etiologi dan penatalaksanaa dm

Upload: faidhoturrohmah-dwi-setiyowati

Post on 20-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Etiologi Dan Penatalaksanaa Dm

    1/5

    Etiologi

    Penyebab diabetes mellitus sampai sekarang belum diketahui dengan pasti tetapi umumnya

    diketahui karena kekurangan insulin adalah penyebab utama dan faktor herediter memegang

    peranan penting.

    a. Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM)

    Sering terjadi pada usia sebelum 30 tahun. Biasanya juga disebut Juvenille Diabetes,

    yang gangguan ini ditandai dengan adanya hiperglikemia meningkatnya kadar gula

    darah! Bare"Su#anne,$00$!. %aktor genetik dan lingkungan merupakan faktor

    pen&etus 'DD(. )leh karena itu insiden lebih tinggi atau adanya infeksi virus dari

    lingkungan! misalnya &o*sa&kievirus B dan strepto&o&&us sehingga pengaruh

    lingkungan diper&aya mempunyai peranan dalam terjadinya D( Bare " Su#anne,

    $00$!. +irus atau mikroorganisme akan menyerang pulau pulau langerhans

    pankreas, yang membuat kehilangan produksi insulin. Dapat pula akibat respon

    autoimmune, dimana antibody sendiri akan menyerang sel bata pankreas. %aktor

    herediter, juga diper&aya memainkan peran mun&ulnya penyakit ini Bare " Su#anne,

    $00$!

    b. Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM)

    +irus dan kuman leukosit antigen tidak nampak memainkan peran terjadinya

    -'DD(. %aktor herediter memainkan peran yang sangat besar. iset melaporkan

    bah/a obesitas salah satu faktor determinan terjadinya -'DD( sekitar 01 klien

    -'DD( adalah kegemukan. )ver/eight membutuhkan banyak insulin untuk

    metabolisme. 2erjadinya hiperglikemia disaat pankreas tidak &ukup menghasilkan

    insulin sesuai kebutuhan tubuh atau saat jumlah reseptor insulin menurun atau

    mengalami gangguan. %aktor resiko dapat dijumpai pada klien dengan ri/ayat

    keluarga menderita D( adalah resiko yang besar. Pen&egahan utama -'DD( adalah

    mempertahankan berat badan ideal. Pen&egahan sekunder berupa program penurunan

    berat badan, olah raga dan diet. )leh karena D( tidak selalu dapat di&egah maka

    sebaiknya sudah dideteksi pada tahap a/al tandatanda atau gejala yang ditemukan

    adalah kegemukan, perasaan haus yang berlebihan, lapar, diuresis dan kehilangan

    berat badan, bayi lahir lebih dari berat badan normal, memiliki ri/ayat keluarga D(,

    usia diatas 40 tahun, bila ditemukan peningkatan gula darah Bare " Su#anne, $00$!

    c. 5enetik atau %aktor 6eturunan

  • 7/24/2019 Etiologi Dan Penatalaksanaa Dm

    2/5

    Diabetes mellitus &enderung diturunkan atau di/ariskan, bukan ditularkan. 7nggota

    keluarga penderita D( memiliki kemungkinan lebih besar terserang penyakit ini

    dibandingkan dengan anggota keluarga yang tidak menderita D(. Para ahli kesehatan

    juga menyebutkan D( merupakan penyakit yang terpaut kromosom seks. Biasanya

    kaum lakilaki menjadi penderita sesungguhnya, sedangkan kaum perempuan sebagai

    pihak yang memba/a gen untuk di/ariskan kepada anakanaknya (aulana, $00!.

    d. 7supan (akanan

    Diabetes mellitus dikenal sebagai penyakit yang berhubungan dengan asupan

    makanan, baik sebagai fa&tor penyebab maupun pengobatan. 7supan makanan yang

    berlebihan merupakan fa&tor risiko pertama yang diketahui menyebabkan D(. Salah

    satu asupan makanan tersebut yaitu asupan karbohidrat. Semakin berlebihan asupan

    makanan semakin besar kemungkinan terjangkitnya D( (aulana, $00!.e. )besitas

    etensi insulin paling sering dihubungkan dengan kegemukan atau obesitas. Pada

    kegemukan atau obesitas, selsel lemak juga ikut gemuk dan sel seperti ini akan

    menghasilkan beberapa #at yang digolongkan sebagai adipositokin yang jumlahnya

    lebih banyak dari keadaan pada /aktu tidak gemuk. 8at#at itulah yang menyebabkan

    resistensi terhadap insulin 9artini, $00:!.

    Penatalaksanaan

    Pilar utama pengelolaan diabetes mellitus dalam kedokteran modern antara lain peren&anaan

    makan diet!, latihan jasmani, asupan obat hipoglikemik, penyuluhan, dan pemantauan

    mandiri kadar glukosa darah atau urine. 6elima pilar ini memiliki tujuan utama yaitu

    mengontrol dan menormalkan kadar gula darah. 6elima pilar harus dijalankan seumur hidup

    untuk men&egah agar komplikasi tidak berlangsung &epat 2jokropra/iro, ;::;!.

    1. Perencanaan Makan(akanan dengan komposisi seimbang dalam hal karbohidrat, protein dan lemak

    sesuai dengan ke&ukupan gi#i. Prinsip peren&anaan makan untuk diabetes mellitus

    meliputi 3 tiga! J, antara lain hari. ?emak dari sumber asam lemak tidak jenuh dan menghindari asam lemak

    jenuh. Jumlah kandungan serat @ $A gram>hari, diutamakan dari serat larut air.

    b. Jad/al makan kali! makan pagi selingan pagi makan siang selingan sore

    makan malam menjelang tidur malam.

