guideline stability who

Upload: elda-yulia-mamora-siregar

Post on 10-Feb-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Guideline Stability WHO

    1/73

    Guideline Stability WHO

    Kelompok 5

    Arief Kurniawan

    Luthfi Abdul Karim

    Deby Jannati Guwtiwi

    Annisa Auliya

    Elda Yulia Mamora

    Ainina Al Shadrina

    Lidya Priscilla

  • 7/22/2019 Guideline Stability WHO

    2/73

    Active Substance

  • 7/22/2019 Guideline Stability WHO

    3/73

    PendahuluanArief Kurniawan 1006683381

  • 7/22/2019 Guideline Stability WHO

    4/73

    1.1. TujuanO Menjelaskan persyaratan stabilitas untuk

    bahan aktif dan produk farmasetika yang

    dapat berlaku untuk registrasi di negara-negara yang termasuk anggota WHO

    Eastern Mediterranean Region (EMR)

    O Informasi terkait stabilitas ini dapat diterima

    untuk seluruh negara anggota EMR.

  • 7/22/2019 Guideline Stability WHO

    5/73

    Guidelines2.1. Active Substance

  • 7/22/2019 Guideline Stability WHO

    6/73

    2.1.1. GeneralO Informasi terkait stabilitas bahan aktif

    merupakan salah satu bagian penting

    dalam melakukan penilaian stabilitas

    OUntuk bahan aktif yang tidak tercantum

    di dalam monografi, diperlukan suatu

    studi stabilitas

  • 7/22/2019 Guideline Stability WHO

    7/73

    LanjutanO Untuk bahan aktif yang telah tercantum di dalam

    monografi, dimana telah diketahui produk degradasi

    yang dihasilkan dan batasan untuk masing-

    masingnya, namun belum ada pernyataan mengenaire-test period, terdapat dua opsi:

    O Konfirmasi dari pihak perusahaan pembuat produk

    farmasetika tsb bahwa bahan aktif yang digunakan telah

    sesuai dengan persyaratan monografi

    O Perusahaan menyusun suatu pengujian ulang berdasarkanpada hasil uji stabilitas jangka panjang terhadap bahan aktif

  • 7/22/2019 Guideline Stability WHO

    8/73

    Stress Testing

    O Stress testing terhadap bahan aktif dapat

    membantu dalam mengidentifikasi produk

    hasil degradasi, serta dapat menentukan jalur

    degradasinya dan stabilitas intrinsik dari

    molekul, serta memvalidasi stabilitas yang

    menunjukkan kekuatan dari prosedur analisis

    yang digunakanO Jenis stress testing yang dilakukan

    bergantung pada bahan aktif itu sendiri dan

    jenis produk yang dianalisis.

  • 7/22/2019 Guideline Stability WHO

    9/73

    Stress testing (contd)O Untuk bahan aktif obat, dapat dilakukan pendekatan-

    pendekatan berikut:

    O Bila bahan obat telah dijelaskan di dalam suatu monografi,

    dan telah memenuhi persyaratan sepenuhnya, maka tidak

    dibutuhkan lagi data terkait produk degradasi yangdihasilkan, dalam hal uji kemurnian.

    O Untuk bahan obat yang tidak tercantum di dalam monografi,

    terdapat dua opsi:

    O Jika tersedia, diperlukan publikasi data-data literatur yang

    relevan untuk mendukung jalur degradasi yang diusulkan

    O Jika tidak ada data yang tersedia di dalam literatur,

    termasuk farmakope, maka perlu dilakukan stress testing

  • 7/22/2019 Guideline Stability WHO

    10/73

    Stress testing (contd)

    O Stress testing dapat dilakukan pada setiap bets dari

    bahan aktif, dimana harus mencakup efek daritemperatur (dengan peningkatan 10C di atas

    temperatur uji dipercepat), kelembaban (e.g. 75% RH),dan jika diperlukan pengaruh oksidasi dan fotolisis

    terhadap bahan aktif

    O Pengujian juga harus mengevaluasi kerentanan bahan

    aktif terhadap hidrolisis pada beberapa nilai pH, bilaterdapat di dalam larutan atau suspensi

  • 7/22/2019 Guideline Stability WHO

    11/73

    Stress testing (contd)

    O Pengujian fotostabilitas sebaiknya menjadi salah

    satu bagian penting dalam stress testing.

