investigasi peran perilaku pimpinan mendukung implementasi teknologi informasi dengan induksi...

Upload: amie-van-java

Post on 20-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX

    1/20

    INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG

    IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN

    INDUKSI ANXIETYKE DALAM THEORY OF

    PLANNED BEHAVIOR DAN TECHNOLOGYACCEPTANCE MODEL

    NASKAH PUBLIKASI

    untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-2

    Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Tinggi

    diajukan oleh:

    Muhammad Amalia Sumbadha

    12/340016/PMU/07516

    Kepada

    SEKOLAH PASCASARJANA

    UNIVERSITAS GADJAH MADA

    YOGYAKARTA

    2015

  • 7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX

    2/20

  • 7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX

    3/20

    1

    INTISARI

    INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG

    IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN

    INDUKSI ANXIETYKE DALAM THEORY OF

    PLANNED BEHAVIOR DANTECHNOLOGY

    ACCEPTANCE MODEL

    oleh

    Muhammad Amalia Sumbadha

    12/340016/PMU/07516

    Peran pimpinan menjadi faktor utama dalam penentu keberhasilan implementasi

    teknologi informasi di perguruan tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan 3 bagian utama,

    yaitu menguji teori Technology Acceptance Model (TAM) dalam konteks perilaku

    pimpinan sebagai pengguna teknologi informasi dengan induksiAnxiety, menguji teoriTheory of Planned Behavior (TPB) dalam konteks perilaku pimpinan sebagai atasan

    mendorong bawahan melaksanakan tugas menggunakan teknologi informasi dengan

    induksi Anxiety, dan menggabungkan dua sebelumnya ke dalam model baru dan

    mengujinya. Pengujian dilakukan dalam dua kelompok pimpinan, yaitu pimpinan dengan

    Anxiety tinggi, dan pimpinan dengan Anxiety rendah, dengan total sebanyak 139 data.

    Hasil pengujian pada kelompok pimpinan dengan Anxietytinggi 8 hipotesis terdukung,

    sedangkan hasil pengujian pada pimpinan denganAnxiety rendah 3 hipotesis terdukung,

    sisanya 5 hipotesis ditolak. Uji Model dengan Software SmartPLS3 menunjukkan nilai

    Goodness of Fit(GoF) sebesar 0,574226 lebih besar dari 0,5. Maka dapat disimpulkan,

    secara keseluruhan model struktur bersifat cukup baik dengan nilai indeks GoF yang

    tinggi.

    Kata kunci : Theory of Acceptance Model, Theory of Planned Behavior, Computer

    Anxiety,perilaku pimpinan, dukungan implementasi teknologi

    PENDAHULUAN

    Implementasi teknologi informasi dalam dunia pendidikan khususnya perguruan

    tinggi sudah menjadi keharusan. Dan dalam kenyataannya, telah banyak perguruan tinggi

    khususnya di Indonesia telah memanfaatkan teknologi informasi dalam menjalankan

    proses kegiatannya (Nugroho, 2009). Meskipun demikian, satu hal yang terlihat jelas

    adalah banyak pemanfaatan teknologi informasi yang hanya menyentuh permukaan saja,

    tidak sampai pada substansi sasaran yang sebenarnya baik di bidang administrasi maupun

    akademik.

    Studi terakhir yang dilakukan oleh Standish Group pada tahun 2012 yang

    dipublikasikan pada tahun 2013, mengungkapkan bahwa peran pimpinan menjadi faktor

    utama dalam penentu keberhasilan implementasi teknologi informasi.

    Peranan kecemasan pimpinan dalam lingkungan perguruan tinggi negeri di bawah

    naungan pemerintah seperti Universitas Gadjah Mada, sangat berpengaruh dalam setiap

    kebijakan yang dijalankan. Kegagalan implementasi Teknologi Informasi sangat

    mungkin dipengaruhi oleh aktif tidaknya peranan pimpinan dari proses perencanaan

    hingga implementasinya.

  • 7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX

    4/20

    2

    Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka rumusan permasalahan

    dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Apakah faktor-faktor perilaku pimpinan mempengaruhi keinginan untukmenggunakan teknologi informasi di Universitas Gadjah Mada?

    2. Apakah faktor-faktor perilaku pimpinan mempengaruhi dukungan terhadapimplementasi teknologi informasi di Universitas Gadjah Mada?

    TINJAUAN PUSTAKA

    Dukungan pimpinan secara konsisten telah ditemukan untuk menjadi salah satu

    faktor paling penting yang mempengaruhi keberhasilan implementasi teknologi informasi

    dalam organisasi (Mahoney, 2011). Mahoney (2011) mengatakan bahwa hasil

    penelitiannya memberikan bukti kuat bahwa dukungan pimpinan merupakan salah satu

    faktor penentu yang paling penting dari keberhasilan proyek.

    TAM merupakan teori yang menjelaskan minat berperilaku menggunakanteknologi informasi (Tjahjono, 2008). Teori tersebut dikembangkan oleh Davis (1989).

    Menurut Davis (1989) di dalam konsep TAM terdapat dua anteseden penting yang

    memprediksi minat berperilaku dalam menggunakan teknologi informasi, yaitu persepsi

    manfaat (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan (perceived ease of use).

    Keduanya merupakan variabel internal dalam diri individu.

    Teori Perilaku Rencanaan (Theory of Planned Behavior atau TPB) merupakan

    teori perilaku yang dikembangkan oleh Ajzen(1988). Ada tiga bentuk keyakinan yang

    merupakan dasar pembentukan perilaku dalam TPB, yakni: pertama, keyakinan

    berperilaku yang merupakan dasar dari pembentukan sikap terhadap perilaku; kedua,

    keyakinan normatif yang merupakan dasar bagi pembentukan norma subyektif; dan

    ketiga, keyakinan kontrol yang merupakan dasar bagi pembentukan kontrol perilaku.

    Niat atau intensi (Ingg. Intention; Lat. Intentio) dalam pengertian sehari-hari

    berarti kehendak atau keinginan melakukan sesuatu (Tim Penyusun Kamus Pusat

    Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1994).

    Niat perilaku dan perilaku adalah dua hal yang berbeda. Niat perilaku masih

    merupakan suatu niat untuk melakukan perilaku sedangkan perilaku adalah tindakan atau

    kegiatan nyata yang dilakukan (Hartono,2007). Teori tindakan beralasan / TRA

    menjelaskan bahwa perilaku dilakukan karena individu memiliki niat atau keinginan

    untuk melakukannya. Niat perilaku akan menentukan perilakunya.

    Kecemasan dalam Kamus Psikologi diartikan sebagai kegelisahan, kecemasan,

    kekhawatiran yang kurang jelas atau tidak mendasar (Kartono dan Gulo,1987).Pengertian di atas menekankan bahwa penyebab kecemasan adalah sesuatu yang tidak

    jelas atau sesuatu yang dicemaskan oleh seseorang merupakan sesuatu yang semestinya

    tidak menyebabkan orang tersebut menjadi cemas.

