Transcript
  • 7/24/2019 Implementasi Pasal 36 UU Thn 2009

    1/11

    3

    BAB II

    UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2009 PASAL 36

    TENTANG PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA

    2.1 Pengertian Bahasa Indonesia

    Pada dasarnya bahasa adalah alat yang digunakan oleh lebih dari satu orang untuk

    berkomunikasi. Bahasa juga bisa dijadikan sebuah lambang pada suatu negara

    untuk di akui oleh negara yang lainnya. Sebagai alat komunikasi, bahasa dipakai

    untuk menghubungkan perbedaan, persamaan serta berbagai perabadan dari

    zaman dahulu hingga sekarang.

    Di dunia ini terdapat beribu-ribu bahasa yang berbeda, namun arti atau makna

    yang mereka ungkap sesungguhnya sama. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu

    kesepakatan bahasa agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam berbahasa.

    Kemampuan berbahasa harus mencerminkan karakter dan sifat sebuah

    masyarakaat. Bahasa sebagai cara mengutarakan makna harus mudah dimengerti

    dan tidak menimbulkan ragam pengertian. Sebab tak jarang, karena bahasa orang

    bisa saling konflik dan bunuh-membunuh serta menimbulkan perpecahan

    antarindividu, keluarga, maupun masyarakat.

    Dengan demikian, bahasa tidak saja sebagai alat komunikasi tetapi juga untuk

    mengantarkan proses hubungan antarmanusia, melainkan mampu mengubah

    seluruh tatanan kehidupan manusia. Artinya, bahasa merupakan salah satu aspek

    terpenting dari kehidupan manusia. Sekelompok manusia atau bangsa tidak bisa

    bertahan jika dalam bangsa tersebut tidak ada bahasa.

    Ada dua macam bahasa, yaitu bahasa lisan adalah bahasa yang kita ucapkan

    dengan mulut atau lisan dan tulisan yaitu bahasa yang ditulis pada sebuah media,

    seperti kertas, batu, dan lainnya. Kebanyakan masyarakat lebih sering

    menggunakan bahasa lisan, karena sebagian dari mereka ada yang tidak bisa

    membaca dan menulis.

  • 7/24/2019 Implementasi Pasal 36 UU Thn 2009

    2/11

    4

    Setiap negara pasti mempunyai bahasa resmi masing-masing yang digunakan oleh

    masyarakatnya. Bahasa baku adalah bahasa yang menjadi bahasa pokok yang

    menjadi bahasa standar dan acuan yang digunakan sehari-hari dalam masyarakat.

    Di dalam bahasa baku ini pun ada juga bahasa lisan dan tulisannya.

    Latar belakang terjadinya bahasa baku berawal dari sumpah pemuda, sehingga

    terjadi bahasa pemersatu. Dengan adanya bahasa baku masyarakat

    seluruh Indonesia dapat memahami dan bisa berkomunikasi dengan baik. Bahasa

    Indonesia baku ini sering digunakan pada situasi:

    A.

    Komunikasi resmi

    Contoh : Undangan, surat resmi.

    B.Pembicaraan formal di depan umum

    Contoh : Ceramah, pidato, mengajar kuliah.

    C.Penulisan sebuah karya

    Contoh : Penulisan ilmiah, skripsi, tesis, buku pelajaran.

    D.Pembicaraan kepada yang lebih di hormati

    Contoh : Murid kepada guru, bawahan kepada atasan.

    Bila semua bahasa Indonesia hanya dipakai untuk keperluan resmi seperti dalamperundang-undangan, dunia pendidikan, upacara resmi, maka kemudian bahasa

    Indonesia juga dipakai untuk keperluan tidak resmi seperti yang dipakai dalam

    surat menyurat antara orang yang akrab, sapa-menyapa antara orang tua dan anak-

    anaknya, tawar-menawar di toko, dan di pasar. Bahasa Indonesia yang baku

    mempunyai 4 fungsi, yaitu :

    A.

