kak amdal iplt 2014

Upload: ramzii20

Post on 08-Feb-2018

437 views

Category:

Documents


41 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 KAK Amdal Iplt 2014

    1/22

    KAKKERANGKA ACUAN KERJA)AMDAL IPLT 2014

    DINAS KEBERSIHANDAN PERTAMANAN

    KABUPATEN BOGOR

  • 7/22/2019 KAK Amdal Iplt 2014

    2/22

    Penyusunan Studi AMDAL IPLT Kabupaten Bogor - 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. LATAR BELAKANGBerdasarkan amanat Peraturan Pemerintah RI No. 20 Tahun 1990 tentangPengendalian Pencemaran Air, setiap aktifitas yang menghasilkan limbah dalambentuk cair, tidak dapat secara langsung dibuang ke badan air terkecuali sudahmemenuhi persyaratan baku mutu air limbah. Untuk itu, air limbah rumah tangga baikdari pemukiman, perkantoran, sekolah, kawasan komersial dan industry, terutamablack water ( air buangan tinja) dengan polutan organic (COD, BOD, e Coli) yangtinggi harus diolah dulu sebelum dibuang kebadan air, agar tidak mengakibatkantercemarnya sumber air baku untuk air bersih. Selain terkait dengan kesehatan

    masyarakat dan lingkungan, pengelolaan air limbah menjadi penting pula dalammendukung konservasi sumber daya air, seperti yang tertuang dalam Undang-UndangNo. 7 Tahun 2004 tentnang Sumber Daya Air dan Undang-Undang No. 32 Tahun2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

    Kabupaten Bogor, dengan jumlah penduduk 4.922.205 jiwa pada tahun 2012, sampaisaat ini hampir 100 % menggunakan system individual on-site untuk sanitasi, dimanamasing-masing rumah tangga mengolah sendiri air limbahnya dalam tangki septic.Sistem sanitasi on-site membutuhkan dukungan sarana transportasi armadapenyedotan tinja dan instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT), dikarenakan lumpurtinja hasil penyedotan masih mengandung bakteri Escherichia coli dan telurnya, yang

    berpotensi menimbulkan epidemic penyakitmuntaber, diare, dan lainnya.

    Saat ini Pemerintah Kabupaten Bogor memiliki 11 unit truk penyedot tinja sebagaipelayanan pengelolaan air kotor, namun armada milik pemerintah, di KabupatenBogor juga beroperasi beberapa unit truk sedot tinja milik swasta yang jugamelimpahkan pengolahannya ke IPLT Kalimulya, Kota Depok. Untuk Kabupaten Bogoryang mencapai luasan 317.102 Ha, sudah saatnya untuk memiliki IPLT dan dapatmengelola air kotornya secara mandiri. Dengan luas wilayah yang dimiliki, KabupatenBogor diperkirakan akan membutuhkan labih dari 1 (satu) lokasi IPLT denganmempertimbangkan berbagai macam kriteria terkait seperti jangkauan layanan,ketersediaan lahan, dan penerimaan masyarakat.

    Untuk merencanakan system sanitasi air limbah, maka diperlukan beberapa studiyang komprehensif, diantaranya berupa studi kelayakan investasi pembangunanInstalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT).

    Pemilihan lokasi untuk suatu pafilitas pengolahan air limbah termasuk diantaranyauntuk lokasi IPLT harus memperhatikan aspek teknis, lingkungan, sosial budayamasyarakat setempat serta dilengkapi dengan zona penyangga (sesuai denganPeraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005). Dengan adanya arahan dari peraturanpemerintah tersebut, maka rencana pekerjaan studi kelayakan investasi IPLT yangakan dilaksanakan di Kabupaten Bogor ini menjadi sangat penting untuk dilaksanakan

    sebagai dasar penentuan lokasi dan opsi teknologi yang dipilih.

  • 7/22/2019 KAK Amdal Iplt 2014

    3/22

    Penyusunan Studi AMDAL IPLT Kabupaten Bogor - 2

    1.2. PERATURAN PERUNDANGAN YANG BERLAKU

    Dalam penyusunan AMDAL mengacu pada Undang-Undang, peraturan pemerintah,keputusan presiden, keputusan menteri, keputusan gubernur dan peraturan daerah yang

    berlaku dan berkaitan dengan kegiatannya. Adapun peraturan perundangan dan aturanpelaksanaannya yang digunakan sebagai dasar dalam penyusunan studi AMDAL adalahsebagai berikut:

    1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungandan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

    2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan.3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Jenis

    Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki

    4. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 TentangPedomanPenyusunan DokumenLingkungan Hidup.

    5. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2012 TentangPedoman Keterlibatan Masyarakat Dalam Proses Analisis Dampak LingkunganHidup dan Izin Lingkungan.

    1.3. MAKSUD DAN TUJUAN1.3.1. MaksudMaksud dari Kegiatan Penyusunan Studi AMDAL Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja adalahMengidentifikasi potensi dan kendala yang ada pada lokasi proyek terdiri dari aspek

    teknis, sosial ekonomi dan lingkungan, kemudian merumuskan rencana pengembanganlokasi yang mendukung Program Pengurangan Pencemaran Air Sungai dan Air Tanahmelalui pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja Cibinong.

    1.3.2. TujuanTujuan penyusunan dokumen Kerangka Acuan AMDAL adalah untuk menentukan lingkupstudi dan identifikasi isu-isu pokok dalam penyusunan dokumen ANDAL, RKL, dan RPLbagi pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja Cibinong.

    1.4.

