fix referat sepsis anestesi
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 Fix Referat Sepsis Anestesi
1/35
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sepsis adalah penyebab tersering di perawatan pasien di unit perawatan intensif.
Sepsis hampir diderita oleh 18 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya. Insidennya
diperkirakansekitar 50-95 kasus diantara 100.000 populasi dengan peningkatan sebesar
9 tiap tahunnya. Syok akibat sepsis merupakan penyebab kematian tersering di unit
pelayananintensif di !merika Serikat "!S#. $enelitian epidemiologi sepsis di !S
menyatakaninsiden sepsis sebesar %&1.000 populasi yang meningkat lebih dari 100 kali
lipat berdasarkanumur "0'(&1.000 pada anak-anak' sampai ()'(&1.000 pada kelompok
umur * 85 tahun#. !ngka perawatan sepsis berkisar antara ( sampai 11 dari total
kunjungan I+,. !ngka kejadian sepsisdi Inggris berkisar 1) dari total kunjungan
I+,. Insidens sepsis di !ustralia sekitar 11 tiap1.000 populasi. Sepsis berat terdapat
pada %9 diantara pasien sepsis. !ngka kematian sepsis berkisar antara (5 - 80
diseluruh dunia tergantung beberapa faktor seperti umur' jenis kelamin'ras' penyakit
penyerta' riwayat trauma paru akut' sindrom gagal napas akut' gagal ginjal dan jenis
infeksinya yaitu nosokomial' polimikrobial atau jamur sebagai penyebabnya.
Sepsis dapat mengenai berbagai kelompok umur' pada dewasa' sepsis umumnya
terdapat pada orang yang mengalami immunoompromised yang disebabkan karena
adanya penyakit kronik maupun infeksi lainnya. ortalitas sepsis di negara yang sudah
berkembang menurun hingga 9 namun' tingkat mortalitas pada negara yang sedang
berkembang seperti Indonesia.
Sepsis merupakan respons sistemik terhadap infeksi dimana pathogen atautoksindilepaskan ke dalam sirkulasi darah sehingga terjadi akti/itas proses inflamasi
"infeksi dan inflamasi#. Sepsis dibagi dalam derajat Systemi Inflammatory esponse
Syndrome "SIS# sepsis ' sepsis berat' sepsis dengan hipotensi' dan syok septik.
Infeksi dapat disebabkan oleh /irus' bakteri' fungi atau riketsia. espon sistemik
dapatdisebabkan oleh mikroorganisme penyebab yang beredar dalam darah atau hanya
disebabkanproduk toksik dari mikroorganisme atau produk reaksi radang yang berasal
dari infeksi loal.
1
-
7/21/2019 Fix Referat Sepsis Anestesi
2/35
Sepsis merupakan proses infeksi dan inflamasi yang kompleks dimulai dengan
rangsangan endo atau eksotoksin terhadap sistem imunologi' sehingga terjadi akti/asi
makrofag'sekresi berbagai sitokin dan mediator' akti/asi komplemen dan netrofil'
sehingga terjadidisfungsi dan kerusakan endotel' akti/asi sistem koagulasi dan
trombosit yang menyebabkangangguan perfusi ke berbagai jaringan dan
disfungsi&kegagalan organ multipel.2leh karena itu' sangatlah penting untuk dapat
memahami Sepsis dan Syok Sepsis mulaidari definisi' penyebab hingga
penatalaksanaannya
2
-
7/21/2019 Fix Referat Sepsis Anestesi
3/35
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 DEFINISI
Sepsis adalah kumpulan gejala sebagai manifestasi respon sistemik "systemi
inflammatory response sindrom & SIS # terhadap infeksi. espon inflamasi sistemik
adalah keadaan yang melatarbelakangi sepsis. espon ini tidak hanya disebabkan oleh
adanya bakteremia' tetapi juga oleh sebab lain.
3apat dikatan sepsis bila terdapat SIS "systemi inflammatory response
sindrom# ditambah dengan infeksi yang diketahui " ditemukan dengan biakan positif
terhadap organisme daritempat tersebut#.
Sepsis adalah suatu sindroma klinik yang terjadi oleh karena adanya respon
tubuh yangberlebihan terhadap rangsangan produk mikroorganisme. 3itandai dengan
panas' takikardia'takipnea' hipotensi dan disfungsi organ berhubungan dengan
gangguan sirkulasi darah.Sepsis sindroma klinik yang ditandai dengan
4yperthermia&hypothermia "*%8+6 7%5')+#
ahypneu "respiratory rate *(0&menit#
ahyardia "pulse *100&menit#
*10 ell immature
Suspeted infetion
erminology dalam sepsis menurut !merian +ollege of +hest$hysiians&soiety of
+ritial +are ediine onsensus +onferene +ommittee +ritial +are ediine'
199(
Infeksi' enomena mirobial yang ditandai dengan munulnya respon
inflamasiterhadap munulnya & in/asi mikroorganisme ke dalam jaringantubuhyang steril.
:akteriemia ' unulnya atau terdapatnya bakteri di dalam darah.
SIS "Systemi Inflamatory esponse Syndrome#
espon inflamasi seara sistemik yang dapat disebabkan oleh bermaam kondisi
klinis yang berat.
