karya tulis ilmiahku

Upload: reni-andriyani

Post on 10-Feb-2018

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    1/87

    GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA TABLET

    ZAT BESI (FE) PADA KEHAMILAN DIPUSKESMAS CIBEBER KOTA

    CILEGON PERIODE MEI JUNI 2013

    KARYA TULIS ILMIAH

    Diajukan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh

    gelar Ahli Madya Kebidanan

    RENI ANDRIYANI

    NIM : 10039

    AKADEMI KEBIDANAN AL ISHLAH CILEGON

    2012-2013

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    2/87

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    3/87

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    4/87

    PERSEMBAHANYa allah ......Terima kasih atas nikmat dan rahmat-mu yang agung ini,hari ini hamba

    bahagiaSebuah perjalanan panjang dan gelap...telah kau berikan secercah cahayaterang..Meskipun hari esok penuh teka-teki dan tanda tanya yang aku sendiri belumtahu pasti jawabanya..Syukur alhamdulillah.....Kini aku tersenyum dalam iradat-mu.Kini baru kumengerti arti kesabaran dalam penantian.....sungguh tak kusangka ya....Allah,,,Kau menyimpan sejuta makna dan rahasia,sungguh berarti hikmah yang kau beri

    Ibunda tersayang......Kau kirim aku kekuatan lewat untaian kata dan iringan doa.Tak ada keluh kesah diwajahmu dalam mengantar anakmu ke gerbang masa depan yang cerahTuk raihsegenggam harapan dan impian menjadi kenyataan

    Ayahanda tercinta.....Kau begitu kuat dan tegar dalam hadapi hidup iniKau jadikan setiap teteskeringatmu sebagai semangat meraih cita-cita,,,Hari-harimu penuh tantangan dan

    pengorbanan.Tak kau hiraukan terik matahari membakar kulitmuTak kau

    pedulikan hujan deras mengguyur tubuhmu,,,Oh....ayahanda dirimu adalah pelitadalam hidupkuKini....sambutlah aku anakmu di depan pintu tempat dimana dulu anakmu menciumtanganmu dan terimalah keberhasilan berwujud gelar persembahanku sebagai bukti cintadan tanda baktiku.Dengan ridho allah SWT, Kupersembahkan Kepada Keluarga-Keluargaku.....Ibunda dan ayahanda semoga semua jasa dan kebaikan selalu tercatat di di sisi allahAmiin

    Dosen pembimbingku,,,Herma yesti.S.st dan Suhandi.SST , terima kasih atas ilmu yang telah diberikanselama ini dan membantu dalam penyusunan KTI ini.

    Sahabat-Sahabatku....Buat sahabat-sahabatku Si Oon, Sipamungkas,Sitin-tin,Sinzaa serta teman-teman lainnya yang tak mungkin saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan,doa, nasehat, hiburan, dan semangat yang kalian berikan selama aku kuliahTerima kasih banyak untuk semua pihak yg sudah membantu selama penyelesaian Tugas

    karya tulis ini...your dreams today, can be your future tomorrow

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    5/87

    AKADEMI KEBIDANAN AL-ISHLAH CILEGON

    Karya Tulis Ilmiah, Juni 2013

    RENI ANDRIYANI

    GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA TABLET

    ZAT BESI (FE) DI PUSKESMAS CIBEBER KOTA CILEGON PERIODE MEI-

    JUNI 2013

    I Halaman, 9 Lampiran, 11 Tabel

    ABSTRAK

    Program pencegahan anemia pada ibu hamil dengan memberikansuplemen zat besi sebanyak 90 tablet selama masa kehamilan. Akan tetapidalam kenyataannya tidak semua ibu hamil yang mendapat tablet besimeminumnya secara rutin. Hal ini bisa disebabkan karena faktor ketidaktahuanpentingnya tablet besi untuk kehamilannya. Berdasarkan laporan kesehatanpuskesmas cibeber kota cilegon pada bulan April tahun 2013, di kelurahancibeber cakupan ibu hamil yang mendapatkan 90 tablet zat besi (Fe) mencapai23,75%. Pencapaian ini menunjukan masih rendahnya ibu hamil yang

    mengkonsumsi tablet penambah darah, padahal target yang harus dicapaisebanyak 86%.

    Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran tingkatpengetahuan ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilanberdasarkan umur, gravid, pendidikan, status pekerjaan, sumber informasi.

    Metode penelitian deskriptif ini dilakukan dengan pendekatan crosssectional dengan membagikan kuisioner. Cara pengambilan sampel padapenelitian ini adalah secara quota sampling. Adapun waktu dan tempat penelitianini adalah di Puskesmas Cibeber kota Cilegon periode Mei-Juni 2013

    Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar pengetahuan ibuhamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) dengan pengetahuan baiksebanyak 15 orang (20,27%), ibu dengan pengetahuan cukup sebanyak 38

    orang (51,35%) dan ibu dengan pengetahuan cukup sebanyak 21 orang(28,38%).

    Diharapkan tenaga kesehatan diharapkan memberikan konseling danpenyuluhan kepada ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) padakehamilan yang dilaksanakan secara berkesinambungan dan evaluasi kembaliapa yang telah dijelaskan.

    Referensi : 16 (2008-2013)

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    6/87

    KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

    memberikan berkat rahmat dan Hidayah-nya kepada penulis sehingga dapat

    menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul Gambaran

    Pengetahuan Ibu hamil Tentang Pentingnya Tablet Zat Besi (Fe) pada kehamilan

    di puskesmas cibeber kota cilegon periode Mei-Juni 2013.

    Adapun maksud dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu untuk

    memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sebagai Ahli Madya Kebidanan di

    Akademi Kebidanan Al-Ishlah Cilegon.

    Selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapatkan

    bimbingan, masukan, bantuan, serta dorongan baik moril maupun material dari

    berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa

    terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

    1. dr. Hj. Ratu Robiatul Alawiyah, MPH selaku Direktur Akademik Kebidanan

    Al-Ishlah Cilegon

    2. Herma yesti, S.ST selaku Dosen pembimbing I yang telah memberi

    bimbingan kepada penulis dengan penuh kesabaran juga meluangkan

    waktu, tenaga dan pikiran dalam terlaksananya penyusunan Karya tulis

    Ilmiah.

    3. Suhandi, S.ST selaku Dosen pembimbing II yang telah memberi

    bimbingan kepada penulis dengan penuh kesabaran juga meluangkan

    waktu, tenaga dan pikiran dalam terlaksananya penyusunan Karya tulis

    Ilmiah.

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    7/87

    4. Seluruh Dosen yang telah banyak memberikan waktu, tenaga, dan pikiran

    dalam terlaksananya penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

    5. Seluruh rekan-rekan seperjuangan mahasiswa AKBID AL-ISHLAH

    Cilegon yang telah memberikan dukungannya

    6. Kepada kedua orang tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan

    doa dan dukungan moril dan materil.

    Penulis menyadari adanya kekurangan keterbatasan pengetahuan

    dan kemampuan dalam menyusun karya tulis ilmiah ini, untuk itu penulis

    mohon maaf dan mengharapkan masukan baik saran maupun kritik yang

    membangun untuk perbaikan selanjutnya.

    Akhir kata penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat

    bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua pihak pada

    umumnya. Amin.

    Cilegon, Juni 2013

    Penulis

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    8/87

    DAFTAR ISI

    LEMBAR JUDUL

    LEMBAR PERSETUJUAN

    LEMBAR PENGESAHAN

    LEMBAR PERSEMBAHAN

    ABSTRAK ..................................................................................................... i

    KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

    DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

    DAFTAR TABEL ........................................................................................... iv

    DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1

    1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 3

    1.3 Tujuan penelitian .......................................................................... 3

    1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 4

    BAB II TINJAUAN TEORI

    2.1 Pengetahuan ................................................................................ 6

    2.2 Kehamilan .................................................................................... 13

    2.3 Tablet zat besi .............................................................................. 19

    2.4 Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya

    tablet zat besi (Fe) .............................................................................. 26

    BAB III KERANGKA KONSEP

    3.1 Kerangka konsep .......................................................................... 30

    3.2 Definisi Operasional...................................................................... 31

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    9/87

    BAB IV METODE PENELITIAN

    4.1 Jenis Penelitian ............................................................................ 33

    4.2 Waktu dan tempat penelitian ........................................................ 33

    4.3 Populasi dan sampel .................................................................... 33

    4.4 Teknik pengumpulan data............................................................. 35

    4.5 Etika penelitian ............................................................................. 35

    4.6 Pengolahan data dan analisis data ............................................... 36

    4.7 Keterbatasan Penelitian ................................................................ 37

    BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    5.1 Hasil penelitian 38

    5.2 Pembahasan ... 45

    BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

    6.1 Kesimpulan..49

    6.2 Saran50

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    10/87

    DAFTAR TABEL

    Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

    tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada masa kehamilan di

    Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei Juni 2013 ........ 38

    Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Umur Ibu di Puskesmas

    Cibeber kota Cilegon Periode Mei Juni 2013 ............................ 39

    Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Gravida di Puskesmas

    Cibeber Kota Cilegon Periode Mei Juni 2013 ........................... 39

    Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Pendidikan Ibu di

    Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei Juni 2013 ........ 40

    Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Status Pekerjaan di

    Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei Juni 2013 ........ 40

    Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Ibu hamil Berdasarkan Sumber Informasi di

    Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei Juni 2013 ........ 41

    Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

    Tentang Pentingnya Tablet zat besi (Fe) pada kehamilan dan Umur di

    Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei Juni 2013 ........ 41

    Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

    Tentang Pentingnya Tablet zat besi (Fe) pada kehamilan dan Gravida

    di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei Juni 2013 ..... 42

    Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

    Tentang Pentingnya Tablet Zat besi (Fe) pada kehamilan dan

    Pendidikan di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei juni

    2013 ............................................................................................. 43

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    11/87

    Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

    Tentang Pentingnya Tablet Zat besi (Fe) pada kehamilan dan Status

    Pekerjaan di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei Juni

    2013 ............................................................................................ 43

    Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

    Tentang Pentingnya Tablet Zat besi (Fe) pada kehamilan dan

    Sumber Informasi di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei

    Juni 2013 ................................................................................... 44

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    12/87

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Surat Pengantar Ijin Pengambilan Data KTI

    Lampiran 2 Pernyataan Peneliti

    Lampiran 3 Informed Consent

    Lampiran 4 Kuesioner

    Lampiran 5 Lembar Jawaban Kuesioner

    Lampiran 6 Lembar Chek List

    Lampiran 7 Lembar Konsultasi

    Lampiran 8 Lembar Revisi

    Lampiran 9 Daftar Riwayat Hidup

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    13/87

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Menurut SDKI 2007, Angka Kematian Ibu (AKI) diindonesia sebesar

    288/100.000 kelahiran hidup. Target yang ingin dicapai sesuai tujuan MDG

    ke 5 pada tahun 2015 aki turun menjadi 102/100.000 kelahiran hidup.

