hand out alat pemadam tidak tetap & klasifikasi kebakaran
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
1/37
I. PENDAHULUAN
Setiap kebakaran paling mudah dipadamkan apabila diketemukan pada saat
masih kecil. Untuk keperluan tersebut diciptakan alat pemadam yang mudah
dioperasikan tanpa tergantung kepada instalasi / peralatan yang lain. Alat
pemadam yang demikian sering disebut ALAT PEMADAM TIDAK
TETAP.
Pada prinsipnya Alat Pemadam Tetap ini dibagi atas 2 (dua) tipe, yaitu :
1. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
Alat pemadam ripe ini sering disebut Portable Fire Extinguisher.
2. Alat Pemadam Api Beroda (Wheeled Extingisher)
Pada umumnya apabila berat suatu alat pemadam tidak tetap sudah
melebihi 55 pound, maka untuk memudahkan pengoperasiannya
dipasang roda.
Walaupun pada suatu lokasi / tempat sudah dilengkapi dengan instalasi
pemadam yang lain, seperti sistim pemadaman tetap (Fixed Fire Fighting
Instalation), Hose Reel dan lain-lain, oleh NFPA (National Fire Protection
Association) menyarankan agar tempat tersebut dilengkapi juga dengan alat
pemadam tipe tidak tetap.
Agar suatu alat pemadam titak tetap dalam penggunaannya efektif dan
efesien, maka perlu memperhatikan petunjuk-petunjuk berikut ;
1. Penempatannya mudah dilihat, mudah diambil dan selalu siap pakai
2. Alat pemadam yang ditempatkan sesuai dengan kemungkinan kelas
kebakaran yang terjadi ditempat tersebut.
3. Usahakan api diketemukan pada saat masih kecil (tahap permulaan)
4. Pekerja / petugas yang akan menggunakan terlatih dengan baik
Mengingat Alat Pemadam Api Tidak Tetap ini merupakan peralatan utama
yang digunakan dalam usaha pemadaman kebakaran, maka sudah
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
2/37
sepantasnya setiap pekerja yang ada peralatan tersebut ditempat bekerja
harus bisa mengoperasikannya dengan benar.
Definisi APAR menurutPeraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor : Per-04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan : APAR ialah alat yang ringan
serta mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api pada mula
terjadi kebakaran.
II. ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)
2.1. Sejarah Perkembangannya *)
APAR pertama sekali diperkenankan sekitar tahun 1800, dengan bahan
pemadamannya soda-acid, dimana acid ditempatkan dalam tabung
gelas yang apabila botol tersebut terbuka tumpah kedalam larutan soda
dan akibat percampuran timbul gas pendorong untuk dapat
disemprotkan.
Kemudian pada tahun 1920, diperkenalkan media air tipe balik dengan
tenaga pendorong sistim cartridge. Pada tahun 1928 didapatkan APAR
media tidak beku larutan Alkali-Metalsalt dan disebut dengan Loaded
Stream dimana sistim operasinya memakai cartridge.
APAR media air sistim operasi tekanan tersimpan (Stored Pressure)
dikembangkan pada tahun 1959 dan sepuluh tahun kemudian
diciptakan mode gas cartridge. Sejak tahun 1969, APAR media air tipe
balik tidak diproduksi lagi di Amerika Serikat.
APAR media busa mulai dikembangkan sejak tahun 1917, dan sistim
kerjanya sama dengan APAR soda-acid. Sesudah beberapa periode
penggunaan APAR busa ini, maka pada tahun 1950 APAR dry-
chemical mulai diperkenalkan.
Cara Mudah Menguap
Carbon Tetraclorode (CCL4) pertama sekali diperkenalkan untuk
APAR cairan mudah menguap (tahun 1908). Tetapi uap cairan ini
mengandung racun saat digunakan pemadaman yaitu menghasilkan
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
3/37
Hydrogen Chloride dan Phosgene dimana kedua bahan tersebut
mengandung racun yang tinggi. Sesudah Perang Dunia ke II
didapatkan Chlorobromomethane (CH2ClBr) yang kadar racun lebih
rendah dibandingkan bahan terdahulu. Baru mulai tahun 1950 APAR
cairan mudah menguap ini jarang dipakai mengandung racun. Sesudah
diadakan test di Laboratorium, maka sejak tahun 1960, APAR cairan
mudah menguap tipe ini tidak diproduksi lagi.
Cairan Gas
Karena APAR cairan mudah menguap tidak dapat diterima untuk
pemadaman dengan alasan racun, maka diperkenalkan media
pemadam dalam bentuk cairan gas yang rendah kadar racunnya yaitu
Halogenated Hydrocarbon Chemical.
Bromotrifluoro Methane (Halon 1301) adalah tipe yang pertama sekali
diproduksi (tahun 1954) dalam bentuk cairan gas tekanan tinggi
digunakan untuk pemadaman api cairan mudah menyala (Flammable
Liquid) dan api pada peralatan listrik berarus (Live Electrical
Equipment).
Media pemadam cairan gas tekanan rendah yaituBromochlorodifluoro
Methane (Halon 1211) muncul sekitar tahun 1973.
Pada tahun 1974 dari hasil penelitian yang terus menerus didapatlah
media pemadam cairan gas dalam bentuk temperatur kamar yaitu
Dibromotetrafluoro Methane (Halon 2402). Berdasarkan hasil test,
media pemadam jenis ini dapat dipergunakan untuk berbagai tipe
kebakaran, tetapi khusus dengan APAR hanya digunakan untuk tipekebakaran tertentu saja mengingat faktor ekonomi.
Carbon Dioxide
Bahan pemadam Carbon Dioxide petama sekali diproduksi sekitar
Perang Dunia I dan sekitar Perang Dunia II media pemadam ini yang
terunggul untuk pemadaman cairan mudah menyala (Flammable
Liquid). Baru tahun 1950 bahan Dry Chemical muncul dan hal ini
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
4/37
mendesak keunggulan Carbon Dioxide (CO2) untuk pemadaman
kebakaranFlammable Liquid.
Dry Chemical
Meskipun kehandalan media pemadam Sodium Bicarbonat sudah
dikenal mulai tahun 1800, tetapi cara operasinya dengan memakai
cartridge (tabung gas pendorong) baru dimulai sekitar tahun 1928
dimana modelnya sangat sederhana. Sesudah diadakan penelitian yang
berulang-ulang maka didapatlah model yang agak sempurna seperti
sekarang ini sekitar tahun 1947. untuk pemadaman kebakaran cairan
mudah menyala (Flammable Liquid), ternyata bahan Dry Chemical
sangat handal.
Pada tahun 1959 diketemukan bahan dasarDry Chemical Potassium
Bicarbonate dimana kehandalannya dua kali Dry Chemical bahan
dasarSodium Bicarbonat (Ordinary). Pada tahun 1961 diperkenalkan
bahanDry Chemicalbaru yaitu Multipurpose Dry Chemical dimana
bahan dasar jenis ini rata-rata 50% lebih efektif dibandingkan bahan
dasar terdahulu baik untuk pemadaman kebakaran Flammable Liquid,Electrical Fires dan dapat digunakan Ordinary Combustible.
Bahan dasar yang asli untuk multipurpose dry chemical adalah
Diammonium Phosphate, karena terlalu mahal maka diperkenalkan
Monoammonium Phosphate. Pada tahun 1968 diproduksi Dry
Chemical dengan bahan dasarPotassium Chloride. Bahan ini 80%
lebih efektif dari Ordinary Dry Chemical.