Sepsis sistemik espon terhadap infeksi yang disebabkan oleh adanya sumber
infeksi yang jelas
3
-
7/21/2019 Fix Referat Sepsis Anestesi
4/35
Se/ere Sepsis
;eadaan sepsis dimana disertai dengan disfungsi organ' hipoperfusi atauhipotensi.
4ipoperfusi atau gangguan perfusi mungkin juga disertaidengan asidosis laktat'
oliguria' atau penurunan status mentas seara mendadak.
Shok sepsis
Sepsis yang menyebabkan kondisi syok' dengan hipotensi walaupun telah dilakuakn
resusitasi airan. Sehubungan terjadinya hipoperfusi juga bisa menyebabkan asidosis
laktat' oliguria atau penurunan status mental seara mendadak. $asien yang
mendapatkan inotropik atau /asopressor mungkin tidak tampaka hipotensi walaupun
masih terjadi gangguan perfusi.
Sepsis Indue 4ipotension
;ondisi dimana tekanan darah sistolik 790mm4g atau terjadi penurunan sistolik
*
-
7/21/2019 Fix Referat Sepsis Anestesi
5/35
II.3 ETIOLOGI
Infeksi dapat disebabkan oleh /irus' bakteri' fungi atau riketsia. espon sistemik
dapatdisebabkan oleh mikroorganisme penyebab yang beredar dalam darah atau hanya
disebabkan produk toksik dari mikroorganisme atau produk reaksi radang yang berasal
dari infeksi lokal"anonim' (008#.,mumnya disebabkan kuman gram negatif.
Insidensnya meningkat' antara lain karenapemberian antibiotik yang berlebihan'
meningkatnya penggunaan obat sitotoksik dan imunosupresif' meningkatnya frekuensi
penggunaan alat-alat in/asi/e seperti kateter intra/askuler' meningkatnya jumlah
penyakit rentan infeksi yang dapat hidup lama' serta meningkatnya infeksi yang
disebabkan organisme yang resisten terhadap antibioti.
II.4 PATOFISIOLOGI
:aik bakteri gram positif maupun gram negatif dapat menimbulkan sepsis. $ada
bakteri gramnegatif yang berperan adalah lipopolisakarida "?$S#. Suatu protein di
dalam plasma' dikenaldengan ?:$ " ?ipopolysaharide binding protein# yang disintesis
oleh hepatosit' diketahuiberperan penting dalam metabolisme ?$S. ?$S masuk ke
dalam sirkulasi' sebagian akan diikatoleh faktor inhibitor dalam serum seperti
lipoprotein' kilomikron sehingga ?$S akan dimetabolisme. Sebagian ?$S akan
berikatan dengan ?:$ sehingga memperepat ikatan dengan+31
-
7/21/2019 Fix Referat Sepsis Anestesi
6/35
memproduksi sitokin proinflamasi yang berlebih "+alandra' (00%#. $eran Sitokin pada
Sepsis ediator inflamasi merupakan mekanisme pertahanan pejamu terhadap infeksi
dan in/asi mikroorganisme. $ada sepsis terjadi pelepasan dan akti/asi mediator
inflamasi yang berlebih'yang menakup sitokin yang bekerja lokal maupun sistemik'
akti/asi netrofil' monosit makrofag' sel endotel' trombosit dan sel lainnya' akti/asi
kaskade protein plasma seperti komplemen' pelepasan proteinase dan mediator lipid'
oksigen dan nitrogen radikal. Selain mediator proinflamasi' dilepaskan juga mediator
antiinflamasi seperti sitokin antiinflamasi'reseptor sitokin terlarut' protein fase akut'
inhibitor proteinase dan berbagai hormon ">idodo'(00idodo' (00
-
7/21/2019 Fix Referat Sepsis Anestesi
7/35
II.5 LASIFIASI BE!DASA! SUMBE! INFESI
!:?D 1
"en#$ Se%$#$ S&'(er In)ek$#
S! Sepsis Sepsis yang disebabkan oleh bakteri Staphyloous aureus yang resisten terhadap
ethiillin
BD Sepsis Sepsis yang disebabkan oleh jenis bakteri Dnteroous yang resisten terhadap /anomyin
Ur*$e$%#$ Sepsis yang berasal dari infeksi saluran kening " biasanya < minggu setelah kelahiran #
>ound Sepsis Sepsis yang berasal dari infeksi luka
Ne*natal Se%$#$ Sepsis yang terjadi pada bayi baru lahir "biasanya < minggu setelah kelahiran#
Se%$#$ A(*rt#*n !borsi yang disebabkan oleh infeksi dengan sepsis pada ibu
II.+ FATO! !ESIO
jenis kelamin laki-laki'
aat imun didapat atau kongenital galaktosemia "Dsherihia oli#'
pemberian besi intramuskular "Dsherihia oli#'
anomali kongenital "saluran kening asplenia' myelomeningokel' saluran sinus#' amfalitis dan kembar "terutama kembar dua dari janin yang terinfeksi#
prematuritas
II., GE"ALA LINIS