    Penyebab langsung kematian ibu terkait kehamilan dan persalinan terutama

    adalah perdarahan (28%), eklamsi (24%), infeksi (11%), komplikasi

    puerperium (8%), trauma obstrik (5%), emboli obstetrik (5%), partus lama/macet (5%),dan abortus (5%). (SDKI, 2007)

    Di provinsi Banten Angka Kematian Ibu pada tahun 2011 tercatat

    15,6/100.000 kelahiran hidup. Sementara Angka Kematian Ibu di kota

    Cilegon tahun 2011 sebesar 102/100.000 kelahiran hidup. (Provinsi

    kabupaten tanggerang, 2008)

    Perdarahan menempati persentase tertinggi penyebab kematian ibu .

    Penyebab perdarahan pada masa kehamilan diantaranya keguguran,

    plasenta previa, solusio plasenta, trauma fisik. Pencegahan yang dapat

    dilakukan pada saat kehamilan seperti Persiapan fisik ibu yang sehat gizi

    cukup, pengobatan penyakit anemia sebelum hamil, Pemeriksaan kehamilan

    sejak dini dan minum tablet zat besi secara teratur, Pemenuhan gizi yang

    seimbang untuk menunjang fisik yang sehat dan optimal. (Romana Tari,

    2010)

    Salah satu dari beberapa faktor tidak langsung penyebab kematian ibu

    adalah anemia. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi

    terjadinya komplikasi pada kehamilan persalinan, resiko kematian maternal,

    prematuritas, BBLR, dan kematian perinatal. Disamping itu, perdarahan

    antepartum dan post partum lebih sering dijumpai pada wanita yang anemis

    dan lebih sering berakibat fatal. Sebab wanita yang anemis tidak dapat

    mentolerir kehilangan darah.

    Pada masa hamil, volume darah meningkat seiring dengan kebutuhan zat

    besi. Zat besi adalah komponen utama hemoglobin, yaitu bagian darah yang

    mengangkut oksigen ke sel-sel tubuh anda dan bayi.

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    14/87

    Suplementasi zat besi semasa hamil terbukti membantu mencegah defisiensi

    zat besi. (Airlangga, 2010)

    Ibu hamil merupakan salah satu kelompok rentan dengan prevalensi

    tertinggi diantara kelompok rentan lainnya yaitu 63,5%.Sebagian besar

    penyebab anemia di Indonesia adalah kekurangan zat besi yang diperlukan

    untuk pembentukan hemoglobin, sehingga disebut anemia kekurangan besi.

    Pada waktu hamil kebutuhan mineral yang terpenting adalah Fe, karena

    pengaruhnya yang besar dalam proses kehamilan dan persalinan. Kebutuhan

    Fe cukup tinggi karena selain diperlukan untuk janin dan plasenta juga

    karena adanya proses retensi air atau pertambahan cairan 40,0% dalam

    tubuh ibu, menyebabkan keperluan ibu akan Fe adalah 500 mg, janin dan

    plasenta memerlukan 200-400 mg, sehingga total 700 - 900 mg atau rata-rata

    800 mg selama kehamilan.

    Maka perlu penanggulangan kekurangan zat besi pada ibu hamil dengan

    segera. Oleh sebab itu pemerintah Indonesia mulai menerapkan suatu

    program penambahan zat besi sekitar 20 tahun yang lalu program ini

    dilaksanakan dengan harapan setiap ibu hamil secara teratur memeriksakan

    diri ke puskesmas atau posyandu selama masa kehamilannya. Tablet besidibagikan oleh petugas kesehatan kepada ibu hamil secara gratis.

    (Winayulia, 2012)

    Program pencegahan anemia pada ibu hamil dengan memberikan

    suplemen zat besi sebanyak 90 tablet selama masa kehamilan. Akan tetapi

    dalam kenyataannya tidak semua ibu hamil yang mendapat tablet besi

    meminumnya secara rutin. Hal ini bisa disebabkan karena faktor

    ketidaktahuan pentingnya tablet besi untuk kehamilannya. (Depkes, 2012)

    Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Provinsi tahun 2011, secara

    nasional cakupan pemberian tablet Fe sebesar 83,3%. Angka tersebut

    belum mencapai target yaitu 86%. Ada 12 provinsi (36,4%) yang sudah

    mencapai target nasional yaitu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,

    Sulawesi Selatan, Bali, Jawa tengah, DKI Jakarta, Bengkulu, Sumatera

    Selatan, Sumatera Utara, Jambi, Riau, Maluku Utara dan DI Yogyakarta. Di

    banten cakupan ibu yang mendapat 90 tablet zat besi sebesar 85,5 %.

    Sementara cakupan ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe di kota cilegon

    mencapai 94,7 %. (Dinkes, 2012)

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    15/87

    Berdasarkan laporan kesehatan puskesmas cibeber kota cilegon pada

    bulan April tahun 2013, di kelurahan cibeber cakupan ibu hamil yang

    mendapatkan 90 tablet zat besi (Fe) mencapai 23,75%. Pencapaian ini

    menunjukan masih rendahnya ibu hamil yang mengkonsumsi tablet

    penambah darah, padahal target yang harus dicapai sebanyak 86%.

    Penelitian yang sejenis dilakukan oleh dewi azahra maharani yang

    menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang Anemia yang

    berpengetahuan Baik sebanyak 8 orang (40%) berpengetahuan

    berpengetahuan cukup sebanyak 9 orang (45%) dan 3 orang (15%)

    berpengetahuan kurang. Sedangkan pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe

    yang berpengetahuan Baik sebanyak 5 orang (25%), berpengetahuan Cukup

    sebanyak 10 orang (50%), dan berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang

    (25%). (Dewi azahra, 2011)

    Penelitian sejenis juga dilakukan oleh diahayu di Bidan Praktek Mandiri

    (BPM) Sri Sunaryati Sukoharjo pada tahun 2012, mahasiswi diploma III

    kebidanan kusuma husada Surakarta dengan judul tingkat pengetahuan ibu

    hamil tentang tablet Fe, responden dalam penelitian ini terdiri dari 34

    responden dengan tingkat pengetahuan Ibu hamil tentang Tablet Fe di BPMSri Sunaryati Sukoharjo dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 9

    responden (26,5%), pengetahuan cukup 19 responden (55,9%) dan

    pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (17,6%). (Diahayu, 2012)

    Dari uraian diatas tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet fe yang

    dapat dikategorikan cukup yaitu (55,9%). Ini menunjukan bahwa masih

    rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe karena sebagian besar

    dari ibu hamil belum mengetahui pentingnya mengkonsumsi tablet Fe

    sehingga penulis ingin mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang

    pentingnya tablet Fe.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang diatas menunjukan bahwa pengetahuan ibu

    hamil dikategorikan cukup, sedangkan yang berpengetahuan baik hanya

    26,5%. maka penulis ingin mengetahui Bagaimanakah gambaran

    pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada

    kehamilan di puskesmas cibeber periode Mei 2013.

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    16/87

    1.3 Tujuan Penelitian

    1.3.1 Tujuan Umum

    Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang

    pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan di puskesmas cibeber.

    1.3.2 Tujuan Khusus

    1.3.2.1 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

    pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan berdasarkan

    umur.

    1.3.2.2 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

    pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan berdasarkan

    gravid

    1.3.2.3 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

    pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan berdasarkan

    pendidikan

    1.3.2.4 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

    pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan berdasarkanstatus pekerjaan

    1.3.2.5 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

    pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan berdasarkan

    sumber informasi.

    1.4 Manfaat Penelitian

    1.4.1. Bagi Ibu Hamil

    Bagi ibu Hamil khususnya ibu-ibu hamil yang ada di puskesmas

    cibeber, diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan tentang

    pentingnya tablet zat besi (Fe)

    1.4.2. Bagi Tenaga Kesehatan

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan

    perpustakaan dan dapat menjadi masukan untuk memperluas

    wawasan mahasiswi kebidanan Al-ishlah Cilegon

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    17/87

    1.4.3. Bagi Institusi Kesehatan

    Sebagai bahan masukan dalam pelayanan kesehatan khususnya,

    pelayanan kesehatan pada ibu hamil.

    1.4.4. Bagi Peneliti

    Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk bekal dalam

    melanjutkan pendidikan kebiidanan selanjutnya, serta dapat

    menerapkannya kepada pasien.

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    18/87

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    2.1 Pengetahuan

    2.1.1 Pengertian Pengetahuan

    Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar

    menjawab pertanyaan what. Sedangkan ilmu bukan hanya sekedar

    dapat menjawab apa tetapi akan dapat menjawab mengapa dan

    bagaimana why dan how. (Notoatmojo, 2010)

    Apabila pengetahuan itu mempunyai sasaran yang tertentu,

    mempunyai metode atau pendekatan untuk mengkaji objek tersebut

    sehingga memperoleh hasil yang dapat disusun secara sistematis dan

    diakui secara universal, maka terbentuklah disiplin ilmu. Dengan kata

    lain, pengetahuan itu dapat berkembang menjadi ilmu apabila

    memenuhi kriteria seperti mempunyai objek kajian, mempunyai

    metode pendekatan, disusun secara sistematis, bersifat universal

    (mendapat pengakuan secara umum) (Notoatmojo, 2010)

    Ilmu pengetahuan adalah kumpulan dari pengalaman-pengalaman

    dan pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang yang dipadukan

    secara harmonik dalam suatu bangunan yang teratur. (Apriyani, 2009)

    2.1.2 Tingkat Pengetahuan

    Notoatmojo (2010) megemukakan yang cakup dalam domain

    kongnitif yang mempunyai 6 tingkatan pengetahuan mempunyaitinggkatan sebagai berikut :

    2.1.2.1 Tahu (know)

    Kemampuan untuk mengingat suatu materi yang

    telah dipelajari dari seluruh bahan yang dipelajari atau

    rangsangan yang diterima. Cara kerja untuk mengukur

    bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain

    menyebutkan, merugikan,mengidentifakasi, mengatakan dan

    sebagainya.

