full print b5

46
7/23/2019 Full Print b5 http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 1/46 ii DAFTAR ISI DAFTAR ISI ......................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1 1.2 Tujuan ......................................................................................... 2 1.3 Manfaat ....................................................................................... 3 BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... 4 2.1  Sejarah Pendirian Bursa Efek Indonesia (BEI) .......................... 4 2.2 Prinsip Dasar Syariah, Fungsi dan Tujuan Lembaga ................. 7 2.3 Legalitas dan Struktur Organisasi .............................................. 13 2.4 Mekanisme Operasional Lembaga ............................................. 16 2.5 Strategi dan Manajemen Pengembangan Lembaga ................... 28 2.6 Strategi Peningkatan Jumlah Investor ........................................ 31 2.7  Sistem Pelaporan dan Pengawasan ............................................ 32 BAB III TEMUAN DAN ANALISIS .................................................. 34 3.1 Konsistensi Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan Prinsip-prinsip Syariah ........................................................................................ 34 3.2 Faktor-faktor Pendukung dan Kendala Pengembangan Lembaga/Produk ........................................................................ 34 3.3 Analisa Kinerja Lembaga ditinjau dari Berbagai Perspektif ...... 35 3.4 Pengembangan Organisasi ......................................................... 38 3.5 Kepentingan para Pemegang Saham / Pihak Donatur / Pelayanan / Kepuasan Pelanggan / Mitra ...................................................... 40 BAB IV SARAN DAN IDE STRATEGIS .......................................... 42 4.1  Saran-saran ................................................................................. 42

Upload: fashhan-adilla-rahman

Post on 18-Feb-2018

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 1/46

ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1

1.2 Tujuan ......................................................................................... 2

1.3 Manfaat ....................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... 4

2.1 

Sejarah Pendirian Bursa Efek Indonesia (BEI) .......................... 4

2.2 Prinsip Dasar Syariah, Fungsi dan Tujuan Lembaga ................. 7

2.3 Legalitas dan Struktur Organisasi .............................................. 13

2.4 Mekanisme Operasional Lembaga ............................................. 16

2.5 Strategi dan Manajemen Pengembangan Lembaga ................... 28

2.6 Strategi Peningkatan Jumlah Investor ........................................ 31

2.7 

Sistem Pelaporan dan Pengawasan ............................................ 32

BAB III TEMUAN DAN ANALISIS .................................................. 34

3.1 Konsistensi Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan Prinsip-prinsip

Syariah ........................................................................................ 34

3.2 Faktor-faktor Pendukung dan Kendala Pengembangan

Lembaga/Produk ........................................................................ 34

3.3 Analisa Kinerja Lembaga ditinjau dari Berbagai Perspektif ...... 35

3.4 Pengembangan Organisasi ......................................................... 38

3.5 Kepentingan para Pemegang Saham / Pihak Donatur / Pelayanan /

Kepuasan Pelanggan / Mitra ...................................................... 40

BAB IV SARAN DAN IDE STRATEGIS .......................................... 42

4.1 

Saran-saran ................................................................................. 42

Page 2: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 2/46

iii

4.2 Ide Strategis ................................................................................ 42

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 44

Page 3: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 3/46

1

BAB I

PENDAHULUAN

4.1 

Latar Belakang

Bursa efek merupakan tempat pertemuan antara penawaran dan

 permintaan modal atau antara pihak yang memiliki modal dan yang

membutuhkan modal.1 

Menurut UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995, bursa efek adalah

 pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana

untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain

dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka,

Bursa efek berperan sebagai lembaga yang menyediakan fasilitas

sistem pasar untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek antara

 berbagai perusahaan atau perorangan yang mempunyai tujuan

memperdagangkan efek perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa

efek.2

  Penyelenggara bursa efek di Indonesia adalah PT. Bursa EfekIndonesia (disingkat BEI, atau  Indonesia Stock Exchange  (IDX))

merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ)

dengan Bursa Efek Surabaya (BES). Demi efektivitas operasional dan

transaksi, Pemerintah memutuskan untuk menggabungkan Bursa Efek

Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar

obligasi dan derivatif. Bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi

 pada 1 Desember 2007.3 

1 Muhamad Nafk HR. “Bursa Efek dan Investasi Syariah” (Jakarta : Serambi, 2009),hlm.25-26 2 Heri Sudarsono. “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Yogyakarta : EKOHISIA, 2008) hlm

191.3

 “Bursa Efek Indonesia”  diakses tanggal 6 November 2015 dari http://id.wikipedia.org/wiki/ Bursa_Efek_Indonesia

Page 4: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 4/46

2

Umat Islam menghadapi kendala untuk melibatkan diri dalam

investasi di bursa efek konvensional karena masih banyak perusahaan go

 public (emiten) masih melakukan aktivitas ekonomi yang dilarang oleh

syariah. Misalnya, perusahaan itu menerbitkan obligasi sistem bunga,

saham preferen, atau memproduksi, memperdagangkan, dan

mendistribusikan barang haram, surat utang dengan sistem ribawi, atau

melakukan aktivitas yang merusak lingkungan dan sebagainya.4 

 Namun, kekhawatiran umat Islam untuk berinvestasi di pasar

modal dijawab oleh berbagai pihak untuk mendukung didirikanya pasar

modal yang berbasiskan syariah, Dukungan tersebut berasal dari

 pemerintah, bursa efek, sekuritas, emiten dan MUI. Dimulai sejak tahun

1997 diterbitkannya Reksadana Syariah, disusul dengan dengan

 peluncuran Jakarta Islamic Index pada tahun 2000, Fatwa-Fatwa MUI

tentang pasar modal, diterbitkannya obligasi syariah oleh PT. Indosat

dan disusul oleh PT. Matahari Putra Prima, Tbk. Disahkannya UU

tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) di tahun 2008 dan

 berbagai regulasi oleh pemerintah terkait penyelenggaraan pasar modal

syariah. PT. Bursa Efek Indonesia sebagai penyelenggara kegiatan pasar

modal di Indonesia memiliki peranan vital dalam mendukung

 perkembangan pasar modal yang mengakomodir kebutuhan umat Islam

untuk berinvestasi dengan menerapkan prinsip-prinsip syariah.

4.2  Tujuan

Tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu tugas

mata kuliah praktikum lembaga keuangan syariah, selain itu laporan ini

 juga memiliki peran sebagai karya ilmiah yang ditujukan sebagai sarana

 pembelajaran kepada masyarakat luas untuk dapat mengetahui seluk

4 Muhamad Nafik HR, Op.Cit. hlm. 26

Page 5: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 5/46

3

 beluk pasar pasar modal, perkembangan dan dukungan yang diberikan

PT. Bursa Efek Indonesia sebagai penyelenggara pasar modal terhadap

 perkembangan pasar modal syariah di Indonesia.

4.3  Manfaat

Adapun manfaat penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

  Bagi Penulis

Laporan ini bermanfaat untuk melatih penulis dalam menyusun

dan menyampaikan fakta serta pendapat di dalam sebuah tulisan

serta berguna untuk memperdalam pemahaman penulis di bidang

 pasar modal.

  Bagi Akademinsi 

Laporan ini bermanfaat sebagai sarana referensi ilmiah serta media

 pembelajaran yang ringkas dan padat informasi bagi para

akademisi.

