homeostasis dan respons stres

Upload: umairoh-fadhillah

Post on 10-Oct-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

vvvvvvv

TRANSCRIPT

Homeostasis dan respons stres

Homeostasis dan respons stresOlehDr. Rosdi Yazid.DK. Mengalami stres adalah bagian kehidupan manusia. Stres dapat menyebabkan atau disebabkan oleh penderitaan atau dapat menyertai kegembiraan. Stres adalah pengalaman subjektif dan dapat memiliki konsekwensi kesehatan negatif. KONSEP FISIOLOGIS.Definisi stres: sebagai proses ketika stresor mengbancam keselamatasn dan kesejahteraan organisme. JENIS STRESOR :Stresor memiliki cakupan luas dimana beberapa faktor Yaitu: *Psikologis: misalnya anxietas saat berbicara,kekhawatiran penderitaan bathin * Lingkungan : mis, bencana alam,status sosio ekonomi * Stresor fisik mis:,trauma olahraga dll. * stresor immunologis : infeksi,penyakit fisik dll. * Stresor menyenangkan : kasus pernikahan,kelulusan. * Stresor tidak menyenangkan: misalnya kehilangan pekerjaan, ditinggal pacar.dll. HOMEOSTASIS: Respon tubuh terhadap perubahan kondisi internal dengan berbagai reflex dirancang untuk mengembalikannya kekeadan sebelumnya. Dimana tubuh menyesuaikan diri untuk mempertahankan komposisi internal dan fungsinya.Respon Hormonal dan sistem saraf terhadap stresRespon terhadap stres mencangkup aktivasi sistem saraf simpatis dan pelepasan hormondan peptida. Pada axis hypotalamus-hypufisis-adrenal ( hypothalamic pituitary adrenal ( HPA ): Vasopresin,arginin dan oksitosin. Respon stres juga mempengaruhi pelepasan hormon pertumbuhan dan hormon reproduksi. Ia berguna untuk mempersiapkan tubuh untuk menangani atau mengatasi stresor yang penting untuk kelansungan hidup dan kesejahteraan organisme. * SISTEM SARAF SIMPATIS: Respon dimulai dengan aktivasi sistem saraf simpatis (SSS),Suatu cabang sistem SSO( Susunan saraf otonom. Segera setelah rangsangan stresor:. * SSS berespon melepaskan katekolamin,epinefrin dan nor epinefrin dari neuron simpatis dan medula adrenal EFEK DARI KATEKOLAMIN: 1.nor epinefrin dilepaskan oleh reseptor alfa yaitu alfa1 dan alfa2. Alfa yang terletak banyak pada otot polos vasculer -- otot berkontraksi sehingga terjadi penurunan aliran darah ke organ yang disuplay oleh lapisan vasculer tersebut.Dengan cara ini menyebabkan penurunan darah ke gastro intestinal,kulit dan ginjal. Penurunan aliran tersebut menjamin pengaliran darah ke otak,jantung dan otot rangka,pada saat stres 2. Pelepasan epinefrin-- peningkatan kadar glukosa plasma disebabkan peningkatan pelepasan dan pemecahan glikosa dio hati dan otot rangka--- menyediakan suplay energi ynag cepat bagi tubuh. 3 Nor epinefrin dilepaskan oleh saraf simpatis yang mensyarafi mata sehingga-- dilatasi pupil untuk mempersiapkan tubuh untuk setiap jenis serangan atau kejutan. 3 Epinefrin selain berikatan dengan reseptor alfa1 dan 2 juga dengan reseptor beta 1 dan 2, dengan mengikat treseptor di jantung - peningkatan freg.jantung,dan kontraktilitas jantung- peningkatan curah jantung selama stress. 4. Epinefrin yang berikatan dengan reseptor beta di hati dan otot rangka, menyebabkan pelepasan glukosa untuk digunakan semua sel.Ia juga yang ada diotot polos bronchus meningkatkan aliran udara karena dilatasi untuk memfasilitasi oksigenasi darah untuk jaringan yang dapat dibutuhkan selama keadaan stress. HORMON HYPOTALAMUS Hypotalamus ia bertanggung jawab mempertahankan homeostasis fisiologis. Keadaan stress mempengaruhi hypotalamus dan mempengaruhi pelepasan beberapa hormon dan neuro transmiter penting. Aktivasi susunan saraf simpatis ( SSS ) pada hypofise anterior yaitu: 1. Sekresi Cortikotropin releasing hormon kedalam aliran darah 2. Turut menstimulasi sekresi ACTH dan vasopresin pada hypofise posterior. 3. Menstimulasi glukokortikoid pada anak ginjal mencangkup pelepasan korstisol sehingga ia memobilisasi simpana energi sehingga organisme dapat beradaptasi dengan stressorKortisol Efek kortisol adalah : * Menstimulasi pembentukan glukosa baru ( glukoneogenesis ) Untuk depo bila dibutuhkan mendadak. * Menstimulasi pemecahan energi yang disimpan seperti lemak,protein dan carbohydrat sehingga dapat memobilisasi energi. Menstimulasi sekresi asam lambung yang dapat menyebabkan ruisaknya mukosa lambung. * Koertisol dalam kadar yang tinggi memiliki banyak efek mengurangi fungsi immun dan inflamasi. Dimana dia mengurangi akumulasi sel darah putih-- Rentan terhadap infeksi.