    KAITAN RENCANA KEGIATAN DENGAN DAMPAK PENTING YANG TIMBULBerdasarkan hasil identifikasi dampak penting dari permasalahan yang ada kaitannya

    dengan kondisi lingkungan, terdapat isu utama yang terkait dengan rencana

    Pembangunan IPLT Cibinong Kabupaten Bogor :

    1.4.1. Tahap Pra KonstruksiDampak-dampak penting yang diperkirakan akan timbul pada tahap PraKonstruksimencakup :1. Kegiatan pengukuran dan pematokan diperkirakan dapat menimbulkan persepsi

    negatif dan keresahan masyarakat.

    http://ratihkarisma.com/category/penyusunan-dokumen/amdalhttp://ratihkarisma.com/tentang-ratih-karismahttp://ratihkarisma.com/tentang-ratih-karismahttp://ratihkarisma.com/category/penyusunan-dokumen/amdal
  • 7/22/2019 KAK Amdal Iplt 2014

    4/22

    Penyusunan Studi AMDAL IPLT Kabupaten Bogor - 3

    1.4.2. Tahap KonstruksiDampak-dampak penting yang diperkirakan akan timbul pada tahap Konstruksimencakup :

    1.Kegiatan pengangkutan material akan mengakibatkan pencemaran udara dangangguan terhadap penduduk yang tinggal disekitar lokasi kegiatan.

    2. Kegiatan Pekerjaan bangunan akan menimbulkan gangguan kebisingan.3. Kerusakan prasarana jalan karena pengangkutan material.4. Penambahan Mata Pencaharian Penduduk terutama yang memiliki kemampuan

    teknis bangunan

    1.4.3. Tahap Pasca KonstruksiDampak-dampak penting yang diperkirakan akan timbul pada tahap PascaKonstruksi mencakup :

    1.

    Menurunnya kualitas udara dan meningkatnya kebisingan, karenameningkatnya aktifitas transportasi kendaraan air kotor melalui wilayahtersebut.

    2. Meningkatnya pencemaran udara di sekitar Lokasi IPLT.

    BAB II

    TUJUAN DAN KEGUNAAN STUDI

    2.1. TUJUAN STUDITujuan Studi ANDAL Pembangunan IPLT Cibinong ini meliputi :1. Mengidentifikasi kegiatan pembangunan IPLT Cibinong yang berpotensi menimbulkan

    dampak penting terhadap lingkungan.2. Mengidentifikasi rona lingkungan awal di wilayah studi, terutama komponen

    lingkungan yang diperkirakan akan terkena dampak lingkungan.3. Memperkirakan dan mengevaluasi dampak penting yang timbul terhadap komponen

    lingkungan akibat kegiatan pembangunan IPLT.4. Merumuskan saran dan tindak lanjut penanganan dampak penting dalam bentuk

    rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan.

    Kerangka Acuan ini dimaksudkan untuk memberikan arahan dan kejelasan serta rujukandalam pelaksanaan studi, khususnya tentang ruang lingkup pekerjaan.

    2.2. KEGUNAAN STUDIHasil Studi Analisis Dampak Lingkungan ini diharapkan dapat digunakan untuk :

    1. Bahan masukan bagi proses perencanaan pembangunan daerah, sepertipengembangan kawasan pemukiman, industri, fasilitas pelayanan umumpendidikan dan sebagainya.

    2. Membantu proses pengambilan keputusan dalam rangka pemilihan alternatifpembangunan Komponen fasilitas / teknologi IPLT yang layak dari segi

    lingkungan.3. Bahan masukan untuk perencanaan rinci (detail engineering design) IPLT.

  • 7/22/2019 KAK Amdal Iplt 2014

    5/22

    Penyusunan Studi AMDAL IPLT Kabupaten Bogor - 4

    4. Sebagai pedoman/acuan dalam penanganan dampak penting yang timbul, baikpada tahap pra konstruksi, konstruksi maupun pasca konstruksi.

  • 7/22/2019 KAK Amdal Iplt 2014

    6/22

    Penyusunan Studi AMDAL IPLT Kabupaten Bogor - 5

    BAB III

    RUANG LINGKUP STUDI

    1.1. RENCANA KEGIATAN YANG PERLU DITELAAHKomponen kegiatan yang perlu ditelaah pada dasarnya meliputi komponen kegiatan yangakan menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan, baik pada tahap pra konstruksi,konstruksi maupun pasca konstruksi.

    1.1.1.Gambaran Umum ProyekPembangunan IPLT yang merupakan fasilitas pengolahan air limbah perkotaan inimerupakan sarana yang pertama akan dibangun di Kabupaten Bogor.

    1.1.2.Rincian Rencana Teknis, sebagai berikut :a. Area pembuanganb. Area Manuver trukc. Area Instalasi Pengolahand. Areal Pencucian Truke. Areal Kantorf. Tamang. Jalan Masuk

    1.1.3.Komponen Kegiatan yang ditelaahKomponen kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak pentingterhadap lingkungan dan akan ditelaah meliputi :1. Tahap Pra konstruksi

    Komponen kegiatan pada tahap pra kualifikasi yang diperkirakan akanmenimbulkan perubahan mendasar terhadap lingkungan antara lain :Penentuan Lokasi Kegiatan, Meliputi penentuan lokasi tapak proyek,inventarisasi lahan, bangunan dan sarana lainnya.

    2. Tahap KonstuksiKegiatan pada tahap ini dibedakan atas tahap persiapan konstruksi dan tahappelaksanaan konstruksia. Persiapan konstruksi

    1). Pengadaan dan pengoperasian base camp2). Pembersihan dan pematangan lahan

    b. Pelaksanaan Konstruksi1). Pekerjaan tanah meliputi galian dan timbunan2). Pekerjaan lapis pekerasan3). Pembuatan bangunan pengolahan utama dan pelengkap4). Pengangkutan tanah dan material bangunan5). Pemancangan tiang pancang6). Pekerjaan bangunan bawah/atas

    3. Tahap Pasca Konstruksi

  • 7/22/2019 KAK Amdal Iplt 2014

    7/22

    Penyusunan Studi AMDAL IPLT Kabupaten Bogor - 6

    Kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak terhadap lingkunganpada tahap ini mencakup :a. Pelaksanaan Pembuangan

    IPLT merupakan sarana pengolahan sekaligus pembuangan air limbah danlumpr tinja dari armada angkut truk air kotor yang mana beberapa truk

    dapat membuang pada waktu yang bersamaan.b. Pemeliharaan dan Perawatan IPLT

    Kegiatan ini mencakup pemeliharaan terhadap bangunan pengolahan danfasilitas-fasilitas penunjang lannya.

