43 + 43 + 44 + 44

    30= 40,2

    Contoh 2: Menghitung Mean dengan Rumus

    Pembangkit listrik tenaga uap membuang sisa air turbinnya ke laut. Agar tidak mengganggulingkungan, temperatur air tsb selalu dimonitor. Salah satu data hasil monitor temperatur (oC)

    bulanannya adalah sebagai berikut:

    Data 2: 36,37,37,38,38,38,38,39,39,39,

    39,39,40,40,40,40,40,41,41,41,

    41,42,42,42,42,43,43,43,44,44.

    =1206

    Hitunglah mean dari temperatur tsb.

    Penyelesaian:Jumlah item data, n = 30. Rumus mean:

    Berdasarkan rumus mean, dapat dihitung:

    =1

    Jadi mean temperatur di 39 + 39 + 40 + 40 + 40 + 40 + 40 + 41 + 41 + 41

    bulan tsb = 40,2oC.

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia7

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    8/36

    = = =30 30

    30

    =

    30

    Cara Menghitung Mean dengan Distribusi Frekuensi Di Contoh 2 dijumpai beberapa item data dengan nilai yang sama. Kejadian ini memberika ide

    tentang cara menghitung mean yang lebih sederhana yaitu dengan menggunakan distribusi

    frekuensi.

    Marilah kita analisis cara menghitung mean di contoh 2:

    =1

    = 37 x 2 = 38 x 4

    41 + 42 42 + 42 + +42 + 43 +

    =1 =30 36 + 37 + 37 + 38 + 38 + 38 + 38 + 39 + 39 + 39

    39 + 39 + 40 + 40 + 40 + 40 + 40 + 41 + 41 + 41

    Berdasarkan analisis di atas, rumus+mean dapat dituliskan: 43 + 43 + 44 + 44

    x : nilai data pengamatanf : frekuensi data pengamatan

    xf : jumlah semua hasil kali data pengamatan dan frekuensi.

    n : frekuensi total.

    =1206

    = 40 x 5

    dst.

    = 40,2

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia8

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    9/36

    =

    =30

    = = 40,2

    30

    1206

    Contoh 3: Menghitung Mean dengan Distribusi Frekuensi

    Hitunglah mean dari data di Contoh 2 dengan menggunakan distribusi frekuensi.

    Penyelesaian:

    Setiap item data yang mempunyai nilai sama dihitung frekuensinya, kemudian

    digunakan untuk menghitung mean dengan cara distribusi frekuensi:

    Item dataFrekuensi

    36 1 + 37 2 + 38 4 + 39 5 + 40 5 + 41 4 + 42 44 + 43 3 + 44 2

    Frekuensi total

    Mean temperatur = 40,2oC.

    Kita dapat pula menghitung mean dengan menggunakan bantuan tabel distribusi

    frekuensi.

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia9

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    10/36

    x f xf

    36 1 36

    37 2 7438 4 15239 5 195

    40 5 200

    41 4 164

    42 4 168

    43 3 129

    44 2 88Item data Frekuensi total

    = 30f = n

    xf = 1206

    = = = 40,230

    Contoh 3: Menghitung Mean dengan Distribusi Frekuensi (lanjutan)

    Kita dapat membuatkan distribusi frekuensi dari Data 2 di Contoh 2. Sehingga mean dapat dihitung:

    1206

    Tabel 2

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia10

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    11/36

    Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

    Jumlah mobil yang disewa 10 12 9 17 50 21 22

    = = 20,17

    Contoh 4: Pengaruh nilai item data yang ekstrem terhadap mean

    Misalnya ada data yang ekstrem di tabel 1. Pada hari Jumat yang tadinya hanya tersewakan15 mobil, tetapi karena bertepatan dengan hari libur, maka ada 50 mobil yang tersewakan.