Dry Powder
Untuk pemadaman combustible metal (logam bisa terbakar) seperti :
Magnesium, Sodium, Lithium dan lain-lain maka diperlukan bahan
pemadam khusus. Pada tahun 1950, untuk pertama kali Dry Powder
dengan bahan dasar Sodium Chloride diperkenalkan. Adapun tipe-tipe
dari bahan pemadam dry powder dapat disebutkan seperti : G-1
Powder, Metal Guard, Met-L-X Powder, campuran G-1 dan Met-L-X
Powder, Na-X Powder dan lain-lain.
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
5/37
2.2. Hubungan antara APAR dan Klasifikasi Kebakaran
Perbedaan pada media pemadam akan berbeda pula penggunaan
media pemadam tersebut pada klasifikasi kebakaran
Klasifikasi kebakaran menurut NFFPA adalah sebagai berikut :
- Klass A : Api pada bahan bisa terbakar biasa (Ordinary
Combustible material) seperti : kayu, kain, karet
dan plastik.
Untuk kebakaran klass ini, bahan pemadam yang lazim digunakanadalah air dengan tujuan penyerapan panas, atau penyelimutan
dengan bahan pemadam dry chemical, atau memutuskan rantai
reaksi dengan bahan pemadam halon. Tetapi kalau melihat dari
segi ekonomis yang paling menguntungkan adalah bahan
pemadam air.
- Klass B : Api pada cairan mudah menyala dan bisa terbakar
(flammable & combustible liquid), gas mudah
menyala (flammable gases), pelumas dan bahan-
bahan sejenis.
Untuk pemadaman kebakaran klass ini harus berusaha mencegah
kontinuitas pengaliran oxygen, mencegah penguapan atau
memutuskan rantai reaksi. Media pemadam yang cocok untuk
pemadaman kebakaran klass ini antara lain dry chemical, busa,
CO2 dan halon.
- Klass C : Api pada peralatan listrik berarus
Untuk pemadaman kebakaran klass ini perlu hati-hati karena
kalau salah memilih bahan pemadam akan sangat berbahaya.
Gunakan bahan pemadam yang tidak mengantar arus listrik,
seperti : CO2, dry chemical dan halon. Jangan sekali-kali
menggunakan bahan pemadam berbentuk cairan seperti air dan
busa, karena dapat menghantar arus listrik. Tetapi apabila arus
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
6/37
listrik sudah diputuskan, silahkan menggunakan bahan pemadam
yang sesuai dengan bahan yang terbakar.
- Klass D : Api pada logam bisa terbakar seperti magnesium,
titanium, zicronium, sodium, potasium dan lain-
lain
Untuk kebakaran klass ini dipergunakan bahan pemadam khusus
yaitu dry powder seperti telah disebutkan di belakang
Di Indonesia berlaku Klasifikasi Kebakaran menurut Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan TransmigrasiNomor : Per-04/Men/1980
tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan, dimana klasifikasi tersebut sama seperti
klasifikasi NFPA.
Pada beberapa APAR dicantumkan satu, dua atau tiga klasifikasi
kebakaran dengan maksud memudahkan penggunaannya jika terjadi
kebakaran. Menurut NFPA ada simbol klass kebakaran yang
ditempelkan pada tabung APAR yaitu simbol huruf dan simbol
gambar seperti gambar dibawah ini.
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
7/37
2.3. Angka Kemampuan APAR (Rating Numeral)
Angka kemampuan pemadam APAR diguanakan dalam bentuk simbol
dimana simbol huruf tercantum angka.
Contoh pada tabung Dry Chemical 20 lbr product ANGUS ditulis 20-B
: C, artinya :
APAR tersebut bisa digunakan untuk memadamkan klass
kebakaran : A, B dan C.
2-A dimaksudkan kalau APAR tersebut digunakan untukmemadamkan klass kebakaran A, maka kemampuan APAR
tersebut setara / sebanding dengan menggunakan 2 (dua) buah
APAR air @ 1 galon.
20-B dimaksudkan APAR tersebut mampu memadamkan
kebakaran klass B (minyak) seluas 20 ft2 dimana kemampuan
tersebut dianggap hanya 40% (digunakan oleh seseorang yang
tidak terlatih dengan baik).
C dimaksudkan APAR tersebut bisa digunakan untuk
memadamkan klass kebakaran C.
Angka kemampuan pemadaman tersebut didapatkan berdasarkan
percobaan laboratorium, dimana untuk klass A dicoba dengan bahan
bakar kayu sedangkan untuk klass B dicoba dengan bahan bakar
minyak. Percobaan ini hanya baru dilakukan untuk klass kebakaran A
& B.
2.4. Tanda Pemasangan APAR
Dapat dilihat dengan jelas tempat pemasangan APAR sangat penting,
mengingat dalam keadaan darurat (kebakaran) APAR tersebut harus
segera diketahui / diambil. Selain itu manfaat dari tanda pemasangan
APAR adalah apabila berpindah tempat baik secara sengaja maupun
tidak sengaja, maka dengan segera dapat diketahui.
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
8/37
Indonesia telah mempunyai standard tentang tanda pemasangan APAR
yang dikeluarkan oleh Depnaker. Tinggi tanda pemasangan APAR
adalah 125 cm atas lantai. Adapun tanda pemasangan APAR yang
dikeluarkan oleh Depnaker sebagai berikut :
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
9/37
2.5. APAR untuk rumah-rumah
Apabila terjadi kebakaran di rumah-rumah, disarankan untuk
mengambil tindakan sebagai berikut :
1. Segera meninggalkan ruangan rumah sebelum asap atau panas
menghalangi.
2. Segera memberitahukan petugas pemadam kebakaran.
3. Apabila api masih kecil, segera padamkan dengan peralatan /
bahan pemadam yang tersedia.
Klasifikasi kebakaran yang paling mungkin terjadi di perumahan
adalah klass A. sedangkan klass B & C kemungkinan untuk terjadi
hanya prioritas kedua. Klass B hanya terdapat pada dapur yaitu minyak
& LPG.
Air merupakan bahan pemadam yang cukup efektif untuk pemadaman
di perumahan. Selain itu perlu juga disiapkan APAR media dry
chemical dan CO2 untuk keperluan pemadaman klass B dan C.
2.6. Pemilihan, Pemakaian dan Penempatan APAR
Sebelum memilih sesuatu APAR, maka sangat penting mengetahui
sebagai berikut :
1. Kemungkinan klass kebakaran yang akan terjadi.
2. Siapa yang akan menggunakan APAR tersebut
3. Lingkungan phisik dimana APAR akan ditempatkan
4. Apakah ada sesuatu bahan kimiakalau bereaksi dengan bahanpemadam akan berbahaya.
Ketika akan memilih satu dari sekian APAR tersedia yang memenuhi
persyaratan diatas, jangan lupa memperhatikan hal-hal berikut :
1. Apakah APAR tersebut efektif untuk bahaya kebakaran yang akan
timbul
2. Apakah APAR tersebut mudah untuk dipergunakan.
3. Kemudahan dan biaya pemeliharaan
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
10/37
2.6.1. Kesepadanan antara APAR dan bahaya kebakaran
Dalam pemilihan APAR sangat penting memperhatikan sifat
dari area yang dilindungi. Menurut NFPA dan Depnaker
klasifikasi kebakaran dibagi : Klass A, Klass B, Klass C dan
Klass D. APAR direncanakan untuk memadamkan keempat
klass kebakaran tersebut diatas. Selain itu, bahaya relatif pada
suatu area juga mempengaruhi pemilihan APAR.