 

Bagi Masyarakat 

Laporan ini dapat menjadi bahan bacaan untuk masyarakat agar

lebih mengenal kegiatan pasar modal di Indonesia khususnya pasar

modal syariah.

Page 6: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 6/46

4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Sejarah Pendirian Bursa Efek Indonesia (BEI)

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia

merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial

Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu

didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah

kolonial

Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan

dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan,

 bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami

kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang

dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial

kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang

menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagimana

mestinya.

Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar

modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal

mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi

yang dikeluarkan pemerintah. Secara singkat, tonggak perkembangan

 pasar modal di Indonesia dapat dilihat pada tabel di bawah ini 

Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia

dapat dilihat sebagai berikut:5

 5

  “Sejarah Bursa Efek Indonesia”   diakses tanggal 6 November 2015 darihttp://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei/sejarah.aspx

Page 7: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 7/46

5

Tanggal Peristiwa Penting

[Desember 1912] Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia

oleh Pemerintah Hindia Belanda

[1914 –  1918] Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I

[1925 –  1942] Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan

Bursa Efek di Semarang dan Surabaya

[Awal tahun1939]

Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek diSemarang dan Surabaya ditutup

[1942 –  1952] Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang

Dunia II

[1956] Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa

Efek semakin tidak aktif

[1956 –  1977] Perdagangan di Bursa Efek vakum

[10 Agustus

1977]

Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden

Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan

Pelaksana Pasar Modal). Pengaktifan kembali pasar

modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen

Cibinong sebagai emiten pertama19 Tahun 2008

tentang Surat Berharga Syariah Negara

[1977 –  1987] Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten

hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih

memilih instrumen perbankan dibandingkan instrumen

Pasar Modal

[1987] Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987

(PAKDES 87) yang memberikan kemudahan bagi

Page 8: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 8/46

6

 perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum dan

investor asing menanamkan modal di Indonesia

[1988 –  1990] Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal

diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas

 bursa terlihat meningkat

[2 Juni 1988] Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan

dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek

(PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari broker

dan dealer

[Desember 1988] Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88

(PAKDES 88) yang memberikan kemudahan

 perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan

lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal

[16 Juni 1989] Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan

dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu

PT Bursa Efek Surabaya

[13 Juli 1992] Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi

Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati

sebagai HUT BEJ

[22 Mei 1995] Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan

dengan sistem computer JATS (Jakarta Automated

Trading Systems)[10 November

1995]

Pemerintah mengeluarkan Undang  – Undang No. 8

Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini

mulai diberlakukan mulai Januari 1996

[1995] Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek

Surabaya

Page 9: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 9/46

7

[2000] Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading)

mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia

[2002] BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak

 jauh (remote trading)

[2007] Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa

Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa

Efek Indonesia (BEI)

[02 Maret 2009] Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT

Bursa Efek Indonesia: JATS-NextG

2.2  Prinsip Dasar Syariah, Fungsi dan Tujuan Lembaga

A.  Prinsip Dasar Syariah

Gambar 1 : Konsep Dasar Pasar Modal Syariah

Definisi pasar modal sesuai dengan Undang-undang Nomor 8

Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM) adalah kegiatan yang

Page 10: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 10/46

8

 bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek,

Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya,

serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.

Berdasarkan definisi tersebut, terminologi pasar modal syariah

dapat diartikan sebagai kegiatan dalam pasar modal sebagaimana

yang diatur dalam UUPM yang tidak bertentangan dengan prinsip

syariah. Oleh karena itu, pasar modal syariah bukanlah suatu sistem

yang terpisah dari sistem pasar modal secara keseluruhan. Secara

umum kegiatan Pasar Modal Syariah tidak memiliki perbedaandengan pasar modal konvensional, namun terdapat beberapa

karakteristik khusus Pasar Modal Syariah yaitu bahwa produk dan

mekanisme transaksi tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip

syariah.

Penerapan prinsip syariah di pasar modal tentunya

 bersumberkan pada Al Quran sebagai sumber hukum tertinggi danHadits Nabi Muhammad SAW. Selanjutnya, dari kedua sumber

hukum tersebut para ulama melakukan penafsiran yang kemudian

disebut ilmu fiqih. Salah satu pembahasan dalam ilmu fiqih adalah

 pembahasan tentang muamalah, yaitu hubungan diantara sesama

manusia terkait perniagaan. Berdasarkan itulah kegiatan pasar

modal syariah dikembangkan dengan basis fiqih

muamalah.Terdapat kaidah fiqih muamalah yang menyatakan

 bahwa Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan

kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Konsep inilah yang

menjadi prinsip pasar modal syariah di Indonesia.

Sebagai bagian dari sistem pasar modal Indonesia, kegiatan

 pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah juga mengacu

Page 11: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 11/46

9

kepada Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

 berikut peraturan pelaksanaannya (Peraturan Bapepam-LK,

Peraturan Pemerintah, Peraturan Bursa dan lain-lain). Bapepam-LK

selaku regulator pasar modal di Indonesia, memiliki beberapa

 peraturan khusus terkait pasar modal syariah, sebagai berikut : 6 

1.  Peraturan Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar

Efek Syariah.

2.  Peraturan Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah

3.  Peraturan Nomor IX.A.14 tentang Akad-akad yang digunakan

dalam Penerbitan Efek Syariah

Berdasarkan Peraturan Bapepam & LK No IX.A.13 tentang

Penerbitan Efek Syariah, khususnya ayat 1.a.3, yang di maksud

dengan Efek Syariah adalah Efek sebagaimana di maksud

dalam Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan

pelaksanaannya yang akad, cara, dan kegiatan usaha yang

menjadi landasan penerbitannya tidak bertentangan dengan

prinsip-prinsip syariah di Pasar Modal. Dalam peraturan yang

sama, khususnya ayat 1.a.2, dijelaskan juga pengertian dari prinsip-

 prinsip Syariah di Pasar Modal yaitu prinsip-prinsip hukum Islam

dalam kegiatan di bidang pasar modal berdasarkan fatwa DSN-MUI,

sepanjang fatwa di maksud tidak bertentangan dengan Peraturan ini

dan/atau Peraturan Bapepam dan LK (sekarang menjadi OJK) yang

didasarkan pada fatwa DSN-MUI.

Berdasarkan definisi tersebut terlihat bahwa yang di maksud

efek syariah yang terdapat di pasar modal Indonesia bukan hanya

6

  “Konsep Dasar Pasar Modal Syariah”   diakses tanggal 6 November 2015 darihttp://www.ojk.go.id/sharia-capital-id

Page 12: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 12/46

10

saham syariah tetapi mencakup efek-efek lainnya yang di atur dalam

Undang-Undang Pasar Modal, khususnya pasal 1.5, dengan

menambahkan kriteria tambahan mengenai prinsip-prinsip syariah

di pasar modal. Bapepam & LK merupakan pihak yang berwenang

dalam menentukan apakah suatu efek dapat dikatakan sebagai efek

syariah atau tidak berdasarkan peraturan tersebut. Dengan demikian,

efek syariah yang terdapat di pasar modal Indonesia adalah efek

syariah yang merujuk kepada definisi yang dikeluarkan oleh Badan

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.

