Transcript

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pentingnya Praktek Kayu Beserta Tujuannya

I.1a Latar Belakang.Penulisan buku ajar ini dilatar belakangi oleh berkurangnya minat pada praktek kayu, keseragaman dalam memberi materi praktek kayu, tidak adanya peremajaan peralatan praktek kerja kayu baik yang manual maupun yang masinal dan kemajuan teknologi dibidang pekerjaan kayu yang sangat pesat sekali, serta untuk mempermudah pada saat memberikan pelajaran dan evaluasi setelah berakhirnya praktek kayu.Sehingga dengan adanya buku ajar ini diharapkan dapat memberikan pengertian dan penjelasan kepada para mahasiswa secara garis besar tentang praktek kayu serta cara evaluasi akhir praktek dengan baik. Karena praktek kerja kayu ini erat kaitannya dengan dunia perindustrian dalam hal ini industry meubel (furniture), dengan demikian mahasiswa diharapkan mengerti dan jelas tentang apa yang dinamakan praktek kerja kayu itu.

I.2a Tujuan.Tujuan dari penulisan buku ajar ini untuk memberikan pengertian serta penjelasan tentang :a. Industri konstruksi/bangunanb. Dasar pengetahuan kayu sebagai bahan utama kerja kayuc. Perkakas dan peralatan kerja kayud. Hubungan dan sambungan pada kerja kayue. Konstruksi rangka dinding dan rangka atapf. Pekerjaan finishingNamun semua poin tersebut diatas hanya dijelaskan secara garis besarnya saja. Pada saat melaksanakan praktek kerja kayu di bengkel (workshop) diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan pengertian atau pemahaman serta ketrampilan dengan jalan melakukan pengamatan serta penghayatan prosedur kerja dengan baik dan benar.

B. Mengenalkan Kayu Sebagai Bahan Kontruksi Bangunan

I.1b Kayu Sebagai Bahan Utama Konstruksi.Kayu adalah suatu bahan konstruksi yang didapat dari tumbuhan alam, artinya kayu dapat diperoleh di alam dengan mudah tanpa harus dibuat atau diolah di pabrik. Dari pohonnya kayu dapat dibentuk berbagai macam ukuran, pemilihan atas suatu bahan bangunan tergantung dari sifat-sifat teknis, ekonomis dan keindahannya, maka harus diketahui sifat dari kayu sepenuhnya.a. Sifat kayu yang menguntungkan, adalah sebagai berikut :1. 2. Mudah didapat dan ralatif murah harganya dibandingkan dengan bahan bangunan lainnya seperti beton dan baja.3. Mudah dikerjakan tanpa alat berat khusus.4. Bentuknya indah alami.5. Sebagai isolasi panas.6. Sebagai isolasi listrik.7. Tahan zat kimia seperti asam dan garam dapur.8. Ringan, mengurangi berat sendiri dari bangunan.9. Serba guna serta bekasnya masih dapat dimanfaatkan lagi.b. c. Sifat kayu yang merugikan, adalah sebagai berikut :1. Mudah terbakar dan menimbulkan api.2. Kekuatan dan keawetan kayu sangat tergantung dari jenis dan umur pohon.3. Cepat rusak oleh pengaruh alam.4. Dapat dimakan oleh serangga kecil seperti rayap, kumbang dan lain-lain.5. Dapat berubah bentuknya, seperti menyusut/memuai tergantung dari kadar air yang dikandungnya.6. Kekuatan kayu tidak seragam, walaupun dari jenis pohon yang sama hal ini disebabkan karena adanya cacat kayu.

I.2b Kadar Air Kayu dan Penyusutan.Kayu sebagai bahan bangunan memiliki faktor penyusutan sebagai sifat fisis, ditentukan oleh banyaknya air yang dikandung oleh kayu. Kadar air kesetimbangan kayu akan menyerap dan melepas air yang ada di udara sampai kadar air kayu itu seimbang dengan yang di udara. Kadar air dinyatakan dalam prosen () terhadap berat kayu kering. Dengan anggapan suhu tidak berubah, maka kadar air tergantung pada kadar udara di sekelilingnya.A. Kadar air kayu dan titik jenuh serat.Air yang dikandung oleh kayu dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu :1. Air Bebas, yang terdapat dalam rongga sel dan ruang antar sel.2. Air yang terikat secara kapiler dalam dinding sel, air inilah yang penting dalam proses penyusutan kayu. Jika air bebas dalam kayu sudah menguap dan tinggal air kapiler maka kayu dalam keadaan jenuh, besarnya 30 untuk semua jenis kayu.

Gambar 1.4b

Gambar 1.4b Variasi Kadar Air pada Pohon.Kadar air dari pohon hidupKadar air bebas dan air terikatKadar air yang mencapai titik jenuh (30 )Kadar air kering udara (0 30 )Kadar air kering tanur ( 0 )

Ditinjau dari tingkat pemakaiannya kayu mempunyai sifat mudah diolah, dikerjakan, liat dan ringan (berat jenis kayu kecil). Sedangkan dari tingkat kekuatan kayu dapat menerima gaya tarik, tekan, putar, geser dan lentur. Keawetan kayu, asal pengolahannya tepat kayu akan awet. Untuk itu kriteria kayu yang baik secara visual, adalah sebagai berikut :1. 2. Tidak lapuk3. Tidak berlubang4. Lurus, siku dan tidak baling5. Tidak ada kayu muda6. Serat kayu searah7. Tidak ada mata kayu.

I.3b Cacat Kayu.Cacat kayu dapat menimbulkan efek samping yang serius terhadap kekuatan kayu, kekakuan dan keindahan kayu. Untuk mengenal posisi dari berbagai bentuk cacat kayu, kita tentukan bentuk penampang kayu. Macam-macam cacat kayu dapat dikelompokkan dalam 4 (empat) kelompok : Cacat Kayu Setelah Penggergajian Akibat Penyusutan.Cacat atau kerusakkan ini pada dasarnya diakibatkan karena proses penyusutan disamping menimbulkan perubahan bentuk juga menimbulkan perubahan dimensi. Perubahan dimensi karena penyusutan dapat ditinjau dari 3 (tiga) arah penampang kayu, yaitu :a. Tangensial : penampang menyinggung arah lingkaran tumbuh.b. Radial : penampang yang melintang lingkaran tumbuh.c. Aksial : penampang dalam arah memanjang kayu.Macam-macam cacat akibat penyusutan, adalah sebagai berikut : Cacat akibat penyusutan seperti di atas sukar sekali dihindarkan, tetapi dapat dikurangi dengan cara penumpukkan yang baik dan meletakkan beban pemberat pada bagian atas tumpukkan serta tidak memberikan suhu yang tinggi selama proses pengeringan. Macam-macam cacat akibat penyusutan ditunjukkan pada Gambar.

