katalog artha

Upload: gunawan-ciuy

Post on 14-Apr-2018

264 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    1/30

    [PT. ARTHA BUMI HASIAN]|BEKASI SQUARE Kanto No. 71, Jl.

    - -

    BEKASI SQUARE Kanto No,71, Jl. Jend A. Yani, Pekayon Jaya, Bekasi Selatan 17148, INDONESIA

    Telp No : 021 - 82425411, hp : 085319276999, Website : www.artha-bh.com, Email : [email protected]

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    2/30

    - -

    PT. ARTHA - BUMI HASIAN

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga kami

    dapat menyelesaikan katalog PT. ARTHA BUMI HASIAN EDISI-I. Perusahaan kami

    berlokasi di Bekasi Square Kanto No.71, Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, Indonesia, dan berdiri

    pada tahun 2009. Perusahaan ini difokuskan bergerak dalam bidang penyediaan peralatan

    rental, konsultasi dan jasa untuk kegiatan yang berhubungan dengan penelitian dan pemetaan

    Geologi dan Geofisika, Eksplorasi Mineral dan Migas, penyediaan kursus dan workshop,

    untuk membantu dalam perkembangan dunia industri khususnya yang berkaitan dengan

    karakteristik struktur dan deposit Sumber Daya Alam (SDA).

    KATALOG ini berisi informasi tentang pekerjaan geologi dan geofisika yang dapat dilakukan

    oleh perusahaan kami. Mencangkup pula teknik pengukuran dan aplikasi dari peralatan

    geofisika yang telah kami miliki, dimana dioperasikan langsung oleh Ahli dan Teknisi yang

    telah berpengalaman di bidangnya.

    Demikian KATALOG ini kami buat, mudah-mudahan dapat dijadikan sebagai bahan referensi

    para rekanan untuk bekerja sama, menambah informasi dan pengetahuan, serta sebagai media

    penghantar dalam kegiatan bisnis dan kegiatan lainnya. Atas perhatian dan kerjasamanya

    kami mengucapkan terimakasih.

    Bekasi, 3 September 2011

    PT. ARTHA-BUMI HASIAN

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    3/30

    RENTAL DAN SERVICE

    SURVEI GEOFISIKA METODE RESISTIVITY, INDUCED POLARIZATION, DAN

    SELF POTENTIAL MENGGUNAKAN PERALATAN SUPERSTING R8/IP DAN

    ARES ( AUTOMETIC RESISTIVITY SISTEM )

    SUPERSTING R8/IP

    I. PENDAHULUAN

    SuperSting R8/IP dan ARES merupakan peralatan

    geofisika yang dapat digunakan dalam pengukuran

    metode Resistivity (Tahanan Jenis), Induced

    Polarization (Polarisasi Terimbas), dan Self Potential(Potensial Diri). Metode geofisika tersebut dilakukan

    untuk menafsirkan gejala geologi bawah permukaan

    berdasarkan sifat kelistrikan batuan.

    Prinsip kerja metode Tahanan Jenis ini adalah

    dengan cara mengalirkan arus listrik searah atau

    bolak-balik dengan frekuensi rendah kedalam bumi

    melalui dua elektroda arus yang ditancapkan di permukaan (transmitter), kemudian

    mengukur beda potensial yang terjadi oleh dua elektroda potensial yang ditempatkan

    dalam suatu susunan tertentu (receiver).

    Prinsip kerja metode Polarisasi Terimbas hampir sama dengan metode Tahanan Jenis,

    dimana perbedaannya terletak pada transmitteryang terdiri dari dua sistem, yaitu sumber

    arus tetap yang berasal dari ACCU/Generator dan sistemswitchingdengan menggunakan

    power transistor yang dijalankan oleh suatu pengukur waktu (Time Domain). Kemudian

    beda potensial yang terjadi akibat gejala transient dari efek polarisasi, diukur oleh receiver

    sebagai fungsi dari waktu.

