jurnal lomba kti

40
PENGARUH PERMEN KARET TERHADAP KONSENTRASI OTAK (Penelitian Pra Eksperimen di SMK Guna Dharma Nusantara) KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Oleh: Citra Permata Rahayu Mustika Purwanti SMK GUNA DHARMA NUSANTARA CICALENGKA BANDUNG 2016 M/1437 H

Upload: dennyrirama

Post on 10-Feb-2017

242 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

PENGARUH PERMEN KARET TERHADAP KONSENTRASI OTAK(Penelitian Pra Eksperimen di SMK Guna Dharma Nusantara)

KARYA TULIS ILMIAH(KTI)

Oleh:Citra Permata RahayuMustika Purwanti

SMK GUNA DHARMA NUSANTARA CICALENGKABANDUNG

2016 M/1437 H

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan

karunia-Nya yang telah memudahkan dan memberikan kekuatan lahir dan batin kepada

peneliti sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini. Shalawat serta salam semoga tercurah

limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya, dan sampai kepada

kita semua selaku umatnya sampai akhir zaman.

Alhamdulillah atas kehendak-Nya peneliti dapat menyusun Karya Tulis Ilmiah (KTI)

ini sampai selesai. Selama peneliti menyelesaikan penelitian ini, tidak lepas dari bimbingan,

arahan dan dukungan semua pihak, oleh karena itu, izinkahlah peneliti mengucapkan banyak

terima kasih kepada:

1. Mega Hasti Anggraeni, S.Pd, selaku pembimbing yang senantiasa memberikan arahan,

bimbingan, dan motivasi yang diberikan pada peneliti.

2. Yoga Hidayat, S.Pd, selaku pembina OSIS yang senantiasa memberi dukungan pada

peneliti.

3. Drs. Sofyan Hidayat, selalu Wakasek Kesiswaan yang senantiasa memberikan arahan,

bimbingan, dan motivasi yang diberikan pada peneliti.

4. Luky Rahmat Zaelani, S.Pd, selaku Wakasek Kurikulum yang senantiasa memberikan

dukungan pada peneliti.

5. Arsil, S.Si, selalu Kepala SMK Guna Dharma Nusantara yang senantiasa memberikan

arahan dan motivasi yang diberikan pada peneliti.

6. Yayasan Dokter Tisna Sukarna selalu Pemilik SMK Guna Dharma Nusantara yang

senatiasa memberikan dukunga kepada peneliti.

7. Seluruh guru-guru serta staf Tata Usaha SMK Guna Dharma Nusantara yang senantiasa

memberikan dukungan dan motivasi kepada peneliti.

8. Siswa/i kelas X dan XI SMK Guna Dharma Nusantara selaku observer yang senantiasa

bersemangat dan mendukung peneliti.

9. Orangtua kami yang tidak pernah bosan dan lelah untuk memberikan doa, dukungan,

kasih sayang, nasehat, serta pengorbanan untuk peneliti.

10. Pihak-pihak lain yang tak dapat peneliti sebutkan satu-persatu yang telah membantu

dalam menyelesaikan penelitian ini.

ii

Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, dan penelitian ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

semua pihak.

Akhir kata, semoga penelitian ini bermanfaat khususnya bagi peneliti dan umumnya

bagi pembaca, Amin Ya Allah Ya Rabbal ‘Alamiin.

Bandung, Mei 2016

Peneliti

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

DAFTAR TABEL............................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................................2

C. Tujuan Penelitian.................................................................................................3

D. Manfaat................................................................................................................3

BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................................4

A. Kerangka Teoritik................................................................................................4

B. Pengajuan Hipotesis...........................................................................................11

BAB III METODE PENELITIAN.................................................................................13

A. Langkah-langkah penelitian...............................................................................13

B. Metode Penelitian...............................................................................................14

C. Instrumen Penelitian...........................................................................................14

D. Analisis Instrumen Penelitian............................................................................14

BAB IV HASIL PENELITIAN......................................................................................15

A. PENGUJIAN HIPOTESIS.................................................................................15

B. PEMBAHASAN................................................................................................17

BAB V PENUTUP.........................................................................................................20

A. Simpulan............................................................................................................20

iv

B. Saran...................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................22

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perbedaan Fungsi Otak Kanan dan Kiri ................................................... . 10

Tabel 4.1 Hasil Jawaban Observer ........................ ................................................... . 14

Tabel 4.2 Persentase Hasil Jawaban Keseluruhan ................................................... . 18

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Teoritik.............................. ................................................... . 11

Gambar 4.1 Persentase Hasil Jawaban Keseluruhan ................................................ . 19

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia, permen adalah makanan yang banyak disukai oleh banyak orang. Permen

juga tidak hanya digemari oleh anak-anak tetapi kalangan dewasa juga banyak yang

menyukai permen. Banyak sekali anak kecil yang menyukai permen, karena rasanya yang

manis dan bentuknya yang bermacam - macam sehingga banyak anak yang menyukai

permen.

