Transcript
  • 7/25/2019 Urtikaria Kronik Complete

    1/23

    Urtikaria Kronik

    1 | P a g e

    Bab 1

    Pendahuluan

    Urtikaria bukanlah penyakit tunggal tetapi suatu pola reaksi yang mewakili kulit

    degranulasi sel mast, dengan kondisi yang didefinisikan sebagai kronis ketika berlangsung lebih

    dari 6 minggu. Hasil degranulasi sel mast dalam ekstravasasi plasma ke dalam dermis, urtikaria

    ditandai dengan gatal- gatal atau bercak yaitu pembengkakan, gatal papula atau plak.

    Lesi urtikaria bersifat sementara di alam, dengan bercak individu biasanya berlangsung

    selama kurang dari 24 jam. Pruritus adalah gejala paling umum yang terkait urtikaria kronis. Lesi

    biasanya dapat digambarkan sebagai berikut

    Lesi primer adalah pembengkakan, eritem papula atau plak dengan pusat pucat (wheal)dan eritema sekitarnya (flare)

    Lesi dapat lokal atau umum Lesi bisa bulat, oval, annular, arkuata, serpiginous atau umum Lesi sembuh tanpa perubahan pigmen postinflamatori atau sisik

    Penelitian laboratorium yang digunakan dalam diagnosis urtikaria kronis meliputi

    Hitung darah lengkap (CBC) dengan diferensial: The jumlah eosinofil mungkinmeningkat pada pasien dengan infeksi parasit, terutama di negara berkembang, atau pada

    pasien yang mengalami reaksi obat

    Pemeriksaan feses untuk ova dan parasit: Harus dipertimbangkan pada pasien dengangejala saluran pencernaan, penghitungan eosinofil tinggi, atau riwayat perjalanan positif

    Tingkat sedimentasi eritrosit (ESR): Mungkin meningkat pada orang dengan vaskulitisurtikaria

    Antinuclear antibodi (ANA) titer: Dinyatakan ketika vaskulitis urtikaria diduga Hepatitis B dan C titer: Hepatitis B dan C dapat berhubungan dengan cryoglobulinemia,

    yang berhubungan dengan beberapa bentuk dingin-diinduksi urtikaria dan vaskulitis

    urtikaria

    Cryoglobulin serum dan melengkapi tes: Cryoglobulinemia dikaitkan dengan beberapabentuk dingin-diinduksi urtikaria

    Pelengkap tes: C3 (terkait dengan keterlibatan paru dalam subset dari pasien denganvaskulitis urtikaria), C4 (kadang-kadang rendah di angioedema herediter), dan C1-

    esterase inhibitor (terkait dengan angioedema herediter) tes fungsional dapat dilakukan

  • 7/25/2019 Urtikaria Kronik Complete

    2/23

    Urtikaria Kronik

    2 | P a g e

    Uji fungsi tiroid dan antitiroid mikrosomal dan peroksidase titer antibodi: Pasien denganurtikaria tidak responsif terhadap antihistamin atau steroid mungkin memiliki titer tinggi,

    tingkat thyrotropin plasma layar membantu untuk disfungsi tiroid

    Urtikaria kronis (CU) Indeks: Pasien dengan bentuk kronis urtikaria yang memiliki hasiluji fungsional positif autoantibodi terhadap reseptor Fc imunoglobulin E (IgE)-yaitu, anti-

    FceR-kemungkinan memiliki dasar autoimun untuk penyakit mereka

    Biopsi kulit diperlukan untuk diagnosis vaskulitis urtikaria atau pola neutrofil-dominan

    urtikaria yang mungkin tidak merespon dengan baik untuk antihistamin.Hal ini juga

    diindikasikan untuk pasien yang lesi urtikaria individu bertahan selama lebih dari 24 jam atau

    berhubungan dengan petechiae atau purpura, serta untuk pasien dengan gejala sistemik seperti

    demam, arthralgia, atau arthritis.

    Pada pengelolan urtikari kronis dapat digunakan obat- obat seperti antihistamin sedasi

    rendah, antagonis leukotrien, kortikosteroid sistemik, dan obat- obat yang mengobati penyakit

    yang mencetus urtikaria seperti colchicine, dapsone, siklosporin, methotrexate dan levothyroxine.

  • 7/25/2019 Urtikaria Kronik Complete

    3/23

    Urtikaria Kronik

    3 | P a g e

    Bab 2

    Isi

    Apakah itu urtikaria?

    Urtikaria adalah adalah reaksi vaskular di kulit yang dapat disebabkan oleh macam-

    macam sebab. Biasanya ditandai oleh edema setempat yang cepat timbul dan menghilang

    perlahan-lahan, berwarna pucat dan kemerahan, meninggi di permukaan kulit dan sekitarnya

    dapat dikelilingi halo. Edema berlaku pada lapisan dermis dan ke atas. Jika edema terjadi pada

    lapisan yang lebih dalam disebut angioedema. Keluhan subjektif biasanya gatal, rasa tersengat

    atau tertusuk.