Macam-Macam Cacat Akibat Penyusutan.(a). Sisi cembung (spring).(b). sisi busur (Bow).

(e). Pecah ujung. (f). Pecah permukaan (end splits). Macam-Macam Cacat Akibat Penyusutan. (c). Permukaan mangkok (cup).(d). Melenting (twist).

Cacat Disebabkan Serangan Jamur Pembusuk.Kerusakkan ini terjadi pada permulaan pengeringan, yang banyak diserang pada umumnya bagian kayu gubal. Karena jamur dapat tumbuh dengan subur pada temperature rendah dan kelembaban tinggi, maka untuk mengendalikan kerusakkan ini adalah dengan cara mempercepat proses pengeringan. Macam-macam jamur, adalah sebagai berikut :a. Jamur pelapuk kayub. Jamur pelunak kayuc. Jamur pewarna kayu.

Cacat Disebabkan Bahan Kimia (zat ekstraktif).Kayu mempunyai kandungan beberapa zat, diantaranya zat ekstraktif. Melalui reaksi kimia zat ini dapat mengakibatkan perubahan warna atau noda pada kayu.

Macam-Macam Cacat karena Zat Ekstraktif (getah).

Cacat dari Pohon.Cacat dari pohon dapat dibedakan menjadi 4 (empat), adalah sebagai berikut :1. Cacat mata kayu.a. Mata kayu sehat, adalah : mata kayu yang tidak busuk, berpenampang keras, tumbuh kukuh dan rapat pada kayu, berwarna sama/lebih gelap dengan kayu sekitarnya.b. Mata kayu lepas, adalah : mata kayu yang tidak tumbuh rapat pada kayu, biasanya pada proses pengerjaan mata kayu ini mudah lepas dan tidak ada gejala busuk.c. Mata kayu busuk bergerombol, adalah : mata kayu ini menunjukkan tanda pembusukkan, biasanya bergerombol dan bagian kayunya lunak/lapuk, berlainan dengan bagian kayu sekitarnya.Pengaruh adanya mata kayu pada kayu, adalah :1. Mengurangi sifat keteguhan kayu2. Serat-serat disekeliling mata kayu umumnya tidak teratur (menyulitkan pengerjaan)3. Menyulitkan pengerjaan karena kerasnya penampang mata kayu4. Mengurangi keretakkan5. Menyebabkan lubang pada hasil lebar finir.2. Cacat hati rapuh.Hati rapuh ini merupakan tanda khas yang umum dimiliki kayu daun lebar di daerah tropis, misalnya : kayu meranti. Cacat ini mengurangi kekuatan terhadap kayu, biasanya terdapat pada hati kayu (pusat lingkaran tumbuh kayu bulat).3. Serangga perusak kayu.Serangga perusak kayu antara lain : rayap, kumbang kayu dan bubuk kayu, karena pengaruhnya maka kekuatan kayu akan berkurang. 4. Cacat kayu gubal (sap wood).Kayu gubal juga merupakan salah satu jenis cacat kayu, karena adanya kayu gubal pada suatu potongan kayu, maka akan mempengaruhi kekuatan kayu (terutama untuk konstruksi berat), keindahan dari kayu gubal ini merupakan sasaran utama serangga perusak kayu.

I.4b Penyimpanan Kayu.Penyimpanan kayu disini berarti penumpukkan kayu, kayu harus ditumpuk/disusun yang baik agar kayu tetap dalam keadaan baik, bebas dari serangga perusak kayu dan serangga jamur.Agar didapat kayu dalam keadaan kering normal yaitu kekeringan kayu dengan kadar air kesetimbangan antara 12 18 %, maka penumpukkan kayu itu erat kaitannya dengan perawatan dan pengeringan kayu yang disimpan.A. Syarat-syarat penumpukkan kayu yang baik, adalah sebagai berikut :1. Tempat harus rata/datar dan bebas dari genangan air.2. Sumber hama dan penyakit kayu harus dihilangkan.3. Jarak timbunan dari lantai dianjurkan setinggi 50 cm untuk ruang kosong sirkulasi udara.4. Terlindung dari hujan dan cukup sirkulasi udara.5. Antara tumpukkan yang satu dengan yang lain harus ada ruang yang cukup untuk sirkulasi udara dan untuk memudahkan pada waktu pengambilan dan penumpukkan.6. Tinggi penyusunan dianjurkan jangan terlalu tinggi 3 meter.7. Papan/balok disusun dengan menggunakan kayu ganjel/lat (sticker). Ganjel harus dibuat dari kayu yang sehat (bebas cacat), keadaan kering, bentuk persegi dan seragam.8. Untuk papan yang sudah kering, ganjel (sticker) boleh dipasang pada setiap 8 (delapan) tumpuk papan. Ukuran ganjel (sticker) ditunjukkan pada Tabel 1.6b1.9. Antara kayu/papan yang satu dengan yang lainnya pada suatu tumpukkan harus diberi jarak antara 2 5 cm.

Tabel I.6b1 Ukuran ganjel (sticker).No.Tebal kayu/papan(cm)Tebal ganjel(cm)Lebar ganjel(cm)Jarak ganjel(cm)

1. 3 1,62,540 - 80

2.3 62,52,560 - 100

3. 64480 - 100

B. Cara penyusunan/penumpukkan kayu.Ada 2 (dua) cara penumpukkan/penyusunan kayu, adalah sebagai berikut :1. Cara Vertikal, cara ini dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :a. Penumpukkan Silangb. Penumpukkan Sandar.2. Cara Horisontal, cara ini dibedakan menjadi 4 (empat), yaitu :a. Penumpukkan sejajarc. Penumpukkan bersilang (zig-zag)b. Penumpukkan persegid. Penumpukkan segi tiga