    O Penentuan produk degradasi di bawah kondisi

    stress dapat bermanfaat untuk menentukan jalurdegradasi dan menyusun serta memvalidasi

    prosedur analisis yang sesuai.

    O Akan tetapi, tida diperlukan suatu pengujian yang

    spesifik untuk produk degradasi tertentu, bila telahdiketahui bahwa produk ini tidak terbentuk di bawah

    kondisi uji dipercepat maupun uji jangka panjang

  • 7/22/2019 Guideline Stability WHO

    12/73

    Pemilihan BetsO Untuk bahan aktif baru, harus mengikuti prosedur

    berikut:

    O Data uji stabilitas harus tersedia, setidaknya dari tiga

    bets utama dari bahan aktif.

    O Bets-bets tersebut sebaiknya diproduksi dalam skala

    yang minimum dengan rute sintesis yang sama, dan

    menggunakan metode pembuatan dan prosedur yang

    mensimulasikan proses akhir yang akan digunakan

    pada produksi bets.O Kualitas keseluruhan bets bahan aktif secara umum

    pada uji stabilitas harus dapat merepresentasikan

    kualitas bahan yang akan digunakan pada skala

    produksi

  • 7/22/2019 Guideline Stability WHO

    13/73

    Pemilihan bets (contd)

    O Untuk bahan aktif yang telah

    diketahui, dalam hal ini pengguna

    bukanlah produsen dari bahan aktiftersebut, maka data stabilitas yang

    diperoleh dari produsen harus

    dilampirkan.

  • 7/22/2019 Guideline Stability WHO

    14/73

    Container Closure System

    (Sistem Wadah Tertutup)Lutfi Abdul Karim / 1006775073

  • 7/22/2019 Guideline Stability WHO

    15/73

    Container Closure SystemOUji stabilitas harus dilakukan pada

    zat aktif yang dikemas dalam sistem

    wadah tertutup yang sama dengan

    wadah yang digunakan dalam

    penyimpanan dan distribusi

  • 7/22/2019 Guideline Stability WHO

    16/73

    Spesifikasi

    O Uji stabilitas dilakukan kepada zat aktif yang

    diperkirakan berubah selama penyimpanan

    sehingga mempengaruhi kualitas,

    keamanan, dan/atau efikasi.

    O Pengujian yang dilakukan : sifat fisika, kimia,

    biologi, dan uji mikrobiologi.

    O Prosedur analisis uji kestabilan yangdilakukan harus tervalidasi

  • 7/22/2019 Guideline Stability WHO

    17/73

    Frekuensi Pengujian

    O Uji stabilitas jangka panjang frekuensi

    pengujian harus cukup untuk mengetahui

    sifat kestabilan zat aktif yang diuji.O Untuk periode pengujian > 12 bulan,

    frekuensi pengujian dapat dilakukan setiap

    tiga bulan pada tahun pertama, kemudian

    setiap enam bulan pada tahun kedua, dan

    sekali setahun pada tahun berikutnya

    selama periode pengujian.

  • 7/22/2019 Guideline Stability WHO

    18/73

    Frekuensi PengujianOPada uji stabilitas dipercepat dengan

    periode pengujian enam bulan,

    dilakukan minimal 3 kali pengujian

    meliputi waktu awal dan waktu akhir

    pengujian (0, 3, dan 6 bulan).

  • 7/22/2019 Guideline Stability WHO

    19/73

    Kondisi

    Penyimpanan

  • 7/22/2019 Guideline Stability WHO

    20/73

    Kondisi Penyimpanan

    O Uji stabilitas jangka panjang harus dilakukan

    minimal 12 bulan pada sekurang-kurangnya 3

    batch.