    Sebagai pemersatu

    Bahasa Indonesia baku dapat mempersatukan atau memperhubungkan

    penutur berbagai dialek bahasa itu. Bahasa Indonesia baku mempersatukan

    mereka menjadi satu masyarakat bahasa Indonesia baku. Bahasa Indonesia

    baku mengikat kebhinekaan rumpun dan bahasa yang ada di Indonesia

    dengan mangatasi batas-batas kedaerahan. Bahasa Indonesia baku

    merupakan wahana atau alat dan pengungkap kebudayaan nasional yang

    utama. Fungsi pemersatu ini ditingkatkan melalui usaha

  • 7/24/2019 Implementasi Pasal 36 UU Thn 2009

    3/11

    5

    memberlakukannya sebagai salah satu syarat atau ciri manusia Indonesia

    modern.

    B.Sebagai penanda kepribadian

    Bahasa Indonesia baku merupakan ciri khas yang membedakannya dengan

    bahasa-bahasa lainnya. Bahasa Indonesia baku memperkuat perasaan

    kepribadian nasional masyarakat bahasa Indonesia baku. Dengan bahasa

    Indonesia baku kita menyatakan identitas kita. Bahasa Indonesia baku

    berbeda dengan Bahasa Malaysia atau Bahasa Melayu di Singapura dan

    Brunai Darussalam. Bahasa Indonesia baku dianggap sudah berbeda

    dengan Bahasa Melayu Riau yang menjadi induknya.

    C.Sebagai penambah kewibawaan

    Pemilikan bahasa Indonesia baku akan membawa serta wibawa atau

    prestise. Fungsi pembawa wibawa berkaitan dengan usaha mencapai

    kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi melalui pemerolehan

    bahasa baku. Di samping itu, pemakai bahasa yang mahir berbahasa

    Indonesia baku dengan baik dan benar memperoleh wibawa di mata

    orang lain. Fungsi yang meyangkut kewibawaan itu juga terlaksana jika

    bahasa Indonesia baku dapat dipautkan dengan hasil teknologi baru dan

    unsur kebudayaan baru. Warga masyarakat secara psikologis akan

    mengidentifikasikan bahasa Indonesia baku dengan masyarakat dan

    kebudayaan modern dan maju sebagai pengganti pranata, lembaga,

    bangunan indah, jalan raya yang besar. Gengsi juga melekat pada bahasa

    Indonesia karena ia dipergunakan oleh masyarakat yang berpengaruh yang

    menambah wibawa pada setiap orang yang mampu menggunakan bahasa

    Indonesia baku.

    D. Sebagai kerangka acuan

    Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan bagi pemakainya

    dengan adanya norma atau kaidah yang dikodifikasi secara jelas. Norma

    atau kaidah bahasa Indonesia baku itu menjadi tolok ukur pemakaian

    bahasa Indonesia baku secara benar. Oleh karena itu, penilaian pemakaian

    bahasa Indonesia baku dapat dilakukan. Norma atau kaidah bahasa

  • 7/24/2019 Implementasi Pasal 36 UU Thn 2009

    4/11

    6

    Indonesia baku juga menjadi acuan umum bagi segala jenis pemakaian

    bahasa yang menarik perhatian karena bentuknya yang khas, seperti

    bahasa ekonomi, bahasa hukum, bahasa sastra, bahasa iklan, bahasa media

    massa, surat-menyurat resmi, bentuk surat keputusan, undangan,

    pengumuman, kata-kata sambutan, ceramah, dan pidato.

    Bahasa non-baku adalah bahasa sehari-hari yang sering atau lebih banyak

    digunakan oleh masyarakat terutama oleh masyarakat Indonesia. Seperti bahasa

    daerah yang sering digunakan oleh masyarakat pedalaman di Indonesia. Masih

    banyak masyarakat Indonesia yang belum bisa menulis ataupun mengucapkan

    bahasa Indonesia yang baik dan benar.