1.5b Pengawetan Kayu.Keawetan kayu berhubungan erat dengan pemakaiannya, kayu dikatakan awet bila mempunyai umur pakai yang lama. Adapun faktor penyebab kerusakkan kayu digolongkan menjadi :a. Penyebab Non Mahluk Hidup.1. Faktor Fisik ; keadaan/cuaca alam yang mampu merusak kayu (suhu udara, panas, air dan sebagainya).2. Faktor Mekanik ; akibat proses kerja alam atau tindakkan manusia (pukulan, goresan, tarikkan dan tekanan).3. Faktor Kimia ; faktor yang mempengaruhi unsur kimia yang membentuk komponen kayu (pengaruh garam, asam dan basa) b. Penyebab Mahluk Hidup.1. Jenis Jamur ; serangan jamur yang mengakibatkan pelapukkan dan pembusukkan.2. Jenis Serangga ; serangan serangga yang memakan dan tinggal di dalam kayu.c. Alasan melakukan Pengawetan Kayu, karena :1. Kayu yang memiliki kelas keawetan yang tinggi sangat sedikit dan sulit didapat dalam jumlah yang banyak, selain itu harganya cukup mahal.2. Kayu kelas keawetan III s.d V cukup banyak dan mudah didapat dalam jumlah yang banyak. Selain itu segi keindahannya cukup tinggi, hanya faktor keawetannya saja yang kurang. Sehingga lebih efisien bila diawetkan dahulu.3. Dilain pihak dengan pengawetan kayu orang akan berusaha mendapatkan keuntungan finansial. d. Tujuan Pengawetan Kayu, adalah sebagai berikut :1. Untuk memperbesar keawetan kayu, sehingga menjadi lebih lama unsur pemakaiannya.2. Memanfaatkan pemakaian jenis-jenis kayu ber-kelas keawetan rendah dan sebelumnya belum pernah digunakan dalam pemakaian.3. Untuk mengatasi pengangguran.e. Macam-macam Metode Pengawetan.Metode pengawetan dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :1. 2. Pengawetan Metode Sederhana.a. Metode rendamanb. Metode pencelupanc. Metode pemulasan dan penyemprotand. Metode pembalutan3. Pengawetan Metode Khusus.a. Metode proses sel penuhb. Metode proses sel kosong

f.

g. Bahan Pengawet.Bahan pengawet kayu adalah : bahan-bahan kimia yang telah diketemukan dan sangat beracun terhadap mahluk perusak kayu, antara lain : Arsen (As), Tembaga (Cu), Seng (Zn), Flour (F), Chroom (Cr) dan lain-lain.Selain proses pengawetan diatas, sebetulnya finishing adalah juga merupakan tindakan pengawetan terhadap kayu, seperti meni, cat, vernis, plitur, teak oil dan sebagainya. Tetapi jika hanya difinishing fungsinya hanya melindungi atau menutup bagian luar kayu sehingga kurang mampu mengatasi faktor-faktor perusak kayu.

C. Macam-macam Perkakas dan Peralatan yang digunakan untuk Kerja Kayu

I.1c Penjelasan tentang Perkakas dan Peralatan KayuPerkakas dan peralatan disini mencakup peralatan kerja tangan (perkakas), peralatan mesin tangan (hand tools) dan mesin kayu (masinal). Didalam pekerjaan konstruksi perkakas tangan dasar dapat dibagi menjadi 6 (enam) kelompok utama :

A. Perkakas Ukur (Measuring tools).Perkakas ukur adalah perkakas yang digunakan untuk membuat tanda (mark out) pada bagian (part) benda kerja dengan pemberian dimensi sesuai dengan gambar teknik, ukuran yang tepat pada semua sisi dan gambar yang diinginkan. Macam-macam Perkakas Ukur: Penggaris lipat. Mistar baja (Steel rule). Pita pengukur (Measuring tapes). Batang ukur (Measuring rod).

B.Perkakas Penanda (Marking out tools). Perkakas penanda digunakan untuk membantu dalam membuat detail tanda seperti garis datum, garis luar dan posisi lubang (diameter), memberi tanda/penggambaran pada benda kerja.Macam-macam Perkakas Penanda: Pensil tukang Pisau Penanda (scriber). Pemberi Tanda Garis (Marking gauge)/ Perusut Jangka (dividers). Garis Kapur (Chalk line). Punches.

C. Perkakas Pemotong (Cutting tools).Alat pemotong digunakan untuk mengeluarkan kelebihan material dari benda kerja untuk membuat suatu bentuk, ukuran, dan untuk membuat model diatas benda kerja seperti sebuah lobang. Macam-macam peralatan pemotong (cutting tools): Pahat. Betel. Kikir (hand files & rasp). Gunting tipis (thin snips). Gergaji dan macamnya Ketam (Plane) Pengebor(drillinng)D. Perkakas Pendorong (Driving tools).Alat pendorong/penekan digunakan untuk menyalurkan kekuatan (forces) yang dapat membantu saat melakukan pemasangan dan pembongkaran komponen, untuk membantu dalam meluruskan dan menyetel komponen sehingga memungkinkannya untuk dipasang bersama. Macam-macam Perkakas Pendorong: Palu (hammer). Pembenam Paku (nail punch). Obeng.E. Perkakas Penjepit (Gripping tools).Peralatan penjepit digunakan untuk menahan komponen yang akan di bongkar, dipasang, dikerjakan atau disetel. Peralatan penjepit dibedakan menjadi 4 (empat) macam, adalah sebagai berikut : Bench vice. G-Clamp. Quick-action bar clamp. Sash clamp Tang (Pliers).

F. Perkakas Pengetes/Penguji (Testing tools).Terdapat banyak alat didalam bengkel kerja dan di tempat bangunan yang digunakan untuk menguji atau memeriksa komponen. Peralatan pengetes/penguji dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, adalah sebagai berikut : Siku (Frame Square). Pelurus level (Precision level). Bandul (Plumb Bob).G. Mesin-Mesin Kayu. Mesin-mesin kayu dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu sebagai berikut :1. 2. Mesin Pemotong.a. Gergaji Ayun (radial arm saw)b. Gergaji Bundar (circular saw)3. Mesin Ketam.a. Ketam Perata.b. Ketam Penebal.4. Mesin-mesin pendukung.a. Mesin Bord. Mesin Bubutb. Mesin Moulder e.Mesin Pembuat Dowelc. Mesin Amplas f. Gergaji Pita