:ila ada pasien dengan gejala klinis berupa panas tinggi' menggigil' tampak
toksik'takikardia' takipneu' kesadaran menurun dan oliguria harus diurigai terjadinya
sepsis"tersangka sepsis#.$ada keadaan sepsis gejala yang nampak adalah gambaran
klinis keadaan tersangkasepsis disertai hasil pemeriksaan penunjang berupa lekositosis
atau lekopenia' trombositopenis' granulosit toksik' hitung jenis bergeser ke kiri' +$
"E#' ?D3 meningkat dan hasil biakan kuman penyebab dapat "E# atau "-#.;eadaan syok
sepsis ditandai dengan gambaran klinis sepsis disertai tanda-tanda syok "nadi epat dan
lemah' ekstremitas puat dan dingin' penurunan produksi urin' dan penurunan tekanan
darah#.Aejala syok sepsis yang mengalami hipo/olemia sukar dibedakan dengan syok
hipo/olemia "takikardia' /asokonstriksi perifer' produksi urin 7 0'5 &kg::&jam'
7
-
7/21/2019 Fix Referat Sepsis Anestesi
8/35
tekanan darah sistolik turun dan menyempitnya tekanan nadi#. $asien-pasien sepsis
dengan /olume intra/askuler normal atau hampir normal' mempunyai gejala takikardia'
kulit hangat' tekanan sistolik hampir normal' dan tekanan nadi yang melebar
II.- DE!A"AT SEPSIS
1.Systemi Inflammatory esponse Syndrome "SIS#' ditandai dengan gejala sebagai
berikut
a# 4yperthermia&hypothermia "*%8'%+6 7%5')+#
b# akipnea "resp *(0&menit#
# ahyardia "nadi *100&menit#
d# ?eukositosis *1(.000&mm atau ?eukopenia 7
-
7/21/2019 Fix Referat Sepsis Anestesi
9/35
takikardia dengankeadaan hiperdinamik' /asodilatasi perifer' instabilitas tempratur' dan
perubahan keadaanmental. ;eadaan seperti ini penting di perhatikan pada seperti pada
wanita G wanita dengan resiko tinggi seperti pyelonefritis' korioamnionitis'
endometritis' abortus septik' atau telah menjalani prosudur operasi emergensi. 3iagnosa
dan penanganan awal ini sangat menentukankeberhasilan hidup pasien.anda yang
tampak tergantung dari fase syok septik dan tipe kerusakan organ yang terjadi'tetapi
hipotensi selalu ditemukan. ;ebanyakan pasien mengalami peningkatan temperatur dan
lekosit ' tetapi pada beberapa pasien terjadi penurunan temperatur dan kadar leukosit
dibawah normal. Sebagai akibat dari keadaan hiperdinamik jantung' terjadi gejalagejala
pada jantung seperti iskemia' gagal jantung kiri' atau aritmia. ;onsekuansi klinik dari
3I+adalah perdarahan' trombosis dan hemolisis mikroangiopati. ;arena pada syok
sepsis potensi terjadinya disfungsi ginjal dan hipo/ulemia' manifestasi klinik dapat
berupa oligouria' hematuria dan proteinuria. 3alam hal membantu menegakkan
diagnosa sepsis atau syok septik' selain melalui pemeriksaan fisik' juga diperlukan
pemeriksaan rongen dan kultur. 3ua kuman yang sangat/irulen dengan angka mortalitas
yang tinggi adalah Streptokokus pyogens " group !streptokokus # dan +lostridium
Sordeli
!#aat
enentukan apakah infeksi berasal dari komunitas atau nosokomial' dan apakah
pasienimmunoompromise. :eberapa tanda terjadinya sepsis meliputi
1# 3emam atau tanda yang tidak terjelaskan disertai keganasan atau instrumentasi
(# 4ipotensi' oliguria' atau anuria
%# akipnea atau hiperpnea' hipotermia tanpa penyebab yang jelas
-
7/21/2019 Fix Referat Sepsis Anestesi
10/35
arteri' elektrokardiogram'dan rontgen dada. :iakan darah' sputum' urin' dan tempat lain
yang terinfeksi harus dilakukan.emuan awal lain ?eukositosis dengan shift kiri'
trombositopenia' hiperbilirubinemia' danproteinuria. 3apat terjadi leukopenia. !danya
hiper/entilasi menimbulkan alkalosis respiratorik.$enderita diabetes dapat mengalami
hiperglikemia. ?ipida serum meningkat. Selanjutnya' trombositopenia memburuk
disertai perpanjangan waktu trombin' penurunan fibrinogen' dan keberadaan 3-dimer
yang menunjukkan 3I+. !Hotemia dan hiperbilirubinemia lebihdominan.
!minotransferase meningkat. :ila otot pernapasan lelah' terjadi akumulasi laktat
serum.!sidosis metabolik terjadi setelah alkalosis respiratorik. 4iperglikemia diabetik
dapat menimbulkanketoasidosis yang memperburuk hipotensi .
