fungsi dan manfaat radar

Upload: ipoel-alimudi

Post on 26-Feb-2018

275 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Fungsi Dan Manfaat Radar

    1/26

    TUGAS

    Review Jurnal

    Fungsi dan Manfaat Radar

    Di susun oleh

    Saiful Alimudi

    C552140181

    SEKOLAH PASCASARJANA

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    BOGOR

    2016

  • 7/25/2019 Fungsi Dan Manfaat Radar

    2/26

    REVIEW

    Desain dan Simulasi Transceiver Stepped Frequency Continuous

    Wave Ground Penetrating Radar (SFCW GPR) 7001400 MHz

    Tommi Hariyadi, Endon Bharata, Andriyan Bayu SuksmonoTeknik ElektroITB

    1. PendahuluanRadar penembus permukaan (GPR/Ground Penetrating Radar) adalah suatu alat pencitra

    gelombang elektromagnetik (EM) yang mampu melihat benda-benda di bawah permukaan

    tanah atau dibalik dinding. Secara prinsip ada dua macam teknologi pancaran radiasi EM yang

    bisa dipakai untuk membuat radar, yaitu pancaran impuls dan pancaran gelombang kontinyu.Tujuan tulisan ulisan ini akan menjelaskan GPR yang dibuat berdasarkan prinsip kedua, yakni

    radar dengan teknik SFCW (Stepped-Frequency Continuous Wave).

    2. Hasil

    2.1

    Stepped Frequency Continuous Wave RadarTahpan ini merupakan modulasi yang digunakan untuk meningkatkan bandwith total

    suatu radar. Bentuk gelombang dari SFCW terdiri dari sejumlah N sinyal koheren

    dengan frekuensi yang dinakikan secara linear tertentu f. frekuensi sinyal ke-N dapat

    dituliskan : ft= fo+ t f (1)Dengan fo adalah frekuensi awa, f adalah ukuran frequency step dan nilai i adalah

    0 t N-1.

    2.2Prinsip kerja GPRSecara umum suatu benda yang di akuisisi oleh radar merupakan pantulan gelombang

    sebagai fungsi dari posisi dan sifat benda. Teknik SFCW berhubungan dengan

    transformasi Fourier.

    Pada gambar tersebut, sekumpulan gelombang dengan frekuensi tertentu kdibangkitkan oleh frequency synthesizer dan dipancarkan secara berurutan melaluiantena. Penerima akan menangkap pantulan gelombang melalui antena penerima untuk

    di-demodulasi denganIQdemodulator. Hasilnya adalah sinyalIk(inphase) dan sinyal

    Qk(quadrature) yang secara bersama-sama membentuk koefisien Fourier kompleks:

    Sk = S(k) = I (k) + IQ (k) (2)

  • 7/25/2019 Fungsi Dan Manfaat Radar

    3/26

    2.3Spesifikasi

    - PemancaarSimulasi frekuensi yang digunakan 700 1398.5 MHz, di dalam tanah denganpermevitas relative r = 5.1 dan bandwidth 698.5 MHz, memberikan resolusi jarak:

    R =

    2r=

    27240

    2.68..10..1= 9.5

    Nilai diambil karena r = 5.1 nilai tersebut merupakan nilai permitivitas relatifyang terdapat di GPR Test Range milik Laboratorium Telekomunikasi Radio dan

    Gelombang Mikro ITB.

    - Frequency Stepsizef, adalah selisih jarak antara frekuensi ke-I (ft) dengan dengan frekuensi ke-

    i+1 (ft+1). Frequency stepsize dari simulasi ini adalah:

    f=

    1=

    08..10

    1281 = 5.5

    - Daya pancarPower amplifier yang digunakan untuk spesifikasi daya maksimum yang di pakai

    adalah 1dBcompressionyaitu sekitar 20 dBm.

    -

    PenerimaSistem yang digunakan adalah arsitektur homodyne. Radar homodyne merupakan

    system yang mendeteksi sinyal secara sinkron menggunakan sinyal asli yaitu sinyal

    yang dipancarkan dalam hal ini yang berasal dari frequency synthesizer. Berikutilustrasi arsitektur homodyne.

    3. Simulasi dan Hasil

    - Pemancar

    Power amplifier yang digunakan adalah ZHL-1042J dari Mini-Circuits

    Gambar 3. Model Transmiter

  • 7/25/2019 Fungsi Dan Manfaat Radar

    4/26

    - Kanal

    Untuk simulasi kanal menggunakan persamaan radar yang telah dimodivikasi. Untuk

    melakukan permodelan penulis menggunakan filter FIR yang merespon frekuensi

    yang sesuai dengan nilai redaman untuk masing-masing frekuensi.

    Model untuk kanal sebagai berikut :

    Gambar 4. Model kanal.

    - Penerima

    Sistem penerima terdiri dari antenna penerima, filter (BPF), LNA, dan I/Q

    demodulator.

    Gambar 5. Model Penerima

    - Transceiver dan Kanal

    Diatas telah di jelakan dan di tampilkan Model untuk masing-masing, nah berikut

    ini merupakan gabungan dari berbagai model diatas:

    Gambar 6. Model sistem keseluruhan (transceiver dankanal)

    Hasil keluaran dari simulasi ini adalah berupa sinyal inphase (riil) dan quadrature

    (imajiner) sebagai keluaran dari I/Q demodulator. Kedua sinyal tersebut kemudian

    diproses menggunakan bantuan MATLAB untuk mendapatkan A-scan.

  • 7/25/2019 Fungsi Dan Manfaat Radar

    5/26

    Contoh hasil gambar yang diperoleh adalah sinyal inphase dan quadrature keluaran

    I/Q demodulator untuk benda dengan kedalaman 0.2 m. Dari gambar 9 terlihat

    bahwa jaraknya bukan 0.2 m tetapi 1.508 m.

    4. KesimpulanDari hasil simulasi di atas dapat disimpulkan bahwa transceiver dengan arsitektur

    homodynedapat diimplementasikan untuk SFCW-GPR dengan rangkaian yang sederhanasehingga harganya relatif murah. Selain itu kesalahan pengukuran masih dalam batas

    toleransi yang diperbolehkan yaitu kurang dari nilai resolusi.

