kardinal & ordinal approach
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Kardinal & Ordinal Approach
1/25
-
7/22/2019 Kardinal & Ordinal Approach
2/25
Teori perilaku konsumen menerangkan perliaku konsumen dalam membelanjakan
pendapatannya untuk memperoleh alat-alat pemuas kebutuhan, yang dapat berupa
barang atau jasa
Dua macam pendekatan :
1. Pendekatan Kardinal guna atau kepuasan seseorang tidak hanya dapat
diperbandingkan tetapi juga dapat diukur atau dapat dinyatakan secara
kuantitatif
2. Pendekatan Ordinal Tingkah laku seorang konsumen untuk memilih
barang-barang yang akan memaksimumkan kepuasannya ditunjukkan
dengan bantuan Kurva kepuasan sama yaitu kurva yang menggambarkan
gabungan barang yang akan memberikan nilai guna (kepuasan) yang sama.
-
7/22/2019 Kardinal & Ordinal Approach
3/25
Pendekatan Kardinal
U = f ( X1, X2, X3, Xn )Asumsi-asumsi :
Asumsi bahwa guna barang atau jasakonsumsi dapat diukur
Asumsi guna batas uang yang konstandan guna batas barang konsumsi yangmenurun
Asumsi bahwa anggaran pengeluarankonsumen sama sebesar pendapatanyang diterimanya
Asumsi guna total yang mempunyai sifatadditive
-
7/22/2019 Kardinal & Ordinal Approach
4/25
Fungsi Utilitas Kardinal (Satu Komoditi)
fungsi utilitas kardinal U = f (A) yang ditampilkan pada
gambar bagian atas dan utilitas terbukti meningkat
kemudian mengalami penurunan.
Diagram bawah menunjukkan nilai-nilai dari utility
marginal MU apel pada berbagai titik konsumsi apel.
utilitas maksimum terjadi pada apel kelima sehingga
slope fungsi total utility adalah nol dimana A = 5. MU
dari apel juga nol pada saat A = 5.
-
7/22/2019 Kardinal & Ordinal Approach
5/25
Gambar 2-2 menggambarkan efek kemungkinan berbagai jumlah keju yang
diberikan kepada seseorang yang juga suka apel
Jika dia terus makan lima apel bersama dengan satu pon keju, kepuasannya sama
dengan 28, atau empat lebih dari saat ia mengkonsumsi lima apel tanpa keju.
Tambahan utilitas yang diperoleh karena keju disebut incremental utilty.UA = f [A/(X, Y, Z)],
Jika fungsi utilitas Adalah garis lurus,
kemiringan fungsi konstan dan karena itu
utilitas marjinal dari setiap tambahan guru juga
konstan. Utilitas marjinal yang konstanditampilkan sebagai garis horizontal Pada
bagian bawah diagram.
-
7/22/2019 Kardinal & Ordinal Approach
6/25
fungsi utilitas asli untuk dua mahasiswa, Jekyl dan
Hyde, sebagai Ui dan UH, Uj menggambarkan kondisi
Constan marginal utility Jekyl meningkat pada
tingkat yang konstan dengan waktu yang dihabiskan
di kuliah. akan tetapi Hyde, tampaknya tidakmenerima kepuasan apapun dari kuliah, karena
tingkat utilitas menurun dengan waktu.
menarik fungsi utilitas asli untuk dua mahasiswa,
Jekyl dan Hyde, sebagai Ui dan UH, Uj
menggambarkan kondisi Constan marginal utilityJekyl meningkat pada tingkat yang konstan dengan
waktu yang dihabiskan di kuliah. akan tetapi Hyde,
tampaknya tidak menerima kepuasan apapun dari
kuliah, karena tingkat utilitas menurun dengan
waktu.
-
7/22/2019 Kardinal & Ordinal Approach
7/25
Kendala dalam memaksimalkan utilitas (Prinsip Equimarginal)
Gambar 2-6 menunjukkan jumlah waktu yang
tersedia oleh jarak MN, dimana M adalah asal
untuk mengukur waktu yang dialokasikan untukpekerjaan biasa, yang diukur dalam arah kiri ke
kanan. Waktu yang tersisa, mungkin untuk
pekerjaan sampingan, diukur dari kanan ke kiri,
dengan asal yang terletak di titik N.