    Prinsip kerja metode Potensial Diri adalah dengan memanfaatkan sumber listrik alamiah

    yang terjadi di bawah permukaan yang disebabkan oleh kegiatan mekanik atau

    elektrokimia batuan.

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    4/30

    Berdasarkan cara pengukuran dan keperluannya, metode-metode tersebut dapat dibagi

    menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut :

    Pengukuran Mapping (Otomatis) : Bertujuan untuk mempelajari variasi sifat kelistrikanbatuan secara vertikal dan lateral, dimana jarak antara elektroda yang digunakan harus

    sama, sehingga dapat dibuat kontur isoresistivitasnya. Pengukuran ini biasanyamenggunakan kabel multichannel.

    Pengukuran Sounding (Manual) : Bertujuan untuk mempelajari variasi sifat kelistrikanbatuan secara vertikal, dimana dpat dilakukan dengan mengubah-ubah jarak elektroda

    sesuai dengan konfigurasi yang dibutuhkan. Pengukuran ini menggunakan kabel manual

    A, B, M, dan N.

    II. SPESIFIKASI ALAT SUPERSTING R8/IP

    Measurement modes : Apparent resistivity, resistance, induced polarization (IP), battery voltage

    Measurement range : +/- 10Vp-p

    Measuring resolution : Max 30 nV, depends on voltage level

    Screen resolution : 4 digits in engineering notation

    Output current : 1mA2A continuous

    Output voltage : 800 Vp-p

    Output power : 200 W

    Input channels : Eight channelsInput gain ranging : Automatic, always uses full dynamic range of receiver.

    Input impedance : >20 MW

    Switch Box R8/56 Electrodes

    The test box

    Passive cables, with 10.25m

    electrodes interval

    Power connectorConsole SuperSting

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    5/30

    SP compensation : Automatic cancellation of SP voltages during resistivity measurement. Constant

    and linearly varying SP cancels completely.

    Type of IP measurement : Time domain chargability (M), six time slots measured IP current transmission

    : ON+, OFF , ON-, OFF

    IP time cycles : 1 s, 2 s, 4 s and 8 s

    Measure cycles : Running average of measurement displayed after each cycle. Automatic cycle

    stop when reading errors fall below user set limit or user set max cycles are

    done.

    Resistivity time cycles : Basic measure time is 1.2, 3.6, 7.2 or 14.4 s as selected by user via keyboard.

    auto-ranging and commutation adds about 1.4 s.

    Signal processing : Continuous averaging after each complete cycle. Noise errors calculated and

    displayed as percentage of reading. Reading displayed as resistance ( V/I) and

    apparent resistivity (a). Resistivity is calculated using user entered electrode

    array coordinates.

    Noise suppression : Better than 100 dB at f>20 Hz or better than 120 dB at power line frequencies

    (16 2/3, 20, 50 and 60 Hz).

    Total accuracy : Better than 1% of reading. Field measurement accuracy depends on ground

    noise and resistivity. Instrument will calculate and display running estimate of

    measuring accuracy.

    System calibration : Calibration is done digitally by the microprocessor based on correction valuesstored in memory.

    Supported configurations : Resistance, Schlumberger, Wenner, dipole-dipole, pole-dipole, pole-pole.

    Operating system : Stored in re-programmable flash memory. New version can be downloaded

    from our web site and stored in the flash memory.

    Data storage : Full resolution reading average and error are stored along with user entered

    coordinates and time of day for each measurement. Storage is effected

    automatically.

    Memory capacity : More than 30000 measuring points can be stored in internal memory.

    Data transmission : RS-232C channel available to dump data from the instrument to a Windows

    type computer on user command.

    Automatic multi-electrodes : The SuperSting is designed to run dipole-dipole, pole-dipole, pole-pole,

    Wenner, and Schlumberger surveys including roll-along surveys completely

    automatic with the Swift Dual Mode Automatic Multi-electrode system. TheSuperSting can run any other array by using user programmed command files.

