jtptunimus gdl apriliahid 5911 2 babii 2

Upload: laura-davidson

Post on 10-Feb-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    1/50

    9

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A.Tinjauan Teori1. Kanker Payudara

    a. Pengertian Kanker PayudaraKanker Payudara atau istilah medisnya Carcinoma Mammae adalah

    pembunuh kedua bagi kaum wanita Indonesia setelah kanker rahim. Kanker

    payudara terjadi karena terganggunya sistem pertumbuhan sel di dalam

    jaringan payudara. Payudara tersusun atas kelenjar susu, jaringan lemak,

    kantung penghasil susu, dan kelenjar getah bening. Sel abnormal bisa tumbuh

    di empat bagian tersebut, dan mengakibatkan kerusakan yang lambat tetapi

    pasti menyerang payudara (Nurcahyo, 2010, p.83).

    Sel kanker pada payudara hanya tumbuh sebesar 1cm, pada waktu 8-12

    tahun. Sel tersebut bersembunyi dalam tubuh kita dan tanpa kita ketahui

    keaktifannya. Sel tersebut diam dalam kelenjar payudara dan dapat menyebar

    melalui aliran darah keseluruh tubuh (Suryaningsih dan Sukaca, 2009, p.7)

    b. Gejala Klinis Kanker PayudaraMenurut Mangan (2010, p.11), gejala klinis kanker payudara pada

    stadium dini tidak menimbulkan keluhan dan rasa sakit. Salah satu tanda yang

    dapat di amati pada stadium dini adalah adanya benjolan kecil di payudara.

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    2/50

    10

    Sementara, beberapa keluhan yang di rasakan oleh penderita pada stadium

    lanjut sebagai berikut:

    1)Jika di raba dengan tangan, terasa ada benjolan di payudara.2)Jika di amati, bentuk dan ukuran payudara berbeda dengan sebelumnya.3)Ada luka dan eksim di payudara dan puting susu yang tidak dapat sembuh

    meskipun telah diobati.

    4)Keluar darah atau cairan encer dari puting susu.5)Puting susu masuk memuntir ke dalam payudara.6) Kulit payudara berkerut seperti kulit jeruk.7)Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan,

    pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.

    c. Faktor Pemicu Kanker PayudaraMenurut, Suryaningsih dan Sukaca (2009, pp.23-27), faktor pemicu

    kanker payudara adalah:

    1) Bahan-bahan yang dapat memicu kanker adalah:a)Zat karsinogenik

    Penyebab kanker payudara memang belum diketahui secara

    pasti oleh dunia kedokteran. Namun menurut kajian Li Peiwien

    (seorang dokter medis ahli kanker sekaligus pakar pengobatan

    tradisional tiongkong) mengapa orang Indonesia lebih banyak

    penderita kanker dibanding Cina dikarenakan orang Indonesia suka

    makan gorengan.

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    3/50

    11

    Dari makanan kerupuk, pisang goreng, singkong goreng,

    tempe goreng, ayam goreng, kentang goreng, nasi goreng hampir

    menjadi santapan sehari-hari orang Indonesia. Setiap hari tiada hari

    tanpa makan gorengan. Sebab makanan yang digoreng adalah

    makanan praktis, hasilnya lebih enak dan gurih daripada makanan

    yang direbus.

    Mengapa gurihnya makanan gorengan dapat memicu kanker?

    EdenTareke dari Universitas Stockholm, Swedia, oada tahun 2002

    mengumumkan hasil penelitiannya. Hal ini terikat mengenai

    akrilamida, karsinogen yang berbentuk pada makanan yang

    dipanaskan.

    Menurut penelitian itu, makanan kaya karbohidrat seperti

    singkong, ubi, kentang, pisang, nasi dan jenis lainnya jika digoreng

    akan terurai. Kemudian bereaksi dengan asam amino menghasilkan

    senyawa karsinogenik (pemicu kanker) yang bernama akrilamida.

    Demikian juga makanan yag dipanggang. Sedang makanan mentah,

    atau dikukus tidak mengalami reaksi semacam itu, sehingga tidak

    menghasilkan akrilamida, kalaupun ada, adarnya sangat kecil.

    b) Senyawa kimiaBanyak sekali senyawa kimia yang ada di sekitar kita. Zat-zat

    itu merupakan racun bagi tubuh kita. Senyawa kimia tersebut adalah

    seperti aflatoxin B1, ethionine, saccarin, asbestos, nikel, chrom, arsen,

    arang, tarr, asap rokok dan oral konsepsi.

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    4/50

    12

    c)Faktor fisikFaktor-faktor fisik yang dapat memicu di sekitar kita adalah

    seperti radiasi matahari, nuklir dan radionukleide. Perlu diingat

    walaupun Anda sudah menggunakan bra namun radiasi matahari

    masih bisa menembus ke jaringan payudara. Oleh sebab itu Anda

    harus berhati-hati dengan sinar matahari yang dapat memicu kanker

    payudara.

    d)Makanan yang dianjurkan untuk menghindari dan dikurangikonsumsinya

    Banyak sekali bahan makanan yang harus kita hindari sebab

    makanan tersebut mengandung zat yang dapat memicu kanker. Bahan

    makanan itu adalah antara lain: taoge, vetsin, tapai, cabe, es, garam,

    kelengkeng, alkohol, nanas, sawi putih, daging merah, rokok, nangka,

    durian, soft drink, kangkung, dan ikan asin.

    e)Kelemahan genetik sel-sel pada tubuh sehingga memudahkanmunculnya kanker.

    2) Faktor risiko kanker payudaraPenyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui.

    Namun banyak faktor yang ddiperkirakan mempunyai pengaruh terhadap

    terjadinya kanker payudara diantaranya:

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    5/50

    13

    a)Faktor-faktor ReproduksiHal-hal yang berhubungan dengan resiko terjadinya kaker

    payudaraadalah:

    (1)Nuliparitas(2)Menarche pada umur muda(3)Menapouse pada umur lebih tua(4)Kehamilan pertamapada umur tua(5)Bertambahnya umur(6)Periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat

    kehamilan pertama merupakan window of initiationperkembangan

    kanker payudara. Sebab secara anatomi payudara akan mengalami

    atrofi dengan bertambahnya umur. Sekitar dari 25% kanker

    payudara terjadi pada masa sebelum menopause. Sehingga

    diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya

    perubahan klinis.

    b)Pemakaian HormonPenggunaan hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya

    kanker. Laporan dari Harvard school of Public Health menyatakan

    bahwa terdapat peningkatan kanker payudara yang bermakna pada

    para pengguna terapi Estrogen Replacement. Suatu metaanalisis

    menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara

    pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini

    untuk waktu yang lama mempunyai risiko tinggi untuk mengalami

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    6/50

    14

    kanker ini sebelum menopause. Oleh sebab itu jika kita bisa

    menghindari adanya penggunaan hormon ini secara berlebihan maka

    akan lebih aman.

    c)KegemukanObesitas atau kegemukan ternyata berpengaruh menyebabkan

    kanker. Hal ini adalah sebuah korelasi antara berat badan dan bentuk

    tubuh dengan kanker payudara pada wanita pasca menopause. Adanya

    variasi terhadap kekerapan kanker menunjukkan bahwa terdapat

    kekerapan kanker menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diet

    terhadap keganasan ini.

    d)Lemak yang berlebihanKonsumsi lemak yang berlebihan merupakan salah satu

    pemicu kanker. Willet melakukan studi prospektif selama 8 tahun.

