essay ham di indonesia

Upload: christina-ria-ernawati

Post on 10-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Essay Ham Di Indonesia

    1/10

    MAKALAH KEWARGANEGARAAN

    ANALISIS PELAKSANAAN HAM

    DI INDONESIA

    Disusun oleh:

    1. Chrisbi Adi Ibnu Gurinda ( K23110 )

    2. Christina Ria Ernawati ( K2311014 )

    3. Khotimah ( K23110 )

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    2012

  • 7/22/2019 Essay Ham Di Indonesia

    2/10

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    BAB 2

    ANALISIS PELAKSANAAN HAM

    DI INDONESIA

    Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia sejak manusia

    masih dalam kandungan sampai akhir kematiannya. Di dalamnya tidak jarang

    menimbulkan gesekan-gesekan antar individu dalam upaya pemenuhan HAM pada dirinya

    sendiri. Hal inilah yang kemudian bisa memunculkan pelanggaran HAM seorang individu

    terhadap individu lain,kelompok terhadap individu, ataupun sebaliknya.

    Menurut Pasal 1 Ayat 6 No. 39 Tahun 1999 yang dimaksud dengan pelanggaran hak

    asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat

    negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum

    mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang

    atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau

    dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyesalan hukum yang adil dan benar

    berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.

    Menurut UU no 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM, Pelanggaran HAM adalah

    setiap perbuatan seseorang atau kelompok orng termasuk aparat negara baik disengaja atau

    kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabutHak Asasi Manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang

    ini, dan tidak didapatkan, atau dikhawatirksn tidak akan memperoleh penyelesaian hukum

    yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.

    Di manapun di dunia ini, setiap Negara yang sedang mengalami masa transisi dari

    masa otoritarianisme kepada era demokratisai, pastilah akan menghadapi kesulitan yang

    luar biasa. Kendala ruang dan waktu dengan segala instrument yang melingkupinya antara

    lain menjadi salah satu pertimbangan penting menata kembali kehidupan yang lebihdemokratis.

    2|A N A L I S I S P E L A K S A N A A N H A M D I I N D O N E S I A

  • 7/22/2019 Essay Ham Di Indonesia

    3/10

    Persoalan ruang dan waktu ini terutama menyangkut berbagai peristiwa dan kejadian

    yang pernah berlangsung di masa lalu, sebuah era yang di dalamnya kerapkali terjadi

    berbagai pelanggaran terhadap hak asasi manusia atau HAM. Pelanggran itu baik yang

    dilakukan sesame elemen masyarakat, maupun yang dilakukan oleh rezim berkuasa

    terhadap masyarakat sipil, dan lain sebagainya. Berbagai pelanggran itu sangat mungkin

    terjadi mengingat masih sangat minimnya kesadaran berkonstitusi, sadar hukum,

    minimnya perangkat hukum, dan undang - undang yang lebih detail dan rinci, yang

    memungkinkan penafsiran sepihak untuk melakukan pelanggaran oleh rezim guna

    mencapai tujuan yang diinginkan.

    Dengan demikian pelanggaran HAM merupakan tindakan pelanggaran kemanusiaan

    baik dilakukan oleh individu maupun oleh institusi negara atau institusi lainnya terhadaphak asasi individu lain tanpa ada dasar atau alasan yuridis dan alasan rasional yang

    menjadi pijakanya.

    Setelah reformasi tahun 1998, Indonesia mengalami kemajuan dalam bidang

    penegakan HAM bagi seluruh warganya. Instrumen-instrumen HAM pun didirikan sebagai

    upaya menunjang komitmen penegakan HAM yang lebih optimal. Namun seiring dengan

    kemajuan ini, pelanggaran HAM kemudian juga sering terjadi di sekitar kita.

    Jenis Pelanggaran Hak Asasi Manusia

    Pelanggaran HAM dikategorikan dalam dua jenis, yaitu :

    a. Kasus pelanggaran HAM yang bersifat berat, meliputi :

    1. Pembunuhan masal (genosida)

    Genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk

    menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras,

    etnis, dan agama dengan cara melakukan tindakan kekerasan (UUD No.26/2000

    Tentang Pengadilan HAM).