    These files are ASCII files and can be created using a regular text editor. The

    command files are downloaded to the SuperSting RAM memory and can at any

    time be recalled and run.

    User controls : 20 key tactile, weather proof keyboard with numeric entry keys and function

    keys. On/off switch Measure button, integrated within main keyboard. LCD

    night light switch (push to light).

    Display : Graphics LCD display (16 lines x 30 characters) with night light.

    Power supply, field : 12V or 2x12V DC external power, connector on front panel.

    Power supply, office : DC power supply

    Operating time : Depends on conditions.

    Operating temperature : -5 to +50 0C

    Weight : 10.9 kg (24 lb.)Dimensions : 184 mm (7.25") x 406 mm (16"), x 273 mm (10.75").

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    6/30

    ARES

    III. SPESIFIKASI ALAT ARES

    Main Unit Ares

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    7/30

    Transmitter : Power up to 300 W (ARES-G4), up to 200 W (ARES-G3)

    Current up to 2.0 A (ARES-G4), up to 1.25 A (ARES-G3)

    Voltage 10550 V (1100 Vp-p)

    Protection full electronic protection

    Precision 0.1%

    Receiver : Input impedance 20 M

    Input voltage range 5 V

    Mains frequency filtering 50 or 60 Hz

    Precision 0.1%

    Supported Methods :

    2D/3D-Multi-Electrode Resistivity Tomography: Wenner Alpha / Beta / Gamma, Wenner-Schlumberger,

    Dipole-Dipole, Pole-Dipole, Reverse Pole-Dipole, Pole-Pole, user defined configurations possibility of

    simultaneous measurement of up to 8 arrays.

    VES Vertical Electrical Sounding: Wenner Alpha / Beta / Gamma, Schlumberger, dipole-dipole, pole-

    dipole, pole-pole, user defined configurations.

    RP Resistivity Profiling: Wenner Alpha / Beta / Gamma, Wenner-Schlumberger, Dipole-Dipole, Pole-

    Dipole, Pole-Pole.

    SP - Self Potential

    Measurement Features :

    self-adapting control system, automatic ranging and calibration.

    automatic checking of measured values

    easy interruption of the measurement (for the first view of measured structures)

    capability of profile prolongation by means of multi-electrode cable rolling

    IP - Induced Polarization (Chargeability) : available for all 1D / 2D / 3D methods up to 10 adjustable IP-

    windows, each max. 30 s, step 20 / 16.66 ms

    Pulse : 0.3 s30 s, step 0.1 s

    SP compensation : constant and linear, time-invariant.

    Stacking : manual or automatic self-adaptive setting

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    8/30

    Measurement optimization : adjustable optimum measured voltage and maximum acceptable measurement

    error.

    Stored values : position of the measured point, output current, input voltage, SP, apparent resistivity,

    standard deviation, chargeability with standard deviation for all 10 IP windows

    Output data format : RES2DINV / RES3DINV, Surfer (and others)

    Maximum number of electrodes : 200 for 2D, 1000 for 3D arrays

    Maximum profile length : 10 km

    Control unit : .

    Easy-Control system, no need of PC for the measurement

    Alphanumeric keyboard, large LCD display safety switch

    Memory : 16Mbit, up to 100 files, 70000 readings

    Interface : RS232 or USB

    Power supply : 12 V car battery or attachable battery pack

    Connectors : for PC, battery and a universal one for all measuring accessories

    Dimensions : 13 x 17 x 39 cm

    Weight : 3.5 kg

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    9/30

    IV. METODE OPERASIONAL

    Pengukuran topografi untuk kelurusan dan beda tinggi pada lintasan survei

    Resistivity/IP/SP.

    Pembentangan kabel multichannel (otomatis) atau kabel A, B, M, N (manual).