    Oleh karena itu diadakan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), EYD ini mulai

    resmi dipakai dan digunakan di Indonesia tanngal 16 agustus 1972 hingga saat ini.

    EYD adalah rangkaian aturan yang wajib digunakan dan ditaati dalam tulisan

    bahasa indonesia resmi.

    2.2 Isi Pasal 36 UU No.24 Tahun 2009

    1. Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nama geografi di Indonesia.

    2. Nama geografi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya memiliki 1

    (satu) nama resmi.

    3. Bahasa Indonesia wajib digunakan untuk nama bangunan atau gedung,

    jalan, apartemen atau permukiman, perkantoran, kompleks perdagangan,

    merek dagang, lembaga usaha, lembaga pendidikan, organisasi yang

    didirikan atau dimiliki oleh warga negara Indonesia atau badan hukum

    Indonesia.

    4.

    Penamaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) dapat

    menggunakan bahasa daerah atau bahasa asing apabila memiliki nilai

    sejarah, budaya, adat istiadat, dan/atau keagamaan.

  • 7/24/2019 Implementasi Pasal 36 UU Thn 2009

    5/11

    7

    2.3 Implementasi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 Pasal 36

    Berikut ini merupakan penggunaan bahasa Indonesia sesuai dengan Undang-

    Undang Nomor 24 tahun 2009 Pasal 36 Ayat 1 dan 3:

    2.3.1 Nama Geografi

    Implementasi dalam nama geografi di Indonesia sudah sangat baik karena nama

    geografi biasanya di ambil dari kata daerah. Contohnya seperti Cibogo. Cibogo

    terdiri dari dua kata yaitu ci yang artinya sungai atau air dan bogo yang

    merupakan nama ikan. Adapun nama geografi yang menggunakan bahasa asing

    adalah Bukit Bosscha. Bukit Bosscha adalah suatu bukit yang terletak di kota

    Bandung, tepatnya di kecamatan Lembang. Nama Bosscha sendiri diambil dari

    orang berkebangsaan Belanda yang membangun tempat penelitian di bukit

    tersebut. Kebanyakan nama-nama geografi mengikuti aturan Undang-Undang

    Nomor 24 tahun 2009 Pasal 36 Ayat 4 yang berbunyi Penamaan sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) dapat menggunakan bahasa daerah atau

    bahasa asing apabila memiliki nilai sejarah, budaya, adat istiadat, dan/atau

    keagamaan.

    2.3.2 Nama Bangunan atau Gedung

    Implementasi bahasa Indonesia dalam penamaan bangunan atau gedung masih

    kurang baik. Contohnya gedung The Trans Luxury Hotel. Di dalam nama gedung

    ini masih terdapat nama asing yaitu Luxury Hotel. Para pembuat gedung lebih

    tertarik menggunakan nama asing dengan alasan lebih ringkas, lebih keren,

    ataupun untuk menarik pengunjung baik lokal maupun asing.

    2.3.3 Nama Jalan

    Dari beberapa nama jalan di Kota Bandung, terdapat kesalahan-kesalahan dalam

    penulisannya. Kesalahan penulisan tersebut antara lain: Jalan Perumnas Islamic

    Centre, Jalan Komplek Metro-Soekarno-Hatta Estate, Jalan Perumahan

    Singahurip Estate. Dapat disimpulkan bahwa jumlah nama jalan yang tidak

    menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar adalah tiga nama.

  • 7/24/2019 Implementasi Pasal 36 UU Thn 2009

    6/11

    8

    Menurut penulis, penerepan pasal 36 pada nama jalan sudah terlaksana dengan

    baik, terbukti dengan sedikitnya nama jalan yang tidak menggunakan bahasa

    Indonesia dengan baik. Penamaan jalan di kota Bandung sudah baik, hanya saja

    penamaan jalan di dalam komplek perumahan yang terkadang masih belum

    menggunakan bahasa Indonesia yang baik.

