gabungan tugas jurnal bedah fixxxx app kehamilan

Upload: budiwan-putri-e-tyas

Post on 19-Feb-2018

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Gabungan Tugas Jurnal Bedah Fixxxx App Kehamilan

    1/18

    Appendicitis during Pregnancy: The

    Clinical Experience of

    a Secondary HospitalSoo Jung Jung, Do Kyung ee, Jun Hyun Ki!, Pil Sung Kong, Kyung

    Ha Ki!, Sung "oo #ae$

    Depart!ent of Surgery, #usan St% &ary's &edical Center, #usan, $Depart!ent of

    Surgery, (ood &oonh)a Hospital, #usan, Korea

    Tujuan Appendisitis adalah kondisi paling umum yang menyebabkan operasi

    intra-abdominal untuk masalah diluar kehamilan pada orang hamil. Tujuan dari

    penelitian ini adalah untuk menguji pengalaman kami dan menganalisis

    karakteristik klinis dan hasil klinis pada kehamilan dengan appendisitis yang

    dilaporkan di korea.

    MetodeKami melaporkan 25 kasus appendisitis pada kehamilan yang dirawat di

    good moon huwa hospital dari Januari 2004 sampai maret 200. Kami juga

    menganalisis appendisitis pada kehamilan melalui laporan jurnal yang dilaporkan

    dikorea antara tahun !"0 sampai 200#.

    HasilKejadian appendisitis akut pada kehamilan adalah $5%# kelahiran. &ata-

    rata usia adalah 2"'!2 tahun' usia kehamilan saat pertama kali ditemukan gejala

    adalah 0 pasien pada trimester pertama (40)*' 4 pasien pada trimester kedua

    (5%)* dan pasien pada trimester ketiga (4)*. +ari 25 kasus' 2 diterapi dengan

    open appende,tomy dan 4 dengan laparoskopi appende,tomy. Komplikasi post

    operasi ditemukan 2 dengan ineksi luka post operasi dan satu dengan aborsi

    spontan.

    Kesimpulan engalaman kami menunjukkan operasi appendisitis pada pasien

    hamil bisa sukses dilakukan di &/ kelas dua.

  • 7/23/2019 Gabungan Tugas Jurnal Bedah Fixxxx App Kehamilan

    2/18

    INTRODUCTION

    Appendi,itis adalah salah satu kondisi paling sering yang membutuhkan

    laparotomi selama kehamilan untuk penyakit non obstetri, dan ditemukan pada

    500 kehamilan. Karena posisi dari appendi1 berubah seiring dengan

    bertambahnya usia kehamilan dan karena gejala pada kehamilan juga berariasi'

    diagnosis dari appendisitis pada kehamilan sulit ditegakkan. +iagnosis dan terapi

    yang tertunda akan meningkatkan resiko terjadinya perorasi' dimana bisa

    menyebabkan kegawatan pada ibu dan janin. 3ntuk mengurangi resiko tersebut'

    diagnosis dan terapi se,ara dini sangat penting untuk dilakukan. Kebanyakan dari

    literatur korea yang membahas tentang appendi,itis pada kehamilan dilaporkan

    oleh tersier hospital seperti pada rumah sakit pendidikan. 3ntuk itu kami

    melaporkan' serta dibantu dengan kajian literatur' 25 kasus pada kehamilan yang

    diterapi di &/ kelas dua kami. elalui laporan ini kami akan membuktikan bahwa

    operasi appendi,itis pada kehamilan mungkin untuk dilakukan di &/ kelas dua

    dengan hasil yang sangat baik. +an kami akan membahas tentang hal yang

    berguna untuk menegakkan diagnosis dan tehnik operasi. /eperti halnya

    menyediaan reiew lieratur untuk mengidentiikasi kemungkinan pengembangan

    di masa mendatang.

