karya referat enggar

Upload: enggar-shafira-agriska

Post on 24-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Karya Referat Enggar

    1/25

    KARYA REFERAT

    KORELASI ANTAR SAMPEL MINYAK BUMI BERDASARKAN

    ANALISIS DATA GEOKIMIA

    Disusun Oleh:

    ENGGAR SHAFIRA AGRISKA

    H1F012015

    KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    FAKULTAS TEKNIK

    JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

    PURWOKERTO

    2015

  • 7/25/2019 Karya Referat Enggar

    2/25

    ii

    LEMBAR PENGESAHAN

    KARYA REFERAT

    KORELASI ANTAR SAMPEL MINYAK BUMI BERDASARKAN

    ANALISIS DATA GEOKIMIA

    Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah Referat Jurusan

    Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirman.

    Disusun Oleh:Enggar Shafira Agriska

    H1F012015

    Diterima dan disetujui

    Pada tanggal: .

    Menyetujui,

    Dosen Pembimbing

    Indra Permanajati, S.T., M.T.

    19770119.200604.1.002

  • 7/25/2019 Karya Referat Enggar

    3/25

    iii

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya

    penulis dapat menyelesaikan pembuatan Karya Referat yang berjudul Korelasi Antar

    Sampel Minyak Bumi Berdasarkan Analisis Data Geokimia. Penulisan laporan

    ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Referat di Jurusan

    Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirman. Penulis menyadari

    bahwa banyak pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Penulis

    mengucapkan banyak terimakasih kepada:

    1.

    Allah SWT yang selalu memberikan perlindungan dan kelancaran selama

    menyelesaikan laporan ini.

    2. Orang tua tercinta dan adik tersayang, yang selalu memberikan doa,

    dukungan serta semangat kepada penulis.

    3. Indra Permanajati, S.T., M.T selaku dosen pembimbing mata kuliah Referat

    yang telah memberikan bimbingan dan saran hingga penulis dapat

    menyelesaikan laporan ini.

    4. Keluarga CARTENZ, yang selalu memberikan bantuan dan dukungan serta

    pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

    Laporan yang dibuat ini jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis sangat

    mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para membaca. Akhir

    kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca

    pada umumnya.

    Purbalingga, Januari 2016

    Penulis

  • 7/25/2019 Karya Referat Enggar

    4/25

    iv

    SARI

    Minyak bumi merupakan sumber energi utama dalam bidang industri,transportasi dan rumah tangga. Peningkatan kebutuhan minyak bumi tidak seimbang

    dengan produksinya, dengan demikian menyebabkan Indonesia mengalami krisis

    energi. Salah satu upaya untuk hal tersebut dengan studi korelasi, yang merupakan

    salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan hubungan genetik antar

    sumur minyak.

    Studi korelasi yang dilakukan pada sampel minyak memberikan gambaran

    tentang hubungan genetik, lingkungan pengendapan, batuan sumber (source rock).

    Sampel minyak bumi yang baru diangkat dari sumur minyak didinginkan terlebih

    dahulu sebelum dilakukan analisis geokimia. Dalam penelitian ini sampel minyak

    mentah diidentifikasi dengan analisis Kromatografi Gas (GC) dengan

    kromatogram yang diperoleh menampilkan sidikjari (fingerprint) yang khas dari

    sampel minyak bumi, selanjutnya digunakan untuk menunjukkan ada atau tidaknya

    hubungan genetika diantara minyak- minyak dari sumur yang berbeda.

    Diagram bintang merupakan metode yang digunakan untuk menunjukkan

    adanya persamaan dan perbedaan genetik dari sampel teranalisis. Dari hasil

    analisis, Korelasi positif membuktikan sampel-sampel tersebut mempunyai

    keterkaitan satu sama lain, sedangkan korelasi negatif menunjukkan bahwa

    sampel-sampel minyak bumi tidak mempunyai keterkaitan satu sama lainnya

    (Tamboesai, 2002).

    Kata kunci: Minyak mentah, Gas Kromatrografi, korelasi, diagram bintang.