    Gambar 7: Keluaran I/Q demodulator (Inphase) 0.2 m Gambar 8: Keluaran I/Q demodulator (Inphase) 0

    Gambar 9: A-scan untuk benda dengan Jarak 0.2 meter

  • 7/25/2019 Fungsi Dan Manfaat Radar

    6/26

    REVIEW

    SISTEM ANTENA RADAR VHF LAPAN

    Peberlin Sitompul1, Aries Kurniawan1, M. Sjarifudin1, Mario Batubara1,

    Harry Bangkit1, Timbul Manik1, J.R Roettger2

    1)Pusat Pemanfaatan Sains AntariksaLAPANJln Dr. Djunjunan No 133 Pasteur Bandung

    Ringksaan

    Radar VHF LAPAN merupakan jenis Radar MST ( Mesosfer Stratosfer Troposfer ) berfungsiuntuk meningkatkan pemahaman tentang cuaca dan iklim dikawasan selatan Indonesia serta

    mendukung informasi beberapa fenomena lainya seperti ENSO dan QBO. Beroperasi pada

    frekuensi 150 MHz dengan daya puncak 1 KW (masih dalam pengembangan). Radar ini

    merupakan versi mini dari Radar TRAINERS dalam rangka kerjasama proyek multi-nasionalTRAINERS. Pendukung utama proyek ini adalah LAPAN, DLR Jerman dan ISRO India. Tujuan

    makalah ini dibahas sistem antenna radar VHF LAPAN meliputi Jenis Antena, Power

    Divider/Combine , Koneksi, Analisa Pengaturan Beam dan Phase Shifter.

    1. Latar Belakang

    Pada tahun 2003 pihak LAPAN dan DLR (Deutsche Zentrum fur Luft und raumfahrt) Jerman

    dan ISRO (Indian Space Research Organisation) India, melakukan projek kerjasam multi-nasionalyaitu TRAINERS (Tropical Atmosphere and Ionosphere New Equatorial Radar System). Radar

    ini akan digunakan untuk memantau kondisi atmosphere dan ionosfer dikawasan barat Indonesia.

    Tujuan lain dilakasanakannya kerjasama ini adalah mengkonstruksi system radar VHF danmenciptakan komunitas pengguna ilmiah yang kompeten dari semua pendukung proyek. Juga

    terdapat misi pendidikan teknologi, rekayasa, riset ilmiah dan penangan logistik yang berguna bagi

    LAPAN ( Roetger, 1989 ).

    2. RADAR VHF LAPANRadar VHF Lapan terdiri dari Pemancar 150 MHz, 1 kW yang dibeli dari Vikas

    Communication Pvt. Ltd. Penerima 3-kanal frekuensi 150 MHz, LO frekuensi 120 MHz, IF

    frekuensi 30 MHz, Bandwidth 3.4 MHz, yang dibeli dari United system Engineering Ltd. India (USE). Pengontrol Radar menggunakan signal 150 MHz yang diambil dari penerima radar, dan

    signal pulsa dari mikrokontroller dan dicampur dengan frequency mixer ADEX-10L. Pengaturan

    lebar dan perioda signal yang dibangkitkan pada PC menggunakan perangkat lunak LabViewProfesional versi 8.

  • 7/25/2019 Fungsi Dan Manfaat Radar

    7/26

    3. Pengkabelan AntenaUntuk membentuk array antena yang diinginkan, maka koneksi antenna dibuat dengan

    menggabungkan antena dengan combiner / divider dengan pola tertentu.

    Gambar 2. Koneksi Array Antena

    Antena untuk 1 penerima terdiri dari 128 buah antena (seperti gambar 2). Antena yang sejajarANT 1-4, 5-8 digabung dengan PDC 4:1 dengan menggunakan Belden RG-8 type 9914, dengan

    panjang 4 meter. kemudian group antena 1-4 dan 5-8 digabung dengan PDC 2:1. Antena yang lain

    disambung dengan metode yang sama, sehingga ada sebuah kabel yang terhubung ari group antena

    dengan Transmitter/Receiver dengan panjang 50 meter.

    4.

    Kesimpulan-Radar merupakan suatu alat yang sangat bermanfaat untuk mengamati berbagai macam

    objek di bumi, secara khusus radar akan sangat membantu dalam pengamtan kejadian yang

    terjadi baik di atmosfir dan juga di bumi.

    -Pemahaman terkait prinsip-prinsip komponen dasar khususnya sistem array antea sangatdiperlukan untuk mendapatkan kemampuan radar sebagai pengatur sinyal dan untuk

    pengukuran arah dan kecepatan angin.

  • 7/25/2019 Fungsi Dan Manfaat Radar

    8/26

    REVIEW

    Pembuatan Modul Receiver untuk Sistem Perangkat Pemancar Jamming

    Elan Djaelani11)Pusat Penelitian Informatika-LIPI

    RingkasanJamming ialah memancarkan gelombang elektro magnetic ( GEM) daya yang besar ke

    sasaran posisi musuh dengan besaran frekuensinya sama atau sesuai dengan frekuensi yang

    sudah teridentifikasi sehingga dengan daya yang lebih besar diharapkan sistim komunikasi

    musuh menjadi lumpuh. Untuk mengetahui alokasi frekuensi dan sistim modulasi didalam suatu

    peperangan elektronik dibutuhkan Radio Directional Finder (RDF). RDF adalah untukmengamati, menganalisa dan fungsi utamanya yaitu menentukan arah posisi musuh. Tujuan

    penelitian ini adalah mengenai pembuatan Receiver untuk keperluan sistem perangkat

    pemancar jamming.

    1. Pendahuluan

    Perangkat pemancar jamming adalah pemancar radio yang digunakan untukmelumpuhkan sistim komunikasi musuh didalam suatu peperangan elektronik (EW), dengancara memancarkan daya yang lebih besar pada frekuensi yang sama maka fihak lawan hanya

    akan mendeteksi sinyal jamming saja, ini akan mengakibatkan komunikasi terganggu atau

    bahkan macet sama sekali.

    Seperti telah dijelaskan sebelumnya fungsi RDF adalah untuk mengamati, menganalisa danfungsi utamanya yaitu menentukan arah posisi musuh, bila posisi musuh sudah teridentifikasi

    maka tugas selanjutnya mengacaukan atau memacetkan sistim komunikasi musuh dengan cara

    melakukan pemacetan (Jamming). Jamming sendiri ialah memancarkan gelombang elektromagnetik (GEM) daya yang besar ke sasaran posisi musuh dengan besaran frekuensinya sama

    atau sesuai dengan frekuensi yang sudah teridentifikasi sehingga dengan daya yang lebih besar

    diharapkan istim komunikasi musuh menjadi lumpuh.

  • 7/25/2019 Fungsi Dan Manfaat Radar

    9/26

    2. Metodologi- Studi literatur daftar pustaka

    - Mengumpulkan data data komponen yang kemungkinan akan dipergunakan- Mengumpulkan data data komponen equivalent tersebut diatas,supaya kita dapat

    mengganti dengan komponen yang ada dipasasran. Mendisain ulang rangkaian exciter

    engan komponen yang ada dipasar , terutama bagian RF Stage, Oscillator, Mixer, Filterdan 10,7-MHz IF stage, dan IF system. Membuat rangkaian rangkaian : RF Stage,Oscillator, Mixer, Filter dan 10,7-MHz IF stage, dan IF system

    - Mengukur hasil percobaan dan melaksanakan evaluasi.