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    10/30

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    11/30

    Proses inversi dan pemodelan untuk pengukuran Mapping 2-Dimensi dengan perangkat lunak

    EarthImager 2DInv atau Mapping 3-Dimensi dengan perangkat lunak EarthImager 3DInv.

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    12/30

    SURVEI GEOFISIKA METODE GROUND PENETRATING RADAR (GPR)

    MENGGUNAKAN PERALATAN IDS RIS-ONE TR 200 MHZ

    IDS RIS-ONE TR 200 MHZ

    I. PENDAHULUAN

    Metode GPR merupakan salah satu metode geofisika yang memanfaatkan perambatan

    gelombang elektromagnet dengan frekuensi tinggi (25MHz - 2.0GHz) yang dipancarkan oleh

    transmitter, kemudian apabila terdapat perbedaan dielektrik konstanta ( ) pada bidang batas

    di bawah permukaan, maka gelombang elektromagnet tersebut akan dipantulkan kembali ke

    permukaan dan ditangkap oleh receiversecara real-time (Gambar 1.a). Pengukuran GPR di

    lapangan relatif mudah dan ramah lingkungan, dimana antena transceiver dapat ditarik

    dengan kecepatan rata-rata 0,8 hingga 8 km/jam. Data GPR yang terekam oleh alat meliputi

    komponen Two Way Travel Time (ns), Reflection Amplitude, dan Horizontal Position (m),

    dimana tampilannya menyerupai penampang seismik, sehingga mudah untuk ditafsirkan

    secara kasar di lapangan, tergantung parameter material/batuannya (Gambar 1.b).

    Gambar 1. (a) Prinsip kerja metode GPR, dan (b) Parameter Radar dari beberapa material

    dan batuan (Mil som, 2003).

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    13/30

    II. SPESIFIKASI ALAT IDS

    Gambar 2. Spesifikasi peralatan GPR IDS RIS-ONE dengan tipe Antenna RIS TR 200 MHz

    yang dimiliki oleh PT.ARTHA BUMI HASIAN.

    DAD K2_FW System Specifications:

    Pulse Repetition Frequency : 400KHz

    Scan Rate : up to 850 Scans/sec.Range : 0 - 9999 nsec.

    Number of Stacks : 1 - 32768Max number of scans/second : 850Number of samples per scan : 128 - 8192 (1 ch.) or 128 - 4096 (2 ch.)

    Stacking : up to 32768 scans

    Toughbook CF-19 PC Radar Control Unit (DAD

    2CH

    Antenna IDS RIS TR 200MHz, Wheel Kit

    (WHE 50), dan Cable metric Wheel

    Cable LAN Cable Batterai

    Cable AC 300

    BatteraiAntennas Handle

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    14/30

    Trigger options : manual or timedCommunication interface with the Master Unit : Ethernet

    Data transmission speed : 100 Mbit/secMaximum dimensions of a single radar profile : depends on the Hard Disk capacity

    DAD Ports : ANTENNA 1, ANTENNA 2, WHEEL

    Maximum number of connectable antennas : 2Maximum number of channels : 4GPS : supportedPower supply and consumption : 12 Volt / 8 WattWater Proof : IP65

    The Panasonic Toughbook CF-19 PC:

    Operation system : Windows XP Professional SP2Processor : 1.6GHz Intel Core Duo.

    RAM : 512MB SDRAM (DDR2)/4GBHard Disk : 80GB shock-proof

    LAN : 100 Base-TXAn/10 BASE

    Wireless Networking : WLAN 802.11a/b/g, Bluetooth 2.0, OptionalWWAN/EVDO/HSDPA/GPS

    Weight : 2 kgSize : 10.7 x 8.5 x 1.9 inchesBattery Life (Wi-Fi On/Off) : 5h / 6h aboutEnvironmental : Water-proof (IP54)

    Antenna IDS RIS TR 200MHz:

    Antenna Type : shielded dipoleNominal Frequency : 200 MHzDimensions (L x W x H) : 43x37x20 cmWeight : 5 Kg

