kasus kretek indo vs as

7/22/2019 Kasus Kretek INDO vs As

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-kretek-indo-vs-as 1/8

LATAR BELAKANG

Tembakau memiliki kedudukan sangat penting dalam perekonomian dan

perdagangan dunia. Industri tembakau termasuk rokok dan segala produk turunannya

memiliki kontribusi yang besar dalam menyediakan lapangan kerja dan sumber

pendapatan bagi masyarakat dunia. Menurut laporan terbaru yang dikeluarkan ood and

Agri!ulture "rgani#ation $A"%& ba'(a sekitar )** negara ter!atat sebagai peng'asil

tembakau. A" juga menyebut rata+rata jumla' produksi tembakau dunia setiap ta'un

men!apai ,&- juta ton. Berikut iala' negera negara yang merupakan peng'asil tembakau

terbesar di dunia

). /'ina 01&123 total produksi dunia& namun 'anya -3 saja yang diekspor.

4. Bra#il )5&,3

0. India 1&503

5. Amerika 6erikat menguasai -&203

-. Argentina 4&2,3

,. Indonesia 4&,23

Ke'an!uran Kretek& Ke'an!uran Indonesia7

6ala' satu produk yang memiliki ba'an baku tembakau iala' kretek. Berikut

adala' perusa'aan Indonesia yang memiliki posisi di industri kretek 8jarum& Gudang

Garam& 8jeruk dan Noyojoro dari daera' Kudus dan 9ismilak. Kretek diproduksi ole'

rakyat yang juga disebut petani tembakau serta petani !engke' yang besarannya sampai

dengan dua juta. Kretek bukan rokok& kretek terbuat dari tembakau dan bunga !engke'

Indonesia& namun rokok 'anya terbuat dari tembakau. Konstribusi kretek sangat besar

ter'adap sektor penerimaan negara. 6etiap ta'un kretek menyumbangkan Rp. ,4&2 triliun

untuk Indonesia& sedangkan perusa'aan tambang emas yang berada di :apua 'anya

menyumbang 4* triliun rupia'.

Industri kretek Indonesia tidak 'anya menduduki posisi di tingkat domestik tetapi juga di tingkat global. Total nilai ekspor kretek Indonesia sendiri bernilai 5-* juta dollar

A6 dan sebanyak ,* persen dari angka itu adala' nilai ekspor ke Amerika 6erikat.

6e'ingga dapat dikatakan ba'(a dari perspekti; ekonomi+politik& industri kretek

memiliki nilai keekonomian yang sangat strategis. Apabila industri ini diganggu maka

akan memberikan dampak yang signi;ikan bagi Indonesia baik dari segi ekonomi& sosial&



maupun politik.

Indonesia merupakan sala' satu negara pendiri 9orld Trade "rgani#ation $9T"%

dan tela' merati;ikasi :ersetujuan :embentukan 9T" melalui <ndang+<ndang Nomor 2

Ta'un )==5. 6istem perdagangan multilateral 9T" diatur melalui suatu persetujuan yang

berisi aturan+aturan dasar perdagangan internasional sebagai 'asil perundingan yang tela'

ditandatangani ole' negara+negara anggota. :ersetujuan tersebut merupakan kontrak antar

negara+anggota yang mengikat pemerinta' untuk mematu'inya dalam pelaksanaan

kebijakan perdagangan di negaranya masing+masing. 9alaupun ditandatangani ole'

pemerinta'& tujuan utamanya adala' untuk membantu para produsen barang dan jasa&

eksportir dan importir dalam kegiatan perdagangan.

6ala' satu perjanjian yang memiliki benturan dengan kasus yang akan kami ba'as

iala' Te!'ni!al Barrier to Trade $TBT% Agreement. TBT Agreement mengakui 'ak setiap

negara untuk membuat regulasi teknis untuk melindungi kepentingan negara tersebut. >al

tersebut dilakukan untuk menjamin kualitas suatu barang& melindungi kese'atan dan

keselamatan manusia& dan lingkungan. Meski demikian& 'al tersebut tidak bole'

melanggar 'ak dari anggota 9T" lainnya. 6uatu regulasi teknis dapat dibuat selama 'al

tersebut tidak bersi;at diskriminati; dan tidak menimbulkan 'ambatan yang tidak perlu

dalam kegiatan perdagangan internasional.

