juklak dak slbm tahun 2014

176
i PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 DANA ALOKASI KHUSUS SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT TAHUN 2014 PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM PETUNJUK PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT TAHUN 2014

Upload: gamal-halim

Post on 23-Feb-2018

279 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 1/176

iPETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

DANA ALOKASI KHUSUS

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

TAHUN 2014

PETUNJUK PELAKSANAAN

DAK SLBM

PETUNJUK PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

TAHUN 2014

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 2/176

ii PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 3/176

iiiPETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR 

Akses penduduk kepada prasarana dan sarana air limbah permukiman dan persampahan padadasarnya erat kaitannya dengan aspek kesehatan, lingkungan hidup, pendidikan, sosial budaya

serta kemiskinan. Hasil berbagai pengamatan dan penelitian membuktikan bahwa semakin besar

akses penduduk kepada fasilitas sanitasi (air limbah permukiman, persampahan dan drainase)

serta pemahaman tentang hygiene, semakin kecil kemungkinan terjadinya kasus penyebaran

penyakit yang ditularkan melalui media air (waterborne diseases). Mengingat keterbatasan

kemampuan yang dimiliki pemerintah, baik pusat maupun daerah, diperlukan upaya-upaya

terobosan yang bersifat merubah paradigma dalam pengembangan sanitasi lingkungan.

Beberapa upaya pengembangan sanitasi lingkungan berskala komunitas, dapat dilakukan melalui

pendekatan berbasis masyarakat, hal ini ditujukan untuk menjamin keberlanjutan pengelolaan,

melalui penekanan perubahan perilaku dan pola hidup masayarakat untuk dapat lebih bersih

dan sehat melalui keterlibatan masyarakat secara utuh sejak tahap perencanaan, pelaksanaan

pembangunan sampai dengan pengelolaan sarana untuk menciptakan lingkungan permukiman

yang sehat bagi masyarakat disekitarnya.

Dana Alokasi Khusus Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (DAK SLBM) merupakan salah satu

sub bidang dari DAK Bidang Infrastruktur, yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada

daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan

urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional khususnya untuk membiayai kebutuhan

masyarakat akan prasarana dan sarana Bidang Infrastruktur yang belum mencapai standar

tertentu atau untuk mendorong percepatan pembangunan daerah.

DAK SLBM merupakan salah satu program pemerintah yang juga ditujukan untuk meningkatkan

akses sanitasi terkait pencapaian salah satu target MDG’s pada tahun 2015, yaitu menurunkan

sebesar 50% dari jumlah penduduk yang belum memiliki akses pada air minum dan sanitasi

dasar. Guna mencapai target tersebut, Pemerintah pusat bersama sama dengan Pemerintah

Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota melaksanakan DAK SLBM.

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 4/176

iv PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

Dalam pelaksanaannya, kegiatan DAK SLBM harus mengacu pada dokumen Petunjuk Umum,

Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis SLBM yang di keluarkan oleh Direktorat Jenderal

Cipta Karya (DJCK) dengan masukan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah

Kabupaten/Kota. Buku Petunjuk Pelaksanaan DAK SLBM ini terdiri dari 3 bagian yaitu Petunjuk

Umum, Petunjuk Pelaksanaan, Petunjuk Teknis serta Lampiran mengenai Panduan Pengadaan

Barang dan jasa, sebagai acuan bagi para pelaksana di Tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/

Kota dan masyarakat dalam menyelenggarakan Program DAK SLBM, dan merupakan revisi Buku

Petunjuk Pelaksanaan Program SLBM cetakan tahun 2011.

Selain merupakan media pembinaan pelaksanaan DAK Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat

(SLBM) oleh Kementerian PU, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota hingga tingkat

masyarakat, kami harapkan Petunjuk Pelaksanaan DAK SLBM ini dapat menjadi pedoman bagi

Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan pelaksana lapangan dalam berbagai

tahapan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi, penilaian

kinerja, hingga tahap pemanfaatan.

Kami tetap membuka kesempatan kepada pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan

DAK SLBM, untuk memberikan masukan serta saran dan kritisi atas Pedoman Revisi ini guna

mengoptimalkan hasil pembangunan sanitasi melalui kegiatan DAK SLBM ini.

Jakarta, Oktober 2013

Direktur Jenderal Cipta Karya

Ir. Imam S. Ernawi, MCM, M.ScNIP. 110025718

KATA PENGANTAR

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 5/176

vPETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISIPENDAHULUAN

BAGIAN 1 KETENTUAN UMUM

1.1 TUJUAN PROGRAM DAK SLBM ............................................................... 1-1

1.2 RUANG LINGKUP DAK SLBM .................................................................. 1-1

1.3 KELUARAN PROGRAM DAK SLBM ............................................................ 1-21.4 KRITERIA LOKASI .............................................................................. 1-2

1.5 KRITERIA KEGIATAN ........................................................................... 1-2

1.6 ORGANISASI PENYELENGGARA DAK SLBM .................................................. 1-3

1.7 PENDANAAN .................................................................................... 1-4

1.7.1 Sumber Pendanaan ................................................................. 1-4

1.7.2 Alokasi Pendanaan ................................................................. 1-6

1.8 MONITORING DAN EVALUASI ................................................................. 1-6

1.9 PELAPORAN .................................................................................... 1-6

1.10 OPERASI DAN PEMELIHARAAN ............................................................... 1-7

BAGIAN 2 KETENTUAN PELAKSANAAN

2.1 TAHAP PERSIAPAN ............................................................................. 2-2

2.1.1 Sosialisasi ............................................................................ 2-2

2.1.2 Penyiapan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) .................................. 2-2

2.1.3 Pemilihan Lokasi .................................................................... 2-6

2.1.4 Pemicuan Masyarakat .............................................................. 2-8

2.1.5 Penetapan Lokasi ................................................................... 2-8

2.1.6 Pembentukan dan Penetapan KSM ............................................... 2-9

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 6/176

vi PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

DAFTAR ISI

2.2 TAHAP PERENCANAAN ........................................................................ 2-12

2.2.1 Persiapan Pelaksanaan Penyusunan RKM ........................................ 2-14

2.2.2 Pihak-pihak yang Menyusun RKM ................................................. 2-15

2.2.3 Waktu dan Tempat Pertemuan Penyusunan RKM .............................. 2-15

2.2.4 Dokumen RKM ....................................................................... 2-15

2.3 SUMBER PENDANAAN DAN TAHAP PENCAIRAN DANA ..................................... 2-16

2.3.1 Sumber Pendanaan ................................................................. 2-16

2.3.2 Mekanisme Pencairan Dana ....................................................... 2-172.3.3 Verikasi RKM ....................................................................... 2-17

2.3.4 Perjanjian Kerja KSM dengan SKPD .............................................. 2-18

2.4 PELAKSANAAN KEGIATAN KONSTRUKSI ..................................................... 2-18

2.4.1 Pengadaan Material ................................................................ 2-18

2.4.2 Pengadaan Barang dan Jasa ...................................................... 2-19

2.4.3 Pelaksanaan Konstruksi ............................................................ 2-192.5 PELAKSANAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN ............................................. 2-20

2.5.1 Serah Terima Aset Infrastruktur .................................................. 2-20

2.5.2 Tujuan Operasi dan Pemeliharaan ............................................... 2-21

2.5.3 Organisasi Pengelola Operasional dan Pemeliharaan ......................... 2-22

2.6 MONITORING DAN EVALUASI ................................................................. 2-25

2.7 PELAPORAN .................................................................................... 2-27

BAGIAN 3 KETENTUAN TEKNIS

3.1 KETENTUAN TEKNIS PEMILIHAN TEKNOLOGI .............................................. 3-1

3.1.1 Sarana Air Limbah Berbasis Masyarakat. ........................................ 3-1

3.1.2 Sarana Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat .............................. 3-9

3.2 KETENTUAN TEKNIS OPERASI DAN PEMELIHARAAN ....................................... 3-223.2.1 Operasi dan Pemeliharaan Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat ...... 3-22

3.2.2 Operasi dan Pemeliharaan Sarana Pengelolaan Sampah Pola 3R ............ 3-31

3.3 KETENTUAN TEKNIS DALAM SELEKSI LOKASI .............................................. 3-34

3.3.1 Seleksi Kampung .................................................................... 3-34

3.3.2 Klasikasi Kesejahteraan (Wealth Classication) .............................. 3-35

3.3.3 Rapid Participatory Assessment (RPA) ........................................... 3-36

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 7/176

viiPETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

DAFTAR ISI

3.3.4 PRA (Participatory Rural Appraisal) .............................................. 3-36

3.3.5 Transect Walk (Kesiapan Teknis) ................................................. 3-38

3.3.6 Venn Diagram untuk mengakaji lembaga lokal yang ada. .................... 3-40

3.3.7 Problem Tree (Rencana Perbaikan Sanitasi) .................................... 3-42

3.4 IDENTIFIKASI KEMAMPUAN MASYARAKAT ................................................... 3-44

3.4.1 Identikasi Kemampuan Masyarakat............................................. 3-44

3.4.2 Pemetaan Sanitasi Kampung oleh Masyarakat ................................. 3-45

3.4.3 Ladder-1 (Kesediaan Berkontribusi) ............................................. 3-473.4.4 Partisipasi dan kontribusi ......................................................... 3-49

3.5 FORMAT PENDANAAN ......................................................................... 3-56

3.6 PENILAIAN KINERJA ........................................................................... 3-66

3.7 KETENTUAN TEKNIS PELAPORAN ............................................................ 3-68

3.7.1 Form Data Umum, Kabupaten/Kota ............................................. 3-68

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 8/176

viii PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Komponen kegiatan DAK SLBM dan sumber pendanaan .......................... 1-5

Tabel 3.1 Perhitungan Dimensi Bak Sedimentasi ABR (Sumber Hasil Analisa

Konsultan) ............................................................................... 3-5

Tabel 3.2 Perhitungan Perbandingan Jumlah KK yang Dilayani dengan Dimensi

ABR serta Parameter Analisa (Sumber Hasil Analisa Konsultan) ................ 3-6

Tabel 3.3 Perbandingan antara Jumlah Pengguna dengan Jumlah Bilik Kamar Mandi,

WC dan Keran........................................................................... 3-8

Tabel 3.4 Kelebihan dan Kekurangan Pengomposan .......................................... 3-19

Tabel 3.5 Kriteria Perencanaan TPS 3R ......................................................... 3-20

Tabel 3.6 IIustrasi Perkiraan Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan Sistem MCK

untuk 250 Jiwa ......................................................................... 3-22

Tabel 3.7 Ilustrasi Perkiraan Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan Sistem Komunal

untuk 300 Jiwa ......................................................................... 3-27

Tabel 3.8 Jenis Informasi dan Alat RPA yang digunakan ...................................... 3-35

Tabel 3.9 Contoh Timeline ........................................................................ 3-37

Tabel 3.10 Pengalaman Membangun Prasarana* secara Gotong-Royong .................... 3-37

Tabel 3.11 CS3.1 Kondisi Drainase ................................................................ 3-39

Tabel 3.12 CS3.2 Toilet/Jamban .................................................................. 3-39

Tabel 3.13 CS3.3 Ketersediaan Air ................................................................ 3-40

Tabel 3.14 CS3.4 Ketersediaan Lahan ............................................................ 3-40

Tabel 3.15 Contoh Venn Diagram ................................................................. 3-41

Tabel 3.16 CS4.1 Ketersediaan Lembaga-Lembaga Setempat* ............................... 3-41

Tabel 3.17 CS5.1 Rencana Perbaikan Sanitasi* .................................................. 3-43

Tabel 3.18 Contoh Ladder – 1* ..................................................................... 3-48

Tabel 3.19 CS2.1 Kesediaan Masyarakat Untuk Mengeluarkan Biaya ......................... 3-48

DAFTAR TABEL

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 9/176

ixPETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

DAFTAR GAMBAR 

Gambar 1.1 Bagan Sumber Pendanaan ....................................................... 1-4

Gambar 2.1 Contoh Bagan Organisasi Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) .......... 2-12

Gambar 2.2 Bagan struktur organisasi KSM Pasca Konstruksi ............................. 2-23

Gambar 2.3 Mekanisme Monitoring Dan Evaluasi ........................................... 2-26

Gambar 2.4 Mekanisme Pelaporan ............................................................ 2-28

Gambar 3.1 Tipikal Bangunan Anaerobic Bafed Reactor (ABR) ......................... 3-3

Gambar 3.2 Tipikal Bangunan Anaerobic Upow Filter (AUF) ............................ 3-4

Gambar 3.3 Contoh Pewadahan ............................................................... 3-9

Gambar 3.4 Contoh Alat Pengumpul Sampah ............................................... 3-11

Gambar 3.5 Diagram Tahapan Proses Pengomposan ....................................... 3-13

Gambar 3.6 Dimensi Tumpukan Lajur Terbuka .............................................. 3-15

Gambar 3.7 Pengomposan Sistem cetak ..................................................... 3-16

Gambar 3.8 Pengomposan Open Bin .......................................................... 3-17

Gambar 3.9 Contoh Pengolahan Sampah .................................................... 3-19

Gambar 3.10 Contoh Hanggar TPS 3R .......................................................... 3-20

Gambar 3.11 Sistem pengolahan sampah dengan sampah tercampur .................... 3-32

Gambar 3.12 Sistem pengolahan sampah 3R ................................................. 3-32Gambar 3.13 Contoh Venn Diagram ............................................................ 3-41

Gambar 3.14 Contoh Rencana Perbaikan Sanitasi ........................................... 3-42

DAFTAR GAMBAR

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 10/176

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 11/176

xiPETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

DAFTAR SINGKATAN

KPP : Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara

KPA : Kuasa Pengguna Anggaran

KSM : Kelompok Swadaya Masyarakat

KEPPRES : Keputusan Presiden

KEPMEN : Keputusan Menteri

KF : Kapasitas Fiskal

LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat

MDG’s : Milenium Development Goal’s

MPA : Method for Participatory Assesment/Metode Pengkajian

MCK : Mandi, Cuci dan Kakus

MONEV : Monitoring and Evaluasi

MOU : Memorandum of Understanding/Nota Kesepakatan Kerjasama

O & P : Operasi dan Pemeliharaan

PA : Pengguna Anggaran

Panitia Pengadaan : Tim Pelaksana pengadaan barang/jasa di KSM

PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum

PERPRES : Peraturan Presiden

PHAST : Participatory Hygiene and Sanitation Transformation

PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

PLP : Penyehatan Lingkungan Permukiman

Pola 3R : Reduce, Reuse dan Recycle

PPK : Pejabat Pembuat Komitmen

RPA : Rapid Participatory Assesment/Survei Cepat Penilaian Peserta

Masyarakat, Survei Kajian Cepat yang Partisipatif RKM : Rencana Kegiatan Masyarakat

RUTRK : Rencana Umum Tata Ruang Kota

SK : Surat Keputusan

SATKER PPLP : Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman

SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah

TPS : Tempat Pengolahan Sampah

UPT : Unit Pelaksana Teknis

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 12/176

xii PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 13/176

xiiiPETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

PENDAHULUAN

Akses penduduk kepada prasarana dan sarana air limbah permukiman dan persampahan

pada dasarnya erat kaitannya dengan aspek kesehatan, lingkungan hidup, pendidikan, sosial

budaya serta kemiskinan. Hasil berbagai pengamatan dan penelitian telah membuktikan bahwa

semakin besar akses penduduk kepada fasilitas prasarana dan sarana air limbah permukiman,

persampahan dan drainase serta pemahaman tentang hygiene, semakin kecil kemungkinan

terjadinya kasus penyebaran penyakit yang ditularkan melalui media air (waterborne diseases).

Mengingat keterbatasan kemampuan yang dimiliki pemerintah, baik pusat maupun daerah,

diperlukan upaya-upaya terobosan yang bersifat merubah paradigma dalam pengembangan

sanitasi lingkungan. Beberapa upaya bisa dilakukan terhadap pengembangan sanitasi lingkungan

berskala komunitas berbasis masyarakat melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat yang

bertujuan untuk menjamin keberlanjutan pengelolaan.

Hal ini sejalan dengan amanat UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dimana

Pemerintah lebih berperan sebagai regulator dan fasilitator terkait dengan tugas-tugasnya

dalam pengaturan, pembinaan dan pengawasan pengembangan sanitasi lingkungan. Dana Alokasi

Khusus Sanitasi (DAK SLBM) merupakan salah satu program pemerintah untuk meningkatkan

akses sanitasi, yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengantujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai

dengan prioritas nasional, khususnya, untuk membiayai kebutuhan prasarana dan sarana

Bidang Infrastruktur Masyarakat yang belum mencapai standar tertentu atau untuk mendorong

percepatan pembangunan Daerah.

Besaran alokasi DAK SLBM, dan DAK SLBM tambahan (untuk kabupaten/kota dengan kriteria

khusus) masing-masing daerah ditentukan dengan perhitungan indeks berdasarkan kriteriaumum, kriteria khusus dan kriteria teknis. Kriteria umum dirumuskan berdasarkan kemampuan

keuangan daerah, yang dicerminkan dari penerimaan umum Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD) setelah dikurangi belanja pegawai negeri sipil daerah. Kriteria khusus dirumuskan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur penyelenggaraan otonomi khusus

dan karakteristik daerah. Kriteria teknis disusun berdasarkan kegiatan khusus yang dirumuskan

oleh kementerian/lembaga, seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan PMK No

201-PMK07-2012 tentang pedoman umum dan alokasi DAK Tahun Anggaran 2013.

PENDAHULUAN

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 14/176

xiv PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

PENDAHULUAN

Petunjuk Pelaksanaan DAK SLBM dimaksudkan sebagai pedoman bagi Pemerintah Kabupaten/

Kota, dan pelaksana lapangan dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi,

penilaian kinerja dan pemanfaatan. Pedoman ini merupakan media pembinaan pelaksanaan

DAK Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) oleh Kementerian PU dan Pemerintah

Provinsi. Pelaksana kegiatan DAK SLBM adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Dana Alokasi

Khusus yang selanjutnya disebut SKPD DAK, yaitu organisasi/lembaga pada Pemerintah Daerah

yang bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota yang menyelenggarakan kegiatan yang dibiayai

dari Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur.

Tujuan disusunnya Petunjuk Pelaksanaan DAK SLBM ini, adalah:

1. Menjamin tertib pemanfaatan pelaksanaan dan pengelolaan Infrastruktur DAK SLBM yang

dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota;

2. Menjamin terlaksananya koordinasi antara kementerian terkait, dinas teknis di Provinsi,

dan dinas teknis di kabupaten/kota, dalam: pelaksanaan, pengelolaan, pemantauan, dan

pembinaan teknis kegiatan yang dibiayai dengan DAK SLBM;

3. Meningkatkan efektitas dan esiensi pemanfaatan DAK SLBM, serta mensinergikan kegiatanyang dibiayai dengan DAK SLBM dengan kegiatan prioritas nasional; dan

4. Meningkatkan kinerja prasarana dan sarana bidang sanitasi, dan meningkatkan cakupan

pelayanan sanitasi untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Acuan normatif yang digunakan dalam pengaturan, pembinaan dan pengawasan kegiatan DAK

SLBM adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

4. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 dan perubahannya Perpres No. 70 Tahun 2012, tentang

Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah

5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air

Minum

6. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah

Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 15/176

xvPETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP)

10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan dan Strategi

Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman (KSNP-SPALP)

11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 15/PRT/M/2010, tanggal 1 November 2010,

tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur

12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standar Pelayanan

Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 3/PRT/M/2013 Tentang Penyelenggara Prasarana

dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah SejenisSampah Rumah Tangga

14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.07/2012 tentang Pedoman Umum dan Alokasi

Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2013

15. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 06/PMK.07/2012 Tentang Pelaksanaan

dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Dana Alokasi Khusus di Daerah

17. SEB Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional, Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri; Nomor 0239/M.

PPN/11/2008, SE 1722/MK/07/2008 dan 900/3556/SJ Tanggal 21 November 2008 perihal

Petunjuk Pelaksanaan, Pemantauan, Teknis Pelaksanaan dan Evaluasi Pemanfaatan Dana

Alokasi Khusus

Petunjuk Pelaksanaan DAK SLBM ini, terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Ketentuan Umum

2. Ketentuan Pelaksanaan; dan

3. Ketentuan Teknis

PENDAHULUAN

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 16/176

xvi PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

Gambar Sistematika Juklak DAK SLBM 2014

PENDAHULUAN

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 17/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

TAHUN 2014

BAGIAN I

KETENTUAN UMUMDAK SLBM

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 18/176

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 19/176

1-1

KETENTUAN UMUM

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

BAGIAN 1KETENTUAN UMUM

Ketentuan umum berisi, aturan-aturan atau ketentuan yang terkait dengan program DAK SLBM

yang meliputi:

• Tujuan Program DAK SLBM

• Ruang Lingkup Program DAK SLBM

• Keluaran Program DAK SLBM

• Kriteria Lokasi

• Kriteria Kegiatan

• Organisasi Penyelenggara

• Pendanaan

• Pelaporan

1.1 TUJUAN PROGRAM DAK SLBM

Tujuan program DAK SLBM adalah untuk meningkatkan cakupan dan keandalan pelayanan sanitasi,

terutama dalam pengelolaan air limbah dan persampahan secara komunal/terdesentralisasi

untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan memenuhi Standar Pelayanan Minimum

penyediaan sanitasi di kawasan rawan sanitasi, termasuk daerah tertinggal.

1.2 RUANG LINGKUP DAK SLBM

Ruang Lingkup dari Program DAK SLBM adalah:

1. Bidang Air Limbah: Terwujudnya stop buang air besar sembarangan (BABS), yang ditandai

dengan tersedianya akses terhadap sistem pengelolaan air limbah terpusat (off-site),

penyediaan akses dan peningkatan kualitas terhadap sistem pengelolaan air limbah

setempat (on-site) yang layak.

2. Bidang Persampahan: terwujudnya pengurangan volume sampah dari sumbernya melalui

peningkatan kinerja persampahan serta pengelolaan sampah dengan pola 3R (reduce,

reuse, and recycle).

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 20/176

1-2

KETENTUAN UMUM

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

1.3 KELUARAN PROGRAM DAK SLBM

Keluaran dari program DAK SLBM adalah terbangunnya sarana dan prasarana pengelolaan air

limbah komunal yang berbasis kepada masyarakat, peningkatan kinerja sistem pengelolaan air

limbah terpusat (off-site), terbangunnya fasilitas pengurangan sampah dengan pola 3R, serta

peningkatan kinerja sistem pengelolaan persampahan kota.

1.4 KRITERIA LOKASI

Pemilihan Lokasi yang tepat adalah kunci keberhasilan program ini. Secara umum diluar

ketentuan administratif dan teknis, lokasi terbaik adalah:

1. Kepadatan penduduk di atas 150 jiwa/ha (pemakai tetap)

2. Tersedia air bersih

3. Kawasan pemukiman padat, dan rawan sanitasi (mengacu kepada data BPS/ rekomendasi

Dinas Kesehatan) atau kawasan pasar dan pemukiman di sekitarnya (pemukiman atau pasar

yang legal sesuai dengan peruntukannya dalam RTRW Kabupaten/Kota)

4. Memiliki permasalahan sanitasi yang mendesak (sesuai data BPS/atau dokumen PPSP)

5. Tersedia lahan yang cukup; 50 m2 untuk 1 (satu) unit bangunan Instalasi Pengolah Air Limbah/

IPAL, 100 m2 untuk 1 (satu) MCK Plus, atau 200 m2 untuk infrastruktur 3R

6. Tersedia sumber listrik

7. Adanya saluran untuk menampung euen hasil pengolahan air limbah

1.5 KRITERIA KEGIATAN

Penentuan sarana dan prasarana yang akan dibangun melalui program DAK SLBM ditentukan

berdasarkan skala prioritas yang meliputi:

• Prioritas Pertama:

Penanganan air limbah rumah tangga dengan pilihan kegiatan sebagai berikut;

a. IPAL komunal dengan jaringan perpipaan berbasis masyarakat

b. Sambungan Rumah pada Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat Skala Kawasan berbasis

masyarakat

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 21/176

1-3

KETENTUAN UMUM

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

c. Kombinasi IPAL komunal dengan MCK plus

d. MCK plus dengan pelayanan minimal 100 KK

e. Septick tank komunal 10 KK (khusus untuk wilayah Indonesia bagian timur dengan

kepadatan penduduk rendah)

• Prioritas Kedua:

Prioritas kedua dapat dilaksanakan melalui pengembangan fasilitas pengurangan sampah

berbasis masyarakat dengan pola 3R (Reduce, Reuse dan Recycle), apabila:

a. Masyarakat di kawasan tersebut sudah menerapkan stop BABS

b. Masyarakat/KSM menyampaikan surat minat yang menyatakan mampu mengelola

infrastruktur 3R dan kepastian penjualan hasil produksi ke lapak/pabrik/instansi terkait

c. Surat pernyataan Kepala Dinas Kebersihan – Pertamanan untuk membeli hasil produksi

kompos TPST 3R

d. Fasilitas Pengurangan sampah pola 3R dengan pembangunan Infrastruktur TempatPengolahan Sampah Terpadu (TPST) 3R

1.6 ORGANISASI PENYELENGGARA DAK SLBM

Organisasi penyelenggara merupakan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan program DAK

SLBM baik di tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota dan masyarakat penerima.

1. Tingkat Pusat

  Untuk tingkat pusat, Menteri membentuk Tim Koordinasi Kementerian penyelenggaran DAK

SLBM, yang terdiri dari Sekjen, Inspektorat Jenderal dan Unit Kerja Eselon I terkait

2. Tingkat Provinsi

  Untuk Tingkat Provinsi, Gubernur membentuk Tim Koordinasi Provinsi penyelenggara DAK

SLBM

3. Tingkat Kabupaten/Kota

  Untuk Tingkat Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota membentuk Tim Koordinasi DAK

Infrastruktur Kabupaten/Kota

4. SKPD Pelaksana DAK SLBM di tingkat Kabupaten/Kota

5. Tingkat Kelurahan/Desa

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 22/176

1-4

KETENTUAN UMUM

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

  Di tingkat kelurahan/desa sebagai pelaksana kegiatan DAK SLBM, dibentuk KSM yang

merupakan perwakilan dari masyarakat di daerah pelaksana

6. Tenaga Fasilitator Lapangan bertugas melakukan pendampingan di lokasi

Secara sederhana, Tim Organisasi pelaksana program DAK SLBM, dari tingkat pemerintah pusat

sampai pada tingkat masyarakat adalah sebagai berikut:

Tingkatan Organisasi Penyelenggara

PusatDirektorat PPLP, Ditjen Cipta Karya

Kementerian PUProvinsi Satker PPLP Provinsi, Dinas terkait

Kabupaten/Kota SKPD Teknis

Masyarakat KSM

1.7 PENDANAAN1.7.1 Sumber Pendanaan

Sumber pendanaan kegiatan berasal dari APBN dan APBD serta masyarakat. DAK SLBM, merupakan

Dana Hibah Bantuan Sosial. Dana Pemerintah Pusat dialokasikan untuk kegiatan persiapan dan

Monitoring Evaluasi, Pemerintah Kabupaten/Kota menyediakan pendamping dari APBD, dan

swadaya masyarakat untuk pendampingan dan pelaksanaan.

Gambar 1.1 Bagan Sumber Pendanaan

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 23/176

1-5

KETENTUAN UMUM

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

Tabel 1.1 Komponen kegiatan DAK SLBM dan sumber pendanaan

No. Komponen Kegiatan APBN DAK APBD Masyarakat

I Persiapan

• Workshop Regional

• Sosialisasi Kab/Kota

• Pelatihan TFL

 

V

V

V

 

II Seleksi Lokasi

• Longlist

• Shortlist

• Lokasi Terpilih

V

V

V

III Penugasan TFL untuk fasilitasiPenyiapan Masyarakat

• Pemicuan Masyarakat

• Pembentukan KSM

Pelatihan mandor, tukang,keuangan

 

V

V

V

 

IV Penugasan TFL untuk pendamp-ingan :

1. Penyusunan Rencana KerjaMasyarakat (RKM)

• Pemetaan topogra danpermasalahan sanitasi di

lokasi

• Penetapan lokasi IPAL dancalon pemanfaat

• Kesepakatan PilihanTeknologi

• DED + RAB

2. Dokumentasi dan legalisasi

RKM3. Dokumen kontrak

4. Pelaksanaan konstruksi

 

V

V

V

V

V

V

V

 

V Pelaksanaan konstruksi

• Material

• Upah pekerja

Lahan

 

V

V

 

V

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 24/176

1-6

KETENTUAN UMUM

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

No. Komponen Kegiatan APBN DAK APBD Masyarakat

VI Gaji dan operasional TFL: V

VII Operasional KSM V

VIII Operasional SKPD pelaksanaDAK

V

IX Pengoperasian & Pemelihara-an:

• Pelatihan OP

• Sosialisasi pengguna

• Biaya Operasional

 

V

V

V

X Monitoring & Evaluasi V V V

1.7.2 Alokasi Pendanaan

Daerah penerima DAK wajib mencantumkan alokasi dan penggunaan DAK dalam APBD.

Pelaksanaan DAK yang telah tercantum dalam APBD adalah tanggungjawab dari Pemerintah

Daerah.

