kebiasaan efektif bahan ajar

Upload: khoirul-anam

Post on 14-Oct-2015

97 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • BAB VIII

    SUKSES DENGAN MEMBERDAYAKAN

    KEBIASAAN YANG EFEKTIF

    A. TUJUAN PEMBELAJARAN

    1. Mahasiswa dapat memahami dan memiliki kemampuan kebiasaan efektif.

    2. Mahasiswa mampu memahami langkah-langkah membangun kebiasaan

    efektif.

    3. Mahasiswa mampu memahami dan mengaplikasikan berbagai kebiasaan efektif.

    B. PENDAHULUAN

    Pengembangan kepribadian sebagai modal dalam menghadapi dunia

    kerja saat ini bahwa kita mengatahui penilaian aspek softskill lebih

    diutamakan dari pada hardskill, sehingga perlu ada pembelajaran dalam

    pengembangan potensi yang dimiliki agar lebih siap dalam menghadapi dunia

    kerja.

    Untuk mencapa pembelajaran yang telah diprogram maka bahan ajar ini

    disusun sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara umum mengenai tujuh

    kebiasaan manusia yang sangat efektif yang dicetuskan oleh Stephen R.

    Covey.

    Salah satu buku terkenal karya Stephen R. Covey berjudulTujuh

    Kebiasaan Manusia yang sangat efektif, The seven habbit of Highly effectve

    people. Buku tersebut mengutarakan tentang tujuh perilaku yang dikerjakan

    secara berulang-ulang oleh orang untuk mencapai sukses dalam hidupnya.

    Kebiasaan menrupakan pola perilaku yang dilakukan secara berulang

    dan terdiri dari tida unsur yang saling berkaitan, yaitu: pengetahuan, keahlian

    dan keinginan. Kebiasaan merupakan hasil dari proses belajar, sehingga dapat

    dilakukan oleh siapa saja sesuai dengan kapasitas yang dimiliki.

    Ketujuh kebiasaan itu adalah:

    1. Jadilah Proaktif

    2. Mulai dengan akhir dalam pikiran

    3. Dahulukan yang harus didahulukan

  • 4. Berpikir menang-menang

    5. Berusaha mengerti lebih dahulu, baru dimengerti

    6. Wujudkan sinergi

    7. Mengasah Gergaji

    produksi untuk memperoleh produk yang lebhi banyak. Tiga

    kebiasaan pertama untuk membentuk karakter dan mencapai kemenangan

    pribadi setiap hari serta mendorong ke arah yang lebih mandiri.

    Tiga kebiasaan berikutnya memproyeksikan karakter keluar dan

    menuju kesaling tergantungan, saling menguntungkan, dan kemenangan

    bersama. Kebiasaan yang terakhir, memperbaharui, yaitu kemampuan.

    C. TUJUH KEBIASAAN EFEKTIF

    1. Jadilah Proaktif

    Proaktif maksudnya memliki visi pribadi dan bertanggung jawab atas

    sikap dan tindakannya. Orng proaktif mengembangkn kemmpuan untuk

    memilih jawaban/respons terhadap masalah sehingga resons tersebut

    merupakan hasil dari nilai-nli, bukanhasil perasaannya atau situasi tertentu.

    Dengan meltih kebiasaan untuk memilih reson, maka

    seseorangmenjadi semkin proaktif. Kuncinya adalah bahwa seseorang

    hendaknya menjadi cahaya penerang bukan menghakim, dan menjadi

    teladan bukan sekedar mengkiritik, meluaskan peluang dan menyingkirkan

    masalah, menepati janji dan tidak membuat dalih. Dll.

    2. Mulai dengan akhir dalam pikiran

    Kebiasaan ini adalh untuk memimpn diri sendiri, masudny agar orang

    memulai hari-harinya dengan pengertian yang jelas tentang arah dan tujuan

    yang diinginkn. Orang yang efektif menyadari bahwa semua hal diciptakan

    dalam pikiran sebelum menjadi kenyataan. Mereka memiliki tujuan ahir

    yang dijadikan pedoman pengambilan keputusan. Mereka juga memiliki

    skala prioritas sebelum menentukansasaran dan mewujudkannya.

    Sedangkan orang yang tidak efektif cenderung membeiarkan ebiasan yang

    tidak menunjang efektivitas, orang lain, dan lingkungan sekitarnya.