    2.3.4 Nama Apartemen atau Pemukiman

    Penulis melakukan pengamatan terhadap nama-nama apartemen atau pemukiman

    di wilayah Bandung, dari beberapa perumahan di wilayah Bandung tersebut,

    terdapat tujuh nama perumahan yang salah dalam penamaannya. Berikut adalah

    nama-nama perumahan yang salah dalam penamaannya berdasarkan pasal 36 UU

    No.24 Tahun 2009:

    SetraRegency Townhouse

    Pesona PasteurResidence

    Kota BaliResidence

    Gallery WestSudirman

    El Verde

    Sweet Home Cihanjuang

    BatujajarRegency

    Cluster Rancamanyar

    PinusRegency

    CemaraRegency

    Grand Sharon Residance

    Pesona Ciwastra Village

    Tirta AsriResidance

    DJordena Town House

    De Green Grande Residance

    Dapat disimpulkan bahwa dari nama-nama pemukiman atau apartemen yang ada

    di Bandung, masih banyak yang belum mengimplementasikan Bahasa Indonesia

    dengan baik. Banyak nama perumahan di Kota Bandung yang mengandung kata

    asing. Untuk lebih lanjut, harus ada peraturan perundang-undangan daerah (perda)

    yang mengatur pemberian nama perumahan dan pemerintah bertindak tegas dalam

  • 7/24/2019 Implementasi Pasal 36 UU Thn 2009

    7/11

    9

    menerapkan perda tersebut. Sehingga ijin pembangunan perumahan dapat

    dikeluarkan setelah memenuhi peraturan daerah mengenai pemberian nama

    perumahan.

    2.3.5 Nama Perusahaaan di Kota Bandung

    Jumlah perusahaan di kota Bandung sangat banyak. Berikut ini merupakan

    kesalahan dalam penamaanya, adapun diantaranya adalah

    PTIndecindoParamitra

    CV KarangsariNew Hankook Garden

    PT BandungBoga Makmur

    PTFastfood Indonesia

    PT Golden Putra

    PT Onny Barber Coorporation

    PTPioneerindo Gourmet International

    PTLion Super Indo

    PT Sphinx Jaya

    PT Wardrobe Padjajaran Perkasa

    Masih banyak perusahaan di Kota Bandung yang belum menggunakan bahasa

    Indonesia yang baik dan benar dari segi penamaan berdasarkan pasal 36 UU

    No.24 Tahun 2009. Penulis bersasumsi bahwa pemberian nama perusahaan

    tersebut ditujukan agar menarik minat tenaga kerja maupun konsumen dari

    perusahaan tersebut. Namun kesalahan tersebut dapat di minimalisir dengan

    tindakan tegas dari pemerintah daerah ketika pengusaha hendak mendirikan

    perusahaanya.

    2.3.6 Nama Kompleks Perdagangan

    Berikut ini daftar nama-nama kompleks perdagangan di kota Bandung:

    A.

    Braga City Walk(Braga)

    B. BandungElectronic Malldikenal denganBe Mall(dengan 2 Akses

    yaitu dari Jl. Naripan dan Jl. Veteran)

  • 7/24/2019 Implementasi Pasal 36 UU Thn 2009

    8/11

    10

    C. Bandung IndahPlaza(Merdeka)

    D. Bandung Supermal(Gatot Subroto)

    E.

    Bandung Trade Center(Terusan Pasteur)

    F.