Permen sering kita jumpai dalam berbagai bentuk. Bentuk-bentuk tersebut dibagi

berdasarkan beberapa golongan. Golongan-golongan tersebut yaitu golongan kristal dan non

kristal. Permen dalam golongan kristal contohnya permen lolipop dan permen non kristal

yang sering muncul adalah permen karet. Permen lolipop banyak disukai karena bentuknya

yang unik. Sedangkan permen karet banyak disukai karena mempunyai ciri khas dapat

mengembangkan gelembung sehingga banyak orang yang memainkannya dan menyukainya.

Sebagian besar komposisi dari permen karet dibuat dari gula/pemanis buatan, berbagai

jenis perisa, dan gum base/getah karet. Gula merupakan bahan dasar pembuatan permen.

Perisa merupakan bahan yang digunakan untuk membedakan rasa pada permen karet.

Sedangkan gum base/getah karet merupakan bahan untuk membuat permen karet kenyal

(dapat ditarik/elastis).

Kalangan anak-anak dan kalangan dewasa menyukai permen karet karena rasanya yang

begitu manis dan mudah untuk dimakan. Sebagian besar orang yang menyukai permen karet

karena permen tersebut mempunyai banyak khasiat, dan cukup baik untuk kesehatan. Hal

2

tersebut disebabkan oleh aktifitas mengunyah. Mengunyah adalah kegiatan yang termasuk ke

dalam olahraga wajah yang berfungsi dapat mengencangkan wajah dan saraf-saraf otak.

Permen karet memiliki dampak lain jika digunakan dengan jumlah yang tidak wajar.

Permen karet dapat menyebabkan kerugian pada diri sendiri, diantaranya bisa menyebabkan

sakit gigi, memicu nyeri pada rahang, dan sebagainya. Selain itu, ketika seorang murid

mengunyah makanan di kelas, sebagian besar guru berpikir bahwa murid itu tidak sopan.

Sehingga guru melarang murid untuk mengunyah permen karet, tetapi tidak banyak orang

tahu bahwa banyak sekali manfaat yang ada di dalam permen karet. Salah satu manfaat

tersebut adalah adanya pengaruh terhadap kinerja otak.

Otak adalah pusat sistem saraf pada vertebrata dan invertebrata lainnya. Otak juga

mengatur dan mengkoordinasi sebagian besar gerakan perilaku dan fungsi tubuh seperti detak

jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Ternyata permen karet

bisa mempengaruhi konsentari otak. Apabila otak tidak mempunyai tingkat konsentrasi yang

baik, maka segala aktifitas kita pun akan terganggu. Konsentrasi otak pun sangatlah

berpengaruh terhadap kesehatan. Apabila tubuh kita tidak sehat, maka akan susah juga bagi

setiap orang untuk mempunyai konsentrasi otak yang stabil.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti tertarik

untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul “Pengaruh Permen Karet

terhadap Konsentrasi Otak”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan

masalah pada penelitian ini:

1. Apakah ada pengaruh permen karet terhadap konsentrasi otak?

2. Bagaimana pengkonsumsian permen karet pada saat pembelajaran dilaksanakan?

3

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui:

1. Pengaruh permen karet terhadap konsentrasi otak.

2. Pengkonsumsian permen karet pada saat pembelajaran dilaksanakan.

D. Manfaat

Hasil penelitian yang akan dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

perkembangan dalam proses pembelajaran di sekolah. Adapun manfaat tersebut antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bukti empiris tentang salah satu

cara dalam meningkatkan konsentrasi belajar disekolah.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa yaitu agar lebih tertarik terhadap mata pelajaran fisika yang secara

langsung akan berdampak pada peningkatan pemahaman konsep siswa sehingga

akan mengurangi paradigma belajar fisika yang tidak menyenangkan.

b. Bagi guru yaitu sebagai inovasi baru dalam pembelajaran agar lebih mudah

dalam membelajarkan siswa.

c. Bagi sekolah yaitu untuk memberikan informasi mengenai inovasi pembelajaran

baru yang dapat meningkatkan mutu dalam proses pendidikan.

d. Bagi masyarakat yaitu untuk menjadikan tunas-tunas bangsa lebih kreatif dalam

menyelesaikan suatu permasalahan sehingga dapat memberi sumbangan positif

saat terjun di dalam masyarakat.