Menurut standard APAR NFPA, membagi bahaya (Hazard)
atas 3 (tiga) tingkatan, yaitu :
- Bahaya rendah (light / low hazard), dimana bahan bisa
terbakar dan api yang perlu dilindungi dalam ukuran kecil.
Yang termasuk dalam kategori bahaya rendah antara lain :
perkantoran, bangunan Gereja, bangunan Sekolah,
perumahan dan lain-lain.
- Bahaya sedang (ordinary / moderate hazard), dimana bahan
bisa terbakar dan api yang perlu dilindungi dalam ukuran
sedang. Yang termasuk dalam kategori bahaya sedang
antara lain : gudang-gudang barang dagangan biasa, ruang
jual beli kendaraan bermotor dan tempat parkir.
- Bahaya tinggi (extra / high hazard), dimana bahan bisa
terbakar dan api yang perlu dilindungi dalam ukuran besar.
Yang termasuk dalam kategori bahaya tinggi antara lain :
tempat pengolahan kayu, tempat perbaikan pesawat,
gudang-gudang penumpukan barang ukuran besar, tempatpengolahan migas dan lain-lain.
Bentuk dari bahaya-bahaya sangat penting untuk diperhatikan
dalam penilaian APAR.
Sebagai contoh, APAR media air 2 galon hanya diperuntukan
untuk / pantas untuk melindungi daerah bahaya rendah &
bahaya sedang dan untuk melindungi bahaya tinggi APAR dari
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
11/37
chemical multipurpose (serbaguna) dengan angka kemampuan
pemadaman 3-A s/d 20-A yang paling memenuhi syarat.
APAR klass A seringkali dipergunakan untuk memadamkan
kebakaran pada gedung bahaya sedang. Diantara APAR yang
sering dipergunakan untuk memadamkan kebakaran klass A
antara lain adalah air, soda-acid, busa dry chemical serbaguna
dan halon 1211.
Waktu penempatan APAR klass A pada suatu bangunan,
sebaiknya dilengkapi dengan APAR klass B & C. Contoh
penempatan APAR pada suatu bangunan Restaurant yang
prinsip terbakar kemungkinan besar kayu, kertas dan plastik,
tetapi jangan lupa pada Restaurant tersebut terdapat dapur
dengan bahan bakar LPG dan peralatan listrik lainnya. Untuk
itu penempatan APAR pada restaurant tersebut perlu kombinasi
APAR klass A, B & C. Demikian juga untuk penempatan
APAR disuatu bangunan Rumah Sakit, selimut, bantal dan lain-
lain terdapat juga kebakaran klass B & C pada ruang
laboratorium. Untuk itu penempatan APAR pada bangunan
Rumah Sakit tersebut perlu kombinasi klass A, B & C.
Kebakaran klass B adalah kebakaran pada cairan mudah
menyala dan bahan pemadam klass B termasuk Carbon
Dioxide, Dry Chemical, AFFF dan Halon. Ada 3 (tiga) tipe
umum dari kebakaran cairan mudah menyala (Flammable
Liquid Fire), yaitu :
1. Kebakaran pada cairan cukup besar dan dalam (dalam lebihdari ), seperti pada tanki industri.
2. Kebakaran pada ceceran cairan atau kebakaran pada
ceceran minyak cepat meluas dimana dalamnya kurang dari
14.
3. Kebakaran pada cairan dengan gas yang bertekanan akibat
dari kebocoran pada suatu kerangan vesel atau pipa.
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
12/37
Pada tiap-tiap tipe kebakaran diatas sangat berlainan satu sama
lain untuk memadamkannya serta bahan pemadam yang akan
dipakai.
APAR kurang efektif digunakan untuk pemadaman kebakaran
pada tanki terbuka di suatu ruangan tertutup yang luarnya lebih
dari 10 sgft karena timbulnya panas dan asap yang cukup
banyak dimana hal tersebut sangat berbahaya bagi setiap orang.
Kebakaran pada cairan dan gas bertekanan adalah suatu bahaya
yang sangat khusus. APAR dry chemical satu-satunya pilihan
yang sangat tepat untuk memadamkannya. Atau bisa juga
bahan pemadam dry chemical tersebut disemprotkan dengan
nozzle khusus. kalau apinya sudah padam segera tutup
kerangan.
APAR klass C digunakan untuk kebakaran pada peralatan
listrik yang mempunyai arus. Tetapi sebelum memilih APAR
sudah kebakaran klass C ini perlu diperhatikan hal-hal :
1). Bagaimana konstruksi peralatan listrik tersebut.
2). Berapa banyak bahan pemadam dibolehkan untuk melekat
pada peralatan listrik tersebut.
3). Sifat dari bahan lain yang bisa terbakar didalam area
peralatan listrik tersebut.
Bahan pemadam yang dikhususkan untuk kebakaran klass C
adalah carbon dioxide, dry chemical dan halon.
Kebakaran klass C adalah kebakaran pada jenis logam bisa
terbakar. Untuk pemadamannya diperlukan bahan khusus yaitu
dry powder.
Dari uraian yang cukup panjang dapat disimpulkan sebagai
berikut :
- Untuk kebakaran klass A ada 3 (tiga) jenis APAR yang
cukup efektif yaitu : APAR media air, APAR media dry
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
13/37
chemical multipurpose (ammmonium phosphate) dan
APAR media halon 1211.
- Untuk kebakaran klass B digunakan APAR media carbon
dioxide, APAR dry chemical, APAR halon dan APAR
AFFF. APAR klass B yang kemampuan pemadamannya
sangat kecil adalah 4-B atau 5-B.
- Untuk kebakaran klass C digunakan APAR media carbon
dioxide, dry chemical atau halon.
- Untuk kebakaran klass D digunakan APAR media khusus
yaitu dry powder.
2.6.2. Personil yang akan menggunakan dan mudah untuk
dipergunakan.
Sebelum pemilihan APAR juga diperhatikan siapa personil
yang akan menggunakannya. Amati dengan sungguh-sungguh
ketrampilan dari yang akan memakai dan apakah sudah pernah
mengikuti latihan pemakaian APAR. Pilihlah tipe APAR
dimana dalam keadaan darurat (kebakaran) mudah untuk
digunakan dan kecil sekali faktor kesalahan yang mungkin
diperbuat. Banyak perusahaan perdagangan APAR mempunyai
standard APAR dimana setiap karyawan yang memerlukan
untuk mempelajari petunjuk penggunaan APAR dapat
memperoleh dengan Cuma-Cuma.
Apabila seseorang berhasrat untuk dapat menggunakan APAR
dengan baik maka yang bersangkutan harus familiar dengan
APAR, harus mencoba menggunakannya, harus latihan
berulang-ulang menggunakannya serta harus percaya diri
bahwa sanggup menggunakan APAR.
Latihan penggunaan (pemadaman api dengan APAR sangat
penting dilakukan pada setiap perusahaan, oleh sebab itu setiap
perusahaan perlu membuat jadwal latihan yang teratur agar
semua karyawan dapat mengikutinya.
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
14/37
Kadang-kadang ukuran dan berat dari APAR merupakan
faktor-faktor yang perlu diperhitungkan. Untuk itu faktor dan
berat tidak terlepas (perlu diperhitungkan) dalam pemilihan
APAR. Contohnya penempatan APAR pada suatu Rumah Sakit
dimana yang akan memakainya kemungkinan besar adalah
Suster (wanita), maka alangkah sebaiknya apabila ditempat ini
ditempatkan APAR ukuran kecil dan ringan dengan jumlah
relatif banyak (memenuhi syarat) agar dalam penggunaannya
nanti efektif dan efisien. Demikian juga pada bangunan-
bangunan bertingkat, maka perlu diperhitungkan apabila APAR
dari lantai bawah harus dibawa naik kelantai atas sewaktu
pemadaman nanti demikian sebaliknya dari lantai atas kelantai
bawah. Alangkah baiknya kalau untuk bangunan bertingkat
juga ditempatkan APAR ukuran kecil dan ringan dengan
jumlah yang cukup (memenuhi standard).
