Download - Boneka (Complete)

Transcript

Boneka

Boneka

1.0 Pengenalan

Boneka (dari bahasa Portugis boneca) adalah sejenis mainan yang dapat berbentuk macam-macam, terutamanya manusia atau haiwan, serta tokoh-tokoh fiksi.

Boneka bisa dikatakan salah satu mainan yang paling tua, kerana pada zaman Yunani, Romawi ataupun Mesir kuno saja boneka sudah ada. Namun fungsi, bentuk, maupun bahan pembuatnya ternyata berbeda sekali antara dulu dan sekarang.

Umumnya boneka dibuat sebagai mainan anak-anak, namun kadang-kadang digunakan untuk fungsi ritual yang berhubungan dengan alam atau hal-hal yang bersifat gaib ataupun mistik misalnya berupa upacara ritual keagamaan pada zaman dulu, permainan jelangkung, sihir ataupun upacara pemanggilan roh.

Seringkali boneka ditemukan pada makam-makam kuno atau situs-situs sejarah maupun prasejarah.

Boneka juga merupakan media yang biasa digunakan di masyarakat umum untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Biasanya pesan-pesan tersebut dikemas dalam bentuk dongeng, film atau pertunjukan boneka secara langsung.

2.0 Perkembangan Boneka Dari Zaman Ke Zaman

Masa 3000-2000 SM: Pada zaman ini, boneka umumnya dibuat daripada tanah liat, tulang, maupun patahan kayu, ataupun potongan kain. Bentuknya masih amat sederhana dan memiliki fungsi ritual. Contohnya di Yunani dan Romawi kuno. Setiap anak perempuan harus memiliki boneka, kemudian dibuatkan bajunya, dan wajib menyimpannya hingga menjelang pernikahan. Saat menjelang pernikahan, boneka itu wajib diletakkan di altar Artemis (untuk orang Yunani) ataupun altar Diana (untuk orang Romawi) untuk upacara keagamaan. Di Mesir kuno, boneka digunakan sebagai pengganti korban manusia.

Masa 600 SM Pada zaman ini mulai ada boneka yang bajunya sering di tukar ganti, dan kaki serta tangannya boleh digerakkan. Fungsi boneka masih sama seperti pada zaman sebelumnya, iaitu untuk upacara ritual. Boneka merupakan gambaran humanis.

Masa Abad ke-5Inilah abad pertengahan. Bahan boneka dari kayu mula terhasil. Fungsi ritual boneka masih terasa pada zaman ini. Seperti di Mexico, bonekanya digunakan untuk perayaan Natal. Bagi suku Indian Hopi, boneka menjadi sumber penting dalam upacara kesuburan (memohon supaya diberikan kesuburan atau kemakmuran).

Abad ke-14Boneka moden mulai muncul di Eropah bentuknya sangat berbeza dengan boneka yang ada sebelumnya. Wajahnya cantik dan halus seperti manusia, serta berdada. Pada zaman ini boneka tidak lagi bersifat ritual, Oleh itu, boneka menggunakan baju atau gaun dan rambut yang benar- benar mirip dengan moden pada zaman itu. Tidak ramai para bangsawan menggunakan boneka untuk dipamerkan sekaligus mempopularkan boneka di negara mereka (memandangkan pada masa itu majalah moden belum ada). Ini seperti yang dilakukan oleh ratu Perancis, Isabeau dari Bavaria, di hadapan ratu Inggeris.

Abad ke-15Kalau pada zaman sebelumnya boneka dibuat untuk simpanan peribadi, mulai zaman ini ianya dikomersialkan. Fungsinya pun telah bertukar dari ritual dan moden menjadi permainan. Dalam sejarah tercatat, pembuat boneka secara komersial pertama berada di Jerman. Kota-kota yang memproduksinya adalah Nuremberg, Augsburg, dan Sonneberg. Bersamaan dengan itu kilang pembuatan boneka terbentuk sehingga terdapat aturan standard dalam membuat dan memasarkan boneka. Penampilan boneka-boneka yang diproduksi di Jerman semasa itu umumnya seperti wanita.