    METODE

    +ari total 25 wanita hamil yang menjalani operasi appende,tomy yang

    dilakukan oleh dua ahli bedah dan telah dikonirmasi dengan pemeriksaan

    histopatologi dan hasilnya positip appendi,itis di &/ moon huwa antara januari

    2004 - maret 200 kemudian diseleksi untuk mengikuti penelitian retrospe,tie

    yang dilakukan melalui rekam medik dan wawan,ara ia telepon. Korean jurnal

    yang dipublikasikan oleh asosiasi akademik kemudian di pilih dari hasil pen,arian

    diinternet mengenai appendi,itis pada kehamilan yang dipublikasikan oleh

    2

  • 7/23/2019 Gabungan Tugas Jurnal Bedah Fixxxx App Kehamilan

    3/18

    asosiasi akademik korea ditemukan 425 kasus appendi,itis pada kehamilan yang

    dilaporkn pada 4 artikel ilmiah yang dipublikasikan dari !"0-200#. +alam

    jurnal tersebut dibahas mengenai literatur reiew' ino pasien termasuk usia'

    kehamilan yang keberapa' usia kehamilan' waktu yang diperlukan dari awal

    mun,ul gejala sampe dilakukan operasi. aniestasi klinik dan hasil pemeriksaan

    isik yang ditemukan suhu tubuh' jumlah leukosit' ratio neutroil' posisi appendi1

    saat dilakuan operasi' masa perwatan di &/' penemuan histopatologi' komplikasi

    post operasi dan hasil kelahirannya. /emua dianalisis dan dikategorikan usia

    kehamilan dibagi menjadi 0-4 minggu (trimester *' 5-2# mnggu (trimester

    2*' dan 2! mingggu keatas (trimester *.

    HASIL

    +ari total 25 pasien yang melakukan pembedahan setelah di diagnosis dengan

    appendi,itis akut total kelahiran ada 4'20 selama periode waktu penelitian. Akut

    appendi,itis mengenai satu dari setiap 5%# kehamilan. 3sia rata-rata pasien adalah

    2"'!2 tahun ( antara !-# tahun* dan satu pasien berusia lebih muda dari 20

    tahun (4)*6 usia dari 4 pasien antara 20-24 (%)* pasien berusia 25-2! (52)*'

    pasien berumur antara 0-4 tahun (2)* dan 4 pasien berumur 5 tahun keatas

    (%)*. jumlah primipara 2 pasien (4#)* dan multipara (52)*. enurut usia

    kehamilan 0 pasien pada trimester (40)* 4 pasien pada trimester kedua (5%)*

    pasien pada trimester ketiga kehamilan (4)*. Tujuh belas pasien menjalani

    operasi dalam 24 jam pertama dari onset gejala (%#)* 4 pasien dalam 4# jam

    setelah mun,ul gejala (%)* dan 4 pasien setelah lebih dari 4# jam (%)*.

    7yeri abdominal dilaporkan pada semua kasus' nausea dilaporkan pada %

    kasus (%4)* dan muntah-muntah dalam ! kasus (%)*. ada pengukuran suhu

    melalui aksila ! pasien dibawah "'08 ("%)* dan % pasien "08 atau lebih

    (24)*. 3ntuk nyeri tekan dan nyeri tekan lepas dilaporkan pada semua kasus'

  • 7/23/2019 Gabungan Tugas Jurnal Bedah Fixxxx App Kehamilan

    4/18

    lokasi nyeri tekannya diaporkan " kasus dititik , 9urney (%#)* pada " kasus

    didaerah umbili,al sebelah kanan (2#)* dan pada satu kasus perut kanan atas

    (4)*. enurut jumlah leukositnya % kasus (24)* menunjukkan kurang dari

    0.000mmdan 2 kasus (4#)* antara 0.000-5.000mm' % kasus (24)* 5000-

    20000mm dan satu kasus (4)* lebih dari 20000mm. ada ratio neutroil' #

    kasus (2)* menunjukkan kurang dari ("0)* dan " kasus (%#)* menunjukkan

    ("0)* atau lebih.