    Urtikaria dapat dibagikan menjadi 2 yaitu; urtikaria akut dan urtikaria kronik. Urtikaria

    akut didefinisikan sebagai urtikaria yang berlaku kurang dari 6 minggu dan urtikaria kronik lebih

    dari 6 minggu.1,2,3,9,10

    Angioedema adalah urtikaria yang mengenai lapisan yang lebih dalam dari lapisan

    dermis. Angioedema dapat terjadi di lapisan submukosa atau subkutis atau organ dalam yang lain

    misalnya saluran pernafasan, saluran cerna dan saluran kardiovaskular.

    Patogenesis

    Urtikaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh reaksi alergi tipe 1 di mana hal

    yang paling berperan dalam reaksi ini adalah sel mas. Pada awalnya akan terdapat rangsangan

    pada sel mas sebelum terjadinya reaksi lain. Apabila sel mas dirangsang, sel mas akan

    menghasilkan beberapa zat mediator diantaranya adalah histamin dan prostaglandin. Seperti yang

    diketahui, histamin akan menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah dan meningkatkan

  • 7/25/2019 Urtikaria Kronik Complete

    4/23

    Urtikaria Kronik

    4 | P a g e

    permeabilitas kapiler. 2 hal ini akan menyebabkan penggumpulan carian setempat. Secara klinis

    akan terlihat edema setempat dan disertai eritema.1-5,9,10

    Tabel 1 : diambil dari Janeways Immunobiology, Allergy and Allergic Disease, hal 572

    Tabel 2: Diambil dari Shimizus Textbook of Dermatology, Immunity, Allergic Reaction

    halaman 46

    Perkara yang dapat merangsang sel mas adalah faktor imunologik dan nonimunologik.

    Pada faktor nonimunologik, teradapat penelitian mengatakan peran cAMP(siklik adenosine mono

    fosfat) sangat penting dalam pelepasan mediator. Antara bahan kimia yang mempengaruhi cAMP

    adalah bahan kimia golongan amin, derivat amidin, obat-obatan misalnya opiat, polimiksin dan

  • 7/25/2019 Urtikaria Kronik Complete

    5/23

    Urtikaria Kronik

    5 | P a g e

    beberapa antibiotik. Terdapat juga penelitian mengatakan bahan kolinergik mampu merangsang

    sel mas. Misalnya asetilkolin. Selain bahan kimia, faktor fisik juga dapat berperan dalam

    merangsang sel mas. Antaranya adalah panas, dingin, trauma tumpul, sinar x, dan pemijatan.

    Kondisi tubuh juga mampu merangsang sel mas. Kondisi yang mampu merangsang sel masadalah demam, stres dan emosi. 1-5,9,10

    Manakala faktor imunolgik pula lebih memainkan peran pada urtikaria akut daripada

    yang kronik. IgE(imunoglobulin E) akan terikat pada permukaan sel mas karena adanya reseptor.

    Bila adanya antigen yang berikatan dengan IgE, degranulasi sel akan terjadi. Hal ini akan

    menyebabkan sel mas melepaskan mediator dan akhirnya timbul urtikaria.1-5

    Tabel 2 : diambil dari Janeways Immunobiology, Allergy and Allergic Disease, hal 573

    Etiologi1,5

    Banyaknya kausa tak terhitung sebagai penyebab urtikaria. Makanan, obat-obatan, faktor

    infeksi, dan stress emosional adalah kausa yang paling banyak menyebabkan urtikaria kronik.

    Faktor makanan, ada banyak pendapat mengenai alergen berupa makanan sebagai

    pencetus urtikaria kronis. Pada urtikaria akut makanan paling banyak menjadi pencetus urtikaria,

    sedangkan pada urtikaria kronik makanan menjadi faktor yang kurang menjadi pencetus

    urtikaria. Alergenik terbanyak pada makanan seperti coklat, kerang, kacang-kacangan, biji-bijian,

  • 7/25/2019 Urtikaria Kronik Complete

    6/23

    Urtikaria Kronik

    6 | P a g e

    mentega, tomat, strawberry, melon, daging babi, keju, bawang-bawangan,dan bumbu-bumbu.

    Dan masih banyak lagi makanan yang dapat membuat seseorang menjadi alergik.

    Metode terbaik membedakan alergi makanan tertentu adalah dengan mengganti makanan

    dengan makan makanan lunak yang tidak membuat alergi. Seperti mengkonsumsi makanan

    seperti: daging sapi, nasi, kentang, wortel, buncis, kacang polong, sayur labu, saus apel dengan

    tepung tapioka, buah pear, buah cherri, gula, teh tanpa susu atau lemon. Kopi tanpa krim. Diet ini

    dilakukan untuk tiga minggu, kemudian megira-ngira makanan satu per satu yang menimbulkan

    reaksi alergi.