    Computeranxietymerupakan kecenderungan seseorang menjadi susah, khawatir,

    atau ketakutan mengenai penggunaan komputer di masa sekarang dan di masa yang akan

    datang (Rifa & Gudono, 1999). Keahlian komputer yang dimaksud adalah kemampuan

    pemakai dalam hal aplikasi komputer, sistem operasi komputer, penanganan files dan

    perangkat keras penyimpanan data dan penggunaan tombol keyboard(Indriantoro, 2000).

    Semakin cemas individu terhadap teknologi komputer akan mengakibatkan penghindaran

    atau penolakan individu dalam mempelajari maupun menggunakan komputer.

  • 7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX

    5/20

    3

    Sikap positif seseorang untuk menerima kehadiran teknologi komputer dilandasi

    oleh keyakinan bahwa komputer dapat membantu pekerjaannya sehingga timbul rasa

    suka pada komputer. Ketidaksukaan seseorang terhadap komputer dapat disebabkan oleh

    ketakutan dan kekhawatiran yang bersangkutan terhadap teknologi komputer (Igbaria &

    Parasuraman, 1989).Heisen (1987) menemukan bahwa mahasiswa perguruan tinggi yang memiliki

    computeranxiety yang lebih tinggi mempunyai kepercayaan diri dan hasil kinerja yang

    lebih rendah dibandingkan mahasiswa yang memiliki computer anxiety yang lebih

    rendah. Berdasar penelitian tersebut dapat diperoleh kesimpulan terdapat hubungan yang

    negatif antara computeranxiety dan kinerja dari user.

    DESAIN PENELITIAN MODEL KONSEPTUAL

    Model konseptual dibangun berdasarkan teori atau setidaknya pengertian teoritis.

    Tanpa masukan teoritis, maka mustahil untuk membuat konstruksi yang berfokus dari

    sebuah realitas yang terjadi. Dalam studi kali ini akan menguji model konseptual dariteori TAM dan TPB untuk menjelaskan hubungan linear dan interaksi antara kunci

    konstruk teori tersebut. Alur kerangka berpikir penelitian ini sebagai berikut.

    1. Menginduksi TAMdenganAnxiety. Menguji teori TAMdalam konteks perilakupimpinan sebagai pengguna dalam implementasi teknologi informasi

    2. Menginduksi TPBdenganAnxiety. Menguji teori TPBdalam konteks perilakupimpinan sebagai atasan dalam mendorong bawahan melaksanakan tugas

    mengimplementasikan teknologi informasi

    3. Menggabungkan dua teori sebelumnya yang sudah diinduksi denganAnxietykedalam model baru dan mengujinya.

    Berdasarkan alur kerangka berpikir penelitian ini, maka hipotesis yangdirumuskan sebagai berikut.

    H 1. Terdapat hubungan positif antara peran pimpinan sebagai pengguna denganperan perilaku pimpinan mendukung implementasi teknologi informasi (H1)

    H 2. Terdapat hubungan positif antara persepsi kebermanfaatan teknologi informasidengan peran perilaku pimpinan dalam menggunakan teknologi informasi

    tersebut (H2)

    H 3. Terdapat hubungan positif antara persepsi kemudahan teknologi informasidengan peran perilaku pimpinan dalam menggunakan teknologi informasi (H3)

    H 4. Terdapat hubungan negatif antara perilaku Anxiety pimpinan dengan peranperilaku pimpinan dalam menggunakan teknologi informasi (H4)

    H 5. Terdapat hubungan negatif antara perilaku Anxiety pimpinan dengan peranperilaku pimpinan mendukung implementasi teknologi informasi (H5)

    H 6. Terdapat hubungan positif antara perilaku Attitude Toward Behavior pimpinandengan peran perilaku pimpinan mendukung implementasi teknologi informasi

    (H6)

    H 7. Terdapat hubungan positif antara perilaku Subjectif Norm pimpinan denganperan perilaku pimpinan mendukung implementasi teknologi informasi (H7)

    H 8. Terdapat hubungan positif antara perilaku Percieve Behavioral Controlpimpinan dengan peran perilaku pimpinan mendukung implementasi teknologi

    informasi (H8)

    Dari delapan hipotesis yang dibangun, maka penelitian ini dapat diterjemahkan

    dalam sebuah gambar rancangan model konseptual seperti yang dapat dilihat di bawah.

  • 7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX

    6/20

    4

    Percieved

    Usefulness

    Percieved Behavior

    Control

    Subjective Norm

    Attitude Toward

    Behavior

    Anxiety of Use

    Percieved Ease of

    Use

    Anxiety of Support

    Intention

    to Use IT

    Intention

    to Support

    IT

    as

    User

    as

    Lead

    er

    Model of Leaders Support for Technology

    Sumbadha,2015

    H8+

    H7+

    H6+

    H5-

    H4-

    H3+

    H2+

    H1+

    Gambar 1. Hipotesis Model Penggabungan TAM danTPB denganInduksiAnxiety

    METODE PENELITIAN

    Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. untuk mengukur faktor-faktorperilaku pimpinan yang mendukung tingkat kesuksesan implementasi teknologi

    informasi. Penelitian ini dikategorikan sebagai pengujian hipotesis (hypothesis testing)

    dengan melakukan pengujian model konseptual menggunakan alat analisis Partial Least

    Square (PLS) yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel.

    Penelitian ini mengambil lokasi di Universitas Gadjah Mada. Responden yang dipilih

    adalah para pimpinan dari mulai Kepala Sie (Kasi) hingga pimpinan tingkat Universitas

    yang berkenan terlibat mengisi kuesioner. Pengumpulan data menggunakan metode surveimelalui kuesioner secara manual.

    Penelitian ini menggunakan 1 buah variabel dependent, dan 7 buah variabel

    Independent serta 1 buah variabel pemoderasi. Variabel dependen adalah Intention to

    Support IT, sedangkan variabel independent adalah Pervieved Usefulness, PercievedEase of Use, Anxiety to Use, Anxiety to Support, Attitude toward Behavior, Subjective

    Norm, danPercieve Behavior Control, dan variabel pemoderasi adalahIntention to Use

    IT.

    Alat yang digunakan berupa kuesioner sebanyak 27 pertanyaan. Pertanyaan

    tersebut merupakan pengembangan dari indikator perilaku pada 9 konstruk yang ada pada

    2 penelitian sebelumnya yaitu Mahoney (2011) dan Ball (2008).

    Tahapan pertama dalam PLS-PM adalah measurement model (model

    pengukuran). Tahap ini menghasilkan validitas dan reliabilitas model yang diukur dengan

    kriteria convergent validity (validitas konvergen), yaitu mengukur besarnya korelasi

    antara konstruk dan variabel laten dengan syarat outer loading > 0.5; discriminant validity

    (validitas diskriminan) berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur-pengukur konstruk

  • 7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX

    7/20

    5

    yang berbeda seharusnya tidak berkorelasi dengan tinggi (Jogiyanto, 2011); average

    variance extracted (AVE) menggambarkan besarnya varian atau keragaman variabel

    manifes yang dapat dikandung oleh konstruk laten dengan syarat AVE > 0.5; dan

    composite reliability harus > 0.7 meskipun nilai 0.6 masih dapat diterima (Hair et al.,

    2008 cit. Jogiyanto, 2011).Tahap selanjutnya adalah inner model (structural model) yang merupakan

    pengujian hipotesis dengan melihat nilai R square dan path coefficient. Untuk menilai

    signifikansipath coefficient dapat dilihat dari nilai t-test (critical ratio) yang diperoleh

    dari proses bootstrapping (resampling method), sedangkan untuk nilai R square

    diklasifikasikan menjadi 3, 0.67 (substansial), 0.33 (moderat) dan 0.19 (lemah). Untuk

    memvalidasimodel secara keseluruhan, maka digunakan goodness of fit (GoF) dengan

    interpretasi nilai adalah 0.1 (GoF kecil), 0.25 (GoF moderat), dan 0.36 (GoF besar)

    (Yamin & Kurniawan, 2011).

    Kuesioner yang digunakan dalam studi ini merupakan terjemahan dari kuesioner

    Venkatesh dkk. (2003), Taylor dan Todd (1995), Hartwick dan Barki (1994). Untuk

    menghindari kesalah pahaman responden dalam mengartikan maksud pertanyaan makadilakukanlah uji pilot. Uji pilot dilakukan dalam skala kecil dengan menggunakan

    karyawan Diploma Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.

    Responden uji pilot ini tidak disertakan sebagai responden penelitian.

    HASIL PENELITIAN

    Hasil kuisioner yang masuk dipilah menjadi dua kelompok berdasarkan tingkat

    anxietytinggi dan rendah. Kriteria pemilahan dilihat dari hasil jawaban kuisioner pada

    item konstrukAnxietytoUsedanAnxietytoSupport. Jika terdapat nilai item lebih dari

    sama dengan 3 ( 3), maka responden tersebut dimasukkan ke dalam kelompok kategoriAnxietytinggi. Kuisioner dengan anxietytinggi berjumlah 31 buah kuisioner. Sedangkan

    kuisioner dengan tingkat anxietyrendah sejumlah 108 buah kuisioner.

    Sebelum dilakukan proses uji, variable yang berkorelasi negatif terhadap variabel

    Intention to Use yaitu Anxiety of Use dan Anxiety of Support terhadap Intention to

    Support, sebagai variable unfavorable, dalam rancangan model dinotasikan terbalik,

    menjadi Non Anxiety of Use (NAOU) dan Non Anxiety ofSupport (NAOS). Nilai hasil

    kuisioner pun juga diisikan terbalik.

    A) Pengujian Model Kelompok AnxietyRendahValiditas konvergen dari model pengukuran dengan indikator reflektif dinilai

    berdasarkan korelasi antara item score/component score. Dalam penelitian ini akandigunakan batas loading factor sebesar 0,70.

    Hasil pengujian validitas konvergen menunjukkan ada beberapa indikator yang

    berada di bawah 0,7 harus digugurkan. Indikator adalah adalah PBC2 yang merupakan

    item dari variabel Percieved Behavior Control dengan nilai 0,672 dan SBN1 yang

    merupakan item dari variabel Subjective Norm dengan nilai 0,254

  • 7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX

    8/20

    6

    Gambar 2. Model Setelah Uji Indikator PLS Algorithm kedua

    Hasil pengujian validitas konvergen yang kedua setelah dihilangkan dua buah

    indikator, menunjukkan tingkat keakurasian yang tinggi.

    Tabel 1. Convergent Validity (Outer Loading) uji keduaIndikator ATB ITS ITU NAOS NAOU PBC PEU PUS SBN Ket

    ATB1 0,913 Valid

    ATB2 0,942 Valid

    ATB3 0,835 Valid

    ITS1 0,833 Valid

    ITS2 0,908 Valid

    ITS3 0,786 Valid

    ITU1 0,890 Valid

    ITU2 0,825 ValidITU3 0,816 Valid

    NAOS1 0,938 Valid

    NAOS2 0,964 Valid

    NAOS3 0,854 Valid

    NAOU1 0,896 Valid

    NAOU2 0,801 Valid

    NAOU3 0,833 Valid

    PBC1 0,928 Valid

    PBC3 0,775 Valid

    PEU1 0,938 Valid

    PEU2 0,947 Valid

    PEU3 0,933 ValidPUS1 0,829 Valid

  • 7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX

    9/20

    7

    PUS2 0,924 Valid

    PUS3 0,754 Valid

    SBN2 0,884 Valid

    SBN3 0,940 Valid

    Tabel 2. Discriminant Validity (Cross Loadings)Indikator ATB ITS ITU NAOS NAOU PBC PEU PUS SBN Ket

    ATB1 0,913 0,481 0,305 0,277 0,163 0,170 0,292 0,131 0,373 Valid

    ATB2 0,942 0,468 0,401 0,204 0,145 0,209 0,305 0,122 0,492 Valid

    ATB3 0,835 0,484 0,405 0,380 0,032 0,157 0,254 0,256 0,356 Valid

    ITS1 0,371 0,833 0,517 0,238 0,012 0,295 0,185 -0,087 0,343 Valid

    ITS2 0,487 0,908 0,400 0,341 0,112 0,212 0,117 -0,064 0,469 Valid

    ITS3 0,483 0,786 0,405 0,098 -0,182 0,370 0,190 0,135 0,523 Valid

    ITU1 0,392 0,502 0,890 0,045 0,135 0,271 0,329 0,226 0,443 Valid

    ITU2 0,307 0,389 0,825 0,162 0,086 0,154 0,441 0,152 0,384 Valid

    ITU3 0,343 0,423 0,816 0,056 0,091 0,190 0,326 0,253 0,316 Valid

    NAOS1 0,378 0,283 0,140 0,938 0,199 -0,076 -0,012 -0,029 -0,002 Valid

    NAOS2 0,280 0,270 0,102 0,964 0,099 -0,125 0,082 -0,142 -0,028 Valid

    NAOS3 0,184 0,151 0,000 0,854 -0,032 -0,093 0,082 -0,179 -0,094 Valid

    NAOU1 0,149 -0,008 0,128 0,198 0,896 -0,148 -0,135 -0,171 0,066 Valid

    NAOU2 0,047 -0,083 0,095 -0,027 0,801 -0,115 -0,183 0,000 0,057 Valid

    NAOU3 0,112 0,034 0,083 0,099 0,833 -0,150 -0,115 -0,162 -0,043 Valid

    PBC1 0,194 0,356 0,264 -0,061 -0,161 0,928 0,184 0,183 0,269 Valid

    PBC3 0,137 0,210 0,127 -0,145 -0,110 0,775 0,227 -0,006 0,385 Valid

    PEU1 0,262 0,194 0,369 0,063 -0,190 0,161 0,938 0,155 0,136 Valid

    PEU2 0,279 0,150 0,389 -0,001 -0,126 0,198 0,947 0,208 0,130 Valid

    PEU3 0,342 0,199 0,450 0,070 -0,164 0,275 0,933 0,300 0,201 Valid

    PUS1 0,192 -0,078 0,186 -0,141 -0,116 0,128 0,300 0,829 0,288 Valid

    PUS2 0,254 0,008 0,231 -0,111 -0,082 0,088 0,278 0,924 0,251 Valid

    PUS3 0,025 0,050 0,206 -0,035 -0,149 0,115 0,029 0,754 -0,092 Valid

    SBN2 0,452 0,401 0,377 -0,096 0,065 0,244 0,203 0,285 0,884 Valid

    SBN3 0,389 0,549 0,444 0,016 0,016 0,389 0,119 0,073 0,940 Valid

    Tabel 3. Average VarianceExtractedVariabel laten AVE Keterangan

    ATB 0,806 Valid

    ITS 0,712 ValidITU 0,712 Valid

    NAOS 0,846 Valid

    NAOU 0,713 Valid

    PBC 0,731 Valid

    PEU 0,883 Valid

    PUS 0,703 Valid

    SBN 0,832 Valid

  • 7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX

    10/20

    8

    Tabel 4. Uji Reliabilitas

    Variabel laten Composite Reliability Keterangan

    ATB 0,926 Reliabel

    ITS 0,881 Reliabel

    ITU 0,881 Reliabel

    NAOS 0,943 Reliabel

    NAOU 0,881 Reliabel

    PBC 0,843 Reliabel

    PEU 0,958 Reliabel

    PUS 0,876 Reliabel

    SBN 0,908 Reliabel

    Penelitian ini melibatkan 2 efek interaksi atau moderasi. Hasil dari 2 interaksi

    tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah.

    Tabel 5. R-square

    Variabel R Square

    ITS 0,497

    ITU 0,256

    Tabel menunjukkan pengaruh determinasi yang kurang kuat dari konstruk

    independen terhadap konstruk dependen. Hal tersebut ditunjukkan melalui nilaiR-square

    pada kisaran 0,497 dan 0,256. Hal ini mengartikan bahwa kemampuan variabel

    independen (Percieved Usefulness, Percieved Ease of Use, dan NotAnxiety to Use) dalam

    menjelaskan variabel dependen (Intention to Use IT) kurang dari 50%, sisanya dijelaskan

    oleh variabel yang lainnya. Demikian juga kemampuan variabel independen (Intention toUse IT, Not Anxiety to Support, , Attitude toward Behavior, Subjective Norm, dan

    Percieve Behavior Control) dalam menjelaskan variabel dependen (Intention to Support

    IT) sebesar kurang lebih 27%, sisanya dijelaskan oleh variabel yang lainnya.

    Untuk menilai signifikansi efek moderasi dalam pengujian model struktural,

    dilakukan prosesBootstrappin dan dapat dilihat dari nilai T-Statitic antar variabel

    Tabel 6. Total Effects

    Hipotesis Mean (M) T Statistics P Values Hasil

    ITU -> ITS 0,246 2,361 0,018 H1+ Signifikan

    PUS -> ITU 0,190 1,977 0,048 H2+ Signifikan

    PEU -> ITU 0,422 4,591 0,000 H3+ Signifikan

    NAOU -> ITU 0,227 2,044 0,041 H4- Signifikan

    NAOS -> ITS 0,211 2,862 0,004 H5- Signifikan

    ATB -> ITS 0,209 2,022 0,043 H6+ Signifikan

    SBN -> ITS 0,269 2,766 0,006 H7+ Signifikan

    PBC -> ITS 0,177 2,014 0,044 H8+ Signifikan

    B) Pengujian Model Kelompok AnxietyTinggi

    Hasil pengujian validitas konvergen (Gambar 4.8) menunjukkan ada beberapa

    indikator yang berada di bawah 0,7. Berdasarkan hasil pengujian model pengukuran

    memperlihatkan bahwa indikator reflektif yang mengukur konstruk penelitian Not

  • 7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX

    11/20

    9

    Anxiety of Use, Not Anxiety of Support,Percieved Ease of Use, Subjective Norm yaitu

    NAOS1, NAOS3, NAOU1, NAOU2, PEU2 dan SBN1 berada di bawah nilai toleransi

    0,7. Hal tersebut mengakibatkan 6 indikator tesebut harus digugurkan.

    Hasil pengujian validitas konvergen yang kedua setelah dihilangkan beberapa

    indikator, menunjukkan tingkat keakurasian yang tinggi. Semua indikator yang tersisa

    berada pada nilai di atas 0,7. Namun terlihat bahwa terdapat 3 buah konstruk yang

    meghasilkan hubungan negatif terhadap konstruk ITS, yaitu NAOU sebesar -0,164,

    NAOS sebesar -0,293, dan SBN sebesar -0,104.

    Kelompok anxiety tinggi memiliki konstruk dengan nilai colinieritas yang tinggi

    sehingga pengujian tidak dapat dilanjutkan untuk proses berikutnya yaitu bootstrapping.

    Hal tersebut sehingga tidak dapat diketahui hasil pengujian apakah hipotesis dapat

    diterima atau ditolak.

    C) Modifikasi Pengujian Model Kelompok AnxietyTinggi

    Gambar 3. Model modifikasi Setelah Uji Indikator PLS Algorithm

    Hasil pengujian validitas konvergen yang kedua setelah dihilangkan beberapa

    indikator dan 3 buah konstruk, yaitu NAOU, NAOS, dan SBN menunjukkan tingkat

    keakurasian yang tinggi.

    Tabel 7. Convergent Validity (Outer Loading)

    Indikator ATB ITS ITU PBC PEU PUS Ket

    ATB1 0.973 Valid

    ATB2 0.961 Valid

    ATB3 0.785 Valid

    ITS1 0.926 Valid

    ITS2 0.935 Valid

    ITS3 0.959 Valid

  • 7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX

    12/20

    10

    ITU1 0.940 Valid

    ITU2 0.944 Valid

    ITU3 0.865 Valid

    PBC1 0.869 Valid

    PBC2 0.747 ValidPBC3 0.729 Valid

    PEU1 1.000 Valid

    PUS1 0.794 Valid

    PUS2 0.941 Valid

    PUS3 0.918 Valid

    Tabel 4.1 Discriminant Validity (Cross Loadings)

    Indikator ATB ITS ITU PBC PEU PUS Ket

    ATB1 0.973 0.746 0.440 0.245 0.635 0.384 Valid

    ATB2 0.961 0.746 0.489 0.201 0.595 0.396 Valid

    ATB3 0.785 0.436 0.656 0.488 0.618 0.671 Valid

    ITS1 0.674 0.926 0.574 0.444 0.639 0.270 Valid

    ITS2 0.677 0.935 0.542 0.574 0.671 0.457 Valid

    ITS3 0.708 0.959 0.546 0.296 0.529 0.378 Valid

    ITU1 0.575 0.501 0.940 0.718 0.815 0.624 Valid

    ITU2 0.547 0.598 0.944 0.623 0.697 0.625 Valid

    ITU3 0.362 0.524 0.865 0.314 0.571 0.389 Valid

    PBC1 0.337 0.431 0.620 0.869 0.731 0.467 Valid

    PBC2 0.066 0.266 0.502 0.747 0.319 0.352 Valid

    PBC3 0.256 0.376 0.328 0.729 0.452 0.069 Valid

    PEU1 0.665 0.654 0.765 0.672 1.000 0.495 Valid

    PUS1 0.507 0.424 0.421 0.153 0.373 0.794 Valid

    PUS2 0.497 0.290 0.528 0.362 0.403 0.941 Valid

    PUS3 0.341 0.354 0.632 0.441 0.521 0.918 Valid

    Tabel 8. Average Variance Extracted

    Variabel laten AVE Keterangan

    ATB 0.829 Valid

    ITS 0.884 Valid

    ITU 0.841 Valid

    PBC 0.615 Valid

    PEU 1.000 Valid

    PUS 0.786 Valid

    Tabel 9. Uji Reliabilitas

    Variabel laten Composite Reliability Keterangan

    ATB 0.935 Reliabel

    ITS 0.958 Reliabel

    ITU 0.941 Reliabel

    PBC 0.826 Reliabel

    PEU 1.000 Reliabel

    PUS 0.917 Reliabel

  • 7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX

    13/20

    11

    Sebagai mana dalam model pengukuran sebelumnya, dalam penelitian ini

    melibatkan 2 efek interaksi atau moderasi, dengan pengurangan 3 variabel yaitu NAOU,

    NAOS, dan SBN.

    Tabel 10. R-square

    Variabel R Square

    ITS 0.609

    ITU 0.654

    Tabel di atas menunjukkan pengaruh determinasi cukup kuat dari konstruk

    independen terhadap konstruk dependen. Hal tersebut ditunjukkan melalui nilaiR-square

    pada kisaran 0,609 dan 0,654. Hal ini mengartikan bahwa kemampuan variabel

    independen (Percieved Usefulness dan Percieved Ease of Use) dalam menjelaskan

    variabel dependen (Intention to Use IT) sebesar 60%, sisanya dijelaskan oleh variabel

    yang lainnya.

    Demikian juga kemampuan variabel independen (Intention to Use IT, Not,Attitude toward Behavior, danPercieve Behavior Control) dalam menjelaskan variabel

    dependen (Intention toSupport IT) sebesar kurang lebih 65%, sisanya dijelaskan oleh

    variabel yang lainnya.

    Tabel 11. Total Effects

    Hipotesis Mean (M) T Statistics P Values Hasil

    ITU -> ITS 0.140 0.534 0.594 H1+ Tidak Signifikan

    PEU -> ITU 0.616 3.417 0.001 H2+ Signifikan

    PUS -> ITU 0.301 1.953 0.051 H3+ Signifikan

    ATB -> ITS 0.592 3.380 0.001 H6+ Signifikan

    PBC -> ITS 0.202 0.994 0.321H8+ Tidak Signifikan

    D) Validasi Model Konseptual

    Untuk melihat validitas secara keseluruhan model konseptual Dukungan Pimpinan

    Dalam Teknologi ini, maka dilakukan perhitungan indeks Goodness of Fit (GoF). DalamSmartPLS indeks GoF tidak disajikan secara langsung dalam outputnya. Sehingga perlu

    dilakukan perhitungan secara manual dengan berbasis pada rerata skor R2dan communalityyang

    diambil dari output pengujian melalui fungsi algorithm.

    Nilai Goodness of Fit(GoF) absolutedengan formulanya adalah sebagai berikut.

    2RComGoF

    Com = 0,876

    R2 = 0,376

    GoF = 0,876 x 0,376= 0,574226

    Bedasarkan ketentuan, nilai GoFyang didapat, yaitu 0,574226 dikatakan cukup

    tinggi karena lebih besar dari 0,5. Maka dapat disimpulkan, secara keseluruhan model

    struktur bersifat cukup signifikan dengan nilai indeks GoFyang tinggi.

    Nilai indeks GoF yang tinggi berarti variansi yang dijelaskan oleh konstruk -

    konstruk dalam model lebih besar daripada faktor residual diluar model. Hal ini juga

    diperkuat dengan dukungan validitas hubungan antar konstruk dalam model

  • 7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX

    14/20

    12

    PEMBAHASAN

    a. Hubungan Niat Penggunaan dengan Niat Mendukung Penggunaan

    Dari hasil pengujian pada kedua kelompok sampel membuktikan bahwa terdapat

    hubungan positif antara peran pimpinan sebagai pengguna dengan peran perilakupimpinan mendukung implementasi teknologi informasi.

    Pimpinan yang melakukan dukungan terhadap penggunaan teknologi informasi,

    menentukan berhasil tidaknya implementasi teknologi informasi tersebut. Ketika

    dukungan dilakukan terus menerus, akan membuat sebuah kebiasaan penggunaan

    teknologi informasi. Diharapkan dengan niat seorang pimpinan untuk terus menerus

    mendorong implementasi teknologi informasi, memberi arahan, pantauan kepada

    bawahan, dan akhirnya menjadikan bagian dari sebuah rutinitas kerja, termasuk di

    dalamnya juga menggunakannya akan meningkatkan secara signifikan penggunaan

    teknologi informasi tersebut. Dan pada akhirnya, implementasi teknologi informasi dapat

    dikatakan berhasil.

    b.Hubungan Kebermanfaatan dengan Niat Penggunaan

    Dari hasil pengujian pada kedua kelompok sampel membuktikan bahwa terdapat

    hubungan positif antara persepsi kebermanfaatan teknologi informasi dengan peran

    perilaku pimpinan dalam menggunakan teknologi informasi tersebut

    Sistem yang dianggap bermanfaat, akan mendorong pimpinan untuk

    menggunakan sistem tersebut dalam melakukan dukungan terhadap penggunaan

    teknologi informasi.

    c. Hubungan Kemudahan Penggunaan dengan Niat Penggunaan

    Dari hasil pengujian pada kedua kelompok sampel membuktikan bahwa terdapathubungan positif antara persepsi kemudahan teknologi informasi dengan peran perilaku

    pimpinan dalam menggunakan teknologi informasi

    Ketika pimpinan menganggap teknologi informasi yang diimplementasikan

    dalam organisasi itu mudah, maka keinginan untuk menggunakan akan semakin kuat. Hal

    ini berdampak positif terhadap implementasi teknologi informasi dikarenakan pimpinan

    juga terlibat dalam menggunakan teknologi informasi tersebut.

    d.Hubungan Kecemasan dengan Niat Penggunaan dan Memberi Dukungan

    Dari hasil pengujian pada kedua kelompok sampel membuktikan bahwa terdapat

    hubungan negatif antara perilaku Anxiety pimpinan dengan peran perilaku pimpinan

    dalam menggunakan teknologi informasi hanya pada kelompok Anxiety rendah.

    Sedangkan pada pada kelompok Anxiety tinggi, tidak dapat dibuktikan dikarenakan

    jumlah sampel terlalu sedikit.

    Dari hasil pengujian pada kedua kelompok sampel membuktikan bahwa terdapat

    hubungan negatif antara perilaku Anxiety pimpinan dengan peran perilaku pimpinan

    mendukung implementasi teknologi informasi hanya pada kelompok Anxiety rendah.

    Sedangkan pada pada kelompok Anxiety tinggi, tidak dapat dibuktikan dikarenakan

    jumlah sampel terlalu sedikit.

    Banyak pimpinan yang merasa tidak menguasai teknologi terkini, merasa cemas

    jika dituntut untuk menggunakannya. Kecemasan tersebut tentu saja mengakibatkan

    rendahnya penggunaan teknologi oleh pimpinan. Jika penggunaan oleh pimpinan sudah

  • 7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX

    15/20

    13

    rendah, tentu rendah juga usaha mendukung implementasi di lingkungan kerjanya,

    khususnya dalam mensupport bawahan.

    e. Hubungan Sikap dengan Niat Memberi Dukungan

    Dari hasil pengujian pada kedua kelompok sampel membuktikan bahwa Terdapathubungan positif antara perilaku Attitude Toward Behavior pimpinan dengan peran

    perilaku pimpinan mendukung implementasi teknologi informasi.

    Sikap positif seorang pimpinan terhadap hadirnya teknologi informasi, akan

    mendorong niat pimpinan dalam implementasi teknologi informai tersebut. Hal ini

    sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya.

    f. Hubungan Norma Subyektif dengan Niat Memberi Mendukung

    Dari hasil pengujian pada kedua kelompok sampel membuktikan bahwa Terdapat

    hubungan positif antara perilaku Subjectif Norm pimpinan dengan peran perilaku

    pimpinan mendukung implementasi teknologi Hubungan Kondisi Pemfasilitasidengan

    Niat Memberi Dukungan informasi hanya pada kelompok Anxiety rendah. Sedangkanpada pada kelompokAnxietytinggi, tidak dapat dibuktikan dikarenakan jumlah sampel

    terlalu sedikit.

    Hasil penelitian ini menarik dikarenakan pimpinan yang memilikiAnxietytinggi,

    ternyata memiliki norma subyektif yang rendah (subjective norms) dalam kaitannya

    keinginan untuk mendukung implementasi teknologi informasi. Hal ini diprediksi bahwa

    ada kemungkinan hubungan yang kuat antara Anxiety dan subjective norms kaitannya

    dengan peran perilaku pimpinan mendukung implementasi teknologi informasi yang

    menarik untuk dilakukan bagi penelitian berikutnya.

    g. Hubungan Kondisi Pemfasilitasi dengan Niat Memberi Dukungan

    Bagi para pimpinan yang memiliki fasilitas teknologi lengkap, misalkan komputer

    di meja kerja, laptop yang dapat dibawa kemana saja dengan dukungan internet cepat,

    akan memudahkan akses terhadap teknologi informasi yang digunakan. Ditambah lagi

    jika pimpinan juga memiliki smartphone atau tablet dengan dukungan wifi dimana saja

    yang dapat digunakan untuk mengakses teknologi informasi, akan sangat membantu

    dalam peningkatan penggunaan teknologi tersebut.

    Hasil penelitian pada kelompok Anxiety tinggi ini sejalan dengan hasil dari

    penelitian yang dilakukan Limayem dkk. (2001). Alasan mengapa sikap tidak ditemukan

    signifikan terhadap niat penggunaan teknologi disebabkan karena mahasiswa yang

    merupakan responden dalam penelitian mereka merupakan kelompok dengan tingkat

    kesibukan tertentu, sehingga sikap suka atau tidak suka ataupun pandangan positif ataunegatif tidak akan mempengaruhi mereka dalam menggunakan suatu sistem. Kondisi-

    kondisi pemfasilitas yang memadai seperti akses internet yang murah dan cepat, akan

    lebih mendorong niat mereka dalam menggunakan suatu sistem.

    Kedua responden yaitu pimpinan dan responden pada penelitian Limayem dkk.

    (2001) yaitu mahasiswa, jika dilihat dari karakternya, terdapat kemiripan diantara

    keduanya. Kedua responden sama sama merupakan kelompok dengan tingkat kesibukan

    tertentu, sehingga sikap suka atau tidak suka ataupun pandangan positif atau negatif tidak

    akan mempengaruhi mereka dalam menggunakan suatu sistem.

  • 7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX

    16/20

    14

    KESIMPULAN

    Kedelapan hipotesis yang diajukan menunjukkan hasil yang signifikan pada

    kelompok Anxiety rendah dengan jumlah responden yang cukup. sehingga mampu

    menjawab tujuan awal yaitu menguji Theory of Planned Behavior (TPB)dan menguji

    Theory of Acceptance Model (TAM) sekaligus mampu membuktikan induksi Anxietyterhadap kedua teori tersebut.

    Sedangkan dalam pengujian pada kelompokAnxietytinggi, dari 8 hipotesis yang

    ada, 5 hipotesis tidak terdukung. Lima hipotesis yang tidak terdukung pada kelompok

    Anxietytinggi tersebut adalah H1,H4, H5, H7 dan H8.

    Hasil penelitian pada pengujian pada kelompokAnxietytinggi dapat menjadi bukti

    bahwa masih terdapat kelompok pimpinan yang memiliki perilaku yang dapat dikatakan

    kurang mendukung implementasi teknologi informasi. Hal ini dapat menjadi kendala

    kesuksessan implementasi teknologi informasi.

    Selain hal tersebut di atas, hasil pengujian menggunakan Software SmartPLS 3.0

    dinyatakan bahwa model dikatakan fit. Hal tersebut bedasarkan nilai Goodness of Fit

    (GoF) yang didapat, yaitu 0,574226 dapat dikatakan cukup tinggi karena lebih besar dari0,36. Maka dapat disimpulkan, secara keseluruhan model struktur bersifat cukup

    signifikan dengan nilai indeks GoFyang tinggi.

    KETERBATASAN

    1. Penelitian ini terbatas pada lingkungan di Universitas Gadjah Mada, pengambilandata dilakukan pada rentang waktu Desember 2014 s.d Maret 2015, di 3 lokasi, yaitu

    Sekolah Pasca Sarjana, Gedung Pusat, dan Sekolah Vokasi.

    2. Penelitian tidak tertuju pada kelompok sampel pimpinan jenjang tertentu, dan tidak

    membandingkannya.3. Teknologi informasi yang dimaksud terbatas pada Sistem Informasi yang sejenisyaitu SIA, SIMKEU, SIMASET, HRIS

    4. Responden dengan tingkat Anxiety tinggi masih jauh dibandingkan kelompokdengan Anxiety rendah, sehingga beberapa variabel tidak dapat dibuktikan pada

    kelompok Anxiety tinggi.

    REKOMENDASI

    Berdasarkan keterbatasan dalam penelitian ini, peneliti berharap penelitian

    berikutnya dapat menyempurnakan dan mengembangkan penelitian ini. Beberapa

    harapan tersebut antara lain.

    1. Penelitian berikutnya hendaknya dapat dilakukan pada lingkup yang lebih luas yaitumisalnya di beberapa perguruan tinggi dalam satu daerah, beberapa perguruan tinggi

    negeri / swasta, favorit / non favorit, dll.

    2. Penelitian berikutnya diharapkan mampu memperoleh hasil antara kelompok denganAnxiety rendah dan tinggi cukup seimbang, sehingga seluruh variabel dapat diuji.

    3. Penelitian selanjutnya perlu mengkaji model gabungan TAM dan TPB denganmenginvestigasi efek interaksi dari konstruk model yang lebih kompleks misalnya

    dengan penambahan interaksi antara Anxiety of Use terhadap kedua variabel awal

    TAM dan Anxiety of Support terhadap ketiga variabel awal TPB.

  • 7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX

    17/20

    15

    4. Pengambilan sampel dalam penelitian selanjutnya dapat diklasifikasikan denganjenjang jabatan pimpinan yang lebih fokus, misalnya pada mimpinan atas saja atau

    menengah saja.

    5. Penelitian selanjutnya dimungkinkan untuk diterapkan lebih khusus terhadap Sistem

    Informasi tertentu.

    Peneliti juga memberikan rekomendasi kepada institusi tempat penelitian

    dilakukan yaitu Universitas Gadjah Mada. Berdasarkan temuan dari penelitian ini,

    peneliti memberikan rekomendasi dalam hal implementasi teknologi informasi di

    lingkungan Universitas Gadjah Mada sebagai berikut.

    1. Kepada pimpinan atas dalam membuat dan mengawal kebijakan yang mampumendorong implementasi teknologi informasi secara berkelanjutan, khususnya

    mampu mendorong pimpinan menengah dalam menjalankan fungsi sebagai

    pengguna sekaligus atasan dalam mendorong bawahan menggunakan teknologi

    informasi.2. Pimpinan atas diharapkan juga semakin intensif untuk menjadwalkan pelatihan bagi

    pimpinan menengah, serta memberikan dukungan teknis berupa staf di bidang

    teknologi informasi untuk dapat membantu sewaktu waktu diperlukan di tiap bagian.

    3. Pimpinan menengah harus terlibat secara aktif dalam implementasi teknologiinformasi baik sebagai pengguna sesuai dengan level otorisasi, juga sebagai atasan

    yang memberikan dukungan, dorongan motivasi, arahan kepada bawahan agar selalu

    menggunakan dan memaksimalkan fitur teknologi informasi yang sudah disediakan.

    4. Kepada pengembang / divisi teknologi informasi untuk dapat menyajikan menu /fitur yang user friendly, tidak menyulitkan pimpinan dalam melaksanakan

    fungsinya dalam proses implementasi teknologi informasi. Hal tersebut dikarenakan

    terdapat temuan bahwa masih ada kelompok pimpinan yang memiliki kekhawatiranuntuk menggunakan teknologi informasi yang disediakan.

    5. Pengembangan harus dilakukan terus menerus untuk dapat memfasilitasi parapimpinan yang memiliki keterbatasan perangkat, misalnya sms notifikasi, hasil

    laporan sistem yang dikirimkan melalui surat, serta pelatihan dan pendampingan

    kepada pimpinan dalam menggunakan teknologi informasi juga harus dilakukan

    dengan efektif dan berkelanjutan.

    6. Pimpinan harus menjadi anggota tim pengembangan teknologi informasi.Khususnya dalam proses pengujian sistem harus melibatkan unsur pimpinan sebagai

    pengguna.

    7. Dalam seleksi pengisian jabatan pimpinan, perlu dilakukan test kemampuanpenguasaan teknologi informasi

    Daftar Pustaka

    Adams, D. A., Nelson, R. R., & Todd, P. A. (1992). Perceived usefulness, ease of use,

    and usage of information technology: A replication. MIS Quarterly, 16, 227247

    ajzen, I. (1985). A Theory of Planned Behavior. In J. Kuhl & J. Beckmann (Eds.), Action-

    Control: From Cognition to Behavior . Heidelberg:Springer, 11-39.

    Ajzen, I. (1991). The Theory of Planned Behavior. Dalam I. Ajzen, Organizational

    Behavior and Human Decision Processes (Vol. 50, hal. 179-211).

  • 7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX

    18/20

    16

    Atkinson, R.L.,Atkinson, R.C.,Hilgard, E.R. 2001. Pengantar Psikologi. Jilid Dua. Alih

    Bahasa :Widjaja Kusuma. Batam : Interaksara

    Ball, D. M. (2008). An empirical investigation of the contribution of computer self-

    efficacy, computer anxiety, and instructors' experience with the use of

    technology to their intention to use emerging educational technology inTraditional classrooms. Nova Southeastern University.

    Bagozzi, R. P. (1980). Causal models in marketing. New York: Wiley

    Bansal, H. Taylor, S. (2002). Investigating Interactive Effects in the Theory of Planned

    Behavior in a Service-Provider Switching Context, Psychology Marketing

    (19:5), pp. 407-425.

    Benbasat, I. Barki, H. (2007). Quo Vadis, TAM?, Journal of the AIS (8:4), pp.211-218

    Bobek, D. dan Richard C. Hatfield. (2003). An Investigation of Theory of Planned Beha-

    vior and the Role of Moral Obligation in Tax Compliance. Behavioral Research

    in Accounting. 15: 1338.

    Chuang, Y.-R. P. (1988). An examination of the correlation between computer anxiety

    and tool anxiety. UMI, 21.Chin, W. W. Marcolin, B. L. Newsted, P. R. (2003). A Partial Least Squares Latent

    Variable Modeling Approach for Measuring Interaction Effects: Results from

    a Monte Carlo Simulation Study and Electronic-Mail Emotion/Adoption

    Study, Information Systems Research (14:2), pp. 189-217.

    Cooper, D. R., & S., P. S. (2011). Business Research Method. Singapura: McGraw-Hill.

    Cooper, D.R, and Schindler, P.S. (2011). Metode Riset Bisnis, Terjemahan, PT.Media

    Global Edukasi, Jakarta

    Davis, F.D. (1989)."Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance

    of Information Technology," MIS Quarterly (13:3), pp 319-340.

    Davis, F. D., Bagozzi, R. P., & Warshaw, P. R. (1989). User acceptance of Computer

    technology: A comparison of two theoretical models. Management Science,

    35(8), 982-1003.

    Ein-Dor, P., and Segev, E. "Organizational Context And The Success Of Management

    Information Systems," Management Science (24:10) 1978, pp 1064-1077.

    Fathinah, K. (2012). Determinan Minat Individu Pengaruhnya Terhadap Perilaku

    Penggunaan Sistem Informasi Berbasis Teknologi di Bank Syariah. Tesis

    UGM.

    Fishbein, M., & Ajzen, I. (1975). Belief, attitude, Intention and Behavior: An Introduction

    to Theory and Research. Addison-Wesley.

    Gagne R. M. (1974). Essentials of learning instruction. Hinsdale, IL: The Dryden Press.

    Garrity, J.T. "Top Management and Computer Profits.( 1963)." Harvard Business Review(41:4), pp 6-174

    Gefen, D., and D.W. Straub. (1997). Gender Difference in the Perception and Use of E-

    mail: An Extension to the Technology Acceptance Model MIS Quarterly

    21(4), pp.389-400.

    Hanno, D.M. and G.R. Violette. (1996). An Analysis of Moral and Social Influences on

    Taxpayer Behavior. Behavioral Research in Accounting. 8 (supplement): 57-

    75.

    Hartono, J. (2007). Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: Edisi Revisi, Andi.

    Hartono, J. Abdillah, W. (2009). Konsep dan Aplikasi PLS untuk Penelitian Empiris.

    BPFE, Yogyakarta

  • 7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX

    19/20

    17

    Hartono, J. (2012). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-

    Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

    Hartwick, J., and Barki, H. (1994). Explaining the Role of User Participation in

    Information Systems Use, Management Science (40:4), pp 440-465

    Heisen. (1987). Computer Anxiety Rating Scale. Journal of Information Technology.Honderick, T. (1995). The Oxford Companion to Philosophy. New York, Oxford

    University Press.

    Howard, H. Kendler, (1974). Basic Psychology. Ed. Student Edition of

    Textbook,Teachers Edition of Textbook Benjamin-Cummings Publishing

    Company.

    Hurlock, E.B. (1997). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

    Kehidupan. Alih Bahasa : Istiwidayanti dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga

    Igbaria, M., Zinatelli, N., Cragg, P., and Cavaye, A.L.M. (1997). "Personal Computing

    Acceptance Factors in Small Firms: A Structural Equation Model," MIS

    Quarterly (21:3), pp 279-305.

    Indriantoro. (2000). Pengaruh komputer anxiety terhadap keahlian dosen dalampenggunaan komputer. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, 4(2).

    Ingbaria, & Parasuraman. (1989). Influence of demographic factor and Personality to end

    user Computing in microcomputer. Journal of Accounting Research.

    Jan Jonker, Bartjan J.W. Pennink, Sari Wahyuni. 2011. Metodologi Penelitian. Panduan

    Untuk Master Ph.D di bidang Manajemen. Jakarta : Salemba Empat

    Kartono, K.,Gulo, D. (1987). Kamus Psikologi. Bandung : Pionir Jaya

    Kartono, K. (2002). Patologi Sosial 3 : Gangguan-Gangguan Kejiwaan. Jakarta : PT Raja

    Grafindo Persada

    Limayem, M., Khalifa, M., and Chin, W. W. (2001). Intention Does not Always

    Matter:The Contitinget Role of Habit on IT Usage Behavior. Proceedings of

    the 9th International Conference on Information Systems, June 27-29.

    Mahoney, M. L. (2011). An examination of the determinants of top management support

    of information technology projects. Stevens Institute of Technology, 223-n/a.

    Maurer, M. M., & Simonson, M. R. (1983). Development and Validation of a Measure

    of Computer Anxiety. Annual Meeting of the Assoc.

    Min Han, C. (1990) Testing the Role of Country Image in Consumer Choice Behaviour,

    European Journal of Marketing, Vol. 24 Iss: 6, pp.2440

    Nugroho, L. E. (2009). Pemanfaatan TI di Perguruan Tinggi. Yogyakarta.

    Ramdhani, N. (2007, february). http://neila.staff.ugm.ac.id. Dipetik September 15, 2014,

    dari http://neila.staff.ugm.ac.id/wordpress/wp-

    content/uploads/2008/02/neila_buletin-tsm.pdfRifa, D., & Gudono. (1999). Pengaruh Faktor Demografi dan Personality terhadap

    Keahlian dalam End User Computing. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 2(1),

    20-36.

    Sandberg, K. W., & Vinberg, S. (2000). Information technology and learning strategies

    in small enterprises. Behaviour & Information Technology, 19, 221-227.

    Sarwono, Sarlito Wirawan. (1999). Psikologi Sosial (Individu Teori-Teori Psikologi

    Sosial). Balai Pustaka. Jakarta

    Soleman, K. (2014). Investigasi Efek Interaksi Dari Konstruk Theory of Planned

    Behavior (TPB) dalam Penggunaan Teknologi Informasi di Dinas Provinsi

    Maluku.

    Standish. (2013). "CHAOS Manifesto". Standish Group International, Boston, MA.

  • 7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX

    20/20

    18

    Suryabrata, S. 1995. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

    Szajna,B. 1994. Software Evaluation and Choice: Predictive Validation of The

    Technology Acceptance Instrument, MIS Quartely (18:3),pp.319-324

    Taylor, S., and Todd, P. (1995a)."Understanding Information Technology Usage: A Test

    of Competing Models," Information Systems Research (6:2), pp 144-176.Taylor, S., & Todd, P. (1995b). Understanding information technology usage: A test of

    competing models. Information Systems Research, 6(2), 144-176.

    Taylor, S., and Todd, P. (1995c)."An integrated model of waste management behavior:

    A test of household recycling and composting," Environment & Behavior

    (27:5), p603.

    Thompson, R. Higgins, C. Howell, J. (1991). Personal Computing: Toward a Conceptual

    Model of Utilization, MIS Quarterly, March, Vol.15, No.1, pp.124-143

    Tjahjono, H. K. (2008, mei 29). Aplikasi Technology Acceptance Model (TAM) Dengan

    mempertimbangkan Gender pada Perilaku Penggunaan Internet. Dipetik

    oktober 2014, dari herukurniantotjahyo.com.

    Triandis, H.C. (1980). Values, attitudes and interpersonal behavior, in Howe, H.E.(Ed.).Nebraska Symposium on Motivation, (1979): Beliefs, Attitudes, and Values.

    Trisanti, W. (1999). Konsep Diri dan Ketakutan akan sukses pada Wanita Karier.

    Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

    Vanlommel, E., and de Brabander, B. (1975). "The Organization of Electronic Data

    Processing (EDP) Activities and Computer Use," Journal of Business (48:3),

    pp 391- 410.

    Venkatesh, V., & Davis, F. D. (1996). A model of the antecedents of perceived ease of

    use: Development and test. Decision Sciences, 27(3), 451-481.

    Venkatesh, V., & Morris, M. G. (2000). Why dont men ever stop to ask directions?

    Gender, social influence, and their role in technology acceptance and usage

    behavior. MIS Quarterly, 24(1), 115-139.

    Venkatesh, V., Morris, M. G., Davis, G. B., & Davis, F. D. (2003). User acceptance of

    information technology: Toward a unified view. MIS Quarterly, 27(3), 425-

    478.

    Wadsworth, (1971). Piagets? Theory of Cognitive Development. New York,Longman.

    Wijaya, T. (2003). Pengaruh Komputer Anxiety terhadap keahlian dosen dalam

    penggunaan komputer: Perspektif gender. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas

    Ekonomi UAJY.

    Yilmaz, E. Ozer, G. (2008). Information Technology Usage of Accountants. 1st

    International Conference on Management and Economics Current Issues inEmerging Economics in Global Perspective. Vol. 2, pp. 318-334.