Abad ke-16Bahan dan mutu boneka terus diperbaiki. Pada tahun 1636 mulai tercipta boneka yang rambutnya dibuat daripada rambut wanita sebenar.

Abad ke-17Pada zaman ini, boneka bukan hanya berbentuk wanita anggun, tetapi juga bentuk lain seperti bayi dengan baju tidur atau patung kecil dengan kostum kelasi. Penampilan boneka tidak lagi sekaku dulu. Bahannya juga tidak lagi menggunakan kayu atau tanah liat, tetapi dari kulit lembut (soft leather) dan lilin supaya kulitnya tampak seperti manusia. Selain dari mata yang sudah boleh digerakkan, boneka juga sudah mula boleh mengeluarkan suara tangisan dan berjalan.

Abad ke-18Pada zaman ini sudah mulai tercipta boneka yang boleh menyebut perkataan "Papa" dan "Mama" apabila ditekan. Bunyi Ini terhasilkan dari kotak suara rekaan Johann Nepomuk Maelzel pada tahun 1827. Selain itu, bahan yang digunakan untuk membuat boneka semakin variatif. Selain lilin dan soft leather, porselin, seramik dan sebagainya.

Abad ke-19Perkembangan boneka semakin berkembang maju. Para pembuat boneka saling bersaing untuk menghasilkan yang terbaik. Oleh kerana itu, pelbagai karakter boneka muncul di pasaran. Antara yang terkenal adalah "Kewpie" (1913), boneka anak kecil yang berpipi tembam dan berperut besar buatan Rose O'Neill dari Amerika. "Raggedy Ann" (1918), boneka kain buatan Johny Gruelle yang mencerminkan kebaikan, keberanian, dan kejujuran, serta "Bye-Lo Babby" (1922), boneka bayi baru lahir yang boleh memejamkan mata pada waktu tidur buatan Grace Putnam dari Jerman. Pelbagai ekspresi dan elemen wajah boneka semakin lengkap.

Abad ke-20Pada zaman ini, boneka di pasaran kebanyakan dibuat dari plastik dan vinil. Kelebihan boneka tidak hanya dalam ekspresi tetapi juga style. Contohnya Barbie yang muncul tahun 1959 diciptakan oleh Ruth Handler. Boneka remaja tersebut memiliki aksesoris, baju dan perlengkapan yang bermacam-macam, dan rambutnya boleh dicuci, disikat sama seperti rambut manusia.

Festival bonekaDi beberapa negara, boneka tidak hanya dipamerkan atau dimainkan secara perorangan. Tetapi dirayakan bersama. Misalnya di Jepun ada perayaan khusus iaitu Hina Matsuri (festival boneka). Hina Matsuri diadakan pada setiap 3 Mac dan sering dinamakan "festival anak perempuan". Pada tarikh itu setiap keluarga yang memiliki anak gadis mempamerkan koleksi boneka mereka dan berdoa supaya anak gadis mereka menempuh alam dewasa dengan penuh kegembiraan. Di India terdapat festival boneka yang bernama "Navaratri". Sesuai dengan namanya "Navaratri", atau 9 malam, perayaan itu memang diadakan selama 9 malam untuk menghormati para dewi, yakni Durga, Lakshmi, dana Saraswati

3.0 Jenis-jenis Boneka

Boneka boleh digunakan sebagai alat bantu mengajar yang berkesan terutama untuk pelajaran Bahasa atau Pendidikan Moral. Beberapa jenis boneka boleh dihasilkan untuk kegunaan guru termasuklah;(a) Boneka Tangan (b) Boneka Lidi/ kayu (c) Boneka Jari(c) Boneka Bertali (d) Wayang Kulit

a) BONEKA TANGAN Sarung tangan boleh digubah menjadi badan dan anggota boneka.