Setelah mempelajari tentang perkakas (hand tool) diharapkan mahasiswa mampu :a. Membuat perencanaan dan menyiapkan peralatan b. Mengidentifikasi peralatan yang akan digunakanc. Memilih peralatan yang cocok dengan jenis pekerjaand. Menggunakan Peralatan hand toolse. Merawat dan membersihkan peralatan hand tools

D.Hubungan (Sambungan) Pada Pekerjaan Kayu

I.1d Pengertian sambungan pada pekerjaan kayu.Hubungan atau sambungan itu adalah untuk membuat suatu rangkaian dari beberapa batang kayu, sehingga ini merupakan sebuah konstruksi yang kokoh. Secara garis besar hubungan kayu itu dibagi menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu :1. Hubungan dalam arah lebar; hubungan ini untuk mendapatkan luas yang besar, misalnya : lantai, dinding dan langit-langit (plafond). Hubungan ini terdiri dari beberapa papan yang berjajar.2. Hubungan dalam arah panjang, hubungan ini untuk mendapatkan hubungan kayu yang menjadi panjang. Yang terdiri dari beberapa balok, kedudukkannya dalam satu garis lurus.3. Hubungan menyudut, kedudukkan kedua kayu tidak dalam satu garis lurus.

I.2d Macam-macam Sambungan kayu Sambungan Lurus/Tegak (Butt Joints).Macam-macam sambungan lurus/tegak:a. Sambungan Lurus Siku.b. Sambungan Lurus Verstek (miring 45).c. Sambungan Lurus dengan Pen Dowel. Sambungan Takik kayu (Halving Joint)..Macam-macam sambungan Takik kayu, adalah sebagai berikut :a. Sambungan Takik Kayu pada Sudut (Corner Halving Joint).b. Sambungan Takik Tidak Tembus (Stopped Halving Joint).c. Sambungan Takik Kayu Silang (Cross Halvint Joint).d. Sambungan Takik Kayu Memanjang (Scarf Halving Joint).e. Sambungan Takik Kayu Miring 45o (The Mitre Halving Joint).f. Sambungan Takik Kayu Ekor Burung (Dovetail Halving Joint). Sambungan Beralur (Housing Joint).Jenis-jenis sambungan beralur adalah sebagai berikut :a. Sambungan Beralur Menerus (Through Housing Joint).b. Sambungan Beralur pada Sudut (The Corner Housing Joint).c. Sambungan Beralur tidak Menerus (Stopped Housing Joint).d. Sambungan Beralur dan Lidah (Tongued Housing Joint). Sambungan Pen dan Lubang (Mortise and Tennon Joints).Pada sambungan pen dan lubang bidang sambungannya terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu :1. Lubang, bidang berlubang suatu kayu untuk tempat pen.2. Pen, bagian yang dibentuk sedemikian rupa pada suatu kayu lainnya untuk dimasukkan ke lubang pada kayu lainnya.Kegunaan utama dari sambungan ini, antara lain :1. Hubungan pada rangka ibu pintu dan jendela (kusen)2. Hubungan pada rangka daun jendela dan pintu3. Konstruksi pagar atau pekerjaan rangka lainnya seperti rangka dinding dalamnya.4. Rangka pada pekerjaan furniture dan rak almari.Jenis dari sambungan pen dan lubang, antara lain :a. Sambungan pen dan lubang tembus biasa b. Sambungan pen dan lubang tersembunyi Sambungan Kayu/Papan Arah Melebar (Joints used Widening).Kegunaan utama dari kayu/papan yang disambung melebar, adalah sebagai berikut :a. b. Permukaan atas mejac. Barang-barang furnitured. Lantaie. Dinding dan interior lainnya.

Macam-macam sambungan papan arah lebar dibedakan menjadi 4 (empat) :1. Sambungan arah lebar tegak (The Butt Edge Joint).2. Sambungan arah lebar dengan sekrup (Screwed Butt Edge Joint).3. Sambungan alur dan lidah (Tongued and Grooved Joint).4. Sambungan alur dan lidah lepas (The Feathered/Slip Tongued Joint).Berikut gambar macam-macam sambungan pekrjaan kayu

SAMBUNGAN ARAH MEMANJANGSAMBUNGAN BIBIR LURUS (SBL)

SAMBUNGAN BIBIR MIRING (SBM)

SAMBUNGAN ARAH VERTIKAL

SAMBUNGAN PERPANJANGAN ARAH TEGAK UNTUK TIANG(SAMBUNGAN TANPA PERKUATAN)

