karya ilmiah melda.docx 1

Upload: mard-radja

Post on 08-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    1/32

    KARYA ILMIAH

    UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

    PELAJARAN IPS TENTANG KOPERASI DENGAN

    MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BAGI SISWAKELAS IV SD INPRES TANAH MERAH

    KECAMATAN AMANUBAN BARAT

    KABUPATEN TTS

    TAHUN 2014

    DISUSUN OLEH :

    N A M A : MELDA DESILFA NOMENI

    N I M : 822 142 238

    SEMESTER : VIII (DELAPAN)

    PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN/FKIP

    UNIVERSITAS TERBUKA

    2014

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    2/32

    ABSTRAK

    Melda Desilfa Nomeni, 2014 Upaya Meningkatkan hasil belajar Siswa pada matapelajaran IPS Tentang Koperasi Dengan Menggunakan Media Gambar Bagi Siswa kelas IV

    SD Inpres Tanah Merah Kecamatan Amanuban Barat, Kabupetan Timor Tengah Selatandengan supervisor I Ibu Getreda Y. Oematan,S.Pd,M.Pd,dan Ibu Sarlota J.M Biaf selakusupervisor II.

    Berdasarkan hasil pengamatan pembelajaran IPS pra tindakan nilai rata-rata siswa

    hanya 50, nilai ini masih di bawah Kriteria ketuntasan mengajar (KKM) pada pembelajaran

    IPS yaitu 60. Hal ini disebabkan karena guru dalam menyampaikan materi hanya menggunakan

    metode ceramah saja, sehingga siswa menjadi kurang tertarik dengan materi yang disampaikan

    oleh guru. Dengan bantuan media pembelajaran yaitu media gambar diharapkan hasil belajar

    siswa dapat meningkat.

    Tujuan dari penelitian mendeskripsikan penggunaan media gambar dalam

    pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar IPS di kelas IV SD Inpres Tanah Merah,

    Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Tahun 2014.

    Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jenis penelitian adalah

    Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian siswa kelas IV SD Inpres Tanah Merah,

    Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dengan jumlah 20 siswa.

    Teknik pengumpulan data menggunakan tes, dokumentasi dan pengamatan selama

    pembelajaran berlangsung. Analisis data dilakukan setelah pemberian tindakan pada masing-

    masing siklus yang telah dilakukan.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunan media gambar dapat meningkatkan

    hasil belajar siswa kelas IV SD Inpres Tanah Merah, Kecamatan Amanuban Barat, KabupatenTimor Tengah Selatan . Aktivitas siswa pada siklus I yaitu 40%, dan 60% pada siklus II.

    Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 50,00, dan 72,00 pada siklus II.

    Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa pembelajaran IPS dengan mengunakan

    media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan aktivitas siswa selama

    pembelajaran. Hal ini tampak dari peningkatan nilai rata-rata kelas dan ketuntasan klasikal

    seperti yang dipaparkan di atas. Adanya variasi guru dalam menyampaikan materi

    pembelajaran sangat diperlukan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan

    adanya media gambar siswa menjadi tertarik dengan pembelajaran dan aktif mengikuti

    pembelajaran.

    Kata Kunci : H asi l Belajar, Koperasi, Media Gambar.

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    3/32

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG MASALAHPendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

    melalui kegaiatan bimbingan atau latihan bagi peranannya di masa depan yang akan datang

    (UUPN NO 2.1989 pasal 1). Dan didalam mengemban tugas guru dituntut untuk dapat

    mendidik, mengajar, dan melatih agar penguasaan konsep lebih tertananm. Keberhasilan

    pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan pembaharuan dalam segala unsur yang

    mendukung pendidikan. Adapun unsur-unsur tersebut adalah siswa, guru, media, metode,

    dan lingkungan pendidikan. Semua unsur tersebut saling terkait dalam mendukung

    tercapainya tujuan pendidikan.

    Perkembangan dunia pendidikan dari tahun ke tahun mengalami perubahan seiring

    dengan tantangan dalam menyiapakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu

    bersaing diera global. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh siswa SD Inpres Tanah

    Merah adalah masih rendahnya kualitas atau mutu mutu pendidikan di setiap jenjang.

    Banyak hal yang telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional antara

    lain melalui berbagai pelatihan dan meningkatkan kualitas guru, penyempurnaan

    kurikulum, pengadaan buku dan alat peraga serta prbaikan sarana dan prasaranapendidikan. Namun demikian mutu pendidikan yang dicapai belum seperti yang

    diharapkan. Perbaikan yang telah dilakukan oleh pemerintah tidak ada artinya jika tanpa

    ada dukungan dari guru, orang tua, siswa, dan masyarakat. Berbicara tentang mutu

    pendidikan tidak lepas dari proses belajar mengajar, guru harus mampu menjalankan tugas

    dan peranannya.

    Berdasarkan pengalaman peneliti tidak memanfaatkan fungsi sebagai guru yang

    baik secara optimal. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa tugas yang diemban guru

    sebagai perancang kegiatan pembelajaran sangat rumit, karena guru berhadapan dengan

    dua variebel di luar kontrolnya yaitu cakupan isi pembelajaran yang teleh ditetapkan

    terlebih dahulu berdasarkan tujuan yang akan dicapai, dan siswa membawa seperangkat

    sikap, kemampuan awal dan karakteristik perseorangan lainnya kedalam situasi

    pembelajaran dibawak karakteristik tujuan pembelajaran siswa.

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    4/32

    Guru mengajarkan konsep IPS lebih banyak mencerahkan konsep-konsep, prinsip-

    prinsip dalam bentuk yang sudah jadi kepada siswa. Pembelajaran dengan cara ini

    menyebabkan siswa tidak berperan aktif, sehingga di dalam pemikiran siswa tidak terjadi

    perkembangan struktur kognitif.Hal ini disebabkan oleh metode yang diterapkan guru

    sering membosankan dan kurang merangsang siswa untuk berpikir. Dalam proses belajar

    koperasi selalu dihubungkan dengan aktifitas tertentu,sehingga siswa hanya terpaku pada

    hal-hal teoritis yang digunakan guru secara abstrak.

