essay 3 ppk lanjut

Upload: rhzqhyma

Post on 20-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Essay 3 PPK Lanjut

    1/11

    - Tugas individu untuk membuat essay yang berisi tentang petatunggal dikaitkan dengan permasalahan pengukuran dan pemetaandi indonesia khususnya di BPN

    c. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:

    - Essay terdiri dari 3 Bab, Bab pertama berisi kajian teoritis mengenaistandarisasi peta, Bab ke-2 berisi Implementasi Peta tunggal di BPN-I, permasalahan yang dihadapi dan ide untuk mengatasipermasalahan dan Bab ke-3 berisi kesimpulan dan saran

    - Essay ditulis dengan diketik dengan menggunakan komputermaksimal 3 lembar kertas legal dengan !ont" #rial $%%& atau 'alibri$%2& atau Times Ne( oman $%2&, dengan spasi %)* disubmit sampaidengan batas (aktu yang ditentukan pada email dosen pengampu)

  • 7/24/2019 Essay 3 PPK Lanjut

    2/11

    A. Latar Belakang

    Pasal %+ ndang-undang Nomor * tahun %+. tentang Peraturan /asar Pokok-

    pokok #graria $dikenal sebagai Undang-undang Pokok Agraria-UUPA&

    mengamanatkan bah(a untuk memberikan jaminan kepastian hukum hakatas

    tanah, pemerintah melaksanakan kegiatan penda!taran tanah, berarti pemerintah

    berke(ajiban menyelenggarakan penda!taran tanah bagi seuruh bidang-bidang

    tanah di Indonesia) 0aminan kepastian hukum ini meliputi jaminan atas subyek dan

    obyek hak atas tanah) 1husus untuk jaminan kepastian hukum obyek hak atas

    tanah, maka jaminan atas kepastian batas, letak dan luas setiap bidang tanah di

    Indonesia harus terpenuhi dalam penyelenggaraan penda!taran tanah) ntuk

    kepentingan yang berhak dan pihak lain, maka tanah-tanah yang telah dida!tar

    diberikan tanda bukti hak, dikenal dengan sertipikat)

    1husus mengenai kegiatan pengukuran dan pemetaan, terdapat suatu

    persyaratan yang harus dipenuhi sehingga suatu bidang tanah yang telah terda!tar

    memiliki kepastian obyek) Persyaratan tersebut adalah bah(a bidang tanah yang

    bersangkutan harus bersi!at unik) Pengertian unik adalah bah(a setiap bidang

    tanah yang terda!tar tidak pernah ada duanya atau bertampalan, baik bertampalan

    sebagian maupun seluruhnya) 1ondisi yang unik tersebut diapai apabila setiap

    bidang tanah memiliki kepastian mengenai " batas, luas dan letak)

    #gar setiap bidang tanah bersi!at unik, seara teknis bidang tanah tersebut

    harus tergantung4 pada suatu jaringan pemetaan in!rastruktur pemetaan (ilayah

    geogra5s tertentu) In!rastruktur tersebut menakup jaringan titik-titik dasar teknik

    sebagai titik ikat, baik untuk pemetaan mapun rekonstruksi batas, dan lembar-

    lembar peta untuk memetakan bidang-bidang tanah yang telah diukur batas-

    batasnya, baik telah disepakati batas bidang tanahnya oleh pihak-pihak yang

    berbatasan maupun batas-batas 5sik dilapangan) 0aringan titik dasar teknik,

    menurut kerapatan jarak antar titiknya, dikategorikan ke dalam titik-titik dasar

    teknik orde ., orde %, orde 2, orde 3, orde 6 dan orde perapatan) 0aringan titik dasar

    teknik orde . dan orde %, yang merupakan Kerangka Dasar Geodetik Nasional,

    dibangun oleh Badan 1oordinasi 7urvei dan Pemetaan Nasional) $Berdasarkan

    Peraturan Pemerintah Nomor 2* tahun 2... tentang 1e(enangan Pemerintah Pusat

    dan Pemerintah Propinsi sebagai /aerah 8tonom, disebutkan bah(a jaringan titik

  • 7/24/2019 Essay 3 PPK Lanjut

    3/11

    dasar ored % dibangun oleh Badan Pertanahan Nasional&) 7edangkan lembar-lembar

    peta sebagai in!rastruktur pemetaan terutama meliputi peta-peta dasar

    penda!taran dan peta penda!taran tanah)