Gilda memaksimalkan utilitas total nya dengan
mengalokasikan 10 jam untuk pekerjaan tetap dan
sisanya 4 untuk pekerjaan sampingan
untuk memaksimalkan utilitas lebih dari satu
sumber dalam kendala, Gilda harus
memperhatikan hal berikut:
MU (pekerjaan biasa) = MU (pekerjaan sampingan)Waktu (pekerjaan biasa) + Waktu (pekerjaan
sampingan) = 14 jam
Kondisi (a) secara umum menunjukkan
equipmarginal principle
-
7/22/2019 Kardinal & Ordinal Approach
8/25
Untuk mendapatkan utilitas maksimum dari $ 1300, ia mengalokasikan uang
dengan cara sebagai berikut :
MU dari $ dihabiskan untuk perumahan dan hiburan = MU dari $ dihabiskan
untuk pendidikan = MU dari $ dihabiskan untuk perjalananPrinsip equimarginal, kadang-kadang disebut Hukum Gossen II, menunjukkan
bahwa jumlah sumber daya tertentu akan menghasilkan total maksimum
efektivitas jika sumber daya yang dialokasikan sehingga efektivitas marjinal
setiap alternatif adalah sama
-
7/22/2019 Kardinal & Ordinal Approach
9/25
Kendala Anggaran Pendapatan Harga Dan Maksimalisasi Utilitas
PA A + PBB = M
yang menyatakan bahwa pengeluaran pada A (PAA) ditambah pengeluaran
untuk B (PBB), harus menambah jumlah total yang tersedia (M).
jika A dan B sama-sama tunduk pada diminishing return dan harga mereka
tetap konstan, Anda akan memaksimalkan utilitas total Anda dengan
mengalokasikan $ M antara A dan B sehingga utilitas marjinal per dolar untuk
setiap komoditas sama, atau
-
7/22/2019 Kardinal & Ordinal Approach
10/25
Ordinal ApproachIndifference Curve
Asumsi-asumsi
Bentuk Indifference Curve
MRS
MRS dan MU
MRS yang terus berkurangOptimalitas Konsumen
Budget Constraint
Substitution Effect dan Income Effect
Keseimbangan KonsumenPrice and Income Consumption Line
-
7/22/2019 Kardinal & Ordinal Approach
11/25
Kritik terhadap Cardinal Approach
>Tidak realitis
>Tidak ada unit standar lain yang dapatdigunakan selain unit moneter.
>Perubahan marginal utility selalu
berdasarkan perkiraan bukanpemeriksaan empirisnya.
Indifference curve menggunakan anggapan bahwa tingkat kepuasan
konsumen bisa dikatakan lebih tinggi atau lebih rendah.
Indifference curve memperlihatkan semua kombinasi dari dua
barang yang memberikan utilitas yang sama bagi seseorang, artinya
tidak perduli terhadap kombinasi pada kurva yang dimilikinya.
-
7/22/2019 Kardinal & Ordinal Approach
12/25
Asumsi Dasar Indifference Curve
a) Non-satiation (tak ada kepuasan)
b) Transitivity (bersifat konsisten)c) Diminishing marginal rate of substitution
Asumsi dasar Indifference Map:
1) Turun dari kiri atas ke kanan bawah2) Memiliki negative slope
3) Never intersect
4) Yang terletak di sebelah kanan atas menunjukkan
tingkat kepuasan yang lebih tinggi5) Slope selalu berkurang
-
7/22/2019 Kardinal & Ordinal Approach
13/25
Indifference Curve
Titik pada IC semua memberikan
tingkat utilitas yang sama. Pada titik D menjanjikan tingkat
kepuasan yang lebih tinggi, dan
sebaliknya pada titik E.
-
7/22/2019 Kardinal & Ordinal Approach
14/25
Bentuk-bentuk Indifference CurveY
X0
IC
LinierY
X0
IC2
IC1
L-Shaped
Y
X0
IC
(c2)
Y
X0
IC
Y
X0
IC1IC0
C
A
B
Slope Nol dan Slope tak Hingga
Slope Positive
-
7/22/2019 Kardinal & Ordinal Approach
15/25
MRS Nilai absolut dari kemiringan indifference curve
Tingkat dimana seorang bersedia mengurangi konsumsi
salah satu barang untuk memperoleh satu unit tambahan
barang lain tanpa mengubah tingkat keputusan konsumen
Jumlah Film/bulan Jumlah Konser/bulan Kombinasi
1
2
3
4
7
5
4
3
A
B
C
D
Film/bulan MRS (konser/film) Konser/bulan
1
2
3
4
2:1 = 2
1:1 = 1
0,5:1 = 0,5
7
5
4
3 Film/bulan MRS (konser/film) Konser/bulan
1
2
3
4
1 film untuk 2 konser
1 film untuk 1 konser
1 film untuk 0,5 konser
7
5
4
3
-
7/22/2019 Kardinal & Ordinal Approach
16/25
IC akan semakin kecil sudutnya jika posisinya semakin
ke sebelah kanan. Ini merupakan ciri IC yang berbentukcembung ke arah poros sumbu yang bisa disebut
diminishing marginal rate of substitution
Dari tabel dan IC di atas, terlihat bahwa semakin banyak
menambah konsumsi film makan akan smakin sedikit
konsumsi konsernya, namun jumlah unit konser yang
dikorbankan semakin berkurang, 2 0,5
7
6
5
4
3
2
1
K
o
n
s
er
/
b
u
l
a
n
0 1 2 3 4 5
Film/ bulan
A
B
C
D
MRSfilm,konser=2:1 = 2
MRSfilm,konser=1:1 = 1
MRSfilm,konser=0,5:1 = 0,5
-
7/22/2019 Kardinal & Ordinal Approach
17/25
MRS dan MU
Titik A ke B menunjukkan bahwa mengorbankan AC
(Y) dengan utilitas untuk mendapatkan ekstra X(CB) dengan utilitas . Dari hilangnya utilitas Y dan
bertambahnya utilitas X dapat dirumuskan:
0 X
Y
I1
CB
A
-
7/22/2019 Kardinal & Ordinal Approach
18/25
Optimalitas Konsumen
Tatanan IC-IC dapat dinyatakan bahwa IC yang posisinya lebih
ke kanan memiliki utilitas total yang lebih besar, yang
memungkinkan konsumen menikmati kombinasi barang yang
lebih banyak secara serentak.