    Relative humidity : < 90% (non-condensing)Environmental : Rain Proof (IP 65 on request)

    Survey Wheel Kit (WHE 50):

    Dimensions (L x W x H) : 11 x 6 x 3 cmWeight : 0.9 KgRelative humidity : < 90% (non-condensing)

    Environmental : Rain Proof (IP 65 on request)

    Antenna Cables (ACSK):

    Standard Available lengths : AC 300 (3m);Temperature : -10C / 40C

    Relative humidity : < 90% (non-condensing)Environmental : Rain Proof (IP 65 on request)

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    15/30

    III. METODE OPERASIONAL LAPANGAN

    1. TAHAPAN PERSIAPAN

    A. Pengaturan Kalibrasi Parameter Sinyal, Kalibrasi Wheel, dan Kalibrasi Gain.

    (a) (b)

    (c) (d)

    Gambar 3. (a) Foto kegiatan kalibrasi peralatan, (b) kalibrasi parameter sinyal, (c) Kalibrasi

    Wheel, dan (d) Kalibrasi Gain secara manual atau otomatis.

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    16/30

    B. Pemasangan Wheeldan Kabel Metr ic Wheelpada AntennaTransceiver200 MHz.

    C. Menghubungkan Control Uni t- Antenna- Notebook- Battery.

    2. TAHAPAN PENGUKURAN

    A. Pengaturan Parameter Akuisisi (Gambar 4).

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    17/30

    B. Akuisisi Data menggunakan perangkat lunak K2 FAST WAVE (Gambar 5).

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    18/30

    3. TAHAPAN PROSESING DAN MODELING DATA

    A. Tampilan Raw Datapada Perangkat LunakGred 3D(Gambar 6).

    B. Proses Editing Data dengan Perangkat LunakGred 3D(Gambar 7).

    C. Proses Pemodelan Data dengan Perangkat LunakGred 3D (Gambar 8).

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    19/30

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    20/30

    IV. APLIKASI METODE GPR:

    1. Geology & Environmenta. Penelitian Struktur Geologi.b. Penelitian Startigrafi Batuan.c. Eksplorasi Mineral dan Batuan.d. Evaluasi Sistem Retakan dan Pergeseran Batuan.e. Analisa Polusi dan Kandungan Air Bawah Permukaan.f. Pendeteksian Rongga/Lubang/Gua pada Batuan.

    2. Archaelogy & Cultural Heritagea. Pendeteksian Benda/Bangunan yang Tertimbun.b. Pendeteksian Rongga/Lubang yang Tertimbun.c. Penyelidikan Kandungan Tanah.

    3. Geotechnical & Constructiona. Identifikasi Zona Longsoran.b. Identifikasi Zona Infiltrasi Air Laut.c. Pendeteksian Zona Lemah pada Suatu Bangunan.d. Pendeteksian Jalur Pipa/Kabel yang Tertanam.e. Pendeteksian Ketebalan Aspal/Timbunan.

    4. Aplikasi GPR lainnyaa. Utilities Detection and Mappingb. Civil Engineeringc. Transport Engineeringd. Forensic & Securitye. Military

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    21/30

    SURVEI GEOFISIKA METODE MAGNET MENGGUNAKAN PERALATAN

    PROTON MAGNETOMETER GEM GSM 19T

    I. PENDAHULUANProton Precession Magnetometer (PPM)

    GEM GSM-19T merupakan peralatan

    yang digunakan untuk mengukur medan

    magnet bumi berdasarkan frekuensi

    presisi (frekuensi Larmor) yang terjadi,

    menggunakan sensor berbentuk silinder

    yang didalamnya terisi cairan kaya akan

    proton. Proton ini mempunyai muatan

    listrik yang berputar pada sumbunya,

    sehingga menimbulkan suatu momen

    magnet lemah yang setiap saat selalu

    dipengaruhi dan diarahkan oleh medan

    magnet bumi. Dengan menghadirkan suatu medan magnet yang lebih kuat akan menyebabkan

    kedudukan momen magnet proton tersebut bergeser dari semula. Apabila medan magnet ini

    dihilangkan, maka proton akan berpresisi dan berusaha kembali ke kedudukan semula,

    sehingga menimbulkan frekuensi presisi yang dapat diukur untuk menentukan besar medan

    magnet yang mempengaruhinya, dimana terdiri dari beberapa macam, yaitu :

