fieldvisit kelompok 19

Upload: geraldo-primaman-coffee

Post on 19-Feb-2018

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    1/45

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Dokter Keluarga adalah dokter yang terutama bertangung jawab untuk

    menyediakan pelayanan kesehatan yang komperhensif kepada setiap individu

    yang membutuhkan pelayanan kesehatan dan berkerja sama dengan tenaga

    kesehatan lainnya untuk memberikan pelayanan kesehatan jika diperlukan. Dokter

    kerluarga merawat individu dalam konteks di keluarga, dan keluarga dalam

    konteks masyarakat, tanpa memandang ras, kultur, atau kelas sosial. Dokter

    keluarga secara klinis berkompeten untuk menyediakan pelayanan yang lebih,

    dengan mempertimbangkan latar belakang budaya, sosial ekonomi dan psikologis.

    Dokter keluarga secara personal bertanggung jawab untuk pelayanan yang

    komperhensif dan kontinyu kepada pasiennya. Dokter keluarga menjalankan

    profesionalitasnya dengan menyediakan perawatan kepada pasien atau melalui

    pelayanan yang lain sesuai kebutuhan kesehatan dan sumber yang tersedia.

    Berbagai study menunjukkan bahwa keluarga mempengaruhi kesehatan

    sesorang secara keseluruhan. Dengan dukungan keluarga secara fisik dan

    emosional akan terjadi pemulihan progresif yang lebih cepat secara fisik dan

    psikososial daripada yang tidak mendapatkan dukungan serupa dari keluarganya.

    Dengan demikian, sebelum memberikan rekomendasi kesehatan kepada

    seseorang, seorang dokter harus melihat berbagai potensi dan hambatan yang akan

    dihadapi oleh pasien dan keluarganya. Melalui pelayanan komperhensif tersebut

    maka dokter penyedia jasa kesehatan telah dapat dikatan sebagai dokter keluarga.

    E!"#$ membagi dalam % kompetensi inti kedokteran keluarga, dengan

    aspek utama adalah sebagai berikut &

    Primary care management& kemampuan untuk memanajemen kontak

    pertama dengan pasien' melakukan koordinasi dengan berbagai pihak dalam

    pelayanan primer dan spesialis' menguasai kondisi kesehatan secara

    1

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    2/45

    keseluruhan'menguasai perawatan yang sesuai dan penggunaan sumber daya

    yang efektif' pemberian pelayanan kesehatan yang sesuai kepada pasien

    dalam system kesehatan' mampu menjadipendamping pasien.

    Person-centred care& kemampuan untuk menciptakan hubungan baik

    dokter(pasien, dan mampu mengembangkan pendekatanpatient-

    centreddalam menghadapi permasalahan kesehatan pasien, mampu

    mengaplikasikan model konsultasi yang bersifatpatient-centred,

    berkomunikasi dan bertindak dalam hubungan dokter(pasien ' dapat

    memberikan prioritas dalam komunikasi dan hubungan dokter pasien '

    menyediakan perawatan kesehatan yang kontinue

    Specific problem solving& kemampuan untuk menghubungkan pembuatan

    keputusan yang spesifik sesuai dengan prevalensi dan insidensi kasus dalam

    komunitas' membuat efektifdan efisien penggunaan intervensi diagnostik dan

    terapeutik'dapat mengumpulkan, menginterpretasi dan menyimpulkan

    informasi dari anamnesis,pemeriksaan fisik dan tambahan kemudian

    mengaplikasikan dalam rencana medis kepada pasien' menyadari

    ketidaksesuaian data, investigasi, toleransi dan waktu' dapat memberikan

    intervensi yang urgen bila dibutuhkan' memanajemen kondisi yang tidak

    menentu .

    Comprehensive approach& untuk memanajemen bermacam keluhan yang

    bersifat akut maupun kronis pada seorang individu' memberikan pelayanan

    promotif dan preventif' mampu mengkoordinasikan berbagai elemen

    perawatan preventif, kuratif, rehabilitative pada pasien

    Community orientation&kemampuan untuk merekonsialisasikan kebutuhan

    kesehatan individu pasien dan masyarakat secara seimbang dengan

    memanfaatkan sumber daya yang ada

    Holistic approach ' kemampuan untuk menggunakan model pendekatan

    bio(psiko(sosial dalam dimensi kultural dan eksistensial

    Di beberapa negara Eropa, sistem kedokteran dengan pendekatan keluarga

    telah diterapkan dan terbukti lebih mampu mengurangi beban biaya kesehata

    nnasional daripada sistem dokter klinik yang ada di "merika )erikat. *egara yang

    2

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    3/45

    telah berhasil menggunakan sistem kedoktera keluarga ini memiliki kebijakan,

    komitmen, prioritas kesehatan, dan tenaga kesehatan yang sama potensialnya

    dengan "merika )erikat yang menunjukkan keunggulan sistem dokter keluarga

    yang bersifat preventif daripada sistem dokter klinik yang bersifat kuratif.

    Melihat berbagai masalah kesehatan nasional seperti transisi penyebab

    kematian, kekurangan anggaran kesehatan nasional, dan pembiayaan kesehatan

    sosial yang belum terkoordinasi secara nasional, maka sistem ini layak menjadi

    salah satu alternatif pemecahan masalah yang tepat. +alauun demikian, tetap

    diperlukan pembuktian dari pendekatan kedokteran keluarga dalam hal tingkat

    komperhensifnya dalam mendalami kondisi pasien dan keluarga, efektivitas

    layanan kesehatan berlandaskan upaya preventif, dan kemampuannya

    mengupayakan lingkungan hidup masyarakat.

    Makalah ini dibuat sebagai salah satu upaya menunjukkan hasil dari

    pelaksanaan kegiatan kedokteran keluarga khususnya dari segi pendalaman

    kondisi pasien dan keluarga secara komperhensif.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan penjabaran latar belakang tersebut, maka rumusan masalah

    dalam hasil laporan tersebut adalah &

    . "pakah terdapat hubungan antara kondisi keluarga dengan kondisi

    pasien-

    . Bagaiamana pengaruh keadaan keluarga terhadap progresif penyakit

    pasien-

    /. Bagaimana peran dokter dalam pelayanan kesehatan pada kedokteran

    keluarga-

    1.3 Tujuan

    ./. $ujuan mum

    Kegiatan Kedoketran Keluarga dilakukan untuk mengetahui hubungan

    antara profil keluarga dengan penyakit pasien

    3

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    4/45

    ./. $ujuan Khusus

    . Mengetahui profil keluarga pasien keluarga binaan Kedokteran

    Keluarga 0akultas Kedokteran 1* 2eteran 3akarta

    . Mengetahui pola penyakit pasien keluarga binaan Kedokteran

    Keluarga 0akultas Kedokteran 1* 2eteran 3akarta

    /. Mengetahui hubungan antara profil keluarga dengan pola penyakit

    pasien keluarga binaan Kedokteran Keluarga 0akultas Kedokteran

    1* 2eteran 3akarta

    1.. Man!aat

    .4. Bagi Mahasiswa

    )emakin meningkatkan pemahaman peran dokter tentang pasien yang

    ditangani serta pengetahuan mahasiswa mengenai hasil dari kegiatan yang telah

    dilakukan

    .4. Bagi masyrakat

    . Memberikan gambaran pada masyarakat tentang peran keluarga

    dalam upaya preventif sebuah penyakit

    . Mengoptimalkan peran anggota keluarga sebagai pelak rawat

    anggota keluarga lain yang sakit

    /. Memberikan gambaran berbagi faktor risiko yang berpengaruh

    terhadap kesehatan keluarga

    .4./ Bagi 1enulis

    . Meningkatka kemampuan penulis dalam memahami langkah(

    langkah penelitian yang meliputi pembuatan proposal, proses

    penelitian, dan pembuatan laporan penelitian

    Menambah wawasan penulis mengenai masalah kesehatan

    masyarakat serta hubungan interaksi keluarga dalam

    menghadapinya

    4

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    5/45

    /. Menambah pengetahuan penulis tentang karakter dokter keluarga

    yang baik dan mampu meningkatkan perilaku kesehtan keluarga

    .4.4 Bagi 1erguruan $inggi

    . Meningkatkan hubungan kerjasama dan saling memahami antara

    pendidik dan mahasiswa

    . )ebagai bahan referensi untuk melakukan kegiatan berikutnya

    5

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    6/45

    BAB II

    TIN"AUAN PU#TA$A

    2.1 HIPERTEN#I

    2.1.1 Pengert%an H%&ertens%

    5ipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan

    sistoliknya di atas 46 mm5g dan tekanan diastolik diatas 76 mm5g. 1ada

    populasi lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik %6 mm5g

    dan tekanan diastolik 76 mm5g 8)heps,669:.

    5ipertensi diartikan sebagai peningkatan tekanan darah secara terus

    menerus sehingga melebihi batas normal. $ekanan darah normal adalah 6;76

    mm5g. 5ipertensi merupakan produk dari resistensi pembuluh darah perifer dan

    kardiak output 8+e

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    7/45

    b. 5ipertensi sekunder atau !enal

    5ipertensi yang disebabkan atau sebagai akibat dari adanya penyakit lain

    8terdapat sekitar 9= ( 6= kasus: penyebabnya antara lain hipertensi akibatpenyakit ginjal 8hipertensi renal:, hipertensi endokrin, kelainan saraf pusat, obat(

    obat dan lain(lain.