Semasa menggunakan boneka jenis ini jari dimasukkan ke dalam sarung tangan itu dan gerakkan untuk menghidupkan anggota boneka.

Hand Puppet atau boneka tangan boleh berbentuk binatang untuk diperkenalkan kepada kanak-kanak tentang binatang seperti lembu, kuda, ayam, kambing dan sebagainya.

Dibuat dari bahan yang lembut dan dapat dicuci. Hand puppet atau boneka tangan, boleh menghiburkan kanak-kanak.

Selain mengeratkan hubungan kekeluargaan dapat juga melatih mereka berekspresi dan membantu kanak-kanak bertutur dengan lebih cepat.

b) BONEKA LIDI Boneka ini diperbuat daripada bahan yang keras atau tebal.

Kemudian lidi panjang diletakkan pada badan boneka termasuk pada anggota-anggota tertentu yang akan digerakkan semasa menggunakannya, boneka dijulang pada lidi utama dan lidi-lidi yang lainnya digoyangkan untuk menggerakkan anggota badan boneka tersebut.

c) BONEKA JARI Boneka kelainan yang paling mudah dan sesuai untuk memakai pada setiap jari.

Biasanya, boneka jari tidak mempunyai tempat untuk bergerak dan terdiri daripada satu bentuk silinder yang berlubang untuk menutup jari.

Boneka seperti ini mempunyai kegunaan yang terhad dan kebanyakkan digunakan di prasekolah semasa menceritakan kepada kanak-kanak.

d) BONEKA BERTALI Boneka Bertali atau marionette diperbuat daripada bahan-bahan keras seperti paper mache, plaster-of-Paris atau kayu.

Tali-tali halus disambungkan kepada bahagian-bahagian boneka yang boleh bergerak. Semasa digunakan, tali-tali itu ditarik-tarik untuk membuat anggota-anggota boneka tersebut bergerak.

e) WAYANG KULIT Wayang Kulit adalah satu bentuk teater tradisional yang menggunakan prinsip cahaya dan bayang.

Bayang-bayang daripada patung-patung kulit yang terdiri dari pelbagai watak methologi dan khayalan dilarikan oleh seorang Dalang.

Persembahan wayang kulit selalunya diiringi oleh satu kumpulan muzik paluan atau gamelan dan juga alat tiupan (serunai) atau alat bertali (rebab).

4.0 Prinsip Dasar yang Harus Dipegang Seorang Puppeteer

Beberapa prinsip dasar yang harus dimiliki oleh seorang puppeteer adalah:

1. Mempunyai stamina yang baikDalam setiap kegiatan, seorang puppeteer akan berkonsentrasi pada beberapa aktivitas sekaligus dalam durasi waktu tertentu seperti mengatur suara, mengatur gerak boneka dan mengatur jalannya cerita yang sedang berlangsung.

2. Mempunyai kreativitas dan imajinasi yang tinggiSeorang puppeteer tidak hanya dituntut bisa memainkan boneka tetapi sekaligus harus bisa membuat sebuah alur cerita yang menarik dan mampu menyesuaikan alur cerita berdasarkan situasi dan kondisi yang terjadi selama kegiatan berlangsung.

3. Mempunyai kemampuan komunikasi yang baik.

5.0 Teknik Dasar Dalam Menggunakan Boneka

Menjadi puppeteer dapat dikatakan gampang-gampang susah kerana untuk memainkan sebuah boneka itu memadukan suatu ketekunan dalam berlatih baik secara teknis maupun non teknis. Di bawah ini akan diterangkan teknik yang harus diketahui oleh seorang puppeteer.

1. Cara Berdiri (Standing up Straight) Tangan Puppeteer adalah sebagai penyangga tubuh boneka atau tulang punggung boneka.

a. Posisi tangan tegak lurus, sehingga badan boneka akan tegak.

b. Antara pergelangan tangan dengan jari tangan harus membentuk sudut 90 darjat supaya wajah boneka tidak tengadah ke atas.