    Maka tabel 1 menjadi.Tabel 3

    Nilai meannya sekarang adalah: 10 + 12 + 9 + 17 + 50 + 21 + 22

    Sebelumnya kita dapatkan nilai meannya 15,2. Setelah ada perubahan satu item data yang

    ekstrem yaitu di hari Jumat, ternyata nilai meannya jauh berbeda dari nilai semula.

    Contoh ini menunjukkan bahwa nilai mean sangat sensitif terhadap perubahan ekstrem nilai

    item data.

    Mungkin kita berfikir, lebih baik nilai ekstrem tersebut dibuang saja atau perlu dicara cara

    perhitungan nilai rata-rata selain mean.

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia11

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    12/36

    Median

    Cara kedua untuk menyatakan nilai rata-rata adalah median.

    Median merupakan nilai tengah dari suatu set data.

    Cara mencari median:

    1. Urutkan item data dari nilai terendah sampai nilai tertinggi.

    2. Jika jumlah item datanya ganjil, maka nilai mediannya adalah

    data yang terletak di tengah set data.

    3. Ketika jumlah item datanya genap, nilai mediannya adalah mean

    dari dua item data yang ada di tengah set data.

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia12

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    13/36

    Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

    Jumlah mobil yang disewa 10 12 9 17 15 21 22

    Contoh 5: Menentukan Median Kita ambil contoh menghitung median dari data tabel 1.

    Penyelesaian:Langkah 1: mengurutkan item data dari nilai terkecil sampai terbesar.

    9 , 10 , 12 , 15 , 17 , 21 , 22

    Nilai tengah/

    median

    Langkah 2: melihat jumlah item data. Total item data adalah 7, jadi bilangan ganjil.Langkah 3: Karena total item datanya ganjil maka median adalah item data yang terletak

    di tengah, yaitu angka 15.

    Seandainya hari kerja perusahaan hanya 6 hari per pekan, maka data hari Minggu tidak ada, sehingga

    jumlah item datanya adalah genap yaitu 6 . Sekarang nilai mediannya dapat dihitung sbb:

    Mengurutkan item data dari nilai terkecil sampai terbesar.

    9 , 10 , 12 , 15 , 17 , 21

    Karena total item datanya genap yaitu 6, maka median adalah mean dari dua item data yangterletak di tengah, yaitu median = (12 + 15)/2 = 27/2 = 13,5.

    Nilai tengah/

    median

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia13

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    14/36

    Contoh 6: Membandingkan Median dan Mean

    Pada contoh 5, kita sudah menghitung median dari data tabel 1. Mediannya adalah 15.

    Pada contoh 1, kita telah menghitung mean. Mean dari data tabel 1 adalah 15,2.

    Dua hasil ini tidak berbeda jauh. Jadi mean dan median tidak berbeda jauh jika tidak

    dijumpai item data yang bernilai ekstrem (sangat besar atau sangat kecil).

    Sekarang kita ambil contoh 4, yangmana terdapat data ekstrem (tabel 3). Di data tabel 3,

    diperoleh mean = 20,1.

    Jika kita hitung median dari data tabel 3, diperoleh median = 17.9 , 10 , 12 , 17 , 21 , 22 , 50

    Dari perhitungan median data tabel 3, diperoleh hasil yang tidak berbeda jauh dari median

    data tabel 1, walaupun di tabel 3 dijumpai item data yang ekstrem. Hal yang berlawanan

    terjadi pada mean data tabel 3, mennya berbeda sangat jauh dengan mean data tabel 1.

    Kesimpulan:Jika pada data dij umpai n il ai ekstrem (sangat besar atau sangat kecil

    dibandingkan dengan ni lai item data lainnya), maka ni lai rata-rata yang

    Nilai tengah/

    median

    dianggap lebih mewakili nilai set data adalah median.MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia

    14

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    15/36

    Mode

    Cara ketiga untuk menyatakan nilai rata-rata adalah mode.

    Mode adalah suatu nilai yang sering muncul atau terjadi di suatu set data.

    Jika dalam suatu set data, semua item data hanya terjadi atau muncul satu

    kali saja, maka data tersebut tidak mempunyai mode.