    3. PenutupParameter yang penting pada receiver adalah : Sensitivitas, Selectivitas dan SINAD.

    - Sensitivitas: besarnya sinyal yang diberikan pada input receiver untuk menghasilkan

    sinyal output tertentu. Sedangkan Selektifitas suatu penerima dapat dibedakan darikemampuan memisahkan sinyal dengan frekwensi yang diinginkan terhadap sinyal

    frekwensi lain.

    -

    Selektifitasadalah : tegangan sinyal masuk sebagai fungsi pergeseran frekwensi darifrekwensi resonansi untuk menghasilkan standar output.

    - Definisi SINAD sangat jelas yaitu, perbandingan antara total sinyal,

    sinyal+gangguan+distorsi (total signal power level) dengan sinyal yang tidak

    diinginkan, gangguan+distorsi (unwanted signal power). Sensitivity 0,25 uV, selektivity60 dB dan SINAD= 12 dB. Oleh karena itu, semakin besar nilai SINAD, semakin baik

    pula kualitas sinyal audio.

  • 7/25/2019 Fungsi Dan Manfaat Radar

    10/26

    REVIEW

    Pemanfaatan Sistem Pakar Dalam Perancangan Sistem Analisa

    Masalah dan Penentu Tindakan Pemeliharaan RADAR

    Edith Nurhidayat Kurniawan S.1), Aciek Ida Wuryandari 2), Arwin D.W. Sumari 3)

    1) 2) 3) Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung

    RingkasanPemeliharaan merupakan aspek penting yang tidak bisa diabaikan oleh suatu satuan dalam

    melakukan fungsi operasinya. Satuan radar sebagai contoh satuan operasi yang dimiliki oleh TNIAngkatan Udara tersebar di seluruh pelosok wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,

    terutama di daerah-daerah terluar sebagai telinga pertahanan udara Indonesia. Hal ini

    menyebabkan pemeliharaan berat yang dilakukan seringkali terkendala oleh msalah jarak, waktu

    dan personel karena pusat kegiatan pemeliharaan terletak di pulau Jawa. aka dari itu dibutuhkansuatu sistem terpadu yang dapat menjembatani permasalahan pemeliharaan antara satuan operasi

    dengan pusat pemeliharaan sehingga satuan operasi dapat memaksimalkan kesiapoperasian alat

    utama sistem senjata udara (alutsistaud) yang dibawahinya.

    1. Pendahuluan

    Perkembangan teknologi yang makin pesat dan maju saat ini telah banyak membantu manusia

    dalam segala aspek kehidupan. Dengan menggunakan sistem dan metoda yang tepat, penerapanaplikasi berbasis kecerdasan buatan dapat membuat tugas spesifik yang sebelumnya sulit

    dilakukan menjadi mungkin dan mendapatkan hasil yang lebih akurat. Contohnya Sistem pakar

    yang pada dasarnya merupakan penggabungan dari pengetahuan (knowledge) yang dimiliki olehseorang pakar/ahli dengan basis data pengetahuan (knowledge database) yang digunakan untuk

    membantu pengguna (user) untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.

    Salah satu aplikasi dari Sistem Pakaryang dirancang untuk memecahkan masalah di bidang

    pemeliharaan (maintenance) adalah SAPP (Sistem Analisa Masalah dan Penentu TindakanPemeliharaan).

    2. Dasar Teori

    -Pemeliharaan

    Pemeliharaan alutsistaud merupakan suatu kegiatan yang harus dilaksanakan secara

    berkesinambungan agar senantiasa berada dalam kondisi siap guna sehingga dapat

    digunakan dalam segala operasi setiap waktu. Kegiatan ini mencakup personel, peralatan,

    prosedur pemeliharaan dan material

    -Tujuan Kecerdasan buatan

    Membuat mesin menjadi lebih pintar (tujuan utama)

    Memahami apa itu kecerdasan (tujuan ilmiah)

    Membuat mesin lebih bermanfaat (tujuan entrepreneurial)Sedangkan ciri dari suatu sistem dapat dikatakan cerdas adalah :

    Mampu belajar dari pengalaman

    Memahami pesan-pesan yang ambigous atau kontradiktif

    Merespon situasi baru secara cepat dan benar

    Melakukan reasoning (pertimbangan) untuk menyelesaikan masalah

  • 7/25/2019 Fungsi Dan Manfaat Radar

    11/26

    -Sistem Pakar (Expert System) Sistem pakar merupakan sebuah program komputer yang

    dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang

    pakar (human expert).

    3. SAPP

    SAPP dirancang sebagai bagian dari suatu sistem yang lebih besar, yaitu Sistem PemeliharaanJarak Jauh Alutsista Udara (SPJJ). Sedangkan SPJJ itu sendiri merupakan gabungan dari 3

    sub sistem, yakni :

    1. Sistem Pelaporan Diri Otomatis (SPDO)2. Sistem Pemantau Tindakan PemeliharaanMobile (SPTM)

    3. Sistem Analisa Masalah dan Penentu Tindakan Pemeliharaan (SAPP)

    Gambar 1: Sistem Pemeliharaan Jarak Jauh Alutsista Udara

    Untuk Proses kerja dan pengolahan SAPP dapat dilihat pada sebagai berikut :

    Gambar 2: Dia ram Alur SAPP Gambar 3: Proses Pen olahan informasi

  • 7/25/2019 Fungsi Dan Manfaat Radar

    12/26

    Proses pengambilan kesimpulan SAPP menggunakan algoritma Backward Chaining, dimana

    sistem akan mencari akar permasalahan secara bertahap dari permasalahan utama yang diberikan

    oleh user. Sistem akan mengidentifikasi tahap per tahap kerusakan yang terjadi kemudian

    ditentukan langkah-langkah perbaikan yang sebaiknya dilaksanakan. SAPP diujicoba dengan

    menggunakan software WinExsys yang memang dirancang untuk mensimulasikan program-

    program expert system. Untuk ujicoba ini, dirancang suatu dummy program yang dapatmenggambarkan tahap-tahap pencarian dan klarifikasi SAPP hingga menentukan kerusakan apa

    yang dialami oleh sistem yang dianalisis masalah kerusakannya.

    4. KesimpulanDengan perancangan Sistem Analisa Masalah dan Penentu Tindakan Pemeliharaan ini maka

    Operasi pemeliharaan yang dilaksanakan oleh TNIAU khususnya Satuan Radar yang tersebar

    di seluruh daerah-daerah terluar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak lagi

    terkendala oleh waktu, jarak dan kesiapan teknisi di pusat pemeliharaan karena sistem ini dapatberoperasi 24 jam secara online sehingga kapanpun ditemui kerusakan yang memerlukan

    penanganan dengan segera maka kegiatan pemeliharaan dapat segera dilakukan.

