experimental starch - green entrepreneurship challenge

11
 EXPERIMENTAL STARCH “Kemasan Makanan (F o a m ) Bio d e g r a d able  Berbahan Dasar  Sta r c h Ba s ed -P o ly p r op y lene   Nature Conservation

Upload: dadan-ahmad-hidayat

Post on 16-Oct-2015

48 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • EXPERIMENTAL STARCH

    Kemasan Makanan (Foam) Biodegradable Berbahan Dasar Starch Based-Polypropylene

    Nature Conservation

  • Kemasan Makanan (Foam) Biodegradable Berbahan Dasar

    Starch Based-Polypropylene

    Biodata Anggota

    Nama : Harish Ghani Izzatullah

    Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 29 Agustus 1992

    NIM : 10510023

    Institusi : Institut Teknologi Bandung

    Nama : Tanjungsewu Paribhasagita

    Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 16 April 1992

    NIM : 1001799

    Institusi : Universitas Pendidikan Indonesia

    Nama : Fikri Triputera

    Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 6 Mei 1992

    NIM : 1001209

    Institusi : Universitas Pendidikan Indonesia

    Alamat Korespondensi

    Komplek Puri Cipageran Indah 1 Blok A-171 RT02/RW26, Kota Cimahi, 40511

    Telepon

    Harish (085659180256)

    Tanjungsewu (081220301881)

    Fikri (083890763897)

    Email

    [email protected]

  • EXECUTIVE SUMMARY

    Experimental Starch adalah tim yang dibentuk untuk menciptakan produk berupa

    kemasan makanan yang bersifat biodegradable. Produk kemasan makanan kami berbentuk

    foam namun berbahan dasar Starch Based-Polypropylene yang dapat terurai secara alami

    oleh mikroorganisme, sehingga produk kami tergolong ramah lingkungan. Starch Based-

    Polypropylene ini terbuat dari pati jagung yang mudah diperoleh khususnya di Indonesia.

    Pasar yang menjadi target kami adalah pasar industri makanan di Indonesia. Produk

    kemasan biodegradable ini dibuat untuk pasar business-to-business (B2B) yang akan dapat

    dipakai oleh masayarakat di perkotaan. Target kami yaitu perusahaan-perusahan makanan

    siap saji dan restoran siap saji yang berbentuk franchise dan juga perusahaan catering.

    Produk yang kami tawarkan yaitu biodegradable foam yang dapat terurai dan ramah

    lingkungan dengan nama merek Maize-pack. Maize-pack adalah produk peralatan

    makan/kemasan (tableware) yang ingin kami ciptakan untuk memenuhi kebutuhan pasar dan

    juga sebagai solusi pelestarian lingkungan hidup. Jenis dari maize-pack ini meliputi plate,

    bowls, cups, clamshell. Kelebihan dari produk kemasan biodegradable foam ini yang menjadi

    salah satu kekuatan kami. Seperti yang telah diketahui kemasan biodegradable ini merupakan

    kemasan foam yang mudah terurai dan dapat didaur ulang sehingga dapat dikategorikan

    sebagai kemasan yang ramah lingkungan.

    Harga yang ditawarkan termasuk harga premium, mengingat biaya untuk proses

    produksi dan harga bahan baku yang tergolong lebih mahal daripada bahan baku yang

    digunakan untuk memproduksi kemasan foam konvensional. Harga jual yang ditawarkan

    berkisar antara Rp 500,00 Rp 1.000,00/piece Promosi yang kami lakukan mengacu pada metode komunikasi, dengan komunikasi

    yang baik dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan akan masalah

    penumpukan sampah kemasan petroleum based yang sulit terurai. Keuntungan lainnya bagi

    perusahaan adalah meningkatkan penjualan dan akhirnya menghasilkan laba. Kami akan

    mempromosikan Experimental Starch melalui business meeting (direct socialization), email,

    web, social media dan mengikuti pameran dagang untuk menarik konsumen sekaligus klien

    untuk bekerja sama dengan perusahaan. Total modal awal yang dibutuhkan untuk usaha ini adalah Rp. 3.108.050.000,-

    dengan rincian sebagai berikut:

    Keterangan Biaya

    Fasilitas dan Mesin Produksi

    EPS Vacuum Forming Machine---Sunshine Brand

    Rp. 2.744.000.000

    Kendaraan

    1 Unit Kendaraan Mitsubishi Colt T 120 SS Box

    Rp. 90.750.000

    Biaya Produksi

    300 Liter Gliserin (Rp. 55.000/liter) = Rp. 16.500.000

    700 Kg Tepung Jagung (Rp. 5000/kg) = Rp. 3.500.000

    300 Kg Biji Plastik Polypropylene (Rp. 11.000/kg) = Rp. 3.300.000

    Rp. 23.300.000

    Sewa Gedung

    Penyewaan gedung pabrik dengan luas 1.000 m2 selama 1 tahun

    Rp. 250.000.000

    Total Rp. 3.108.050.000

    Bagi investor, profit sharing dibagi dari profit investasi (80 % dari laba bersih). Dari

    keuntungan tersebut, ditentukan persentase bagi hasil untuk pihak manajemen dan investor.

    Jika terdapat lebih dari satu investor, maka persentase bagi hasil untuk investor ditentukan

    berdasarkan modal yang diberikan relatif terhadap total kebutuhan investasi.

  • Problem

    Bahan pengemas styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu pilihan utama

    dalam bisnis pangan. Namun, Divisi Keamanan Pangan pemerintah Jepang mengungkapkan

    bahwa residu styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu itu dapat menyebabkan

    endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada

    sistem endokrinologi dan reproduksi manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan

    (Sumber: Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia). Selain itu, styrofoam tidak

    direkomendasikan untuk digunakan sebagai wadah makanan, karena stirena sebagai

    pembentuk polistirena dalam styrofoam dikategorikan oleh EPA (Environmental Protection

    Agency) dan IARC (International Agency for Research on Cancer) sebagai bahan yang

    dianggap bisa menyebabkan kanker.

    Styrofoam juga berdampak buruk bagi lingkungan karena butuh waktu 1000 tahun

    untuk dapat terurai, sehingga semakin banyak penggunaannya akan menambah banyak

    tumpukan sampah di bumi yang berdampak pada pencemaran lingkungan. Sampah dan

    limbah yang menumpuk di daratan masuk ke laut dan merusak ekosistem pesisir dan laut.

    Salah satu jenis limbah yang masuk ke perairan sebagian besar berupa limbah padat seperti

    busa, plastik, styrofoam yang akan memakan waktu yang sangat lama untuk dapat terurai.

    Dalam proses pembuatan styrofoam juga dapat mencemari lingkungan, data EPA

    (Environmental Protection Agency) menyebutkan bahwa proses pembuatan styrofoam

    menghasilkan limbah berbahaya terbesar ke-5 di dunia. Selain itu, proses pembuatan

    styrofoam dapat mengganggu pernapasan yang melepaskan 57 zat berbahaya ke udara. Oleh

    karena itu, kami memiliki visi untuk menjadi produsen kemasan makanan berbahan dasar

    Starch Based yang ramah lingkungan dan aman bagi rantai nilai dari supplier, pelanggan, konsumen hingga masyarakat luas.

    Solution

    Kami melakukan studi literatur dan penelitian laboratorium untuk pembuatan

    bioplastik sebagai kemasan makanan ramah lingkungan berbahan dasar starch (pati) dengan

    referensi jurnal sains internasional, sehingga data yang kami peroleh sudah tervalidasi.

    Bioplastik merupakan jenis plastik atau polimer yang dibuat dari bahan-bahan biotik seperti

    jagung, jagung ataupun mikroba. Bioplastik yang tersusun atas komponen-komponen alam

    lebih mudah didegradasi oleh bakteri-bakteri pengurai karena senyawa penyusunnya sudah

    dikenal oleh bakteri-bakteri pengurai. Bioplastik ini sering disebut juga dengan plastik

    biodegradable, karena sifatnya yang dapat diuraikan.

    Starch (pati) adalah polisakarida yang merupakan rantai panjang glukosa. Ada 2 jenis

    pati yaitu amilosa dan amilopektin. Amilosa adalah rantai linier glukosa yang dihubungkan

    oleh ikatan glikosidik D(1,4). Amilopektin adalah rantai glukosa bercabang, dimana tiap cabang dihubungkan oleh ikatan glikosidik D(1,6). Tiap cabang terdiri dari sekitar 2030 unit glukosa.