    1.2. KOMPONEN LINGKUNGAN YANG DITELAAHKomponen lingkungan yang akan dikaji, adalah komponen lingkungan yang diperkirakanakan terkena dampak kegiatan Pembangunan IPLT Cibinong yang meliputi :

    1.2.1.Lingkungan Fisik Kimia1. Iklim

    Kondisi iklim yang ditelaah dikaitkan untuk menunjang kajian tentangperubahan kualitas udara dan tingkat kebisingan, antara lain :1. Curah Hujan dan jumlah hari hujan2. Arahan dan kecepatan angin3. Kualitas udara dan kebisingan

    2. FisiografiKomponen fisiografi yang ditelaah, dikaitkan untuk menunjang kajian tentangkemungkinan gangguan aliran permukaan, antara lain mencakup :

    1. Struktur geologi dan Stabilitas tanah2. Topografi lahan

    3. HidrologiKomponen hidrologi yang ditelaah dalam kondisi hidrologi yang terdapatdiwilayah studi yang mungkin terpengaruh oleh rencana kegiatan antara lainmencakup :1. Pola aliran air permukaan2. Kualitas air3. Kondisi pemakaian/pemanfaatan air oleh penduduk disekitarnya.

    4. Ruang, Lahan dan TanahKajian terhadap komponen ruang,lahan dan tanah dikaitkan dengankemungkinan perubahan peruntukan lahan dan perubahan tata ruang diwilayah studi, antara lain mencakup :1.Tata guna lahan dan sumber daya lainnya2.Rencana pengembangan wilayah, rencana tata ruang, tata guna tanah

    diwilayah studi.

    1.2.2.Lingkungan Sosial Ekonomi dan Sosial BudayaKomponen Sosial Ekonomi dan Sosial Budaya yang akan dikaji adalah komponenlingkungan yang mempunyai relevansi yang kuat dengan dampak penting yang timbulantara lain mencakup :1. Demografi

    Komponen Demografi yang ditelaah, mencakup :

  • 7/22/2019 KAK Amdal Iplt 2014

    8/22

    Penyusunan Studi AMDAL IPLT Kabupaten Bogor - 7

    1. Struktur kependudukan, mata pencarian2. Tingkat kepadatan dan persebaran penduduk3.Angkatan kerja produktif4. Tingkat kelahiran dan kematian5. Pola pertumbuhan penduduk

    2. EkonomiKomponen ekonomi yang ditelaah, antara lain mencakup :1. Kondisi Sosial Ekonomi masyarakat diwilayah studi, terutama pemilik lahan yang

    dibebaskan, kesempatan kerja dan berusaha, tingkat pendapatan serta jumlahangkatan kerja.

    2. Sarana dan Prasarana perekonomian masyarakat3. Budaya

    Komponen Sosial Budaya yang ditelaah, antara lain mencakup :1. Kondisi sosial budaya masyarakat di wilayah studi, antara lain pola hidup, pranata

    sosial, nilai budaya, adat istiadat dan kepercayaan.2. Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana kegiatan3. Tingkat pendidikan dan pola hidup/agama yang dianut.

    4. Kesehatan MasyarakatKomponen Kesehatan Masyarakat yang ditelaah, antara lain mencakup :1. Kondisi sanitasi lingkungan2. Potensi penyakit di wilayah studi3. Fasilitas kesehatan serta tenaga para medis

    5. Sarana dan Prasarana UmumKomponen Sarana dan Prasarana Umum yang ditelaah, antara lain mencakup :1. Kondisi prasarana dan sarana drainase2. Fasilitas umum meliputi fasilitas pendidikan, peribadatan dan pemerintahan3. Utilitas umum meliputi jaringan listrik, telepon, air bersih dan gas.

    1.3. BATAS WILAYAH STUDIBatas wilayah studi Analisis Dampak Lingkungan Pembagunan IPLT Cibinong ini adalahmerupakan resultante yang dibentuk oleh batas proyek, batas ekologis, batas sosial, sertabatas administratif dengan mempertimbangkan kemampuan sumber daya, dana danwaktu yang dapat dialokasikan untuk penyusunan studi.

    1.3.1. Batas Rencana KegiatanBatas rencana kegiatan merupakan batas dari suatu ruang dimana rencanakegiatan akan dilaksanakan dengan deskripsi sebagai berikut :1. Luas lahan yang akan digunakan untuk pembangunan IPLT Cibinong adalah +

    8.000 m22. Lokasi Workshop DKP

    1.3.2. Batas EkologisBatas Ekologi adalah ruang dimana proses alami yang diperkirakan terkena ataumengalami perubahan mendasar akibat kegiatan proyek. Batas Ekologis dimaksudantara lain meliputi kawasan IPLT dan perkiraan wilayah penyebaran dampakkebisingan, debu serta pencemaran air dan udara.

  • 7/22/2019 KAK Amdal Iplt 2014

    9/22

    Penyusunan Studi AMDAL IPLT Kabupaten Bogor - 8

    1.3.3. Batas AdministrasiBatas Administrasi adalah suatu ruang dimana masyarakat dapat melakukankegiatan sosial, ekonomi dan budaya menurut ketentuan hukum dan peraturanyang berlaku, yang pada umumnya merupakan batas admnistratif pemerintahan.

    1.3.4.Batas SosialBatas Sosial ditentukan berdasarkan pesebaran dampak yang timbul terhadapkehidupan sosial ekonomi dan sosial budaya masyarakat disekitar rencanakegiatan pembangunan IPLT Cibinong.

    1.4. KETERKAITAN DENGAN KEGIATAN LAINKegiatan lain yang terkait dengan kegiatan Pembangunan IPLT Cibinong yangdiperkirakan dapat saling berpengaruh secara antagonistik dan sinergis

  • 7/22/2019 KAK Amdal Iplt 2014

    10/22

    Penyusunan Studi AMDAL IPLT Kabupaten Bogor - 9

    BAB III

    RUANG LINGKUP STUDI

    4.1. METODE PENGUMPULAN DATA4.1.1. Komponen Geo - Fisik - Kimia

    1. IklimData parameter lingkungan dan komponen iklim mencakup tipe iklim, suhuudara rata- rata, kelembapan nisbi udara rata-rata dan curah hujan.Penentuan titik/lokasi pengambilan sampel didasarkan atas data sekunder arahdan kecepatan angin pada rencana lokasi pembangunan. Data kualitas udaradan kebisingan merupakan data primer yang akan dikumpulkan langsung dilapangan, sedangkan data iklim merupakan data sekunder selama 5 tahunterakhir (time series), akan dikumpulkan dari Kantor Badan Meteorologi danGeofisika (BMG) Kabupaten Bogor.