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    19/87

    2.1.2.2 Memahami (comprehesion)

    Kemampuan untuk menjelaskan secara benar

    tentang objek yang diketahui dan dapat mengiterprestasikan

    materi tersebut secara benar

    2.1.2.3 Aplikasi (application)

    Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

    dipelajari pada suatu atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi

    disini dapat diartikan sebagai pengguna hokum-hukum,

    rumus, metode, prinsip-prinsip dan sebagainya

    2.1.2.4 Analisis (ananlysis)

    Kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

    objek dalam suatu komponen-komponen, tapi masih dalam

    struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain

    sintesis

    2.1.2.5 Sintesis (synthesis)

    Kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian

    dalam bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata-kata lain

    disintesis adalah suatau kemampuan untuk menyusunformulasi baru dari formulasi yang ada

    2.1.2.6 Evaluasi (evaluasion)

    Kemampuan utuk melakukan penelitian terhadap

    suatu materi atau objek disebut berdasarkan suatu cerita

    yang sudah ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria

    yang sudah ada. (Notoatmojo, 2010)

    2.1.3 Pengukuran Pengetahuan

    Dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang

    menanyakan isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau

    responden. Kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita

    ukur dapat kita disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan sebagai

    berikut.

    2.1.3.1 tingkat pengetahuan baik apabila skor atau nilai 76-100%

    2.1.3.2 tingkat pengetahuan cukup apabila skor nilai 56-75%

    2.1.3.3 tingkat pengetahuan kurang apabila skor nilai kurang 56%

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    20/87

    2.1.4 Cara memperoleh pengetahuan

    Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk memperoleh

    kebenaran pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara

    tradisional atau non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan

    cara modern atau cara ilmiah yakni melalui proses penelitian. Untuk

    lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut :

    2.1.4.1 Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari:

    - Cara coba-salah (Trial and Error)

    Cara ini dipakai orang sebelum adanya

    kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya

    peradaban apabila seseorang menghadapi persoalan

    atau masalah upaya pemecahannya dilakukan dengan

    coba-coba.

    Cara coba-coba ini dilakukan dengan

    menggunakan beberapa kemungkinan dalam

    memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan

    tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain

    sampai masalah tersebut dapat terpecahkan.- Secara Kebetulan

    Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi

    karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan.

    - Cara kekuasaan atau otoritas

    Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali

    kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa

    melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik

    atau tidak. Kebiasaan seperti ini bukan hanya terjadi

    pada masyarakat tradisional saja, melainkan juga terjadi

    pada masyarakat modern.

    Kebiasaan ini seolah diterima dari sumbernya

    sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan

    tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat

    baik formal maupun informal.

    Para pemuka agama, pemegang pemerintahan dan

    lain sebagainya. Dengan kata lain, pengetahuan tersebut

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    21/87

    diperoleh berdasarkan pada pemegang otoritas, yakni

    orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik tradisi,

    otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun

    ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.

    - Berdasarkan pengalaman sendiri

    Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi

    pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa

    pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan atau

    pengalaman itu merupakan suatu cara untuk

    memperoleh kebenaran pengetahuan.

    Oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapat

    digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal

    ini dilakukan dengan cara mengulang kembali

    pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan

    permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.

    - Cara akal sehat (common sense)

    Akal sehat atau common sense kadang-kadang

    dapat menemukan teori atau kebenaran. Misalnyapemberian hadiah dan hukuman merupakan cara yang

    masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan

    anak dalam konteks pendidikan.

    - Kebenaran melalui wahyu

    Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran

    yang diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi.

    Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut

    agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah

    kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab

    kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai

    wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau

    penyelidikan manusia.

    - Kebenaran secara intuitif

    Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara

    cepat sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa

    melalui proses penalaran atau berpikir. Kebenaran yang

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    22/87

    diperoleh melalui intutif sukar dipercaya karena

    kebenaran ini tidakmenggunakan cara yang rasional dan

    yang sistematis.

    - Melalui jalan pikiran

    Sejalan dengan perkembangan perkembangan

    kebudayaan umat manusia cara manusia berfikir ikut

    berkembang. Dari sini manusia mampu menggunakan

    penalarannya dalam memperoleh pengetahuan.

    Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan

    cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui

    pernyataan-pernyataan yang dikemukan.

    Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui

    pernyataan-pernyataan yang khusus kepada yang umum

    dinamakan induksi sedangkan deduksi adalah

    pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan

    umum ke khusus

    - Induksi

    Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yangdimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke

    pernyataan yang bersifat umum. Hal ini berarti dalam

    berpikir induksi pembuatan kesimpulan tersebut

    berdasarkan pengalaman-pengalaman empiris yang

    ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan ke dalam

    suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk

    memahami suatu gejala.

    - Deduksi

    Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari

    pernyataan-pernyataan umum ke khusus. Di dalam

    proses berpikir deduksi berlaku bahwa sesuatu yang

    dianggap benar secara umum pada kelas tertentu,

    berlaku juga kebenarannya pada semua persitiwa yang

    terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu.

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    23/87

    2.1.4.2 Cara ilmiah atau modern

    Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada

    dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut

    metode penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research

    metodology).

    Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang

    mengembangkan metode berpikir induktif kemudian

    dikembangkan oleh Deobold van Dallen yang menyatakan

    bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan

    mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatan-

    pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek

    yang diamatinya.

    Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok yaitu segala

    sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang muncul pada saat

    dilakukan pengamatan, segala sesuatu yang negatif, yakni

    gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan

    pengamatan, gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu

    gejala-gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.

    2.1.5 Faktor yang mempengaruhi pengetahuan

    Menurut Notoatmodjo (2010) yang mengemukakan bahwa faktor-

    faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu:

    2.1.5.1 Usia

    Lama bertahan hidup dihitung dari hari pertama lahir

    sampai dengan tahun terakhir (Kamus Bahasa Indonesia)

    2.1.5.2 Pendidikan

    Pendidikan seseorang mempengaruhi cara pandangnya

    terhadap diri dan lingkungan, sehingga akan berbeda sikap

    orang yang berpendidikan lebih tinggi dan berpendidikan

    rendah.

    2.1.5.3 Pengalaman

    Pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh

    kebenaran pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    24/87

    mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam

    memecahkan masalah yang dihadapi dimasa lalu.

    2.1.5.4 Pekerjaan

    Seseorang yang bekerja, pengetahuannya akan lebih luas

    dari pada seseorang yang tidak bekerja, karena dengan

    bekerja seseorang akan banyak mempunyai informasi dan

    pengalaman.

    2.1.5.5 Informasi

    Informasi adalah penerangan, pemberitauan kabar atau

    berita tentang suatu keseluruhan makna yang menunjuang

    amanat. Informasi memberikan pengaruh kepada seseorang

    meskipun orang tersebut mempunyai tingkat pendidikan

    rendah tetapi ia mendapatkan informasi yang baik dari

    berbagai media, maka hal ini akan dapat meningkatkan

    pengetahuan orang tersebut. Seseorang mendapatkan

    informasi baik dari berbagai media misalnya TV, radio atau

    surat kabar.

    2.1.5.6 LingkunganLingkungan adalah seluruh kondisi yang ada disekitar

    manusia dan pengaruhnya dapat mempengaruhi

    perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.

    2.1.5.7 Sosial Budaya

    Kebudayaan berpindah dari setiap generasi manusia,

    setiap generasi selalu melanjutkan apa yang telah mereka

    pelajari dan juga apa yang mereka sendiri tambahkan dalam

    budaya tersebut. Kebudayaan juga sebagai jalan arah

    didalam bertindak dan berfikir sesuai dengan pengalaman

    yang sudah dimilikinya.

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    25/87

    2.2 Kehamilan

    2.2.1 Pengertian Kehamilan

    Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan

    didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan

    ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

    Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan

    normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar

    atau 9 bulan menurut kalender internsional. (Sarwono, 2009)

    2.2.2 Diagnosis kehamilan

    Tanda dan gejala kehamilan sebagai berikut :

    2.2.2.1 Tanda dugaan kehamilan diantaranya amenorea (terlambat

    datang bulan), mual dan muntah (emesis), pusing,

    miksing/sering buang air kecil, obstipasi, hiperpigmentasi: striae,

    cloasma, linea nigra, varises, payudara menegang, perubahan

    perasaan, berat badan bertambah. (Sulistyawati, 2012)

    2.2.2.2 Tanda tidak pasti kehamilan diantaranya rahim membesar,tanda Hegar, tanda Chadwick, yaitu warna kebiruan pada

    serviks, vagina dan vulva, tanda Piskacek, yaitu pembesaran

    uterus ke salah satu arah sehingga jelas ke arah pembesaran

    tersebut, braxton Hicks, bila uterus dirangsang (distimulasi

    dengan diraba) akan mudah berkontraksi, basal Metabolisme

    Rate (BMR) meningkat, ballottement positif.

    Jika dilakukan pemeriksaan palpasi di perut ibu dengan

    cara menggoyang-goyangkan di salah satu sisi, maka akan

    terasa pantulan di sisi yang lain, tes urine kehamilan (tes HCG)

    positif. Tes urin dilaksanakan minimal satu minggu setelah

    terjadi pembuahan.

    Tujuan dari pemeriksaan ini adalah mengetahui kadar

    hormon gonadotropin dalam urin. Kadar yang melebihi ambang

    normal, mengindikasikan bahwa wanita mengalami kehamilan.

    (Sulistyawati, 2012)

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    26/87

    2.2.2.3 Tanda pasti kehamilan yaitu terdengar denyut jantung janin,

    terasa gerakan janin, pada pemeriksaan USG terlihat adanya

    kantong kehamilan, ada gambaran embrio, pada pemeriksaan

    rontgen terlihat adanya rangka janin (>16 minggu). (Sulistyawati,

    2012)

    2.2.3 Perubahan fisologis pada kehamilan

    2.2.3.1 Rahim (uterus)

    Rahim atau uterus yang semula besarnya sejempol atau

    beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan hyperplasia,

    sehingga menjadi seberat 1000 gram saat akhir kehamilan.

    Hubungan antara besarnya rahim dan usia kehamilan penting

    untuk diketahui penyimpangan kehamilan.

    2.2.3.2 Ovarium

    Dengan terjadinya kehamilan, ovarium yang mengandung

    korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai

    terbentuknya plasenta yang sempurna pada usia 16 minggu.