Pada umumnya APAR media air kapasitas 21 galon
mempunyai berat sekitar 30 lb. APAR dry chemical dengan
angka kemampuan pemadaman 40-B : C dengan bahan dasar
Sodium Bicarbonat kapasits 20 lb mempunyai berat 27 lb
sedangkan dengan bahan dasar Potassium Bicarbonat kapasitas
9 lb mempunyai berat sekitar 14 lb.
Berikut ini diperlihatkan Tabel Karakteristik APAR yang
diambil dari Fire Protection hand Book (NFPA).
Characteristics of Extinguishers
Extinguishing
Agent
Method of
OperationCapacity
HorizontalRange of
Stream (ft)
ApproximateTime of
Discharge
ProtectionRequired
Below 40 OF
UL or ULC
Classification
Water Stored Pressure
Pump Tank
Pump Tank
Pump Tank
Pump Tank
2 gal
1 gal
2 gal
4 gal
5 gal
30-40
30-40
30-40
30-40
30-40
1 min
45 sec
1 min
2 min
2-3 min
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
2-A
1-A
2-A
3-A
4-A
Water (Antifreeze
Calcium Chloride)
Cartridge or
Stored Pressure
Cartridge or
Stored Pressure
Cylinder
1, 1 gal
2 gal
33 gal
30-40
30-40
50
30 sec
1 min
3 min
No
No
No
1-A
2-A
20-A
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
15/37
Water
(Wetting Agent)
Stored Pressure
Carbon Dioxide
CylinderCarbon Dioxide
Cylender
Carbon Dioxide
Cyliner
1 gal
25 gal
(Wheeled)45 gal
(Wheeled)
60 gal
(Wheeled)
20
35
35
35
30 sec
1 min
2 min
2 min
Yes
Yes
Yes
Yes
2-A
10-A
30-A
40-A
Water
(Soda Acid)
Chemicallly Gen-
erated Expellant
Chemically Gen-
erated Expellant
Chemically Gen-
erated Expellant
Chemically Gen-
erated Expellant
1, 1 gal
2 gal
17 gal
(Wheeled)
33 gal
(Wheeled)
30-40
30-40
50
50
30 sec
1 min
3 min
3 min
Yes
Yes
Yes
Yes
1-A
2-A
10-A
20-A
Water
(Loaded Stream)
Stored Pressure
Cartridge or
Storage Pressure
2 gal
33 gal
(Wheeled)
30-40
50
1 min
3 min
No
No
3-A
20-A
AFFF Stored Pressure
Nitrogen Cylinder
2 gal
33 gal
(Wheeled)
20-25
30
50 sec
1 min
Yes
Yes
3-A : 20-B
20-A:160-B
Carbon Dioxide** Self Expellent
Self Expellent
Self Expellent
Self Expellent
2 to 5 lb
10 to 15 lb
20 lb
50 to 100 lb
(Wheeled)
3-8
3-8
3-8
3-10
3 to 30 sec
8 to 30 sec
10 to 30 sec
10 to 30 sec
No
No
No
No
1 to 5-B:C
2 to 10-B:C
10-B:C
10 to 20-B:C
Dry Chemical
(Sodium
Bicarbonate)
Strored Pressure
Stored Pressure
Cartridge or
Stored Pressure
Cartridge or
Stored Pressure
Nitrogen Cylinder
or Stored
Pressure
1 lb
1 to 2 lb
2 to 5 lb
6 to 30 lb
75 to 350 lb
(Wheeled)
5-8
5-8
5-20
5-20
15-45
8 to 10 sec
3 to 12 sec
8 to 20 sec
10 to 25 sec
20 to 105 sec
No
No
No
No
No
1 to 2-B:C
2 to 10-B:C
5 to 20-B:C
10 to 160-B:C
40 to 320-B:C
Dry Chemical
(Potassium
Bicarbonate)
Stored Pressure
Cartridge or
Stored PressureCartridge or
Stored Pressure
Cartridge or
Stored Pressure
Cartridge
Nitrogen Cylinder
or Stored
Pressure
1 to 2 lb
2 to 5 lb
5 to 10 lb
16 to 30 lb
48 lb
125 to 315 lb
(Wheeled)
5-8
5-12
5-20
10-20
20
15-45
8 to 10 sec
8 to 10 sec
8 to 20 sec
8 to 25 sec
30 sec
30 to 80 sec
No
No
No
No
No
No
1 to 5-B:C
5 to 20-B:C
10 to 80-B:C
40 to 120-B:C
120-B:C
80 to 640-B:C
Dry Chemical
(Potassium
Chloride)
Stored Pressure
Stored Pressure
Stored Pressure
Stored Pressure
2 to 8 lb
5 to 9 lb
10 to 20 lb
135 lb
5-8
8-12
10-15
40
8 to 10 sec
10 to 15 sec
15 to 20 sec
35 sec
No
No
No
No
5 to 10-B:C
20 to 40-B:C
40 to 60-B:C
160-B:C
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
16/37
Characteristics of Extinguishers
ExtinguishingAgent
Method ofOperation
Capacity HorizontalRange of
Stream (ft)
ApproximateTime of
Discharge
ProtectionRequired
Below 40 OF
UL or ULCClassification
Dry Chemical
(Ammonium
Phosphate)
Stored Pressure
Stored Pressur
Or Cartridge
Storage Pressure
Or Cartridge
Stored Pressure
Or Cartridge
Cartridge
Nitrogen Cylinder
Or Stored
Pressure
1 to 5 lb
2 to 8 lb
9 to 17 lb
17 to 30 lb
45 lb
110 to 315 lb
(Wheeled)
5-12
5-12
5-20
5-20
15-45
15-45
8 to 15 sec
8 to 15 sec
10 to 25 sec
10 to 25 sec
25 sec
30 to 60 sec
No
No
No
No
No
No
1 to 2-A and
2 to 10-B:C
1 to 4-A and
10 to 40-B:C
2 to 20-A and
10 to 80-B:C
3 to 20-A and
30 to 80-B:C
20-A and
80-B:C
20 to 40-A and
60 to 320-B:C
Dry Chemical
(Foam
Compatible)
Cartridge or
Stored Pressure
Cartridge or
Stored Pressure
Cartridge or
Nitrogen Cylinder
Or Stored
Pressure
4 to 9 lb
9 to 27 lb
18 to 30 lb
150 to 350 lb
5-20
5-20
5-20
15-45
8 to 10 sec
10 to 25 sec
10 to 25 sec
20 to 150 sec
No
No
No
No
10 to 20-B:C
20 to 30-B:C
40 to 60-B:C
80 to 240-B:C
Dry Chemical(Potassium
Chloride)
Cartridge orStored Pressure
Cartridge or
Stored Pressure
Cartridge Pressure
Stored Pressure
Storage Pressure
2 to 5 lb
9 to 20 lb
19 to 30 lb125 to 200 lb
(Wheeled)
5-12
5-20
5-20
15-45
8 to 10 sec
8 to 25 sec
10 to 25 sec
30 to 40 sec
No
No
No
No
10 to 20-B:C
40 to 60-B:C
60 to 80-B:C
160-B:C
Dry Chemical
(Potassium
Bicarbonate
Urea Base)
Stored Pressure
Stored Pressure
Stored Pressure
5 to 11 lb
9to 23 lb
175 lb
11-22
15-30
70
13 to 18 sec
17 to 33 sec
62sec
No
No
No
40 to 80-B:C
60 to 160-B:C
480-B:C
Bromotrifluoro-
Methane
Bromochlorodi-
Fluoromethane
Stored Pressure
Stored Pressure
Stored Pressure
Stored Pressure
2 lb
2 to 4 lb
5 to 9 lb
16 to 22 lb
4-6
8-12
9-15
14-16
8 to 10 sec
8 to 12 sec
8 to 15 sec
10 to 18 sec
No
No
No
No
2-B:C
2 to 5-B:C1-A and 10-B:C
1 to 4-A and
20 to 80-B:C
* UL and ULC ratings checked as of January 11, 1980 Readers concerned with subsequent
ratings should review the pertinent Liss and Supplements issued by these Laboratories.