Jangan menurunkan atau mengubah posisi tangan atau jari ketika sedang melakukan dialog dengan audiens, kerana akan mematikan karakter boneka.

Gunakan tangan kanan sebagai tulang punggung boneka, kecuali yang sering menggunakan tangan kiri atau kidal.

2. Fokus Mata atau Eye Contact Puppeteer mempelajari pentingnya dan keahlian memfokuskan boneka yaitu mengetahui bagaimana menampilkan boneka sehingga audiens percaya bahawa boneka melihat ke arah manapun yang diinginkan.

a. Tatap audiens secara menyeluruh sambil berjalan, dan sekali-kali berhenti pada salah satu audiens dan mulai dengan sapaan yang akrab.

b. Pilih salah satu audiens untuk diajak bicara sebagai perkenalan, dengan gerakan seperti ini akan lebih mencairkan suasana sehingga audiens akan terfokus pada boneka.

c. Atur jarak tatapan antara boneka dengan audiens (sekitar 50 cm). Keterangan: Dengan memfokuskan mata boneka kepada audiens, maka audiens akan tetap terpusat pada boneka bukan pada puppeteer.

3. Cara berbicara atau Lip-sync Puppeteer mempelajari dasar-dasar membuka dan menutup mulut untuk melakukan dialog dan belajar melatih lip-sync (menyesuaikan gerakan mulut) dengan bantuan musik atau tanpa musik.

a. Mulai berlatih dari mengucapkan angka dan huruf sampai gerakan mulut boneka terlihat luwes dan puppeteer nyaman dalam menggerakkannya (tidak kaku). b. Tingkatkan latihan berbicara dengan kata-kata sederhana terlebih dahulu. Seperti, HALO.... HAI....dan lain sebagainya.

c. Mulai berlatih tanya jawab dengan lawan bicara, lakukan berulang kali sampai mulut boneka terlihat luwes ketika melakukan gerakan berbicara dan puppeteer nyaman saat menggerakkannya.

d. Sesuaikan gerak mulut boneka dengan yang diucapkan oleh puppeteer (adanya keharmonisan gerak mulut boneka dengan ucapan puppeteer).

Catatan: 1. Hindari membuka mulut boneka terlalu lebar pada saat berbicara, lakukanlah secara wajar saja. 2. Jangan biarkan mulut boneka terbuka terus pada saat berdialog dengan audiens.

4.Cara Berjalan (Walking) Belajar untuk menampilkan cara berjalan yang "nyata" dari boneka, bahkan ketika sebenamya boneka tersebut tidak menggunakan kakinya untuk berjalan.

a. Gerakkan tangan dengan diayun turun-naik secara wajar, dan secara bersamaan gerakkan pula kepala boneka ke kiri dan ke kanan dengan luwes (jangan berlebihan menggerakkan puppet).

b. Mulai latihan berjalan dengan langkah perlahan-lahan dan secara bersamaan pula puppeteer harus tetap memperhatikan posisi boneka sehingga badan boneka akan tetap normal.

c. Berlatih berjalan dengan tidak langsung lurus dari titik satu ke titik lain, tetapi harus ada ruang gerak untuk berhenti sejenak, kemudian menatap audiens atau melakukan gerakan lainnya.

Catatan: Untuk gerakan berlari secara teknis sama dengan gerakan berjalan tetapi gerakan tubuh boneka lebih cepat.

6.0 Cara Membuat Boneka Clay Tepung Lapisi permukaan meja tempat kita bekerja dengan selembar plastik. Gunanya supaya clay tepung tidak menempel pada permukaan meja dan mempermudah pekerjaan kita membuat boneka atau bentuk-bentuk lain. Apabila dirasa perlu, taburkan sedikit resep kering adonan clay (3 jenis tepung dan benzoat) di atas plastik agar adonan clay tidak mudah menempel.Peralatan lain: lem putih, lidi atau tusuk gigi, selembar plastik untuk alas kerja, cat warna kulit dan warna lain untuk baju, sepatu dan rambut.