Namun& pada praktiknya regulasi dan standar yang diberlakukan terkadang

meng'ambat perdagangan negara lain& yang pada ak'irnya menyebabkan negara

produsen mengalami kerugian yang tidak se'arusnya di alami. 6eperti yang saat ini

dialami ole' Indonesia& yaitu regulasi yang dibuat ole' Amerika 6erikat tela'

meng'ambat kegiatan ekspor produk rokok kretek Indonesia& dimana 'al tersebut

berpengaru' kepada perekonomian Indonesia.

"le' sebab itu maka Indonesia& sebagai negara yang terkena dampak ketidakadilan

dari suatu regulasi yang dibuat ole' Amerika 6erikat& memiliki 'ak untuk mengajukan

permo'onan pengajuan penyelesaian sengketa ke 86B& berdasarkan :asal )5.) TBT

Agreement& yang menga!u kepada :asal ??II dan ??III GATT )==5. 8asar pengajuan

komplain Indonesia ter'adap Amerika 6erikat dalam sengketa rokok kretek adala' TBT

Agreement& dimana dalam memberlakukan Toba!!o /ontrol A!t& Amerika 6erikat tidak

melaksanakan prinsip+prinsip dan melanggar beberapa ketentuan dalam TBT Agreement.



ANALI6A :ERMA6ALA>AN

PERMASALAHAN : PELANGGARANNYA, ALASAN YANG MENDASARI

PELANGGARAN PERJANJIAN, BUKTI PELANGGARAN, AKIBAT KE

INDONESIA

:elanggaran yang dilakukan ole' A6 berdasarkan kasus @rokok kretek antara

Indonesia dengan Amerika 6erikat $A6% melalui laporan Appellate Body $AB% pada 5

April 4*)4 menyatakan ba'(a A6 melanggar ketentuan 9T" dan kebijakan A6

dianggap sebagai bentuk diskriminasi dagang dengan negara lain.

Alasan yang mendasari pelanggaran perjanjiannya ini bera(al dari diberlakukannya

amily 6moking :reention and Toba!oo /ontrol A!t di A6. <ndang+undang tersebut

bertujuan untuk menurunkan tingkat perokok muda di kalangan masyarakat A6 dengan

melarang produksi dan perdagangan rokok beraroma& termasuk rokok kretek dan rokok

beraroma bua'+bua'an.

9alaupun diberlakukannya peraturan tersebut namun& ketentuan tersebut

menge!ualikan rokok beraroma mentol produksi dalam negeri A6. >al ini merupakan

suatu bukti pelanggaran atas kebijakan yang A6 buat dengan ketidak konsistenanya

dalam aplikasinya. :ada'al rokok kretek dan rokok mentol adala' produk sejenis dan

keduanya memiliki daya tarik yang sama bagi kaum muda. Menurut 9T"& kebijakan

yang membedakan perlakuan ter'adap dua produk sejenis merupakan tindakan yang tidak

adil. 8an 'al tersebut dituturkan 9T" setela' Indonesia mengajukan pembentukan :anel

ke Badan :enyelesaian 6engketa 9T" atas dasar A6 melanggar ketentuan 9T"

mengenai National Treatment "bligation yang ter!antum dalam :asal 4.) Te!'ni!al

Barrier to Trade $TBT% Agreement yang berisikan C8alam prinsip National Treatment&

setiap negara anggota 9T" berke(ajiban untuk memberikan perlakuan yang sama

ter'adap produk sejenis baik yang diproduksinya di dalam negeri maupun yang berasal

dari impor negara anggota 9T" lainnya.