(Write Underwriters Laboratories Inc, 333 Pfingsten Road Northbrook, IL, or Underwriters
Laboratories of Canada, 7 Crouse Road, Scaborough, Ont, canada MIR 3A9).
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
17/37
** Carbon Dioxide extinguisher with metalic horns do not carry a C classification.
Some small extinguisher containing ammonium phosphate dry chemical do not an A
classification.
Vaporizing liquid extinguishers (carbon tetrachloride or chlorobromomethane base) are not
recognized in this standard.
2.6.3. Keadaan lingkungan phisik
Terdapat faktor lain yang ikut menentukan dalam penempatan
APAR yaitu faktor keadaan lingkungan phisik. Biasanya
temperatur dan iklim setempat sangat mempengaruhi terhadap
APAR. Berdasarkan penelitian laboratorium, APAR media air
temperatur normal antara 40 O s/d 120 OF. Sedangkan APAR
tipe lain temperatur normalnya -40 O s/d 120 OF.
Jika APAR harus ditempatkan pada area temperatur tinggi atau
temperatur rendah maka pilihlah APAR yang sesuai dengan
tempat tersebut atau berilah penutup / pelindung APAR
tersebut agar APAR selalu dalam keadaan terpelihara.
Beberapa APAR sistim operasi tekanan tersimpan (StoredPressure) untuk klass kebakaran B menggunakan Nitrogen
sebagai gas pendorong dengan tekanan tinggi, maka perlu hati-
hati dengan APAR demikian kalau temperaturnya relatif tinggi.
Untuk APAR dimana ditempatkan didaerah dengan temperatur
dibawah -65 OF, maka Asuransi (UL) mengharuskan
pemeliharaan khusus.
Kedaan cuaca seperti sinar matahari, hujan, embun dan uap-uap
corosive juga sangat mempengaruhi keadaan phisik suatu
APAR. Apabila APAR harus ditempatkan di suatu tempat
terbuka, maka tempatkanlah APAR tersebut pada suatu kotak
yang dibuat dengan rapi atau APAR tersebut diberi pelindung
agar APAR selalu terpelihara dengan baik.
Untuk daerah yang sangat corrosive, Asuransi (UL) di Amerika
menyarankan (merekomendasikan) memakai APAR yang tahan
terhadap corrosive (perkaratan) misalnya akibat cuaca laut
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
18/37
seperti di Area PT. Arun NGL. Co. Lhok Seumawe. Tipe yang
direkomendasikan tersebut Marine Type, USCG. Usahakan
agar APAR tidak terlalu berguncang / bergoyang karena bisa
mengakibatkan APAR beroperasi sendiri atau meledak apabila
jatuh. APAR yang ditempatkan di tempat-tempat yang
bergoyang agar diikat dengan kuat seperti pada kereta api,
kendaraan mobil, motor dan lain-lain.
2.6.4. Keselamatan dan kesehatan si pemakai
Dalam pemilihan APAR sangat penting diperhatikan juga
terhadap keselamatan dan kesehatan di pemakai, walaupun
pabrik pembuatannya telah berusaha agar kedua efek negatif
tersebut kecil mungkin. Kadang-kadang efek negatif kesehatan
si pemakai berasal dari area yang diselamatkan (dipadamkan)
contoh pada suatu ruangan tertutup, maka sebaiknya yang
begitu si pemadam dilengkapi dengan Breathing Apparatus
atau nozzle (penyemprot) khusus.
APAR media air diperuntukkan untuk kebakaran klass A, tetapikalau APAR media air tersebut terpakai untuk kebakaran klass
B kemungkinan besar api akan membesar dan si pemadam
kemungkinan celaka. Demikian juga kalau APAR media air
tersebut terpakai untuk memadamkan kebakaran klass C, maka
akan mencelakakan si pemakai. Untuk mencegah hal yang
tidak diinginkan pilihlah APAR yang bisa digunakan untuk
ketiga klass kebakaran tersebut (klass A, B & C) yaitu APAR
media dry chemical serba guna.
APAR media carbon dioxide (CO2) tidak berbahaya apabila
digunakan ditempat ventilasi cukup. Tetapi kalau digunakan di
tempat yang ventilasi kurang, maka CO2 tersebut akan
tercampur dengan zat asam arang (O2) dan ini mengakibatkan
si pemadam kekurangan oksigen dimana suatu keadaan yang
membahayakan (bisa pingsan atau mati).
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
19/37
Untuk APAR media CO2 tipe lama dimana penyemprotan
(horn) dibuat darilogam yang kalau bersentuh dengan listrik
berarus dapat membahayakan si pemakai. Kalau sekiranya
masih terdapat APAR media CO2 dengan hor dari logam maka
segera gantikan horn dengan bukan logam.
Bahan pemadam dry chemical direkomendasikan tidak
membahayakan kesehatan (tidak beracun), tetapi dapat
mengganggu saluran kesehatan kalau terhisap terus menerus.
Bahan dasar monoammonium phosphate dan pottassium sangat
iritasi. Sedangkan bahan dasar sodium bicarbonat kurangiritasi.
Bahan pemadam Bromochlorifluoro methane (Halon 1211)
akan beracun saat bereaksi dengan api. Untuk itu usahakan si
pemakai APAR jangan sampai terjebak dalam ruangan atau
tempat dimana halon sedang disemprotkan ke api.
Bahan pemadam dry powder saat disemprotkan ke logam
sedang terbakar dengan tekanan tinggi dan mendadak akanmenyebabkan api membesar. Untuk mencegah hal tersebut,
semprotkanlah dry powder dengan nozzle dibuka pelan-pelan.
Mengingat setiap proses kebakaran menghasilkan bahan-bahan
yang berbahaya bagi pernafasan, maka alangkah baiknya
apabila memadamkan kebakaran di tempat-tempat yang
ventilasi kurang, si pemadam memakai alat bantu pernafasan
(Breathing Apparatus).
2.6.5. Cara bekerja dan penggunaan APAR
Benar atau tidak, pada kenyataannya efektif sebuah APAR
sangat tergantung siapa yang menggunakannya. Seseorang
mungkin telah bisa menggunakan bermacam-macam APAR
sedangkan yang lain hanya bisa menggunakan sebagian saja.
Pada umumnya APAR lama penyemprotan 8 s/d 15 second
(detik), sangat singkat waktu penggunaannya. Untuk itu
diperlukan ketrampilan yang sangat tinggi.
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
20/37
Pada dasarnya bermacam-macam APAR bermacam-macam
pula cara penggunaannya (sistim operasinya). Tetapi perbedaan
tersebut dapat diatasi dalam pemakaian dengan cara diberikan
latihan yang cukup pada calon pemakainya.