    Pemakaian skin test (intradermal test) tidak dapat dipercaya dan tidak informatif.

    Makanan (sebagai alergen) akan memberi respon yang negatif pada pemeriksaan.

    Obat-obatan. Obat juga paling banyak menyebabkan urtikaria dan angioedema. Rata-

    rata obat yang sering menyebakan urtikaria adalah golongan Penisilin.

    Aspirin. Michaelsson dan Juhlin mempunyai penekanan tersendiri pada insiden tertinggi

    dari aspirin yang menyebabkan urtikaria. Beberapa obat-obatan yang dapat membuat gatal-gatal

    adalah sulfonamid, golongan narkotik, ACTH, vitamin, estrogen, insulin, golongan kuinin,

    fenilbutazone,golongan salisilate, fenotiazine, probenesid, difenhidramin, nitrofurantoin, prokain,

    thiourasil, dan isoniazid.

    Makanan tambahan. Meski makanan dapat membuat urtikaria, makanan tambahan

    penting juga dalam hal faktor etiologi. Makanan tambahan alami seperti ragi, salisilate, asam

    sitrat, telur dan ikan. Sebagai tambahan yaitu makanan tambahan dengan zat tambahan buatan.

    Dan yang pal;ing banyak yaitu, derivat asam benzoat dan penisilin.

    Ragi sering dipakai dan sering dikatakan sebagai agen kausatif, roti, sosis, anggur, bir,

    anggur, cuka, asinan, saus tomat, dan ragi yang perlu dihindari. Makanan yang berisi asam

    benzoat yaitu : soft drinks, jelly, puding, bermacam kue dan campuran pancake, mayonaise,

    salad, sop, dan pasta.

    Infeksi. Peran infeksi fokal kronik pada urtikaria tidak dapat dibedakan. Meskipun

    begitu, kemungkinan infeksi kronik pada tonsil, infeksi periapikal gigi, kerusakan gigi, atau

    infeksi sinus, kandung empedu atau ginjal menjadi faktor penyebab yang diselidiki.

    Urtikaria bisa dihubungkan juga dengan infeksi saluran pernafasan atas, dan banyak

    etiologi karena virus. Kemungkinan sensititasi karena obat juga harus diperhitungkan. Urtikaria

  • 7/25/2019 Urtikaria Kronik Complete

    7/23

    Urtikaria Kronik

    7 | P a g e

    bukan karena hipersensitivitas terhadap agen infeksi tetapi mungkin karena perubahan tubuh oleh

    karena infeksi.

    Stress emosional. Banyak keraguan bagi para peneliti untuk mengatakan stress

    emosional yang berat merupakan faktor penyebab urtikaria. Pada kolinergik urtikaria menjadi

    sangat jelas ketika stress emosional yang membuat berkeringat yang menajdi kausa dari urtikaria.

    Faktor Fisiologi. Bermacam respon dari tubuh terhadap beberapa faktor, seperti faktor

    dingin, trauma atau sinar matahari, memberi kesan faktor fisiologi menjadi mekanisme

    patogenik. Cryoglobulin, cryofibrinogen dan cold-hemolisin menjadi agen mediator pada

    kaskade komplement, yang mana urtikaria menjadi salah satu manifestasi klinis.

    Serum sickness. Urtikaria dapat disebabkan oleh injeksi dari serum atau obat-obatan.Bentuk ini menjadi pelopor dari neuritis, poliarteritis nodosa, atau anafilaksis.

    Menthol. Ini adalah penyebab paling jarang pada urtikaria. Bagaimanapun juga, ketika

    itu terjadi, beberapa zat yang tergabung akan menyebabkan respon urtikaria. Rokok mentol,

    permen mint, obat batuk, aerosol (gas), dan medikasi topikal diantaranya.

    Neoplasma. Urtikaria sudah seringkali dihubungkan dengan karsinoma dan penyakit

    Limfoma Hodgkin.

    Virus. Serum hepatitis, mononukleus infeksiosa, dan psittacosis dapat menginduksi

    ukrtikaria.

    Parasit. Banyak infekstasi cacing yang seringkali dihubungkan dengan urtikaria.

    Diantaranya seperti Ascaris, Ankylostoma, Strongyloides, Filaria, Echinococcus, Schistosoma,

    Trichinela, dan Toxocara.

    Epidemiologi1

    Urtikaria dan angioudema sering dijumpai pada semua umur, orang dewasa leibh banyak

    mengalami urtikaria dibandingkan dengan usia muda. SHELDON (1951), menyatakan bahwa

    umur rata-rata penderita urtikaria ialah 35 tahun, jarang dijumpai pada umur kurang dari 10 tahun

    atau lebih dari 60 tahun.

    Ditemukan 40% bentuk urtikaria saja, 49% urtikaria bersama-sama dengan angioedema,

    dan 11% angioedema saja. Lama serangan berlangsung bervariasi, ada yang lebih dari satu tahun

    bahkan ada yang lebih dari 20 tahun.