    2. Kejahatan Kemanusiaan

    Kejahatan kemanusiaan adalah suatu perbuatan yang dilakukan berupa

    serangan yang ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil seperti

    pengusiran penduduk secara paksa, pembunuhan,penyiksaan, perbudakkan dll.

    b. Kasus pelanggaran HAM yang biasa, meliputi :

    1. Pemukulan

    2. Penganiayaan

    3|A N A L I S I S P E L A K S A N A A N H A M D I I N D O N E S I A

  • 7/22/2019 Essay Ham Di Indonesia

    4/10

    3. Pencemaran nama baik

    4. Menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya

    5. Menghilangkan nyawa orang lain

    Peristiwa Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia

    Setiap manusia selalu memiliki dua keinginan, yaitu keinginan berbuat baik, dan

    keinginan berbuat jahat. Keinginan berbuat jahat itulah yang menimbulkan dampak

    pada pelanggaran hak asasi manusia, seperti membunuh, merampas harta milik orang

    lain, menjarah dan lain-lain. Pelanggaran hak asasi manusia dapat terjadi dalam

    interaksi antara aparat pemerintah dengan masyarakat dan antar warga masyarakat.

    Namun, yang sering terjadi adalah antara aparat pemerintah dengan masyarakat.

    Apabila dilihat dari perkembangan sejarah bangsa Indonesia, ada beberapa peristiwabesar pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi dan mendapat perhatian yang tinggi

    dari pemerintah dan masyarakat Indonesia, seperti :

    a. Kasus Tanjung Priok (1984)

    Kasus tanjung Priok terjadi tahun 1984 antara aparat dengan warga sekitar yang

    berawal dari masalah SARA dan unsur politis. Dalam peristiwa ini diduga terjadi

    pelanggaran HAM dimana terdapat rarusan korban meninggal dunia akibat

    kekerasan dan penembakan.

    b. Kasus terbunuhnya Marsinah, seorang pekerja wanita PT Catur Putera Surya

    Porong, Jatim (1994)

    Marsinah adalah salah satu korban pekerja dan aktivitas yang hak-hak pekerja di

    PT Catur Putera Surya, Porong Jawa Timur. Dia meninggal secara mengenaskan

    dan diduga menjadi korban pelanggaran HAM berupa penculikan, penganiayaan

    dan pembunuhan.

    c. Kasus terbunuhnya wartawan Udin dari harian umum bernas (1996)

    Wartawan Udin (Fuad Muhammad Syafruddin) adalah seorang wartawan dari

    harian Bernas yang diduga diculik, dianiaya oleh orang tak dikenal dan akhirnya

    ditemukan sudah tewas.

    d. Peristiwa Aceh (1990)

    Peristiwa yang terjadi di Aceh sejak tahun 1990 telah banyak memakan korban,

    baik dari pihak aparat maupun penduduk sipil yang tidak berdosa. Peristiwa Aceh

    4|A N A L I S I S P E L A K S A N A A N H A M D I I N D O N E S I A

  • 7/22/2019 Essay Ham Di Indonesia

    5/10

    diduga dipicu oleh unsur politik dimana terdapat pihak-pihak tertentu yang

    menginginkan Aceh merdeka.

    e. Peristiwa penculikan para aktivis politik (1998)

    Telah terjadi peristiwa penghilangan orang secara paksa (penculikan) terhadap

    para aktivis yang menurut catatan Kontras ada 23 orang (1 orang meninggal, 9

    orang dilepaskan, dan 13 orang lainnya masih hilang).

    Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Lingkungan Sekitar

    1. Terjadinya penganiayaan pada praja STPDN oleh seniornya dengan dalih

    pembinaan yang menyebabkan meninggalnya Klip Muntu pada tahun 2003.

    2. Dosen yang malas masuk kelas atau malas memberikan penjelasan pada suatu

    mata kuliah kepada mahasiswa merupakan pelanggaran HAM ringan kepada

    setiap mahasiswa.

    3. Para pedagang yang berjualan di trotoar merupakan pelanggaran HAM terhadap

    para pejalan kaki, sehingga menyebabkan para pejalan kaki berjalan di pinggir

    jalan sehingga sangat rentan terjadi kecelakaan.

    4. Para pedagang tradisioanal yang berdagang di pinggir jalan merupakan

    pelanggaran HAM ringan terhadap pengguna jalan sehingga para pengguna jalan

    tidak bisa menikmati arus kendaraan yang tertib dan lancar.