  • 7/25/2019 Fungsi Dan Manfaat Radar

    13/26

    REVIEW

    Penggunaan RADAR Bagi Kepentingan Pertahanan Udara

    Suparman D, MM

    Kolonel Lek NRP 504939

    Askomlek Kas Kohanudnas

    RingkasanBerbeda dengan generasi terdahulu, Radar-Radar generasi ini sudah lebih modern. Walau masih

    menggunakan teknologi tabung, penunjukan sasaran dalam 3 (tiga) dimensi (3D ; bearing, range,altitute). Dalam era ini Radar perkembangan radar lebih mobile. Penambahan sistem komunikasi

    ground to air, sangat memudahkan pengendalian dan pemberian informasi adanya pesawat asing

    di sekitarnya. Penyampaian informasi posisi dan pergerakan lawan yang cepat dan akurat sangat

    membantu para penerbang melaksanakan misinya. Dapat mengcover seluruh wilayah udaranasional nammun memerlukan dana yang tidak kecil maka dibangunlah beberapa MCC (Military

    and Civil Coordination) yang berfungsi untuk mengintegrsikan Radar-Radar Hanud dengan Radar

    sipil. Dalam hal ini peranan TDAS (Trasmission Data Air Situation) juga sangat membantu prosesintegrasi tersebut. Dengan adanya TDAS ini situasi wilayah udara dapat di kirim ke Posek (Pusat

    Operasi Sektor) dan Popunas (Pusat Operasi Pertahanan Udara Nasional) secara real time. Sistem

    Komando Kendali Komputerisasi dan Informasi atau K3I, dibangun dan dikembangkan dengan

    sistem SBM.

    1. PendahuluanSebagai ilustrasi, Radar pertama hanya mampu menangkap sasaran dan hanya mampu

    menunjukkan sektor dimana sasaran itu berada. Sedangkan Radar generasi modern mampu

    menangkap sasaran dengan menentukan koordinat sasaran secara akurat, ketinggian, jarak,

    kecepatan serta informasi keuntungan lainnya. Pada era globalisasi peran dan fungsi Radar dalam

    kehidupan sehari-hari manusia amat penting, indikasinya dapat dilihat dari betapa urgen.Penyebab pesatnya perkembangan teknologi Radar adalah akibat dari pesatnya perkembangan

    teknologi komponen elektronika, perkembangan teknologi gelombang mikro dan perkembangan

    teknologi komputer. Pengaruh teknologi lain dalam perkembangan teknologi Radar sangatlahkecil apabila dibandingkan dengan perkembangan teknologi tersebut di atas. Dari ketiga teknologi

    yang secara signifikan mempengaruhi sistem Radar, maka teknologi komputerlah baik software

    maupun hardware yang paling besar memberikan kontribusi dalam perkembangan teknologiRadar, sehingga sistem semakin moderen, simple, efektif dan efisien namun mahal dalam

    pemeliharaannya.

    2. RadarDefenisi Radar (Radio Detection And Ranging) sebagai bagian dari implementasi teknik radio

    yang bekerja menggunakan pancaran dan pantulan gelombang elektromagnetik sehingga dapat

    berfungsi untuk menemukan dan menentukan koordinat sasaran, besar ukuran penampang sasaran

    serta parameter gerakannya. Prinsip radar didasarkan pada sifat pantulan gelombangelektromagnetik yang dipancarkan oleh Transmitter Radar terhadap permukaan atau penampang

    pesawat terbang yang lazim disebut dengan Primary Radar yang biasanya beroperasi pada L-Band,

    S-Band untuk Radar pertahanan udara. Sedangkan prinsip kerja Radar lainnya ada yangmenggunakan Interogattor (tranmitter yang ada di darat) dan Transponder untuk memantulkan

  • 7/25/2019 Fungsi Dan Manfaat Radar

    14/26

    kembali signal yang diterima pada pesawat yang sedang terbang yang biasanya disebut Secondary

    Surveillance Radar (SSR ). Dari prinsip kerja ini maka Radar dapat dibedakan menjadi Primary

    Radar yang biasa digunakan dalam lingkungan militer, sedangkan SSR biasa digunakan dalamlingkungan sipil untuk mendukung pengaturan lalu lintas dan keselamatan penerbangan.

    3.

    Jenis RadarDari prinsip pemancaran dan proses penerimaan sinyal pantul Radar dibagi dalam 4 (empat) jenis:1)Radar aktif jawaban aktif : adar yang secara aktif memancarkan sinyal gelombang

    elektromagnetik dan sasaran yang dikenai sinyal tersebut akan mengolah kembali sinyal

    tersebut menjadi sinyal lain dengan frekuensi dan kharakteristik yang berbeda.2)Radar aktif jawaban pasif : Radar yang secara aktif memancarkan sinyal elektromagnetik

    dan penerimanya akan mengolah sinyal yang dipantulkan oleh sasaran.

    3)Radar semi aktif : Radar dimana pemancar memancarkan sinyal secara aktif gelombang

    elektromagnetik dan penerimanya menerima sinyal pantul dari sasaran. Akan tetapikedudukan antara pemancar dan penerimanya terpisah

    4)Radar Pasif : Radar ini tidak memancarkan sinyal gelombanh elektro-magnetik akibat efek

    Back Body Radiation (BBR). Efek BBR adalah suatu gejala alami, dimana benda/zatdengan temperatur di atas 00K akan memancarkan gelombang elektromagnetik pada daerah

    infra merah. Radar ini sering digunakan untuk alat pendeteksi peluncuran.

  • 7/25/2019 Fungsi Dan Manfaat Radar

    15/26

    REVIEW

    Kerjasama Dephut dan Lembaga International dalam Penggunaan RADAR untuk

    Mendukung Pengelolaan Hutan Yang

    Lestari

    Iwan Setiawan, Priyambudi SantosoPusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan, Departemen Kehutanan

    RingkasanIndonesia merupakan salah satu Negara yang paling cepat mengalami penurunan untuk bidang

    kehutanan. Hal tersebut di akibatkan oleh pembalakan liar, konversi menjadi perkebunan kelapa

    sawit, dan konversi ke bidang lainnya. Dengan memanfaatkan aplikasi spasial yaitu citra satelit

    yang berfungsi sebagai alat untuk mengakuisisi daerah hutan. Departemen kehutanan yang

    merupakan instansi pemerintah bertindak untuk memberikan manfaat data pengindraan jauhmenggunakan berbagai citra dari satelit optic seperti LANDSAT, SPOT dan citra radar sperti

    ALOS MODIS dan PALSAR yang bekerjasama dengan beberapa lembaga internasional seperti

    Uni Eropa, JICA dan lembaga internasional lainnya.