>asil dari kasus ini adala' pemerinta' A6 diminta untuk membuat kebijakan sesuai

dengan ketentuan dalam TBT Agreement dan untuk pi'ak Indonesia berkomitmen dan

siap bekerja sama dengan A6 untuk melaksanakan 'asil keputusan :anel dan Appellate

Body serta ber'arap ba'(a A6 akan melaksanakan keputusan ini se!ara konsisten. 8an



bagi pi'ak Indonesia 'al ini merupakan suatu kemenangan diplomatis di bidang

perdagangan dan juga untuk memperjuangkan 'ak Indonesia dan negara lainnya yang

melakukan ekspor rokok ke negara A6. Namun terdengar juga kabar ba'(a Indonesia

dinyatakan bole' melakukan diskriminasi dagang ter'adap A6.

:ERANAN 9"RL8 TRA8E "RGANIDATI"N 8ALAM KA6<6 KRETEK

IN8"NE6IA 6 AMERIKA

9orld Trade "rgani#ation $9T"% atau "rganisasi :erdagangan 8unia

merupakan satu+satunya badan internasional yang se!ara k'usus mengatur masala'

perdagangan antar negara. 6istem perdagangan multilateral 9T" diatur melalui suatu

persetujuan yang berisi aturan+aturan dasar perdagangan internasional sebagai 'asil

perundingan yang tela' ditandatangani ole' negara+negara anggota.

9T" memiliki sistem untuk menyelesaikan sengketa di antara anggotanya yang

dalam banyak 'al terbukti unik dan ber'asil. 6istem ini terdapat dalam kesepakatan 9T"

mengenai :enyelesaian 6engketaF9T" 8ispute 6ettlement <nderstanding $86<%. 6ejak

9T" didirikan pada ta'un )==-& lebi' dari 01* sengketa tela' diba(a ke ;orum 86<

9T". Anggota 9T" yaitu negara+negara berkembang sering menggunakan sistem ini

dalam menyelesaikan sengketa dagang mereka& dan seringkali juga mereka menang

dalam sengketa dengan anggota negara+negara maju.

Menurut :asal 0.2 86<& sasaran dan tujuan utama sistem penyelesaian sengketa

9T" adala' menjamin penyelesaian yang positi; bagi suatu sengketa. :asal 0.4 86<&

sistem penyelesaian sengketa 9T" bertujuan untuk memeli'ara 'ak dan b(ajiban negara

anggotanya berdasarkan ketentuan+ketentuan yang terdapat di dalam lampiran+lampiran

:ersetujuan 9T". 6istem ini !enderung menyelesaikan sengketa melalui konsultasi

daripada proses pengadilan. >anya jika proses konsultasi gagal& suatu sengketa diba(a ke

panel penyelesaian sengketa 9T".

LEMBAGA :ENELE6AIAN 6ENGKETA 8ALAM 9T"

8i antara lembaga yang terlibat dalam penyelesaian sengketa 9T"& dapat

dibedakan yaitu 8e(an :enyelesaian 6engketa $8ispute 6ettelement Body& 86B%& dan 4



lembaga independen yang berpola pengadilan& panel penyelesaian sengketa yang ad 'o!

dan Appellate Body $Badan Banding% yang bersi;at permanen.

86B adala' lembaga yang mengendalikan proses se!ara keseluru'an. 86B

dianggap se!ara otomatis mengambil keputusan+keputusan& seperti keputusan untuk

membentuk panel& ke!uali jika ada konsensus dari negara+negara anggota untuk tidak

membentuk panel.

:anel adala' de(an ad 'o! yang dibentuk dengan tujuan untuk menimbang dan

memutuskan suatu sengketa tertentu dan dibubarkan ketika mereka tela' menyelesaikan

tugasnya. Berdasarkan :asal )2 86<& suatu pi'ak yang bersengketa dapat memulai

prosedur tinjauan banding ter'adap laporan panel di'adapan Appellate Body melalui

pemberita'uan banding. Ketika panel atau Appellate Body menemukan suatu tindakan

yang tidak konsisten dengan :ersetujuan 9T"& dia akan merekomendasikan anggota

yang terkait untuk menyesuaikan tindakan tersebut dengan :ersetujuan 9T".

