hukum evolusi tiga tahap august comte
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Hukum Evolusi Tiga Tahap August Comte
1/2
HUKUM EVOLUSI TIGA TAHAP AUGUSTE COMTE
August Comte meringkas perkembangan pemikiran manusia dalam tiga tahap evolusi.
Menurutnya, semua ilmu pengetahuan melampaui tiga tahap tersebut sesuai dengan
kompleksitasnya masing-masing.1Ketiga tahap evolusi tersebut adalah :
1. Tahap Teologis
Pada tahap ini, manusia menoba menari penyebab timbulnya !enomena-!enomena dengan
menghubungkannya dengan kekuatan supranatural." Masyarakat peraya bah#a kekuatan
supranatural dan keagamaan di atas segala-galanya. Tahap ini merupakan tahap keperayaan
magis. Manusia merupakan peserta, yang mau tidak mau selain ikut serta dalam proses-
proses kosmos yang dikendalikan oleh gagasan-gagasan keagamaan. $unia !isik dan sosial
dipandang sebagai produk dari mitos dan agama.
%entuk-bentuk pemikiran tahap a#al perkembangan evolusi manusia ini antara lain&
'etishisme dan animisme yang menganggap alam semesta ini ber(i#a. $unia dihayati sebagai
kediaman roh-roh atau bangsa halus, sebagai ermin penghayatan keilhian manusia purba.
Paham yang sedikit lebih ma(u adalah Politeisme yang merupakan keperayaan akan
se(umlah hal-hal supernatural yang meskipun berbeda-beda dari benda benda-alam, namun
terus mengontrol semua ge(ala alam. )al ini menggambarkan adanya upaya dari manusia
untuk ber!ikir lebih teratur, tertib dan (uga lebih sederhana dalam memandang alam semesta.
Perkembangan ke arah yang lebih tertib, teratur dan sederhana akhirnya memba#a manusia
pada paham monotheisme. Kekuatan supranatural yang beraneka-ragam itu disederhanakan
men(adi satu Tuhan yang Maha Kuasa di alam semesta.*
". Tahap Meta!isik
1 Anthony Giddens etc, Sosiologi : Sejarah dan Berbagai Pemikirannya, Pen.
Ninik Rochani Sjams, (Yogyakarta, 2004, h!m. ".
2 #ain$ddin %a!iki, Rekonstruksi Teori Sosial Modern, (Yogyakarta, 2012, h!m.
&".
' Ibid., h!m. &"&).
-
7/23/2019 Hukum Evolusi Tiga Tahap August Comte
2/2
Pada tahap ini, kekuatan akal budi menggantikan posisi kekuatan supranatural. + Manusia
dalam men(elaskan berbagai !enomena dan peristi#a alam, ia tidak lagi menghubungkannya
dengan agen-agen ghaib, melainkan menoba melakukan abstraksi dengan kekuatan akal
budinya. Pada tahap ini, manusia peraya bah#a dibalik setiap !enomena atau peristi#a,
terdapat ge(ala-ge(ala atau kekuatan tertentu yang nantinya akan dapat diungkapkan. ebuah
kema(uan pemikiran manusia (ika dibandingkan dengan tahap sebelumnya, namun
pen(elasannya masih berupa sesutau yang abstrak dan belum teru(i seara empirik sehingga
masih bersi!at spekulati!.
*. Tahap Positivisme
Tahap ini merupakan tahap dimana manusia memperayai pengetahuan ilmiah. Manusia di
dalam men(elaskan suatu !enomena atau peristi#a berpegangan pada ob(ekti!itas ilmu
pengetahuan yang disusun dari pengalaman, observasi, dan penalaran yang eksak. Manusia
tumbuh men(adi kekuatan yang mampu menggunakan akal budinya untuk menemukan
pengetahuan yang baru.
4 Anthony Giddens etc, Sosiologi : Sejarah dan Berbagai Pemikirannya, h!m. ".
& #ain$ddin %a!iki, Rekonstruksi Teori Sosial Modern, h!m. *0.