    5. Orang tua yang memaksakan kehendaknya agar anaknya masuk pada suatu

    jurusan tertentu dalam kuliahnya merupakan pelanggaran HAM terhadap anak,

    sehingga seorang anak tidak bisa memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan

    bakatnya.

    Kasus pelanggaran HAM yang belum di proses secara hukum :

    1. Pembantaian Massal 1965

    Peristiwa yang terjadi pada tahun 1965-1970 ini memakan 1,5 jt korban.

    Peristiwa yang terjadi akibat korban sebagian besar adalah anggota PKI atau ormas

    yang berafiliasi dengan PKI, sebagian besar dilakukan di luar proses hukum yang

    sah.

    2. Kasus-kasus di Papua

    Diperkirakan sekitar 300.000 orang atau sekitar 30% penduduk Papua menjadi

    sasaran operasi militer dan tindak kekerasan lain oleh aparat negara sejak tahun

    5|A N A L I S I S P E L A K S A N A A N H A M D I I N D O N E S I A

  • 7/22/2019 Essay Ham Di Indonesia

    6/10

    1969. Peristiwa yang terjadi ini akibat Operasi instensif yang dilakukan TNI untuk

    menghadapi OPM. Sebagian lagi berkaitan dengan masalah penguasaan sumber

    daya alam antara perusahaan tambang internasional, aparat pemerintah menghadapi

    penduduk lokal. Sebagian meninggal dunia karena pemboman wilayah (aerial

    bombardment), yang juga menghancurkan ekologi dan perikehidupan rakyat

    setempat untuk waktu lama. Kelaparan, tidak adanya akses kesehatan dan

    pengejaran terhadap penduduk seringkali terjadi di pedesaan sementara kaum

    terpelajar menjadi sasaran di kota-kota. Di sini pula kita melihat program Keluarga

    Berencana (KB) yang dibanggakan oleh Orde Baru sebagai jalan mengontrol

    kepadatan penduduk justru menjadi cara ampuh untuk menghalangi

    berkembangnya orang Papua.

    3. Kasus Timor-Timur Pasca Referendum

    Peristiwa yang terjadi pada tahun 1974-1999 memakan Ratusan Ribu korban

    jiwa. Peristiwa yang dimulai dari agresi militer TNI (Operasi Seroja) terhadap

    pemerintahan Fretelin yang sah di Timor-Timur. Sejak saat itu Timor-Timur selalu

    menjadi daerah operasi militer rutin yang rawan terhadap tindak kekerasan aparat

    RI.

    4. Kasus-kasus di Aceh pra DOM

    Terjadi pada tahun 1976-1989 memakan banyak Ribuan korban. Peristiwa

    yang terjadi semenjak dideklarasikannya GAM Hasan Di Tiro, Aceh selalu menjadi

    daerah operasi militer dengan intensitas kekrasan yang tinggi. Selama sepuluh

    tahun Aceh berada dalam status Daerah Operasi Militer (DOM). Penyelidikan yang

    dilakukan oleh pemerintah mencatat ribuan kasus pembunuhan, penyiksaan,

    penangkapan dan penahanan sewenang-wenang, perkosaan dan tindak kekerasan

    lainnya terhadap warga. Hal ini belum termasuk pengusiran paksa, perampasan

    harta benda termasuk tanah yang selalu menyertai tindak kekerasan tersebut.

    5. Penembakan Misterius (Petrus)

    Selama pertengahan tahun 1980-an terjadi pembunuhan terhadap sekitar ribuan

    orang preman dan mantan residivis. Semula pemerintah menyatakan tidak

    bertanggungjawab, sampai Jenderal Soeharto dalam otobiografinya mengakui

    bahwa operasi itu adalah shock therapy bagi penjahat kambuhan. Sampai saat ini

    pemerintah tidak pernah membuat penyelidikan apa pun.

    6|A N A L I S I S P E L A K S A N A A N H A M D I I N D O N E S I A

  • 7/22/2019 Essay Ham Di Indonesia

    7/10

    6. Kasus Marsinah

    Terjadi pada tahun 1995 hanya memakan 1 korban jiwa saja. Pelaku utamanya

    tidak tersentuh, sementara orang lain dijadikan kambing hitam. Bukti keterlibatan

    militer dibidang perburuhan.