    Interaksi antara siswa dengan siswa lainnya masih kurang kondusif dan tidak ada

    inisiatif siswa untuk menyatakan hal-hal yang belum dipahami kepada gurunya. Siswa

    masih bersifat pasif dan tidak proaktif dan tidak mempersiapakan diri dengan baik sebelum

    pelajaran dimulai. Keadaan seperti ini jika dibiarkan akan menghasilkan lulusan yang

    kurang bermutu. Oleh karena itu dalam pembelajaran guru harus menyiapkan media

    pembelajaran sebagai perangsang bagi siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran.

    Berdasarkan pengalaman peneliti sekaligus sebagai guru IPS di kelas IV SD Inpres

    Tanah Merah proses pembelajaran berlangsung,siswa tidak aktif dan terkesan acuh

    terhadap penyajian materi dari guru yang mengakibatkan prestasi/ hasil belajar IPS pada

    materi koperasi, belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Dikatakan hasil belajar siswa

    belum sesuai dengan apa yang diharapkan karena banyak siswa belum memahami materi

    yang diajarkan.

    Hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan nilai ketika guru melakukun evaluasi

    terhadap materi koperasi yaitu 60% belum tuntas dan 40% tuntas.Peneliti menyadari

    bahwa selama ini pembelajaran selalu menggunakan metode ceramah tanpa suatu media

    apapun sehingga mengakibatkan hasil prestasi belajar siswa rendah.

    Dari kenyataan di atas, peneliti ingin memperbaiki pembelajaran pada mata

    pelajaran IPS kelas IV SD Inpres Tanah Merah dalam materi Koperasi dengan

    menggunakan media gambar dalam pembelajaran. Oleh karena itu peneliti dapat

    merumuskan penulisan sebagai berikut Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada

    mata pelajaran IPS tentang Koperasi dengan menggunakan media gambar bagi siswa kelas

    IV SD Inpres Tanah Merah

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    5/32

    1. Identifikasi MasalahSesuai hasil pengamatan pada saat proses pembelajaran berlangsung di kelas

    maka masalah yang teridentifikasi adalah :

    a. Dalam proses pemebelajaran siswa kurang berpartisipasi dalam menjawab

    pertanyaan yang diberikan serta tidak dapat menyelesaikan soal-soal tepat pada

    waktu yang telah ditentukan.

    b. Rendahnya minat siswa dalam mempelajari materi yang disajikan guru karena

    penggunaan metode ceramah delama proses pembelajaran.

    c. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran sangat rendah.

    2. Analisis MasalahBerdasarkan masalah yang teridentifikasi maka diketahui bahwa faktor

    penyebabnya adalah penjelasan guru terlalu monoton, kurangya contoh dan latihan

    soal-soal bagi siswa secara individu, dan media pembelajaran tidak relevan sehingga

    siswa tidak memahami konsep yang diajarkan oleh guru.

    3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan MasalahBerdasarkan analisis masalah maka peneliti ingin memperbaiki hasil belajar

    pada pembelajaran IPS dalam materi Koperasi dengan media gambar sebagai upaya

    meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Inpres Tanah Merah.

    B. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang masalah yang tealah diuaraikan di atas maka masalah

    penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

    1. Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi

    koperasi dengan menggunakan media gambar di kelas IV SD Inpres Tanah Merah?

    2. Apakah dengan menggunakan media pembelajaran berupa media gambar yang

    relevan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pemebelajaran IPS pada

    kelas IV SD Inpres Tanah Merah?

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    6/32

    C. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARANTujuan perbaikan adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan

    peneliti adalah :

    1. Untuk mengetahui pengaruh positif antara penggunaan media gambar hasil belajar pada

    mata pelajar pelajaran IPS materi koperasi di kelas IV SD Inpres Tanah Merah?

    2. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Koperasi melalui penggunaan

    media gambar Koperasi.

    D. MANFAAT PERBAIKAN PEMBELAJARANManfaat yang diharapkan dari penelitian adalah :

    1. Manfaat bagi siswa :

    Meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan

    menggunakan media pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa terhadap

    Koperasi.

    2. Manfaat bagi guru :

    Mendorong guru untuk lebih kreatif dan dalam mengelolah pembelajaran di

    kelas dan meningkatkan kemampuan guru dalam memilih metode dan media

    pembelajaran yang yang sesuai dengan materi yang diajarkan.

    3. Manfaat bagi sekolah :

    Meningkatkan mutu sekolah karena hasil belajar dan prestasi siswa meningkat

    serta hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi sekolah dalam

    merencanakan dan menyediakan media pembelajaran pada mata pelajaran IPS.

    4. Manfaat bagi institusi pendidikan secara umum :

    Peningkatan kualitas hidup manusia dan mengembangkan potensi manusia dalam

    pendidikan yang berlangsung sepanjang hayat.

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    7/32

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. PENGERTIAN BELAJARBelajar merupakan suatu kegiatan pemprosesan kognitif, ketrampilan dan sikap

    karena belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses melihat, membuat, mengamati dan

    menyelesaikan masalah atau persoalan, menyimak dan latihan.

    Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriono (2004 : 128) berpendapat bahwa

    belajar merupakan suatu proses perubahan didalam tingkah laku sebagai hasil interaksi

    dengan lingkungannya dalam memahami kebutuhan hidupnya.

    Menurut Hilgard dan Bower (1975 : 156) mengemukan bahwa belajar berhubungan

    dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan

    oleh pengalaman yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku

    itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecendrungan respon pembawaan.

    Menurut M. Sobry Sutikno (2004) mengartikan belajar adalah suatu proses usaha

    seseorang yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil

    pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

    Sedangkan menurut Thursan hakim (2002) mengartikan belajar adalah suatu proses

    perubahan dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakan dalam bentuk

    peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan

    pengetahuan, sikap, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan kemampuan lainnya.

    Dari penjelasan beberapa ahli, dapat diambil kesimpulan bahwa belajar pada

    hakekatnya adalah proses perubahan perilaku siswa dalam proses perubahan perilaki siswa

    dalam bakat pengalaman dan pelatihan. Artinya tujuan kegiatan belajar mengajar ialah

    perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap, bahkan

    meliputi segenap aspek- pribadi.Kegiatan belajar mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar, menilai

    proses dan hasil belajar, termasuk dalam cakupan tanggung jawab guru dalam pencapaian

    hasil belajar.

