Transcript
  • 8/17/2019 1.Putu Adhi Adnyana Artha(1204205025)

    1/16

    1

    BAB I

    GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

    1.1 Profil Keluarga Dampingan

    KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) Universitas

    Udayana merupakan kegiatan untuk membentuk mahasiswa yang memiliki rasa peduli tinggi dan

    salah satu bentuk perwujudan pengabdian kepada masyarakat melalui pembelajaran

    pemberdayaan masyarakat secara langsung dan terpadu. Salah satu bentuk kegiatan yang

    dilakukan oleh mahasiswa di tiap-tiap desa yang ditentukan adalah program pendampingan

    keluarga (KK Dampingan). KK Dampingan merupakan salah satu program pokok, yaitu program

    pokok non tema yang wajib dilaksanakan selama masa KKN PPM. Maksud dari programpendampingan keluarga atau KK dampingan adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga

    melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan,

    KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan

    sejahtera. Tujuan program pendampingan keluarga bagi mahasiswa adalah untuk meningkatkan

    kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mengatasi permasalahan keluarga melalui

    penerapan ilmu dan teknologi yang telah dipelajari. Dalam KKN PPM ini, setiap mahasiwa

    wajib mendampingi satu keluarga pra-sejahtera atau keluarga yang berstatus kurang mampu.

    Kegiatan KK Dampingan dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di Dusun Jembong

    Desa Ambengan Kecamatan Sukasada Kabuapaten Buleleng.

    Tabel 1. 1 Profil keluarga dampingan

    NO Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan

    1 Wayan Puspa Kepala

    keluarga

    42 th Tamat SD Petani Kawin

    2 Nengah Mariani Istri 41 th Tamat SD Petani Kawin

    3 Kadek Agus Dwi

    Parmada

    Anak 17 th SMK Pelajar Belum

    kawin

  • 8/17/2019 1.Putu Adhi Adnyana Artha(1204205025)

    2/16

    2

    Keluarga bapak Wayan Puspa ini memiliki luas tanah sekitar kurang lebih satu are dan

    terletak di perbukitan. Rumah dari bapak Wayan Puspa ini di tempati oleh 3 orang yaitu bapak 

    Wayan Puspa beserta istri dan 1 anak terakhirnya yaitu Kadek Agus Dwi Parmada, dengan luas

    kurang lebih satu are. Rumah bapak Wayan Puspa tidak teraliri aliran air bersih dari pemerintah

    ke rumah bapak Wayan Puspa, air yang digunakan mengandalkan mata air yang dikelola oleh

    kelompok masyarakat.

    1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

    1.2.1 Pendapatan Keluarga

    Keluarga bapak Wayan Puspa termasuk keluarga dengan ekonomi rendah. Bapak Wayan

    Puspa bekerja sebagai petani dan peternak sapi. Beliau mendapat penghasilan setiap masa panen

    dari hasil pertaniannya dan dari upah bagi hasil beternak sapi. Jadi, sumber pendapatan bapak 

    Wayan Puspa berasal dari hasil bertani. Pendapatan bapak Wayan Puspa tidak menentu, dimana

    setiap harinya beliau mendapatkan tambahan upah dari buruh membuat keranjang dan bertani.

    Setiap harinya bapak Wayan Puspa memiliki kegiatan ke kebun serta merawat ternak sapi yang

    titipkan kepada beliau untuk dirawat. Istri dari bapak Wayan Puspa yaitu ibu Nengah Mariani

    memiliki kegemaran menganyam sehingga dapat dijadikan sebagai tambahan pengasilan.

    ayaman dijual sesuai pesanan berkisar Rp 3.000,00. Dalam 3 hari bapak Wayan Puspa berserta

    Istrinya bisa menghasilkan keranjang kurang lebih 50 buah keranjang yang apabila terjual

    mendapatkan tambahan uang sebesar Rp 150.000,00 dimana uang tersebut belum dikurangi

    modal untuk membeli bambu sebagai bahan bakunya. Pendapatan bapak Wayan Puspa tidak 

    menentu sehingga total penghasilan dari keluarga bapak Wayan Puspa tidak dapat diperkirakan

    secara pasti.