    3ntuk diagnosis appendi,itis' 3/: dilakukan pada semua kasus. Anestesi

    general juga dilakukan pada semua kasus. ;aparotomi dilakukan pada 2 kasus

    (#4)*' sedang laparoskopi dilakukan pada 4 kasus (%)*. +ari 2 pasien yang

    menjalani laparotomi insisi , 9urney diakukan pada 0 pasien' sedangkan insisi

    transersal pasien. posisi appendi1 berada pada kanan bawah abdomen #

    kasu' pada area umbili,al kanan % kasus' dan pada abdomen kanan atas kasus.

  • 7/23/2019 Gabungan Tugas Jurnal Bedah Fixxxx App Kehamilan

    5/18

    DISKUSI

    Tingkat kejadian apendisitis selama kehamilan telah dilaporkan berkisar

    dari per .000 kelahiran sampai per 5.5 kelahiran. enurut 9abaknia et.al

    yang melakukan analisis dari 500.000 pengiriman' kejadiannya berkisar sampai

    .500 kelahiran. /e,ara keseluruhan' tingkat kejadian diketahui 0.05 sampai 0.2).

    +i Korea' 0 studi telah melaporkan kejadian berkisar - pengiriman sampai

    - 52# pengiriman' dengan rata-rata -%%5 pengiriman (24% apendisitis kasus

    dalam %."0# kelahiran* (Tabel 2-4*. Termasuk hasil penelitian kami' dimana

    tingkat kejadian rata-rata di Korea adalah -%5% pengiriman ( kasus apendisitis

    2" pada "".! kelahiran *' yang lebih tinggi dari penelitian yang dilakukan

    9abania et al. dimana tingkat kejadiannya berada pada per 000 kehamilan.

    +alam segi usia' sebagian besar literatur melaporkan insiden tertinggi

    Terdapat dalam kelompok usia 20 sampai 0' dengan beberapa perbedaan sesuai

    kriteria klasiikasi. +alam penelitian kami' " pasien (%#)* adalah pada

    kelompok usia 20 sampai 2!' yang mendudugi bagian terbesar' diikuti oleh "

    pasien (2#)* di usia 0-an atau lebih tua. enurut studi Kim et al. =2>'

    kelompok usia 20 sampai 0 menunjukkan kejadian terbesar dengan 2# pasien

    (%5')*' diikuti oleh 4 pasien (2'%)*'di usia 0-an atau lebih tua' yang

    merupakan rasio yang relati tinggi.

  • 7/23/2019 Gabungan Tugas Jurnal Bedah Fixxxx App Kehamilan

    6/18

    selama kehamilan paling sering terjadi pada trimester kedua kehamilan' dimana

    hasil yang didapatkan sesuai dengan penelitian kami. Kim et al.' melaporkan

    bahwa tingkat kejadian tertinggi ditunjukan selama trimester pertama kehamilan.

    /ementara Kim et al.' dan 8ho et al.' melaporkan kejadian tertinggi pada trimester

    tiga kehamilan. +alam kasus ;ee et al.' dilaporkan tidak ada tingkat perbedaan

    kejadian appendisitis selama kehamilan antara trimester kehamilan.

    embuat atau menegakkan diagnosis apendisitis selama kehamilan hanya

    dengan anamnesis dan pemeriksaan isik saja sangat sulit' karena berbagai aktor

    isiologis dan berbagai gejala normal yang mun,ul selama kehamilan (anoreksia'

    mual dan muntah* dan aktor-aktor lain termasuk perubahan posisi apendiks

    sesuai dengan pembesaran rahim dan relaksaki otot perut. /elain itu' pembatasan

    penggunaan pemeriksaan dengan radiologi karena adanya janin dapat menunda

    penegakkan diagnosis. Keterlambatan dalam penegakan diagnosis dan

    keterlambatan dalam pengobatan' dapat menyebabkan terjadinya perorasi'

    meningkatkan tingkat kematian pada janin dan ibu' dan peningkatan terjadinya

    komplikasi yang serius. /e,ara umum' beberapa point penting' seperti gejala

    klinis' pemeriksaan isik' dan tes darah dapat digunakan untuk mendiagnosis

    adanya appendisitis' dan pemeriksaan ultrasonografiatau computed tomography

    (8T* adalah pemeriksaan tambahan yang dapat dilakukan. Alarado /kor paling

    sering digunakan dan memberikan nilai seperti' untuk adanya rasa sakit di perut

    yang menjalar$bermigrasi' untuk hilangnya nasu makan' untuk mual atau

    muntah' 2 untuk tanda nyeri di daerah perut kanan bawah' untuk tanda rebound'