APAR yang beredar di pasaran perdagangan sekarang ini ada 6
(enam) jenis, yaitu : (1) Tipe air; (2) Carbon Diaoxide; (3)
Halon; (4) Dry Chemical; (5) Dry Powder; (6) Busa (foam).
Berikut ini diberikan penjelasan tentang cara kerja masing-
masing APAR tersebut diatas.
APAR Dengan Bahan Dasar Jenis Air / Cair
Yang termasuk dalam tipe ini adalah APAR media air, APAR
media anti beku, APAR media loaded stream (alkali metal salt
solution), APAR media soda-acid, APAR media busa,
termasuk APAR media busa AFFF khusus untuk klass
kebakaran A. APAR media soda-acid dan APAR media busa
untuk klass A, sekarang ini tidak diproduksi lagi karena
termasuk kelompok APAR yang sudah usang (tak dipakai lagi).
APAR media cairan anti beku, loaded stream, cairan basah,
AFFF dipakai dengan air sebagai campuran bahan-bahan
tersebut. APAR media anti beku dan media loaded stream
hanya dipakai untuk tempat-tempat yang temperatur rendah
dengan tujuan mencegah pembekuan bahan / media pemadam.
Bahan anti beku, loaded stream dan wetting agent merupakan
additive (bahan tambahan pada media air). Pada dasarnya,APAR media air dibuat atas 3 (tiga) macam cara kerjanya (cara
operasi yaitu : Stored Pressure (tekanan disimpankan); Pump
tank (tenaga pompa) dan sistim balik dengan reaksi bahan-
bahanya (inverting). Tapi sejak tahun 1969, APAR bahan dasar
cair dengan sistim balik tidak diproduksi lagi dan dimasukkan
dalam golongan APAR yang sudah tidak terpakai (absolete
extinguisher). Jadi APAR media busa dan soda-acid sistim
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
21/37
lebih dianggap absolate extinguisher kecuali yang sistim
operasi stored pressure atau pump tank.
Stored Pressure (tekanan disimpankan)
Kapasitas, angka kemampuan pemadaman lama, waktu
penyemprotan, jarak semprotan dan pesyaratan temperatur,
lihat tabel Characteristics of Extinguisher untuk media air
pada halaman 16 & 17.
Pada umunya APAR media cair berkapasitas 2 gal dan
berat sekitar 30 lb. Pada APAR sistim operasi Stored
Pressure, antara bahan pendorong dan media pemadam
berada pada suatu ruangan, dimana tenaga pendorong
berada pada bagian atas dari media pemadam. Tekanan
yang disimpankan berkisar 90 s/d 125 psi.
Konstruksi APAR sistim operasi Stored Pressure seperti
gambar dibawah ini.
A Stored Pressure water extinguisher with close up of cap assembly (photo
courtesy badger-powhatan)
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
22/37
Pump tanks (Sistim Pompa)
Tipe Pump Tanks ini ada 2 (dua) macam yaitu : pertama
tanki (tabung) dan pelengkap lainnya digendong dibelakang
(a back pack). Ukuran, rating (kemampuan pemadaman),
lama penyemprotan, jarak penyemprotan dan lain-lain, lihat
tabel Characteristics of Extinguisher.
Model yang kedua, pompa pendorong ditempatkan pada
tabung yang sama dengan media pemadam.
APAR sistim pendorong Pump Tanks pada umumnya
berkapasitas 5 gal dengan berat 50 lb. konstruksinya lihat
pada gambar berikut ini.
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
23/37
APAR Media Carbon Dioxide
Carbon Diaoxide nerupakan gas yang dimampatkan. Media
pemadam ini diguankan untuk kebakaran klass B dan C tetapi
bisa juga digunakan untuk kebakaran klass A apabila bahan
pemadam klass A tidak didapatkan.
Carbon Dioxide berfungsi menyerap proses pembakaran karena
dapat mengurangi kadar oksigen. Bahan pemadam ini tidak
meninggalkan bekas, untuk itu baik sekali dipakai untuk
peralatan listrik yang sensitif (rumit)
Pemadaman kebakaran CO2 sangat lama dingin dan lama,
penggunaannya sangat singkat karena sewaktu berada di
temperatur biasa berbentuk gas & kabut. Data mengenai APAR
media CO2, silahkan lihat tabel Characteristics of Extinguisher.
Carbon Dioxide berbentuk cairan pada temperatur dibawah 88OF dengan tekanan 800 s/d 900 psi.
Sistim operasinya self-expelling (dengan tekanan bahan
sendiri). Untuk tipe beroda (wheeled type) dilengkapi selang
penyemprotan sepanjang 15 s/d 40 ft.
Konstruksi APAR media CO2 seperti gambar dibawah ini.
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
24/37
APAR Media Halon
Pada umumnya Bromochlorofluoro methane (halon 1211)
hampir sama dengan Carbon Dioxide yaitu bahanya tidak
mengotorkan, dimana dipakai untuk kebakaran klass B;
C.Halon 1211 efektif untuk kebakaran klass A ukuran 9 lb.
Halon 1211 rendah kadar racunnya. Maximum diijinkan
terhisap oleh manusia + s/d 5% dari kadar oksigen dalam waktu
1 menit. Bahan dasarnya adalah Hydrogen Chloride, Hydrogen
Fluoride, Hydrogen Bromide dan unsur Halogen lainnya.
Halon mempunyai tekanan 40 psi pada temperatur 70O
F(terlalu rendah) sehingga perlu dibantu Nitrogen untuk
pengoperasiannya. Cara penggunaanya hampir sama dengan
Carbon Dioxide.
APAR Media Dry Chemical
Media Dry Chemical ada 2 (dua) macam yaitu Ordinary Dry
Chemical untuk kebakaran klass B; C terdiri Sodium
Bicarbonat, Potasium Bicarbonat, Urea Potassium Bicarbonatdan Potassium Chloride. Sedangkan multi pupose dry chemical
untuk klass kebakaran A; B; C terdiri Ammonium Phosphate.
APAR media dry chemical sistim operasinya ada 2 (dua)
macam yaitu gas cartridge (tabung gas) dan stored pressure
(tekanan disimpulkan). Antara satu jenis bahan dasar dengan
bahan dasar lain sangat berbeda efektif pemadamannya.
Sebagai dasar (patokan) effektif diambil perbandingannya
sebagai berikut : Ammonium Phosphate 1,5 kali lebih effektif;
Potassium Chloride 1,8 kali lebih effektif; Potassium
Bicarbonat 2 kali lebih effektif dan Urea Potassium Bicarbonat
2,5 kali lebih effektif.
Cartridge Opearted (Sistem Tabung Gas)
Penempatan tabung gas ada didalam tabung media / bahan
dan ada diluar tabung media / bahan. Cartridge diisi dengan
gas CO2 atau N2 dimana sewaktu digunakan dipecahkan
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
25/37
seal gas pendorong tersebut dan dialirkan ke tabung bahan
guna mendorong bahan pemadam. Bahan pemadam jangan
terlalu penuh diisi, tetapi sisa tempat untuk menampung gas
pendorong.
Storage Pressure (Tekanan Disimpankan)
Konstruksi hampir sama dengan sistim stored pressure pada
media pemadam yang lain seperti yang telah diterangkan
terlebih dahulu.
Konstruksi APAR media dry chemical seperti gambar
dibawah ini.