SAMBUNGAN ARAH MENYUDUT

E. Pekerjaan Finishing

I.1e Pengertian pekerjaan Finishing.Pekerjaan finishing pada pekerjaan kayu adalah untuk membuat suatu benda kerja atau hasil kerja menjadi rapi, indah dan terlindungi dari udara panas, air serta sinar matahari.Pekerjaan finishing harus dilakukan pada pekerjaan kayu terutama pada benda kerja atau hasil kerja yang berhubungan dengan meubel (furniture) dan komponen bangunan, misal : meja, kursi, lemari, daun jendela, daun pintu dan kusen jendela/pintu. Jenis bahan finishing ada bermacam-macam misalnya : Cat, vernis dan pelitur.I.2e Tujuan Finishing.Pekerjaan finishing pada kayu mempunyai tujuan sebagai berikut :a. Memperindah benda hasil kerjab. Melindungi benda kerja yang difinishing dari air, udara dan sinar mataharic. Untuk menarik perhatian benda hasil kerja.I.3e Penjelasan Finishing Cat.Cat dalam bentuknya yang paling sederhana adalah campuran antara zat-zat warna (pigment) dan bahan pengikat (binder). Cat modern mulai digunakan kira-kira tahun 1920-an. Penjelasan paling sederhana mengenai cat modern adalah campuran zat warna, bahan pengikat dan bahan pelarut. Binder menahan pigmen-pigmen bersama dan merekatkan cat pada permukaan.Bahan-bahan pelarut digunakan untuk melarutkan resin atau untuk mengencerkan minyak agar campuran dapat diaplikasikan pada permukaan. Bahan pelarut adalah sari dari minyak petroleum. Cat adalah cairan berwarna hitam, putih atau berwarna yang berisikan bahan pelarut, zat warna (pigmen) dan bahan pengikat (binder) yang, ketika diaplikasikan pada permukaan, menjadi kering untuk membentuk lapisan tipis (film) yang berkelanjutan.I.4e Jenis-Jenis Cat.Jenis cat yang diproduksi dibedakan menjadi 5 (lima), antara lain :1. Cat Otomotif : Dibuat untuk industri, cat otomotif cepat kering, memiliki daya tahan dan fleksibilitas yang tinggi, memiliki kualitas yang baik untuk disesuaikan ulang.2. Cat komponen dua-pack : Dibuat untuk berbagai macam penggunaan, jenis cat ini memiliki kekuatan (toughness) yang unggul dan tahan terhadap goresan dan juga sangat tahan terhadap asam-basa (acid-alkali).3. Cat Industrial : Cat jenis ini harus memiliki daya tahan yang tinggi, tahan korosif dan memiliki sifat-sifat menutup yang baik. 4. Cat Anti Korosif : Dibuat untuk area-area dimana kondisi atmosfer dan/atau cuaca sangat ekstrim, cat anti-korosif memiliki daya tahan permukaan yang sangat baik dan tahan terhadap air laut, asam, alkali dan air.5. Cat Rumah Tangga : Dibuat untuk pengecatan di rumah dan cocok untuk digunakan dalam bangunan-bangunan komersial, cat ini memiliki berbagai jenis cat akhir (finish), mudah diaplikasikan dan diproduksi dalam berbagai jenis warna. Macam-Macam Cat Rumah Tangga:1. Cat Minyak.Cat minyak berisikan zat warna (pigment), bahan pengikat (binder), bahan pelarut (solvent), bahan pengering (drier) dan pigmen pengembang (extender pigment). Jenis-jenis cat minyak yang tersedia adalah :a. Primer.Persyaratan yang harus dimiliki oleh cat primer berbahan dasar minyak Kemampuan untuk menembus dan menutupi permukaan dan memberikan daya rekat (adhesion) bagi pelapisan (coat) berikutnya. Harus disapukan dengan baik pada urat kayu guna memastikan agar udara di dalam urat kayu terbuang dan primer menutupinya. Akan menghentikan pelapisan berikutnya untuk tidak menembus permukaan dan harus menutupi permukaan dan memberikan daya tahan (hold out). Semua primers harus memiliki daya tahan yang memadai. Biasanya diproduksi untuk kayu dan logam. Untuk kayu lunak memiliki kandungan minyak yang lebih banyak untuk memungkinkan penyerapan bagian cairan dari cat ke dalam urat-urat kayu yang berpori-pori lunak. Harus memiliki daya penetrasi yang baik ke dalam sel-sel kayu. Juga harus meninggalkan cukup binder pada permukaan kayu untuk menahan pigmen bersama dan memberikan daya tahan (hold-out). Kayu keras tidak menyerap bagian cairan cat sebanyak yang dilakukan kayu lunak. Primer untuk kayu keras dapat dimodifikasi bila dikehendaki.

b. Sealer. Sealer serupa dengan primer berbahan dasar minyak dan harus menembus permukaan, meninggalkan daya tahan (hold-out) yang cukup dan memberikan daya rekat (adhesion) untuk pelapisan berikutnya. Sealer harus menutupi permukaan. Sealer dirancang untuk menghentikan pengisapan atau penyerapan pada permukaan dan memberikan landasan bagi lapisan berikutnya. Sealer umumnya diaplikasikan pada plester atau permukaan tembok (masonry). Sealer mungkin memerlukan sedikit thinner tambahan untuk membantu cat membasahi permukaan.c. Undercoat. Oil undercoat dibuat untuk digunakan di atas permukaan yang sudah dilapisi dengan primer atau sudah dicat sebelumnya. Undercoat akan menambahkan ketebalan lapisan tipis (film) dan membantu pelapisan (coating) berikutnya.Ada 2 (dua) jenis undrecoat yang dibuat, yaitu : undercoat untuk interior dan undercoat untuk eksterior. Keduanya tidak boleh digunakan secara bersama-sama. d. Flat finish.Cat minyak untuk cat akhir rata (flat finish) adalah rata dalam arti bahwa panel memiliki permukaan yang halus. Cat flat finish ideal untuk digunakan pada langit-langit dimana sedikit kerusakan atau tanda-tanda dapat terjadi. Cat flat finish tidak dianjurkan untuk digunakan di kamar mandi, dapur atau ruang cucian dimana uap atau kelembaban dapat mempengaruhi lapisan cat, dan dimana pembersihan dapat terjadi. Harus berhati-hati membersihkan permukaan lapisan dengan cat film, agar tidak menimbulkan tanda-tanda atau menggosok cat flat finish ketika membersihkannya.

e. Satin finish.Satin finish dalam arti bahwa panel memiliki permukaan yang mengkilap halus. Satin finish, juga disebut satin enamel digunakan sebagai cat akhir. Permukaan perlu dipersiapkan dengan semestinya.Cat satin finish ideal untuk digunakan di dalam kamar mandi, tempat cucian, dapur atau tempat-tempat dimana diperlukan pencucian secara teratur. Satin finish paling baik digunakan untuk ruangan interior.f. Gloss finish.Cat gloss finish atau gloss enamel finish memiliki permukaan yang halus dengan kualitas tinggi.Ada 2 (dua) jenis gloss finish, yaitu : a. Interior Gloss Finish.Cat ini memiliki tingkat kilap yang sangat baik dan tahan lama serta memiliki resistansi terhadap uap. b. Eksterior Gloss Finish.Semua cat minyak dapat diencerkan dengan menggunakan terpentin dan kuas, serta peralatan harus dibilas atau dibersihkan dengan terpentin.2. Cat Latex.Cat latex mengandung pigmen (pigment), bahan pengikat (binder), bahan pelarut (solvent), pengering (drier) dan pengembang (extender) sebagai bahan-bahan utama. Perbedaan utama antara cat minyak dan cat latex adalah binder yang dikandungnya. Binder pada cat latex dapat diencerkan atau dilarutkan dengan air. Hal ini memungkinkan kuas, roller dan peralatan lainnya dicuci dengan air.Jenis-jenis cat latex yang dibuat untuk cat rumah tangga, adalah :a. b. Primer,c. Sealer;d. Undercoat,e. Flat finish,f. Satin finish,g. Gloss finish.

Perbedaan utamanya adalah bahwa cat latex memiliki penetrasi yang terbatas ke dalam permukaan. Cat minyak, sebagaimana yang telah dijelaskan, menembus dan menyatu dengan permukaan. Cat latex memperoleh daya rekat melalui cara-cara mekanis.