    &. Jenis makanan yang beragam meliputi < karbohidrat 0C01 kebutuhan energi,

    protein ;0;A1, lemak $0$A1 dan serat $A3A1 (arthian, $00!.

    2. Latihan Jasmani

    ?atihan jasmani teratur, 3 4 kali tiap minggu selama @ 30 menit yang sifatnya sesuai

    CRIP Continous! Rhytmical! Inte"#al! P"og"essi#e, ndu"ance t"aining !. ?atihan

    dilakukan terus menerus tanpa berhenti, otototot berkontraksi dan relaksasi se&ara

    teratur, selang seling antara gerak &epat dan lambat, berangsurangsur dari sedikit

    kelatihan yang lebih berat se&ara bertahap dan bertahan dalam /aktu tertentu. ?atihan

    yang dapat dijadikan pilihan adalah jalan kaki, $ogging! lari, renang, bersepeda, dan

    mendayung Soegondo S, $00C!. 9al yang perlu diperhatikan dalam latihan jasmani

    adalah jangan memulai olahraga sebelum makan, memakai sepatu yang pas, harus

    didampingi oleh orang yang tahu mengatasi serangan hipoglikemia, harus selalu

    memba/a permen, memba/a tanda pengenal sebagai penderita diabetes mellitus

    dalam pengobatan, dan memeriksa kaki se&ara &ermat setelah olahraga Soegondo S,

    $00C!. Sebagai &ontoh olah raga ringan adalah berjalan kaki biasa selama 30 menit,

    olehraga sedang berjalan &epat selama $0 menit dan olah raga berat jogging '/an S,

    $0;0!.

    3. Asupan Obat Hipoglikemik

    Pada dasarnya pengelolaan diabetes mellitus tanpa dekompensasi dimulai dengan

    pengaturan makan disertai olahraga yang &ukup selama 4 minggu. Bila dalam

    periode tersebut, kadar glukosa darah masih tinggi dari normal, baru diberikan obat

    hipoglikemik oral )9)!. 2er&atat hanya A1 penderita yang men&apai

    normoglikemia dengan pengaturan makan dan olahraga sedang sisanya :A1 tidakmemberi hasil yang memuaskan sehingga dapat dimulai dengan pemberian )9).

    Pada penderita hiperglikemia berat, pemberian obat hipoglikemik oral )9)! harus

    dimulai lebih a/al ?ebovit#, 9. ;::4!. Peranan obat hipoglikemik oral pada

    pengobatan diabetes mellitus dalam hal mekanisme kerja )9), klasifikasi, indikasi

    dan kontra indikasi, serta jenisjenis )9)

    a. Sulfonilurea

    )bat golongan sulfonylurea bekerja dengan &ara

  • 7/24/2019 Etiologi Dan Penatalaksanaa Dm

    4/5

    (enstimulasi penglepasan insulin yang tersimpan.

    (enurunkan ambang sekresi insulin.

    (eningkatkan sekresi insulin sebagai akibat rangsangan glukosa.

    )bat golongan ini biasanya diberikan pada pasien dengan BB normal dan masih bisa

    dipakai pada pasien yang beratnya sedikit lebih.6lorpropamid kurang dianjurkan pada

    keadaan insufisiensi renal dan orangtua karena resiko hipoglikema yang

    berkepanjangan, demikian juga gibenklamid. 5lukuidon juga dipakai untuk pasien

    dengan gangguan fungsi hati atau ginjal. '/an S, $0;0!

    b. Biguanid

    Preparat yang ada dan aman dipakai yaitu metformin.Sebagai obat tunggal dianjurkan

    pada pasien gemuk imt 30! untuk pasien yang berat lebih '(2 $C30! dapat juga

    dikombinasikan dengan golongan sulfonylurea '/an S, $0;0!.

    &. 'nhibitor E glukosidase

    )bat golongan inhibitor alfa glukosidase 7&arbose! mempunyai mekanisme kerja

    menghambat kerja en#im alfa glukosidase yang terdapat pada Fb"ush bo"de"G

    dipermukaan membran usus halus. n#im alfa glukosidase berfungsi sebagai en#impeme&ah karbohidrat menjadi glukosa diusus halus. Dengan pemberian a&arbose

    maka peme&ahan karbohidrat menjadi glukosa di usus akan menjadi berkurang,

    dengan sendirinya kadar glukosa darah akan berkurang 7dam, J(%. ;::C!.

    d. 'nsulin sensiti#ing agent

    2hoa#olidinediones 2roglita#on! adalah golongan obat baru yang mempunyai efek

    farmakologi meningkatkan sensitifitas jaringan perifer terhadap insulin. )bat ini tidak

    menyebabkan reaksi hipoglikemia, menghilangkan adanya resistensi insulin,

    menurunkan hepatic glucose output, menormalkan gangguan toleransi glukosa, danmen&egah serta memperlambat progresifitas gangguan toleransi glukosa menjadi

    diabetes. 2erbukti pula obat ini dapat memperbaiki kendali glukosa darah dan

    hiperinsulinemia. )bat ini belum beredar di 'ndonesia '/amoto, H. et al. ;::!.

    4. Penyuluhan (Edukasi)

  • 7/24/2019 Etiologi Dan Penatalaksanaa Dm

    5/5

    dukasi diabetes adalah pendidikan dan pelatihan mengenai pengetahuan dan

    ketrampilan bagi penderita diabetes yang bertujuan menunjang perubahan perilaku

    untuk meningkatkan pemahaman penderita akan penyakit yang diperlukan untuk

    men&apai keadaan sehat optimal dan penyesuaian keadaan psikologik serta kualitas

    hidup yang lebih baik 9artini, $00:!.