    Yang dianggap suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil menurut Syiful

    Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2002) ialah :

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    8/32

    a. Daya serap terhadap pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tertinggi, baik secara

    individual maupun kelompok.

    b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan instruksional khusus (TIK) telah dicapai oleh

    siswa.

    B. HASIL BELAJARHasil belajar merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan dalam

    belajar. Hasil belajar harus menunjukan suatu perubahan tingkah laku atau perolehan

    perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positif, dan disadari.

    Menurut Benyamin Bloom (1956) yang dapat menunjukan gambaran hasil belajar,

    mencakup aspek kognitif, efektif, dan psikomotori. Sedangkan menurut Romizoswki

    (1982) menyebutkan dalam skema kemampuan yang dapat menunjukan hasil belajar yaitu

    :

    1. Keterampilan kognitif berkaitan dengan kemampuan membuat keputusan

    memecahkan masalah dan berpikir logis.

    2. Kemampuan psikomotor berkaitan dengan kemampuan tindakan fisik dan kegiatan

    perceptual.

    3. Keterampilan reaktif berkaitan dengan sikap, kebijaksanaan, perasaan danself kontrol

    4. Keterampilan interaktif berkaitan dengan kemampuan sosial dan kepemimpinan.

    Menurut Sudjana (2004 : 22) hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang

    dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan menurut Howart

    Kingsley (2004 : 22) ada tiga macam hasil belajar :

    1. Keterampilan dan kebiasaan.

    2. Pengetahuan dan pengertian.

    3. Sikap dan citacita.

    Dari beberapa pendapat di atas dapat diikatakan bahwa hasil belajar yang dicapai

    siswa melalui proses belajar mengajar yang optimal cenderung menunjukan hasil yang

    berciri sebagai berikut :

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    9/32

    1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi pada diri siswa

    2. Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya

    3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya seperti akan tahan lama di

    ingatannya, membentuk perilakunya, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, dapat

    digunakan sebagai alat untuk memperoleh informasi dan pengetahuan yangg lainnya.

    4. Kemampuan siswa untuk mengontrol dan menilai serta mengendalikan dirinya

    terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan

    proses dan usaha belajarnya.

    Ada pun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa meliputi faktor yang

    berasal dari dalam diri siswa (faktor internal) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa

    (faktor eksternal).

    1. Faktor Internal

    Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada faktor

    dari dalam individu yang belajar. Adapun faktor yang mempengaruhi kegiatan

    tersebut adalah faktor psikologis, antara lain : motivasi, perhatian, pengamatan,

    tanggapan dan lain sebagainya.

    2. Faktor eksternal (dari luar individu yang belajar).

    Pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan belajar

    yang kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar siswa. Ada pun faktor

    yang mempengaruhi adalah mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep,

    keterampilan dan pembentukan sikap.

    C. MEDIA PEMBELAJARANKata media berasal dari bahasa latin yaitu jamak dari kata medium yang secara

    harafiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar dari

    pengirim ke penerima pesan. Sadiman (2002 : 6)

    Secara umum media pembelajaran dalam pendidikan disebut media yaitu berbagai

    jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk berpikir,

    menurut Gagne (dalam Sadiman 2002 : 6) sedangkan menurut Brigs ( dalam Sadiman 2002

    : 6) media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa

    untuk belajar. Jadi media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

    menyalurkan pesan dari pengirim dan penerima sehingga dapat merangsang pikiran,

    perasaan, minat dan perhatian sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Sadiman

    (2002)

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    10/32

    Menurut Lahuteru ( dalam Hamdani 2005) menyatakan bahwa media pembelajaran

    adalah bahan, alat atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan

    maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung

    secara tepat guna dan berdaya guna.

    Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang besar

    dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pelajaran yang digunakan

    harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih

    meranggsang kegiatan belajar.

    Secara umum media pembelajaran adalah alat bantu dalam proses belajar

    mengajar. Sesuatu apa pun yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perhatian,

    perasaan, dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar tersebut sehingga dapat mendorong

    terjadinya proses belajar atau kegiatan pembelajaran. Batasan darimedia pembelajaran ini

    cukup luas dan mendalam dengan mencakup pengertian sumber, manusia dan lingkungan

    setra metode yang dimanfaatkan dari tujuan pembelajaran atau pelatihan tersebut.

    Singkatnya pengertian media pembelajaran adalah suatu alat sebagai perantara

    untuk pemahaman makna dari materi yang disampaikan oleh pendidik atau guru baik

    berupa media cetak atau pun elektronik dan media pembelajaran ini juga sebagai alat untuk

    memperlancar dari penerapan komponen-komponen dari sistem pembelajaran tersebut,

    sehinggaprosesproses pembelajaran dapat bertahan lama dan efektif, suasana belajar pun

    menjadi menyenangkan.

    Kesimpulannya media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan

    perantara untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, minat, perasaan, dan kemauan

    peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

    D. MEDIA GAMBARBentuk umun dari media gamabar terangkum dalam pengertian dari media grafis.

    Karena media gambara merupakan bagian dari pembuatan media grafis. Sebelum kita

    nengetahui lebih lanjut mengenai media gambar ada baiknya kita mengetahui lebih dahulu

    pengertian dari media grafis.

    http://seputarpendidikan003.blogspot.com/2013/06/media-pembelajaran-matematika.htmlhttp://seputarpendidikan003.blogspot.com/2013/06/pengertian-media-pembelajaran.htmlhttp://seputarpendidikan003.blogspot.com/http://seputarpendidikan003.blogspot.com/http://seputarpendidikan003.blogspot.com/2013/06/pengertian-media-pembelajaran.htmlhttp://seputarpendidikan003.blogspot.com/2013/06/media-pembelajaran-matematika.html
  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    11/32

    Menurut I Made Tegeh, (2008) media grafis atau graphic material adalah suatu

    media visual yang menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar-gambar, tulisan, atau

    symbol visual yang lain dengan maksud untuk menikthisarkan, menggambarkan, dan

    merangkum suatu ide, data kejadian. Batasan tersebut member gambaran bahwa media

    grafis merupakan media dua dimensi yang dapat dinikmati dengan menggunakan indra

    pengelihatan.