    1.2.2 Pengeluaran keluarga

    1.2.2.1 Kebutuhan sehari-hari

    Untuk keperluan makan sehari-hari, keluarga Wayan Puspa menghabiskan uang sebesar ±

    Rp 45.000,00 per hari yang digunakan untuk membeli beras dan sayur mayur sebagai lauk 

    makan keluarga. Selain biaya makan untuk dirinya dan sang istri, bapak Wayan Puspa juga harus

    mengeluarkan biaya untuk keperluan bulanannya, seperti deterjen, sabun mandi, sabun cuci dan

    sebagainya. Bapak Wayan Puspa menghabiskan biaya sebesar kurang lebih Rp 50.000,00 per

  • 8/17/2019 1.Putu Adhi Adnyana Artha(1204205025)

    3/16

    3

    bulan. Bapak Wayan Puspa juga mengeluarkan uang untuk biaya pendidikan anaknya sebesar

    Rp. 175.000,00 per bulan.

    Dari uraian diatas, dapat diketahui bahwa biaya yang harus dikeluarkan bapak Wayan

    Puspa untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya nyaris menghabiskan seluruh pendapatan

    keluarga. Jika dihitung, maka pengeluaran keluarga Bapak Wayan Puspa untuk kebutuhan

    sehari-hari setiap bulannya mencapai Rp 1.575.000,00

    1.2.2.2 Pendidikan

    Keluarga bapak Wayan Puspa memiliki anak yang bersekolah di SMK dimana saat ini

    duduk di bangku kelas satu dengan jurusan seni ukir dengan biaya iuran wajib Rp. 175.000 per

    bulan. Dimana bapak Wayan Puspa menyekolahkan anaknya di SMK agar pada saat lulus nanti

    bisa langsung bekerja.

    1.2.2.3 Kesehatan

    Keluarga bapak Wayan Puspa termasuk keluarga yang relatif jarang sakit. Keadaan

    kesehatan bapak Wayan Puspa dan Ibu Nengah Mariani secara umum sangat baik. Pasangan ini

    tidak mengidap penyakit kronis yang umumnya ditemui pada orang lanjut usia. Bapak Wayan

    Puspa hanya menderita penyakit rematik pada kaki yang menyebabkan beliau tidak dapat bekerja

    terlalu lama sebagai buruh tani. Beliau masih dapat berjalan dengan normal. Dengan kondisi

    kesehatan keluarga yang demikian, maka beliau dapat menekan pengeluaran untuk biaya

    pengobatan.

    Untuk masalah kesehatan, apabila bapak Wayan Puspa dan Ibu Nengah Mariani sakit,

    umumnya pasangan ini akan menggunakan obat tradisional, namun bila sakitnya sedikit lebih

    parah, maka anggota keluarga ini akan berobat ke puskesmas pembantu yang terdapat di jantung

    Desa Ambengan Kecamatan Sukasada.

    1.2.2.4 Sosial budayaUntuk biaya sosial, keluarga bapak Wayan Puspa tidak menganggarkan secara khusus

    keperluan-keperluan sosial yang diperlukan, seperti iuran banjar, uang untuk warga yang

    memiliki duka (sakit, kematian, ngaben), uang untuk hadiah apabila terdapat warga yang punya

    hajatan, dan sebagainya. Jadi, apabila ada pengeluaran mendadak yang berkaitan dengan

  • 8/17/2019 1.Putu Adhi Adnyana Artha(1204205025)

    4/16

    4

    keperluan sosial maka semua biaya tersebut disesuaikan dengan kondisi keuangan keluarga saat

    itu.

    Untuk kerohanian keluarga bapak Wayan Puspa, seluruh anggota keluarga bapak Wayan

    Puspa beragama Hindu. Untuk keperluan sembayang sehari-harinya, istri bapak Wayan Puspa

    membuat sendiri canang maupun segehan yang diperlukan. Pada hari raya, seperti Galungan dan

    Kuningan ataupun jika ada odalan (karya agung), keluarga Bapak Wayan Puspa membeli buah-

    buahan dan perlengkapan banten di pasar. Biaya pembuatan banten disesuaikan dengan kondisi

    keuangan yang ada

  • 8/17/2019 1.Putu Adhi Adnyana Artha(1204205025)

    5/16

    5

    2 BAB II

    IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

    Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga bapak 

    Wayan Puspa, maka dilakukan beberapa kunjungan kediaman keluarga dampingan. Selama

    kunjungan tersebut dilakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan keluarga bapak Wayan

    Puspa, yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan kepala keluarga, yaitu bapak 

    Wayan Puspa mengenai program KKN terutama program KK dampingan, masalah kesehatan

    yang dialami, masalah perekonomian, serta melihat-lihat suasana tempat tinggal bapak Wayan

    Puspa.