    Pati dapat dimodifikasi menjadi termoplastik melalui proses polimerisasi

    konvensional seperti injection, extrusion, dan blow moulding. Proses polimerisasi ini akan

    merusak struktur pati, sehingga dibutuhkan tambahan plasticizer untuk meningkatkan

    elongasi material. Termoplastik yang dihasilkan memiliki kekurangan yaitu rendahnya

    ketahanan terhadap air dan rendahnya tingkat kekuatan material. Solusinya adalah dengan

    melakukan pencampuran termoplastik dengan polimer yang tidak larut dalam air, yaitu

    polypropylene.

    Starch-based polypropylene merupakan termoplastik yang dihasilkan dari pati yang

    dicampurkan dengan plasticizer sebagai zat aditif dan polypropylene. Kami berencana untuk

    melakukan riset lebih lanjut untuk menciptakan produk kemasan makanan yang bersifat

    biodegradable dengan menggunakan bahan dasar pati, sehingga produk kami dapat diuraikan

  • secara enzimatis oleh mikroorganisme yang ada ditanah dan juga melalui proses hidrolisis.

    Produk ini kami buat sebagai solusi atas permasalahan lingkungan yang disebabkan

    penumpukan sampah kemasan plastik petroleum-based sulit terurai yang laju konsumsinya

    meningkat dari tahun ke tahun.

    Produk yang akan kami buat berbahan dasar pati jagung. Jagung segar mempunyai

    komposisi kimiawi terdiri dari kadar kalori 355 kal, kadar pati 71,3%, kadar serat kasar

    86,7%, kadar protein 3,78%, kadar lemak 1,0%, dan kadar abu 0,80%, karenanya merupakan

    sumber karbohidrat dan serat makanan, namun sedikit kandungan zat gizi seperti protein.

    (Suarni,2011:42)

    Adapun kelebihan produk biodegradable foam ini dibandingkan dengan plastik dan

    material konvensional dapat dilihat dari tabel berikut:

    Polylactic Acid (PLA) Starch Based Biodegradable

    Plastics (Polypropylene)

    Oxo-biodegradable

    plastics

    Conventional Plastics Paper

    Made from 100% plant based

    material

    Made from 90% plant based material such

    as corn and yam.

    10% fossil fuel additives such as polypropylene plastic

    Made from 100% fossil fuel (plastics)

    Trace amounts of metal

    salt.

    Made from 100% fossil fuel

    (plastics).

    Made from Trees

    Completely

    biodegradable.

    Biodegradable and

    compostable

    Biodegradable Not biodegradable. Partially

    biodegradable

    and compostable

    Non-toxic waste produced

    Non-toxic waste produced Toxic waste produced. Toxic waste produced. Toxic waste produced during

    production.

    Carbon neutral up to

    68%

    Carbon neutral up to 68% Not carbon neutral Not carbon neutral Carbon neutral

    Expensive Low price. Comparable to conventional plastics.

    Low price. Comparable to conventional plastics.

    Price dependent on oil prices.

    Varies in prices depending on

    type of paper.

    Sumber: http://www.olivegreen.com.sg/environment_green-packaging.php, Akses 04 Juni

    2013, Pukul 23:59 WIB.

    Marketing

    Pasar yang dituju

    Pasar yang menjadi target kami adalah pasar industri makanan di Indonesia. Produk

    kemasan biodegradable ini dibuat untuk pasar business-to-business (B2B) yang akan dapat

    dipakai oleh masayarakat di perkotaan. Target kami yaitu perusahaan-perusahan makanan

    siap saji dan restoran siap saji yang berbentuk franchise dan juga perusahaan catering.

    Adapun deskripsi mengenai segmentasi pasar, target pasar dan positioning perusahaan

    sebagai berikut:

    Segmenting, Targetting, Positioning (STP)

    Segmentasi Pasar

    Industri Makanan

    Perusahaan Makanan Siap Saji

    Franchise

    Restoran

    Restoran Siap Saji

    Franchise

    Cafetaria Bistro Restoran

    Family-Style

    Franchise

    Restoran Fast-Casual

    Dining

    Perusahaan Makanan Ringan

    Perusahaan Catering

  • Target Pasar

    Targetting dari segementasi yang kami lakukan yaitu selective specialization, dimana

    kami hanya memilih beberapa perusahaan dari berbagai perusahaan dalam industri. Kami

    memilih perusahaan makanan siap saji dan restoran siap saji yang berbentuk franchise dan

    juga perusahaan catering. Karena seperti yang kita ketahui perusahaan-perusahaan ini masih

    menggunakan foam konvensial yang berbahaya bagi kesehatan dan merugikan lingkungan,

    juga karena penggunaan kemasan foam oleh konsumen biasanya hanya dalam jangka pendek,

    yaitu penggunaan sekali pakai. Dan produk kemasan biodegradable foam ini adalah sebuah

    solusi yang menjawab permasalahan tentang styrofoam dan ini berpotensi besar untuk

    menggantikan semua kemasan styrofoam di masa depan.