!:?D (
http&&www.sribd.om&do&)((1=(%)&Sepsis-$pt
!:?D %. 3iagnosti +riteria for Sepsis
In)et#*n 0*&'ente0 *r $&$%ete0 an0 $*'e *) t6e )*ll*#ng7
10
SI!S SEPSIS SE8E!E SEPSIS SEPSIS SHO9
3enyut jantung
*90 detak per
menit waktu
istirahat
emperature
tubuh tinggi
"*100.:+s di dalam
airan normal
tubuh'
rontgen
abdominal yang
abnormal atau +
san'
rontgen dada
abnormal "+J#
adanya
disfungsi
organ'
!danya
hipoperfusi
dan
hipotensi
refraktori pada
arteri
menyebabkan
hipotensi atau
hipoperfusi
kadar laktat
serum *
H%*t6er'#a ;*re te'%erat&re ? 3+=9>
Heart rate < @'#n1 *r '*re t6an t* $ 0 a(*:e t6e n*r'al :al&e )*r ageTa6%nea
Altere0 'ental $tat&$
S#gn#)#ant e0e'a *r %*$#t#:e )l (alane ;< 2 'L@kg *:er 24 6r>
H%ergle'#a ;%la$'a gl&*$e < 14 'g@0L *r ,., ''*l@L> #n t6e a($ene *)
0#a(ete$
In)la''at*r :ar#a(le$
Le&k*t*$#$ ;B9 *&nt < 12 C L1>
Le&k*%en#a ;B9 *&nt ? 4 C L1>
N*r'al B9 *&nt #t6 greater t6an 1 #''at&re )*r'$
Pla$'a 9reat#:e %r*te#n '*re t6an t* $ 0 a(*:e t6e n*r'al :al&e
Pla$'a %r*al#t*n#n '*re t6an t* $ 0 a(*:e t6e n*r'al :al&e
He'*0na'# :ar#a(le$
Arter#al 6%*ten$#*n ;SBP ? '' Hg MAP ? , '' Hg *r an SBP 0erea$e < 4
'' Hg #n a0<$ *r le$$ t6an t* $0 (el* n*r'al )*r age>
Organ 0$)&nt#*n :ar#a(le$
Arter#al 6%*e'#a ;Pa*2@F# *2 ? 3>
A&te *l#g&r#a ;&r#ne *&t%&t ? .5 'L@kg@6r )*r at lea$t 2 6r$ 0e$%#te a0e&ate )l
re$&$#tat#*n>
9reat#n#ne #nrea$e < .5 'g@0L *r 44.2 C '*l@L
9*ag&lat#*n a(n*r'al#t#e$ ;IN! < 1.5 *r aPTT < + $>
Ile&$ ;a($ent (*el $*&n0$>
T6r*'(*t*%en#a ;%latelet *&nt ? 1 CL1>
H%er(#l#r&(#ne'#a ;%la$'a t*tal (#l#r&(#n < 4 'g@0L *r , C '*l@L>
T#$$&e %er)&$#*n :ar#a(le$
H%erlatate'#a ;< 1 ''*l@L>
Derea$e0 a%#llar re)#ll *r '*ttl#ng>:+ K white blood ell6 S:$ K systoli blood pressure6 !$ K mean arterial pressure6
I@ K international normaliHed ratio6 a$ K ati/ated partial thromboplastin time.
3iagnosti riteria for sepsis in the pediatri population are signs and symptoms of inflammation plus infetion with hyper- or
hypothermia "retal temperature * %8.5 or 7 %5 +#' tahyardia "may be absent in hypothermi patients#' and at least one of the
following indiations of altered organ funtion altered mental status' hypoFemia' inreased serum latate le/el' or bounding
pulses.!dapted from ?e/y ink $' arshall L+' et al (001 S++&DSI+&!++$&!S&SIS International Sepsis 3efinitions
+onferene. +rit +are ed (00%6 %11(50G1(5).
!:?D
-
7/21/2019 Fix Referat Sepsis Anestesi
12/35
Se/ere sepsis definition K sepsis-indued tissue hypoperfusion or organ dysfuntion "any of the
following thought to be due to the infetion#
Sepsis-indued hypotension
?atate abo/e upper limits laboratory normal
,rine output 7 0.5 m?&kg&hr for more than ( hrs despite adeMuate fluid resusitation
!ute lung injury with $a2(&I2( 7 (50 in the absene of pneumonia as infetion soure
!ute lung injury with $a2(&I2( 7 (00 in the presene of pneumonia as infetion soure
+reatinine * (.0 mg&d? "1=).8 N mol&?#
:ilirubin * ( mg&d? "%ell-done obser/ational studies with ontrol +s
3 "/ery low# 3owngraded ontrolled studies or eFpert opinion based on other e/idene
ators that may derease the strength of e/idene
1. $oor Muality of planning and implementation of a/ailable +s' suggesting high likelihood of bias
(. Inonsisteny of results' inluding problems with subgroup analyses
%. Indiretness of e/idene "differing population' inter/ention' ontrol' outomes' omparison#
-
7/21/2019 Fix Referat Sepsis Anestesi
13/35
4igh or moderate e/idene
"Is there high or moderate Muality
e/ideneP#
he higher the Muality of e/idene' the more
likely a strong reommendation.
+ertainty about the balane of benefits /s.
harms and burdens "Is there ertaintyP#
he larger the differene between the desirable
and undesirable onseMuenes and the ertainty
around that differene' the more likely a strong
reommendation.he smaller the net benefit and
the lower the ertainty for that benefit' the more
likely a weak reommendation
+ertainty in or similar /alues
"Is there ertainty or similarityP#
he more ertainty or similarity in /alues and
preferenes' the more likely a strong
reommendation
esoure impliations
"!re resoures worth eFpeted benefitsP#
he lower the ost of an inter/ention ompared to
the alternati/e and other osts related to
the deisionGie' fewer resoures onsumedGthe
more likely a strong reommendation.
