karya cosmaz gozali

Upload: wayanparwita

Post on 21-Feb-2018

307 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Karya Cosmaz Gozali

    1/7

    Nama:Town houseLokasi: De Oaze,Tomang, Jakarta BaratArsitek:PT Arya Cipta Graha Principal Architect: Arch Dipl Ing Cosmas D Gozali IAITotal Rumah:46 unit, 3 lantai, 4 kamar tidur LuasTanah: 7.700m,Luas Bangunan: 218m 270m/unit Foto: Doc.PT Arya Cipta Graha

    Town houseini menawarkan konsep double deck denganolahan lansekap asri di atasnya. Di dalam tapak yang tidakberaturan dengan luasan 7.700 m, mengharuskanarsiteknya berpikir keras menghadirkan 46 unit rumah tigalantai dengan luasan antara 218 m 270 m/unit.

    Bentuk tanah yang tidak kotak dan tidak beraturan karena pembebasan tanahnya sebagian-

    sebagianmenjadi tantangan tersendiri. Bentuk tanah ada yang memanjang, melebar, danmenipis. Selain itu, konsepnya harus green. Tantangannya adalah tanah terbatas, unit yang dimintabanyak, dan harus ada taman. Sementara itu, tidak mungkin orang Jakarta yang akan tinggal ditown house tidak memiliki kendaraan roda empat.

    Untuk menjawab kebutuhan tersebut,arsitek Arch Dipl Ing Cosmas D Gozali IAI,menciptakan satu sistem double decking.Dimana parkir, garasi, dan semualalulintas ada di bawah. Kemudian dibuatdecking yang hanya diperuntukkan untuk

    lansekap. Mobil tidak akan pernah terlihatdari kebun.

    Town houseini memiliki rancangan berbeda dengantown house lainnya, karena selain menggunakandouble deck, town house ini juga menerapkan sistemparaped dalam penataan unit huniannya, jelasCosmas. Sistem paraped memungkinkan hunianmemiliki ruang-ruang komunal di tengahnya sebagaibentuk terhadap penghargaan nilai-nilai khas orangAsia yang senang bersosialisasi antar sesama

    tetangga

    Sistem paraped memungkinkan hunianmemiliki ruang-ruang komunal ditengahnya sebagai bentuk terhadappenghargaan nilai-nilai khas orang Asiayang senang bersosialisasi antar sesamatetangga

  • 7/24/2019 Karya Cosmaz Gozali

    2/7

    De Oaze menerapkan pendekatan modern dan minimalis dengan taman tropis, seperti yang terlihaalam penggunaan varietas tanaman yang beragam warna, tekstur, dan karakter, namun mudah untu

    erawat. Menariknya, area taman juga didominasi oleh unsur air yang membawa suara percikan aiwar,berpadu dengan batu alam dan komposisi kayu dari trotoar pejalan kaki yang digunakan sebagemen pendukung, membuat Anda merasa seolah-olah Anda melangkah ke dalam sebuah oase di tengahngah kota yang padat. Fungsi atap rumput-berlapis untuk menyerap air hujan dan panas. i, arsitek jugah dipertimbangkan sirkulasi orang berjalan kaki: desain dinamis jalan setapak didukung oleh keragamanaman sepanjang jalan, yang menciptakan efek visual mengejutkan bersama dengan memberika

    engguna pengalaman perjalanan melalui ruang baru. Jadi pejalan kaki tidak akan pernah merasa bosatika mereka bergerak melalui kebun. Konsep ini bekerja dengan Cosmas D. Gozali sangat sukses, karenlain menjadi menarik secara visual, taman-taman De Oaze juga berkembang sebagai habitat yanenarik banyak hewan seperti burung dan kupu-kupu terbang di sekitar mereka.

    Bila diteliti master plannya, tanahnyadak beraturan bentuknya. Unit yanginginkan banyak, ditambah lagi

    ebutuhan akan taman bersama, parkir,lulintas kendaraan, yang tentu sajaembutuhkan solusi masterplan yang

    erdas. Saya kembali mengingat bahwaalaupun bentuk bangunannya modern,ebenarnya konsepnya sangat tradisional.