    Mereka menyatakan bahwa konsumsi lemak dan serat ada

    hubungannya dengan risiko kanker payudara pada wanita umur 34

    sampai 59 tahun.

    e)RadiasiRadiasi memang sangat mempengaruhi kinerja kanker. Radiasi

    inonisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan terjadinya risiko

    kanker payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan

    disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berhubungan dengan dosis

    dan umur saat terjadinya eksposur.

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    7/50

    15

    f) Riwayat KeluargaAdanya riwayat keluarga yang terkena kanker merupakan

    salah satu penyebab adanya kanker payudara. Oleh sebab itu kita

    harus berhati-hati jika ada satu dari keluarga kita yang mengidap

    kanker payudara.

    g)Periode MenstruasiPeriode menstruasi juga mempengaruhi kanker payudara.

    Periode yang menjadi pemicu terjadinya kanker adalah:

    (1) Wanita yang mendapat menstruasi pertama lebih awal (kurangdari 11 tahun).

    (2) Wanita yang terlambat memasuki menopause (di atas usia 60tahun).

    Wanita yang mengalami kondisi itu akan mempunyai paparan

    hormon reproduksi estrogen lebih lama dalam hidupnya sehingga

    potensi tumbuhnya kanker juga lebih besar.

    h)Umur atau UsiaKanker sering menyerang wanita yang berusia di atas 50 tahun.

    Jarang terjadi pada perempuan sebelum mengalami masa menopause.

    Menurut the American Cancer Society (ACS) hampir 80 persen pada

    diagnosis awal kasus penyebaran sel kanker payudara terjadi pada

    perempuan di atas usia 50 tahun atau lebih.

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    8/50

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    9/50

    17

    m)Terpapar oleh DES (diethylstilbestrol)Sejak tahun1940an hingga awal 1970an Estrogen sistesis

    sudah diberikan untuk perempuan hamil. Ternyata DES dipercaya

    dapat meningkatkan resiko kanker secara perlahan. Selama bertahun-

    tahun, DES bisa mengakibatkan kanker vagina (jarang terjadi) atau

    kanker leher rahim. Penelitian baru menunjukkan bahwa anak

    perempuan terpapar DES selama dalam kandungan juga beresiko

    tinggi terkena kanker payudara.

    n)DietDiet memang berpengaruh pada kanker payudara. Beberapa

    penelitian besar telah menunjukkan perempuan yang menjalani diet

    rendah lemak berisiko rendah mengalami kanker payudara. Diet ini

    juga dianjurkan pada penderita kanker yang bisa sembuh. Sebab

    perempuan yang hobi mengkonsumsi makanan kaya lemak, sel

    kankernya bisa tumbuh kembali.

    o)Malas bergerakWanita yang secara fisik tidak aktif mempunyai resiko tinggi

    terkena kanker payudara. Hal ini dapat terjadi karena gaya hidup tidak

    aktif bergerak bisa berujung pada obesitas. Sedangkan obesitas

    merupakan faktor resiko kanker payudara.

    p)Konsumsi alkoholBeberapa penelitian telah menyebutkan bahwa semakin banyak

    alkohol yang dikonsumsi perempuan, resiko kanker payudara lebih

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    10/50

    18

    besar. Mengapa alkohol bisa menyebabkan kanker payudara? Hal ini

    disebabkan karena alkohol bisa meningkatkan jumlah hormon.

    Analisis dari penelitian menyarankan agar membatasi asupan

    alkohol perhari (max 2 gelas). Hal ini dapat mengurangi risiko kanker

    payudara sebanyak 21 persen. Namun jika bisa wanita tidak perlu

    mengkonsumsi alkohol karena menimbulkan berbagai dampak lain

    yang tidak baik.

    q)MerokokTernyata merokok secara signifikan meningkatkan risiko

    berkembangnya kanker payudara. Apalagi bagi perempuan yang

    memiliki riwayat keluarga mengidap kanker payudara. Oleh sebab itu

    jika anda merasa ada salah satu keluarga yang pernah mengidap

    penyakit ini anda harus berhenti merokok.

    d. Tingkatan Perkembangan Kanker PayudaraMenurut Suryaningsih dan Sukaca (2009, pp.36-42), tingkatan

    perkembangan kanker payudara adalah:

    1)Stadium 0Pada stadium ini disebut dengan Ductal Carcinoma In Situ atau

    Non invasive Cancer. Di mana kanker tidak menyebar keluar dari

    pembuluh/ saluran payudara dan kelenjar-kelenjar (lobules) susu pada

    payudara.

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    11/50

    19

    2)Stadium IStadium satu nomor masih sangat kecil dan tidak menyebar serta

    tidak ada titik pada pembuluh getah bening.

    3)Stadium II APada stadium satu ini benjolan kanker hanya berukuran dua

    sentimeter sehingga tidak dapat terdeteksi dari luar. Karena tidak

    terdeteksi maka akan sulit mengindikasikan orang terjangkit kanker

    payudara atau tidak. Namun meskipun begitu dengan kecanggihan alat-

    alat medis kedokteran pada stadium ini masih bisa ditemukan di sekitar

    titik-titik saluran getah bening di ketiak.

    Dengan pemeriksaan dini ini maka sel kanker dapat tidak menyebar

    ke bagian tubuh dan tidak akan berlanjut ke stadium berikutnya.

    Kemungkinan sembuh adalah sekitar 70%.

    4)Stadium II BBenjolan pada stadium dua telah berukuran kurang lebih dua

    namun tidak lebih dari lima sentimeter dengan penyebaran sudah sampai

    ke kelenjar susu dan daerah ketiak. Pada stadium ini kemungkinan

    sembuh adalah 30-40 %. Jika sudah diketahui penderita kanker pada

    stadium 2 maka biasanya dilakukan operasi dengan pengangkatan sel-sel

    kanker yang ada pada tubuh. Setelah operasi biasanya dokter akan

    melakukan penyinaran untuk memastikan bahwa tidak ada lagi sel-sel

    yang tertinggal.