    2.2.3.3 PayudaraPenampakan payudara pada ibu hamil yaitu payudara

    menjadi lebih besar, areola mammae hiperpigmentasi,

    glandula Montgommery makin tampak, puting susu makin

    menonjol, pengeluaran ASI belum berlangsung karena

    prolaktin belum berfungsi, karena hambatan dari PIH

    (Prolaktine Inhibiting Hormone) untuk mengeluarkan ASI,

    setelah persalinan, hambatan prolaktin tidak ada sehingga

    pembuatan ASI dapat berlangsung.

    2.2.3.4 Sirkulasi darah ibu

    Peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa faktor, antara

    lain meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat

    memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin

    dalam rahim. Pengaruh hormon estrogen dan progesteron

    makin meningkat. Akibat dari faktor tersebut dijumpai

    beberapa perubahan peredaran darah yaitu :

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    27/87

    Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah

    lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi

    pengenceran darah (hemodilusi), dengan puncaknya pada

    usia kehamilan 32 minggu.

    Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat

    mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi

    pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan

    vulome darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai

    anemia fisiologis.

    Protein darah dalam bentuk albumin dan gamaglobulin

    dapat menurun pada triwulan pertama, sedangkan fibrinogen

    meningkat. Pada post partum dengan terjadinya

    hemokonsentrasi dapat terjadi trombofeblitis.

    Sistem respirasi pada kehamilan, terjadi juga perubahan

    sistem respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan O2.

    Sistem pencernaan, oleh pengaruh estrogen, pengeluaran

    asam lambung meningkat dan dapat menyebabkan

    pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi), daerah lambungterasa panas, terjadi mual dan sakit/pusing kepala terutama

    pagi hari, yang disebut morning sickness, muntah yang terjadi

    disebut emesis gravidarum.

    Perubahan pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen

    dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore

    stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh

    kelenjar suprarenalis.

    Metabolisme, dengan terjadinya kehamilan, metabolisme

    tubuh mengalami perubahan yang mendasar, dimana

    kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan

    persiapan memberikan ASI. (Manuaba, 2010)

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    28/87

    2.2.4 Tanda bahaya kehamilan

    2.2.4.1 Perdarahan

    2.2.4.2 Hiperemesis Gravidarum

    2.2.4.3 Bengkak di kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala kadang

    kala disertai kejang

    2.2.4.4 Demam tinggi

    2.2.4.5 Keluar air ketuban sebelum waktunya

    2.2.4.6 Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak

    bergerak

    2.2.4.7 Sakit kepala hebat

    2.2.4.8 Nyeri abdomen yang hebat. (Saifudin, 2009)

    2.2.5 Faktor resiko kehamilan

    Menurut Manuaba (2010), faktor resiko yang perlu diperhatikan

    sebagai berikut :

    2.2.5.1 Berdasarkan anamnesis yaitu usia ibu yang beresiko < 20

    tahun, > 35 tahun.

    2.2.5.2 Riwayat operasi (operasi tumor vagina, oprasi persalinan atauoperasi pada rahim),

    2.2.5.3 Riwayat kehamilan (keguguran berulang, kematian intrauterine,

    sering, mengalami pendarahan saat hamil, terjadi infeksi saat

    hamil, anak terkecil lebih dari 5 tahun tanpa KB),

    2.2.5.4 Riwayat persalinan (persalinan prematur, persalinan dengan

    Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR), persalinan lahir mati,

    persalinan dengan induksi, persalinan dengan plasenta

    manual, persalinan dengan perdarahan post partum, persalinan

    dengan tindakan), hasil pemeriksaan fisik.

    2.2.5.5 Hasil pemeriksaan fisik umum (tinggi badan kurang dari 145

    cm, deformitas pada tulang panggul, kehamilan disertai

    anemia, penyakit jantung, diabetes melitus atau ginjal)

    2.2.5.6 Hasil pemeriksaan kehamilan (kehamilan trimester I seperti

    Hiper Emesis Gravidarum berat, perdarahan, infeksi

    intrauterine, nyeri abdomen, serviks inkompeten, kista ovarium

    atau mioma uteri, kehamilan trimester II dan III seperti

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    29/87

    preeklamsia, eklamsia, perdarahan, kehamilan kembar,

    hidramnion, dismaturitas atau gangguan pertumbuhan,

    kehamilan dengan kelainan letak seperti letak sungsang atau

    letak lintang, kepala belum masuk Pintu Atas Panggul (PAP)

    minggu ke 36 minggu pada primi gravid, kehamilan lewat

    waktu). (Manuaba, 2010)

    2.2.6 Asuhan An tenatal Care

    Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan

    kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal

    melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.

    (Prawirohardjo, 2010)

    2.2.7 Tujuan An tenatal Care

    2.2.7.1 Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan

    ibu dan tumbuh kembang bayi

    2.2.7.2 Meningkatkan dan mempertahankan kesehatn fisik, mental,

    dan sosial ibu dan bayi.2.2.7.3 Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang

    mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit

    secara umum, kebidanan, dan pembedahan.

    2.2.7.4 Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan

    selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal

    mungkin.

    2.2.7.5 Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan

    pemberian ASI ekslusif

    2.2.7.6 Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima

    kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

    2.2.8 Kebijakan program

    Menurut Saiffudin (2009), kunjungan antenatal sebaiknya

    dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu satu kali pada

    triwulan satu, satu kali pada triwulan kedua, dua kali pada triwulan ke

    tiga.

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    30/87

    2.2.9 Pelayanan asuhan standar minimal 14 T

    Pelayanan asuhan standar minimal 14 T yaitu timbang berat

    badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet

    Fe sebanyak 90 tablet, pemberian imunisasi TT, pemeriksaan tes

    haemoglobin (HB), pemeriksaan tes Venerial disease Research

    Laboratory (VDRL), perawatan payudara, senam payudara dan pijat

    tekan payudara, pemeliharaan tingkat kebugaran atau senam hamil,

    temu wicara dalam rangka persiapan rujukan, pemeriksaan tes protein

    urine atas indikasi, pemeriksaan tes reduksi glukosa urine atas

    indikasi, pemberian terapi kapsul yodium, pemberian terapi anti

    malaria. (Depkes, 2011)

    2.2.10 Kebutuhan nutrisi bagi ibu hamil

    - Kalori

    Jumlah kalori yang diperlukan bagi ibu hamil untuk setiap

    harinya adalah 2.500 kalori. Pengetahuan tentang berbagai jenis

    makanan yang dapat memberikan kecukupan kalori tersebut

    sebaiknya dapat dijelaskan secara rinci dan bahasa yangdimengerti oleh para ibu hamil dan keluarganya.

    Jumlah kalori yang berlebih dapat menyebabkan obesitas

    dan hal ini merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya

    preeclampsia. Jumlah pertambahan berat badan sebaiknya tidak

    melebihi 10-12 kg selama hamil.

    - Protein

    Jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85

    gram per hari. Sumber protein tersebut dapat diperoleh dari

    tumbuh-tumbuhan (kacang-kacangan) atau hewani (ikan, ayam,

    keju, susu, telur). Defisiensi protein dapat menyebabkan kelahiran

    premature, anemia dan edema.

    - Kalsium

    Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram per hari.

    Kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama bagi

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    31/87

    pengembangan otot dan rangka. Sumber kalsium yang mudah

    diperoleh adalah susu, keju, yogurt, dan kalsium karbonat.

    Defisiensi kalsium dapat menyebabkan riketsia pada bayi atau

    estoemalasia pada ibu.

    - Zat besi

    Metablisme yang tinggi pada ibu hamil memerlukan

    kecukupan oksigenasi jaringan yang diperoleh dari pengikatan

    dan pengantaran oksigen melalui hemoglobin di dalam sel-sel

    darah merah. Untuk menjaga konsentrasi hemoglobin yang

    normal diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah

    30 mg per hari terutama setelah trimester ke II. Bila tidak

    ditemukan anemia pemberian besi perminggu cukup adekuat. Zat

    besi yang diberikan dapat berupa ferrous gluconate, ferrous

    furnarate, atau ferrous sulphate. Kekurangan zat besi pada ibu

    hamil dapat menyebabkan defisiensi zat besi.

    - Asam folatSelain zat besi, sel-sel darah merah juga memerlukan

    asam folat bagi pematangan sel. Jumlah asam folat yang

    dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 400 mikro gram per hari.

    Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia

    megaloblastik pada ibu hamil.

    2.3 Pentingnya Tablet Zat besi (Fe) dalam kehamilan

    2.3.1 Definisi tablet zat besi (Fe)

    Tablet zat besi (Fe) atau tablet tambah darah adalah suplemen

    yang mengandung zat besi. Suplemen gizi adalah kemasan baik berupa

    tablet, kaplet, maupun sirup, yang memiliki kandungan zat-zat nutrisi

    yang dibutuhkan oleh tubuh. Umumnya zat-zat nutrisi yang ada dalam

    suplemen terdapat pula pada makanan. (Mandriwati, 2011)

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    32/87

    2.3.2 Zat besi

    Zat besi adalah suatu zat dalam tubuh manusia yang erat

    dengan ketersediaan jumlah darah yang diperlukan. Dalam tubuh

    manusia zat besi memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu untuk

    mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan dan mengangkut

    electron di dalam proses pembentukan energi di dalam sel. Untuk

    mengangkut oksigen, zat besi harus bergabung dengan protein

    membentuk hemoglobin di dalam sel darah merah dan myoglobin di

    dalam serabut otot. Bila bergabung dengan protein di dalam sel zat besi

    membentuk enzim yang berperan di dalam pembentukan energi di

    dalam sel.

    Zat besi merupakan mineral yang diperlukan oleh semua sistem

    biologis di dalam tubuh. Zat besi bermanfaat dalam sintesis hemoglobin

    dalam darah, memproduksi panas untuk adenotrifosfat dalam respirasi

    sel. Zat besi di dalam tubuh disimpan di hati, limpa, dan sumsum tulang.

    Komposisi zat besi di dalam tubuh 70% dalam hemoglobin darah

    (hemoglobin darah berfungsi mengangkat oksigen ke seluruh jaringan

    tubuh) dan 30% dalam mioglobin (simpanan oksigen intramuskular).(Mandriwati, 2011)

    2.3.3 Tujuan mengkonsumsi zat besi

    Untuk mencegah terjadinya ibu hamil terkena anemia, mencegah

    menurunnya konsentrasi, iritabilitas, sakit kepala, perdarahan, pucat,

    pecah-pecah di ujung mulut, kulit kering, rapuhnya rambut dan kuku

    (Fitrianingsih, 2009).