    2.1 Permasalahan Keluarga

    Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 22 kali pertemuan dengan

    keluarga bapak Wayan Puspa. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasi beberapa

    permasalahan yang dikeluhkan oleh keluarga bapak Wayan Puspa. Beberapa masalah yang

    dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis adalah sebagai

    berikut.

    2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga

    Masalah perekonomian merupakan masalah utama dari keluarga bapak Wayan Puspa.

    Pendapatan mereka yang minim menyebabkan keluarga ini digolongkan sebagai keluarga

    ekonomi rendah. Jika dikalkulasi antara pendapatan (Rp 1.000.000,00 per bulan) dan

    pengeluaran (Rp 1.575.000,00 per bulan) maka dapat dilihat bahwa hampir tidak ada sisa

    pendapatan. Oleh katena itu, keluarga Bapak Wayan Puspa tidak memiliki tabungan. Tambahan

    pemasukan hanya didapat dari hasil menganyam yang dilakukan oleh keluarga bapak Wayan

    Puspa yang juga tidak menentu jumlahnya untuk setiap bulannya.

    Bapak Wayan Puspa dan istrinya kehidupannya bergantung dari hasil pertanian yang

    hasilnya tidak bisa di dapatkan setiap harinya sehingga untuk mencukupi kebutuhannya sehari-

    hari keluarga bapak Wayan Puspa membuat keranjang untuk sumber penghasilan. Namun,

    ternyata hal tersebut masih belum cukup. Hal tersebut terlihat dari jumlah pemasukan total

  • 8/17/2019 1.Putu Adhi Adnyana Artha(1204205025)

    6/16

    6

    keluarga yang merupakan gabungan antara upah bertani bapak Wayan Puspa dan ibu Nengah

    Mariani, hasil penjualan keranjang berbeda tipis dengan jumlah total pengeluaran keluarga setiap

    bulannya.

    Keluarga bapak Wayan Puspa sampai sekarang ini belum memiliki tabungan, Tabungan

    sesungguhnya sangat diperlukan oleh keluarga bapak Wayan Puspa untuk mengantisipasi

    pengeluaran yang tiba-tiba, seperti sakit, kematian salah satu warga atau kerabat, perayaan

    pernikahan, dan sebagainya.

    2.1.2 Masalah Higien dan Sanitasi

    Kondisi Higien dan Sanitasi pada keluarga ini masih berkecukupan, keperluan air minum

    diambil dari mata air dekat rumah yang dikelola bersama-sama dengan tetangganya dimana air

    sebelum diminum air itu dimasak terlebih dahulu. Kebersihan rumah kurang terjaga, seperti

    kamar mandi yang kurang terjaga kebersihannya, tidak adanya tempat pembuangan sampah

    sehingga sampah hanya dikumpulkan di samping rumah dan dibakar jika sudah banyak.

    Karena pekarangan yang cukup sempit. Pada rumah bapak Wayan Puspa tidak terdapat

    pagar yang membatasi rumah dengan kebun cengkeh warga.

    2.1.3 Masalah Penataan Bangunan

    Ukuran bangunan rumah bapak Wayan Puspa yaitu 8 x 8 m. Rumah tersebut terdiri dari

    2 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 ruang keluarga yang sekaligus menjadi ruang tamu dan 1

    merajan. Masalah dalam penataan ruangan tidak adanya ventilasi di kamar tidur sehingga

    ruangan tersebut menjadi pengap, kamar mandi ukurannya kecil dan tidak terawat, pada saat

    hujan sering terjadi bocor di rumah, dan tidak adanya tempat pembuangan sampah sehingga

    sampah di bakar di samping rumah. Selain itu tidak ada pagar pembatas antara rumah dengan

    kebun tetangga, sehingga berbahaya bagi keluarga bapak Wayan Puspa karena binatang liar bisa

    dengan mudah masuk ke dalam rumah.