    Dari pengertian media grafis diatas kita dapat mengambil kesim[pulan bahwa

    memang benar media gambara merupakan bagian yang utuh dari media grafis tersebut

    karena pada dasarnya media gambara merupakan kumpulan dari beberapa titik dan garis

    yang memvisualisasikan gambara sebuah benda atau seorang tokoh yang dapat

    memperjelas kita dalam memahami benda atau tokoh tersebut.

    Menurut I Made Tegeh, (2008) yang dimaksud media gambar dilihar dari

    pandangan media grafis adalah gambar gambar hasil lukisan tangan, hasil cetakan, dan

    hasil karya seni fotografi.

    Penyajian obyek dalam bentuk gambar dapat disajikan melalui bentuk

    nyata maupun kreasi khayalan belaka sesuia dengan bentuk yang pernah dilihat oleh orang

    yang menggambarnya.

    Kemampuan gambar dapat berbicara banyak dari seribu kata hal ini mempunyai makna

    bahwa gambar merupakan suatu ilustrasi yang memberikan pengertian dan penjelasan yang

    amat banyak dan lengkap dibandingkan kita hanya membaca dan memebrikan suatu kejelasan

    pada sebuah masalah karena sifatnya yang lebih konkrit (nyata). Tujuan penggunaan gambar

    dalam pembelajaran adalah : (1) menerjemahkan symbol verbal, (2) mengkonkritkan dan

    memperbaiki kesan-kesan yang salah dari ilustrasi lisan. (3) memberikan ilustrasi suatu buku,

    dan (4) membangkitkan motivasi belajar dan menghidupkan suasana kelas.

    Dalam pembelajaran di sekolah dasar media gambar sangat baik di gunakan dan di

    terapkan dalam proses belajar mengajar sebagai media pembelajaran karena media gambar ini

    cenderung sangat menarik hati siswa sehingga akan muncul motivasi untuk lebih ingin

    menegtahui tentang gamabar yang dijelaskan dan gurupun dapat menyampaikan materi dengan

    optimal melalui media gamabar tersebut.

    Media gambar terbagi atas 2 (dua) bagian yaitu :

    1. Media gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui

    proses fotografi. Jenis media gambar ini adalah foto.

    Kelebihan media gambar diam :

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    12/32

    a. Media gambar (foto) lebih konkret

    b. Dapat menunjukan perbandingan yang tepat dari objek yang sebenarnya.

    c. Pembuatannya mudah dan harganya murah.

    Kelemahan media gambar diam :

    a. Biasanya ukurannya terbatas sehingga kurang efektif untuk pembelajaran kelompok

    besar.

    b. Perbandingan yang kurang tepat dari suatu objek akan menimbulkan kesalahan

    persepsi.

    Tujuan gambar diam adalah menimbulkan gairah belajar siswa, dan interaksi lebih

    langsung antara siswa dengan sumber belajar dan dalam pembelajaran menarik.

    2. Media gambar bergerak/vidio

    AECT ( Asosiation of Educatian and Comunycatian Teknologi) menyatakan bahwa

    media video termasuk kedalam teknologi audio visual dalam pengembangan pembelajaran.

    Teknologi audio visual merupakan salah satu komponen yang ada selain teknologi

    cetak,teknologi berbasis computer dan multimedia. Media video adalah media yang

    menggambarkan suatu objek bergerak yang digbungkan dengan suara (arsyad,2009), dan

    dapat diatur percepatan geraknya. Isi pesan audio visual dapat disimpan dalam berbagai

    bentuk, mialnya CD sehingga memungkinkan untuk dioperasiakn dengan video player

    computer yang dilengkapi dengan elektronik projector.

    Kelebihan media gambar bergerak/vidio

    American Hospital Associationpada 1978 dalam Belawati 2003, mengungkapakan

    kelebihan media video antara lain:

    1. Bermanfaat untuk menggambarkan gerakan, keterkaitan dan memberikan pengaruh

    terhadap topic yang dibahas.

    2. Dapat diputar ulang

    3. Dapat dimasukkan teknil lain, seperti animasi

    4. Dapat dikombinasikan antara gamgar diam dan gambr gerak

    Kelemahan Media gambar/Video

    Anderson dalam Gafar menyampaikan kelemahan gambar/ video antara lain :

    1. Peralatan video yang akan dugunakan harus tersedia dikelas sebelumnya

    2. Penyusunan naskah scenario perlu waktu dan membutuhkan keahlian

    3. Biaya produksi media video sangat mahal

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    13/32

    4. Membutuhkan layar atau prijektor yang memadai

    5. Perubahan yang pesat dalam teknologi informari dan komunikasi menyabapkan

    keterbatasan system video menjadi masalah yang berkelanjutan.

    E. IPSDefinis Pendidikan IPS Menurut Para Ahli

    Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah perwujudan dari suatu

    pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang

    ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi,

    ilmu politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan

    materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari.

    Numan Soemantri IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan

    untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan mengandung arti:

    a) menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas

    menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa siswi sekolah dasar

    dan lanjutan,

    b) mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan

    masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna.Keller C. R, Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu paduan dari pada sejumlah ilmu-

    ilmu sosial dan ilmu lainnya yang tidak terikat oleh ketentuan/disiplin/struktur ilmu

    tertentu melainkan bertautan dengan kegiatan-kegiatan pendidikan yang berencana dan

    sistematis untuk kepentingan program pengajaran sekolah dengan tujuan memperbaiki,

    mengembangkan dan memajukan hubungan-hubungan kemanusiaan kemasyarakatan.

    Prof Numan Soemantrimenyatakan Istilah pendidikan IPS digunakan pada tingkat

    perguruan tinggi sebagi sub disiplin ilmu atau cabang dari disiplin ilmu tetapi belum

    dikenal secara baik.

    Dalam istilah asing untuk Pendidikan IPS istilah yang sering digunakan adalah

    Sosial Studies, Sosial Education, Sosial Studies Education, Sosial Science Education,

    Citizenship Education, Studies of Society and Environment.

    IPS sebagai salah satu bidang studi memiliki garapan yang dipelajari cukup luas

    yaitu meliputi gejal-gejala dan masalah kehidupan manusia di masyarakat. Tekanan yang

    dipelajari IPS berkenaan dengan gejala dan masalah kehidupan manusia masyarakat bukan

    pada teori dan keilmuannya, melainkan pada kenyataan kehidupan masyarakat.