  • Cara yang efektif untuk mulai merujuk pda tujuan akhir adalah

    dengan mengembangan pernyataan misi pribadinya. Pernyataan ini

    berfokus pada keinginan untuk menjadi apakah seseorang, apa yang akan

    dilakukan, dan prinsip yang menjadi dasar.

    3. Dahulukan yang harus didahulukan

    Mendahulukan yang utama adalah penciptaan kedua secara fisik.

    Mendahulukan yang utama artinya mengorganisasikan dan melaksanakan,

    apa-apa yang telah diciptakan secara mental (tujuan Anda, visi Anda, nilai-

    nilai Anda, dan prioritas-prioritas Anda). Hal-hal sekunder tidak

    didahulukan. Hal-hal utama tidak dikebelakangkan. Individu dan organisasi

    memfokuskan perhatiannya pada apa yang paling penting, entah mendesak

    entah tidak. Intinya adalah memastikan diutamakannya hal yang utama.

    4. Berpikir menang-menang

    Berpikir menang/menang adalah cara berpikir yang berusaha

    mencapai keuntungan bersama, dan didasarkan pada sikap saling

    menghormati dalam semua interaksi. Berpikir menang/menang adalah

    didasarkan pada kelimpahan kue yang selamanya cukup, peluang,

    kekayaan, dan sumber-sumber daya yang berlimpah ketimbang pada

    kelangkaan serta persaingan. Berpikir menang/menang artinya tidak

    berpikir egois (menang/kalah) atau berpikir seperti martir (kalah/menang).

    Dalam kehidupan bekerja maupun keluarga, para anggotanya berpikir

    secara saling tergantung dengan istilah kita, bukannya aku. Berpikir

    menang/menang mendorong penyelesaian konflik dan membantu masing-

    masing individu untuk mencari solusi-solusi yang sama-sama

    menguntungkan. Berpikir menang/menang artinya berbagi informasi,

    kekuasaan, pengakuan, dan imbalan.

    5. Berusaha mengerti lebih dahulu, baru dimengerti

    Kalau kita mendengarkan dengan seksama, untuk memahami orang

    lain, ketimbang untuk menanggapinya, kita memulai komunikasi sejati dan

  • membangun hubungan. Kalau orang lain merasa dipahami, mereka merasa

    ditegaskan dan dihargai, mau membuka diri, sehingga peluang untuk

    berbicara secara terbuka serta dipahami terjadi lebih alami dan mudah.

    Berusaha memahami ini menuntut kemurahan; berusaha dipahami

    menuntut keberanian. Keefektifan terletak dalam keseimbangan di antara

    keduanya.

    6. Wujudkan sinergi

    Sinergi adalah soal menghasilkan alternatif ketiga bukan caraku,

    bukan caramu, melainkan cara ketiga yang lebih baik ketimbang cara kita

    masing-masing. Memanfaatkan perbedaan-perbedaan yang ada dalam

    mengatasi masalah, memanfaatkan peluang. Tim-tim serta keluarga-

    keluarga yang sinergis memanfaatkan kekuatan masing-masing individu

    sehingga secara keseluruhannya lebih besar seperti ini mengenyampingkan

    sikap saling merugikan (1 + 1 = 1/2). Mereka tidak puas dengan kompromi

    (1 + 1 = 1 ), atau sekedar kerjasama (1 + 1 = 2). Melainkan, mereka kejar

    kerjasama yang kreatif (1 + 1 = 3 atau lebih).

    7. Mengasah Gergaji

    Mengasah gergaji adalah soal memperbaharui diri terus-menerus

    dalam keempat bidang kehidupan dasar: fisik, sosial/emosional, mental,

    dan rohaniah. Kebiasaan inilah yang meningkatkan kapasitas kita utnuk

    menerapkan kebiasaan-kebiasaan efektif lainnya. Bagi sebuah organisasi,

    Kebiasaan 7 menggalakkan visi, pembaharuan, perbaikan terus-menerus,

    kewaspadaan terhadap kelelahan atau kemerosotan moral, dan

    memposisikan organisasinya di jalan pertumbuhan yang baru. Bagi sebuah

    keluarga, Kebiasaan 7 meningkatkan keefektifan lewat kegiatan-kegiatan

    pribadi maupun keluarga secara berkala, seperti membentuk tradisi-tradisi

    yang merangsang semangat pembaharuan keluarga.