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    12/50

    20

    5)Stadium III APada tahap stadium 3 A ini kanker payudara telah 87% telah

    menyebar ke daerah limfa dan telah berukuran lebih dari lima sentimeter

    dan telah menyebar ke titk-titik pada pembuluh getah bening ketiak.

    Diameter tumor juga bisa lebih besar dari 5 cm dan telah menyebar ke

    titk-titik pembuluh getah bening ketiak.

    6)Stadium III BBenjolan pada stadium III B lebih panjang lagi dan telah menyebar

    ke seluruh bagian kulit dinding dada, tulang rusuk dan otot dada. Dapat

    menyebabkan pembengkakan bisa juga luka bernanah di payudara.

    Didiagnosis sebagai Inflammatory Breast Cancer. Bisa juga belum

    menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah bening di ketiak dan lengan

    atas, tapi tidak menyebar ke bagian lain dari organ tubuh. Jika kondisi

    pasien sudah pada tahap stadium III B maka hal yang harus dilakukan

    adalah pengangkatan payudara.

    7)Stadium III CBenjolan telah menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah bening.

    Kanker telah menyebar lebih dari 10 titik di saluran getah bening di

    bawah tulang selangka.

    8)Stadium IVPada stadium 4 kanker sudah begitu parah sudah menjalar ke

    bagian tubuh lain. Sehingga tidak ada jalan lain selain pengangkatan

    payudara. Kanker juga telah bermetafisis yaitu kanker telah menyebar

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    13/50

    21

    dari payudara dan kelenjar getah bening di sekitar ketiak ke bagian lain

    seperti paru, tulang, hati, dan otak kanker pada payudara itu bisa

    membengkak dan pecah, kalau sudah begini bau busuk dan anyir akan

    keluar dari buah dada. Keluhan ini adalah sesak nafas karena kanker

    menekan payudara.

    e. Pencegahan Kanker PayudaraMenurut Mangan (2010, p.13), cara pencegahan pada kanker

    payudara adalah:

    1)Menghindari makanan berkadar lemak tinggi.2)Menjaga kesehatan dan memperbanyak makan buah dan sayuran segar.3)Bagi wanita berisiko tinggi lebih baik menghindari penggunaan alat

    kontrasepsi yang mengandung hormon, seperti pil dan suntik.

    4)Konsultasikan dengan dokter jika akan mengkonsumsi obat-obatanhormonal.

    5)Hindari stres.6)Hindari alkohol dan rokok.7)Lakukan pemeriksaan payudara sendiri dengan teratur.

    f.

    Pengobatan Kanker payudara

    Menurut Ghofar (2009, pp.34-36), pengobatan kanker payudara,

    yaitu:

    Pada saat kanker payudara sudah dipastikan dialami oleh

    seseorang, maka ada beberapa macam pengobatan yang akan dilakukan,

    tergantung dari ukuran dan tipe dari tumor serta adanya penyebaran.

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    14/50

    22

    Sebagian besar wanita dengan kanker payudara tidak harus

    mengalami pengangkatan dari payudara. Apabila ditemukan tumor dengan

    ukuran cukup besar yang meliputi hampir seluruh atau seluruh payudara,

    maka pengangkatan payudara (mastektomi) sangat disarankan. Tindakan

    operasi pengangkatan yang lain adalah lupektomi, yaitu pengangkatan

    benjolan yang ada di payudara.

    Sesudah kedua tindakan operasi di atas, radioterapi dapat diberikan

    untuk mengurangi kesempatan kanker untuk kembali lagi. Jika kondisi

    tumor terlalu besar, penanganan mungkin diberikan untuk mengurangi

    ukuran tumor sebelum tindakan pengangkatan payudara. Pada kebanyakan

    kasus, ahli bedah akan mengambil kelenjar lymphe di ketiak untuk mecari

    tahu apakah sel kanker sudah menyebar ke sistem lymphatic. Jaringan

    pembuluh ini yang menghubungkan bagian-bagian tubuh lain. Jika kanker

    penyerang kelenjar lymphe, hampir bisa dipastikan kanker telah menyebar

    ke bagian tubuh yang lain.

    Sel kanker payudara dapat diperiksa untuk mengetahui apakah sel

    kanker tersebut sensitive terhadap hormon estrogen. Hal ini dapat diketahui

    dengan tumbhnya sel saat berada pada hormon tersebut. Jika berada pada

    kondisi yang diakibatkan adanya peningkatan kadar hormon estrogen. Maka

    wanita ini akan diberi obat yang dapat menghentikan produksi hormon

    estrogen supaya dapat menghambat pertumbuhan kanker.

    Bagaimanapun, obat ini mengakibatkan timbulnya gejala-gejala

    menopause. Pada wanita muda yang mengalami kanker payudara dan sudah

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    15/50

    23

    mengalami penyebaran, maka sangat dianjurkan melakukan kombinasi

    penanganan, yaitu tindakan pembedahan dan kemoterapi. Setelah mengikuti

    pembedahan payudara atau mungkin pengangkatan payudara, tindakan

    rekontruksi dimungkinkan untuk mengembalikan bentuk payudara lagi.

    Teknik-teknik rekonstruksi payudara saat ini sudah sangat

    berkembang sehingga dapat disesuaikan dengan bentuk payudara lain yang

    tidak mengalami pengangkatan.

    Beberapa teknik menggunakan pencangkokan lemak dari bagian

    tubuh yang lain seperti lemak dari bagian tubuh yang lain seperti lemak dari

    bagian perut atau otot punggung untuk membentuk payudara yang baru.

    2. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)Setiap perempuan harus mewaspadai akan perubahan yang terjadi

    pada payudaranya sendiri. Untuk mengetahui perubahan-perubahan tersebut,

    ada cara sederhana, murah dan efektif yang di sebut Pemeriksaan payudara

    Sendiri (SADARI).

    a. Definisi Pemeriksaan SADARIMenurut Widyastuti (2010, p.16), pemeriksaan SADARI adalah cara

    sederhana menemukan kanker payudara sedini mungkin, dengan cara

    memeriksa payudara sendiri.

    b. Tujuan SADARIMenurut Bustan (2007, p.163), tujuan dilakukannya SADARI secara

    rutin adalah untuk merasakan dan mengenal lekuk-lekuk payudara sehingga

    jika terjadi perubahan dapat segera diketahui.

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    16/50

    24

    Waktu terbaik untuk memeriksa payudara adalah 7 sampai 10 hari

    setelah menstruasi selesai. Pada saat itu, payudara terasa lunak.

    c. Cara pemeriksaan SADARIMenurut Suryaningsih dan Sukaca (2009, pp. 155-160), cara

    melakukan SADARI adalah sebagai berikut:

    1)Langkah 1Langkah pertama adalah:

    a)Memulainya dengan melihat payudara anda di cermin.b)Posisi pundak tegap.c)Kedua tangan di pinggang.Yang harus anda lihat adalah :

    a) Ukuran payudara.

    b)Bentuk payudara.c)Warna payudara.Payudara yang bermasalah jika:

    a)Kulit mengkerut.b)Terjadi lipatan.c)

    Ada tonjolan.

    d)Puting berubah posisi biasanya seperti tertarik kedalam.e)Kemerahan.f)Nyeri.g)Ruam-ruam atau bengkak.