Dalam menentukan atau menyeleksi efek syariah, Bapepam &

LK di bantu oleh DSN-MUI. Kerjasama antara Bapepam & LK dan

DSN-MUI dimaksudkan agar penggunaan prinsip-prinsip syariah di

 pasar modal dalam menyeleksi efek yang memenuhi kriteria syariah

dapat lebih optimal, mengingat DSN-MUI merupakan satu-satunya

lembaga di Indonesia yang mempunyai kewenangan untuk

mengeluarkan fatwa yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi

syariah di Indonesia. Hasil seleksi efek syariah yang telah dilakukan

oleh Bapepam & LK dan DSN-MUI tersebut dituangkan ke dalam

suatu Daftar Efek Syariah (DES).7 

Saat ini terdapat Terdapat 14 fatwa yang telah dikeluarkan

oleh Dewan Syariah Nasional- Majelis Ulama Indonesia (DSN-

MUI) yang berhubungan dengan pasar modal

syariah Indonesia sejak tahun 2001, Terdapat 3 (tiga) Peraturan

Bapepam & LK yang mengatur tentang efek syariah sejak tahun

2006 dan Terdapat 1 Undang-Undang yang mengatur tentang SBSN

7

 “Definisi Syariah”  diakses tanggal 6 November 2015 darihttp://www.idx.co.id/id-id/beranda/produkdanlayanan/pasarsyariah/tentangsyariah.aspx

Page 13: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 13/46

11

(Surat Berharga Syariah Negara) yaitu: UU No. 19 Tahun 2008

tentang Surat Berharga Syariah Negara.8 

Fatwa Terkait Investasi Syariah di Pasar Modal9 

1.  20/DSN-MUI/IV/2001Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk

Reksadana Syariah

2.  32/DSN-MUI/IX/2002 Obligasi Syariah

3.  33/DSN-MUI/IX/2002 Obligasi Syariah Mudharabah

4.  40/DSN-MUI/X/2003 Pasar Modal dan Pedoman Umum

Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal

5.  41/DSN-MUI/III/2004 Obligasi Syariah Ijarah 

6.  59/DSN-MUI/IV/2007 Obligasi Syariah Mudharabah Konversi

7.  65/DSN-MUI/III/2008 Hak Mememsan Efek Terlebih Dahulu

Syariah (HMETD Syariah)

8.  66/DSN-MUI/III/2008 Waran Syariah

9. 

69/DSN-MUI/VI/2008 Surat Berharga Syariah Negara10. 70/DSN-MUI//VI/2008 Metode Penerbitan Surat Berharga

Syariah Negara

11. 71/DSN-MUI/VI/2008 Sale and Lease Back  

12. 72/DSN-MUI/VI/2008 Surat Berharga Syariah Negara  Ijarah

Sale and Lease Back  

13. 76/DSN-MUI/VI/2010 SBSN Ijarah Asset To Be Leased

14. 80/DSN-MUI/VI/2011 Penerapan Prinsip Syariah dalam

Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler

Bursa Efek

8  “Fatwa dan Landasan Hukum”   diakses tanggal 6 November 2015 dari

http://www.idx.co.id/id-id/beranda/produkdanlayanan/pasarsyariah/fatwadanlandasanhu-

kum. aspx9 “Handbook Sekolah Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia Level 1, Thn 2014.

Page 14: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 14/46

12

B.  Fungsi Bursa Efek Indonesia (BEI)

BEI memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara

karena pasar modal memberikan dua fungsi sekaligus, fungsi

ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki

fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan fasilitas atau

wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang

memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana

(issuer ). Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat

memperoleh dana segar masyarakat melalui penjualan Efek saham

melalui prosedur IPO atau efek utang (obligasi).

BEI dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena BEI

memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan

(return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang

dipilih. Jadi diharapkan dengan adanya pasar modal aktivitas

 perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal merupakan

alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat

meningkatkan pendapatan perusahaan dan pada akhirnya

memberikan kemakmuran bagi masyarakat yang lebih luas.10 

C.  Tujuan Bursa Efek Indonesia (BEI)

Tujuan Bursa Efek Indonesia tercantum di Pasal 7 UU

 No.8/1995 tentang Pasar Modal yang berbunyi : “Bursa Efekdidirikan dengan tujuan menyelenggarakan perdagangan Efek yang

teratur, wajar, dan efisien”. Teratur berarti menjamin bahwa seluruh

 pelaku pasar modal wajib mengikuti ketentuan yang berlaku sesuai

dengan bidangnya masing masing dan melaksanakannya secara

10

 Dini Ginamilati, “Bursa Efek Indonesia”  artikel diakses pada 6 November 2015 darihttps://www.academia.edu/5519679/Bursa-efek-indonesia 

Page 15: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 15/46

13

konsisten. Wajar berarti seluruh pelaku pasar modal melakukan

kegiatannya dengan memperhatikan standar dan etika yang berlaku

di dunia bisnis serta mengutamakan kepentingan masyarakat banyak,

sedangkan Efisien berarti kegiatan pasar modal dilakukan secara

cepat dan tepat dengan biaya yang relatif murah.11 

2.3  Legalitas dan Struktur Organisasi

a.  Legalitas Bursa Efek Indonesia

Legalitas Penyelenggaraan Bursa Efek di Indonesia

didasarkan oleh berbagai regulasi terkait antara lain : 

  Undang-Udang Nomor 8 Tahun 1995, tentang Pasar Modal.

  Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995, tentang

Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal

  Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995, tentang Tata

Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal.

 

SK Menteri Keuangan Nomor 645/KMK.010/ 1995, tentang

Pencabutan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1548

Tahun 1990 tentang Pasar Modal.

  SK Menteri Keuangan Nomor 646/KMK.010/ 1995, tentang

Pemilikan Saham atau Unit Penyertaan Reksadana oleh

Pemodal Asing.

 

SK Menteri Keuangan Nomor 647/KM K.010/ 1995, tentangPembatasan Pemilikan Saham Perusahaan Efek oleh

Pemodal Asing.

  Keputusan Presiden Nomor 117/1999 tentang Perubahan

atas Keppres Nomor 97/ 1993 tentang Tata cara Penanaman

11 Handbook Sekolah Pasar Modal Bursa Efek Indonesia Level 1- A. hlm. 21

Page 16: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 16/46

14

Modal sebagaimana telah diubah dengan Keputusan

Presiden Nomor 115/1998.

b.  Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia

Struktur Pasar Modal Indonesia telah diatur oleh UU No. 8

Tahun 1995 tentang pasar Modal sebagai berikut :

Bagan 1 : Struktur Pasar Modal di Indonesia

(http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei/strukturpasarmodalindonesia.aspx)

Struktur Pasar Modal di Indonesia tertinggi berada pada

menteri Keuangan menunjuk  OJK  merupakan lembaga

 pemerintah yang bertugas untuk melakukan pembinaan,

 pengaturan dan pengawasan sehari-hari pasar modal dengan tujuan

mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar,

efisien serta melindungi kepentingan masyarakat pemodal

Page 17: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 17/46

15

Selain itu struktur organisasi di PT. Bursa Efek Indonesa. Tbk

adalah : 

Bagan 2 : Struktur Organisasi PT. Bursa Efek Indonesia

(http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei/organisasi.aspx) 

Tugas Dewan Komisaris BEI adalah melakukan pengawasan

dan memberikan nasihat kepada direksi, jajaran komisaris di PT. Bursa

Efek Indonesia saat ini adalah :

  Komisaris Utama : Robinson Simbolon

 

Komisaris : Garibaldi Thohir

Page 18: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 18/46

16

  Komisaris : Hari Purwantono

  Komisaris : Hendra H. Kustarjo

  Komisaris : Lydia Trivelly Azhar

Selain komisaris tentunya PT. Bursa Efek Indonesia yang memiliki

tugas untuk memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-

kebijakan perusahaan, memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari

karyawan dan kepala bagian (manajer), menyetujui anggaran tahunan

 perusahaan serta menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas

kinerja perusahaan.