    7. Kasus dukun santet di Banyuwangi

    Terjadi pada tahun 1998. Memakan Puluhan korban. Peristiwa yang terjadi

    karena adanya pembantaian terhadap tokoh masyarakat yang dianggap dan ditusuh

    dukun santet

    8. Kasus Bulukumba

    Peristiwa yang terjadi pada tahun 2003 memakan 2 tewas dan puluhan luka-

    luka. Insiden ini terjadi karena keinginan PT. London Sumatera untuk melakukan

    perluasan area perkebunan mereka, namun masyarakat menolak upaya tersebut.

    9. Menggebuk Perlawanan Mahasiswa II: 1998-1999

    Pemerintahan Soeharto yang tengah sekarat berusaha mempertahankan

    kekuasaan dengan segala cara. Pembunuhan di masa lalu menjadi cara yang manjur

    untuk meredam gerakan dan sekaligus memberi peringatan kepada siapa pun yang

    ingin melakukan perlawanan. Selama tahun 1998 - 1999 puluhan mahasiswa

    menjadi korban penembakan yang sistematis dan terencana oleh aparat TNI dan

    Polri di Jakarta, Yogyakarta, Palembang dan Lampung.

    Memang sudah tidak diragukan lagi tentang perlindungan Hak Asasi Manusia yang

    sudah dijamin sepenuhnya oleh pemerintah dan tertuang dalam dasar Negara kita. Tetapi

    jika melihat contoh - contoh pelanggaran HAM di atas kita dapat melihat bahwa meskipun

    perlindungan HAM sudah dijamin oleh pemerintah, tetapi pelaksanaannya masih jauh dari

    apa yang diinginkan. Bahkan dari contoh di atas terlihat bahwa di lingkungan sekitar kita

    pun sebenarnya banyak pelanggaran - pelanggaran hak asasi manusia. Sehingga

    dibutuhkan sekali turun tangan dari pemerintah untuk mengatasi masalah - masalah

    tersebut. Selain itu juga dibutuhkan kesadaran dari masing - masing individu untuk

    menanggapi hal tersebut. Sangat dibutuhkan kesadaran bahwa setiap orang memiliki hak

    yang sama untuk menikmati kehidupannya dengan damai. Karena sesungguhnya manusia

    diciptakan bukan hanya sebagai makhluk individu, tetapi juga makhluk sosial.

    7|A N A L I S I S P E L A K S A N A A N H A M D I I N D O N E S I A

  • 7/22/2019 Essay Ham Di Indonesia

    8/10

    Sebagai pemerintah yang menjadi panutan bagi seluruh warga negaranya, sudah

    menjadi kewajiban bagi para petinggi Negara untuk selalu mengingat bahwa semua

    tindakannya akan selalu diperhatikan oleh warganya dan tentunya menjadi contoh. Oleh

    sebab itu, sangat tidak layak jika pelanggran HAM dilakukan oleh pejabat pemerintahan.

    Fakta lain yang sangat mencekik adalah contoh tentang pelanggaran HAM yang

    bahkan belum tersentuh oleh hukum. Harapan yang cukup besar dari kelompok korban

    ternyata tidak begitu saja dapat terwujud. Penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu

    ternyata menyimpan berbagai problem yang cukup rumit. Sejak tahun 1998, desakan yang

    begitu besar dari kelompok korban terus mengalir ke lembaga-lembaga terkait. Bahkan

    kelompok korban bersama elemen masyarakat lainnya terus melakukan berbagai kegiatan,

    muali dari audiensi, lobby politik hingga demonstrasi untuk menuntut keadilan. Padahal diIndonesia sendiri sudah dibentuk komisi khusus yang menangani pelanggaran HAM yang

    kita kenal sebagai Komnas HAM. Sungguh miris jika melihat bahwa perlindungan HAM

    yang bagus tidak diimbangi oleh peran serta dan kerja sama yang baik antara para pejabat

    pemerintah serta antara pejabat pemerintahan dengan warga Negara. Bahkan saat ini

    terdapat kecenderungan berkurangnya bahkan hilangnya kepercayaan rakyat terhadap

    pemerintah.