    2.1.3 Pat'genes%s

    1ada geriatri patogenesis terjadinya hipertensi usia lanjut sedikit berbeda

    dengan yang terjadi pada dewasa muda. 0aktor yang berperan pada geriatri

    adalah&

    a. 1enurunan kadar rennin karena menurunya jumlah nefron akibat proses menua.

    b. 1eningkatan sensitivitas terhadap asupan natrium.

    c. 1enurunan elastisitas pembuluh darah perifer akibat proses menua akan

    meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer yang pada akhirnya akan

    mengakibatkan hipertensi

    d. )istolik saja 8>)5 ? >solated )ystolic 5ypertension:. 8Darmojo dan Martono,

    66%&49:

    2.1. Man%!estas% $l%n%k

    a. @ejala hipertensi

    1eninggian tekanan darah kadang A kadang merupakan satu(satunya gejala

    8Mansjoer, 66:. 5ipertensi tidak memberikan gejala khas, baru setelah beberapa

    tahun adakalanya pasien merasakan nyeri kepala pagi hari sebelum bangun tidur,

    nyeri ini biasanya hilang setelah bangun 8$an dan !aharja, 66:.

    1ada survai hipertensi di >ndonesia tercatat berbagai keluhan yang

    dihubungkan dengan hipertensi seperti pusing, cepat marah, telinga berdenging,

    sukar tidur, sesak nafas, rasa berat ditekuk, mudah lelah, sakit kepala, dan mata

    berkunang(kunang. @ejala lain yang disebabkan oleh komplikasi hipertensi

    seperti & gangguan penglihatan, gangguan neurologi, gagal jantung dan gangguan

    7

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    8/45

    fungsi ginjal tidak jarang dijumpai. $imbulnya gejala tersebut merupakan

    pertanda bahwa tekanan darah perlu segera diturunkan 8)usalit et al, 66&49/(

    4:.

    b. 5asil 1emeriksaan laboratorium

    1emeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan pada pasien hipertensi meliputi&

    : 1emeriksaan ureum dan kreatinin dalam darah dipakai untuk menilai

    fungsi ginjal.

    : 1emeriksaan kalium dalam serum dapat membantu menyingkirkan

    kemungkinan aldosteronisme primer pada pasien hipertensi.

    /: 1emeriksaan kalsium penting untuk pasien hiperparatiroidisme primer dan

    dilakukan sebelum memberikan diuretik karena efek samping diuretik

    adalah peningkatan kadar kalsium darah.

    4: 1emeriksaan glukosa dilakukan karena hipertensi sering dijumpai pada

    pasien diabetes mellitus.

    9: 1emeriksaan urinalisis diperlukan untuk membantu menegakan diagnosis

    penyakit ginjal, juga karena proteinuria ditemukan pada hamper separuh

    pasien. sebaiknya pemeriksaan dilakukan pada urine segar.

    %: 1emeriksaan elektrokardiogram dan foto pada yang bermanfaat untuk

    mengetahui apakah hipertensi telah berlangsung lama. 1embesaran

    ventrikel kiri dan gambaran kardiomegali dapat dideteksi dengan

    pemeriksaan ini 8)uyono, 66&4%(4%:.

    2.1.( D%agn's%s H%&ertens%

    Diagnosis hipertensi didasarkan pada peningkatan tekanan darah yang

    terjadi pada pengukuran yang berulang. 3oint *ational #ommittee 2>>menuliskan

    diagnosis hipertensi ditegakan berdasarkan sekurang(kurangnya dua kali

    pengukuran tekanan darah pada saat yang berbeda. pengukuran pertama harus

    dikonfirmasi pada sedikitnya dua kunjungan lagi dalam waktu satu sampai

    8

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    9/45

    beberapa minggu 8tergantung dari tingginya tekanan darah tersebut:. Diagnosis

    hipertensi ditegakan bila dari pengukuran berulang(ulang tersebut diperoleh nilai

    rata(rata tekanan darah diastolik C 76 mm5g dan atau tekanan darah sistolik C 46

    mm5g. Diagnosis hipertensi boleh ditegakan bila tekanan darah sistolik C 6

    mm5g dan atau tekanan darah diastolik C 6 mm5g 8@aniswara, 779&/:.

    Evaluasi pasien hipertensi mempunyai tiga tujuan&

    a. Mengidentifikasi penyebab hipertensi.

    b. Menilai adanya kerusakan organ target dan penyakit

    kardiovaskuler,beratnya penyakit,serta respon terhadap pengobatan.

    c. Mengidentifikasi adanya faktor resiko kardiovaskuler lain atau penyakit

    penyerta, yang ikut menentukan prognosis dan ikut menentukan panduan

    pengobatan. Data yang diperlukan untuk evaluasi tersebut diperoleh

    dengan cara anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan

    pemeriksaan penunjang 8)usalit et al, 66:.

    2.1.) Tera&% H%&ertens%

    $erapi pengobatan hipertensi adalah untuk mencegah terjadinya morbiditas

    dan mortalitas akibat tekanan darah tinggi, ini berarti tekanan darah harus

    diturunkan serendah mungkin yang tidak mengganggu fungsi, ginjal, otak, jantung

    maupun kualitas hidup.$erapi hipertensi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu

    terapi *on farmakologi 8tanpa obat: dan terapi farmakologi 8dengan obat:

    a. $erapi non farmakologi ditujukan untuk menurunkan tekanan darah

    pasien dengan jalan memperbaiki pola hidup pasien. $erapi ini sesuai untuk segala

    jenis hipertensi. Modifikasi pola hidup terbukti dapat menurunkan tekanan darah

    lain penurunan tekanan darah pada kasus obesitas, diet asupan kalium dan

    kalsium, pengurangan asupan natrium, melakukan kegiatan fisik, dan mengurangi

    konsumsi alcohol 8#hobanian et al, 66/:.

    b. $erapi farmakologi sedikit berbeda dibanding dengan pasien usia muda.

    1erubahan(perubahan fisiologis yang terjadi pada usia lanjut menyebabkan

    9

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    10/45

    konsentrasi obat menjadi tinggi dan waktu eliminasi menjadi panjang. 3uga terjadi

    penurunan fungsi dan respon organ(organ, adanya penyakit lain, adanya obat(obat

    untuk penyakit lain yang sementara dikonsumsi, harus diperhitungkan dalam

    pemberian obat anti(hipertensi.

    1rinsip pemberian obat pada pasien usia lanjut&

    : )ebaiknya dimulai dengan satu macam obat dengan dosis kecil.

    : 1enurunan tekanan darah sebaiknya secara perlahan,untuk penyesuaian

    autoregulasi guna mempertahankan perfusi ke organ vital.

    /: !egimen obat harus sederhana dan dosis sebaiknya sekali sehari.

    4: "ntisipasi efek samping obat.

    9: 1emantauan tekanan darah itu sendiri di rumah untuk evaluasi efektivitas

    pengobatan.

    1engobatan harus segera dilakukan pada hipertensi berat dan apabila

    terdapat kelainan target organ. leh karena itu fungsi ginjal telah menurun dan

    terdapat gangguan metabolisme obat,sebaiknya dosis awal dimulai dengan dosis

    yang lebih rendah pada hipertensi tanpa komplikasi.

    5ipertensi pada usia lanjut perlu diobati seperti pada usia yang lebih

    muda,secara hati(hati sampai tekanan sistolik 46 mm5g dan diastolik 6 mm5g

    atau kurang. )elain itu perlu diobati faktor resiko kardiovaskuler yang lain&

    dislipedemia, merokok, obesitas, diabetes melitus dan lain(lain

    8)uharjono,)yakib,66& 44(49:.

    2.1.* +,at-+,at Ant%h%&ertens%

    )emua obat antihipertensi bekerja pada salah satu atau lebih dari empat

    tempat kontrol anatomis dan efek tersebut terjadi dengan mempengaruhi

    mekanisme normal regulasi tekanan darah. bat(obat antihipertensi yang sering

    digunakan diklasifikasikan sebagai berikut&

    10

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    11/45

    a. Diuretik

    Khasiat hipertensi diuretik berawal dari efeknya meningkatkan ekskresi

    natrium, klorida, dan air, sehingga mengurangi volume plasma dan cairanekstrasel. $ekanan darah turun akibat berkurangnya curah jantung, sedangkan

    resistensi perifer tidak berubah pada awal terapi. pada pemberian kronik, volume

    plasma kembali tetapi masih kira(kira 9= dibawah nilai sebelum pengobatan

    curah jantung kembali mendekati normal. $ekanan darah tetap turun karena

    sekarang resistensi perifer menurun.

    2asodilatasi perifer yang terjadi kemudian ini tampaknya bukan efek

    langsung tetapi karena adanya penyesuaian pembuluh darah perifer terhadap

    pengurangan volume plasma yang terus menerus. Kemungkinan lain adalah

    berkurangnya volume cairan intestisial yang berakibat pada berkurangnya

    kekakuan. Dinding pembuluh darah dan bertambahnya daya lentur 8@aniswara,

    779:.

    b. F(Bloker 8beta(bloker:.

    Mekanisme kerja beta(bloker sebagai antihipertensi masih belum jelas,diperkirakan ada beberapa cara, cara pertama adalah pengurangan denyut jantung

    dan kontraktilitas miokard menyebabkan denyut berkurang. !efleks baroreseptor

    serta hambatan reseptor B 2askuler menyebabkan resistensi perifer menurun,

    mungkin sebagai penyesuaian terhadap pengurangan curah jantung yang kronik.

    #ara yang kedua adalah hambatan sekresi rennin melalui reseptor B di ginjal

    8@aniswara, 779&//6:.