    Positioning Filosofi kami adalah bahwa setiap orang, sebagai penghuni yang seharusnya

    memiliki rasa tanggung jawab menjaga bumi, harus hidup dalam harmoni dengan lingkungan

    secara berkelanjutan. Tujuan kami adalah mampu memposisikan diri untuk meningkatkan

    kesadaran konservasi lingkungan melalui pendidikan dan dengan membuat kemasan

    biodegradable foam ini mudah diakses sehingga kebiasaan ramah lingkungan dapat menjadi

    bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Selain mengedukasi masyarakat untuk selalu hemat

    energi, kami juga harus mampu melakukan penetrasi pasar secara cepat. Kemudian tentu saja

    sekaligus hal ini semakin memperkuat awareness masyarakat terhadap positioning kami

    sebagai produk yang berkontribusi terhadap pencapaian kesehatan maupun pelestarian

    lingkungan. Kami percaya bahwa kami dapat memenuhi tuntutan saat ini tanpa harus

    mengorbankan sumber daya bumi jika produk kami tetap didedikasikan untuk tujuan yang

    benar dan memiliki keberlanjutan.

    Dalam menciptakan citra terhadap produk kami, tentu saja kami juga harus mampu

    menciptakan positioning dengan baik. Hal ini menjadi strategi kami untuk memenangi dan

    menguasai benak para produsen makanan khususnya produsen dari pihak restoran siap saji

    maupun masyarakat melalui kemasan biodegradable foam yang akan kami tawarkan. Dengan

    menggunakan persepsi Green Product for Green Consumer kami harap dapat menciptakan positioning yang baik serta memberi pesan yang positif dari kemasan biodegradable foam ini

    kepada konsumen bahwa produk kami benar-benar menguntungkan bagi mereka dan menjadi

    alasan bagi mereka untuk membeli. Selain itu untuk membangun prinsip dalam melakukan

    proses bisnis yang akan kami lakukan pada produk kami, tentunya kami mencoba

    menanamkan nilai 3S yaitu sincere dimana Experimental Starch dalam menjalankan

    usahanya selalu bertindak jujur dan bersih dari konflik kepentingan, strong dimana

    Experimental Starch melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara mandiri, kukuh, dan

    kompeten serta sensible dimana Experimental Starch senantiasa berwawasan luas dan peduli

    pada lingkungan dalam menjalankan operasinya.

    Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)

    Strength

    Kelebihan dari produk kemasan biodegradable foam ini yang menjadi salah satu

    kekuatan kami. Seperti yang telah diketahui kemasan biodegradable ini merupakan kemasan

    foam yang mudah terurai dan dapat didaur ulang sehingga dapat dikategorikan sebagai

    kemasan yang ramah lingkungan. Bahan dasar dari kemasan biodegradable foam ini yaitu

    jagung/jagung sehingga jika terdegradasi oleh tanah dapat menjadi sumber karbohidrat bagi

    tanah. Bahan-bahan lain yang dipakai untuk membuat kemasan ini safe combustion dimana

    jika dibakar tidak akan menimbulkan asap dan polusi yang dapat mencemarkan lingkungan.

    Kelebihan lain dari produk ini yaitu tidak mengandung toxic yang dapat membahayakan

    kesehatan pemakai kemasan.

  • Weakness

    Kelemahan kami yaitu masyarakat belum aware terhadap merk perusahaan, sehingga

    belum adanya kepercayaan masyarakat akan perusahaan. Selain itu, Experimental Starch

    termasuk ke dalam perusahaan baru dengan kondisi finansial dan organisasional masih baru

    dan belum matang. Harga jual biodegradable foam yang ditawarkan lebih mahal daripada

    foam konvensional, mengingat biaya untuk proses produksi dan harga bahan baku yang

    tergolong lebih mahal daripada bahan baku yang digunakan untuk memproduksi kemasan

    foam konvensional.