    2.3.4 Fungsi zat besi

    Pada waktu hamil, keperluan akan zat besi sangat meningkat

    untuk pembentukan darah janin dan persediaan darah ibu masa laktasi

    sampai enam bulan sesudah melahirkan, karena air susu ibu tidak

    mengandung garam, selain itu persediaan zat besi untuk cadangan

    penggantian darah yang hilang pada waktu persalinan (Salmah,et al,

    2006).

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Fungsihttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Paru-paruhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jaringanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Electron&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hemoglobinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Myoglobin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Serabut_otot&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pembentukan_energi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Selhttp://id.wikipedia.org/wiki/Selhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pembentukan_energi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Serabut_otot&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Myoglobin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hemoglobinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Electron&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Paru-paruhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fungsihttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Darahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zat&action=edit&redlink=1
  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    33/87

    Zat besi sebagai hemeiron (makanan yang mengandung zat- zat

    yang sangat baik untuk pembentukan hemoglobin. Selain berfungsi

    meningkatkan daya tahan tubuh wanita hamil, juga membantu

    pertumbuhan dan perkembangan janin, serta mendorong

    perkembangan otak ( Solihah, 2008).

    2.3.5 Sumber makanan yang mengandung zat besi

    Zat besi yang berasal dari hewani yaitu; daging, ayam, ikan, telur.

    Zat besi yang berasal dari nabati yaitu;kacang-kacangan, sayuran hijau,

    dan pisang ambon.

    Keanekaragaman konsumsi makanan berperan penting dalam

    membantu meningkatkan penyerapan Fe didalam tubuh. Kehadiran

    protein hewani, vitamin C, Vitamin A, Asam folat, zat gizi mikro lain

    dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Manfaat lain

    dari mengkonsumsi makanan sumber zat besi adalah terpenuhinya

    kecukupan vitamin A, karena makanan sumber zat besi biasanya juga

    merupakan sumber vitamin A (Almatsier, 2002).

    2.3.6 Kebutuhan Zat Besi pada ibu hamil

    Kebutuhan akan zat-zat selama kehamilan meningkat, ini

    ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan janin untuk bertumbuh

    (pertumbuhan janin memerlukan banyak darah zat besi, pertumbuhan

    plasenta dan peningkatan volume darah ibu, jumlahnya enzim 1000mg

    selama hamil (Arisman, 2007).

    Kebutuhan zat besi akan meningkat pada trimester dua dan tiga

    yaitu sekitar 6,3 mg perhari. Untuk memenuhi kebutuhan zat besi ini

    dapat diambil dari cadangan zat besi dan peningkatan adaptif

    penyerapan zat besi melalui saluran cerna. Apabila cadangan zat besi

    sangat sedikit atau tidak ada sama sekali sedangkan kandungan dan

    serapan zat besi dari makanan sedikit, maka pemberian suplemen

    sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan zat besi ibu hamil

    (Arisman, 2007).

    Kebutuhan zat besi menurut Waryana,(2010) adalah sebagai

    berikut:

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    34/87

    2.3.6.1 Trimester I : Kebutuhan zat besi 1 mg/hari, (kehilangan basal

    0,8 mg/hari) ditambah 30-40 mg untuk kebutuhan janin dan sel

    darah merah

    2.3.6.2 Trimester II : Kebutuhan zat besi 5 mg/hari, (kehilangan basal

    0,8 mg/hari) ditambah kebutuhan sel darah merah 300 mg dan

    conceptus 115 mg

    2.3.6.3 Trimester III : Kebutuhan zat besi 5 mg/hari, (kehilangan basal

    0,8 mg/hari) ditamabah kebutuhan sel darah merah 150 mg dan

    conceptus 223mg.

    2.3.7 Efek samping terapi tablet tambah darah pada ibu hamil

    Salah satu efek samping dalam mengkonsumsi suplemen zat besi

    adalah timbulnya sembelit, sebaiknya makan buah - buahan / makanan

    lain yang tinggi serat, serta minum sedikitnya delapan gelas cairan

    dalam sehari (Musbikin, 2008). Bila ibu merasa mual, konstipasi atau

    diare akibat tablet besi, dianjurkan untuk meminumnya setelah makan.

    Sebaiknya tablet zat besi dimakan bersama buah- buahan yang

    mengandung vitamin c, karena menambah penyerapan. Jangan minumdengan susu, teh, kopi karena akan menghambat penyerapan. Tablet

    zat besi dapat diminum pada malam hari sebelum tidur untuk

    mengurangi efek samping. (Salmah, et, al, 2006).

    2.3.8 Dosis tablet tambah darah pada ibu hamil

    Pemberian tablet tambah darah selama kehamilan merupakan

    salah satu cara yang paling cocok bagi ibu hamil untuk meningkatkan

    kadar Hb sampai tahap yang di inginkan, karena sangat efektif dimana

    satu tablet mengandung 60 mg Fe. Setiap tablet setara dengan 200mg

    ferrosulfat. Selama kehamilan minimal diberikan 90 tablet sampai 42

    minggu setelah melahirkan diberikan sejak pemeriksaan ibu hamil

    pertama.

    Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan

    asam folat 500 mg. Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh

    atau kopi, karena akan mengganggu penyerapan (Djuanda, 2007).

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    35/87

    Pemberian tablet tambah darah harus dibagi serta dilakukan

    dengan interval sedikitnya 6-8 jam dan kemudian interval ini di

    tingkatkan hingga 12 atau 24

    Pemberian zat besi dimulai setelah rasa mual dan muntah hilang

    yaitu memasuki usia kehamilan 16 mg. (Salmah,et al, 2006).

    2.3.9 Faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi besi

    Menurut almatsier (2002), absorpsi terjadi dibagian atas usus

    halus (duodenum) dengan bantuan alat angkut protein khusus. Ada dua

    jenis alat angkut protein didalam sel mukosa usus halus yang

    membantu penyerapan besi, yaitu transferin dan feritin. Transferin yaitu

    protein yang disintetis didalam hati.

    Banyak faktor berpengaruh terhadap absorpsi besi antara lain

    bentuk besi didalam makanan berpengaruh terhadap penyerapannya,

    asam organic, tinin terdapat didalam teh, kopi dan beberapa jenis

    sayuran dan buah yang menghambat absorbsi besi dengan cara

    mengikatnya, tingkat keasaman lambung meningkat daya larut besi,

    kebutuhan tubuh Kebutuhan tubuh akan besi sangat berpengaruh besarterhadap absorbsi besi.

    2.3.10 Akibat kekurangan Zat Besi

    Jika kekurangan tablet Fe pada ibu hamil dapat berpengaruh pada

    kehamilannya itu sendiri misalnya ibu hamil tersebut bisa terjadi

    anemia, anemia itu sendiri bisa terjadi pada kehamilan persalinan dan

    nifas seperti: keguguran, partus prematurus, inersia uteri, atonia uteri,

    syok, infeksi intrapartum dan nifas. Sedangkan pengaruh anemia

    pada janin seperti: abortus, IUFD, Stillbrith (kematian janin saat lahir),

    kematian perinatal tinggi, prematuritas, dapat terjadi cacat bawaan,

    cadangan besi kurang (Nugraheny, 2009).

    Dalam kondisi hamil pada ibu-ibu yang aktif bekerja membutuhkan

    zat besi lebih banyak karena zat besi dikeluarkan bersamaan dengan

    kalori, setiap ada aktivitas tubuh. Fungsi persiapan zat besi dalam

    tubuh ibu hamil untuk kebutuhan aktivitas tubuh setiap hari, stabilitas

    kadar hemoglobin dalam darah supaya aliran oksigen ke janin

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    36/87

    optimal, menghindarkan kelelahan saat bersalin sehingga tidak terjadi

    perdarahan yang berlebihan.

    2.3.11 Indikasi penggunaan zat besi

    Satu-satunya indikasi klinis penggunaan preparat zat besi adalah

    pengobatan atau pencegahan anemia defisiensi besi. Untuk

    pengobatan pada defisi pengobatan pada defisiensi zat besi laten dan

    anemia (gejala defisiensi besi), dan terapi pencegahan defisiensi besi

    selama masa kehamilan (Fitrianingsih, 2009).

    2.3.12 Cara kerja obat

    Maltofer tablet adalah sediaan zat besi untuk pengobatan

    defisiensi zat besi laten dan anemia. Besi adalah komponen penting

    dari hemoglobin, myoglobin, dan enzim-enzim yang mengandung

    besi. Biasanya defisiensi zat besi dapat menyebabkan cepat lelah,

    menurunya kosentrasi, iritabilitas, perasaan gelisah, sakit kepala,

    hilang nafsu makan, peka terhadap stress dan infeksi, pucat, pecah-

    pecah di ujung mulut, kulit kering dan rapuhnya rambut dan kuku.(Fitrianingsih, 2009).

    2.3.13 Anemia dalam kehamilan

    Anemia dalam kehamilan merupakan masalah nasional karena

    mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan

    pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia

    (Manuaba, 2010).

    2.3.14 Penyebab Anemia

    Penyebab anemia adalah sebagai berikut Kurang gizi/malnutrisi,

    kurang zat besi dalam zat makanan, malabsorpsi, kehilangan darah

    yang banyak: persalinan yang lalu, haid, penyakit kronik: TBC, paru,

    cacing usus, malaria, dan lain-lain. kebanyakan anemia dalam

    kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi (Fe) dan perdarahan akut

    dan tidak jarang keduanyasaling berintekrasi (Saifuddin, 2006).

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    37/87

    2.3.15 Gejala Anemia pada Ibu Hamil

    Gejala anemia pada kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat lelah,

    sering pusing, mata berkunang-kunang, malaise, nafsu makan turun,

    konsentrasi hilang, nafas pendek (pada anemia yang parah),

    konjungtiva pucat, muka pucat, ujung kuku pucat dan keluhan mual

    muntah lebih hebat pada hamil muda (Manuaba, 2010).

    2.3.16 Patofisiologi Anemia dalam Kehamilan

    Darah bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut

    hidremia atau hipervolemia. Bertambahnya sel-sel darah kurang bila

    dibandingkan dengan bertambahnya plasma, sehingga terjadi

    pengenceran darah. Pertambahan tersebut berbanding sebagai

    berikut plasma 30%, sel darah 18% dan haemoglobin 19%

    (Wiknjosostro,2006).