    1enurunan tekanan darah oleh beta bloker yang diberikan peroral

    berlangsung lambat. Efek ini mulai terlihat dalam 4 jam sampai minggu setelah

    terapi dimulai, dan tidak diperoleh penurunan tekanan darah lebih lanjut setelah

    minggu bila dosisnya tetap. Efek samping obat golongan beta bloker dapat

    diperkirakan selain itu juga terdapat banyak pilihan sehingga beta bloker sering

    digunakan sebagai obat pilihan pertama. Khususnya pada kasus hipertensi dengan

    aritmia atau ischaemia heart disease. Kontra indikasi pemakaian beta bloker

    11

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    12/45

    adalah obstruksi saluran nafas 8asma bronkhial:, penyakit pembuluh darah perifer,

    dan gagal jantung 8!aharjo, 66:.

    c. G( Bloker 8"lfa(bloker:.

    "ntagonis adrenoreseptorm G memblok reseptor adrenergic G dipembuluh

    darah sehingga vasodilatasi. obat ini tidak menimbulkan toleransi pada

    penggunaan janka panjang sebagai antihipertensi. "lfa bloker merupakan satu(

    satunya golongan antihipertensi yang memberikan efek positif terhadap lipid

    darah 8menurunkan kolesterol HDH dan trigliserida dan meningkatkan kolesterol

    5DH:. "lfa bloker juga dapat menurunkan resistensi insulin 8disamping

    penghambat "#E:, memberikan sedikit efek bronkodilatasi dan mengurangi

    serangan asma akibat latihan fisik, dan tidak berinteraksi dengan ">*). Karena

    itu, alfa bloker dianjurkan penggunaanya pada penderita hipertensi yang disertai

    diabetes, dislipidemia, obesitas, gangguan resistensi perifer, asma, dan perokok.

    Merokok meningkatkan trigliserida dan menurunkan kolesterol 5DH dalam darah.

    "lfa bloker juga dapat dianjurkan untuk penderita muda yang aktif secara fisik,

    dan mereka yang menggunakan ">*) 8@aniswara,779&/:.

    d. "ntagonis kalsium

    1ada otot jantung ada otot vaskuler, ion kalsium terutama berperan dalam

    peristiwa kontraksi. Meningkatnya kadar ion kalsium dalam sitosol akan

    meningkatkan kontraksi. Masuknya ion kalsium dalam ruang ekstrasel kedalam

    ruang intrasel dipacu oleh perbedaan kadar 8kadar kalsium ekstrasel 6. 666 kali

    lebih tinggi disbanding kadar ion kalsium intrasel sewaktu diastole:. bat

    antihipertensi golongan antagonis kalsium bekerja dengan jalan memblok kanal

    kalsium yang terletak pada otot polos sehingga mencegah terjadinya

    vasokonstriksi 8@aniswara, 779&/9:.

    "ntagonis kalsium makin banyak digunakan karena efek sampingnya pada

    kardiovaskuler, bronkus, dan metabolism tubuh lebih kecil dibandingkan dengan

    beta bloker. Berdasarkan efek tersebut, antagonis kalsium ini terutama digunakan

    pada hipertensi, apabila diuretik dan atau beta bloker kurang efektif. @olongan

    obat antihipertensi ini menurunkan darah secara efektif, dan umumnya dapat

    12

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    13/45

    ditoleransi dengan baik serta menekan kejadian stroke. >ndikasi terutama

    hipertensi sistolik pada lansia.

    e. 1enghambat EnIim konversi "ngiotensin 8"#E(inhibitor:

    Mekanisme kerja penghambat "#E adalah mengurangi pembentukan

    angiotensin >> sehingga terjadi vasodilatasi dan penurunan sekresi aldostero yang

    menyebabkan terjadinya ekresi natrium dan air, serta retensi kalium. "kibatnya

    terjadi penurunan tekanan darah akibat penghambat "#E disertai dengan

    penurunan resistensi perifer. $ampaknya kerja golongan obat ini tidak hanya

    melalui system rennin(angiotensinaldosteron, tetapi juga melalui system rennin.

    5ambatan inaktivasi bradikinin oleh penghambat "#E meningkatkan

    bradikinin dan prostaglandin vasodilator sehingga meningkatkan vasodilatasi

    akibat hambatan pembentukan angiotensin >> 8@aniswara,779:.

    f. bat "ntihipertensi Kerja )entral

    Kelompok ini termasuk metildopa, yang mempunyai keuntungan karena

    aman bagi pasien asma, gagal jantung, dan kehamilan. Efek sampingnya

    diperkecil jika dosis perharinya dipertahankan tetap dibawahg. Klonidin

    mempunyai kerugian karena penghentian pengobatan secara tiba(tiba bisa

    menyebabkan krisis hipertensif. Maksonidin, obat yang bekerja sentral, belum

    lama ini diperkenalkan untuk hipertensi esensial ringan sampai sedang 8DepKes

    !>, 666:.

    g. "ntagonis !eseptor "ngiotensin >>.

    "da dua tipe reseptor angiotensin >>. tipe > Mengontrol vasokonstriksi dan

    sintesis aldosteron, dan tipe yang aksinya kurang spesifik. "ntagonis

    angiotensin >> menghambat pada reseptor tipe > dan memiliki tipe yang sama

    dengan penghambat "#E dan menurunkan tekanan darah namun efek sampingnya

    lebih kecil 8#larke and 5ebron, 777:.

    13

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    14/45

    h. 2asodilator

    bat antihipertensi golongan ini dapat mengembangkan dindingdinding

    arteriola sehingga daya tahan pembuluh perifer berkurang dan tekanan darahmenurun. Mekanisme kerjanya langsung terhadap obat(obat licin pembuluh yang

    daya kontraksinya dikurangi, tanpa hubungan dengan saraf(saraf adrenergic. 8$an

    !aharja, 66:.

    Evaluasi pasien dengan riwayat hipertensi memiliki / tujuan yaitu&

    : ntuk menilai gaya hidup dan mengidentifikasikan faktor resiko

    kardiovaskuler atau dengan penyakit yang mungkin mempengaruhi

    prognosis dan pedoman pengobatan.

    : ntuk menyatukan penyebab tingginya tekanan darah.

    /: Menilai parahnya kerusakan organ target dan penyakit kardiovaskuler.

    1emberian dua atau lebih obat pada waktu bersamaan dapat memberikan efeknya

    tanpa saling mempengaruhi atau bisa jadi saling berinteraksi. Kemungkinan

    interaksi obat yang dapat terjadi pada terapi pasien hipertensi.

    2.1. $'m&l%kas% H%&ertens%

    1ada umumnya komplikasi terjadi pada hipertensi berat yaitu jika tekanan

    darah 8$D: diastolik C /6 mm5g atau kenaikan tekanan darah 8$D: yang terjadi

    mendadak dan tinggi. 1ada hipertensi ringan dan sedang komplikasi yang sering

    terjadi adalah pada mata, ginjal, jantung, dan otak. 1ada mata berupa pendarahan

    retina, gangguan penglihatan sampai dengan kebutaan. @agal jantung merupakan

    kelainan yang sering dijumpai pada hipertensi berat disamping kelainan koroner

    dan miokard. pada otak sering terjadi pendarahan yang disebabkan pecahnya

    mikroaneurisma yang dapat mengakibatkan kematian. Kelainan lain yang terjadi

    adalah proses tromboemboli dan serangan iskemia otak sementara. @agal ginjal

    sering dijumpai sebagai komplikasi hipertensi 8)usalit et al, 66:.

    14

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    15/45

    2.2 DIABETE# MELITU#

    2.2.1 Pengert%an D%a,etes Mel%tus

    Diabetes melitus 8DM: merupakan suatu kelompok penyakit metabolik

    dengan karakteristik hiperglikemia 8meningkatanya kadar gula darah: yang terjadi

    karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.

    2.2.2 "en%s-jen%s /%a,etes mel%tus

    ... Diabetes mellitus tipe

    Diabetes ini merupakan diabetes yang jarang atau sedikit populasinya,

    diperkirakan kurang dari 9(6= dari keseluruhan populasi penderita diabetes.

    Diabetes tipe ini disebabkan kerusakan sel(sel F pulau Hangerhans yang

    disebabkan oleh reaksi otoimun. 1ada pulau Hangerhans kelenjar pankreas

    terdapat beberapa tipe sel, yaitu sel F, sel G dan sel J. )el(sel F memproduksi

    insulin, sel(sel G memproduksi glukagon, sedangkan sel(sel J memproduksi

    hormon somastatin.

    *amun demikian serangan autoimun secara selektif menghancurkan sel(sel F. Destruksi otoimun dari sel(sel F pulau Hangerhans kelenjar pankreas

    langsung mengakibatkan defesiensi sekresi insulin. Defesiensi insulin inilah yang

    menyebabkan gangguan metabolisme yang menyertai DM $ipe . )elain

    defesiensi insulin, fungsi sel(sel G kelenjar pankreas pada penderita DM tipe

    juga menjadi tidak normal. 1ada penderita DM tipe ditemukan sekresi glukagon

    yang berlebihan oleh sel(sel G pulau Hangerhans. )ecara normal, hiperglikemia

    akan menurunkan sekresi glukagon, tapi hal ini tidak terjadi pada penderita

    DMtipe , sekresi glukagon akan tetap tinggi walaupun dalam keadaan

    hiperglikemia, hal ini memperparah kondisi hiperglikemia. )alah satu manifestasi

    dari keadaan ini adalah cepatnya penderita DM tipe mengalami ketoasidosis

    diabetik apabila tidak mendapatkan terapi insulin.