    untuk demam' 2 untuk leukositosis' dan untuk peningkatan jumlah neutroil'

    totalnya terdiri dari 0 tanda. enurut h et al.' penilaian Alarado /kor dengan

    hasil " atau lebih tanda yang positi mungkin dapat menandakan adanya kasus

    apendisitis pada orang dewasa. 7amun pada wanita hamil yang menunjukan

    gejala' mual' muntah' demam' dan peningkatan jumlah leukosit dan neutroil

    %

  • 7/23/2019 Gabungan Tugas Jurnal Bedah Fixxxx App Kehamilan

    7/18

    merupakan suatu temuan isiologis yang ditemukan pada kehamilan' jadi tanda ini

    tidak ideal untuk menegakan diagnosis. enurut 9rown et al.' penelitian yang dia

    lakukan pada gejala klinis dan pemeriksaan isik terdapat temuan dari " laporan

    dengan 450 paien' 45 ("%'")* menunjukan gejala mual' 22# pasien (50'")*

    menunjukan gejala muntah' 2!5 (%5'%)* menunjukan gejala demam' 450 pasien

    (00)* benar-benar menunjukan gejala nyeri perut kanan bawah.' 42 pasien

    (!'%)* menunjukan nyeri perut kanan atas' 2" ("2'")* menunjukan gejala

    iritasi peritoneal' dan 0! pasien (%#'")* menunjukan gejala kontraksi rahim.

  • 7/23/2019 Gabungan Tugas Jurnal Bedah Fixxxx App Kehamilan

    8/18

    pada otot peritoneum selama kehamilan. enurut beberapa laporan' tanda

    &osing dan soas tidak ditemukan pada 2$ wanita hamil. Tanda The Alder

    diketahui dapat digunakan' namun sebuah studi melaporkan bahwa hal tersebut

    tidak ,ukup membantu. :ejala nyeri perut dapat digunakan pada semua kasus

    ke,uali pada kasus apendisitis selama kehamilan.

    erhatian lebih harus diberikan pada penegakkan diagnosis dari hasil tes

    pada appendisitis selama kehamilan. +alam kehamilan normal jumlah leukosit

    meningkat 2.000 mm . +alam lampiran' enurut

  • 7/23/2019 Gabungan Tugas Jurnal Bedah Fixxxx App Kehamilan

    9/18

    kemungkinan perorasi harus dipertimbangkan' dan operasi darurat harus

    dilakukan.

    +alam artikel tentang operasi appendisitis selama kehamilan' hasil negati

    adanya appendisitis berariasi dari 5 sampai 50). &asionya adalah 5 sampai

    5) ketika dokter bedah umum melakukan operasi' sementara rasio 25 sampai

    50) saat dokter kandungan melakukan operasi. enurut beberapa literatur Korea'

    rasio berada di kisaran 5 sampai %'4). emeriksaan radiologis diperlukan

    untuk mengurangi penemuan tingkat negati apppendisitis setelah operasi' namun

    karena radiasi bahaya pada janin' ultrasonorgray sering digunakan sebagai

    gantinya. enurut ;im et al.' pada tes yang dilakukan pada 45 wanita hamil yang

    diduga dengan appendisitis' tapi pasien pada trimester ketiga kehamilan tidak

    didiagnosis' sementara tersisa 42 pasien didiagnosis. +ari 42 pasien didiagnosis'

    % pasien didiagnosis dengan appendisitis sementara' 2% tersisa dikonirmasi

    dengan memiliki lampiran yang normal' dengan 00) sensitiitas' spesiisitas

    !%) dan akurasi !#). Dhang et al.' melaporkan bahwa dari %5 pasien' 2% pasien

    (40)* didiagnosis menggunakan ultrasonography. Karena hasil yang multilateral

    dari ultrasonography' studi tentang diagnosa menggunakan 8T resonasi magnetik

    atau pen,itraan sedang berlangsung saat ini. enurut Ereeland et al.'