Pertama-tama, buat badan boneka dulu. Ambil clay, bentuk seperti gambar di atas. Apabila boneka yang dibuat berukuran di atas 3 cm dari kaki ke kepala, maka dibutuhkan semacam rangka / penyangga untuk kepala, kedua kaki dan bila diperlukan juga penyangga untuk kedua tangan.Boneka ini ukurannya dari hujung kepala ke ujung kaki 8,5 cm jadi guna lidi untuk rangka penyangga. Selain lidi, tusuk gigi atau kawat juga bisa dipakai.

Tusukkan satu batang lidi ke hujung runcing badan boneka(gambar sebelah), tusukkan hingga kira-kira 1/3 atau 1/2 ke dalam badan boneka. Jemur atau angin-anginkan beberapa lama hingga bahagian badan boneka ini cukup kering.

Beri sedikit lem putih untuk menempelkan kepala ke badan (gambar sebelah). Pakai tusuk gigi atau lidi untuk membubuhkan lem secara rapi. Ambil clay untuk kepala, bentuk bundar lalu tusukkan ke badan boneka (lihat gambar). Apabila memakai cetakan dari sedotan untuk mulut, lakukan sekarang pada saat adonan bagian kepala masih basah. Lakukan hal yang sama untuk bahagian mata apabila memakai manik-manik sebagai matanya. Pada boneka ini mata dan mulutnya digambar pakai spidol permanen / permanent marker, jadi bahagian itu dilakukan nanti pada saat kepala bonekanya sudah benar-benar kering. Ambil sedikit clay untuk hidung. Bentuk bundar.Beri setitik lem putih memakai bantuan tusuk gigi di wajah boneka dimana hidung akan dilekatkan. Lekatkan hidung boneka, buat lubang hidungnya memakai ujung tusuk gigi. Ambil sebahagian kecil clay untuk telinga, bentuk bundar. Lekatkan di kepala dengan setitik lem putih, tekan sisi telinga yang melekat pada kepala. Menekannyai bisa pakai bantuan hujung lidi atau tusuk gigi di bahagian tumpulnya. Atau memakai alat khusus clay. Setelah itu digamkan boneka mendatar di atas meja selama pengeringan.

Buat dua pipa dengan panjang dan ketebalan yang sama untuk kaki boneka. Tusukkan pada lidi untuk kaki (gambar sebelah). Usahakan supaya lidi tetap berada di tengah-tengah bahagian kaki. Tusukkan sepasang lidi pendek di kedua hujung kaki (seperti gambar sebelah). Biarkan hingga seluruh bahagian ini (kepala, badan dan kaki) hingga benar-benar kering.

Sementara itu ambil adonan clay untuk sepatu. Bagi menjadi dua bola berukuran sama. Letakkan di atas permukaan yang rata sambil membentuk satu hujungnya sehingga menjadi seperti gambar sebelah. Tekan bahagian yang lebih kecil dengan hujung kelingking sehingga permukaannya menjadi lebih rendah dari bahagian sepatu yang lebih besar. Tusukkan hujung kuas atau lidi tebal ke dalam sepatu boneka. Bahagian ini nantinya akan dilekatkan pada lidi yang menempel di kaki bahagian bawah.

Biarkan sebentar di atas permukaan yang rata hingga sepasang sepatu boneka ini menjadi cukup kering (rupanya mirip sepatu Mickey Mouse).

