Transcript
  • 7/25/2019 General Anaesthesi - Edited

    1/20

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    Kata anestesi (pembiusan), berasal dari bahasa Yunani, anyang berarti

    tidak, tanpa; dan aesthetos yang berarti persepsi, kemampuan untuk merasa.

    Secara umum dapat diartikan sebagai suatu tindakan menghilangkan rasa sakit

    atau nyeri ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang

    menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Istilah anestesi digunakan pertama kali oleh

    Oliver endel !olmes pada tahun "#$%.

    &eberapa tipe anestesi yaitu'

    ". nestesi umum ' hilangnya kesadaran total

    . nestesi lokal ' hilangnya rasa pada daerah tertentu yang

    diinginkan

    *. nestesi regional ' hilangnya rasa pada sebagian tubuh oleh

    blokade selekti+ pada aringan spinal atau sara+ yang

    berhubungan dengannya.

    nestesi umum dilakukan dengan obat yang diberikan secara inhalasi

    atau secara parenteral. Saat ini, anestesi inhalasi yang umum digunakan untuk

    praktek klinik ialah -O, !alotan, n+luran, Iso+luran, /es+luran dan Sevo+luran.

    &eberapa obat ditinggalkan, karena e+ek samping yang tidak dikehendaki.

    BAB 2

    1

  • 7/25/2019 General Anaesthesi - Edited

    2/20

    PEMBAHASAN

    2.1. Anestesi Umum

    2.1.1 Definisi

    nestesi umum adalah tindakan meniadakan nyeri secara sentral

    disertai hilangnya kesadaran dan bersi+at pulih kembali (reversibel).

    0enurut !O (111), anestesi umum adalah keadaan tidak sadar yang

    disertai hilangnya rasa sakit di seluruh tubuh, melalui pemberian obat 2

    obatan anestesi yang digunakan selama prosedur pembedahan dan

    tindakan medis tertentu.

    2.1.2 Tujuan

    3uuan utama anestesi yaitu menghilangkan rasa nyeri pada 4aktu

    pembedahan. Keadaan ini dapat dicapai dengan menghentikan hantaran

    rangsang nyeri pada salah satu titik di alur a++erent yang bera4al di uung

    2 uung sara+ sensorik dan berakhir di corte5 cerebri. 3uuan anestesi

    lainnya adalah menghilangkan ingatan (amnesia), membuat tidur

    (narkosis), dan melemaskan otot agar pembedahan beralan lebih baik.

    2.1.3 Farmao!o"i #$at Anestesi

    nestesi umum dilakukan dengan obat yang diberikan secara

    inhalasi atau secara parenteral. 6ada anestesi inhalasi, obat masuk melalui

    perna+asan ke paru 2 paru, berdi+usi ke alveoli masuk ke dalam darah dan

    diedarkan ke otak.

    7aringan yang mempunyai aliran darah lebih banyak dan lebih

    cepat, akan lebih cepat enuh dengan obat anestesi. 7ika kadar di otak telah

    mencapai tingkat yang e+ekti+, penderita menadi tidak sadar, tidak

    merasakan nyeri, dan re+leksnya menghilang. 7ika dosis ditingkatkan lagi,

    2

  • 7/25/2019 General Anaesthesi - Edited

    3/20

    tahapan anestesi menadi makin dalam dan makin banyak penyulit yang

    mengikutinya.

    Obat anestesi inhalasi dapat berbentuk gas dan berbentuk cair yang

    mudah menguap. /i+usi uap anestesi dipengaruhi oleh kadar dalam

    alveoli, kelarutan dalam darah, kecepatan aliran darah melalui paru, dan

    tekanan parsial dalam arteri dan vena. 8as atau uap anestesi yang mudah

    larut dalam darah (eter) membutuhkan 4aktu yang lama untuk induksi dan

    untuk sadar kembali. 9entilasi paru mempengaruhi kecepatan masuknya

    gas anestesi ke dalam peredaran darah. !iperventilasi mempercepat

    masuknya gas anestesi ke dalam peredaran darah.

    liminasi obat anestesi inhalasi terutama le4at paru 2 paru tetapi

    uga ada yang mengalami metabolisme. Obat anestesi inhalasi yang baik

    adalah yang paling sedikit mengalami metabolisme sebab hasil metabolit

    yang toksik dapat mengganggu hati dan ginal. 0etabolisme metoksi+luran

    mencapai :1, halothan "1 2 1, eter 2 *, en+luran dan iso+luran

    sangat minimal.