  • 7/25/2019 Karya Referat Enggar

    5/25

    v

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ................................................................................................................ i

    LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................... ii

    KATA PENGANTAR .............................................................................................................iii

    SARI .........................................................................................................................................iv

    DAFTAR ISI............................................................................................................................ v

    DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................................vi

    BAB IPENDAHULUAN....................................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1

    1.2Tujuan Penelitian........................................................................................................... 3

    1.3Manfaat Penelitian .......................................................................................................... 3

    1.4Metode Penelitian ........................................................................................................... 4

    BAB IITINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................... 5

    2.1Petroleum System ............................................................................................................ 5

    2.2 Geokimia Minyak Bumi.................................................................................................. 8

    2.3 Parameter Geokimia untuk Korelasi antar Sumur .......................................................... 8

    2.3.1 Analisis Sidik Jari .................................................................................................... 9

    2.3.2 Penentuan Lingkungan Pengendapan dan Batuan Sumber................................... 9

    2.3.3 Rasio Puncak ........................................................................................................ 10

    2.3.4 Diagram Bintang (star diagram) .......................................................................... 10

    BAB IIIKESIMPULAN ..................................................................................................... 11

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 12

  • 7/25/2019 Karya Referat Enggar

    6/25

    vi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Kurva Produksi dan Konsumsi Minyak Bumi di Indonesia....... 1Gambar 1.2 Diagram Alir Penelitian. 4

    Gambar 2.1 ElemenPetroleum System.. 6

    Gambar 2.2 Migrasi dan Perangkap Hidrokarbon. 7

  • 7/25/2019 Karya Referat Enggar

    7/25

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1

    Latar Belakang

    Minyak bumi merupakan sumber energi utama untuk industri, transportasi,

    dan rumah tangga, selain itu minyak bumi merupakan sumber devisa bagi

    negara. Kebutuhan terhadap bahan bakar ini tiap tahun mengalami

    peningkatan. Peningkatan kebutuhan minyak bumi yang tidak diimbangi

    dengan peningkatan produksinya menyebabkan Indonesia terancam krisis

    energi,oleh karena itu perlu dilakukan upaya eksplorasi untuk mencari sumber

    minyak baru sehingga ancaman krisis energi dapat teratasi.

    Seiring meningkatnya kebutuhan minyak bumi di Indonesia, maka konsumsi

    minyak bumi ini sudah tidak dapat dipenuhi oleh produksi minyak bumi Indonesia.

    Pada tahun 2004, Indonesia telah menjadi negara yang mengimpor minyak bumi

    untuk kebutuhan dalam negeri. Pada gambar1.1 terlihat bahwa garis produksi dan

    Gambar 1.1 Kurva Produksi dan Konsumsi Minyak Bumi di Indonesia (Anonimous, 2008)

  • 7/25/2019 Karya Referat Enggar

    8/25

    2

    konsumsi telah bertemu, sehingga jumlah produksi yang terus menurun, tidak

    dapat lagi memenuhi permintaan konsumsi yang terus naik (Anonimous, 2008).

    Prospek untuk pengembangan dan pemanfaatan potensi sumber- sumber

    minyak bumi baru melalui eksplorasi dan eksploitasi cekungan- cekungan

    minyak bumi masih memungkinkan karena telah tersedianya teknologi

    eksploitasi minyak bumi. Kegiatan eksploitasi minyak bumi, selalu dengan resiko

    kegagalan seperti tidak ditemukannya minyak, dan resiko ini dapat diminimalisir.

    Penyebabnya adalah tidak adanya informasi lengkap tentang kematangan

    termal dari sampel geologi, korelasi minyak batuan induk atau korelasi minyak-

    minyak. Peranan informasi ini dalam eksplorasi minyak dapat dijelaskan melalui

    pengkajian geokimia molekular dilakukan berdasarkan perilaku senyawa

    biomarker. Kandungan biomarker minyak bumi dapat memberikan informasi asal

    usul bahan organik melalui penelusuran senyawa prekursornya (Hunt, 2002).

    Senyawa penanda biologi (biomarker) ini juga sangat berguna untuk mengetahui

    daerah, sumber lingkungan yang mempunyai ciri khas tertentu sehingga dapat

    memberikan informasi tentang sumber atau asal usul senyawa tersebut untuk

    kegiatan eksplorasi minyak.

    Teknik geokimia minyak bumi untuk menentukan hubungan reservoir pertama

    kali dengan mengusulkan komposisi minyak atau air merupakan karakteristik sidik

    jari dari reservoir yang spesifik. Kemudian Halpern (1995) menggunakan diagram

    bintang yang dibuat dari data GC minyak bumi untuk mengetahui hubungan

    reservoir di beberapa lapangan minyak di Saudi Arabia. Berdasarkan uraian di

    atas masalah penelitian ini dapat dirumuskan bahwa bagaimana karakter sampel

  • 7/25/2019 Karya Referat Enggar

    9/25

    3

    yang diambil dari antar sumur minyak bumi berdasarkan profil kandungan

    biomarker fraksi saturat dengan menggunakan parameter geokimia minyak bumi

    dari masing- masing fingerprint whole-oil GC sampel dianalisis dengan alat

    Kromatografi Gas (GC) yang dilanjutkan dengan metode Diagram Bintang.