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    17/50

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    18/50

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    19/50

    27

    sedang untuk bagian tengah payudara, dan pijatan kuat untuk

    jaringan bagian dalam.

    h)Saat anda mencapai jaringan bagian dalam, anda harus dapatmerasakan tulang iga anda.

    5)Langkah 5Langkah kelima adalah:

    a)Rasakan payudara anda saat anda berdiri atau duduk.b)Anda dapat merabanya saat mandi karena bagi sebagian wanita,

    mereka merasa lebih mudah memijat saat kulit payudara dalam

    keadaan basah dan licin.

    c)Lakukan dengan gerakan yang sama seperti dijelaskan dalam langkah4.

    3. Pendidikan Kesehatan

    a. Pengertian Pendidikan KesehatanPenyuluhan / Pendidikan Kesehatan adalah proses membuat orang

    mampu meningkatkan dan memperbaiki kesehatan mereka (WHO)

    Green berpendapat bahwa : health education is a proces elated to health

    decisions and practice. Knowledge, values, perceptions, and motivation are

    of course, cause behaviour, but lingages between them is amatter of

    probability(L. Green, 1998)

    Pendidikan Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan

    kesehatannya. Selain itu, untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna,

    baik fisik, mental, dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal dan

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    20/50

    28

    mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah atau

    mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya, dan sebagainya).

    Menurut Notoatmodjo (2003, p.56), pendidikan kesehatan pada

    hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan

    kesehatan kepada masyarakat, kelompok, atau individu. Dengan adanya

    pesan tersebut maka diharapkan masyarakat, kelompok, atau individu dapat

    memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Pengetahuan

    tersebut akhirnya diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilaku. Dengan

    kata lain, adanya pendidikan tersebut diharapkan dapat membawa akibat

    terhadap perubahan perilaku sasaran.

    b. Faktor-faktor yang mempengaruhi PerilakuMenurut teori Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2003, pp.17-18)

    Adapun faktor-faktor yang merupakan penyebab terbentuknya (faktor

    yang mempengaruhi) perilaku dibedakan dalam tiga jenis: faktor

    predisposisi (predisposing), faktor pemungkin (enabling), faktor penguat

    (reinforsing). Masing-masing faktor mempunyai pengaruh yang berbeda

    atas perilaku.

    1)Faktor predisposisi merupakan faktor antaseden terhadap perilaku yang

    menjadi dasar atau motivasi bagi perilaku. Termasuk kedalam faktor ini

    adalah pengetahuan, sikap, kenyakinan dan nilai serta persepsi,

    berkenaan dengan motivasi seseorang atau kelompok untuk bertindak.

    Faktor predisposing sebagai preferensi pribadi yang dibawa seseorang

    atau kelompok kedalam suatu pengalaman belajar. Preferensi ini

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    21/50

    29

    mungkin mendukung atau menghambat perilaku sehat dalam setiap

    kasus, faktor ini mempunyai pengaruh. Berbagai faktor demografi seperti

    status sosial ekonomi, umur, jenis kelamin dan ukuran keluarga penting

    sebagai faktor predisposisi.

    2)Faktor pemungkin adalah faktor anteseden terhadap perilaku yangmemungkinkan suatu motivasi atau aspirasi terlaksana. Termasuk

    didalam faktor pemungkin adalah ketrampilan dan sumber daya pribadi

    dan komuniti. Seperti tersedianya pelayanan kesehatan, keterjangkauan,

    kebijakan, dan peraturan perundangan.

    3)Faktor penguat marupakan faktor penyerta (yang datang sesudah)perilaku yang memberikan ganjaran, insentif, atau hukuman atas perilaku

    dan berperan bagi penetap atau lenyapnya perilaku itu termasuk kedalam

    faktor ini adalah manfaat sosial dan jasmani dan ganjaran nyata ataupun

    tidak nyata yang pernah diterima pihak lain.

    Faktor penguat adalah yang menentukan apakah tindakan kesehatan

    memperoleh dukungan atau tidak. Sumber penguat tentu saja tergantung

    pada tujuan dan jenis program. Didalam pendidikan pasien,penguat

    mungkin berasal dari pemberi pelayanan, bidan, perawat, dokter, pasien

    lain dan keluarga. Apakah penguat ini positif atau negatif tergantung

    pada sikap atau perilaku orang lain yang berkaitan, yang sebagian

    diantaranya lebih kuat dari yang lain dalam mempengaruhi perilaku.

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    22/50

    30

    c. Proses Pendidikan KesehatanMenurut Notoatmodjo (2003, p.56), di dalam kegiatan belajar

    terdapat tiga proses pendidikan kesehatan, yakni:

    1)Masukan (input)Persoalan masuk menyangkut subyek atau sasaran belajar itu

    sendiri dengan berbagai latar belakangnya.

    2)ProsesPersediaan proses adalah mekanisme atau proses terjadinya

    perubahan kemampuan pada diri subyek belajar. Di dalam proses ini

    terjadi pengaruh timbale balik antara berbagai faktor, antara lain subyek

    belajar, pengajar atau fasilitator belajar, metode yang digunakan, alat

    bantu belajar dan materi atau bahan yang dipelajari.

    3)Keluaran (output)Keluaran merupakan hasil belajar itu sendiri, yang terdiri dari

    kemampuan baru atau perubahan baru pada diri subyek belajar.

    d. Kegiatan Pendidikan KesehatanMenurut Notoatmodjo (2003, pp. 17-18), sesuai dari 3 faktor

    terbentuknya perilaku, maka kegiatan pendidikan kesehatan ditunjukkan

    pada 3 faktor sebagai berikut :

    1) Pendidikan Kesehatan dalam Faktor-Faktor Predisposisi

    Pendidikan kesehatan ditujukan untuk menggugah kesadaran,

    memberikan atau meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang

    pemeliharaan dan peningkatan kesehatan baik bagi dirinya sendiri,

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    23/50

    31

    keluarganya maupun masyarakat. Di samping itu, dalam konteks ini

    promosi kesehatan juga memberikan pengertian tentang tradisi,

    kepercayaan masyarakat, dan sebagainya, baik yang merugikan maupun

    yang menguntungkan kesehatan. Bentuk pendidikan ini antara lain

    penyuluhan kesehatan, pameran kesehatan, iklan-iklan layanan

    kesehatan, spanduk, billboard, dan sebagainya.