TA(LE ,. !e*''en0at#*n$7 In#t#al !e$&$#tat#*n an0 In)et#*n I$$&e$
!. Initial esusitation
1. $rotooliHed' Muantitati/e resusitation of patients with sepsis- indued tissue hypoperfusion
"defined in this doument as hypotension persisting after initial fluid hallenge or blood latate
onentration Q < mmol&?#. Aoals during the first ) hrs of resusitation
a# +entral /enous pressure 8G1( mm 4g
b# ean arterial pressure "!$# Q )5 mm 4g
# ,rine output Q 0.5 m?&kg&hr
d# +entral /enous "superior /ena a/a# or miFed /enous oFygen saturation =0 or )5' respeti/ely
"grade 1+#.
(. In patients with ele/ated latate le/els targeting resusitation to normaliHe latate "grade (+#.
b. Sreening for Sepsis and $erformane Impro/ement
1. outine sreening of potentially infeted seriously ill patients for se/ere sepsis to allow earlier
implementation of therapy "grade 1+#.
(. 4ospitalGbased performane impro/ement efforts in se/ere sepsis ",A#.
+. 3iagnosis
1. +ultures as linially appropriate before antimirobial therapy if no signifiant delay "*
-
7/21/2019 Fix Referat Sepsis Anestesi
14/35
%. Imaging studies performed promptly to onfirm a potential soure of infetion ",A#.
3. !ntimirobial herapy
1. !dministration of effeti/e intra/enous antimirobials within the first hour of reognition of septi
shok "grade 1:# and se/ere sepsis without septi shok "grade 1+# as the goal of therapy.
(a. Initial empiri anti-infeti/e therapy of one or more drugs that ha/e ati/ity against all likely
pathogens "baterial and&or fungal or /iral# and that penetrate in adeMuate onentrations into tissues
presumed to be the soure of sepsis "grade 1:#.
(b. !ntimirobial regimen should be reassessed daily for potential deesalation "grade 1:#.
%. ,se of low proalitonin le/els or similar biomarkers to assist the liniian in the disontinuation of
empiri antibiotis in patients who initially appeared septi' but ha/e no subseMuent e/idene of
infetion "grade (+#.
-
7/21/2019 Fix Referat Sepsis Anestesi
15/35
$ertahankan tekanan darah arteripada pasien hipotensif dengan obat /asoaktif' missal
dopamin' dobutamin' dan norepinefrin.
(. 3arah harus epat dibersihkan dari mikroorganisme$erlu segera perawatan
empiri dengan antimikrobial' yang jika diberikan seara dinidapat menurunkan
perkembangan syok dan angka mortalitas. Setelah sampel didapatkandari pasien'
diperlukan regimen antimikrobial dengan spektrum akti/itas luas. :ila telah ditemukan
penyebab pasti' maka antimikrobial diganti sesuai dengan agen penyebab sepsis tersebut
"4ermawan' (00=#. Sebelum ada hasil kultur darah' diberikan kombinasi antibiotik
yang kuat' misalnyaantara golongan penisilin&peniillinase resistant peniillin dengan
gentamisin.
a# Aolongan peniillin
- $roain peniillin 50.000 I,&kg::&hari im' dibagi dua dosis
- !mpiillin
-
7/21/2019 Fix Referat Sepsis Anestesi
16/35
a. !e$&$#ta$#
erutama pada pasien sepsis berat dengan hipertensi atau syok
ujuan resusitasi pasien dengan sepsisberat atau yang mengalami hipoperfusi
dalam ) jam pertama adalah +B$8-1( mm4g' !$ *)5 mm4g' urine *0.5
ml&kg&jam dan saturasi oksigen*=0. :ila dalam ) jam resusitasi' saturasi
oksigen tidak menapai =0dengan resusitasi airan dengan +B$ 8-1( mm4g'
maka dilakukan transfusi $+ untuk menapai hematokrit *%0 dan&atau
pemberian dobutamin "sampai maksimal (0 g&kg&menit#.
3ilakukan seepat mungkin' seara intensif
1. !irway' breathing ' irulation
Aagal nafas sering terjadi dan berkembang menjadi keadaan yang buruk sehingga
diperlukan pemeriksaan yang berulang . $enurunan kesadaran adalah yang paling sering
menyebabkan obstruksi . $asien dengan refleF jalan nafas yang tidak adekuat harus
dirawat pada posisi pemulihan dan jika memungkinkan dilakukan intubasi dan /entilasi
mekanik . Lalan nafas yang bersih tidak menggambarkan pernafasan yang efektif.
(. 2ksigenasi
%. erapi airan
-
7/21/2019 Fix Referat Sepsis Anestesi
17/35
0. Tera%# a#ran
4ipo/olemia dapat terjadi karena penurunan /enous return' dehidrasi'
pendarahan dan kebooran plasma mengganggu transpor oksigen dan nutrisi
dan dapat mengakibatkan syok. 4ipo/olemia harus segera diatasi dengan airan
kristaloid "@a+l 0.9atau ringer laktat# maupun koloid.