    2.2 Masalah PrioritasBerdasarkan pendampingan keluarga yang telah dijalankan, masalah prioritas keluarga ini

    adalah masalah ekonomi, higien dan sanitasi, serta penataan bangunan, seperti yang telah

    dijabarkan diatas. Dimana keluarga ini sering kali mengalami defisit, pendapatannya terkadang

    lebih kecil dari pengeluaran yang harus diselesaikan untuk kebutuhan sehari  – hari, pangan, iuran

    sosial dan lain   –  lain. Dalam hal higien dan sanitasi, sampah rumah tangga yang dihasilkan di

  • 8/17/2019 1.Putu Adhi Adnyana Artha(1204205025)

    7/16

    7

    rumah ini masih ditangani dengan cara yang salah yaitu dengan cara membakar sampah di

    samping rumah. Masalah   –  masalah inilah yang selanjutnya akan didiskusikan, dan dicari jalan

    keluarnya bersama.

  • 8/17/2019 1.Putu Adhi Adnyana Artha(1204205025)

    8/16

    8

    BAB III

    USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

    2.3 Program

    Untuk mengatasi masalah perekonomian keluarga bapak Wayan Puspa dimulai dari

    memperbaiki cara pengelolaan keuangan keluarga. Perbaikan ini dilakukan guna mengurangi

    pengeluaran yang dirasa tidak perlu apalagi sampai memberatkan, seperti pembuatan banten

    yang terlalu mewah yang tidak sesuai dengan perekonomian keluarga. Perbaikan juga dapat

    dilakukan dengan cara menyisihkan apabila ada uang lebih yang berasal dari hasil penjualan

    keranjang, maupun hasil penjualan beras yang mereka miliki untuk ditabung dan digunakan

    sewaktu-waktu apabila terjadi hal-hal yang tak terduga. Untuk masalah kebutuhan yang sifatnya

    mendadak seperti kesehatan, iuran banjar, dan duka (kematian, ngaben) dapat diatasi dengan

    pembuatan tabungan dan membuat perencanaan biaya, serta menekan kebutuhan sehari-hari

    seminimal mungkin. Untuk program higien dan sanitasi dilakukan dengan memberikan tong

    sampah pada rumah Bapak Puspa, dimana sampah lebih mudah dikumpulkan dan jika sudah

    penuh dapat dibawa ke tempat penampungan sampah di jantung Desa Ambengan dan jika bapak 

    Wayan Puspa memiliki rezeki lebih sebaiknya membuat pagar pembatas rumah dengan kebun

    warga.

    Bila bapak Wayan Puspa memiliki uang yang lebih, sebaiknya beliau untuk mebuka

    tabungan di Lembaga Perkreditan Desa, dimana agar uang tersebut lebih aman disimpan. Selain

    itu untuk mengobati rematik yang dideritanya, bapak Wayan Puspa dianjurkan untuk melakukan

    terapi ke tempat pengobatan, agar rematik yang diderita lekas sembuh.

    2.4 Jadwal Kegiatan

    Kegiatan KK dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah maupun kesawah

    yang di garap oleh bapak Wayan Puspa. Dalam waktu sebulan, dilakukan kunjungan sebanyak 

    22 kali. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut adalah sebagai berikut.

  • 8/17/2019 1.Putu Adhi Adnyana Artha(1204205025)