    ultrasonography dilakukan pada 4 wanita hamil' namun hanya 5 pasien ('%)*

    didiagnosis dengan appendisitis' dan deniti diagnois apendisitis dilakukan

    melalui pemeriksaan hitopatologi. +ari # (##'4)* pasien lainnya di deteksi

    dengan ultrasonography' dan ! pasien (2'")* dari # yang terdektesi dengan

    appendisitis melalui pemeriksaan histopatologi.emeriksaan 8T dilakukan pada

    pasien yang tidak didiagnosis dengan appendisitis melalui ultrasonography'

    agar untuk menghindari resiki ke,a,atan pada janin' +osis radiasi disimpan di

    bawah ambang batas dari 0'005-0'5 :y6di trimester pertama kehamilan' 0'024

    :y (2'4 rad*' dan pada trimestter ketiga kehamilan' 0'04% :y (4'% rad*. engenai

    !

  • 7/23/2019 Gabungan Tugas Jurnal Bedah Fixxxx App Kehamilan

    10/18

    timbulnya kanker pada bayi' akibat paparan radiasi 5rad dalam probabilitas $

    2'000 untuk $'000' tetapi hal ini tidak terjadi' namun studi lanjut diperlukan.

    Ereeland et al.' menyarankan algoritma diagnostik pada pen,itraan untuk pasien

    dengan apendisitis selama kehamilan' tetapi paling aman metode diagnosis

    dengan pen,itraan adalah menggunakan ultrasonography.Kami melakukan 3/:

    untuk penelitian ini' dan kami menggunakan hasilnya sebagai kriteria diagnosis

    dengan pen,itraan praoperasi.

    Ketika diagnosis ini dibuat dengan apendisitis' operasi segera dapat

    mengurangi resiko untuk ibu dan janin. perasi dapat dilakukan dengan

    appendektomi terbuka tradisional atau laparoskopi appendektomi' yang baru-baru

    ini diperkenalkan. /ebelum tahun !!0' laparotomi adalah pilihan karena operasi

    laparoskopi merupakan suatu kontraindikasi kehamilan. 7amun' operasi

    laparoskopi dilakukan untuk adne1al torsi dan kista oarium selama kehamilan

    oleh dokter spesialis kebidanan di akhir tahun #0-an' dan ahli bedah

    melakukannya untuk laparoskopi kolesistektomi dan appendektomi. Akibatnya'

    luaran hasil operasi laparoskopi telah dibenarkan bahwa tidak lebih buruk

    dibandingkan dengan laparotomi dari segi keamanan6 akibatnya' operasi

    laparoskopi juga sudah dilakukan ,ukup sering baru-baru ini untuk apendisitis

    selama kehamilan. +alam studi literatur menurut ne?hat et al. menganalisis !

    pasien yang menjalani operasi laparoskopi selama kehamilan dan mengkonirmasi

    bahwa operasi laparoskopi selama kehamilan itu tidak berbahaya. ereka juga

    menganalisa jenis risiko yang mungkin terlibat dalam operasi laparoskopi selama

    kehamilan. &esiko yang pertama adalah resiko kerusakan uterus akibat trokar

    yang disebabkan oleh pembesaran uterus dengan peningkatan usia kehamilan atau

    untuk memasukkan dari jarum eress. 3ntuk men,egah risiko ini' ne?hat et al.

    menyarankan teknik terbuka menggunakan kanula hasson. &esiko yang kedua

    adalah resiko ketidakseimbangan asam-basa' yang dapat terjadi karena adanya gas

    0

  • 7/23/2019 Gabungan Tugas Jurnal Bedah Fixxxx App Kehamilan

    11/18

    ,o2 yang digunakan selama operasi laparoskopi dan resiko janin asidosis karena

    hiperkarbia. 3ntuk meminimalkan resiko meningkatnya hiperkarbia dan asidosis'

    tekanan intra-abdominal harus dipertahankan pada 20 mmhg atau di bawahnya'

    dan waktu operasi harus dipersingkat. @aktu yang dianjurkan untuk operasi

    laparoskopi pada kehamilan diketahui yaitu pada trimester pertama dan kedua

    kehamilan' dimana trimester ketiga kehamilan diketahui sebagai kontraindikasi.