    Living room dan dining room langsung memilikiakses ke lansekap. Kamar tidur yang paling atasmemiliki view mengarah ke lansekap. Hadirkankenyamanan bagi anak-anak dan orang tua.

    unsur air diantara ruang bersama yang dilengkapi berbagaifasilitas seperti kolam renang, taman tropis, danarea barbeque

    Kamar tidur yang paling atas memiliki viewmengarah ke lansekap. Sehingga, nyaman bagianak-anak dan orang tua. Tercipta suasanalingkungan yang asri dan bebas polusi. Selain itu,mampu memberi kesan tampilan taman yangbegitu luas karena tidak terpotong oleh jalan dan

    parkir. Area taman didominasi dengan

  • 7/24/2019 Karya Cosmaz Gozali

    3/7

    Sistem konstruksi yang diterapkanpada rumah ini menggunakan sistembeton bertulang seperti umumnya rumahtinggal biasa. Untuk beberapa detail,seperti tangga, atap dan skylight

    menggunakan sistem konstruksi baja.Sedangkan untuk material, digunakangranit pada ruang keluarga dan ruangmakan, unsur kayu yang memberikankehangatan dalam rumah, kusenaluminium pada bukaan-bukaan, sertap a d a b e b e r a p a b a g i a n r u m a hmenggunakan material metal zincalumn,seperti untuk bahan penutup sebagiandinding, atap, dan plafond atap.

    Kombinasi tangga baja denganpenutup pijakan tangga dari kayu jugamenjadi perpaduan yang menarik dantetap terkesan homy pada rumah ini.Penggunaan cahaya alami menjadipertimbangan utama arsitek dalammendesain rumah yang terlihat jelas dibeberapa ruang dengan permainanbukaan, skylight, maupun void, sepertipada ruang foyer yang ditembus oleh

    cahaya alami dari skylight maupun darijendela di sekitarnya.

    Dengan adanya void, split level,mezzanine dan perencanaan bukaan-bukaan sedemikian rupa, maka akanterjadi efek tembus pandang secarahorizontal maupun vertikal yang akan

    memberikan kesan luas yang bergunauntuk sirkulasi udara juga membawasuasana ruang luar menuju ruang dalam.

    Rumah OrigamiLokasi: Bandung, Jawa BaratArsitek: PT Arya Cipta Graha (Atelier Cosmas Gozali) Principal Architect: Arch Dipl Ing Cosmas D GozaliLuas Lahan: 1.000m Luas Bangunan: 400m

    Pengalaman ruang yang dinamis membuat rumah tidak hanya berhasil secara fungsionaltetapi juga menghadirkan ruang-ruang yang unik, nyaman, dan tidak membosankan.

    Daya tarik

    Kelebihan rumah ini ada pada kekompakan komposisi ruang yang sangatefisien dan sudut pandang yang luas yang dapat dihadirkan hampir kesegala arah, sehingga ruang memiliki efek luas tidak dalam artisebenarnya (m) namun dalam hal penglihatannya (visual).Beberapa

    aspek yang menonjol misalnya atap bangunan yang berbentuk kupu-kupu, permainan bentuk massa, tekukan-tekukan dan pengupasanfasade bangunan yang menarik.

  • 7/24/2019 Karya Cosmaz Gozali

    4/7

    Ketika memasuki ruang foyer yangmempunyai karakter ruang tinggi dengan skylightmaupun jendela di sekitarnya dan melewati tanggaperalihan, ruang-ruang yang selanjutnya ditemuiadalah ruang keluarga dan ruang makan yanglebar dan luas. Pengalaman ruang yang dinamismembuat rumah ini menjadi rumah yang tidakhanya berhasil secara fungsional tetapi jugamenghadirkan ruang-ruang yang unik, nyaman,

    dan tidak membosankan.

    Ruang-ruang ini saling berhubungandengan pond, ruang pantry, dapur, hall kamartidur anak, dan juga tangga utama. Kamar tiduranak mempunyai bukaan ke arah luar dan dalamagar memberi efek ruang yang lebih lapang.

    Ruang-ruang sirkulasi yang ada jugadimanfaatkan secara maksimal fungsinyasebagai study room, pantry, dan sebagainya,agar efisiensi ruang dapat tercapai.

    Untuk menyiasati kondisi lahan yang berkontur turun ke arah dalam, rumah didesaindengan split-level serta dibuat ruang serbaguna pada lantai dasar, sehingga perjalananarsitektur ruang demi ruang ke arah atas dan bukan ke arah bawah, dimana secara Feng-Shui

    merupakan hal yang tidak baik.

    Penggunaan cahaya alami menjadi pertimbangan utama arsitek dalam mendesain rumah.Diciptakan dengan permainan bukaan, skylight, maupun void, seperti pada ruang foyer yangditembus oleh cahaya alami dari skylight maupun dari jendela.

  • 7/24/2019 Karya Cosmaz Gozali

    5/7

    Dengan lahan seluas 243 m2, pemilik ingin membangun sebuahhunian urban dengan suasana tenang dan hijau, bak suasana di hotelresor. Karena itu, arsitek Cosmas D. Gozali dari biro jasa konsultan

    Arya Cipta Graha berusaha mewujudkan konsep rumahtradisional Bali yang kemudian diterjemahkan dalam wujudhunian modern sesuai dengan gaya hidup masa kini.