    Bandung Trade Mall(Kiaracondong)

    G. CarrefourKiaracondong (Kiaracondong)

    Dapat disimpulkan bahwa implementasi penggunaan bahasa Indonesia yang baik

    dan benar pada nama kompleks perdagangan terutama mallsangat minim. Penulis

    berasumsi bahwa hal ini terjadi karena sasaran konsumen dari setiap mallbukan

    saja untuk konsumen dalam negeri namun juga untuk konsumen luar negeri

    sehingga penamaan menggunakan nama asing diharapkan dapat memudahkan

    seluruh konsumennya. Disamping itu penamaan nama asing juga diharapkan

    dapat menunjukkan dan meningkatkan kualitas mallyang bersangkutan sehingga

    konsumen tertarik untuk berkunjung. Penulis beranggapan bahwa diperlukannya

    peninjauan ulang terhadap Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 Pasal 36.

    2.3.7 Nama Merek Dagang

    Berikut ini merupakan merek busana asli buatan orang Indonesia:

    A. Woles

    B.

    Kick denim

    C. Wadezig!

    D. The Executive

    E.

    Mens Republic

    F. Brodo

    G.Peter Says Denim

    H.

    Ouval RSCH

    I. Lea

    J. Airplane system

    K.

    Crooz

    L. Unkl347

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bandung_Indah_Plazahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bandung_Indah_Plazahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bandung_Indah_Plazahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bandung_Supermalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bandung_Supermalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bandung_Supermalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bandung_Supermalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bandung_Indah_Plaza
  • 7/24/2019 Implementasi Pasal 36 UU Thn 2009

    9/11

    11

    Seperti yang tertera diatas, seluruh merek dagang menggunakan bahasa asing.

    Sekalipun menggunakan bahasa Indonesia, bahasa yang digunakan adalah ragam

    tidak baku atau bahasa pergaulan. Hal ini terjadi karena sasaran konsumen dari

    setiap merek dagang diatas pada umumnya adalah remaja dan bukan saja untuk

    konsumen dalam negeri namun untuk konsumen luar negeri sehingga penamaan

    menggunakan nama asing diharapkan mudah diingat oleh seluruh konsumennya.

    Disamping itu penamaan nama asing juga diharapkan dapat menunjukkan dan

    meningkatkan kualitas merek dagang yang bersangkutan sehingga konsumen

    tertarik untuk membeli produknya. Penulis beranggapan bahwa diperlukannya

    peninjauan ulang terhadap Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 Pasal 36 (4).

    2.3.8 Nama Badan Usaha

    Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang

    bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan usaha seringkali disamakan

    denganperusahaan,walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya,

    Badan usaha adalah lembaga, sementara perusahaan adalah tempat dimana badan

    usaha itu mengelola faktor-faktor produksi. Berikut merupakan contoh nama-

    nama lembaga usaha yang termasuk BUMN (Badan Usaha Milik Negara):

    A. PT Brantas Abipraya (Persero)

    B. PT Garuda Indonesia (Persero)

    C. PT Angkasa Pura (Persero)

    D. PT Perusahaan Pertambangan dan Minyak Negara (Persero)

    E.

    PT Tambang Bukit Asam (Persero)

    F. PT Adhi Karya (Persero)

    G.

    PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)

    H.

    PT Perusahaan Perumahan (Persero)

    I. PT Waskitha Karya (Persero)

    J. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)

    http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Faktor_produksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Faktor_produksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan
  • 7/24/2019 Implementasi Pasal 36 UU Thn 2009

    10/11

    12

    Berikut merupakan contoh nama-nama lembaga usaha yang termasuk BUMS

    (Badan Usaha Milik Swasta):

    A. PTDynaplast

    B. PT Menara Terus Makmur

    C.

    PT Mekar Armada Jaya

    D. PT Polman Swadaya

    E.

    PT Aneka Electrindo Nusantara

    F. PTHolcim

    G. PT Union Metal

    H.

    PTXL. AxiataTbk

    I.