    7amun' kasus operasi laparoskopi pada trimester ketiga kehamilan telah

    dilaporkan baru-baru ini. /ebuah jurnal skrining pada operasi laparoskopi yang

    dilakukan untuk apendisitis selama kehamilan menunjukkan bahwa ma,hado dan

    :rant memberikan saran untuk membatasi tekanan intra-abdominal dari 0

    sampai 20 mmhg dan waktu operasi dalam waktu %0 menit untuk hasil yang baik

    untuk janin dan ibu. 7amun' tindak lanjut jangka panjang pada anak-anak setelah

    dilahirkan tidak dilakukan. enurut mereka hanya satu laporan dari anak-anak

    yang lahir setelah laparoskopi appendektomi selama kehamilan yang tidak

    mengalami pertumbuhan atau keterbelakangan perkembangan yang ditemukan

    pada sampai # tahun tindak lanjut pas,a operasi. +i samping itu' dari %" pasien

    yang menjalani laparoskopi appendektomi' 55 pasien merupakan usia kehamilan'

    dan 2% pasien tersebut telah memasuki trimester ketiga kehamilan. 9erdasarkan

    studi' tindakan operasi laparoskopi pada trimester ketiga kehamilan itu sulit

    dikarenakan adanya pembesaran uterus sehingga menghalangi pandangan dan

    alat-alat yang digunakan. Karena itu' operasi laparoskopi harus dilakukan oleh

    ahli bedah. +ari penelitian pada % penderita apendisitis selama kehamilan' park

    dan sul membandingkan 4% pasien yang menjalani appendektomi terbuka

    terhadap 5 pasien yang mengalami laparoskopi appendektomi. enurut studi'