1.8 MONITORING DAN EVALUASI

Berdasarkan Permen PU No.15 tahun 2010, indikator dalam monitoring dan evaluasi meliputi;

1. Kesesuaian dan pelaksanaan Rencana Kegiatan (RK) dengan arahan pemanfaatan DAK dan

kriteria program prioritas nasional;

2. Proses pelaksanaan pengadaan barang/jasa;

3. Kesesuaian hasil pelaksanaan sik dengan kontrak/spesikasi teknis yang ditetapkan;

4. Pencapaian sasaran, dampak dan manfaat kegiatan yang dilaksanakan;

5. Efesiensi dan efektitas kegiatan;

6. Kepatuhan dan ketertiban pelaporan.

1.9 PELAPORAN

Kegiatan pelaporan dilakukan oleh:

1. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)

2. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten/Kota

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi (CK PU)

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 25/176

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 26/176

1-8

KETENTUAN UMUM

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 27/176

BAGIAN II

KETENTUAN PELAKSANAANDAK SLBM

PETUNJUK PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

TAHUN 2014

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 28/176

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 29/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 2-1

KETENTUAN PELAKSANAAN

Dalam pelaksanaan kegiatan DAK SLBM, dilakukan pengorganisasian pelaksanaan kegiatan

meliputi;

BAGIAN 2

KETENTUAN PELAKSANAAN

KETENTUAN PELAKSANAAN

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 30/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20142-2

KETENTUAN PELAKSANAAN

Keterangan: Pelaporan berupa hardcopy dan elektronik melalui e-mon dilakukan untuk masing-

masing tahap (Tahap persiapan, Tahap seleksi lokasi, Tahap penyiapan masyarakat, Tahap

Pelaksanaan Fisik dan Tahap Operasi dan Pemeliharaan)

2.1 TAHAP PERSIAPAN

2.1.1 Sosialisasi

Sosialisasi DAK SLBM diselenggarakan kepada seluruh pemerintah Kabupaten/Kota pada

akhir tahun anggaran sebelumnya yang diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

Sosialisasi dilaksanakan juga oleh SKPD teknis/ Pokja Sanitasi di tingkat Kabupaten/Kota, denganmengundang Camat/Lurah daerah rawan sanitasi. Sosialisasi ini bertujuan, agar Pemerintah

Kabupaten/Kota dapat memahami lingkup kegiatan, mengalokasikan Dana Pendamping Fisik

dan Operasional DAK SLBM serta gaji TFL.

2.1.2 Penyiapan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL)

Tenaga Fasilitator Lapangan atau TFL, merupakan salah satu faktor penting dalam pelaksanaanDAK SLBM. Oleh karena itu, keberadaannya perlu diatur agar personil yang menjadi TFL

merupakan orang yang tepat.

Adapun urutan prosedur perekrutan dan penugasan TFL adalah sebagai berikut:

1. Penyiapan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL)

a. Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum mengirimkan surat,

kepada masing-masing Pemerintah Kabupaten/Kota agar dapat mengusulkan namacalon fasilitator dalam rangka pemilihan TFL sesuai kriteria, terdiri dari 1 (satu) orang

fasilitator teknis dan 1 (satu) orang fasilitator pemberdayaan masyarakat untuk 2 (dua)

lokasi rencana;

b. Bupati/Walikota menyampaikan nama calon TFL ke Direktorat Jenderal Cipta Karya

Kementerian Pekerjaan Umum untuk selanjutnya mengikuti pelatihan TFL;

c. Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum menyelenggarakan

pelatihan TFL;d. Pemerintah Kabupaten/Kota wajib mengalokasikan dana APBD untuk gaji TFL minimal

sebesar UMR setempat orang per bulan selama 8 bulan ditambah dengan operasional

TFL sebesar minimal 1,5 juta per orang per bulan selama 8 bulan.

KETENTUAN PELAKSANAAN

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 31/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 2-3

KETENTUAN PELAKSANAAN

2. Seleksi TFL

  Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) terdiri dari TFL Teknis dan TFL Pemberdayaan yang

ditugaskan oleh Dinas penanggung jawab tersebut diseleksi sesuai dengan kriteria sebagaiberikut:

a. Pendidikan minimal D3/sederajat;

b. Diutamakan Penduduk asli/setempat atau mampu berkomunikasi dan menguasai bahasa

serta adat setempat;

c. Sehat jasmani dan rohani;

d. Mengenal kondisi lingkungan calon lokasi;e. Memiliki cukup waktu untuk melaksanakan tugas TFL;

f. Tidak merangkap sebagai TFL di tempat lain, bukan anggota BKM/LKM, KSM dan calon

anggota legeslatif;

g. Memiliki pengetahuan/pengalaman dasar tentang air limbah dan persampahan.

3. Pelatihan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL)Tujuan diselenggarakan pelatihan adalah menyiapkan TFL, agar:

• Memberi bekal pengetahuan tentang program dan tahapan Sanitasi Lingkungan Berbasis

Masyarakat kepada fasilitator;

• Dapat membantu masyarakat dalam mengidentikasi masalah, merencanakan,

melaksanakan, memutuskan dan mengelola Kegiatan Sanitasi Lingkungan Berbasis

Masyarakat (SLBM);

• Memiliki pengetahuan dasar teknologi dan teknis disamping segi pemberdayaan

masyarakat;

• Mampu menyusun dan menghitung Volume Pekerjaan, RAB (Rencana Anggaran Biaya);

• Membimbing KSM dalam menyusun Kriteria Teknis Pemanfaatan DAK, dan RK (Rencana

Kegiatan) pembangunan sarana;

• Membimbing KSM menyusun jadwal pendanaan, baik yang berasal dari APBD, swasta,

masyarakat. Termasuk juga jadwal pasokan material dan tenaga mandor, dan lain-lain.• Melatih KSM agar mampu melakukan pembukuan keuangan;

• Mengevaluasi dan sinkronisasi terhadap perubahan yang mungkin ada, terkait

kesesuaiannya dengan prioritas Nasional.

KETENTUAN PELAKSANAAN

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 32/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20142-4

KETENTUAN PELAKSANAAN

4. Tugas dan Tanggung Jawab TFL

  Setiap TFL (Teknis & Pemberdayaan) mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Tahap Seleksi Masyarakat:

• Mengadakan rapat koordinasi dengan instansi terkait untuk mendapatkan daftar

kampung dari dinas-dinas bersangkutan;

• Membantu menyiapkan daftar longlist kampung padat/kumuh/miskin sesuai form

dan membuat laporan kepada Kepala Dinas;

• Melakukan pengecekan lapangan sesuai persyaratan teknis minimal bersama TFL-

Pemberdayaan;• Mengisi form shortlist kampung berdasarkan hasil pengecekan lapangan dan minta

pengesahan dari Kepala Dinas;

• Mengundang stakeholder masyarakat (dalam shortlist) untuk menyelenggarakan

pertemuan/sosialisasi Kegiatan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM);

• Mendampingi masyarakat dalam melakukan RPA (Rapid Participatory Appraisal 

atau penilaian cepat secara partisipatif) di kampung yang mengirim undangan dan

memfasilitasi community self-selection stakeholders meeting  atau pertemuan

masyarakat untuk seleksi sendiri bersama dengan tim TFL pendamping;

• Membuat Berita Acara seleksi kampung serta menyusun laporan berkala ke dinas

penanggung jawab kabupaten/kota.

b. Tahap Penyusunan Rencana Kerja Masyarakat (RKM).

• Memfasilitasi pertemuan awal masyarakat;

• Mengkomunikasikan kepada Pimpinan Kegiatan/Dinas terkait tentang jadwal dan

agenda pertemuan untuk penyusunan RKM;

• Memfasilitasi pertemuan masyarakat (bersama dengan TFL-Pemberdayaan)

untuk penentuan calon penerima manfaat program, pemilihan sarana teknologi

sanitasi, membantu KSM dalam menyusun perencanaan teknis bangunan (DED),

pembentukan dan pengesahan KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat), penyusunan

rencana kontribusi, dan kegiatan lain sampai tersusunnya RKM;

• Membantu masyarakat melakukan survey harga-harga material yang dibutuhkan;

harga satuan upah, RAB (Rencana Anggaran Biaya), RP (Rencana Pendanaan),

Rencana pengadaan, nalisasi pengadaan lahan sesuai jadwal pelaksanaan;

• Memfasilitasi Pembuatan dokumen RKM dan meminta pengesahan/legalisasi RKM

kepada semua stakeholder;

• Memfasilitasi pertemuan koordinasi dengan dinas-dinas terkait untuk melaporkan

KETENTUAN PELAKSANAAN

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 33/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 2-5

KETENTUAN PELAKSANAAN

perkembangan kegiatan Kegiatan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM);

• Memfasilitasi Pembuatan Berita Acara kegiatan sesuai kebutuhan dan menyusun

laporan secara berkala ke dinas penanggung jawab di Kabupaten/Kota.

c. Tahap Konstruksi dan Capacity Building.

• Melakukan persiapan (survey dan pengukuran) dengan masyakarat untuk

pembangunan sarana;

• Menyelenggarakan pelatihan KSM, Mandor/pengawas dan Tukang sesuai

perencanaan;

Membantu KSM dalam melakukan supervise dan pengarahan pada saat konstruksi;• Meyakinkan bahwa semua rencana berjalan sesuai RKM, termasuk kontribusi dari

berbagai pihak, tenaga kerja, tukang, material dan gudang, alat-alat pengawasan

material, dan lainnya;

• Memfasilitasi pertemuan rutin masyarakat;

• Memberikan persetujuan terhadap semua pengeluaran dana KSM dan administrasi

keuangannya untuk pelaporan;

• Ikut memberikan persetujuan keluar-masuknya material sesuai kualitas yang

dipersyaratkan;

• Membantu penyusunan laporan keuangan dan ajuan pencairan dana sesuai

perkembangan sik;

• Melakukan pengawasan pekerjaan sik dan tenaga kerja;

• Membuat Berita Acara pengecekan nal teknis, kelembagaan, dan keuangan;

• Melaporkan seluruh perkembangan kegiatan dan kemajuan pekerjaan kepada Dinaspenanggung jawab di kabupaten/kota.

d. Tahap Evaluasi dan dukungan Operasional dan Pemeliharaan.

• Membantu SKPD dalam menyelenggarakan pelatihan bagi operator dan pengguna;

• Menyelenggarakan evaluasi kegiatan bersama dengan dinas-dinas terkait;

• Menyelenggarakan kegiatan evaluasi partisipatif bersama masyarakat;

• Membantu persiapan peresmian sarana;

• Melakukan pengawasan pekerjaan sik dan tenaga kerja, serta pendampingan

pada saat ujicoba pengoperasian prasarana;

• Membantu KSM dalam membuat Berita Acara kegiatan sesuai kebutuhan.

KETENTUAN PELAKSANAAN

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 34/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20142-6

KETENTUAN PELAKSANAAN

2.1.3 Pemilihan Lokasi

Penetapan calon lokasi oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dilakukan melalui dua tahap seleksi:

1. Daftar panjang/longlist

  Pemilihan Lokasi dimulai dengan penetapan calon lokasi penerima DAK SLBM oleh Pemerintah

Kabupaten/Kota dalam bentuk daftar-panjang (longlist) Kelurahan. Sumber data longlist 

dapat diambil dari hasil SSK atau memorandum program bagi Kabupaten/Kota yang telah

ikut Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Bagi Kabupaten/Kota

yang belum mengikuti PPSP daftar longlist ditetapkan oleh SKPD pelaksana DAK.

  Penetapan daftar-panjang (minimal 7 lokasi) didasarkan pada wilayah yang merupakanurutan prioritas pengembangan prasarana dan sarana air limbah, persampahan komunal

berbasis masyarakat. Oleh karena itu, perlu disusun pemetaan prasarana dan sarana sanitasi

lingkungan, sehingga penanganan sanitasi lingkungan akan lebih tepat sasaran dan skala

prioritasnya.

2. Daftar Pendek/Shortlist

  Daftar Pendek merupakan data primer yang ditentukan berdasarkan hasil survei dan

identikasi daftar panjang (longlist) yang dilakukan oleh TFL dan dinas penanggung jawab

kegiatan DAK SLBM berdasarkan kriteria kelayakan maksimal.

  Daftar pendek disusun sesuai dengan persyaratan teknis minimal yang ditetapkan dan

melalui pengecekan lapangan. Penentuan lokasi terpilih dilakukan dengan metode seleksi-

sendiri atau oleh perwakilan masyarakat dengan sistem kompetisi terbuka.

  Pemilihan maksimal 3 (tiga) kampung yang masuk dalam Daftar Pendek (shortlist) yang

dilakukan oleh TFL (Pemda dan Masyarakat) dan disahkan oleh Kepala Dinas penanggungjawab, dengan ketentuan memiliki kriteria kelayakan sebagai berikut:

a. Kriteria Umum:

1) Lokasi yang berada di kawasan permukiman padat penduduk;

2) Lokasi yang rawan sanitasi;

3) Lingkungan masyarakat berpendapatan rendah.

b. Kriteria lokasi kegiatan pengelolaan air limbah skala kawasan:1) Kepadatan ≥150 jiwa/Ha (Wilayah Jawa & Bali);

2) Terdaftar dalam administrasi pemerintahan Kabupaten/Kota (legal/proseslegal)

dengan cakupan 50-100 KK/ RT/RW/Lingkungan/Kampung/Distrik;

3) Memiliki masalah sanitasi yang sama (tidak terpengaruh batas RT/RW);

4) Tersedianya lahan;

5) Luas min. 50 m2

 (Simplifed Sewerage System (SSS) atau komunal) dan min. 100 m2

 

KETENTUAN PELAKSANAAN

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 35/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 2-7

(untuk Community Sanitation Center (CSC) atau MCK plus);

6) Jarak dengan jalan poros ± 100 m;

7) Tersedia sumber air (PDAM, sumur gali, mata air), dan saluran untuk pembuangan

air limbah (saluran drainase/riol kota/sungai);

8) Bersedia untuk berkontribusi (in cash + in kind );

9) Tertarik untuk mengimplementasikan kegiatan Sanitasi Lingkungan Berbasis

Masyarakat (SLBM).

c. Kriteria lokasi kegiatan pengelolaan persampahan skala kawasan:

1) Kriteria Fisik Lingkungan.a) Lahan TPST berada dalam batas administrasi yang sama dengan area pelayanan

pengelolaan sampah terpadu 3R berbasis masyarakat.

b) Berada didalam area yang memang direncanakan diperuntukkan sebagai

lokasi TPS Sampah atau Rencana pemanfaatan rendah untuk fasilitas umum/

taman.

c) Lahan yang diusulkan memang telah dimanfaatkan/difungsikan sebagai lokasi

TPS Sampah.

d) Status kepemilikan lahan milik pemerintah atau lainnya dengan surat

pernyataan bersedia digunakan untuk prasarana dan sarana pengelolaan

sampah terpadu 3R berbasis masyarakat.

e) Berdampak minimal terhadap tata guna lahan.

f) Ukuran lahan minimal 200 m2.

g) Permukaan air tanah di TPST >10 m.

h) Bebas banjir.

i) Berada di lahan datar.

j) Jalan keluar/masuk menuju dan dari TPST datar dengan kondisi baik dan lebar

jalan yang cukup untuk mobilisasi keluar/masuk motor/gerobak sampah.

k) Jarak lokasi ke permukiman lebih dari 200 m.

l) Terletak 500 m dari jalan poros.

m) Terdapat zona penyangga dan kegiatan operasionalnya tidak terlihat dari luar.

2) Kriteria Sosial Ekonomi.

a) Masalah sampah sudah mulai mengganggu masyarakat di kawasan dimaksud.

b) Cakupan pelayanan mendekati 600 KK.

KETENTUAN PELAKSANAAN

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 36/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20142-8

c) Ada tokoh masyarakat yang disegani dan mempunyai wawasan lingkungan

yang kuat.

d) Penerimaan masyarakat untuk melaksanakan program 3R merupakankesadaran masyarakat secara spontan.

e) Masyarakat bersedia membayar retribusi pengolahan sampah.

f) Sudah memiliki kelompok aktif di masyarakat seperti PKK, Forum-forum

kepedulian terhadap lingkungan, karang taruna, remaja mesjid, klub jantung

sehat, club manula, pengelola kebersihan/sampah, dan lain-lain.

2.1.4 Pemicuan Masyarakat

Pemicuan masyarakat dilakukan melalui kegiatan sosialisasi tentang perubahan perilaku pola

hidup bersih dan sehat. Pemicuan dapat melibatkan tenaga sanitarian, Puskesmas, PKK, dan

organisasi lainnya dengan sasaran utama masyarakat calon penerima manfaat dilokasi yang

terpilih di daftar pendek (shortlist).

2.1.5 Penetapan Lokasi

Penetapan lokasi dilaksanakan melalui tahap sosialisasi berdasarkan shortlist yang dilaksanakan

oleh SKPD Kabupaten/Kota pelaksana kegiatan DAK SLBM bersama dengan TFL. Sosialisasi ini

berupa penjelasan kegiatan DAK SLBM kepada perwakilan dari masing-masing stakeholder

lokasi terdiri dari 3-5 orang. Bagi lokasi shortlist yang berminat dapat mengikuti tahap seleksi

lokasi, dengan tahapan sebagai berikut:

1. Menyampaikan surat minat dari stakeholder kepada TFL dan dinas penanggung jawab

kegiatan untuk dilakukan survai cepat partisipatif (Rapid Paticipatory Assessment/RPA).

2. Bersama dengan TFL melakukan survei cepat partisipatif (RPA). RPA merupakan metode

pemetaan kondisi sanitasi masyarakat, masalah yang mereka hadapi serta kebutuhan untuk

memecahkan masalah sanitasi secara cepat dan dilakukan secara partisipatif/bersama

masyarakat.

3. Masyarakat, TFL dan SKPD bersama-sama melakukan perhitungan hasil skoring RPA tiap

lokasi secara terbuka seperti Tabel Konsolidasi Skor RPA (terlampir).4. Setelah terpilihnya lokasi yang disepakati bersama, disusun materi berita acara seleksi lokasi

terkait tenggat waktu tertentu untuk konrmasi lahan dan sebagainya kepada pemenang

ke-1. Bila pemenang ke-1 mengundurkan diri, dapat digantikan oleh pemenang berikutnya.

KETENTUAN PELAKSANAAN

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 37/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 2-9

2.16. Pembentukan dan Penetapan KSM

Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) adalah kumpulan orang atau masyarakat yang menyatukan

diri secara sukarela dalam kelompok dikarenakan adanya kepentingan dan kebutuhan yangsama, sehingga dalam kelompok tersebut memiliki kesamaan tujuan yang ingin dicapai. KSM

merupakan wakil masyarakat calon penerima manfaat program DAK SLBM. KSM dibentuk

melalui musyawarah masyarakat dengan bentuk dan susunan pengurus ditetapkan melalui

Surat Keputusan (SK) Kelurahan. Untuk lokasi pemberdayaan masyarakat yang belum ada KSM

yang terbentuk (seperti KSM pengelola PAMSIMAS, PNPM Mandiri, atau program pemberdayaan

sejenis lainnya), maka perlu dibentuk KSM baru. Namun untuk lokasi pemberdayaan yang telah

mempunyai KSM, maka pemberdayaan dapat dilakukan terhadap KSM yang telah ada.Secara umum tugas KSM adalah mensosialisasikan, merencanakan, melaksanakan, mengawasi/

memonitor, supervisi, mengelola kegiatan pembangunan, serta mengelola sarana SLBM yang

telah dibangun nantinya. Pada tahap awal kegiatan KSM membentuk tim swakelola yang

terdiri dari: tim perencana, tim pelaksana, tim pengawas, tim pengelola dan panitia/pejabat

pengadaan.

Contoh Susunan dan Tugas pengurus KSM sebagai berikut (dapat disederhanakan/dirangkap

sesuai kebutuhan) :

1. Ketua

• Mengkoordinasikan perencanaan kegiatan pembangunan.

• Memimpin pelaksanaan tugas tim yang telah di bentuk dan kegiatan rapat-rapat.

2. Sekretaris

• Menyusun rencana kebutuhan dan melaksanakan kegiatan tata usaha dan dokumentasi.

• Melaksanakan surat-menyurat.

• Melaksanakan pelaporan kegiatan pembangunan secara bertahap.

• Mendokumentasikan seluruh laporan kegiatan.

• Membantu dalam penyuluhan kesehatan masyarakat.

3. Bendahara

Menerima dan menyimpan uang.• Mengeluarkan/membayar tagihan sesuai dengan progres sik.

• Melakukan pengelolaan administrasi keuangan.

• Melakukan penarikan kontribusi dari masyarakat berupa uang.

• Menyusun realisasi pembukuan serta laporan pertanggungjawaban keuangan pada:

1) Tahap Konstruksi.

Laporan keuangan mingguan untuk diumumkan (ditempel dipapan

KETENTUAN PELAKSANAAN

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 38/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20142-10

pengumuman/tempat strategis) sehingga dapat dilihat dengan mudah oleh

masyarakat.

• Laporan keuangan bulanan yaitu laporan penggunaan dana sesuai format yangditentukan untuk kemudian diserahkan kepada PPK sanitasi.

2) Pasca Konstruksi (Tahap Operasi dan Pemeliharaan).

  Laporan mingguan dan laporan bulanan yang diumumkan (ditempel dipapan

pengumuman/tempat strategis) sehingga dapat dilihat dengan mudah oleh

masyarakat.

4.  Seksi Perencanaan  Seksi Perencanaan mempunyai tugas dan bertanggungjawab dalam menyusun DED,

membuat gambar rencana kerja dan/atau spesikasi teknis. Tim perencana terdiri dari seksi

perencanaan, seksi konstribusi dan seksi tenaga kerja. Secara rinci tugas tim perencana

adalah:

a. Mensosialisakan pilihan teknologi sanitasi kepada masyarakat;

b. Mengevaluasi dan menentukan pilihan teknologi sanitasi yang akan dibangun, sesuai

dengan pilihan, kemampuan masyarakat serta kondisi lingkungan;

c. Dengan di fasilitasi TFL menyusun analisa teknis, membuat DED lengkap dengan

potongan, RAB dan menyusun analisa structural, elektrikal, arsitektural sesuai dengan

teknologi sanitasi yangdipilih masyarakat;

d. Menyusun jadwal rencana kegiatan konstruksi;

e. Melakukan inventarisasi tenaga kerja;

f. Mengorganisir kegiatan kampanye kesehatan di masyarakat.

5.  Seksi Pelaksanaan

  Seksi Pelaksanaan mempunyai tugas dan bertanggungjawab dalam melaksanakan pekerjaan

sesuai dengan yang direncanakan, membuat gambar pelaksanaan serta membuat laporan

pelaksanaan pekerjaan. Secara rinci tugas tim pelaksana adalah:

a. Melakukan rekrutmen tenaga kerja;

b. Mengatur tenaga kerja di lapangan;c. Mengatur dan mengkoordinir material yang diperlukan;

d. Menerima dan menyetujui material/barang masuk;

e. Bertanggung jawab terhadap keamanan material selama pembangunan;

f. Membuat laporan tentang keadaan material;

g. Mengalokasikan material sesuai dengan kebutuhan pekerjaan konstruksi;

KETENTUAN PELAKSANAAN

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 39/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 2-11

h. Melakukan monitoring terhadap upaya penyehatan lingkungan;

i. Membuat As built drawing setelah pekerjaan konstruksi selesai.

6.  Seksi Pengawasan

  Tim Pengawasan mempunyai tugas dan bertanggungjawab dalam melaksanakan pengawasan

terhadap pelaksanaan dan pelaporan, baik sik maupun administrasi pekerjaan swakelola.

Secara rinci tugas tim pengawas adalah:

a. Pengawasan kepada pekerja dengan di fasilitasi oleh TFL;

b. Bertangung jawab terhadap pengawasan administrasi, teknis dan keuangan;

c. Di fasilitasi oleh TFL bertanggung jawab/menilai atas kualitas dan progres pekerjaansik;

d. Menyusun laporan pekerjaan untuk diteruskan dan/atau ditindaklanjuti ke PPK.

7.  Panitia/Pejabat Pengadaan

  Berdasarkan Perpres No 54 Tahun 2010 (dan perubahannya sesuai Perpres No 70 Tahun 2012

tentang mekanisme pengadaan barang dan jasa), Panitia/Pejabat Pengadaan diangkat

oleh penanggungjawab kelompok masyarakat (KSM) untuk melakukan pengadaan barang/jasa yang dibutuhkan dalam pelaksanaan swakelola dan Panitia/Pejabat Pengadaan

diperbolehkan bukan PNS.

a. Bertangung jawab dalam melaksanakan survey harga pasar material setempat;

b. Mengundang supplier (peyedia barang) untuk mendapatkan harga terendah;

c. Melaksanakan kegiatan proses pengadaan barang atau pekerjaan konstruksi.

8.  Seksi Operasi & Pemeliharaana. Mengoperasikan dan memelihara sarana sanitasi yang telah dibangun;

b. Mengumpulkan iuran warga;

c. Melestarikan sarana sanitasi yang telah dibangun;

d. Bekerjasama dengan tim perencana bila ada pengembangan sarana sanitasi.

Catatan:

• Susunan dan Tugas pengurus KSM sebagai berikut (dapat disederhanakan/dirangkap sesuaikebutuhan).

• Mekanisme kerja KSM tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/

ART) yang disepakati oleh pengurus KSM dan seluruh calon pengguna/penerima manfaat.

• Status pembentukan KSM disahkan dengan Surat Keputusan (SK) Lurah setempat. Untuk

daerah tertentu, pembentukan KSM ini dapat ditambahkan legalitas notaris untuk

kepentingan pembukaan rekening masyarakat

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 40/176

KETENTUAN PELAKSANAAN

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 41/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 2-13

seksi pengawasan, seksi Operasi dan Pemeliharaan serta tim pengadaaan), dengan dilengkapi

Surat Keputusan (SK) pembentukan KSM maupun pembentukan tim pendukung;

3. Anggaran Dasar & Rumah Tangga (AD/ART) KSM;4. Surat ketersediaan Lahan dan atau persetujuan warga misal : surat hibah, surat hak guna

dari dinas/lembaga yang ada didaerah;

5. Dokumen dan berita acara seleksi kampung, disertai dengan dokumen pendukung dan tabel

konsolidasi skor RPA;

6. Penentuan Calon Pengguna;

7. Pemilihan Teknologi Sanitasi;8. DED dan RAB lengkap disertai dengan kurva S;

9. Rekening bank bersama (di tanda tangani oleh ketua KSM, TFL dan PPK Sanitasi Kabupaten/

Kota);

10. Sumber Pendanaan serta Mekanisme Pencairan Dana dari pemerintah;

11. Pengelolaan Keuangan DAK SLBM (Administrasi pembukuan danaDAK SLBM, Mekanisme

pembelanjaan, dan Laporan keuangan);

12. Rencana Kerja

a. Rencana pembangunan infrastruktur

b. Rencana pendampingan

c. Rencana pelatihan mandor, tukang, operator, dan pengguna

d. Rencana pembiayaan operasi dan pemeliharaan oleh masyarakat pengguna

13. Surat Perjanjian Kerja Sama Antara SATKER/PPK Sanitasi kabupaten/Kota dengan KSM,

tentang pemanfaatan DAK SLBM;

14. 

Jaminan dari masyarakat pengguna terhadap kesediaan dalam mengoperasikan dan

memelihara sarana dan prasarana DAK SLBM;

Tujuan RKM adalah:

1. Mengumpulkan informasi sanitasi secara kuantitatif dan kualitatif diantaranya jumlah

rumah/KK yang memiliki dan/atau tidak memiliki fasiltas MCK pribadi, kepemilikan maupunkondisi septictank, tempat pembuangan limbah domestik); tempat pembuangan sampah,

dan kebersihan lingkungan sekitarnya;

2. Mengumpulkan informasi tentang kondisi kesehatan dan angka penyakit terkait dengan

waterborn deseases (diare, kulit, kolera);

3. Mengidentikasi indikator dan/atau mekanisme dalam hal keberlanjutan oprasional dan

pemeliharaan prasarana dan sarana DAK SLBM melalui proses partisipasi masyarakat.

KETENTUAN PELAKSANAAN

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 42/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20142-14

Indikator berupa pengurasan bak mandi, pengambilan lumpur di manhole, kesediaan alat,

pembersihan lantai, manfaat dan nilai guna iuran yang dirasakan oleh masyarakat dalam

kegiatan operasional dan pemeliharaan prasarana DAK SLBM, keinginan masyarakat untukmengunakan prasaran DAK SLBM, dan lain–lain;

4. Mengidentikasi informasi tentang kesetaraan akses (laki-laki/perempuan, anak-anak,

manula/tuna daksa) pada pelayanan yang ada, partisipasi dalam pengambilan keputusan,

kebutuhan dan kepuasan pengguna, kualitas pelayanan dan pengelolaan oleh masyarakat;

5. Mengidentikasi kebutuhan pelatihan mandor, tukang, operator, pengguna, dan kewirausahaan

untuk mengembangkan kemampuan agar pelayanan dapat berkesinambungan;

6. Mengidentikasi kebutuhan dan rencana masyarakat untuk memecahkan masalah sanitasi.

2.2.1 Persiapan Pelaksanaan Penyusunan RKM

Persiapan Tim TFL (Teknis dan Pemberdayaan/Sosial) dalam pembagian tugas:

• Siapa berperan sebagai apa dan kapan.

• Penyiapan logistik, materi dan alat-alat untuk RKM.

• Kontak person di masyarakat.

• Menentukan waktu dan tempat.

• Melaksanakan pertemuan sesuai jadwal dan kesepakatan.

• Komunikasi dan koordinasi dengan semua stakeholders.