    2. FisiografiPengumpulan data komponen fisiografi dan geologi perlu dilakukan dengantujuan untuk mengetahui kondisi fisiografi dan geologi tapak proyek dansekitarnya, sehingga dampak yang akan ditimbulkan oleh rencanapenambangan dapat diprakirakan. Topografi dan bentang lahan diobservasi darifoto udara dan pengamatan langsung ke lapangan.

    3. HidrologiMetoda Pengumpulan Data : Lingkup studi komponen lingkungan hidrologimeliputi komponen-komponen sebagai berikut :Air Permukaan, diukur menggunakan air limpasan (surface run off), dengan

    menilai kualitas air sungai (fisik, kimia, dan mikrobiologi). Sedangkan parameterlain adalah Air Tanah, dengan mengukur kuantitas air tanah (sumur penduduk& mata air). Selain parameter tersebut juga digunakan parameter Erosi danSedimentasi.

    4. Ruang, Lahan dan TanahData tingkat erosi lahan diperoleh dari sampling tanah pada lokasi rencanakegiatan.

    4.1.2. Komponen Sosial Ekonomi dan Sosial BudayaPengumpulan data dan informasi untuk Demografi, Sosial Ekonomi, Sosial

    Budaya, Kesehatan Masyarakat dan Sarana dan Prasarana umum memungkinkanmenggunakan kombinasi dari tiga Metoda (metoda triangulasi : studi pustaka,survei data sekunder, pengamatan/pemeriksaan) atau lebih metode agar diperolehdata yang realibilitasnya tinggi dan dapat diandalkan.

  • 7/22/2019 KAK Amdal Iplt 2014

    11/22

    Penyusunan Studi AMDAL IPLT Kabupaten Bogor - 10

    4.2. METODE ANALISIS DAN PENYAJIAN DATA4.2.1.Komponen Fisik Kimia

    1. IklimData parameter suhu udara, kelembapan nisbi dan curah hujan dihitung untuk

    memperoleh data rata-rata tahunan dari parameter tersebut, sedangkananalisis tipe iklim diperoleh dari perhitungan menggunakan klasifikasi iklimmenurut Schmith dan Ferguson, yaitu rata- rata jumlah bulan basah dibagidengan rata- rata jumlah bulan kering.

    2. FisiografiAnalisis tiap parameter dilakukan dengan metode profesional judgement.Analisis data geologi dari suatu rencana kegiatan didapat dari data sekunder.

    3. HidrologiMetoda Analisis Data : Parameter yang telah diukur/ diamati kemudiandianalisis dengan metode Persamaan matematik dari metoda studi hidrologimenggunakan rumus USLE (Erosi) dan rumus Rational Method (run-off).

    4. Ruang, Lahan dan TanahData morfologi lahan diperoleh dari pengamatan langsung di lokasi rencanakegiatan, sedangkan data topografi lahan diperoleh dari pengamatan langsung.

    4.2.2.Komponen Sosial Ekonomi dan Sosial BudayaMetoda Analisis Demografi, Sosial Ekonomi, Sosial Budaya, Kesehatan MasyarakatAnalisis dilakukan untuk mendapatkan hasil olahan statistik yang akurat dan benardari data hasil penelitian yang akan dipakai sebagai bahan interpretasi hasilpenelitian.

    4.3. METODE PRAKIRAAN DAMPAK4.3.1.Identifikasi Dampak

    Langkah awal identifikasi bisa dimulai dengan menyimak masalah utama yangdiduga akan muncul dari hasil proses perlingkupan

    Proses identifikasi dampak dapat dilakukan melalui tiga tahapan kegiatan (Canter,1977) :1. Membuat uraian rona lingkungan hidup awal2. Menentukan berbagai komponen kegiatan yang menimbulkan dampak3. Menentukan komponen lingkungan yang berubah akibat rencana kegiatan.Metoda check-list memuat daftar/informasi tentang :1. Rincian tahapan dan jenis rencana kegiatan yang menimbulkan dampak,2. Rincian komponen/sub-komponen/parameter lingkungan yang diperkirakan

    akan terkena dampak.

  • 7/22/2019 KAK Amdal Iplt 2014

    12/22

    Penyusunan Studi AMDAL IPLT Kabupaten Bogor - 11

    4.3.2.Prakiraan Dampak PentingSasaran yang ingin dicapai dalam prakiraan dampak penting adalah :1. Memprakirakan besarnya perubahan yang akan terjadi terhadap komponen

    lingkungan pada kondisi tanpa proyek (rona awal) dan pada kondisi setelah adaproyek (rona proyek).

    2. Memberi indikasi tentang arti pentingnya perubahan dampak.3. Menjelaskan mengenai mekanisme aliran dampak yang bersifat langsung maupun

    tidak langsung yaitu:

    1.Kegiatan yang berdampak langsung terhadap komponen sosial2.Kegiatan yang berdampak langsung terhadap komponen fisik-kimia yang

    selanjutnya pada komponen biologi dan akhirnya pada komponen sosial.3.Kegiatan yang berdampak langsung terhadap komponen fisik-kimia yang

    selanjutnya pada komponen sosial4.Kegiatan yang berdampak berantai di antara komponen sosial itu sendiri5.Kegiatan-kegiatan tersebut yang berdampak balik terhadap rencana kegiatan.

    4.4. METODA EVALUASI DAMPAK4.4.1. Evaluasi Karakteristik Dampak

    Metode yang digukan dalam evaluasi dampak penting adalah matriks sederhanaevaluasi dampak penting, yang memperlihatkan tingkat kepentingan dampak baiksecara langsung maupun tidak langsung antara sumber dampak penting berupakomponen rencana kegiatan IPLT Cibinong dengan komponen lingkungan yangakan terkena dampak penting.

