Download - Editorial Tb Dan Permasalahnnya
-
7/21/2019 Editorial Tb Dan Permasalahnnya
1/3
TUBERKULOSIS KEBAL OBAT
(Multi Drug Resistens Tuberkulosis)
Dr Antonius Sianturi, Sp.P
PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TB) sampai sekarang masih merupakan masalah kesehatan masyarakat
dunia. WHO melaporkan, saat ini di seluruh dunia teradi peningkatan kasus TB se!ara umum
dan "#$ dari kematian penderita TB teradi di negara berkembang. %ronisnya %ndonesia yang
sebelumnya peringkat ke&', tahun *+ naik menadi peringkat ke& + dalam umlah kasus TB.
pakah hal ini berarti ada yang salah dalam tatalaksana program TB di %ndonesia ataukah oleh
karena peningkatan kasus lain seperti H%- dan diabetes atau disebabkan oleh praktik medik
kedokteran yang substandard Berkaitan dengan upaya pengendaliannya, hari TB sedunia yang
diperingati setiap + Maret seharusnya menadi momen penting dalam meningkatkan komitmen
dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengendalian penyakit TB. /ilihan tema global
0Temukan TB, Indonesia Sehat dan Hebat uga bertuuan untuk mengaak seluruh masyarakat
bergerak bersama se!ara akti1 mendukung program pengendalian tuberkulosis.
TB adalah salah satu indikator keberhasilan program Milenium De2elopment 3oal4s
(MD345) yang harus di!apai %ndonesia sehingga penurunan angka kesakitan dan kematian
akibat TB adalah bagian yang sangat penting untuk diupayakan. 5ebenarnya bila dibandingkan
dengan tahun *"", saat ini telah di!apai keberhasilan pengendalian TB di %ndonesia. Hasil ini
banyak mendapat puian, bahkan beberapa tokoh penting dunia yang salah satu diantaranya
adalah 5eken /BB Ban 6i Moon memberikan apresiasi langsung kepada %ndonesia atas prestasi
yang telah di!apai. 7amun, apakah benar prestasi tersebut telah sesuai dengan dilapangan
selain itu apakah data&data yang dianalisis sesuai dengan kondisi sebenarnya dilapangan
/ernyataan ini tentu beralasan apabila dibandingkan dengan kondisi real dilapangan yang se!arakasat mata menunukkan umlah kasus TB belum menunukkan penurunan yang berarti,
ditambah lagi dengan semakin merebaknya kasus TB kebal obat.
BENANG MERAH PELAYANAN TB ?
Berbagai trobosan sebenarnya telah dilakukan untuk pengendalian TB, namun masih
banyak hal belum tertangani bahkan satu dari tiga kasus TB tidak terdeteksi oleh program. 5atu
dari ' kasus TB masih berakhir dengan kematian, termasuk kematian 8. 9anita setiap
tahunnya. Berbagai pelatihan, 9orkshop, dan pertemuan ilmiah yang diselenggarakan berbagai
instansi:6emenkes uga sudah dilakukan dengan harapan %ndonesia bisa menadi lebih baik
dalam tatalaksana TB se!ara komprenhensi1. 7amun yang pasti dengan peningkatan mutu
pelayanan kesehatan sesuai standar, perbaikan menagemen terpadu pada unit pelayanan
kesehatan dan peningkatan pengetahuan tentang TB serta peran masyarakat dan ketaatan
tatalaksana TB sesuai standard merupakan 1aktor penentu keberhasilan pengendalian TB. ;uur
saa ketaatan prosedural oleh petugas medik:paramedik nampaknya belum seperti yang
diharapkan. 5e!ara personal, masih ada dokter yang melakukan pengobatan TB yang tidak sesuai
1
-
7/21/2019 Editorial Tb Dan Permasalahnnya
2/3
dengan International standard tuberculosis care (ISTC) ataupun Directly Observed Treatment
Short-course (DOTS! /adahal se!ara de1a!to, negara lain yang telah menalankan standard ini
se!ara konsisten, telah menuai kesuksesan dalam pemberantasan TB! Bagaimana dengan
%ndonesia yang kerapkali tertinggal dalam bidang kesehatan, apakah kita belum bisa menadi
pelopor layanan kesehatan yang baik
APA PENYEBAB TB PARU RESISTEN OBAT ?
Merebaknya kasus MDR TB dalam 8 tahun belakangan ini adalah sinyal bagi seluruh
pelaksana program TB untuk bergerak bersama dengan usaha yang lebih nyata dan konsisten
dalam pengendalian TB.
-
7/21/2019 Editorial Tb Dan Permasalahnnya
3/3
diagnostik TB 6ebal Obat. 5umber daya terlatih yang handal dibidang ini, uga sudah tersedia
untuk menunang se!ara penuh kegiatan layanan TB kebal obat. Tentunya, motto 0men!egah
lebih baik dari pada mengobati? tetap menadi a!uan dasar pelayanan tim TB kebal obat,
sehingga mengobati dengan sebaik&baiknya pasien TB yang masih sensiti1 terhadap obat TB lini
pertama, adalah prioritas penting lainnya. Hal ini menadi penting sebab dari hasil penelitian,
ternyata penanganan yang buruk se!ara indi2idual adalah penyebab utama TB resisten obat.
Tatalaksana TB yang masih sensiti1 dengan sebaik&baiknya dan memastikan sampai
sembuh adalah bagian yang sangat penting dengan melibatkan seluruh sumber daya yang ada.
Hal ini penting oleh karena pengobatan TB resisten obat memerlukan 9aktu yang panang antara
*# sampai + bulan, terlebih lagi pasien setiap hari harus mendapat pengobatan didepan petugas
kesehatan langsung. 5elain itu, e1ek samping yang timbul sering sangat menggaggu bahkan bisa
1atal, tak arang e1ek samping obat inilah menadi pemi!u pasien putus pengobatan.
/ada tahun *8 Rumah 5akit >mbung =atimah memasuki kampanye untuk tahun kedua
dalam pelayanan TB kebal obat. /ada saat ini semua mitra menyuarakan tidak ada lagi kematian
untuk penyakit TB dan rumah sakit >mbung =atimah perlu bertekat kuat untuk me9uudkannya.
Dengan slogan 0Temukan TB, %ndonesia 5ehat dan Hebat? pada peringatan TB Day *8
merupakan upaya untuk mengingatkan bah9a saat ini tidak seharusnnya orang mati karena TB,
sebab TB dapat dideteksi dan bisa disembuhkan dengan mium obat sampai tuntas. 6eterlibatan
semua pihak pengendalian TB masih terus perlu dilakukan demi ter!iptanya %ndonesia bebas TB.
Batam, *' pril *8
Penulis : dr.Antonius Sianturi, Sp.P
Spesialis Penyakit Paru RSUD Embung Fatima !atam " #epri.
3