Buat rok dengan menggiling clay (di sini gunakan botol gelas bekas sirup) membentuk persegi panjang. Potong pinggir-pinggirnya dengan pisau sehingga bentuk persegi panjangnya rapi. Beri lem di tengah-tengah badan boneka bahagian depan. Tempel bahagian tengah rok di sini, lalu tempel sepanjang sisi atas rok ke badan boneka sampai kedua hujung rok bertemu di badan bahagian belakang. Clay bisa sedikit ditarik-tarik kalau panjang roknya kurang. Biarkan kering seperti gambar sebelah kiri ini.Setelah sepatu terpasang, boneka clay akan tampak.Usahakan untuk mengeringkan boneka dalam keadaan berdiri (tapi bahagian ini agak sedikit untung-untungan. Kadang-kadang boneka bisa berdiri tegak tapi kadang-kadang nggak sukses dan terpaksa harus ditambahkan standar dari clay kalau mahu bonekanya bisa berdiri).

Bentuk lengan seperti gambar sebelah kiri. Membentuk jari-jari dengan bantuan hujung pisau yang tajam dan lancip. Buat lengan bajunya. Tempelkan lengan memakai lem putih ke bahu boneka.

Sekarang boneka clay tepung menjadi seperti ini. Bahagian yang diberi lem pada lengan adalah di pangkal dan di antara kedua tangan. Sebatang sedotan plastik yang sudah dibedakkan sedikit tepung disisipkan di lengan kiri boneka kerana nantinya boneka ini akan memegang sesuatu di bahagian tersebut.Pasang rambut dan keringkan. Untuk boneka sebesar ini (8,5 cm) dibutuhkan waktu yang lama untuk mengeringkan. Waktu pengeringan juga dipengaruhi keadaan cuaca. Boneka ini makan waktu hampir 3 hari untuk benar-benar kering (dan cuacanya sekarang sedang panas. Kalau cuaca mendung mungkin butuh waktu lebih lama.Gambar mata dan mulutnya memakai pensil terlebih dulu lalu kalau sudah puas baru pakai spidol permanen. Boneka ini tidak di vernis (dibuat mengilat). Warnai sepatunya memakai cat air, cat poster atau cat akrilik.

Si Kriwil sudah siap jalan-jalan mahu silaturahmi Lebaran.

7.0 Cara Membuat Boneka Dengan Limbah Kertas Boneka merupakan reflika wajah yang digunakan pada wajah untuk memerankan suatu karakter.

Boneka biasanya digunakan untuk pertunjukan boneka dalam membawakan peran-peran tertentu. Boneka juga sering digunakan oleh anak-anak untuk bermain dengan sesamanya, seperti melucu dan menakut-nakuti temannya.

Berbagai karakter boneka sering kita jumpai, ada wajah menakutkan, wajah lucu, wajah tua, wajah sedih dan ada juga wajah/muka binatang.

Bentuk boneka dapat dibuat dengan berbagai media/bahan, di ataranya dari kayu, plastik, karet, fiberglass, kertas, dan lain-lain.

Berikut ini mari pelajari membuat boneka dengan memanfaatkan limbah kertas. Untuk membuat boneka dengan bahan kertas terlebih dulu harus dibuatkan acuan/cetakan dari tanah liat. Cetakan tidak usah dibuat terlalu halus, buatlah wajah-wajah yang unik dan lucu.

Bahan yang diperlukan dalam membuat boneka kertas, antara lain : satu kilo gram kertas, lem kertas dari tepung kanji, air dan cat warna. Alat-alat yang diperlukan dalam dalam membuat topeng kertas, yaitu cetakan dari tanah liat, gunting, kuas, dan ember.

Cara membuat boneka kertas : Ambil cetakan yang telah disiapkan dan mulailah membuat boneka.

Untuk lapisan kertas pertama, ambilah kertas selebar wajah topeng yang hendak dibuat dan celupkan ke dalam air, kemudian ditempel pada permukaan cetakan perlahan-lahan mengikuti lekukkan bentuk cetakan.

Lapisan kertas kedua dan seterusnya, menggunakan potongan kertas kecil-kecil dan diberi lem agar melekat dengan kuat. Selama penempelan kertas, perhatikan dan ikuti lekukan-lakukan bentuk wajah topeng pada cetakan agar bentuk topeng nampak jelas.