    2.3.17 Pengaruh Anemia pada Kehamilan

    Menurut Manuaba (2010) pengaruh anemia pada kehamilan,

    persalinan, nifas dan janin adalah sebagai berikut:- Pengaruh Anemia terhadap Kehamilan

    Abortus (keguguran)Persalinan prematurus, angguan

    pertumbuhan janin dalam rahim, ncaman dekompensasi kordis

    (Hb < 6 gr%), mola hidati dosa, mudah terjadi infeksi, hyperemesis

    gravidarum, perdarahan sebelum persalinan, ketuban pecah dini

    - Pengaruh Anemia terhadap Janin

    Kematian janin dalam kandungan, berat bayi lahir rendah,

    kelahiran dengan anemia, cacat bawaan, mudah terinfeksi sampai

    kematian perinatal, inteligensi rendah.

    2.3.18 Penanganan Anemia

    Menurut Saifuddin (2009) penanganan anemia pada ibu hamil

    dilakukan dengan :

    - Pemberian preparat parental yaitu dengan ferum dextran

    sebanyak 1000 mg (20 ml) intravena atau 2 x 10 ml/I pada gletus,

    dapat meningkatkan kadar Hb relatif cepat yaitu 2%.

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    38/87

    - Meningkatkan konsumsi zat besi dari sumber alami melalui

    penyuluhan terutama makanan yang bersumber hewani yang

    mudah diserap seperti hati, ikan, daging, dan lain-lain. Selain itu

    perlu ditingkatkan makanan yang banyak mengandung vitamin C

    dan vitamin A (buah dan sayuran), (Almatsier, 2009).

    - Penanganan anemia pada ibu hamil dilakukan dengan pemberian

    zat besi sebanyak 60 mg / hari selama 30 hari (Arisman, 2003).

    - Pencegahan anemia dilakukan dengan memberikan tablet Fe 30

    mg selama 90 hari (Arisman, 2003).

    - Kombinasi 60 mg besi dan 50 ug asam folat untuk profilaksisanemia (Saifuddin, 2006)

    2.4 Gambaran Pengetahuan Ibu hamil Tentang Pentingnya Tablet zat besi

    (Fe) pada Kehamilan

    2.4.1 Pengetahuan

    Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar

    menjawab pertanyaan what. (Notoatmojo, 2010.)

    Apabila pengetahuan itu mempunyai sasaran yang tertentu,

    mempunyai metode atau pendekatan untuk mengkaji objek tersebut

    sehingga memperoleh hasil yang dapat disusun secara sistematis dan

    diakui secara universal, maka terbentuklah disiplin ilmu. (Notoatmojo,

    2010).

    Pengukuran Pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara

    atau angket yang menanyakan isi materi yang akan diukur dari subjek

    penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin kita

    ketahui atau kita ukur dapat kita disesuaikan dengan tingkatan-

    tingkatan yaitu tingkat pengetahuan baik, cukup dan kurang.

    2.4.2 Umur

    Umur adalah masa perjalanan hidup seseorang, mulai dari lahir

    sampai batas pengumpulan data (Kamus Bahasa Indonesia). Semakin

    cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih

    matang dalam berfikir dan bekerja dan semakin tinggi tingkat

    pengetahun yang didapat. Pada umumnya usia yang lebih dari 35

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    39/87

    tahun sangat berpengaruh karena disebabkan pengalaman ibu

    banyak, dengan perilaku seperti ini akan sangat mempengaruhi tingkat

    pengetahuan ibu ini juga dipengaruhi oleh pergaulan ibu yang sudah

    banyak dan luas sehingga mempunyai pengetahuan yang lebih baik.

    (Hurlock, 2008)

    Umur sangat berpengaruh terhadap proses reproduksi, khususnya

    usia 20-25 tahun merupakan usia yang paling baik untuk hamil dan

    bersalin. (Yayasan Pendidikan Kesehatan Perempuan, 2006). Dengan

    bertambahnya umur maka tingkat perkembangan akan berkembang

    sesuai pengetahuan yang pernah didapat juga dari pengalaman

    sendiri. Umur di bagi menjadi 3 yaitu < 20 tahun, 20-35 tahun dan > 35

    tahun.

    2.4.3 Gravida

    Gravida adalah seorang ibu hamil (Sarwono, 2009). Primi yang

    berarti pertama (Maimunah, 2008). Primigravida adalah ibu yang

    pertama kali hamil. Kehamilan (graviditas) dimulai dengan konsepsi

    (pembuahan) dan berakhir dengan permulaan persalinan. (Bobak dkk,2005).

    Multigravida adalah seorang perempuan yang telah hamil

    beberapa kali. Grandemultipara adalah kehamilan lebih dari 5 kali

    melahirkan bayi baik yang hidup maupun mati. Maka semakin sering

    seorang ibu hamil, semakin mengetahui pula pentingnya tablet zat besi

    untuk kehamilan.

    Dengan semakin banyak garavida seseorang maka pengalaman

    yang diperoleh lebih banyak dan beragam, karena pengalaman

    seseorang bisa menjadi salah satu sumber pengetahuan. (Arikunto,

    2008)

    2.4.4 Pendidikan

    Pendidikan adalah suatu proses pembentukan kecepatan

    seseorang secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama

    manusia (Notoatmodjo, 2005). Maka semakin tinggi tingkat pendidikan

    manusia semakin meningkat pula pengetahuan dan keterampilannya.

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    40/87

    Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi misalnya hal-

    hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas

    hidup. Maka tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin mudah

    menerima informasi sehingga banyak pula pengetahuan yang dimiliki.

    Sebaliknya, pendidikan yang kurang akan menghambat

    perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru

    diperhatikan. (Nursalam, 2008)

    Maka seseorang dengan tingkat pengetahuan yang tinggi dapat

    mempengaruhi tingkat pengetahuannya juga karena pola pikir yang

    terbentuk akan lebih baik dibandingkan dengan seseorang yang

    pendidikannya rendah, mereka cenderung berpikir sederhana terhadap

    hal yang dihadapinya.

    2.4.5 Status Pekerjaan

    Sesuatu yang dikeluarkan oleh seseorang sebagai profesi,

    sengaja dilakukan untuk mendapatkan penghasilan. Pengeluaran

    energi untuk kegiatan yang dibutuhkan oleh seseorang untuk

    mencapai tujuan tertentu. (Anonim, 2012)Pekerjaan di bagi menjadi 2 yaitu bekerja dan tidak bekerja.

    Seseorang yang bekerja memiliki pengetahuan yang baik karena

    seseorang yang bekerja ada interaksi ada interaksi sesama semua

    orang sehingga dengan mudah mendapatkan informasi sedangkan

    yang tidak bekerja tidak mendapatkan penghasilan dalam melakukan

    pekerjaan itu dan beraktifitas dirumah saja, bila seseorang tidak

    bekerja tidak memiliki pengetahuan yang baik karena seseorang yang

    tidak bekerja tidak ada interaksi sesama orang sehingga kurang

    mendapatkan informasi. (Notoajmoto, 2010)

    Status pekerjaan ibu dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan

    ibu, karena sebagian ibu yang bekerja akan memiliki pengetahuan luas

    yang diperolehnya dari teman kerjanya yang berpengalaman.

    2.4.6 Sumber Informasi

    Menurut Wied Hary A (2008) informasi akan memberikan

    pengaruh pada pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang memiliki

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    41/87

    pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik

    dari berbagai media misalnya TV, radio atau surat kabar maka hal itu

    akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang.

    Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan

    seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah

    tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media

    misalnya TV, radio atau surat kabar maka semakin sering seseorang

    mengakses informasi akan dapat meningkatkan pengetahuan

    seseorang. (Notoatmodjo, 2010)

    Pada kenyataannya ilmu pengetahuan selalu berkembang seiring

    dengan kemajuan jaman. Diharapkan ibu hamil dapat mencari

    informasi tentang kehamilan, tidak hanya dari tenaga kesehatan tetapi

    juga mencari informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti

    dari buku bacaan, koran, televisi, radio, internet.

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    42/87

    BAB III

    KERANGKA KONSEP

    3.1 Kerangka Konsep

    Penelitian ini hanya memberikan Gambaran Pengetahuan Ibu hamil

    tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada masa kehamilan di puskesmas

    Cibeber kota cilegon Periode Mei-Juni 2013

    Gambar .1.

    Bagan Kerangka Konsep

    Variabel Independent Variabel Dependent

    Dalam kerangka konsep diatas yang termasuk dalam variabel

    independen yaitu gambaran Ibu hamil (umur, gravida, pendidikan, status

    pekerjaan, sumber informasi) sedangkan variabel dependen yaitu Pengetahuan

    Ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan.

    Umur

    Gravida

    Pendidikan

    Status pekerjaanSumber informasi

    Pengetahuan Ibu hamilTentang pentingnyatablet zat besi (Fe)Pada kehamilan.

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    43/87

    3.2 Definisi Operasional

    Definisi operasional di buat untuk memudahkan dan memahami

    penelitian ini dan akan di jelaskan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

    No Variabel DefinisiOperasional

    CaraUkur

    Alat Ukur Hasil Ukur SkalaUkur

    1. Pengetahuan Ibu HamilTentangpentingnyatablet zatbesi (Fe)

    Kemampuanrespondenuntukmenjawabdengan benarpertanyaanyang diajukanoleh penelitidalamkuesioner

    Mengisikuesioner

    Kuesioner 1. Baik2. Cukup3. Kurang

    Ordinal

    2. Umur ibu perjalananhidupseseorang,mulai darilahir sampaibataspengumpulan

    data

    Mengisikuesioner

    Kueisoner 1. < 20 th2. 20-35 th3. > 35 th

    Nominal

    3. Gravida Jumlahkehamilanseorangwanita

    Mengisikuesioner

    Kuesioner 1. Primi2. Multi3. Grademulti

    Nominal

    4. Pendidikanibu

    Suatu jenjangformaldiikuti/diperoleh dalampendidikanterakhir ibu

    danmendapatkanijazah

    Mengisikuesioner

    Kuesioner 1. SD2. SLTP3. SLTA

    Ordinal

    5. Statuspekerjaan

    Sesuatu yangdikeluarkanolehseseorangsebagaiprofesi,sengajadilakukan

    untuk

    Mengisikuesioner

    Kuesioner 1. Bekerja2. Tidak

    bekerja

    Ordinal

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    44/87

    mendapatkanpenghasilan.