    Rekening Bank Emosional

    Rekening Bank Emosional mencerminkan tingkat kepercayaan dalam

    suatu hubungan. Seperti rekening keuangan di Bank, kita memasukkan

  • simpanan ke atau melakukan penarikan dari rekening ini. Perbuatan-

    perbuatan seperti berusaha untuk memahami terlebih dulu, sikap murah hati,

    menepati janji, dan bersikap setia walaupun orang yang bersangkutan tidak

    hadir, meningkatkan saldo kepercayaan. Tidak murah hati, melanggar janji,

    dan bergosip tentang seseorang yang tidak hadir, mengurangi atau bahkan

    menghapuskan kepercayaan dalam suatu hubungan.

    Paradigma

    Paradigma adalah cara masing-masing orang memandang dunia, yang

    belum tentu cocok dengan kenyataan. Paradigma adalah petanya, bukan

    wilayahnya. Paradigma adalah lensa kita, lewat mana kita lihat segalanya,

    yang terbentuk oleh cara kita dibesarkan, pengalaman, serta pilihan-pilihan

    kita selama ini.

    D. PRIBADI YANG EFEKTIF

    Berbicara tentang pribadi efektif artinya kita sedang memperbadayakan

    diri bagaimana dapat mencapai kesuksesan dengan cara yang lebih cepat dan

    tepat. Kita memulainya dengan membentuk suatu pribadi yang mumpuni

    untuk bisa menjalankan roda ke arah kesuksesan, atau target-target kehidupan

    dalam berbagai tahapnya.

    Saat ini banyak orang yang memiliki etos kerja sangat tinggi, hal ini

    sangatlah baik. Namun jangan melupakan saat untuk beristirahat. Dalam buku

    Unleash Your Other 90% karangan Robert K. Cooper disebutkan bahwa ada

    sebuah paradoks dalam dunia modern yaitu: untuk maju, kita harus tahu

    kapan dan bagaimana tepatnya harus mundur.

    Dalam buku 7 Habits of Highly Effective People karangan Stephen R.

    Covey, juga disebutkan bahwa salah satu kebiasaan yang harus diterapkan

    untuk menjadi pribadi yang efektif adalah dengan mengambil istirahat, dalam

    buku tersebut diistilahkan dengan mengasah kapak.

    Kepribadian secara psikologi merupakan sesuatu yang komplek, susah

    untuk diberi definisi dalam artian batasan. Namun ada dua teori psikologi

    dunia yang mengatakan bahwa kepribadian manusia dibentuk oleh potensi

  • bawaan sejak lahir (nature). Kemudian teori lain mengatakan bahwa

    lingkunganlah yang membentuk manusia (nurture). Kedua teori ini mengambil

    jalan ekstrem, sampai ada satu lagi yang kemudian memberi suatu gabungan

    yang disebut dengan konvergensi.

    Merujuk Anis Matta dalam bukunya menjelaskan paling tidak ada 3

    pembentuk kepribadian manusia dalam kehidupan ini yaitu:

    1. Instink biologis, seperti lapar, dorongan makan yang berlebihan dan

    berlangsung lama akan menimbulkan sifat rakus, maka sifat itu akan

    menjadi perilaku tetapnya, dan seterusnya

    2. Kebutuhan psikologis, seperti rasa aman, penghargaan, penerimaan, dan

    aktualisasi diri.

    3. Kebutuhan pemikiran, yaitu akumulasi informasi yang membentuk cara

    berfikir seseorang seperti mitos, agama, dan sebagainya.

    Ketiga faktor inilah yang kemudian jalin-menjalin terus

    membangun struktur kepribadian manusia dalam kehidupan. Insting

    biologis, seperti rasa lapar akan mempengeruhi dua unsure lainnya dari

    manusia yaitu psikologis dan pemikiran. Begitu juga sebaliknya dua

    lainnya akan membawa efek bagi pertumbuhan biologis manusia.