$ada keadaan albumin rendah "7( g&d?# disertai tekanan hidrostatik melebihi
tekanan onkotik plasma' koreksi albumin perlu diberikan.
ransfusi $+ diperlukan pada keadaan perdarahan aktif atau bila kadar4b
rendah pada kondisi tertentu' seperti pada iskemia miokard danrenjatan septik.
;adar 4b yang akan diapai pada sepsis masih kontro/ersi antara 8-10 g&d?.
e. 8a$*%re$*r 0an #n*tr*%#
Sebaiknya diberikan setelah keadaan hipo/olemik teratasi dengan pemberian
airan adekuat' akan tetapi pasien masih hipotensi. Basopresor diberikan mulaidosis
rendah dan dinaikkan "titrasi# untuk menapai !$ )0 mm4g atau tekanan darah
sistolik 90mm4g. 3apat dipakai dopamine *8g&kg&menit' norepinefrin 0.0%-
1.5g&kg&menit' phenylepherine 0.5 - 8g&kg&menit atau epinefrin 0.1 - 0.5g&kg&menit.
Inotropik dapat digunakan dobutamine (- (8 g&kg&menit' dopamine %- 8
g&kg&menit' epinefrin 0.1- 0.5 g&kg&menit atau fosfodiesterase inhibitor "amrinone dan
milrinone#. :ikarbonat Seara empirik bikarbonat diberikan bila p4 7=.( atau serum
bikarbonat 79mDM&? dengan disertai upaya untuk memperbaiki keadaan hemodinamik.
). D#$)&ng$# renal ak#(at gangg&an %er)&$# *rgan.
:ila pasien hipo/olemik&hipotensi' segeradiperbaiki dengan pemberian airan
adekuat' /asopresor dan inotropik biladiperlukan. 3opamin dosis renal "1-
%g&kg&menit# seringkali diberikan untuk mengatasi gangguan fungsi ginjal pada sepsis'
namun seara e/idene based belum terbukti. Sebagai terapi pengganti gagal ginjal akut
dapat dilakukanhemodialisis maupun hemofiltrasi kontinu.
17
-
7/21/2019 Fix Referat Sepsis Anestesi
18/35
g. N&tr#$# Pa0a 'eta(*l#$'e gl&k*$a tera0# %en#ngkatan %r*0&k$#
;gl#k*l#$#$gl&k*ne*gene$#$>' ambilan dan oksidasinya pada sel' peningkatan produksi
danpenumpukan laktat dan keenderungan hiperglikemia akibat
resistensi insulin. Selain itu terjadi lipolisis' hipertrigliseridemia dan proses katabolisme
protein. $ada sepsis' keukupan nutrisi kalori "asam amino#' asam lemak' /itamin
danmineral perlu diberikan sedini mungkin.
6. *ntr*l g&la 0ara6.
erdapat penelitian pada pasien I+,' menunjukkan terdapat penurunan
mortalitas sebesar 10.)-(0.( pada kelompok pasien yang diberikan insulin untuk
menapaikadar gula darah antara 80-110 mg&d? dibandingkan pada kelompok dimana
insulin baru diberikan bila kadar gula darah *115 mg&d?.
@amun apakah pengontrolan gula darah tersebut dapat diaplikasikan dalam praktek
I+,' masih perlu die/aluasi' karena ada risiko hipoglikemia.
#. Gangg&an k*ag&la$#.
$roses inflamasi pada sepsis menyebabkan terjadinya gangguan koagulasi
dan3I+ "konsumsi faktor pembekuan dan pembentukan mikrotrombus di sirkulasi#.
$ada sepsis berat dan renjatan' terjadi penurunan akti/itas antikoagulan dan supresi
proses fibrinolisis sehingga mikrotrombus menumpuk di sirkulasi mengakibatkan
kegagalan organ. erapi antikoagulan' berupa heparin'antitrombin dan substitusi faktor
pembekuan bila diperlukan dapat diberikan' tetapi tidak terbukti menurunkan mortalitas.
,ntuk masa mendatang pengobatan dengan antibodi monoklonal merupakan harapan
dan diharapkan dapat menurunkan biaya pengobatan dan dapat meningkatkan
efektifitas. $ada binatang perobaan pemberian @ antibody hanya efektif biladiberikan sebagai profilak. Suatu studi preklinik dengan antibodi +:000) dan @
antibodi lainnya dapat digunakan sebagai profilak danmungkin juga dapat digunakan
untuk pengobatan walaupun therapeuti window-nya sempit. $emberian 4!-1! 4uman
monolonal antibody sebaiknya dipertimbangkan pada pasien sepsis yang penyebabnya
diurigai bakteri Aram negati/e' terutama pada sumber infeksi saluran erna dan saluran
kemih yang sering disebabkan kuman Aram negatif "ansjoer' (001#.
18
-
7/21/2019 Fix Referat Sepsis Anestesi
19/35
. *rt#k*$ter*#0.
4anya diberikan dengan indikasi insufisiensi adrenal. 4idrokortison dengan
dosis 50 mg bolus IB
-
7/21/2019 Fix Referat Sepsis Anestesi
20/35
!lgoritme berbasis waktu ini dalam 1 jam pertama bertujuan untuk mengembalikan dan
mempertahankan denyut jantung ke nilai normal' menapai waktu pengisian kapiler 7 (
detik' serta menormalkan tekanan darah. 3ukungan oksigenasi dan /entilasi diberikan
sesuai dengan indikasi.