    Yang diambil oleh arsitek adalah falsafah desain Bali, bukanelemen dekoratif khas Bali yang rumit. Contohnya wantilan yangmerupakan area komunal terbuka dalam rumah tradisional Bali,dikemas menjadi ruang duduk dan ruang makan.

    Selanjutnya konsep bale bengong pada rumah tradisional Balijuga dihadirkan dengan mengekspos tiang-tiang penopang di kamartidur dan kamar mandi utama. Arsitek juga menerapkan konsepdesain yang berbasis indoor-outdoor berupa susunan ruangyang transparan, lapang dan kompak. Yang paling menarikadalah di area lantai satu yang terdiri dari ruang duduk, ruangmakan, pantri yang ditata mengelilingi taman serta kolam ikan.Area terbuka yang bersifat privat ini menjadi pusat orientasidalam hunian sekaligus menegaskan kesan bagaikan di hotelresor.

    .

    Kesan modern begitu terasa pada tampilan fasad bangunanyang terdiri dari komposisi kubus kotak-kotak geometris yangdilunakkan dengan kehadiran tanaman khas tropis. Kejutanlain adalah berupa letak area pintu masuk (entrance) yang seolah-olah tersembunyi di lantai satu karena di sinilah akses menuju

    ke ruang-ruang privat. Dari segi material, woodplank digunakansebagai pelapis dinding bermotif serat kayu, menguatkan nuansatropis sekaligus aksen di tengah dominasi warna putih. Hasilnya,hunian ini tampil beda tetapi tetap melebur diantara teduhnyalingkungan permukiman.

    Arsitek menerapkan jendela dan pintu kaca lebar di setiapruangan sehingga tercipta kontinuitas visual antar ruang yangmaksimal, sekaligus sebagai sirkulasi udara segar danmasuknya cahaya alami (daylighting) ke dalam bangunan

    Lokasi: Hunian di Kawasan Gandaria,Jakarta SelatanArsitek: Cosmas D. Gozali dari Biro JasaKonsultan Arya Cipta Graha

  • 7/24/2019 Karya Cosmaz Gozali

    6/7

    Arsitek Atelier Cosmas GozaliPrincipal Architect Arch Dipl Ing Cosmas D Gozali IAIFungsi Rumah tinggal 3 lantaiLokasi Sunter, Jakarta UtaraLuas Tanah 250m (1025) Luas Bangunan 600m

    Konsep dasar dibangunnya rumah ini, atas dasar

    keinginan pemilik rumah yang menginginkan penempatanruang dan segala sesuatu yang mengandung unsur-unsur, aturan dan kaidah feng shui, diterapkan secaraketat dalam perancangan rumah.

    Sejak awal arsitek sudah mendapatkan susunan aturanfeng shui yang sangat ketat. Cosmas D Gozali, sang arsitekmemaparkan, biasanya rumah yang memakai feng shuisangat ketat, bila kita masuk, dapat dirasakan susunan ruang

    yang tidak seperti pada umumnya. Tetapi di dalam kasusrumah ini, sama sekali tidak. Rumahnya sangat modernkontemporer, sehingga orang tidak tahu, bahwa di dalamrumah tersebut, sebenarnya menerapkan aturan feng shuiyang amat ketat hitungannya, termasuk penempatanunsur api, air, maupun logam.

    Memiliki dua courtyard rumah ini memiliki banyak keunggulan.Masuknyacahaya alami yang melimpah dan didukung dengan sirkulasi udara yang baik

    Permainan bidang cermin juga digunakan sebagailemen interior dalam rumah. Selain memberikanesan luas, juga membuat ruangan terlihat terangarena memantulkan sinar ke setiap ruang.

    Menurut si arsitek, orang yang memakai

    aturan feng shui sah-sah saja karena itukepercayaan orang. Namun bila tiba-tiba didalam rumah ada ruang yang aneh danada ruang yang gelap, itu berarti arsiteknyatidak bisa menyelesaikan masalah fengshuinya. Itulah yang mesti kita carisolusinya. Sebagai arsitek, kita haruspintar bagaimana menyelesaikanmasalah desain yang dihadapi. Tapiprinsip saya, rumah yang feng shuinyabenar adalah rumah dimana kita masuk,dan kita merasa nyaman, Feng shui itukeselarasan atau keseimbangan.

    Memiliki dua courtyard rumah ini memilikibanyak keunggulan .Ruang dalam padalantai dasar disusun secara zig-zagsehingga penetrasi cahaya matahari kedalam ruang dapat dimaksimalkan.Permainan bidang cermin jugadigunakan sebagai elemen interiordalam rumah, selain memberikan kesanluas pada ruang, juga membuat ruanganterlihat terang karena memantulkansinar ke setiap ruang.