    Berdasarkan ketentuan tersebut, faktor-faktor penentu dampak penting tersebutadalah sebagai berikut.1. Jumlah yang terkena dampak2. Luas wilayah penyebaran dampak3. Lamanya dampak berlangsung4. Intensitas dampak5. Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak6. Sifat kumulatif dampak7. Berbalik atau tidak berbaliknya dampakHasil evaluasi dampak akan dikategorikan menjadi 4 kelompok, yaitu:1. dampak positif penting2. dampak positif tidak penting3. dampak negatif penting4. dampak negatif tidak penting

    4.4.2.Kriteria Penilaian Dampak1. Perkiraan dampak yang terjadi dan diperkirakan akan terjadi terhadap

    komponen lingkungan dilakukan dengan menggunakan baku mutu atau kriteriastandar mutu lingkungan yang telah dibakukan berdasarkan peraturan-peraturan yang berlaku dan diterima secara luas ditetapkan.

    2. Membandingkan nilai parameter komponen lingkungan terhadap nilai dalambaku mutu lingkungan.

  • 7/22/2019 KAK Amdal Iplt 2014

    13/22

    Penyusunan Studi AMDAL IPLT Kabupaten Bogor - 12

    BAB V

    PERUMUSAN RKL DAN RPL

    5.1. PENDEKATAN DAN PERUMUSAN RKL5.1.1.Umum

    RencanaPengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)terdiri dari upaya-upaya untukmencegah, mengendalikan dan menangulangi dapak penting lingkungan hidupyang bersifat negatif serta memaksimalkan dampak positif yang terjadi akibatrencana Pembangunan IPLT Cibinong. Upaya-upaya tersebut dirumuskanberdasarkan hasil arahan dasar-dasar pengelolaan dampak yang dihasilkan darikajian ANDAL sehingga menghasilkan matriks tentang pengelolaan lingkunganhidup.

    5.1.2.Persepsi Positip MasyarakatUpaya pengelolaan ini bertujuan untuk mempertahankan persepsi positipmasyarakat terhadap pelaksanaan Proyek Pembangunan IPLT Kabupaten Bogor diCibinong. Pengelolaan dilakukan dengan cara memberikan prioritas kepadapenduduk sekitar proyek dalam penerimaan tenaga kerja.

    5.1.3.Penurunan Kualitas Udara dan KebisinganUpaya pengelolaan ini bertujuan untuk mencegah timbulnya dampak penurunankualitas udara dan kebisingan pada pemukiman penduduk sekitar lokasi kegiatanproyek.

    5.1.4.Keresahan MasyarakatUpaya pengelolaan ini bertujuan untuk dapat mencegah terjadinya dampak

    keresahan masyarakat. Upaya pengelolaan dampak keresahan masyarakatdilakukan melalui cara musyawarah.

    5.1.5.Terganggunya Jaringan Telkom/PLN.Upaya pengelolaan ini dimaksudkan untuk mencegah terganggunya jaringanTelkom/PLN yang ada disekitar lokasi proyek. Pengelolaan dampak dimulai denganmenghubungi pihak Telkom/PLN untuk mendata jaringan Telkom/PLN yang adapada lokasi proyek. Data ini menjadi bahan yang diperhitungkan pada penyusunanDokumen Tender yang dituang melalui spesifikasi teknis, gambar-gambar,pelaksanaan syarat-syarat kontrak, dll. Dengan demikian keberadaan jaringanTelkom/PLN menjadi pehatian kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan.

    5.2. PENDEKATAN DAN PERUMUSAN RPL5.2.1. Umum

    Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) memuat cara pemantauanlingkungan berdasarkan prediksi yang telah disusun dalam program-programpemantauan untuk melihat perubahan lingkungan yang disebabkan oleh dampak-dampak yang berasal dari rencana pembangunan IPLT Cibinong, sehingga hasilpemantauan ini dapat digunakan untuk mengevaluasi efektifitas upaya-upayapengelolaan lingkungan yang telah dilakukan, sebagai kontrol terhadappelaksanaan pengelolaan dampak lingkungan yang diurai pada bab terdahulu dan

    dapat digunakan untuk mengevaluasi akurasi prediksi dampak yang digunakandalam kajian ANDAL.

  • 7/22/2019 KAK Amdal Iplt 2014

    14/22

    Penyusunan Studi AMDAL IPLT Kabupaten Bogor - 13

    5.2.2. Persepsi Positip Masyarakat Jenis Dampak Yang Dipantau

    Jenis dampak yang dipantau adalah persepsi masyarakat terhadap pelaksanaanproyek.

    Lokasi PemantauanLokasi pemantauan adalah pemukiman penduduk pada desa/daerah disekitarlokasi rencana proyek.

    Waktu PemantauanWaktu pemantauan adalah pada awal pembangunan IPLT Cibinongdilaksanakan.

    Cara PemantauanPemantauan dilakukan dengan cara memeriksa daftar alamat asal tenaga buruhyang dipekerjakan kontraktor. Apakah sebagian besar mereka memang berasaldari desa setempat. Pengecekan juga dapat melalui Lurah menanyakan jumlahwarganya yang diterima bekerja pada proyek.

    5.2.3. Penurunan Kualitas Udara dan Kebisingan Jenis Dampak Yang Dipantau

    Jenis dampak yang dipantau adalah penurunan kualitas udara/kebisingan. Lokasi Pemantauan

    Pemantauan dilakukan pada permukiman sekitar lokasi proyek. Waktu Pemantauan

    Pemantauan dilakukan saat terjadi kemacetan lalu lintas yang disebabkankegiatan proyek.

    Cara PemantauanPemantauan dilakukan secara kualitatif dengan cara memperhatikan adatidaknya keluhan penduduk terhadap gangguan pencemaran udara ataupunkebisingan. Apabila diperlukan dapat pula dilakukan pengukuran secara

    kuantitatif kandungan karbon monoksida (CO) dengan alat NDIR Analysis,sulfur dioksida (SO2) dengan alat spektrophotometer, debu dan timah hitam(Pb) dengan alat Hi-Vol. Hasil-hasil pengukuran ini selanjutnya dibandingkandengan baku mutunya.