    Di lain pihak, jika ada lebih dari satu item data yang mempunyai frekuensi

    tertinggi, maka setiap item data tersebut adalah mode.

    Contoh 7:

    Data di Tabel 1: 9 , 10 , 12 , 15 , 17 , 21 , 22. Setiap item data hanya munculsatu kali saja, sehingga data ini tidak punya mode.

    Data di Tabel 2: Temperatur 39 oC dan 40oC, masing-masing mempunyaifrekuensi 5 yang merupakan frekuensi tertinggi di data. Jadi mode dari datatabel 2 adalah 39 dan 40. Data seperti ini disebut bimodal (mempunyai dua

    mode).MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia

    15

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    16/36

    Midrange

    Cara keempat untuk menyatakan nilai rata-rata adalah midrange.

    Midrange adalah mean dari nilai terendah dan tertinggi.

    Contoh 8:

    Data di Tabel 1: 9 , 10 , 12 , 15 , 17 , 21 , 22. Nilai terendah dantertinggi dari data adalah 9 dan 22. Jadi midrange datanya adalah

    (9 + 22)/ 2 = 15,5.

    Data di Tabel 2: Nilai terendah dan tertinggi dari data adalah 36 dan44. Jadi midrange temperatur air adalah (39 oC + 40oC)/ 2 = 39,5oC.

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia16

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    17/36

    Nilai Rata--rata Mana Yang Tepat Untuk Digunakan??Pertanyaan ini tidak mudah untuk dijawab.

    Nilai rata-rata yang sering digunakan adalah mean, median, dan mode. Ketiga nilai ini

    mempunyai cara perhitungan yang berbeda, sehingga pemilihan nilai rata-rata sangat

    tergantung dari kebutuhan kita untuk menyimpulkan suatu data.

    Mean. Nilai rata-rata yang sering digunakan adalah mean. Tetapi perlu diingat bahwa

    mean sangat sensitif terhadap item data yang ekstrim. Oleh sebab itu di olimpiade, nilaitertinggi dan terendah dari lomba luncur es selalu dibuang.

    Median. Jika distribusi data tak simetri, maka median lebih tepat untuk digunakan sebagai

    nilai rata-rata. Misalnya gaji pegawai, pendapatan keluarga, dan pertumbuhan ekonomi.

    Distribusi data ini sangat tidak simetri, sehingga median lebih tepat (lebih mempunyai arti)

    jika digunakan untuk menghitung nilai rata-rata dari pada mean.

    Mode. Mode adalah satu-satunya ukuran yang selalu menampilkan nilai item data itu

    sendiri. Seorang pengusaha atau perancang mode (sepatu, baju, dll.) selalu menggunakanmode untuk memutuskan barang yang dijualnya. Misalnya, dari survei diperoleh data

    bahwa ukuran sepatu yang paling laku (mode) adalah 37 dan 40. Maka perancang sepatu

    tidak akan memutuskan untuk membuat sepatu dengan ukuran 38,5 lebih banyak lagi.

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia17

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    18/36

    Ukuran Penyebaran Data

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia18

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    19/36

    Lampu LCD Projector Mana yang Kita Pilih??

    Dua perusahaan lampu LCD Projector menuliskan spesifikasi lampu sbb:

    Perusahaan A: Waktu hidup rata-rata lampu 5000 jam.

    Perusahaan B: waktu hidup rata-rata lampu 4000 jam.

    Sepintas lalu, kita akan memilih lampu dari perusahaan A, karena mempunyai waktu hidup

    yang lebih lama. Akan tetapi, pada waktu uji kualitas diperoleh data, semua lampu Bmempunyai waktu hidup tidak keluar dari angka 500 jam dari nilai rata-ratanya, sedangkan

    lampu A waktu hidupnya sangat bervariasi. Beberapa lampu A bahkan mempunyai waktu

    hidup 2000 jam di bawah waktu hidup rata-ratanya.