Tahapan Penyusunan RKM:

1. Klasikasi Kesejahteraan, yaitu mengklasikasi jumlah penduduk kampung ke dalam

kategori tingkat kesejahteraan (kaya, menengah, miskin) dan manula/tuna daksa menurut

kriteria khusus dan istilah setempat;

2. Pemetaan Sanitasi Kampung oleh Masyarakat, yaitu mempelajari keadaan masyarakat

menyangkut sarana air bersih dan sanitasi;

3. Transect Walk, yaitu mempelajari akses masyarakat terhadap sarana sanitasi yang ada;

4. Partisipasi dan Kontribusi, yaitu menilai dan menganalisa kesetaraan dan transparansipengguna saat dan pasca pembangunan sarana (pembangunan, operasional dan

pemeliharaan);

5. Siapa Melakukan Apa, yaitu mengetahui peranan laki-laki dan perempuan pada tahap

perencanaan, pembangunan, oparasional dan pemeliharaan sarana;

6. Pembagian Kerja berdasarkan Peran Gender dan kelompok rentan sanitasi, yaitu menilai

dan menganalisa pembagian kerja, jenis pekerjaan, dan pekerjaan yang dibayar atau tidak.

KETENTUAN PELAKSANAAN

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 43/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 2-15

2.2.2 Pihak-pihak yang Menyusun RKM

Para pihak yang terlibat dalam penyusunan RKM, terdiri dari masyarakat yang berdomisili di

kampung yang bersangkutan, baik perempuan atau laki-laki, tokoh formal maupun informal.

2.2.3 Waktu dan Tempat Pertemuan Penyusunan RKM

Penyusunan RKM ini dapat diselesaikan maksimal 3 bulan, sebaiknya di laksanakan 2-3 jam

dalam satu hari, Keterwakilan perempuan dalam kegiatan ini, perlu mendapat perhatian khusus

karena pemanfaat utama dari sarana sanitasi adalah perempuan. Dalam menetapkan tempat

pertemuan, yang perlu diperhatikan adalah tempat tersebut cukup luas, bersifat netral, dan

mudah diakses oleh masyarakat.

2.2.4 Dokumen RKM

Dokumen RKM, merupakan dokumen resmi perencanaan DAK SLBM yang disusun oleh KSM dan

difasilitasi oleh TFL., diusulkan dan disahkan dalam forum musyawarah di lokasi pelaksanaan,

yang merupakan salah satu syarat untuk pencairan dana tahap awal. Dokumen RKM harus

disetujui oleh SKPD (unsur pemerintah daerah terkait), Dokumen tersebut berisi tentang:

1. Prol lokasi;

2. Organisasi KSM, Struktur KSM serta tim pendukung (seksi perencanaan, seksi pelaksanaan,

seksi pengawasan, seksi Operasi dan Pemeliharaan serta tim pengadaaan), dengan dilengkapi

Surat Keputusan (SK) pembentukan KSM maupun pembentukan tim pendukung;

3. Anggaran Dasar & Rumah Tangga (AD/ART) KSM;

4. Surat ketersediaan Lahan dan atau persetujuan warga misal: surat hibah, surat hak guna

dari dinas/lembaga yang ada didaerah;

5. Dokumen dan berita acara seleksi kampung, disertai dengan dokumen pendukung dan tabel

konsolidasi skor RPA;

6. Penentuan Calon Pengguna;

7. Pemilihan Teknologi Sanitasi;

8. DED dan RAB lengkap disertai dengan kurva S;

9. Rekening bank bersama di tanda tangani oleh ketua KSM, bendahara KSM dan satu orangpenerima manfaat yang ditunjuk melalui rembug warga;

10. Sumber Pendanaan serta Mekanisme Pencairan Dana dari pemerintah;

11. Pengelolaan Keuangan DAK SLBM (Administrasi pembukuan dana DAK SLBM, Mekanisme

pembelanjaan, dan Laporan keuangan);

12. Rencana Kerja;

a. Rencana pembangunan infrastruktur.

KETENTUAN PELAKSANAAN

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 44/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20142-16

b. Rencana pendampingan.

c. Rencana pelatihan mandor, tukang, operator, dan pengguna.

d. Rencana pembiayaan operasi dan pemeliharaan oleh masyarakat pengguna.

13. Jaminan dari masyarakat pengguna terhadap kesediaan dalam mengoperasikan dan

memelihara sarana dan prasarana DAK SLBM.

2.3 SUMBER PENDANAAN DAN TAHAP PENCAIRAN DANA

2.3.1 Sumber Pendanaan

1.  Dana APBN

  Dana APBN sebagai dana pendukung DAK SLBM, dialokasikan melalui Satker Pengembangan

Penyehatan Lingkungan Permukiman, Kementerian Pekerjaan Umum digunakan untuk

sosialisasi, pelatihan TFL, pelaporan serta monitoring evaluasi.

2.  Dana DAK dan APBD

a. Dana DAK SLBM hanya dapat digunakan untuk membiayai kegiatan konstruksi sik di

lokasi.

b. Dana pendamping wajib dialokasikan minimal sebesar 10 % untuk DAK SLBM Reguler

dan 0-3 % untuk DAK SLBM Tambahan.

c. Dana APBD diluar pendamping dialokasikan minimal 5% dari pagu DAK SLBM sebagai

dana operasional yang digunakan untuk:

Gaji Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) dan operasional TFL minimal diatas UMRsetempat ditambah Rp. 1.500.000/bulan dialokasikan selama 8 bulan

• BOP SKPD untuk mengelola kegiatan DAK SLBM

• BOP KSM untuk Sosialisasi, pelatihan, perencanaan, pelaksanaan

• Pendampingan sik DAK SLBM

  Dana pendamping harus dialokasikan pada saat penyusunan anggaran di tahun sebelumnya

(N-1) yang besarannya minimal sama dengan alokasi tahun sebelumnya.

3.  Dana Masyarakat

a. Dana masyarakat (in-cash  dan/atau in-kind ) dikumpulkan berdasarkan kesepakatan

hasil musyawarah dan kesepakatan masyarakat calon pengguna/penerima manfaat

program.

b. Pengumpulan dana masyarakat dilakukan oleh KSM.

c. Dana dari masyarakat dalam bentuk tunai dimasukkan ke rekening bersama atas nama

KETENTUAN PELAKSANAAN

3 (ti ) it k t KSM b d h KSM d 1 ( t ) kil d i P i

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 45/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 2-17

3 (tiga) orang yaitu: ketua KSM, bendahara KSM dan 1 (satu) orang wakil dari Penerima

manfaat yang terpilih melalui rebug warga.

4.  Dana Swasta/Donor (apabila ada)

a. Dana swasta/donor adalah dalam bentuk hibah sebagai bentuk kontribusi swasta dalam

kegiatan perbaikan sanitasi masyarakat;

b. Pencairan dana dilakukan sesuai peraturan yang berlaku di masing-masing perusahaan/

lembaga atau institusi yang bersangkutan setelah ada rencana kerja masyarakat/RKM;

c. Dana dari Swasta/Donor diwujudkan dalam bentuk tunai yang ditransfer langsung ke

rekening bersama.

5.  Dana LSM (bila ada)

  Dukungan dari LSM biasanya berbentuk keahlian (expertise) sebagai bentuk kontribusi

mereka terhadap kegiatan perbaikan sanitasi masyarakat.

2.3.2 Mekanisme Pencairan Dana

Mekanisme pencairan dana sesuai dengan mekanisme pencairan Dana Hibah Bantuan Sosial.Penyaluran dana kepada KSM dilakukan secara bertahap:

1. Diberikan 40% (empat puluh persen) dari keseluruhan dana, apabila KSM telah menyelesaikan

dokumen RKM;

2. Diberikan 30% (tiga puluh persen) dari keseluruhan dana apabila pekerjaan sik telah

mencapai 30% (tiga puluh persen); dan

3. Diberikan 30% (tiga puluh persen), dari keseluruhan dana, apabila pekerjaan sik telahmencapai 60% (enam puluh persen).

Mekanisme pencairan Dana harus sesuai dengan Perpres No 54 Tahun 2010 (dan perubahannya

sesuai Perpres No 70 Tahun 2012 tentang mekanisme pengadaan barang dan jasa dengan metoda

penunjukan langsung kepada masyarakat).

2.3.3 Verifkasi RKM

KSM mengusulkan Dokumen RKM kepada SKPD untuk disetujui dan disahkan oleh SKPD,

selanjutnya menjadi Dokumen Kelengkapan Kontrak.

KETENTUAN PELAKSANAAN

2 3 4 Perjanjian Kerja KSM dengan SKPD

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 46/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20142-18

2.3.4 Perjanjian Kerja KSM dengan SKPD

Perjanjian kerja (kontrak) ditanda tangani oleh PPK (Pejabat Pembuat Komitmen dari SKPD

kabupaten/kota sebagai Penanggung Jawab Anggaran, dengan Ketua KSM (lihat contohPerjanjian kerja (Kontrak) pada ketentuan teknis). Perjanjian kerja ini dapat diadakan, setelah

KSM menunjukkan persiapan kegiatan berupa RKM yang sudah di verikasi dan dilengkapi dengan

DED dan RAB.

Contoh standard dari Perjanjian kerja (kontrak) tersebut, dapat dilihat pada lampiran (lihat

contoh Perjanjian kerja (Kontrak) pada ketentuan teknis):

1. Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK), yang memuat: (i). Denisi, (ii). Pembayaran Uang

Muka, (iii) Waktu penyelesaian pekerjaan, (iv). Perpanjangan waktu penyelesaian.

2. Syarat Syarat Khusus Kontrak (SSKK) yang memuat: (i). Alamat Korespondensi para Pihak,

(ii). Nomor rekening atas nama 3 (tiga) orang yaitu: ketua KSM, wakil Dinas Penanggung

Jawab Pemerintah Kabupaten/Kota dan fasilitator (khusus untuk dana Bansos swakelola),

(iii) Tanggal berlaku kontrak, (iv). Waktu penyelesaian, (v). Jadual pelaporan, (vi). Sumber

dana, (vii). Termijn pembayaran, (viii). Batas waktu penerbitan SPP (Surat Perintah

Pembayaran) oleh PPK.3. Dokumen RKM (Rencana Kerja Masyarakat) yang telah disetujui.

4. Rencana Pembayaran:

a. Pembayaran upah tenaga kerja yang diperlukan akan dilakukan secara harian atau

mingguan berdasarkan daftar hadir pekerja atau dengan cara upah borong.

b. Pembayaran gaji tenaga terampil (apabila diperlukan) dilakukan berdasarkan kontrak

dengan tenaga terampil tersebut, atau tanda bukti pembayaran.

c. Pembayaran bahan dan/atau peralatan/suku cadang.

5. Rencana Penyerahan Hasil Pekerjaan:

  Setelah pelaksanaan pekerjaan DAK SLBM ini selesai 100% (sasaran akhir pekerjaan telah

tercapai), Penanggung Jawab KSM menyerahkan pekerjaan kepada PPK – SKPD.

  (Contoh berita acara serah terima pekerjaan dapat dilihat pada Ketentuan Teknis)

2.4 PELAKSANAAN KEGIATAN KONSTRUKSI

2.4.1 Pengadaan Material

Pengadaan material untuk keperluan kegiatan DAK SANITASI diutamakan dengan memberdayakan

masyarakat setempat baik secara perorangan maupun secara kelompok. Apabila masyarakat

dilokasi tersebut tidak mampu menyediakan material yang dibutuhkan, maka KSM dapat

KETENTUAN PELAKSANAAN

menunjuk/memilih pemasok dari luar lokasi dengan melalui survey harga yang terendah

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 47/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 2-19

menunjuk/memilih pemasok dari luar lokasi dengan melalui survey harga yang terendah.

Pelaksanaan Kegiatan Dengan Subkontraktor/Pemasok Pekerjaan yang dapat dikerjakan secara

subkontrak melalui pihak ketiga adalah pekerjaan yang dianggap tidak mampu dikerjakanoleh masyarakat karena memerlukan keahlian khusus (misalnya pembuatan campuran beton

mutu tinggi atau pabrikasi) atau pembelian barang (pabrikan) yang membutuhkan ketrampilan

tertentu.

2.4.2 Pengadaan Barang dan Jasa

Mekanisme pengadaan barang dan jasa mengacu pada Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010,

serta perubahannya Peraturan Presiden 70 tahun 2012 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa,

pasal 55. Tanda bukti pembelian terdiri atas bukti pembelian, kuitansi, Surat Perintah Kerja

(SPK), dan surat perjanjian sebagai berikut:

1. Bukti Pembelian yang dimaksud, digunakan untuk pengadaan barang atau jasa yang nilainya

sampai dengan Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

2. Kuitansi, digunakan untuk pengadaan barang dan jasa yang nilainya Rp. 10.000.000,00 s/d

Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).3. Surat Perintah kerja (SPK) digunakan untuk pengadaan barang atau pekerjaan konstruksi

atau jasa lainnya dengan nilai Rp. 50.000.000,00 s/d Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta

rupiah).

4. Surat Perjanjian digunakan untuk pengadaan barang atau pekerjaan konstruksi atau jasa

lainnya dengan nilai diatas Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

Untuk pengadaan barang, KSM harus membentuk panitia pengadaan yang diangkat oleh ketua

KSM untuk melakukan pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan dalam pelaksanaan swakelola.

Panitia pengadaan berjumlah 3 orang (masyarakat pemanfaat) terdiri dari ketua, sekretaris dan

anggota, yang dipilih melalui rembug warga. Panitia Pengadaan terdiri dari satu orang anggota

KSM dan 2 (dua) orang dari masyarakat setempat.

2.4.3 Pelaksanaan Konstruksi

Pelaksanaan Konstruksi secara garis besar adalah:

1. Penjelasan teknis konstruksi dilakukan oleh SKPD, kepada pelaksana pembangunan, tukang,

mandor dan masyarakat pengguna;

2. Pekerjaan konstruksi dilakukan oleh tukang dan atau masyarakat yang dipekerjakan oleh

KSM, didampingi oleh TFL, dengan tahapan sebagai berikut;

• Rembug warga: KSM melakukan pemaparan terhadap rencana pelaksanaan

KETENTUAN PELAKSANAAN

pembangunan penjelasan RKM jadwal pelaksana pekerjaan kontrak sumber-sumber

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 48/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20142-20

pembangunan, penjelasan RKM, jadwal pelaksana pekerjaan, kontrak, sumber sumber

pembiayaan lainnya, rekruitmen dan jumlah tenaga kerja yang diperlukan, mekanisme

pembayaran, penjelasan gambar desain dan jalur perpipaan, titik lokasi IPAL terpilih,

menyepakati rencana operasi dan pemeliharaan, pembentukan lembaga pengelola,

jadwal evaluasi pekerjaan.

• Survey dan pemetaan ulang: survey dilakukan untuk mendapatkan jumlah pemanfaat

sesuai dengan RKM dan rencana pengembangannya. Pemetaan ulang dilakukan untuk

mengukur jalur pipa rencana, keberadaan utilitas, pemasangan patok (benchmark),

lokasi bak kontrol.

• Pembersihan dan penyiapan lahan IPAL/MCK plus.• Penyiapan peralatan K3, sign board , turap pengaman galian.

• Penyiapan direksi Kit, gudang, area kerja (misal untuk pembuatan precast bak kontrol).

• Pengadaan dan pembelian barang oleh panitia pengadaan.

• Pembagian grup dan area kerja.

• Pelaksanaan pekerjaan.

• Monitoring dan evaluasi.Pelaksanaan untuk pekerjaan yang dikerjakan sendiri oleh tim pelaksana KSM adalah:

• Sekurang-kurangnya terdapat Satu Kepala Pelaksana

  Kepala Pelaksana mewakili Ketua KSM dalam memberikan arahan serta mengawasi

jalannya pelaksanaan di lapangan, baik dari segi teknik maupun administrasi kegiatan,

dan sebagai penghubung dengan pihak luar sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.

Kepala Pelaksana adalah Ketua Unit Teknis KSM atau anggota KSM lain yang mampu

untuk mengemban tugas tersebut.

• Satu orang Mandor.

  Mandor adalah orang yang menguasai pekerjaan lapangan sesuai dengan jenis

pekerjaannya, dan berfungsi membantu Kepala Pelaksana dalam menangani satu

maçam pekerjaan atau lebih. Mandor sebaiknya adalah anggota Unit Kerja Teknis atau

orang lain yang terampil/menguasai jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.

2.5 PELAKSANAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

2.5.1 Serah Terima Aset Infrastruktur

Setelah pembangunan prasarana/sarana sanitasi diselesaikan, maka tahapan selanjutnya adalah

tahapan serah terima prasarana/sarana sanitasi yang sudah di bangun. Beberapa kegiatan pokok

KETENTUAN PELAKSANAAN

yang harus dilakukan dalam proses penyerahan sarana sanitasi adalah sebagai berikut:

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 49/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 2-21

yang harus dilakukan dalam proses penyerahan sarana sanitasi adalah sebagai berikut:

Rembug Warga bertujuan untuk memberikan informasi hasil pelaksanaan kegiatan dan hasil

pengelolaan dana kepada warga lokasi sasaran. Rembug dilaksanakan setelah pelaksanaan sikselesai 100% atau pada saat batas waktu penyelesaian pekerjaan habis.

Forum ini dipimpin oleh Lurah dengan mengundang PPK Sanitasi Kabupaten/Kota, Pemerintah

Kecamatan, KSM, KM, PKK, LSM, Tokoh masyarakat desa, dan warga lokasi kegiatan dengan

perwakilan Pengurus RT/RW.

Dalam Rembug ini, KSM menjelaskan secara rinci dan transparan laporan pertanggungjawaban.

Materinya antara lain Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K), Realisasi Kegiatan

dan Biaya (RKB) disertai dengan foto-foto pelaksanaan. Hasil Rembug Warga ini disampaikan

kepada PPK Sanitasi kabupaten/kota. Hasil rembug warga di tuangkan dalam berita acara.

Serah Terima Pekerjaan dilakukan oleh Ketua KSM kepada PPK Sanitasi Kabupaten/kota dengan

sepengetahuan SKPD dan Lurah. Selanjutnya PPK Sanitasi Kabupaten/kota menyerahkan hasil

pekerjaan tersebut kepada KSM untuk difungsikan.

Isi laporan pertanggungjawaban terdiri dari:1. Apabila pekerjaan sik sudah selesai (mencapai 100%), laporan pertanggungjawaban KSM

berisi Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K), Realisasi Kegiatan dan Biaya

(RKB) dan pembuatan Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K).

2. Apabila pelaksanaan kegiatan sik tidak selesai pada waktunya (pada akhir tahun anggaran

belum mencapai 100%) maka laporan pertanggungjawaban KSM berisi Laporan Realisasi

Kegiatan dan Biaya (RKB), Pembuatan Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan (BASPK),

dan Surat Pernyataan Penyelesaian Kegiatan (SP2K).

2.5.2 Tujuan Operasi dan Pemeliharaan

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memastikan keberlanjutan pelayanan aset yang sudah dibangun

melalui upaya pemeliharaan yang tepat. KSM pengelola yang telah dibentuk akan melaksanakan

kegiatan operasi dan pemeliharaan prasarana-sarana sanitasi yang telah dibangun.

Tujuan kegiatan Operasi dan Pemeliharaan adalah sebagai berikut:

1. Terkumpulnya iuran dari masyarakat untuk pembiayaan operasional dan pemeliharaan

sarana sanitasi yang terbangun.

2. Dapat berfungsinya sarana sanitasi sesuai dengan peruntukannya.

3. Adanya tambahan jumlah masyarakat penerima manfaat.

4. Adanya perubahan perilaku PHBS di masyarakat.

KETENTUAN PELAKSANAAN

5. Tumbuhnya partisipasi masyarakat untuk ikut memelihara sarana

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 50/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20142-22

y p p y

6. Memberikan peluang kepada masyarakat/kelompok masyarakat/lembaga masyarakat untuk

mengoperasikan dan mengoptimalkan sarana sanitasi yang ada sebagai sumber daya sertameningkatkan kapasitas masyarakat dengan penciptaan peluang pelatihan teknis maupun

non teknis.

7. Keberlanjutan sesuai dengan prinsip DAK SLBM.

2.5.3 Organisasi Pengelola Operasional dan Pemeliharaan

Operasi dan Pemeliharaan dilakukan oleh organisasi yang sebelumnya sudah ada dan ditunjukoleh masyarakat, seperti KSM, dapat juga merupakan kelembagaan baru yang sesuai dengan

kebutuhan hasil musyawarah masyarakat pengguna.

KSM maupun organisasi pengelola operasional dan pemeliharaan harus berasal dari Kelompok

Pemanfaat. Dalam hal ini, masyarakat memperoleh fasilitasi mengenai tata cara operasi dan

pemeliharaan dari aparat, tenaga pendamping, maupun pihak-pihak lain yang berkompeten.

1. Prinsip pengelolaan pada tahap pemanfaatan:

a. Musyawarah.

b. Transparansi.

c. Akuntabilitas publik dan kontrol sosial.

2. KSM sebagai pengelola sarana harus harus memiliki:

a. Aturan-aturan organisasi (AD/ART) dan petunjuk operasi dan pemeliharaan sarana,

yang disusun dan diputuskan bersama-sama secara musyawarah antar anggota KSM.

b. Aturan sesuai dengan kondisi setempat, yang mengatur siapa penerima manfaat,

besarnya iuran yang harus dibayar, waktu pembayaran iuran, serta siapa petugas

yang melakukan pemeriksaan dan perbaikan kalau terjadi kerusakan dan menentukan

besarnya biaya operasi rutin seperti honor petugas, biaya listrik, dan lain-lain.

c. Standar Operation Procedure/SOP pemakaian dan pemeliharaan sarana, yang harus

dipatuhi oleh operator yang ditunjuk KSM.

Tugas KSM Pengelola/Operasi dan Pemeliharaan:

a. Iuran Pengguna:

• Membicarakan tentang besarnya iuran pemanfaatan sarana.

• Mengumpulkan iuran, membuat perencanaan belanja, membukukan dan melaporkan

secara rutin.

KETENTUAN PELAKSANAAN

b. Pengoperasian & Pemeliharaan

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 51/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 2-23

• Mengoperasikan dan memelihara sarana sik Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat

(SLBM).• Mengembangkan mutu pelayanan & jumlah sarana pengguna.

c. Penyuluhan Kesehatan

• Melakukan kampanye tentang kesehatan rumah tangga dan lingkungan.Gambar 2.2

Bagan Struktur Organisasi KSM Pasca Konstruksi

Gambar 2.2 Bagan Struktur Organisasi KSM Pasca Konstruksi

Pengelola prasarana dan sarana dilakukan oleh operator yang telah dilatih dengan memperhatikanbeberapa hal:

• Kinerja prasarana yang dikelola.

• Jumlah prasarana dan sarana yang tersedia.

• Jumlah prasarana dan sarana yang digunakan.

• Target/sasaran perencanaan.

Standar prosedur operasional dan pemeliharaan.• Standar kriteria teknis prasarana dan sarana.

• Rencana pengembangan sarana di masa datang.

Untuk mencapai keberhasilan pengelolaan, operator harus melakukan langkah-langkah berikut:

• Melakukan pemantauan rutin untuk mengetahui kondisi prasarana dan sarana

• Mengetahui kerusakan sedini mungkin agar dapat disusun rencana perawatan dan

pemeliharaan yang baik

KETENTUAN PELAKSANAAN

• Mencatat keluhan pemanfaat

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 52/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20142-24

• Melakukan rehabilitasi tepat waktu

• Melakukan evaluasi kinerja pelayanan secara berkala• Melakukan pengelolaan sesuai standar operasional prosedur

Dalam pelaksanaan pelestarian sarana sanitasi, diharapkan pemerintah Kabupaten/Kota dapat

berperan aktif memberikan dukungan teknis kepada masyarakat (penyuluhan) agar mereka

mampu mengoperasikan dan memanfaatkan sarana yang ada.

3. Prosedur Operasi dan Pemeliharaan (standard operating procedure/SOP).

SOP yang telah tertuang dalam RKM dapat disesuaikan dengan kebutuhan operator dan pengguna.Pedoman ini disusun oleh pengurus bersama kelompok pemanfaat, dimusyawarahkan bersama

dalam forum masyarakat pemanfaat, dan setelah dicapai mufakat maka disahkan oleh Lurah/

Kepala Desa.

Setiap lokasi dapat mengembangkan pedoman kerjanya sendiri, sesuai dengan kondisi,

kemampuan dan budaya yang ada di daerahnya masing-masing.

Dalam upaya mencapai keberhasilan pengelolaan perlu didukung tim pengelola KSM yang handal:

a. Mampu mengorganisasikan anggotanya untuk mendukung program kerja yang telah dibuat;

b. Dapat menjamin kepentingan pemanfaat dan mencarikan alternatif pemecahan

permasalahan yang dihadapi;

c. Mampu melakukan hubungan kerja dengan lembaga lain di luar KSM;

d. Mampu menerapkan sanksi organisasi bagi anggota yang melanggar peraturan.

4. Pendanaan Operasi dan Pemeliharaan.

Sumber dana berasal dari masyarakat, berupa iuran atau dana lain yang dikembangkan di lokasi,

yang dihitung berdasarkan kesepakatan bersama akan kebutuhan operasional dan pemeliharaan

serta rencana pengembangan sarana di masa datang.

Pendanaan diperuntukkan bagi operasional dan pemeliharaan ditambah honorarium pengelola

untuk melakukan operasional dan pemeliharaan serta orang yang bertugas untuk melakukan

perbaikan jika terjadi kerusakan.

Komponen yang perlu dipertimbangkan dalam menghitung biaya pengoperasian dan pemeliharaanmeliputi:

a. Biaya perbaikan dan penggantian komponen yang rusak sesuai dengan sistem sarana yang

dibangun;

b. Biaya pengembangan sarana;

c. Biaya Operasional (solar, listrik, dan lain-lain);

KETENTUAN PELAKSANAAN

d. Honorarium pengelola;

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 53/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 2-25

e. Depresiasi alat/sarana.

4. Dukungan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk Operasi dan Pemeliharaan.

Pemerintah daerah menugaskan SKPD teknis pengelola DAK untuk melakukan pembinaan secara

teknis operasional serta keuangan kepada KSM/pengelola. Dukungan Pemda juga termasuk untuk

melakukan rehabilitasi sarana yang mengalami kerusakan berat (tidak dapat beroperasional).

2.6 MONITORING DAN EVALUASIMonitoring merupakan kegiatan pemantauan yang dilaksanakan secara berkelanjutan dan

teratur untuk mengetahui:

1. Kemajuan pelaksanaan sesuai tahapan proses kegiatan,

2. Pencapaian sasaran dan hasil kegiatan yang dilaksanakan,

3. Menjamin keberlanjutan pemanfaatan infrastruktur yang terbangun.

Evaluasi merupakan kegiatan penilaian kemanfaatan dari pelaksanaan program melaluiindikator:

1. Penilaian Kinerja Daerah dalam pelaksanaan kegiatan.

2. Kepatuhan dan ketertiban pelaporan.

Kegiatan monitoring dan evaluasi dituangkan dalam satu bentuk format pelaporan pelaksanaan

kegiatan.

KETENTUAN PELAKSANAAN

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 54/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20142-26

Gambar 2.3 Mekanisme Monitoring Dan Evaluasi

KETENTUAN PELAKSANAAN

2.7 PELAPORAN

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 55/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 2-27

Kegiatan pelaporan dilakukan oleh:

1. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)

KSM dengan bimbingan dari Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) menyusun laporan sebagai

berikut:

a. Laporan kegiatan mingguan yang berisi kemajuan pelaksanaan pembangunan dan

keuangan, disampaikan kepada masyarakat.

b. Bersama Fasilitator membuat laporan secara periodik (1 bulan) kepada SKPD sejak

proses perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan.

2. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten/Kota

  Menyusun laporan triwulanan seluruh kegiatan DAK SLBM. Laporan triwulanan tersebut

disampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah triwulanan yang bersangkutan berakhir.

Laporan ditujukan kepada Bupati/ Walikota melalui Kepala Bappeda Kabupaten/Kota

dengan tembusan kepada Kepala SKPD Provinsi (Cipta Karya/PU) dan Satuan Kerja PPLP

Provinsi.

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi (Cipta Karya/PU)

  Menyusun laporan triwulanan yang diperoleh dari masing-masing SKPD Kabupaten/Kota

penerima DAK SLBM. Laporan triwulanan tersebut disampaikan paling lambat 10 hari kerja

setelah triwulanan yang bersangkutan berakhir kepada Gubernur melalui Kepala Bappeda

Provinsi dengan tembusan kepada Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum,cq

Direktur PPLP.

KETENTUAN PELAKSANAAN

MENTERI

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 56/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20142-28

10 hari

kerja

cq. Sekretaris Jenderal

GUBERNURcq. Kepala Bappeda

BUPATI/WALIKOTAcq Kepala Bappeda

5 hari kerja

14 hari

kerja

Tembusan

Kepal SKPD Kab/Kotasub bidang

Kepala SKPD

Provinsi sub

bidang

Kepala Balai/Satker Terkait

DirektoratJenderal terkait

10 hari

kerja

10 hari

kerja

14 hari

kerja

Tembusan

Gambar 2.4 Mekanisme Pelaporan

BAGIAN III

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 57/176

BAGIAN III

KETENTUAN TEKNISDAK SLBM

PETUNJUK PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

TAHUN 2014

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 58/176

KETENTUAN TEKNIS

BAGIAN 3

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 59/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-1

BAGIAN 3

KETENTUAN TEKNIS

3.1 KETENTUAN TEKNIS PEMILIHAN TEKNOLOGI3.1.1 Sarana Air Limbah Berbasis Masyarakat.

1. Jenis Air Limbah Domestik Masyarakat Berpenghasilan Rendah.

No.JENIS

LIMBAH

BERASAL

DARI MANA?

SAAT INI

DIALIRKAN

KEMANA?

MENCEMARI

APA?

DAMPAKNYA TERHADAP

LINGKUNGAN

1Grey-

Water 

Dapur, Kamar

Mandi,

Tempat Cuci

Ke saluran depan

rumah

Saluran dan

Sungai.