    2)Pendidikan Kesehatan dalam Faktor EnablingKarena faktor pemungkin (enabling) ini berupa fasilitas atau

    sarana dan prasarana kesehatan, maka bentuk pendidikan kesehatan

    adalah memberdayakan masyarakat agar mereka mampu mengadakan

    sarana prasarana kesehatan bagi mereka.

    3) Pendidikan Kesehatan dalam Faktor Reinfocing

    Karena faktor ini menyangkut sikap dan perilaku tokoh

    masyarakat (toma) dan tokoh agama (toga), serta petugas, termasuk

    petugas kesehatan, maka promosi kesehatan yang paling tepat adalah

    dalam bentuk pelatihan bagi toga, toma, dan petugas kesehatan sendiri.

    Tujuan utama dari pelatihan adalah supaya sikap dan perilaku petugas

    dapat menjadi teladan.

    e. Sasaran Pendidikan KesehatanMenurut Notoatmodjo (2003, pp. 26-27), sasaran pendidikan

    kesehatan dibagi 3 (tiga) kelompok, yaitu :

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    24/50

    32

    1)Sasaran Primer (Primary Target)Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran langsung segala

    upaya pendidikan atau promosi kesehatan. Sesuai dengan permasalahan

    kesehatan, maka sasaran ini dapat dikelompokkan menjadi, kepala

    keluarga untuk masalah kesehatan umum, ibu hamil dan menyusui untuk

    masalah KIA (kesehatan ibu dan anak), anak sekolah untuk kesehatan

    remaja, dan sebagainya. Upaya promosi yang dilakukan terhadap sasaran

    primer ini sejalan dengan strategi pemberdayaan masyarakat

    (emprowerment).

    2)Sasaran Sekunder (Secondary Target)Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan sebagainya.

    Disebut sasaran sekunder, karena dengan memberikan pendidikan

    kesehatan kepada kelompok ini diharapkan untuk selanjutnya kelompok

    ini akan memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat di

    sekitarnya. Di samping itu dengan perilaku sehat para tokoh masyarakat

    sebagai hasil pendidikan kesehatan yang diterima, maka para tokoh

    masyarakat ini akan memberikan contoh atau acuan perilaku sehat bagi

    masyarakat sekitarnya. Upaya promosi kesehatan yang ditujukan kepada

    sasaran sekunder ini adalah sejalan dengan strategi dukungan sosial

    (social support).

    3)Sasaran Tersier (Tertiary Target)Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik di tingkat

    pusat, maupun daerah adalah sasaran tersier pendidikan kesehatan.

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    25/50

    33

    Dengan kebijakan-kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh

    kelompok ini akan mempunyai dampak terhadap perilaku para tokoh

    masyaraka (sasaran sekunder), dan juga kepada masyarakat umum

    (sasaran primer). Upaya promosi kesehatan yang ditujukan kepada

    sasaran tersier ini sejalan dengan strategi advokasi (advocacy).

    f. Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan

    Menurut Notoatmodjo (2003, pp. 27-32), ruang lingkup pendidikan

    kesehatan dapat dilihat dari berbagai dimensi, antara lain dimensi sasaran

    pendidikan, dimensi tempat pelaksanaan atau aplikasinya dan dimensi

    tingkatnya pelayanan kesehatan dilihat dari :

    1)Dimensi sasaranPendidikan kesehatan dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu :

    a)Pendidikan kesehatan individual dengan sasaran individub)Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasaran kelompokc)Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat luas

    2) Dimensi tempat pelaksanaanya

    Pendidikan kesehatan dapat berlangsung di berbagai tempat,

    dengan sendirinya sasarannya berbeda pula, misalnya :

    a) Pendidikan kesehatan di sekolah, dilakukan di sekolah dengan sasaranmurid

    b) Pendidikan kesehatan di rumah sakit, dilakukan di rumah-rumah

    sakit dengan sasaran pasien atau keluarga pasien, di puskesmas dan

    lain sebagainya

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    26/50

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    27/50

    35

    mengetahui dengan tepat serta membantunya maka perlu menggunakan

    metode (cara) ini.

    Bentuk pendekatan ini adalah, antara lain:

    a) Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counceling)

    Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih

    intensif. Setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikorek dan

    dibantu penyelesaiannya. Akhirnya klien akan dengan sukarela,

    berdasarkan kesadaran, dan penuh pengertian akan menerima perilaku

    tersebut (mengubah perilaku).

    b) Interview (wawancara)

    Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan

    penyuluhan. Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk

    menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima

    perubahan, ia tertarik atau belum menerima perubahan, untuk

    mempengaruhi apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi

    itu mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat. Apakah

    belum maka perlu penyuluhan yang lebih mendalam lagi.

    2) Metode Pendidikan Kelompok

    Dalam memilih metode pendidikan kelompok, harus mengingat

    besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal dari sasaran.

    Untuk kelompok yang besar, metodenya akan lain dengan kelompok

    kecil. Efektivitas suatu metode akan tergantung pula pada besarnya

    sasaran pendidikan.

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    28/50

    36

    a) Kelompok BesarYang dimaksud kelompok besar di sini adalah apabila peserta

    penyuluhan itu lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk kelompok

    besar ini, antara lain ceramah dan seminar.

    (1) Ceramah

    Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan

    menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada

    sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.

    Beberapa kelemahan metode ceramah adalah :

    a.Membuat siswa pasif

    b.Mengandung unsur paksaan kepada siswa

    c. Mengandung daya kritis siswa

    d. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadirugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih

    besar menerimanya.

    e. Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik.

    f. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).

    g. Bila terlalu lama membosankan.

    Beberapa kelebihan metode ceramah adalah :

    a. Guru mudah menguasai kelas.

    b. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar

    c. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.

    d. Mudah dilaksanakan

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    29/50

    37

    Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi

    maupun rendah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

    menggunakan metode ceramah :

    Persiapan:

    a. Ceramah yang berhasil apabila penceramah itu sendirimenguasai materi apa yang akan diceramahkan. Untuk itu

    penceramah harus mempersiapkan diri.

    b. Mempelajari materi dengan sistematika yang baik. Lebih baiklagi kalau disusun dalam diagram atau skema.

    c. Mempersiapkan alat-alat bantu pengajaran, misalnya makalahsingkat, slide, transparan, sound system, dan sebagainya.

    Pelaksanaan:

    Kunci dari keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah

    apabila penceramah dapat menguasai sasaran ceramah. Untuk

    dapat menguasai sasaran (dalam arti psikologis), penceramah

    dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:

    a.Sikap dan penampilan yang menyakinkan, tidak boleh bersikap

    ragu-ragu dan gelisah.

    b. Suara hendaknya cukup keras dan jelas.c. Pandangan harus setuju ke seluruh peserta ceramah.d. Berdiri di depan (di pertengahan), seyogianya tidak duduk.