    Riwayat informasi data ini menyimpulkan bahwa lampu A dapat mempunyai waktu hidup

    sampai serendah 50002000 = 3000 jam, sedangkan lampu B waktu hidupnya paling

    rendah adalah 3500 jam. Dengan demikian kita akan memilih lampu B.

    Cerita ini memberikan pengertian, meskipun nilai rata-rata diambil dari distribusi data,

    tetapi tidak dapat bercerita tentang riwayat data.

    Dengan demikian kita perlu mengembangkan suatu metode untuk mengukur sebaran dari

    suatu data.

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia19

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    20/36

    Pekan ke 1 2 3 4 5 Mean Median

    Mhs. A 5 6 7 8 9 7 7

    Mhs. B 1 2 7 12 13 7 7

    Bagaimana mengukur sebaran data secara langsung??

    Dua orang mahasiswa A dan B disurvei tentang waktu (dalam jam) yang digunakannya

    untuk olah raga setiap pekan. Diperoleh data survei sbb:

    Tabel 4

    Jika dilihat mean dan median dari kedua mahasiswa, maka diambil kesimpulan keduanya

    menghabiskan waktu rata-rata yang sama untuk olah raga, yaitu 7 jam per pekan . Tetapi

    jika dilihat dari sebaran data di tabel, mahasiswa A lebih konsisten dalam berolah raga

    mingguan dibandingkan dengan mahasiswa B. Sebaran data menunjukkan jam per pekan

    dari mhs. B sangat bervariasi jauh dari nilai rata-ratanya.

    Cara termudah untuk mengukur sebaran data adalah dengan menghitung range, yaitu

    nilai tertinggi di data dikurangi dengan nilai terendah di data.

    Berdasarkan data di atas Range dari mhs A = 95 = 4, sedangkan mhs B = 131 = 12.

    Nilai range ini menunjukkan dengan jelas mhs B mempunyai sebaran data 3 kali mhs A.MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia

    20

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    21/36

    Penyelaman ke 1 2 3 4 5 Mean Median Range

    Peserta A 28 22 21 26 18 23 22 10

    Peserta B 27 27 28 6 27 23 27 22

    Range adalah ukuran penyebaran data yang kasar

    Kita harus berhati-hati dengan nilai range. Range dapat menjerumuskan kita jika tidak

    ditafsirkan secara bijak. Marilah kita ambil contoh berikut.

    Pada kontes menyelam diperoleh data waktu selam (menit) dari dua peserta (A dan B), sbb:

    Tabel 5

    Jika dilihat nilai rangenya, peserta A (range = 10) lebih konsisten karena rangenya lebih

    kecil dibandingkan peserta B (range = 22).

    Bagaimanapun kenyataanya peserta B lebih konsisten. Sebaran data menunjukkan waktu

    selam B lebih seragam kecuali ada satu item data, yaitu 6 yang ekstrem. Angka 6 ini

    mungkin disebabkan ada kesalahan teknis saat menyelam atau ada kesalahan lainnya.

    Perhatikan pula: Data B mediannya tidak terpengaruh oleh nilai ekstrem.

    Contoh ini menuntut kita untuk mencari cara yang lebih baik dalam mengukur sebaran data.

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia21

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    22/36

    Penyelaman ke 1 2 3 4 5 Mean Median Range

    Peserta A 28 22 21 26 18 23 22 10xPenyimpangan item data ( )

    xdari mean ( = )

    2823

    =52223

    = -12123

    =-22623

    =31823

    =-5- - -

    =1

    Deviasi standar adalah ukuran penyebaran data yang dapat diandalkanMarilah kita mengamati peyimpangan (deviasi) setiap item data dari nilai mean di tabel 5.

    Jika dianalisis total penyimpangan item data dari mean selalu sama dengan nol, karena meanadalah pusat data. Sebagian data akan menyimpang di sebelah kiri (negatif) dan sebagian

    lainnya di sebelah kanan (positif), sehingga saling meniadakan. Dengan kata lain perhitungan

    penyimpangan seperti ini tidak bermanfaat.