    1.2Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian yang berjudul Korelasi antar Sampel Minyak Bumi

    berdasarkan Analisis Data Geokimia ini yaitu:

    a. Mengetahui karakteristik geokimia pada dari sampel teranalisis.

    b. Mengetahui hubungan genetik antar sampel minyak bumi tersebut.

    c. Menunjukan korelasi minyak bumi antar sumur minyak produksi.

    d. Menentukan asal lingkungan pengendapan batuan sumber dari sampel

    teranalisis.

    1.3Manfaat Penelitian

    Penelitian ini ditinjau dari sisi penulis berguna untuk menambah wawasan akan

    kajian Geokimia Minyak Bumi dan Gas dalam eksplorasi Migas, peranan dan aplikasi

    geokimia dalam kegiatan eksplorasi. Selain itu, dari hasil penelitian yang didapatkan

    seperti mengetahui korelasi antar sampel minyak bumi sehingga dapat digunakan untuk

    mengimplikasikan tindakan eksplorasinya lebih lanjutEnhaced Oil Recovery(EOR).

  • 7/25/2019 Karya Referat Enggar

    10/25

    4

    Analisis whole oil

    Fraksinasi

    min ak mentah

    Analisis Komatogram fraksi

    saturat menggunakan GC

    Penentuan Sumber Material

    Batuan Organik

    Studi Korelasi menggunakan

    Diagram Bintang

    Gambar 1.2 Diagram Alir Penelitian

    1.4Metode Penelitian

    Penelitian ini menggunakan analisis data geokimia. Untuk melakukan penelitian

    ini ditempuh melalui tahaptahap yang dilakukan secara berkesinambungan. Berikut

    merupakan tahap metodologi secara umum (Gambar 1.2).

    Tahap Pendahuluan

  • 7/25/2019 Karya Referat Enggar

    11/25

    5

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1Petroleum System

    Petroleum systemmerupakan seluruh element dan proses pada suatu cekungan

    sedimen yang dibutuhkan untuk terakumulasinya hidrokarbon. Petroleum sistem

    terdiri dari:

    Batuan induk adalah batuan sedimen yang berukuran butir halus (biasanya serpih)

    berwarna gelap, kaya akan zat organik diendapkan dalam lingkungan darat maupun

    laut (Koesoemadinata, 1980).

    Batuan reservoir adalah batuan yang berpori yang dapat mengandung hidrokarbon.

    Ruang penyimpanan hidrokarbon dalam batuan reservoir berupa rongga-rongga

    atau pori yang terdapat di antara butiran mineral atau di dalam rekahan batuan.

    Setiap batuan dapat bertindak sebagai batuan reservoir asal mempunyai kemampuan

    untuk dapat menyimpan dan melepaskan hidrokarbon, maka untuk itu batuan

    reservoir harus mempunyai porositas yang memberikan kemampuan untuk

    menyimpan (porositas) dan meluluskan (permeabilitas) fluida (Koesoemadinata,

    1980).

    Batuan penutup umumnya batuan sedimen yang berukuran halus (biasanya serpih

    atau batulempung) yang memiliki porositas dan permeabilitas yang sangat kecil.

    Fungsi dari batuan penutup ini adalah sebagai penyekat agar minyak atau gas bumi

    tidak dapat berpindah lagi. Selain itu sistem penyekatan hidrokarbon dapat berupa

    bidang sesar apabila memiliki ruangan rekahan yang kecil dan terisi oleh material

  • 7/25/2019 Karya Referat Enggar

    12/25

    6

    halus atau kedap sehingga hidrokarbon tersebut tidak dapat berpindah lagi

    (Koesoemadinata, 1980).

    Gambar 2.1 Elemen dariPetroleum System

    Migrasi Hidrokarbon adalah proses bergeraknya tetes-tetes minyak dan gas bumi

    dari batuan induk kedalam batuan reservoir (Koesoemadinata, 1980). Migrasi ini

    dibedakan menjadi 2 cara, yaitu:

    Migrasi primer

    Migrasi primer adalah berpindahnya minyak dan gas bumi dari

    batuan induk ke batuan reservoir sebagai lapisan penyalur (carrier

    bed) Migrasi sekunder.

    Migrasi sekunder

    Migrasi sekunder adalah pergerakan minyak dan gas bumi dalam

    lapisan penyalur menuju tempat akumulasi hidrokarbon.