    15

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    16/45

    ... Diabetes mellitus tipe

    Diabetes Mellitus tipe merupakan tipe diabetes yang lebih umum, lebih

    banyak penderitanya dibandingkan dengan DM tipe , terutama terjadi pada orangdewasa tetapi kadang(kadang juga terjadi pada remaja. 1enyebab dari DM tipe

    karena sel(sel sasaran insulin gagal atau tak mampu merespon insulin secara

    normal, keadaan ini disebut resietensi insulin. Disamping resistensi insulin, pada

    penderita DM tipe dapat juga timbul gangguan gangguan sekresi insulin dan

    produksi glukosa hepatik yang berlebihan. *amun demikian, tidak terjadi

    pengrusakan sel(sel F langerhans secara autoimun sebagaimana terjadi pada DM

    tipe .

    Dengan demikian defisiensi fungsi insulin pada penderita DM tipe

    hanya bersifat relatif, tidak absolut. besitas yang pada umumnya menyebabkan

    gangguan pada kerja insulin, merupakan faktor risiko yang biasa terjadi pada

    diabetes tipe ini, dan sebagian besar pasien dengan diabetes tipe bertubuh

    gemuk. )elain terjadi penurunan kepekaan jaringan pada insulin, yang telah

    terbukti terjadi pada sebagian besar dengan pasien diabetes tipe terlepas pada

    berat badan, terjadi pula suatu defisiensi jaringan terhadap insulin maupun

    kerusakan respon sel G terhadap glukosa dapat lebih diperparah dengan

    meningkatya hiperglikemia, dan kedua kerusakan tersebut dapat diperbaiki

    melalui manuve(manuver teurapetik yang mengurangi hiperglikemia tersebut

    8Ditjen Bina 0armasi dan "lkes, 669:.

    .../ Diabetes mellitus gestasional

    Diabetes mellitus gestasional adalah keadaaan diabetes yang timbul

    selama masa kehamilan, dan biasanya berlangsung hanya sementara. Keadaan ini

    terjadi karena pembentukan hormon pada ibu hamil yang menyebabkan resistensi

    insulin 8$andra, 66:.

    2.2.3 D%agn's%s /%a,etes mell%tus

    Diagnosis DM biasanya diikuti dengan adanya gejala poliuria, polidipsia,

    polifagia dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.

    16

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    17/45

    Diagonosis DM dapat dipastikan apabila hasil pemeriksaan kadar glukosa darah

    sewaktu C 66 mg;dl dan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah puasa C %

    mg;dl

    2.2. Penatalaksanaan /%a,etes mell%tus

    1ada penatalaksanaan diabetes mellitus, langkah pertama yang harus

    dilakukan adalah penatalaksanaan tanpa obat berupa pengaturan diet dan olah

    raga. "pabila dalam langkah pertama ini tujuan penatalaksanaan belum tercapai,

    dapat dikombinasi dengan langkah farmakologis berupa terapi insulin atau terapi

    obat hipoglikemik oral, atau kombinasi keduanya 8Ditjen Bina 0armasi dan "lkes,

    669:.

    ..4.. 1engaturan diet

    Diet yang baik merupakan kunci keberhasilan penatalaksanaan diabetes.

    Diet yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi yang seimbang dalam

    hal karbohidrat, protein dan lemak. $ujuan pengobatan diet pada diabetes adalah&

    a. Mencapai dan kemudian mempertahankan kadar glukosa darah mendekatikadar normal.

    b. Mencapai dan mempertahankan lipid mendekati kadar yang optimal.

    c. Mencegah komplikasi akut dan kronik.

    d. Meningkatkan kualitas hidup.

    $erapi nutrisi direkomendasikan untuk semua pasien diabetes mellitus, yang

    terpenting dari semua terapi nutrisi adalah pencapian hasil metabolis yang optimal

    dan pencegahan serta perawatan komplikasi. ntuk pasien DM tipe , perhatian

    utamanya pada regulasi administrasi insulin dengan diet seimbang untuk

    mencapai dan memelihara berat badan yang sehat. 1enurunan berat badan telah

    dibuktikan dapat mengurangi resistensi insulin dan memperbaiki respon sel(sel F

    terhadap stimulus glukosa.

    17

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    18/45

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    19/45

    keseluruhan sebanyak 6(9= pasien DM tipe kemudian akan memerlukan

    insulin untuk mengendalikan kadar glukosa darahnya. ntuk pasien yang sudah

    tidak dapat dikendalikan kadar glukosa darahnya dengan kombinasi metformin

    dan sulfonilurea, langkah selanjutnya yang mungkin diberikan adalah insulin

    8+aspadji, 66:.

    . bat "ntidiabetik ral

    bat(obat antidiabetik oral ditujukan untuk membantu penanganan pasien

    diabetes mellitus tipe . 0armakoterapi antidiabetik oral dapat dilakukan dengan

    menggunakan satu jenis obat atau kombinasi dari dua jenis obat 8Ditjen Bina

    0armasi dan "lkes, 669:.

    a. @olongan )ulfonilurea

    @olongan obat ini bekerja merangsang sekresi insulin dikelenjar pankreas,

    oleh sebab itu hanya efektif apabila sel(sel F Hangerhans pankreas masih dapat

    berproduksi 1enurunan kadar glukosa darah yang terjadi setelah pemberian

    senyawa(senyawa sulfonilurea disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin oleh

    kelenjar pankreas. bat golongan ini merupakan pilihan untuk diabetes dewasabaru dengan berat badan normal dan kurang serta tidak pernah mengalami

    ketoasidosis sebelumnya 8Ditjen Bina 0armasi dan "lkes, 669:.

    b. @olongan Biguanida

    @olongan ini yang tersedia adalah metformin, metformin menurunkan

    glukosa darah melalui pengaruhnya terhadap kerja insulin pada tingkat selular dan

    menurunkan produksi gula hati. Metformin juga menekan nafsu makan hingga

    berat badan tidak meningkat, sehingga layak diberikan pada penderita yang

    overweight 8Ditjen Bina 0armasi dan "lkes, 669:.

    c. @olongan $iaIolidindion

    @olongan obat baru ini memiliki kegiatan farmakologis yang luas dan

    berupa penurunan kadar glukosa dan insulin dengan jalan meningkatkan kepekaan

    bagi insulin dari otot, jaringan lemak dan hati, sebagai efeknya penyerapan

    19

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    20/45

    glukosa ke dalam jaringan lemak dan otot meningkat. $iaIolidindion diharapkan

    dapat lebih tepat bekerja pada sasaran kelainan yaitu resistensi insulin tanpa

    menyebabkan hipoglikemia dan juga tidak menyebabkan kelelahan sel F pankreas.

    #ontoh& 1ioglitaIone, $roglitaIon.

    d. @olongan >nhibitor "lfa @lukosidase

    bat ini bekerja secara kompetitif menghambat kerja enIim glukosidase

    alfa di dalam saluran cerna sehingga dapat menurunkan hiperglikemia

    postprandrial. bat ini bekerja di lumen usus dan tidak menyebabkan

    hipoglikemia dan juga tidak berpengaruh pada kadar insulin. #ontoh& "carbose

    8$jay dan !ahardja, 66:.

    2.3 DI#L+$A#I #ENDI

    2.3.1 Be,era&a Pengert%an D%sl'kas%0

    Keadaan dimana tulang(tulang yang membentuk sendi tidak lagi

    berhubungan secara anatomis 8tulang lepas dari sendi: 8Brunner

    )uddarth:.

    Keluarnya 8bercerainya: kepala sendi dari mangkuknya, dislokasi

    merupakan suatu kedaruratan yang membutuhkan pertolongan segera.

    8"rif Mansyur, dkk. 666:.

    1atah tulang di dekat sendi atau mengenai sendi dapat menyebabkanpatah

    tulangdi sertai luksasi sendi yang disebut fraktur dislokasi. 8 Buku "jar

    >lmu Bedah, hal /:.

    3adi dislokasi adalah terlepasnya sebuah sendi dari tempat yang

    seharusnya. Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang bergeser

    atau terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat yang seharusnya 8dari

    mangkuk sendi:.

    2.3.2 Et%'l'g% D%sl'kas%

    Dislokasi disebabkan oleh &

    ./... #edera olah raga

    20

    http://nursingbegin.com/fraktur-patah-tulang/http://nursingbegin.com/fraktur-patah-tulang/http://nursingbegin.com/fraktur-patah-tulang/http://nursingbegin.com/fraktur-patah-tulang/
  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    21/45

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    22/45

    mumnya terjadi pada shoulder, elbow, dan hip. Disertai nyeri akut dan

    pembengkakan di sekitar sendi.

    b: Dislokasi Kronik

    c: Dislokasi Berulang

    )ebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, ligamen(ligamennya

    biasanya menjadi kendor. "kibanya, sendi itu akan mudah mengalami dislokasi

    kembali. mumnya terjadi pada shoulder joint dan patello femoral joint.

    Dislokasi biasanya sering dikaitkan dengan patah tulang ; fraktur yang

    disebabkan oleh berpindahnya ujung tulang yang patah oleh karena kuatnya

    trauma, tonus atau kontraksi otot dan tarikan.

    2.3. D%agn's%s D%sl'kas%

    ./.4.. "namnesis

    ( "da trauma

    ( Mekanisme trauma yang sesuai, misalnya trauma ekstensi dan eksorotasipada dislokasi anterior sendi bahu.

    ( "da rasa sendi keluar.

    ( Bila trauma minimal hal ini dapat terjadi pada dislokasi rekuren atau

    habitual.

    ./.4.. 1emeriksaan klinis.

    ( Deformitas. terdapat kelainan bentuk misalnya hilangnya tonjolan tulang

    normal, misalnya deltoid yang rata pada dislokasi bahu, 1erubahan panjang

    ekstremitas, Kedudukan yang khas pada dislokasi tertentu, misalnya dislokasi

    posterior sendi panggul kedudukan sendi panggul endorotasi, fleksi dan abduksi.