    5.2.4. Keresahan Masyarakat Jenis Dampak Yang Dipantau

    Jenis dampak yang dipantau adalah keresahan masyarakat sehubungan denganperubahan fungsi lahan.

    Lokasi PemantauanPemantauan dilakukan pada permukiman sekitar lokasi proyek.

    Waktu PemantauanPemantauan dilakukan saat awal pelaksanaan Pembagunan IPLT.

    Cara PemantauanPemantauan dilakukan dengan cara mengamati ada tidaknya keluhanmasyarakat sekitar terhadap pelaksanaan Pembagunan IPLT.

    5.2.5. Terganggunya Jaringan Telkom / PLN yang Ada pada Jalur Pipa Jenis Dampak Yang Dipantau

    Jenis dampak yang dipantau adalah ada tidaknya keluhan yang disampaikanTelkom/PLN kepada PAM sehubungan kemungkinan kerusakan jaringanTelkom/PLN oleh kegiatan pekerjaan pemotongan bukit dan pengembanganBandar Udara.

    Lokasi PemantauanPemantauan dilakukan pada instansi Telkom ataupun PLN

  • 7/22/2019 KAK Amdal Iplt 2014

    15/22

    Penyusunan Studi AMDAL IPLT Kabupaten Bogor - 14

    Waktu PemantauanPemantauan dilakukan selama pelaksanaan pekerjaanpembangunan/pengembangan IPLT Cibinong berlangsung.

    Cara PemantauanPemantauan dilaksanakan dengan cara menanyakan kepada Instansi

    Telkom/PLN perihal ada tidaknya kerusakan jaringan yang diakibatkan olehpekerjaan tersebut.

    5.2.6. Gangguan Kesehatan Jenis Dampak Yang Dipantau

    Jenis dampak yang dipantau adalah gangguan kesehatan para pekerja danpenduduk sekitar lokasi sebagai akibat pencemaran bau dan debu.

    Lokasi PemantauanLokasi pemantauan adalah pemukiman penduduk sekitar lokasi dan keluargapara pekerja.

    Waktu PemantauanPemantauan dilakukan setiap tiga bulan sekali.

    Cara PemantauanPemantauan dilakukan dengan mewawancarai penduduk dan pekerja prihaljenis penyakit yang pernah diderita. Jenis penyakit yang dapat ditimbulkan olehpencemaran bau dan debu.

  • 7/22/2019 KAK Amdal Iplt 2014

    16/22

    Penyusunan Studi AMDAL IPLT Kabupaten Bogor - 15

    BAB VI

    PELAKSANAAN STUDI

    6.1. LEMBAGA PELAKSANA PENYUSUN STUDILembaga/Perusahaan Penyusun AMDAL adalah Lembaga / Perusahaan yang telahmemiliki bukti registrasi kompetensidari Kementerian Lingkungan Hidup RepublikIndonesia (KLH) dengan penyusun yang tergabung didalamnya setidaknya terdapatpenanggungjawab penyusun amdal, Ketua Tim Penyusun yang memiliki sertifikatkompetensi penyusun Amdal KTPA dan Anggota Tim Penyusun (minimal dua orangmemiliki sertifikat kompetensi penyusun amdal KTPA dan/atau ATPA) beserta tenaga ahlidengan uraian keahliannya yang sesuai dengan lingkup studi amdal,sesuai denganketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang izin lingkungan danLampiran I Permen LH Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen

    Lingkungan Hidup.

    6.2. TIM PELAKSANA STUDITim Pelaksana Penyusunan Studi AMDAL adalah penyusun yang tergabung pada Lembaga/ Perusahaan yang telah memiliki bukti registrasi kompetensi dari KementerianLingkungan Hidup Republik Indonesia (KLH) :

    a. Tim Penyusun Amdal, terdiri atas:1)Ketua Tim, yang memiliki sertifikat kompetensi penyusun Amdal Ketua Tim

    Penyusun Amdal (KTPA);2)Anggota Tim, minimal dua orang yang memiliki sertifikat kompetensi penyusun

    Amdal Anggota Tim Penyusun Amdal (ATPA);

    b. Tenaga Ahli, yaitu orang yang memiliki keahlian tertentu yang diperlukan dalampenyusunan dokumen amdal seperti tenaga ahli yang sesuai dengan dampak pentingyang akan dikaji atau tenaga ahli yang memiliki keahlian terkait dengan rencanausaha dan/atau kegiatan.

    c. Asisten Penyusun amdal, yaitu orang yang dapat menjadi asisten penyusun amdaladalah setiap orang yang telah mengikuti dan lulus pelatihan penyusunan amdal diLPK yang telah teregistrasi/terakreditasi di KLH.

    Tim penyusunan amdal dan tenaga ahli bersifat wajib, sedangkan asisten penyusunamdal bersifat pilihan.

    Biodata dan surat pernyataan bahwa personil tersebut benar-benar melakukanpenyusunan dan ditandatangani di atas materai wajib dilampirkan.

    6.3. URAIAN TUGAS TENAGA AHLI6.3.1.UmumTidak adanya tenaga asing yang dikaryakan dalam pekerjaan ini karena tenaga di dalamNegeri sudah cukup mampu untuk melaksanakannya. Personil-personil yang tercantum dibawah ini tidak harus bekerja secara penuh untuk pekerjaan tetapi bila diperlukan olehDinas Pemuda dan Olahraga, maka personil tersebut harus ada.

    6.3.2.Tenaga AhliPemimpin Tim adalah Sarjana S2 Teknik Lingkungan/Penyehatan dengan pengalamandalam bidang analisis mengenai dampak lingkungan minimum 5 tahun dan untuk Sarjanayang mengetahui dengan baik proses study dengan segala permasalahan khusus.