    1. Pendahuluan

    Salah satu sumbangsih aplikasi spatial adalah dengan memanfaatkan citra satelit sebagai

    alat bantu identifikasi lokasi dan luasan penutupan hutan. ecara teknis kegiatan ini sangat mudah,hanya dengan memproses citra satelit kemudian mengklasifikasikan ke dalam hutan dan non hutan,

    maka akan dapat diindentifikasikan wilayah-wilayah yang hutannya masih luas atau sudah tidak

    ada hutan sama sekali. Departemen Kehutanan sebagai instansi pemerintah yang mempunyaikompetensi untuk menyediakan data penginderaan jauh dan memanfaatkannya khususnya dalam

    aplikasi di bidang kehutanan telah menggunakan berbagai citra satelit mulai dari citra optik seperti

    LANDSAT, SPOT sampai citra radar seperti ALOS, MODIS dan PALSAR melalui kerjasama

    dengan beberapa lembaga international seperti Uni Eropa, JICA, dan lembaga internationallainnya.

    2. Kerjasam Penggunaan Radar

    Beberapa kerjasama yang dilakukan Departemen Kehutanan dengan lembaga donor laindalam penggunaan RADAR diantaranya adalah :

    a)ALOS Kyoto & Carbon (K&C) Initiative.

    Tujuan kerjasama ini adalah untuk menentukan, mengembangkan dan memvalidasipemetaan radar dan hasil-hasil monitoring yang diperoleh dari data radar ALOS PALSAR

    l-band baik utnuk hutan maupun lahan basah. Bekerjasama dengan apan Aerospace

    Exploration Agency (JAXA / EORC), University of Leicester, Pemerintah Daerah

    Provinsi Kalimantan Tengah,Papua, Conservation International, Berbak National Park /Wetlands International,

    b)

    ESA INDREX-II campaign Pol-InSAR data evaluation - 2nd phase

    Tujuan Tujuan kerjasama ini adalah penggunaaan misi Earth Observation generasi

    berikutnya untuk monitoring lingkungan. Mitra kerjasama ini adalah German AerospaceCenter (DLR), SarVision Indonesia, Wageningen University, ESA.

    c)Sistem Respon Cepat illegal logging menggunakan ENVISAT ASAR.

    Tujuan kerjasama ini adalah penggunaan radar ENVISAT ASAR radar untuk monitoringlingkungan secara sistematik terutama monitoring illegal logging di hutan tropis. Mitra

  • 7/25/2019 Fungsi Dan Manfaat Radar

    16/26

    kerja diantaranya Wageningen University, Borneo Orang-utan Survival Foundation (BOS),

    NIVR (Netherlands Agency for Aerospace Programmes)

    d)the Project for the support on Forest Resources Management through Leveraging SatelliteImage Information. Tujuan dari kerjasama ini adalah meningkatkan pengelolaan hutan

    secara lestari melalui peningkatan penilaian dan monitoring sumberdaya hutan melalui

    pelatihan dan transfer teknologi.Kegiatan yang dilakukan melalui kerjasaama ini antara lain :1. Tren global penilaian dan monitoring sumberdaya hutan dengan metodologi terkait

    seperti FRA 2010, penghitungan carbon denganREDD.

    2. Perbandingan penggunaan teknologi PALSAR/MODIS.

    3. Penggunaan teknik penilaian dalam sistem penilaian dan monitoring sumberdayahutan.

    4. Transfer teknologi PALSAR/MODIS kepada BAPLAN dan pengenalan

    systempenilaian dan monitoring yang digunakan.

    5. Pengoperasian peningkatan system tersebut.6. Program pelatihan untuk perbaikan system untuk BAPLAN.

    3. PENUTUPPenggunaan RADAR menjadi satu solusi bagi masalah penutupan awan di kawasan tropis

    seperti Indonesia karena data citra RADAR yang sifatnya bebas dari awan dan penyediaan

    yang cukup teratur akan sangat membantu Departemen Kehutanan dalam upaya mengelolahutan secara lestari dan berkesinambungan. Diharapkan kerjasama yang telah ada perlu

    dipertahankan untuk ditindak lanjuti sesuai tujuan yang ditetapkan.

  • 7/25/2019 Fungsi Dan Manfaat Radar

    17/26

    REVIEW

    Perbandingan Performansi Sistem Identifikasi Pesawat

    Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Mode Adaptive Resonance

    Theory 1 dan 2

    Nur Ichsan Utama 1*, Aciek Ida Wuryandari 2*, Arwin D. W. Sumari 3*!* Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung !

    Departemen Elektronika, Akademi Angkatan Udara Indonesia, Yogyakarta

    Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Labtek VIII, Institut Teknologi Bandung

    RingkasanUmumnya tuk memudahkan identifikasi, sebuah radar akan dilengkapi dengan interrogator

    IFF (Identification Friends or Foe) yang sering disebut juga sebagai SSR (Secondary SurveillanceRadar). nterrogator IFF akan mengirimkan sinyal pertanyaan kepada obyek yang ingin

    diidentifikasi. Pesawat atau obyek yang dilengkapi dengan transponder (transmitter responder)

    akan menjawab sinyal pertanyaan tersebut secara otomatis berupa kode identifikasi pesawat. Bilapesawat tidak dapat merespon pertanyaan yang diberikan , maka pesawat akan diidentifikasikan

    sebagai penerbangan gelap (black flight). Untuk mengidentifikasi pesawat pada kasus

    penerbangan gelap dapat dilakukan dengan menganalisa data RCS (Radar Cross Section) dan

    kecepatan dari obyek yang bersangkutan. Agar proses identifikasi obyek di udara dapat dilakukandengan cepat dan memiliki tingkat keakuratan yang cukup tinggi diperlukan sebuah sistem yang

    mampu mengidentifikasi suatu obyek dengan kemampuan beradaptasi dengan data yang berubah-

    ubah namun tetap stabil. Sistem yang mampu memenuhi kriteria tersebut adalah sistem yangmengaplikasikan jaringan saraf tiruan. Jaringan saraf tiruan yang digunakan pada tugas akhir ini

    adalah jaringan saraf tiruan Adaptive Resonance Theory (ART) yang mampu beradapatasi dengan

    data masukan baru namun tetap mampu mengenali dan menjaga kestabilan data-data yang telah

    dipelajari sebelumnya.

    1. Pendahuluan

    Untuk mendeteksi identitas suatu obyek, sebuah radar yang dilengkapi dengan interrogatorIFF (Identification Friend or Foe) akan mengirimkan sinyal pertanyaan kepada obyek sasaran.