    PTFastfood Indonesia Tbk (KFC)

    Dari contoh diatas, nama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seluruhnya

    menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini mengindikasikan

    bahwa BUMN telah mengimplementasikan Undang-Undang Nomor 24 tahun

    2009 Pasal 36 Ayat 3. Sebaliknya, beberapa nama Badan Usaha Milik Swasta

    (BUMS) menggunakan nama asing. Hal ini kembali lagi kepada siapa sasaran

    konsumen badan usaha tersebut dan kepemilikan dari usaha tersebut, tujuan

    pemiliknya agar nama badan usahannya terkenal dan mudah diingat oleh para

    konsumen. Oleh sebab itu, perlu ada peninjauan ulang terhadap UU Nomor 24

    Tahun 2009 Pasal 36 Ayat 4. Jika pemerintah tetap bersikukuh mempertahankan

    pasal tersebut, maka pemerintah harus lebih konsekuen lagi dalam memberikan

    ijin pembangunan BUMS.

    2.3.9 Lembaga Pendidikan

    Berikut ini merupakan beberapa nama lembaga pendidikan:

    A.BandungInternational School(BIS)

    B.Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

    C.Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)

    D.

    Jakarta International School (JIS)

    E.Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

    http://id.wikipedia.org/wiki/Institut_Pemerintahan_Dalam_Negerihttp://id.wikipedia.org/wiki/Institut_Pemerintahan_Dalam_Negerihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_Tinggi_Akuntansi_Negarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_Tinggi_Akuntansi_Negarahttp://id.wikipedia.org/wiki/STANhttp://id.wikipedia.org/wiki/STANhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_Tinggi_Akuntansi_Negarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Institut_Pemerintahan_Dalam_Negeri
  • 7/24/2019 Implementasi Pasal 36 UU Thn 2009

    11/11

    13

    Nama-nama diatas merupakan implementasi dari Undang-Undang Nomor 24

    tahun 2009 Pasal 36. Untuk Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dan

    Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dilihat dari bahasanya sudah

    menggunakan bahasa Indonesia dalam penamaan lembaga pendidikan tersebut.

    Akan tetapi untuk Bandung International School (BIS) masih menggunakan

    Bahasa Asing dalam penamaan lembaga pendidikannya namun hal ini sudah

    menjadi implementasi dari pasal tersebut pada poin ke 4 yaitu penamaan dapat

    menggunakan Bahasa asing atau Bahasa daerah apabila memiliki nilai sejarah,

    budaya, adat istiadat, dan/atau keagamaan.

    2.3.10 Nama Organisasi Warga Negara Indonesia

    Berikut ini merupakan nama-nama organisasi yang didirikan warga negara

    Indonesia:

    A. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI)

    B. Gerakan Tukang Ojek (GTO)

    C. Gerakan Organisasi Wanita (GOW)

    D.Nahdatul Ulama (NU)

    E. Himpunan Mahasiswa Mekatronika (HIMAMO)

    F. Buah Batu Corps(BBC)

    Nama-nama tersebut merupakan implementasi dari Undang-Undang Nomor 24

    tahun 2009 Pasal 36. Untuk Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan

    Gerakan Organisasi Wanita (GOW) dilihat dari bahasanya sudah menggunakan

    bahasa Indonesia dalam penamaan organisasi tersebut. Namun untuk Nadlatul

    Ulama (NU)dalam penamaan organisasinya pun sudah menjadi implementasi dari

    pasal tersebut pada poin ke 4 yaitu penamaan dapat menggunakan Bahasa asing

    atau Bahasa daerah apabila memiliki nilai sejarah, budaya, adat istiadat, dan/atau

    keagamaan. Untuk Buah Batu Corps (BBC), nama ini belum

    mengimplementasikan bahasa Indonesia yang baik.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Institut_Pemerintahan_Dalam_Negerihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_Tinggi_Akuntansi_Negarahttp://id.wikipedia.org/wiki/STANhttp://id.wikipedia.org/wiki/STANhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_Tinggi_Akuntansi_Negarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Institut_Pemerintahan_Dalam_Negeri

Top Related