hpa axis new

Upload: tugba1234

Post on 16-Feb-2018

290 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    1/37

    BAB I

    PENDAHULUAN

    LATAR BELAKANG

    HPA adalah singkatan dari Hypothalamus-Pituitary-Adrenal. Ketiganya ada didalam

    tubuh manusia dan memiliki kerja yang saling timbal balik satu sama lain. Hipotalamus dapat

    mengaktifkan kerja kelenjar pituitari dan kemudian akan mempengaruhi korteks adrenal di ginjal

    dan membentuk kortisol.

    HPA axis adalah sistem neuroendokrin tubuh yang melibatkan hipotalamus, kelenjarhormon pituitari, dan kelenjar adrenal. Sistem komunikasi kompleks ini bertanggungjawab untuk

    menangani reaksi stress dengan mengatur produksi kortisol. HPA axis dalam konsep

    psikoneuroimmunologi menjelaskan mekanisme sebuah keyakinan dapat mempengaruhi kondisi

    kesehatan tubuh seseorang. HPA axis merupakan sebuah jalur kompleks interaksi antara tiga

    sistem yang terjadi dalam tubuh yang mengatur reaksi terhadap stress dan banyak proses dalam

    tubuh, termasuk didalamnya proses pencernaan, sistem ketahanan tubuh, mood dan tingkat

    emosi, gairah seksual, penyimpanan energi dan penggunaannya.

    Keadaan stress secara psikologis akan merangsang penurunan produksi hormon beta

    endorphin yang meningkatkan tingkat ambang rangsang. Stress juga memicu ketidakteraturan

    produksi hormon kortisol sehingga hipotalamus meningkatkan produksi !H atau hormon

    kortikotropin yang pada akhirnya menyebabkan kelemahan, dan penurunan daya tahan tubuh.

    "ika terjadi stress pada penderita penyakit menahun akan menyebabkan ia jatuh pada kondisi

    yang lebih buruk.

    #erkaitan dengan stres, sebetulnya respon akti$itas HPA ini harus ditelusuri lebih tinggi

    lagi, diatas hipotalamus yaitu system limbik oleh karena berhubungan dengan emosi dan tingkah

    laku organisme ketika menghadapi stress. #agian system limbic yang terlibat dalam respon aksis

    HPA ini adalah hipotalamus. #agian dari hipotalamus yaitu para$entrikuler %ucleus &P'%( ini

    memproduksi corticotropin releasing factor &!)( yang dikeluarkan ke pembuluh darah dan

    portahipotalamus pituitari. Selanjutnya !) mempengaruhi kelenjar pituitari anterior untuk

    1

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    2/37

    merangsang pelepasan hormone adrenocorticotropin &A*H( ke dalam peredaran darah. #ila

    mencapai kelenjar kortek adrenal A*H akan merangsang pelepasan hormone korteks adrenal.

    Selagi ada stress akan menjadi peningkatan kegiatan aksis HPA dalam bentuk peningkatan !),

    dan A*H yang memicu produksi kortisol. Akan tetapi, bila stress berlaku maka akti$itas aksis

    HPA akan menurun kembali seperti sebelum ada stress. Hal ini terjadi berkat adanya umpan balik

    negatif lewat kortisol yang mencapai hipotalamus dan atau hipokampus dimana di dapatkan

    respon spesifik untuk hormone korteks adrenal. Sebaliknya bila kadar kortisol darah sangat

    rendah maka akan terjadi umpan balik yang positif sehingga sekresi !) meningkat dan

    selanjutnya akti$itas HPA meningkat. "adi kegiatan aksis HPA dijaga pada tingkatan tertentu oleh

    mekanisme umpan balik lewat hormone kortisol.

    BAB II

    2

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    3/37

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. HIPOTALAMUS

    Hipotalamus merupakan bagian kecil tapi sangat penting dari otak. Hipotalamus berisibeberapa nukleus yang kecil dengan berbagai fungsi. Hipotalamus memainkan peran penting

    dalam sistem saraf serta sistem endokrin. Hipotalamus terhubung ke kelenjar kecil lain yaitu

    hipofisis dan adrenal. Hipotalamus merupakan bagian dari sistem saraf pusat yang paling

    kompleks karena kaya dengan hubungan dengan telensefalon, sistem limbik, dan batang otak.

    Hipotalamus, mewakili kurang dari + , massa otak, namun bagian ini mengatur sebagian besar

    fungsi $egetatif dan fungsi endokrin tubuh, juga aspek perilaku emosional

    Hipotalamus terletak di bawah thalamus dan tepat di atas batang otak. -embentuk bagian

    anterior diencephalon. Semua otak $ertebrata terdapat hipotalamus. Pada manusia, ukuran

    hipotalamus adalah kirakira seukuran almond. #atas anterior adalah kiasma optika, batas

    posterior adalah korpus mamilaris, batas lateral adalah sulcus lateral, dan batas $entrodorsal

    adalah tuber cinereum &dasar hipotalamus yang membulat dan memanjang kearah kaudal hingga

    tangkai hipofisis(. #entuk hipotalamus memang tidak beraturan, namun dapat dibedakan menjadi

    beberapa bagian, yaitu/ &+( area hipotalamus dorsal0 &1( area hipotalamik anterior0 dan &2( area

    preoptikus. Hipotalamus adalah kumpulan nukleusnukleus spesifik dan serat serat terkait yang

    terletak dibawah thalamus

    Hipotalamus memainkan peranan yang sangat penting seperti kontrol proses metabolisme

    dan akti$itas dari sistem saraf otonom. Hipotalamus mensintesis dan mengeluarkan neuro

    hormon yang berfungsi membantu mengontrol dan mengatur sekresi dengan menginduksi atau

    menghambat hormon hipofisis.

    )ungsi hipotalamus adalah sebagai berikut /

    +. Pusat 3tonomHipotalamus merupakan pusat primer sistem otonom. Stimulasi hipotalamus anterior dan medial

    menyebabkan aktifitas parasimpatik &trophotropic( meningkat dengan terjadinya berkeringat,

    $asodilatasi, sali$asi, hipotoni, nadi turun, kontraksi $esika urinaria, dan peristaltik meningkat.

    Stimulasi hipotalamus posterior dan lateral menyebabkan peningkatan akti$itas simpatik

    3

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    4/37

    &ergotropic( dengan terjadinya midriasis, hipertensi, takikardi, takipneu, peristaltik menurun dan

    hiperglikemia

    1. Pusat Pengaturan SuhuHipotalamus anterior sensitif terhadap suhu darah, dan mengatur pelepasan panas dengan jalan

    berkeringat banyak,$asodilatasi lamus anterior ini rusak, dapat terjadi hipertermi. Hipotalamus

    posterior peka terhadapembuluh darah kulit dan pada binatang dengan napas cepat dan dangkal.

    Sehingga apabila hipotap penurunan suhu, dan mengatur mekanisme penyimpanan panas dengan

    jalan menaikkan akti$itas $iseral, otot somatik dengan menggigil. Kerusakan hipotalamus

    posterior menyebabkan terjadinya poikilotermi

    2. Pusat -akan%ukleus $entromedialis merupakan pusat kenyang, kerusakan lokal nucleus $entromedialis

    bilateral menyebabkan hiperfagi. %ukleus hipotalamus lateralis merupakan pusat makan &feeding

    center(. Kedua nucleus ini disebut appestat.

    4. Pusat 5kspresi 5mosi%ukleus $entromedialis dan lateralis berperan dalam respon takut dan marah. Pada binatang

    percobaan marah dapat ditimbulkan dengan merusak kedua nukleus $entromedialis atau

    merangsang nukleus lateralis. %amun efek ini tidak timbul bila sebelumnya kedua amigdala

    dihilangkan

    6. Pusat *idur dan *erjaga7esi bilateral hipotalamus anterior menyebabkan insomnia pada binatang percobaan sedangkan

    lesi hipotalamus posterior menyebabkan arousablehipersomnolen.