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    30/50

    38

    e. Menggunakan alat-alat bantu lihat (AVA) semaksimalmungkin.

    (2) Seminar

    Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompom besar

    dengan pendidikan menengah ke atas. Seminar adalah suatu

    penyajian (prsentasi) dari seorang ahli atau beberapa orang ahli

    tentang suatu topik yang dianggap hangat di masyarakat.

    b) Kelompok KecilApabila peserta kegiatan itu berkurang dari 15 orang

    biasanya kita sebut kelompok kecil. Metode-metode yang cocok untuk

    kelompok kecil ini antara lain:

    (1) Diskusi KelompokDalam diskusi kelompok agar semua anggota kelompok

    dapat bebas berpartisipasi dalam diskusi, maka formasi duduk

    para peserta diatur sedemikian rupa sehingga mereka dapat

    berhadap-hadapan atau saling memandang satu sama lain,

    misalnya dalam bentuk lingkaran atau segi empat. Untuk memulai

    diskusi, pemimpin diskusi harus memberikan pancingan-

    pancingan yang dapat berupa pertanyaan-pertanyaan atau kasus

    sehubungan dengan topik yang dibahas. Agar terjadi diskusi yang

    hidup maka pemimpin kelompok harus mengarahkan dan

    mengatur sedemikian rupa sehingga semua orang dapat

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    31/50

    39

    kesempatan berbicara, sehingga tidak menimbulkan dominasi dari

    salah seorang peserta.

    (2) Curah Pendapat (Brain Strorming)

    Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi

    kelompok. Prinsipnya sama dengan metode diskusi kelompok.

    Bedanya, pada permulaan pemimpin kelompok memancing

    dengan satu masalah dan kemudian tiap peserta memberikan

    jawaban atau tanggapan (curah pendapat). Tanggapan atau

    jawaban-jawaban tersebut ditampung dan di tulis dalam flipchart

    atau paparan tulis. Sebelum semua peserta mencurahkan

    pendapatnya. Tidak boleh dikomentari oleh siapapun. Baru

    setelah semua anggota mengeluarkan pendapatnya, tiap anggota

    dapat mengomentari, dan akhirnya terjadi diskusi.

    (3) Bola Salju (Snow Balling)

    Kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan (1 pasang 2

    orang) dan kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah.

    Setelah lebih kurang 5 menit maka tiap 2 pasang bergabung

    menjadi satu. Mereka tetap mendiskusikan masalah tersebut, dan

    mencari kesimpulannya. Kemudian tiap 2 pasang yang sudah

    beranggotakan 4 orang ini bergabung lagi dengan pasangan

    lainnya dan demikian seterusnya sehingga akhirnya akan terjadi

    diskusi seluruh anggota kelompok

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    32/50

    40

    (4) Kelompok-kelompok Kecil (Buzz Group)

    Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok-kelompok

    kecil (buzz group) yang kemudian diberi suatu permasalahan

    yang sama atau tidak sama dengan kelompok lain. Masing-

    masing kelompok mendiskusikan masalah tersebut. Selanjutnya

    hasil dari tiap kelompok didiskusikan kembali dan dicari

    kesimpulannya.

    (5) Role Play (Memainkan Peranan)

    Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk

    sebagai pemegang peran tertentu untuk memainkan peranan,

    misalnya sebagai dokter Puskesmas, sebagai perawat atau bidan,

    dan sebagainya, sedangkan anggota yang lain sebagai pasien atau

    anggota masyarakat. Mereka memperagakan, misalnya bagaimana

    interaksi atau berkomunikasi sehari-hari dalam melaksanakan

    tugas.

    (6) Permainan Simulasi (Simulation Game)

    Metode ini merupakan gabungan antara role play dengan

    diskusi kelompok. Pesan-pesan kesehatan disajikan dalam

    beberapa bentuk permainan seperti permainan monopoli.

    Cara memainkannya persis seperti bermain monopoli,

    dengan menggunakan dadu, gaco (petunjuk arah), selain beberan

    atau papan main. Beberapa orang menjadi pemain, dan sebagian

    lagi berperan sebagai narasumber.

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    33/50

    41

    3) Metode Pendidikan Kesehatan Massa

    Metode pendidikan atau promosi kesehatan secara massa dipakai

    untuk mengomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada

    masyarakat yang sifatnya massa atau publik.

    Beberapa contoh metode pendidikan kesehatan secara massa ini

    antara lain:

    a)Ceramah umum (public speaking)Pada acara-acara tertentu, misalnya pada Hari Kesehatan

    Nasional, Menteri Kesehatan atau pejabat kesehatan lainnya berpidato

    di hadapan massa rakyat untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan.

    Safari KB juga merupakan salah satu bentuk pendekatan massa.

    b)Pidato-pidato/diskusi tentang kesehatan melalui media elektronik,baik TV maupun radio, pada hakikatnya merupakan bentuk promosi

    kesehatan massa.

    c)Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas kesehatanlainnya tentang suatu penyakit atau masalah kesehatan adalah juga

    merupakan pendekatan pendidikan kesehatan massa.

    d)Tulisan-tulisan di majalah atau koran, baik dalam bentuk artikel

    maupun tanya jawab atau konsultasi tentang kesehatan dan penyakit

    adalah merupakan bentuk pendekatan promosi kesehatan massa.

    e)Bill Board, yang dipasang di pinggir jalan, spanduk, poster, dansebagainya juga merupakan bentuk promosi kesehatan massa. Contoh:

    billboard Ayo ke Posyandu.

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    34/50

    42

    h. Alat Bantu Pendidikan Kesehatan

    1) Pengertian

    Menurut Notoatmodjo (2003, p 62), alat bantu pendidikan

    kesehatan adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam

    menyampaikan bahan pendidikan/ pengajaran.

    2) Faedah Alat Bantu Pendidikan

    Menurut Notoadmodjo (2003, p.64), secara terperinci, faedah alat

    peraga antara lain adalah sebagai berikut:

    a)Menimbulkan minat sasaran pendidikan.b)Mencapai sasaran yang lebih banyak.c)Membantu dan mengatasi banyak hambatan dalam pemahaman .d)Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang

    diterima pada orang lain. Mempermudah penyampaian bahan

    pendidikan/informasi oleh para pendidik/ pelaku pendidikan.

    Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan.

    Mendorong keinginan orang untuk mengetahui, kemudian lebih

    mendalami, dan akhirnya mendapat pengertian yang lebih baik.

    e)Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh.

    3)Macam-macam Alat Bantu Pendidikan KesehatanMenurut Notoadmodjo (2003, pp.65-66), pada garis besarnya

    hanya ada tiga macam alat bantu pendidikan (alat peraga).

