Transcript
  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    1/145

    URNAL

    KUNTANSI DAN

    EUANGAN

    Evaluasi Pengungkapan Informasi Pertanggungjawaban Sosial Pada Laporan

    Tahunan Perusahaan Dalam Kelompok Aneka Industri Yang Go Publik di

    BEJEdwin Mirfazli dan Nurdiono

    Analisis Pengaruh Interaksi Laba Dengan Laporan Arus Kas TerhadapReturn

    Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ)

    Kiagus Andi

    Penerapan PSAK Nomor 45 Pada Organisasi Pengelola Zakat

    Nurdiono

    Riset Anggaran Untuk Rakyat Studi Kasus:APBD Kota Bandar Lampung

    Marselina DjayasingaPengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Tingkat Keluasan

    Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Sektor Industri Barang Konsumsi Di

    Bursa Efek Jakarta

    Yuliansyah, Yenny Megawati

    Auditing E-Commerce: Proses Pengumpulan Dan Validasi Bukti Audit

    Saring Suhendro

    AnalisisManufacturing Cycle EffectivenessDalam Meningkatkan Cost

    Effective Pada Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit

    Yulia Saftiana, Ermadiani, R. Weddie Andriyanto

    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Mengadopsi Sistem

    Pemotongan Pajak Pada Perusahaan-Perusahaan Foreign Exchange Berbasis

    Internet

    Agus Zahron

    Analisa Penerapan SistemJust In TimeUntuk Meningkatkan Efisiensi Dan

    Produktivitas Pada Perusahaan Industri

    Yenni Agustina, Dewi Sukmasari, Ermadiani

    Jurnal Ilmiah Berkala Enam Bulanan, ISSN 1410 1831 Volume 12 No. 1, Januari 2007

    Jurnal Akuntansidan Keuangan

    Vol. 12 No.1 Hal. 01-146BandarlampungJanuari 2007

    ISSN1410 - 1831

    J

    A

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    2/145

    JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN

    Penanggung Jawab : Prof. Dr. Ir. Muhajir Utomo, M.Sc.(Rektor Universitas Lampung)

    Pembina : Prof. Dr. Ir. Tirza Hanum, M.Sc.(Pembantu Rektor I Universitas Lampung)Dr. John Hendri, M.Si.(Ketua Lembaga Penelitian Universitas Lampung)Toto Gunarto, S.E., M.Si.(Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung)

    Pimpinan Umum : Ketua Jurusan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Lampung

    Dewan EditorKetua : Prof. Dr. Zaki Baridwan, M.Sc., Akt.Wakil Ketua : Farid Djahid in, S.E., Akt.Sekretaris : Edwin Mirfazli, S.E., Akt.

    Anggota 1. Prof. Dr. Bambang Sudibyo, M.B.A., Akt.2. Dr. Gudono, S.E., M.B.A., Akt.3. Nawawi Munaf, S.E., Akt.4. Kiagus Andi, S.E., M.Si., Akt.5. Farichah, S.E., M.Si., Akt.6. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt.7. A. Zubaidi Indra, S.E., Akt.8. R. Weddie Andriyanto, S.E., Akt.9. Susi, S.E., M.B.A., Akt.10. Tri Joko Prasetyo, S.E., M.Si.

    Bendahara : Nurdiono, S.E., M.M., Akt.

    Redaktur Produksi : 1. Lindrianasari, S.E., M.Si., Akt .2. Fajar Gustiawaty Dewi, S.E., M.Si., Akt.3. Reni Oktavia, S.E.4. Ikhman Alhakki, S.E.

    Tata Usaha dan Kearsipan : 1. Setteng2. Legino

    Distribusi dan Sirkulasi : Elvi Sukendri , S.E.Alamat Redaksi : Gedung E Lantai 1, Fakultas Ekonomi

    Universitas LampungJl. Prof. Sumantri Brojonegoro no.1Gedungmeneng- Bandarlampung, 35145Telp./Fax. (0721) 786749

    Jurnal Akuntansi dan Keuangan merupakan media komunikasi ilmiah, diterbitkan dua kali setahunoleh Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Lampung, berisikan ringkasan hasil penelitian,skripsi, tesis, dan disertasi.

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    3/145

    JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN

    DAFTAR ISI

    Evaluasi Pengungkapan Informasi Pertanggungjawaban Sosial Pada Laporan

    Tahunan Perusahaan Dalam Kelompok Aneka Industri Yang Go Publik di

    BEJ

    Edwin Mirfazli dan Nurdiono 01-11

    Analisis Pengaruh Interaksi Laba Dengan Laporan Arus Kas TerhadapReturnSaham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ)Kiagus Andi 13-18

    Penerapan PSAK Nomor 45 Pada Organisasi Pengelola ZakatNurdiono 20-47

    Riset Anggaran Untuk Rakyat Studi Kasus:APBD Kota Bandar LampungMarselina Djayasinga 49-79

    Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Tingkat Keluasan

    Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Sektor Industri Barang Konsumsi Di

    Bursa Efek JakartaYuliansyah, Yenny Megawati 81-90

    Auditing E-Commerce: Proses Pengumpulan Dan Validasi Bukti AuditSaring Suhendro 91-105

    AnalisisManufacturing Cycle EffectivenessDalam Meningkatkan Cost

    Effective Pada Pabrik Pengolahan Kelapa SawitYulia Saftiana, Ermadiani, R. Weddie Andriyanto 107-121

    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Mengadopsi Sistem

    Pemotongan Pajak Pada Perusahaan-Perusahaan Foreign Exchange Berbasis

    Internet

    Agus Zahron .. 123-133

    Analisa Penerapan SistemJust In TimeUntuk Meningkatkan Efisiensi Dan

    Produktivitas Pada Perusahaan Industri

    Yenni Agustina, Dewi Sukmasari, Ermadiani 135-146

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    4/145

    Evaluasi Pengungkapan Informasi Pertanggungjawaban

    Sosial Pada Laporan Tahunan Perusahaan Dalam

    Kelompok Aneka Industri Yang Go Publik di BEJ

    Oleh:

    Edwin Mirfazli1dan Nurdiono

    ABSTRACT

    The paper draw disclosure corporate social responsibility from annual report companywhich go public at Jakarta Stock Exchange (JSX). Corporate Social Responsibility(CSR) was identify, evaluate and measure effect of company and communicate to the

    stock holder and saw how much the disclosure about social responsibility accounting inannual report.

    Its use coding process to annual report with use content analysis which specially forindexing yes or no approach. There are 16 members of JSX for Multiple Industry Groupinclude High-Profile and Low Profile.

    The research results show the significant different between High-Profile and Low-profile for disclosure about corporate social responsibility in annual report. P-Value0.035 < 0.05, so Ha avialable for explain for the difference which is significant abilityabout Multiple Industry Group Hihg-Profile and Low-Profile

    Keywords : corporate social responsibility, high-profile, low-profile , disclosureand annual report

    A. Latar Belakang

    Dewasa ini, menghadapi dampak globaslisasi, kemajuan informasi teknologi, danketebukaan pasar, perusahaan harus secara serius dan terbuka memperhatikanPertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR) ).Kehilangan partner bisnis maupun risiko terhadap citra perusahaan (brand risk) tentuakan memberi dampak pada kelangsungan hidup usaha yang telah berjalan. Salah satu

    patner bisnis adalah masyarakat yang berada di lokasi maupun secara keseluruhan yangsecara langsung maupun tidak langsung mempunyai kepentingan dengan perusahaan(korporasi). Tekanan secara nasional dan internasional sedang dan terus akan berlanjutikut serta mempengaruhi perilaku bisnis korporasi. Tekanan ini datang antara lain dari

    para pemegang saham (yang sadar CSR), Lembaga Swadaya Masayarakat (LSM),partner-partner bisnis (terutama dari negara yang komuniti bisnisnya peka terhadap

    1Dosen Jurusan Akuntansi, FE Unila;

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    5/145

    Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 12 No. 1, Januari 2007

    2

    CSR) dan advokat yang memperjuangkan kepentingan publik (public interest lawyers).Dalam iklim reformasi dan demokrasi di Indonesia sekarang ini, keterbukaan danakuntabilitas sangat dipentingkan dan diperhatikan oleh publik. Peranan pengawasan

    publik dilakukan melalui LSM , sebagai organisasi nir-laba yang pendukungnya

    menyuarakan berbagai public issues, yang punya dampak besar pada penyelenggaraanbisnis di indonesia. Perusahaan harus menyadari bahwa suara LSM ini mempunyaipengaruh besar dan sangat diperhatikan oleh konsumen perusahaan dan karena itu tidakdapat diabaikan. Mempunyai program CSR bukanlah hanya sekedar untuk tunduk padatekanan publik dan politik. Seperti terungkap dalam suatu survei di tahun 1999terhadap ribuan responden di dunia (23 negara di 6 benua), maka antara lain:(a) separuh responden care about the social behaviour of companies;(b) duapertiga responden ingin perusahaan meninggalkan peranan perusahaan yanghanya menekankan pada: membuat keuntungan, membayar pajak, dan menggunakantenaga kerja; mereka minta agar fokus perusahaan adalah juga bagaimana menyumbang

    pada tujuan-tujuan masyarakat secara lebih luas (broader societal goals); dan(c) perhatian masyarakat sekarang lebih pada corporate citizenship, ketimbang hanya

    pada brand reputation dan financial factors. ( Reksodiputro, 2004)

    Isu bagaimana tenaga kerja mempersepsikan suatu perusahaan juga akan berpengaruhpada rekrutmen pegawai, memotivasi kerja mereka, dan mengusahakan mereka tidakpindah ke perusahaan lain. Tenaga ahli yang cakap sekarang juga sudah mulai memilihperusahaan yang dinilai baik dari segi kepemimpinannya dalam melaksanakan CSR(CSR leadership). Karena itu faktor pendukung daya saing juga harus dilihat dari

    program CSR yang dijalankan oleh perusahaan. Seperti dikutip Wineberg(9) dari suatu

    survei CEO di Eropa tahun 2002: .......78% of the chief executives agreed thatintegrating responsible business practices makes a company more competitive.

    Perusahaan menarik dana dari berbagai individu dalam masyarakat umum, untuk ituperusahaan ikut bertanggung jawab kepada kelompok masyarakat yang terdiri atas parainvestor dan kreditor. Perusahaan dalam kegiatan operasi juga menggunakan sumberdaya alam yang menimbulkan polusi tanah, air, dan udara. Dalam situasi menyebabkan

    perusahaan bertanggung jawab terhadap kualitas lingkungan alam dan sosial kepadapemerintah dan masyarakat. Perusahaan juga mempunyai kewajiban untuk membayarpajak sesuai dengan peraturan pemerintah, dengan demikian perusahaan bertanggung

    jawab kepada pemerintah dan kelompok masyarakat yang mendapat manfaat darikegiatan pemerintah.

    Pengakomodasian unsur tanggung jawab sosial belum di jalankan oleh perusahaandengan baik dan wajar dalam proses penilaian dampak sosial maupun dalam pelaporan.Ini di buktikan dengan begitu banyak timbul berbagai konflik dan masalah padaindustrial seperti demonstrasi dan protes yang menyiratkan ketidakpuasan beberapaelemen stakeholders pada manajemen perusahaan. Kasus yang lain sering munculadalah protes dari berbagai elemen masyarakat sekitar lokasi pabrik yang merasaterganggu akibat limbah atau polusi yang timbul sehingga memberi dampak negative

    terhadap lingkungan. Para buruh juga kerap kali melakukan demo dan mogok kerja

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    6/145

    Evaluasi Pengungkapan Informasi . (Edwin Mirfazli dan Nurdiono)

    3

    akibat kebijakan upah dan pemberian fasilitas kesejahteraan yang diterapkanperusahaan tidak mencerminkan rasa keadilan.