    9/16

    9

    Tabel 3. 1 Agenda Kegiatan Kunjungan mahasiswa ke KK Dampingan

    No Tanggal Waktu Durasi Kegiatan

    1 6 Agustus 2015 17.00   – 

    21.00

    4’ Kunjungan pertama untuk mengetahui rumah

    KK Dampingan

    2 8 Agustus 2015 18.00   – 

    20.00

    2’ Perkenalan dengan KK dampingan

    3 14 Agustus 2015 15.00   – 

    18.00

    3’ Pemberian informasi dari tujuan dari program

    KK dampingan

    4 15 Agustus 2015 17.00   – 

    20.00

    3’ Mengenal lebih dekat anggota keluarga bapak 

    Wayan Puspa

    5 16 Agustus 2015 16.00   – 

    19.00

    3’ Mengetahui dan mencari tahu informasi detail

    keluarga bapak Wayan Puspa

    6 17 Agustus 2015 15.00   – 

    21.00

    6’ Berbincang   –  bincang untuk mendapatkan data

    tambahan

    7 19 Agustus 2015 11.00   – 

    17.00

    6’ Mengidentifikasi maslah-masalah secara umun

    yang dihadapi keluarga bapak Wayan Puspa

    8 20 Agustus 2015 14.00   – 

    21.00

    6’ Lebih mengenal keluarga bapak Wayan Puspa

    serta mengidentifikasi masalah ekonomi yang

    dihadapi oleh keluarga

    9 21 Agustus 2015 13.00   – 

    19.00

    6’ Berbincang- bincang dan membantu KK

    dampingan dalam melakukan pekerjaan sehari-

    hari

    10 22 Agustus 2015 08.00   – 

    11.00

    3’ Mengidentifikasi masalah kesehatan dikeluarga

    tersebut lebih jauh

    11 22 Agustus 2015 16.00   –  3’ Merencanakan solusi terhadap masalah ekonomi

  • 8/17/2019 1.Putu Adhi Adnyana Artha(1204205025)

    10/16

    10

    19.00 serta menyarankan agar hidup bersih

    12 23 Agustus 2015 06.00   – 

    09.00

    3’ Membicarakan dan menyadarkan KK dampingan

    tentang pentingnya kebersihan pada rumah

    13 23 Agustus 2015 18.00   – 

    21.00

    3’ Berbincang-bincang serta memberikan sedikit

    solusi tentang penanganan sampah di rumah

    14 24 Agustus 2015 06.00   – 

    09.00

    3’ Berbincang-bincang dan memberikan sedikit

    solusi mengenai masalah penataan bangunan

    15 24 Agustus 2015 17.00   – 

    21.00

    3’ Berbincang-bincang dan memberi motivasi

    untuk menabung di LPD

    16 25 Agustus 2015 08.00   – 

    11.00

    3’ Memberikan vaksin pada sapi ternak bapak 

    Wayan Puspa

    17 25 Agustus 2015 17.00   – 

    21.00

    3’ Mengikuti aktivitas bapak Wayan Puspa

    menganyam keranjang

    18 26 Agustus 2015 06.00   – 

    12.00

    6’ Memberikan tong sampah kepada KK

    Dampingan

    19 26 Agustus 2015 06.00   – 

    12.00

    6’ Memberikan alat-alat pembersih kamar mandi

    kepada Bapak Wayak Puspa

    20 27 Agustus 2015 06.00   – 

    12.00

    6’ Memberikan pengertian untuk melakukan terapi

    untuk mengobati rematik yang diderita oleh

    Bapak Wayan Puspa

    21 28 Agustus 2015 06.00   – 

    12.00

    6’ Pemberian bantuan berupa sembako

    22 29 Agustus 2015 06.00   – 

    09.00

    3’ Pemberian bantuan ternak.berupa ayam petelor

    agar bisa diternakkan dan untuk kebutuhan telur

    sehari-hari

  • 8/17/2019 1.Putu Adhi Adnyana Artha(1204205025)

    11/16

    11

    3 BAB IV

    PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA

    PENDAMPINGAN KELUARGA

    3.1 Pelaksanaan

    3.1.1 Waktu

    Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke dalam Jam Kerja

    Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali

    dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke

    keluarga dampingan yang penuis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 22 kali dengan total

    waktu kunjungan selama 90 jam.

    3.1.2 Lokasi

    Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah sesuai

    dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa

    Ambengan, Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng. Lokasi spesifik dari pelaksanaan

    kegiatan KK Dampingan terhadap keluarga bapak Wayan Puspa adalah di Dusun/Banjar

    Jembong, Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng.

    3.1.3 Kegiatan Pelaksanaan

    Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah

    ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XI di Desa Ambengan. Kegiatan KK

    Dampingan yang dilakukan berupa kunjungan ke kediaman keluarga yang didampingi. Selama

    kunjungan tersebut, dilakukan obrolan  –  obrolan santai bersama keluarga yang didamping untuk 

    menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang

    mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan

    dilakukan sebanyak 22 kali selama sebulan, dimana setiap lama kunjungan rata-rata 2 - 6 jam

    untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai 90 jam.