Keuntungan cat latex adalah :a. Masa pengeringan yang lebih singkat,b. Tidak memiliki bau yang terlalu menyengat,c. Mudah diaplikasikan.Produk-produk yang tersedia dalam kategori cat yang diencerkan dengan air adalah :a. b. Cat Acrylic 100 persen.c. Cat Vinyl.d. Cat Vinyl/Acrylic.e. Cat Vinyl/Latex.f. Cat Latex.

Ada 2 (dua) jenis lapisan cat lainnya yang dibuat dan digunakan dalam cat rumah tangga adalah :1. Sealer Berbahan Dasar Spirtus.Stain sealing coating berbahan dasar spiritus dapat dimasukkan ke dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu :a. Pigmented Coating berbahan dasar Spirtus.b. Sealer berbahan dasar Vinyl.c. Sealer berbahan dasar Shellac.2. Universal Coating.

I.5e Sistem Pelapisan.A. Definisi Sistem Pelapisan.Sistem pelapisan (coating system) adalah pengecatan lapisan primer yang diikuti dengan undercoat, dan selanjutnya dilapisi dengan lapisan finishing. Sistem pelapisan digunakan karena sulitnya membuat dan mengaplikasikan lapisan cat (paint film) dengan ketebalan yang memadai dalam satu kali pekerjaan untuk memberikan bentuk dan kinerja yang dibutuhkan. Permukaan-permukaan yang berbeda memerlukan sistem pelapisan yang berbeda pula. Sistem pelapisan ini adalah penting untuk pengecatan. Sistem ini terutama sekali berlaku pada semua cat, dan umumnya untuk cat latex. B. Penggunaan Primer.Fungsi priming coat adalah untuk memberikan ikatan yang kuat antara permukaan dan lapisan-lapisan yang berikutnya. Oleh karena itu, primer harus diaplikasikan pada lapisan pertama (first coat) dan berfungsi sebagai sealer.C. Penggunaan Undercoat.Jenis-jenis undercoat ini diaplikasikan di antara primer dan finishing coat dan dapat juga diaplikasikan pada permukaan-permukaan yang sudah dicat sebelumnya sebelum finishing coat. Undercoat akan bervariasi tergantung pada jenis sistem yang digunakan.Oil undercoat tidak boleh digunakan pada kayu eksternal yang belum dilapisi primer (unprimed), lembar beton, bata, masonry atau permukaan yang dapat menyerap lainnya.D. Penggunaan Cat Akhir.Lapisan cat akhir (finishing) dirancang untuk memberikan perlindungan terhadap permukaan. Perlindungan dari bahan kimia, abrasi, hujan, sinar matahari, salju dan kondisi-kondisi udara lainnya. Cat finishing memberikan permukaan yang sifatnya untuk menghias dan juga digunakan untuk tujuan-tujuan identifikasi. Contoh kasus : Sebuah rumah yang memiliki lingkungan udara yang mengandung garam harus memiliki sistem pelapisan cat yang berbeda dibandingkan dengan rumah yang berada di lingkungan pedesaan. Pertimbangan harus diberikan pada pengecatan lapisan finishing kedua pada rumah-rumah yang terletak di dekat air laut. Sebelum mulai mengecat, pertimbangkanlah hal-hal berikut :1. Jenis perlindungan apa yang dibutuhkan terhadap acid, garam, karat, alkali, jamur.2. Apakah air minum akan ditampung.3. Apakah dekorasi adalah alasan utama untuk pengecatan.Ada 4 (empat) alasan utama untuk melakukan pengecatan permukaan, yaitu : Perlindungan.Perlindungan adalah alasan paling penting untuk melakukan pengecatan. Cat melindungi permukaan dengan berfungsi sebagai perintang. Cat adalah perintang ekonomis yang dapat melindungi terhadap hujan, sinar matahari, bahan kimia dan goresan. a. Perlindungan Kayu.Kayu yang terpapar pada sinar matahari untuk jangka waktu tertentu menyebabkan lapisan atas menjadi rusak dan terbuka. Cat berfungsi sebagai perintang, sehingga melindungi masuknya air, melindung paku-paku dari kondisi berkat dan melindungi kayu dari keadaan membusuk.

b. Perlindungan Masonry.Permukaan masonry terutama sekali memiliki sifat yang menyerap dan apabila terus menerus terkena basah maka akan memperlemah kekuatan integralnya. Cat dapat mencegah perembesan ini terjadi. Hal ini dapat mengarah pada masalah-masalah yang berhubungan dengan struktur dan fondasi.c. Perlindungan Baja.Permukaan baja dan galvanisasi dapat dilindungi dengan biaya yang murah melalui pemilihan sistem pengecatan yang benar. Polutan di udara atau garam keduanya mampu merusak permukaan baja dan material berlapis seng/galvanisasi. Dekorasi.Dekorasi warna dapat menciptakan perasaan senang, tenang, mual dan banyak pengaruh lainnya. Warna yang digunakan untuk mendekorasi dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu : Warna hangat, warna sejuk, warna netral. Identifikasi.Standar Australia AS.1345 adalah sistem kode warna yang digunakan untuk mengidentifikasi pipa-pipa, dapat dilihat pada Tabel 5.1.Tabel 5.1 Kode warna pada pipa Standar Australia (AS. 1345).No.Untuk LayananWarna

1.Instalasi air minumHijau emerald

2.Instalasi Udara Biru arctic

3.Oli Coklat emas

4.Instalasi kebakaranMerah sinyal

5.Instalasi uapAbu-abu perak

6.Instalasi gas Beige muda

7.Instalasi listrikOrange muda

8.Instalasi komunikasiPutih

Sistem ini adalah penting untuk mengidentifikasi pipa-pipa secara cepat dan benar untuk perawatan dalam keadaan darurat. Kemudahan untuk dibersihkan.Pemilihan sistem pengecatan dapat ditentukan oleh persyaratan mudah dibersihkan. Cat yang memiliki tingkat gloss yang sangat tinggi dan yang tahan terhadap goresan dapat digunakan di sekitar area pencucian pakaian atau dapur.