    1. Medan Magnet Utama: Bersumber dari dalam bumi dan berubah terhadap waktu, akibatadanya Self-Exiting Dynamo Action dari aliran fluida yang terionisasi, sehingga

    menimbulkan medan magnet utama bumi. Besar dan arah medan di permukaan bumi

    didefinisikan oleh unsur medan magnet (H), inklinasi (I), dan deklinasi (D).

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    22/30

    2. Medan Luar : Sumbangan medan luar ini terhadap medan magnet bumi hanya sebesar1% dari medan magnet total dan berubah terhadap waktu, dimana bersumber dari :

    - Sebuah siklus yang berdurasi sekitar 11 tahun, berhubungan dengan aktivitas matahari danterdistribusi menurut garis lintang.

    - Variasi harian Matahari, dengan periode sekitar 24 jam dan mempunyai jangkauan 30 yang berubah menurut garis lintang dan musim.

    - Variasi harian Bulan, dengan periode sekitar 25 jam dan mempunyai jangkauan 2.- Angin matahari yang berinteraksi dengan medan magnet bumi, menyebabkan terjadinya

    badai magnetik dengan jangkauan 1000 dan terjadi pada semua lintang.

    3. Medan Anomali : Berasal dari batuan yang memiliki nilai suseptibilitas magnetik

    bervariasi akibat unsur kandungan mineralnya :

    - Diamagnetik : Mempunyai sifat suseptibilitas negatif atau kecil dan tidak tergantung padamedan magnet luar, contoh : marmer, garam, kuarsa.

    -

    Paramagnetik : Mempunyai sifat suseptibilitas positif atau 1 dan tergantung pada suhu,contoh : piroksen, biotit.

    - Ferromagnetik : Mempunyai sifat suseptibilitas positif atau >1 dan mudah terinduksi olehmedan magnet luar, contoh : besi, nikel, kobal.

    Gambar 1. Nilai Suseptibilitas Magnetik Batuan (Tatyana N.S, Olfert V., and Sergey L.S.,2008).

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    23/30

    Engineer|0812 412 45452|[email protected]

    II. SPESIFIKASI ALAT

    PerformanceSensitivity : 0.15 nT/sec

    0.05 nT/4 sec.Resolution : 0.01 nTAbsolute Accuracy : +/-0.2 nT @ 1 Hz

    Dynamic Range : 20,000-120,000nT

    Gradient Tolerance : over 7000 nT/mSamples at : 60+,5,4,3,2,1,0.5s

    Operating Temp. : -40oC - +50

    oC

    Operating ModesManual : all data reading stored automatically minimum 3 sec. interval

    Base Station : all data reading stored at 3 to 60 sec. intervalsRemote Control : optional remote control using RS-232 interface

    Input / Output : RS-232 interface or analog (optional).

    Storage - 32 MB (# of Readings) DimensionsMobile : 1,465,623 Console : 223 x 69 x 240 mm

    Base Station : 5,373,951 Sensor : 170 x 71mm diameter

    Gradiometer : 1,240,142 Console : 2.1 kgWalking Mag : 2,686,97 Sensor and Staff : 2.2 kg

    III. METODE OPERASIONAL

    1. TAHAPAN PERSIAPAN SURVEIPenentuan lokasi untuk pengukuran Base

    Station Magnet. Lokasi tersebutdiharuskan jauh dari gangguan

    elektromagnet lokal, aman dari gangguan

    aktivitas manusia dan binatang, danterhindar dari percikan langsung air hujan

    Penentuan lokasi dapat dilakukan dengan

    cara mencari posisi kekuatan sinyal

    pembacaan yang paling kuat (tuning) dan kestabilan nilai pembacaan yang dilakukan berulangdalam waktu singkat.