:roses :enyelesaia 6engketa Rokok Indonesia 6 Amerika

6ebelumnya Indonesia tela' menempu' berbagai !ara& antara lain& menyampaikan

keberatan& berbi!ara dengan pejabat Kongres A6& dan melakukan sejumla' konsultasi

bilateral& baik in;ormal maupun ;ormal& untuk menyelesaikan permasala'an ini. Namun&

pada (aktu itu Indonesia tidak mendapatkan respon yang memuaskan dari A6. >al inik'ususnya menyangkut bukti ilmia' tentang ba'aya rokok kretek& terutama jika

dibandingkan dengan rokok beraroma ment'ol yang masi' diperbole'kan penjualannya

di A6.

"le' karena tidak menemukan titik temu dalam proses konsultasinya& Indonesia

mengajukan permo'onan kepada 8ispute 6ettlement Body $86B% 9T" pada tanggal 44

Huni di Hene(a 6(iss& untuk pembentukan panel guna menyidangkan perkara pelarangan

rokok kretek ole' Amerika 6erikat. 8alam sidang 86B 9T" tanggal 44 Huni 4*)* di

Hene(a& 8elegasi RI menyampaikan kepada 6idang alasan dan dasar 'ukum ketentuan

9T" mengenai permintaan pembentukan :anel kepada 86B atas pelanggaran yang

dilakukan A6.

:anel 9T" menemukan ba'(a kebijakan A6 tersebut tidak sesuai dengan ketentuan

9T" karena rokok kretek dan rokok mentol adala' produk sejenis $like produ!ts% dan



keduanya memiliki daya tarik yang sama bagi kaum muda. Menurut 9T"& kebijakan

yang membedakan perlakuan ter'adap dua produk sejenis merupakan tindakan yang tidak

adil $less ;aourable%.

:emerinta' A6 yang tidak puas ter'adap keputusan panel yang dikeluarkan pada 4

6eptember 4*))& melakukan banding ke 9T" pada - Hanuari 4*)4. >asil banding yang

dikeluarkan Appellate Body $AB% menegaskan kembali ba'(a keputusan :anel

sebelumnya adala' benar dan pemerinta' A6 tela' mengeluarkan kebijakan yang tidak

konsisten dengan ketentuan 9T". AB merekomendasikan kepada 86B agar meminta

:emerinta' A6 untuk membuat kebijakan sesuai dengan ketentuan dalam TBT

Agreement. :emerinta' Indonesia menyambut baik laporan AB tersebut dan memberikan

apresiasi yang tinggi atas kerja keras AB dan kebijaksanaannya dalam

mempertimbangkan pandangan indonesia terkait kasus ini.

Regulasi kasus kreek I!"#!esia $ersus A%erika Serika

TBT Agreement merupakan sala' satu perjanjian 9T" yang ber'asil disepakati pada saat

Tokyo Round ta'un )=2*+an. TBT Agreement mengakui 'ak setiap negara untuk

membuat regulasi teknis untuk melindungi kepentingan negara tersebut. >al tersebut

dilakukan untuk menjamin kualitas suatu barang& melindungi kese'atan dan keselamatan

manusia& dan lingkungan. Meski demikian& 'al tersebut tidak bole' melanggar 'ak dari

anggota 9T" lainnya. 6uatu regulasi teknis dapat dibuat selama 'al tersebut tidak

bersi;at diskriminati; dan tidak menimbulkan 'ambatan yang tidak perlu dalam kegiatan

perdagangan internasional.

Terkait dengan kasus& "rganisasi :erdagangan 8unia $9orld Trade "rgani#ationF9T"%

tela' membentuk panel untuk menyelesaikan sengketa perdagangan terkait larangan

perdagangan rokok kretek di Amerika 6erikat. :ermasala'an yang seringkali terjadi yang

terkait dengan TBT Agreement adala' yang terkait dengan regulasi dan standar yang

diberlakukan ole' suatu negara. TBT Agreement memberikan 'ak kepada negara

negara untuk memberlakukan regulasi demi melindungi kese'atan manusia dan 'e(an.