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    14/32

    Dari gejala dan masalah sosial yang ditelaah, dianalisis faktor-faktornya sehingga

    dapat dirumuskan jalan pemecahannya. Maka IPS adalah bidang studi yang mempelajari,

    menelaah, menganalisa, gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari

    berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan. Dengan demikian tidak ada beda atau apa

    yang diistilahkan sebagai studi sosial di negara-negara yang berbahasa Inggris itu sama

    dengaan IPS di negara kita. Oleh karena itu sifat IPS sama dengan studi sosial, yaitu

    praktis, interdisipliner, dan diajarkan mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi.

    F. KOPERASIKoperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan

    orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi

    sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan (Pasal 3 UU No. 12 Tahun

    1967). Dalam Pasal 1 No. UU RI No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, menegaskan

    bahwa yang dimaksudkan dengan koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang

    seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip

    koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas

    kekeluargaan.

    Pengertian koperasi juga dapat dilakukan dari pendekatan asal yaitu kata koperasi

    berasal dari bahasa Latin "coopere", yang dalam bahasa Inggris disebut cooperation. Co

    berarti bersama dan operation berarti bekerja, jadi cooperation berarti bekerja sama.

    Terminologi koperasi yang mempunyai arti "kerja sama", atau paling tidak mengandung

    makna kerja sama. Berikut ini Pengertian Koperasi yang diutarakan oleh menurut para ahli:

    Pengertian Koperasi Menurut International Labour Organization (ILO): Cooperative

    defined as an association of person usually of limited means, who have voluntarily joined

    together to achieve a common economic end through the formation of a democratically

    controlled business organization, making equitable contribution to the capital required and

    accepting a fair share of the risk and benefits of the undertaking.

    Pengertian Koperasi Menurut Arifinal Chaniago: Koperasi adalah suatu perkumpulan

    beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota

    untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk

    mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.

    Pengertian Koperasi Menurut P.J.V. Dooren: Koperasi tidaklah hanya kumpulan

    orang-orang, akan tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari badan-badan hukum

    (corporate).

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    15/32

    Pengertian Koperasi Menurut Moh. Hatta: Koperasi adalah usaha bersama untuk

    memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong

    menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan prinsip

    seorang buat semua dan semua buat seorang.

    Pengertian Koperasi Menurut UU No. 25 1992: Koperasi adalah badan usaha yang

    beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya

    berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang beradasarkan

    atas azas kekeluargaan.

    Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata co yang berarti bersama dan

    operation (Koperasi operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian koperasi adalah kerja sama.

    Sedangkan pengertian umum koperasi adalah : suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai

    tujuan sama, diikat dalam suatu organisasi yang berasaskan kekeluargaan dengan maksud

    mensejahterakan anggota.

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    16/32

    BAB III

    PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

    A. SUBJEK, TEMPAT, DAN WAKTU PENELITIAN1. Subjek

    Subjek penelitian pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah siswa kelas IV

    SD Inpres Tanah Merah berjumlah 20 orang yang terdiri dari 12 orang perempuan dan 8

    laki-laki.

    2. TempatTempat pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan di SD Inpres Tanah

    Merah terletak di Desa Nulle, Kecamatan Amanuban Barat Kabupaten Timor Tengah

    Selatan.

    3. Waktu penelitianJadwal pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut :

    a. Hari Senin, 13 Januari 2014, pukul 07.3008.40 wita,

    Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus I.

    b. Hari Senin, 20 Januari 2014 pukul 07.3008.40 wita,

    Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II.

    Mata Pelajaran

    Mata pelajaran yang dijadikan sebagai objek pelaksanaan perbaikan pembelajaran

    adalah mata pelajaran IPS materi Koperasi yang merupakan salah satu pelajaran eksakta

    yang dipilih oleh peneliti.

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    17/32

    B. DEKRIPSI PERSIKLUSPenelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan tahapan : a) perencanaan,

    b) pelaksanaan, c) pengamatan, d) refleksi penelitian tersebut dilaksanakan pada awal

    Januari semester II Tahun Pelajaran 2013/2014.

    Gambar 1

    Bagan Rencana Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

    Pelaksanaan

    PerencanaanPengamatanSiklus 1

    Refleksi

    Pelaksanaan

    Siklus 2perencanaan Pengamatan

    Refleksi

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    18/32

    1.Siklus Ia. Perencanaan

    Pada tahap perencanaan tindakan ini, peneliti menyiapkan instrumen penelitian

    siklus I, sesuai dengan materi yang akan diteliti, yang terdiri dari :

    1. Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) siklus I.

    2. Buku paket IPS kelas IV.

    3. Media Gambar.

    4. Lembar kerja Siswa (LKS) siklus I.

    5. Lembar observasi / lembar pengamatan siklus I.

    6. Soal tes akhir sebagai bahan evaluasi pada akhir siklus I.

    b.Pelaksanaan

    Tahap pelaksanaan tindakan ini diawali dengan :

    1. Pendahuluan ( 10 menit ).

    Apersepsi :

    - Memberi salam dan menyanyikan lagu Bagimu Negeri

    - Sampaikan materi.

    - Memberikan pertanyaan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan

    diajarkan .

    - Menyampaikan tujuan pembelajaran.

    2. Kegiatan Inti ( 50 menit).

    Eksplorasi

    - Siswa diajak untuk memperhatikan penjelasan materi yang akan diajarkan sesuai

    dengan indikator dan kompetensi dasar.

    - Guru meminta siswa duduk dalam kelompok..

    - Guru membagikan LKS kepada siswa.

    Elaborasi

    - Siswa mengerjakan soal latihan secara berkelompok.

    - Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada guru.

    - Siswa untuk mengerjakan soal di papan tulis.

    - Guru memeriksa hasil pekerjaan siswa.

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    19/32

    Konfirmasi

    - Memberi pertanyaan tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

    - Guru dan siswa melakukan tanya jawab meluruskan kesalah pahaman, memberi

    penguatan dan penyimpulan

    - Guru melakukan refleksi.

    - Siswa mencatat Pekerjaan Rumah.

    c. Pengamatan/ pengumpulan dataObservasi dilakukan selama proses perbaikan pembelajaran berlangsung melalui

    lembar pengamatan untuk mencatat semua temuan yang terjadi.