A Cartridge Operated Dry Chemical Fire Extinguisher
(Photo Courtesy The Ansul Company)
A Stired Pressure Dry Chemical Fire Extinguisher
(Photo Courtesy Buckeye Fire Equipment)
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
26/37
APAR Aqueus Film Forming Foam (AFFF)
Yang termasuk dalam APAR ini bisa disebut APAR busa
mekanik dimana bahan tersebut dapat memadamkan kebakaran
klass A dan utama dianjurkan untuk memadamkan kebakaran
klass B (cairan mudah terbakar statis). APAR jenis ini tersedia
kapasitas 2 gal, mode stored pressure dengan rating 3-A : 20-
B dengan lama semprotan 55 sec (detik) dengan jauh
semprotan 20 s/d 25 ft. APAR jenis ini sebaiknya ditempatkan
didaerah dengan temperatur dibawah 40 OF. Sistim operasi
APAR ini selain stored pressure terdapat juga sistim gascartridge (tabung gas).
Gambar dibawah ini diperlihatkan APAR busa mekanik
(AFFF) dengan sistim operasi stored pressure.
An Aqueous Film Forming Foam Extinguisher (IFSTA)
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
27/37
2.6.6. APAR yang Tidak Dipakai Lagi (APAR Usang)
Pada tahun 1969 di Amerika telah dilakukan pengetesan dan
penyelidikan untuk semua jenis APAR sistim operasi balik
(reaksi bahan) termasuk soda acid, busa kimia dan sistim
operasi gas cartridge balik APAR media dan loaded stream
dimana hasilnya menyatakan APAR-APAR tersebut tidak akan
dioperasikan lagi. Adapun alasan APAR sistim balik dan stored
pressure tersebut diatas tidak diproduksi lagi antara lain :
1. Sangat corossive waktu penggunaan membahayakan si
pemakai misalnya botol / tabung tiba-tiba pecah sedangkan
tekanan relatif tinggi ( 100 psi).
2. Mengantar (Conductor) arus listrik, ditakutkan
membahayakan si pemakai.
3. Rusaknya logam yang kena bahan tersebut waktu
pemadaman.
4. Biaya pemeliharaan terlalu tinggi.
5. Jarak semprotan terlalu dekat.
Selain alasan diatas, terdapat juga APAR tidak diproduksi lagi
dengan alasan keadaan racun terlalu tinggi yaitu : APAR media
CCl4 (Carbon Tetrachloride) CBM (Chloride Methane).
Berikut ini diperlihatkan, gambar-gambar dari APAR-APAR
yang telah dianggap usang.
Soda Acid Fire Extinguisher (Photo Courtesy Badger Powhatan)
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
28/37
Gambar-gambar dari APAR yang tidak diprosuksi lagi
2.6.7. Penyebaran / Penempatan APAR
Ketika akan menempatkan APAR, maka pilihlah tempat-
tempat sebagai berikut :
1. Mudah untuk menempatkan APAR secara seragam
2. Dengan mudah untuk mengambilkannya (tidak terhalang)
3. Dekat dengan gang-gang / jalan
4. Dekat dengan pintu masuk dan keluar
5. Bebas dari lingkungan phisisk yang bisa merubah APAR.
6. Mudah dilihat oleh setiap orang
Menurut NFPA, APAR tidak boleh ditempatkan langsung
dilantai tetapi harus digantung dengan ketentuan sebagai
berikut :
1. Untuk APAR yang berat botolnya tidak melebihi 40 lb,
agar digantungkan dengan ketinggian dari lantai melebihi 5
ft (diukur dari bagian atas APAR).
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
29/37
2. Untuk APAR yang berat botolnya melebihi 40 lb (tidak
termasuk yang beroda), agar digantungkan dengan
ketinggian dari lantai tidak melebihi 3 ft (diluar dari
bagian atas APAR).
3. Sekiranya APAR tersebut hendak direndahkan lagi, agar
diperhatikan bagian bawah APAR dengan lantai kurang
dari 4 inc.
Apabila APAR ditempatkan pada tempat-tempat yang bergerak
/ bergetar seperti kereta api, mobil dan lain-lain, agar APAR
tersebut diikat dengan kuat.
Persyaratan penempatan APAR menurut Depanaker pada
prinsipnya hampir sama dengan NFPA, hanya berbeda dengan
ketinggian dan batas bagian bawah APAR dengan lantai.
Depnaker mensyaratkan agar APAR digantung dengan
ketinggian maksimum 120 cm dari lantai diukur dari bagian
atas APAR dengan kalau APAR dengan lantai tidak kurang
dari 15 cm. kemudian, jarak antara satu APAR atau satu groupAPAR dengan yang lain tidak boleh melebihi 15 cm.
Mengenai jarak penempatan ini, NFPA menguraikan seperti
tersebut dibawah ini.
Penempatan APAR kebakaran klass A
Tabel penyebaran APAR klass A sbb :
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
30/37
Fire Extinguisher Size and Placement for Class A Hazards
Basic MinimumExtingusher RatingFor Area Specifed
Maximum TravelDistances toExtinguisher
Areas to be Protected par ExtinguisherLight HazrdOccupancy
Ordinary HazardAccupancy
Extra HazardOccupancy
1-A 75 FT 3.000 sq ft - -
2-A 75 ft 6.000 sq ft 3.000 sq ft 2.000 sq ft
3-A 75 ft 9.000 sq ft 4.500 sq ft 3.000 sq ft4-A 75 ft 11.250 sq ft 6.000 sq ft 4.000 sq ft
6-A 75 ft 11.250 sq ft 9.000 sq ft 6.000 sq ft
10-A 75 ft 11.250 sq ft* 11.250 sq ft* 9.000 sq ft20-A 75 ft 11.250 sq ft* 11.250 sq ft* 11.250 sq ft*
40-A 75 ft 11.250 sq ft* 11.250 sq ft* 11.250 sq ft*
* 11.250 sq ft is considered a pratical limit
Contoh soal :
Suatu ruangan ukuran 150 ft x 450 ft atau luas 67.500 Sgft. Hitunglah
jumlah APAR yang diperkirakan untuk ruangan tersebut dengan tipe
bahaya (hazard) dan rating APAR sbb :
1. Light hazard memakai APAR rating 4-A
2. Ordinary hazard memakai APAR rating 10-A
3. Extra hazard memakai APAR rating 20-A.
Penyelesaian :
1. Untuk light hazard
APAR 4-A Area yang dapat diproteksi per APAR 11,250 Sqft.
Jumlah APAR yang diperlukan (n)
=
250,11
500,67
= 6 buah (APAR rating 4-A)
denah penempatan APAR sebagai berikut :
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
31/37
2. Untuk Ordinary hazard
APAR 10-A Area yang dapat diproteksi per APAR 11,250 Sqft.
Jumlah APAR yang diperlukan (n)
=250,11
500,67
= 6 buah (APAR rating 10-A)
denah penempatan APAR sama dengan No. 1.
3. Untuk extra hazard
APAR 20-A Area yang dapat diproteksi per APAR 11,250 Sqft.
Jumlah APAR yang diperlukan (n)
=250,11
500,67
= 6 buah (APAR rating 20-A)
denah penempatan sama dengan No.1
Penempatan APAR kebakaran klass B
Tabel penyebaran APAR kebakaran klass B sbb :
Fire Extinguisher Size and Placement Class B hazard Excluding
Protection of Deep Layer Flammable Liquid Tanks.
Type of HazardBasic Minimum
Extingusher
Rating
Maximum TravelDistance to
extinguisher
Low 5-B 30 ft
10-B 50 ftModerate 10-B 30 ft
20-B 50 ftHigh 40-B 30 ft
80-B 50 ft
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
32/37
Ukuran dan penyebaran APAR untuk kenakaran B sangat
tergantung dari bentuk potensi kebakaran yang rating minimum
dapat ditentukan berdasarkan tabel diatas. Jarak tempuh berkisar
anatara 30-50 ft. dibandingkan dengan APAR klass B lebih pendek
resiko bahayanya lebih tinggi.