I.6e Keselamatan, Kesehatan dan Kebersihan Pekerjaan Pengecatan.Menghirup uap cat adalah penyebab utama keracunan industrial. Jangan merokok saat anda terpapar pada bahan pelarut atau uap cat. Ketika merokok, racun yang disebabkan oleh reaksi kimia akan meningkat oleh panas rokok.Jagalah kebersihan tangan setelah melakukan pekerjaan pengecatan, dengan memperhatikan beberapa hal, yaitu :1. Oleskan krim pelindung (barrier cream) pada tangan dan gosoklah dengan baik sebelum melakukan pengecatan.2. Hindari kontak dengan mulut Anda apabila tangan terkena cat.3. Bersihkan cat dari tangan sebelum makan.4. Biasakan untuk menggunakan bahan pembersih tangan dan krim pelindung pada tangan Anda. 5. Gunakan bahan pembersih tangan dengan menggosokkannya ke seluruh tangan dan keringkan dengan handuk atau kain lap bersih.6. Cucilah tangan dengan air bersih.Gunakan alat pelindung yang benar ketika melakukan penyemprotan, pembersihan atau bleaching. Sebelum melakukan penyemprotan harus memperhatikan hal-hal berikut ini :a. Ketika melakukan pengecatan dengan penyemprotan, hal yang dianjurkan untuk dilakukan adalah agar tukang cat memakai hood untuk melindungi kepala dan leher dari kelebihan semprotan.b. Alat bantu pernafasan harus dipakai ketika melakukan pengecatan dengan penyemprotan.c. Apabila bekerja di area yang sama dengan tukang penyemprot, membantu memindahkan perancah atau membersihkan area kerja, topi tukang cat dan masker wajah harus dipakai.

I.7e Pelitur (Polishing).Penggosokan secara terus menerus pada kayu menghasilkan suatu lapisan padat yang menyatu ke dalam urat kayu (grain), sehingga memberikan tingkat keindahan pada kayu yang tidak dapat diperoleh melalui cara pelapisan akhir (finishing) lain. Pengecetan dengan pelitur model Perancis memberikan hasil akhir yang indah dan cerah yang meningkatkan mutu semua perabot rumah tangga menjadi lebih indah.

Bahan Dasar Pelitur Sirlak (Shellac).Pada umumnya, shellac digunakan sebagai :a. b. Pelitur berkualitas unggul;c. Lapisan pertama penyekatan;d. Penghalang terhadap bahan-bahan finishing lain yang tertumpah ke dalam kayu;e. Penutup pada lubang-lubang simpul kayu. Prinsip Dasar Pengecatan dengan Pelitur.Prinsip-prinsip dasar pengecatan dengan pelitur, adalah :a. Kayu harus dari kualitas terbaik dan dipersiapkan dengan baik, bersih, kering, didempul (stopping up) dengan baik dan diamplas sampai halus.b. Warna (stain) harus digunakan dengan benar, cepat kering, dan disesuaikan dengan urat kayu.c. Bahan pengisi (filler) harus sesuai dengan shellac, warnanya cocok, digosok sampai halus, dibersihkan dan dibiarkan kering semalaman.d. Larutan shellac dengan kualitas terbaik harus digunakan secara tradisional dengan karet pelitur yang dibuat dengan benar, dan perhatian yang seksama diberikan saat melakukan skinning-in, bodying-up, stiffening-up dan spiriting-out. Kelebihan dan Kekurangan Finishing dengan Pelitur.A. Kelebihan finishing dengan pelitur, adalah :1. Pengecatan ini dapat memproduksi ulang perabot rumah tangga dengan lapisan akhir/penutup (finish) yang asli berasal dari abad ke-19.2. Pengecatan model ini memiliki bentuk yang sangat indah.3. Cat ini dapat dikikis dan diaplikasikan ulang (yang penting dalam pemulihan bahan-bahan antik asli).4. Pengecatan model ini dapat dilakukan dengan tangan yang hanya membutuhkan beberapa perkakas khusus untuk memungkinkan agar pekerjaan dapat dilaksanakan di mana saja.5. Pengecatan model ini dapat memberikan tingkat kepuasan mental dan jasmani yang sangat tinggi.

B. Kekurangan finishing dengan pelitur, adalah :1. Pengecatan dengan model ini saat ini menjadi sangat mahal karena biaya yang dibutuhkan untuk membayar tenaga kerja yang melaksanakan setiap pekerjaan.2. Tidak sesuai lagi dengan beberapa lapisan cat akhir (finish) yang diproduksi di zaman sekarang.3. Pengecatan dengan model ini memiliki daya tahan yang kurang baik terhadap alkohol dan permukaan perabotan untuk rumah modern tidak praktis.4. Pengecatan model ini tidak memiliki daya tahan panas terhadap lak atau urethane modern. Keselamatan, Kesehatan dan Kebersihan Pekerjaan Pelitur.A. Keselamatan.Tukang pelitur ini harus memperhatikan peringatan-peringatan yang diberikan oleh pabrik terhadap produk-produk yang dia gunakan dan memahami sifat-sifat dari masing-masing produk guna memungkinkan agar produk-produk tersebut dapat disimpan dan ditangani dengan aman.B. Kebersihan.Untuk membersihkan tangan Anda :1. Gunakan kain lap, lipatlah menjadi bantalan (pad) dan tambahkan cairan pelarut yang sesuai dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Cairan pelarut yang digunakan bervariasi sesuai dengan tingkat pekerjaan pelitur yang dilaksanakan.2. Lanjutkan dengan menyeka kedua tangan Anda dengan menggunakan kain lap sampai seluruh sisa kotoran bersih semuanya.3. Bilaslah tangan Anda dengan sabun dan air segera.Pembilasan dengan sabun dan air harus dilakukan setelah pembersihan dengan cairan pelarut karena cairan pelarut berbahan dasar spiritus dapat merusak kulit.4. Keringkan tangan secara menyeluruh dan kemudian gunakan krim tangan atau krim kulit, dengan memijatnya kepada seluruh telapak tangan dan tangan. 5. Selalu gunakan sarung tangan pelindung ketika Anda melaksanakan pekerjaan kayu dengan cairan pelarut spiritus atau larutan asam (acid solution).C. Perkakas. Perkakas-perkakas yang diperlukan untuk mempersiapkan pekerjaan pelitur adalah :1. Pallete knife yang digunakan untuk mengaduk larutan;2. Putty knife yang digunakan untuk mengaplikasikan stopping dan filler;3. Polishers quirk, yaitu sepotong kayu (dowel) yang ditajamkan untuk digunakan 4. Berbagai macam ampelas;5.Berbagai jenis zat pelarut;6.Berbagai jenis sikat; mop brush blender brush pencil brush.Bahan-bahan yang diperlukan dalam proses pengecatan dengan pelitur adalah :a. skinning-in rubbersb. boddying-up rubbersc. larutan shellacd. fillere. terpentin mineralf. amoniak 880g. acetoneh. raw linseed oil

i. stiffening-up rubberj. open weave clothk. stainl. methylated spirit (murni)m. oxalic acid powdern. peroxide 100 volo. lacquer puttyp. cotton wool