1. Kerusakan keseimbanganekologi di aliran sungai,

2. Masalah kesehatan penduduk.

3. Bertambah besar biaya

pengobatan masyarakat.

2

Black

Water  Kakus

1. Ke Tangki

Septik.

2. BABS (Buang

Air Besar

Sembarangan)

 

Saluran,

Sungai, AirTanah

1. Meningkatnya angka kematian

akibat penyakit infeksi air.

2. Bertambahnya biaya

pengolahan air minum (PAM),

3. Kerusakan ekosistem di badan

air.

Kegiatan SLBM akan membangun Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (On Site System),

dimana fasilitas pengolahan air limbah berada di dalam persil atau batas tanah yang dimiliki

baik secara individu, maupun komunal.

KETENTUAN TEKNIS

2. Keunggulan dan Kekurangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (On Site).

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 60/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-2

No. KEUNGGULAN KEKURANGAN

1. 1) Menggunakan teknologi dan konstruksi

2) sederhana;

3) Memerlukan biaya yang rendah;

4) Masyarakat dan tiap-tiap keluarga

dapatmerencanakan, mengerjakan, serta

mengawasi sendiri proses pembangunan;

5) Pengoperasian dan pemeliharaan dapatdilakukan sendiri oleh masyarakat;

6) Manfaat dapat dirasakan secara langsung.

1) Tidak dapat diterapkan pada setiap

daerah, misalkan tergantung pada

sifat permeabilitas tanah dan tingkat

pelayanan

3. Kriteria modul sarana SLBM

No. TEKNIS BIAYABERBASIS

MASYARAKAT

DAMPAKNYA TERHADAP

MASYARAKAT

1. 1) Menggunakan

teknologi

sederhana;

2) Tidak mencemari

air tanah dan

badan air.

3) Dapat menampung

semua air limbah.4) Sesuai untuk

daerah dengan

kepadatan tinggi;

5) Perencanaan,

pembangunan,

pengoperasian

dan pemeliharaan

serta pengawasan

dapat dilakukan

sendiri oleh

masyarakat;

1) Memerlukan

biaya yang

rendah;

2) Memiliki masa

guna lebih

lama;

1) Melibatkan semua

pihak untuk bekerja

sama (Masyarakat,

Pemerintah Daerah,

Pemerintah Pusat,

dan LSM).

2) Masyarakat dan

tiap-tiap keluargadapat menyediakan

sendiri, misalnya

untuk jamban

sendiri bila pilihan

teknologinya adalah

tangki septik

bersama atau

perpipaan komunal;

1) Menyediakanpelayanan

yang terbaik;

2) Manfaat dapat

merasakan secara

langsung;

KETENTUAN TEKNIS

Opsi pemilihan teknologi untuk sarana air limbah adalah sebagai berikut.

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 61/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-3

IPALKomponen instalasi pengolahan air limbah terdiri dari:

• Bak Inlet.

• Bak Pengolahan (banyak pilihan teknologi).

• Bak Outlet.

Bangunan IPAL dengan konstruksi beton bertulang, berfungsi untuk menampung air limbah yang

dialirkan dari sistem perpipaan untuk diolah agar menghasilkan air buangan (Efuent) yangaman bagi lingkungan.

Pada dasarnya telah banyak pilihan teknologi maupun jenis sarana pengolahan air limbahyang

umum dipakai, namun dengan beberapa pertimbangan yang dipakai sebagai contoh dalam

buku Petunjuk Teknis ini adalah pengolahan dengan teknologi  Anaerobik Bafed Reactor  dan

 Anaerobic Up ow Filter .

1.  Anaerobic Bafed Reactor  (ABR)

Terdiri dari beberapa bak, dimana bak pertama untuk menguraikan air limbah yang mudah

terurai dan bak berikutnya untuk menguraikan air limbah yang lebih sulit, demikian

seterusnya. ABR terdiri dari kompartemen pengendap yang diikuti oleh beberapa reaktor

bufe. Bafe ini digunakan untuk mengarahkan aliran air keatas (upow ) melalui beberapa

seri reaktor selimut lumpur (sludge blanket). Kongurasi ini memberikan waktu kontak

yang lebih lama antara biomasa anaerobic dengan air limbah sehingga akan meningkatkan

kinerja pengolahan. Teknologi sanitasi ini dirancang menggunakan beberapa bafe vertikal yang akan memaksa air limbah mengalir keatas melalui media lumpur aktif. Cocok untuk

pengolahan air limbah bersama beberapa rumah (komunal)

Gambar 3.1 Tipikal Bangunan Anaerobic Bafed Reactor  (ABR)

KETENTUAN TEKNIS

Kelebihan:

• Luas lahan yang dibutuhkan lebih sedikit karena dibangun di bawah tanah.

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 62/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-4

Biaya pembangunan kecil.• Biaya pengoperasian dan perawatan murah dan mudah.

• Euen dapat langsung dibuang ke badan air penerima.

Kekurangan:

• Diperlukan tenaga ahli untuk desain dan pengawasan pembangunan.

• Diperlukan tukang ahli untuk pekerjaan konstruksi beton kedap air.

• Esiensi pengolahan rendah.

• Tidak boleh terkena banjir.

• Memerlukan sumber air yang konstan.

• Perlu dilakukan pengurasan berkala setiap (2-3 tahun).

2. Anaerobic Upow Filter

Komponen ini sama seperti Tanki Septik Bersusun tetapi pengolahan limbahnya dibantu oleh

bakteri anaerobic yang dibiakkan pada media  lter .  Anaerobic upow lter , merupakanproses pengolahan air limbah dengan metode pengaliran air limbah keatas melalui media

lter anaerobic. Sistem ini memiliki waktu detensi yang panjang.

Gambar 3.2 Tipikal Bangunan Anaerobic Upow Filter  (AUF)

 Anaerobic upow lter  cocok digunakan untuk pengolahan air limbah bersama beberapa

rumah (komunal). Bisa mengolah black water  dan grey water . Cocok untuk meningkatkan

kualitas euen sebelum dibuang kebadan air penerima.

KETENTUAN TEKNIS

Kelebihan:

• Luas lahan yang dibutuhkan sedikit karena dibangun di bawah tanah

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 63/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-5

Biaya pengoperasian dan perawatan murah dan mudah• Esiensi pengolahan limbah relatif lebih tinggi

• Material lter dapat menggunakan bahan lokal atau pabrikan

• Euen dapat langsung dibuang ke badan air penerima.

Kekurangan:

• Biaya konstruksi bisa menjadi besar jika bahan lter tidak ada di daerah sekitarnya.

Diperlukan tenaga ahli untuk desain dan pengawasan pembangunan.• Diperlukan tukang ahli untuk pekerjaan plester berkualitas tinggi.

• Pori-pori lter mudah tersumbatapabila masih ada padatan terbawah setelah pengolahan

primer. Tidak boleh terendam banjir.

• Perlu dilakukan pembersihan lter secara berkala setiap (2-3 tahun).

Tabel 3.1 Perhitungan Dimensi Bak Sedimentasi ABR(Sumber Hasil Analisa Konsultan)

UKURAN BAK SEDIMENTASI

JumlahKK

dilayani

FreeboardKedalaman

ScumKedalaman

LumpurWaktuTinggal

VolumeAir

Kedalamanair

Lebar PanjangTotal

kedalaman

  pilih maks pilih 2 - 4jam

  pilih pilih

KK m m m Jam m3 m m m m

50 0,5 0,5 0,6 3 2,5 0,9 1,5 1,85 2,50

100 0,5 0,5 0,6 3 5,0 0,9 1,5 3,70 2,50

150 0,5 0,5 0,6 3 7,5 0,9 2 4,17 2,50

KETENTUAN TEKNIS

Tabel 3.2 Perhitungan Perbandingan Jumlah KK yang Dilayani dengan Dimensi ABR serta

Parameter Analisa (Sumber Hasil Analisa Konsultan)

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 64/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-6

UKURANBAKBAFFLEREAKTOR PARAMETER  

   J   u   m   l   a   h   K   K

   d   i   l   a   y   a   n   i

   K   e   d   a   l   a   m   a   n   o   u   t   l   e   t

   P   a   n   j   a   n   g

   k   o   m   p   a   r   t   e   m   e   n

   J   a   r   a   k   s   h   a   f   t

   L   e   b   a   r   k   o   m   p   a   r   t   e   m   e   n

   J   u   m   l   a   h   b   a   k

   K   e   c   e   p   a   t   a   n   A   l   i   r   a   n   k   e

   a   t   a   s

   C   O   D

   e      s   i   e   n   s   i

   B   O   D

   e      s   i   e   n   s   i

   A   l   i   r   a   n   s   a   a   t   j   a   m

    p   u   n   c   a   k

   K   e   c   e   p   a   t   a   n

   A   l   i   r   a   n   k   e   a   t   a   s

   (   a   c   t   u   a   l   )

   V   o   l   u   m   e   r   e   a   k   t   o   r

   H   R   T

   d   i   b   a   f      e

   r   e   a   k   t   o   r

   B   e   b   a   n   O   r   g   a   n   i   k   C   O   D

pilih maks pilih min buah (0,3 -0,6) (1-2 hari)

KK m m m m m/jam % % m3/jam m/jam m3 hari kg/m3/hari

50 2 1,5 0,15 1,5 3 0,5 85 90 0,833 0,370 14 1,35 0,19

100 2 2,0 0,15 1,5 5 0,5 85 90 1,667 0,556 30 1,50 0,17

150 2 2,5 0,15 2 5 0,5 85 90 2,500 0,500 50 1,67 0,15

3. Sistem Perpipaan

Sistem Perpipaan Komunal sesuai dengan permukiman yang masyarakatnya memiliki kakus

di masing-masing rumah, tetapi belum memiliki tangki septik. Merupakan sistem yang

mengalirkan air limbah dari rumah-rumah melalui jaringan perpipaan ke bangunan bawah

(IPAL Komunal). Pipa yang dipergunakan adalah pipa berbahan PVC (SNI khusus air limbah),

pipa AW (4-6 inch) untuk pipa utama, pipa AWD untuk sambungan rumah (3-4 inch) dan

dilengkapi dengan bak kontrol:

• Bak penangkap lemak didalam pekarangan ukuran lubang 40 cm x 60 cm

• Bak kontrol dari toilet dan kamar mandi-cuci ukuran lubang diameter 40 cm atau 40 cm

x 40 cm.

• Bak kontrol di pipa servis, lateral dan pipa utama:

1) Kedalaman dibawah 70 cm, ukuran lubang diameter 40 cm atau 40 cm x 40 cm.2) Kedalaman 70 cm keatas, ukuran lubang diameter 60 cm atau 60 cm x 60 cm.

• Penempatan bak kontrol:

• Setiap ujung gang,belokan, cabang pipa, perubahan dimensi pipa, perubahan

elevasi (drop).

• Dalam satu rumah minimal ada 2 bak kontrol (1 bak penangkap lemak, 1 bak

penangkap greywater  dan blackwater ).

KETENTUAN TEKNIS

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 65/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-7

  Sistem jaringan perpipaan terdiri dari Pipa sambungan rumah, Pipa Service (Pipa Tertier),

Pipa Cabang (Pipa Sekunder), Pipa Induk (Pipa Utama) yang berfungsi untuk mengumpulkan

air limbah dari sumber-sumbernya dan mengalirkannya ke bangunan IPAL untuk diolah agar

menghasilkan efuent air buangan yang aman bagi lingkungan.

  Sistem saluran ini membutuhkan bak kontrol setiap jarak maksimal 20 m untuk saluran

lurus, pada titik-titik pertemuan saluran dan pada perubahan arah aliran.

Kelebihan:

• Lebih hemat dari pada sistem pembuangan limbah konvensional

• Masyarakat dapat berperan dalam proses perencanaan dan konstruksi

• Nyaman untuk pengguna karena air limbah dijauhkan dari area permukiman dan

mendekatkan akses ke pengguna.

Kekurangan:

• Proses perencanaan lebih rumit

• Diperlukan perawatan secara rutin, perawatan yang tidak rutin akan menyebabkan

kegagalan sistem secara total.

4. MCK plus

  MCK plus terdiri:

  a. Bangunan Atas

  Meliputi sejumlah pintu kamar mandi/kakus dan sarana cuci. MCK plus dapat

direncanakan untuk melayani minimal 25 KK. MCK plus sesuai untuk permukiman yang

masyarakatnya tidak memiliki kakus di masing-masing rumah.

KETENTUAN TEKNIS

  Perbandingan jumlah bilik kamar mandi, tempat cuci dan kakus untuk melayani 25 KK, 50

KK, dan 100 KK dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 66/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-8

Tabel 3.3 Perbandingan antara Jumlah Pengguna dengan

Jumlah Bilik Kamar Mandi, WC dan Keran

Tipe

Banyaknya Ruangan

Mandidan Kakus

Wanita

Mandi danKakus Pria

Cuci (titikkeran)

Jumlah Urinoar/bilik

Tipe I

Untuk 25KK 

2 1 2 1

Tipe IUntuk 50

KK 2 1 4 2

Tipe IIUntuk 100

KK 6 4 6 4

KSM dalam merencanakan, menyusun DED dan membangun prasarana MCK, perlu mempertimbangkankeberadaan kelompok masyarakat rentan sanitasi. Misal: Pembuatan grid pada lantai atau keramik

MCK untuk tuna daksa, pembuatan lantai MCK yang landai bagi manula dan anak-anak, closet duduk,

 pegangan tangan sekeliling MCK dan KM/WC bagi ibu hamil, orang sakit, manula dan tuna daksa.

b. Bangunan Bawah

Bangunan bawah MCK plus mengikuti ketentuan dalam pembangunan IPAL.

5. Sistem Gabungan MCK plus dan Sistem Perpipaan Sederhana.

Sistem ini mengakomodasi masyarakat yang tidak memiliki maupun yang memiliki jamban

pribadi. IPAL yang digunakan disambungkan dengan outlet MCK plus dan sistem perpipaan.

Direkomendasikan agar MCK plus ditempatkan dekat dengan fasum-fasos maupun jalan

lintas utama masyarakat.

6. Septictank Komunal

Sarana ini terdiri dari bangunan bawah septik tank volume bersih 10 m 3 menampung aliran

blackwater dan greywater dari 10 sambungan rumah dengan sistem perpipaan. Untuk

ketentuan konstruksi bangunan dan perpipaan mengikuti petunjuk pelaksanaan sistem

perpipaan.

KETENTUAN TEKNIS

3.1.2 Sarana Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat

1. Pengolahan Sampah 3R 

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 67/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-9

  Pengolahan sampah 3R (Reduce, Reuse,Recycle), dalam pelaksanaannya secara garis besarpengolahan sampah 3R merupakan kegiatan yang terdiri dari pewadahan, penggumpulan,

dan pengolahan/pemanfaatan sampah.

a. Pewadahan Sampah

No. TEKNIS PERLENGKAPANOPERASIDAN

PEMELIHARAAN

1. a. Volume wadah dapat menampung sampahdari penghuni untuk jangka waktu minimal

3 hari untuk sampah non organik dan 1 hari

untuk sampah organik.

b. Terbuat dari bahan yang cukup kuat, tahan

basah untuk sampah organik, sehingga

umur teknis dari pewadahan minimal dapat

mencapai 6 bulan.

c. Bahan wadah paling baik dapat diperoleh

secara lokal.d. Setiap wadah mampu menyimpan sesuai

jenis sampah. Agar perencanaan merujuk

hasil penelitian lapangan komposisi

sampah.

a. Agar estetikayang lebih baik

maka wadah

dilengkapi

dengan tutup.

b. Warna wadah

sebaiknya

spesik untuk

setiap jenissampah.

a. Mudah dalam operasipemasukan sampah

maupun pengosongan

sampah.

b. Mudah dalam

perawatan.

Gambar 3.3 Contoh Pewadahan

KETENTUAN TEKNIS

PERENCANAAN PENENTUAN VOLUME WADAH SAMPAH DI-SUMBERNYA:

 

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 68/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-10

Dari penelitian sosial,diperoleh:[1]. Jumlah hunian rata-

rata pada rumahtangga

[2]. Kebiasaanmasyarakatmembuang sampah.

Pemilihan warna:[a].Warna gelap untuk

sampah yang mudahmembusuk

[b].Warna terang untuksampah kering non

organik (dapat lebih darisatu tergantung jenissampah yang dipilah)

[c].Warna merah untukbahan berbahaya dan

beracun.

Dari penelitian komposisidan timbulan sampah,maka diperoleh perkiraantimbulan sampah perorang per hari pada lokasiterpilih, (3 liter / orang /hari)

Volume wadah disesuaikandengan jenis sampah:[a].Wadah sampah organik:

(jumlah hunian rata-rata) x timbulansampah

organik/orang/hari x 1hr

[b].Wadah sampah nonorganik: (jumlah hunianrata-rata) x timbulansampan nonorganik/orang/hari x 3

hr.

KETENTUAN TEKNIS

2. Pengumpulan Sampah

No. METODA PERALATAN  FREKUENSI

CARA PEMILAHAN

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 69/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-11

PENGUMPULAN1. a. Petugas dari rumah ke

rumah.

b. Masyarakat membawa

sendiri sampahnya ke

Wadah/Bin Komunal/

Kontainer yang sudah

ditentukan.

Gerobak sampah, becak

sampah, motor sampah

atau alat angkut lain

a. Sampah non organik

terpilah seperti

kertas, plastik,

logam/kacadilakukan

seminggu sekali.

b. Sampah yang masih

tercampur harus

dilakukan minimal

seminggu 2 kali.

Gerobak sampah

dimodikasi dengan

sekat atau dilengkapi

karung-karung besar (3

unit atau sesuai dengan

jenis sampah).

Gambar 3.4 Contoh Alat Pengumpul Sampah

Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan:

• Volume gerobak dengan ban angin, (umur tidak lebih dari 1 tahun) atau motor sampah

1 m3 sehingga satu unit pengumpul dapat melayani 300 jiwa atau sekitar 60 KK untuk

timbulan sampah 3 liter/orang/hari.

• Kondisi topogra yang berbukit hanya dapat dilayani dengan motor sampah.

• Kondisi topogra yang datar menggunakan gerobak atau motor sampah.

• Pengumpulan sampah terpilah dilakukan dengan:

• Gerobak atau motor 3R yang tersekat sesuai jenis sampah yang terpilah digunakan

sesuai hasil pemilahan

• Gerobak tanpa sekat digunakan dengan jadwal tertentu

KETENTUAN TEKNIS

PERENCANAAN PENGUMPULAN SAMPAH 3R BERBASIS MASYARAKAT:

 

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 70/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-12

[1]. Penyusunan anggaraninvestasi sesuai hargasatuan setempat

Penyusunan anggaranoperasi pengumpulan

yang terdiri:[1]. Biaya tetap:·  a. Pegawai

b. Asuransic. Pemeliharaan

[2]. Biaya variabel:Bahan bakar.

[1]. Pendataan jumlahwarga pada lokasiterpilih

[2]. Penentuan jumlahgerobak atau motor 3Ryang dibutuhkandengan cara: (jumlahwarga x jumlahtimbunan sampah/oran /hari /1000

PenyusunanJadual

Pengumpulan

3. Pengolahan/Pemanfaatan sampah  Pengolahan/pemanfaatan sampah terbagi 2:

• Pengolahan sampah organik: dengan cara pembuatan kompos.

• Pengolahan sampah non organik: dengan cara mendaur ulang atau memanfaatkan

kembali barang-barang yang bisa dimanfaatkan kembali, misal membuat barang

kerajinan dari sampah botol dan lain-lain.

KETENTUAN TEKNIS

Sedangkan sampah jenis B3 (bahan buangan berbahaya dan beracun) dikumpulkan untuk

diproses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku (PP 18 tahun 1999

tentang pengelolaan sampah B3).

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 71/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-13

Untuk proses pengomposan sampah TPS 3R dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:

 

PEMILIHAN MANUAL

AREA PENERIMAAN

PENCAMPURAN DAN

PEMBENTUKAN TUMPUKAN

PENCANAHAN UNTUK

SAMPAH > 4 CM

PEMBELIAN

PENYIRAMAN

PENGENDALIAN TUMPUKAN,

SUHU, KELEMBABAN, DSB.

PEMATANGAN

PENGAYAKAN KOMPOS

PENGEMASAN

KOMPOS HALUS

PENYIMPANAN

AIR

SAMPAH YANG TIDAK

DIKOMPOSKAN (KERTAS,

PLASTIK, KALENG, DLL.)

KOMPOS KASAR

 

   P   R   O   S   E   S   P   E   N   G   K   O   M   P   O   S   A   N

Gambar 3.5 Diagram Tahapan Proses Pengomposan

  Proses pengomposan pada TPS 3R dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:

a. Penerimaan dan pembongkaran sampah.

b. Pencacahan sampah organik.

c. Pengomposan:

KETENTUAN TEKNIS

1) Penyusunan tumpukan sampah organik pada lajur yang telah ditentukan

2) Pembalikan tumpukan satu kali seminggu.

3) Penyiraman dan pengukuran suhu tumpukan.

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 72/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-14

4) Pematangan kompos.

5) Pengeringan.

6) Pengayakan.

7) Pengemasan.

d. Daur ulang sampah non-organik:

1) Pemilahan komponen non-organik sesuai permintaan lapak.2) Pengemasan per komponen non-organik terpilah.

3) Bahan ke lapak.

  Dasar dari teknologi pengomposan adalah pengendalian pembusukan sampah melalui

kegiatan mikro-organisme/bakteri.Terdapat dua jenis bakteri yang digunakan untuk proses

pengomposan, yaitu;

a. Bakteri yang untuk hidupnya membutuhkan oksigen (aerobik) dan

b. Bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen (anaerobik).

  Pengomposan sampah dapat dilakukan dengan 3 cara:

a. Pengomposan dengan metode lajur terbuka (open windrows)

  Pengomposan skala kawasan dengan metode lajur terbuka (open windrows) merupakan

proses pengomposan yang terbukti paling mudah dilakukan dan mudah pengendaliannya.Metoda open windrows yang telah dikembangkan oleh BPPT dan UDPK bahkan tidak

menggunakan pencacahan dengan mekanik dan tidak juga menggunakan activator .

Pengendalian udara didalam tumpukan windrows  dilakukan dengan memindahkan

tumpukan ke sebelahnya sehingga disebutjugadengan open windrows bergulir. Proses

pengkomposan memerlukan waktu sekitar 6 minggu.

• Pemilahan

  Merupakan tahap sortasi antara sampah organik dan non-organik.

• Pembentukan Tumpukan

  Sampah organik yang sudah terpilah dibawa ke area pengomposan. Sampah organik

campur dan ditumpuk berbentuk trapesium yang memanjang denganukuranlebar

2,5 meter, tinggi sekitar 1,5 meter dan panjang minimal 3 meter.

KETENTUAN TEKNIS

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 73/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-15

Gambar 3.6 Dimensi Tumpukan Lajur Terbuka

  Melakukan penyiraman setiap mencapai ketebalan 30 cm, agar kelembaban merata. Secaraberkala, tumpukan sampah dibalik 1 atau 2 kali seminggu secara manual. Pembalikan

tumpukan dapat dilakukan dengan memindahkan tumpukan ke tempat berikutnya. Waktu

pembalikan dicatat dan tumpukan yang sudah dilakukan pembalikan diberi tanda tanggal

pembalikan.

KETENTUAN TEKNIS

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 74/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-16

b. Pengomposan dengan metode cetakan

  Proses pengomposan skala kawasan dengan metode Cetakan merupakan proses

pengomposan dengan menggunakan alat cetak untuk membantuk sampah dalam

bentuk kubus. Proses pengomposan sampah dengan sistem cetakan ini digunakan jika

lahan yang ada tidak terlalu luas. Proses pengomposan dengan sistem cetak lebih agak

rumit dibandingkan dengan metoda lajur terbuka karena membutuhkan alat cetak.

Sifat tumpukan sampah juga lebih padat dibandingkan lajur terbuka sehingga udara

yang terperangkap pada tumpukan sampah agak lebih sedikit.

Gambar 3.7 Pengomposan Sistem cetak

• Pembentukan Tumpukan

  Diagram proses pengomposan sampah skala kawasan dengan sistem cetak tidak

terlalu berbeda dengan sistem lajur terbuka (open windrows). Hal yang secara

prinsip berbeda adalah pada saat membentuk tumpukan sampah untuk proses

KETENTUAN TEKNIS

pengomposan selanjutnya. Diagram proses pengomposan sistem cetak dapat

dilihat pada Gambar 3.5. Sampah organik yang sudah terpilah dibawa ke area

pengomposan. Pada area pengomposan disiapkan alat pencetak yang terbuat dari

papan. Ukuran baku memang belum ada akan tetapi sebagai dasar perhitungan

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 75/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-17

papan. Ukuran baku memang belum ada akan tetapi sebagai dasar perhitungandapat digunakan dimensi alat cetak lebar 1 meter, panjang 2 meter dan tinggi 0,5

meter.

  Pencetakan sampah dilakukan dengan memasukkan sampah organik kedalam kotak

cetakan. Secara manual sampah dalam cetakkan dipadatkan, setelah itu kotak

cetakan diangkat maka terbentuklah tumpukan sampah yang sudah tercetak.

Tumpukan yang sudah terbentuk diberi tanda atau label yang berisi informasi

mengenai waktu pembentukan tumpukan.

  Secara berkala, tumpukan sampah dibalik 1 atau 2 kali seminggu secara manual.

Pembalikan tumpukan dapat dilakukan dengan memindahkan tumpukan yang sudah

tercetak ke dalam kotak cetakkan berikutnya dan demikian seterusnya. Waktu

pembalikan dicatat dan tumpukan yang sudah dilakukan pembalikan diberi tanda

tanggal pembalikan. Proses pembalikan memang agak rumit dibandingkan sistem

lajur terbuka.

c. Pengomposan dengan sistem bak terbuka (open bin)

  Selain di rumah, pengomposan sampah dapat juga dilakukan secara terpusat pada satu

kawasan kecil setingkat Rukun Warga sampai skala kota. Pengomposan skala kawasan

dilakukan terpusat pada skala kapasitas antara 1 – 2 ton sampah sehari. Kawasan disini

dapat berupa kawasan permukiman, pasar, komersial, dsb Jika pada skala permukiman,

maka pengomposan skala kawasan diperuntukkan untuk mengelola sampah organik

dari sekitar 1.000 sampai 2000 jiwa.

 

Gambar 3.8 Pengomposan Open Bin

KETENTUAN TEKNIS

• Proses pengomposan

  Proses pengomposan skala kawasan dengan sistem bak terbuka merupakan proses

pengomposan dengan menggunakan bak-bak terbuka dimana sampah tidak perlu

dibentuk akan tetapi cukup dimasukkan kedalam bak. Sampah organik dimasukkan

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 76/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-18

p p p g

pada bak terbuka sampai penuh sambil dipadatkan dan disiram. Setelah bak terisi

penuh, pengisian dapat dilanjutkan ke bak berikut. Sistem ini sangat sederhana

dan lokasi dapat diatur lebih bersih karena proses pengomposan dilakukan didalam

bak.

  Pembalikan dapat dilakukan tetap didalam bak dengan alat pembalik atau sampah

dipindahkan ke bak berikutnya. Sistem pengudaraan pada bak terbuka agak

terbatas karena adanya dinding bak walaupun sudah diberikan lubang ventilasi.

Pengkomposan dengan bak terbuka ini cenderung lebih lama, pada beberapa kasus,

lama pengkomposan dapat mencapai 2 bulan atau 8 minggu.

KETENTUAN TEKNIS

Tabel 3.4 Kelebihan dan Kekurangan Pengomposan

Metoda   Kelebihan Kekurangan

Open Bin-

Sampah tidak terlihat dari luar-

Padat modal

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 77/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-19

- Areal pengomposan terlihat rapih

- Volume sampah terolah sama

- Tinggi kotak terbatas

- Ruang gerak pekerja terbatas

- Penggunaan lahan terbatas

Open

Windrow 

- Modal lebih ringan dari metoda

- Open bin

- Tumpukan sampah bisa mencapai

tinggi oftimal 1,5- Penggunaan lahan eksibel

- Proses pembalikan lebih mudah

dibanding metoda open bin dan

caspary 

- Volume sampah tercetak tidak sama

- untuk setiap tumpukan

- Tumpukan sampah rentan tiupan

angin

- Tumpukan sampah mudah roboh

Caspary  - Tumpukan sampah terlihat rapih

- Volume sampah tercetak lebih

banyak dan seragam- Tumpukan sampah tidakmudah

roboh dan tahan tiupan angin

- Pengunaan lahan lebih hemat dan

  Fleksibel

- Padat Karya

- Proses pembalikan lebih rumit dari

open-bin atau open windrow 

Gambar 3.9 Contoh Pengolahan Sampah

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam analisa kualitas dan pemasaran kompos:

• Perlu dilakukan analisa kualitas terhadap produk kompos secara acak dengan parameter

antara lain warna, C/N rasio, kadar N, P, K dan logam berat.

• Pemasaran produk kompos dapat bekerja sama dengan pihak Koperasi dan Dinas

(Kebersihan, Pertamanan, Pertanian dll).

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 78/176

KETENTUAN TEKNIS

PERENCANAAN PENGOLAHAN SAMPAH TPS 3R

 

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 79/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-21

Bersama-sama wargamenentukan metoda atau

teknologi yang akanditerapkan, untukpengkomposan sampah adabeberapa pilihan: teknologiopen windrows, teknologicaspary  dan open bin sesuai dengan tenaga dan

biaya yang ada.