    Agar jumlah semua penyimpangan tidak nol, masing-masing nilai simpangan kita kuadratkan.

    Metode perhitungan simpangan seperti ini menghasilkan deviasi standar.

    Rumus deviasi standar ( s ) dari suatu sampel dengan jumlah item data n adalah

    2

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia22

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    23/36

    Penyelaman ke 1 2 3 4 5 Mean Median Range

    Peserta A 28 22 21 26 18 23 22 10xPenyimpangan item data ( )

    xdari mean ( = )

    2823

    =52223

    = -12123

    =-22623

    =31823

    =-5- - -

    = =1

    = =

    4

    + 21 232 + 26 232 + 18 23

    51

    =4

    4

    Contoh 9: Menghitung Deviasi StandarMarilah kita menghitung deviasi standar data di tabel 5.

    Di data ini, mean = 23, n = 5, sehingga nilai deviasi standar dapat dihitung sbb:

    2 2 28 23 2 + 22 23

    25 + 1 + 4 + 9 + 25

    Nilai deviasi standar = 4.

    2

    64

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia23

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    24/36

    Arti deviasi standar dan mean suatu dataSatu set data dapat diwakili oleh nilai mean dan deviasi standar. Nilai mean menunjukkan akurasi

    dari data tersebut, sedangkan deviasi standar (s) menunjukkan sebaran (konsistensi) datanya.

    Contoh 10:

    Perusahaan cat mengisikan cairan cat sebayak 1 liter ke dalam kaleng dengan keran otomatik.

    Perusahaan ini menggunakan dua keran A dan B secara bergantian. Hasil pengukuran

    berulang pada volume cat dalam kaleng, untuk keran A dan B adalah

    Amean = 1,05 liter, As = 0,20 liter ; Bmean = 1,20 liter, Bs = 0,05 liter

    Kesimpulan:

    Keran A mempunyai nilai mean (1,05) yang baik/akurat karena dekat dengan nilai 1 liter, tetapi

    konsistensinya tidak baik, sebab deviasi standarnya besar (0,25).

    Keran B mempunyai masalah dengan akurasi, karena meannya (1,20) jauh dari nilai 1 liter,

    walupun begitu konsistensi keran baik, sebab deviasi standarnya kecil (0,05).

    Hasil ini dapat digambarkan sbb:

    1,1 1,2 1,3 1,49,6 9,7 9,8 9,9 1 1,1 1,2 1,3 1,49,6 9,7 9,8 9,9 1

    Keran BKeran A

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia24

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    25/36

    Bagaimana cara membandingkan dua distribusi data yang berbeda?Walaupun satu set data dapat diwakili oleh nilai mean dan deviasi standarnya, tetapi ketika kita ingin

    membandingkan dua set (atau lebih) data, nilai deviasi standar tidaklah mencukupi untuk

    menentukan kulitas suatu data.

    Contoh 11:

    Seandainya dua keran A dan B seperti contoh sebelumnya dites berulang pada daerah ukuran

    yang berbeda dan diperoleh datanya, keran mana yang mempunyai kualitas lebih baik?

    Keran B: 125, 131, 114, 158, 168, 193 ml.Data: Keran A: 12,13,16,18,18, 20 ml;

    Penyelesaian:

    Setelah dihitung: Amean= 16,167ml, As= 3,125 ml ; Bmean= 153,167ml, Bs= 25,294ml

    Berdasarkan hasil hitungan standar deviasi, keran A mempunyai nilai deviasi yang jauh lebih

    kecil dibandingkan dengan keran B. Tetapi karena nilai mean kedua keran mempunyai

    daerah ukuran yang berbeda, maka kualitas keran tidak dapat ditentukan secara langsung

    dengan besar atau kecilnya nilai standar deviasi.

    Maka diperlukan cara lain untuk membandingkan dua set data yang mempunyai nilai

    mean yang berbeda daerah ukurannya, yaitu koefisien variasi.