  • 7/22/2019 KAK Amdal Iplt 2014

    17/22

    Penyusunan Studi AMDAL IPLT Kabupaten Bogor - 16

    Tugas dan tanggung jawab pemimpin tim meliputi : Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan Analisis Mengenai Dampak

    Lingkungan secara keseluruhan kepada penanggung jawab perusahaan. Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga bisa

    menghasilkan pekerjaan Study/Kajian yang optimal dan dapat

    dipertanggungjawabkan. Merumuskan dan membuat rencana garis besar sistem dan pentahapan dalam

    pelaksanaan pekerjaan Study/Kajian. Menyusun program kerja termasuk didalamnya penjadwalan rapat pembahasan

    materi Study/Kajian secara berkala.

    6.3.3.Ahli Teknik LingkunganAdalah Sarjana Teknik Lingkungan yang berpengalaman minimum 7 tahun sebagaiperencanaan penyehatan lingkungan.

    Tugas dan Tanggung jawabnya antara lain meliputi : Mengidentifikasi dan menganalisa data-data kondisi lingkungan hayati dan non hayati

    kawasan yang mempengaruhi skenario perencanaan kawasan Mengidentifikasi, menganalisis, merumuskan masalah yang berkaitan dengan

    kenyamanan dan keasrian lingkungan Memberi masukan aplikasi teknologi yang sebaiknya diterapkan dalam pengolahan

    dan penyusunan arahan pengendalian pembangunan

    6.3.4.Ahli SipilAdalah Sarjana Teknik Sipil yang berpengalaman minimum 7 tahun dibidang bangunansipil khususnya kegiatan Pembangunan/Pengembangan IPLT.

    Tugas dan tanggung jawabnya antara lain meliputi : Mengadakan analisa untuk kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan sebagai

    pembanding. Menghitung kwantitas dari bahan dan kebutuhan yang lain sesuai dengan kondisi

    pekerjaan yang ada. Bertanggung jawab kepada Team Leader dalam hal pelaksanaan pekerjaan sesuai

    dengan bidangnya.

    6.3.5.Ahli Sosial BudayaAdalah Sarjana Sosial yang berpengalaman minimum 7 tahun dibidang bangunan Sosialkemasyarakatan.

    Tugas dan tanggung jawabnya antara lain meliputi : Mengumpulkan data dan informasi, identifikasi, inventarisasi, review pada aspek-

    aspek social, ekonomi dan demografi kependudukan, serta pemberdayaanpemerintah setempat dan masyarakat, partisipasi masyarakat, kinerja pelakupembangunan, konsep pembangunan dengan berbasis pada masyarakat sesuai visidan misi pembangunan, potensi dan peluang pengembangan kelembagaan.

    Menyusun pelaporan tentang hasil dari upaya-upaya pemerintah setempat danpemberdayaan masyarakat, partispasi masyarakat dan swasta, peranan dankontribusi dalam pembangunan IPLT Cibinong.

    Sebagai tenaga ahli Sosial untuk melakukan Sosialisasi Visi Dan Misi Kegiatan KepadaMasyarakat, Pemda dan Swasta (Stakeholder) di sekitar lokasi proyek melaluiworkshop dan media cetak maupun elektronik.

    Menumbuh-kembangkan kesadaran pemerintah setempat dan masyarakat untukberperan aktif dalam perencanaan Pembangunan/pengembangan IPLT Cibinong.

  • 7/22/2019 KAK Amdal Iplt 2014

    18/22

    Penyusunan Studi AMDAL IPLT Kabupaten Bogor - 17

    6.3.6.Ahli Kesehatan MasyarakatAdalah Sarjana Kesehatan Masyarakat yang berpengalaman minimum 7 tahun dibidangpembangunan Kesehatan masyarakat.

    Tugas dan tanggung jawabnya antara lain meliputi :

    Mengidentifikasi dan menganalisa data-data kondisi kesehatan masyarakatdilingkungan kawasan yang mempengaruhi skenario perencanaan pengembangankawasan.

    Mengidentifikasi, menganalisis, merumuskan masalah yang berkaitan dengankenyamanan dan keasrian lingkungan

    Memberi masukan penyusunan arahan pengendalian pembangunan6.3.7.Tenaga Ahli Pengembangan Sumber DayaBertanggung jawab dalam melakukan koordinasi secara teknis terhadap seluruh prosespekerjaan yang terkait dengan identifikasi kondisi fisik dasar kawasan.

    Secara teknis beberapa tugas pokok Ahli Geologi, Fisikadan Kimia adalah : Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Bersama-sama dengan Ketua Team dan Tenaga Ahli lainnya melakukan diskusi dan

    presentasi dengan Pemberi Tugas dan Instansi terkait. Melakukan identifikasi potensi, peluang dan kendala pengembangan kawasan,

    khususnya yang berkaitan dengan aspek fisik dasar wilayah IPLT Cibinong. Mempersiapkan dan mengkoordinir pelaksanaan penelitian geologi/tanah. Melakukan analisis pengembangan kawasan berdasarkan kondisi fisik dasar kawasan,

    kesesuaian dan daya dukung lahan juga kelayakan lokasi untuk pengembangan IPLTCibinong.

    Ikut memberikan masukan dalam penyusunan rencana, khusus terhadap aspek fisikdasar.

    Menyiapkan laporan-laporan yang diperlukan.

    6.3.8.Ahli Ekonomi PembangunanAdalah Sarjana Ekonomi Pembangunan yang berpengalaman minimum 7 tahun dibidangpengembangan kawasan.

    Tugas dan tanggung jawabnya antara lain meliputi : Mengumpulkan data dan informasi, identifikasi, inventarisasi, review pada aspek-

    aspek social, ekonomi dan demografi kependudukan, serta pemberdayaanpemerintah setempat dan masyarakat, partisipasi masyarakat, kinerja pelaku

    pembangunan, konsep pembangunan dengan berbasis pada masyarakat sesuai visidan misi pembangunan, potensi dan peluang pengembangan kelembagaan.

    Menyusun pelaporan tentang hasil dari upaya-upaya pemerintah setempat danpemberdayaan masyarakat, partispasi masyarakat dan swasta, peranan dankontribusi dalam pembangunan IPLT Cibinong.