[1]. Penyusunan anggaranoperasi

[2]. Pengumpulan yangterdiriBiaya tetap:-  Pegawai-  Asuransi-  Pemeliharaan

Biaya variabel:

- Bahan bakar

-  Listrik

[a].Penentuan wilayah/jumlah warga yang akandilayani

[b].Dari penelitian komposisidan timbulan sampah,dapat diperkirakan jumlahsampah yang harus diolahyang terdiri dari jumlahsampah organik dan

sampah non organik.

1. Menentukan layout dariTPS 3R denganmemperhatikan jumlahsampah organik yangakan dikomposkan,metode yang akandigunakan, dan bentuklahan yang ada.

2. 

Menentukan organisasipengelola

3.  Penyusunan anggaraninvestasi sesuai harga

satuan setempat

KETENTUAN TEKNIS

3.2 KETENTUAN TEKNIS OPERASI DAN PEMELIHARAAN

3.2.1 Operasi dan PemeliharaanAir Limbah Komunal Berbasis Masyarakat

1. SISTEM MCK 

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 80/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-22

Tabel 3.6 IIustrasi Perkiraan Biaya Pengoperasian dan

Pemeliharaan Sistem MCK untuk 250 Jiwa

Kebutuhan Keterangan Rp /Bulan

1. Operator & Penjaga Pekerjaan yang tidak tetap 200,000,-

2. Listrik 250 Watt (Pompa air danlampu)

 100,000,-

3. Pengurasan IPAL Rp. 250,000,-/ 2 tahun 1,000,-

4. Peralatan Pembersih Sabun dan pembersih lantai,dll

 20,000,-

5. Perbaikan Pompa Rp. 100,000,- / Tahun 9,000,-

6. Lain-lain Serok, lampu, kran, catdinding, dll

 20,000,-

Total biaya pengoperasian dan pemeliharaan 350,000,-II. BIAYA PENDAPATAN

Fasilitas Rp. / Pakai Rata2 per KK/hari

1. Kamar Mandi 150 – 600 Rp. 750,- s/d Rp. 3000,-

2. WC/Jamban 150 - 400 Rp. 750,- s/d Rp. 2000,-

3. Mencuci & ambil air 150 - 500 Rp. 750,- s/d 2.500,-

* 1 KK= 5 ORANG

KETENTUAN TEKNIS

Petunjuk Pelaksanaaan Bagi Pengguna MCK 

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 81/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-23

Jangan memasukkan benda padat karena

akan menyumbat saluran

Buang sampah di tempat sampah yang

disediakan

Hindari air sabun dari air mandi maupun

cuci masuk ke dalam kloset

Jangan membuang bahan kimia karena akan

mematikan bakteri

Gunakan sabun cuci sehemat mungkin Jangan corat-coret di dinding kamar mandi,

WC maupun tempat cuci

Petunjuk Pelaksanaan Bagi Pengelola MCK/Operator

2 kali per hari gunakan pel untuk

membersihkan teras luar (gunakan bahan

pembersih jika sangat kotor saja)

Setiap hari bersihkan gayung dengan sikat

atau sabut

KETENTUAN TEKNIS

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 82/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-24

Setiap hari bersihkan saringan di lantai KM/

WC dari kotoran padat/sampah

Setiap hari buang sampah dalam KM/WC dan

bersihkan tempat sampah

Setiap hari kuras bak dengan sikat (gunakan

bahan pembersih jika sangat kotor saja)

Setiap hari bersihkan/sapu taman

1 kali per minggu rapikan taman (tanaman

dan rumput)

1 kali per minggu kuras dan bersihkan

tangki/tandon air dari lumut dan kotoran lain

1 kali per bulan bersihkan langit-langit KM/

WC dari sarang laba-laba

1 kali per minggu periksa bak kontrol, jika

terdapat kotoran padat/sampah, keluarkan

kemudian buang ke tempat sampah

1 kali per 6 bulan buang kotoran padat dan

kotoran yang mengapung tepat di bawah

manhole

Mulai dari bak inlet, dilanjutkan ke bak-bak

berikutnya

Ambil kotoran tepat di bawah manhole

KETENTUAN TEKNIS

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 83/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-25

Gunakan alat T untuk mengumpulkan kotoran

tepat di bawah manhole

Keluarkan semua kotoran yang terkumpul

sampai tidak ada yang tersisa

Mintalah tukang untuk memperbaiki semua kebocoran secepat mungkin dan lihat sebabnya

1 kali per 6 bulan, Test Kualitas Air Limbah

Telpon dinas terkait Ambil 2 sample air limbah dari bak inlet 

dan bak outlet, masing-masing 2 liter dalam

botol terpisah

Bawa 2 botol sampel ke laboratorium yang dirujuk.Minta pemeriksaan untuk:

pH, BOD5, COD, TSS, lemak

KETENTUAN TEKNIS

Petunjuk Pelaksanaan Pengurasan IPAL MCK 

1 kali per 2 tahun, pengurasan dengan truk tinja

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 84/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-26

Telpon perusahaan jasa pengurasan tinja Buka semua tutup manhole pada IPAL

Angkat kotoran mengapung dan buang ke

tempat sampah

Masukkan pipa sedot dari truk tinja sampai ke

dasar bak, sedot mulai dari bak pertama

Lumpur yang disedot adalah lumpur yang

berwarna hitam

Hentikan pengurasan jika lumpur sudah

berwarna coklat

KETENTUAN TEKNIS

3. SISTEM KOMUNAL

Tabel 3.7 Ilustrasi Perkiraan Biaya Pengoperasian dan

Pemeliharaan Sistem Komunal untuk 300 Jiwa

Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan Rp /Bulan

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 85/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-27

Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan Rp./Bulan

I.Jamban Biaya pengoperasian dan perawatan menjadi tanggungjawab setiap pengguna (KK)II.Sambungan dari Rumah

III. Pipa Utama dan IPAL

1. Operator Inspeksi 4x/bulan di IPAL, Pipa

Utama, Pipa Sekunder @ Rp. 25.000,- /Inspeksi

100,000.00

2. Pengurasan setiap 2 tahun Rp. 500.000,- 21,000.00

3. Lain-lain: Perbaikan pipa, bak kontrol,IPAL.

Asumsi: perbaikan pipa 40 m’ setiap 2 ta-hun

50,000.00

Total Biaya Pengoperasian dan Pemelihara-an 171,000.00

Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan /KK/Bulan

2,280.00

Dibulatkan 2,500.00

Petunjuk Pelaksanaan Bagi Pengguna Sistem Komunal

IPAL akan berfungsi dengan baik jika Anda memasukkan limbah yang benar, IPAL bukan tempat

pembuangan semua jenis sampah!

Jangan memasukkan limbah padat ke

jamban karena akan menyumbat saluran.

Jangan membuang minyak bekas ke saluran

pembuangan dapur karena ketika mengering,

lemaknya dapat menyumbat pipa

KETENTUAN TEKNIS

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 86/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-28

Jangan membuang bahan kimia ke saluran

karena akan mematikan bakteri di IPALJangan menanam pohon di dekat saluran

perpipaan dan IPAL karena bisa merusak pipa

Gunakan secukupnya sabun cuci dan

pembersih, baik untuk sistem pengolahan

dan menghemat

Buanglah hanya limbah cair dari kamar mandi

dan dapur dan beri saringan untuk memisahkan

limbah padat

Ambil kotoran mengapung dari bak

penangkap lemak setiap 3 hari sekali

Periksa bak kontrol di rumah setiap 3 hari

sekali. Buang limbah padat, pasir/lumpur,

dengansekop/serok, kumpulkan dalam tas

plastik. Bawa ke tempat pembuangan sampah

Bawa ke tempat pembuangan sampah

KETENTUAN TEKNIS

Petunjuk Pelaksanaaan Bagi Operator Sistem Komunal

Lakukan 1 Kali per minggu

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 87/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-29

Periksa setiap bak kontrol pada sistem

perpipaan Buang limbah padat dan kotoran mengapung

Jika tidak ada aliran air dalam bak

kontrol, mungkin pipa tersumbat atau

rusakHentikan kegiatan di rumah

Buka pemipaan, minta tukang untuk

memperbaiki kerusakan

Jika ada luapan air dari bak kontrol, mungkin

pipa tersumbat.Hentikan kegiatan di rumah,

segera perbaiki jika ada kerusakan pipa.Sogok

dari bak kontrol ke bak kontrol lain

Minta tukang untuk memperbaiki

kerusakan secepatnya

Buang limbah padat dan kotoran mengapung dari

bak inlet dengan sekop

KETENTUAN TEKNIS

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 88/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-30

Semua tutup bak kontrol dan

manhole IPAL harus bisa dibuka untuk

mempermudah pengoperasian dan

pemeliharaan.

Buang limbah padat dan kotoran mengapung dari

bak inlet dengan sekop

1 kali per 2 minggu:

buang kotoran padat dan kotoran yang mengapung tepat di bawah manhole

Mulai dari bak inlet, dilanjutkan ke bak-

bak berikutnya

Ambil kotoran tepat di bawah manhole

Gunakan alat T untuk mengumpulkan

kotoran tepat di bawah manhole

Keluarkan semua kotoran yang terkumpul sampai

tidak ada yang tersisa

KETENTUAN TEKNIS

Petunjuk Pelaksanaan Pengurasan IPAL Komunal

1 kali per 2 tahun, pengurasan dengan truk tinja

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 89/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-31

Telpon perusahaan jasa pengurasan tinja Buka semua tutup manhole pada IPAL

Angkat kotoran mengapung dan buang ketempat sampah

Masukkan pipa sedot dari truk tinja sampai ke

dasar bak, sedot mulai dari bak pertama

Lumpur yang disedot adalah lumpur yang

berwarna hitam

Hentikan pengurasan jika lumpur sudah ber-

warna coklat

3.2.2 Operasi dan Pemeliharaan Sarana Pengelolaan Sampah Pola 3R 

SKPD teknis pembina DAK SLBM melakukan pembinaan dalam pengelolaan infrastruktur 3R serta

penyaluran hasil produksi ke lapak/pabrik maupun kerjasama dengan instansi terkait lainnya.

Kepala Dinas Kebersihan-Pertamanan dapat memfasilitasi untuk pembelian hasil produksi

kompos TPST 3R.

Proses kegiatan pengelolaan sampah dengan menggunakan 3R dapat dilihat dalam gambar

sebagai berikut:

KETENTUAN TEKNIS

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 90/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-32

Gambar 3.11 Sistem pengolahan sampah dengan sampah tercampur

Gambar 3.12 Sistem pengolahan sampah 3R 

KETENTUAN TEKNIS

Sedangkan beberapa pemeliharaan yang perlu dilakukan adalah

No. WADAH DAN PENGANGKUT PERALATAN PROSES SAMPAH KEBERSIHAN HANGAR 

1. a. Setelah digunakan, wadah/bin sampah dibersihkan

secarateratur setiap hari

a. Alat pencacah dilengkapidengan manual

b. Penggantian oli dilakukan

a. Kebersihan hanggarharus selalu dijaga

b. Proses pemilahan

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 91/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-33

p

b. Gerobak/becak sampah harus

dibersihkan setiap minggu

sekali

c. Jangan ada sampah yang

menyangkut di roda gerobak/

becak sampah

d. Segera perbaikikerusakan.

e. Gerobak/becak jangan

berlubang sehingga tidak ada

sampah yang tercecer

f. Motor sampah dilengkapi

dengan manual pengoperasian

dan pemeliharaan sesuaidengan manual dari fabrikan.

Dan kenali lokasi penjualan

suku cadang terdekat

gg

secara berkala sesuai

dengan spesikasi teknis/

manualnya

c. Pengelola mengetahui

lokasi penjualan suku

cadang terdekat

d. Pisau pencacah dijaga

ketajamannya dengan cara

diasah secara berkala

e. Alat pengayak dilengkapi

dengan manual

f. Kebersihan alat pengayak

selalu dijaga

p

kompos daur ulang

sesuai dengan SOP

c. Penyiraman debu

dilakukan secara

berkala

d. Saluran drainase dijaga

kebersihannya, agar

tidak ada sampah yang

mengganggu aliran air

KETENTUAN TEKNIS

3.3 KETENTUAN TEKNIS DALAM SELEKSI LOKASI

3.3.1 Seleksi Kampung

Kegiatan seleksi kampung dilakukan mengikuti arus kegiatan berikut ini:

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 92/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-34

KETENTUAN TEKNIS

Tujuan akhirnya adalah terseleksinya masyarakat yang paling siap untuk implementasi kegiatan

SLBM. Untuk menilai kesiapan masyarakat akan diukur dengan 5 (lima) variabel, yaitu:

Tabel 3.8 Jenis Informasi dan Alat RPA yang digunakanNo Jenis Informasi RPA Tools

1 Pengalaman membangun infrastruktur kampung Timeline

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 93/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-35

1 Pengalaman membangun infrastruktur kampung Timeline

2 Kesiapan masyarakat untuk berkontribusi Ladder —1

3 Kelayakan teknis untuk infrastruktur sanitasi Transect Walk

4 Kesiapan lembaga setempat untuk mengelola Venn Diagram

5 Prioritas perbaikan sanitasi Problem Tree

3.3.2 Klasifkasi Kesejahteraan (Wealth Classifcation)

No. TUJUAN PROSES   INFORMASI YANG DIPEROLEH

1. Klasikasikan penduduk RT/RW/Kelurahan dalam kategoritingkat kesejahteraan (kaya,miskin, sedang),

Membentuk diskusi kelompok

masyarakat (termasuk

wanita), untuk menyusun

criteria kaya, miskin.

Kesepakatan kriteriaklasikasi keluarga kaya,menengah, dan miskin;

2. Identikasi kelompok yangterlibat pelaksanaan forumdiscussion group (FGD).

Fasilitator menggaliketerangan rasional ataualasan khusus di balikkriteria yang keluar.

Perkiraan distribusikeluarga/rumah tanggauntuk setiap kategori yangmuncul;

KETENTUAN TEKNIS

No. TUJUAN PROSES   INFORMASI YANG DIPEROLEH

3. Memetakan akses orang miskindan kaya terhadap sarana,

fungsi dan pekerjaan.

Membimbing kelompok untukmenunjukkan prosentase

populasi pada tiap katagori,strata

4. Identikasi perbedaan tingkati i i k

Menulis karakteristik danh il di k i

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 94/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-36

partisipasi masyarakat. prosentase hasil diskusisebagai acuan pekerjaanberikutnya

3.3.3 Rapid Participatory Assessment (RPA)

No. TUJUAN PROSES

1. Melakukan pemetaan kondisi

sanitasi masyarakat,

RPA dilakukan setelah Presentasi Konsep SLBM kepada

stakeholder masyarakat. Yaitu setelah adapermintaan

masyarakat setelah memahami konsep kegiatanSLBM

melalui presentasi

2. Masalah yang mereka hadapi, serta

kebutuhan untuk memecahkan

masalah sanitasi secara cepat dan

dilakukan secara partisipatif 

Hasil RPA ini akan dipresentasikan pada sesi Seleksi

Lokasi Sendiri oleh masyarakat bersama-sama dengan

hasil RPA dari kampung lain dalam 1 (satu) kabupaten/

kota. Untuk menentukan lokasi terpilih SLBM.

3. Memposisikan masyarakat

sebagai subyek dan Memberikan

”ruang” kepada masyarakat

untuk menyampaikan aspirasi dan

keinginannya

Partisipan RPA terdiri dari maksimum 20 orang berasal

dari berbagai komponen masyarakat yang ada di

kampung yang bersangkutan, yaitu perempuan, laki-laki,

kaya-miskin, dan tokoh formal maupun informal.

4. Sebagai salah satu mediapemberdayaan masyarakat pada

tingkat bawah ( grass root level).

Setiap indikator dalam variabel akan diberi skor yangdikonversikan ke dalam nilai. Skor berkisar antara 0,

1, 2, 3, dan 4; sedangkan Nilai berkisar antara 0, 25,

50, 75, dan 100. Nilai tersebut merupakan kuantikasi

dari setiap pernyataan yang bersifat kualitatif.semakin

miskin kondisi kampung dan semakin besar tingkat

keswadayaan masyarakat, maka semakin tinggi skornya,

dan begitu pula sebaliknya

3.3.4 PRA (Participatory Rural Appraisal)

Untuk memfasilitasi masyarakat dalam mengungkapkan keadaan wilayah di kampung mereka

beserta lingkungannya. Hasil yang diharapkan adalah peta atau sketsa keadaan sumber daya

umum kampung atau peta dengan topik tertentu (peta sanitasi).

KETENTUAN TEKNIS

Tabel 3.9 Contoh Timeline

No Proyek Pembangunan Tahun Pendanaan

1

2

3

.............................

.............................

.............................

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 95/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-37

Informasi yang diharapkan dari kegiatan timeline adalah:

1. Sejarah terbentuknya pembangunan bersangkutan, asal-usul perintis pembangunan,

perkembangan yang terjadi dan siapa yang terlayani.

2. Terjadinya wabah penyakit (malaria, muntaber, DB, dsb)3. Sejarah organisasi kelurahan dan sistem pengorganisasian pada saat melaksanakan

pembangunan.

Indikator dan Variabel penilaian TIMELINE

Tabel 3.10 Pengalaman Membangun Prasarana* secara Gotong-Royong

Pilihan Skor Konversi ke

Tidak ada pengalaman/belum pernahdilakukan

0 0

Pernah dilakukan, berbentuk hibah/bantuan dari luar

1 25

Pernah dilakukan, masyarakatberkontribusi in-kind  (tenaga+material)

2 50

Pernah dilakukan, masyarakatberkontribusi uang dan in-kind  (tenaga+material)

3 75

Pernah dilakukan, masyarakatberkontribusi uang dan in-kind  (tenaga+material), panitia pembangunandan pengelola yang dibentuk masih adasampai sekarang

4 100

Keterangan * = untuk masing-masing kegiatan prioritas (pengelolaan air limbah skala

kawasan, pengelolaan persampahan skala kawasan dan pengelolaan

drainase lingkungan)

KETENTUAN TEKNIS

3.3.5 Transect Walk (Kesiapan Teknis)

No. TUJUAN PROSES

1. Mengenali dan mengkaji

kondisi sarana sanitasi

kampung yang sudah ada,

Diskusi dengan masyarakat, antara lain :

• Lokasi yang diusulkan.

• Sarana sanitasi yang digunakan masyarakat saat ini : jamban,

sungai, kolam, dsb;

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 96/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-38

• Pola penggunaan sarana sanitasi;

• Ketersediaan lahan; muka air tanah, material local, saluran

drainase.

(contoh cek list teknis dapat dilihat pada lampiran)

2. Menilai tingkat kepuasan

masyarakat terhadap

fasilitas sanitasi yang ada

Mencatat semua sanitasi yang dibangun oleh proyek sebelumnya

atau oleh pribadi. Observasi dan pencatatan kualitas konstruksi.

Diskusikan dengan masyarakat yang ada di sekitar lokasi

sarana sanitasi/jamban tentang pemeliharaan (keberadaan

dan keteraturannya), lingkup dan pemakaian, serta konik

kepentingannya. Pilih secara acak jamban/sarana sanitasi yang

dibangun sebelumnya. Jumlahkan semua jamban/sarana sanitasi

pada ketiga kategori tersebut dan digambarkan persentase

perbandingan masing-masing kategori.

3. Menilai tingkat

kelayakan teknis sebagai

prasyarat pembangunan

infrastruktur sanitasi

Menilai kepuasan layanan yang diterima (demand responsiveness),

dengan menggunakan skala penilaian dari setiap rumah tangga

yang dikunjungi selama transect.

Menilai kepuasan penggunaan sarana meliputi tingkat akses

layanan, desain, penggunaan untuk anak-anak, kualitas konstruksi,

kemudahan penggunaan dan pemeliharaan, nilai manfaat yangdirasakan dari kontribusi untuk memperoleh layanan tersebut,

laporan mengenai layanan kepada pengguna dengan catatan

terpisah untuk pria dan wanita.

KETENTUAN TEKNIS

Indikator dan Variabel penilaian Transect Walk

Tabel 3.11 CS3.1 Kondisi Drainase

Pilihan Skor Konversi ke

Tidak ada saluran drainase   0 0

Ada saluran drainase tetapi sudah rusak 1 25

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 97/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-39

Ada saluran drainase tetapi sudah rusak 1 25

Ada saluran drainase tetapi mampet 2 50

Ada saluran drainase tetapi air mengalir lambat 3 75

Ada saluran drainase yang mengalir lancar 4 100

Tabel 3.12 CS3.2 Toilet/Jamban

Pilihan Skor Konversi ke

Ada jamban lengkap dengan Tangki Septik

dimasing-masing rumah

0 0

Ada MCK yang berfungsi, digunakan sebagian

kecil penduduk. ATAU. Setengah dari

keseluruhan rumah telah mempunyai jamban

+ tangki septik sendiri

1 25

Ada MCK yang berfungsi, digunakan sebagian

besar penduduk. ATAU. Hanya sebagian kecil

Rumah yang mempunyai jamban + tangki

septik sendiri

2 50

Sebagian kecil penduduk buang air besar di

tempat terbuka/sungai. ATAU. Sebagian kecil

 Jamban disalurkan langsung ke sungai.

3 75

Sebagian besar penduduk buang air besar di

tempat terbuka/sungai. ATAU. Sebagian besar

 Jamban disalurkan langsung ke sungai.

4 100

KETENTUAN TEKNIS

Tabel 3.13 CS3.3 Ketersediaan Air

Pilihan Skor Konversi ke

Air tidak mencukupi meskipun untuk minum 0 0

Air hanya mencukupi untuk minum 1 25

Air hanya mencukupi untuk minum, masak, &

mencuci2 50

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 98/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-40

Air hanya mencukupi untuk minum, masak,

mencuci & mandi3 75

Air mencukupi untuk semua kebutuhan 4 100

Tabel 3.14 CS3.4 Ketersediaan Lahan

Kondisi Skor Konversi ke

Tidak tersedia lahan milik perorangan/negara

di dalam atau dekat kampung

0 0

Ada lahan milik perorangan (100-200 m2) di

dekat kampung

1 25

Ada lahan milik negara (100-200 m2

) di dekatkampung

2 50

Tersedia lahan milik perorangan (100-200 m2)

di dalam kampung

3 75

Tersedia lahan milik negara (100-200 m2) di

dalam kampung

4 100

3.3.6 Venn Diagram untuk mengakaji lembaga local yang ada.

Venn diagram bertujuan untuk mengenali dan mengkaji keberadaan lembaga lokal yang ada

dalam masyarakat, manfaat dan tingkat kedekatan hubungannya dengan masyarakat.

No. TUJUAN PROSES

1. Menilai tingkat

kesiapan

masyarakat

untuk mengelola

sanitasi secara

kelembagaan

lokal.

1. Meminta warga menuliskan organisasi-organisasi atau lembaga-lembaga

kemasyarakatan yang ada di kampung mereka;

2. Diskusikan dan urutkan organisasi atau lembaga yang ada berdasarkan

nilai ”pentingnya” dalam metaplan berbeda ukuran (makin penting,

ukuran kertas makin besar);

3. Diskusikan dan urutkan organisasi atau lembaga yang ada menurut

kedekatannya dengan warga;

4. Buat Lingkaran atau orbit sesuai banyaknya organisasi atau lembaga;

5. Tempatkan organisasi terdekat di lingkaran pertama dan seterusnya.

KETENTUAN TEKNIS

Tabel 3.15 Contoh Venn Diagram

Organisasi/ Lembaga Tingkat kedekatan dengan masyarakat

A 3

B 1

C 4

D 2

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 99/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-41

Gambar 3.13 Contoh Venn Diagram

Indikator dan Variabel penilaian Venn Diagram

Tabel 3.16 CS 4.1 Ketersediaan Lembaga-Lembaga Setempat

Pilihan Skor Konversi ke

Tidak ada lembaga lokal yang sangat penting atau bermanfaat bagisebagian besar warga

0 0

Ada lembaga lokal yang penting dan bermanfaat untuk sebagianbesar warga, tapi tidak dekat dengan masyarakat (jarangberinteraksi dengan masyarakat)

1 25

Ada lembaga lokal yang penting dan bermanfaat untuk sebagianbesar warga, rutin berinteraksi dengan masyarakat, namun tidakmemperoleh pengakuan resmi dari pemerintah

2 50

Ada lembaga lokal yang penting dan bermanfaat untuk sebagianbesar warga, rutin berinteraksi dengan masyarakat, danmemperoleh pengakuan resmi dari pemerintah

3 75

Ada lembaga lokal yang penting dan bermanfaat untuk sebagianbesar warga, rutin berinteraksi dengan masyarakat, memperolehpengakuan resmi dari pemerintah, dan memiliki akses keuangan(memiliki rekening bank, memanfaatkan layanan pembukuan)

4 100

Keterangan * = untuk masing-masing kegiatan prioritas (pengelolaan air limbahskala kawasan, pengelolaan persampahan skala kawasan dan pengelolaandrainase lingkungan)

KETENTUAN TEKNIS

3.3.7 Problem Tree (Rencana Perbaikan Sanitasi)

No. TUJUAN PROSES

1. Mengkaji danmengenali masalah-

sanitasi yang ada

di masyarakat.

1. Jelaskan maksud, tujuan, dan proses kajian masalahsanitasi;

2. Tulis masalah secara singkat, padat dan jelas sesuai

pandangan/perasaan masyarakat pada kartu-kartu dan

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 100/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-42

Menentukan masalah-

inti sanitasiserta

mengkaji ide/gagasan/

rencana masyarakat

untuk memecahkan

masalah sanitasi

tempelkan pada papan;

3. Mintalah kepada masyarakat untuk menentukan

masalah inti;

4. Teliti kartu-kartu lainnya yang menyebabkan terjadinyamasalah inti tersebut dan letakkan kartu-kartu

tersebut di bawah masalah inti;

5. Minta warga menulis di kartu lain hal-hal yang menjadi

akibat dari masalah inti tersebut, lalu letakkan kartu-

kartu tersebut di atas masalah inti;

6. Lakukan analisis hubungan sebab-akibat dengan cara

memberi tanda panah antara kartu satu dengan kartu

lain dan tetap mengacu pada core problemnya;

7. Periksalah diagram secara keseluruhan, dan apabila

diperlukan, perbaikilah untuk menjamin keabsahan dan

kelengkapan analisis permasalahan sanitasi.

8. Tanyakan kepada mereka tentang ide/gagasan/

rencana/action plan perbaikan sanitasi, lalu tulislah di

kertas lain.

Gambar 3.14 Contoh Rencana Perbaikan Sanitasi

KETENTUAN TEKNIS

Indikator dan Variabel penilaian problem tree

Tabel 3.17 CS5.1 Rencana Perbaikan Sanitasi

Pilihan Skor Konversi keSanitasi tidak muncul dalam analisis

masyarakat

0 0

Sanitasi muncul tapi tidak dibahas lebih1 25

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 101/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-43

lanjut dalam analisis1 25

Sanitasi dan beberapa pilihan

pemecahannya dibahas dalam analisis

2 50

Sanitasi dan pilihan pemecahannyadibahas, tetapi tidak ada rencana kerja

khusus.

3 75

Sanitasi dan pilihan pemecahannya

dibahas, dan rencana kerja khusus telah

disusun oleh masyarakat

4 100

Keterangan * = untuk masing-masing kegiatan prioritas (pengelolaan air limbah skala kawasan,

pengelolaan persampahan skala kawasan dan pengelolaan drainase lingkungan)

KETENTUAN TEKNIS

3.4 IDENTIFIKASI KEMAMPUAN MASYARAKAT

3.4. 1 Identikasi Kemampuan Masyarakat

Kegiatan identikasi, sampai dimana masyarakat berperan serta dan memiliki kemampuan

dalam DAK SLBM ini, dilakukan mengikuti arus kegiatan berikut ini:

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 102/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-44

KETENTUAN TEKNIS

3.4.2 Pemetaan Sanitasi Kampung oleh Masyarakat

Pemetaan sanitasi kampung oleh masyarakat ini dilaksanakan pada lokasi/lingkungan yang telah

terpilih melalului proses seleksi kampung.

No. TUJUAN PROSES

1. a) Mempelajari kondisi

sarana air bersih dan

i i k

1. Minimal sehari sebelum proses pemetaan, fasilitator

berdiskusi dengan wakil masyarakat (laki atau perempuan)

i k l h k di k (d l b b

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 103/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-45

sanitasi masyarakat

b) Mempelajari akses

sanitasi keluarga kaya,

menengah dan miskin

c) Mempelajari dari

keluarga kelas sosial

apaanggota badan

pengelola, baik laki–

laki atau perempuan

yang bekerja dalam

bidang pelayanan

sarana air bersih,sanitasi dan promosi

hidup sehat/bersih,

serta siapa yang pernah

atau akan mendapat

pelatihan.

mengenai kelurahan yang akan dipetakan (dalam beberapa

kasus, gambarkan peta secara umum), sistem penyediaan

air bersih baik yang tradisonal maupun yang baru (proyek),

serta rumah keluarga kaya, menengah, maupun miskin

berdasarkan kriteria yang telah dibuat pada saat klasikasi

kesejahteraan., Kemudian pilih satu atau dua RT/RW/

Lingkungan yang dipilih mewakili kelurahan;Idealnya acara

diadakan di lokasi yang mudah diakses orang banyak, cukup

penerangan dan jauh dari gangguan cuaca;

2. Fasilitator menjelaskan tujuan dari kegiatan ini, serta

mengembangkan legenda yang akan digunakan dalam

pemetaan ini, seperti :• Jalan, gang/lorong, jalan setapak;

• Rumah (tandai sesuai kategori kesejahteraan yang telah

dibuat masyarakat);

• Tanda-tanda utama seperti sekolah, dll;

• Tempat ibadah : Masjid, Gereja, Pura, dll;

• Sumber air : alami atau buatan;

• Sarana sanitasi umum dan rumah-rumah yang memiliki

jamban (bantuan atau lainnya);

• Rumah badan pengelola (laki-laki atau perempuan)

pelayanan sarana air bersih dan program sanitasi;

• Rumah masyarakat yang telah menerima bantuan

pelatihan dalam bentuk apapun.