    6. SumberInformasi

    Data yangtelah diproses yangmempunyainilai nyatasehinggadapatditerima olehsi penerima(Notoatmodjo, 2007)

    Mengisikuesioner

    Kuisioner 1. Mediacetak,Mediaelektroni

    2. TenagaKesehatan

    Nominal

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    45/87

    BAB IV

    METODE PENELITIAN

    4.1 Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini menggunakan metode deskritif yaitu metode penelitian

    yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran / deskritif

    tentang suatu keadaan secara objektif. (Notoatmojo, 2010)

    Metode penelitian deskriptif ini dilakukan dengan pendekatan cross

    sectional yaitu suatu penelitian dimana variabelvariabel yang termasuk efek

    di observasi sekaligus pada waktu yang sama. (Notoatmojo, 2010)

    4.2 Waktu dan tempat penelitian

    Penelitian dilakukan di puskesmas cibeber kota cilegon dan waktu

    penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2013.

    4.3 Populasi dan Sampel

    4.3.1 Populasi

    Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang

    diteliti (Notoatmodjo, 2010).

    Berdasarkan pendapat di atas maka yang menjadi populasi dalam

    penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berkunjung di puskesmas

    cibeber kota cilegon Periode Mei-Juni 2013.

    4.3.2 Sampel

    Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek

    yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. (Notoatmodjo,

    2010).

    Adapun Sampel pada penelitian ini adalah sebagian ibu hamil

    yang berkunjung di puskesmas cibeber kota cilegon Pada bulan Mei-

    Juni 2013.

    4.3.3 Besar sampel

    Untuk menentukan besar sampel dengan cara

    mengidentifikasikan pertanyaan penelitian berdasarkan parameter

    dan jenis penelitian. Dalam penentuan besaran sampel ini, peneliti

    ingin mengetahui berapa besar pengetahuan ibu hamil tentang

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    46/87

    pentingnya tablet zat besi. Berdasarkan tujuan penelitian, penelitian

    tersebut termasuk kedalam penelitian deskriptif kategori.

    Dengan demikian dapat dirumuskan :

    2

    d

    P.Q2

    Zn

    2)1,0(

    735,0.265,02

    96,1n

    01,0

    735,0.265,0.84,3

    .74orangn

    Keterangan :N : Besar Sampel

    Z : Standar deviasi normal:1,96 dan derajat kemaknaan :

    95%

    P : Proporsi ibu hamil yang berpengetahuan baik tentang

    pentingnya tablet Fe yaitu 26,5%.

    Q : 1-P (1-0,265=0,735)

    d : Presisi yaitu sebesar 10% (0,1)

    4.3.4 Cara pengambilan sampel

    Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik quota sampling.

    Quota sampling ialah teknik pengambilan sampling dalam bentuk

    distratifikasikan secara proposional, namun tidak dipilih acak

    melainkan secara kebetulan saja.

    Dalam teknik ini jumlah populasi tidak diperhitungkan, tetapi

    diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Sampel diambil dengan

    memberikan jatah atau quota tertentu pada setiap kelompok.

    01,0

    74,0n

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    47/87

    Pengumpulan data dilakukan langsung pada setiap unit sampling.

    Setelah jatah terpenuhi, pengumpulan data dihentikan.

    Teknik pengambilan sampel ini dengan cara menetapkan jumlah

    tertentu sebagai target yang harus dipenuhi dalam pengambilan

    sampel dari populasi (khususnya yang tidak terhingga atau tidak

    jelas), kemudian dengan patokan jumlah tersebut peneliti mengambil

    sampel secara sembarang asal memenuhi persyaratan sebagai

    sampel dari populasi tersebut.

    4.4 Teknik Pengumpulan data

    Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah

    data primer dan dalam penelitian ini alat yang digunakan adalah kuesioner.

    Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

    memperoleh informasi dari responden. Adapun keuntungan menggunakan

    kuesioner yaitu sebagai berikut:

    4.4.1 Tidak memerlukan hadirnya peneliti

    4.4.2 Dapat dibagikan secara serentak

    4.4.3 Dapat dijawab responden menurut waktu senggang responden4.4.4 Dapat di buat terstandar sehingga bagi semua responden dapat di beri

    pertanyaan yang benar-benar sama. (Notoatmodjo, 2007)

    4.5 Etika Penelitian

    Sebelum diwawancara, responden lebih dahulu akan diminta

    persetujuan lisan melalui informed consent dan akan dijelaskan bahwa

    penelitian ini tidak memiliki implikasi etik berupa bahaya ataupun komplikasi

    perlakuan. Dipilihnya persetujuan secara lisan pada informed consent,

    karena bentuk penelitian ini tidak akan menimbulkan risiko fisik, medis

    ataupun social pada subyek yang diteliti dan hanya akan memerlukan

    partisipasi waktu saja. Seluruh data yang diperoleh melalui penelitian ini akan

    dirahasiakan oleh peneliti dan hanya akan diperlukan untuk kegiatan ilmiah

    semata-mata.

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    48/87

    4.6 Pengolahan data dan analisis data

    4.6.1 Pengolahan Data

    Pengolahan data hasil penelitian di olah dengan tahapan sebagai

    berikut :

    4.6.1.1 Editing yaitu pengecekan data yang telah diperoleh untuk

    menghindari kekeliruan

    4.6.1.2 Cheklist yaitu proses pemindahan data dari buku register

    pengumpulan data ke program computer dengan pengolahan

    data checklist

    4.6.1.3 Entry Data yaitu proses pemindahan data dari fofmulir

    pengumpulan data ke program komputer dengan

    menggunakan fasilitas pengolahan data statistik.

    4.6.1.4 Processing Data yaitu setelah semua data terkumpul dan data

    juga sudah dikoding, maka langkah selanjutnya adalah

    memproses data sehingga di analisis. Proses pengolahan data

    dilakukan dengan cara memindahkan data ke paket program

    komputer pengolahan data statistic

    4.6.1.5 Tabulating yaitu pada tahap ini, jawaban-jawaban respondenyang sama dikelompokkan dengan teliti dan teratur lalu

    dihitung dan dijumlahkan, kemudian dituliskan dalam bentuk

    tabel-tabel.

    4.6.1.6 Cleaning Data yaitu kegiatan memeriksa kembali data yang

    sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan

    mungkin terjadi pada saat mengentry data kekomputer.

    4.6.2 Analisa data

    Hasilhasil yang diperoleh dianalisis dengan cara perhitungan

    presentase. Rumus yang dipakai untuk menghitung presentase

    adalah sebagai berikut (Notoatmodjo,2005) :

    X

    P = x 100%

    N

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    49/87

    Keterangan:

    P : Presentase

    X : Jumlah jawaban yang benar

    N : Jumlah jawaban seluruhnya

    4.7 Keterbatasan Penelitian

    Adapun keterbatasan pada penelitian ini adalah penelitian ini hanya

    dilakukan satu tempat dan adanya keterbatasan dalam penyusunan dan

    penelitian dikarena mahasiswa masih dalam tahap pembelajaran, adanya

    keterbatasan dalam pengambilan sampel dikarenakan adanya keterbatasan

    dalam waktu, tenaga, dan dana, sistem pengelompokan sampel melalui

    beberapa tahapan sehingga mungkin membutuhkan waktu yang lama.

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    50/87

    BAB V

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    5.1 Hasil Penelitian

    Berdasarkan Hasil Penelitian pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya

    tablet zat besi (Fe) pada masa kehamilan di puskesmas cibeber kota cilegon

    periode Mei-Juni 2013, dengan jumlah sampel 74 ibu hamil. Penelitian ini

    bersifat deskriptif dan pengumpulan data dari primer yang diperoleh dengan

    menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik

    quota sampling.

    Dilakukan analisis untuk melihat distribusi tiap-tiap variable yaitu tingkat

    pengetahuan, umur, gravida, pendidikan, usia kehamilan, status pekerjaan,

    sumber informasi. Dan hasil yang diperoleh ditampilkan dalam tabel-tabel di

    bawah ini :

    Tabel 5.1Distribusi Frekuensi Ibu Hamil berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tentang

    Pentingnya Tablet Zat besi (Fe) pada masa Kehamilan di PuskesmasCibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013

    Pengetahuan tentangtablet zat besi

    F %

    Baik 15 20,27

    Cukup 38 51,35

    Kurang 21 28,38

    JUMLAH 74 100

    Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa dari 74 ibu hamil

    sebagian besar memiliki pengetahuan cukup sebanyak 38 orang (51,35%),

    ibu hamil yang berpengetahuan kurang sebanyak 21 orang (28,38%) dan ibu

    yang berpengetahuan baik sebanyak 15 orang (20,27%).

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    51/87

    Tabel 5.2

    Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Umur di Puskesmas Cibeber

    Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013

    Umur F %

    < 20 thn 19 25,68

    20-35 thn 40 54,05

    > 35 thn 15 20,27

    JUMLAH 74 100

    Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa dari 74 ibu hamil

    sebagian besar yang berumur 20-35 tahun sebanyak 40 orang (54,05%), ibu

    hamil yang berumur 20 tahun sebanyak 19 orang (25,68%) dan yang

    berumur >35 tahun sebanyak 15 orang (20,27 %)

    Tabel 5.3

    Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Gravida di Puskesmas CibeberKota Cilegon Periode Mei-Juni 2013

    Gravida F %

    Primigravida 32 43,24

    Multigravida 34 45,95

    Grade multigravida 8 10,81

    JUMLAH 74 100

    Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa dari 74 ibu hamil

    sebagian besar yang mempunyai 2 anak (multigravida) sebanyak 34 orang

    (45,95%), ibu hamil yang mempunyai 1 anak (primigravida) sebanyak 32

    orang (43,24%) dan yang mempunyai 4 anak (grade multigravida)

    sebanyak 8 orang (10,81%).

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    52/87

    Tabel 5.4Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Pendidikan di Puskesmas

    Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013

    Pendidikan F %

    SD 17 22,97

    SLTP 33 44,60

    SLTA 24 32,43

    JUMLAH 74 100

    Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa dari 74 ibu hamil

    sebagian besar yang berpendidikan SLTP sebanyak 33 orang (44,60%),

    yang berpendidikan SLTA 24 orang (32,43%) dan yang berpendidikan SD

    sebanyak 17 orang (22,97%).

    Tabel 5.5

    Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Status Pekerjaan di PuskesmasCibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013

    Status pekerjaan F %

    Bekerja 18 24,32

    Tidak Bekerja 56 75,68

    JUMLAH 74 100

    Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa dari 74 ibu hamil

    sebagian besar ibu yang tidak bekerja sebanyak 56 orang (75,68%)

    sedangkan yang bekerja sebanyak 18 orang (24,32%).