    9engingat !ungsi peta penda!taran tersebut sangat menentukan untuk

    keperluan pembukuan atas obyek hak atas tanah yang akan dida!tar, maka

    keberadaan peta penda!taran diupayakan agar memenuhi persyaratan-persyaratan

    yang telah ditentukan) Persyaratan ini meliputi persyaratan teknis dan administrati!)

    Persyaratan teknis pada prinsipnya adalah bah(a peta yang dibuat mempunyai

    sistem koordinat nasional dengan !ormat dan pembagian lembar peta sebagaimana

    telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun %++: dan peraturan

    pelaksanaannya) Persyaratan administrative adalah bah(a peta penda!taran

    tersebut didokumentasikan menurut tata ara penata-usahaan penda!taran tanahyang sudah baku sehingga se(aktu-(aktu diperlukan, dapat dengan mudah

    diketemukan kembali dari tempat penyimpanannya) Namun demikian, dalam

    beberapa kasus di lapangan masih dijumpai suatu keadaan bah(a tidak semua

    persyaratan tersebut terpenuhi) ;al ini disebabkan oleh adanya keterbatasan yang

    dihadapi oleh 1antor Pertanahan) Berdasarkan in!ormasi a(al dan pengalaman para

    penyelenggara penda!taran tanah di 1antor Pertanahan, sulitnya persyaratan

    tersebut dikarenakan beberapa !aktor yang dapat dikategorikan sebagai !aktor

    teknis, !aktor sumber daya manusia dan !aktor sumber dana)

  • 7/24/2019 Essay 3 PPK Lanjut

    4/11

    Pengertian peta tunggal adalah peta penda!taran dalam sistem

    tunggal, bisa ditinjau baik dari perspekti! administrasi maupun teknis)

    %) #dministrati!, yaitu satu-satunya peta penda!taran yang digunakan dan

    diberlakukan untuk keperluan kegiatan penda!taran tanah untuk satu (ilayahdalam lokasi yang bersangkutan)

    2) Teknis, yaitu peta penda!taran yang mempunyai !ormat peta dan sistem

    koordinat T9-3= berdasarkan PP No) 26>%++:

    C. Percepatan Penyediaan Peta Dasar Pendaftaran Sistem Tunggal

    Percepatan Penyediaan Peta Dasar Pendaftaran Sistem Tunggal dapat dilakukan

    dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

    %) Pembuatan Peta

  • 7/24/2019 Essay 3 PPK Lanjut

    5/11

    kepada /atum ?eodesi Nasional $/?N +*& dengan spheroid auan seperti

    datum World Geodetic System 1!" $C?7 6&)

    Pasal 2 dan pasal 6 P9N#>1BPN No 3>%++: menyebutkan bah(a 01?N orde-.

    dan orde-% Bakosurtanal dirapatkan menjadi titik dasar teknik orde-2, orde-3

    dan orde-6) Titik dasar teknik orde-2 diikatkan ke titik dasar teknik orde-% dan

    orde-., titik dasar teknik orde-3 diikatkan ke titik dasar teknik orde-2, dan titik

    dasar teknik orde-6 diikatkan ke titik dasar teknik orde-3) /engan ara

    pengikatan tersebut, titik-titik dasar teknik orde-. sampai dengan orde-6

    merujuk pada /atum ?eodesi Nasional $/?N D+*&) Titik-titik dasar teknik

    tersebut selanjutnya disebut sebagai titik dasar teknik nasional)