    Dampak sosial perusahaan tergantung pada jenis atau karakteristik operasi perusahaan.

    Karakteristik operasi perusahaan yang menghasilkan dampak sosial yang tinggi akanmenuntut pemenuhan tanggungjawab sosial yang lebih tinggi pula. Pelaksanaantanggungjawab sosial akan disosialisasikan kepada publik melalui pengungkapan soialdalam laporan tahunan.

    Praktek pengungkapan sosial di BEJ dan BES, dengan pola pengungkapan sosialnyameliputi tema kemasyarakatan, tema produk dan konsumen, dan tema ketenagakerjaan,tanpa memasukkan tema lingkungan, diperoleh hasil bahwa praktek pengungkapansosial kelompok industri high-profile lebih tinggi daripada kelompok industri low-

    profile.(Utomo, Muslim 2000). Selanjutnya Khodijah, Dede (2006) meneliti

    perbandingan antara industri hihg- profiledengan low-profiledengan memasukkan temalingkungan juga memperoleh hasil yang sama, dimana terdapat perbedaan yangsignifikan antara jumlah pengungkapan highprofile dengan low- profile terhadapkeseluruhan kelompok perusahaan yang go publik di BEJ Tahun 2004.

    Adapun perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pemilihansampel dan edisi laporan tahunan yang diteliti secara spesifik yaitu perusahaan yangmasuk dalam kelompok aneka industri. Yang menarik ada dua model dimana padakelompok ini terdapat kelompok industri high profile dan low profile. Tidak ada

    penambahan klasifikasi kategori pengungkapan sosial dengan alasan semua ini di

    dasarkan pada kelompok usaha yang termasuk dalam kategori industriyang terdaftar diBEJ. Dan untuk pengukuran atas pengungkapan sosial tidak di bagi berdasarkan lokasi

    pengungkapan. Hal ini sedikit banyak akan memberikan perbedaan antara penelitian inidengan penelitian sebelumnya. Hal terakhir yang memberikan perbedaan adalah

    perkembangan Corporate Social Responsibilitysendiri.

    Akuntansi sebagai alat pertanggungjawaban mempunyai fungsi sebagai alat kendaliutama terhadap aktivitas perusahaan. Tanggung jawab manajemen tidak hanya terbatasatas pengelolaan dana ke dalam perusahaan kepada investor dan kreditor, tetapi jugameliputi dampak yang ditimbulkan oleh perusahaan terhadap lingkungan alam dan

    sosial. Pengungkapan Social Responsibility Accounting menjadi hal yang sangat krusialdan akan memberi dampak kepada kelangsungan hidup perusahaan di masa datang.

    B. Permasalahan

    1. Perumusan Masalah

    Berdasarkan uraian yang telah disajikan, maka permasalahan yang akan dibahas adalah :Apakah ada perbedaan jumlah penyajian pengungkapan informasi pertanggungjawabansosial antara perusahaan dalam kelompok aneka industri dasar yang tergolong industri

    high-profiledan low-profile ?

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    7/145

    Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 12 No. 1, Januari 2007

    4

    2. Batasan Masalah

    Dalam penelitian ini, penulis membatasi pada penjelasan untuk mengetahui sejauh manaperbedaan jumlah dan fokus perusahaan melakukan pengungkapan informasi

    pertanggungjawaban sosial antara perusahaan dalam kelompok Aneka Industri yangtergolong high-profile dan low-profile tanpa melihat secara detail kualitas

    pengungkapan. Objek penelitian ini di batasi pada laporan tahunan periode tahun 2004.

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1. Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris tentang jumlahpengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial yang diungkapkan dalam laporan

    tahunan perusahaan dalam kelompok Aneka Industri baik high-profile maupun lowprofile serta untuk mengetahui apakah perbedaan tipe kelompok perusahaanmempengaruhi jumlah pengungkapan sosial dalam laporan tahunan perusahaan.

    2. Manfaat Penelitian

    Penelitian ini diharapkan akan memberikan beberapa manfaat seperti :1)

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan motivasi tentangpentingnya pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan.

    2) Sebagai pertimbangan dan pendorong dalam pembuatan kebijaksanaan

    perusahaan untuk lebih meningkatkan tanggung jawab dan kepeduliannya padalingkungan sosial.

    3) Penelitian ini dapat menambah wawasan pengetahuan mengenai jumlahpengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan.

    D. Kerangka Pemikiran

    Perusahaan dalam pandangan ini adalah alat dari para pemegang saham (pemilikperusahaan), maka apabila perusahaan akan memberikan sumbangan sosial, hal itu akandilakukan oleh individu pemilik atau individu para pekerjanya, bukan oleh perusahaan

    itu sendiri. Hal ini senada dengan pendapat Model Klasik yang menyatakan bahwausaha yang dilakukan perusahaan semata-mata hanya untuk memenuhi permintaan

    pasar dan mencari untung yang akan dipersembahkan kepada pemilik modal (Harahap,Sofyan Syafri, 1993).

    Seorang fundamentalis dibidang ini, Milton Friedman, menyatakan :

    Ada satu dan hanya satu tanggung jawab perusahaan, yaitu menggunakankekayaan yang dimilikinya untuk meningkatkan laba sepanjang sesuaidengan aturan main yang berlaku dalam suatu sistem persaingan bebas

    tanpa penipuan dan kecurangan.

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    8/145

    Evaluasi Pengungkapan Informasi . (Edwin Mirfazli dan Nurdiono)

    5

    Sedangkan dalam pengertian luas, pertanggungjawaban sosial merupakan konsep yanglebih manusiawi, dimana suatu organisasi dipandang sebagai agen moral. Oleh karenaitu, dengan atau tanpa aturan hukum, sebuah organisasi termasuk di dalamnyaorganisasi bisnis, wajib menjunjung tinggi moralitas. Dengan demikian, kendati tidak

    ada aturan hukum atau etika masyarakat yang mengatur, tanggung jawab sosial bisa dilaksanakan dalam berbagai situasi dengan mempertimbangkan hasil terbaik atau yang

    paling sedikit merugikan stakeholder-nya. Tindakan tepat yang dilakukan olehperusahaan akan memberikan manfaat bagi masyarakat.

    Akuntansi Sosial Ekonomi (Socio Economic Accounting) atau sering disebut denganakuntansi sosial merupakan fenomena baru dalam ilmu akuntansi. Akuntansi sosialmemiliki perbedaan dengan akuntansi konvensional. Dalam akuntansi konvensionalyang menjadi fokus perhatian adalah pencatatan dan pengukuran terhadap kegiatan ataudampak yang timbul akibat hubungan perusahaan dengan pelanggan, sedangkan

    akuntansi sosial merupakan sub disiplin dari ilmu akuntansi yang melakukan prosespengukuran dan pelaporan dampak-dampak sosial perusahaan. Jadi, dalam akuntansikonvensional tidak sepenuhnya mengakomodasi unsur tanggung jawab sosial

    perusahaan.

    Seluruh pelaksanaan tanggung jawab sosial yang telah dilaksanakan oleh perusahaanakan disosialisasikan kepada publik, salah satunya melalui pengungkapan sosialdalamlaporan tahunan perusahaan. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) secara implisitmenjelaskan bahwa laporan tahunan harus mengakomodasi kepentingan para pengambilkeputusan. Penjelasan tersebut ditulis dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

    (PSAK) No. 1 tahun 2004, paragraf kesembilan :

    Perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti laporanmengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value addedstatement), khususnya bagi industri dimana faktor-faktor lingkungan hidupmemegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap pegawaisebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting.

    Dalam proses pelaporan keuangan tahunan perusahaan, pengungkapan/disclosuremerupakan aspek pelaporan yang kualitatif, yang sangat diperlukan pemakai informasi

    laporan keuangan. Karena sifatnya yang kualitatif sehingga formatnya tidak terstruktur,yang dapat terjadi secara langsung dalam laporan keuangan tahunan perusahaan melalui

    penjudulan yang tepat, catatan atas laporan keuangan ataupun berbagai sisipan seperticatatan kaki.

    Pengungkapan didefinisikan sebagai penyediaan sejumlah informasi yang di butuhkanuntuk pengoperasian secara optimal pasar modal efisien (Hendriksen, 1996, dalamZuhroh dan I Putu Pande, 2003). Pengungkapan ada yang bersifat wajib (mandatory),yaitu pengungkapan informasi yang wajib dilakukan oleh perusahaan yang didasarkan

    pada peraturan atau standar tertentu, dan ada yang bersifat sukarela (voluntary), yang

    merupakan pengungkapan informasi melebihi persyaratan minimum dari peraturan yang

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    9/145

    Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 12 No. 1, Januari 2007

    6

    berlaku. Tujuan pengungkapan menurut Securities Exchange Comission (SEC)dikategorikan menjadi dua, yaitu : 1) protective disclosureyang dimaksudkan sebagaiupaya perlindungan terhadap investor, dan 2) informative disclosure yang bertujuanmemberikan informasi yang layak kepada pengguna laporan (Wolk, Francis, dan

    Tearney, dalam Utomo, 2000, dalam Zuhroh dan I Putu Pande, 2003).

    Informasi mengenai pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan yang di uraikandalam laporan tahunan akan dapat dipahami dan tidak menimbulkan salah interpretasiapabila laporan tahunan tersebut dilengkapi dengan pengungkapan sosial yangmemadai. Memberikan informasi yang memadai diharapkan akan dapat berguna bagi

    pengambilan keputusan oleh pihak-pihak pengguna laporan keuangan.

    E. Hipotesis

    Dalam penelitian ini penulis merumuskan hipotesis untuk mendukung jawaban ataspermasalahan yang ada. Perumusan hipotesis tersebut adalah :H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan jumlah pengungkapan sosial antara

    perusahaan dalam kelompok Aneka Industri high-profile dan kelompok AnekaIndustri low-profile

    Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan jumlah pengungkapan sosial antaraperusahaan dalam kelompok Aneka Industri high-profile dan kelompok AnekaIndustri low-profile

    F. Metodologi Penelitian

    1. Metode Pengumpulan data

    Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi ataukutipan langsung dari berbagai sumber. Data-data yang digunakan dalam penelitian inimerupakan data sekunder yang berasal dari :

    1) Pusat Referensi Pasar Modal di Bursa Efek Jakarta.2)

    Bahan literatur pendukung lainnya, seperti buku-buku yang terkait dengan

    Akuntansi Sosial, Corporate Social Responsibility, ataupun buku lain serta data-data dari penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

    2. Pemilihan Sampel

    Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodepurposivejudgement sampling, yaitu tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinyadiperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu. Adapun kriteria yangdigunakan dalam penentuan sampel adalah :

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    10/145

    Evaluasi Pengungkapan Informasi . (Edwin Mirfazli dan Nurdiono)

    7

    1) Tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta pada tahun 20042) Perusahaan telah menyelesaikan kewajibannya dalam menyerahkan laporan

    tahunan periode tahun 20043) Laporan tahunan perusahaan sampel secara fisik tersedia dengan lengkap dan

    utuh di PRPM.

    3. Operasionalisasi Variabel Penelitian

    Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :1) Pengungkapan sosial yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang

    terkategori dalam industri yang dalam kelompok Industri Dasar dan Kimia2)

    Pengungkapan sosial yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yangterkategori dalam industri yang dalam kelompok Aneka Industri

    Kedua variabel tersebut bersifat independen dan memiliki hubungan yang simetris.Hubungan antar-variabel disebut simetris apabila variabel yang satu tidak disebabkanatau dipengaruhi oleh variabel yang lain (Hagul Manning and Singarimbun, 1989,dalam Muslim Utomo, 2000). Masing-masing variabel tersusun atas empat kategoriyang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu menyangkut kemasyarakatan, lingkungan,ketenagakerjaan, dan konsumen.