4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritik

Permen merupakan pangan yang disukai oleh semua orang mulai dari anak-anak hingga

orang dewasa, baik dari kalangan bawah hingga atas. Hal ini karena permen dapat di

konsumsi kapanpun dan dimanapun, mulai dari pedagang kecil sampai supermarket

menyediakan dan menjual permen. Anak-anak akan merengek dan menangis jika tidak

diperbolehkan mengkonsumsi permen oleh orang tuanya. Saat ini konsumen mengonsumsi

permen dengan bermacam-macam alasan dan tujuan, seperti mengisi waktu luang,

melepaskan stress, menghilangkan dahaga dan kantuk, mengurangi sakit tenggorokkan,

menghilangkan bau mulut, dan lain-lain.

Kebiasaan menggemari permen (terutama kalangan anak-anak) tidak hanya terjadi di

Indonesia, tetapi telah terjadi di seluruh penjuru dunia. Permen memiliki daya tarik tinggi dan

sulit tergantikan, tidak heran jika hampir setiap negara di dunia memiliki permen khas dan

kemudian mengembangkannya.

1. Permen

Permen adalah makanan yang rasanya manis terbuat dari gula yang direbus sehingga

mencapai titik didih tertentu, dibuat dengan semenarik mungkin dengan rasa dan isi, ditutup

sebagian atau seluruhnya dengan coklat, kembang gula atau bahan lain, dibuat dengan

bermacam bentuk dan ukuran. (Nikmawati, 2008)

Di Indonesia, dulu permen disebut dengan kembang gula atau gula-gula, kata permen

awalnya hanya disebutkan untuk permen rasa peppermint yang putih, pipih, bulat, dan pedas.

Namun sekarang kata permen telah menggantikan kata kembang gula dan gula-gula tersebut.

Berbagai merk permen di Indonesia pun terhitung cukup banyak, sejak tahun 1930 an sudah

5

terdapat perusahaan yang membuat permen. Hal ini dikarenakan para produsen melihat di

Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar, merupakan pasar yang potensial untuk

penjualan permen.

Menurut Melanie De Proft (1979: 542) dalam bukunya yang berjudul The Family Home

Cook Book. Bahwa permen dibagi menjadi dua jenis :

a. Crystaline candy adalah jenis permen yang mempunyai banyak kristal dan bila

dimakan terasa lembut. Permen yang termasuk ke dalam crystaline candy

contohnya adalah fondant, fudge, panocha, nougat, divinity, yupy, bon-bon, dan

praline.

b. Non crystaline candy adalah jenis permen yang apabila dipecahkan tidak memiliki

kristal dan pada umumnya keras. Contohnya adalah caramel, toffee, peanut, brittle,

lollipops, candy delights, relaxa, kopiko, dan fox.

Pengonsumsian permen karet dapat menyebabkan dampak negatif sebagai berikut.

a. Gigi rusak

Pada saat menghisap permen, gigi akan bermandikan gula. Karena gula

mudah dicerna, bakteri dapat berkembang biak dengan cepat. Bakteri-bakteri ini

bisa menjadi faktor berbagai masalah gigi yang meliputi erosi enamel, penyakit gusi

dan kerusakan gigi.

b. Kadar gula darah akan naik turun

Makan permen menyebabkan kadar gula darah langsung meningkat namun

setelah itu akan turun lagi secara drastis. Kejadian ini bisa menyebabkan perubahan

suasana hati, rasa cemas, kelelahan, sakit kepala dan selalu ingin makan yang

manis-manis lagi dan lagi.