20
-
7/21/2019 Fix Referat Sepsis Anestesi
21/35
arget-target berikutnya diharapkan terapai dalam waktu ) jam di unit perawatan
intensif.
1. Kerangka waktu: Nol sampai dengan 5 menit pertama
3alam lima menit pertama' klinisi harus dapat mengidenfikasi pasien dengan
sepsis berat dan syok septik. Identifikasi dini sangat berhubungan dengan menurunnya
morbiditas dan mortalitas kasus sepsis berat dan syok septik. 3alam waktu lima menit
pertama ini pula seara simultan dilakukan manajeman jalan nafas "airway# dan
pernafasan "breathing#' serta pemasangan akses intra/ena "irulation#.
1.1 Identifikasi dini pasien dengan sepsis berat dan syok septik
rias demam' takikardi' dan /asodilatasi umum ditemukan pada anak dengan
tanda-tanda infeksi. Syok septik harus menjadi pertimbangan diagnosis bila trias di atas
ditemukan' disertai dengan perubahan status mental yang bermanifestasi sebagai
iritabilitas' bingung' mengantuk' hingga penurunan kesadaran yang lebih dalam. Sepsis
berat dan syok septik diketahui berhubungan dengan hipoksia jaringan yang luas.
4ipoksia pada susunan saraf pusat akan menyebabkan gangguan berupa penurunan
kesadaran. Selain itu' klinisi juga harus dapat mengidentifikasi tanda-tanda gangguan
perfusi jaringan yang disebabkan oleh disfungsi kardio/askuler pada sepsis.
Syok septik dibedakan ke dalam ( jenis' yaitu ar' $6*kdan *l0 $6*k.
ar' $6*kditandai dengan urah jantung yang tinggi' kulit yang hangat dan kering'
serta bounding pulse. Sedangkan *l0 $6*kditandai oleh urah jantung yang rendah'
kulit lembab dan dingin' serta nadi yang lemah. Stadium awal syok septik dapat dikenali
dengan ditemukannya takikardia' bounding pulse' serta gangguan kesadaran. $roduksi
urin kurang dari 1 m?&kgbb&jam.(% $ada stadium yang lebih lanjut' dapat ditemukanwaktu pemanjangan kapiler' dan pada stadium akhir ditandai dengan hipotensi
1.2 Mempertahankan jalan nafas dan pemberian terapi oksigen
anajemen jalan nafas dan pernafasan dapat dilakukan dengan mengau pada
$ediatri !d/aned ?ife Support "$!?S#' di antaranya dengan memposisikan kepala'
serta pemberian terapi oksigen.
21
-
7/21/2019 Fix Referat Sepsis Anestesi
22/35
1. Memasang akses intra!askular
$enelitian yang dilakukan oleh ;anter dkk "198)# mendapatkan bahwa usaha
pemasangan akses intra/ena perifer pada pasien anak dengan sakit kritis memerlukan
waktu rata-rata < menit %0 detik' terepat
-
7/21/2019 Fix Referat Sepsis Anestesi
23/35
jantung' produksi urin' waktu pengisian kapiler' dan derajat kesadaran. :iasanya defisit
airan ukup besar sehingga awal resusitasi memerlukan /olume airan
-
7/21/2019 Fix Referat Sepsis Anestesi
24/35
mg&kgbb&menit. 4iperglikemia dapat pula menyertai keadaan sepsis' yang didefinisikan
sebagai kadar glukosa sewaktu * 1
-
7/21/2019 Fix Referat Sepsis Anestesi
25/35
kemudian disesuaikan dengan hasil kultur. @amun pada pasien dengan neutropenia'
durasi terapi antibiotik dapat diperpanjang hingga 1< hari. ;eputusan untuk
menghentikan pemberian antibiotik bergantung pada penilaian klinis. erapi kombinasi
antimikroba dilaporkan lebih baik dibandingkan dengan monoterapi' sebagaimana
dilaporkan dari penelitian iek dkk. erapi awal antibiotik sangat kritis bagi pasien
anak dengan sepsis' seperti halnya pasien dewasa.
Kerangka waktu: 15 menit sampai &' menit berikutnya
3alam waktu 15 menit pertama' ditentukan apakah suatu syok septik responsif
atau refrakter terhadap terapi airan. Syok dinyatakan refrakter terhadap airan bila
belum menunjukkan perbaikan hemodinamika setelah mendapat terapi airan hingga
-
7/21/2019 Fix Referat Sepsis Anestesi
26/35
katekolamin dan deri/at sintetisnya' meliputi dopamin' dobutamin' epinefrin'
norepinefrin.