    Perangkap Hidrokarbon terdiri dari perangkap Struktur yang merupakan perangkap

    yang paling umum dijumpai dalam pemerangkapan hidrokarbon. Terbentuknya

  • 7/25/2019 Karya Referat Enggar

    13/25

    7

    perangkap struktur dikendalikan oleh aktivitas tektonik atau struktur, misalnya

    perlipatan dan pensesaran (Koesoemadinata, 1980).

    Perangkap Lipatan disebabkan perlipatan ini merupakan perangkap yang

    pertama kali dikenal dalam perusahaan minyak dan gas bumi. Unsur yang

    mempengaruhi pembentukan perangkap ini ialah lapisan penyekat dan

    penutup yang berada di atasnya dan dibentuk sedemikian rupa sehingga

    minyak tidak bisa lari kemanapun (Koesoemadinata, 1980).

    Perangkap Sesar

    Sesar dapat juga bertindak sebagai penyekat minyak dalam penyaluran

    pergerakan minyak dan gas. Ada beberapa unsur yang harus dipenuhi

    untuk terjadinya suatu perangkap yang hanya disebabkan karena sesar:

    - Adanya kemiringan lapisan sehingga minyak dan gas akan

    terakumulasi dan terperangkap oleh sesar.

    -

    Harus ada paling sedikit 2 patahan yang berpotongan.

    - Kombinasi dengan struktur lipatan.

    - Pelengkungan patahannya sendiri dan kemiringan lapisan.

    Gambar 2.2 Migrasi dan Perangkap Hidrokarbon

  • 7/25/2019 Karya Referat Enggar

    14/25

    8

    2.2 Geokimia Minyak Bumi

    Geokimia minyak bumi adalah aplikasi dari prinsip prinsip kimia untuk studi

    dari asal, migrasi, akumulasi, dan alterasi dari minyak bumi (minyak dan gas) serta

    digunakan untuk ketertarikan dalam eksplorasi dan menemukan minyak bumi.

    Kegiatan eksploitasi minyak bumi, selalu dengan resiko kegagalan seperti tidak

    ditemukannya minyak, dan resiko ini dapat di minimalisir.

    Penyebabnya adalah tidak adanya informasi lengkap tentang kematangan termal

    dari sampel geologi, korelasi minyak-minyak. Peranan informasi ini dalam eksplorasi

    minyak dapat dijelaskan melalui pengkajian geokimia molekuler dilakukan

    berdasarkan perilaku senyawa biomarker. Kandungan Biomarker minyak bumi dapat

    memberikan informasi asal usul bahan organic melalui penelusuran seyawa

    prekursornya (Hunt, 1979). Senyawa biomarker (penanda biologi) ini juga sangat

    berguna untuk mengetahui daerah, sumber lingkungan yang mempunyai ciri khas

    tertentu sehingga dapat memberikan informasi tentang sumber atau asal usul senyawa

    tersebut untuk kegiatan ekplorasi minyak.

    2.3 Parameter Geokimia untuk Korelasi antar Sumur

    Klasifikasi dan pengelompokkan minyak bumi berdasarkan hubungan genetiknya

    bisa ditentukan dan diidentifiasikan dengan menggunakan sidik jari oil

    Chromatographydengan mengetahuinya dari kromatogram yang dihasilkan. Prinsip

    dasar dari klasifikasi dan korelasi minyak bumi adalah atas dasar komposisi kimia

    hidrokarbon dari masing-masing minyak bumi. Kemiripan asal usul minyak bumi dapat

  • 7/25/2019 Karya Referat Enggar

    15/25

    9

    dilihat menggunakan diagram bintang dari senyawa hidrokarbon dan biomarker

    masing-masing sumur.

    Keuntungan menggunakan biomarker untuk korelasi adalah banyaknya senyawa

    spesifik yang dapat digunakan untuk korelasi (Hunt, 1979). Korelasi positif

    membuktikan sampel-sampel tersebut mempunyai keterkaitan satu sama lain,

    sedangkan korelasi negatif menunjukan bahwa sampel sampel minyak bumi tidak

    mempunyai keterkaitan satu sama lain.

    2.3.1 Analisis Sidik Jari

    Metode atau teknik analisis minyak mentah dengan menggunakan

    Kromatografi gas. Kromatografi Gas mengahasilkan kromatogram dari analisis

    sidik jari minyak mentah. Kromatogram diproses dan dibandingkan dengan

    kromatogram yang lain, maka akan didapatkan kromatogram yang dapat

    mencirikan ataupun membedakan antara minyak mentah yang berasal dari satu

    lapisan dengan lapisan lainnya ataupun dari satu sumur dengan sumur lainnya pada

    satu lapangan ataupun lapangan yang berbeda.