    Obat anestesi inhalasi secara langsung mempengaruhi otot polos

    pembuluh darah otak dan menyebabkan vasodilatasi yang menyebabkan

    peningkatan tekanan intrakranial. utoregulasi otak dihambat oleh obat 2

    obat anestesi ini. Selain e+ek langsung di atas, secara tidak langsung, setiap

    depresi perna+asan akan teradi kenaikan tekanan intrakranial karena

  • 7/25/2019 General Anaesthesi - Edited

    4/20

    karena adanya rangsang sara+ simpatis yang mempertahankan curah

    antung dan tekanan arterial pada batas 2 batas normal. Sebaliknya,

    halothan tidak merangsang sara+ simpatis sehingga depresi kardiovaskuler

    tampak nyata (penurunan tekanan darah dan curah antung). 6erubahan 2

    perubahan aliran darah selama anestesi dan pembedahan merupakan

    interaksi antara +aktor 2 +aktor curah antung, tahanan pembuluh darah

    peri+er serta autoregulasi dari otak, pembuluh koroner, dan ginal.

    Obat anestesi yang digunakan pada masa kini tidak ada yang secara

    langsung bersi+at toksik terhadap hati atau ginal. Obat yang toksik

    terhadap hati atau ginal seperti kloro+orm (menyebabkan nekrosis akut sel

    2 sel hati) dan metoksi+luran (menyebabkan gagal ginal akut) tidak dipakai

    lagi.

    Obat anestesi yang diberikan pada penderita dengan kegagalan

    sirkulasi (syok berat) atau hipoksia akan menambah turunnya aliran darah

    ke ginal sehingga merubah tekanan darah. -O, halothan, en+luran, dietil

    eter, dan iso+luran meningkatkan tahanan pembuluh darah ginal sehingga

    per+usi ginal menurun. 6enurunan per+usi ini merangsang sistem renin2

    angiotensin. nestesi umum uga mempunyai e+ek antidiuresis, yang

    menyebabkan penurunan volume urine sampai %1 2 =1, tetapi osmolalitas

    urine meningkat karena lebih banyak reabsorbsi air pada tubuli renalis.

    +ek antidiuresis ini dapat lebih meningkat akibat trauma bedah dan

    penggunaan opioid, sehingga menyebabkan oliguria dan retensi cairan

    pasca bedah.

    6ada umumnya semua obat anestesi menghasilkan sedikit relaksasi

    otot, hanya dietil eter saa yang memberikan relaksasi sangat baik padatahapan anestesi dimana volume ventilasi dan tekanan darah masih normal.

    !alothan, en+luran, dan iso+luran yang mempunyai khasiat relaksasi

    sedikit, relaksasi yang baik dapat dicapai dengan menambah obat

    pelumpuh otot.

    4

  • 7/25/2019 General Anaesthesi - Edited

    5/20

    2.2 #$at Anestesi %nha!asi

    Obat anestesi inhalasi yang pertama dikenal dan digunakan untuk

    membantu pembedahan ialah -O. Kemudian menyusul, ter, Kloro+om,til2klorida, tilen, /ivinil2eter, Siklo2propan, 3rikloro2etilen, Iso2

    propenil2vinil2eter, 6ropenil2metil2eter, >louroksan, til2vinil2eter,

    !alotan, 0etoksi2+luran, n+luran, Iso+luran, /es+luran dan Sevo+luran.

    &erdasarkan kemasannya, obat anestesia umum inhalasi ada macam '

    ".

  • 7/25/2019 General Anaesthesi - Edited

    6/20

    *. /istribusi oleh darah ke otak dan organ lainnya.

    !iperventilasi akan menaikkan ambilan alveolus dan hipoventilasi

    akan menurunkan ambilan alveolus. Kelarutan ?at inhalasi dalam darahadalah +aktor utama yang penting dalam menentukan kecepatan induksi

    dan pemulihannya. Induksi dan pemulihan berlangsung cepat pada ?at

    yang tidak larut dan lambat pada yang larut.