  • 7/25/2019 Urtikaria Kronik Complete

    8/23

    Urtikaria Kronik

    8 | P a g e

    Penderita atopi lebih mudah mengalami urtikaria dibandingkan dengan orang normal.

    Tidak ada perbedaan frekuensi jenis kelamin, baik laki-laki maupun wanita. Umur, ras,

    jabatan/pekerjaan, letak geografis dan perubahan musim dapat mempengaruhi hipersensitivitas

    yang diperankan oleh IgE. Penisilin tercatat sebagai obat yang lebih sering menimbulkanurtikaria.

    Subtipe urtikaria kronis

    Urtikaria kronis bukan suatu penyakit tunggal. Urtikaria kronis bisa dibagi menjadi

    beberapa subtipe yaitu:

    1. Chronic idiopathic urticaria (CIU):50% dari pasien dengan urtikaria kronik adalahdisebabkan oleh CIUterbentuk ruam ataupun angioedema berlokalisasi di mana- mana

    pun dan menghilang setelah 12- 18 jam. Tidak meninggalkan bekas dan pruritus. Pasien

    jarang menggaru tapu biasanya meraba dan menyebabkan lebam tapi tidak merusak

    lapisan epidermis. 5,6,8

    2. Physical urticaria : suatu urtikaria kronis yang diprovokasi dari suatu stimulus fisikal,selalunya kontak langsung pada kulit ataupun mukosa dan membentuk reaksi wheal-and-

    flare atau respon angioedematous, dengan atau tidak dengan pruritus, berlokalisasi pada

    area terpajan. Berikut adalah subset dari physical urticaria5,6,8

    a. Cholinergic urticaria 5,6,8Disebabkan oleh kenaikan singkat suhu tubuh dan emosi stres. Terjadi

    pada 20% orang dan sering tidak terdeteksi pada bentuk yang lebih ringan. Pasien

    tidak disertai dengan riwayat alergi makanan. Akan tampak gambaran klinis

    erupsi urtikaria makula atau papul terutama di tangan, leher, ketiak dan bisa

  • 7/25/2019 Urtikaria Kronik Complete

    9/23

    Urtikaria Kronik

    9 | P a g e

    generalisata. Ruam yang terbentuk adalah transen dan kekal untuk 30 minit atau

    apabila pasien mendinginkan tubuh nya.

    b. Symptomatic dermographism5,6,8

    Urtikaria dermografik didefiniskan dengan pertumbuhan bintul/ wheal

    yang disebabkan oleh kekuatan pada kulit. Bintul disertai rasa gatal terjadi segera

    dan berbentuk linear seperti kunci. Disertai pruritus.

    c. Delayed pressure urticaria5,6,8Lesi dalam jenis urtikaria yang lebih dalam dibandingkan dengan urtikaria

    dermografik. Sering terjadi disertai dengan chronic idiopathic urticaria.Pembengkakan yang nyeri berkembang 2- 6 sehingga 24 jam setelah adanya

    tekanan perpendikular. Biasanya tidak beresopon dengan pengobatan

    antihistamin. Bisa disertai dengan simptom sistemik.

  • 7/25/2019 Urtikaria Kronik Complete

    10/23

    Urtikaria Kronik

    10 | P a g e

    d. Cold urticaria5,6,8Didefiniskan sebagai reaksi urtikaria terhadap penurunan suhu kulit yang

    tiba- tiba. Dapat bersifat primer (idiopatik) atau sekunder (penyakit hematologisatau infeksi). Kedua- duanya dapat memberik gambaran ruam dan gatal, sering

    disertai simptom sistemik akut seperti flushing dan nyeri kepala. Bisa terjadi

    kematian apabila terjadi syok anafilaktik.

    e. Solar urticaria5,6,8Dicetuskan oleh paparan 1530 minit pada cahaya matahari dan langsung

    menimbulkan ruam. Bisa disertai rasa gatal.

  • 7/25/2019 Urtikaria Kronik Complete

    11/23

    Urtikaria Kronik

    11 | P a g e

    f. Aquagenic urticaria5,6,8Jarang terjadi. Dicetus oleh air ataupun air laut tidak mengambil kira

    tempratur. Timbul ruam secara langsung setelah adanya kontak dengan air dan

    membaik setelah 3060 minit. Bisa disertai dengan berkeringat, salivasi danlakrimasi. Mungkin adanya faktor genetik dan pada kasus tertentu disertai

    urtikaria kolinergik. Simptom sistemik yang bisa ada adalah wheezing, disfagia

    dan distres respiratori.

    g. Heat urticaria5,6,8Terjadi apabila terpapar dengan cahaya dengan temperatur >43oC. Bagian

    yang terpapar akan terasa panas dan nyeri. Kemudian menjadi merah,

    membengkak dan mengeras. Bisa disertai cramps, melemah, flushing, salivasi dan

    penurunan kesadaran.

    h. Vibratory angioedema5,6,8Bisa dari suatu autosomal- dominan trait ataupun terpajan vibrasi okupasi

    yang lama. Akan terbentuk suatu angioedema.