    2.3.2 Penentuan Lingkungan Pengendapan dan Batuan Sumber

    Kromatografi Gas berupa sidik jari dengan analisis setiap puncak dari

    beberapa senyawa berdasarkan rasio tinggi puncak dari pristana dan phitana yang

    didapat. Dengan memplotkan pr/nC-17 pada sumbu Y, dan ph/nC-18 pada sumbu

    X, (Murray dkk, 2004), dapat menentukan batuan sumber (source rock) dari

    minyak teranalisis.

  • 7/25/2019 Karya Referat Enggar

    16/25

    10

    2.3.3 Rasio Puncak

    Pemilihan puncak dan rasio puncak adalah dasar utama inspeksi

    berdasarkan pada prinsip analisis kelompok dan tiap-tiap rasio di uji atas

    kemampuannya masing-masing untuk menempatkan minyak dalam

    kelompok-kelompok yang terpisah dengan baik. Suatu rasio yang telah

    dipilih selanjutnya dipakai dalamprogram korelasi.

    2.3.4 Diagram Bintang (star diagram)

    Program ini memetakan rasio untuk tiap-tiap minyak pada suatu

    pemetaan berkutub dan menghubungkan titik-titik itu untuk membuat satu

    bentuk yang mewakili minyak itu. Tiap rasio dipetakan diantara suatu sumbu

    yang terpisah di atas bintang dengan menggunakan skala yang sama.

    Pembuatan diagram bintang dilakukan dengan memplotkan masing-

    masing rasio puncaknya dalam sumbu yang berbeda dan dipilih 10 titik. Titik

    data satu sama lain diplotkan dari pusat lingkaran konsentris sebelah luar.

    Titiknya kemudian dihubungkan untuk menciptakan bentuk diagram bintang

    pada setiap sampel.

  • 7/25/2019 Karya Referat Enggar

    17/25

    11

    BAB III

    KESIMPULAN

    Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik

    kesimpulan yaitu:

    1. Dengan menggunakan analisis geokimia minyak bumi, maka akan diketahui

    karakteristik geokimia dari masing-masing sampel minyak bumi yang

    dianalisis menggunakan gas kromatografi.

    2.

    Dengan melakukan penelitian tersebut, maka akan dapat diketahui hubungan

    genetik antar sampel minyak bumi menggunakan korelasi antar sampel

    sehingga dapat diketahui apakah antar sampel minyak bumi tersebut

    memiliki keterkaitan satu sama lain atau tidak.

    3. Dapat menunjukan korelasi antar sampel minyak bumi dimana apabila

    terjadi korelasi positif maka hal tersebut membuktikan bahwa antar sampel

    tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain sedangkan korelasi negatif

    membuktikan bahwa antar sampel tersebut tidak memiliki keterkaitan satu

    sama lain.

    4. Dengan menggunakan analisis data geokimia, maka kedua sampel teranalisis

    sampel minyak bumi dapat diketahui lingkungan pengendapannya dengan

    hasil analisis setiap puncak dari sidik jari gas kromatrografi berdasarkan

    rasio tinggi puncak pristana phitana.

  • 7/25/2019 Karya Referat Enggar

    18/25

    12

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonimous. 2008. Produksi vs Konsumsi Indonesia dengan Negara lain.http://ibrahimlubis.worldpress.com/2008/07/10/produksi-vs-konsumsi-

    indonesia-dengan-negara-lain. Tanggal Akses 7 Januari 2016.

    Halpern. 1995.Developments and Application of Light Hydrocarbon based on Star

    Diagram. AAPG bulletin, 79, 801-805.

    Hunt, J.M. 1979.Petroleum Geochemistry and Geology. W.HFreeman and

    Company: San Francisco.

    Koesoemadinata, R.P., 1980. Geologi Minyak dan Gas Bumi. ITB Jilid I: Bandung.

    Mahidin, Emrizal. 2012. Kajian Geokimia Molekular Minyak Bumi Sumur

    Produksi Duri, Langgak, Dan Minas, Riau. Prosiding Semnas Kimia

    UNESA: Surabaya.

    Murray, G. 1994. Indigenous Pre-Cambarian Petroleum. AAPG Bull, 49 (I),

    321.

  • 7/25/2019 Karya Referat Enggar

    19/25

    13

  • 7/25/2019 Karya Referat Enggar

    20/25

    14

  • 7/25/2019 Karya Referat Enggar

    21/25

    15

  • 7/25/2019 Karya Referat Enggar

    22/25

    16

  • 7/25/2019 Karya Referat Enggar

    23/25

    17

  • 7/25/2019 Karya Referat Enggar

    24/25

  • 7/25/2019 Karya Referat Enggar

    25/25

    2