    4. Alat Analisis

    a. Analisis Kualitatif

    Dalam penyusunan skripsi ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitumetode yang menjelaskan dan menggambarkan karakteristik data agar hasil penelitiandapat memberikan gambaran yang jelas. Laporan tahunan dianalisis denganmenggunakan metode content analysis, yaitu metode pengumpulan data melalui teknikobservasi dan analisis terhadap isi atau pesan dari suatu dokumen untuk menghasilkandeskripsi yang objektif dan sistematik, seperti kategori isi, telaah, pemberian kode

    berdasarkan karakteristik kejadian atau transaksi yang terdapat dalam dokumen (NurIndriantoro dan B. Supomo, 1999).

    b.

    Analisis Kuantitatif

    Kegiatan pengolahan data meliputi pengecekan dan perhitungan item-itempengungkapan sosial yang ada dalam laporan tahunan. Proses kuantifikasimenggunakan teknik indexing yes/no approach yang merupakan bentuk palingsederhana dari metode content analysis. Pada teknik ini, angka 1 diberikan apabila suatusub kategori pengungkapan sosial diisi atau diungkapkan dalam laporan tahunan

    perusahaan sampel, sedangkan angka 0 diberikan pada sub kategori yang tidak diungkapperusahaan sampel.

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    11/145

    Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 12 No. 1, Januari 2007

    8

    Sedangkan teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif adalahdengan uji beda rata-rata. Dasar pengambilan keputusan adalah dengan membandingkant-tabel dan t-hitung:

    Jika t-hitung > t-tabel, maka H0ditolak atau P-value < 0,05 Jika t-hitung < t-tabel, maka H0diterima atau P-value > 0,05

    Dalam menguji hipotesis yang diteliti, peneliti menggunakan bantuan Software ststistikMiniTab versi 13.

    G. Analisis

    Berdasarkan data yang tercatat di Bursa Efek Jakarta, terdapat 356 emiten yangterdaftar. Dari jumlah populasi tersebut terdapat 32 emiten yang termasuk perusahaan

    dalam Kelompok Aneka Industri. Berdasarkan kriteria penentuan sampel, yangmemenuhi untuk dijadikan sampel yaitu sebanyak 5 emiten yang termasuk dalam hihg-

    profile dari populasi sejumlah 6.Sedangkan untuk kelompok aneka industri low-profiledari populasi sejumlah 16 data yang tersedia sejumlah 11 emiten.

    Tabel 1. Jumlah Perusahaan yang dijadikan Sampel Penelitian Kelompok Aneka

    Industri.

    TIPE PERUSAHAAN JML.POPULASI JML.SAMPEL %

    Hihg-Profile 6 5 47,16%

    Low-Profilei 16 11 35,41%

    Jumlah 32 16 41,58%

    Sumber : Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) BEJ (2006)

    1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif

    Dari hasil perhitungan pada lampiran output MiniTab (lampiran 5) dapat diketahuibahwa pengungkapan sosial perusahaan dalam kelompok aneka industri high profilemempunyai nilai minimum 6 (enam) dan maksimum 25 (dua puluh lima) dengan rata-

    rata 16,1667 dan memiliki standar deviasi 7,46771. Sedangkan perusahaan dalamkelompok aneka industri low-profile mempunyai nilai minimum 5 (lima) danmaksimum 20 (dua puluh ) dengan rata-rata 9,63636 dan memiliki standar deviasi4,27253. Jumlah pengungkapan sosialnya paling minimum yaitu INDR dan perusahaanyang pengungkapan sosialnya paling tinggi yaitu ASII Sedangkan jumlah

    pengungkapan sosial untuk perusahaan yang lainnya tersebar diantara 5 (lima) dan 25(dua puluh lima).

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    12/145

    Evaluasi Pengungkapan Informasi . (Edwin Mirfazli dan Nurdiono)

    9

    2. Hasil Uji Normalitas

    Pengujian normalitas distribusi data menggunakan uji Two Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan tingkat keyakinan 95% dengan N=5 pada kelompok aneka

    industri hihg profile serta N=11 untuk kelompok aneka indutri low profile. Dari hasilproses pengolahan data dengan menggunakan software MiniTab ver 13, maka didapatkan hasil yang di gambarkan melalui grafik yang menunjukkan data berdistribusinormal (lampiran 1 dan 2).

    3. Hasil Uji Hipotesis

    Pengujian hipotesa komparatif jumlah pengungkapan sosial antara perusahaan high-profile dan low-profile dilakukan dengan menggunakan uji-z (uji-t) untuk komparasidua sampel independen pada tingkat keyakinan 95%, dengan ketentuan sebagai berikut :

    Apabila P_Value. < 0,05 : H0ditolak dan Haditerima. Apabila P_Value. > 0,05 : H0diterima dan Haditolak.

    Dari hasil lampiran output MiniTab (lampiran 3 ) diperoleh hasil sebagai berikut :

    Tabel 2. Hasil uji-t (Seluruh Tema) dengan tingkat keyakinan 95% dengan df=25.

    TIPE

    PERUSAHAANMEAN

    STD.

    DEV.

    T

    VALUE

    P

    VALUEKEPUTUSAN

    High-Profile

    Low-Profile

    16,17

    9,64

    7,47

    4,27

    2,32 0,035H0 ditolak, Haditerima

    Berdasarkan tabel diatas, nilai P_Value. 0,035 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwaterdapat perbedaan yang cukup signifikan dalam penyajian jumlah pengungkapan sosialantara perusahaan dalam kelompok aneka industrihihg profile dengan kelompok anekaindustri low-profile.

    H. Simpulan

    Penelitian ini menguji 16 sampel dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

    Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan di atas , maka simpulan yang dapatdiambil adalah Pengujian hipotesis membuktikan bahwa terdapat perbedaan yangcukup signifikan dalam penyajian jumlah pengungkapan sosial seluruh tema antara

    perusahaan dalam kelompok aneka industri hihg-profile dengan perusahaan dalamkelompok aneka industri low-profile. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya dampaksosial yang muncul pada sebagian perusahaan dalam dua kelompok di atas yangtermasuk dalam type high-profile yang mendorong mereka untuk melakukan danmengungkapkan pertanggungjawaban sosial perusahaan.

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    13/145

    Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 12 No. 1, Januari 2007

    10

    I. Keterbatasan

    Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan. Keterbatasan tersebut antara lain :

    1.

    Penyusunan daftar pengungkapan sosial cenderung bersifat subjektif danmemungkinkan terlewatnya item-item tertentu yang seharusnya diungkap oleh

    perusahaan.2. Penggunaan teknik indexing yes/no approachmengakibatkan sulit membedakan

    kualitas pengungkapan antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain.3.

    Perbandingan yang dilakukan hanya melihat secara keseluruhan tanpa merinciterhadap masing-masing tema.

    J. Saran

    Berdasarkan simpulan dan keterbatasan yang telah dikemukakan diatas, maka saran-saran yang diajukan untuk penelitian selanjutnya antara lain :

    1. Menyempurnakan daftar pengungkapan sosial yang dipergunakan sebagaiinstrumen penelitian. Ini dilakukan dengan mencari referensi terkini tentangtema dan sub tema pengungkapan sosial

    .2. Bagi perusahaan supaya lebih memperhatikan lingkungan sosialnya,

    mengingat antara perusahaan dan masyrakat saling memiliki kepentingan.Perilaku perusahaan yang mengabaikan pertanggungjawaban sosialnya akan

    merugikan perusahaan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Freedman, Martin. Social Accounting dalam Siegel & Ramanauskan. 1989.Behavioral Accounting. Ohio. South Western Publishing Co.

    Harahap, Sofyan Syafri. 1993, Teori Akuntansi, Edisi Revisi. PT. Raja Grafindo

    Persada. Jakarta.

    Ikantan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat.Jakarta

    Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo. 1999. Metodologi Penelitian BisnisUntuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama BPFE. Yogyakarta

    Mallen Baker. 2002. Corporate Social Responsibility: What Does It Mean? CSRNews and Resources on www.mallenbaker.net. San Fransisco. The United

    States of America.

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    14/145

    Evaluasi Pengungkapan Informasi . (Edwin Mirfazli dan Nurdiono)

    11

    Nursahid, Fajar. 2006. Praktik Kedermawanan Sosial BUMN: Analisis terhadapModel Kedermawanan PT. Krakatau Steel, PT.Pertamina dan PT.

    Telekomunikasi Indonesia. Riset dipresentasikan dalam JurnalGALANG. Vol. 1 No. 2 Penerbit PIRAC. Depok

    Parker et. Al., 1989. Accounting for Social Impact : Accounting for The HumanFactor. Prentice Hall

    Parsa, Kouhy.2000. Disclosure of Social Information by UK Companies ( A Caseof Legitimacy Theory). Internet Publications of Working Papers Series ofMidlesex University Businesss School and Dundee University. UnitedKingdom

    Santoso, Singgih. 2005Menguasai Statiska di Era Informasi dengan SPSS 12. PT. Elex

    Media Komputindo. Jakrta.

    Suwardjono.2005. Teori Akuntansi : Perekayasaan Pelaporan Keuangan. EdisiKetiga BPFE Yogyakarta.

    Utomo, Muhammad Muslim. 2000. Praktek Pengungkapan Sosial Pada LaporanTahunan Perusahaan di Indonesia. Makalah diprsentasikan dalamSimposium Nasional Akuntansi III

    Zuhroh, Diana dan I Putu Pande Heri S. 2003. Analisis Pengaruh Pengungkapan

    Sosial dalam Laporan Tahunan Perusahaan terhadap Reaksi Investor.Makalah dipresentasikan dalam Simposium nasional Akuntansi VI

    ------- www.jsx.co.id

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    15/145

    Analisis Pengaruh Interaksi Laba Dengan

    Laporan Arus Kas TerhadapReturnSaham

    (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Di Bej)

    Oleh:

    Kiagus Andi2

    Keywords :

    PENDAHULUAN

    Pada setiap pengambilian keputusan investasi, investor dihadapkan pada keadaanketidakpastian. Hal ini mendorong investor yang rasional untuk selalumempertimbangkan risiko dan tingkat pengembalian yang diharapkan dari setiapsekuritas. Untuk analisis investasi, para analisis keuangan lebih banyak menggunakaninformasi yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas yang lebihmenceriminkan likuiditas inofrmasi ini dapat ditemukan dalam laporan arus kas yangsudah menjadi bagian integral dari laporan keuangan perusahaan publik sejakdikeluarkannya pernyataan standar akuntansi keuangan No. 2 tahun 1994 dan

    berlakunya mulai tanggal 1 Januari 1995.

    Menurut Standar Akuntansi Keuangan No. 2 Tahun 1994, laporan arus kas merupakanbagian integral yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan, dengan tujuan untukmengisi kesenjangan informasi dari laporan neraca, laporan laba rugi, dan laporan laba

    2Dosen Jurusan Akuntansi, FE Unila;

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    16/145

    Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 12 No. 1, Januari 2007

    14

    ditahan yaitu dalam menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dansetara kas serta kebutuhan perusahaan untuk menggunakan kas. Pertimbangan untukmengetahui apakah informasi arus kas dapat mempengaruhi kepercayaan investor dalam

    pengambilan keputusan investasi didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh

    Baridwan (1997), Fadjirah (2000) dan Husnan (2002) yang menyimpulkan bahwalaporan arus dari kegiatan operasi, investasi dan pendanaan memberikan informasiincremental bagi investor

    Guna mengetahui apakah laporan arus kas memiliki kandungan informasi bagi investoryang diinteraksikan dengan laporan laba rugi maka dapat dilihat dari reaksi pasar padasaat pengumuman atau publikasi laporan laba rugi dan Laporan arus kas jika

    pengumuman kedua lapoaran keuangan tersebut mengandung informasi makadiharapkan pasar akan bereaksipada waktu pengumuman. Reaksi ini dapat diukurdengan menggunakan Returnatau menggunakanAbnormal Return.

    RUMUSAN MASALAH

    Berdasarkan laporan di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini yaitu:

    1. Apakah ada pengaruh interaksi laporan laba rugi dengan laporan arusk kasoperasi, inverstasi dan pendanaan terhadapReturn saham ?

    2.

    Apakah ada reaksi pasar dengan adanya publikiasi laporan laba rugi danlaporan arus kas ?

    TUJUAN PENELITIAN

    Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui pengaruh interaksi laporan laba rugi dengan laporan arus kas terhadapreturnsaham dan untuk mengetahui reaksi pasar dengan adanya publikasi laporan labarugi dan laporan arus kas di BEJ.

    LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

    A. Landasan Teori

    1. Studi Peristiwa (Event Studi)

    Studi Peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadapsuatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai pengumuman. Event Studydapat digunakan untuk menguju kandungan informasi dari suatu pengumuman dandapat juga digunakan untuk menguju efisiensi pasar.

    Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham dari sekuritas tersebutdan diukur dengan mengunakan return sebagai nilai perubahaan harga atau dengan

    menggunakan abnormal return kepada pasar dan sebaliknya.

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    17/145

    Analisis Pengaruh Interaksi . (Kiagus Andi)

    15

    2. Studi Empiris Mengenai Arus Kas

    Studi empiris yang dilakukan mengeani kandungan informasi arus kas bagi penggunapasar modal banyak dilakukan Baridwan (1997) menguji ada tidaknya atau

    kecenderungan yang sama antara informasi dalam laporan arus kas dengan informasiyang ada dalam laporan laba rugi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laporan aru kasmempunyai hubungan dengan jumlah pembayaran dividen yang terjadi dalam satutahun setelah terbitnya laporan keuangan.

    Penelitian yang dillakukan Fadjrih (2000) menunjukkan bahwa laporan arus kasmemberikan tambahan informasi terhadap laba mendatang yang tidak diperoleh dalamrasio neraca dan laba rugi, akan tetapi rasio neraca dan laba rugi lebih tinggi daripadaarus kas.

    3.

    Return Saham

    Return saham merupakan hasil atau keuntungan yang diperoleh pemegang sahamsebagai hasil dari investasinya. Komposisi penghitungan return saham terdiri daricapital gain (loss) dan dividen. Capital gain (loss) merupakan selisih laba rugi yangdialami oleh pemegang saham karena harga saham relatif tinggi atau rendahdibandingkan harga saham periode sebelumnya. Sedang dividen merupakan bagian darilaba perusahaan yang dibagikan pada periode tertentu sesuai dengan keputusanmanajemen

    Para investor membeli saham, berarti membeli prospek perusahaan. Bila prospekperusahaan membaik, maka harga saham tersebut akan meningkat. Dengan naiknyaharga saham diharapkan return saham juga naik, karena return saham merupakanselisih antara harga saham sekarang dikurangi dengan harga saham sebelumnya(Husnan, 2002)

    B. Pengembangna Hipotesis

    Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

    H1 : Secara parsial interaksi laporan laba dengan laporan arus kas dari aktivitasoperasi, investasi dan pendanaan berpengaruh terhadap returnsaham

    H2 : Rata-rata Abnormal return saham 10 hari sebelum jendela peristiwa arus kasberbeda dengan rata-rata abnormal return saham 10 hari sesudah jendelaperistiwa arus kas

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    18/145

    Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 12 No. 1, Januari 2007

    16

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Populasi dan Sampel

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di BEJ sampaidengan 2005 dari data BEJ tahun 2005 perusahaan yang terdaftar sebanyak 290

    perusahaan. Sampel yang diambil sebanyak 80 perusahaan manufaktur yang relatif diperdagangkan dan dikelompokkan menjadi perusahaan yang memiliki laba atau rugi danarus kas positif dan arus kas negatif.

    B. Teknik Penarikan Sampel

    Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknikpurposive sampling.Sampel yang dipilih harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

    1.

    Perusahaan yang terdaftar di BEJ untuk perusahaan manufaktur selama tahun 2002sampai 2005

    2. Menunjukkan tanggal publikasi laporan keuangan pada tanggal 31 Desember olehemiten di media atau tanggal penyerahan laporan keuangan di BAPEPAM

    3.

    Saham aktif diperdagangkan di BEJ4. Mempunyai data keuangan yang lengkap

    C. Periode Pengamatan

    Event Study terhadap kegiatan perdagangan saham dilakukan pada laporan keuangan

    tahun 2003 sampai 2005 yang dipublikasikan pada tahun 2004 sampai 2005 denganperiode pengamatan 21 hari

    D. Variabel Tergantung atau Dependent Variabel (Y)

    Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adaah:Dependent Variabel : return sahamIndependent variabel : Laba (X1), Arus Kas operasi (X2), arus kas

    Investasi (X3), dan arus kas pendanaan (X4)Variabel bebas diukur berdasarkan jumlah Nominal

    E.

    Analisis Data

    Pengujian Hipotesis I

    Untuk menguji hipotesis pertama secara parsial interaksi laporan laba dengan laporanarus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan berpengaruh terhadap returnsaham. Dapat dilihat pada tabel 1

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    19/145

    Analisis Pengaruh Interaksi . (Kiagus Andi)

    17

    Variabel t-hit t-sig B Keterangan

    Laba 6,098 0,000 0,026 Ha Diterima

    Laba berinteraksi denganarus kas operasi

    3,576 0,000 0,226 Ha Diterima

    Laba berinteraksi denganarus kas investasi

    1,742 0,083 0,112 Ha Ditolak

    Laba berinteraksi denganarus kas pendanaan

    -0,766 0,445 -0,050 Ha Ditolak

    Sumber: Data Sekunder yang diperoleh (2005)

    Dari tabel 1 di atas menunjukkan bahwa laba mempunyai pengaruh yang signifikandengan return saham. Laba yang berinteraksi dengan arus kas operasi juga berpengaruhsignifikan dengan returnsaham. Laba yang berinteraksi dengan arus kas investasi tidak

    berpengaruh terhadap return saham. Laba yang berinteraksi dengan arus kas pendanaan

    tidak berpengaruh terhadap returnsaham.

    Pengujian Hipotesis II

    Rata-rata abnormal return saham 10 hari sebelum jendela peristiwa arus kas berbedadengan rata-rata abnormal returnsaham 10 hari sesudah jendela peristiwa arus kas. Inidapat dilihat dari tabel 2:

    Variabel RAR 10 hariSebelum Tanggal

    publikasi

    RAR 10 hari SesudahTanggal publikasi

    t-hit t-sig

    Arus Kas Operasi,Investasi, danPendanaan

    0,003293 0,01108 3,502 0,001

    Sumber: data sekunder yang diolah (2005)

    Rata-rata abnormal return 10 hari sebelum tanggal publikasi arus kas dengan rata-rataabnormal returnsaham 10 hari setelah tanggal publikasi arus kas terdapat perbedaanyang signifikan atau dengan kata lain terdapat publikasi arus kas memiliki kandunganinformasi yang segera diikuti oleh reaksi pasar atau akan memberikan abnormal returnkepada investor di BEJ

    PEMBAHASAN

    Dari hasil pengujian hipotesis pertama dapat diketahui interaksi laba dengan arus kasdari aktivitas investasi dan pendanaan tidak berpengaruh terhadap return saham.Penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Baridwan, Husnan, danFadjrih karena laporan arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan tidak

    berpengaruh terhadap return saham sehingga mempunyai muatan informasi bagiinvestor diluar informasi yang telah disajikan oleh laba akuntansi

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    20/145

    Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 12 No. 1, Januari 2007

    18

    Untuk Hipotesis II arus kas memberikan abnormal return (AR) kepada investor di BEJyaitu baik sebelum tanggal publikasi maupun setelah tanggal publikasi.

    SIMPULAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

    Simpulan

    Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkansebagai berikut: variabel laba berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.Variabel interaksi laba dengan arus kas operasi berpengaruh secara signifikan terhadapreturn saham. Variabel interaksi laba dengan arus kas investasi tidak berpengaruhterhadap return saham. Variabel interaksi laba dengan arus kas pendanaan tidak

    berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.

    Dengan uji beda rata-rata penelitian ini menyatakan bahwa arus kas memberikanabnormal return terhadap investor di bursa saham yang ditunjkkan dengan adanyareaksi pasar pada saat informasi dipublikasikan. Dengan demikian publikasi arus kasiternyata cukup memberikan informasi yang relevan bagi investor yang memperolehabnormal return

    Keterbatasan

    Berdasarkan hasil analisis penelitian, keterbatasan yang terdapat pada penelitian iniadalah:

    1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya mendasarkan pda perusahaanmanufaktur. Sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digunakan sebagai dasargeneralisasi.

    2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk memperhatikan spesifikasi model objekpengamatan yang lebih spesifik

    3.

    Bagi peneliti berikutnya perlu untuk mempertimbangkan faktor ekonomi sepertitingkat suku bunga untuk perluasan penelitian.

    Daftar Pustaka

    Asyik, Nur Fadjrih, (2000) Tambahan Kandungan Informasi Arus Kas.Jurnal RisetAkuntansi Indonesia. Vol No.2 Juli

    Baridwan, Zaki (1977) Analisis Nilai Tambah Informasi Laporan Arus Kas. JurnalEkonomi dan Bisnis Indonesia

    Husnan, Suad (2003) Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas,Edisi PertamaUPP-AMP YKPN, Yogyakarta

    Ikatan Akuntan Indonesia (2002): Standar Akuntansi Keuangan: Salemba Empat Jkt

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    21/145

    Penerapan PSAK Nomor 45 Pada Organisasi

    Pengelola Zakat

    Oleh:

    Nurdiono3

    ABSTRACT

    Ones of the prime characteristic the nonprofit organization is Receipt of significant

    amounts of resources from providers who do not expect to receive either repayment or

    economic benefit proportionate to the resources provided. Financial statement from IAI

    in PSAK No. 45 no difference in apply with financial statement version Widodo andKustiawan. The differences in PSAK No. 45 in financial statement from LAZ are the

    consolidation financial statement and net asset.

    Key words: non profit organization, PSAK No. 45, LAZ, Financial Statement.

    A. PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

    Indonesia telah mengeluarkan Undang-Undang yang berkaitan dengan pengelolaanzakat yaitu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1999, KeputusanMenteri Agama RI Nomor 581 Tahun 1999 tentang pelaksanaan Undang Undang

    Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, Keputusan Direktorat JenderalBimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji Nomor D-291 Tahun 2000 tentangPedoman Teknis Pengelolaan Zakat, serta Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000tentang Perubahan Ketiga Undang-Undang Nomor 7 tahun 1983 tentang PajakPenghasilan.

    Undang-Undang RI Nomor 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat Bab III pasal 6dan pasal 7 menyatakan bahwa lembaga pengelola zakat di Indonesia terdiri dari duamacam, yaitu Badan Amil Zakat (BAZIS) dan Lembaga Amil Zakat (LAZIS). BadanAmil Zakat dibentuk oleh pemerintah, sedangkan Lembaga Amil Zakat didirikan olehmasyarakat. Selain itu, Undang - Undang tersebut juga menyiratkan tentang perlunyaBAZIS dan LAZIS meningkatkan kinerjanya sehingga menjadi amil zakat yang

    3Dosen Jurusan Akuntansi, FE Unila;

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    22/145

    Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 12 No. 1, Januari 2007

    20

    profesional, amanah, terpercaya, memiliki program kerja yang jelas dan terencana,sehingga mampu mengelola zakat, baik pengambilan, maupun pendistribusiannya.

    Sementara itu dari sisi akuntansi, Ikatan akuntan Indonesia (IAI) mengeluarkan

    Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 45 untuk mengatur pelaporankeuangan organisasi nirlaba. Dengan adanya standar pelaporan ini, diharapkan laporankeuangan organisasi nirlaba dapat lebih mudah dipahami, memiliki relevansi, danmemiliki daya banding yang tinggi (IAI, 2004).

    Begitu banyaknya potensi dana masyarakat yang terlibat dalam organisasi nirlaba,khususnya pada lembaga pengelola zakat menyebabkan organisasi - organisasi tersebutmembutuhkan banyak informasi mengenai bagaimana tata cara pengelolaannya, baikdari segi akuntansi maupun manajemen keuangan. Di samping itu, masyarakat jugasangat mebutuhkan informasi akuntansi mengenai pengelolaan zakat, infak dan sedekah

    ini berkaitan dengan usaha untuk membangun kepercayaan mereka akan lembagapengelola zakat yang amanah dalam pengumpulan dan pendistribusian zakat, infak dansedekah secara lebih sistematis dan profesional dalam rangka turut dalam upaya

    pengentaskan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pada saat iniliteratur-literatur yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri hanya sedikit yangmembahas mengenai perlakuan akuntansi dan laporan keuangan untuk organisasinirlaba, terutama yang berkaitan langsung dengan prakteknya pada organisasi nirlaba diIndonesia. Sehingga dikhawatirkan kondisi ini membuat penerapan akuntansi dan

    pelaporan keuangan pada sebagian besar organisasi nirlaba tidak sesuai dengan PSAKNomor 45 sebagai standar yang telah ditetapkan oleh IAI untuk mengatur pelaporan

    keuangan organisasi nirlaba, karena sedikitnya sumber daya manusia yang menguasaisecara global penerapan dari PSAK Nomor 45 ataupun standar-standar pelaporanlainnya yang berkaitan dengan organisasi nirlaba ini. Sehingga permasalahan yangdiangkat adalah bagaimana penerapan psak nomor 45 pada organisasi pengelola zakat.

    B. TINJAUAN PUSTAKA

    Kemudian oleh IAI di dalam PSAK Nomor 45 tentang Pelaporan Keuangan OrganisasiNirlaba (2004) pengertian ini diterjemahkan menjadi:a. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan

    pembayaran kembali atau manfaaat ekonomi yang sebanding dengan jumlahsumber daya yang diberikan.

    b. Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau suatuentitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para

    pendiri atau pemilik entitas tersebut.c. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa

    kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebuskembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagiansumber daya entitas pada saat likuidasi atau pembubaran entitas.

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    23/145

    Penerapan PSAK No. 45 . (Nurdiono)

    21

    Laporan Keuangan

    Ikatan Akuntan Indonesia (2004) menyatakan bahwa laporan keuangan merupakanbagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya

    meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapatdisajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arusdana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integraldari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahanyang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industridan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.

    Ikatan Akuntan Indonesia (2004) menjelaskan bahwa tujuan umum laporan keuanganadalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas

    perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam

    rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkanpertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunanan sumber-sumber dayayang dipercayakan kepada mereka.

    Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

    Tujuan utama laporan keuangan organisasi nirlaba pada dasarnya memiliki kesamaandengan tujuan laporan keuangan organisasi komersial, yaitu menyajikan informasi yangrelevan atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh organisasi tersebut. Namun,dikarenakan adanya perbedaan tujuan organisasi, menyebabkan adanya perbedaan pada

    kalangan pemakai laporan keuangan dan isi dari laporan keuangan tersebut.

    PSAK Nomor 45 (IAI, 2004) memberikan pengertian tujuan laporan keuanganorganisasi nirlaba adalah untuk menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhikepentingan para penyumbang, anggota organisasi, kreditur, dan pihak lain yangmenyediakan sumber daya bagi organisasi nirlaba.

    Para pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba juga memiliki kepentingan bersamayang tidak berbeda dengan organisasi bisnis, yaitu untuk menilai :

    a.

    Jasa yang diberikan oleh organisasi nirlaba dan kemampuannya untuk terusmemberikan jasa tersebut; dan

    b.

    Cara manajer melaksanakan tanggung jawabnya dan aspek kinerja manajer.

    Secara rinci, tujuan laporan keuangan , termasuk catatan atas laporan keuangan, adalahuntuk menyajikan informasi mengenai:

    a. Jumlah dan sifat aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih suatu organisasi;b. Pengaruh transaksi, peristiwa dan situasi lainnya yang mengubah nilai dan sifat

    aktiva bersih;

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    24/145

    Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 12 No. 1, Januari 2007

    22

    c. Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam suatu periode danhubungan antara keduanya;

    d. Cara suatu organisasi mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjamandan melunasi pinjaman, dan faktor lainnya yang berpengaruh pada likuiditasnya;

    dane. Usaha jasa suatu organisasi.

    Komponen Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

    IAI (2004) di dalam PSAK Nomor 45 menjelaskan bahwa komponen laporan keuanganorganisasi nirlaba meliputi :

    1. Laporan Posisi Keuangan

    Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai aktiva,kewajiban, dan aktiva bersih dan informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsurtersebut pada waktu tertentu.

    Informasi dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama pengungkapan daninformasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang, anggotaorganisasi , kreditur, dan pihak-pihak lain untuk menilai:

    a. Kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan; danb. Likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya, dan

    kebutuhan pendanaan eksternal.Laporan posisi keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, menyediakaninformasi yang relevan mengenai likuiditas, fleksibilitas keuangan, dan hubunganantara aktiva dan kewajiban. Informasi tersebut umumnya disajikan dengan

    pengumpulan aktiva dan kewajiban yang memiliki karakteristik serupa dalam suatukelompok yang relatif homogen. Laporan keuangan mencakup organisasi secarakeseluruhan dan harus menyajikan total aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih.

    2. Laporan Aktivitas

    Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai:

    a. Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aktivabersih.

    b. Hubungan antar transaksi, dan peristiwa lain.c. Bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau

    jasa.

    Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama dengan pengungkapaninformasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang, anggota

    organisasi kreditur dan pihak lainnya untuk:

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    25/145

    Penerapan PSAK No. 45 . (Nurdiono)

    23

    a. Mengevaluasi kinerja dalam suatu periode.b. Menilai upaya, kemampuan dan kesinambungan organisasi dan memberikan jasac.

    Menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer.

    Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih terikat permanen, terikattemporer, dan tidak terikat dalam suatu periode. Laporan aktivitas juga menyajikankeuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aktiva lain (atau kewajiban)sebagai penambah atau pengurang aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika

    penggunaannya dibatasi.

    Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan harus menyajikan informasimengenai beban menurut klasifikasi fungsional, seperti menurut kelompok program jasautama dan aktivitas pendukung. Di samping itu, organisasi nirlaba dianjurkan untukmenyajikan informasi tambahan mengenai beban menurut sifatnya. Misalnya,

    berdasarkan gaji, sewa, listrik, bunga, penyusutan.

    3. Laporan Arus Kas

    Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan danpengeluaran kas dalam suatu periode.

    Dalam penyajiannya, laporan arus kas organisasi nirlaba disajikan sesuai PSAK Nomor2 tentang Laporan Arus Kas (IAI, 2004). Laporan arus kas harus melaporkan arus kasselama periode tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan

    pendanaan.

    Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salahsatu dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari metode berikut ini:

    a. Metode langsung: dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas brutodan pengeluaran kas bruto diungkapkan.

    b. Metode tidak langsung: dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan denganmengkoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral) atauakrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa

    depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasiatau pendanaan.

    Arus kas yang berasal dari transaksi dalam valuta asing harus dibukukan dalam matauang yang digunakan dalam pelaporan keuangan dengan menjabarkan jumlah matauang asing tersebut menurut kurs pada tanggal transaksi arus kas.

    Selain hal-hal yang tercantum dalam PSAK Nomor 2 tersebut, laporan arus kasorganisasi nirlaba mendapat tambahan sebagui berikut:

    a.

    Aktivitas pendanaan:

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    26/145

    Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 12 No. 1, Januari 2007

    24

    1. Penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk jangkapanjang;

    2.

    Penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yangpenggunaannya dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan pemeliharaan

    aktiva tetap, atau peningkatan dana abadi (endowment).3.

    Bunga dan dividen yang dibatsai penggunaannya untuk jangka panjang.

    b. Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan nonkas:sumbangan berupa bangunan atau aktiva investasi.

    4. Catatan atas Laporan Keuangan

    Adalah penjelasan yang dilampirkan besama-sama dengan laporan keuangan danmenjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan neraca, perhitungan laba/rugi, laporan

    perubahan modal, laporan perubahan posisi keuangan.

    Biasanya Catatan atas Laporan Keuangan memuat hal-hal berikut (Widodo danKustiawan, 2001):-

    Informasi umum mengenai lembaga- Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan- Penjelasan dari setiap akun yang dianggap memerlukan rincian lebih lanjut-

    Kejadian setelah tanggal neraca- Informasi tambahan lainnya yang dianggap perlu, baik yang bersifat kuantitatif

    maupun kualitatif.

    Laporan Keuangan Organisasi Pengelola Zakat

    Widodo dan Kustiawan (2001) menjelaskan bahwa secara umum laporan keuanganOrganisasi Pengelola Zakat (LAZ) dibuat dengan tujuan:

    1.

    Menyajikan informasi apakah LAZ dalam melakukan kegiatannya telah sesuaidengan ketentuan syariah Islam.

    2. Untuk menilai manajeman LAZ dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya3.

    Untuk menilai pelayanan atau program yang diberikan oleh LAZ dan

    kemampuannya untuk terus memberikan pelayanan atau program tersebut.

    Karakteristik

    Laporan keuangan untuk LAZ seharusnya memiliki karakteristik sebagai berikut(Widodo dan Kustiawan, 2001):

    1. Ketaatan pada prinsip-prinsip dan ketentuan syariah Islam2. Keterikatan pada Keadilan3. Menghasilkan pelaporan yang berkualitas

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    27/145

    Penerapan PSAK No. 45 . (Nurdiono)

    25

    Relevan, data yang diolah dan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan hanyayang ada kaitannya dengan transaksi yang bersangkutan. Suatu informasi dikatakanmaterial atau tidak tergantung pada:

    a. Besarnya nilai pos/transaksib. Kesalahan, yang dapat terjadi karena:

    Kelalaian dalam mencantumkan Kesalahan dalam mencatat

    Andal, suatu informasi yang tercantum dalam laporan keuangan harusmemiliki kualitas andal, yaitu bebas dari pengertian yang menyesatkan,kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yangtulus dan jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atauyang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

    Untuk dapat dikatakan andal, laporan keuangan harus memenuhi persyaratan sebagaiberikut:a. Penyajian yang jujur

    b.

    Substansi mengungguli bentukc. Netrald. Pertimbangan yang sehate.

    Kelengkapan, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus lengkapf. Dapat Dibandingkang. Dapat diuji kebenarannya (Auditable)

    Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf

    Hafidhuddin dalam bukunya Panduan Praktis Tentang Zakat Infak Sedekah (2004)menjelaskan bahwa zakat berasal dari bentukan kata zaka yang berarti suci, baik,berkah, tumbuh, dan berkembang (Mujam Wasith dalam Hafidhuddin, 2002).Menurut terminologi syariat (istilah), zakat adalah nama bagi sejumlah harta tertentuyang telah mencapai syarat tertentu yang diwajibkan oleh Allah untuk dikeluarkan dandiberikan kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu pula (KifayatulAkhyar dalam Hafidhuddin, 2002). Sedangkan BAZIS DKI (1999) mendefinisikanzakat secara etimologi (lughoh) sebagai membersihkan, yakni membersihkan harta

    penghasilan, baik hasil usaha maupun pertanian dengan mengeluarkan hak orang lainyang terdapat pada harta tersebut.

    Infak berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan sesuatu (harta) untukkepentingan sesuatu (Hafidhuddin, 2002). Termasuk ke dalam pengertian ini, infakyang dikeluarkan orang-orang kafir untuk kepentingan agamanya. Sedangkan menurutterminologi syariat, infak berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau

    pendapatan/penghasialan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam. Jikazakat ada nisabnya, infak tidak mengenal nisab. Infak dikeluarkan oleh setiap orangyang beriman, baik yang berpenghasilan tinggi maupun rendah, apakah ia di saat lapang

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    28/145

    Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 12 No. 1, Januari 2007

    26

    maupun sempit (Surat Ali Imran:134). Jika zakat harus diberikan pada mustahik tertentumaka infak boleh diberikan kepada siapa pun juga.

    Sedekah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar (Hafidhuddin, 2002). Orang

    yang suka bersedekah adalah orang yang benar pengakuan imannya. Menurutterminologi syariat, pengertian sedekah sama dengan pengertian infak, termasuk jugahukum dan ketentuan-ketentuannya. Hanya saja, jika infak berkaitan dengan materi,sedekah memiliki arti lebih luas, menyangkut hal yang bersifat non materiil.

    Definisi wakaf menurut ulama yang bernama Abu Zahrah (Widodo dan Kustiawan,2001) adalah menghalangi atau menahan tashorruf (berbuat) terhadap sesuatu yangmanfaatnya diberikan kepada pihak-pihak tertentu dengan tujuan berbuat kebaikan.

    Konsep penerimaan dan Penyaluran ZIS

    Berkaitan dengan masalah akuntansi, dana zakat dapat dibagi menjadi dua bagian.Pertama, dana zakat umum, yaitu zakat yang diberikan oleh para muzakki kepadaOrganisasi Pengelola Zakat (LAZ) tanpa permintaan tertentu. Dan kedua, dana zakatdikhususkan, yaitu zakat yang diberikan oleh muzakkikepada LAZ dengan permintaantertentu. Misalnya permintaan untuk disalurkan kepada anak yatim, untuk program

    beasiswa, dan lain-lain.

    Begitu pula dengan dana infak dan sedekah. Sedekah dianggap sama dengan infak, baikyang ditentukan penggunaannya maupun yang tidak. Sehingga dana infak dan sedekah

    dibagi menjadi: dana infak/sedekah umum, yaitu infak/sedekah yang diberikan paradonatur kepada LAZ tanpa persyaratan tertentu dan dana infak/sedekah dikhususkan,yaitu infak/sedekah yang diberikan para donatur kepada LAZ dengan berbagi

    persyaratan tertentu.

    C. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

    Menurut peraturan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, seharusnya palingtidak ada empat macam laporan keuangan yang dibuat, yaitu neraca, laporan aktivitas,laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Dan laporan keuangan tersebut

    berbeda dengan laporan keuangan untuk organisasi bisnis pada umumnya.

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    29/145

    Penerapan PSAK No. 45 . (Nurdiono)

    27

    Gambar 1. Contoh Laporan Posisi Keuangan

    Organisasi NirlabaLaporan Posisi Keuangan

    31 Desember 19X0 dan 19X1(dalam jutaan)

    19X1 19X0

    AktivaKas dan Setara Kas Rp 188,0 Rp 1.150,0Piutang bunga 5.325,0 4.175,0Persediaan dan biaya dibayar dimuka 1.525,0 2.500,0Piutang lain-lain 7.562,0 6.750,0Investasi Lancar 3.500,0 2.500,0Aktiva terikat untuk investasi dalam tanah, bangunan, dan

    peralatan 13.025,0 11.400,0Tanah, bangunan dan peralatan 154.250,0 158.975,0Investasi jangka penjang 545.175,0 508.750,0

    Jumlah Aktiva Rp 730.550,0 Rp 696.200,0

    Kewajiban dan Aktiva BersihHutang dagang Rp 6.425,0 Rp 2.625,0Pendapatan diterima di muka yang dapat dikembalikan 1.625,0Hutang lain-lain 2.187,0 3.250,0Hutang wesel 2.850,0Kewajiban tahunan 4.213,0 4.250,0Hutang jangka panjang 13.750,0 16.250,0

    Jumlah Kewajiban Rp 26.575,0 Rp 30.850,0

    Aktiva BersihTidak terikat Rp 288.070,0 Rp 259.175,0Terikat Temporer (Catatan B) 60.855,0 63.675,0Terikat Temporer (catatan C) 355.050,0 342.500,0

    Jumlah Akt iva Bersih 703.975,0 665.350,0

    Jumlah Kewajiban dan Aktiva Bersih Rp 730.550,0 Rp 696.200,0Sumber: IAI (2004)

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    30/145

    Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 12 No. 1, Januari 2007

    28

    Gambar 2. Contoh Laporan Aktivitas Bentuk A

    Organisasi NirlabaLaporan Aktivitas

    Untuk Tahun Berakhir pada Tanggal 31 Desember 19X1

    (dalam jutaan rupiah)Perubahan Aktiva Bersih Tidak Terikat:

    Pendapatan dan PenghasilanSumbangan Rp 21.600,0Jasa layanan 13.500,0Penghasilan investasi jangka panjang (Catatan E) 14.000,0Penghasilan investasi lain-lain (Catatan E) 2.125,0Penghasilan bersih investasi jangka panjang belum direalisasi 20.570,0Lain-lain 375,0

    Jumlah Pendapatan dan Penghasilan Tidak Terikat 72.170,0

    Aktiva Bersih yang Berakhir Pembatasannya (Catatan D):

    Pemenuhan program pembatasan 29.975,0Pemenuhan pembatasan pemerolehan peralatan 3.750,0Berakhirnya pembatasan waktu 3.125,0

    Jumlah aktiva yang telah berakhir pembatasannya 36.850,0

    Jumlah pendapatan, Penghasilan dan Sumbangan Lain 109.020,0

    Beban dan KerugianProgram A 32.750,0Program B 21.350,0Program C 14.400,0Manajemen dan Umum 6.050,0Pencarian Dana 5.375,0

    Jumlah Beban (Catatan F) 79.925,0Kerugian akibat kebakaran 200,0

    Jumlah Beban dan Kerugian 80.125,0

    Kenaikan Jumlah Aktiva Bersih Tidak Terikat Rp 28.895,0

    Perubahan Aktiva Bersih Terikat TemporerSumbangan Rp 20.275,0Penghasilan investasi jangka panjang (Catatan E) 6.450,0Penghasilan bersih terealisasikan dan belum terealisasikan dari investasi jangka panjang(Catatan E) 7.380,0

    Investasi jangka panjang (Catatan E)Kerugian actuarial untuk kewajiban tahunan (75,0)

    Aktiva bersih terbebaskan dari pembatasan (Catatan D) (36.850,0)

    Penurunan Aktiva Bersih Terikat Temporer (2.820,0)

    Perubahan Dalam Aktiva Bersih Terikat PermanenSumbangan 700,0Penghasilan dari investasi jangka panjang (Catatan E) 300,0Penghasilan bersih terealisasikan dan belum terealisasikan dari investasi jangka panjang(Catatan E) 11.550,0

    Kenaikan Akt iva Bersih Terikat Permanen 12.550,0

    Kenaikan Akti va Bersih 38.625,0Aktiva Bers ih Pada Awal Tahun 665.350,0Aktiva Bers ih Pada Akhir Tahun Rp 703.975,0

    Sumber: IAI (2004)

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    31/145

    Penerapan PSAK No. 45 . (Nurdiono)

    29

    Laporan Aktivitas

    Ada tiga bentuk laporan aktivitas yang disajikan sebagai contoh pada PSAK Nomor 45.Setiap bentuknya memiliki keunggulan.

    1.

    Bentuk A menyajikan informasi dalam kolom tunggal. Bentuk A ini memudahkanpenyusunan laporan aktivitas komparatif.

    2. Bentuk B menyajikan informasi sesuai dengan klasifikasi aktiva bersih, satu kolomuntuk setiap klasifikasi dengan tambahan satu kolom untuk jumlah. Bentuk Bmenyajikan pembuktian dampak berakhirnya pembatasan penyumbang aktivatertentu terhadap reklasifikasi aktiva bersih. Bentuk B memungkinkan penyajianinformasi agregat mengenai sumbangan dan penghasilan dari investasi.

    3.

    Bentuk C menyajikan informasi dalam dua laporan dengan jumlah ringkasan darilaporan pendapatan, beban, dan perubahan terhadap aktiva bersih tidak terikat

    disajikan dalam laporan perubahan aktiva bersih. Pendekatan bentuk C inimenitikberatkan perhatian pada perubahan aktiva bersih yang tidak terikat. Bentukini sesuai untuk organisasi nirlaba yang memandang aktivitas operasi sebagaiaktivitas yang terpisah dari penerimaan pendapatan terikat dari sumbangan daninvestasi.

    Gambar 3 Contoh Laporan Aktivitas Bentuk B

    Organisasi NirlabaLaporan Aktivitas

    Untuk Tahun Berakhir pada Tanggal 31 Desember 19X1(dalam jutaan rupiah)

    Tidak TerikatTerikatTemporer

    TerikatPermanen Jumlah

    Pendapatan, penghasilan, sumbangan lain

    Sumbangan Rp 21.600,0Rp20.275,0 Rp 700,0

    Rp42.575,0

    Jasa layanan 13.500,0 13.500,0Penghasilan investasi jangka panjang (Catatan E) 14.000,0 6.450,0 300,0 20.750,0Penghasilan investasi lain (Catatan E) 2.125,0 2.125,0Penghasilan bersih terealisasikan dan belumterealisasikandari investasi jangka panjang (Catatan E) 20.570,0 7.380,0 11.550,0 39.500,0

    Lain-lain 375,0Aktiva Bersih Yang Berakhir Pembatasannya (Catatan D):Pemenuhan program pembatasan 29.975,0 (29.975,0)Pemenuhan pembatasan pemerolehan peralatan 3.750,0 (3.750,0)Berakhirnya pembatasan waktu 3.125,0 (3.125,0)

    Jumlah pendapatan, penghasilan dansumbangan 109.020,0 (2.745,0) 12.550,0 118.450,0

    Beban dan kerugianProgram A 32.750,0 32.750,0Program B 21.350,0 21.350,0Program C 14.400,0 14.400,0

    Manajemen dan Umum 6.050,0 6.050,0Pencarian Dana 3.375,0 3.375,0

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    32/145

    Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 12 No. 1, Januari 2007

    30

    Jumlah Beban (Catatan F) 79.925,0 79.925,0Kerugian akibat kebakaran 200,0 200,0Kerugian aktuarial dari kewajiban tahunan 75,0 75,0

    80.125,0 75,0 80.200,0

    Perubahan Akt iva Bers ih 28.895,0 (2.820,0) 12.550,0 38.625,0Aktiva Bers ih Awal Tahun 259.175,0 63.675,0 342.500,0 665.350,0

    Aktiva Bers ih Akhi r Tahun 288.070,0 60.855,0 355.050,0 703.975,0

    Sumber: IAI (2004)

    Gambar 4 Contoh Laporan Aktivitas Bentuk C

    (Bagian 1 dari 2 bagian)Organisasi NirlabaLaporan Pendapatan, Beban, dan Perubahan Aktiva Bersih Tidak TerikatUntuk Tahun Yang Berakhi r Pada Tanggal 31 Desember 19X1(dalam jutaan rupiah)