    Evaluasi dilakukan untuk mengumpulkan data atau nilai yang diperoleh siswa

    melalui soal uji kompetensi pada akhir siklus 1

    d. RefleksiTahap ini dilakukan dengan mengumpulkan hasil evaluasi berupa nilai hasil belajar

    mata pelajaran IPS materi koperasi pada akhir siklus I dan peneliti pun mengumpulkan

    catatan hasil pengamatan supervisor sebagai bahan refleksi. Disini peneliti mengkaji

    dan menganalisis semua temuan dalam tindakan yang dilakukan dan mengupayakan

    perbaikan pada siklus berikutnya.

    2. Siklus IIa. Perencanaan

    Pada tahap perencanaan tindakan ini, peneliti menyiapkan instrumen peneliti siklus

    II, sesuai dengan materi yang akan diteliti, yang terdiri dari :

    1. Rencana perbaikan pembelajaran (RPP) siklus II.

    2. Buku paket IPS kelas V.

    3. Media Gambar.

    4. Lembar Kerja Siswa (LKS).

    5. Lembar observasi / lembar pengamatan siklus II.

    6. Soal tes akhir sebagai bahan evaluasi pada akhir siklus II.

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    20/32

    b. PelaksanaanTahap pelaksanaan tindakan ini diawali dengan :

    1. Pendahuluan ( 10 menit ).

    Apersepsi :

    - memberi salam dan menyanyikan lagu Bagimu Negeri

    - Sampaikan materi.

    - Memberikan pertanyaan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan

    diajarkan .

    - Menyampaikan tujuan pembelajaran.

    2. Kegiatan Inti ( 50 menit).

    Eksplorasi

    - Siswa diajak untuk memperhatikan penjelasan materi yang akan diajarkan sesuai

    dengan indikator dan kompetensi dasar.

    - Guru meminta siswa duduk dalam kelompok..

    - Guru membagikan LKS kepada siswa.

    Elaborasi

    - Siswa mengerjakan soal latihan secara berkelompok.

    - Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada guru.

    - Siswa untuk mengerjakan soal di papan tulis.

    - Guru memeriksa hasil pekerjaan siswa.

    Konfirmasi

    - Memberi pertanyaan tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

    - Guru dan siswa melakukan tanya jawab meluruskan kesalah pahaman, memberi

    penguatan dan penyimpulan

    - Guru melakukan refleksi.

    - Siswa mencatat Pekerjaan Rumah.

    3. Kegiatan Akhir (5 menit)

    1. Menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

    2. Mengadakan uji kompetensi secara individual.

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    21/32

    c. Pengamatan/ pengumpulan dataObservasi dilakukan selama proses perbaikan pembelajaran berlangsung melalui

    lembar pengamatan untuk mencatat semua temuan yang terjadi.

    Evaluasi dilakukan untuk mengumpulkan data atau nilai yang diperoleh siswa

    melalui soal uji kompetensi pada akhir siklus II.

    d. RefleksiTahap ini dilakukan dengan mengumpulkan hasil evaluasi berupa nilai hasil

    belajar mata pelajaran IPS materi koperasi pada akhir siklus I dan peneliti pun

    mengumpulkan catatan hasil pengamatan supervisor sebagai bahan refleksi. Disini

    peneliti mengkaji dan menganalisis semua temuan dalam tindakan yang dilakukan

    selama proses perbaikan pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana tingkat

    pemahaman siswa di akhir siklus II apa sudah tercapai ketuntasan atau belum.

    C. TEKNIK ANALISIS DATA

    Analisis data dilakukan dengan cara perbandingan proses pembelajaran perilaku

    siswa dan hasil belajaran siswa pada tiap siklus. Dengan cara ini akan diketahui tahapan

    akan peningkatan yang terjadi sebagai hasil dari penerapan tindakan. Pada bagian akhir

    dilakukan perbandingan dengan teori yang dituliskan pada kajian pustaka untuk

    mengungkapkan makna hasil tindakan.

    Data kuantitatif meliputi rata-rata dan prestasi. Data kuantitatif diolah secara

    kualitatif dengan cara member makna pada kelompok data yang diperoleh.

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    22/32

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. DESKRIPSIKAN HASIL PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN1. Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I

    Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran siklus I melalui penggunaan media

    gambar pada mata pelajaran IPS materi Koperasi hasil belajar siswa masih dikatakan

    rendah walaupun sudah ada peningkatan, Masih terlihat bahwa ada siswa yang tidak mau

    berpartisipasi dalam diskusi kelompok.

    Hasil evaluasi berupa pekerjaan siswa pada akhir siklus I, dan hasil catatan

    pengamatan dari supervisor dapat dilihat secara lengkap pada tabel berikut :

    Tabel 1Nilai hasil belajar siswa siklus I materi Koperasi pada siswa kelas IV

    SD Inpres Tanah MerahNo. Nama Siswa Nilai Siklus 1 Keterangan

    1. Alesia Dosantos 40 Tidak Tuntas

    2. Agnes Nunes 60 Tuntas

    3. Apnandi Haekase 40 Tidak Tuntas

    4. Catri Selan 80 Tuntas

    5. Celestino Dacosta 60 Tuntas

    6. Dominggus Ximenes 40 Tidak Tuntas

    7. Dina Taopan 40 Tidak Tuntas

    8. Delfi Noe 40 Tidak Tuntas

    9. Evita Sequera 60 Tuntas

    10. Henderina Bollu 40 Tidak Tuntas

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    23/32

    11. Hendra Selan 60 Tuntas

    12. Joaneri Dasilva 40 Tidak Tuntas

    13. Juni Bansae 60 Tuntas

    14. Krismelto Nabuasa 40 Tidak Tuntas15. Luis Safier 60 Tuntas

    16. Lasarus Nabunome 40 Tidak Tuntas

    17. Melisa Talan 40 Tidak Tuntas

    18. Marsela Faot 80 Tuntas

    19. Mira Tefa 40 Tidak Tuntas

    20. Marlon Faot 40 Tidak Tuntas

    Jumlah 1000Rata-rata 50,00

    Sedangkan hasil pengamatan supervisor terhadap proses perbaikan pembelajaran

    pada perilaku peneliti dalam penggunaan media gambar dapat dilihat pada tabel

    berikut:

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    24/32

    Tabel 2

    Hasil Pengamatan Supervisor Pada Siklus I.