    ( *yeri

    22

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    23/45

    ( 0untio laesa gerak terbatas.

    ./.4./. 1emeriksaan radiologis.

    ntuk memastikan arah dislokasi dan apakah disertai fraktur, pada

    dislokasi lama pemeriksaan radiologis lebih penting oleh karena nyeri dan spasme

    otot telah menghilang.

    2.3.( Penatalaksanaan D%sl'kas%

    ./.9.. 1enanganan yang dilakukan pada saat terjadi dislokasi adalah

    melakukan reduksi ringan dengan cara menarik persendian yang bersangkutan

    pada sumbu memanjang. $indakan reposisi ini dapat dilakukan ditempat kejadian

    tanpa anasthesi, misalnya dislokasi siku, dislokasi bahu dan dislokasi jari.

    ./.9.. 3ika tindakan reposisi tidak bisa dilakukan dengan reduksi ringan,

    maka diperlukan reposisi dengan anasthesi lokal dan obat A obat penenang

    misalnya 2alium.

    ./.9./. 3angan memaksa melakukan reposisi jika penderita mengalami

    rasa nyeri yang hebat, disamping tindakan tersebut tidak nyaman terhadappenderita, dapat menyebabkan syok neurogenik, bahkan dapat menimbulkan

    fraktur.

    ./.9.4. Dislokasi sendi dasar misalnya dislokasi sendi panggul

    memerlukan anasthesi umum. Dislokasi setelah reposisi, sendi diimobilisasi

    dengan pembalut, bidai, gips atau traksi dan dijaga agar tetap dalam posisi stabil,

    beberapa hari beberapa minggu setelah reduksi gerakan aktif lembut tiga sampai

    empat kali sehari dapat mengembalikan kisaran sendi, sendi tetap disangga saat

    latihan.

    2.3.) Perhat%an Peraatan.

    . Memberi rasa nyaman.

    . Mengevaluasi status neuromuskuler.

    2. RA$TUR

    23

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    24/45

    2..1 Pengert%an

    Merupakan nama lain dari patahan yang biasanya terjadi pada tulang. "pabila

    tulang yang patah menusuk kulit dan terpapar lingkungan luar maka disebut

    fraktur terbuka atau compound fracture. mumnya fraktur terjadi karena

    kecelakaan lalu lintas, jatuh, atau cedera olahraga. 1enyebab lain dari fraktur ialah

    menurunnya densitas tulang osteoporosis. Disamping itu juga penggunaan salah

    satu bagian tubuh secara terus menerus menimbulkanstress fractureyaitu retakan

    A retakan kecil pada tulang.

    Kemampuan tulang untuk mengatasi dan menolak gaya pada salah satu bagian

    tulang tersebut dintentukan oleh beberapa faktor yaitu' kekuatan dan densitas

    tulang, arah dan kecepatan gaya yang diterapkan, dan kemampuan otot dan

    ligamen sekitar tulang untuk menyerap beban cedera. )etiap biomekanisme yang

    berbeda akan menghasilkan pola fraktur yang berbeda juga. Misalkan, beban gaya

    torsi pada tulang menghasilkan pola fraktur spiral, sedangkan pola fraktur oblik

    pendek disebabkan oleh beban gaya yang datangnya a

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    25/45

    )truktur tulang terdiri atas periosteum, kortikal, trabekular, sumsum tulang dan

    lempeng epifisis. Bagian

    kortikal dan trabekular

    berperan dalam menerima

    beban di saat suatu gaya

    terjadi. Keduanya memiliki

    peran berbeda untuk

    mengatasi gaya yang diterima oleh tulang, namun keduanya berperan amat baik

    mengatasi gaya kompresi dibanding gaya tegangan disepanjang garis longitudinal.

    2..2 $las%!%kas%

    Klasifikasi fraktur lebih lanjut dijelaskan. Berdasarkan hubungan tulang dengan

    jaringan disekitar, bentuk patahan tulang, dan lokasi pada tulang fisis.

    .4.. Berdasarkan hubungan tulang dengan jaringan disekitar

    0raktur dapat dibagi menjadi &

    a. 0raktur tertutup 8closed:,bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang

    dengan dunia luar.

    b. 0raktur terbuka 8open;compound:, bila terdapat hubungan antara fragmen tulang

    dengan dunia luar karena adanya perlukaan di kulit. 0raktur terbuka terbagi atas

    tiga derajat 8menurut !. @ustillo:, yaitu&

    b.. Derajat > &

    i. Huka L cm

    ii. Kerusakan jaringan lunak sedikit, tak ada tanda luka remuk

    iii. 0raktur sederhana, transversal, oblik, atau kominutif ringan

    iv. Kontaminasi minimal

    b.. Derajat >> &

    i. Haserasi cm

    ii. Kerusakan jaringan lunak, tidak luas, flap; avulsi

    iii. 0raktur kominutif sedang

    iv. Kontaminasi sedang

    b./. Derajat >>> &

    25

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    26/45

    $erjadi kerusakan jaringan lunak yang luas, meliputi struktur kulit, otot, dan

    neurovaskular serta kontaminasi derajat tinggi. 0raktur terbuka derajat >>> terbagi

    atas&

    i. 3aringan lunak yang menutupi fraktur tulang adekuat, meskipun terdapat laserasi

    luas;flap;avulsi atau fraktur segmental;sangat kominutif yang disebabkan oleh

    trauma berenergi tinggi tanpa melihat besarnya ukuran luka.

    ii. Kehilangan jaringan lunak dengan fraktur tulang yang terpapar atau

    kontaminasi masif.

    iii. Huka pada pembuluh arteri;saraf perifer yang harus diperbaiki tanpa melihat

    kerusakan jaringan lunak.

    .4.. Berdasarkan bentuk patahan tulang

    a. $ransversal

    "dalah fraktur yang garis patahnya tegak lurus terhadap sumbu panjang tulang

    atau bentuknya melintang dari tulang. 0raktur semacam ini biasanya mudah

    dikontrol dengan pembidaian gips.

    b. )piral

    "dalah fraktur meluas yang mengelilingi tulang yang timbul akibat torsi

    ekstremitas atau pada alat gerak. 0raktur jenis ini hanya menimbulkan sedikit

    kerusakan jaringan lunak.

    c. blik

    "dalah fraktur yang memiliki patahan arahnya miring dimana garis patahnya

    membentuk sudut terhadap tulang.

    d. )egmental

    "dalah dua fraktur berdekatan pada satu tulang, ada segmen tulang yang retak dan

    ada yang terlepas menyebabkan terpisahnya segmen sentral dari suplai darah.e. Kominuta

    "dalah fraktur yang mencakup beberapa fragmen, atau terputusnya keutuhan

    jaringan dengan lebih dari dua fragmen tulang.

    f. @reenstick

    "dalah fraktur tidak sempurna atau garis patahnya tidak lengkap dimana korteks

    tulang sebagian masih utuh demikian juga periosterum. 0raktur jenis ini sering

    terjadi pada anak A anak.

    26

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    27/45

    g. 0raktur >mpaksi

    "dalah fraktur yang terjadi ketika dua tulang menumbuk tulang ketiga yang

    berada diantaranya, seperti pada satu vertebra dengan dua vertebra lainnya.

    h. 0raktur 0issura

    "dalah fraktur yang tidak disertai perubahan letak tulang yang berarti, fragmen

    biasanya tetap di tempatnya setelah tindakan reduksi.

    2..3 Pr%ns%& &enanganan !raktur

    1rinsip(prinsip tindakan;penanganan fraktur meliputi reduksi, imobilisasi,

    dan pengembalian fungsi dan kekuatan normal dengan rehabilitasi &

    .4./. !eduksi,

    ( !eduksi fraktur 8setting tulang: berarti mengembalikan fragmen tulang

    pada kesejajarannya dan rotasi anatomis

    ( )asarannya adalah untuk memperbaiki fragmen(fragmen fraktur pada

    posisi anatomik normalnya.

    ( Metode untuk reduksi adalah dengan reduksi tertutup, traksi, dan reduksi

    terbuka. Metode tertentu yang dipilih bergantung sifat fraktur, namun prinsip yang

    mendasarinya tetap sama. Biasanya dokter melakukan reduksi fraktur sesegera

    mungkin untuk mencegah jaringan lunak kehilangan elastisitasnya akibat infiltrasi

    karena edema dan perdarahan. 1ada kebanyakan kasus, reduksi fraktur menjadi

    semakin sulit bila cedera sudah mengalami penyembuhan.

    !eduksi tertutup, pada kebanyakan kasus reduksi tertutup dilakukan

    dengan mengembalikan fragmen tulang ke posisinya 8ujung(ujungnya saling

    berhubungan: dengan NManipulasi dan $raksi manualO.)ebelum reduksi dan

    imobilisasi, pasien harus dimintakan persetujuan tindakan, analgetik sesuai

    ketentuan dan bila diperlukan diberi anestesia.Ektremitas dipertahankan dalam

    posisi yang diinginkan sementara gips, bidai atau alat lain dipasang oleh dokter.

    "lat imobilisasi akan menjaga reduksi dan menstabilkan ektremitas untuk

    penyembuhan tulang. )inar(< harus dilakukan untuk mengetahui apakah fragmen

    tulang telah dalam kesejajaran yang benar.

    27

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    28/45

    $raksi dapat digumnakan untuk mendapatkan efek reduksi dan

    imobilisasi. Beratnya traksi disesuaikan dengan spasme otot yang terjadi.

    !eduksi terbuka,pada fraktur tertentu memerlukan reduksi terbuka.Dengan pendekatan bedah, fragmen tulang direduksi. "lat fiksasi interna dalam

    bentuk pin, kawat, sekrup, palt, paku atau batangan logam dapat digunakan untuk

    mempertahan kan fragmen tulang dalam posisinya sampai penyembuhan tulang

    yang solid terjadi.