Setelah selesai tahap penempelan kertas, jemurlah dan anginkan agar bentuk topeng menjadi kering. Bila sudah kering lepaskan boneka lapisan kertas dari cetakannya dan rapikan pinggirnya dengan gunting.

Tahap terakhir, mengecat muka topeng sesuai dengan warna karakter yang diinginkan, misalnya alis diberi warna hitam, bibir warna orange, kulit wajah dengan warna putih, dan sebagainya.

Jenis warna yang digunakan, boleh dengan cat minyak atau dengan cat air (acrelyc).

Setelah selesai diberi warna dan bila warnya sudah kering, beri lubang pada bahagian mata dan hidung untuk melihat dan bernafas bagi pemakainya. Di pinggir samping kiri kanan dekat mata diberi tali karet sebagai pengikat saat dipakai.

8.0 Cara Membuat Skrip Mengenai Boneka Sebuah skrip boneka berbeza daripada novel dan cerpen atau puisi. Bagi novel dan cerpen, pembaca akan dijelaskan secara terperinci tentang sesuatu situasi dan latar bagi sesuatu peristiwa yang berlaku melalui penerangan pengarang, manakala dalam sesebuah naskhah drama yang mengandungi boneka, seseorang pembaca hanya akan diberikan gambaran umum (deskripsi) tentang sesuatu situasi, latar atau tempat, dan dialoglah yang akan menyampaikan mesej dan pemikiran pengarang. Hal inilah yang membezakan drama yang mengandungi boneka daripada karya sastera yang lain.

Sememangnya sifat sesebuah naskhah drama boneka digerakkan oleh dialog. Pemikiran atau gagasan pengarang disampaikan melalui dialog pelakon (watak-watak) yang berinteraksi dalam sesebuah drama boneka.

Sebuah naskhah drama boneka yang baik akan dapat memberikan gambaran jelas tentang pemikiran pengarang melalui unsur-unsur dramatik dalam dialog yang dihasilkan.

Unsur dramatik bermaksud diksi atau ungkapan yang boleh membangunkan konflik dalam drama boneka seperti dialog yang menimbulkan perasaan marah, gembira, lucu, dan seumpamanya. Sebuah drama boneka yang baik juga harus mempunyai unsur suspens, ketegangan dan seharusnya mampu membina rasa ingin tahu pembaca atau penonton.

Skrip drama boneka mempunyai formatnya yang sendiri. Kita wajar mengikut format yang standard apabila menulis skrip supaya ia mudah dibaca, difahami oleh pengarah drama dan yang penting ia menunjukkan yang anda memahami genre sastera yang anda tulis.

Dalam format penulisan skrip, kita perlu memuatkan perkara-perkara yang berikut:a) Muka surat judul yang mempunyai judul drama boneka, nama penulis, judul sumber asal (novel) jika skrip drama boneka itu karya adaptasi, nama dan tempat terbit (jika diterbitkan) dan tahun.b) Sinopsis. Kita perlu juga menulis sinopsis atau ringkasan drama boneka (kira-kira 150 patah perkataan). Sinopsis ini perlu memberikan maklumat tentang watak, tema dan perjalanan cerita dan yang penting mampu menarik minat pembaca untuk membaca seterusnya skrip drama boneka kita.c) Watak dan senarai watak kita perlu memberikan senarai watak yang terlibat dalam drama boneka serta deskripsi ringkas tentang perwatakannya seperti bentuk fizikal, usia dan sifat-sifat tertentu watak itu.d) Pecahan babak juga perlu. e) Adegan atau babak sesebuah drama boneka berlaku dalam satu ruang tempat, masa dan watak. Oleh itu, ruang tempat, masa dan watak perlu juga diberitahu sebelum sesuatu adegan itu bermula.f) Format atau stail menaip skrip terdapat beberapa bentuk. Lihatlah bentuknya daripada beberapa skrip yang pernah baca sebelumnya.


Top Related