    No Perilaku Peneliti Ada Tidak Komentar Supervisor

    1 Menjelaskan Tujuan

    2 Penggunaan Metode Monoton, perlu bervariasi

    3 Penggunaan Media Diharapkan semua siswa terlibatlangsung dalam penggunaan

    media pembelajaran

    4 Memberikan Soal

    Latihan

    Soal latihan harus diperbanyak

    5 Mengadakan Evaluasi

    6 Soalsoal Evaluasi

    sesuai

    7 Pekerjaan siswa

    dinilai

    8 Pengelolaan Kelas Diharapkan dapat mengontrolsemua kelompok belajar

    9 Membuat kesimpulan

    10 Pemberian tugas Sebaiknya soal PR guru yangmenyiapkan dengan batasan

    nomor soal jangan siswa yang

    mencari soal dan menjawab tanpamembatasi jumlah soal

    11 Lainlain Media pembelajarannyadiperbanyak

    Berikut hasil pengamatan terhadap perilaku belajar siswa dalam mengikuti

    proses perbaikan pembelajaran melalui penggunaan media pembelajaran poster atau

    gambar dapat dilihat pada tabel berikut.

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    25/32

    Tabel 3.

    Lembar Observasi Perilaku Belajar Siswa Pada Siklus I

    No Perilaku siswa yang diamati SIKLUS I

    1 2 3 4 5

    1 Respon siswa terhadap proses pembelajaran Antusias siswa terhadap penjelasan guru

    Kerjasama siswa dalam kelompok

    Merasa bertanggung jawab dalam kelompok

    Mampu mengemukakan pendapat

    Menghargai pendapat teman

    Menjaga ketertiban berdiskusi

    2 Pemahaman konsep

    Mampu menggunakan media pemelajaran

    Mampu menyelesaikan soal pada saat diskusi

    3 Mengkoordinasikan soal dalam bentuk pemecahan

    masalah

    Mampu menyelesaikan soal latihan Mampu menyelesaikan soal evaluasi Mampu menghubungkan materi dengan

    kehidupan seharihari

    Mampu menarik kesimpulan 1= kurang sekali, 2= kurang baik, 3= baik, 4= baik sekali, 5 = sangat baik.

    2. Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus II

    Hasil penelitian pembelajaran pada siklus II melalui penggunaan media

    Gambar pada mata pelajaran IPS materi koperasi sudah dikatakan bahwa hasil

    belajar siswa memuaskan, disebabkan karena pada perbaikan pembelajaran siswa

    diharuskan untuk belajar melakukan, menentukan, memahami, dan menarik

    kesimpulan sesuai dengan pemahaman siswa sendiri, berdasarkan apa yang siswa

    lakukan dengan terlepas dari bimbingan peneliti, sehingga materi IPS yang di

    pelajari siswa tidak muda untuk-dilupakan, berdampak positif pada hasil belajar

    siswa, disertai dengan hasil pengamatan dari supervisor maka data hasil nilai siklusII mata pelajaran IPS materi koperasi dapat dilihat pada tabel berikut :

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    26/32

    Tabel 4

    Nilai Hasil Belajar Siklus II Materi Koperasi

    Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Tanah Merah

    No. Nama Siswa Nilai Siklus 1I Keterangan

    1. Alesia Dosantos 80 Tuntas

    2. Agnes Nunes 80 Tuntas

    3. Apnandi Haekase 80 Tuntas

    4. Catri Selan 100 Tuntas

    5. Celestino Dacosta 80 Tuntas

    6. Dominggus Ximenes 60 Tuntas

    7. Dina Taopan 60 Tuntas

    8. Delfi Noe 60 Tuntas

    9. Evita Sequera 80 Tuntas

    10. Henderina Bollu 60 Tuntas

    11. Hendra Selan 80 Tuntas

    12. Joaneri Dasilva 60 Tuntas

    13. Juni Bansae 80 Tuntas

    14. Krismelto Nabuasa 60 Tuntas

    15. Luis Safier 80 Tuntas

    16. Lasarus Nabunome 60 Tuntas

    17. Melisa Talan 60 Tuntas

    18. Marsela Faot 100 Tuntas

    19. Mira Tefa 60 Tuntas

    20. Marlon Faot 60 Tuntas

    Jumlah 1.440

    Rata-rata 72,00

    Sedangkan hasil pengamatan supervisor terhadap proses perbaikan pembelajaran

    Siklus II pada perilaku peneliti dalam penggunaan media pembelajaran poster atau

    gambar dapat dilihat pada tabel berikut .

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    27/32

    Tabel 5

    Hasil Pengamatan Supervisor pada siklus II.

    No Perilaku Peneliti Ada Tidak Komentar Supervisor

    1 Menjelaskan Tujuan

    2 Penggunaan Metode

    3 Penggunaan Media Siswa sudah terlibat dalam

    menggunakan media

    pembelajaran

    4 Memberikan Soal Latihan

    5 Mengadakan Evaluasi

    6 Soalsoal Evaluasi sesuai

    7 Pekerjaan siswa dinilai

    8 Pengelolaan Kelas Semua siswa sudah terlibat

    aktif dalam mengikuti

    pembelajaran pada diskusi

    kelompok.

    9 Membuat kesimpulan

    10 Pemberian tugas

    11 Lainlain Media pembelajarannya

    diperbanyak

    Berikut hasil pengamatan terhadap perilaku belajar siswa dalam mengikuti

    proses perbaikan pembelajaran Siklus II melalui penggunaan media pembelajaran

    poster atau gambar dapat dilihat pada tabel berikut.