3. Tandai dalam peta mengenai akses masyarakat terhadap

sarana air bersih maupun Sanitasi Lingkungan Berbasis

Masyarakat (SLBM), baik maupun buruk. Perlu juga diketahuipenyebabnya, kurang air atau jauh dsb;

KETENTUAN TEKNIS

No. TUJUAN PROSES

4. Kelompok laki-laki dan perempuan, secara gabungan atau

terpisah, tergantung hubungan gender, menggambar peta

permukiman setempat di atas kertas besar, dan dapatdilakukan di atas lantai atau ditempel di papan, serta

dilakukan di ruang terbuka;Lakukan reproduksi (menyalin) hasil

gambar peta ke dalam kertas, setelah kegiatan selesai;

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 104/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-46

5. Kelompok diskusi memberi skor/nilai mengenai keadaan akses

terhadap sarana air bersih dan sanitasi;

1) Fasilitator mengisi lembar isian, jumlah titik air dan fasilitas

sanitasi dalam peta;2) Peta tersebut digunakan oleh tim untuk acuan kegiatan

lanjutan, terutama untuk merencanakan jalur dan

partisipan yang terlibat dalam transect walk.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada proses pemetaan sanitasi:

1. Ada perwakilan dari masing-masing lokasi (RT, RW, Banjar, Lingkungan) baik laki-laki maupun

perempuan;

2. Media yang digunakan dapat memberikan keleluasaan bagi masyarakat untuk terlibat dalam

kegiatan pemetaan, yakni:

KETENTUAN TEKNIS

• Media cukup luas, sehingga gambar/simbol tidak berhimpitan;

• Pelaksanaan kegiatan dilakukan di ruang umum sehingga tiap orang mudah untuk hadir

(miskin/kaya);

• Ruang kegiatan terlindung dari gangguan cuaca (angin, hujan, dll).

3. Buat terlebih dulu simbol/legenda yang disepakati oleh masyarakat.

3.4.3 Ladder-1 (Kesediaan Berkontribusi)

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 105/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-47

Ladder-1 bertujuan untuk mengenali dan mengkaji manfaat dan nilai guna iuran yang dirasakan

oleh masyarakat dalam kegiatan pembangunan sarana sanitasi kampung; serta digunakan untuk

menilai kesiapan masyarakat berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur sanitasi.

No.   INFORMASI YANG DIHARAPKAN PROSES

1. 1. Pandangan kelompok

mengenai keberadaan setiap

jenis manfaat yang dialami

oleh mereka.

2. Urutan manfaat-manfaatdengan memperhatikan

kesesuaian kontribusi (dalam

bentuk uang, waktu, tenaga,

harta benda, atau bentuk

lainnya).

3. Manfaat-manfaat yang

memperhatikan isu

gender dan pelaksanaan

pembagiannya.

1. Kegiatan dilakukan secara terpisah antara masyarakat

laki-laki dan perempuan, dan antar masyarakat kaya dan

miskin (jika memungkinkan);

2. TFL menjelaskan tujuan, maksud, dan cara penerapan

teknik ini;3. Mulai berdiskusi mengenai manfaat yang dirasakan oleh

masyarakat terhadap sarana sanitasi yang ada saat ini,

kemudian ditulis pada kertas ip chart (satu kartu satu

manfaat) dengan tulisan, simbol, atau gambar;

4. TFL memfasilitasi dan mengarahkan peserta untuk

memberikan penilaian atas manfaat yang dapat

dirasakan dibandingkan dengan besarnya iuran yang

telah mereka berikan terhadap pembangunan sarana

sanitasi;

5. Gunakan biji-bijian untuk menghitung skor;

6. Skor untuk nilai manfaat dan nilai iuran dijumlahkan dan

diisikan ke kolom total, lalu dibuat rata-ratanya;

7. Berdasarkan hasil analisis ini, TFL mengajak peserta

untuk menilai kesanggupan mereka untuk berkontribusi

terhadap pembangunan/perbaikan sarana sanitasi yangakan dilakukan dengan cara memilih kartu-kartu yang

didalamnya sudah ada nilai yang disediakan oleh TF

KETENTUAN TEKNIS

Tabel 3.18 Contoh Ladder – 1*

No Proyek PembangunanSarana Sanitasi

Manfaat(1-10)

Biaya dibayarkan(1-10)

1Dst

Total Skor =

Rata-rata =

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 106/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-48

Keterangan * = untuk masing-masing kegiatan prioritas (pengelolaan air limbahskala kawasan, pengelolaan persampahan skala kawasan dan

pengelolaan drainase lingkungan)

Indikator dan Variabel penilaian Ladder – 1*

Tabel 3.19 CS2.1 Kesediaan Masyarakat Untuk Mengeluarkan Biaya

Pilihan Skor Konversi ke

Tidak bersedia memberikan kontribusi 0 0

Bersedia memberikan kontribusi hanya untuk biaya pembanguan

toilet 1 25

Bersedia memberikan kontribusi untuk pembangunan prasarana &

sarana serta biaya pengoperasian & perawatan komponen terpilih

lainnya

2 50

Bersedia memberikan kontribusi untuk biaya pembangunan toilet,

biaya pengoperasian & perawatan komponen terpilih lainnya, &

sebagian dari biaya pembangunan komponen lainnya

3 75

Bersedia memberikan kontribusi untuk biaya pembangunan

prasarana & sarana, biaya pengoperasian & perawatan komponen

terpilih lainnya, dan seluruh dari biaya pembangunan komponen

lainnya

4 100

Keterangan * = untuk masing-masing kegiatan prioritas (pengelolaan air limbah skala kawasan,

pengelolaan persampahan skala kawasan dan pengelolaan drainase lingkungan)

KETENTUAN TEKNIS

3.4.4 Partisipasi dan Kontribusi

No. TUJUAN PROSES

1.   • Menilai dan menganalisa

kesetaraan dan

transparansi kontribusi

pengguna saat

pembangunan dan paska

b

1) Pemberian nilai sejarah pembangunan pelayanan

yang dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan yang

tinggal dalam masyarakat serta mengetahui sejarah dari

pengalamannya. Sebagai contoh, laki-laki dan perempuan

yang terlibat dalam badan pengelola setempat atau

k t t lib t d l b

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 107/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-49

pembangunan

• Menilai dan menganalisa

komposisi serta pengaruh

badan pengelolamasyarakat selama

pembangunan , termasuk

keterwakilan gender,

kemiskinan maupun kontrol

mereka saat pelaksanaan.

masyarakat yang terlibat dalam pembangunan;

2) Fasilitator menanyakan kepada peserta arti kontribusi oleh

laki-laki dan perempuan. Apakah laki-laki dan perempuan

punya pengertian yang beda tentang kontribusi;3) Melakukan diskusi kelompok, membahas tentang siapa

berkontribusi apa pada saat pembangunan. Bentuk

kontribusi dapat berupa tenaga kerja, seperti menggali

lubang, sumbangan berupa bahan-bahan setempat maupun

uang, disamping juga dalam bentuk bahan makanan untuk

para pekerja dan tukang;

4) Apabila kelompok miskin memberi kontribusi lebih

sedikit, maka perlu mencari tahu bagaimana keputusan

tersebut dibuat : oleh satu orang, tokoh elit setempat,

atau laki-laki dan perempuan anggota masyarakat. Jika

penentuan variasi kontribusi yang disesuaikan dengan

kemampuan membayar hanya dilakukan oleh elit, maka

ada kemungkinan mereka yang berkontribusi lebih besar

akan menggunakan hal tersebut sebagai alasan untuk

melakukan kontrol terhadap pelayanan;5) Perlu diketahui sumber pendapatan dari kaum laki-laki

maupun perempuan, pengelolaan pengeluaran rumah

tangga, maupun pola kontribusi untuk pelayanan sarana

sanitasi pada suatu lingkungan masyarakat.

Contoh lembar kerja, Partisipasi Saat dan Pasca Pembangunan Sarana dapat dilihat pada

Lampiran.

KETENTUAN TEKNIS

Contoh Lembar Kerja Pemetaan Sanitasi Kampung

Data Teknis Check Deskripsi

Saluran airhujan/drainaseAir biasa mengalir/menggenangTerjadi penyumbatan/tidak

Ada bau tidak sedap/tidak

Ukuran dalam lantai dasar saluran cm  

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 108/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-50

Ukuran lebar saluran cm  

Tinggi air dari lantai dasar saluran cm  

Bahan material saluran

Keterangan

Sumber Air Jumlah rumah yang memakai PAM

Kondisi PAM :

Jumlah sumur buah  

Kedalaman sumur m  

Kedalaman air di musim hujan

Kedalaman air di musim kemarau

m

m

 

Sumber air lainnya(sebutkan)

 

Kondisi :  

Keterangan:  

Kondisi Tanah Jenis tanah : Lempung/liat/cadas/pasir/batu/

kapur/biasa

 

Lokasi Permukiman :

Bantaran sungai/bantaran rel KA/area industri/

permukiman nelayan/perumnas/kampung kota/

kampung desa.

 

Dan lain-lain

(Sebutkan)

 

Tinggi air tanahm

KETENTUAN TEKNIS

Data Teknis Check Deskripsi

KetersediaanLahan :

Ada lahan/tidak ada lahan  

Ukuran luas m2  

Kepemilikan tanah  

Ada/tidak ada sungai di dekatnya, jarak m

Ada/tidak adanya saluran/got didekatnya, jarak m

Ada/tidak adanya sumur didekatnya jarak m

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 109/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-51

Ada/tidak adanya sumur didekatnya, jarak

Ada/tidak adanya rumah didekatnya, jarak m

Ada/tidak adanya MCK didekatnya, jarak m

Ada/tidak adanya industri/pabrik didekatnya,

jarak

m

Ada/tidak adanya kebun/sawah didekatnya,

jarak

m

Keterangan :

KM/WC Ada/tidak ada di tiap rumah  

Ada/tidak ada MCK plus  

Kebiasaan buang air selain di KM/WC/MCK plus,

sebutkan

 

Keterangan kondisi KM/WC/MCK plus 

Septicktank/pengolahan

limbah

Air limbah dari KM/WC langsung disalurkan ke

sungai/danau/saluran kota/septictank

 

Air limbah dari MCK plus langsung disalurkan ke

sungai/danau/saluran/kota/septik

 

Ada/tidak peresapan dari tangki septik 

Air dari peresapan disalurkan ke sungai/danau/

saluran kota/diresapkan ke tanah & kebun

 

Ada/tidak ada bau dari septicktank/pengolahanlimbah yang ada

 

Keterangan : 

KETENTUAN TEKNIS

Data Teknis Check Deskripsi

Topograf/bentukmuka tanah

Ada/tidak ada kemiringan tanah  

Ada aliran air menggenang  

Ada kemiringan jalan  

Ada/tidak ada instalasi yang tertanam (pipa air/

listrik/telepon/gas/air limbah)

 

Keterangan :

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 110/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-52

Struktur

permukiman

 

Ada/tidak ada jarak antara rumah, jarak 

Ada/tidak ada jalan yang cukup untuk keluar

masuk mobil angkut bahan bangunan ke lokasi

pengolahan limbah.

 

Jauh/dekat jarak angkut material dari penjual

bahan bangunan ke lokasi pengolahan limbah.

 

Ketersediaan

tenaga bangunan

Ada/tidak ada pekerja tukang

 

Ketersediaan

bahan bangunanAda tidak ada bahan bangunan di tempat

Air :

Batu bata :

Pasir :

 

Tradisi sosial pelaksanaan pembangunan pada

bulan ……………………………………

 

Pengaruh kultur

social terhadap

pelaksanaan

pembangunan

Ada/tidak ada pengganti pekerja/tukang

 

KETENTUAN TEKNIS

Contoh Lembar Kerja Klasikasi Kesejahteraan (Wealth Classication)

Klasifkasi Kesejahteraan

1

Nama Kelurahan

 

RT/RW/Lingkungan2 Kecamatan/Kab/Kota/Provinsi

3 Kegiatan

4 Tanggal

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 111/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-53

5 Nama Ketua Fasilitator

6 Anggota Fasilitator

7 JumlahPeserta yang Hadir

8 Perempuan Anak Perempuan

9 Laki – Laki Anak Laki - Laki

10 Waktu Dimulai 

Kategori Tingkat Kesejahteraan

Indikator Mampu Menengah Tidak Mampu

Pola Makan  

Aset/Kepemilikan  

Komposisi Rumah Tangga*  Pekerjaan  

Akases Terhadap Pelayanan  

Pendidikan Formal dan Non-Formal  

Rasa Aman Sosial dan Psikologis

Masyarakat 

Lain – Lain**  

* Termasuk Bila Kepala Rumah Tangga Adalah Perempuan.

** Periksa Kesehatan, Suku, Kelompok Agama, Kelas Sosial

KETENTUAN TEKNIS

Contoh Lembar Kerja Partisipasi dan Kontribusi

Partisipasi Saat dan Paska Pembangunan Sarana

Lembar Catatan

 

1 Nama Kelurahan  RT/RW/Lingkungan/Banjar

2Kecamatan/Kab/Kota/

Provinsi

 

3 Kegiatan 

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 112/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-54

3 Kegiatan

4 Tanggal 

5 Jumlah Peserta Perempuan  

6 Posisi dalam Organisasi 

7 Jumlah Peserta Laki-laki 

8 Posisi dalam Organisasi 

Waktu Dimulai  

H2 Jenis dan Pembagian Kontribusi dari Sudut Pandang Gender dan Kemiskinan

Tipe Kontribusi

Perempuan

Miskin

Laki-Laki

Miskin

Perempuan

Kaya

Laki-Laki

Kaya

Tidak berkontribusi 

Satu jenis kontribusi (Uang, Bahan-bahan, atau tenaga)

 

Dua jenis kontribusi 

Tiga jenis kontribusi

 

Lebih dari tiga jenis kontribusi 

KETENTUAN TEKNIS

Analisa Temuan dan Diskusi

Kesetaraan dalam kontribusi, termasuk oleh perempuan dan kelompok miskin:

Monitoring dan control terhadap kontribusi dari dalam (dari sumbangan rumah tangga):

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 113/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-55

Monitoring dan control terhadap pengerjaan oleh pihak luar (kontraktor, instansi lain):

Peranan perempuan dalam monitoring:

 

Apa relevansinya untuk pembuatan RKM:

 

Waktu Selesai  

KETENTUAN TEKNIS

3.5 FORMAT PENDANAAN

Format – 1:

Standar Kontrak KSM dengan PPK SKPD

SURAT PERJANJIAN

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 114/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-56

UNTUK MELAKSANAKAN PEKERJAAN DAK SLBM

LOKASI : …………………………………

JENIS PEKERJAAN : …………………………………

 _________________________________________________________________________________

NOMOR KONTRAK : …………………………………

TANGGAL : …………………………………

SURAT PERJANJIAN ini berikut lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”) dibuat dan

ditanda-tangani di ……………… pada hari …………, tanggal ………………… bulan ……………… tahun

…………………antara Pejabat Pembuat Komitmen SKPD, yang bertindak untuk dan atas nama

……………………………………………… berkedudukan di …………………………………, berdasarkan Surat

Keputusan …………… No.………………………… (selanjutnya disebut PPK), dan ………………………………

bertindak sebagai ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang berkedudukan di

………………………………………… berdasarkan (Akta Notaris/SK Camat/SK Lurah/SK Kades)

No……… tangal……………… yang dikeluarkan oleh Notaris/Camat/Lurah/Kades ……………………

Di……………………… (yang selanjutnya disebut “KSM”)

MENGINGAT BAHWA:

[a]. PPK telah meminta KSM untuk melakukan pembangunan sarana SLBM, sebagaimana

diterangkan dalam Syarat – Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam kontrak ini.

[b]. KSM, sebagaimana dinyatakan kepada PPK, sudah menyusun RKM (Rencana Kerja

Masyarakat) yang telah disusun dan disetujui oleh masyarakat pengguna sarana.

[c]. PPK dan KSM menyatakan memiliki kewenangan untuk menanda-tangani Kontrak ini, dan

yang menanda-tangani memilii kewenangan untuk mengikat pihak yang diwakili.

[d]. PPK dan KSM mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan penanda-tanganan

KETENTUAN TEKNIS

Kontrak ini masing-masing pihak:

1. Telah senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat.

2. Menanda-tangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut.

3. Telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini.

4. Telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan mengkonrmasikan

semua ketentuan dalam Kontrak ini, beserta semua fakta dan kondisi yang terkait.

MAKA OLEH KARENA ITU, PPK DAN KSM dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal sebagai

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 115/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-57

berikut ini:

[1]. Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak adalah sebesar Rp …………………

(………………………………………………………………)

[2]. Istilah dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini, memiliki arti dan makna yang sama

seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini.

[3]. Dokumen – dokumen berikut ini merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak

terpisahkan dari Kontrak, yaitu:

 [a]. Addendum Kontrak (bila ada)

 [b]. Pokok Perjanjian.

 [c]. Surat Penawaran berikut Data Penawaran Biaya

 [d]. Syarat-Syarat Khusus Kontrak

 [e]. Syarat-Syarat Umum Kontrak.

 [f]. RKM (Rencana Kegiatan Masyarakat) dan KAK (Kerangka Acuan Kerja)

 [g]. Data Teknis selain KAK [h]. Dokumen Kelengkapan seleksi, Surat Penunjukan, Berita Acara.

[4]. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi

pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan kentuan dalam dokumen

lainnya, maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan

urutan hierarki pada angka 3 di atas.

[5]. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan KSM dalam Kontrak meliputi khususnya,[a]. KSM berkewajiban untuk melaksanakan pekerja SLBM ini sesuai dengan RKM dan KAK

 [b]. PPK berkewajiban untuk melakukan pembayaran kepada KSM sesuai dengan

ketentuan Kontrak

[6]. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dengan tanggal

KETENTUAN TEKNIS

mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat

Umum / Khusus Kontrak.

Dengan demikian, PPK dan KSM bersepakat untuk menanda-tangani kontrak ini, pada tanggal

tersebut diatas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku di Republik Indonesia.

Untuk dan atas nama Kelompok Swadaya Masyarakat

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 116/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-58

Pejabat Pembuat Komitmen

Nama : ……………………………… Nama : ……………………………

NIP……………………………………… Ketua.

Mengetahui:

Ketua SKPD Kab Kota:

Nama : ……………………

NIP :…………………………

KETENTUAN TEKNIS

Format – 2:

SURAT PERINTAH MULAI KERJA

No. :…………………… Tanggal……………

Pekerjaan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM)

Kelurahan…………… Kota…………

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : ………………………………………

Jabatan : Pejabat Pembuat Komitment Pembinaan Investasi

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 117/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-59

Jabatan : Pejabat Pembuat Komitment Pembinaan Investasi.

Alamat : ………………………………………

Selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat KomitmenBerdasarkan Kontrak No. …………………………………, tanggal ……………………………………

Bersama ini memerintahkan kepada:

Nama : ………………………………………

Jabatan :Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat.

Alamat : ………………………………………

Selanjutnya disebut sebagai Penyedia Jasa Pembangunan.

Untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan

sebagai berikut:

1. Macam pekerjaan: Pembangunan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat. Kelurahan:

………………………, Kota: ………………………

2. Tanggal Mulai Kerja: ……………………………………………

3. Syarat-syarat pekerjaan: sesuai dengan persyaratan dan kentuan Kontrak.

4. Waktu penyelesaian: selama …………… (………) bulan dan pekerjaan harus sudah selesai padatanggal: ………………………………

5. Hasil Pekerjaan: …………………………………………

6. Sanksi: Terhadap keterlambatan penyerahan hasil kerja, maka kontrak pembangunan Sanitasi

Lingkungan Berbasis Masyarakat dan pembayarannya kepada Penyedia Jasa Pembangunan

ini dapat dihentikan sesuai dengan ketentuan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak.

Pejabat Pembuat Komitmen Kelompok Swadaya Masyarakat

Satuan Kerja Pembangunan Daerah

Nama: ……………………………… Nama: ……………………………

NIP…………………………………… Ketua.

KETENTUAN TEKNIS

Format – 3:

KSM: ................. Halaman: ..........

BUKU BANK 

Keluarahan: ........................... Kode KSM: .............................Kota/Kab: ............................ Kode Proyek: .........................

Bulan .......... Tahun: ...................

Nama Bank: ........................... No. Rekening: ........................

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 118/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-60

Tgl. URAIANJumlah

(Rp)Kode

2/1/12 Setoran 79.675.000 021

12/1/12 Debit 019

15/2/12 Bunga 014

Format – 4:KSM: ................. Halaman: ..........

BUKU BANK 

Keluarahan: .......................... Kode KSM: .............................

Kota/Kab: ............................ Kode Proyek: .........................

Bulan .......... Tahun: ..................

Tgl. URAIAN Account No. VoucherNo.

Masuk(Rp)

Keluar(Rp)

2/1/12 Beli Alat Tulis 345 1567 125.950,-

12/1/12 Alat gali (cangkul, sekop, dll) 348 1568 256.750,-

KETENTUAN TEKNIS

Format – 5:

SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN TERMIJN

Nomor : ……………………………………………………

File : ……………………………………………………

Periha : Pekerjaan SLBM,Kelurahan : …………………………………

  Permohonan PembayaranTermin ke…………(……%)

Kepada Yth.

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 119/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-61

Pejabat Pembuat Komitment

Kegiatan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat(Alamat)……………………………

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan Pekerjaan SLBM, Kelurahan …………………… sesuai Kontrak No.

……………………………… tanggal …………………

Bersama ini, kami mengajukan permintaan Pembayaran Termijn…… (……%) dari nilai Kontrak Atas

jumlah tersebut, mohon dapat ditransfer ke rekening kami atas nama KSM ……………………………………

Pada:

Bank : ………………………………………………………

Jl. ………………………………………………………………

Rekening No. : ……………………………………………

Demikian permohonan kami, dan atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Mengetahui Hormat Kami,

TFL TeknisKSM ………………………………

Nama : ……………………………… Nama:………………………………

Ketua

KETENTUAN TEKNIS

Format – 6:

BERITA ACARA PEMBAYARAN

No. …………………………………

Pada hari ini tanggal…………… Bulan ……………… tahun Dua ribu……………, kami yang bertanda-

tangan dibawah ini:

1. Nama:……………………………………

Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama Pejabat

Pembuat Komitment Satuan Kerja Pembangunan Daerah (SKPD) berkedudukan di

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 120/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-62

Pembuat Komitment Satuan Kerja Pembangunan Daerah (SKPD), berkedudukan di

………………………………………………………. Selanjutnya disebut PIHAK KESATU .

1. Nama: ……………………………………

Jabatan : KetuaKelompok Swadaya Masyarakat (KSM) ……………

Alamat : Jl ………………………………………………………………

Selanjutnya disebut PIHAKKEDUA.

A. Berdasarkan:

Nomor dan Tanggal DIPA/Dokumen:

Dipersamakan

Nomor dan Tanggal Kontrak:……………………………………………………………………

Nilai Kontrak:……………………………………………………………………………………………

Uraian Pekerjaan:Pembangunan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat di

kelurahan……………………………………

B. Maka PIHAKKEDUAberhak menerima Pembayaran Termijn …… (……%) dari PIHAK KESATUuntuk pelaksanaan pekerjaan tersebut, sebesar …………………………………………………………

Total Pembayaran

Dengan demikian, maka pembayaran sampai dengan sekarang :

• Nilai Kontrak Rp. …………………………

• Tagihan yang lalu Rp. ……………………………………

• Sisa Kontrak Rp. ………………………………Jumlahyang dibayarkan Rp. ……………………………………

Terbilang:(…………………………………………………………………………………………………)

KETENTUAN TEKNIS

C. PIHAK KEDUA sepakat atas pembayaran tersebut diatas dibayarkan ke rekening nomor :

…………………… Bank ……………………………………atas nama KSM…………………………………………………

Demikian Berita Acara ini dibuat, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

Kelompok Swadaya Masyarakat Pejabat Pembuat Komitment

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 121/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-63

Nama …………………………………………… Nama…………………………………

Ketua NIP: ……………………………………

KETENTUAN TEKNIS

Format – 8:

BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN

Nomor: ……………………………………………………………Pada hari ini tanggal………… Bulan ………… tahun Dua ribu…………, kami yang bertanda-tangan

dibawah ini:

1. Nama:…………………………………………………

Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama Pejabat

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 122/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-64

Pembuat Komitment Satuan Kerja Pembangunan Daerah (SKPD), berkedudukan di

………………………………………………………. Selanjutnya disebut PIHAK KESATU.

2. Nama: …………………………………………………

Jabatan: Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) ……………

Alamat : Jl ………………………………………………………………

Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Berita Acara ini dibuat oleh kedua belah pihak, berdasarkan:

1. DPA untuk DAK – APBD TA 2012: …………………………………………………………

Revisi DPA ke 1:……………………………………………………………………………………

Revisi DPA ke 2:……………………………………………………………………………………

3. Surat Perjanjian/Kontrak:……………………………………………………………………

4. Uraian Pekerjaan:Pembangunan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat

5. Nilai Kontrak:Rp ………………………………………………

6. Amandemen ke – 1:Rp……………………………………

7. Amandemen ke – 2:Rp……………………………………

8. Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan: …………………… Tanggal ……………………

Dengan ini menyatakan mengadakan serah terima pekerjaan pembangunan Sanitasi Lingkungan

Berbasis Masyarakat, dengan ketentuan sebagai berikut :

PASAL-1

PIHAK KEDUA menyerahkankepada PIHAK PERTAMA dan PIHAK PERTAMA menyatakan menerima

dari PIHAK KEDUA berupa Bangunan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat. Hasil pekerjaan

tersebut berlokasi di:

KETENTUAN TEKNIS

Kelurahan/Desa:………………………………………………

Kab/Kota:…………………………………………………………

PASAL-2Dengan adanya serah terima ini, maka selanjutnya tanggung jawab atas hasil pekerjaan tersebut

beralih dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU.

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 123/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-65

Kelompok Swadaya Masyarakat PejabatPembuatKomitmen

Kelurahan/Desa: ………………………… Satuan Kerja Pembangunan Daerah

Kab/Kota: ……………………………………

Nama:……………………………… Nama:…………………………………………

Ketua NIP:………………………………………………

KETENTUAN TEKNIS

3.6 PENILAIAN KINERJA

Aspek Penilaian Kinerja Pemanfaatan DAK

No. Aspek PenilaianBobot

%

PenilaianNilai

Angka Huruf  a Dukungan kegiatan terhadap

Program Prioritas Nasional20 > 80 % kegiatan 10 Baik

60 % - 80 % kegiatan 6 - 8 Cukup

> 60 % kegiatan < 6 Buruk

b Kesesuaian Rencana Kegiatandengan arahan pemanfaatanDAK

20 > 80 % sesuai 10 Baik

60 % - 80 %sesuai 6 - 8 Cukup

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 124/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-66

DAK> 60 %sesuai < 6 Buruk

c Kesesuaian pelaksanaansik dengan Spek. Teknis /Dokumen Kontrak

15 > 80 %sesuai 10 Baik

60 % - 80 %sesuai 6 - 8 Cukup

> 60 %sesuai < 6 Buruk

d Pencapaian Sasaran Kegiatan 15 Progres sik > 80 % 10 Baik

Progres sik 60 % - 80 % 6 - 8 Cukup

Progres sik < 60 % < 6 Buruk

e Dampak dan Manfaat (Merata

a – d)

15 > 80 % 10 Baik

60 % - 80 % 6 - 8 Cukup

> 60 % < 6 Buruk

f Kepatuhan dan KetertibanPelaporan (empat triwulan)

15 4 Triwulan dan lengkap 10 Baik

2 – 3 Triwulan dan leng-kap

6 - 8 Cukup

0 – 1 Triwulan dan leng-kap

< 6 Buruk

T O T A L 100

Nilai Total = [ 20 % + Nilai (a) + 20 % + Nilai (b) + 15 % + Nilai (c) + 15 % + Nilai (d) + 15 % + Nilai(c) + 15 % + Nilai (f) + 10Klasikasi Penilaian Akhir: Nilai > 80 = Baik, Nilai 60 = 80 = Cukup, Nilai < 60 = Bu

KETENTUAN TEKNIS

    3  -    6

    7

    K    E    T    E    N

    T    U    A    N

    T    E    K    N    I    S

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 125/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-67

    P    E    T    U    N    J    U    K    P    E    L    A    K    S    A    N

    A    A    N    D    A    K    S    L    B    M

     2    0    1    4

KETENTUAN TEKNIS

3.7 KETENTUAN TEKNIS PELAPORAN

3.7.1 Form Data Umum, Kabupaten/Kota

FORM DATA UMUM, KABUPATEN/KOTA

Provinsi : ............................

Kabupaten/Kota : ............................

Kecamatan : ............................

Tahun : ............................

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 126/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-68

No. Kelurahan/Desa

Luas Wilayah(m2)

Jumlah Penduduk(jiwa)

Kontur Tanah Potensi

1 2 3 4 5 6

JUMLAH

Catatan: Diisi hanya sekali saja, kecuali kalau ada perubahanKeterangan:

1. = Nomor Urut

2. = Diisi nama kecamatan

3. = Diisi luas wilayah kecamatan

4. = Diisi jumlah penduduk kecamatan.

5. = Diisi kontour tanah yang dominan di kecamatan (pantai, pegunungan, dataran).

6. = Diisi potensi daerah kecamatan (perkebunan, pertanian, pertambangan).