    8. Pusat Hadiah dan HukumanStimulasi nukleus $entromedialis menyebabkan rasa tidak enak &unpleasant feeling( sedang,

    stimulasi nucleus preoptikus menyebabkan rasa menyenangkan &good feeling(.9. Pusat Keseimbangan Air

    %ukleus supraoptikus berperan dalam mengatur keseimbangan cairan tubuh. Kerusakan nukleus

    ini atau kerusakan pada hubungannya dengan hipofisis menyebabkan diabetes insipidus.

    Kenaikan tekanan osmosis pada darah yang menuju nukleus supraoptikus menyebabkan

    pelepasan hormon antidiuretik &$asopresin(. Pengaturan sekresi hormon endokrin oleh kelenjar

    hipofisis anterior Perangsangan area tertentu hipotalamus juga menyebabkan kelenjar hipofisis

    anterior menyekresikan hormonhormonnya. Kelenjar hipofisis anterior menerima suplai

    darahnya terutama dari darah yang mulamula mengalir melalui hipotalamus bagian bawah dan

    selanjutnya memasuki sinussinus $askuler hipofisis anterior. Sebelum aliran darah yang

    melewati hipotalamus mencapai hipofisis anterior, berbagai nukleus hipotalamus menyekresikan

    hormonhormon pelepas dan hormonhormon penghambat ke dalam darah. Selanjutnya

    hormonhormon ini diangkut dalam darah menuju hipofisis anterior, tempat mereka

    mempengaruhi selsel glandular untuk mengatur pelepasan hormonhormon hipofisis anterior.

    #adan sel neuron yang menyekresi hormon pelepas dan hormon penghambat ini terutama

    4

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    5/37

    terdapat di dalam nukleus medial basal hipotalamus. Akson dari nukleus ini selanjutnya

    berproyeksi pada eminensia mediana, yang merupakan pembesaran area tangkai hipofisis

    &infundibulum( dan akson ini bermula dari tepi inferior hipotalamus. :i tempat inilah ujung

    ujung saraf menyekresikan hormon pelepas dan hormon penghambatnya. Selanjutnya hormon

    hormon ini diabsorbsi ke dalam kapiler darah di eminensia mediana dan diangkut ke dalam darah

    ke bawah sepanjang infundibulum menuju sinussinus $askular hipofisis anterior. Hampir semua

    sekresi kelenjar hipofisis diatur baik oleh hormon atau sinyal saraf yang berasal dari hipotalamus.

    Sekresi dari kelenjar hipofisis posterior diatur oleh sinyalsinyal saraf yang berasal dari

    hipotalamus dan berakhir pada hipofisis posterior. Sebaliknya sekresi kelenjar hipofisis anterior

    diatur oleh hormonhormon yang disebut hormon &atau faktor( pelepas hipotalamus dan hormon

    &faktor( penghambat yang disekresikan ke dalam hipotalamus sendiri dan selanjutnya dijalarkan

    ke hipofisis anterior. :i dalam kelenjar hipofisis anterior, hormon pelepas dan hormon

    penghambat ini bekerja terhadap sel kelenjar dan mengatur sekresi kelenjar tersebut. Hipotalamus

    selanjutnya menerima sinyalsinyal dari hampir semua sumber yang mungkin dalam sistem saraf.

    "adi hipotalamus dianggap sebagai pusat pengumpul informasi mengenai kesehatan dalam tubuh,

    dan sebaliknya sebagian besar dari informasi ini digunakan untuk mengatur sekresi sebagian

    besar hormon hipofisis yang sangat penting

    Hipotalamus memiliki beberapa nukleus, beberapa area dapat diidentifikasi dengan mudah

    sedangkan beberapa nucleus tidak sejelas lainnya, struktur ini ditemukan pada seluruh $etebrata.

    Pada mamalia, akson dari sel neurosekretorik magnoseluler di nucleus para$entrikular dan

    nukleus supraoptikus mengandung oksitosin dan $asopressin dan terproyeksi pada hipotalamus

    posterior. 7ebih sedikit sel neurosekretorik par$oseluler, yang berada pada nukleus

    para$entrikularis, mengeluarkan !H &Corticotropin Releasing Hormone( dan hormon lain pada

    sistem hipofiseal, dimana hormonhormon ini berdifusi menuju hipofisis anterior.

    Tabel 1. Nukleus pada Hip!ala"us da# $u#%si#&a

    Re%i A'ea Nukleus $u#%si

    A#!e'i' Preoptikus %ukleus Preoptikus

    5

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    6/37

    -edial %ukleus preoptikus

    medial meregulasi pelepasan hormone

    gonadotropin dari adenohipofisis

    -engandung nucleus dimorfik yang

    melepaskan ;n!H, yang

    berhubungan dengan perkembangan

    seksual tergantung pada kadarterstoteron pada rahim

    %ukleus supraoptikus -elepaskan $asopressin

    -elepaskan oksitosin

    %ukleus

    para$entrikular -elepaskan *!H &tirotropin releasing

    hormone(

    -elepaskan !H &kortikotropin

    releasing hormone(

    -elepaskan oksitosin

    -elepaskan $asopressin

    -elepaskan somatostatin%ukleus hipotalamus

    anterior *ermoregulasi

    #erkeringat

    *erengah engah

    Penghambatan tirotropin

    %ukleus suprakiasma

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    7/37

    %ukleus

    tuberomamilari ;airah

    Pembelajaran

    -emori

    *idur

    Ga"ba' 1. A#a!"i Hip!ala"us da# Hip(isis

    B. HIPO$ISIS

    Kelenjar hipofisis &pituitari( ini terletak pada dasar tengkorak pada bagian tulang

    sphenoid yang disebut sella tursika &Turkish Saddle(. #agian anterior yaitu tuberkulum sella

    tursika, diapit oleh dua tonjolan posterior sayap tulang sphenoid yaitu prosesus klinoideus

    anterior, dorsum sellae membentuk dinding posterior, pada sudut atasnya menonjol ke prosesus

    7

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    8/37

    klinoideus posterior. Kelenjar dilapisi oleh dura dan atapnya dibentuk oleh lipatan dura yang

    melekat pada prosesus klinoideus, yaitu diafragma sellae. :alam keadaan normal, membran

    arakhnoidea dan cairan serebrospinal tidak dapat masuk sella tursika dengan adanya diafragma

    sellae. *angkai hipofisis dan pembuluh darahnya melewati lubang pada diafragma ini. :inding

    lateral kelenjar secara tidak langsung berhadapan dengan sinus ka$ernosus dan dipisahkan oleh

    duramater. Kiasma optikum terletak 6+= mm diatas diafragma sellae dan di depan tangkai

    kelenjar

    Hipofisis memiliki dua lobus yang secara anatomis dan fungsional berbeda, hipofisis

    posterior dan hipofisis anterior. Hipofisis posterior terdiri dari jaringan saraf dan karenanya

    dinamai neurohipofisis. Hipofisis anterior terdiri dari jaringan epitel kelenjar dan karenanya juga

    dinamai adenohipofisis &adeno artinya >kelenjar?(. Hipofisis anterior dan posterior hanya

    memiliki kesamaan lokasi. Hipofisis disebut master endocrine gland karena hormon yang

    dihasilkan kelenjar ini banyak mempengaruhi kelenjar endokrin lainnya

    #esarnya kelenjar hipofisis berbedabeda, dimana lobus anterior terdiri dari dua pertiga

    bagian. @kuran hipofisis kira kira +6 += 8 mm dan beratnya 6==B== mg. pada kehamilan