  • 8/17/2019 1.Putu Adhi Adnyana Artha(1204205025)

    12/16

    12

    3.2 Hasil Pendampingan keluarga

    Hasil dari pendampingan keluarga bapak Wayan Puspa ini yaitu berupa kemampuan

    keluarga yang mampu mengatur keuangan keluarga untuk keperluan yang mendesak seperti

    upacara keagamaan keluarga ini. Selain itu upaya pembuatan pagar rumah sementara yang bisa

    dijadikan pembantas agar binatang liar tidak masuk kedalam rumah.

    Dari pendampingan kelurga ini diharapkan keluarga Wayan Puspa dapat hidup dengan

    lebih layak dan sejahtera.

    3.3 Kendala Pendampingan Keluarga

    Kendala dari KK dampingan ini adalah letak lokasi rumah yang cukup jauh, dan lokasi

    rumah yang berada di atas bukit dan banyak anjing liar, sehingga membutuhkan kehati-hatian

    dan kewaspadaan ketika menuju KK Dampingan. Selain itu Bapak KK Dampingan baru ada di

    rumah pada saat pagi-pagi sekali atau sore menjelang malam, jika dicari saat jam lain, hanya ada

    Istri dari Bapak KK Dampingan.

  • 8/17/2019 1.Putu Adhi Adnyana Artha(1204205025)

    13/16

    13

    BAB V

    PENUTUP

    3.4 Kesimpulan

    KKN PPM Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk perwujudan pengabdian

    kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan masyarakat secara langsung dan

    terpadu. Salah satu program dalam KKN PPM ini adalah program KK Dampingan yang

    bertujuan untuk membantu pemberdayaan keluarga yang didampingi. Keluarga dampingan

    adalah keluarga Bapak Wayan Puspa. Masalah yang terdapat dalam keluarga tersebut adalah

    masalah ekonomi, higien dan Sanitasi, dan penataan bangunan. Masalah ekonomi yang dialami

    keluarga ini adalah pendapatan yang tidak menentu dan tidak dapat mencukupi kehidupan sehari-

    hari, dimana solusi yang dapat ditawarkan adalah memperbaiki cara pengelolaan keuangan

    keluarga sehingga dapat menabung dan memberikan hewan ternak untuk dibiakkan. Cara

    mengatasi masalah higien dan sanitasi serta penataan bangunan adalah dengan melakukan

    kegiatan membersihkan lingkungan rumah dan menyediakan tong sampah serta memberikan

    solusi agar tempat tinggal Bapak Wayan Puspa lebih nyaman ditempati.

    3.5 Rekomendasi

    Berdasarkan masalah-masalah yang dijumpai dalam keluarga yang didampingi, yaitu

    keluarga Bapak Wayan Puspa , maka rekomendasi yang dapat diberikan, antara lain :

    (1) Hendaknya pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dalam rangkaian kegiatan KKN

    PPM ini mampu dijalankan secara berkelanjutan oleh pihak penyelenggara pada KK

    bersangkutan hingga permasalahan yang dihadapi oleh KK Dampingan benar-benar

    tuntas.

    (2) Diharapkan kepada keluarga Bapak Wayan Puspa untuk melakukan membersihkan

    lingkungan rumah secara rutin, agar lingkungan rumah menjadi bersih dan sehat serta

    layak untuk ditempati. Selain itu keluarga Bapak Wayan Puspa diharapkan dapat

    merawat ternaknya untuk meningkatkan perekonomian keluarga, dan bisa menjaga

    kesehatannya dengan baik.

    (3) Keluarga Bapak Wayan Puspa diharapkan mampu mengaplikasikan solusi-solusi yang

    diberikan demi kehidupan yang lebih baik di masa depan.

  • 8/17/2019 1.Putu Adhi Adnyana Artha(1204205025)

    14/16

    14

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    Gambar 1 : Suasana Rumah Bapak Wayan Puspa

    Gambar 2 : Mahasiswa sedang membantu Bapak Wayan Puspa membuat

    Keranjang

  • 8/17/2019 1.Putu Adhi Adnyana Artha(1204205025)

    15/16

    15

    Gambar 3 : Mahasiswa dengan Bapak Wayan Puspa, beserta Istrinya

    Gambar 4 : Bapak Wayan Puspa sedang melihat ternaknya dengan mahasiswa

  • 8/17/2019 1.Putu Adhi Adnyana Artha(1204205025)

    16/16

    16

    Gambar 5 : Mahasiswa sedang memberikan obat anti lalat pada ternak bapak 

    Wayan Puspa


Top Related