KETENTUAN TEKNIS

DATA SUMBER PENDANAAN

Provinsi : ............................

Kabupaten/Kota : ............................

Kecamatan : ...........................

Tahun : ............................

No.PROGRAM

PENANGANANAPBD(Rp)

DAK (Rp)

Sektor(Pusat)

(Rp)

Pinjaman/Hibah(Rp)

JUMLAH(Rp)

1 2 3 4 5 6 7

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 127/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-69

1 2 3 4 5 6 7

1 Sub-bidang Sanitasia   Pemeliharaan Fasilitas

Sanitasi

SUB JUMLAH

JUMLAH

Catatan:

# Data diisi secara lengkap sekali saja (triwulan I), kecuali ada perubahan

1. = Nomor Urut

2. = Diisi nama program penanganan tiap sub-bidang

3. = Diisi alokasi APBD untuk tiap Sub-bidang

4. = Diisi alokasi DAK untuk tiap Sub-bidang

5. = Diisi alokasi dari Pemerintah Pusat (Sektor) untuk tiap Sub-Bidang.

KETENTUAN TEKNIS

PEMANTAUAN DAK BIDANG INFRASTRUKTUR TAHUN ....................

PROVINSI DAN KABUPATEN / KOTA

BIDANG ...................

PETA PROVINSI / KABUPATEN / KOTA DAN LOKASI PROYEK

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 128/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-70

KETENTUAN TEKNIS

PANTAUAN KESESUAIAN PROGRAM

Provinsi: ...............................Kabupaten/Kota: .....................

No. Nama Paket

Pekerjaan

Lokasi Program

Prioritas

Nasional

Yang Di

dukung

Kesesuaian

RK dengan

Juk-nis

(Ya /Tidak)

Alasan

Ketidak

Sesuaian

Kelengkapan Dokumen

(Ada / Tidak)

Keterangan

Gambar   Spesifkasi R.A.B.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 129/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-71

Catatan: Diisi hanya sekali saja pada triwulan I, dengan mengacu pada paket sebagaimana

ditetapkan dalam Rencana Kegiatan (RK)

Keterangan:

1. Diisi Nomor Urut

2. Diisi nama Paket/Nama Pekerjaan yang sedang ditangani.

3. Diisi nama Kelurahan/Kecamatan/Desa Lokasi Proyek.

4. Diisi kesesuaian program dengan Prioritas Nasional.

5. Diisi kesesuaian RK dengan Juk-nis.

6. Diisi alasan ke-tidak sesuaian yang ada.

7-9. Diisi kelengkapan dokumen yang ada.

10. Diisi dengan hal-hal yang perlu ditambahkan.

KETENTUAN TEKNIS

PANTAUAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Provinsi: ...............................

Kabupaten/Kota: .....................

No. Nama

Paket

Pekerjaan

Sasaran Biaya

(Rp)

CaraPengadaan

(Rp)

Rencana (%) Realisasi (%) Masalah

Pelaksanaan

Di lapangan

Upaya

Pemecahan

Masalah

Vol. Unit Fisik Keu. Fisik Keu.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 130/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-72

LAMPIRAN

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 131/176

KETENTUAN PENGADAAN

BARANG DAN JASA

PETUNJUK PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKATTAHUN 2014

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 132/176

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

BAGIAN 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

SLBM merupakan program pembangunan infrastruktur dan pengembangan masyarakat yang

mengedepankan pada pengembangan dan pemanfaatan sumber daya lokal. Program ini bertujuan

untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap infrastruktur peningkatan pendapatan

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 133/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap infrastruktur, peningkatan pendapatan

masyarakat dan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat. Kegiatan SLBM ini memberikan

peran yang besar kepada masyarakat untuk merencanakan, melaksanakan serta memanfaatkan

dan memelihara sendiri.

Program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) ini digunakan untuk membangun

infrastruktur sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang telah direncanakan dalam Rencana

Kerja Masyarakat (RKM). Pemanfaatan DAK SLBM tersebut perlu didukung dengan pengelolaan

keuangan yang efektif, esien, transparan, dan akuntabel. Untuk meningkatkan esiensi danefektitas penggunaan dana SLBM yang dibelanjakan melalui proses Pengadaan Barang/Jasa,

diperlukan proses Pengadaan Barang/Jasa yang efesien, efektif, transparan, terbuka, bersaing,

adil dan akuntabel dengan melibatkan masyarakat secara luas. Sehingga diperoleh barang/jasa

yang termurah dan berkualitas serta dapat dipertanggung-jawabkan secara baik dari segi sik,

keuangan, maupun manfaatnya bagi masyarakat.

1.2 TUJUAN

Petunjuk Teknis Pengadaan Barang/Jasa di tingkat masyarakat bertujuan untuk menyediakan

panduan bagi seluruh pelaku SLBM dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan kegiatan

pengadaan barang/jasa terutama Tim Pengadaan Barang dan Jasa di KSM, agar pemantauannya

sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang ditetapkan dan memberikan nilai-nilai edukasi

bagi masyarakat sehingga memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.

1.3 PENGERTIAN

Beberapa denisi dasar yang perlu diperhatikan sebagai berikut:

1. Pengadaan adalah: proses untuk memperoleh barang dan jasa berupa pengalihan dari pihak

ketiga atau dari pihak yang mengadakan. Proses pengalihan ini melalui proses yang diatur

1-1

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

sedemikian rupa sehingga barang dan jasa tersebut diperoleh dengan kualitas yang tepat

dan harga yang termurah.

2. Penyedia Barang/Jasa adalah: badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan

Barang/jasa.

3. Tata cara pengadaan di tingkat masyarakat adalah: tata cara pengadaan barang/jasa

dengan sederhana berbasis masyarakat, berbasis potensi alam setempat dan prinsip prinsip

pemberdayaan.

4. Swakelola adalah: Pengadaan Barang/Jasa dimana pekerjaannya direncanakan, dikerjakan

dan/atau diawasi sendiri dan dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan.

5. Penunjukan Langsung adalah: metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa dengan cara

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 134/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

menunjuk langsung ke 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa.6. Pengadaan Langsung adalah: Pengadaan Barang/Jasa langsung kepada Penyedia Barang/

Jasa, tanpa melalui Pelelangan Sederhana/ Seleksi/Penunjukan Langsung.

7. Pengadaan Barang/Jasa dengan Pelelangan Sederhana adalah: Pengadaan Barang/Jasa yang

jumlah pesertanya paling sedikit 3 (tiga) toko/pemasok/penyedia jasa untuk menjamin

adanya kompetisi yang sesuai dengan prinsip-prinsip pengadaan;

1.4 PRINSIP DASAR PENGADAAN

Pelaksanaan kegiatan DAK SLBM merupakan kegiatan swakelola oleh masyarakat, dimana KSM

dipilih selaku pelaksana dan penanggungjawab pelaksanaan kegiatan di tingkat masyarakat.

Oleh karena itu, pengadaan barang/jasa di tingkat masyarakat dalam DAK SLBM berpendekatan

pada prinsip-prinsip penyelenggaraan program dan prinsip-prinsip pengadaan barang/jasa yang

ditetapkan.

Pengadaan barang/jasa pada DAK SLBM diselenggarakan untuk menyediakan barang/jasa yangdibutuhkan bagi pembangunan infrastruktur sanitasi, dimana lokasi kelurahan/desa sasaran

DAK SLBM ditetapkan melalui SK Kepala Daerah penerima program.

Pengadaan Barang/Jasa agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dari

segi administrasi, teknis dan keuangan, maka perlu menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Esien, berarti pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan

daya yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu yang ditetapkan

atau menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan sasaran dengan

kualitas yang maksimum

2. Efektif, berarti pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang

telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya

1-2

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

3. Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang/jasa

bersifat jelas dan dapat diketahui secara luas oleh Penyedia Barang/Jasa yang berminat

serta oleh masyarakat pada umumnya.

4. Terbuka, berarti pengadaan barang/jasa dapat diikuti oleh semua Penyedia Barang/Jasa

yang memenuhi persyaratan/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang

jelas

5. Bersaing, berarti pengadaan barang/jasa harus dilakukan melalui persaingan yang sehat

diantara sebanyak mungkin Penyedia Barang/Jasa yang setara dan memenuhi persyaratan,

sehingga dapat diperoleh Barang/Jasa yang ditawarkan secara kompetitif dan tidak ada

intervensi yang mengganggu terciptanya mekanisme pasar dalam Pengadaan Barang/Jasa

6. Adil/tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 135/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

6. Adil/tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon

Penyedia Barang/Jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak

tertentu, dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional.

7. Akuntabel, berarti harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan pengadaan

barang/jasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

1.5 ETIKA PENGADAAN

Para pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus mematuhi etika

sebagai berikut:

1. Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggung jawab untuk mencapai sasaran,

kelancaran dan ketepatan tercapainya tujuan pengadaan barang/jasa;

2. Bekerja secara mandiri dan menjaga kerahasiaan dokumen pengadaan barang/jasa yang

menurut sifatnya harus dirahasiakan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam

Pengadaan Barang/Jasa;3. Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung yang berakibat terjadinya

persaingan tidak sehat;

4. Menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai dengan

kesepakatan tertulis para pihak;

5. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para pihak yang terkait,

baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan barang/jasa;

6. Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan negara dalam

pengadaan barang/jasa;

7. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi dengan tujuan untuk

keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung

merugikan negara; dan

1-3

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

8. Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau menerima

hadiah, imbalan, komisi dan berupa apa saja dari atau kepada siapapun yang diketahui atau

patut diduga berkaitan dengan Pengadaan Barang/Jasa.

1.6 PENGGUNA PETUNJUK TEKNIS

Secara khusus petunjuk teknis ini diperuntukkan bagi KSM, Tim Pengadaan ditingkat masyarakat,

Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) dan pelaku lainnya. Secara umum pengguna dan manfaat

masing-masing dapat dilihat pada Tabel dibawah ini:

PENGGUNA MANFAAT

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 136/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

Masyarakat (KSM)   • Memahami arti penting pengadaan barang/jasa di tingkat masyarakat

•  Acuan untuk merencanakan, melaksanakan dan memantau kegiatan pengadaanbarang/jasa di tingkat masyarakat

Tenaga FasilitatorLapangan (TFL)

• Memfasilitasi masyarakat untuk menyusun rencana kerja pelaksanaan kegiatankhususnya pelaksanaan pengadaan barang/jasa di tingkat masyarakat

• Panduan kerja pendampingan masyarakat dan para pemangku kepentingan di desa/

kelurahan terkait pengadaan barang/jasa di tingkat masyarakat

1-4

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

BAGIAN 2TIM PENGADAAN BARANG/JASA

Pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang dibutuhkan dalam kegiatan DAK SLBM menggunakan

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 137/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

barang/jasa dari badan usaha/leveransir/toko ataupun perorangan (masyarakat), yang padadasarnya dilakukan melalui pemilihan penyedia barang/jasa oleh Tim Pengadaan.

2.1 KETENTUAN UMUM TIM PENGADAAN

Pengadaan barang/jasa pada kegiatan DAK SLBM di tingkat masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Tim Pengadaan barang/jasa merupakan anggota BKM/LKM dan KSM yang pembentukanya di

lakukan pada Rembug Warga.2. Orang-orang yang duduk dalam tim pengadaan adalah anggota masyarakat yang mempunyai

integritas, jujur, tidak mempunyai kepentingan pribadi serta dipilih secara demokratis oleh

masyarakat.

3. Jumlah tim pengadaan barang/jasa harus ganjil (ditetapkan 3 atau 5 orang), tergantung

dari nilai barang/jasa yang akan di lelangkan. Untuk yang nilainya antara Rp. 50 juta

sampai dengan Rp. 200 juta tim pengadaan 3 orang, sedangkan untuk yang nilainya diatas

Rp. 200 juta maka tim pengadaan ditetapkan 5 orang. Hal ini untuk memudahkan dalampengambilan keputusan. Susunan Tim pengadaan barang/jasa terdiri dari Ketua, Sekretaris

dan Anggota.

4. Konsultan/Tenaga Fasilitator Lapangan, Kepala Keluarahan dan jajarannya, Kasatker PPK

dan jajarannya tidak diperbolehkan untuk menjadi anggota Tim Pengadaan ataupun campur

tangan dalam pengambilan keputusan pengadaan barang/jasa yang dapat mengganggu

terlaksananya pengadaan barang/jasa.

5. Barang/jasa yang akan diadakan untuk pembangunan sik harus memenuhi kebutuhan sesuai

RKM (DED dan RAB) yang telah verikasi oleh SKPD, dan memenuhi spesikasi teknis yang

telah dipersyaratkan dalam petunjuk teknis infrastruktur yang diterbitkan oleh program

SLBM maupun oleh pemerintah daerah.

2-5

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

6. Pengadaan jasa sewa alat /alat berat harus memperhitungkan tingkat esiensi penggunaan

DAK SLBM dan efektitas pelaksanaan sehingga program ini benar-benar dapat memberikan

pendapatan dan manfaat yang optimal bagi masyarakat. Serta di pastikan penggunaan alat

yang disewa dalam kegiatan sik di lapangan memang benar-benar tidak bisa di kerjakan

oleh masyarakat setempat.

2.2 KETENTUAN UMUM TIM PENGADAAN

Tim Pengadaan merupakan anggota KSM yang penetapannya di lakukan melalui surat keputusan

Kepala Kelurahan pada Rembug warga. Struktur Keanggotaan Tim Pengadaan adalah sebagai

berikut:

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 138/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

ANGGOTA

KETUA

SEKRETARIS

2.3 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM PENGADAAN

1. Menyiapkan daftar barang/jasa dan pekerjaan yang akan diadakan dan sekaligus menyiapkan

spesikasi teknisnya;

2. Membuat rencana pembeliaan barang berdasarkan (Jenis barang/jasa dan ketersediaan

penyedia barang/jasa) dan jadwal rencana pelaksanaan pengadaan untuk di bahas pada

saat Rembug Warga. Dalam pertemuan Rembug Warga, tim membuka kesempatan apabila

ada masyarakat yang ingin menyumbangkan barang dan jasa secara sukarela untuk kegiatan

DAK SLBM;

3. Melakukan survey harga toko, minimal 3 toko material/supplier.

4. Untuk pengadaan diatas Rp. 50.000.000 sampai dengan Rp. 200.000.000 harus memasang

pengumuman di tempat strategis dalam lingkup kelurahan (kantor kelurahan, poskamling,

tempat ibadah, dan lain-lain) dan/atau mengirimkan undangan kepada pemasok/penyedia

jasa untuk melakukan pengadaan;

2-6

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

5. Menyiapkan daftar toko/pemasok/penyedia jasa yang sudah dilakukan pengecekan untuk

diundang mengikuti proses pengadaan yang jumlahnya paling sedikit 3 (tiga) toko/pemasok/

penyedia jasa untuk menjamin adanya kompetisi yang sesuai dengan prinsip-prinsip

pengadaan;

6. Menerima surat penawaran, mengevaluasi dan menetapkan calon pemenang pengadaan

yang dilakukan dalam Rembug Warga Penetepan Pemenang yang dihadiri oleh unsur tokoh

masyarakat, seluruh anggota BKM/LKM, KSM, Kepala Kelurahan, KM, Tenaga Fasilitator

Lapangan dan kaum perempuan;

7. Memastikan harga barang/jasa mendapatkan harga yang termurah;

M l k k t d g g k t (R b g W g l k ) t k

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 139/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

Melakukan pertemuan dengan warga masyarakat (Rembug Warga pra pelaksanaan) untukmemberitahukan rencana pembelian barang/jasa termasuk rencana lokasi penyimpananya.

2-7

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

BAGIAN 3

PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA

3.1 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM PENGADAAN

1 Pengadaan barang/jasa adalah pengadaan barang/jasa yang dibiayai melalui dana SLBM

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 140/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

1. Pengadaan barang/jasa adalah pengadaan barang/jasa yang dibiayai melalui dana SLBM.2. Pengadaan barang untuk operasional KSM, dapat dibeli langsung kepada penyedia barang

dan bukti pengikatnya cukup berupa bukti pembelian/nota pembelian.

3. Pengadaan barang/jasa untuk pembangunan sik infrastruktur dilakukan oleh dilaksanakan

oleh Tim Pengadaan, dengan mengikuti mekanisme yang di atur di dalam petunjuk teknis

ini pengadaan barang/jasa.

Secara umum pengadaan barang per jenis barang atau per-ketersediaan barang oleh masyarakat/

pemasok/toko/leveransir dan sewa alat mengikuti ketentuan dalam pedoman umum SLBM,

yaitu sebagai berikut:

1. Pengadaan barang yang bernilai kurang dari Rp. 10.000.000 (sepuluh juta) dapat dibeli

langsung kepada penyedia barang dan bukti pengikatnya cukup berupa bukti pembelian/

nota pembelian pembayaran dengan materai sesuai ketentuan.

2. Pengadaan barang yang bernilai diatas Rp. 10.000.000 (sepuluh juta) sampai dengan Rp.

50.000.000 (lima puluh juta rupiah) dapat dilakukan dengan penunjukan langsung kepada 1(satu) penyedia barang melalui penawaran tertulis dari penyedia barang yang bersangkutan,

dan bukti pengikatannya berupa Kuitansi saja dengan materai sesuai ketentuan.

3. Pengadaan barang yang bernilai di atas Rp. 50.000.000 (lima puluh juta) sampai dengan Rp.

200.000.000 (dua ratus juta) dilakukan oleh tim pengadaan yang berjumlah 3 (tiga) orang

dengan cara meminta dan membandingkan sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawaran dari 3

(tiga) penyedia barang yang berbeda serta memilih penawaran dengan harga terendah, dan

bukti pengikatannya berupa Surat Perintah Kerja (SPK) dengan materai sesuai ketentuan.4. Pengadaan barang yang bernilai diatas Rp. 200.000.000 (dua ratus juta) dilakukan oleh tim

pengadaan yang berjumlah 5 orang dengan cara meminta dan membandingkan sekurang-

kurangnya 3 (tiga) penawaran dari 3 (tiga) penyedia dengan harga terendah, dan bukti

pengikatannya berupa Surat Perjanjian dengan sesuai ketentuan.

3-8

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

Secara detail, tata cara pengadaan barang/jasa khususnya barang/jasa untuk pemenuhan

kebutuhan barang/jasa pembangunan secara detail dijelaskan di bawah ini.

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 141/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-9

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

3.2 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM PENGADAAN

Rencana Kerja Masyarakat (RKM) dan RAB menjadi acuan bagi tim pengadaan untuk melakukan

perencanaan pengadaan dan pelaksanaan pengadaannya. Tim pengadaan yang sudah dibentuk

pada forum Rembug Warga, harus mempelajari permasalahan dan potensi kelurahan dan di

lingkungannya terutama dalam aspek kebutuhan penyediaan barang/jasa (jenis barang, harga

satuan dan biaya) serta Rencana Pelaksanaan Kegiatan.

3.3 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN BARANG/JASA

Tim Pengadaan bersama KSM didampingi Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) diwajibkan segera

mengadakan rapat sekaligus menjadi forum Rembug Warga setelah tim pengadaan disahkan.

Untuk menjelaskan rencana kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan yang mencakup

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 142/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

Untuk menjelaskan rencana kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan yang mencakuphal-hal sebagai berikut:

1. Penjelasan jadwal pelaksanaan pembangunan

  Tim Pengadaan Menjelaskan jadwal pelaksanaan pembangunan yang difokuskan pada target

waktu pencairan dana SLBM dalam setiap tahapnya dan pelaksanaan serta penyelesaian

sik. Tim pengadaan harus menyusun jadwal pengadaan dengan mengacu pada Rencana

Tahapan Pembangunan infrastruktur agar barang/jasa dapat disediakan secara tepat waktu.

2. Penjelasan RAB dan Harga satuan

  Menjelaskan teknis penyusunan RAB dan Harga Satuan yang digunakan dimana RAB tersebut

disusun berdasarkan analisa yang ditetapkan dan disusun secara partisipatif. Harga satuan

yang digunakan adalah harga satuan setempat terendah berdasarkan survey.

Melalui penjelasan ini diharapkan tim dapat memberikan penjelasan kepada toko/pemasok/

leveransir dan dapat memberikan penilaian terhadap pengajuan penawaran;

3. Penjelasan kebutuhan barang/jasa dan spesikasi teknis;

  Kebutuhan barang/jasa yang akan digunakan dalam pembangunan sik meliputi kebutuhan

material, bahan dan sewa alat harus mengikuti spesikasi teknis yang ditetapkan. Kualitas

barang/jasa harus diutamakan untuk menjaga ketahanan dan kualitas infrastruktur yang

dibangun.

  Dari rapat tersebut, diharapkan tim pengadaan sudah memahami ruang lingkup dan rencana

kerja yang akan dilaksanakan dalam kegiatan pembangunan sik. Dalam rapat tersebutjuga dihasilkan identikasi kebutuhan barang/jasa dan potensi penyediaannya.

3-10

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

3.4 PEMILIHAN METODE PENGADAAN

Mengacu pada prinsip, pendekatan dan tujuan DAK SLBM serta hasil identikasi potensi

penyediaan barang/jasa maka metode pengadaan barang/jasa dikelompokkan sebagai berikut:

1. Metode Pengadaan Oleh Masyarakat

2. Metode Pengadaan Oleh Penyedia Barang/Jasa

• Penunjukan Langsung

• Pelelangan Sederhana

3.5 REMBUG WARGA PRA PENGADAAN BARANG/JASA

Pelaksanaan proses pengadaan barang/jasa yang akan disediakan baik oleh masyarakat secaraperorangan atau kelompok atau disediakan oleh pemasok/toko/leveransir harus terlebih

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 143/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

p p g g j y g yperorangan atau kelompok, atau disediakan oleh pemasok/toko/leveransir, harus terlebih

dahulu disepakati oleh masyarakat melalui forum Rembug warga Pra Pengadaan Barang/Jasa.

Rembug Warga Pra Pengadaan Barang/Jasa ini dilakukan untuk menjamin adanya transparansi/

keterbukaan dalam pengadaan barang/jasa dan menjaring partisipasi masyarakat untuk

terlibat di dalam pengadaan barang. Rembug warga ini dilakukan untuk menginformasikan dan

menjelaskan kepada masyarakat terkait:

1. Menjelaskan hasil Identikasi potensi pengadaan barang/jasa

2. Prinsip Mekanisme dan ketentuan dalam pengadaan barang/jasa

3. Proses pengadaan barang dan jasa

4. Kesepakatan pemaketan barang/jasa

Rembug warga ini diselenggarakan oleh Tim Pengadaan dengan pendampingan dari TFL. Peserta

yang diundang dalam rembug warga ini adalah Aparat Kelurahan, KSM, Ketua RT, masyarakat

umum, kaum perempuan, serta masyarakat yang mempunyai pekerjaan/penyediaan barangyang sesuai dengan kebutuhan pembangunan infrastruktur.

3.6 PENGADAAN BARANG/JASA

3.6.1 Pengadaan Barang/Jasa Oleh Masyarakat

Pengadaan barang/jasa oleh masyarakat adalah penyediaan barang/jasa oleh masyarakat

dimana masyarakat (perseorangan atau kelompok) dalam hal ini bertindak atau bekerja sebagaipengumpul barang/jasa dan bukan bertindak sebagai pemasok/leveransir.

Syarat yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa oleh masyarakat, adalah

sebagai berikut:

1. Lokasi barang terletak di kelurahan sasaran bersangkutan.

3-11

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

2. Sumber material tidak dikuasai oleh pemasok atau kelompok tertentu.

3. Masyarakat atau kelompok pengumpul bahan dapat ditunjuk langsung melalui kesepakatan

dalam Rembug warga pra pengadaan barang.

4. Pengadaan barang/material yang berasal dari masyarakat atau kelompok pengumpul

dilakukan dengan cara:

a. Untuk barang yang bernilai kurang dari Rp. 10.000.000 (sepuluh juta) dapat dibeli

langsung kepada penyedia barang dan bukti pengikatnya cukup berupa bukti pembelian/

nota pembelian pembayaran dengan materai sesuai ketentuan.

b. Untuk barang yang bernilai diatas Rp. 10.000.000 sampai dengan Rp. 50.000.000 dapat

dilakukan dengan penunjukan langsung kepada 1 (satu) kelompok masyarakat sebagai

penyedia barang melalui penawaran tertulis dari penyedia barang yang bersangkutan,dan bukti pengikatannya berupa Kuitansi saja dengan materai sesuai ketentuan

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 144/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

p y g p p y g y g g ,dan bukti pengikatannya berupa Kuitansi saja dengan materai sesuai ketentuan.

c. Harga yang ditawarkan telah disepakati bersama dalam rembug pra pengadaan dan

tidak melebihi dari RAB.

d. Biaya sewa kendaraan untuk mengangkut material tersebut dapat dibayar terpisah,

dengan mengikuti ketentuan pengadaan sewa alat.

e. Untuk Jasa atau Sewa Alat tetap memperhatikan kebutuhan kegiatan dan harus melalui

proses rembug dengan masyarakat.

3.6.2 Pengadaan Oleh Penyedia Barang/Jasa

1. Pengadaan Barang/Jasa (Pelelangan Sederhana):

a. Pengadaan material/bahan tidak dapat dilakukan oleh masyarakat.

b. Pengadaan barang/jasa mempunyai nilai di atas Rp. 50.000.0000.

2. Pengadaan barang oleh penyedia jasa dilakukan dengan cara:

a. Untuk paket barang/jasa yang bernilai di atas Rp. 50.000.000 sampai dengan Rp. Rp.

200.000.000 dilakukan oleh tim pengadaan dengan cara meminta dan membandingkan

sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawaran dari 3 (tiga) penyedia barang yang berbeda

serta memilih penawaran dengan harga terendah, dan bukti pengikatannya berupa

Surat Perintah Kerja (SPK) dengan materai sesuai ketentuan.

b. Untuk paket barang/jasa yang bernilai diatas Rp. 200.000.000 dilakukan oleh tim

pengadaan yang berjumlah 5 orang dengan cara meminta dan membandingkan

sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawaran dari 3 (tiga) penyedia dengan harga terendah,

dan bukti pengikatannya berupa Surat Perjanjian dengan materai sesuai ketentuan.

c. Nilai paket barang/jasa yang ditentukan per jenis bahan dan per paket yang bisa

disediakan oleh pemasok/toko/leveransir, sebagai contoh sebagai berikut:

3-12

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

Contoh Gabungan-1 Batu dan pasir digabung menjadi satu paket karena dapatdisediakan oleh satu pemasok.

Contoh Gabungan-2 Semen dan Besi Beton tidak dapat digabung menjadi satupaket karena tidak dapat disediakan oleh satu pemasok.

Contoh Gabungan-3 Batu, pasir, semen dan besi beton digabung menjadi satupaket karena dapat disediakan oleh satu pemasok.

d. Tidak diperbolehkan memecah paket pengadaan untuk tujuan menghindari Pelelangan

Sederhana.

e. Barang (material/alat) memiliki kualitas sesuai spesikasi

f. Harga lebih rendah dari Harga Satuan dalam RAB. Harga dari pemasok sudah termasuk

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 145/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

pajak. Kewajiban menyetor pajak menjadi tanggungjawab pemasok.

3.7 PROSEDUR PELELANGAN SEDERHANA

Dalam penentuan calon pemasok, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Tim Pengadaan melakukan survey harga satuan serta calon pemasok dengan referensi

terhadap survey harga satuan yang pernah dilakukan pada saat penyusunan RAB dan Harga

Satuan. Pemasok harus berbadan usaha. Jika calon pemasok yang berbadan usaha tidak ada

di kelurahan, maka dapat menggunakan pemasok yang berasal dari kelurahan lainnya.

2. Calon pemasok diwajibkan mempunyai sumber daya manusia, modal, peralatan dan alat

angkut yang cukup sehingga tidak akan mengganggu jadwal pengadaan.

3. Pada penyerahan penawaran, pemasok wajib membawa contoh barang yang ditawarkan.

Hal ini akan memberikan kemudahan bagi Tim dalam melakukan penilaian kualitas, mutu

bahan dan akan membantu dalam penentuan pemenang.

1. Proses Pelelangan Sederhana

a. Tim Pengadaan telah menyiapkan dokumen yang berisi daftar jenis, spesikasi, volume,

jadwal pengadaan barang/alat/jasa sebagai tindaklanjut dari rembug warga.

b. Tim Pengadaan menyiapkan daftar toko/pemasok yang jumlahnya cukup

c. Tim Pengadaan menyiapkan pengumuman pengadaan yang akan dipasang di papan

pengumuman Sekretariat KSM, Kantor Kelurahan, dan lokasi-lokasi yang strategis

lainnya. Pengumuman Pelelangan Sederhana minimal berisi:

• Nama dan alamat KSM;

• Paket pekerjaan yang akan dilaksanakan;

3-13

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

• Lokasi pekerjaan; dan

• Perkiraan besaran biaya.

d. Tim Pengadaan menyiapkan undangan Pelelangan Sederhana yang dilengkapi dengan

Daftar Volume dan Spesikasi teknis barang serta penyampaian undangan dilakukan

dengan pola sebagai berikut :

• Tim melakukan kunjungan ke toko/pemasok untuk menyampaikan undangan

karena tidak dimungkinkan pemasok diundang ke kelurahan.

• Pemasok datang ke kelurahan untuk mendapatkan penjelasan lebih rinci dari tim.

2. Pembuatan Penawaran

a. Proses pengajuan penawaran oleh pemasok dilakukan dengan cara tidak langsungdi l k j k b b h i t i j d l

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 146/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

dimana calon pemasok mengajukan penawaran beberapa hari atau sesuai jadwal yang

ditentukan setelah mendapatkan penjelasan dari Tim Pengadaan.

b. Ketentuan lainnya adalah pemasok harus merahasiakan penawarannya.

c. Semua dokumen penawaran harus ditandatangani oleh pimpinan pemasok dan

bermaterai.