Jajaran direksi di PT. Bursa Efek Indonesia saat ini adalah :

  Direktur Utama : Tito Sulistio

  Dir. Teknologi & Manajemen Resiko : Sulistyo Budi

  Dir. Pengembangan : Nicky Hogan

  Dir. Keuangan dan SDM : Chaeruddin Berlian

  Dir. Penilaian Perusahaan : Samsul Hidayat

  Dir. Perdagangan dan Pengaturan : Alpino Kianjaya

Anggota Bursa

  Dir. Pengawasan Transaksi : Hamdi Hassyarbaini

dan Kepatuhan

2.4  Mekanisme Operasional Lembaga

Secara umum mekanisme perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia

dapat dijelaskan melalui bagan berikut :12 

12

 “Mekanisme Perdagangan”  diakses tanggal 29 November 2015 darihttp://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei/mekanismeperdagangan/saham.aspx

Page 19: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 19/46

17

Bagan 3 : Mekanisme Pelaksanaan Perdagangan di Bursa

(http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei/mekanismeperdagangan/saham.aspx) 

Page 20: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 20/46

18

Bagan 3 : Mekanisme Pelaksanaan Perdagangan secara Remote

(http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei/mekanismeperdagangan/saham.aspx) 

Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa dilakukan dengan

menggunakan fasilitas JATS. Perdagangan Efek di Bursa hanya dapat

dilakukan oleh Anggota Bursa (AB) yang juga menjadi Anggota

Kliring KPEI. Anggota Bursa Efek bertanggung jawab terhadap

seluruh transaksi yang dilakukan di Bursa baik untuk kepentingan

sendiri maupun untuk kepentingan nasabah.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perdagangan

saham di Bursa Efek Indonesia antara lain :

  Transaksi saham menggunakan Continous Auction System ( Sistem

Lelang Berkelanjutan) yang didasarkan kepada order driven

market. 

  Pihak yang boleh melakukan transaksi atau menggunakan order

hanya anggota bursa (AB) yang juga menjadi anggota kliring (AB

Kliring).

  Transaksi dilakukan melalui JATS-Next G ( Jakarta Automated

Trading System Next Generation. 

  Investor melakukan transaksi saham melalui AB yang memiliki

izin sebagai perantara pedagang efek dan penjamin emisi efek.

  Transaksi dilakukan dalam bentuk scriptless dengan setelmen T+3.

  Transaksi dilakukan dengan remote trading system sehingga dapat

dilakukan dari masing-masing kantor AB.

  AB akan mengenakan biaya transaksi untuk setiap transaksi yang

dilakukan oleh investor.13 

13 Handbook Sekolah Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia Level 1.

Page 21: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 21/46

Page 22: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 22/46

20

Untuk Pasar Reguler menggunakan sesi Pra-pembukaan, Pra-

 penutupan dan Pasca Penutupan yang dilakukan setiap hari Bursa

dengan jadwal sebagai berikut:

Pra Pembukaan :

Pra-Penutupan dan Pasca Penutupan:

Sesi Waktu Aktivitas

Pra-penutupan 15:50:00 s.d. 16:00:00 Anggota Bursa Efek memasukan

 penawaran Jual dan atau

 permintaan beli

16:00:01 s.d. 16:04:59 JATS melakukan

 proses pembentukan Harga

Penutupan dan

memperjumpakan penawaran

 jual dengan permintaan beli pada

Harga Penutupan

 berdasarkan pricedan time

 priority

Waktu Agenda

08:45:00 - 08:55:00

WIB

Anggota Bursa Efek memasukan penawaran Jual dan

atau permintaan beli

08:55:01 - 08:59:59

WIB

JATS melakukan proses pembentukan Harga

Pembukaan dan memperjumpakan penawaran jual

dengan permintaan beli pada Harga Pembukaan

 berdasarkan price dan time priority

Page 23: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 23/46

21

Pasca

Penutupan

16:05:00 s.d. 16:15:00 Anggota Bursa Efek untuk

memasukkan penawaran jual

dan atau permintaan beli pada

Harga Penutupan, dan JATS

memperjumpakan secara

 berkelanjutan (continuous

auction) atas penawaran jual

dengan permintaan beli untuk

Efek yang sama secara

keseluruhan maupun sebagian

 pada Harga Penutupan

 berdasarkan time priority

Pesanan Nasabah

Pesanan yang dapat dilaksanakan di Bursa oleh Anggota Bursa

adalah pesanan terbatas (limit order), yaitu pesanan yang dilaksanakan

oleh Anggota Bursa sampai dengan batas harga yang ditetapkan oleh

nasabahnya.

Penawaran jual dan atau permintaan beli nasabah atas Efek selain

HMETD hanya boleh ditransaksikan oleh Anggota Bursa di Pasar

Reguler, kecuali nasabah menginstruksikan atau menyetujui secara

tertulis bahwa penawaran jual atau permintaan belinya ditransaksikan

di Pasar Tunai atau Pasar Negosiasi.

Satuan Perdagangan

Page 24: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 24/46

22

Perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai harus dalam

satuan perdagangan (round lot ) Efek atau kelipatannya, yaitu 100

(seratus) Efek. Perdagangan di Pasar Negosiasi tidak menggunakan

satuan perdagangan (tidak round lot ). 

Satuan Perubahan Harga (Fraksi) :

Fraksi dan jenjang maksimum perubahan harga di atas berlaku

untuk satu Hari Bursa penuh dan disesuaikan pada Hari Bursa

 berikutnya jika Harga Penutupan berada pada rentang harga yang

 berbeda. Jenjang maksimum perubahan harga dapat dilakukan

sepanjang tidak melampaui batasan persentase auto rejection.

Auto Rejection

Harga penawaran jual dan atau permintaan beli yang dimasukkan

ke dalam JATS adalah harga penawaran yang masih berada di dalam

rentang harga tertentu. Bila Anggota Bursa memasukkan harga diluar

rentang harga tersebut maka secara otomatis akan ditolak oleh JATS

(auto rejection). 