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    35/50

    43

    a)Alat bantu lihat (visual aids) yang berguna dalam membantumenstimulasi indera mata (penglihatan) pada waktu terjadinya proses

    pendidikan . Alat ini ada 2 bentuk.

    (1) Alat yang diproyeksikan, misalnya slide, film, film strip dansebagainya.

    (2) Alat-alat yang tidak diproyeksikan:(a) Dua dimensi, gambar peta, bagan, dan sebagainya.(b) Tiga dimensi, misalnya bola dunia, boneka, dan sebagainya.

    b)Alat-alat bantu dengar (audio aids), yaitu alat yang dapat membantuuntuk menstimulasikan indera pendengar pada waktu proses

    penyampaian bahan pendidikan/pengajaran. Misalnya: piring hitam,

    radio, pita suara, dan sebagainya.

    i. Media Pendidikan Kesehatan1)Pengertian

    Notoatmodjo (2005, p. 290), media Pendidikan Kesehatan adalah semua

    sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin

    disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronika

    (TV, Radio, Komputer, dan sebagainya) dan media luar ruang, sehingga

    sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan

    dapat berubah perilakunya ke arah positif terhadap kesehatan.

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    36/50

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    37/50

    45

    (1) Media cetak

    Media cetak sebagai alat bantu menyampaikan pesan-

    pesan kesehatan sangat bervariasi, antara lain sebagai berikut:

    1. Booklet, ialah suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dalam bentuk buku, baik berupa tulisan

    maupun gambar.

    2. Leaflet, ialah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui lembaran yang dilipat, Isi

    informasi dapat dalam bentuk kalimat maupun gambar, atau

    kombinasi.

    3. Flyer (selebaran), bentuknya seperti leaflet, tetapi tidakberlipat.

    4. Flif chart (lembar balik), media penyampaian pesan atauinformasi-informasi kesehatan dalam bentuk lembar balik.

    Biasanya dalam bentuk buku di mana tiap lembar (halaman)

    berisi gambar peragaan dan lembaran baliknya berisi

    kalimat sebagai pesan atau informasi yang berkaitan dengan

    gambar tersebut.

    5. Rublik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalahyang membahas suatu masalah kesehatan, atau hal-hal yang

    berkaitan dengan kesehatan.

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    38/50

    46

    6. Poster ialah bentuk media cetak yang berisi pesan-pesan/informasi kesehatan, yang biasanya ditempel di tembok-

    tembok, di tempat-tempat umum, atau kendaraan umum.

    7. Foto yang mengungkapkan informasi-informasi kesehatan.(2) Media Elektronik

    Media elektronik sebagai sasaran untuk menyampaikan

    pesan-pesan atau informasi-informasi kesehatan berbeda-beda

    jenisnya, antara lain:

    (a) Televisi

    Penyampaian pesan atau informasi-informasi kesehatan

    melalui media televisi dapat dalam bentuk sandiwara, sinetron,

    forum diskusi atau tanya jawab sekitar masalah kesehatan,

    pidato (ceramah), TV Spot, kuis atau cerdas cermat, dan

    sebagainya.

    (b)RadioPenyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui

    radio juga dapat bermacam-macam bentuknya, antara lain

    obrolan (tanya jawab), sandiwara radio, ceramah, radio spot,

    dan sebagainya.

    (c)VideoPenyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan dapat

    melalui video.

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    39/50

    47

    (d)SlideSlide juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau

    informasi-informasi kesehatan.

    (e)Film StripFilm strip juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-

    pesan kesehatan.

    (3) Media luar ruang yaitu media yang menyampaikan pesannya di

    luar ruang secara umum melalui media cetak dan elektronika

    secara statis, misalnya:

    (a) Papan reklame yaitu poster dalam ukuran besar yang dapat

    dilihat secara umum di perjalanan.

    (b) Spanduk yaitu suatu pesan dalam bentuk tulisan dan disertai

    gambar yang dibuat di atas secarik kain dengan ukuran

    tergantung kebutuhan dan dipasang disuatu tempat strategi agar

    dapat dilihat oleh semua orang.

    (c) Pameran

    (d) Banner

    4. Demonstrasi

    a. Pengertian Demonstrasi

    Demonstrasi adalah suatu cara untuk menujukkan pengertian, ide,

    dan prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk

    memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan, adegan

    dengan menggunakan alat peraga (Sudjana, 2002, p.83).

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    40/50

    48

    Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara

    memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu

    kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media

    pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang

    disajikan.

    b. Keuntungan DemonstrasiKegiatan ini dapat memberikan suatu keterampilan tertentu kepada

    kelompok sasaran, dapat memudahkan berbagai jenis penjelasan karena

    penggunaan bahasa yang lebih terbatas, membantu sasaran untuk

    memahami dengan jelas jalannya suatu proses prosedur yang dilakukan

    (Sudjana, 2002, p.84).

    c. Kerugian DemonstrasiTidak dapat dilihat oleh sasaran apabila alat yang digunakan terlalu

    kecil atau penempatannya kurang pada tempatnya, uraian atau penjelasan

    yang disampaikan kurang jelas, waktu yang disediakan terbatas sehingga

    sasaran tidak dapat diikutsertakn (Sudjana, 2002, p.84).

    d. Aspek yang penting dalam menggunakan Metode Demonstrasi adalah:

    1)Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar apabila alat yang diDemonstrasikan tidak bisa di amati dengan seksama oleh siswa.

    Misalnya alatnya terlalu kecil atau penjelasannya tidak jelas.

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    41/50

    49

    2)Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak di ikuti oleh aktivitas dimana siswa sendiri dapat ikut memperhatikan dan menjadi aktivitas

    mereka sebagai pengalaman yang berharga.

    3)Tidak semua hal dapat di Demonstrasikan di kelas karna sebab alat-alatyang terlalu besar atau yang berada di tempat lain yang tempatnya jauh

    dari kelas.

    4)Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis

    e. Adapun langkah-langkah dalam penerapan metode demonstrasi adalah:

    1) Perencanaan

    Dalam perencanaan hal-hal yang dilakukan ialah

    a)Merumuskan tujuan yang baik dari sudut kecakapan atau kegiatanyang di harapkan dapat tercapai setelah metode demonstrasi berakhir

    b)Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akandi laksanakan

    c)Memperhitungkan waktu yang di butuhkan

    2) Pelaksanaannya:

    Hal-hal yang mesti di lakukan adalah:

    a)Memeriksa hal-hal tersebut di atas untuk kesekian kalinyab)Melakukan demonstrasi dengan menarik perhatian siswa

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    42/50

    50

    c)Mengingat pokok-pokok materi yang akan di demonstrasikan agarmencapai sasaran

    d)Memperhatikan kedaan siswa, apakah semuanya mengikutidemonstrasi dengan baik

    e)Memberikan kesempatan pada siswa untuk aktiff) Menghindari ketegangan

    5. Pengetahuan

    a. Pengertian

    Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah

    orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

    Penginderaan terhadap obyek terjadi melalui panca indra manusia yakni

    penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba dengan sendiri. Pada

    waktu pengindraan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat

    dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi terhadap obyek. Sebagian

    besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

    (Notoadmodjo, 2003 p.121)

    b. Tingkat Pengetahuan di Dalam Domain KognitifMenurut (Notoatmodjo, 2003 pp.122-123), pengetahuan yang cukup

    didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu:

    1) Tahu (Know)

    Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah

    dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini

    adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifikdan

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    43/50

    51

    seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh

    sebab itu tahu ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling

    rencah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang

    dipelajari yaitu menyebutkan, menguraikan, mengidentifikasi,

    menyatakan dan sebagainya.