    Kemudian secara otomatis obyek sasaran yang dilengkapi dengan transponder (transmitter

    responder) akan mengirimkan sinyal balasan berupa kode identifikasi pesawat. pabila pesawattidak dapat merespon pertanyaan yang diberikan maka pesawat akan diidentifikasikan sebagai

    penerbangan gelap (black flight) atau pesawat musuh (hostile). Biasanya analisis data-data dari

    radar yang akan digunakan untuk menentukan jenis pesawat yang ingin diidentifikasi dilakukan

    secara manual dan hal ini membutuhkan waktu. Untuk meminimalisir waktu identifikasi pesawatmaka diperlukan sebuah sistem identifikasi yang mampu beradaptasi dengan data yang berubah-

    ubah yang berasal dari radar berupa RCS (Radar Cross Section) dan kecepatan pesawat.

    Penelitian pada tugas akhir ini bertujuan untuk membuat software yang dapat mendeteksi jenis

    pesawat dari suatu obyek pesawat yang tertangkap oleh radar dengan cepat dan tingkat keakuratanyang cukup baik. Jenis pesawat dapat diketahui dengan mengolah data kecepatan dan RCS

    pesawat yang terdeteksi oleh radar dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan adaptive resonance

    theory 1 (ART-1) dan adaptive resonance theory 2 (ART-2).

  • 7/25/2019 Fungsi Dan Manfaat Radar

    18/26

    2. TEORI DAN APLIKASI JARINGAN SYARAFART2.1 Prinsip Radar

    Dalam dunia penerbangan radar biasa digunakan untuk mendeteksi suatu obyekyangsedang terbang dalam suatu kawasan wilayah tertentu.

    Prinsip yang menjadi kunci utama teknologi ini adalah pantulan gelombang mikro danimplementasi efek Doppler. pantulan dari gelombang mikro yang mengenai obyek akan

    ditangkap oleh radar untuk dianalisa lebih lanjut untuk mengetahui lokasi dan bahkan jenisobyek tersebut.

    2.2 Radar Cross SectionRDS Merupakan ukuran dari kemampuan sebuah obyek untuk memantulkan kembali

    sinyal yang dikirimkan ke arah radar. Berdasarkan penjelasan teknis, RCS adalah suatu

    perbandingan antara daya yang dipantulkan oleh obyek kembali ke radar dengan kerapatandaya yang dipancarkan radar kepada obyek.

    2.3Kecepatan Pesawat pada Radar

    Pada radar, kecepatan pesawat yang tertangkap dapat diketahui dengan menggunakan

    persamaan berikut :

    fd= 2

    cos() (1)

    Dimana fd adalah dopler shift, adalah panjang gelombang, u adalah kecepatanpesawat, dan adalah sudut antara arah pergerakan sinyal dan arah obyek.

    2.4Adaptive Resonance Theory

    ART (Algoritma Adaptive Resonance Theory) dikembangkan untuk mengatasimasalah stabilitas-plastisitas. Kunci untuk menyelesaikan masalah stabilitas-plastisitas

  • 7/25/2019 Fungsi Dan Manfaat Radar

    19/26

    adalah dengan menambahkan mekanisme feedback diantara competitive layer (layer

    F2) dan input layer pada jaringan.

    JST ART dirancang untuk memudahkan pengontrolan derajat kemiripan pola yang

    ditempatkan pada cluster yang sama. Arsitektur JST ART terdiri atas : satu lapisan

    pengolahan masukan yang juga sebagai lapisan perbandingan (comparison layer) polayang disebut dengan lapisan F1, unit-unit cluster yang merupakan lapisan pengenalan

    yang disebut dengan lapisan F2 dan suatu mekanisme untuk mengontrol derajat

    kemiripan pola-pola untuk ditempatkan pada cluster yang sama yang disebut denganmekanisme Reset.

    3. KESIMPUAN

    Berdasarkan seluruh proses perancangan, implementasi, dan pengujian sistem, dapatdiambil kesimpulan sebagai berkut:

    Pada JST ART-1, semakin besar parameter vigilance maka jumlah cluster yang

    terbentuk akan semakin banyak. Sedangkan pada JST ART-2, semakin kecil parametervigilance maka jumlah cluster yang terbentuk akan semakin banyak.

    Pada JST ART-1, semakin besar parameter vigilance maka ketelitian pencocokan akan

    semakin baik. Besarnya nilai parameter vigilance perlu ditentukan dengan baik agar sistem dapat

    bekerja dengan optimal

    Jumlah cluster yang terbentuk pada fase pembelajaran akan berpengaruh terhadap

    ketelitian pencocokan pada mode pakai. Semakin banyak cluster yang terbentukketelitiannya akan semakin baik.

  • 7/25/2019 Fungsi Dan Manfaat Radar

    20/26

    REVIEW

    Ilmu Pengetahuan, Rekayasa Teknologi dan Seni (ILPERTEKS)

    Untuk Pengembangan RADAR Pengawas Pantai

    Elan Djaelani 1), Prof. Dr. Rohani J Widodo 2)

    Ridodi Anantaprama

    1)

    , Iwan Setiawan

    1)

    1)Puslit Informatika-LIPI, [email protected],2)Pensiunan Pendidik Elektro ITB

    RINGKASANMakalah ini membahas peranan Ilmu Pengetahuan, Rekayasa, Teknologi dan Seni

    (ILPERTEKS) untuk meningkatkan mutu RADAR di Indonesia. Fisikal, Intelektual, Emosional

    dan Spiritual (PIES). Ada tiga (3) kebutuhan pokok untuk keempat aspek diatas yaitu : Materi,

    Energi dan Informasi (MEI). Keempat aspek tersebut diatas menentukan mutu Sumber DayaManusia (SDM). Dengan mutu SDM yang tinggi kegiatan Pendidikan & Pelatihan (DIKLAT) dan

    Penelitian & Pengembangan (LITBANG) dari ILPERTEKS akan dapat menghasilkan kondisi

    Kesejahteraan dan Keamanan yang baik dan benar. Salah satu unsur dari Sistem Pertahanan suatubangsa adalah Sistem Teknologi RADAR. Dengan dilandasi oleh ILPERTEKS kegiatan DIKLAT

    dan LITBANG dari SDM yang bermutu akan dapat menghasilkan Sistem Teknologi RADAR

    suatu bangsa, termasuk Indonesia. Kegiatan kegiatan DIKLAT dan LITBANG tersebut diatas

    memerlukan SDM dan lembaga lembaga yang bermutu. Pendidik, Peneliti, Perencana, PengambilKeputusan dan Pebisnis (P-5) perlu saling kerjasama dengan erat. Keberhasilan Sistem Teknologi

    RADAR sekarang, dapat menjadi umpan balik untuk kegiatan kegiatan selanjutnya.