  • 7/25/2019 Urtikaria Kronik Complete

    12/23

    Urtikaria Kronik

    12 | P a g e

    3. Urticarial vasculitis5,6,8Sering ditemukan pada urtikaria kronik bisa disertai angiedema. Gejala klinis

    diperlihatkan adanya ruam, rasa lembut bila di palpasi, persisten dan menetap sehingga

    24 jam, rasa gatal yang inkonsisten dan terbentuk purpura. Bisa disertai artalgia danmalaise.

    Sering disertai underlying disease seperti Sistemik lupus eritematousus dan sindrom

    Sjogrens. Urticarial vasculitis adalah suatu vaskulitis kompleks imun. Menyerang vena-

    vena post kapiler di kulit dan mukosa membran.

    4. Food additive-evoked urticaria5,6,8Pasien menunjukkan gejala urtikaria apabila adanya riwayat penggunaan

    penyedap makanan. Penyedap makanan yang natural adalah seperti yis, salisilat, asam

    sitrat, telur, dan ikan air tawar. Penyedap makanan sintetik adalah seperti derivat asam

    benzoat, sulfar dan penicilin.

  • 7/25/2019 Urtikaria Kronik Complete

    13/23

    Urtikaria Kronik

    13 | P a g e

    Manifestasi klinis

    Terdapat 2 gejala pada penyakit urtikaria yaitu gejala subjektif dan gejala objektif.

    Gejala subjektif adalah gejala atau keluhan yang dirasakan pasien dan tidak dapat dilihat

    atau diukur oleh pemeriksa. Pada pasien dengan urtikaria, keluhannaya adalah rasa gatal, panas

    seperti terbakar dan sakit seperti ditusuk1,2,3,8

    Gejala objektif adalah gejala yang dapat dilihat atau diukur oleh pemeriksa. Dalam hal

    ini, gejala yang dapat dilihat terdapat pada kulit pasien. Gejalanya adalah eritema dan urtika yang

    berbatas tegas, kadang pada bagian tengah dapat terlihat lebih pucat, dan ukurannya dapat

    papular sehingga plakat. Bila mengenai jaringan yang lebih dalam dari dermis dan /atau

    mengenai organ dalam yang lain disebut angioedema. Biasanya mengenai alat pernafasan danmenyebabkan sesak nafas dan suara serak.1,2,3,9,10

    Manakala pada angioedema, gejalanya adalah sama dengan urtikaria dan ditambahi

    dengan gejala gangguan pada organ dalam yang kena. Misalnya pasien datang dengan gejala

    kulit dan disertai dengan sesak jika sudah mengenai saluran pernafasan.

    Pemeriksaan fisik

    Teknik pengkajian penting untuk mengevaluasi integumen (kulit) yang mencakup teknik

    inspeksi dan palpasi.

    Inspeksi1. Warna / adanya perubahan pigmentasi

    Warna kulit disetiap bagian seharusnya sama, kecuali jika ada peningkatan

    vaskularisasi. Warna kulit abnormal pada urtikaria yaitu eritema. Eritema

  • 7/25/2019 Urtikaria Kronik Complete

    14/23

    Urtikaria Kronik

    14 | P a g e

    dimanifestasikan sebagai kemerahan pada orang berkulit cerah dan coklat atau ungu pada

    orang berkulit gelap. Hal ini mengindikasikan peningkatan temperatur kulit karena

    inflamasi (proses vaskularisasi jaringan).

    2. Adanya lesi

    Lesi pada kulit dideskripsikan dengan warnanya, bentuk, ukuran dan penampilan

    umum. Selain itu batas luka apakah luka datar atau menonjol. Pada urtikaria terdapat

    edema dan eritema (kemerahan pada kulit yang disebabkan pelebaran pembuluh darah

    kapiler yang reversibel).

    PalpasiPalpasi kelembutan permukaan kulit.

    1. Kelembaban kulit, menentukan apakah kulit kering (misal pada hipotiroid), normal,

    berkeringat atau berminyak (seperti pada kulit berjerawat).

    2. Temperature / suhu kulit, tentukan dengan dorsum manus, perhatikan suhu kulit pada

    daerah kemerahan. Bandingkan dengan kulit bagian tubuh lain atau dengan kulit kita

    yang dianggap normal. Adanya termometer diperlukan dalam pemeriksaan klinis.

    3. Tekstur kulit, menentukan kulit kasar atau halus.

    4. Turgor / ketegangan kulit, dengan mencubit lembut dan tarik keatas maka kulit akan terangkan

    lalu dilepaskan.