    Sebagai tenaga ahli ekonomi pembangunan bertanggung jawab dalam melakukananalisa ekonomi yang berpengaruh langsung terhadap masyarakat atasPembangunan/pengembangan IPLT.

    6.3.9.Assisten Ahli

  • 7/22/2019 KAK Amdal Iplt 2014

    19/22

    Penyusunan Studi AMDAL IPLT Kabupaten Bogor - 18

    Bertanggung jawab dalam melakukan koordinasi secara teknis terhadap seluruh prosespekerjaan/kegiatan yang dilakukan oleh Tenaga Ahli terkait.

    Secara teknis beberapa tugas pokok Assisten Ahli adalah : Menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan oleh Tenaga Ahli terkait untuk keperluan

    analisis dan kajian terhadap aspek-aspek tertentu. Melakukan pengumpulan data sekunder dan primer sesuai dengan penugasan tenaga

    ahli terkait. Membantu Tenaga Ahli dalam menganalisis, merumuskan konsep dan menyusun

    rencana. Membantu Tenaga Ahli dalam menyiapkan laporan dan presentasi kepada Pemberi

    Tugas. Membantu menyiapkan laporan-laporan yang diperlukan.6.3.10.Tenaga PendukungBertanggung jawab dalam mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan/kegiatan yangdilakukan Tenaga Ahli dan Assisten Tenaga Ahli terkait.

    6.4. JADWAL PELAKSANAAN STUDIWaktu pelaksanaan yang disediakan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah selama150 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender.

    Jadwal kebutuhan orang/hari (Man/Month) tenaga ahli dan tenaga pendukung sesuaidengan lampiran dan jadwal setiap tahapan pekerjaan Pembangunan IPLT Cibinong.

    6.5. PEMBIAYAANUntuk pelaksanaan pekerjaan perencanaan ini diperlukan biaya sebesar Rp. 423.000.000,-(Lima Ratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Rupiah) termasuk pajak (PPn dan Pph) yangbersumber dari dana APBD Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2013.

  • 7/22/2019 KAK Amdal Iplt 2014

    20/22

    Penyusunan Studi AMDAL IPLT Kabupaten Bogor - 19

    BAB VII

    SISTEM PELAPORAN

    Laporan yang harus disajikan oleh Konsultan meliputi materi dan sajian sebagai berikut ini:

    7.1. LAPORAN PENDAHULUANMerupakan suatu apresiasi terhadap pekerjaan yang memuat hasil :- Tahapan pelaksanaan dan metodologi analisis yang akan diterapkan;- Jadwal dan Rencana kerja serta Rencana pengumpulan data lapangan yang akan

    dilakukan;- Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung- Pengurusan Perizinan- Pemasangan pengumuman, baik melalui media massa maupun secara langsung di

    tempel di tempat strategis.- Kompilasi tanggapan dan saran dari masyarakat.- Temu muka (Public Hearing).- Kajian awal terhadap kondisi dan lingkup studi;Laporan ini harus diserahkan 7 (tujuh) eksemplar selambat-lambatnya 14 (Empat Belas)hari kalender terhitung setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan.

    7.2. LAPORAN KA-ANDALLaporan KA-ANDAL berisikan Proses untuk menentukan Lingkup permasalahan yang akan

    dikaji dalam studi ANDAL (Proses pelingkupan)

    Laporan ini harus diserahkan 7 (tujuh) eksemplar selambat-lambatnya 45 (Enam PuluhLima Hari) hari kalender terhitung setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan.

    Untuk dapat didaftarkan melakukan Presentasi dan Pembahasan Dokumen KA-ANDALkepada Komisi Penilai AMDAL.

    7.3. LAPORAN ANDALLaporan ANDAL berisikan Lingkup permasalahan yang akan dikaji dalam studi ANDAL

    (Proses pelingkupan)

    Laporan ini harus diserahkan 7 (tujuh) eksemplar selambat-lambatnya 90 (Sembilan PuluhHari) hari kalender terhitung setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan.

    Untuk dapat didaftarkan melakukan Presentasi dan Pembahasan Dokumen KA-ANDALkepada Komisi Penilai AMDAL.

  • 7/22/2019 KAK Amdal Iplt 2014

    21/22

    Penyusunan Studi AMDAL IPLT Kabupaten Bogor - 20

    7.4. LAPORAN RKL DAN RPLLaporan dokumen RKL dan RPL berisikan arahan/perumusan alternatif penanganandampak yang disarankan dalam studi ANDAL, dengan memakai pendekatan-pendekatanteknologi, sosial, ekonomi dan analisis laboratorium.

    Laporan ini harus diserahkan kepada proyek sebanyak 7 (tujuh) eksemplar selambat-lambatnya 120 (Seratus Dua Puluh) hari kalender terhitung setelah Surat Perintah MulaiKerja (SPMK) diterbitkan.

    Untuk dapat didaftarkan melakukan Presentasi dan Pembahasan Dokumen KA-ANDALkepada Komisi Penilai AMDAL.

    7.5. LAPORAN AMDALLaporan Dokumen Amdal sebagaimana dimaksud terdiri atas dokumen:

    a. Kerangka Acuan;

    b. Andal; dan

    c. RKL-RPL.

    Hasil Dokumen AMDAL diserahkan kepada sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar selambat-lambatnya 150 (Seratus Lima Puluh ) hari setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)diterbitkan.

  • 7/22/2019 KAK Amdal Iplt 2014

    22/22

    BAB VIII

    PENUTUP

    8.1. DATA DAN INFORMASI YANG TERSEDIA

    Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka Konsultan Pekerjaan PenyusunanStudi AMDAL IPLT Kabupaten Bogor di Cibinong hendaknya memeriksa semua bahanmasukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.

    Berdasarkan bahan-bahan tersebut Konsultan agar segera menyusun program kerja untukdibahas dengan Pengelola Kegiatan.

    Dibuat Di : Cibinong

    Tanggal : April 2014

    Mengetahui,DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN

    KUASA PENGGUNA ANGGARAN

    DIYANTO, SHNIP. 196403281991031003

    STUDI AMDAL IPLT CIBINONGDINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN

    PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

    BAMBAM SETIA AJI, MM. MBANIP. 197305012005011009