    Kadar alveolus minimal (K0) atau 0< (minimum alveolar

    concentration) ialah kadar minimal ?at tersebut dalam alveolus pada

    tekanan satu atmos+ir yang diperlukan untuk mencegah gerakan pada :1

    pasien yang dilakukan insisi standar. 6ada umumnya immobilisasi tercapai

    pada @: pasien, ika kadarnya dinaikkan diatas *1 nilai K0. /alam

    keadaan seimbang, tekanan parsial ?at anestesi dalam alveoli sama dengan

    tekanan ?at dalam darah dan otak tempat kera obat.

    Konsentrasi uap anestesi dalam alveoli selama induksi ditentukan oleh'

    ". Konsentrasi Inspirasi

    Secara teoritis, apabila saturasi uap anestetik di dalam aringan

    sudah penuh, maka ambilan paru berhenti dan konsentrasi uap

    inspirasi sama dengan alveoli. !al ini dalam praktek tak pernah

    teradi. Induksi makin cepat kalau konsentrasi makin tinggi,

    asalkan tak teradi depresi napas atau keang laring. Induksi makin

    cepat ika disertai oleh -O (e+ek gas kedua).

    . 9entilasi lveolar

    9entilasi alveolar meningkat, konsentrasi alveolar makin tinggi dan

    sebaliknya.

    *. Koe+isien /arahA8as

    0akin tinggi koe+isiennya, makin cepat larut dalam darah, makin

    rendah konsentrasi dalam alveoli dan sebaliknya.

    $.

  • 7/25/2019 General Anaesthesi - Edited

    7/20

    Sebagian besar gas anestetik dikeluarkan lagi oleh badan le4at

    paru. Sebagian lagi dimetabolisir oleh hepar dengan sistem oksidasi

    sitokrom 6$:1. Sisa metabolisme yang larut dalam air dikeluarkan melalui

    ginal.

    2.2.1 Ha!otan

    !alotan (+loutan) bukan turunan eter, melainkan turunan etan.

  • 7/25/2019 General Anaesthesi - Edited

    8/20

    6ada bedah sesar, halotan dibatasi maksimal "vol, karena

    relaksasi uterus akan menimbulkan perdarahan. !alotan menghambat

    pelepasan insulin sehingga meninggikan kadar gula darah.

    Kira2kira 1 halotan dimetabolisir terutama di hepar secara

    oksidasi+ menadi komponen bromin, klorin, dan asam trikloro asetat.

    Secara redukti+ menadi komponen +lourida dan produk non2volatil yang

    dikeluarkan le4at urin. 0etabolisme redukti+ ini menyebabkan hepar kera

    keras, sehingga merupakan kontra indikasi pada penderita gangguan hepar,

    pernah dapat halotan dalam 4aktu kurang tiga bulan, atau pada pasien

    kegemukan. 6asca pemberian halotan sering menyebabkan pasien

    menggigil.

    2.2.2 Enf!uran

    n+luran (entran, aliran) merupakan halogenasi eter dan cepat

    populer setelah ada kecurigaan gangguan +ungsi hepar oleh halotan pada

    penggunaan ulang. 6ada 8 menunukkan tanda2tanda epileptik, apalagi

    disertai hipokapnia, karena itu hindari penggunaannya pada pasien dengan

    ri4ayat epilepsi, 4alaupun ada yang beranggapan bukan indikasi kontra

    untuk dipakai pada kasus dengan ri4ayat epilepsi. Kombinasi dengan

    adrenalin lebih aman *5 dibanding halotan.

    n+luran yang dimetabolisme hanya 2# oleh hepar menadi

    produk non2volatil yang dikeluarkan le4at urin. Sisanya dikeluarkan le4at

    paru dalam bentuk asli. Induksi dan pulih dari anestesia lebih cepat

    dibanding halotan. 9asodilatasi serebral anatara halotan dan iso+luran.

    +ek depresi napas lebih kuat dibanding halotan dan en+luran lebih

    iritati+ dibanding halotan. /epresi terhadap sirkulasi lebih kuat dibanding

    halotan, tetapi lebih arang menimbulkan aritmia. +ek relaksasi terhadap

    otot lurik lebih baik dibanding halotan.

    2.2.3 %sof!uran

    Iso+luran ( +oran, aeran) merupakan halogenasi eter yang pada dosis

    anestetik atau subanestetik menurunkan lau metabolisme otak terhadap

    oksigen, tetapi meninggikan aliran darah otak dan tekanan intrakranial.

    8

  • 7/25/2019 General Anaesthesi - Edited

    9/20

    6eninggian aliran darah otak dan tekanan intrakranial ini dapat dikurangi

    dengan teknik anestesia hiperventilasi, sehingga iso+luran banyak digunakan

    untuk bedah otak.