6

c. Merusak kekebalan tubuh

Organisme seperti bakteri dan ragi berkembang pada gula, sehingga makan

banyak permen dapat menyebabkan mereka berkembang biak secara tidak

proporsional dan hasilnya akan terus jatuh sakit.

d. Merusak hati (liver)

Sebelum gula memasuki aliran darah, mereka melewati hati dan baru

mengelompokkannya. Jika makan banyak permen, hati harus bekerja lembur untuk

memproses gula dan mengubahnya menjadi lemak. Seiring waktu, beberapa partikel

lemak terjebak dalam hati.

e. Menyebabkan obesitas

Permen berisi kalori kosong yang bisa dicerna cepat dengan menggunakan

mineral dalam tubuh selama proses pencernaan. Permen juga tidak memiliki protein,

lemak sehat, vitamin, mineral atau enzim. Mengunyah permen terus-menerus bisa

membuat seseorang mudah gemuk.

f. Insulin tidak bekerja dengan baik

Insulin adalah hormon yang memungkinkan glukosa (gula darah) untuk

memasuki sel-sel dari aliran darah. Makan terlalu banyak gula dapat mencegah

insulin bekerja sebagaimana mestinya. Hal ini dikenal sebagai resistensi insulin, dan

dapat menyebabkan beberapa kondisi kesehatan seperti sindrom metabolik, obesitas,

penyakit jantung, kanker dan diabetes tipe 2.

g. Membuat kecanduan.

Gula adalah seperti obat karena mengaktifkan pusat reward di otak, sehingga

begitu adiktif. Tidak seperti makanan alami, makan gula seperti permen memicu

7

pelepasan sejumlah besar dopamin, yang mengarah ke arah mengidam dan

kecanduan. (MetroTv News, 2015)

Selain dampak negatif, sebenarnya permen juga memiliki dampak positif. Permen

dengan kualitas baik, kandungan sukrosanya akan diubah secara cepat menjadi energi.

Apanila permen tersebut terbuat dari bahan-bahan bernutrisi seperti susu, coklat, gula merah,

kacang, ataupun licorice maka dapat menambah asupan gizi. (Natural Hidup, 2013)

2. Permen Karet

Permen karet sebenarnya sudah dikenal sejak zaman Yunani Kuno dan Indian Amerika

Kuno. Mereka menggunakan getah pohon mastik (Pistacia lentiscus) yang dicampur dengan

sirup. Ada juga yang menggunakan bahan dari sorva, jeletung, dan paraffin lilin. Beberapa

waktu kemudian, digunakan getah pohon sawo (Manikara chicle) yang lebih kenyal dan lebih

halus dibandingkan dengan getah pohon mastik. Sekarang beberapa produsen mulai

menggunakan karet sintetik, yaitu stirena-butadiena, poli-isobutilen, dan polivinil asetat.

Untuk membuat bahan-bahan tersebut lunak, biasanya digunakan bahan-bahan pelunak

seperti gliserin atau minyak sayur.

Sekarang kita bisa menemukan berbagai macam permen karet dengan berbagai

kandungan rasa dan harga. Namun secara garis besar, permen karet terbagi menjadi dua

macam, yaitu permen karet yang mengandung gula dan yang tidak mengandung gula (free

sugar).

Berdasarkan beberapa riset yang dilakukan di beberapa tempat, seperti oleh Universitas

Turku Finlandia, didapati bahwa permen karet yang mengganti gula (sukrosa, glukosa, atau

laktosa) dengan xylitol sebagai pemanis dan menambahkan dua bahan aktif yaitu funoran dan

kalsium fosfat, terbukti dapat mencegah terjadinya gigi berlubang. Kerusakan gigi pada

umumnya akan terjadi jika bakteri yang ada di mulut (mutans streptococci) bertemu dengan

8

gula, baik secara langsung maupun hasil fermentasi air liur terhadap karbohidrat. (Pikiran

Rakyat, 2010)

Xylitol merupakan bahan pemanis alami yang banyak ditemukan dalam buah-buahan

dan sayur-sayuran, bahankan dihasilkan juga oleh metabolisme glukosa normal tubuh

manusia. Agar kita bisa mendapat manfaat yang lebih efektif dari permen karet tersebut,

makan diperlukan permen karet yang mengandung xylitol minimal lima puluh persen.

Sebagian besar komposisi dari permen karet dibuat dari gula/pemanis buatan, berbagai

jenis perisa, dan gum base/getah karet. Gula merupakan bahan dasar pembuatan permen.

Perisa merupakan bahan yang digunakan untuk membedakan rasa pada permen karet.

Sedangkan gum base/getah karet merupakan bahan untuk membuat permen karet kenyal

(dapat ditarik/elastis).

a. Manfaat permen karet untuk kesehatan

1) membersihkan rongga mulut dan gigi sehingga mengurangi resiko terbentuknya plak-plak gigi.