    O Data dari kondisi penyimpanan dipercepat

    dan data dari kondisi penyimpanan

    menengah jika sesuai dapat digunakan untuk

    mengevaluasi efek dari penyimpanan dalamkondisi yang tidak sesuai terhadap satbilitas

    zat aktif, misalnya saat proses pengiriman

    atau saat sedang ditangani.

  • 7/22/2019 Guideline Stability WHO

    21/73

    Kasus Umum

    O Kasus umum berlaku jika zat aktif

    tidak secara khusus tercakup oleh

    bagian berikutnya. Kondisipenyimpanan alternatif dapat

    digunakan jika dibenarkan.

  • 7/22/2019 Guideline Stability WHO

    22/73

    Uji Stabilitas Kondisi Penyimpanan Jangka WaktuPengujian Minimum

    Jangka Panjang* 25 C 2 C / 60 % RH 5 % RH

    atau

    30 C 2 C / 65 % RH 5 % RH

    12 Bulan

    Menengah** 30 C 2 C / 65 % RH 5 % RH 6 Bulan

    Dipercepat 40 C 2 C / 75 % RH 5 % RH 6 Bulan

    * Pemilihan kondisi penyimpanan ditentukan oleh zona iklim di mana zat

    aktif disimpan. Pengujian pada kelembaban lebih tinggi seperti 30 C 2

    C / 75 % RH 5 % RH juga diperbolehkan.** Jika kondisi penyimpanan uji stabilitas jangka panjang yang digunakan

    30 C 2 C / 65 % RH 5 % RH, uji stabilitas menengah tidak

    dilakukan.

  • 7/22/2019 Guideline Stability WHO

    23/73

    Uji Stabilitas Kondisi Penyimpanan Jangka WaktuPengujian Minimum

    Jangka Panjang 5 C 3 C 12 Bulan

    Dipercepat* 25 C 2 C / 60 % RH 5 % RH

    Atau

    30 C 2 C / 65 % RH 5 % RH

    6 Bulan

    * Pemilihan kondisi penyimpanan ditentukan oleh zona iklim di mana

    zat aktif disimpan. Pengujian pada kelembaban lebih tinggi seperti 30

    C 2 C / 75 % RH 5 % RH juga diperbolehkan.

    Zat aktif yang dimaksudkan

    penyimpanannya dalam lemari es

  • 7/22/2019 Guideline Stability WHO

    24/73

    Uji Stabilitas Kondisi Penyimpanan Jangka WaktuPengujian Minimum

    Jangka Panjang -20 C 5 C 12 Bulan

    Dengan tidak dilakukannya uji stabilitas dipercepat, dilakukan

    pengujian pada satu batch dalam suhu dinaikkan (misalnya 5 C 3

    C atau 25 C 2 C atau 30 C 2 C) untuk mengetahui stabilitas

    zat aktif dalam kondisi penyimpanan yang tidak sesuai, misalnya saat

    proses pengiriman atau saat sedang ditangani.

    Zat aktif yang dimaksudkan

    penyimpanannya dalamfreezer

  • 7/22/2019 Guideline Stability WHO

    25/73

    Zat aktif yang

    penyimpanannya dalam suhudi bawah -20 C

    O Untuk zat aktif yang dimaksudkan

    penyimpanannya dalam suhu dibawah -20 C harus diperlakukan

    sesuai kasus masing-masing.

  • 7/22/2019 Guideline Stability WHO

    26/73

    Stability CommitmentDeby Jannati Gustiwi

  • 7/22/2019 Guideline Stability WHO

    27/73

    Stability CommitmentData kestabilan jangka panjang pada batch primer tidak

    mencakup re-test yang diusulkanstability commitment .Data yang diperlukan untuk melakukan stability commitment

    adalah data uji stabilitas 3 batch atau

    Data uji stabilitasminimal 3 batch

    stability commitment

    dilakukan untukmelanjutkan uji

    melalui masa re-testyang diusulkan.

    Data uji stabilitas