Meski demikian& TBT Agreement tetap memberikan batasan ba'(a regulasi dan standar

yang diberlakukan tidak memberikan dampak yang negati; bagi negara negara lainnya.

8alam memberlakukan regulasi teknis pun& suatu negara 'arus memper'atikan prinsip



transparansi& dimana negara lain& k'ususnya negara negara yang nantinya akan terkena

dampak dari regulasi tersebut& 'arus diin;ormasikan terkait dengan regulasi tersebut& dan

regulasi tersebut tidak bersi;at diskriminati;. Akan tetapi ;aktanya& seringkali regulasi dan

standar yang diberlakukan& meng'ambat perdagangan negara lain& yang pada ak'irnya

menyebabkan negara produsen mengalami kerugian yang tidak se'arusnya di alami.

>al tersebutla' yang dirasakan ole' Indonesia& yaitu regulasi teknis yang dibuat ole'

Amerika 6erikat tela' meng'ambat kegiatan perdagangan Indonesia& dimana 'al tersebut

berpengaru' kepada perekonomian Indonesia. :angsa pasar ekspor rokok kretek

Indonesia sekitar -* persen ke A6

Keputusan 86B menyatakan ba'(a ederal ood& 8rugs and /osmeti! A!t Amerika

6erikat & ketentuan 6e!tion =*2 $a% $)% $A% memba'as mengenai kebijakan diskriminati;&

bertentangan dengan perjanjian 9T" Te!'ni!al Barrier to Trade dan ke(ajiban Amerika

sebagai anggota 9T". 6e'ingga Indonesia menuntut langka' konkrit A6 untuk

mengimplementasikan keputusan 8ispute settlement Body $86B% tersebut atas kasus

/loe /igarette selama kurun (aktu )- bulan masa Reasonable :eriod o; Time.

Sa!ksi

Badan di 9T" yang k'usus menangani permasala'an sengketa tela' membentuk

Arbitrasi yang bertugas menentukan besaran kompensasi yang 'arus dibayar Amerika

6erikat kepada Indonesia. 6elain itu& Indonesia akan meminta kompensasi dari Amerika

6erikat atas penarikan rokok kretek dari penjualan meski "rganisasi :erdagangan 8unia

$9T"% menganggap larangan itu bersi;at diskriminati;.

Indonesia dapat melakukan retaliasi silang atau !ross retaliation & yakni mengenakan

pembatasan atau pelarangan penjualan produk A6 di Indonesia senilai kerugian akibat

pelarangan penjualan rokok beraroma asal Indonesia di A6 apabila A6 tidak menanggapi

permintaan konsultasi bilateral dimana konsultasi bilateral ini bertujuan agar A6

menerapkan rekomendasi dari 9T" terkait sengketa penjualan dan produksi rokok

kretek.



LESSON TO LEARN

6eiring dengan disepakatinya berbagai perjanjian perdagangan bebas seperti 9orld Trade

"rgani#ation $9T"% ternyata sampai saat ini belum menguntungkan apapun bagi

Indonesia. Indonesia lebi' banyak dirugikan k'ususnya dalam bidang

perekonomian.selain itu& Indonesia juga yang paling sering mendapat gugatan dari 9T"

terkait dengan ekspansi besar+besaran yang dilakukan ole' Indonesia dalam perdagangan

bebas guna kemajuan ekonomi suatu negara. 8an yang paling terli'at saat ini adala'

dalam kasus rokok dimana Indonesia menentang kebijakan Amerika yang bersi;at

diskriminati; tersebut bukan karena untuk meningkatkan nilai ekspornya tetapi untuk

mengamankan akses pasar rokok kretek Indonesia di Amerika 6erikat. 6elain itu&

men!ega' agar negara lain mengikuti membuat peraturan seperti yang dibuat ole'

Amerika 6erikat tersebut.

kasus kretek indo vs as

Documents