Batasan auto rejection yang berlaku saat ini: 

1.  Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih kecil dari Rp

50,- (lima puluh rupiah);

Kelompok Harga Fraksi Harga Maksimum Perubahan*

< Rp500,- Rp1,- Rp20,-

Rp500 s.d. < Rp5.000,- Rp5,- Rp100,-

>= Rp5.000,- Rp25,- Rp500,-

Page 25: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 25/46

23

2.  Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 35% (tiga

 puluh lima perseratus) di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham

dengan rentang harga Rp 50,- (lima puluh rupiah) sampai dengan dari

Rp 200,- (dua ratus rupiah);

3.  Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 25% (dua

 puluh lima perseratus) di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham

dengan rentang harga Rp 200,- (dua ratus rupiah) sampai dengan dari

Rp 5.000,- (lima ribu rupiah);

4.  Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 20% (dua

 puluh perseratus) di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham

dengan rentang harga di atas Rp 5.000,- (lima ribu rupiah)

Penerapan Auto Rejection terhadap harga di atas untuk

 perdagangan saham hasil penawaran umum yang pertama kalinya

diperdagangkan di bursa (perdagangan perdana), ditetapkan sebesar 2

(dua) kali dari persentase batasan auto rejection harga sebagaimana

dimaksud dalam butir di atas.

Acuan Harga yang digunakan untuk pembatasan harga

 penawaran tertinggi atau terendah atas saham yang dimasukkan ke

JATS dalam perdagangan saham di Pasar Reguler dan Pasar Tunai

ditentukan sebagai berikut:

 

Menggunakan harga pembukaan (Opening Price) yang terbentuk

 pada sesi Pra-Pembukaan; atau

  Menggunakan harga penutupan (Closing Price) di Pasar Reguler

 pada Hari Bursa sebelumnya ( Previous Price) apabila Opening

Price tidak terbentuk.

  Dalam hal Perusahaan Tercatat melakukan tindakan korporasi

maka selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut-turut setelah berakhirnya

Page 26: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 26/46

24

 perdagangan saham yang memuat hak (periode cum) di Pasar

Reguler, Acuan Harga di atas menggunakan Previous

Price dari masing-masing Pasar (Reguler atau Tunai).

Pra-pembukaan

Pelaksanaan perdagangan di Pasar Reguler dimulai dengan Pra-

 pembukaan. Anggota Bursa dapat memasukkan penawaran jual dan

atau permintaan beli sesuai dengan ketentuan satuan perdagangan,

satuan perubahan harga (fraksi) dan ketentuan auto rejection.Harga

Pembukaan terbentuk berdasarkan akumulasi jumlah penawaran jual

dan permintaan beli terbanyak yang dapat dialokasikan oleh JATS pada

harga tertentu pada periode Pra-pembukaan.Seluruh penawaran jual

dan atau permintaan beli yang tidak teralokasi di Pra-pembukaan, akan

diproses secara langsung (tanpa memasukkan kembali penawaran jual

dan atau permintaan beli) pada sesi I perdagangan, kecuali Harga

 penawaran jual dan atau permintaan beli tersebut melampaui batasan autorejection.

Pasar Reguler

Penawaran jual dan atau permintaan beli yang telah dimasukkan ke

dalam JATS diproses oleh JATS dengan memperhatikan:

1. 

Prioritas harga ( price priority):Permintaan beli pada harga yang lebih tinggi memiliki

 prioritas terhadap permintaan beli pada harga yang lebih rendah,

sedangkan penawaran jual pada harga yang lebih rendah memiliki

 prioritas terhadap penawaran jual pada harga yang lebih tinggi.

2.  Prioritas Waktu (time priority)

Page 27: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 27/46

25

Bila penawaran jual atau permintaan beli diajukan pada harga

yang sama, JATS memberikan prioritas kepada permintaan beli

atau penawaran jual yang diajukan terlebih dahulu.

Pengurangan jumlah Efek pada JATS baik pada penawaran jual

maupun pada permintaan beli untuk tingkat harga yang sama tidak

mengakibatkan hilangnya prioritas waktu. Transaksi Bursa di Pasar

Reguler dan Pasar Tunai terjadi dan mengikat pada saat penawaran jual

dijumpakan (match) dengan permintaan beli oleh JATS.

Pasar Negosiasi

Perdagangan Efek di Pasar Negosiasi dilakukan melalui proses

tawar menawar secara individual (negosiasi secara langsung) antara:

1.  Anggota Bursa atau 

2.  nasabah melalui satu Anggota Bursa atau 

3.   Nasabah dengan Anggota Bursa atau 

Selanjutnya hasil kesepakatan dari tawar menawar tersebut diproses

melalui JATS. 

Anggota Bursa dapat menyampaikan penawaran jual dan atau

 permintaan beli melalui papan tampilan informasi (advertising) dan

 bisa diubah atau dibatalkan sebelum kesepakatan dilaksanakan di

JATS. Kesepakatan mulai mengikat pada saat terjadi penjumpaan

antara penawaran jual dan permintaan beli di JATS.

Pasar Reguler dan Pasar Tunai

Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai antara

Anggota Bursa jual dan Anggota Bursa beli dijamin oleh KPEI. 

Page 28: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 28/46

26

  Transaksi Bursa Pasar Reguler wajib diselesaikan pada Hari

Bursa ke-3 (T+3). 

  Transaksi Bursa Pasar Tunai wajib diselesaikan pada Hari Bursa

yang sama (T+0). 

Penyelesaiain Transaksi Bursa yang dilakukannya di Pasar

Reguler dan Pasar Tunai akan ditentukan oleh KPEI melalui proses

 Netting dan dilakukan melalui pemindahbukuan Efek dan atau dana ke

rekening Efek Anggota Bursa yang berhak yang berada pada KSEI. 

Dalam hal kewajiban Anggota Bursa untuk menyerahkan Efek

tidak dilaksanakan sesuai dengan ketentuan maka Anggota Bursa

tersebut wajib untuk menyelesaikan kewajibannya dengan uang

 pengganti (ACS= Alternate Cash Settlement) yang besarnya ditetapkan

sebesar 125% (seratus dua puluh lima perseratus) dari harga tertinggi

atas Efek yang sama yang terjadi di:

 

Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang penyelesaiannya jatuh

tempo pada tanggal yang sama; dan 

  Pasar Reguler pada Sesi I pada hari penyelesaian transaksi yang

 jatuh temponya sebagaimana di atas. 

Dalam hal Anggota Bursa tidak memenuhi kewajibannya untuk

membayar kepada KPEI sebagaimana tercantum dalam Daftar Hasil

Kliring (DHK) Netting maka kewajiban Anggota Bursa tersebut wajib

diselesaikan sesuai dengan Peraturan KPEI. 

Anggota Bursa yang tidak memenuhi kewajibannya dalam

 penyelesaian Transaksi Bursa dilarang melakukan kegiatan

 perdagangan Efek di Bursa sampai dengan KPEI melaporkan kepada

Bursa bahwa semua kewajiban Anggota Bursa tersebut telah terpenuhi

Page 29: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 29/46

27

dan Anggota Bursa dapat dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan

Bursa. 

Penyelesaian Transaksi Bursa Pasar Negosiasi

Waktu penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi

ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara AB jual dan AB beli dan

diselesaikan secara per transaksi (tidak Netting). Bila tidak ditetapkan,

 penyelesaian Transaksi Bursa dilakukan selambat-lambatnya pada Hari

Bursa ke-3 setelah terjadinya transaksi (T+3) atau Hari Bursa yang

sama dengan terjadinya transaksi (T+0) khusus untuk Hari Bursa

terakhir perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. 

Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi dilakukan

dengan pemindahbukuan secara langsung oleh Anggota Bursa jual dan

Anggota Bursa beli dan tidak dijamin KPEI.