    +ek terhadap depresi antung dan curah antung minimal, sehingga

    digemari untuk anestesia teknik hipotensi dan banyak digunakan pada

    pasien dengan gangguan koroner. Iso+luran dengan konsentrasi D"

    terhadap uterus hamil menyababkan relaksasi dan kurang responsi+ ika

    diantisipasi dengan oksitosin, sehingga dapat menyebabkan perdarahan

    pasca persalinan. /osis pelumpuh otot dapat dikurangi sampai ".A* dosis

    biasa ika menggunakan iso+luran.

    2.2.& Desf!uran

    /es+luran ( suprane ) merupakan halogenasi eter yang rumus

    bangun dan e+ek klinisnya mirip iso+luran. /es+luran sangat mudah

    menguap dibandingkan anestetik volatil lain, sehingga perlu menggunakan

    vapori?er khusus (3

  • 7/25/2019 General Anaesthesi - Edited

    10/20

    -O (gas, gelak, laughing gas, nitrous o5ide, dinitrogen

    monoksida) diperoleh dengan memanaskan amonium nitrat sampai $1o

  • 7/25/2019 General Anaesthesi - Edited

    11/20

    &ergantung dosis dan kecepatan suntikan thiopental akan

    menyebabkan pasien berada dalam keadaan sedasi, hipnosis, anestesia atau

    depresi napas. 3hiopental menurunkan aliran darah ke otak, tekanan likuor,

    tekanan intrakranial dan diduga dapat melindungi otak akibat kekurangan

    O. /osis rendah bersi+at anti2analgesi.

    3hiopental di dalam darah =1 diikat oleh albumin, sisanya *1

    dalam bentuk bebas, sehingga pada pasien dengan albumin rendah dosis

    harus dikurangi.

    Si+at anestesi thiopentone '

    - !ipnotik kuat

    - Induksi cepat, lancar dan tidak diikuti oleh eksitasi

    - 6ola respirasi tenang dan bisa hipoventilasi

    -3idak punya khasiat analgetik

    - 3idak menimbulkan relaksasi otot

    - 6emulihan cepat, tetapi masih ada rasa ngantuk

    - +ek samping mual dan muntah arang diumpai

    Indikasi pemakaian thiopentone '

    - Induksi anestesia

    - Obat tambahan pada analgesia regional

    - nti keang

    - nestesia tunggal misalnya pada tidakan reposisi

    - !ipnotik pada pasien di ruang terapi intensi+

    /osis dan cara pemakaian '

    Bntuk induksi, dibuat larutan dalam akuades atau -a

  • 7/25/2019 General Anaesthesi - Edited

    12/20

    sebelumnya dapat diberikan lidokain " C mgAkg intravena. Khasiatnya

    hipnotik murni, tidak mempunyai e+ek analgetik maupun relaksasi otot.

    /osis bolus untuk induksi C .: mgAkg, dosis rumatan untuk

    anestesi intravena total $ C " mgAkgAam dan dosis sedasi untuk

    pera4atan intensi+ 1. mgAkg. 6engenceran propo+ol hanya boleh dengan

    dekstros :. 6ada manula dosis harus dikurangi, pada anak H* tahun dan

    pada 4anita hamil tidak dianurkan. 6emulihan kesadaran berlangsung

    cepat, pasien akan bangun setelah $2: menit tanpa disertai e+ek samping

    seperti ' mual, muntah, sakit kepala dan lainnya.

    2.3.3 +etamin

    Ketamin (ketalar) kurang digemari untuk induksi anestesi, karenasering menimbulkan takikardi, hipertensi, hipersalivasi, nyeri kepala,

    pasca anestesia dapat menimbulkan mual2muntah, pandangan kabur dan

    mimpi buruk.

    /osis bolus untuk induksi intravena ialah dalam bentuk larutan "

    " C mgAkg&& pelan2pelan dan untuk intramuskular : C "1 mg. Ketamin

    dikemas dalam cairan bening, bersi+at agak asam dan sensiti+ terhadap

    cahaya dan udara maka disimpan dalam vial ber4arna cokelat. Kepekatan

    " (" ml G "1 mg), : (" ml G :1 mg) dan "1 (" ml G "11 mg).