    E. Sistem Koordinat Lokal

    Pengertian sistem koordinat lokal dalam hal ini adalah sistem koordinat

    yang belum memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai sistem koordinat nasional

    seperti tersebut di atas, antara lain belum menggunakan sistem proyeksi T9-3 o

    dan belum menggunakan spheroid pada datum C?7 D6 sebagai bidang

    re!erensinya, dengan kata lain titik dasar teknik yang belum diikatkan ke titik

    dasar teknik nasional adalah titik dasar teknik lokal)

    . Transformasi Koordinat

    Trans!ormasi koordinat adalah perubahan suatu sistem koordinat ke suatu

    sistem koordinat lainnya $dalam hal ini dari sistem koordinat lokal menjadi

    sistem koordinat nasional& yang diakibatkan oleh adanya !aktor rotasi, translasi

    dan skala) Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam trans!ormasi

    koordinat antara lain "

    a) #danya common point $titik sekutu&) Fang dimaksud dengan titik sekutu

    adalah titik yang diketahui koordinatnya pada kedua sistem koordinat) Titik

    sekutu ini digunakan untuk mengetahui besarnya parameter-parameter

    trans!ormasi)

  • 7/24/2019 Essay 3 PPK Lanjut

    6/11

    b) 1oordinat titik ikat dan koordinat titik yang akan ditrans!ormasikan harus

    memenuhi persyaratan geometris yaitu harus terhindar dari kesalahan

    blunder $kasar& dan memenuhi spesi5kasi teknis ketelitian yang telah

    ditetapkan berdasarkan orde ketelitian pengukuran)

    ) 8rde ketelitian koordinat de5niti! sebagai titik ikat harus lebih tinggi atau

    minimal sama dengan ketelitian koordinat titik yang akan ditrans!ormasikan)

    !. "ntegrasi Peta

    Pada integrasi peta-peta dasar penda!taran ke sistem tunggal ini melalui

    beberapa tahapan pekerjaan, yaitu"

    %) Identi5kasi peta

    7uatu kegiatan pendahuluan untuk menseleksi peta-peta yang akan

    discanning selanjutnya didigitasi berdasarkan dari akupan peta

  • 7/24/2019 Essay 3 PPK Lanjut

    7/11

    mempunyai kenampakkan kualitas yang lebih baik dan sesuai dengan skala,

    deimensi serta arah yang sebenarnya seperti dilapangan)

    6) Hektorisasi data

    1egiatan ini adalah kegiatan pendijitalisasian data hasil sanning

    menjadi data vetor sehingga diperoleh besaran dimensi dan arah) Proses

    ini merupaan tahapan pekerjaan yuang membutuhkan (aktu yang lama

    karena selain data gambar sangat banyak juga banyak gambar yang tidak

    jelas dari peta asli sehingga memerlukan keermatan dan ketelitian)

    *) Penggabungan antar peta ke peta !oto T9-3

    7etelah data-data peta sudah dalam bentuk vektor maka selanjutnya

    peta tersebut ditempatkan dipeta !oto dan dilakukan penggabungan antar

    peta-peta di area yang sama) Pada proses penggabungan peta hasil vektor

    ini digunakan indeks peta lama yang sudah dio$erlapkan dengan indeks

    peta !oto sebagai auan dalam penempatannya) Banyaknya lembaran peta-

    peta di daerah yang sama, mempunyai permasalahan tersendiri dalam

    penggabungannya)

    ) 'ek apangan

    Banyaknya peta hasil vektor yang meragukan baik karena koordinator

    dipeta tidak ada ataupun menggunakan koordinat lokal mengakibnatkanbanyak peta yang tidak bisa ditempatkan di peta !oto, sehingga diperlukan

    proses pengeekan lapangan) Pekerjaan ek lapangan di dengan skala

    prioritas yaitu terutama pada peta-peta hasil vektor yang gambarnya ukup

    jelas dan ada nama jalan tapi tidak bisa ditempatkan di peta !oto) /engan

    bantuan reeiver ?P7, petugas kelapangan mengambil detil yang ekstrim di

    peta garis misalnya perempatan>pertigaan jalan, di jembatan dan lain-lain

    $minimal dua titik yang diambil diposisi yang berbeda diambil& maka posisi

    peta garis dapat di tempatkan di peta !oto)

