isi makalah sig

Upload: kati-yoewono

Post on 12-Oct-2015

104 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

preview

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsep Dasar SIG (Sistem Informasi Geografi) - Sistem Informasi Geografis sebenarnya berawal dari sistem perpetaan. Berdasarkan sejarah awal penggunaannya, diawali pada saat perang revolusi Amerika (American Revolutionary War) telah dilakukan penggambaran berbagai tema peta dalam suatu kerangka peta dasar dengan ukuran skala yang sama.

Atlas yang menggambarkan penduduk, geologi dan topografi dalam laporan kedua yang dibuat Irish Railway Commisioner pada tahun 1838, dianggap merupakan Sistem Informasi Geografis pertama. Atlas yang terdiri atas peta penduduk, topografi dan geologi secara terpisah dibuat dalam skala yang sama, sehingga jika ditumpangsusunkan akan dapat ditentukan jalur terbaik bagi pembangunan jalan kereta api.

Namun, sistem perpetaan tersebut masih bersifat statis karena tidak bisa dilakukan pembaruan data dan perubahan format atau editing. Perkembagan teknologi komputer memungkinkan data tersebut dapat diubah ke dalam bentuk digital, sehingga data dapat diedit dan dimutakhirkan serta ditumpangsusunkan sesuai dengan kebutuhan. Data dalam bentuk digital tentu lebih dinamis. Karena itu, perkembangan SIG tidak lepas dari kemampuan untuk mengubah sistem perpetaan dari format statis ke format dinamis.

Sistem Informasi Geografis dalam bahasa Inggris lebih dikenal Geographic Information System (GIS), merupakan suatu sistem informasi yang mampu mengelola atau mengolah informasi yang terkait atau memiliki rujukan ruang atau tempat. Apabila kita mengartikan satu per satu atau gabungan katanya, maka Sistem Informasi Geografis dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Sistem adalah kumpulan dari sejumlah komponen yang saling terkait dan memiliki fungsi satu sama lain.2. Informasi adalah data yang dapat memberikan keterangan tentang sesuatu.3. Geografis adalah segala sesuatu tentang gejala atau fenomena di permukaan bumi yang bersifat keruangan.4. Sistem Informasi adalah suatu rangkaian kegiatan yang dimulai dari pengumpulan data, manipulasi, pengelolaan, dan analisis serta menjabarkannya sehingga menjadi keterangan.5. Informasi Geografis adalah keterangan mengenai ruang atau tempat-tempat, serta gejala-gejala dan fenomena yang terjadi dalam ruang tersebutdi permukaan bumi

B. Maksud dan Tujuan Mengetahui tentang system informasi geografis Mengetahui alat-alat dalam system informasi geografis Membantu pembaca dalam mengenal system informasi geografis

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian

Pengertian-pengertian tersebut dapat memberikan gambaran awal padamu untuk mulai memahami tentang konsep SIG. Agar kamu lebih memahaminya, coba perhatikan beberapa pengertian SIG menurut para ahli di bidangnya, sebagai berikut.

Menurut ESRI (Environment System Research Institute/1990), secara sederhana SIG diartikan sebagai suatu sistem komputer yang mampu menyimpan dan menggunakan data yang menggambarkan lokasi di permukaan bumi. Definisi tersebut dengan tegas menyebutkan sistem komputer sebagai bagian yang tak terpisahkan dari SIG, sehingga jika berbicara SIG kita tidak lepas dari komputer, baik hardware maupun softwarenya. Dalam definisi tersebut. SIG tidak hanya sebagai sistem tetapi juga sebagai teknologi. Menurut Demers (1997) SIG adalahsistemkomputer yang digunakan untuk mengumpulkan, mengintegrasikan, dan menganalisis informasi-informasi yang berhubungan dengan permukaan bumi.Menurut Chrisman (1997) SIG adalah sistem yang terdiri atas perangkat keras, perangkat lunak, data, manusia, organisasi, dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi-informasi mengenai daerah-daerah di permukaan bumi. Menurut Guo Bo (2000) SIG adalah teknologi informasi yang dapat menganalisis, menyimpan, dan menampilkan, baik data spasial maupun nonspasial. kesimpulannya, SIG dapat diartikan sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memangggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan sistem informasi lainnya. Bagi para penggunanya, SIG tidak hanya mampu menampilkan informasi tentang suatu lokasi, tepai lebih dari itu dapat digunakan untuk menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang akan terjadi.

B. Metode Penelitian

SIG adalah suatu sistem yang bertugas untuk mengumpulkan, mengelola, dan menyajikan informasi, kenampakan, gejala dan potensi muka bumi yang diperoleh dari masukan (input) data tersebut dan data penginderaan jauh.

1. Tahapan SIG

Tahapan SIG meliputi: input (masukan), proses, output (keluaran).Input adalah pengumpulan data objek meterial geografi yang mendukung dan dapat dimasukkan ke dalam topik geografi. Data input meliputi: Data spasial (keruangan): data yang mengacu pada ruang dan lokasi di permukaan bumi dalam bentuk titik, garis, atau area. Data teritris (lapangan): data yang diperoleh langsung (melalui observasi di lapangan). Data atribut (tematik): data yang ada pada keruangan, kewilayahan, lokasi, baik yang berupa kualitatif maupun kuantitatif. Data statistik: data yang diperoleh dari catatan yang sudah ada. Misalnya data dari BPS.

Pengolahan data: data yang masuk diproses untuk disimpan dan dipanggil lagi secara cepat dan akurat dengan menggunakan komputer, yang dinamakan Data Base Management Subsistem (DBMS). Output: data keluaran yang menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data, baik yang berbentuk softcopy atau hardcopy seperti tabel, gambar, peta, dan lainnya.

2. Komponen SIGKomponen SIG meliputi: Perangkat keras (hardware), misalnya monitor, CPU, keyboard, scanner, printer, dll. Perangkat lunak (software), misalnya Arcview, ARC/IINFO, AutoCAD MAP, IDRISI, ER Mapper, Mapindo. Organisasi (brainware), misalnya operator, programmer, teknisi, manager, kartografer.

BAB IIIARTIKEL SEPUTAR SIG

Sekilas Tentang Sistem Informasi Geografis (SIG)

GIS(Geographic Information System)atau dalam bahasa Indonesia disebut SIG (Sistem Informasi Geografis) merupakan kesatuan formal yang berkenaan dengan sumber daya fisik dan logika yang berkenaan dengan obyek-obyek yang terdapat dipermukaan bumi. Pengertian GIS merupakan sejenis perangkat lunak yang dapat digunakan untuk pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan keluaran informasi geografis berikut atribut-atributnya.

Representasikan model dunia nyata di dalam GIS ada dua. Pertama adalah jenis data spasial yang merepresentasikan aspek keruangan yang disebut data-data posisi, ruang, koordinat. Kedua adalah jenis data yang merepresentasikan aspek deskriptif terhadap fenomena yang dimodelkan yang disebut data non-spasial. Lebih lanjut kita akan membahas tentang model data spasial.

A. Model Data Spasial

Data yang mengendalikan SIG adalah data spasial. Setiap fungsionalitas yang membuat SIG dibedakan dari lingkungan analisis lainnya adalah karena berakar pada keaslian data spasial [Hur03].

Data spasial menjelaskan fenomena geografi terkait dengan lokasi relatif terhadap permukaan bumi(georeferensi), berformat digital dari penampakan peta, berbentuk koordinat titik-titik, dan simbol-simbol mendefinisikan elemen-elemen penggambaran (kartografi), dan dihubungkan dengan data atribut yang disimpan dalam tabel-tabel sebagai penjelasan dari data spasial tersebut(georelational data structure).

Model data spasial terbagi dalam dua kategori dasar, yaitu model data vektor dan model data raster. Berikut akan dijelaskan kedua model data spasial tersebut.

A.1 Model Data Vektor

Model data vektor merepresentasikan setiap fitur ke dalam baris dalam tabel dan bentuk fitur didefinisikan dengan titik x, y dalam space. Fitur-fitur dapat memiliki ciri-ciri yang berbeda lokasi atau titik, garis atau poligon. [Hur03].

Lokasi-lokasi seperti alamat customer direpresentasikan sebagai point yang memiliki pasangan koordinat geografis. Garis, seperti sungai atau jalan, direpresentasikan sebagai rangkaian dari pasangan koordinat. Poligon didefinisikan dengan batas dan direpresentasikan dengan poligon tertutup. Semua itu dapat didefinisikan secara legal, seperti paket dari tanah; administratif, seperti kabupaten. Saat menganalisa data vektor, sebagian besar dari analisa melibatkan atribut-atribut dari tabel data layer.

Tiga macam model data vektor yaitu :

1. Titik(point)Titik adalah representasi grafis yang paling sederhana untuk suatu obyek [Hur03]. Representasi ini tidak memiliki dimensi tetapi dapat diidentifikasi di atas peta dan dapat ditampilkan pada layar monitor dengan menggunakan simbol-simbol.

Representasi Obyek Titik

3. Garis(line)

Garis adalah bentuk linier yang akan menghubungkan paling sedikit dua titik dan digunakan untuk mempresentasikan obyek-obyek dua dimensi [Hur03]. Obyek atau entitas yang dapat direpresentasikan dengan garis antara lain jalan, sungai, jaringan listrik, saluran air.

Representasi Obyek Garis

3. Poligon(polygon)Poligon digunakan untuk merepresentasikan obyek-obyek dua dimensi, misalkan: Pulau, wilayah administrasi, batas persil tanah adalah entitas yang ada pada umumnya direpresentasikan sebagai poligon. Satu poligon paling sedikit dibatasi oleh tiga garis di antara tiga titik yang saling bertemu membentuk bidang. Poligon mempunyai sifat spasial luas, keliling terisolasi atau terkoneksi dengan yang lain, bertakuk(intended), dan overlapping.

A.2 Model Data Raster

Model data raster merepresentasikan fitur-fitur ke dalam bentuk matrik yang berkelanjutan. Setiap layer merepresentasikan satu atribut (meskipun atribut lain dapat diikutsertakan ke dalam sel matrik). Entiti spasial raster disimpan di dalam layer yang secara fungsionalitas direlasikan dengan unsur-unsur petanya. Contoh sumber entiti spasial raster adalah citra satelit (misalnya Ikonos).

Representasi Data Raster

B. Model Data Non-Spasial

Data non-spasial adalah data yang merepresentasikan aspek deskripsi dari fenomena yang dimodelkan yang mencakup items dan properti, sehingga informasi yang disampaikan akan semakin beragam. Contoh data non-spasial adalah: Nama Kabupaten, Jumlah penduduk, Jumlah penduduk laki-laki, Jumlah penduduk perempuan, Nama bupati, Alamat kantor pemerintahan, Alamat web site, Nama gunung.

C. Software

Software-software yang sering digunakan untuk bangun aplikasi SIG adalah: ESRI: ArcView 3.x, ArcGIS, MapInfo: MapInfo Professional Cadcorp: Cadcorp SIS (desktop), GeognoSIS (web), mSIS (mobile) dllSelain dalam bentuk desktop, aplikasi GIS juga ada dalam bentuk web (WebMap Server): Mapnik- C++/Python library for rendering used by OpenStreetMap GeoServer MapGuideOpen Source Web-based mapping server. MapServer Web-based mapping server, developed by the University of Minnesota.Informasi tentang software GIS dapat dilihat

Penerapan Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem yang digunakan untuk mengelola data dan informasi keruangan. SIG memiliki cakupan yang sangat luas, mulai dari pengambilan data di lapangan menggunakan Global Positioning System (GPS), input data ke komputer, analisa dengan software, keluaran berupa model peta, 3D display, SIG berbasis web, dan sebagainya.Sekarang ini, aplikasi SIG tidak hanya menjadi domain sektor-sektor yang berhubungan dengan lahan saja (seperti militer, pertambangan, kehutanan, perkebunan dan pertanian), tapi juga sudah secara luas digunakan untuk kesehatan, perdagangan, distribusi, jaringan, dan bisnis.

Banyak instansi pemerintah dan perusahaan sudah mulai menganggap penting atau bahkan sudah menggunakan SIG. Mengembangkan SIG, sebagaimana sistem-sistem lainnya, tentu saja harus dibarengi dengan strategi yang tepat agar pengembangannya tidak salah arah.

Banyak sekali pengembangan sistem informasi yang gagal karena berorientasi kepada output. Tidak ada mekanisme updating atau desain ulang sistem serta terkuncinya kode sumber (source code) adalah penyebab gagalnya pengembangan sistem informasi.

Tidak terkecuali SIG, sering sekali pengembangannya diarahkan untuk menghasilkan peta yang besar, menghasilkan CD/DVD interaktif, SIG berbasis web seperti GoogleEarth, dan display tiga dimensi. Pola pikir tersebut keliru karena orientasinya adalah output tanpa menekankan bagaimana proses di dalam sistem berjalan dengan baik.

Pengembangan SIG berorientasi output, akan menyebabkan banyak masalah seperti data tidak lengkap, data tidak terorganisir dengan baik, analisis super sulit, output tidak akurat, tidak ada standardisasi dan banyak manipulasi.

Pengembangan SIG harus berorientasi kepada proses sehingga fokusnya adalah menata bagaimana proses dalam SIG berjalan dengan baik; bagaimana input data dilakukan, analisis dijalankan, output disajikan, dan adanya review/update secara berkesinambungan.

SIG adalah sistem pendukung keputusan dalam instansi/perusahaan. Manfaat SIG jangan hanya dinikmati kelompok atau perorangan tertentu yang ekslusif.

Untuk lingkup yang lebih luas, data-data keruangan yang merupakan hak publik, harus dapat diakses oleh publik misalnya data cuaca, infrastruktur, topografi, tata ruang, rawan bencana, dan sebagainya.

Mengembangkan SIG harus terintegrasi dengan memperhatikan semua komponen dalam SIG; yaitu manusia, perangkat lunak, perangkat keras, data/informasi keruangan dan metode. Kesalahan dengan hanya menitikberatkan pada satu komponen saja akan mengakibatkan gagalnya pengembangan SIG.

Perlu ditekankan bahwa pengembangan SDM SIG bukan hanya ditujukan untuk mendidik operator, perlu analis sistem dalam SIG. Pengambil keputusan sering salah menganggap bahwa SIG hanyalah tugas pegawai rendahan. Justru sebaliknya SIG, akan dirasakan manfaatnya jika ada pemikir di dalamnya, tidak saja operator sotware. Pengembangan SDM SIG sudah seharusnya diarahkan juga untuk menghasilkan pemikir SIG. Pejabat-pejabat di instansi/perusahaan lah yang seharusnya mengikuti pelatihan seperti ini.

Standardisasi perlu menjadi perhatian dalam mengembangkan SIG. Standardisasi akan menjamin keseragaman metode pengambilan data, analisis dan penyajian. Namun standardisasi jangan dilakukan dalam hal penggunaan software.

Perlu perubahan paradigma, khususnya di level pengambil keputusan, bahwa SIG bukan saja sebagai alat presentasi melainkan alat perencanaan. Justru keunggulan utama SIG berada pada kemampuannya untuk perencenaan, bukan sebagai pembuat peta.

SIG, berintegrasi dengan disiplin lainnya, dapat digunakan untuk menentukan lokasi yang optimal, distribusi komoditi yang efektif, mitigasi bencana, prediksi keruangan, dan sebagainya. Oleh karena itu pengambilan keputusan mengenai lahan atau bersifat keruangan harus melibatkan SIG.

Pengembangan SIG berdasarkan strategi yang tepat akan menjamin kesinambungan pengembangannya. Output yang serba wah seperti display 3D dan GIS berbasis web akan dihasilkan dengan sendirinya dengan pengembangan SIG yang benar

KESIMPULAN

Sig digunakan sebagai pemetaan sumber daya alam, pemetaan daerah pertanian dan perkebunan, pemetaan daerah perkebunan. inventarisasi lahan kritis. inventarisasi lahan hutan, pemetaan daerah abrasi, sedimentasi di pantai, inventarisasi sumber daya laut, dan pemetaan daerah geologi.Sig didapat dari berbagai jenis data pertama adalah jenis data spasial yang merepresentasikan aspek keruangan yang disebut data-data posisi, ruang, koordinat. Kedua adalah jenis data yang merepresentasikan aspek deskriptif terhadap fenomena yang dimodelkan yang disebut data non-spasial. Setiap data sig mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Sig mempunyai peranan sangat penting bagi seorang geologiawan untuk melakukan interpretasi suatu objek baik dalam skala besar maupun dalam skala kecil dan menilai arti penting dari keadaan geologi pada daerah tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

[Hur03] Hurvitz, P., 1998-2004, The GIS Spatial Data Model, The University of Washington Spatial Technology.

[Pra02] Prahasta, E., 2002 Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Informatika, Bandung.

Sunyoto, Andi., 2007, Thesis: Integrasi Modul GPS Receiver dan GPRS untuk Penentuan Posisi dan Jalur Pergerakan Obyek Bergerak (Studi Kasus : Penentuan Posisi Taksi di Yogyakarta), S2 Jurusan Ilmu Komputer, UGM, 2007

http://www.andisun.com/artikel/sekilas-sig

http://www.raharjo.org/geographic-information-system-application.html

http://books.google.co.id/books?id=soX5Mv_Uv48C&pg=PA8&lpg=PA8&dq=sistem+informasi+geografis&source=bl&ots=EJXY5V1Pna&sig=TjnRb0iVUNThrguZ6QjR6svijCo&hl=en&sa=X&ei=sTGgU5uHGtC-uAS_vYDICw&ved=0CBkQ6AEwADi0AQ#v=onepage&q=sistem%20informasi%20geografis&f=false

http://www.cifor.org/online-library/browse/view-publication/publication/1430.html

http://www.imammurtaqi.com/2012/04/konsep-dasar-sig-sistem-informasi.html

http://matakristal.com/tag/manfaat-sig/

LAMPIRAN

1