Transcript
Page 1: Observasi MAN 1 Palu

Observasi MAN 1 Palu.

Sekolah merupakan sarana untuk memperoleh pengetahuan, dan juga tempat

berlangsungnya proses pembelajaran secara formal. Berhasilnya proses pembelajaran di

kelas, tidak terlepas dari peranan seorang guru. Peranan guru yang dimaksudkan adalah

bagaimana model dan metode yang digunakan oleh guru tersebut untuk dapat mentransfer

ilmu agar para siswanya dapat mencerna pengetahuan yang diberikan dengan baik.

Seringkali yang terjadi di dalam kelas ketika seorang guru menyampaikan atau

memberikan materi pelajaran, kemampuan siswa untuk menerima materi berbeda-beda.

Artinya bahwa tidak semua siswa langsung dapat memahami materi yang diajarkan. Maka

perlu tindakan khusus dari guru mata pelajaran tersebut untuk dapat membimbing siswa yang

demikian. Sehingga semuanya bisa memahami materi pelajaran.

MAN 1 palu dalah salah satu sekolah yang ada di kota palu, kami mengunjungi

sekolah ini dalam rangka untuk mengetahui bagaimana peranan guru ketika memberikan

materi pembelajaran. Guru yang kami kunjungi adalah guru pengajar pelajaran Kimia kelas X

yang bernama ibu Kasmawati, S.Pd

Dari hasil obervasi yang kami lakukan maka data/ hasil yang kami peroleh adalah :

1. Metode dan model pembelajaran

Berdasarkan penuturan yang diberikan oleh ibu Kasmawati,S.Pd bahwa karena

kurikulum yang digunakan di sekolah tersebut adalah K13 maka pada saat

mempersiapakan RRP dalam hal ini metode yang akan digunakan hanya disesuaikan

dengan keadaan yang ada. Hal ini dapat dibuktikan ketika kami melihat metode dan

model pembelajaran pada RPP yang digunakan untuk satu materi pokok berbeda-

beda.

Page 2: Observasi MAN 1 Palu

2. Daftar nilai

Nilai KKM untuk mata pelajaran kimia kelas X MAN 1 Palu adalah 80. Dari

beberapa kriteria penilaian yang ada yaitu : penugasan, tes lisan dan tertulis rata-rata

para siswa tela mencapai nilai KKM tersebut.

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa pada saat guru memberikan materi

pelajaran tidak semua siswanya langsung dapat mencerna atau memahaminya. Karena tingkat

kemampuan berpikir siswa juga berbeda-beda. Hal ini juga dialami oleh ibu Kasmawati, S.pd

pada saat mengajar. Maka menurut beliau harus ada tindakan yang ia lakukan agar semua

siswanya dapat memahami materi tersebut.

Zaman sekarang rupanya bertanya pada guru ketika belum memahami pelajaran

sangat sulit untuk dilakukan, hal ini terjadi mungkin karena siswa tersebut merasa malu pada

teman-temannya apakah nanti hanya ia sendiri yang belum memahami. Maka menurut ibu

Kasmawati yang ia lakukan adalah bukannya bertanya kepada siswa apakah sudah mengerti

atau belum? Karena menurut pemikirannya ketika ia bertanya seperti demikian maka murid-

muridnya tidak akan menjawab. Tindakan yang ia lakukan adalah bertanya apakah materi

yang ia sampaikan perlu diulang. Maka respon dari siswanya adalah mereka semua menyuruh

untuk mengulangi penjelasan dari ibu tersebut. Menurut kelompok kami hal ini merupak

tindakan yang sangat baik. Karena seorang guru harus dapat memahami siswanya apapun

kondisinya.

Tindakan yang lain ketika ada siswa yang sangat sulit untuk memahami pelajaran.

Maka ibu Kasmawati melakukan tindakan pendekatan khusus untuk membimbingnya,

memahami pelajaran tersebut, atau juga menyuruh teman sejawat untuk membantunya.

Setelah itu ia diberikan tugas agar ia lebih memahaminya.

Page 3: Observasi MAN 1 Palu

Kasus yang lain adalah ketika ada beberapa siswa yang nilai-nilainya belum mencapai

nilai ketuntasa, tindakan yang dilakukan adalah memberi tugas atau remedil. Sangat menarik

ketika pemberian tugas yang dilakukan oleh ibu Kasmawati berbeda-beda untuk masing-

masing siswa. Hal ini bertujuan agar siswa tersebut berusaha untuk menyelesaikan tugas

tersebut. Apapun usahanya akan dihargai.

Kesimpulan :

yang kami ambil adalah tindakan kelas yang dilakukan oleh ibu Kasmawati sudah

memenuhi kualitas yang diinginkan yaitu bagaiman menjadi guru yang profesional.


Top Related