    rata-rata tinggal di rumah sakit pada kelompok laparotomi #' hari sementara

    yang dari kelompok laparoskopi adalah 4' hari' memperlihatkan perbedaan

    signiikan se,ara statistik. +ari segi komplikasi paska operasi' kelompok

  • 7/23/2019 Gabungan Tugas Jurnal Bedah Fixxxx App Kehamilan

    12/18

    laparotomi dilaporkan % kasus ineksi dari luka' kasus ileus' kasus aborsi' dan

    4 kasus kelahiran prematur dibandingkan dengan kelompok laparos,opy

    melaporkan tidak adanya komplikasi. ada penelitian pada 4 pasien dengan

    apendisitis selama kehamilan' kim et al. membandingkan 2 pasien dari

    kelompok laparotomy dengan 22 pasien dari kelompok laparos,opy. &ata-rata

    lama tinggal di rumah sakit pada kelompok laparotomi %'" hari sementara yang

    dari kelompok laparos,opy adalah 5' hari' memperlihatkan perbedaan signiikan

    se,ara statistik. +ari segi komplikasi pas,a operasi' kelompok laparotomy

    dilaporkan adanya 2 kasus ineksi dari luka. enurut studi sekarang' operasi

    laparos,opi, telah dilakukan pada 4 pasien sejak desember 200!. 3kuran sampel

    pada kelompok laparos,opy itu terlalu ke,il untuk dibandingkan dengan

    kelompok laparotomi' tetapi kelompok laparos,opy menunjukkan tinggal di

    rumah sakit lebih singkat dibandingkan dengan kelompok laparotomi' dan tidak

    ada komplikasi seperti luka ineksi' aborsi' atau kelahiran prematur. ada studi

    sekarang' pasien dengan usia kehamilan minimal 20 minggu tidak menjalani

    operasi laparos,opi, dikarenakan pasien dengan usia kehamilan 20 minggu atau

    lebih tidak dianjurkan untuk menjalani karena ditakutkan kerusakan uterus akibat

    dari pembesaran uterus dan sulitnya mendapat penglihatan yang jelas. +i samping

    itu dikarenakan rumah sakit kami tidak didukung dengan sistem pelayanan' klaim

    asuransi kesehatan untuk operasi laparos,opi, sudah ada sejak juli 200!6 sesuai

    dengan operasi laparos,opi, pertama kali yang telah dilakukan pada desember

    200!. eskipun operasi laparoskopi untuk apendisitis selama kehamilan dapat

    mengurangi luka ineksi dan dapat berkontribusi ,epat untuk pemulihan

    berdasarkan tingkat penurunan rasa sakit' berkurangnya berkembangnya ileus

    pas,a operasi' diagnosis dan pengobatan dapat dilakukan se,ara serentak'

    berdasarkan kontraindikasidari suatu studi melaporkan peningkatan angka

    kematian janin sebagai akibat dari operasi laparos,opi,. 7amun' menurut studi

    2

  • 7/23/2019 Gabungan Tugas Jurnal Bedah Fixxxx App Kehamilan

    13/18

    baru-baru ini di operasi laparoskopi selama kehamilan' angka kematian janin

    pada operasi laparoskopi ini lebih rendah dari atau sama dengan operasi

    laparotomi. ark dan sul' kim et al.' ne?hat et al. a,hado dan :rant melaporkan

    tingkat kematian janin lebih rendah ). +alam studi sekarang ini' empat kasus

    operasi laparos,opi, telah dilakukan' dan tidak ada aborsi' stillbirths atau

    kelahiran prematur telah dilaporkan. 9erdasarkan hasil diatas' jika tekanan intra-

    abdominal dan waktu operasi bisa dikendalikan' kerusakan uterus bisa di,egah

    melalui teknik terbuka. embedahan laparos,opi, dapat digunakan untuk

    apendisitis selama kehamilan.

  • 7/23/2019 Gabungan Tugas Jurnal Bedah Fixxxx App Kehamilan

    14/18

    intra-abdominal' dan 22 pasien ( " ) * memiliki kehamilan prematur ( tabel 4 *.

    +alam studi kami' 2 pasien dari kelompok appende,tomy terbuka' hanya 2

    pasien ( !.5 ) * yang dilaporkan mengalami ineksi dari luka dan tidak ada

    komplikasi lain yang ditemukan. enurut lee et al.' %'" ) tingkat ineksi

    berkembang pada wanita hamil satu terjadi perorasi. enurut seo dan kim' rasio

    berkembangnya ineksi dari luka pada wanita tidak hamil adalah 4'" )' dan pada

    ibu hamil rasionya adalah 2%'5 )' menunjukkan ineksi akibat luka lebih pada

    wanita hamil. Alasan mengenai ineksi pada luka yang lebih tinggi terjadi pada

    wanita hamil mungkin karena keterlambatan diagnosis dan penundaan dalam

    operasi' yang selanjutnya dapat terjadi perorasi. Filma? et al. melaporkan bahwa

    tingkat kejadian perorasi pada apendisitis pada masa kehamilan adalah 40 persen

    dan tingkat tersebut berhubungan dengan waktu dari onset gejala sampai

    pembedahan. &esiko perkembangan perorasi tinggi ketika waktu dari awal gejala

    sampai pembedahan melebihi 20 jam. enurut yilma? et al.' peningkatan usia

    kehamilan tidak terkait dengan perorasi' yang berbeda dari hasil kajian lain. +i

    samping itu yilma? et al. melaporkan bahwa peningkatan kehamilan prematur ini

    dipengaruhi oleh peningkatan perorasi dan usia kehamilan. Dhang et al.

    melaporkan '% ) tingkat kelahiran prematur pada kasus apendisitis non-

    perorasi' tapi 25 ) tingkat kehamilan prematur telah diamati pada kasus

    apendisitis perorasi.