    ukurannya bisa dua kali lipat. Karena bentuk sella tursika menyesuaikan diri dengan bentuk dan

    ukuran kelenjar, maka struktur tulang ini berbeda beda. "ika hipofisis membesar, akan cenderung

    mendorong ke atas seringkali menekan daerah otak yang membawa sinyal dari mata dan

    mungkin akan menyebabkan sakit kepala atau gangguan penglihatan

    Kelenjar hipofisis anterior merupakan kelenjar yang mempunyai banyak sekali pembuluh

    darah dengan sinus kapiler yang sangat luas di sepanjang selsel kelenjar. Hampir semua darah

    yang memasuki sinus ini mulamula akan melewati ruang kapiler &capillary bed( pada bagian

    bawah hipotalamus. :arah kemudian melewati pembuluh porta hipotalamushipofisis kecil ke

    sinus hipofisis anterior. #agian paling bawah dari hipotalamus yang disebut eminensia mediana

    yang di bagian inferior berhubungan dengan tangkai hipofisis. Arteri kecil menembus ke dalam

    substansi eminensia mediana dan kemudian pembuluhpembuluh darah tambahan yang lain

    kembali ke permukaan eminensia, bersatu untuk membentuk pembuluhpembuluh darah porta

    hipotalamushipofisis. Pembuluhpembuluh darah ini sebaliknya akan berjalan ke bawah

    sepanjang tangkai hipofisis untuk mengalirkan darah ke sinus hipofisis anterior.

    +. Hipofisis Anterior &Adenohipofisis(

    8

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    9/37

    Kelenjar hipofisis anterior merupakan kelenjar yang mempunyai banyak sekali

    pembuluh darah dengan sinus kapiler yang sangat luas di sepanjang selsel kelenjar.

    Hampir semua darah yang memasuki sinus ini mulamula akan melewati ruang kapiler

    &capillary bed( pada bagian bawah hipotalamus. :arah kemudian melewati pembuluh

    porta hipotalamushipofisis kecil ke sinus hipofisis anterior. #agian paling bawah dari

    hipotalamus yang disebut eminensia mediana yang di bagian inferior berhubungan

    dengan tangkai hipofisis. Arteri kecil menembus ke dalam substansi eminensia mediana

    dan kemudian pembuluhpembuluh darah tambahan yang lain kembali ke permukaan

    eminensia, bersatu untuk membentuk pembuluhpembuluh darah porta hipotalamus

    hipofisis. Pembuluhpembuluh darah ini sebaliknya akan berjalan ke bawah sepanjang

    tangkai hipofisis untuk mengalirkan darah ke sinus hipofisis anterior.

    %euronneuron khusus di dalam hipotalamus mensintesis dan mensekresi hormon

    pelepas hipotalamus dan hormon penghambat yang mengatur sekresi hormon hipofisis

    anterior. %euronneuron ini berasal dari berbagai bagian hipotalamus dan mengirimkan

    seratserat sarafnya menuju ke eminensia mediana dan tuber sinereum, jaringan

    hipotalamus yang menyebar menuju ke tangkai hipofisis. #agian ujung seratserat saraf

    ini berbeda dengan ujung seratserat saraf umum yang ada di dalam sistem saraf pusat di

    mana fungsi serat ini tidak menghantarkan sinyalsinyal yang berasal dari satu neuron ke

    neuron yang lain namun hanya mensekresi hormon pelepas dan hormon penghambat

    hipotalamus saja ke dalam cairan jaringan. Hormonhormon ini segera diabsorbsi ke

    dalam kapiler sistem porta hipotalamushipofisis dan langsung diangkut ke sinus kelenjar

    hipofisis anterior.

    Hipofisis anterior terdiri dari pars anterior &pars distalis( dan pars intermedia

    dipisahkan oleh suatu celah, sisa kantong embrional. "uluran dari pars anterior yaitu pars

    tuberalis meluas keatas sepanjang permukaan anterioar dan lateral tangkai hipofisis. Pada

    manusia pars

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    10/37

    -eningkatkan pertumbuhan seluruh tubuh dengan cara mempengaruhi

    pembentukan protein, pembelahan sel, dan deferensiasi sel.

    b. Adrenokortikotropin &Kortikotropin(

    -engatur sekresi beberapa hormon adrenokortikal, yang selanjutnya akan

    mempengaruhi metabolism glukosa, protein dan lemak.

    c. Hormon perangsang *iroid &*irotropin(

    -engatur kecepatan sekresi tiroksin dan triiodotironin oleh kelenjar tiroid,

    dan selanjutnya mengatur kecepatan sebagian besar reaksi kimia diseluruh

    tubuh.

    d. Prolaktin

    -eningkatkan pertunbuhan kelenjar payudara dan produksi air susu.

    e. Hormon Perangsang )olikel dan Hormon 7utein

    -engatur pertumbuhan gonad sesuai dengan akti$itas reproduksinya.

    Ga"ba' ). Hubu#%a# Hip!ala"us da# Kele#*a' Pi!ui!a'i A#!e'i'

    10

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    11/37

    1. Hipofisis Posterior &%eurohipofisis(

    Hipofisis posterior di$askularisasi oleh Arteri carotis interna bercabang arteri

    Hypophysialis superior dan inferior. 'ena bermuara kedalam sinus interca$ernosus.

    Hipofisis posterior terdiri dari 1 macam struktur yaitu Pars ner$osa / infundibular

    processus dan

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    12/37

    -embantu menyalurkan air susu dari kelenjar payudara ke putting susu

    selama pengisapan dan mungkin membantu melahirkan bayi pada saat akhir masa

    kehamilan.

    2. Pars

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    13/37

    Korteks adrenal mensekresi kelompok hormon yang berbeda, yakni kortikosteroid.

    Hormon ini seluruhnya disintesis dari kolesterol steroid, dan semuanya mempunyai rumus kimia

    yang sama. Ada dua jenis hormone adrenokortikal yang utama, yakni mineralokortikoid dan

    glukokortikoid, yang disekresikan oleh korteks adrenal. Selain hormon ini, korteks adrenal juga

    mensekresi sedikit hormon kelamin, terutama hormon androgen, yang efeknya pada tubuh

    hampir mirip dengan hormon kelamin pria testosteron. :isebut mineralokortikoid karena hormon

    ini terutama mempengaruhi elektrolit &mineral( cairan ekstraseluler, terutama natrium dan

    kalium. :isebut glukokortikoid karena hormon ini mempunyai efek yang penting dalam

    meningkatkan konsentrasi glukosa darah. ;lukokortikoid ini juga mempunyai efek tambahan

    pada metabolisme protein dan metabolisme lemak yang sama pentingnya untuk fungsi tubuh

    dengan efek glukokortikosteroid pada metabolism karbohidrat.

    :ari korteks adrenal dapat dikenali lebih dari 2= jenis steroid, namun hanya dua jenis

    yang berguna untuk fungsi endokrin manusia/ aldosteron, yang merupakan mineralokortikoid

    yang utama, dan kortisol, yang merupakan glukokortikoid yang utama. Korteks adrenal terdiri

    atas 2 lapisan yang relatif berbeda. Aldosteron disekresi oleh Dona glomerulosa, yang merupakan

    lapisan permukaan yang paling luar dan paling tipis. Kortisol dan beberapa glokokortikoid lain

    disekresikan oleh Dona fasikulata, yakni lapisan tengah, dan Dona retikularis, yang merupakan

    lapisan terdalam. Keadaankeadaan yang meningkatkan pengeluaran aldosteron juga

    menyebabkan hipertrofi Dona glomerulosa namun tidak akan mempengaruhi kedua Dona yang

    lain. Sebaliknya, faktorfaktor yang menyebabkan meningkatnya sekresi kortisol dan adrenal

    androgen menyebabkan hipertrofi Dona fasikulata dan Dona retikularis namun sangat sedikit atau

    sama sekali tidak mempengaruhi Dona glomerulosa0 keadaan ini dapat terjadi bila ada

    perangsangan kelenjar oleh hormon adrenokortikotropik &A*H( dari kelenjar hipofisis anterior.