IC3
IC2
IC1
Barang X
B
a
r
a
n
g
Y
-
7/22/2019 Kardinal & Ordinal Approach
19/25
Budget Constraint Jumlah pendapatan M yang tersedia bagi seorang konsumen
selama periode tertentu serta harga-harga yang harus dibayarkankonsumen guna memperoleh berbagai macam barang.
M/
Py
M/Px
Y
X0
Budget Line
Y dan X masing-masing dengan harga Pydan P
x, M melambangkan jumlah
pendapatan konsumen dalam sebulan yang
siap dibelanjakan untuk mengkonsumsi
kedua komoditi tersebut. Jika seluruh
pendapatan dibelanjakan, maka:
-
7/22/2019 Kardinal & Ordinal Approach
20/25
Income Effect
Kenaikan permintaan konsumen (barang normal) atau
penurunan permintaan (barang inferior) disebabkan
oleh kenaikan income riil konsumen dengan harga
barang yang tetap.
Y
M
/
Py
M
/P
y
0 X1 X2 M/Px M/Px
MM0X1 0X2
Y
M
/Py
M/
Py
0 X2 X1 M/Px M/Px
MM0X1 0X2
Barang Normal
Barang Inferior
-
7/22/2019 Kardinal & Ordinal Approach
21/25
Total Price Effect
Perubahan permintaan suatu barang
yang disebabkan oleh perubahan hargabarang lain.
Y
M
/Py
M/
Py
0 X2 X1 M/Px
PyP
y
0X1 0X2
Y
M
/Py
M/
Py
0 X1 X2 M/Px
PyPy
0X1 0X2
Barang Normal Barang Inferior
-
7/22/2019 Kardinal & Ordinal Approach
22/25
Substitution Effect
Perubahan permintaan
dikarenakan penurunan harga
barang itu sendiri dan terjadi
karena ingin memaksimalkan
utilitas pada tingkat pendapatanyang lebih rendah.
Substitution effect terjadi padatitik A B
C
B
A
Y
M/
Py
M/
Py
X
0 X1 X2 X3 M/Px M/Px M/Px
I4
I3
I2
I1
-
7/22/2019 Kardinal & Ordinal Approach
23/25
Keseimbangan Konsumen Tujuan dari model Prilaku Konsumen (consumer behavior) adalah
untuk menentukan preferensi dan untuk memaksimumkan utility,pendapatan dan harga barang mempengaruhi pilihan konsumen
(consumer choices).
Y
Y
X
X
P
MU
P
MU
Y
X
Y
X
P
P
MU
MU
Y
X
P
PMRS
Syarat barang yang dapat memberikan utilitas tertinggi:
1. Terjadi pada saat indifference curve tertinggi bersinggungan dengan budget line.
2. Terjadi pada titik persinggungan.
-
7/22/2019 Kardinal & Ordinal Approach
24/25
Price Consumption Line
Perubahan harga akan mengubah
jumlah barang yang diminta.
Jika harga komoditas barang Xmengalami penurunan sedangkan
barang Y tetap, maka budget line
(BL) akan berubah dari AB ke AB
ke AB, sehingga titik
keseimbangannya juga akan berubah
dari E E E.
Hubungan antara komoditas X yang
diminta dikarenakan perubahan
harga merupakan kurva permintaan.
Jadi kurva permintaan merupakan
keseimbangan konsumen, bila titik
keseimbangan dihubungkan membentukprice consumption curve (PCC),
yaitu garis yang menunjukkan
keseimbangan konsumen karena
perubahan tingkat harga, dengan
asumsi pendapatan tetap.
A
Demand Curve
GoodY
P1
P2P3
0
Good X
Good X
X3X2X1
X3X2X1
PCC
BBB
IC3
IC2
IC1
E
E
E
Price
-
7/22/2019 Kardinal & Ordinal Approach
25/25
Income
Consumption Line Bagaimana jika tingkat
pendapatan yang berubah? Bila titik kesembangan
ditarik garis maka akan
diperoleh income consumption
curve (ICC) yang menunjukkan
keseimbangan konsumen karena
perubahan tingkat pendapatan
selama tingkat harga tetap
X3 Good XX2X1
IC3IC2
IC1E
EE
A
A
A
BBB
ICC
Goo
dY
Price
D3D2D1Demand Curve
P 0
Good XX3X2X1
Engel Curve
M3
M2M1
0 X3 Good XX2X1
Incom
e