BIAYA TRANSAKSI

Anggota Bursa wajib membayar biaya transaksi kepada Bursa,

KPEI dan KSEI yang dihitung berdasarkan nilai per transaksi Anggota

Bursa sebagai berikut :

Jenis Transaksi Biaya Transaksi Dana

Jaminan

Pajak *

Pasar Reguler dan

Pasar Tunai

0,03% 0.01% PPn dan

kewajiban

 perpajakan

lainnya

Page 30: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 30/46

28

Pasar Negosiasi 0,03% atau

kebijakan Bursa

Obligasi 0,005%

* Dibayarkan ke Bursa sebagai Wajib Pungut, sesuai ketentuan yang berlaku.

Minimum biaya transaksi yang harus dibayar AB adalah Rp

2.000.000,- (dua juta rupiah) per bulan termasuk untuk AB dalam

keadaan suspensi atau SPAB-nya dibekukan;

Pembayaran harus sudah efektif dalam rekening Bursa setiap

 bulan selambat-lambatnya pada hari kalender ke-12 bulan berikutnya.

Dalam hal hari kalender ke-12 (dua belas) di atas jatuh pada hari Sabtu

atau hari Minggu atau hari libur, kewajiban dimaksud efektif pada hari

kerja berikutnya. Keterlambatan pembayaran dikenakan denda sebesar

1% (satu per seratus) setiap hari kalender keterlambatan.

Anggota Bursa yang tidak memenuhi kewajibannya selambat-

lambatnya 5 Hari Bursa setelah lampaunya batas waktu pembayaran

maka Anggota Bursa tersebut disamping dikenakan denda juga

dikenakan suspensi sampai dengan diselesaikannya seluruh kewajiban

 pembayaran biaya transaksi dan dendanya.

2.5 

Strategi dan Manajemen Pengembangan Lembaga

Dalam Roadmap Pasar Modal Syariah 2015-2019 yang

dipublikasikan oleh OJK dan merupakan kelanjutan dari strategi dan

 program yang tertuang dalam Master Plan Pasar Modal Indonesia 2010-

2014 memaparkan berbagai strategi, arah pengembangan pasar modal

syariah. Beberapa hal yang merupakan strategi utama pengembangan

 pasar modal syariah 5 (lima) tahun kedepan adalah :

Page 31: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 31/46

29

 No Arah Program

1

Penguatan Pengaturan Atas Produk,

Lembaga, dan Profesi Terkait Pasar

Modal Syariah

Memperkuat

Kerangka Hukum

untuk Penerbitan

Efek Syariah

Mengupayakan

Intensif untuk Produk

Syariah

Memperkuat Peran

Pelaku Pasar di Pasar

Modal Syariah

Memperkuat

Landasan Hukum

 bagi Transaksi Efek

Syariah

2 Peningkatan Supply dan  Demand

Produk Pasar Modal Syariah

Melakukan Kajian

Pengembangan

Produk Pasar Modal

Syariah

Mendorong

Penerbitan Produk

Pasar Modal Syariah

Memperluas Basis

Investor Pasar Modal

Syariah

Mengembangkan

Infrastruktur

Page 32: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 32/46

30

Penunjang Pasar

Modal Syariah

3

Pengembangan Sumber Daya Manusia

dan Teknologi Informasi Pasar Modal

Syariah

Meningkatkan

Kuantitas dan

Kualitas Sumber

Daya Manusia

Mengembangkan

Infrastruktur

Teknologi Informasi

Pasar Modal Syariah

4

Promosi dan Edukasi Pasar Modal

Syariah

Melakukan Promosi

Pasar Modal Syariah

Melakukan

Sosialisasi dan

Edukasi Pasar Modal

Syariah Kepada

Masyarakat

5

Koordinasi dengan Pemerintah dan

Regulator Terkait dalam Rangka

Menciptakan Sinergi Kebijakan

Pengembangan Pasar Modal Syariah

Melakukan

Koordinasi dengan

Pemerintah dan

Regulator Terkait

Melakukan

Koordinasi dengan

Regulator Perbankan

Syariah dan Industri

Keuangan Non Bank

(IKNB)

Tabel 1 : Road Map Pasar Modal Syariah 2015-2019

Page 33: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 33/46

31

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

2.6  Strategi Peningkatan Jumlah Investor

Tahun 2014 merupakan tahun dimana BEI memfokuskan

kinerjanya untuk mempercepat langkah menuju bursa bertandar

Internasional. Salah satu inisiatif utama yang diimplementasikan BEI di

awal tahun 2014 adlaah penurunan satuan perdagangan (lot size) dari 500

saham per lot menjadi 100 saham per lot. Implementasi dari inisiatif ini

memiliki tujuan utama untuk mendukung peningkatan likuiditas pasar

dan program pendalaman pasar, serta menarik minat masyarakat

Indonesia untuk turut aktif berinvestasi terutama dengan membuat

saham-saham blue chip menjadi lebih terjangkau.

Dalam rangka meningkatan likuiditas pasar, untuk meningkatkan

 jumlah saham emiten yang beredar di publik ( floating shares), di awal

2014 BEI mengubah peraturan I-A tentang pencatatan saham dan efek

 berisifat ekuitas selain saham yang diterbitkan oleh perusahaan tercatat.

Kebijakan ini mengharuskan emiten yang sahamnya tercatat di BEI, baik

di papan utama maupun di papan pengembangan, untuk memastikan

 jumlah saham yang beredar di publik selalu sesuai dengan batasan

minimal yang ditetapkan oleh BEI. Inisiatif tersebut kemudian

disempurnakan melalui penerbitan peraturan I-A.1. tentang Pencatatan

Saham dan Efek Bersifat Ekuitas selain Saham yang Diterbitkan olehPerusahaan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara. Perubahan

dan penambahan detail peraturan pencatatan tersebut dilakukan selain

sebagai upaya untuk meningkatkan likuiditas pasar modal Indonesia,

sekaligus juga memberikan semakin banyak pilihan saham bagi para

investor.

Page 34: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 34/46

32

Tahun 2015, BEI telah menetapkan target pertumbuhan

 berdasarkan indikator kinerja utama BEI yang antara lain mencakup

 peningkatan jumlah perusahaan tercatat dengan menambah 32

 perusahaan tercatat baru dan pertumbuhan kapitalisasi pasar menjadi

sebesar Rp5.600 triliun. Pada aspek operasional, BEI akan terus

melanjutkan implementasi program yang telah disusun di 2014 seperti

 pengembangan program XBRL yang direncanakan akan diluncurkan

 pada 2016 dan program revitalisasi perdagangan derivatif yang akan

dimulai perdagangannya di pertengahan 2015.

Pendalaman pasar BEI lakukan dengan menjalankan program-

 program edukasi dan sosialisasi secara berkelanjutan dan terstruktur.