    .4./. >mobilisasi,

    ( )etelah fraktur direduksi, fragmen tulang harus diimobilisasi, atau

    dipertahankan dalam posisi dan kesejajaran yang benar sampai terjadi penyatuan.

    ( )asarannya adalah mempertahankan reduksi di tempatnya sampai terjadi

    penyembuhan

    ( Metode untuk mempertahankan imobilisasi adalah dengan alat(alat

    NeksternalO bebat, brace, case, pen dalam plester, fiksator eksterna, traksi, balutan:

    dan alat(alat NinternalO 8nail, lempeng, sekrup, kawat, batang, dll:

    2.( Penatalaksanaan

    2.(.1 Penatalaksanaan se4ara umum

    0raktur biasanya menyertai trauma. ntuk itu sangat penting untuk

    melakukan pemeriksaan terhadap jalan napas 8airway:, proses pernafasan

    8breathing: dan sirkulasi 8circulation:, apakah terjadi syok atau tidak. Bila sudah

    dinyatakan tidak ada masalah lagi, baru lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis

    secara terperinci. +aktu tejadinya kecelakaan penting ditanyakan untuk

    mengetahui berapa lama sampai di !), mengingat golden period (% jam. Bila

    lebih dari % jam, komplikasi infeksi semakin besar. Hakukan anamnesis dan

    pemeriksaan fisis secara cepat, singkat dan lengkap. Kemudian lakukan foto

    radiologis. 1emasangan bidai dilakukan untuk mengurangi rasa sakit dan

    mencegah terjadinya kerusakan yang lebih berat pada jaringan lunak selain

    memudahkan proses pembuatan foto.

    2.(.2 Penatalaksanaan ke/aruratan

    28

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    29/45

    )egera setelah cedera, pasien berada dalam keadaan bingung, tidak

    menyadari adanya fraktur dan berusaha berjalan dengan tungkai yang patah, maka

    bila dicurigai adanya fraktur, penting untuk mengimobilisasi bagain tubuh segara

    sebelum pasien dipindahkan. Bila pasien yang mengalami cedera harus

    dipindahkan dari kendaraan sebelum dapat dilakukan pembidaian, ekstremitas

    harus disangga diatas dan dibawah tempat patah untuk mencegah gerakan rotasi

    maupun angulasi. @erakan fragmen patahan tulang dapat menyebabkan nyeri,

    kerusakan jaringan lunak dan perdarahan lebih lanjut.

    *yeri sehubungan dengan fraktur sangat berat dan dapat dikurangi dengan

    menghindari gerakan fragmen tulang dan sendi sekitar fraktur. 1embidaian yangmemadai sangat penting untuk mencegah kerusakan jaringan lunak oleh fragmen

    tulang

    Daerah yang cedera diimobilisasi dengan memasang bidai sementara

    dengan bantalan yang memadai, yang kemudian dibebat dengan kencang.

    >mobilisasi tulang panjang ekstremitas bawah dapat juga dilakukan dengan

    membebat kedua tungkai bersama, dengan ektremitas yang sehat bertindak

    sebagai bidai bagi ekstremitas yang cedera. 1ada cedera ektremitas atas, lengan

    dapat dibebatkan ke dada, atau lengan bawah yang cedera digantung pada sling.

    1eredaran di distal cedera harus dikaji untuk menntukan kecukupan perfusi

    jaringan perifer.

    1ada fraktur terbuka, luka ditutup dengan pembalut bersih 8steril: untuk

    mencegah kontaminasi jaringan yang lebih dalam. 3angan sekali(kali melakukan

    reduksi fraktur, bahkan bila ada fragmen tulang yang keluar melalui luka.1asanglah bidai sesuai yang diterangkan diatas.

    1ada bagian gawat darurat, pasien dievaluasi dengan lengkap. 1akaian

    dilepaskan dengan lembut, pertama pada bagian tubuh sehat dan kemudian dari

    sisi cedera. 1akaian pasien mungkin harus dipotong pada sisi cedera. Ektremitas

    sebisa mungkin jangan sampai digerakkan untuk mencegah kerusakan lebih

    lanjut.

    29

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    30/45

    2.(.3 Penatalaksanaan ,e/ah 'rt'&e/%

    Banyak pasien yang mengalami disfungsi muskuloskeletal harus menjalani

    pembedahan untuk mengoreksi masalahnya. Masalah yang dapat dikoreksi

    meliputi stabilisasi fraktur, deformitas, penyakit sendi, jaringan infeksi atau

    nekrosis, gangguan peredaran darah 8mis' sindrom komparteman:, adanya tumor.

    1rpsedur pembedahan yang sering dilakukan meliputi !eduksi $erbuka dengan

    0iksasi >nterna atau disingkat !>0 (Open Reduction and Fixation

    BAB III

    BER$A# $ELUAR5A

    BERKAS KELUARGA

    PROGRAM PENINGKATAN BELAJAR MAHASISWA

    DI LAPANGAN

    FK UPN VETERAN JAKARTA

    8berkas ini merupakan rekam medik yang harus dijaga kerahasiaannya, identitas

    keluarga hanya boleh dicantumkan inisial dalam penulisan laporan dan presentasi,

    namun dicantumkan lengkap dalam berkas ini:

    *ama dan *>M &

    Poga 5endrico 86 6 %:

    "nQumillah "rini Ridna 8 6 6%%:

    @eraldo 1rimaman #offee 8 6 676:

    >llina Dewinur 8 6 9:

    Meitika 8 6 69:

    Kelompok & 6

    Durasi pembinaan & jam

    $gl bertemu & > & 9 Desember 64

    30

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    31/45

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    32/45

    b. 3enis lantai & ubin

    c. 3enis atap & genteng

    d. 3enis dinding & tembok dilapisi cat

    e. "pakah dapat membaca tulisan;huruf di dalam rumah tanpa bantuan

    sinar lampu listrik pada siang hari - ya

    f. 1erbandingan luas jendela;lantai di ruang tidur & 6 =

    1erbandingan luas jendela;lantai di ruang keluarga & 6 =

    g. Deskripsi mengenai keadaan rumah& rumah keluarga berada di

    lingkungan perumahan yang padat dan merupakan rumah tua yang

    sepertinya belum pernah dilakukan renovasi. )inar dalam ruangan

    cukup terang sehingga tidak diperlukan lampu pada siang hari. 3endela

    dan ventilasi dalam jumlah yang cukup sehingga ruangan cukup terangdan tidak lembab. Barang(barang dalam rumah terlihat teratur

    memperlihatkan bahwa pemilik rumah peduli pada kerapian dan

    keteraturan. )elain itu lantai rumah juga cukup bersih. Dengan

    keadaan rumah tersebut, resiko penyakit terkait kondisi rumah seperti

    penyakit paru(paru dan kulit dapat ditekan.

    III. $ea/aan $eluarga

    a. 1erencanaan keluarga

    . "pakah pasangan orang tua di keluarga melakukan perencanaan dalam

    berkeluarga - $idak. Keluarga tidak melakukan perencanaan dalam

    berkeluarga, hal ini terbukti dari dekatnya jarak usia anak pertama dan

    kedua. Halu setelah anak ketiga barulah keluarga menggunakan

    kontrasepsi suntik dilanjutkan dengan pil.

    . 1engambil keputusan perencanaan keluarga adalah & Berdua

    /. "pakah menggunakan kontrasepsi KB - ya dengan metode suntik dan

    pil,b. 5ubungan anggota keluarga

    . @ambar hubungan tiap anggota keluarga 8family map: & hubungan

    antar anggota keluarga sama 8eSual:.

    . 0rekuensi berkumpulnya anggota keluarga & setiap hari

    /. Keputusan dalam keluarga berdasarkan & diskusi ayah(ibu

    c. Deskripsi mengenai Keadaan Keluarga& "yah dan >bu merupakan

    pensiunan yang sehari(harinya selalu ada di rumah. "nak pertama dari

    pasangan tersebut tinggal bersama orang tuanya dengan tujuan untuk

    membantu dan menjaga orang tuanya. )elain itu, cucu yang tinggal dengan

    32

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    33/45

    pasangan tersebut sangat dekat kakek dan neneknya. 5al ini membuktikan

    bahwa hubungan keluarga tersebut dekat dan harmonis.

    I6. Pemenuhan ke,utuhan keluarga

    a. Kebutuhan ekonomi & hingga tersier

    b. Kebutuhan pendidikan& pendidikan tinggi

    c. Kebutuhan spiritual & orang tua mengarahkan kegiatan ibadah keluarga

    d. Kebutuhan kesehatan & datang ke pelayanan kesehatan ; dokter tertentu

    untuk kuratif saja

    e. Deskripsi mengenai pemenuhan kebutuhan keluarga& Kepala keluarga dan

    istri berpendidikan cukup, namun sebelum istri terdiagnosis kencing manis

    keluarga ini jarang sekali membuat perencanaan khusus dalam kesehatan

    ataupun datang ke pelayanan kesehatan saat sakit. *amun, setelah istri

    terdiagnosis kencing manis dan darah tinggi, istri dan KK menjadi sangat

    memperhatikan kesehatan, menjaga pola makan, bahkan sampai membuat

    buku catatan kesehatan. Dari segi spiritual, KK dan istri memberikan

    contoh yang baik kepada anak dan cucunya dengan rajinnya ibadah. )elain

    itu, dari segi ekonomi kebutuhan keluarga sudah terpenuhi sampai

    kebutuhan tersier terbukti dari telah naik haji dan umrohnya KK dan istri.