    Semua hormon adrenokortikal merupakan senyawa steroid. Hormon ini terutama

    dibentuk dari kolestrol yang diabsorbsi secara langsung dari sirkulasi darah yakni dengan proses

    endositosis melewati membran sel. -embran ini mempunyai reseptor spesifik untuk lipoprotein

    densitas rendah yang mengandung kolesterol dengan konsentrasi sangat tinggi, dan proses

    pelekatan lipoprotein ini dengan membran akan meningkatkan proses endositosis. Sejumlah kecil

    kolesterol juga disintesis di dalam selsel korteks dari asetil koenDim A. Asetil koenDim A juga

    13

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    14/37

    dipergunakan untuk membentuk hormonhormon adrenokortikal. Pada dasarnya semua tahap

    pembentukan ini terjadi dalam kedua organel sel berikut, mitokondria dan retikulum endoplasma,

    beberapa langkah tadi terjadi dalam salah satu organel dan beberapa tahap lain terjadi dalam

    organel lain. Setiap tahap dikatalisis oleh enDim spesifik. Perubahan satu enDim dalam skema ini

    dapat menyebabkan terbentuknya jenis dan jumlah hormon yang sangat berbeda. Kortisol

    merupakan glukokortikoid utama yang berperan penting dalam metabolisme karbohidrat,

    protein, dan lemak, membantu akti$itas hormon lain serta membantu mengatasi stres. #eberapa

    fungsi kortisol diantaranya/

    +. 5fek metabolik

    5fek keseluruhan dari pengaruh metabolik kortisol adalah meningkatkan

    konsentrasi glukosa darah dengan mengorbankan simpanan protein dan lemak. Secara

    spesifik, kortisol melaksananan fungsifungsi berikut/ -erangsang glukoneogenesis hati,

    yang mengacu pada perubahan sumbersumber non karbohidrat &yaitu asam amino(

    menjadi karbohidrat di hati. ;lukoneogenesis adalah faktor penting untuk mengganti

    simpanan glikogen hati dan mempertahankan kadar glukosa darah yang normal di antara

    waktu makan. Penggantian ini penting karena otak hanya dapat menggunakan glukosa

    sebagai bahan bakar metaboliknya, namun jaringan saraf sama sekali tidak bisa

    menyimpan glikogen. -enghambat penyerapan dan penggunaan glukosa oleh banyak

    jaringan, kecuali otak, sehingga glukosa dapat digunakan oleh otak yang mutlak

    memerlukannya sebagai bahan bakar metabolik. -erangsang penguraian protein di

    banyak jaringan terutama otot. :engan menguraikan sebagian protein otot menjadi asam

    asam amino konstituennya, kortisol meningkatkan konsentrasi asam amino darah. Asam

    asam amino yang dimobilisasi ini siap digunakan untuk glukoneogenesis atau dipakai di

    tempat lain yang memerlukannya. -eningkatkan lipolisis, penguraian simpanan lemak di

    jaringan adipose, sehingga terjadi pembebasan asamasam lemak ke dalam darah. Asam

    asam lemak yang dimobilisasi ini dapat digunakan sebagai bahan bakar metabolik

    alternati$e bagi jaringan yang dapat memanfaatkan sumber energi ini sebagai pengganti

    glukosa, sehingga glukosa dapat dihemat untuk otak.

    1. 5fek Permisif

    14

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    15/37

    Kortisol sangat penting karena sifat permisifnya. Sebagai contoh kortisol harus

    ada dalam jumlah yang adekuat agar katekolamin dapat memicu $asokonstriksi.

    Seseorang yang tidak memiliki kortisol, jika tidak diobati, dapat mengalami syok

    sirkulasi pada situasisituasi stres yang memerlukan $asokonstriksi luas yang segera.

    2. Peran Adaptasi *erhadap Stres

    Kortisol berperan penting dalam adaptasi terhadap stres. Stres mengacu pada

    respon umum nonspesifik tubuh terhadap setiap faktor yang mengalahkan, atau akan

    mengalahkan, kemampuan kompensatorik tubuh dalam mempertahankan homeostasis.

    "enisjenis rangsangan pengganggu berikut ini menggambarkan beragamnya faktor yang

    dapat menimbulkan respon stres/ fisik &trauma, pembedahan, panas atau dingin hebat(,

    kimia &penurunan pasokan 31, ketidakseimbangan asambasa(, fisiologis &olahraga berat,

    syok perdarahan, nyeri(, psikologis atau emosi &rasa cemas, ketakutan, kesedihan(, dan

    sosial &konflik pribadi, perubahan gaya hidup. Semua jenis stres adalah perangsang kuat

    untuk sekresi kortisol. Ealaupun peran pasti kortisol dalam adaptasi terhadap stres belum

    diketahui, penjelasan berikut ini mungkin memadai walaupun bersifat spekulatif.

    -anusia primitif atau hewan yang terluka atau mengahadapi situasi yang mengancam

    nyawa akan menunda makan. 5fek kortisol yang menyebabkan perubahan dari simpanan

    protein dan lemak menjadi penambahan simpanan karbohidrat dan peningkatan

    ketersediaan glukosa darah akan membantu melindungi otak dari malnutrisi selama

    periode puasa terpaksa ini. :i samping itu, asamasam amino yang dibebaskan oleh

    penguraian protein akan dapat digunakan untuk memperbaiki jaringan yang rusak apabila

    terjadi cedera fisik. :engan demikian, terjadi peningkatan ketersediaan glukosa, asam

    amino, dan asam lemak untuk digunakan apabila diperlukan.

    15

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    16/37

    Ga"ba' ,. Hip!ala"us Pi!ui!a'i Ad'e#al A-is

    HPA AIS

    Ketika hipotalamus dipicu oleh stressor, Corticotropin releasing Hormone &!H atau

    !), Corticotropin Releasing Factor( dan arginine vasopressin &A'P( disekresikan, memicu

    produksi Adrenocorticotropin Hormone&A*H( dari kelenjar pituitari posterior dan akti$asi dari

    neuron nonadrenergik dari sistemocus CarelousF %orepinefrin &7F%5( pada otak.

    System 7F%5 mempunyai peran utama untuk respon !fight or flight"yang dipengaruhi

    epinefrin dan norepinefrin yang dihasilkan oleh medula adrenal, sedangkan A*H memacu

    produksi cortisol dari korteks adrenal. Pada kondisi normal, produksi dari !H dan A*H

    fluktuatif menurut irama sirkadian yang terprediksi dan dihambat oleh kadar kortisol darah yang

    tinggi melaluifeedback negative&;uilliams dan 5dward, 1=+=(

    Kortisol merupakan hormone glucocorticoid, yang menjadi efektor utama pada HPA axis

    dan berperan dalam regulasi system imun, migrasi, maturasi dan diferensiasi sel imun. -odulasi

    system imun oleh glukokortikoid terjadi pada reseptor sitoplasma, yaitu glucocorticoid reseptor

    &;!( &-arGues:eak et al, 1==6(.

    16

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    17/37

    Kortisol yang diekskresikan oleh korteks adrenal selain sebagaifeedback negative juga

    akan dibawa ke sel target. :i sel target, kortisol akan berikatan dengan reseptor kortisol atau

    akan diubah oleh ++HS: 1 menjadi kortisol tidak aktif &kortison(. !eseptor kortisol akan

    berinteraksi dengan :%A melalui seGuence spesifik nukleotida palindromik yang disebut ;!5

    &;lucocorticoid !esponse 5lements( &!uegg et al, 1==4(.