  • 7/24/2019 Karya Cosmaz Gozali

    7/7

    Marunda di utara Jakarta, bagi warga Betawiadalah kawasan legendaris karena menjaditempat tinggal Si Pitung. Lokasi di KecamatanCilincing tersebut ada di bibir Laut Jawa,menyebabkan wilayah ini akrab dengangenangan air pasang maupun banjir kiriman

    dari hulu sungai.Bagi pencinta arsitektur, kawasan Marunda

    adalah museum arsitektur rumah panggungBetawi yang menyerap budaya Nusantara.Sejumlah aristek menyebut rumah panggungMarunda identik dengan rumah panggungBugis.

    Rumah tradisional berupa rumah panggungyang ditopang oleh tiang-tiang setinggi 2 metertersebut umumnya diperkuat dengan bentukperahu Marunda menyerupai perahu jegong(berisi 10 orang) dan perahu jabing (berisi tigaorang), yang diperkaya oleh bentuk-bentukperahu Bugis.

    Meski demikian, arsitek Cosmas Gozali

    dari rumah desain Atelier Cosmas Gozali (AryaCipta Graha) tentu punya alas an lain ketikamenerima permintaan perancangan bangunankantor milik PT Karya Citra Nusantara (KCN) diwilayah tersebut.

    Untuk proyek di lahan seluas 5.000 meter

    persegi di lahan Kawasan Berikat Nusantara(KBN) tersebut Djohan justru tidak menyerapunsur-unsur bangunan tradisional rumahpanggung..

    Kali ini, merancang gedungCosmas GozaliKCN bagaikan sebuah atol atau suatu pulaukoral yang mengelilingi sebuah laguna sebagianatau seluruhnya. Pendek kata gedung inimerupakan suar bagi lingkungan.

    Kita tahu KCN adalah perusahaan hasilperkawinan antara PT Karya Teknik Utama(KTU) dan PT Kawasan Berikat Nusantara(KBN) untuk pengembangan PelabuhanMarunda, Jakarta Utara.

    Eksplorasi pemandanganDari bentuk atap, jelas terlihat sang arsitek

    sangat terinspirasi oleh bentuk vernakular yang

    kaya di Tanah Air. Bentuk independenbangunan beratap lengkung oval yang diadopsipenduduk tropis tersebut sering kali memberiinspirasi bagi sejumlah arsitek besar, mulai dariFrank Lloyd Wright, penggagas estetika mesinWalter Gropius hingga arsitek tenar Prancis LeCorbusier.

    Frank Lloyd Wright mendefinisikan arsitekturvernakular sebagai bangunan yang dibuat olehmereka yang benar-benar tahu bahwa tidak adayang lebih bijak daripada menyelaraskan karyarancang bangun dengan lingkungan dankebutuhan.

    Meski demikian, sang arsitek lagi-lagi tidakmenyerap seluruh bentuk vernakulartradisional, lekuk-lekuk tajam dan tegasmenjadi strategi sang arsitek membuat auramodern bangunan ini semakin kental.

    Sebagai sebuah tengara, sang arsitek sengajahanya mengambil sedikit keluasan tanah bagiproyek ini. Total hanya 300 meter persegi sajayang diambil oleh bangunan, sisanya adalah

    taman dan ruang terbuka selaras dengankeluasan biru langit dan Laut Jawa.

    Taman dengan bentuk oval dirancang selarasdengan wilayah sekitar yang merupakan pasirberbatu, khusus untuk tepi taman ditumbuhkanpohon keras sebagai penghalang terpaan anginlaut yang kencang.

    Dengan mengambil gaya vernakular, kesanentitas sebagai perusahaan perkapalan yang siapmembelah ombak dan menantang badai gedungini menciptakan berbagai terbuka pandangan kearah laut, taman, dan pantai berbatu.

    Dengan bentuk dan lokasi di sebuahsemenanjung buatan, banyak ruang yangmendapatkan pemandangan seluas-luasnya kearah laut lepas dengan kapal-kapal raksasa hilirmudik.

    Desain interior bangunan sendiri dirancang

    modern, memanfaatkan ruang dan permainanwarna-warna segar hijau terang, biru cerahberpadu dengan peranti furnitur berkelir hitamatau abu-abu.

    Sang arsitek juga mengeksplorasi bentuk atapyang penuh lekuk untuk memperkental nyawamodern dari setiap ruangan. Denganmemanfaatkan setiap celah, pesan sebuahentitas modern dan profesional diwujudkan.

    Dengan bentuk dan lokasi disebuah semenanjung buatan,

    banyak ruang yang mendapatkanpemandangan seluas-luasnya ke

    arah laut lepas.

    M

    Architects: Atelier Cosmas GozaliLocation: Berikat Nusantara District, Marunda, NorthJakarta, IndonesiaSite Area: 5,000 sqmProject Area: 300 sqmProject Year: 2009