    6. 5a7a h%/u& keluarga

    a. Kebiasaan makan dalam keluarga&. )umber & makanan disiapkan dan dihidangkan di rumah

    . 3enis & lebih banyak sayur(sayuran dan buah

    /. 3umlah & masing(masing anggota keluarga kelebihan intake kalori

    protein

    b. Kebiasaan berolah raga&

    Beberapa anggota keluarga jarang berolah raga, yaitu istri KK 85j.

    )itti 5usni:

    Beberapa anggota keluarga berolah raga ( < dalam seminggu, yaitu

    Kepala Keluarga 85. 1aino "fiandi:c. Kebiasaan minum alkohol& tidak iiii

    d. Kebiasaan merokok& tidak

    e. Deskripsi mengenai gaya hidup keluarga& Keluarga memiliki pola makan

    yang teratur dan cukup giIi. *amun terkadang istri KK sering konsumsi

    makanan sehari A hari dalam kuantitas yang sangat sedikit karena khawatir

    gula darahnya naik. 1ada beberapa bulan terakhir, istri KK kurang

    berolahraga karena sulit berjalan akibat jatuh yang mengakibatkan patah

    tulang dan ketidaksejajaran sendi panggul yang dideritanya.

    33

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    34/45

    6I. L%ngkungan h%/u& keluarga

    a. Hingkungan perumahan keluarga &

    . 3enis perumahan & area tempat tinggal permanen

    . 5igiene lingkungan rumah & sangat bersih dan teratur

    /. Keamanan lingkungan perumahan & lainnya& aman tanpa penjagaan4. 1aparan Iat ; partikel yang mungkin terjadi di lingkungan rumah

    adalah& debu

    b. Hingkungan pekerjaan anggota keluarga&

    . 3enis pekerjaan & bekerja di rumah sakit, lainnya& pensiunan

    . !esiko pekerjaan yang dapat terjadi sesuai dengan pekerjaannya

    adalah& paparan Iat berbahaya 8anak yang bekerja di rumah sakit:

    /. 1aparan Iat ; partikel yang mungkin terjadi di lingkungan pekerjaan

    adalah& lainnya& kuman dan Iat beracun dari rumah sakit.

    c. Hingkungan sosial keluarga&. Keluarga menjadi anggota perkumpulan sosial di lingkungannya & ya,

    bila ya sebutkan organisasi perkumpulannya & . pengajian;

    perkumpulan agama di rt;rw

    . Kedudukan keluarga di tengah lingkungan sosialnya & dihormati

    sewajarnya

    /. 1aparan stress sosial yang mungkin terjadi di lingkungan sosial

    adalah & lainnya

    d. Deskripsi mengenai lingkungan hidup keluarga& KK yang sudah berusia

    lanjut dihormati sewajarnya oleh warga sekitar rumahnya. )alin itu

    keluarga akrab dengan tetangga sekitar terbukti dari istri KK yang sering

    ikut pengajian dan semenjak istri KK jatuh dan tidak bisa berjalan

    pengajian diadakan di rumah keluarga tersebut.

    6II. Masalah kesehatan 7ang a/a /alam keluarga

    8disusun sesuai dengan prioritas masalah yang akan dibahas:

    . Huka, yang diduga fistula, pada dubur istri KK. 5al ini menjadi masalah

    prioritas utama karena pasien memiliki kencing manis yang dapat

    memperparah kondisi luka dan menyulitkan penyembuhan luka.

    . 5igienitas luka

    /. Kesalahan dan kekeliruan dalam pemahaman pasien dalam waktu minum

    obatnya, khususnya obat kencing manis.

    4. Efek dari posisi dekubitus pasien, terutama dengan adanya kencing manis

    pada pasien.

    34

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    35/45

    9. Konsumsi obat dari pengobatan alternatif, yang diduga merupakan obat

    anti(radang. 5al ini penting karena pasien memiliki kencing manis.

    %. $ekanan darah istri KK yang sering tinggi.

    . Kadar asam urat KK yang tetap tinggi, walaupun tidak menimbulkan

    gejala.

    6III. Ren4ana &emel%haraan kesehatan &a/a keluarga

    8dapat dilanjutkan pada halaman berikutnya:

    Tujuan $eg%atan Mater% $eg%atan 8ara Pem,%naan #asaran In/%9%/u

    Mengobati luka pada

    dubur istri KK

    sehingga dapat

    mengurangi rasa nyeri

    yang dirasakan istri

    KK

    Kencing manis dan

    komplikasinya

    Memintakan surat

    rujukan tindakan dan

    penjelasan serta

    edukasi mengenai

    kencing manis dan

    komplikasinya.

    Kepala keluarga,

    istri, dan anak.

    Menjaga higienitas

    luka dan mencegah

    timbulnya luka pada

    pasien

    Kebersihan luka,

    kencing manis dan

    komplikasinya

    Memotivasi keluarga

    serta pasien untuk

    menjaga kebersihan

    luka pasca tindakan

    pada pasien serta

    memotivasi kelurga

    untuk memperhatikan

    kondisi pasien supaya

    terhindar dari luka baru

    Kepala keluarga,

    istri, dan anak.

    Mencegah dan

    meluruskan

    kesalahpahaman pasien

    mengenai obat(obat

    yang dikonsumsinya

    0ungsi masing(masing

    obat, waktu minum

    obat, cara kerja obat,

    efek samping obat

    Meyakinkan dan

    meluruskan

    kesalahpahaman pasien

    mengenai obat yang

    telah diresepkan

    dokter, terutama

    mengenai waktu

    minum obat.

    >stri KK

    Membuat keluarga

    mengetahui mengenai

    obat anti(radang

    bat anti(radang&

    definisi, fungsi, cara

    kerja, dan efek

    Meyakinkan keluarga,

    terutama pasien,

    mengenai bahayanya

    >stri KK, Kepala

    Keluarga, dan anak

    35

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    36/45

    samping konsumsi obat steroid

    terlebih pada pasien

    kencing manis.

    Kepala keluarga dan

    istri memiliki pola

    makan yang sehat dan

    sesuai dengan

    kebutuhan masing(

    masing

    1ola diet untuk pasien

    kencing manis dan

    pasien artritis gout

    Edukasi pola makan

    dengan memberi

    contoh makanan yang

    boleh dan tidak boleh

    dimakan

    Kepala keluarga

    dan istri

    BAB I6

    LAP+RAN $A#U#

    >. Kasus

    A. I/ent%tas Pas%en

    *ama & ) 5

    $empat;tanggal lahir & "ceh, / 3uni 796

    sia & %4 tahun

    "lamat &

    1ekerjaan & 1ensiunan;>bu !umah $angga

    B. R%a7at Pen7ak%t Dahulu

    5ipertensi sejak usia muda, dengan tekanan darah umumnya 6;66

    mm5g.

    1ada tahun 666, mengalami stroke ringan.

    )ejak tahun 669, menderita Diabetes Mellitus dengan gula darah

    pertama kali saat terdiagnosis DM 96% g;dl. 1ada tahun 669, sempat pingsan karena hipoglikemia dengan gula

    darah sewaktu /6 g;dl. 1ada tahun 669, mengalami BellQs palsy

    sinistra 81alsy *. 2>> perifer sinistra:.

    1ada tahun 66%, mengalami BellQs palsy de> perifer

    de

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    37/45

    pil macam dan obat seduh yang diminum kali sehari, siang dan

    malam. )etelah itu, pasien merasa membaik dan dapat berjalan sedikit.

    8. R%a7at Pen7ak%t $eluarga

    "yah pasien memiliki hipertensi

    D. R%a7at Pen7ak%t #ekarang

    1asien masih kesulitan berjalan dan lebih banyak duduk.

    1ada 9 *ovember 64, mulai merasa terdapat benjolan di dubur

    yang mengeluarkan cairan nanah dan berbau serta mengeluh keluarnya

    darah saat B"B. 1asien menduga hemorrhoid.

    E. R%a7at Peng',atan

    $ahun 669, setelah terdiagnosis DM diresepkan oleh dokter

    Metformin dan #aptopril serta diberikan menu diet.

    )etelah mengalami drop, obat DM diganti menjadi Diamicron.

    1ada tahun 6(6/, obat hipertensi diganti dan ditambah menjadi

    #anderin, "dalat, dan "ptor.

    1ada tahun 64, obat kembali diganti menjadi Diaformin 8untuk

    DM:, "dalat, dan #anderin 8untuk hipertensi:.

    )etelah jatuh, pasien sempat berobat ke tukang urut namun tidak

    mengalami perbaikan. Kemudian berobat ke alternatif dan diberikan

    obat pil macam dan obat seduh yang diminum kali sehari, siang

    dan malam. )etelah itu, pasien merasa baikan dan dapat berjalan

    sedikit.

    )etelah mengeluh terdapat benjolan yang mengeluarkan cairan, anak

    pasien memberikan 1aracetamol, De. Kasus

    A. I/ent%tas Pas%en

    *ama & 1 "

    $empat;tanggal lahir & @ombong, 4 "pril 747

    sia & %9 tahun

    "lamat &

    1ekerjaan & 1ensiunan Departemen $enaga Kerja

    B. R%a7at Pen7ak%t Dahulu

    37

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    38/45

    "sam urat T nyeri sendi dan nyeri saat berjalan.

    $erkadang tensi tinggi saat sedang banyak pikiran.

    8. R%a7at Pen7ak%t $eluarga

    "dik pasien menderita hipertensi.

    D. R%a7at Pen7ak%t #ekarang

    Kadar asam urat masih sering tinggi, walau tidak lagi memberikan

    gejala.