    2.3.& #*ioi,

    Opioid (mor+in, petidin, +entanil, su+entanil) untuk induksi

    diberikan dosis tinggi. Opioid tidak mengganggu kardiovaskular, sehingga

    banyak digunakan untuk induksi pasien dengan kelainan antung. >entanil

    mempunyai potensi "111 kali lebih kuat dibandingkan dibanding petidin

    dan :12"11 kali lebih kuat dari mor+in. 0ulai keranya cepat dan masa

    keranya pendek. Bntuk anestesia opioid digunakan +entanil dosis

    analgesia, "2 gAkg&& diberikan intramuskuler. Bntuk induksi anestesia

    "11211 gAkg&& intravena. Bntuk suplemen analgesia "2 gAkg&&

    diberikan intravena.

    2.& #$at Pe!um*uh #tot

    12

  • 7/25/2019 General Anaesthesi - Edited

    13/20

    Jelaksasi otot lurik dapat dicapai dengan mendalamkan anestesi

    umum inhalasi, melakukan blokade sara+ regional dan memberikan

    pelumpuh otot. 6endalaman anestesi berisiko depresi na+as dan depresi

    antung, blokade sara+ terbatas penggunaannya.

    Sebelum dikenal obat pena4ar pelumpuh otot, penggunaan

    pelumpuh otot sangat terbatas. Seak ditemukan pena4ar pelumpuh otot

    dan pena4ar opioid, maka penggunaan pelumpuh otot dan opioid hampir

    rutin. nestesi tidak perlu dalam, hanya sekedar supaya tidak sadar,

    analgesi dapat diberikan opioid dosis tinggi dan otot lurik dapat relaksasi

    akibat pemberian pelumpuh otot. Ketiga kombinasi ini dikenal sebagai

    trias anestesi the triad of anesthesiadan ada yang memasukkan ventilasi

    kendali.

    Jelaksasi otot rangka merupakan salah satu dari the triad of

    anesthesia yang harus dipenuhi pada operasi2operasi besar seperti

    misalnya laparotomi, torakotomi, dan operasi yang memerlukan na+as

    kendali.

    Setiap serabut sara+ motorik mensara+i beberapa serabut otot lurik

    dan 3ransmisi rangsangan sara+ ke otot melalui neuro-muscular

    junction atau neuro transmitter acetilkolin.6elumpuh otot disebut uga

    sebagai obat blokade neuro2muskular.

    kibat rangsang teradi depolarisasi pada terminal sara+. In+luks

    ion kalsium memicu keluarnya asetil2kolin sebagai transmitter sara+.

    setilkolin sara+ akan menyebrang dan melekat pada reseptor nikotinik2

    kolinergik di otot. Kalau umlahnya cukup banyak, maka akan teradi

    depolarisasi dan lorong ion terbuka, ion natrium dan kalsium masuk dan

    ion kalium keluar, teradilah kontraksi otot. setilkolin cepat dihidrolisa

    oleh asetilkolin2esterase (kolin2esterase khusus atau murni) menadi asetil

    dan kolin, sehingga lorong tertutup kembali teradilah repolarisasi.

    0ekanisme hambatan (blok) sara+ otot akan teradi pada hubungan

    sara+ otot melalui mekanisme sebagai berikut '

    13

  • 7/25/2019 General Anaesthesi - Edited

    14/20

    ". !ambatan penggabungan asetilkolin dengan reseptor di membrane

    uung motor atau otot, antara lain akibat pengaruh obat tubekurarin,

    pankuronium, alkuronium, dan atrakurium. !ambatan (blok) ini

    sering disebut hambatan kompetisi atau hambatan non depolarisasi.

    . !ambatan penurunan kepekaan membrane uung motor atau otot,

    hal ini teradi akibat pemberian obat pelumpuh otot golongan

    depolarisasi misalnya suksinilkolin. !ambatan ini sering disebut

    hambatan (blok) depolarisasi.

    *. !ambatan pelepasan asetilkolin pada uung sara+ motoris, antar lain

    disebabkan oleh karena pengaruh obat analgesic local, toksin

    botulismus, antibiotic golongan aminoglikosida, keadaan

    hipokalsemi dan hipermagnesemia.