Sosialisasi terhadap perusahaan-perusahan potensial untuk menjadi

saham tercatat semakin gencar kami lakukan. Begitu pula dengan

 program edukasi investor. Program Gerakan Nasional Cinta (GeNTa)

Pasar Modal terus BEI lanjutkan dan diharapkan dapat meningkatkan

minat masyarakat untuk menjadi investor di pasar modal.14 

2.7  Sistem Pelaporan dan Pengawasan

Pelaporan dan Pengawasan Pasar Modal Indonesia saat ini

wewenangnya telah diberikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

yang sebelumnya berada dibawah pengawsan penuh Bapepam-LK,

diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar

Modal.Pada tahun 2015, PT. Bursa Efek Indonesia (BEI)

mengembangkan sistem pelaporan emiten menggunakan sistem

Extensible Business Reporting Language (XBRL). XBRL merupakan

standard format pelaporan bisnis yang telah digunakan secara global oleh

 berbagai institusi dan regulator pasar modal dunia. Implementasi XBRL

14 Ito Warsito, “Laporan Direksi”  Laporan Tahunan PT. Bursa Efek Indonesia tahun 2014.

Page 35: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 35/46

33

memungkinkan informasi bisnis yang dapat didistribusikan secara

efisien melalui internet dan dapat langsung diolah sesuai dengan

kebutuhan investor dan pengguna data lainnya di seluruh dunia.

.Kebutuhan akan informasi yang langsung dapat digunakan dan diolah

secara cepat dan efisien akan tercapai apabila informasi disajikan dalam

format dengan standar global. 15 

Salah satu bentuk pelaoran dan pengawasan yang lain adalah

melalui melalui Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen (EPK).

Edukasi dan Perlindungan Konsumen (EPK) dibentuk dalam rangkamelindungi kepentingan konsumen dan masyarakat terhadap

 pelanggaran & kejahatan di sektor keuangan seperti manipulasi &

 berbagai bentuk penggelapan dalam kegiatan jasa keuangan, sesuai Pasal

4 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa

Keuangan.16 

15 “BEI Luncurkan Sistem Pelaporan Emiten Berbasis XBRL”  diakses tanggal 29 November 2015

dari http://market.bisnis.com/read/20150622/7/445822/bei-luncurkan-sistem-pelaporan-

emiten-berbasis-xbrl16 “ Konsumen”  diakses tanggal 29 November 2015 dari http:// http://ojk.go.id/konsumen

Page 36: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 36/46

34

BAB III

TEMUAN DAN ANALISIS

3.1 

Konsistensi Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan Prinsip-prinsip

Syariah

konsistensi Bursa Efek Indonesia dengan prinsip-prinsip syariah

 juga ditunjukkan dengan kerjasama Bapepam-LK, DSN-MUI dan Bursa

Efek yang secara reguler menerbitkan Daftar Efek Syariah (DES) secara

 berkala. Bapepam LK dan BEI sering berkoordinasi dan meminta

 pendapat dari DSN-MUI terkait pasar modal syariah. Fatwa-fatwa terkait

 pasar modal syariah pun telah terus berkembang yaitu pada Fatwa No.20,

 No.40 dan No.80.17 

3.2  Faktor-faktor pendukung dan Kendala Pengembangan Lembaga/

Produk

a. 

Faktor Pendukung

Masyarakat saat ini sudah mulai mencoba untuk memahami

 pasar modal syariah. Ini berkat informasi yang semakin banyak

tersedia dan tersebar. Pemahaman itu sangat perlu di pasar modal,

sebab investasi di pasar saham membutuhkan lebih dari sekedar

tahu, tapi perlu memahami. Semakin pahamnya masyarakat ini

mendorong minat yang tinggi. Animonya semakin tinggi apalagi

untuk sukuk negara (SBSN), misalnya sukur ritel, setiap

diterbitkan selalu oversubscribe. Tetapi jika dibandingkan dengan

negara lain Indonesia harus bekerja lebih keras lagi untuk

memasyarakatkan pasar modal syariah. 

17

 Muhammad Touriq, “Akan memberi efek positif untuk pasar modal” Sharing edisi 51,Maret 2011, hlm. 16-20

Page 37: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 37/46

35

b. 

Kendala

Permasalahan rendahnya minat investasi di pasar modal

Indonesia lebih disebabkan oleh pemahaman masyarakat tentang

 pasar modal. Masyarakat Indonesia lebih memahami bahwa

menyimpan uang di bank lebih aman, ini ciri-ciri masyarakat

Indonesia yang masih di level saving society. Mereka berpedoman

karena ada penjaminan LPS maka simpanan mereka akan aman. 

3.3 

Analisa Kinerja Lembaga ditinjau dari berbagai perspektif

a.  Proses Bisnis

Kinerja pasar modal pada tahun 2014 lebih baik jika

dibandingkan dengan tahun sebelumnya, meski rata-rata nilai

transaksi harian saham di tahun 2014, sebesar Rp6,01 triliun,

mengalami penurunan 3,73% dibandingkan dengan tahun

sebelumnya yang mencapai Rp6,24 triliun. Hal ini dilatarbelakangi

dengan kondisi perekonomian dan politik yang kurang kondusif

 beserta beberapa faktor lain yang juga turut memberikan tekanan

 pada IHSG.

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

mengalami kenaikan 22,29% menjadi 5.226,947 pada akhir tahun

dan pernah mencapai rekor tertinggi, di level 5.246,483 padatanggal 8 September 2014. Pencapaian ini disebabkan tingginya

tingkat kepercayaan investor baik lokal maupun asing. Bahkan,

hingga akhir tahun 2014 investor asing membukukan nilai beli

 bersih (net buy) yang mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah

sebesar Rp42,598 triliun.

Page 38: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 38/46

36

Di sisi lain, kapitalisasi pasar tumbuh sebesar 23,92%

menjadi Rp5.228,04 triliun, hanya saja rata-rata nilai transaksi

harian saham turun 3,73% atau mencapai Rp6,01 triliun. Volume

rata-rata transaksi menurun dari 5,50 miliar saham per hari menjadi

5,48 miliar saham per hari, namun frekuensi rata-rata transaksi

harian naik dari 153.686 transaksi menjadi 212.635 transaksi per

hari 

Page 39: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 39/46

37

Berikut ini adalah ikhtisar statistik perkembangan pasar di Bursa Efek

Indonesia :

Gambar 2 : Ikhtisar Statistik Pasar Modal Indonesia tahun 2014 

Page 40: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 40/46

38

3.4  Pengembangan Organisasi

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu aset penting

 bagi BEI untuk mencapai misinya menjadi bursa yang memiliki daya

saing global dengan kredibilitas tingkat dunia. Oleh karena itu, BEI

senantiasa berkomitmen untuk mendorong pengembangan SDM secara

 berkelanjutan baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Selain itu,

 peningkatan kapabilitas

SDM ini juga diarahkan untuk mewujudkan BEI sebagai center of

excellence  dan center of competence dalam industri pasar modal

Indonesia. Sejumlah inisiatif pengembangan SDM yang dilaksanakan

BEI sepanjang tahun 2014 salah satunya adalah kajian struktur

organisasi yaitu:

Kajian Struktur Organisasi yang telah dilakukan di tahun 2013

yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas organisasi dan

 peningkatan layanan Bursa kepada  stakeholders, pada awal 2014

dilakukan implementasi Struktur Organisasi BEI tahun 2014. Struktur

Organisasi yang baru ini berlaku efektif 17 Maret 2014. Adapun garis

 besar perubahan struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut:

  Penambahan divisi baru yaitu Divisi Perencanaan Strategis dan

Manajemen Proyek (dikenal juga dengan nama Strategic

 Management Office) dengan tujuan untuk memastikan pencapaian

seluruh strategi bisnis dan eksekusi inisiatif strategis Perusahaan

 berjalan tepat waktu, tepat anggaran, dan memberikan hasil sesuai

dengan spesifikasi yang diharapkan (on time, on budget, and on

specification).