    1. PendahuluanPembangunan ILPERTEKS, dengan DIKLAT serta LITBANG-nya melambangkan

    kekuatan yang sangat mempengaruhi manusia, kehidupan dan peradaban. Tujuan dari

    ILPERTEKS dengan DIKLAT serta LITBANG-nya adalah mendukung usaha pembangunanmanusia, jadi mereka merupakan bagian dari pembangunan walaupun mereka juga merupakan

    bagian dari pengendalian kekuatan untuk pemercepatan pembangunan. Sasaran ILPERTEKS,

    dengan DIKLAT serta LITBANG-nya adalah bermaksud untuk peningkatan kualitas darikehidupan manusia. Dengan demikian pembangunan yang sehat adalah terkait secara erat dengan

    pemerataan pendapatan yang terlihat dari dua aspek yang berbeda, yaitu dengan mengamati

    pemerataan yang wajar dari hasil-hasil pembangunan, dan mengamati perkembangan kesempatankerja. DIKLAT serta LITBANG-nya dalam negara berkembang adalah dana, materi, dan tenaga

    kerja. Dalam hubungan ini, akan diperlukan untuk adaptasi ILPERTEKS, dengan DIKLAT serta

    LITBANG -nya yang sudah ada dan membawanya ke dalam keselarasan dengan kondisi lokal

    dalam negara. Hal itulah mengapa diperlukan untuk menegaskan aspek manajerial yang utamayang harus melingkupi LITBANG dari tradisi yang ada, adat dan hasrat dari komunitas dengan

    memperhatikan kemampuan-kemampuan lokal.

    2. Tantangan dan Kesempatan ILPERTEKS1. Kerjasama Penelitian Radar

    Pengembangan radar ini merupakan hasil kerja sama Pusat Penelitian Elektronika dan

    Telekomunikasi (P2ET) dan International Research Centre for Telecommunications-transmission and Radar Technical University (IRCTR-TU) Delft, Belanda. IPI bertanggung

  • 7/25/2019 Fungsi Dan Manfaat Radar

    21/26

  • 7/25/2019 Fungsi Dan Manfaat Radar

    22/26

    REVIEW

    Usulan Pemakaian RADAR Langit untuk Daerah Khusus atau

    Daerah Rawan

    Hari Satriyo BasukiBidang Kendali Pusat Penelitian InformatikaLembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

    RingkasanBanyak sekali type Radar yang dipakai untuk memantau suatu daerah tertentu. Misalkan

    Radar Pantai untuk memantau sekitar pantai dimana dipasang radar tersebut. Radar Peringatan

    Dini atau Early Warning Radar untuk memantau suatu daerah dan memberitahukan secara dini

    akan adanya sesuatu. Tentunya radar radar tersebut mempunyai keterbatasan dan keunggulanmasing masing. Dan kalau digabungkan tidak memungkinkan. Radar pantai untuk kapal yang

    berlayar di atas laut didaerah pantauannya, Radar Peringatan Dini untuk memantau pesawat

    terbang yang terbang diatas suatu daerah pantauannya. Radar Cuaca untuk memantau cuaca suatudaerah. Radar Angkasa untuk memantau keadaan bumi. Dalam makalah ini dijelaskan apa yang

    dimaksud dengan radar langit, kegunaannya, teknologinya dan kemampuannya walau baru dalam

    bayangan akan tetapi masih dimungkinkan untuk dibuat atau di impelementasikan di daerah yang

    memerlukan seperti sekitar Batam Singapura, Selat Makasar, Selat Sunda atau Selat Lombok.Sekitar Natuna dan daerah lainnya.

    1. PendahuluanUmumnya teknologi radar itu sudah berkembang lama akan tetapi modifikasi dan

    pengembangan disana sini dengan maksud pemutakhiran serta dijitalisasi juga terus dilaksanakan.

    Salah satunya adalah yang disebut penulis Radar Langit. Kalau Radar Pantai di pasang dipantai

    atau di pelabuhan atau di gunung dekat pantai yang akan dipantau dan memancarkan sinyalnyakearah pantai. Sedangkan Radar Langit diletakkan di angkasa untuk memantau daerah yang tidak

    begitu luas untuk keperluan tertentu. ingpura, untuk memantau Selat Makasar/Lombok sekitar

    Natuna dan lain sebagainya yang tidak memungkinkan bila menggunakan Radar Pantai atau Radarlainnya. Hal yang membatas penggunaan Radar Pantai adalah jarak jangkau yang dibatasi dengan

    kelengkungan bumi dan adanya gunung yang lebih tinggi dari lokasi antena radar. Akibatnya

    maksimum jarak jangkau adalah sekitar 60 kilometer.Untuk Radar pantau jarak ini sudah cukupakan tetapi bila akan melihat jarak yang lebih jauh lebih luas maka hal tersebut tidak

    memungkinkan.

    2.Sistem

    a. Sistem langitSistem langit dari radar langit hampir sama dengan Radar darat akan tetapi yang diatas selain

    mempunyai pemancar untuk sistem radar yang mengarah ke bumi dan menerima pantulan

    dari bumi dan memprosesnya akan tetapi terdapat pula pemancar yang memancarkan hasil

    pemrosesan sinyal pantulan ke lokasi penampil/sistem bumi di tempat yang ditentukan.Selain itu terdapat sistem telemetri yang berfungsi untuk melakukan perintah dan

    memancarkan hasil ke stasiun bumi. Secara blok dapat di ilustrasikan sebagao berikut :

  • 7/25/2019 Fungsi Dan Manfaat Radar

    23/26

    Gambar 1. Sistem langit

    Sistem pemancar akan emmancarkan sinyal memantau daerah cakup melalui antena dan

    antena akan menerima sinyal pantul dari bawah. Sinyal panyulan tersebut di proses dan

    dipancarkan kembali ke stasiun penerima di bumi melalui antena lain. Sistemtelemetrinya akan mengendalikan dan memantau posisi sistem langit dan menjaganya

    pada posisi tersebut.

    b. Sistem Bumi

    Sistem bumi dibuat untuk menampilkan hasil penglihatan antena di sistem langit yangditerima melalui antena dan dikirim melalui transmisi khusus untuk pengiriman data

    gambar.

    Gambar 2. Sistem Bumi

    3. Kesimpulan dan saran

    Kesimpulanyang diperoleh, untuk daerah khusus dan perlu pemantauan daerah yang luasmaka sistem pemancar radar ditempatkan di ketinggian tertentu yang bebas dari hal hal

    yang membatasi pemantauannya. Ada 2 cara penempatan yaitu di langit yang tinggi sekali

    atau diatas gunung. Saran, Untuk mencoba sistem ini perlu koordinasi berbagai instansidan tenaga pelaksana baik peneliti maupun perekayasa yang tersebar di berbagai lembaga

    litbang dan instansi terkait. Secara teknologi dapat dimungkinkan akan tetapi perlu dana

    yang cukup besar. Akan tetapi mengingat hasil pantauan dan sistem ini dapat dicoba demikeamanan wilayah Indonesia.