    Pe!um*uh otot ,e*o!arisasi

    6elumpuh otot depolarisasi (nonkompetiti+, leptokurare)

    bekeranya seperti asetilkolin, tetapi di celah sara+ otot tak dirusak

    oleh kolinesterase, sehingga cukup lama berada di celah sinaptik,

    sehingga teradilah depolarisasi ditandai oleh +asikulasi yang

    disusul relaksasi otot lurik. 3ermasuk golongan pelumpuh otot

    depolarisasi ialah suksinil2kolin (diasetil2kolin) dan dekametonium.

    /i dalam vena suksinil2kolin dimetabolisir oleh kolin2esterase2

    plasma, pseudo2kolin2esterase, menadi suksinil2monokolin. Obat

    anti kolinesterase (prostigmin) dikontraindikasikan, karena

    menghambat kera pseudokolinesterase.

    /ampak samping suksinil ialah'

    ". -yeri otot pasca pemberian

    -yeri otot dapat dikurangi dengan memberikan pelumpuh

    otot nondepolarisasi dosis kecil sebelumnya. 0ialgiateradi sampai @1, selain itu dapat teradi mioglobinuria.

    . 6eningkatan tekanan intraokular

    kibat kontraksi otot mata eksternal dan dapat dicegah

    seperti nyeri otot.

    *. 6eningkatan tekanan intrakranial

    $. 6eningkatan tekanan intragastrik

    :. 6eningkatan kadar kalium plasma

    %. ritmia antung

    &erupa bradikardi atau ventricular premature beat

    =. Salivasi

    14

  • 7/25/2019 General Anaesthesi - Edited

    15/20

    kibat e+ek muskarinik

    #. lergi, ana+ilaksis

    kibat e+ek muskarinik

    6enggunaannya '

    ". Bntuk +asilitas intubasi pipa endotrakeal

    . Jelaksasi otot pada reposisi +raktur tertutup atau dislokasi

    sendi.

    *. 0enghilangkan spasme laring

    $. Jelaksasi lapangan operasi terutama pada operasi yang

    berlangsung singkat.

    6enggunaan harus hati2hati pada pasien yang menderita

    gangguan +ungsi hati, luka bakar, dan hiperkalemi.

    Pe!um*uh otot non,e*o!arisasi

    6elumpuh otot nondepolarisasi (inhibitor kompetiti+,

    takikurare) berikatan dengan reseptor nikotinik2kolinergik, tetapi

    tak menyebabkan depolarisasi, hanya menghalangi asetil2kolin

    menempatinya, sehingga asetilkolin tak dapat bekera.

    6enggunaannya '

    ". Bntuk +asilitas intubasi pipa endotrakeal

    . 0embuat relaksasi lapangan operasi

    *. 0enghilangkan spasme laring dan re+le5 alan na+as

    $. 0emudahkan na+as kendali

    :. 0encegah +asikulasi otot akibat suksinilkolin

    &erdasarkan susunan molekul, maka pelumpuh otot

    nondepolarisasi digolongkan menadi '

    ". &ensiliso2kuinolinum ' d2tubokurarin, metokurin,

    atrakurium, doksakurium, mivakurium

    . Steroid ' pankuronium, vekuronium,

    pipekuronium, ropakuronium, rokuronium

    *. ter2+enolik ' gallanin

    $. -ortoksi+erin ' alkuronium

    6enggunaan obat golongan non depolarisasi harus hati2hati

    pada pasien dengan miastenia gravis.

    15

  • 7/25/2019 General Anaesthesi - Edited

    16/20

    Pi!ihan *e!um*uh otot

    ". 8angguan +aal ginal ' atrakurium, vekuronium

    . 8angguan +aal hati ' atrakurium

    *. 0yasthenia gravis ' "A"1 atrakurium$. &edah singkat ' atrakurium, rokuronium,

    mivakuronium

    :. Kasus obstetri ' semua dapat digunakan, kecuali

    gallanin

    3anda2tanda kekurangan pelumpuh otot '

  • 7/25/2019 General Anaesthesi - Edited

    17/20

    Kedalaman anestesi ini dibagi dalam $ tahap (stadium atau

    stage) '

    Taha* 1 ana!"esia/ ' dimulai dari saat induksi sampai hilangnyakesadaran.

    Taha* 2 esitasi/ ' dimulai dari hilangnya kesadaran sampai na+as

    menadi teratur (otomatik). 6asien sering meronta2

    ronta, menahan na+as, batuk, dan muntah.