2) Menetralisir bau mulut dan menyegarkan mulut.3) Membuat gigi menjadi lebih putih dan rahang kuat, serta menghilangkan

kotoran yang melekat pada gigi.4) Mengunyah akan merangsang sinyal di bagian otak tengah.5) Permen karet dapat menambah kekuatan konsentrasi.6) Meningkatkan daya ingat.7) Menurunkan berat badan8) Mengurangi stress9) Mengurangi kantuk10) Baik untuk pencernaan 11) Mengencangkan kulit wajah

b. Kerugian mengunyah permen karet :

Selain bermanfaat bagi kesehatan, permen karet juga dapat merugikan diri

sendiri, antara lain :

9

1) Merusak gigi

Pada saat mengunyah permen karet, gula tinggal di dalam rongga mulut

dalam waktu lama, maka bakteri dalam rongga mulut akan merubah gula menjadi

asam yang mengurai kalsium gigi (email gigi) sehingga merusak email gigi.

2) Memicu nyeri pada rahang

Mengunyah permen karet juga dapat menyebabkan munculnya gejala

temporomandibular joint (TMJ) atau nyeri pada rahang akibat otot dan sendi yang

menghubungkan rahang bawah dengan tengkorak terlalu sering digunakan.

3) Melepaskan merkuri ke dalam tubuh

Ini berlaku untuk orang-orang berkawat gigi yang gemar mengonsumsi

permen karet. Perlu diketahui bila tambalan pada kawat gigi terbuat dari kombinasi

antara perak, merkuri dan timah. Mengunyah permen karet dapat melepaskan

merkuri dari tambalan itu ke dalam tubuh. Padahal kadar merkuri yang tinggi dalam

tubuh dapat menyebabkan gangguan neurologis seperti penyakit kronis dan

gangguan mental.

3. Otak

Otak adalah pusat sistem saraf (central nervous system) pada vertebrata dan

invertebrata lainnya. Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume

sekitar 1.350 cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak mengatur dan

mengkoordinir sebagian besar gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostatis seperti detak

jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak manusia

bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh tubuh dan pemikiran manusia.

10

a. Fungsi otak kanan dan kiri

Masing-masing otak, baik kiri maupun kanan mempunyai fungsi yang berbeda-beda.

Apabila salah satu dari bagian otak tidak berfungsi sesuai dengan aturannya, maka semua

yang kita lakukan akan kacau. Disinilah konsentrasi otak pun akan berpengaruh terhadap

kelangsungan aktifitas kita sehari-hari. Berikut adalah fungsi dari masing-masing bagian

otak, diantaranya :

Tabel 1.1

Perbedaan Fungsi Otak Kanan dan Kiri

Otak Kiri Otak Kanan

Berfikir secara sadar (consciouness). Ketidaksadaran (sub-consciousness).

Bernalar menurut logika. Kreatif, intuitif, melibatkan emosi.

Memilah-milah. Berfikir dalam bentuk gambar.

Menganalisis. Melihat keseluruhan.

Berfikir secara runut. Menggabungkan, sintetis.

Mengatur dan mengendalikan emosi. Berfikir secara menyeluruh.

Selalu melihat perbedaan Spontan dan bebas mengekspresikan emosi.

Senang bekerja sendiri. Senang bekerja dalam tim.

b. Konsentrasi otak

Konsentrasi otak adalah segalanya. Apabila otak tidak mempunyai konsentrasi yang

baik, maka segala aktivitas akan banyak terganggu. Kosentrasi otak pun sangat berpengaruh

terhadap kesehatan, apabila tubuh kita tidak sehat maka akan sulit bagi setiap orang untuk

mempunyai konsentrasi obat yang stabil. (Johannes, 2015)

4. Hubungan Konsentrasi Otak dengan Permen Karet

Permen Karet Otak

Manfaat Fungsi Otak

KomposisiKanan Kiri

Permen Karet sebagai Pengaruh Kinerja Otak

11

Permen karet memiliki manfaat yang cukup besar, manfaatnya dimulai saat kita mulai

mengunyah permen tersebut. Gerakkan mengunyah inilah yang banyak memberikan dampak

positif.

Berdasarkan hasil penelitian ahli nutrisi dari Wrigley Science Institute Chicago

Amerika Serikat dan peneliti dari University of Nothumbria dan Cognitive Research Unit di

Inggris, diketahui aktivitas mengunyah permen karet dapat meningkatkan detak jantung

menyebabkan aliran darah ke otak lancar sehingga banyak O2 dan nutrisi yang dipompa ke

otak. Hal ini juga merangsang bagian otak tengah yang berhubungan dengan daya ingat,

perhatian, konsentrasi dan kewaspadaan semakin meningkat.

Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka teoritik dari penelitan ini dapat

diperlihatkan secara skematik dalam bagan berikut:

Gambar 1.1 Kerangka Teoritik

B. Pengajuan Hipotesis

Adapun hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

H0 : Tidak ada pengaruh mengunyah permen karet terhadap konsentrasi

otak.

12

Ha : Ada pengaruh mengunyah permen karet terhadap konsentrasi otak.

13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Langkah-langkah penelitian

Penelitian mengenai pengaruh permen karet terhadap konsentrasi otak dilakukan

secara bertahap. Dimulai dari penentuan jenis data, lokasi penelitian, populasi dan sampel,

metode penelitian dan instrumen yang digunakan, serta analisis dari instrumen yang

digunakan.

1. Menentukan Jenis Data

Jenis data yang diambil adalah jenis data kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari

hasil angket yang diberikan kepada observer mengenai penelitian permen karet.

2. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian dilakukan di SMK Guna Dharma Nusantara dan

sekitarnya. Alasan memilih sekolah ini yaitu:

a. Ditemukan bahwa masih kurang dalam pemahaman tentang pengaruh

mengunyah permen karet.

b. Belum pernah dilakukan penelitian.

3. Populasi

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa-siswi kelas X dan XI di SMK

Guna Dharma sebanyak 16 kelas dengan masing-masing kelas berjumlah 40 orang.

4. Sampel

Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah dengan menggunakan teknik

probability sampling (peluang sama) yaitu sejenis Simple Random Sampling yakni salah satu

jenis dari teknik pengambilan jenis sampel secara acak (Sugiyono, 2012: 120).

14

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian pra eksperimen yaitu

metode penelitan yang belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih

terdapat variabel luar yang mempengaruhi (Sugiyono, 2012: 109). Variabel luar tersebut

diantaranya adalah perbedaan tingkat pengalaman observer yang dipilih sehingga akan

mempengaruhi pengetahuan mereka mengenai hal yang diteliti.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa angket. Angket penelitian

digunakan untuk dapat mengetahui pengaruh dari permen karet terhadap konsentrasi otak

agar banyak orang yang mengetahui hal-hal baru yang ada disekitarnya mengenai pengaruh

mengunyah permen karet. Pada angket ini, observer akan diminta untuk menjawab dengan

jawaban Ya (Y), Tidak (T), dan Mungkin (M) (Subana et al, 2000: 33).

D. Analisis Instrumen Penelitian

Sesuai dengan skala likert, setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan.

Untuk menganalisis angket penelitian ini, dapat dilakukan dengan cara menghitung jumlah

frekuensi yang dipilih oleh observer dalam setiap pertanyaan.

Setelah didapat skor/frekuensi yang diperoleh, maka skor tersebut dibuat presentasi

dari masing-masing pertanyaan. Adapun persamaan yang digunakan untuk mengetahui

persentase pertanyaan tersebut, yaitu dengan menggunakan persamaan:

SP=Skor satu pertanyaanskor total

x100; untuk satu pertanyaan

SS= ∑ skor seluruhjumlahskor seluruh

x100; untuk keseluruhan

15

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. PENGUJIAN HIPOTESIS

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menganalisis angket penelitian yang di jawab

oleh observer. Adapun hasil dari penganalisisan angket tersebut dengan menggunakan

bantuan Microsoft Excel adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1

Hasil Jawaban Observer

Pertanyaan 1

No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Apakah kalian tahu permen karet?Ya 61 98Tidak 1 2Mungkin 0 0

Pertanyaan 2

No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase (%)

2 Apakah kalian suka permen karet?Ya 47 76

Tidak 8 13Mungkin 4 6

Pertanyaan 3

No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase (%)

3 Apakah kalian suka permen karet rasa buah-buahan?

Ya 47 76Tidak 8 13

Mungkin 5 8

Pertanyaan 4

No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase (%)

4 Apakah kalian suka permen karet rasa mint?

Ya 26 42Tidak 19 31

Mungkin 17 27

Pertanyaan 5

16

No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase (%)

5 Apakah kalian suka permen karet hanya untuk penyegar mulut saja?

Ya 15 24Tidak 24 39

Mungkin 21 34

Pertanyaan 6No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

6Pernakah kalian mengunyah permen

karet pada saat guru sedang menerangkan?