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    53/87

    Tabel 5.6Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Sumber Informasi di

    Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013

    Sumber Informasi F %

    Media cetak/ Elektronik 24 32,43

    Tenaga kesehatan 50 67,57

    JUMLAH 74 100

    Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui bahwa dari 74 ibu hamil

    sebagian besar yang mendapatkan sumber informasi dari tenaga kesehatan

    yaitu sebanyak 50 orang (67,57%) sedangkan yang mendapatkan sumber

    informasi dari media elektronik/cetak yaitu sebanyak 24 orang (32,43%)

    Tabel 5.7Distribusi Frekuensi Ibu Hamil berdasarkan tingkat pengetahuan Tentang

    Pentingnya tablet zat besi (Fe) pada masa kehamilan dan Umur di

    Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013

    Umur

    Tingkat Pengetahuan tentang tablet zat besi

    Jumlah

    Baik Cukup Kurang

    F % F % F % F %

    35 3 20 12 80 0 0 15 100

    JUMLAH 15 20,27 38 51,35 21 28,38 74 100

    Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan

    ibu hamil tentang tablet zat besi pada kategori umur < 20 mayoritas memiliki

    pengetahuan kurang sebesar 78.95%. pada kategori umur 20-35 tahun

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    54/87

    mayoritas memiliki pengetahuan cukup sebesar 55%. Dan pada kategori

    umur > 35 tahun mayoritas memiliki pengetahuan cukup sebesar 80%.

    Tabel 5.8Distribusi Frekuensi Ibu Hamil berdasarkan tingkat pengetahuan Tentang

    Pentingnya tablet zat besi (Fe) pada masa kehamilan dan Gravida diPuskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013

    Gravida

    Tingkat Pengetahuan tentang tablet zatbesi

    Jumlah

    Baik Cukup Kurang

    F % F % F % F %

    Primigravida 1 3,13 10 31.25 21 65.62 32 100

    Multigravida 8 23.53 26 76.47 0 0 34 100

    Grademultigravida

    6 75 2 25 0 0 8 100

    JUMLAH 15 20,27 38 51,35 21 28,38 74 100

    Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan

    ibu hamil tentang tablet zat besi pada kategori primigravida mayoritas

    memiliki pengetahuan kurang yaitu 65.62%. pada kategori multigravida

    mayoritas memiliki pengetahuan cukup yaitu 76.47%. dan pada kategori

    grade multigravida mayoritas memiliki pengetahuan baik sebesar 75%.

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    55/87

    Tabel 5.9Distribusi Frekuensi Ibu Hamil berdasarkan tingkat pengetahuan Tentang

    Pentingnya Tablet Zat Besi (Fe) pada masa Kehamilan dan Pendidikan diPuskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013

    Pendidikan

    Tingkat Pengetahuan tentang tablet zatbesi

    Jumlah

    Baik Cukup Kurang

    F % F % F % F %

    SD 0 0 11 64.70 6 35.30 17 100

    SLTP 3 9.09 20 60.61 10 30.30 33 100

    SLTA 12 50 7 29.17 5 20.83 24 100

    JUMLAH 15 20,27 38 51,35 21 28,38 74 100

    Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan

    ibu hamil tentang tablet zat besi pada kategori pendidikan SD mayoritas

    memiliki pengetahuan cukup yaitu sebesar 64.70%. pada kategori pendidikan

    SLTP mayoritas memiliki pengetahuan cukup yaitu sebesar 60.61%. dan

    pada kategori SLTA mayoritas memiliki pengetahuan baik yaitu sebesar

    50%.

    Tabel 5.10Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya tablet zat

    besi (Fe) pada masa kehamilan Berdasarkan Status pekerjaan dipuskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013

    StatusPekerjaan

    Tingkat Pengetahuan tentang tablet zat besi

    Jumlah

    Baik Cukup Kurang

    F % F % F % F %

    Bekerja 10 55,56 6 33,33 2 11,11 18 100

    TidakBekerja

    5 8,93 32 57,14 19 33,93 56 100

    JUMLAH 15 20,27 38 51,35 21 28,38 74 100

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    56/87

    Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan

    ibu hamil tentang tablet zat besi pada kategori status pekerjaan yang bekerja

    mayoritas memiliki pengetahuan baik yaitu sebesar 55,56%, pada kategori

    status pekerjaan yang tidak bekerja mayoritas memiliki pengetahuan cukup

    sebesar 57,14%.

    Tabel 5.11Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya tablet zat

    besi (Fe) pada masa kehamilan Berdasarkan Sumber Informasi diPuskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013

    SumberInformasi

    Tingkat Pengetahuan tentang tablet zatbesi

    Jumlah

    Baik Cukup Kurang

    F % F % F % F %

    Mediacetak/Elektronik

    13 54,17 9 37,5 2 8,33 24 100

    Tenagakesehatan

    2 4 29 58 19 38 50 100

    JUMLAH 15 20,27 38 51,35 21 28,38 74 100

    Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan

    ibu hamil tentang tablet zat besi pada kategori sumber informasi dari media

    cetak dan media elektronik mayoritas memiliki pengetahuan baik yaitu

    sebesar 54.17%, pada kategori sumber informasi dari tenaga kesehatan

    mayoritas memiliki pengetahuan cukup sebesar 58%.

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    57/87

    5.2 Pembahasan

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada ibu hamil di

    Puskesmas Cibeber Kota Cilegon tentang pentingnya tablet zat besi (Fe)

    pada kehamilan. Dari 74 ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik yaitu

    sebesar 20,27%. Di lihat dari hasil penelitian sebelumnya dengan judul

    tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe, dapat dikategorikan

    pengetahuan baik sebesar 26,5%. Dengan demikian hasil penelitian tingkat

    pengetahuan ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang tablet zat

    besi didapatkan tidak jauh berbeda dengan penelitian sebelumnya.

    5.2.1 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya tablet zat besi (Fe)

    Berdasarkan Umur

    Dari hasil penelitian diperoleh bahwa presentasi tertinggi pada

    tingkat pengetahuan ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang

    pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kategori umur 20 35 tahun yaitu

    sebesar 30%.

    Pernyataan ini sesuai dengan teori Elizabeth, 2009 yang

    menyatakan bahwa Pada umumnya ibu dengan usia 20 tahun tingkatperkembangan kognitifnya masih labil. Usia berpengaruh terhadap

    pola pikir ibu yang berusia 20 35 tahun menunjukan kematangan

    emosi yang stabil sehingga dapat mengambil keputusan dengan cukup

    baik. Oleh karena itu ibu ibu yang berusia 20 35 tahun cenderung

    lebih matang dan lebih stabil dan mampu memecahkan masalah.

    Namun dilihat dari hasil penelitian bahwa usia 20-35 tahun hanya

    memiliki tingkat pengetahuan dikategori yang cukup karena cenderung

    malas untuk mencari informasi tentang ilmu pengetahuan.

    Dengan semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan

    seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja dan semakin

    tinggi tingkat pengetahun yang didapat sehingga ibu hamil mengetahui

    tentang pentingnya tablet zat besi untuk kehamilannya.

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    58/87

    5.2.2 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya tablet zat besi (Fe)

    Berdasarkan Gravida

    Dari hasil penelitian diperoleh bahwa presentasi tertinggi pada

    tingkat pengetahuan ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang

    pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kategori grade multigravida yaitu

    sebesar 75%.

    Pernyataan ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Arikunto,

    2008 bahwa Dengan semakin banyak gravida seseorang maka

    pengalaman yang diperoleh lebih banyak dan beragam, karena

    pengalaman seseorang bisa menjadi salah satu sumber pengetahuan.

    Grade multigravida adalah seseorang wanita yang telah hamil

    lebih dari empat kali, sehingga ibu lebih banyak memperoleh

    pengalaman dari kehamilannya sehingga pengalaman tersebut bisa

    menjadi sumber pengetahuan ibu tentang pentingnya tablet zat besi

    (Fe) pada kehamilannya.

    5.2.3 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya tablet zat besi

    Berdasarkan PendidikanDari hasil penelitian diperoleh bahwa presentasi tertinggi pada

    tingkat pengetahuan ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang

    pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kategori pendidikan SLTA yaitu

    sebesar 50%.

    Pernyataan ini sesuai dengan teori yang telah dikemukakan oleh

    Nursalam, 2008 yang menyatakan bahwa Pendidikan diperlukan untuk

    mendapatkan informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan

    sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Maka tinggi tingkat

    pendidikan seseorang, semakin mudah menerima informasi sehingga

    banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya, pendidikan yang

    kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap

    nilai-nilai yang baru diperhatikan.

    Maka seseorang dengan tingkat pengetahuan yang tinggi dapat

    mempengaruhi tingkat pengetahuannya juga karena pola pikir yang

    terbentuk akan lebih baik dibandingkan dengan seseorang yang

  • 7/22/2019 Karya Tulis Ilmiahku

    59/87

    pendidikannya rendah, mereka cenderung berpikir sederhana terhadap

    hal yang dihadapinya.

    5.2.4 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya tablet zat besi

    Berdasarkan Status pekerjaan

    Dari hasil penelitian diperoleh bahwa presentasi tertinggi pada

    tingkat pengetahuan ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang

    pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kategori status pekerjaan yang

    bekerja yaitu sebesar 55.56%

    Pernyataan ini sesuai dengan teori Notoajmoto, 2010 bahwaseseorang yang bekerja memiliki pengetahuan yang baik karena

    seseorang yang bekerja ada interaksi ada interaksi sesama semua

    orang sehingga dengan mudah mendapatkan informasi sedangkan

    yang tidak bekerja tidak mendapatkan penghasilan dalam melakukan

    pekerjaan itu dan beraktifitas dirumah saja, bila seseorang tidak

    bekerja tidak memiliki pengetahuan yang baik karena seseorang yang

    tidak bekerja tidak ada interaksi sesama orang sehingga kurang

    mendapatkan informasi.

    Status pekerjaan ibu dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan

    ibu, karena sebagian ibu yang bekerja akan memiliki pengetahuan luas

    yang diperolehnya dari teman kerjanya yang berpengalaman sehingga

    ibu mengetahui informasi tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada

    masa kehamilan.

    5.2.6 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya tablet zat besi

    Berdasarkan sumber informasi

    Dari hasil penelitian diperoleh bahwa presentasi tertinggi

    pada tingkat pengetahuan ibu hamil yang memiliki pengetahuan

    baik tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kategori

    sumber informasi yang mendapatkan informasi dari media cetak

    dan elektronik yaitu sebesar 54.17%.

    Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan

    seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendi