ektima wati
TRANSCRIPT
7/21/2019 Ektima Wati
http://slidepdf.com/reader/full/ektima-wati 1/10
BAB I
PENDAHULUAN
Ektima adalah pioderma yang menyerang epidermis dan dermis,
membentuk ulkus dangkal yang ditutupi krusta berlapis yang disebabkan oleh
streptococcus grup A beta haemoliticus. Karena ektima biasanya terdapat padalapisan dermis, sehingga sering juga disebut bentuk dalam dari impetigo, biasanya
terdapat pada tungkai bawah. 1,2,3,4
Ektima mempunyai kerusakan dan daya inasi! pada kulit lebih dalam
daripada impetigo. "n!eksi diawali pada lesi yang disebabkan karena trauma pada
kulit, misalnya, ekskoriasi, aricella atau gigitan serangga. #esi pada ektima
awalnya mirip dengan impetigo, berupa esikel atau pustul. Kemudian langsung
ditutupi dengan krusta yang lebih keras dan tebal daripada krusta pada impetigo,
dan ketika dikerok nampak lesi punched out berupa ulkus yang dalam dan
biasanya berisi pus.$
%enyebab dari ektima adalah adanya in!eksi bakteri &treptococcus grup A
beta haemoliticus, staphylococcus atau kedua'duanya pada kulit.2 Kadang di
tempat yang maju dan membangun, lesi selalunya disebabkan oleh
&taphylococcus aureus pada pengguna obat intraena dan pasien (") serta pasienyang sedang dalam pengobatan immunosuppresan.1,3
*rekuensi pada anak'anak lebih tinggi daripada dewasa. Angka kejadian
pada pria dan wanita sama. Ektima biasa timbul di daerah ekstremitas bawah pada
anak'anak dan pada penderita diabetes 2,3
Ektima dapat dilihat pada daerah yang mengalami kerusakan pada
jaringannya. +isalnya ekskoriasi, gigitan serangga, dermatitis atau skabies.
1
7/21/2019 Ektima Wati
http://slidepdf.com/reader/full/ektima-wati 2/10
Ektima juga dapat ditemukan pada penderita dengan gangguan imunitas
misalnya penderita diabetes-. *aktor'!aktor penting yang berperan dalam
timbulnya ektima antara lain2,3
• /emperatur dan kelembaban yang tinggi dan daerah tropis
• Kondisi lingkungan yang kotor
• (ygiene yang buruk
• +alnutrisi
"mpetigo yang tidak diobati dengan baik akan berkembang menjadi ektima
biasanya sering pada penderita dengan hygiene buruk.
Ektima bentuk permulaan memiliki kemiripan seperti impetigo super!isialis.
Kuman streptococcus grup A beta haemoliticus dapat sebagai penyebab dari lesi
atau sekunder in!eksi dari luka yang sudah ada sebelumnya. Kerusakan jaringan
yang sudah ada sebelumnya misalnya ekskoriasi,gigitan serangga,dermatitis- atau
gangguan imunitas misalnya penderita diabetes- membolehkan penetrasi oleh
&treptococcus pyogenes pada kulit. "n!eksi pada mulanya terjadi di epidermis
kemudian pada lapisan dermis yang lebih dalam dan system lim!e.3
#esi dimulai pada base yang eritem dengan esikel, bulla yang kecil, pustul
atau esikulopustul yang membesar dalam beberapa hari dan berubah menjadi
krusta yang tebal yang merupakan eksudat kering. Apabila krusta terlepas, dapat
ditemukan ulkus yang berbentuk piring dengan permukaan kulit yang terdedah,
irregular, purulen dan disertai dengan tepi lesi yang eleasi. #esi selalunya akan
membaik setelah beberapa minggu, menjadi parut dan jarang sekali menjadi
gengren pada resistensi rendah.1,2,3
0iagnosis ektima dibuat berdasarkan dari anamnesis, gejala klinik, status
dermatologis yg ditemukan pada pasien serta ditunjang dengan pemeriksaan
2
7/21/2019 Ektima Wati
http://slidepdf.com/reader/full/ektima-wati 3/10
laboratorium yaitu pengecatan gram yang diambil dari dasar ulkus untuk
memastikan kuman yang mengin!eksi.4
Komplikasi menyeluruh akibat in!eksi streptococcus pada kulit dapat berupa
selulitis, erysipelas, ganggren, lymphangitis, supurasi lymphadenitis dan
bakterimia. Komplikasi non supurasi berupa scarlet !eer, dan glomerulonephritis
akut. %emakaian antobiotik tidak mengurangi angka kejadian post streptococcus
glomerulonephritis. Ektima jarang memberikan gejala sistemik.2,3
Ektima di diagnosis banding dengan "mpetigo krustosa. %ersamaannya,keduanya berkrusta bewarna kuning. %erbedaanya, impetigo krustosa terdapat
pada anak, berlokasi di muka, dan dasarnya adalah erosi. &ebaliknya ektima
terdapat baik pada anak maupun dewasa, tempat predileksi ditungkai bawah, dan
dasarnya adalah ulkus.4
3
7/21/2019 Ektima Wati
http://slidepdf.com/reader/full/ektima-wati 4/10
4
7/21/2019 Ektima Wati
http://slidepdf.com/reader/full/ektima-wati 5/10
BAB II
PEMBAHASAN
0iagnosis ektima dibuat berdasarkan dari anamnesis, gejala klinik, status
dermatologis yg ditemukan pada pasien serta ditunjang dengan pemeriksaan
laboratorium yaitu pengecatan gram yang diambil dari dasar ulkus untuk
memastikan kuman yang mengin!eksi. 0ari anamnesis dapat ditemukan keluhan
utama berupa rasa gatal. 0apat ditemukan adenopati local. Ektima mulai sebagai
esikel atau pustule di atas kulit yang eritematosa, membesar, dan pecah,
terbentuk krusta yang tebal dan kering yang sukar dilepas dari dasarnya. ila
krusta dilepas terdapat ulkus dangkal berdiameter .$cm hingga 2 cm. Kadang
kala dapat ditemukan daerah nekrosis apabila esikel pecah dan ulkus tidak
kelihatan sehingga lesi nekrosis hilang. Krusta bewarna kuning keabuan dan lebih
tebal dan keras dari kusta impetigo. %ada ulkus yang lebih dalam dari lapisandermis tampak daerah yang menimbul dan indurasi disekeliling tepinya yang
berbatas jelas. lkus dikelilingi oleh halo yang eritem. 1,2,3,4
5
7/21/2019 Ektima Wati
http://slidepdf.com/reader/full/ektima-wati 6/10
ambar 1 /ampak krusta tebal dan jaringan eksudat yang mengering di atas
lapisan kulit yang eritematosa
0ikutip dari kepustakaan 5
&tatus 0ermatologis
#okalisasi bokong, paha, ekstremitas bawah kaki dan betis depan-, wajah, dan
ketiak.1,2 Atau tempat yang relati! banyak terkena trauma.4
E!!loresensi makula eritematosa lentikular hingga numular, esikel dan pustul
miliar hingga numuler, di!us, simetris serta krusta kehijauan yang sukar dilepas.5
ambar 2 /ampak ulkus dikelilingi oleh halo yang eritem.
0ikutip dari kepustakaan 3
ntuk mengetahui jenis kuman yang mengin!eksi dalm mendiagnosis
ektima dapat dilakukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan laboratorium.
%emeriksaan laboratorium yang dapat dilakuan adalah pemeriksaan ram dan
kultur. ahan untuk pemeriksaan bakteri sebaiknya diambil dengan mengerok tepi
6
7/21/2019 Ektima Wati
http://slidepdf.com/reader/full/ektima-wati 7/10
lesi yang akti!. %emeriksaan dengan ram merupakan prosedur yang paling
berman!aat dalam mikrobiologi diagnostik ketika dicurigai adanya in!eksi bakteri.
&ebagian besar bahan yang diserahkan harus dihapus pada gelas objek, diwarnai
ram dan diperiksa secara mikroskopik. %ada pemeriksaan mikroskopik, reaksi
ram biru'keunguan menunjukan organisme ram positi!, merah ram negati! -
dan mor!ologi bakteri bentuk kokus, batang, !usi!orme atau yang lain -.3
%ada kultur atau bukan, kebanyakan streptococcus tambah dalam
pembenihan padat sebagai koloni discoid dengan diameter 1'2 mm. &train yang
menghasilkan bahan simpai sering membentuk koloni mukoid.3
%ada gambaran histopatologis didapatkan gambaran berupa peradangan
dalam yang diin!eksi kokus, dengan in!iltrasi %+6 dan pembentukan abses mulai
dari !olikel pilosebasea. %ada dermis, ujung pembuluh darah melebar dan terdapat
sebukan sel %+6.5
ntuk menangani ektima secara umum, penggunaan sabun antiseptik atau
bahan peroksidan yang dicuci pada luka dapat mengurangi in!eksi. #esi dicuci
dengan air dan sabun lalu diolesi dengan mupirocin atau bacitracin ointment 2 kali
sehari. /atalaksana pada penyakit sebelum yang menyumbang kepada !aktor
predisposisi terjadinya ektima harus diobati. +emperbaiki hygiene dan
kebersihan, memperbaiki makanan. #esi yang direndam pada air panas dapat
membantu terlepasnya krusta.1,2
ntuk penanganan medikamentosa jika terdapat sedikit krusta, krustadiangkat lalu diolesi dengan salap antibiotik kloramphenikol 2 7. Kalau banyak,
diobati juga dengan antibiotik sistemik yaitu penicillin ) 2$ mg, p.o.8.i.d.
selama 1 hari atau procaine peniillin 9 b.i.d: 1.2 juta per hari, i.m
selama 1 hari. agi kasus yang berat, penambahan clindamycin sebanyak 3mg
p.o. b.i.d direkomendasikan. Alternati! digunakan erythromycin 4;$mg jika
pasien alergi pada penicillin dan pengobatan oral lebih dibutuhkan dari parenteral.
&elain itu terapi topical dengan menggunakan sulkona<ol dan mikona<ol bias
7
7/21/2019 Ektima Wati
http://slidepdf.com/reader/full/ektima-wati 8/10
menyembuhkan lesi dalam 1 minggu. 0iclo;acillin oral atau generasi pertama
se!alosporin diberi berdasarkan daya tahan organisme. /erapi topikal dengan
kompres terbuka seperti larutan permanganas kalikus 1:$ untuk melunakan
krusta dan membersihkan debris.1,3,4
BAB III
KESIMPULAN
Ektima adalah penyakit pioderma ulserati! kulit yang umumnya disebabkan
oleh Streptococus Beta Hemolyticus. +enyerang epidermis dan dermis
membentuk ulkus dangkal yang ditutupi oleh krusta berlapis, biasanya terdapat
pada tungkai bawah. ejala klinis ektima diawali dengan adanya esikel atau
8
7/21/2019 Ektima Wati
http://slidepdf.com/reader/full/ektima-wati 9/10
pustule di atas kulit sekitar mengalami in!lamasi, membesar yang kemudian
berlanjut pada pecahnya pustule mengakibatkan kulit mengalami ulserasi dengan
ditutupi oleh krusta. ila krusta terlepas, tertinggal ulkus super!isial.
%enatalaksanaan dari penyakit ektima ini bertujuan untuk mengatasi in!eksi
dan eradikasi kuman penyebab. %engobatan yang utana adalah dengan pemberian
antibiotika secara topikal maupun sistemik. Kadang diberikan obat tambahan yang
bersi!at simptomatis.
9
7/21/2019 Ektima Wati
http://slidepdf.com/reader/full/ektima-wati 10/10
DAFTAR PUSTAKA
1. =dom >, ?ames @0, erger / Ecthyma, &treptococcal skin
in!ections, Andrews 0iseases o! /he &kin, Blinical 0ermatology. Cth ed.
%hiladelphia @ &aunders. 2. p. 2$C.
2. urns /, reathnach &, Bo; 6, et al Ecthyma, ram'positie bacteria,
>ooks /e;t ook o! 0ermatology. 9 th ed. @iley'lackwell %ublishing.
21. p. 3.1D.
3. Arenas >, Estrada > Ecthyma:Erisepelas, /ropical 0ermatology. #andes
ioscience. 21. p. 149'1$1.
4. &ularsito &A, 0juanda &, 0juanda A, et al Ektima, %ioderma, "lmu
%enyakit Kulit dan Kelamin. $th ed. ?akarta. *akultas Kedokteran
niersitas "ndonesia. 21. p.$D'5.
$. (abi! /homas,ed. acterial "n!ection. "n Blinical 0ermatology A color
uide to 0iagnosis and /herapy 4th ed. &A +osby 24. p. 2D3.
5. *it<patrick /, Ei<en AF, @ol!! K, *reedberg "+, Austen K*. Bolour
Atlas and &ynopsis o! Blinial 0ermatology. 9th edition. 6ew Gork
+craw'(ill "nc, 212.p. 51.
10