    #erdasarkan sifat dari ;!5, ikatan ;! dengan :%A dapat menimbulkan efek akti$asi

    atau represi gen yang terdapat ;!binding site. Ada dua macam ;!5 yaitu ;!5 positif dan

    negati$e. Ketika ikatan komplek kortisol dan reseptornya berinteraksi dengan ;!5 positif maka

    akan terjadi pengak tifan gen yang merangsang gluconeogenesis sehingga kadar gula darah

    meningkat. Sedangkan jika berikatan dengan ;!5 negati$e maka akan memicu transkripsi gen

    yang menghilangkan kemampuan sel untuk mengurangi glukosa dalam darah sehingga ikatan

    komplek pada sel beta pancreas akan menurunkan produksi insulin &Pelaia et al, 1==2(.

    Seperti respon stress pada umumnya, kortisol dibutuhkan untuk menjauhkan proses

    seluler dari proses metabolic jangka lama dan fungsi utamanya untuk keseimbangan homeostatis.

    )eedback negati$e dari sekresi kortisol dirancang untuk membatasi paparan jangka panjang

    terhadap jaringan terhadap katabolic jangka pendek dan imunosupresif. Stressor yang kronik dan

    berulang dapat menyebabkan satu atau lebih bentuk disregulasi HPA axis, mengubah sekresi

    kortisol dan mempengaruhi fungsi organ. &;uilliams dan 5dward, 1=+=(.

    Pada akti$asi HPA axis yang lama berhubungan dengan peningkatan glukokortikoid,

    terjadi pada stress kronis, menyebabkan efek menghambat fungsi imun dan dapat menjadi

    predisposisi dari infeksi. Sedangkan pada stress akut, peningkatan glukokortikoid dapat memicu

    respon imun tertentu misalnya hipersensiti$itas. Pada keadaan glukokortikoid rendah dapat

    menyebabkan respon autoimun dan penyakit inflamasi. ;lukokortikoid juga mengubah

    keseimbangan *helper + &*h+(F *helper 1 &*h1(, meningkatkan produksi dari sitokin *h1

    &imunitas humoral( dan menghambat produksi sitokin *h+ &imun seluler(. Proses ini merupakan

    perubahan dari sitokin pro inflamasi dengan peningkatan

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    18/37

    hanya untuk mencegah inflamasi sistemik, tetapi juga untuk melindungi system neurologi,

    terutama hipokampus dari efek perusak kortisol, juga dapat terjadi dengan prekusor neurosteroid

    pregnolone. Paparan terhadap stress yang kronis dapat menyebabkan penurunan kadar :H5AS

    dan :H5A di sirkulasi darah dan kerusakan yang berlanjut menjadi proses metabolic &;uilliams

    dan 5dward, 1=+=(.

    +. Hubungan HPA Aksis dan Stres

    HPA aksis adalah bagian utama dari sistem neuroendokrin yang mengontrol reaksi

    terhadap stres. HPA aksis juga terlibat dalam gangguan kecemasan, gangguan bipolar,

    pascatraumaticstressdisorder, depresi klinis, kelelahan dan sindrom iritasi usus besar.

    ;ambar 4. -ekanisme Kerja Stres

    Peningkatan kegiatan HPA aksis akibat stress dihantarkan lewat pelepasan !)

    dari sel P'* hipotalamus. Selain meningkatkan HPA aksis, !) juga meningkatkan

    akti$itas saraf simpatis lewat locus coeruleus &7(, respon imun lewat limfosit dan

    perubahan beha$ior lewat hipokampus. Sekresi !) dari sel neuron P'% dikendalikan

    oleh beberapa jenis saraf yang terdapat disitu, antara lain ;A#Aergik, kolinergik,

    serotoninergik dan adrenergik.

    HPA axis, simpatik sistemik dan sistem adrenomedullary &simpatik( adalah

    komponen perifer sistem stres, yang fungsi utamanya adalah mempertahankan

    homeostasis basal dan berhubungan dengan stres. Komponen utama dari sistem ini

    terletak di hipotalamus dan batang otak &;ambar +(. Sistem stres aktif ketika tubuh

    sedang beristirahat, menanggapi berbagai sirkadian berbeda, neurosensorik, berhubungan

    dengan darah dan sinyal limbik. Sinyalsinyal ini termasuk sitokin yang diproduksi oleh

    reaksi inflamasi yang dimediasi imun, seperti tumor necrosis factor I,

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    19/37

    seksual, dan meningkatkan toleransi terhadap rasa sakit. Sistem yang telah diaktifkan

    juga menimbulkan perubahan fungsi kardio$askuler, perantara metabolisme dan

    menghambat inflamasi yang dimediasi imun.

    %euronCorticotropin-releasing hormone&!H( dan noradrenergic sistem strespusat menginer$asi dan merangsang satu sama lain. :engan demikian, !H merangsang

    sekresi norepinefrin melalui reseptor spesifik, dan norepinephrine merangsang sekresi

    !H terutama melalui reseptor I+noradrenergik. 3leh sarana autoregulasi, lengkung

    ultrashort negative-feedback, serat kolateral !H dan serat norepinefrin menghambat

    masingmasing reseptor !H presinaptik dan I1noradrenergik. %euron !H,arginin

    $asopressin &A'P(, dan noradrenergic dirangsang oleh sistem serotonergik dan kolinergik

    serta dihambat oleh #-aminobutyric acid$ben%odia%epinedan sistem opioidpeptide otak.

    Substansi P disekresikan secara sentral menghambat neuron !H hipotalamus tetapi

    tidak pada neuron A'P dan merangsang sistem noradrenergik pusat.

    Setiap nukleus para$entrikular memiliki tiga di$isi par$icellular / kelompok

    medial yang sebagian besar menghasilkan !H dan mengeluarkan ke dalam sistem

    portal hypophysial0 kelompok intermediat yang mengeluarkan A'P ke sistem portal

    hypophysial, dan kelompok lateral yang terutama menghasilkan !H dan menginer$asi

    noradrenergik dan neuron sistem stres lainnya di otak batang &;ambar 1(. #eberapa

    neuron par$icellular mengandung dan mengeluarkan baik !H maupun A'P. %euron

    !H para$entrikular lain diproyeksikan ke dan menginer$asi proopiomelanocortin

    mengandung neuron dari sistem stres pusat dalam nukleus arkuata hipotalamus, serta

    neuron areapain-controlotak belakang dan medulla spinalis &;ambar + dan 1(. Akti$asi

    sistem stress menyebabkan !H yang diinduksi sekresi proopiomelanocortin-derived

    dan peptida opioid lainnya, yang meningkatkan analgesia. Peptida ini secara simultan

    menghambat sistem stress melalui penekanan sekresi !H dan norepinefrin.

    !H juga merangsang sekresi kortikotropin melalui corticotroph hipofisis

    anterior. Ketika !H tidak ada, hanya sedikit kortikotropin yang disekresikan. A'P

    sendiri memiliki sedikit efek untuk sekresi corticotrophin tetapi bertindak secara sinergis

    dengan !H. Setiap jam, neuron par$icellular mengeluarkan dua atau tiga sebagian besar

    irama sinkron !H dan A'P menuju sistem portal hypophysial.