    :) eproduksi

    Produk atau output dari pekerjaan integrasi peta penda!taran ke dalam

    sistem tunggal dapat terdiri dari "

    - 7o!topy> peta !oto digital dalam bentuk '/

  • 7/24/2019 Essay 3 PPK Lanjut

    8/11

    - ;ardopy $Peta Penda!taran yang digunakan&

    - /a!tar in!ormasi lembar peta garis dimana posisi dilembar peta !oto

    - /a!tar lembar peta !oto yang berisikan peta garis apa saja di lembar

    peta !oto tersebut

    - /a!tar Peta Ngambang)

    Integrasi Peta untuk bidang bidang tanah terdaftar dari peta-peta produk BPN

    Internal solution!

    Integrasi Peta dari peta lain Bakosurtanal" PBB" Ikonos" Instansi terkait! untuk

    bidang - bidang tanah belum terdaftar

  • 7/24/2019 Essay 3 PPK Lanjut

    9/11

    Gerakan Menuju Satu Peta21 Mai 2014 - 11.41 WIB > Dibaca 878 kali |Komentar

    T#eet

    $%&'('N untuk mendukung ter#u)udnya kebi)akan Presiden &I Susilo Bambang *udhoyonoyaitu (ebi)akan Satu Peta atau One Map Policyyang dicanangkan beliau pada sidang kabinet

    paripurna +, Desember +. yang lalu" kiranya perlu untuk terus digelorakan di seluruh #ilayah

    tanah air/

    One Map Policydidengungkan pemerintah didasari keprihatinan terhadap berbagai data spasial

    data menyangkut keruangan atau ke#ilayahan! yang saling tumpang tindih/ 0leh karena itu inti

    dari (ebi)akan Satu Peta adalah agar berbagai peta-peta yang dihasilkan oleh para praktisipemetaan harus terintegrasi dalam satu referensi tunggal sebagaimana diamanatkan 1ndang-

    undang No 23 +.. tentang Informasi $eospasial 11I$!/

    S#!" $%&'( Sistem #eferensi Tunggal

    &eferensi tunggal yang dimaksud di sini adalah Sistem &eferensi $eospasial Indonesia +.,

    S&$I +.,! yang merupakan sistem koordinat nasional yang konsisten dan kompatibel dengansistem koordinat global3internasional/ S&$I +., yang diluncurkan pada .4 0ktober +., yang

    http://www.riaupos.co/2943-opini-gerakan-menuju-satu-peta.html#komentarhttp://www.riaupos.co/2943-opini-gerakan-menuju-satu-peta.html#komentarhttp://twitter.com/sharehttp://twitter.com/sharehttp://www.riaupos.co/2943-opini-gerakan-menuju-satu-peta.html#komentar
  • 7/24/2019 Essay 3 PPK Lanjut

    10/11

    baru lalu di 5akarta oleh (epala Badan Informasi $eospasial BI$6 dahulu Bakorsurtanal!

    dengan dihadiri 7enristek" (epala BPPT" TNI 'D" '8" '1!" para pendidik dan praktisi

    pemetaan nasional itu berbeda dengan dua sistem referensi sebelumnya yang pernah berlaku diIndonesia" yaitu ID 42 Indonesian Datum .942! yang mengadopsi ellipsoid referensi $eodetic