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    24/30

    2. TAHAPAN PENGUKURAN

    A. Pengikatan sebelum dan sesudahpengukuran di lokasi pengukuran

    Base Station. Pengukuran di Base

    Stationdapat dilakukan sebelum dan

    sesudah pengukuran di lapangan

    atau dilakukan selama 24 jam

    berturut-turut secara otomatis

    dengan interval waktu yang telah

    ditentukan (setiap 515 menit)

    B. Pengukuran di Lapangan.

    3. TAHAPAN PROSESING DATA

    Data hasil pengukuran pada titik pengamatan di lapangan meliputi posisi titik amat yang

    ditentukan menggunakan GPS Garmin45, serta nilai medan magnet total bumi dengan satuan

    nanoTesla (nT) dari pengukuran di lapangan dan di Base Station. Target dari metoda

    magnetik ini mendapatkan anomali medan magnetik yang berhubungan dengan kerentanan

    magnet batuan (k). Maka perlu dilakukan beberapa pendekatan yaitu dengan menghilangkan

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    25/30

    pengaruh medan luar (koreksi variasi harian) dan pengaruh medan magnet utama bumi

    (koreksi IGRF).

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    26/30

    4. TAHAPAN MODELING DATA

    Sumber dari magnetik anomali dapat berada di permukaan atau di bawah permukaan hingga

    Curie isotherm ( 20 km), Oleh sebab itu perlu dilakukan pemodelan-pemodelan sebagai

    berikut :

    Anomali Magnetik Reduce to Pole (RTP)

    Upward Continuation (40m - 80m - 200m)

    Upward Continuation : Dilakukan untuk menghitung medan magnetik lebih tinggi dari

    ketinggian sebenarnya., sehingga anomali yang muncul merupakan akibat dari penurunan

    amplitudo. Pemodelan ini dilakukan untuk merefleksikan sumber magnetik yang dalam

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    27/30

    Downward Continuation : Dilakukan untuk menghitung medan magnetik pada

    ketinggian di bawah ketinggian sebenarnya tetapi di atas sumber yang terdangkal,

    sehingga anomali yang muncul akan menyempit dan amplitudo meningkat. Pemodelan ini

    dilakukan untuk merefleksikan sumber yang dangkal.

    Gradien Magnetik : Dilakukan untuk mengatasi masalah gangguan dari sumber yang

    berdekatan dengan melihat gradien horisontal dan vertikal magnetik. Pemodelan gradien

    magnetik ini dapat menunjukkan batas dari sumber dan efektif untuk memisahkan sumber

    yang saling berdekatan, sehingga sangat baik dilakukan untuk mengetahui anomali

    dangkal.

    Reduction to Pole : Dilakukan untuk mentrasfer pengukuran magnetik di suatu tempat ke

    kutub magnetik, sehingga anomali magnetik tinggi tepat berada di atas anomali

    (monopole), tetapi kurang baik dilakukan pada data pengukuran yang dilakukan di daerah

    dekat dengan equator.

    IV. APLIKASI METODE MAGNET

    1. Geothermal Exploration

    2. Oil and Gas Exploration

    3. Geotechnical Investigation

    4. Archeology Investigations

    (Tatyana N.S, Olfert V., and Sergey L.S., 2008)

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    28/30

    5. Structure Geology

    (PT. ARTHA BUMI HASIAN 2011)

    1

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    29/30

    6. Mineral Exploration

    7. Geological Mapping

    MAG Falcon GDD Falcon gD Re-interpreted Geology

  • 7/27/2019 Katalog Artha

    30/30