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia25

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    26/36

    = .100

    Koefisien VariasiKoefisien variasi menggunakan ukuran pusat kecondongan (mean) dan deviasi standar sekaligus

    untuk membandingkan dua set (atau lebih) data.

    Koefisien Variasi (V) dihitung dengan:

    untuk data sampel

    = . 100

    untuk data populasi

    Di sini terlihat bahwa ukuran kualitas data ditentukan oleh nilai relatif dari standar deviasi terhadapmean. Jika nilai koefisien variasi data adalah kecil, maka datanya berkualitas (mempunyai

    konsistensi yang tinggi pada daerah ukuran tertentu).

    Contoh 12: Berdasarkan contoh 11, hitunglah nilai koefisien variasi dari keran A dan B, jika:

    Amean= 16,167ml, As= 3,125 ml ; Bmean= 153,167ml, Bs= 25,294ml

    Penyelesaian:

    Berdasarkan hasil perhitungan koefisien variasi, terlihat bahwa nilai VB lebih kecil

    dibandingkan dengan nilai VA, dengan demikian kualitas keran B lebih baik dari pada keran A.

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia26

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    27/36

    Distribusi dan Ukuran

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia27

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    28/36

    Distribusi Frekuensi dan Distribusi IndukKita telah belajar mengorganisir data hasil sampling menjadi distribusi frekuensi.

    Distribusi frekuensi yang diperoleh dari data sampel disebut sebagai distribusi sampel.

    Jika distribusi tersebut diperoleh dari data populasi , disebut distribusi induk.

    Grafik distribusiyang dihaluskan

    Distribusi induk

    Nilai yang diamati

    Distribusi sampel

    Frekuensi

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia28

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    29/36

    Bagaimana hubungan Distribusi dan Ukuran?Distribusi data dapat diwakili oleh dua parameter (nilai) yaitu ukuran pusat kecondongan

    dan ukuran penyebaran data.

    Dimana letak nilai-nilai ukuran pusat kecondongan di suatu distribusi data?

    Nilai mode mudah ditentukan yaitu nilai yang mempunyai frekuensi paling tinggi.

    Pada distribusi tak sismetri, nilai mean akan berada lebih dekat di daerah sisi miring

    dan nilai median terletak di antara nilai mode dan mean.

    Median

    Median

    Mean

    Mode

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia29

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    30/36

    Distribusi NormalDistribusi normal adalah simetri dan sering digunakan di kehidupan sehari-hari.

    Rkarena simetri, letak mode, median, dan mean () berimpit di pusat distribusi.

    Bentuk distribusi normal bisa ramping atau melebar tergantung dari ukuran penyebaran

    datanya atau deviasi standarnya ( ) .

    Deviasi standarkecil

    Mode

    MedianDeviasi standar

    besar

    Mean

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia30

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    31/36

    Sifat--sifat Distribusi NormalDistribusi normal adalah simetri, berbentuk lonceng,

    dan sering digunakan di kehidupan sehari-hari.

    Karena simetri, letak mode, median, dan mean ()berimpit di pusat distribusi dan mempunyai nilai yang

    sama.

    Kaidah empiris yang berlaku pada setiap distribusi

    normal:

    68%

    Kira-kira 68% dari seluruh data berada dalam

    satu deviasi standar dari mean (antara 1dan +1 ).

    Kira-kira 95% dari seluruh data berada dalam

    dua deviasi standar dari mean (antara 2dan +2 ).

    Kira-kira 99,7% dari seluruh data berada dalamtiga deviasi standar dari mean (antara 3dan +3 ).

    13 2

    95%99,7%

    +1 +2 +3

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia31

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    32/36

    Penggunaan Distribusi NormalDistribusi normal dapat digunakan untuk memprediksi sifat-sifat populasi.