    &eference System .94 $&S 4! dan D$N 9; Datum $eodesi Nasional .99;!6 datum yang

    diluncurkan pada .99; tersebut sebagai orld $eodetic System .9?2 >$S ?2!/

    Perbedaan utama sistem referensi S&$I +., dibandingkan dengan ID 42 maupun D$N 9;

    adalah bah#a S&$I +., telah mempertimbangkan aspek pergerakan lempeng tektonik dan

    deformasi kerak bumi/ (edua aspek tersebut sangat penting diperhitungkan mengingat

    keberadaan #ilayah Indonesia yang berada pada pertemuan lempeng tektonik besar yaitu%urasia" Pasifik" 'ustralia" India dan 8aut @ilipina di mana implikasi pertemuan lempeng-

    lempeng tektonik yang bergerak tersebut menimbulkan aktiAitas seismik" berada di antara dua

    samudera yaitu Samudera india dan Pasifik serta terdapat gugusan gunung api yang aktif di

    dunia/

    Dengan berlakunya S&$I +., maka kegiatan pemetaan atau penyelenggaraan informasigeopasial informasi geospasial yang paling dikenal publik adalah peta" baik peta cetak maupun

    peta digital dalam berbagai bentuknya! sudah memiliki referensi tunggal yang berlaku bagi

    berbagai pihak" baik kementrian atau lembaga pemerintah daerah" akademisi" s#asta maupunperorangan/ Dengan penggunaan referensi tunggal" informasi geospasial satu #ilayah dapat

    terintegrasi3tersambung rapi dengan #ilayah lainnya/

    Peta Tunggal( )eng*indari Konflik

    (ita semua sudah lama menunggu adanya sistem referensi tunggal informasi geospasial dibaca

    peta! ini/ Selama ini penyelenggaraan informasi geospasial di Indonesia belum sepenuhnya

    menggunakan referensi tunggal yang disepakati bersama/ al ini dapat mengakibatkan ter)adinyaketidaksinkronan antara peta-peta yang digunakan" sehingga mengakibatkan tumpang tindih/

    (etidaksinkronan tersebut telah menimbulkan kebingungan dan kerancuan di kalangan penggunapeta sehingga dapat menimbulkan konflik perbatasan #ilayah administrasi" pengelolaan ka#asan

    kehutanan dan pengelolaan sumber daya alam lainnya" ketidaktepatan penataan ruang"

    pengelolaan bencana dan lain sebagainya hingga pada akhirnya dapat mengakibatkan

    terhambatnya pembangunan ekonomi Indonesia/

    Dalam konteks &iau dan mungkin )uga pada proAinsi lainnya" konflik perbatasan #ilayah

    administrasi sudah men)adi menu harian bagi pemerintah daerah beserta tim teknis yangdibentuknya/ Dari ./?2 km pan)ang batas antara kabupaten3kota se-&iau yang berada di dalam

    .9 belas! segmen batas" baru 9++"; km 29 persen! yang sudah diukur dan yang sudah ditetapkan

    baru empat segmen batas/ Padahal kegiatan penataan batas #ilayah administrasi ini sudahdimulai se)ak a#al tahun .99-an/ 8ambatnya kema)uan penataan batas #ilayah ini antara lain

    disebabkan belum adanya kesepakatan peta tunggal yang digunakan sebagai dasar dalam

    pembahasan-pembahasan yang dilakukan/

  • 7/24/2019 Essay 3 PPK Lanjut

    11/11

    Peta dasar yang digunakan ada yang mengacu pada sistem referensi geospasial Bessel .?2. atau

    biasa disebut peta Belanda" karena memang masih produk kolonial" ada pula yang mengacu pada

    peta dengan referensi ID 42 maupun D$N 9; sehingga sering menimbulkan perdebatan pan)angyang tidak berkesudahan karena perbedaan referensi yang digunakan/ al ini harus diakhiri

    dengan segera menggunakan peta dengan referensi yang sama dan terstandarisasi serta

    dimanfaatkan bersama" sehingga harapan (epala BI$ yang disampaikannya pada peluncuranS&$I +.," 0ktober lalu yaitu