  Penambahan Divisi  Project Management Office  - Teknologi

Informasi pada Direktorat Teknologi dan Manajemen Risiko, yang

 bertujuan untuk memastikan terlaksananya proyek-proyek

Page 41: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 41/46

39

 pengembangan sistem dan teknologi informasi di BEI secara lebih

efektif dan efisien. Hal ini merupakan salah satu langkah strategis

 bursa dengan mempertimbangkan Bursa sangat bertumpu pada

keandalan sistem dan teknologi informasi.

  Perubahan Divisi di Direktorat Penilaian Perusahaan,

menjadi Divisi Penilaian Perusahaan Group 1, Divisi Penilaian

Perusahaan Group 2, Divisi Penilaian Perusahaan Non Group, dan

Divisi Manajemen Informasi dan Pengaturan Emiten. Pembagian

divisi saat ini tidak lagi dibagi berdasarkan sektor industri, namun

dipisahkan berdasarkan kelompok bisnis, yaitu Group

(konglomerasi) dan Non-Group (single company/single business).

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan

integrasi pelayanan Bursa, khususnya kepada emiten.

  Perubahan pada 2 (dua) divisi yang terkait dengan perdagangan,

yaitu Divisi Operasional Perdagangan dan Divisi Pendukung

Perdagangan. Pembagian ini tidak lagi dipisahkan berdasarkan

 produk, namun berdasarkan fungsinya yaitu operasional dan

 pengembangan sistem serta bisnis perdagangan. Hal ini bertujuan

untuk meningkatkan operational focus, efisiensi, dan efektivitas

fungsi pendukung.

  Penambahan fungsi edukasi syariah pada Divisi Edukasi yang akan

lebih fokus pada kegiatan edukasi serta pengembangan Pasar

Modal Syariah.18 

18 “ Fungsi Pendukung”  Laporan Tahunan PT. Bursa Efek Indonesia tahun 2014. hlm. 92

Page 42: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 42/46

40

3.5  Kepentingan para Pemegang Saham / Pihak Donatur / Pelayanan /

Kepuasan Pelanggan / Mitra

BEI selaku fasilitator dan regulator pasar modal Indonesia

senantiasa menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good

Corporate Governance/GCG) sebagai prioritas utama. Selain untuk

menjaga kepercayaan masyarakat terhadap BEI, penerapan GCG di

setiap aktivitas bertujuan untuk meningkatkan nilai Perusahaan bagi

 pemegang saham, melindungi kepentingan pemangku kepentingan,

meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan,

serta menerapkan nilai-nilai etika yang berlaku umum.

Pada tahun 2014, BEI telah merumuskan kebijakan kegiatan

Corporate Social Responsibility (CSR) yang mengacu pada standar ISO

26000 dan untuk selanjutnya dapat digunakan secara resmi sebagai

acuan kegiatankegiatan CSR BEI yang menitikberatkan pada aspek core

subject sebagai berikut:

1. Keterlibatan dalam Komunitas (Community Involvement).

2. Pendidikan dan Kebudayaan (Education & Culture).

3. Pembukaan Lapangan Pekerjaan dan Peningkatan Keterampilan

(Employment Creation and Skills Development).

4. Investasi Aspek Sosial Masyarakat (Social Investment).

Hal ini merupakan pelaksanaan salah satu prinsip good governance

di BEI yaitu prinsip tanggung jawab (responsibility) yang merupakansalah satu faktor penting dalam kaitannya dengan dampak operasional

Perusahaan terhadap seluruh  stakeholders, masyarakat dan lingkungan

secara keseluruhan.

Untuk meningkatkan layanan kepada stakeholders, di tahun 2014

BEI melakukan perubahan struktur organisasi dengan melakukan

 penambahan 3 divisi baru, sehingga jumlah divisi di BEI yang pada

Page 43: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 43/46

41

mulanya 19 divisi menjadi 22 divisi. Perubahan struktur organisasi

tersebut berdampak pada restrukturisasi fungsi dan proses bisnis

 beberapa divisi, sehingga BEI juga telah melakukan penyusunan dan

 pengkinian dokumen diagram proses bisnis dan prosedur kerja divisi.19 

19

 Tata kelola perusahaan”  Laporan Tahunan PT. Bursa Efek Indonesia tahun 2014. hlm. 175- 176

Page 44: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 44/46

42

BAB IV

SARAN DAN IDE STRATEGIS

4.1  Saran-Saran

PT. Bursa Efek Indonesia saat ini telah menjalankan tugas-

tugasnya dengan baik sebagai penyelenggara bursa efek, hal ini terbukti

dengan semakin membaiknya tata kelola pasar modal dan berbagai

terobosan untuk meningkatkan pasar modal di Indonesia baik dari segi

 bisnis, organisasi maupun kepentingan para stakeholder. Akan tetapi PT.

Bursa Efek Indonesia harus terus bersinergi dengan para otoritas di

Indonesia untuk mensosialisasikan pasar modal secara konsisten

terutama pasar modal syariah kepada masyaralat luas agar potensi dana

dari masyarakat bisa terserap dengan baik di pasar modal.

4.2 

Ide Strategis

Untuk pengembangan ke depannya PT. Bursa Efek Indonesiadengan pemerintah diharapkan dapat merubah pola pikir masyarakat

Indonesia yang masih berorientasi pada saving menjadi invest oriented.

Salah satunya adalah dengan cara menjalankan roadmap  yang sudah

direncanakan guna menunjang pasar modal, khususnya pasar modal

syariah.

 Roadmap tersebut berisi ide-ide strategis, isi yang pertama yakni

 penguatan atas produk, lembaga dan profesi terkait pasar modal syariah,

arah pengembangannya akan memperkuat kerangka hukum dalam

 penerbitan dan transaksi efek syariah yang diharapkan manajer-manajer

investasi bias lebih banyak menerbitkan reksadana syariah. Kedua

adalah peningkatan Supply dan  Demand  produk pasar modal syariah,

 peningkatan ini akan mendorong penerbitan efek syariah, memperluas

Page 45: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 45/46

Page 46: Full Print b5

7/23/2019 Full Print b5

http://slidepdf.com/reader/full/full-print-b5 46/46

DAFTAR PUSTAKA

Bursa Efek Indonesia. www.idx.co.id 

Ginamilati, Dini.  Bursa Efek Indonesia. 6 November 2015.

www.academia.edu/5519679/Bursa-efek-indonesia 

Handbook Sekolah Pasar Modal Bursa Efek Indonesia level 1-A

Handbook Sekolah Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia level 1, 2014.

Heri Sudarsono. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta : EKOHISIA,

2008.

Laporan Tahunan PT. Bursa Efek Indonesia tahun 2014

Majalah Sharing edisi 51/Maret 2011

 Nafik HR, Muhammad. Bursa Efek dan Investasi Syariah, Jakarta : Serambi,

2009.

Otoritas Jasa Keuangan. www.ojk.go.id