Persiapan Pekerjaan Pelitur.Untuk mendapatkan hasil pekerjaan pelitur yang baik harus melalui beberapa tahapan, sebagai berikut :A. Tahap Pendempulan.Stopping up adalah proses mengisi lubang-lubang dan retakan-retakan kecil dalam kayu. Secara tradisional, bahan-bahan seperti Bees Wax, dan shellac stopping digunakan sebagai dempul (stopping) pada kayu. Macam-macam Dempul :A.1 Dempul berbahan dasar pernis (lacquer-based putty).A.2 Dempul fibreglass.A.3 Button Shellac.

B. Tahap Pengampelasan.Ketika mengampelas kayu dengan ampelas yang dapat digenggam dengan tangan, ingatlah hal-hal berikut :1. Selalu ampelas mengikuti arah urat kayu.goresan-goresan yang disebabkan oleh pengampelasan dengan melawan arah urat kayu sulit dihilangkan dan akan terlihat ketika Anda melapisi kayu dengan stain dan pelitur.2. Hindari menekan secara berlebihan. Gunakan balok ampelas (sanding block) untuk memberikan tekanan pengampelasan yang rata terhadap permukaan kayu.3. Hindari mengampelas yang membuat bagian pinggir dan sudut menjadi terkikis terlalu dalam (rounding). gunakan jari telunjuk dan ibu jari di sepanjang bidang sisi untuk memeriksa apakah Anda telah mengampelas bagian pinggir terlalu dalam.4. Setelah selesai dengan pengampelasan, debu pada kayu harus dibersihkan sampai bersih dengan kuas.Persiapan sebelum memulai pekerjaan pelitur :a. Gunakan kertas ampelas grade sedang (No. 100) untuk mulai mengampelas kayu setelah goresan-goresan dan bagian-bagian yang mengalami cacat dalam diratakan.b. Lanjutkan mengampelas, dengan menggunakan kertas ampelas yang lebih halus (No. 120 hingga 180).c. Bersihkan debu di permukaan kayu hingga bersih dengan menggunakan kuas.d. Dengan menggunakan kain lap bersih, bersihkan permukaan kayu.Kini permukaan kayu sudah harus dalam keadaan mulus baik saat dilihat maupun saat disentuh dan, oleh karena itu, sudah siap untuk pekerjaan proses pewarnaan (staining) dan pelapisan dengan pelitur.C. Tahap Pemberian Warna.Tujuan staining dalam proses pelapisan dengan pelitur adalah untuk memberikan hasil akhir dengan warna yang merata, sehingga menonjolkan dan memperlihatkan keindahan alami kayu.Stain tradisional terdiri dari :1. Sudan stain2. Oil stain3. Art oil4. Nigrosine5. Coomarssic6. Polar stain7. Spirit atau alcohol stain8. Waxoline

Tabel 5.3 Macam-macam Stain yang digunakan.Jenis stainBahan pewarnaBahan Pengikat (Binder)Bahan Pengurang (Reducer)Waktu pengeringan (jam)Dampak terhadap serat kayu

Celupan (atau bahan pelarut) NGR

Minyak

Diberi zat pewarna

Air (lama)

Air (baru)

Pernis (lacquer)Celupan

Zat pewarna

Zat pewarna

Celupan asam (Acid dye)

Celupan asam baru (yang sudah dipatenkan)

Zat pewarna

Tidak ada

Minyak linseed

Polyurethane

Tidak ada

Tidak ada

Nitro-cellulose

Bahan pelarut khusus

Terpentin mineral

Terpentin mineral

Air

Air dan bahan pelarut

Lacquer thinner

0.08

6-24

4

6-24

1

0.25Tidak meningkatkan urat kayu

Tidak meningkatkan urat kayu

Tidak meningkatkan urat kayuMeningkatkan sebagian besar urat kayu

Sedikit meningkatkan urat kayu

Tidak meningkatkan urat kayu

D. Pengisian dengan Filler.Tabel 5.4 Macam-macam Filler Pelitur.FillerBahan dasar kimiaBahan pelarutBahan campuran

One-pot plastic filler

Filler kayu berbahan dasar minyak

Polishers own filler

Filler abad ke-19Minyak polyurethane

Raw linseed oil

Gold size (3 bagian) raw linseed oil (2 bagian) terpentin murni (1 bagian)

Gold size methylated spiritTerpentin mineral

Terpentin

Terpentin

Methylated spirit dan airSilika dan zat warna tanah

Silika dan zat warna tanah

Silika dan zat warna tanah

Plester Paris dan zat warna tanah

E. Pelapisan (Coating).Setelah filler dibiarkan mengering dan keras, kayu dapat disiapkan untuk pekerjaan pelitur model Perancis. Berikut adalah langkah-langkahnya :1. Pemeriksaan permukaan;2. Pembersihan filler yang masih tersisa;3. Melapisi permukaan dengan pelitur.Lapisan pelitur digunakan untuk menutupi permukaan kayu yang sudah diisi dengan filler. F. Persiapan Pelitur dengan Shellac.Tabel 5.5 Campuran Pelitur yang Normal.Jenis Shellac (gram)Methylated spirit murni (liter)

Campuran umum1751

Tukang pelitur yang berpengalaman150 2001

Tukang pelitur pemula120-1501

Tahap Penyimpanan.Simpanlah pelitur shellac dalam wadah yang terbuat dari gelas atau batu. Shellac ini harus disimpan di lokasi yang sejuk dan gelap karena cuaca panas dan terang dapat merusak sejumlah sifat dari shellac.1. membuat pelitur menjadi rapuh saat digunakan.2. Keterpaparan pada cahaya yang terang membuat warna pelitur menjadi lebih gelap.3. Pelitur yang sudah lama sangat sulit dilarutkan.4. larutan shellac memiliki daya tahan yang lebih lama dari pada serpihan-serpihan shellac. Tahap Pemolesan Pelitur.


Top Related