  • 7/25/2019 Fungsi Dan Manfaat Radar

    24/26

    REVIEW

    Implementasi Peta Dinamis Pada Radar INDERADeni Yulian 1, W. Sediono 1,2, A. Andaya Lestari 3,4

    1Radar and Communication Systems (RCS)

    Ringkasan

    Pada radar kapal modern, fungsi display radar atau PPI (Plan Position Indicator) biasanyatidak hanya sebatas menampilkan refleksi dari objek disekitarnya akan tetapi juga digabungkan

    dengan fungsi navigasi dengan menyertakan peta electronik ke dalam layar radar. Hal ini menuntut

    kami untuk mengimplementasikan hal yang serupa pada radar INDERA (Indonesian Radar) yang

    tengah kami kembangkan. Dalam tulisan ini, akan dipaparkan konsep dasar peta vektor sebagaipeta digital yang akan digunakan untuk fungsi navigasi dan bagaimana mengimplementasikannya

    pada radar INDERA sehingga bisa menjadi peta dinamis yang dapat ter-update secara otomatis

    sesuai dengan pergerakan kapal.

    1. Pendahuluan

    Pada display radar di masa lalu yang menggunakan tabung CRT (Cathode Ray Tube), PPIhanya berfungsi untuk menampilkan refleksi radar dari objek di sekitarnya. Namun seiringberkembangnya waktu serta kemajuan software, kini PPI lebih mengarah kepada multi function

    display, yaitu display yang tidak hanya dapat menampilkan data radar saja akan tetapi juga

    terintegrasi dengan conning display yang menampilkan informasi dari berbagai sensor yangterpasang bersama radar seperti kompas, gps, dan sensor kecepatan serta navigation display yang

    biasanya berupa peta elektronik yang di-overlay pada display radar.

    Penggunaan peta pada radar statis seperti radar pelabuhan jauh lebih sederhana dibandingkan

    pada radar yang bergerak secara dinamis seperti pada radar yang digunakan di kapal. Agar petadapat secara aktual menunjukan posisi kapal di permukaan bumi maka diperlukan peta dinamis

    yang dapat di-update secara otomatis mengikuti perubahan posisi kapal.

    2. Peta Vektor dan Peta RasterDalam dunia navigasi ada dua jenis peta yang digunakan, peta vektor dan peta raster. Peta

    vektor merupakan kumpulan data vektor sistem informasi geografi bumi (GIS) pada berbagai

    level dan detail. Pada peta jenis ini, informasi peta tersimpan dalam titik titik vektor yang dapat

    dengan mudah diperbesar atau diperkecil tanpa mengubah resolusi dan kualitas gambarnya.

    Sedangkan peta raster merupakan suatu peta yang memiliki struktur data yang umumnyamerepresentasikan sebuah rectangular grid yang berupa kumpulan piksel, atau titik-titik warna.

    Peta raster disimpan dalam sebuah file gambar dengan berbagai format. Peta raster biasanya

    merupakan hasil kopi atau scanning langsung dari sebuah peta kertas (paper chart) dengan akurasi

    dan reabilitas yang sama. Sebagaimana file gambar pada umumnya, gambar peta akan pecah ketikadilakukan perbesaran pada level tertentu.

    3. Implementasi Peta Vector Pada Display Radar Indera

    Konsep integrasi peta statis dengan display radar sangat sederhana. Layer peta dapat

    ditempatkan tepat di bawah layer display radar (gambar 1). Karena statis, peta tidak memerlukanfungsi updating sehingga peta hanya berfungsi layaknya background gambar pada umumnya. Lain

    halnya dengan peta dinamis yang memerlukan fungsi updating sesuai dengan perubahan posisi

    radar atau kapal. Dalam kasus seperti ini tampilan peta harus bisa mengikuti perubahan posisi

  • 7/25/2019 Fungsi Dan Manfaat Radar

    25/26

    kapal dipermukaan bumi serta dapat di-scaling sesuai dengan jarak maksimum jangkauan radar

    yang terlihat di PPI.

    Gambar 1. Konsep penggabungan peta vektor dengan radarSetiap titik-titik yang menyusun peta vektor harus memiliki informasi posisi, latitude dan

    longitude, pada permukaan bumi, atau minimal ada satu titik yang dijadikan sebagai referensi yang

    memiliki informasi tersebut. Pada peta yang kami gunakan hanya titik pusat peta yang memiliki

    informasi posisi geografis di permukaan bumi.Untuk menampilkan peta pada display radar, titik-titik pada peta vektor harus disesuaikan

    dengan titik-titik piksel pada PPI dalam koordinat kartesian. Nilai x dan y pada koordinat kartesian

    dapat diperoleh dengan persamaan sebagai berikut,

    Gambar 2.Properti dalam sebuah peta vector

  • 7/25/2019 Fungsi Dan Manfaat Radar

    26/26

    Karena nilai x dan y merupakan fungsi dari jarak maksimum radar pada PPI, secara otomatis

    skala peta akan ikut berubah ketika jarak maksimum radar pada PPI di ubah. Untuk meng-update

    peta sesuai dengan pergerakan kapal, harus diperhitungkan ergeseran titik pusat peta terhadap titikpusat radar (gambar 3).

    Dengan menggunakan dua nilai variabel yang mutlak yaitu nilai latitude

    dan longitude dari masing-masing titik, jarak antara kedua titik dapatdihitung dengan menggunakan formula Harvesine. Berikut ini adalah contohhasil scanning radar INDERA di atap gedung RCS/SOLUSI247

    (613'21.44"S, 10649'22.66"E) di Segitiga Emas Business Park,

    Kuningan, Jakarta dengan radius 0.75 nautical mile atau sekitar 1.389kilometer. Orientasi radar adalah North-Up, yang berarti bagian atas radar

    merupakan sumbu utara bumi.

    4. Kesimpulan

    Dibandingkan peta raster, peta vektor jauh lebih fleksibel untuk diimplementasikan sebagaipeta dinamis pada radar INDERA. Dengan menggunakan Harvesine formula untuk menghitung

    jarak dan perhitungan sudut antara dua titik di permukaan bumi, posisi peta terhadap radar atau

    sebaliknya dapat di-update dengan mudah. Penggunaan peta dinamis pada radar INDERAdiperlukan untuk membantu navigasi terutama ketika kapal mendekati kepulauan atau melintasi

    celah sempit ataupun kanal. Dengan dilengkapi oleh peta yang berisi informasi geografis dan

    informasi penting lainnya akan memudahkan user untuk mengamati daerah sekitarnya danmengambil keputusan pada saat berlayar.

    Gambar 5. Display PPI INDERA dengan peta

    Gambar 3. Konsep pergerakan peta din

    Gambar 4.Display PPI INDERA tanpa peta