    Taha* 3 *em$e,ahan/' dimulai saat perna+asan mulai teratur, dibagi'

    P!ane 1 ' na+as teratur, na+as dada dan na+as perut sama besarnya

    dan +ase geraknya bersamaan. 8erak bola mata

    mulai lambat sampai akhirnya diam. 6upil masih

    kecil seperti semula.

    P!ane 2' na+as teratur, na+as dada dan na+as perut mulai

    berkurang besarnya tetapi +ase geraknya masih

    bersamaan. 6upil mulai membesar (midriasis) dan

    re+leks cahaya masih ada meskipun mungkin menadi

    lambat.

    P!ane 3' gerak na+as dada yang makin kecil dan +ase geraknya

    tertinggal di belakang na+as perut (see2sa4 respiration).

    6upil midriasis, re+leks cahaya negati+.

    P!ane &' gerak na+as perut saa, tak teratur (gasping) bahkan

    terhenti (apnea).

    Taha* & *ara!isis/ ' kelumpuhan total otot dia+ragma, na+as berhenti,

    pupil dilatasi maksimal, penderita di ambang

    kematian.

    17

  • 7/25/2019 General Anaesthesi - Edited

    18/20

    Sampai tahap * plane , e+ek depresi otot antung tak nampak

    elas karena eter merangsang sara+ simpatis serta sekresi adrenalin2nor

    adrenalin. 6ada stadium dalam, teradi depresi na+as dan depresi otot

    antung.

    6ada tahap * plane * ini telah teradi depresi na+as dan sirkulasi

    yang cukup berbahaya, sehingga plane * hanya boleh untuk 4aktu singkat

    saa.

  • 7/25/2019 General Anaesthesi - Edited

    19/20

    nestesi umum adalah keadaan tidak sadar yang disertai hilangnya rasa

    sakit di seluruh tubuh, melalui pemberian obat2obatan anestesi yang digunakan

    selama prosedur pembedahan dan tindakan medis tertentu. 3uuan utama anestesi

    yaitu menghilangkan rasa nyeri pada 4aktu pembedahan. 3uuan anestesi yang

    lain adalah menghilangkan ingatan (amnesia), membuat tidur (narkosis), dan

    melemaskan otot agar pembedahan beralan lebih baik.

    nestesi umum dilakukan dengan obat yang diberikan secara inhalasi

    maupun secara parenteral. Obat anestesi inhalasi yang umum digunakan untuk

    praktek klinik saat ini ialah -O, !alotan, n+luran, Iso+luran, /es+luran dan

    Sevo+luran. 6ada umumnya obat2obat anestesi inhalasi hanya memberi sedikit

    e+ek relaksasi otot, sehingga untuk mencapai relaksasi yang baik dilakukan

    dengan menambah obat pelumpuh otot.

    Obat pelumpuh otot yang digunakan adalah golongan depolarisasi

    (suksinil2kolin (diasetil2kolin), dekametonium) maupun golongan nondepolarisasi

    (&ensiliso2kuinolinum ' d2tubokurarin, metokurin, atrakurium, doksakurium,

    mivakurium; Steroid ' pankuronium, vekuronium, pipekuronium, ropakuronium,

    rokuronium; ter2+enolik ' gallanin; -ortoksi+erin ' alkuronium).

    nestesi intravena selain untuk induksi uga dapat digunakan untuk

    rumatan anestesi, tambahan pada analgesi regional atau untuk membantu prosedur

    diagnostik. Obat2obat tersebut antara lain tiopental, ketamin, propo+ol, dan opioid.

    Kedalaman atau stadium anestesi dibagi dalam $ tahap yaitu tahap " (analgesi),

    tahap (eksitasi), tahap * (pembedahan), dan tahap $ (paralisis).

    DAFTA0 PUSTA+A

    19

  • 7/25/2019 General Anaesthesi - Edited

    20/20

    Fatie+, Said .Petunjuk Praktis Anestesiologi: edisi kedua. &agian nestesiologi

    dan 3erapi Intensi+ >akultas Kedokteran Bniversitas Indonesia. 11".

    ahoeningsih, Sri.Panduan epaniteraan linik. &lock nestesiologi dan Jeanimasi >K BnairAJSB dr.

    Sutomo.

    iroatmodo, Karadi. Anestesiologi dan !eanimasi "odul #asar untuk

    Pendidikan $% edokteran. "@@@A111. 7akarta' /irektorat 7enderal

    6endidikan 3inggi /epartemen 6endidikan -asional.

    20


Top Related