    Berikut adalah antara hasil pemeriksaan fisik sesuai dengan subtipe urtikari kronik:

    1. Dermatografis (factitious urtikaria)Pada Inspeksi: effloresensi : papul eritematosa ukuran polimorfik, pruritus.

    bentuk : linear (seperti garis)

  • 7/25/2019 Urtikaria Kronik Complete

    15/23

    Urtikaria Kronik

    15 | P a g e

    2. Pressure UrtikariaPada inspeksi: effloresensi : udem yang dalam, nyeri atau rasa terbakar, dan pruritus

    Pada palpasi, biasanya ditemukan demam pada tubuh pasien.

    3.

    Kolinergik UrtikariaPada inspeksi: effloresensi : papul dengan diameter kira-kira 1-3 mm disekitarnya eritema,

    sangat gatal, rasa terbakar.

    Pada palpasi, hangat pada perabaan.

    4. Urtikaria bullosaPada inspeksi: effloresensi : bulla pada palmar dan telapak kaki.

    5. Cold Urtikaria:Pada inspeksi: effloresensi : edema/papul pada daerah yang terkena (biasanya pada wajah dan

    tangan)

    Pada palpasi: sensasi hangat lebih sering daripada gatal.

    6. Solar urtikariaPada inspeksi: effloresensi : macula eritema/kemerahan, gatal, dan pembentukan papul bila

    terkena sinar matahari (biasanya pada wajah dan dorsal tangan)

    7. Heat urtikariaPada inspeksi: effloresensi : merah, bengkak, dan mempunyai indurasi.

  • 7/25/2019 Urtikaria Kronik Complete

    16/23

    Urtikaria Kronik

    16 | P a g e

    Pada palpasi: panas, perih pada perabaan.

    8. Papular urtikaria:Pada inspeksi: effloresensi : papul kecil, gatal (biasanya pada lengan dan kaki, terutama pada

    ekstensor ekstremitas, kadang terdapat pada wajah dan leher), ekskoriasi, crusta danlikenifikasi.

    Pemeriksaan penunjang

    Pada pemeriksaan laboratorium, bisa dilakukan pemeriksaan darah lengkap. Pada pasien

    dengan infeksi parasit atau pasien dengan reaksi obat, dapat ditemukan kadar eosinofil

    meningkat. Apabila pasien dengan gejala gastrointestinal, dapat dilakukan pemeriksaan tinja.

    Laju endap darah bisa meningkat pada pasien dengan urticarial vasculitis. Antinuclear antibody

    test dapat dilakukan apabila pasien suspek SLE dengan urticaria vasculitis. Dapat juga dilakukan

    chronic urticaria index dan memberikan hasil test fungsi positif untuk autoantibody pada reseptor

    Fc di immunoglobulin E (IgE) dan lebih mengarah ke autoimmune disease. 7,9

    Dapat dilakukan challange test pada pasien dengan suspek physical urticaria. Tes

    dilakukan dengan memberi rangsangan padan pasien seperti rasa dingin, tekanan, panas, pajanan

    cahaya ultraviolet. Skin prick test dapat dilakukan bilamana pasien suspek alergi. 7,9

    Biopsi dapat juga dilakukan dengan penemuan histologi termasuk edema, dilatasi

    pembuluh darah dan infiltrasi perivascular yang ringan dan mengandungi monosit dan CD4

    limfosit. Pada urtikaria vaskulitis ditemukan leukocytoclasia dimana adanya infiltrasi neutrofil

    dengan nukleus yang berfragmen. 7,9

  • 7/25/2019 Urtikaria Kronik Complete

    17/23

    Urtikaria Kronik

    17 | P a g e

    Penatalaksanaan urtikaria kronik

    Meskipun subtipe urtikaria dicetuskan oleh berbagai macam faktor, terdapat beberapa

    prinsip dasar pengobatan, yaitu:

    Identifikasi dan menghilangkan penyebab (jika ada) Menghindari atau menghilangkan stimulus pencetus Penghambatan mediator dari sel mast

    Hal utama dalam pengobatan utikaria kronik adalah peranan antihistamin. Antihistamin

    harus diberikan setiap hari, tidak boleh diberikan hanya jika perlu saja, Antihistamin yang

    biasanya digunakan adalah anihistamin generasi ke-2. 5,8

    Antihistamin generasi ke-2 seperti (cetrizine, famotizine, loratadine, acrivastine)

    mempunyai molekul lipofilik yang besar yang mempunyai rantai sisi yang terikat kuat dengan

    protein, mencegah obat untuk menembus sawar darah otak dan mengurangi efek sedasi pada

    pasien. Efek sedasi yang tidak terlalu kuat pada antihistamin generasi ke-2 memberikan

    prognosis lebih baik dalam efek samping yang ditimbulkan. Cetrizine dan beberapa Antihistamin

    generasi ke-2 dapat menimbulkan efek samping yaitu rasa pusing kepada beberapa pasien,

    terlebih pada pemberian antiistamin dosis tinggi yang digabung dengan dengan antihistmain lain.