    Contoh 13: Suatu Rumah Sakit Umum Daerah mencatat, pada tahun 2010 telah

    menangani 2000 persalinan. Analisis data menunjukkan mean berat badan

    bayi sama dengan 3700 g dan deviasi standarnya 50 g.

    A.Berapa jumlah bayi yang mempunyai berat badan antara 36503750 g?B.Berapa jumlah bayi yang mempunyai berat badan antara 37003800 g?

    C.Berapa jumlah bayi yang mempunyai berat badan lebih dari 3850 g?

    Penyelesaian:

    Data berat badan bayi mengikuti distribusi normal, sehingga kita harus meninjau

    permasalahan ini dengan sifat-sifat distribusi normal. Berdasarkan data, jumlah

    populasi (N) = 2000 bayi, mean () = 3700 g, dan deviasi standar () = 50 g.Jika informasi ini digambarkan pada grafik normal, akan didapatkan penyelesaian

    jawaban A, B, dan C lebih sederhana.

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia32

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    33/36

    68%

    95%99,7 %

    68%

    95%99,7 %

    Contoh 13 (lanjutan)

    N = 2000, = 3700, = 50

    A.

    B.

    C.

    Berapa jumlah bayi yang mempunyai berat badan antara 36503750 g?

    Jumlah bayi dengan berat badan antara 36503750g berdasarkan distribusi normal (kedua grafik di

    atas) = antara 1 dan +1 = 68% populasi = 0,68 x 2000 = 1360 bayi.Berapa jumlah bayi yang mempunyai berat badan antara 37003800 g?

    Daerah 37003800 = daerah antara dan +2 = 0,5 x 95% populasi = 0,5 x 0,95 x 2000 = 950. Jadi

    jumlah bayi dengan berat badan antara 3700

    3800g adalah 950 bayi.Berapa jumlah bayi yang mempunyai berat badan lebih dari 3850 g?

    Angka 3850 = +3 . Daerah antara 3 dan +3 = 99,7% populasi. Jadi jumlah di luar daerah 3sampai +3 = 0,3% populasi, sehingga jumlah bayi dengan berat di atas 3850g = 0,5 x 0,3% x 2000 =

    1 3 2 +1 +2 +3 3650 370036003550 3750 3800 3850

    3 bayi.MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia

    33

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    34/36

    Kesimpulan Suatu distribusi data dapat diwakili dengan dua parameter yaitu ukuran

    pusat kecondongan dan deviasi standar.

    Ukuran pusat kecondongan merupakan nilai rata-rata dari suatu set data.Nilai ini dapat dinyatakan dalam mean, median, mode, dan midrange.

    Kita harus memilih nilai rata-rata yang tepat untuk mewakili suatu set data. Ukuran penyebaran data dinyatakan dalam deviasi standar. Koefisien variasi digunakan untuk membandingkan kualitas dua set (atau

    lebih) data.

    Pada distribusi normal (simetri) nilai mean, median, dan modus adalahsama dan terletak di tengan distribusi data, sedangkan untuk distribusi tak

    simetri, ketiga nilai tersebut berbeda.

    Kita dapat memprediksi sifat-sifat suatu populasi dengan menggunakandistribusi normal.

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia34

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    35/36

    Daftar Pustaka

    Angel, R.A, Abbott, D.C, Runde, C.D. 2009,A Survey of Mathematics with

    Application, Ed. Ke-8, Boston, Pearson Addison Wesley.

    Blitzer, R. 2008, Thinking mathematically, Ed. Ke-4, New Jersey, Pearson

    Addison Wesley.

    Miller, D.C, Heeren, E.V, Hornsby, J, Morrow, L.M, Newenhizen, V.J, 2008,

    Mathematical Ideas, Ed. Ke-11, Boston, Pearson Addison Wesley.

    Pirnot, L.T, 2007, Mathematics All Around, Ed.Ke-3, Boston, Pearson Addison

    Wesley.

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia35

  • 7/21/2019 Distribusi Dan Ukuran Penyebaran Data

    36/36

    MPKT B. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia