jesly - referat cystic fibrosis of the maxillary sinus.docx

Upload: thomas-smith

Post on 04-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 JESLY - Referat cystic fibrosis of the maxillary sinus.docx

    1/29

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Cystic fibrosis atau kista fibrosis merupakan penyakit genetik fatal yang

    paling umum terjadi, tetapi dengan pemaaman mengenai penyakit dan pengobatan

    agresif, pasien kista fibrosis yang dulu meninggal saat bayi dapat idup dengan baik

    ingga de!asa"#

    Cystic fibrosisatau kista fibrosis adala penyakit autosomal resesif, diasilkan

    dari mutasi gen pada saluran klorida spesifik bernama cystic fibrosis transmembrane

    receptor $%&'()" Penyakit ini ditandai terutama ole penyakit sinus*paru, tetapi

    setiap organ dimana %&'( aktif akan dipengarui seperti pankreas, sistem bilier, dan

    saluran pen+ernaan" alaupun sebagian besar pasien dengan kista fibrosis

    didiagnosis sebelum mereka men+apai usia #- taun, ada sekitar #-. pasien

    didiagnosis selama masa remaja dan de!asa" Ada berbagai /ariasi fenotip pada

    pasien kista fibrosis, meskipun memiliki mutasi genetik yang sama, misalnya

    beberapa pasien mengalami gejala yang lebi dominan di sinus, sedangkan pasien

    lainnya memiliki penyakit paru progresif atau penyakit saluran +erna"0

    Penyakit sinus yang berubungan dengan kista fibrosis memiliki fitur unik,

    mengarakan ke diagnosis" Pasien dengan sinusitis persisten atau berulang dan

    disebabkan ole bakteri yang tidak biasa arus die/aluasi untuk kista fibrosis" Ulasan

    ini akan membaas gejala umum sinusitis terkait kista fibrosis, bagaimana membuat

    diagnosis, dan pengobatan sinusitis terkait kista fibrosis"

    0

    1inusitis adala komplikasi umum kista fibrosis, dan meskipun kejadian

    sebenarnya tidak diketaui, pada sebagian besar pasien kista fibrosis akan

    berkembang penyakit sinus pada suatu saat dalam keidupan mereka" 2ejala sinus

    biasanya dimulai ketika usia 3*#4 taun" 5arena kronisitas penyakit, pasien mungkin

    1

  • 7/21/2019 JESLY - Referat cystic fibrosis of the maxillary sinus.docx

    2/29

    beradaptasi dengan gejala yang ada" Dengan demikian, tidak adanya pelaporan gejala

    pada idung atau sinus tidak jarang terjadi" 1umbatan idung merupakan keluan

    paling sering, terutama pada pasien lebi muda" Hal ini sering dikaitkan dengan

    temuan polip idung" 1akit kepala lebi sering dilaporkan pada pasien remaja dan

    de!asa dan sering menjadi kronis" 2ejala umum lainnya termasuk nyeri orbital,

    postnasal drip dengan batuk di pagi ari, batuk semakin buruk dengan berbaring,

    alitosis berat dan persisten, dan sering mendeem $throat clearing)" 2ejala 6 gejala

    ini berubungan dengan temuan adanya penebalan mukosa dan penurunan aerasi

    sinus" Hal ini dapat menjelaskan ba!a gejala sinusitis yang terkait kista fibrosis

    tidak berbeda dari sinusitis kronis dengan etiologi apapun"0

    2

  • 7/21/2019 JESLY - Referat cystic fibrosis of the maxillary sinus.docx

    3/29

    BAB II

    E7B(I8L82I, ANA'87I DAN &I1I8L82I 1INU1 7A51ILA

    0"#" Embriologi sinus maksila

    1inus maksila merupakan sinus pertama yang mun+ul $9*#- minggu masa

    janin)":1inus maksila adala sinus paranasal yang terbesar dan ber/olume ;*< ml saat

    lair"4Proses terbentuknya sinus maksila berasal dari ekspansi infundibulum etmoid

    ke dalam maksila ingga membuat suatu massa" Proses ekspansi tersebut

    mengasilkan suatu rongga ke+il pada saat lair yang berukuran 9 = 4 = 4 mm"

    Pertumbuan dan perkembangannya terus berlanjut pada masa anak*anak kira*kira 0

    mm se+ara /ertikal dan : mm anteroposterior" Proses perkembangan tersebut mulai

    menurun pada usia 9 taun, diikuti fase pertumbuan kedua berikutnya" Pada usia #0

    taun, pneumatisasi men+apai bagian lateral, yaitu di ba!a bagian lateral dinding

    orbita pada sisipan prosesus >igomatik, se+ara inferior ke bagian dasar idung dan

    setela pertumbuan gigi $dentisi) ke dua di ba!a dasar idung" 1etela proses

    dentisi, sinus anya akan membesar se+ara perlaan*laan dan men+apai ukuran

    maksimum pada usia #9 ingga #< taun" Ukuran standar /olume sinus maksila pada

    orang de!asa adala sekitar #3 +m0dan se+ara kasar bentuknya menyerupai piramid"

    Dasar piramid dibentuk ole dinding medial sinus maksila dengan sisi apeks piramid

    ke ara resesus >igomatik":

    0"0" Anatomi sinus maksila

    0"0"#" Anatomi sinus maksila

    1inus maksila atau sering disebut the antrum of Highmoreadala suatu rongga

    pneumatik berbentuk piramid yang tak teratur dengan dasarnya mengadap ke fosa

    3

  • 7/21/2019 JESLY - Referat cystic fibrosis of the maxillary sinus.docx

    4/29

    nasal dan pun+aknya ke ara apeks prosesus >igomatik os maksila" 1inus ini

    merupakan sinus yang terbesar di antara sinus paranasal" Pada saat lair /olume sinus

    maksila dan sekitarnya berukuran ; 6 < ml dan penu dengan +airan, sedangkan

    /olume sinus maksila orang de!asa kira 6 kira #3 ml" 'idak ada perbedaan kapasitas

    antara laki*laki dan perempuan"3

    Ukuran sinus maksila kanan dan kiri tidak selalu sama, tetapi di antara sinus

    paranasal yang lain, sinus maksila yang paling simetris antara kanan dan kiri serta

    paling sedikit mengalami /ariasi dalam perkembangan" Besar ke+ilnya rongga sinus

    maksila terutama tergantung pada tebal tipisnya dinding sinus" Ukuran rata 6 rata

    pada bayi baru lair 9*< = 4*; mm dan pada de!asa :#*:0 = #

  • 7/21/2019 JESLY - Referat cystic fibrosis of the maxillary sinus.docx

    5/29

    Dari segi klinik yang perlu diperatikan dari anatomi sinus maksila adala $#)

    dasar sinus maksila sangat berdekatan dengan akar gigi raang atas, yaitu premolar

    $P# dan P0), molar $7# dan 70), dan kadang 6 kadang juga gigi taring $%) dan gigi

    molar 7:, bakan akar 6 akar gigi tersebut dapat menonjol ke dalam sinus, seingga

    infeksi gigi geligi muda naik ke atas menyebabkan sinusitis@ $0) 1inusitis maksila

    dapat menimbulkan komplikasi orbita@ $:) 8stium sinus maksila terletak lebi tinggi

    dari dasar sinus, seingga drenase anya tergantung dari gerak silia" Drenase yang

    arus melalui infundibulum yang sempit juga dapat menyebabkan sinusitis jika di

    daera tersebut mengalami inflamasi"4

    2ambar 0"#" Proyeksi sinus paranasal pada permukaan kranial 9

    5

  • 7/21/2019 JESLY - Referat cystic fibrosis of the maxillary sinus.docx

    6/29

    2ambar 0"0" Alur drainase sinus itromisin se+ara rutin pada pasien kista

    fibrosis ditujukan untuk meningkatkan fungsi paru dan mengurangi jumla

    eksaserbasi paru pada kista fibrosis" Pada populasi tanpa kista fibrosis, terapiantibiotik makrolid terbukti dapat menge+ilkan polip idung dan mengurangi

    konsentrasi interleukin*< pada bilas idung"#

    24

  • 7/21/2019 JESLY - Referat cystic fibrosis of the maxillary sinus.docx

    25/29

    :"3"4" Inter/ensi beda

    Pembedaan pada penyakit sinus arus dipertimbangkan pada pasien dengan

    gejala idung persisten, sakit kepala terus 6 menerus, infeksi persisten, dan mereka

    yang akan transplantasi paru" Etmoidektomi endoskopik dan operasi antrostomi

    terbukti menjadi terapi tambaan teradap antibiotik dan irigasi salin pada pasien

    gagal dalam manajemen medis" 'eknik ini memberikan akses langsung ke rongga

    sinus maksila melalui kateter" Dalam sebua studi tidak terkontrol, ada :9 subjek

    dengan kista fibrosis menjalani operasi sinus endoskopik diikuti ole pembilasan

    dengan salin dan antibiotik" 1emua subjek melaporkan perbaikan klinis pada gejala

    idung dan juga rasa peningkatan kesejateraan" Pembilasan dengan antimikroba

    topikal ditamba dengan beda sinus endoskopik dapat mengurangi kebutuan untuk

    re*operasi dan mengembalikan patensi sinus se+ara radiologis untuk !aktu lama" 0

    Polipektomi nasal endoskopik adala terapi pilian untuk polip idung

    obstruktif" Dalam era pra*endoskopik, tingkat kekambuan setela prosedur sangat

    tinggi" Pengalaman lebi baru tela menunjukkan tingkat kekambuan jau lebi

    renda dengan menggunakan teknik beda endoskopik" Dalam sebua studi tidak

    terkontrol, dari 4; pasien kista fibrosis menjalani operasi sinus endoskopik untuk

    rinosinusitis kronis dan polypoid, anya #? pasien memerlukan lebi dari satu kali

    operasi" Inter/ensi beda dilaporkan mengurangi sumbatan idung, mengurangi

    dischargepurulen idung, meningkatkan tingkat aktifitas, dan mengembalikan fungsi

    pengidu"0

    7eskipun operasi sinus tela terbukti mengurangi gejala spesifik sinus,

    operasi tanpa pera!atan medis lebi lanjut tidak berguna" Dalam sebua penelitianretrospektif pada #3 pasien kista fibrosis menjalani etmoidektomi endoskopik dan

    antrostomi, #4 dari #3 pasien tidak ada perbaikan dalam tes fungsi paru pas+a operasi"

    Demikian pula, operasi endoskopik dilaporkan anya memiliki dampak minimal

    teradap sinus pada temuan %' pasien kista fibrosis" Dalam sebua studi dari :