    Anti-depresan trisiklik seperti Doxepin dengan kandungan antihistamin generasi pertama terbukti

    bermanfaat dan penggunaannya dapat digabung dengan antihistamin generasi ke-2 sebagai terapi

    pengobatan. Doxepin dapat diberikan pda malam hari untuk mengurangi efek mulut kering dan

    pusing yang biasanya timbul sebagai efek samping pada pagi hari.5,8

  • 7/25/2019 Urtikaria Kronik Complete

    18/23

    Urtikaria Kronik

    18 | P a g e

    Pada beberapa kasus antihistamin dosis tinggi dapat digunakan sebagai pengobatan, dan

    pada dosis tinggi ini antihistamin generasi ke-2 pundapat meniumbulkan efek samping yaitu

    sedasi. Fenoxfenadine adalah obat yang dapat ditoleransi penggunaannya walau diberikan pada

    dosis tinggi. Pengabungan antihistamin generasi ke-1 dan antihistamin ke-2 seperti hidroxyzinedan cimetidine atau ranitidine terbukti efektif pada beberapa kasus. Cimetidine dan Ranitidine

    tidak boleh digunakan sebagai dosis tunggal dalam pengobatan utikaria kronik karena dapat

    menginterfensi umpan balik inhibisi dalam pelepasan histamin. Pengobatan lini ke-2 lain dapat

    dipertimbangkan sebagai terapi seperti fototerapi, kalsium channel blocker (Nifedipine), obat

    antimalaria, Dapson, Azatriophine, Siklosporin, Terbutaline, Metrotrexate. 5,8

    Walaupun penggunaan kortikosteroid sistemik terbukti efektif dalam megobati penyakit

    utikaria kronik, efek samping jangka panjang yang ditimbulkan membuat obat kortikosteroid

    tidak boleh digunakan dalam pengobatan jangka panjang. Segera saat kortikosteroid dihentikan

    utikaria akan muncul kembali, penggunaan steroid jangka panjang juga dapat menyebabkan

    timbulnya topikal antihistamin, ekserbasasi infeksi. Penggunaan preparat topikal steroid,

    antihistamine tidak memberikan pengaruh apa-apa dalam pengobatan utikaria kronis.5,8

    Untuk pengobatan lokal dapat digunakan mandi air dingin, toikal kamfer, sabun mentol

    untuk mengurangi rasa gatalnya. Pada 1/3 pasien dewngan utikaria kronik, pasien mempunyai

  • 7/25/2019 Urtikaria Kronik Complete

    19/23

    Urtikaria Kronik

    19 | P a g e

    autoantibodi yang terikat kuat dengan IgE, pasien ini membutuhkan pengobatan yang lebih

    agresif dengan terapi penekanan imun, plasmaparesis, Intra vena imunoglobulin.5,8

    Komplikasi

    Urtikaria adalah penyakit yang tidak mengancam nyawa. Akan tetapi, pasien dengan

    pruritus yang berat akan menyebabkan scratch purpura dan ekskoriasi dan menjadi infeksi

    sekunder. Penggunaan antihistamin yang lama dapat menyebabkan penurunan kesadaran dan dry

    mouth. Efek dari urtikaria kronik adalah terganggunya aktivitas seharian, kurangnya interaksi

    sosial, dan tidak dapat istirahat yang cukup.9

    Differential Diagnosis1,9

    Berikut adalah differential diagnosis antara subtipe urtikaria kronik

    Tipe Urtikaria Usia Manifestasi klnik Angioedema Tes diagnostik

    Kronik Idiopatik 20-50 Generalisata,

    kemerahan terang,

    papular dan

    sekelilingnya gatal

    Ya -

    Simtomatik

    Demografis

    20-50 Gatal, linear,

    disekeliling terdapat

    warna merah terang

    pada tempat terkena

    garukan

    Tidak Trauma ringan pada

    kulit menyebabkan

    munculnya

    kemerahan disertai

    gatal

  • 7/25/2019 Urtikaria Kronik Complete

    20/23

    Urtikaria Kronik

    20 | P a g e

    Urtikaria Dingin 10-40 Sakit, gatal pada

    tempat terkena dingin

    Ya 10 menit dikompres

    dengan air dingin

    menyebabkan

    kemerahan setalah 5

    menit diangkat darikompres dingin

    Urtikaria

    tekanan

    20-50 Besar, sakit, gatal,

    merah pada tempat

    terpajan tekanan

    Tidak Aplikasi tekanan

    pada bagian kulit

    menyebabkan kulit

    membengkak merah

    setelah 1-4 jam

    Urtikaria panas 20-50 Sakit, gatal, edema

    pada tempat terpajan

    sinar UV

    Ya Di radiasi dengan 2,5

    kw panas buatan

    selama 30-120 s

    menyebabkan

    munculnya

    kemerahan selama 30

    menit

    Urtikaria

    Kolinergik

    10-50 gatal, ukuran

  • 7/25/2019 Urtikaria Kronik Complete

    21/23

    Urtikaria Kronik

    21 | P a g e

    2. Dermatitis Kontak AlergikaPenyebab DKA adalah bahan kimia sederhana yang BM umumnya < 1000 D merupakan

    allergen yang belum diproses disebut hapten, lipofilik sangat reaktif dapat menembus stratum