3opamin disarankan sebagai pilihan terapi pertama untuk pasien pediatrik
dengan hipotensi yang refrakter terhadap resusitasi airan' atau pada keadaan old
shok. 3opamin dan norepinefrin diketahui berfungsi meningkatkan tekanan darah dan
urah jantung. 3opamin lebih poten dibandingkan norepinefrin' dan lebih sering
menyebabkan takikardia. $ada dosis rendah' dopamin menyebabkan /asodilatasi
sirkulasi renal dan mesenterika. $ada dosis (-10 mikrogram&kgbb&menit' dopamin
memiliki efek inotropik positif dan kronotropik positif' sedangkan pada dosis yang lebih
tinggi menyebabkan /asokonstriksi perifer. $enelitian ?e/y dkk menemukan bahwa
populasi pasien syok septik yang resisten dengan terapi dopamine meningkatkan risiko
mortalitas. :ila syok refrakter terhadap terapi dopamin' maka diberikan epinefrin.
Dpinefrin diberikan dengan dosis 0.05- 0.% mg&kgbb&menit. $ada keadaan warm shok'
diberikan titrasi norepinefrin. @orepinefrin pada dosis 1-(0 mikrogram&menit baik
untuk meningkatkan !$' resistensi /askuler sistemik' penghantaran oksigen jaringan.
3obutamin dapat digunakan sebagai agen inotropik pada pasien dengan urah jantung
yang rendah' diberikan dengan dosis ('5G(0 mikrogram&kgbb&menit.
.2 Mempertahankan jalan nafas
3ilakukan penilaian terhadap usaha nafas pasien dan komplians paru. ;eputusan
untuk melakukan intubasi bergantung pada penilaian klinis usaha nafas pasien' adanya
hipo/entilasi' atau akibat penurunan kesadaran. Intubasi dipertimbangkan pada pasien
dengan syok refrakter disertai dengan tanda gagal nafas' penurunan kesadaran' serta
untuk pemantauan hemodinamik in/asif. Selain itu' /entilasi mekanik juga dapat
membantu mekanika sirkulasi. 3iketahui bahwa sekitar
-
7/21/2019 Fix Referat Sepsis Anestesi
27/35
mempertahankan fungsi adrenal' sehingga mempertahankan stabilitas fungsi
kardio/askuler. ;etamin untuk fungsi sedasi diberikan dengan dosis 1-( mg&kgbb i./.
;etamin juga dapat berfungsi sebagai infus analgesia dan atau sedasi untuk
mempertahankan stabilitas fungsi kardio/askuler pada saat dilakukan pemasangan
/entilasi mekanik.
$ada pasien anak dengan gagal nafas dan memerlukan /entilator' prinsip lung-
proteti/e therapy perlu diterapkan sebagaimana pada pasien dewasa. $asien dengan
!ute ?ung Injury&!ute espiratory 3istress Syndrome ditargetkan mendapat /olume
tidal ) m?&kgbb dan plateau pressure 7 %0 m 4(2' strategi permissi/e hyperapnia
untuk meminimalkan plateau pressure dan /olume tidal. $ositi/e Dnd DFpiratory
$ressure "$DD$# juga diterapkan untuk menegah kolaps al/eolar di akhir ekspirasi.
$osisi prone pada suatu penelitian multisenter didapatkan berguna untuk memperbaiki
hipoksemia.
$ Kerangka waktu: & jam berikutnya di (nit %erawatan Intensif
:ila ditemukan keadaan syok yang resisten dengan terapi katekolamin' maka
penatalaksanaan selanjutnya yaitu dengan pemberian hidrokortison. 4idrokortison
diberikan pula pada anak yang diduga atau terbukti disertai dengan insufisiensi adrenal.
$asien berisiko mengalami insufisiensi adrenal yaitu anak dengan syok septik'
sebelumnya menerima terapi steroid untuk penyakit kronis' dan anak dengan
abnormalitas adrenal atau hipofisis. :ila jelas faktor risikonya' maka disarankan
pemberian hidrokortison seara intermiten atau infus kontinu dengan dosis mulai 1-(
mg&kgbb&hari' dititrasi hingga 50 mg&kgbb&hari.
;eadaan insufisiensi adrenal ini dinyatakan bila kadar kortisol basal 7 18 g&3l
kadar punak !+4-stimulated ortisol 7 18 g&d?. $emberian hidrokortison jangkapanjang ") mg&kgbb&hari selama = hari# telah dilaporkan pada pasien dewasa' namun
pada anak masih menjadi kontro/ersi. $enelitian berupa pemberian hidrokortison
intermiten dengan dosis % mg&kgbb&hari selama = hari pada bayi dengan syok septik
resisten katekolamin didapatkan bahwa kebutuhan pemberian terapi dopamin dapat
dikurangi' namun tidak memperbaiki angka mortalitas. $enelitian multisenter di Dropa
oleh +2I+,S "+ortiosteroid herapy of Septi Shok# pada
-
7/21/2019 Fix Referat Sepsis Anestesi
28/35
syok septik' membandingkan kelompok yang diberikan terapi hidrokortison dosis
rendah dan kelompok dengan plasebo selama 5 hari. 3ari penelitian ini didapatkan tidak
ada perbedaan mortalitas di antara kedua kelompok.
$enggunaan steroid juga berpotensi terhadap kejadian kandidiasis diseminata.
;ortikosteroid dapat bermanfaat pada stadium awal dari sepsis. Sebagai alternatif bila
tidak tersedia hidrokortison maka dapat diberikan metilprednisolon %0 mg&kgbb&dosis
intra/ena atau deksametason % mg&kgbb&dosis intra/ena. $emberiannya dapat diulang