Penempatan APAR sesuaikan dengan keadaan setempat jangan
jauh atau dekat dengan tempat yang akan dilindungi. Kalau terlalu
dekat APAR sulit diambil karena pengaruh asap dan panas.
Penempatan APAR kebakaran klass C
Rating APAR untuk klass C dapat diperhitungkan berdasarkan :
1. Ukuran dari peralatan listrik
2. Susunan / lay out dari peralatan listrik
3. Jarak Effektif dari pancaran APAR
4. Jumlah bahan bakar klass A & B yang mungkin terlibat dalam
kebakaran
Faktor-faktor ini yang akan menentukan jumlah dan jenis media
APAR, rancangan tingkat dan lama waktu semprotan dan potensi
kerusakan akibat semprotan APAR. Jarak tempuh maximum
ditentukan berdasarkan ketentuan kebakaran klass A atau B,
tergantung jenis bahan bakar yang ada di sekitar peralatan listrik
tersebut. Untuk instalasi yang besar dan tinggi tingkat
berbahayanya, sebaiknya dilengkapi juga agar sistim pemadam
tetap.
Penempatan APAR kebakaran klass D
Jumlah dan ukuran APAR klass ini ditentukan berdasarkan : jenis
logam yang terbakar, luas daerah yang dilindungi dan saran dari
pabrik pembuat APAR. Penyebaran harus memenuhi syarat
tempuh maximum 75 feet (22,7 meter).
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
33/37
Contoh Soal :
Sebuah bangunan kantor dengan tingkat bahaya rendah perlu
dilindungi dengan luas lantai 11,100 Sqft, dengan bentuk (denah)
bangunan seperti gambar.
Perhitungan :
1. Pilihlah APAR jenis kap. 2 gal dengan rating 2-A.
berdasarkan tabel, luas area yang dapat diproteksi per APAR =
600 Sqft.
Jumlah APAR yang dibutuhkan =
=000,6
100,11= 1,67 = 2 buah
2. Walaupun bangunan tersebut cukup dilindungi dengan 2 buah
APAR, tetapi mengingat bentuk bangunan yang agak sulit
dijangkau maka perlu APAR tambahan minimal 2 buah lagi
(lihat denah)
3. Jika didalam ruang tersebut terdapat bahan bakar klass B, maka
diperlukan tambahan sebuah APAR klass B dengan rating
minimu 10-B : C.
Untuk persoalan diatas dapat ditempuh 2 cara penyebaran APAR :
a. Disediakan kelima APAR dari CO2 atau dry chemical dengan
minimum rating 10-B : C
b. APAR pada terdahulu B diganti dengan dry chemical.
Serbaguna rating min. 2-A : 10-B : C dengan jarak tempuh
50 ft.
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
34/37
2.6.8. Pemeliharaan APAR
Menurut Depnaker, APAR harus dipelihara seperti ketentuan
berikut :
1. Setiap APAR harus diperiksa 2 (dua) kali dalam setahun,
yaitu dalam jangka 6 (enam) bulan dan 12 (dua belas)
bulan.
2. Cacat pada APAR sewaktu pemeriksaan harus segera
diperbaiki / diganti.
3. Pemeriksaan jangka 6 (enam) bulan meliputi :
- Isi tabung, tekanan, segel, cartridge.
- Bagian luar tabung & handle
- Mulut pancar & pipa pancar
- Untuk APAR dengan sistim operasi reaksi dua bahan,
perlu dites sedikit reaksi kedua bahan tersebut diluar
tabung, kalau reaksinya baik maka boleh dipasang lagi.- Untuk APAR media Halon dengan cara ditimbangkan,
kalau berat turun jangan dipasang lagi.
- Untuk APAR CO2 atau cartridge CO2, dengan cara
ditimbang dan apabila berat turun 10% tidak boleh
dipasang lagi.
4. Pemeriksaan 12 (dua belas) bulan, prosedur sama dengan
pemeriksaan 6 (bualn) dan dilanjutkan dengan pemeriksaan
yang lebih teliti lagi.
5. Untuk setiap tabung APAR dilakukan percobaan tekan
secara berkala dengan jangka waktu tidak melebihi 5 (lima)
tahun sekali dan harus kuat menahan tekanan coba selama
30 (tiga puluh) detik.
6. Untuk tabung APAR media busa tahan tekanan coba
sebesar 20 kg/cm
2
.
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
35/37
7. Tabung gas pada APAR dan tabung stored pressure harus
tahan terhadap tekanan coba sebesar 1 (satu setengah)
kali tekanan kerjanya atau sebesar 20 kg/cm2 dengan
pengertian dipilih angka terbesar dari keduanya.
Ketentuan-ketentuan pemeliharaan APAR yang lebih lengkap,
silahkan melihat dalam :Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor : Per-04/MEN/1980 tentang Syarat-
syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api
Ringan.
III.ALAT PEMADAM API BERODA (WHEELED EXTINGUISHER)
Pada suatu tempat-tempat yang bahaya kebakarannya tinggi (extra hazard),
pada tempat tersebut selain ditempatkan APAR ditambah juga dengan Alat
pemadam Beroda.
Alat pemadam beroda ini beratnya lebih besar dari 55 pound, dan dipasang
roda dengan maksud untuk mudah dipindahkan sewaktu pengoperasiannya.
Jenis dari Alat Pemadam Beroda ini bermacam-macam seperti :
- Alat Pemadam Beroda Media Busa (Foam)
- Alat Pemadam Beroda Media Dry Chemical
- Alat Pemadam Beroda Media Halon
- Alat Pemadam Beroda Media CO2
- Alat Pemadam Beroda Media dry Powder
Kesepadanan antara media pemadam dan kalsifikasi kebakaran sewaktu
penempatan sama dengan pada APAR.
Biasanya alat pemadam beroda ini ditempatkan sbb :
1. Pompa bensin
2. Lapangan udara
3. Kilang minyak :
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
36/37
- Pada pompa-pompa
- Pada oil cather (oil separation)- Power plant
- Dan lain-lain
Yang perlu diperhatikan pada alat Pemadam Beroda ini adalah tehnik
pengoperasiannya / penggunaannya. Sebaiknya dioperasikan oleh 2 (dua)
orang, dimana satu orang memegang gun (penyemprot) dan satu orang lagi
membuka kerangan gas pendorong. Sesudah membuka gas pendorong,
petugas tersebut maju kedepan membantu si pemegang gun.
Sebenarnya masih bisa dioperasikan oleh satu orang, asal hati-hati dengan
langkah-langkah sbb :
- Lepaskan slang dan luruskan sampai mendekati tempat kebakaran.
- Buka kerangan gas pendorong
- Maju kedepan memegang gun (penyemprot) dengan posisi kuda-kuda
yang mantap.
Perawatan dan pemeliharaan alat Pemadam Beroda sama dengan pada
APAR dengan tambahan perlu perawatan roda, dan gun (penyemprot) waktu
pemeriksaan disamakan dengan APAR. Karena alat Pemadam beroda ini
sering ditempatkan di tempat terbuka, usahakan alat pemadam tersebut
dalam keadaan terlindung (diberi penutup atau dibuat rumah-rumahan).
-
7/22/2019 Hand Out Alat Pemadam Tidak Tetap & Klasifikasi Kebakaran
37/37