    19

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    20/37

    Pagipagi sekali, ketika irama ini berada pada puncaknya, mereka meningkatkan

    besaran denyutFirama kortikotropin dan kortisol. Amplitudo denyut ini juga meningkat

    selama stres akut, tetapi di bawah kondisi ini, sistem stres merekrut tambahan hasil

    sekresi !H, A'P, atau orticotropin, seperti A'P magnicellular dan angiotensin

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    21/37

    Hipothalamic corticotropin-releasing hormon &!H( dan neuron noradrenergik sistem saraf pusat

    menginer$asi dan mengaktifkan satu sama lain, selain itu melepaskan autoinhibition presinaptik melalui

    serat kolateral. Arginin $asopressin &A'P( dari nukleus para$entrikular bertindak secara sinergis dengan

    !H dalam merangsang sekresi kortikotropin. Kedua komponen sistem stres pusat distimulasi oleh

    neurotransmitter kolinergik dan serotonergik serta dihambat oleh aminobutyric acid &;A#A(

    benDodiaDepin dan arkuata nukleus proopiomelanocortin &P3-( peptida. Peptida ini langsungdiaktifkan oleh sistem stres dan sangat penting sebagai komponen tambahan analgesia yang terjadi selama

    stres. Kortikotropin &panah padat( merangsang korteks adrenal untuk menghasilkan kortisol. Kortisol

    &panah putusputus( menghambat produksi !H, A'P, dan kortikotropin.

    Ga"ba' 0. %ucleusPara$entrikularisHipotalamus

    %euron par$icellular mensekresi corticotropin-releasing hormone&!H( dan arginine $asopresin &A'P(

    diproyeksikan menuju dan disekresikan ke dalam sistem portal hypophysial. %euron par$icellular !H

    juga diproyeksikan ke batang otak untuk menginer$asi neuron lokus caeruleus &sistem noradrenergik(.

    -agnicellular A'P yang mensekresi neuron berhenti dalam hipofisis posterior dan mensekresikan ke

    dalam sirkulasi sistemik, mereka juga memiliki kolateral terminal dalam sistem portal. !H

    memungkinkan dan menstimulasi sekresi kortikotropin hipofisis, dan A'P memiliki peran sinergis dengan

    !H dalam sekresi kortikotropin. Para arkuata nukleus proopiomelanocortin &P3-( ditampilkan,

    bersama dengan persarafan mutual antara !H dan neuron P3- yang mensekresi peptida.

    ). Reaksi I#(la"asi &a#% Di"ediasi I"u#

    Sistem imun terusmenerus dan diamdiam mengalami kerusakan, dilusi, atau

    kerusakan dinding dari agen dan kerusakan jaringan. Secara lokal, pembuluh darah kecil

    dilatasi dan menjadi lebih permeabel, sehingga meningkatkan aliran darah, eksudasi

    21

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    22/37

    plasma dan memungkinkan leukosit menumpuk pada fokus inflamasi &;br. 2(. Selsel

    pada reaksi inflamasi datang dari darah &misalnya / monosit, neutrofil, basofil dan

    eosinofil, dan limfosit( atau berasal dari lokal &misalnya / sel endotel, mast sel, jaringan

    fibroblas, dan makrofag(. Secara lokal, imun dan sel aksesori imun diaktifkan, dan

    sitokin, mediator lipid inflamasi, dan neuropeptida yang dihasilkan.

    Ga"ba'. Komponen dan Proses tissue corticotropin-releasing

    factor&'

    22

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    23/37

    #iasanya, peristiwa ini secara klinis berlangsung diamdiam, tetapi inflamasi

    kadangkadang menyebabkan akti$asi sistem stres dan gejala dan tanda sistemik.

    Serat aferen sensorik dan neuron simpatik postganglionic dari sistem saraf perifer

    mempengaruhi inflamasi &;br. 2(. Serat sensorik itu tidak hanya member sinyal sistemsaraf pusat tetapi juga mengeluarkan proinflamasi atau neuropeptida antiinflamasi, seperti

    substansia P atau somatostatin menuju ke tempat inflamasi. %euron simpatik

    postganglionik, yang merupakan ekstensi perifer sistem stres pusat, juga mengeluarkan

    substansi proinflamasi dan antiinflamasi secara lokal.

    ,. Pe#%a'u2 HPA Aksis Pada Reaksi I#(la"asi &a#% Di"ediasi I"u#

    a. H'"# Ad'e#k'!ikal

    5fek antiinflamasi dan imunosupresif yang dimiliki oleh glukokortikoid

    membuatnya menjadi agen terapi yang sangat berharga pada beberapa penyakit.

    !eseptor glukokortikoid adalah protein sitoplasma 999asam amino dengan tiga

    domain fungsional utama dan beberapa subdomain. !egio carboxyterminal mengikat

    glukokortikoid, dan midregio mengikat sekuens spesifik pada :%A yang berperan

    dalam regulasi regio gen responsif glukokortikoid &elemen glukokortikoid responsif(.

    ;lukokortikoid mempengaruhi lalu lintas peredaran leukosit dan menghambat

    banyak fungsi leukosit dan sel kekebalan tubuh aksesori. -ereka menekan akti$asi

    selsel imun, menghambat produksi sitokin dan mediator peradangan lainnya, dan

    menyebabkan resistensi terhadap sitokin. ;lukokortikoid secara istimewa

    mempengaruhi subgrup tertentu limfosit *, mereka menekan fungsi dari limfosit *

    tipe + helper dan merangsang apoptosis eosinofil dan kelompok tertentu sel *. -ereka

    juga menghambat ekspresi molekul adhesi dan reseptor yang sesuai dan

    mempotensiasi reaksi fase akut. Semua efek ini tergantung pada perubahan dari

    tingkat transkripsi gen responsif glucocorticoid atau perubahan dalam stabilitas

    beberapa protein inflamasi messenger !%A &m!%A(. -isalnya, glukokortikoidmenekan produksi interleukin8 dan interleukin+ dengan mengurangi tingkat

    transkripsi gen untuk interleukin dan stabilitas m!%A. Penekanan gen fosfolipase A1,

    siklooksigenase 1, dan nitric o(ide synthase 1 oleh glukokortikoid menurunkan

    produksiprostanoids,platelet-activating factor, dan nitric o(ide tiga molekul kunci

    dalam respon inflamasi. !eseptor glukokortikoid teraktifasi juga menghambat

    23

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    24/37

    akti$itas proinflamasi banyak faktor pertumbuhan dan sitokin dengan menghambat

    faktor transkripsi yang diperlukan untuk ekspresi atau aksi selular dari substansi

    tersebut. :alam cara yang timbal balik, konsentrasi intraseluler tinggi dari faktor

    faktor ini mencegah reseptor glukokortikoid aktif dari mempengaruhi genom.

    #eberapa fungsi imun sirkadian menyebabkan penyakit terkait perubahan diurnal

    yang sesuai dengan $ariasi diurnal dalam konsentrasi glukokortikoid plasma. Sebagai

    contoh, reaksi hipersensiti$itas tipe lambat, yang sangat responsif terhadap

    glukokortikoid, yang paling menonjol di malam hari, ketika sekresi glukokortikoid

    rendah, dan berakhir di pagi hari, ketika sekresi tinggi.

    Androgen adrenal dengan konfigurasi L ring A mungkin memodulasi fungsi

    kekebalan tubuh. Sebuah reseptor dari superfamili steroid tiroidreseptor spesifik

    untuk androgen adrenal telah terdeteksi dalam limfosit *, tetapi mungkin ini

    memungkinkan androgen untuk meningkatkan imunitas seluler. Sekresi adrenal

    androgen, yang mengikuti pola sirkadian dari sekresi kortikotropin, memiliki pola

    perkembangan yang berbeda, dengan tingkat tertinggi dalam rahim , selama masa

    pubertas dan dewasa muda.

    b. H'"# 2ip(isis

    Hormonhormon hipofisis dari sumbu HPA, kortikotropin dan endorphin,memiliki kemampuan immunopotensi dan proinflamasi 0 endorphin yang

    diproduksi di situs inflamasi adalah analgesik lokal kuat. Kontribusi relatif dari yang

    beredar dan lokal menghasilkan kortikotropin dan endorphin untuk inflamasi, serta

    sumbersumber lokal dari neuropeptida, belum diketahui.

    3. H'"# 2ip!ala"us

    !egulator hipotalamus utama dari sumbu HPA, !H dan mungkin A'P, memiliki

    efek proinflamasi baik secara in $itro dan in $i$o. Situs peradangan mengandung

    banyak immunoreactif !H, sebagian besar dalam sel imun aksesori dan eksudat

    inflamasi. !H, serta produkproduknya yang teroksidasi dan produk proteolitik,

    telah ditemukan dalam cairan sino$ial pasien dengan rheumatoid arthritis dan dalam

    kelenjar tiroid pada pasien dengan tiroiditis Hashimoto. !H dan m!%A nya, atau

    24

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    25/37

    keduanya juga hadir dalam sirkulasi sel darah putih dan dalam selsel timus dan

    limpa. -enetralkan antibodi terhadap !H mengurangi peradangan seefektif

    immunoneutralisasi *%)I, sebuah sitokin proinflamasi yang jelas. Konsentrasi !H

    di situs inflamasi sama tingginya seperti pada sistem portal hypophysial, tetapi dalam

    sampel plasma diperoleh bersamaan hormon ini tidak terdeteksi. Katabolisme yang

    cepat, uptake, atau mengikat dapat mencegah masuknya peptida ke dalam sirkulasi

    sistemik.

    d. Pe#%a'u2 Reaksi I#(la"asi &a#% Di"ediasi I"u# !e'2adap HPA a-is

    #eberapa mediator yang beredar memiliki peran utama dalam mengaktifkan

    sumbu HPA selama stres inflamasi. Awalnya ditunjuk M corticotropinreleasing factor

    jaringan,M dimana mediator ini benarbenar berbeda dari imun !H, yang biasanya

    tidak menyebar ke dalam sirkulasi umum. Sebaliknya, mereka adalah campuran dari

    sitokin dan partisipan utama lainnya dalam reaksi imun dan inflamasi. *iga sitokin

    *%)I, interleukin+, dan interleukin8 tampak untuk hampir seluruh akti$itas HPA

    axisstimulating dalam plasma. *%)I biasanya muncul pertama, kemudian diikuti

    oleh sekresi

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    26/37

    Ga"ba' 4.

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    27/37

    prostanoidsintesis inhibitor. Ketiga sitokin inflamasi juga memediasi stimulasi HPA axis

    melalui lipopolisakarida bakteri. Antibodi terhadap interleukin8 hampir sepenuhnya

    menghambat efek ini.

    Pada manusia, interleukin8 meningkatkan konsentrasi kortikotropin plasma dankortisol jauh di atas konsentrasi yang dapat dicapai dengan dosis maksimal untuk

    merangsang !H. :engan demikian, interleukin8 juga dapat merangsang A'P

    par$icellular dan sekretagog kortikotropin lainnya. Konsentrasi kortikotropin plasma

    sudah maksimal dengan dosis interleukin8 yang tidak meningkatkan konsentrasi plasma

    A'P perifer. Pada dosis yang lebih tinggi, interleukin8 menyebabkan peningkatan

    plasma A'P, yang menunjukkan bahwa sitokin ini juga dapat mengaktifkan magnicellular

    A'P yang mensekresi neuron. 5fek ini menunjukkan bahwa interleukin8 berperan dalam

    sekresi hormon antidiuretik yang tidak tepat yang dapat terjadi pada pasien dengan

    penyakit infeksi atau inflamasi atau trauma.

    #agaimana sitokin inflamasi mencapai !H hipotalamus dan A'P neuron masih

    tidak jelas, mengingat bahwa sawar darah otak melindungi sel tubuh dari kedua jenis

    neuron &;ambar 1(. Sitokin dapat menyebabkan sel endotel dan glial mengeluarkan

    interleukin8 dan mediator peradangan lainnya, yang mencapai neuron !H dan A'P

    secara kaskade. Atau, mungkin ada sistem transportasi khusus untuk sitokin inflamasi,

    atau mereka dapat langsung mengaktifkan terminal dari neuron !H dan A'P di

    eminensia median, yang berada di luar sawar darahotak.

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    28/37

    jaringan. #iasanya, kelenjar hipofisis dan adrenal anterior memproduksi interleukin+ dan

    interleukin8, yang dapat mempengaruhi produksi hormon lokal. %amun, sitokin

    mungkin tidak selalu merangsang kelenjar hipofisis atau korteks adrenal.

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    29/37

    Akti$asi kronis HPA axis atau inflamasi kronis menghasilkan adaptasi pelindung

    timbal balik. -isalnya, supresi imun pada pasien sindrom ushing endogen adalah

    ringan, menunjukkan pengembangan toleransi terhadap glukokortikoid. -emang,

    meskipun neutrophilia dan eosinopenia tetap, fenotipe dan fungsi limfosit pasien tersebut

    setara dengan usia dan jenis kelamin subyek yang normal. Hewan dengan penyakit

    inflamasi kronis, di sisi lain, lebih ringan daripada hypercortisolism berat, yang

    berhubungan dengan !H yang cukup rendah dan ekspresi A'P messenger!%A yang

    tinggi dan sekresi peptida dalam hipotalamus.

    Peningkatan substansi P hipotalamik, inhibitor sekresi !H, mungkin merupakan

    mekanisme yang mendasari supresi neuron !H pada inflamasi. Selain itu, peningkatan

    kadar sitokin inflamasi dan interferon mungkin menahan HPA axis dengan menghalangi

    efek stimulasi !H dan kortikotropin pada korteks hipofisis dan adrenal. Proses ini

    terjadi pada beberapa pasien dengan syok septik atau aGuired immunodeficiency

    syndrome &A

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    30/37

    5. Ga#%%ua# dala" I#!e'aksi a#!a'a HPA Aksis da# I#(la"asi &a#% Di"ediasi I"u#

    a. De(ek HPA a-is

    ;ambar 6 menunjukkan gangguan interaksi antara HPA axis dan inflamasi yangdimediasi imun. !espon HPA yang berlebihan terhadap inflamasi dapat menyerupai

    keadaan stres atau hiperkortisolemia dan dengan demikian meningkatkan kerentanan

    terhadap agen infeksi dan tumor tetapi meningkatkan ketahanan terhadap autoimun atau

    radang penyakit. Sebaliknya, respon HPA axis yang merusak dapat meniru keadaan

    defisiensi glukokortikoid dan dengan demikian menyebabkan resistensi terhadap infeksi

    dan neoplasma tetapi meningkatkan kerentanan terhadap penyakit autoimun atau

    inflamasi. -emang, sifat seperti yang diidentifikasi pada tikus )ischer dan 7ewis, dua

    strain sangat inbrida dipilih untuk resistensinya &tikus )ischer( atau kerentanan &tikus

    7ewis( terhadap penyakit inflamasi. Sikap tanggap HPA axis terhadap rangsangan

    inflamasi menurun pada tikus 7ewis tetapi meningkat pada tikus )ischer.

    *ikus 7ewis rentan terhadap sejumlah eksperimen yang diinduksi penyakit

    inflamasi, sedangkan )ischer tikus tahan terhadap penyakit ini. Pada tikus 7ewis neuron

    hipotalamus !H meberikan respon yang buruk terhadap stimulasi semua

    neurotransmiter, dan respon HPA axis keseluruhan terhadap stres menurun. Hewan ini

    memiliki ele$asi kronis $asopresin dan perilaku depresi atipikal yang mengingatkan pada

    manusia, keadaan yang ditandai dengan rendahnya tingkat sekresi !H hipotalamus.

    Apakah kelainan pada tikus 7ewis memiliki kesamaan pada manusiaN Sebuah

    subkelompok pasien dengan rematoid arthritis aktif memiliki konsentrasi plasma

    sirkadian kortikotropin dan kortisol yang rendah atau normal, meskipun terjadi

    peningkatan konsentrasi interleukin+ dan interleukin8 plasma, Pasien tersebut

    memiliki respon yang buruk terhadap stres yang terkait dengan operasi besar, seperti

    penggantian sendi besar, meskipun terjadi peningkatan interleukin+ dan interleukin8

    plasma yang dramatis pasca operasi. Seperti tikus 7ewis, pasien ini juga mengalami

    peningkatan konsentrasi A'P plasma yang konsisten. Sendi pasien yang mengalami

    inflamasi rheumatoid arthritis aktif, seperti sendi tikus 7ewis dengan arthritis yang

    diinduksi oleh peptidoglikan dinding sel streptokokus, memiliki peningkatan konsentrasi

    30

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    31/37

    immunoreaktif !H yang nyata. *idak ada kelainan HPA axis yang terjadi pada pasien

    dengan osteomielitis &Penyakit inflamasi( atau osteoarthritis degeneratif. .& 3Jonnor

    *-, 3JHalloran :", Shanahan ).1===(

    Ga"ba' 6.

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    32/37

    jaringan target terhadap glukokortikoid. ;lukokortikoid langsung menghambat imun jaringan

    target, sedangkan !H, A'P, kortikotropin, dan endorphin memiliki peran utama

    immunopotensiasi atau peran pro inflamasi. %europeptida diproduksi secara lokal oleh serat

    aferen sensorik, saraf simpatik postganglionik, dan selsel imun atau sel aksesori imun dan

    bertindak sebagai autacoids. Sistem otonom mempengaruhi reaksi inflamasi yang diperantarai

    imun melalui neuron simpatik postganglionik spesifik, oleh sekresi lokal proinflamasi dan

    substansi anti inflamasi, dan secara humoral, melalui katekolamin yang beredar, yang menekan

    akti$itas sel %atural Killer dan merangsang sekresi interleukin8. !espon sistem stres inflamasi

    berlebihan yang berhubungan dengan resistensi terhadap penyakit autoimun dan inflamasi.

    !espon sistem stress inflamasi yang tidak adekuat berhubungan dengan peningkatan kerentanan

    terhadap penyakit autoimun dan inflamasi. ;arisgaris yang solid menunjukkan stimulasi, dan

    garis putusputus inhibisi.

    Apakah hyporesponsif HPA axis pada pasien dengan rheumatoid arthritis disebabkan

    oleh kelainan genetik, suatu jenis inflamasi kronis, atau keduanyaN :ata menunjukkan gangguan

    genetik, tapi studi prospekjtif keluarga rentan atau studi kembar identik, di mana salah satunya

    dipengaruhi, belum dilakukan.

    *abel 1 berisi daftar contoh lain yang mungkin dari defek HPA axis yang meningkatkan

    kerentanan terhadap penyakit autoimun atau menyebabkan peningkatan reaktifitas imun.

    -engingat banyak efek perilaku !H, tidak mengherankan jika kelelahan, dysthymia,

    irritabilitas, dan bahkan depresi yang nyata sering terjadi pada keadaan !H yang rendah.

    32

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    33/37

    b. De(ek Ta'%e! Ja'i#%a# Glukk'!ikid

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    34/37

    osteoarthritis degeneratif. Kondrosit osteoartritis mengandung sekitar setengah jumlah

    reseptor glukokortikoid dalam kondrosit yang normal dan menahan supresi sintesis

    metalloprotease yang diinduksi deksametason. -etalloprotease berpartisipasi dalam

    inflamasi terbatas destruksi tulang rawan pada sendi pasien dengan osteoarthritis.

    /. Psik#eu'i"u#l%i

    -artin &+B2O( mengemukakan ide dasar konsep psikoneuroimunologi yaitu &+(. status

    emosi menentukan fungsi sistem kekebalan, dan &1(. stres dapat meningkatkan kerentanan tubuh

    terhadap infeksi dan karsinoma. :ikatakan lebih lanjut bahwa karakter, perilaku, pola coping dan

    status emosi berperan pada modulasi sistem imun.

    Holden &+BO=( dan Ader &+BO+( mengenalkan istilah psikoneuroimunologi0 yaitu kajian

    yang melibatkan berbagai segi keilmuan, neurologi, psikiatri, patobiologi dan imunologi.

    Selanjutnya konsep ini banyak digunakan pada penelitian dan banyak temuan memperkuat

    keterkaitan stres terhadap berbagai patogenesis penyakit termasuk infeksi dan neoplasma.

    0. Aksis li"bi372&p!2ala"7pi!u!a'&7ad'e#al 8LHPA9

    Stres dan Sistem

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    35/37

    Pada kondisi stres, aksis 7HPA meningkat dan glukokortikoid disekresikan walaupun

    kemudian kadarnya kembali normal melalui mekanisme umpan balik negatif. Peningkatan

    glukokortikoid umumnya disertai penurunan kadar androgen dan estrogen. Karena

    glukokortikoid dan steroidgonadal melawan efek fungsi imun, stres pertama akan menyebabkan

    baik imunodepresi &melalui peningkatan kadar glukokortikoid( maupun imunostimulasi &dengan

    menurunkan kadar steoid gonadal(.

    Karena rasio estrogen androgen berubah maka stres menyebabkan efek yang berbeda

    pada wanita dibanding pria. Pada penelitian binatang percobaan, stres menstimulasi respon imun

    pada betina tetapi justru menghambat respon tersebut pada jantan.

    Stres kronik dengan tingginya kadar glukokortikoid biasanya akan menurunkan berat

    badan tikus, tetapi kebalikannya, stres kronik pada manusia dapat meningkatkan nafsu makan

    dan berat badan. 3rang depresi yang banyak makan mengalami penurunan kadar !)

    serebrospinal, konsentrasi katekolamin dan akti$itas sistem hipotalamopituitariadrenal. 5fek

    glukokortikoid &;s( sebagai hasil sekresi adrenokortikotropin sangatlah kompleks0 secara akut

    &dalam beberapa jam(, glukokortikoid langsung akan menghambat aktifitas aksis hipothalamo

    pituitariadrenal, tetapi pada yang kronik &setelah beberapa hari( steroid di otak secara langsung

    akan terpacu.

    Salah satu faktor yang tampaknya penting adalah kemampuan indi$idu untuk dapat

    mengendalikan stres. Persepsi pengendalian memperantarai pengaruh stres pada sistem imun

    manusia. :alam satu penelitian tentang efek perceraian, pasangan yang memiliki kendali lebih

    besar terhadap masalah ini memiliki kesehatan yang lebih baik dan menunjukkan fungsi sistem

    imun yang lebih baik. :emikian pula, penelitian terhadap wanita dengan kanker payudara

    menemukan bahwa pasien yang pesimistik memiliki kemungkinan lebih besar mengalami tumor

    baru dalam periode lima tahun, bahkan setelah keparahan fisik penyakit mereka diperhitungkan.

    35

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    36/37

    DA$TAR PUSTAKA

    +. hrousos ;P. *he HypothalamicCPituitaryCAdrenal Axis And

  • 7/23/2019 HPA Axis new

    37/37

    ++. !uegg ", Holsboer ), *urck , !ein *.ofilin + is re$ealed as an inhibitor of

    ;lucocorticoid receptor by analysis of hormoneresistant cells.-ol ell #iol. 1==4

    %o$014&1+(/B29+O1.

    +1. !ohleder, %icolas. *he HypothalamicPituitaryAdrenal &HPA( Axis