    Komplikasi untuk janin termasuk aborsi' stillbirth' anomali ,ongenital' dan

    keterbelakangan pertumbuhan intrauterin. +i awal studi' angka kematian janin

    dilaporkan 40 hingga 50 )' tetapi telah mengalami penurunan berdasarkan dari

    awal operasi dan perkembangan antibiotik' teknik anestesi dan teknik bedah'

    sistem monitoring janin' dan neonatal intensi ,are. 9aru-baru ini' angka kematian

    janin pada apendisitis non komplikasi telah dilaporkan '5 sampai 4 )' tapi

    dalam kasus apendisitis perorasi' angka ini masih tinggi 2 sampai 5 ). Dhang

    4

  • 7/23/2019 Gabungan Tugas Jurnal Bedah Fixxxx App Kehamilan

    15/18

    et al. melaporkan '% ) angka kematian janin dalam kasus apendisitis non-

    perorated' tetapi tingkat ini meningkat menjadi 25 persen pada kasus apendisitis

    perorasi. a??e dan kallen melaporkan dari ""# bayi' 4 bayi ( 5' ) * terlihat

    memiliki deormasi kongenital. +alam kasus di korea' dari "5 pasien ditemukan

    ada # kasus ( 2' ) * dari aborsi spontan' % kasus ( '% ) * dari teran,am aborsi' !

    kasus ( 2'4 ) * aborsi buatan' " kasus ( '! ) * dari stillbirth' dan 2 kasus ( 0'5

    ) * dari keterbelakangan pertumbuhan intrauterin ( tabel 4 *. ada studi sekarang'

    kasus ( 4 ) * dari aborsi spontan dan kasus ( 4 ) * aborsi buatan terlihat.

    9erdasarkan hasil tersebut' sejak kemungkinan adanya komplikasi dalam

    apendisitis selama kehamilan akan lebih tinggi pada kasus apendisitis perorasi'

    operasi awal yang segera adalah penting.

    +alam kesimpulan' laporan mengenai apendisitis selama kehamilan sebagian

    besar telah dilaporkan oleh uniersitas rumah sakit atau rumah sakit tersier di

    korea. ada studi sekarang' 25 operasi kasus apendisitis selama kehamilan

    dilakukan di rumah sakit sekunder dilaporkan' dan hasil tidak lebih buruk

    daripada yang rumah sakit tersier. engingat hasil kajian mengkonirmasi

    peningkatan komplikasi pas,a operasi pada ibu dan janin dengan perkembangan

    apendisitis perorasi' yang paling penting dari mengobati apendisitis dalam

    kehamilan adalah membuat sebuah diagnosis dini dan memutuskan operasi segera

    yang bermakna. +alam kasus wanita hamil dengan sakit perut' dijelaskan melalui

    pemeriksaan isik'tes diagnostik dan ultrasonograi dilakukan terlepas dari usia

    kehamilan sebelum melakukan operasi awal. +i samping itu dalam kasus gejala

    yang berlangsung selama jangka waktu atau dari leuko,ytosis' resiko perorasi

    tinggi' dan apendisitis harus di,urigai. Jika nyeri perut didapatkan terakhir dan

    hasil tes normal tidak boleh dianggap sebagai normal. +ari segi metode operasi'

    appende,tomy terbuka bukan satu-satunya pilihan6 sebuah laparos,opi,

    appende,tomy ini lebih menguntungkan dari sisi lama tinggal di rumah sakit dan

    5

  • 7/23/2019 Gabungan Tugas Jurnal Bedah Fixxxx App Kehamilan

    16/18

    ineksi dari luka. 7amun' prinsip-prinsip dalam operasi pada kerusakan organ'

    tekanan intraabdominal dan waktu operasi juga harus bisa dijaga pada operasi

    laparos,opi,. /etelah menyelesaikan untuk mengumpulkan data melalui tindak

    lanjut' operasi laparos,opi, dapat ditegakkan sebagai standar pengobatan untuk

    apendisitis dalam kehamilan.

    %

  • 7/23/2019 Gabungan Tugas Jurnal Bedah Fixxxx App Kehamilan

    17/18

    "

  • 7/23/2019 Gabungan Tugas Jurnal Bedah Fixxxx App Kehamilan

    18/18

    #