    korneum sehingga mencapai sel epidermis dibawahnya.Gejala klinis pasien biasanya mengeluh gatal lalu bergantung dengan keparahan

    dermatitis, dimulai dengan bercak eritematosa yang berbatas jelas kemudian diikuti edema,

    papulovesikel, vesikel atau bula. Biasanya tempat predileksi terdapat pada tangan, lengan,

    wajah, telinga, genital, paha dan tungkai bawah

    3. Acute Febrile Neutrophilic DermatosisDemam neutrofil akut, juga disebut sindrom Sweet, adalah proses reaktif (reaksi

    hipersensitivitas) yang terjadi akibat faktor sistemik, seperti penyakit hematologi, infeksi,

    peradangan, vaksinasi, atau paparan obat. Proses reaktif ditandai dengan timbulnya

    kemerahan mendadak, papula merah ke ungu, dan nodul yang bergabung membentuk plak.

    Gejala klinik yang terjadi biasanya pada ekstremitas atas, wajah, atau leher dan biasanya

    disertai dengan demam dan neutrophilia perifer

    Prognosis

    Quo ad functionam: ad bonam

    Quo ad Vitam: ad bonam

    Quo ad Sanctionam: dubia ad bonam

    Quo ad Comestikum: dubia ad bonam

  • 7/25/2019 Urtikaria Kronik Complete

    22/23

    Urtikaria Kronik

    22 | P a g e

    Bab 3

    Kesimpulan

    Urtikaria sangat mempengaruhi kualitas hidup. Manajemen penyakit harus cepat dan

    membutuhkan kerjasama yang erat dengan pasien. Pendekatan individu diperlukan karena

    kompleksitas penyakit. Manajemen didasarkan dengan menghindari faktor pencetus, pengobatan

    penyakit yang berhubungan dan pengobatan gejalanya. Untuk yang terakhir, gejala dapat

    dikendalikan di sebagian besar pasien dengan antihistamin generasi baru, yang memiliki efek

    samping yang sangat rendah dan dapat digunakan pada dosis yang lebih tinggi pada pasien yang

    tidak berespon. Alternatif pengobatan harus dipertimbangkan hanya untuk pasien yang tidak

    responsif.

  • 7/25/2019 Urtikaria Kronik Complete

    23/23

    Urtikaria Kronik

    23 | P

    Daftar pustaka

    1. S. Aishah, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Urtikaria, Fakultas Kedokteran UniversitasIndonesia, Jakarta 2010, edisi 5, halaman 169-176

    2. H. Shimizu, Shimizus Textbook of Dermatology, Urticaria, Prurigo, Pruritus, HokkaidoUniversity, Jepang 2007, halaman 107-109

    3. H. Shimizu, , Immunity, Allergic Reaction, Shimizus Textbook of Dermatology, HokkaidoUniversity, Jepang 2007, halaman 45-48

    4. T. B. Fitzpatrick, R.A.Johnson, K.Wolff, M.K.Polano, D.Suurmond, Color Atlas Synopsis ofClinical Dermatology(ebook), Urticaria and Angiodema, McGraw Hill 1997.

    5. C. A. Janeway, P.Travers, M.Walport, A.Mowat, C.T.Weaver, K.Murphy, Allergy andAllergic Disease, Janeways Immunology, Garland Science 2012, edisi 8, halaman 571-573

    6. James, D Garber, Berger G Timothy, Elstone, M Dirk. Andrews Dissease Of The Skin:Clinical Dermatology, 10th edition. Pensylvania. Saunders Elsevier.2006.p. 147-158

    7. M. W. Graves, Pathophysiology of Chronic Urticaria, International Arch AllerhyImmunology, 2002, 127, 1; ProQuest Medical Library

    8. David A. Khan, Chronic urticaria: Diagnosis and management, Allergy Asthma, 2008;ProQuest Medical Library

    9.

    K. V. Godse, Chronic urticaria and treatment options, Indian Journal Dermatolog. 2009; 54(4): 310312http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2807703/

    10.D.J.Hogan, Chronic Urticaria, Medscape, diunduh dari situshttp://emedicine.medscape.com/article/1050052-overview

    11.L. E. Gibson, chronic hives (urticaria), Mayoclinic, diunduh dari situshttp://www.mayoclinic.com/health/chronic-hives/DS00980

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2807703/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2807703/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2807703/http://emedicine.medscape.com/article/1050052-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/1050052-overviewhttp://www.mayoclinic.com/health/chronic-hives/DS00980http://www.mayoclinic.com/health/chronic-hives/DS00980http://www.mayoclinic.com/health/chronic-hives/DS00980http://emedicine.medscape.com/article/1050052-overviewhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2807703/

Top Related