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    28/32

    Tabel 6

    Lembar Pengamatan Perilaku Belajar Siswa Pada siklus II

    No Perilaku siswa yang diamati SIKLUS II

    1 2 3 4 5

    1 Respon siswa terhadap proses pembelajaran Antusias siswa terhadap penjelasan guru

    Kerjasama siswa dalam kelompok

    Merasa bertanggung jawab dalam kelompok

    Mampu mengemukakan pendapat

    Menghargai pendapat teman

    Menjaga ketertiban berdiskusi

    2 Pemahaman konsep

    Mampu menggunakan media pemelajaran

    Mampu menyelesaikan soal pada saat diskusi

    3 Mengkoordinasikan soal dalam bentuk

    pemecahan masalah

    Mampu menyelesaikan soal latihan Mampu menyelesaikan soal evaluasi Mampu menghubungkan materi dengan

    kehidupan seharihari

    Mampu menarik kesimpulan 1= kurang sekali, 2= kurang baik, 3= baik, 4= baik sekali, 5 = sangat baik

    B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN1. Pembahasan hasil penelitian siklus I dan siklus II

    Pembahasan hasil belajar siklus I dan hasil belajar siklus II setelah peneliti

    melakukan perbaikan pembelajaran melalui penggunaan media gambar, dapat dilihat pada

    tabel berikut :

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    29/32

    Tabel 7

    Perbandingan Nilai Siklus II terhadap Nilai Siklus I

    Materi Koperasi pada siswa kelas IV SD Inpres Tanah Merah

    No. Nama Siswa Nilai

    Siklus I

    Nilai

    Siklus II

    Keterangan

    1. Alesia Dosantos 40 80 Meningkat

    2. Agnes Nunes 60 80 Meningkat

    3. Apnandi Haekase 40 80 Meningkat

    4. Catri Selan 80 100 Meningkat

    5. Celestino Dacosta 60 80 Meningkat

    6. Dominggus Ximenes 40 60 Meningkat

    7. Dina Taopan 40 60 Meningkat

    8. Delfi Noe 40 60 Meningkat

    9. Evita Sequera 60 80 Meningkat

    10. Henderina Bollu 40 60 Meningkat

    11. Hendra Selan 60 80 Meningkat

    12. Joaneri Dasilva 40 60 Meningkat

    13. Juni Bansae 60 80 Meningkat

    14. Krismelto Nabuasa 40 60 Meningkat

    15. Luis Safier 60 80 Meningkat

    16. Lasarus Nabunome 40 60 Meningkat

    17. Melisa Talan 40 60 Meningkat

    18. Marsela Faot 80 100 Meningkat

    19. Mira Tefa 40 60 Meningkat

    20. Marlon Faot 40 60 Meningkat

    Jumlah 1000 1.440

    Rata-rata 50,00 72,00

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    30/32

    Berdasarkan hasil pembahasan dalam bentuk tabel yang disajikan pada tabel 7

    maka dapat dideskripsikan sebagai berikut :

    1. Ratarata hasil belajar siklus I jika dibandingkan dengan rata rata hasil belajar

    siklus II ternyata sudah ada peningkatan yaitu dari 40 meningkat menjadi 08.

    2. Dari 20 orang siswa pada siklus I setelah peneliti menggunakan media gambar,

    jumlah siswa yang tuntas ternyata meningkat dari 12 orang siswa sedangkan 8

    orang siswa lainnya memperoleh nilai tidak tuntas. Pada siklus II semua siswa

    sudah tuntas. Dengan kata lain pada siklus I persentase ketuntasan 58,45% dan pada

    siklus II meningkat menjadi 100 %.

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    31/32

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. KESIMPULANBerdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelummya maka

    dapat disimpulkan bahwa :

    1. Penggunaan media Gambar dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas IV SD Inpres

    Tanah Merah Tahun pelajaran 2013 / 2014.

    2. Penggunaan media Gambar dapat meningkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

    IPS materi Koperasi pada siswa kelas IV SD Inpres Tanah Merah Tahun Pelajaran

    2013 / 2014.

    B. SARAN1. Bagi Guru

    a. Guru harus mampu menyiapkan diri berupa penguasaan materi.

    b. Guru harus bisa menggunakan metode mengajar yang bervariasi sehingga tidak

    membosankan siswa.

    c. Pemilihan media pembelajaran harus sesuai dengan materi pembelajaran.

    d. Guru harus mampu menyiapkan media pembelajaran.

    e. Guru harus mampu mengelola kelas.

    2. Bagi Siswa.

    a. Diharapkan siswa dapat meningkatkan aktifitas dalam pembelajaran.

    b. Diharapkan siswa termotifasi dalam meningkatkan pembelajaran.

    c. Diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan belajar sehingga hasil belajar

    siswa dapat menunjukan suatu prestasi.

    3. Bagi Sekolah

    a. Sekolah harus menyiapkan media pembelajaran agar dapat digunakan dalam

    kegiatan belajar mengajar

    b. Membangun komunikasi yang baik antara guru dan orang tua agar dapat memenatau

    perkembangan belajar siswa.

  • 7/22/2019 Karya Ilmiah Melda.docx 1

    32/32

    DAFTAR PUSTAKA

    Gagne, dalam Ratna Wilis D. (1989). TeoriTeori belajar : Konsep dan Prinsip Belajar dan

    Pembelajaran. Dalam Winataputra, H. Udin. S. Dkk. (Ed). Strategi belajar mengajar (hal.

    2.3-2.6). Jakarta : Universitas Terbuka.

    http://duniabaca.com/pengertian-belajar-dan-hasil-belajar.html

    http://id.shvoong.com/social-sciences/ecucation/2046047-pengertian-definisi-hasil-belajar-

    http://guruit07.blogspot.com/2009/01/pengertian-media-pembelajaran.html

    http://techonly13.wordpress.com/2009/07/04/pengertian-hasil-belajar/

    Ischak, dkk. (2005).Materi Pokok Pendidikan IPS di SD. Jakarta : Universitas Terbuka .

    Sulaiman, R & Riyana, C. (2007). Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.Susilaningsih Endang, Imbong Linda S.2008. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: PT JePe Pres

    Media Utama ( Jawa Pos Group ).

    Sri Anitah W, dkk (2009). Strategi Pembelajaran di SD. Buku Materi Pokok PDGK 4105.

    http://duniabaca.com/pengertian-belajar-dan-hasil-belajar.htmlhttp://id.shvoong.com/social-sciences/ecucation/2046047-pengertian-definisi-hasil-belajar-http://guruit07.blogspot.com/2009/01/pengertian-media-pembelajaran.htmlhttp://techonly13.wordpress.com/2009/07/04/pengertian-hasil-belajar/http://techonly13.wordpress.com/2009/07/04/pengertian-hasil-belajar/http://guruit07.blogspot.com/2009/01/pengertian-media-pembelajaran.htmlhttp://id.shvoong.com/social-sciences/ecucation/2046047-pengertian-definisi-hasil-belajar-http://duniabaca.com/pengertian-belajar-dan-hasil-belajar.html