Hormon pertumbuhan dan reproduksi.Hormon pertumbuhan : Hormon pertumbuhan ( growth hormon ) dilepaskan dari hypofisis anterior. vPelepasan hormon growth akan menimbulkan respon metabolik untu7k menghemat energi. Apabila serangan sresor yang bekepanjangan terjadi penghambatan pelepasan GH - yaitu gagal tumbuh pada anak. Hormon Reproduksi: Yaitu : estrogen,progesteron,terstosteron dilepaskan dari ovariumk dan testis sebagai respon terhadap stimulasi oleh hormon gonadotropin yang dikontrol hormon hypotalamus. Dengan stres yang berkepanjangan, kadar hormon yang bersirkulasi akan berkurang ---- selama stres.Sindrome adaptasi umum Syndrome adaptasi umum disebut dengan ( GAP ) =General adaptation syndrome = Syndrome ini terbagi atas 3 kategori: 1.Stadium alarm: dimulai dengan aktivasi sistem aktivasi retikuler dibagian otak yang menyebar secara diffus disepanjang hemispher. Ini tergantung stresor dan untuk melaswan atau Lari dari stresor yaitu pelepasan hormon oleh saraf sympatis. STADIUM RESISTENSI : Pada stadium ini mencgnakup pertahanan fisik dan psikologis yang difokuskan pada penanggulangan sresor selama stadium alarm. Dimana untuk mengatasi stresor tertentu dengan lebih baik. STADIUM KELELAHAN. adalah stadium akhir dari GAS. Peristiwa ini terjadi apabila stresor tak dapat dikalahkan atau dihindari secara adequat selama stadium resistensi. Pd stadium ini terjadi kegagalan homeostasis.Penyakit terkait stress Stres dapat mempengaruhi fungsi beberapa sistem. Dan proses Dalam tubuh,termasuk sistem immun,cardio vasculer dan reproduksi serta pencernaan dan metabolisme bahan makanan., Kulit juga dapat memperlihatkan tanda stres dan sistem saraf pusat adalah penghubung integral dalam dalam mengenal dan berespon thd semua stresor. Contoh gangguan terkait stres 1. Penyakit jantung dan arteri koroner. * Freguensi jantung tidak teratur /palpitasi. * Angina pectoris. * Infark myokard * Peningkatan blood marker arteri koroner misalnya: peningkatan LDL dan protein C reaktiv. 2. Gangguan vasculer perifer dan sentral: * Hypertensi. * Stroke. 3. Gangguan pernafasan : * Asmthma bronchial * Hyper ventilasi. 4 Gangguan gastro intestinal : * Anorexia / Obesitas. * Konstipasi ataiu diarrhea. * Tukak lambung, penyakit inflamasi usus. 5. Gangguan muskulo skeletal : * Sakit kepala. * Nyeri punggung. * Penurunan pertumbuhan. 6. Gangguan kulit: * Psoriasis. * Jerawat. 7. Gangguan sistem immun : * Infeksi yang sering. *Disfungsi thyroid * Kanker. 8: Gangguan reproduksi : * Amenoorhoe. * Impotensi. * Sterilitas pada laki2 oligo spermia. * Keguguran. 9. Gangguan perilaku : * Makan tidak teratur. * penggunaan obat ( rokok,alkohol ) * Insomnia. * Agresi.

10. GANGGUAn psikologis. * Keletihan. * Ansietas. * Depresi. * Kesulitan berkonsentrasi dan memori. Semua penyakit stres ini dapat terjadi komplikasi pada semua sistem Penatalaksaan: Bertujuan untuk mengurangi gejala2 sehingga penyakit atau keadaan seperti diatas dapat membantu individu untuk kehidupannya.TATA LAKSANA : 1. apabila stresor memiliki komponen psikologisIndividu didorong utk membicarakan tentang kekhawatirannya dengan teman dan keluarga atau ahli therapi dengan ini dapat mengurangi stres akut atau stres yang berkepanjangan pada kesehatan. 2 Apabila stresornya adalah fisiki,intervensi untuk mengurangi nyeri dan mencegah infeksi Olah raga yang teratur diketahui dapat meningkatkan pelepasan endorfin yang dapat mengurangi dampak stresor. ===================.