    Pendapatan dan Penghasilan Tidak Terikat:Sumbangan Rp 21.600,0Jasa layanan 13.500,0Penghasilan dari Investasi jangka panjang (Catatan E) 14.000,0Penghasilan dari investasi lain-lain (Catatan E) 2.125,0Penghasilan bersih dari investasi jangka panjang yang telah terealisasikandan belum terealisasikan (Catatan E) 20.570,0Lain-lain 375,0

    Jumlah Pendapatan dan Penghasilan Tidak Terikat 72.170,0

    Aktiva Bersih yang Dibebaskan dari PembatasanPenyelesaian program pembatasan 29.975,0Penyelesaian pembatasan pemerolehan peralatan 3.750,0Berakhirnya waktu pembatasan 3.125,0

    Jumlah aktiva bersih yang dibebaskan dari pembatasan 36.850,0

    Jumlah pendapatan, penghasilan, dan sumbangan lain yangtidak terikat 109.020,0

    Beban dan Kerugian

    Program A 32.750,0Program B 21.350,0Program C 14.400,0Manajemen dan Umum 6.050,0Pencarian Dana 5.375,0

    Jumlah Beban (Catatan F) 79.925,0Kerugian akibat kebakaran 200,0

    Jumlah beban dan kerugian tidak terikat 80.125,0

    Kenaikan aktiva bersih tidak terikat Rp 28.895,0

    Sumber:IAI (2004)

    (Bagian 2 dari 2 bagian)

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    33/145

    Penerapan PSAK No. 45 . (Nurdiono)

    31

    Organisasi NirlabaLaporan Perubahan Aktiva BersihUntuk Tahun Yang Berakhi r Pada Tanggal 31 Desember 19X1

    (dalam jutaan rupiah)Aktiva Bersih Tidak Terikat:Jumlah pendapatan dan penghasilan tidak terikat Rp 72.170,0

    Aktiva bersih yang dibebaskan dari pembatasan (Catatan D) 36.850,0Jumlah beban dan kerugian tidak terikat (80.125,0)

    Kenaikan aktiva bersih tidak terikat (29.895,0)

    Aktiva Bersih Terikat Temporer:Sumbangan 20.275,0Penghasilan dari investasi jangka panjang (Catatan E) 6.450,0

    Penghasilan bersih dari investasi jangka panjang yang telahterealisasikan dan belum terealisasikan (Catatan E) 7.380,0Kerugian aktuarial dari kewajiban tahunan (75,0)Aktiva bersih yang dibebaskan dari pembatasan (Catatan D) (36.850,0)

    Penurunan aktiva bersih terikat temporer (2.820,0)

    Aktiva Bersih Terikat PermanenSumbangan 700,0Penghasilan dari investasi jangka panjang (Catatan E) 300,0Penghasilan bersih dari investasi jangka panjang yang telah

    terealisasikan dan belum terealisasikan (Catatan E) 11.550,0Kenaikan aktiva bersih terikat permanen 12.550,0

    Kenaikan Akt iva Bersih 38.625,0Aktiva Bers ih Pada Awal Tahun 665.350,0

    Aktiva Bers ih Pada Akhir Tahun Rp 703.975,0

    Sumber: IAI (2004)

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    34/145

    Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 12 No. 1, Januari 2007

    32

    (Bagian 2 dari 2 bagian: Alternatif)

    Organisasi Nirlaba

    Laporan Perubahan Aktiva BersihUntuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 19X1

    (dalam jutaan rupiah)

    TidakTerikat

    TerikatTemporer

    TerikatPermanen

    Jumlah

    Pendapatan, penghasilan, dan sumbangan lain:Pendapatan, penghasilan,dan sumbangan lainterikat Rp 72.170,0 Rp 72.170,0Pendapatan, penghasilan, dansumbangan lain tidak terikat sumbangan Rp 20.275,0 Rp 700,0 Rp 20.975,0

    Penghasilan investasi jangka panjang(Catatan E) 6.450,0 300,0 6.750,0Penghasilan bersih terealisasikan danbelum terealisasikan dari investasi jangkapanjang (Catatan E) 7.380,0 11.550,0 18.930,0

    Aktiva bersih yangdibebaskanpembatasannnya (CatatanD) 36.850,0 (36.850,0)

    Jumlah pendapatan,penghasilan, dan

    sumbangan Rp 109.020,0 Rp (2.745,0) Rp 12.550,0 Rp 118.825,0

    Beban dan Kerugian:

    Beban dan kerugian tidak terikat 80.125,0 80.125,0Kerugian aktuarial darikewajiban tahunan 75,0 75,0

    Jumlah beban dankerugian 80.125,0 75,0 80.200,0

    Perubahan Akt iva Bersih 28.895,0 (2.820,0) 12.550,0 38.625,0

    Aktiva Bersih Awal Tahun 259.175,0 63.675,0 342.500,0 665.350,0

    Aktiva Bersih Akhir Tahun Rp 288.070,0 Rp 60.855,0 Rp 355.050,0 Rp 703.975,0Sumber: IAI (2004)

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    35/145

    Penerapan PSAK No. 45 . (Nurdiono)

    33

    Gambar 5 Contoh Laporan Arus Kas Metode Langsung

    Organisasi Nirlaba

    Laporan Arus Kas

    Untuk Tahun yang Berakhi r Pada Tanggal 31 Desember 19X1(dalam jutaan rupiah)

    Al iran Kas dari Aktivi tas Operasi:

    Kas dari pendapatan jasa Rp 13.050,0

    Kas dari penyumbang 20.075,0

    Kas dari piutang lain-lain 6.537,5

    Bunga dan deviden yang diterima 21.425,0

    Penerimaan lain-lain 375,0

    Bunga yang dibayarkan (955,0)

    Kas yang dibayarkan kepada karyawan dan suplier (59.520,0)

    Hutang lain-lain yang dilunasi (1.062,5)Kas bersih yang diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi (75,0)

    Al iran Kas dari Aktivi tas Investasi:

    Ganti rugi dari asuransi kebakaran 625,0

    Pembelian peralatan (3.750,0)

    Penerimaan dari penjualan investasi 190.250,0

    Pembelian investasi (187.250,0)

    Kas bersih yang diterima (digunakan) untuk aktivitas investasi (125,0)

    Al iran Kas dari Aktivi tas Pendanaan:

    Penerimaan dari kontribusi terbatas dari:

    Investasi dalam endowment 500,0Investasi dalam endowment berjangka 175,0

    Investasi bangunan 3.025,0

    Investasi perjanjian tahunan 500,0

    4200,0

    Aktivi tas pendanaan lain:

    Bunga dan deviden terbatas untuk reinvestasi 750,0

    Pembayaran kewajiban tahunan (362,5)

    Pembayaran hutang wesel (2.850,0)

    pembayaran kewajiban jangka panjang (2.500,0)

    (4.962,5)

    Kas bersih yang diterima (digunakan) untuk aktivitas pendanaan Rp (762,5)

    Kenaikan (Penurunan) bersih dalam kas dan setara kas Rp (962,5)

    Kas dan setara kas pada awal tahun 1.150,0

    Kas dan Setara ka pada akhir tahun 187,5

    Rekonsiliasi perubahan dalam aktiva bersih menjadi kas bersih yang digunakan untuk aktivitasoperasi

    Perubahan dalam aktiva bersih 38.625,0Penyesuaian untuk rekonsiliasi perubahan dalam aktiva bersih menjadi kas bersih yangdigunakan untuk aktivitas operasi:

    Depresiasi 8.000,0

    Kerugian akibat kebakaran 200,0

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    36/145

    Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 12 No. 1, Januari 2007

    34

    Kerugian aktuarial pada kewajiban tahunan 75,0

    Kenaikan piutang bunga (1.150,0)

    Penurunan dalam persediaan dan biaya dibayar dimuka 975,0

    Kenaikan dalam piutang lain-lain (812,5)

    Kenaikan dalam hutang dagang 3.800,0Penurunan dalam penerimaan dimuka yang dapat dikembalikan (1.625,0)

    Penurunan dalam hutang lain-lain (1.062,5)

    Sumbangan terikat untuk investasi jangka panjang (6.850,0)

    Bunga dan deviden terikat untuk investasi jangka panjang (750,0)Penghasilan bersih terealisasikan dan belum terealisasikan dariinvestasi jangka panjang (39.500,0)

    Kas bersih diterima (digunakan) untuk aktivitasoperasi Rp (75,0)

    Data tambahan untuk aktivitas investasi dan pendanaan nonkas:Peralatan yang diterima sebagai hibah

    Pembebasan premi asuransi kematian, nilai kas yang diserahkan

    Sumber: IAI (2004)

    Gambar 6 Contoh Laporan Arus Kas Metode Tidak

    Langsung

    Organisasi Nirlaba

    Laporan Arus KasUntuk Tahun yang Berakhi r Pada Tanggal 31 Desember 19X1

    (dalam jutaan rupiah)

    Aliran Kas dari Aktivitas Operasi:Rekonsiliasi perubahan dalam aktiva bersih menjadi kas bersih yangdigunakan untuk aktivitas operasi:

    Perubahan dalam aktiva bersih Rp 38.625,0Penyesuaian untuk rekonsiliasi perubahan dalam aktiva bersihmenjadi kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi:

    Depresiasi 8.000,0

    Kerugian akibat kebakaran 200,0

    Kerugian aktuarial pada kewajiban tahunan 75,0Kenaikan piutang bunga (1.150,0)

    Penurunan dalam persediaan dan biaya dibayar dimuka 975,0

    Kenaikan dalam piutang lain-lain (812,5)

    Kenaikan dalam hutang dagang 3.800,0

    Penurunan dalam penerimaan dimuka yang dapat dikembalikan (1.625,0)

    Penurunan dalam hutang lain-lain (1.062,5)

    Sumbangan terikat untuk investasi jangka panjang (6.850,0)

    Bunga dan deviden terikat untuk investasi jangka panjang (750,0)

    Penghasilan bersih terealisasikan dari investasi jangka panjang (39.500,0)

    Kas bersih diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi (75,0)

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    37/145

    Penerapan PSAK No. 45 . (Nurdiono)

    35

    Aliran Kas dari Aktivitas Investasi:

    Ganti rugi dari asuransi kebakaran 825,0

    Pembelian peralatan (3.750,0)

    Penerimaan dari penjualan investasi 190.250,0Pembelian investasi (187.250,0)

    Kas bersih yang diterima (digunakan) untuk aktivitas investasi Rp (125,0)

    Aliran Kas dari Aktivitas Pendanaan:

    Penerimaan dari sumbangan terikat dari:

    Investasi dalam endowment 500,0

    Investasi dalam endowment berjangka 175,0

    Investasi dalam bangunan 3.025,0

    Investasi perjanjian tahunan 500,0

    Rp 4.200,0

    Aktivitas Pendanaan lain:

    Bunga dan dividen terikat untuk reinvestasi 750,0

    Pembayaran kewajiban tahunan (363,0)

    Pembayaran hutang wesel (2.850,0)

    Pembayaran kewajiban jangka panjang (2.500,0)

    (4.963,0)

    Kas bersih yang diterima (digunakan) untuk aktivitas pendanaan (763,0)

    Penurunan bersih dalam kas dan setara kas (963,0)

    Kas dan setara kas pada awal tahun 1.050,0

    Kas dan setara kas pada akhir tahun 185,0

    Data tambahan:

    Aktivitas investasi dan pendanaan nonkas:

    Peralatan yang diterima sebagai hibah 350,0

    Pembebasan premi asuransi kematian, nilai kas yang diserahkan 200,0

    Bunga yang dibayarkan Rp 955,0

    Sumber: IAI (2004)

    Catatan Atas Laporan KeuanganIlustrasi Catatan A pada PSAK Nomor 45 menguraiakn kebijakan pengungkapan yangdiwajibkan yang menyebabkan Catatan B dan Catatan C wajib disajikan. Catatan D, E,dan F menyediakan informasi yang dianjurkan untuk diungkapkan oleh organisasinirlaba.