    Opportunity

    Menurut penelitian AC Nielsen di Indonesia mengenai green lifestyle didapatkan dari

    hasil sebanyak 66% responden penelitian sangat peduli akan lingkungan hidup, 69% sangat

    peduli soal global warming, 72% sangat peduli soal kelangkaan air, dan 80% sangat peduli

    akan polusi air (Sumber: Majalah Marketing, Mei 2011). Selain itu berdasarkan Plastics

    News Graphic by Anetta Mirous bahwa terjadi peningkatan 15% konsumsi plastik

    biodegradable tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kepedulian masyarakat Indonesia

    mengenai isu lingkungan sudah tinggi dan ini yang dapat menjadi peluang bagi kami. Dengan

    demikian jika tingkat kepedulian tinggi, masyarakat akan cenderung untuk membeli dan

    mengkonsumsi produk-produk yang aman dan ramah lingkungan.

    Threat

    Pemahaman masyarakat terhadap produk ramah lingkungan masih kurang dan hal ini

    yang menjadi tantangan kami, apakah produk ini akan mudah diterima oleh masyarakat atau

    tidak. Selain itu, daya beli masyarakat Indonesia dewasa ini sudah meningkat namun masih

    sangat sensitif terhadap harga dari suatu produk. Masyarakat Indonesia cenderung lebih

    membeli produk dengan harga yang murah namun masih membahayakan kesehatan. Hal ini

    yang menjadi kekhawatiran kami, meningat harga kemasan biodegradable foam ditawarkan

    pada harga premium.

    Strategi Pemasaran

    Green Marketing: Integrated Marketing Communication for Green Product

    Persaingan dunia usaha dewasa ini menuntut perusahaan membuat strategi pemasaran

    yang tepat dan mengembangkan keunggulan bersaing untuk menjaga kelangsungan hidup

    perusahaan. Kami menggunakan strategi Integrated Marketing Communication for Green

    Product yang merupakan bagian dari Green Marketing

    Green marketing merupakan konsep pemasaran yang sedang berkembang saat ini,

    seiring dengan semakin maraknya isu pemanasan global. Green marketing adalah strategi

    untuk mempromosikan produk dengan menggunakan klaim lingkungan tentang atribut

    mereka atau tentang sistem, kebijakan dan proses dari perusahaan yang memproduksi atau

    menjual green product. (Prakash,2002:285 dalam Sentot Suciarto A.:2012).

    Secara garis besar green marketing membahas mengenai green products, green

    packaging, green prices dan green communication (Khan and Khan,2012:3 dalam Sentot

    Suciarto A.:2012). Dewasa ini green product menarik minat berbagai pihak diantaranya

    perusahaan, konsumen, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi karena memang isu

    global warming yang dapat merusak lingkungan hidup saat ini. Green product adalah produk

    yang desain dan menggunakan sumber daya yang dapat didaur ulang (terbarukan/toxic-free/

    biodegradable) dan yang meningkatkan dampak lingkungan atau mengurangi kerusakan

    lingkungan selama seluruh siklus hidup (Durif, 2010: 31; Ottman,1998: 89 dalam Sentot

    Suciarto A.:2012). Dan kemasan biodegradable foam ini dapat terurai oleh mikroorganisme

  • (biodegradable), dan dapat mengurangi kerusakan lingkungan karena bahan dasar yang

    dipakai renewable sehingga produk kami termasuk ke dalam green product.

    Perusahaan memerlukan strategi pemasaran yang efektif untuk dapat bersaing di

    pasar. Dalam strategi pemasaran dibutuhkan tools, tools tersebut diantaranya yang tergabung

    dalam marketing mix yaitu Product, Price, Promotion, Place atau biasa disebut (4P). Berikut

    marketing mix dari Experimental Starch:

    Product

    Produk yang kami tawarkan yaitu biodegradable foam yang dapat terurai dan ramah

    lingkungan dengan nama merek Maize-pack. Maize-pack adalah produk peralatan

    makan/kemasan (tableware) yang ingin kami ciptakan untuk memenuhi kebutuhan pasar dan

    juga sebagai solusi pelestarian lingkungan hidup. Jenis dari maize-pack ini meliputi plate,

    bowls, cups, clamshell.