Ya 11 18Tidak 40 65

Mungkin 6 10

Pertanyaan 7

No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase (%)

7Apakah guru kalian marah ketika melihat kalian sedang mengunyah

permen karet?

Ya 30 48Tidak 8 13

Mungkin 16 26

Pertanyaan 8

No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase (%)

8Apakah ada perbedaan pada

konsentrasi otak kalian ketika mengunyah permen karet?

Ya 25 40Tidak 17 27

Mungkin 18 29

Pertanyaan 9

No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase (%)

9 Apakah ketika kalian mengunyah permen karet lebih konsentrasi belajar?

Ya 13 21Tidak 26 42

Mungkin 20 32

Petanyaan 10No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase

17

(%)

10 Apakah kalian mengunyah permen karet ketika ngantuk?

Ya 12 19Tidak 34 55

Mungkin 13 21

Pertanyaan 11

No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase (%)

11 Apakah setelah mengunyah permen karet rasa ngantuk hilang?

Ya 13 21Tidak 20 32

Mungkin 29 47

Pertanyaan 12

No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase (%)

12Apakah kalian pernah mengunyah

permen karet ketika berbicara dengan orang lain?

Ya 40 65Tidak 15 24

Mungkin 7 11

Pertanyaan 13

No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase (%)

13 Apakah mulut kalian terasa segar setelah mengunyah permen karet?

Ya 30 48Tidak 9 15

Mungkin 24 39

Pertanyaan 14No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

14 Apakah kalian sering mengonsumsi permen karet?

Ya 13 21Tidak 29 47

Mungkin 18 29

Pertanyaan 15No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

18

15 Apakah orang tua melarang kalian mengonsumsi permen karet?

Ya 1 2Tidak 56 90

Mungkin 5 8

B. PEMBAHASAN

Berdasarkan dari data yang telah dianalisis, dapat diperoleh bahwa sebanyak 98%

observer tahu permen karet. Pertanyaan kedua menghasilkan data sebanyak 76% observer

menyukai permen karet. Pertanyaan ketiga menghasilkam data sebanyak 76% observer

menyukai permen karet rasa buah-buahan.pertanyaan yang keempat menghasilkan data

sebanyak 42% observer menyukai permen karet rasa mint. Pertanyaan yang ketujuh

menghasilkan bahwa 48% guru marah ketika melihat siswa mengunyah permen

karet.pertanyaan yang kedelapan menghasilkan bahwa 40% observer merasakan perbedaan

pada konsentrasi otak ketika mengunyah permen karet. Pertanyaan kedua belas menghasilkan

bahwa 65% observer pernah mengunyah permen karet ketika berbicara dengan orang lain.

Dan pertanyaan yang ketiga belas menghasilkan 48% observer merasa segar setelah

mengunyah permen karet.

Berdasarkan dari data yang telah diianalisis, dapat diperoleh bahwa pertanyaan kelima

menghasilkan sebanyak 39% observer tidak menyukai permen karet hanya untuk penyegar

mulut saja. Pertanyaan keenam menghasilkan sebanyak 65% observer tidak mengunyah

permen karet pada saat guru menerangkan. Pertanyaan kesembilan menghasilkan sebanyak

42% observer tidak lebih konsentrasi belajar ketika mengunyah permen karet. Pertanyaan

kesepuluh menghasilkan sebanyak 55% observer tidak mengunyah permen karet ketika

mengantuk. Pertanyaan keempat belas menghasilkan 47% observer tidak sering

mengonsumsi permen karet. Pertanyaan kelima belas menghasilkan 90% orang tua tidak

melarang anaknya mengonsumsi permen karet.

19

Berdasarkan data yang telah dianalisis, satu dari lima belas pertanyaan yang diajukan

menghasilkan jawaban “Mungkin” lebih banyak dibandingkan jawaban yang lain. Pertanyaan

yang di maksud adalah soal nomor sebelas. Sebanyak 47% observer menjawab “Mungkin”

atas pertanyaan ” Apakah setelah mengunyah permen karet rasa ngantuk hilang?”. Hal

tersebut mengartikan bahwa 47% observer tidak tahu pengaruh permen karet terhadap rasa

kantuk.

Hasil analisis dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel diperoleh data sebagai

berikut.