    Catatan AOrganisasi menyajikan hadiah atau wakaf berupa kas atau aktiva lain sebagaisumbangan terikat jika hibah atau wakaf tersebut diterima dengan persyaratan yangmembatasi penggunaan aktiva tersebut. Jika pembatasan dari penyumbang telahkadaluwarsa, yaitu pada saat masa pembatasan telah berakhir atau pembatasan tujuantelah dipenuhi, aktiva bersih terikat temporer digolongkan kembali menjadi aktiva

    bersih tidak terikat dan disajikan dalam laporan aktivitas sebagai aktiva bersih yangdibebaskan dari pembatasan.

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    38/145

    Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 12 No. 1, Januari 2007

    36

    Organisasi menyajikan hibah atau wakaf berupa tanah, bangunan, dan peralatan sebagaisumbangan tidak terikat kecuali jika ada pembatasan yang secara eksplisit menyatakantujuan pemanfaatan aktiva tersebut dari penyumbang. Hibah atau wakaf untuk aktivatetap dengan pembatasan eksplisit yang menyatakan tujuan pemanfaatan aktiva tersebut

    dan sumbangan berupa kas atau aktiva lain yang harus digunakan untuk memperolehaktiva tetap disajikan sebagai sumbangan terikat. Jika tidak ada pembatasan eksplisitdari pemberi sumbangan mengenai pembatasan jangka waktu penggunaan aktiva tetaptersebut, pembebasan pembatasan dilaporkan pada saat aktiva tetap tersebutdimanfaatkan.

    Gambar 7 Contoh Catatan B pada Catatan atas Laporan Keuangan

    Catatan B

    Aktiva bersih terikat temporer untuk periode keuangan adalah sebagai berikut:

    Aktivitas program A:Pembelian peralatan Rp 7.650,0

    Penelitian 10.640,0

    Seminar dan pulikasi 3.800,0

    Aktivitas program B

    Perbaikan kerusakan peralatan 5.600,0

    Seminar dan publikasi 5.395,0

    Aktivitas program C

    Umum 7.420,0

    Bangunan dan peralatan 5.375,0

    Perjanjian perwalian tahunan 7.125,0Untuk periode setelah 31 Desember, 20X1 7.850,0

    Rp 60.855,0

    Gambar 8 Contoh Catatan C pada Catatan atas Laporan Keuangan

    Catatan C

    Aktiva bersih terikat permanen dibatasi untuk:

    Investasi tahunan, penghasilannya dibelanjakan untuk mendukung:

    Aktivitas program A Rp 68.810,0

    Aktivitas program B 34.155,0

    Aktivitas program C 34.155,0Kegiatan lain organisasi 204.930,0

    Rp 342.050,0Dana yang penghasilannya untuk ditambahkan pada jumlah sumbangan mula-mulahingga mencapai nilai Rp 2.500 5.300,0Polis asuransi kematian yang penerimaan ganti rugi asuransi atas kematian pihak yangdiasuransikan tersedia untuk mendanai aktivitas umum 200,0

    Tanah yang harus digunakan untuk area rekreasi 7.500,0

    Rp 355.050,0

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    39/145

    Penerapan PSAK No. 45 . (Nurdiono)

    37

    Gambar 9 Contoh Catatan D pada Catatan atas Laporan Keuangan

    Catatan DAktiva bersih yang dibebaskan dari pembatasan penyumbang melalui terjadinya

    beban tertentu atau terjadinya kondisi yang disyaratkan oleh penyumbangTujuan pembatasan yang tercapai

    Beban program A Rp 14.500,0Beban program B 11.500,0Beban program C 3.975,0

    Rp 29.975,0

    Peralatan untuk program A yang dibeli dan dimanfaatkan 3.750,0

    Pembatasan waktu yang telah terpenuhi:Jangka waktu yang telah dipenuhi Rp 2.125,0Kematian penyumbang tahunan 1.000,0

    Rp 3.125,0

    Rp 36.850,0

    Sementara Widodo dan Kustiawan dalam bukunya Akuntansi dan ManajemenKeuangan untuk Organisasi Pengelola Zakat (2001) menyebutkan bahwa jenis-jenislaporan keuangan yang harus disusun oleh sebuah Organisasi Pengelola Zakat adalah

    Neraca, Laporan Sumber dan Penggunaan Dana, Laporan Arus Kas, Laporan PerubahanDana Termanfaatkan, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Kemudian, dalam bukuyang banyak dijadikan acuan bagi LAZ (termasuk LAZDa Lampung Peduli) dalam

    membuat laporan keuangan ini menerangkan bahwa untuk Neraca, Laporan Sumber danPenggunaan Dana, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Dana Termanfaatkan,LAZ harus membuat laporan keuangan untuk setiap dana yang dimiliki, serta laporankonsolidasinya. Jika sebuah LAZ memiliki 5 jenis dana, maka dia harus membuat 5x4laporan atau 20 ditambah laporan konsolidasi, sehingga totalnya berjumlah 24 laporan.

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    40/145

    Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 12 No. 1, Januari 2007

    38

    Gambar 10. Format Neraca Dana Zakat

    Gambar 11 Format Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat

    BAZ / LAZ "ABC"

    DANA ZAKAT

    LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

    Tahun yang Berakhir 31 Desember 2000 dan 1999

    31 Des 2000 31 Des 1999

    (Rp) (Rp)

    1 SUMBER DANA

    1. Zakat Profesi xxx.xxx xxx.xxx2. Zakat Maal xxx.xxx xxx.xxx

    3. Zakat Perusahaan xxx.xxx xxx.xxx

    4. Zakat Fitrah xxx.xxx xxx.xxx

    Total Sumber Dana xxx.xxx xxx.xxx

    2 PENGGUNAAN DANA

    1. Fakir&Miskin xxx.xxx xxx.xxx

    2. Gharimin xxx.xxx xxx.xxx

    3. Ibnu Sabil xxx.xxx xxx.xxx

    4. Riqab xxx.xxx xxx.xxx

    BAZ / LAZ "ABC"

    DANA ZAKAT

    NERACA

    Per Tanggal 31 Desember 2000 dan 1999

    AKTIVA31 Des2000

    31Des1999

    KEWAJIBAN & SALDODANA

    31 Des2000

    31 Des1999

    (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

    AKTIVA LANCARKEWAJIBAN JANGKAPENDEK xxx.xxx xxx.xxx

    Kas xxx.xxx xxx.xxx

    Bank xxx.xxx xxx.xxxKEWAJIBAN JANGKAPANJANG xxx.xxx xxx.xxx

    Total Aktiva

    Lancar xxx.xxx xxx.xxxSALDO DANA

    Dana Zakat xxx.xxx xxx.xxx

    Dana Termanfaatkan xxx.xxx xxx.xxx

    Jumlah Saldo Dana xxx.xxx xxx.xxx

    TOTAL AKTIVA xxx.xxx xxx.xxxTOTAL KEWAJIBAN&SALDO DANA xxx.xxx xxx.xxx

    Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan ini

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    41/145

    Penerapan PSAK No. 45 . (Nurdiono)

    39

    5. Fi Sabilillah xxx.xxx xxx.xxx

    6. Muallaf xxx.xxx xxx.xxx

    Total Penggunaan Dana xxx.xxx xxx.xxx

    3 SURPLUS (DEFISIT) xxx.xxx xxx.xxx

    4 TRANSFER DANA

    a. Transfer Masuk

    Pinjaman dari Dana xxx.xxx xxx.xxx

    Hibah dari Dana. xxx.xxx xxx.xxx

    b. Transfer Keluar

    Penyaluran kepada Dana Pengelola xxx.xxx xxx.xxx

    Pinjaman kepada Dana.. xxx.xxx xxx.xxx

    5 SALDO AWAL DANA ZAKAT xxx.xxx xxx.xxx

    6 SALDO AKHIR DANA ZAKAT xxx.xxx xxx.xxx

    Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan ini

    Sumber: Widodo dan Kustiawan (2001)

    Gambar 12 Format Laporan Arus Kas Dana Zakat

    BAZ / LAZ "ABC"

    DANA ZAKAT

    LAPORAN ARUS KAS

    Tahun yang Berakhir 31 Desember 2000 dan 1999

    31 Des 2000 31 Des 1999

    (Rp) (Rp)

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

    Penerimaan Zakat xxx.xxx xxx.xxx

    Penyaluran kepada Fakir dan Miskin (xxx.xxx) (xxx.xxx)

    Penyaluran kepada Gharimin (xxx.xxx) (xxx.xxx)

    Penyaluran kepada Dana Pengelola (Amilin) (xxx.xxx) (xxx.xxx)

    Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi xxx.xxx xxx.xxx

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

    Penjualan Aktiva Tetap xxx.xxx xxx.xxx

    Pembelian Aktiva Tetap (xxx.xxx) (xxx.xxx)

    Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi xxx.xxx xxx.xxx

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

    Pinjaman Jangka Panjang xxx.xxx xxx.xxx

    Pembayaran Pinjaman Jangka Panjang (xxx.xxx) (xxx.xxx)

    Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan xxx.xxx xxx.xxx

    KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS xxx.xxx xxx.xxx

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    42/145

    Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 12 No. 1, Januari 2007

    40

    KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE xxx.xxx xxx.xxx

    KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE xxx.xxx xxx.xxx

    DATA TAMBAHAN UNTUK AKTIVITAS NON-KAS

    Zakat yang Diterima dalam Bentuk Barang xxx.xxx xxx.xxx

    Jumlah Aktivitas Non-Kas xxx.xxx xxx.xxx

    Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan ini

    Sumber: Widodo dan Kustiawan (2001)

    Gambar 13 Format Laporan Perubahan Dana Termanfatkan Dana Zakat

    LAZ / LAZ "ABC"

    DANA ZAKATLAPORAN PERUBAHAN DANA TERMANFAATKAN

    Tahun yang Berakhir 31 Desember 2000 dan 1999

    31 Des 2000 31 Des 1999

    (Rp) (Rp)

    SALDO AWAL xxx.xxx xxx.xxx

    PENAMBAHANPemberian Piutang kepadaFakir&Miskin xxx.xxx xxx.xxx

    Pemberian Piutang kepadaGharimin xxx.xxx xxx.xxx

    Jumlah Penambahan xxx.xxx xxx.xxx

    PENGURANGANPenerimaan Piutang dariFakir&Miskin xxx.xxx xxx.xxx

    Penerimaan Piutang dari Gharimin xxx.xxx xxx.xxx

    Jumlah Pengurangan xxx.xxx xxx.xxx

    SALDO AKHIR xxx.xxx xxx.xxxLihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan ini

    Sumber: Widodo dan Kustiawan (2001)

    DAFTAR ISI

  • 7/25/2019 Vol 12 No 1 Januari 2007-1-1

    43/145

    Penerapan PSAK No. 45 . (Nurdiono)

    41

    Gambar 14 Format Neraca Dana Infaq / Shadaqah

    BAZ / LAZ "ABC"DANA INFAQ / SHADAQAH

    NERACAPer Tanggal 31 Desember 2000 dan 1999

    AKTIVA31 Des2000

    31Des1999

    KEWAJIBAN & SALDODANA

    31 Des2000

    31 Des1999

    (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

    AKTIVA LANCARKEWAJIBAN JANGKAPENDEK xxx.xxx xxx.xxx

    Kas xxx.xxx xxx.xxx

    Bank xxx.xxx xxx.xxxKEWAJIBAN JANGKAPANJANG xxx.xxx xxx.xxx

    PiutangEkonomi xxx.xxx xxx.xxxPiutangPendidikan xxx.xxx xxx.xxxPersediaan xxx.xxx xxx.xxx

    Total AktivaLanca


Top Related