    2) Memahami (Comprehention)

    Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

    secara benar tentang obyek yang diketahui dan dimana dapat

    menginterprestasikan secara benar. Orang yang telah paham terhadap

    objek atau materi terus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,

    menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap suatu objek yang

    dipelajari.

    3) Aplikasi (Application)

    Aplikasi diartikan sebagai kemampuaan untuk menggunakan

    materi yang telah dipelajari pada situasi ataupun kondisi riil

    (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan

    hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks

    atau situasi yang lain.

    4) Analisis (Analysis)

    Analisi adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau

    suatu objek dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam struktur

    organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    44/50

    52

    5) Sintesis (Syntesis)

    Sintesis yang dimaksud menunjukkan pada suatu kemampuan

    untuk melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu

    keseluruhan yang baru, Dengan kata lain sintesis adalah suatu

    kemampuan untuk menusun formulasi baru dari formulasi yang ada.

    6) Evaluasi (Evaluation)

    Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

    justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-

    penilaian itu berdasarkan suatu kriteria-kriteria yang ada.

    c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuanMenurut Wawan (2010,pp.16-18), faktor-faktor yang mempengaruhi

    pengetahuan yaitu:

    1)Faktor internala) Pendidikan

    Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang

    terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu

    yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan

    untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan

    untuk mendapat informasi misalnya hal-hal yang menunjang

    kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.

    Menurut YB Mantra yang dikutip Notoadmojo ( 2003),

    pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    45/50

    53

    seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap

    berperan serta dalam pembangunan (Nursalam, 2003) pada umumnya

    makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi.

    b) Pekerjaan

    Menurut Thomas yang dikutio pleh Nursalam (2003),

    pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk

    menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan

    bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara

    mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan.

    Sedangkan bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita

    waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap

    kehidupan keluarga.

    j) UmurMenurut Elisabeth BH yang dikutip Nursalam (2003), usia

    adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai

    berulang tahun. Sedangkan menurut Huclok (1998) semakin cukup

    umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang

    dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat

    seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi

    kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari pengalaman dan

    kematangan jiwa.

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    46/50

    54

    2)Faktor Eksternala)Faktor Lingkungan

    Menurut Ann. Mariner yang dikutip dari Nursalam (3

    lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia

    dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan

    perilaku orang atau kelompok.

    b)Sosial BudayaSistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

    mempengaruhi dari sikap dan menerima informasi.

    6. Praktik atau Tindakan (practice)

    Suatu sikap optimis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior).

    Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor

    pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain fasilitas

    (Notoatmodjo, 2003, p.121).

    Menurut Notoatmodjo (2003, pp127-128) Praktik mempunyai

    beberapa tingkatan:

    1) Persepsi (perception)Mengenai dan memilih berbagai objek sehubungan dengan

    tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktik tingkat pertama.

    Misalnya, seorang ibu dapat memilih makanan yang bergizi tinggi bagi

    anak balitanya.

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    47/50

    55

    2) Responsi Terpimpin (guide response)Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan

    sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktik tingkat dua.

    Misalnya, seseorang ibu dapat memasak dengan benar, mulai dari cara

    mencuci dan memotong-motongnya, lamanya memasak, menutup

    pancinya dan sebagainya.

    3) Mekanisme (mecanisme)Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar

    secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia

    sudah mencapai praktik tiga. Misalnya, seseorang ibu yang sudah

    mengimunisasikan bayinya pada umur-umur tertentu, tanpa menunggu

    perintah atau ajakan orang lain.

    4) Adaptasi (adaption)Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah

    berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasinya

    tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut. Misalnya, ibu dapat

    memilih dan memasak makanan yang bergizi tinggi berdasarkan bahan-

    bahan yang murah dan sederhana.

    Secara teori memang perubahan perilaku atau mengadopsi perilaku

    baru itu mengikuti tahap-tahap yang telah disebutkan di atas, yakni mulai

    proses perubahan: pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), praktik

    (practice) atau KAP. Beberapa penelitian telah membuktikan hal itu,

    namun penelitian lainnya juga membuktikan bahwa proses tersebut tidak

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    48/50

    56

    selalu seperti teori di atas (KPA), bahkan di dalam praktik sehari-hari

    terjadi sebaliknya. Artinya, seseorang telah berperilaku positif, meskipun

    pengetahuan dan sikapnya masih negatif.

    Untuk memperoleh data praktik atau perilaku yang paling akurat

    adalah melalui pengamatan (observasi). Namun dapat juga dilakukan

    melalui wawancara dengan pendekatan recall atau mengingat kembali

    perilaku yang telah dilakukan oleh responden beberapa waktu yang lalu

    (Notoatmodjo, 2003, p.131).

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    49/50

    57

    B. Kerangka Teori

    Gambar 2.1 : Kerangka Teori

    Sumber: Notoatmodjo (2003) kutipan Lawrence Green (1980)

    Predisposing Factors :

    -Pengetahuan tentangkanker payudara dan

    praktik SADARI

    Enabling Factors :

    - Pelayanankesehatan

    - Komunikasi- Penyuluhan- Demonstrasi

    Praktik

    SADARI

    Reinforcing Factors:

    -Pemberi PelayananContoh: bidan,

    dokter, perawat, dll.

    -PemberdayaanMasyarakat

    -Pemberdayaan Sosial-Training

    - Pendidikan

    Kesehatan

  • 7/22/2019 Jtptunimus Gdl Apriliahid 5911 2 Babii 2

    50/50

    58

    C. Kerangka Konsep

    Variabel yang akan diteliti yaitu:

    Gambar 2.2 : Kerangka Konsep

    D. Hipotesis

    1. Ha: Ada perbedaan pengetahuan tentang kanker payudara sebelum dansesudah ceramah.

    2. Ha: Ada perbedaan praktik SADARI sebelum dan sesudah demonstrasi.

    CeramahPengetahuan

    tentang kanker

    payudara

    Praktik SADARIDemonstrasi