    Masalah bukan hanya berasal dari kurang tegasnya Komnas HAM saja. Tetapi juga

    dari sistem peradilan Indonesia. Praktik politik dan uang saat ini bukan menjadi hal yang

    tabu di telinga masyarakat dalam proses peradilan di Indonesia. Mereka yang diduga

    terlibat atau menjadi pelaku tentunya tidak tinggal diam saat mereka akan diajukan dalam

    sebuah proses hukum. Mereka kemudian mencari berbagai cara untuk menghambat

    terjadinya proses peradilan tersebut. Selain melalui teror atau intimidasi, mereka juga

    melakukan pendekatan kepada kelompok korban dengan iming-iming materi. Apalagi,

    mayoritas kelompok korban berasal dari kelompok masyarakat menegah ke bawah.

    Sebagai salah satu contoh kasus adalah proses ishlah antara beberapa orang yang diduga

    seperti Try Sutrisno dengan sejumlah korban dalam peristiwa Tanjung Priok. Proses ini

    kemudian berimbas pada proses peradilan dimana banyak diantara korban yang kemudian

    menarik tuntutan mereka serta menolak mengakui BAP (Berita Acara pemeriksaan) yang

    pernah dibuat.

    Hal ini menunjukkan betapa lemahnya rakyat di mata hukum. Atas nama politik dan

    uang kaum - kaum berada, rakyat menjadi lemah dan terpaksa menindas keadilan yang

    8|A N A L I S I S P E L A K S A N A A N H A M D I I N D O N E S I A

  • 7/22/2019 Essay Ham Di Indonesia

    9/10

    menjadi haknya dengan tangannya sendiri. Sehingga sangat wajar jika rakyat saat ini tidak

    percaya kepada pemerintah khususnya dalam masalah peradilan. Dengan modus politik

    dan uang semua masalah tentang pelanggaran hak asasi manusia menjadi lahan yang

    sangat subur untuk membodohi rakyat yang memang kurang mengetahui seluk beluk

    hukum. Peradilan yang memiliki kewajiban menegakkan keadilan saat ini malah dianggap

    rakyat sebagai penindas Hak Asasi Manusia yang nyata. Alih - alih memperjuangkan

    keadilan lewat lembaga peradilan, rakyat malah harus meneguk kenyataan bahwa hak

    asasinya sebagai manusia Indonesia menjadi semakin terpuruk.

    Jadi, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Hak Asasi Manusia di Indonesia masih

    jauh dari kata baik. Perlu dilakukan pembenahan tentang pihak - pihak yang terkait tentang

    pelanggaran HAM dan proses peradilannya. Pihak - pihak tersebut seharusnya berpihak

    terhadap penegakan keadilan bagi rakyat, bukan malah semakin memperburuk keadaan

    dan menindas rakyat.

    Upaya mengatasi pelanggaran hak asasi manusia

    Upaya penanganan pelanggaran HAM di Indonesia yang bersifat berat, maka

    penyelesaiannya dilakukan melalui pengadilan HAM, sedangkan untuk kasus

    pelanggaran HAM yang biasa diselesaikan melalui pengadilan umum.Beberapa upayayang dapat dilakukan oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari untuk

    menghargai dan menegakkan HAM antara lain dapat dilakukan melalui perilaku

    sebagai berikut:

    1. Mematuhi instrumen-instrumen HAM yang telah ditetapkan.

    2. Melaksanakan hak asasi yang dimiliki dengan penuh tanggung jawab.

    3. Memahami bahwa selain memiliki hak asasi, setiap orang juga memiliki kewajiban

    asasi yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.

    4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.

    5. Menghormati hak-hak orang lain.

    BAB 3

    PENUTUP

    9|A N A L I S I S P E L A K S A N A A N H A M D I I N D O N E S I A

  • 7/22/2019 Essay Ham Di Indonesia

    10/10

    A. Kesimpulan

    HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan

    kiprahnya. Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu

    hal yang perlu kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang

    lain. Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-

    undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh

    seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili

    dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses pengadilan

    melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang

    pengadilan HAM.

    B. Saran

    Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan

    memperjuangkan HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa

    menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan sampai kita melakukan

    pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-injak

    oleh orang lain. Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan

    mengimbangi antara HAM kita dengan HAM orang lain.

    DAFTAR PUSTAKA

    10|A N A L I S I S P E L A K S A N A A N H A M D I I N D O N E S I A