 3. Penetapan dan Pengumuman Pemenang

  Penetapan calon pemenang Pelelangan Sederhana dilakukan dengan pembukaan penawaran

oleh tim yang dilakukan di tempat strategis yang dihadiri oleh para tokoh masyarakat dan

wakil masyarakat serta kaum perempuan. Dalam pembukaan penawaran ini harus menjamin

bahwa prosesnya dilakukan secara jujur, transparan dan akuntabel.

  Tata cara penetapan pemenang Pelelangan Sederhana ditentukan melalui:

a. Tim menetapkan tempat acara pengumuman pemenang.

b. Tim membuat undangan untuk Kepala Kelurahan, KSM dan wakil masyarakat lainnya

termasuk kaum perempuan.

c. Tim membuka penawaran dengan disaksikan oleh para peserta

d. Tim menetapkan pemenang dengan kriteria penawaran terendah, mutu barang yang

sesuai spesikasi teknis, identitas dan alamat pemasok jelas.

Bila acara Pelelangan Sederhana telah selesai dan telah disepakati oleh peserta yang hadir.

Maka tim harus secepatnya mengumumkan penetapan pemenang, berita acara penetapan

pemenang, dan hasil keseluruhan proses Pelelangan Sederhana dengan menempelkannya pada

papan informasi atau mengumumkannya melalui media lain yang mudah diakses oleh masyarakat

secara luas.

3-14

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

BAGIAN 4

SURAT PERJANJIAN KERJA (SPK)

4.1 KETENTUAN UMUM

1. Pemasok yang menjadi pemenang melakukan ikatan SPK pengadaan barang dengan KSM.

Contoh kontrak dapat dilihat pada Lampiran PBJ 11

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 147/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

2. Penandatanganan kontrak dilakukan setelah dana SLBM masuk ke rekening KSM. Hal ini

untuk menghindari adanya hutang kepada pemasok atau sumber lainnya di luar perjanjian

resmi.

3. Kontrak harus dilampiri jadwal pengiriman barang.

4. TFL berkewajiban untuk melakukan pendampingan dan pengendalian dalam pengadaan

barang/sewa alat;5. Tugas Supplier adalah mengadakan Bahan Baku atau Peralatan sesuai dengan Spesikasi

yang telah disepakati dalam perjanjian dan Petunjuk Teknis DAK SLBM.

6. Pengadaan ini tidak dapat dikontrakan kembali kepada pihak lain.

7. Supplier harus mentaati segala perundang-undangan dan hukum yang berlaku, serta

memperhatikan adat istiadat setempat.

4.2 TATA CARA PEMBAYARAN

1. Pembayaran kepada Pemasok dilakukan secara bertahap sesuai dengan jumlah atau besaran

barang yang diterima di kelurahan dan setelah mendapatkan pengecekan oleh tim pengadaan

barang/jasa.

2. Pembayaran dapat dilakukan melalui transfer ke rekening penyedia barang/jasa sesuai

dengan nomor rekening pada bank yang ditunjuk yang tertera dalam SPK.

4-15

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

BAGIAN 5

PENUTUP

Petunjuk Teknis Pengadaan Barang/Jasa ini diharapkan dapat menjadi pegangan bagi seluruh

pelaku yang terkait dalam pelaksanaan DAK SLBM khususnya dalam pengadaan barang/jasa di

tingkat Kelurahan/desa. Petunjuk teknis ini disusun dengan memberikan peluang yang besar

kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam penyediaan barang/jasa yang dibutuhkan.

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 148/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

Diharapkan dengan adanya petunjuk teknis ini, para pelaku dapat memahami proses pengadaan

barang/jasa SLBM dan dapat mensosialisasikan secara luas, sehingga pelaksanaan SLBM dapat

dilaksanakan dengan lebih efektif, esien, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Dengan demikian DAK-SLBM ini benar-benar memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.

5-16

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 149/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

LAMPIRAN

FORM-FORM PENGADAAN BARANG/JASA

5-17

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

BERITA ACARA PEMBENTUKAN TIM PENGADAAN

(Format PBJ 1)

Pada hari ini…………… tanggal…………… bulan……………… tahun………………… bertempat di……………………

KSM………yang bertanda tangan di bawah ini, telah membentuk Tim Pengadaan yang terdiri dari

………orang, dimana ……orang diantaranya adalah perempuan.

Tim Pengadaan ini dibentuk untuk melaksanakan tugas Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan

KSM……….. Tim ini dalam melaksanakan tugasnya harus selalu memperhatikan ketentuan-ketentuan dan kaidah-kaidah Pengadaan Barang/Jasa yang jujur, transparan, adil dan akutabel.

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 150/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

g g y g j j , p ,

Daftar Personil Tim Pengadaan adalah sebagai berikut :

No. Nama L/P Kedudukan Dalam Tim

1. ………………………………. Ketua

2. ………………………………. Sekretaris

3. ………………………………. Anggota

… ………………………………. ………………..

… ………………………………. ………………..

Mengetahui,

  KSM ……………………… SKPDTEKNIS

  (…………………………) (…………………………)

5-18

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

BERITA ACARA SURVEY HARGA BAHAN, UPAH DAN SEWA ALAT

(Format PBJ 2)

Pada hari ini ……………tanggal ……………bulan…………………tahun…………, kami yang bertanda

tangan di bawah ini, Tim Pengadaan KSM………………Kelurahan/Desa………………, Kecamatan………

Kabupaten………Provinsi………telah melakukan Survey Harga Bahan, Upah dan Sewa Alat pada

…………………………………, Harga Bahan, Upah dan Sewa Alat hasil survey ini akan dipergunakan pada

Pembangunan Program Dana Alokasi Khusus Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (DAK-SLBM)

di Desa/Kelurahan…………………… Kecamatan………………Kabupaten………………Propinsi………………

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 151/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

Hasil Survey Harga Bahan, Upah dan Sewa Alat terlampir.

Demikian Berita Acara Survey Harga Bahan dan Material ini kami buat dengan sebenarnya, untuk

dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kami yang melakukan Survey:

No. Nama Jabatan Tanda Tangan

1. …………………………….. ……………………………… ……………………………..

2. …………………………….. …………………………….. ………………………………

3 ……………………………. …………………………….. ……………………………..

4 ……………………………. …………………………….. ……………………………..

5 ……………………………. …………………………….. ……………………………..

5-19

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

DAFTAR SURVEY HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT

(Format PBJ 3)

KSM …………………………………

Desa/Kelurahan : …………………………

Kecamatan : …………………………

Kabupaten : …………………………

Provinsi : …………………………

No.Nama Barang/Alat/

JasaSatuan

Harga Satuan(Rp )

  Spesifkasi Keterangan

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 152/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

Jasa (Rp.)p g

A. Upah

1. Tukang Batu Hari

2. Tukang Kayu Hari

3. Tukang Pipa Hari

4. Pekerja …………

5. …………………. …………

B. Bahan Bangunan

1 Batu Kali Buah

2 Btau bata m3

3 Pasir pasang m3

4 Pasir beton Zak

5 Semen, zak = 50 kg Kg

6 Besi beton ……

7 ……. ……

5-20

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

C Bahan Perpipaan

1 Pipa PVC dia. 100mm

m’ SNI

2 Pipa PVC dia. 75 mm m’ SNI

3 Pipa PVC dia. 50 mm m’ SNI

4 Pipa PVC dia. 25 mm m’ SNI

5 ……….. …….

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 153/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

Kami yang melakukan Survey Harga:

No. Nama Jabatan Tanda Tangan

1. …………………………….. ……………………………… ……………………………..

2. …………………………….. …………………………….. ………………………………

3 ……………………………. …………………………….. ……………………………..

4 ……………………………. …………………………….. ……………………………..

5 ……………………………. …………………………….. ……………………………..

5-21

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

UNDANGAN UNTUK PENGADAAN BARANG (BAHAN/ALAT)

(Format PBJ 4)

Nama Kegiatan : ___________________ Tanggal:_____________

Sumber Dana : ___________________

No Surat : ___________________

Kepada :___________________

Pemasok yang terhormat,

1. Anda diundang untuk memasukkan penawaran harga untuk memasok barang (bahan/alat) di

bawah ini:

(i) ___________________________________________

  (ii) ___________________________________________

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 154/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

  (iii) ___________________________________________

  (iv) ___________________________________________

  Informasi untuk spesikasi teknis dan volume yang dibutuhkan ada dalam lampiran.

2. Anda dapat menawarkan satu atau lebih dari barang yang ada di undangan ini.

Setiap barang akan dievaluasi terpisah berdasarkan harga terendah ATAU penawarandilakukan terhadap semua barang.Penawaran harga akan dievaluasi untuk semua barang

dan kontrak akan diberikan kepada pemasok yang menawarkan harga terendah.

3. Anda harus memasukkan 1 format asli dan 1 copy dari penawaran harga dan yang asli.

Penawaran harus dimasukkan kedalam amplop tertutup dan dialamatkan ke:

 ______________________________

 ______________________________

 ______________________________

4. Batas akhir pemasukan penawaran adalah: ________________

5. Penawaran harga yang dikirim melalui fax atau alat elektronik, dapat diterima.

6. Penawaran harga harus dimasukkan dengan mengikuti aturan yang berlaku, seperti dibawah

ini

(i) Harga: Harga termasuk dengan ongkos pengangkutan barang.

(ii) Evaluasi penawaran:dilakukan terhadap penawaran yang responsive terhadap spesikasi

teknis. Evaluasi juga harus memasukkan ongkos di luar barang, misalnya ongkos

pengangkutan barang.Tim pengadaan dapat melakukan koreksi terhadap kesalahan

aritmetik.

5-22

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

(iii) Kontrak akan diberikan kepada penawar yang memberikan harga terendah. Pemenang

selanjutnya akan menandatangani kontrak.

(iv) Masa berlaku penawaran: Penawaran harga yang diajukan harus berlaku selama 45 hari

dari masa batas waktu penerimaan penawaran.

7. Informasi selanjutnya dapat diperoleh dari:

 _______________________________

  Telephone :___________________

  Fax :___________________

8. Penerimaan undangan penawaran harus dikonrmasi sesegera mungkin, apakah anda akan

memasukkan penawaran atau tidak.

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 155/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

Hormat Kami

 

(Tim Pengadaan)

5-23

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

UNDANGAN UNTUK PENGADAAN BARANG/JASA

(Format PBJ 5)

Nama Kegiatan :___________________ Tanggal:_____________

Sumber Dana :___________________

No Surat :___________________

Kepada :___________________

Kontraktor yang terhormat,

1) Anda diundang untuk memasukkan penawaran harga untuk pekerjaan di bawah ini : _____

 ________________________________(deskripsi pekerjaan)2) Untuk membantu anda dalam mempersiapkan penawaran harga, berikut dilampirkan

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 156/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

spesikasi, jumlah dan volume pekerjaan, dan gambar, form untuk memasukkan penawaran

dan draft kontrak.

Anda harus memasukkan 1 format asli dan 1 copy dari penawaran harga dan yang asli.

Penawaran harus dimasukkan kedalam amplop tertutup dan dialamatkan ke:

 ______________________________ ______________________________

 ______________________________

3) Anda harus mempunyai pengalaman sebagai kontraktor utama dalam konstruksiyang setara

tingkat kesulitannya dengan pekerjaan yang ditawarkan ini, pada waktu tiga tahun terakhir

dan mempunyai bukti sumber danauntuk menyelesaikan pekerjaan ini.

4) Setiap kontraktor dapat memasukkan satu penawaran, dalam bentuk individual atau partner

 joint venture. Untuk joint venture, semuanya harus bertangungjawab secara bersama dalam

pelaksanaan kontrak.Lead partner   dalam  joint venture  harus menunjukkan kemampuan

seperti pada paragrap 3 diatas.

5) Evaluasi penawaran:dilakukan terhadap penawaran yang responsive terhadap spesikasi

teknik. Evaluasi juga harus memasukkan ongkos di luar barang, misalnya ongkos pengangkutan

barang.Tim pengadaan dapat melakukan koreksi terhadap kesalahan aritmetik.

6) Masa Berlaku Penawaran: Penawaran harga yang anda ajukan harus berlaku selama 45 hari

dari masa batas waktu penerimaan penawaran.

7) Kontrak akan diberikan kepada penawar yang responsif terhadap spesikasi, dan

memberikan harga terendah, dan selanjutnya akan menandatangani kontrak.

5-24

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

8) Kontraktor yang mengundurkan diri dan menolak kontrak, akan dikeluarkan dari list

kontraktor dari proyek ini

9) Kontrak akan diatur dalam aturan di lampiran draft kontrak

10) Penawaran harus dimasukkan paling lambat……..

11) Informasi selanjutnya dapat diperoleh dari:

 ________________________________

 ________________________________

Telephone : ____________________

  Fax : ____________________

12) Penerimaan undangan penawaran harus dikonrmasi sesegera mungkin, apakah anda akan

memasukkan penawaran atau tidak.

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 157/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

Hormat Kami

(Tim Pengadaan)

5-25

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

DAFTARVOLUME dan SPESIFIKASI PEKERJAAN

(Format PBJ 6)

No. Nama Jenis Barang/Jasa Satuan Volume   Spesifkasi

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 158/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20145-26

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

SURAT PENAWARAN

(Format PBJ 7)

................., .................. 20...

Nomor : ................................................

Lampiran : 1 (satu) berkas

Perihal : Penawaran Harga Pekerjaan Pengadaan Barang (Bahan/Alat)Konstruksi/Pekerjaan Berupa .............................................

Kepada Yth.:

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 159/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

Ketua Tim Pengadaan Barang/Jasa

pada Satuan Pelaksana Program (Satlak): ..................................

Di Tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan pengumuman pengadaan dari Tim Pengadaan Barang/Jasa pada KSM

dengan Surat Undangan/Pengumuman Nomor : ....................... ..................................

..... tanggal ........................., maka kami yang bertandatangan dibawah ini :

N a m a : ……………………………………

Jabatan : ……………………………………

Toko/Pemasok / Kontraktor : ……………………………………

Tahun didirikan atau Nomor Ijin Usaha (bila ada) : ……………………………………

Alamat Toko/Pemasok / Kontraktor : ……………………………………

Setelah mempelajari secara keseluruhan dokumen Pengadaan pekerjaan

…………………………………….., dengan ini kami mengajukan penawaran harga sebesarRp. ……………………,-(..........................................................), rincian harga dan surat-surat

pernyataan sebagaimana terlampir, dengan waktu penyelesaian pekerjaan selama ... (.........)

hari kalender terhitung sejak ditandatanganinya Surat Perjanjian Kerja.

5-27

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

Penawaran harga ini berlaku selama 45 (empat puluh lima) hari terhitung sejak tanggal

pembukaandokumenpenawaran.

Demikian surat penawaran ini kami buat dalam rangkap .......... (.............) dan bermeterai

cukup, untuk menjadikan periksa.

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 160/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20145-28

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

..................................... 20....

RINCIAN HARGA PENAWARAN

(Format PBJ 8)

PEKERJAAN : ...................................

No Nama JenisBarang/Jasa*)

Satuan VolumeHargaSatuan

(Rp)

JumlahHarga

(Rp)

Spesifkasi

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 161/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

Total (Rp)

Dibulatkan(Rp)

Terbilang :

........................., ..................... 20....

TOKO/PEMASOK

Nama Jelas, Tanda Tangan

5-29

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

SURAT PERNYATAAN KEBENARAN USAHA

(Format PBJ 9)

Yang bertandatangan dibawah ini:

N a m a : …………………………………………

Tempat/tgl.Lahir : …………………………………………

Alamat Tempat Tinggal : …………………………………………

Adalah benar-benar Pemilik Toko/Pemasok Bahan/Alat Konstruksi*) di sekitar lokasi pekerjaan

KSM : ..............................., yaitu:

Nama : …………………………………………

(Toko/Pemasok/Kontraktor)

Alamat : …………………………………………

Tahun didirikan atau Nomor Ijin Usaha (bila ada):

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 162/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

Tahun didirikan atau Nomor Ijin Usaha (bila ada): …………………………………………

Surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan saya sanggup dituntut dimuka

pengadilan apabila keterangan-keterangan yang diberikan tidak benar.

Demikian pernyataan ini kami buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

........................., ..................... 20.........

TOKO/PEMASOK/KONTRAKTOR

MATERAI

Rp 6.000,-

Nama Jelas, Tanda Tangan

5-30

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

BERITA ACARA

PEMBUKAAN PENAWARAN, PENILAIAN, DAN PENETAPAN PEMENANG

 (Format PBJ 10)

BERITA ACARA

PEMBUKAAN PENAWARAN, PENILAIAN, DAN PENETAPAN PEMENANG

Nomor : ....................................

TENTANG :

PEKERJAAN : ..........................................

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 163/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

Pada hari ini ...........tanggal ................ bulan .....................tahun ................,

bertempat di ............................,telah melaksanakan rapat.

Evaluasi Penawaran dan Penetapan Pemanang untuk pekerjaan ......................................

................................................................Rapat dibuka pada pukul ..............., oleh Ketua/Sekretaris*) Tim Pengadaan Barang/Jasa,

yang dihadiri oleh :

• Ketua, Sekretaris dan para anggota Tim Pengadaan Barang/Jasa;

• Para peserta calon Pemasok Barang/Jasa*) yang telah diundang dan mengambil dokumen

Pengadaan, yaitu :

a. Toko/Pemasok/Kontraktor: ......................., Rp...............................

b. Toko/Pemasok/Kontraktor: ......................., Rp...............................

c. Toko/Pemasok/Kontraktor: ....................... , Rp....................., dst

Adapun rangkaian acara adalah sebagai berikut :

No Agenda Kegiatan Hasil Kesepakatan

1 Penerimaan Penawaran Peserta Yang Memasukan Penawaran sebanyak ...........

2 Pembukaan Penawaran Pembukaan Penawaran dilaksanakan mulai pukul .....s/d.....

Jumlah Penawaran yang dibuka sebanyak ...................

5-31

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

No Agenda Kegiatan Hasil Kesepakatan

3 Penilaian/EvaluasiPenawaran (RangkingPenawar)

Berdasarkan kriteria penilaianPenawaran, maka diperolehrangking hasil penilaian Penawaran sebagaimana terlampir.

4 Penetapan Pemenang Berdasarkan hasil evaluasi/penilaian penawaran yang masukmaka ditetapkan Pemenang Pengadaan ini adalah Toko/Pemasok/Kontraktor : .................................................... dengan harga penawaran sebesar Rp. ...............................

Selanjutnya Pemenang segera melakukan perjanjian kerjadengan pihak KSM.

Pada akhir acara sekali lagi ketua tim menyampaikan nama dan jumlah penawaran dari peserta

yang dinyatakan sebagai Pemenang dihadapan seluruh Peserta yang hadir.

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 164/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

y g y g g p y g

Rapat ditutup oleh Ketua/Sekretaris*) Tim Pengadaan Barang (Bahan/Alat/Pekerjaan) pada

pukul ....................................

Demikian Berita Acara pembukaan, penilaian, dan penetapan pemenang ini dibuat dalamrangkap3 (tiga), ditandatangani oleh Tim Pengadaan dan 2 (dua) wakil dari calon Pemasokuntuk

dipergunakan sebagaimana mestinya.

5-32

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

TIM PENGADAAN BARANG/JASA

KSM :.............................

No Nama Kedudukan Dalam TIM

Tanda Tangan

1.

2.

.................................

.................................

K e t u a

Sekretaris

1. ……………….

2. ………………

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 165/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

3.

4.

5.

.................................

.................................

.................................

Anggota

Anggota

Anggota

3. ……………….

5. ………………

4. ………………

WAKIL DARI CALON PEMASOK/KONTRAKTOR

1. Toko/Pemasok/Kontraktor :

...............................

Nama : ............................Jabatan : ............................

Tanda Tangan : ............................

2. Toko/Pemasok/Kontraktor :

...............................

Nama : ............................Jabatan : ............................

Tanda Tangan : ............................

5-33

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

PENGADAAN BARANG/JASA

(Format PBJ 11)

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA (SPK)

PENGADAAN BARANG/JASA

Nomor :...............................

Kegiatan : _____________________________________________

 

Tahun Anggaran 20..…

Paket Perjanjian Kerja: Pengadaan Barang/Jasa) berupa ..........................

d k k S d S b

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 166/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

BerdasarkanKontrakantara KSM dengan SKPD Kabupaten/Kota..................................:

Kontrak:Nomor........................tanggal.............................................

Kami yang bertandatangan dibawah ini:

I. Nama : ............................................................................

  Jabatan : Ketua KSM..................................

  Desa/Kelurahan ......................., Kecamatan ........................,

  Kab/Kota .......................

  Alamat : ........................................................................…

Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

II. Nama : ............................................................................

  Jabatan : PimpinanPemasok/Toko/Kontraktor:............................

  Alamat : ...............................................................................

Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Maka dengan ini disetujui oleh dan diantara pihak pertama dan pihak kedua tersebut, hal-hal

sebagai berikut:

5-34

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

PASAL 1

LINGKUP PEKERJAAN

Pemasokharus melaksanakan dan menyelesaikan pengadaan barang (bahan/alat)/ dan jasa

sesuai dengan spesikasi dan volume yang disyaratkan, berupa: Penyediaan dan pengangkutan bahan sampai dilokasi kegiatan;

Penyediaan peralatan, mobilisasi/demobilisasi peralatan, penyediaan tenaga operator

peralatan di lapangan)

Pengerjaan pemasangan pipa/sumur/sanitasi

..................................................................

untuk pelaksanaan pekerjaan :

a. Nama paket/jenis kegiatan : ........................................................

b. Lokasi :........................................................

PASAL 2

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 167/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

PASAL 2

DOKUMEN PERJANJIAN KERJA

Dokumen perjanjian kerja sebagaimana ditentukan dibawah ini harus dibaca serta merupakan

bagian dari perjanjian kerja ini, yaitu:

(1) Petunjuk Pelaksanaan DAK SLBM Tahun 2014;

(2) Surat perjanjian kerjasama pengadaan barang (bahan/jasa)

(3) Syarat-syarat umum perjanjian kerjasama

(4) Spesikasi teknik

(5) Dokumen penawaran dan lampiran-lampirannya, khususnya :

(i) Jadwal pelaksanaan pekerjaan(ii) Kuantitas danpenawaran beaya

(iii) Spesikasi pekerjaan

(iv) Gambar-gambar danAdendum, (bila ada).

PASAL 3

MASA PERJANJIAN KERJA

Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dinyatakan dalam perjanjian ini akan dilaksanakan selama

................. (.................... hari kalender kerja), terhitung sejak tanggal surat perjanjian

ini ditandatangani oleh kedua belah pihak.

5-35

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

PASAL 4

JUMLAH NILAI PERJANJIAN KERJA

Nilai perjanjian kerja untuk pekerjaan yang tertuang didalam pasal (1) surat perjanjian

ini, bersifat lumpsum  untuk seluruh pekerjaan sebagaimana dicantumkan dalam dokumen

penawaran pekerjaan Pemasok/Kontraktor bersangkutan, sebesar: Rp....................(........

............................. Rupiah)

PASAL 5

CARA PEMBAYARAN dan PENYERAHAN PEKERJAAN

1. Seluruh pelaksanaan pembayaranpekerjaan tersebut dalam pasal (1)

suratperjanjianinibisadilaksanakan melalui Bank Pemasok oleh pihak Pertama dan dinyatakan

dengan Berita Acara Pembayaran;

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 168/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

2. Uang muka dapat diberikan kepada Pemasok setinggi-tingginya 20 % (dua puluh persen)

dari nilai kontrak dan pihak pemasok harus menyerahkan jaminan uang muka dengan nilai

minimal 100 % (seratus persen) dari besarnya uang muka;

3. Pembayaran berikutnya akan dilaksanakan setelah bahan/alat/pekerjaan*) diterima ataudilaksanakan oleh pihak pertama dilokasi proyek;

4. Apabila pihak Pertama mengkehendaki penyerahan bahan/alat*) atau pelaksanaan

pekerjaan tidak dilaksanakan secara sekaligus tetapi secara bertahap sesuai kebutuhan

pekerjaan pihak pertama maka cara pembayaran akan dilaksanakan secara bertahap sesuai

nilai tahapan penyerahan pekerjaan.

5. Rincian volume dan waktu penyerahan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam tahap

penyerahan pekerjaan pada pasal 5.4 diatas, akan diberitahukan kemudian oleh pihak

Pertama kepada pihak Kedua secara tertulis, selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender

sebelum batas waktu penyerahan bahan/alat*) yang dikehendaki oleh pihak Pertama.

PASAL 6

SANKSI

1. Apabila terjadi keterlambatan pekerjaan akibat dari kelalaian Pemasok/Kontraktor, maka

yang bersangkutan dikenakan denda keterlambatan sekurang-kurangnya 1/1000  (satu

perseribu) per hari dari nilai kontrak, dan akan diperhitungkan pada saat pembayaran

kepada Pemasok;

5-36

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

2. Keterlambatan yang diakibatkan karena adanya force majeure/kahar maka pihak Pemasok/

Kontraktor tidak dikenakan denda selama ada pembuktian secara tertulis dan syah oleh

pihak Pemasok. Kejadian tersebut harus dilaporkan kepada KSM selambat-lambatnya 3

(tiga) hari setelah adanya kejadian dimaksud.

3. Keadaan kahar/ force majeure adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak

seperti : kerusuhan, bencana alam (banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah

longsor, dan angin topan), kebakaran, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam kontrak

tidak dapat dipenuhi.

4. Pihak Pertama berhak memutuskan/membatalkan kontrak kerja dengan Pihak Kedua

dan mengalihkan kepada Pihak lain tanpa terlebih dahulu memberitahukan kepada

Pihak Kedua, apabila Pihak Kedua tidak melaksanakan pekerjaan dalam waktu........

(.............)16)  hari kalender sejak ditandatanganinya perjanjian ini dan atau sejak

disampaikannya pemberitahuan tertulis sebagaimana dimaksud pada pasal 5.5 diatas.

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 169/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

.................., ............ - ................. - 20 ...

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

Ketua KSM Pimpinan Pemasok/Toko/Kontraktor

........................... ..................................

Mengetahui,

TFL Teknis

………………………………………

Meterai

Rp 6000

5-37

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA (SPK)

SURAT PERNYATAAN

TIDAK MENUNTUT GANTI RUGI

(Format PBJ 12)

Yang bertandatangan dibawah ini:

N a m a : ……………………………………………

Jabatan : ……………………………………………

Toko/Pemasok/Kontraktor : ……………………………………………

Tahun didirikan atau Nomor Ijin Usaha (bila ada) : ……………………………………………

Alamat Toko/Pemasok/Kontraktor : ……………………………………………

Apabila toko/pemasok/kontraktor kami keluar sebagai pemenang/pelaksana pekerjaan :

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 170/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

p p g p g p p j

…………………………………… pada KSM : ……………………………, dengan ini menyatakan, bahwa apabila

terjadi perubahan gambar, spesikasi teknis maupun volume yang mengakibatkan perubahan

harga dan atau karena adanya pembatalan dana yang dilakukan oleh pihak program SPBMUSRI, maka kami tidak akan menuntut ganti rugi baik secara administrasi maupun materiil

kepada Tim Pengadaan maupun KSM selaku pemberi pekerjaan ini dan bersedia untuk dilakukan

perubahan / amandemen kontrak.

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana

mestinya.

..........................., ...............20......

TOKO/PEMASOK/KONTRAKTOR 

MATERAI

Rp 6.000,-

Nama Jelas, Tanda Tangan

5-38

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

SURAT PERNYATAAN

KESANGGUPAN MENYELESAIKAN PEKERJAAN

(Format PBJ 13) 

Yang bertandatangan dibawah ini :

N a m a : ……………………………………………

Jabatan :……………………………………………

Toko/Pemasok/Kontraktor :……………………………………………

Tahun didirikan atau Nomor Ijin Usaha (bila ada) :…………………………………Alamat Toko/Pemasok/Kontraktor : ………………………………………

Dengan ini menyatakan bahwa apabila toko/pemasok/kontraktor kami keluar sebagai

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 171/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

Dengan ini menyatakan bahwa, apabila toko/pemasok/kontraktor kami keluar sebagai

pemenang/pelaksana pekerjaan: ………………………………………… pada KSM: ……………………………,

maka kami bersedia dan sanggup melaksanakan/ menyelesaikan seluruh pekerjaan dimaksud sesuai

dengan ketentuan-ketentuan yang ada, selama ……… (………) hari kalender, terhitung sejak hari dan

tanggal ditandatanganinya surat perjanjian kerja.

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana

mestinya.

  ........................., ..................... 20....

TOKO/PEMASOK/KONTRAKTOR 

MATERAI

Rp 6.000,-

Nama Jelas, Tanda Tangan

Jabatan

5-39

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

BERITA ACARA PENGADAAN

(Format PBJ 14)

Pada hari ini………….tanggal……….bulan……..tahun…….Tim Pengadaan Barang KSM……………………

telah melaksanakan proses Pengadaan Barang/Jasa……………dengan metoda…………………dengan

tahapan sebagai berikut:

1) …………………………

2) …………………………

3) …………………………

4) …………………………

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 172/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

………………………………

Demikian Berita Acara Pengadaan ini kami buat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan

sebagai mana mestinya.

KSM……………………………………………

Tim Pengadaan

(…………………………………)

Ketua

5-40

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

C A T A T A N

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 173/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

C A T A T A N

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 174/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

C A T A T A N

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 175/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014

LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

C A T A T A N

7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014

http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 176/176

PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014