    Price

    Harga yang ditawarkan termasuk harga premium, mengingat biaya untuk proses

    produksi dan harga bahan baku yang tergolong lebih mahal daripada bahan baku yang

    digunakan untuk memproduksi kemasan foam konvensional. Harga jual yang ditawarkan

    berkisar antara Rp 500,00 Rp 1.000,00/piece

    Place

    Lokasi target pasar kami untuk saat ini yaitu Indonesia, karena di Indonesia produk

    kemasan biodegradable yang berbahan dasar pati belum ada di pasaran mengingat pesatnya

    pertumbuhan bisnis franchise di Indonesia yang menjadi basis bisnis produk kami. Untuk

    lokasi produksi sendiri yaitu berada di Bandung, karena kami sendiri bertempat tinggal di

    Bandung. Untuk saluran distribusi kami akan menyalurkan produk kepada klien kami dengan

    menggunakan perusahaan perantara, karena pada umumnya para perantara sudah mempunyai

    pengalaman, sehingga kami dapat mengambil pelajaran dari mereka. Pertimbangan lain kami

    menggunakan perantara dikarenakan penggunaan saluran distribusi langsung atau pendek

    biasanya memerlukan jumlah dana yang lebih besar sedangkan perusahaan kami tergolong

    baru dan finansial masih lemah.

    Promotion

    Untuk mengkomunikasikan nilai dari produk ini kepada konsumen kami

    menggunakan strategi Integrated Marketing Communication for Green Product yang

    merupakan serangkaian proses yang menambah kontinuitas strategi promosi. IMC atau

    Integrated Marketing Communication adalah konsep perencanaan komunikasi pemasaran

    yang mengakui nilai tambah dari rencana komprehensif (Kotler, 2006:518 dalam Sentot

    Suciarto A.:2012). IMC atau komunikasi campuran dapat digunakan sebagai mendapatkan

    dan mempertahankan ekuitas merek. Rencana ini mengevaluasi dan membuat kombinasi

  • untuk pesan yang efektif melalui iklan, respon langsung, promosi penjualan dan public

    relation.

    Promosi yang kami lakukan mengacu pada metode komunikasi, dengan komunikasi

    yang baik dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan akan masalah

    penumpukan sampah kemasan petroleum based yang sulit terurai. Keuntungan lainnya bagi

    perusahaan adalah meningkatkan penjualan dan akhirnya menghasilkan laba. Kami akan

    mempromosikan Experimental Starch melalui business meeting (direct socialization), email,

    web, social media dan mengikuti pameran dagang untuk menarik konsumen sekaligus klien

    untuk bekerja sama dengan perusahaan.

    Financial

    Total modal awal yang dibutuhkan untuk usaha ini adalah Rp. 3.108.050.000,-

    dengan rincian sebagai berikut:

    Keterangan Biaya

    Fasilitas dan Mesin Produksi

    EPS Vacuum Forming Machine---Sunshine Brand

    Rp. 2.744.000.000

    Kendaraan

    1 Unit Kendaraan Mitsubishi Colt T 120 SS Box

    Rp. 90.750.000

    Biaya Produksi

    300 Liter Gliserin (Rp. 55.000/liter) = Rp. 16.500.000

    700 Kg Tepung Jagung (Rp. 5000/kg) = Rp. 3.500.000

    300 Kg Biji Plastik Polypropylene (Rp. 11.000/kg) = Rp. 3.300.000

    Rp. 23.300.000

    Sewa Gedung

    Penyewaan gedung pabrik dengan luas 1.000 m2 selama 1 tahun

    Rp. 250.000.000

    Total Rp. 3.108.050.000

    Bagi investor, profit sharing dibagi dari profit investasi (80 % dari laba bersih). Dari

    keuntungan tersebut, ditentukan persentase bagi hasil untuk pihak manajemen dan investor.

    Jika terdapat lebih dari satu investor, maka persentase bagi hasil untuk investor ditentukan

    berdasarkan modal yang diberikan relatif terhadap total kebutuhan investasi.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Sentot Suciarto A., Berta Bekti Retnowati. 2012. Green Marketing: Integrated Marketing

    Communication for Green Product. Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata

    Suarni, S. 2012. Widowati. Struktur, Komposisi, dan Nutrisi Jagung. Balai Penelitian

    Tanaman Serealia, Maros

    Media Cetak:

    Majalah Marketing 01/XI/Mei 2011

    Internet:

    http://www.olivegreen.com.sg/environment_green-packaging.php, Akses 04 Juni 2013, Pukul

    23:59 WIB.

    http://cnyangguang.en.alibaba.com/product/717781927-214032319/

    CE_Approved_fully_automatic_vacuum_forming_machine.html, Akses 04 Juni 2013, Pukul

    23:59 WIB

  • LAMPIRAN

    EPS Vacuum Forming Machine---Sunshine Brand