Tabel 4.2

Presentasi Hasil Jawaban Keseluruhan

No Jawaban Frekuensi

Persentase (%)

1 YA 384 432 TIDAK 314 35

3MUNGKIN 203 23

Jumlah 901  

Berdasarkan data di atas, sebanyak 43 % observer menjawab “Ya” atas pertanyaan

yang ada pada angket penelitian. Sebanyak 35% observer menjawab “Tidak” atas pertanyaan

yang ada pada angket penelitian. Dan sebanyak 23% observer menjawab “Mungkin” atas

pertanyaan yang ada pada angket penelitian.

Selain itu agar data yang diperoleh lebih mudah untuk dipahami, maka data tersebut

dibuat dalam grafik seperti dibawah ini.

20

1 2 30

10

20

30

40

50

PERSENTASE JAWABAN

Gambar 4.1 Presentase Hasil Jawaban Keseluruhan

21

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Simpulan yang di peroleh dari hasil analisis dan pengolahan data hasil penelitian yang

telah dilakukan di SMK Guna Dharma Nusantara Cicalengka mengenai pengaruh permen

karet terhadap konsentrasi otak diantaranya:

1. Pengaruh permen karet terhadap konsentrasi otak menghasilkan data 40% observer

merasakan adanya perbedaan konsentrasi otak ketika mengunyah permen karet.

Namun sebanyak 42% observer merasa tidak merasa lebih konsentrasi belajar pada

saat mengunyah permen karet dan 32% lainnya menjawab mungkin yang

mengartikan bahwa mereka tidak tertarik terhadap pengaruh permen karet terhadap

konsentrasi belajar. Sebab sebanyak 48% observer mengunyah permen karet hanya

sebagai penyegar mulut saja dan 55% diantaranya hanya untuk menghilangkan rasa

mengantuk.

2. Pengkonsumsian permen karet pada saat pembelajaran dilaksanakan menghasilkan

data sebanyak 65% observer tidak mengunyah permen karet pada saat

pembelajaran, sebab 47% observer mengatakan bahwa guru akan memarahi

mereka. Selain itu, 47% observer tidak sering mengonsumsi permen karet walaupun

90% orangtua mereka tidak melarang untuk mengkonsumsi permen karet.

22

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh permen karet terhadap

konsentrasi otak, peneliti mengajukan beberapa saran, antara lain:

1. Sebaiknya penelitian-penelitian lanjutan tentang permen karet ini dilakukan. Hal ini

karena kita akan mengetahui hal-hal baru tentang permen karet baik itu manfaatnya

ataupun kerugiannya.

2. Meskipun permen karet ini bermanfaat, namun hendaknya kita tidak melupakan

kerugian-kerugian dari permen karet tersebut.

3. Sebaiknya sebelum dilakukan penelitian, peneliti menentukan sampel yang sering

mengunyah permen karet di kelas, sebab penelitian ini menghasilkan 65% observer

yang tidak pernah mengunyah permen karet pada jam pelajaran dilangsungkan dan

47% observer tidak sering mengunyah permen karet.

23

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L. W dan Krathwohl, D. R. 2010. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran Pengajaran, dan Assesment. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Johannes, A. 2015. Pengaruh Mengunyah Permen Terhadap Konsentrasi Otak. [Online]. Tersedia: andijohannes.blogspot.co.id/2015/01/tugas-uas-filsafat-pengaruh-mengunyah.html. Diakses pada tanggal 28 April 2016 Pukul 20.05 WIB

MetroTv News. 2015. Bahayanya Terlalu Banyak Makan Permen. [Online]. Tersedia: rona.metrotvnews.com/read/2015/08/07/17/158963/bahayanya-terlalu-banyak-makan-permen. Diakses pada tanggal 28 April 2016 Pukul 20.07

Natural Hidup. 2013. Dampak Permen Bagi Anak. [Online]. Tersedia: https://sehatjajanan.wordpress.com/2013/10/04/dampak-permen-bagi-anak/. Diakses pada tanggal 28 April 2016 Pukul 20.09

Nikmawati, E. E. 2008. Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. [Online]. Tersedia: Hand_out_candy-12_november2008.pdf Diakses pada tanggal 28 April 2016 Pukul 20.03

Pikiran Rakyat. (2010, Juli). Pikiran Rakyat. Dipetik April Minggu, 2016, dari pikiranrakyat-20100708-permenkaretturutsukseskanpialadunia2.pdf

Syah, Muhibbin. 2009. PsikologiBelajar. Jakarta: Raja GrafindoPersada

Subana et al. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung: PT. Pustaka Setia

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualtitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sumantri, Mulyani dan Syaodih, Nana. 2003. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas terbuka