    E. R%a7at Peng',atan

    $idak mengkonsumsi obat untuk asam urat

    . R%a7at $e,%sasaan

    1asien menyukai makanan yang berpotensi meningkatkan asam urat

    seperti daging kambing, jeroan, dan sayuran hijau.

    Peranan keluarga /alam meng',at% &en7ak%t &as%en0

    )emua individu dengan diabetes mellitus harus berusaha mencapai kadar

    glukosa darah mendekati normal. paya yang dilakukan untuk mengendalikan

    kadar gula darah dalam rentang normal, dipengaruhi oleh berbagai faktor, di

    antaranya tingkat pengetahuan, sosial ekonomi dan fasilitas layanan yang tersedia

    termasuk perawatan mandiri pasien di rumah.

    1eran keluarga sangat dibutuhkan untuk meminimalisir dampak dari

    penyakit DM. 1engaturan pola makan, aktifitas sehari(hari dan olahraga,

    pengobatan yang teratur serta menghindari stress merupakan hal(hal yang perlu

    diperhatikan dalam menjaga atau mengontrol kondisi pasien dan menurunkan

    resiko terjadinya komlikasi.

    1eran keluarga dalam membantu menjaga kondisi pasien sudah baik,

    terlihat saat melakukan kunjungan, KK memperhatikan dan menemani pasien baik

    saat di rumah maupun saat pasien dirawat di rumah sakit saat dilakukan tindakan

    pada luka di dubur pasien."nak pasien pun ikut berperan dalam menjaga pasien serta membantu

    pasien dalam perawatan luka seperti mencuci dubur dengan sabun tiap sehabis

    B"B dan mengganti perban < sehari. )elain itu, pengawasan terhadap konsumsi

    obat telah dilakukan dengan baik.

    1eran lainnya ialah dengan mengontrol pola makan pasien, mengingatkan

    waktu minum obat, mengecek gula darah sewaktu sehingga gula darah pasien

    dapat dikontrol dengan baik.

    38

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    39/45

    1asien dan keluarga memiliki kesadaran untuk memeriksakan diri secara

    tepat dan tidak menunda penyakit sampai parah. Keadaan sosialisasi pasien

    dengan kerabat masyarakat sekitar cukup baik. 5al ini dapat menjadi salah satu

    faktor positif bagi kesehatan pasien.

    Pen%la%an $emam&uan Mengatas% Masalah :$'&%ng $eluarga;

    1enilaian kemampuan mengatasi masalah secara keseluruhan dan

    kemampuan adaptasi dengan skala&

    77 & tidak dapat dinilai.

    & tidak ada partisipasi, menolak, tidak ada penyelesaian walaupun

    sarana tersedia

    & partisipasi keluarga hanya berupa keinginan saja karena tidak

    mampu, tidak ada sumber, penyelesaian sepenuhnya dilakukan

    oleh orang lain;dokter;pelayanan kesehatan

    / & ada keinginan untuk penyelesaian, terdapat sumber namun perlu

    penggalian yang belum dimanfaatkan, hanya sedikit atas partisipasi

    keluarga dan sebagian besar masih dilakukanprovider.

    4 & penyelesaian hampir seluruhnya oleh keluarga dengan sedikit

    petunjuk dari orang lain ; dokter ; pelayanan kesehatan

    9 & dapat diselesaikan sepenuhnya oleh pasien dan keluarganya

    Ta,el 3.2. Pen%la%an $emam&uan Mengatas% Masalah :$'&%ng $eluarga;

    *

    oMasalah !encana >ntervensi 5asil

    *ilai Koping

    "wal "khir

    Mengobati luka

    pada dubur istri

    Memintakan surat 1ada kunjungan pertama

    luka belum diobati, pasien

    / 9

    39

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    40/45

    KK sehingga

    dapat

    mengurangi rasa

    nyeri yang

    dirasakan istri

    KK

    rujukan tindakan

    Memberi

    penjelasan sertaedukasi mengenai

    DM dan

    komplikasinya

    hanya minum analgetik.

    1ada saat kunjungan

    kedua istri KK berada dirumah sakit menjalani

    perawatan pasca operasi

    luka di duburnya.

    / 1ada saat kunjungan

    ketiga istri KK sudah

    pulang ke rumah dan

    kondisi luka sudah

    membaik.

    Menjaga

    higienitas luka

    dan mencegah

    timbulnya luka

    pada pasien

    Memotivasi

    keluarga serta

    pasien untuk

    menjaga

    kebersihan luka

    pasca tindakan

    pada pasien serta

    memotivasi

    kelurga untuk

    memperhatikan

    kondisi pasien

    supaya terhindar

    dari luka baru

    Keluarga memahami kondisi

    yang dialami pasien, bertindak

    langsung dalam menjaga

    kebersihan luka 8mencuci

    dubur dengan sabun setiap

    selesai B"B dan mengganti

    perban < sehari:, serta

    memperhatikan berbagai faktor

    yang mungkin berperan dalam

    timbulnya luka baru.

    / 9

    / Mencegah dan

    meluruskan

    kesalahpahaman

    pasien mengenai

    obat(obat yang

    dikonsumsinya

    Meyakinkan dan

    meluruskan

    kesalahpahaman

    pasien mengenai

    obat yang telah

    diresepkan dokter,

    terutama mengenai

    1asien masih belum mengikuti

    beberapa anjuran;aturan dalam

    meminum obat yang telah

    diresepkan dokter.

    *amun, setelah dijelaskan dan

    diyakinkan kembali, pasien

    / 4

    40

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    41/45

    waktu minum

    obat.

    bersedia untuk mengikuti

    aturan.

    4 Membuat

    keluarga

    mengetahui

    mengenai obat

    steroid

    Meyakinkan

    keluarga, terutama

    pasien, mengenai

    bahayanya

    konsumsi obat

    steroid terlebih

    pada pasien DM.

    >stri KK sudah berhenti

    meminum obat yang diberikan

    pada pengobatan alternatif.

    / 4

    9 Kepala keluarga

    dan istri

    memiliki pola

    makan yang

    sehat dan sesuai

    dengan

    kebutuhan

    masing(masing

    Edukasi pola

    makan dengan

    memberi contoh

    makanan yang

    boleh dan tidak

    boleh dimakan

    >stri KK

    paya pengendalian pola

    makan sudah baik, istri KK

    sudah mengurangi konsumsi

    karbohidrat, makanan yang

    asin, berlemak dan manis.

    @D) 5(& % mg;dH

    @D) 5(/& 9% mg;dH

    KK

    / 9

    41

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    42/45

    "sam urat 5(& %,

    mg;dH

    "sam urat 5(/& 4,%

    mg;dH

    $otal koping9;9?

    /

    /;9?

    4,%

    Kesan dari kemampuan penyelesaian masalah awal dalam keluarga adalah

    / yaitu ada keinginan untuk penyelesaian, terdapat sumber namun perlu

    penggalian yang belum dimanfaatkan, hanya sedikit atas partisipasi keluarga dan

    sebagian besar masih dilakukan provider. 1ada akhir studi dilakukan penilaian

    kembali kemampuan keluarga menyelesaikan masalahnya. *ilai akhir koping

    keluarga yang didapat adalah 9, dimana dapat diselesaikan sepenuhnya oleh

    pasien dan keluarganya.

    Has%l Inter9ens%

    . Huka yang diduga fistula pada dubur istri KK sudah dilakukan tindakan

    8operasi: sehingga kondisi luka istri KK sudah membaik.

    . "nak pasien sudah mengerti dan ikut berperan dalam merawat dan

    menjaga higenitas luka seperti membantu mencuci dubur dengan sabun

    setiap sehabis B"B dan mengganti perban < sehari.

    /. )etelah diberi edukasi mengenai obat(obatan yang diminum pasien, pasien

    sudah mengerti adanya kesalahan dan kekeliruan dalam pemahaman waktu

    minum obat, khususnya obat DM. *amun pasien belum sepenuhnya

    mengikuti aturan, masih ada beberapa aturan yang belum diikuti dalam

    meminum obat.

    4. Efek dari posisi dekubitus pasien sudah dapat diminimalisir karena pasien

    sudah mengerti cara dan pentingnya mobilisasi.

    9. Konsumsi obat dari pengobatan alternatif, yang diduga merupakan obat

    steroid sudah dihentikan oleh istri KK.

    %. $ekanan darah KK dan istri KK dalam batas normal.

    . Kadar asam urat KK sudah dalam batas normal.

    42

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    43/45

    E9aluas% Has%l Inter9ens%

    Masih sulitnya menyarankan agar pasien meminum obat sesuai dengan

    aturan yang telah dijelaskan.

    >stri KK sudah menghentikan konsumsi obat alternatif yang diduga

    steroid, namun beliau mengaku terkadang masih mengkonsumsi obat

    tersebut jika sakit pada kakinya kambuh.

    43

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    44/45

  • 7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19

    45/45

    DATAR PU#TA$A

    . Brashers 2.H. "plikasi Klinis 1atofisiologi 1emeriksaan Manajemen.

    Ed. .3akarta & 1enerbit Buku Kedokteran E@#' 66.

    . 1rice ).", +ilson HM, editors. 1atofisiologi Konsep Klinis 1roses(proses

    1enyakit. 3akarta& 1enerbit Buku Kedokteran E@#' 669.

    /. 5arrison. 1rinsip(1rinsip >lmu 1enyakit Dalam. Ed./. 3akarta & 1enerbit Buku

    kedokteran E@#' 666.

    4. )udoyo "ru +, )etiyohadi Bambang, "lwi >drus, et al. Buku "jar >lmu

    1enyakit Dalam. Ed.4. 3ilid >>>. 3akarta & 1usat 1enerbitan Departemen >lmu1enyakit Dalam 0K>' 66%.