    Sedangkan dalam pandangan JL Hollandsecara umum dan singkat

    dia membagi tipe kepribadian manusia menjadi 6 macam:

    1. Tipe Kepribadian Konvensional

    Ciri ciri dari kepribadian konvensional adalah :

    Bersikat hati-hati, mengikuti arus , metodis, efisien, cermat, tidak

    fleksibel , pemalu, tidak mau menonjolkan diri, patuh, teratur , tekun,

    praktis, cermat, sopan, tidak imajinatif. Pekerjaan yang cocok untuk

    tipe konvensional adalah : resepsionis, sekretaris, klerek, operator

    komputer dan akuntan.

    2. Tipe Kepribadian Sosial

    Ciri-ciri kepribadian konvensional adalah: menyukai orang,

    menikmati pergaulan, ramah, dermawan, suka menolong, baik hati,

    mudah berempati, persuasif, sabar, suka bekerja sama,

  • bertanggungjawab bijaksana, hangat Pekerjaan yang cocok untuk tipe

    ini adalah: Guru, ibu rumah tangga, konsultan manajemen.

    3. Tipe Kepribadian Investigative

    Ciri-ciri Kepribadian investigative adalah rasional, analitis,

    kompleks, selalu ingin tahu, teliti, senang menyendiri, instrospektif,

    pemalu, penuh kehati-hatian, tidak terburu-buru, tidak terbawa emosi,

    tidak terlalu disukai orang. Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini:

    ilmuwan, dokter, penerjemah, surveyor, peneliti, dosen

    4. Tipe Kepribadian Artisitik

    Ciri-ciri Tipe Kepribadian artisitik adalah tidak rapi, emosional,

    impulsive, tiakpraktis, mandiri, instrospektif, imajinatif, orisional,

    tidak senang, mengikuti arus, intuitif, peka, terbuka, disukai banyak

    orang. Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini adalah: penulis, musisi,

    jurnalis, seniman, disainer, actor, kritikus seni.

    5. Tipe Kepribadian Realistis

    Ciri-ciri kepribadian realistis adalah tidak suka omong kosong,

    tidak suka mengumbar janji atau kata-kata , keras kepala, materialistis,

    praktis, menjauhi diri dari pergaulan social, sedikit bergaul, bersikap

    wajar tidak dibuat-buat, berterus terang, cenderung mengikuti arus,

    fleksibel, tekun dan cermat. Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini antara

    lain : sopir, pilot, mekanik, juru masak, petani.

    6. Tipe Kepribadian Pengusaha

    Ciri-ciri tipe kepribadian pengusaha adalah gigih, ambisius,

    menyenangkan, mendominasi, menyukai petualangan, suka coba-coba,

    terkadang bertindak berlebihan, suka berbicara, penuh rasa percaya

    diri, sangat optimis, siap mencoba apapun. Pekerjaan yang cocok

    untuk kepribadian ini adalah : penjual, eksekutif, manajer, wiraswasta

  • RANGKUMAN

    1. Kebiasaan menrupakan pola perilaku ayng dlkukan secara berulang dan

    terdiri dari tida unsur yang saling berkaitan, yaitu: pengetahuan, keahlian

    dan keinginan.

    2. Tujuh Kebiasaan efektif menurut Stephen R. Covey adalah: Jadilah

    Proaktif, Mulai dengan akhir dalam pikiran, Dahulukan yang harus

    didahulukan, Berpikir menang-menang, Berusaha mengerti lebih dahulu,

    baru dimengerti, Wujudkan sinergi, dan Mengasah Gergaji.

    3. Upaya yang paling penting setelah mempelajarai apa yang diuraikan oleh

    Stephen R. Covey, yaitu menjadi orang sukses melalui penerapan tujuh

    kebiasaan efektif, maka hal yang paling penting, adalah memulainya

    sekarang. Hal ini karen tidak ada ribuan kilometer yang dapat ditempuh,

    tanpa dimulai dengan langkah pertama.

    4. Pribadi efektif artinya kita sedang memperbadayakan diri bagaimana dapat

    mencapai kesuksesan dengan cara yang lebih cepat dan tepat. Kita

    memulainya dengan membentuk suatu pribadi yang mumpuni untuk bisa

    menjalankan roda ke arah kesuksesan, atau target-target kehidupan dalam

    berbagai tahapnya.

    5. pandangan JL Hollandsecara umum dan singkat dia membagi tipe

    kepribadian manusia menjadi 6 macam: tipe kepribadian konvensional,

    sosial, investigatif, artistik, realistis, dan tipe pengusaha.

    TUGAS

    1. Kebiasaan merupakan pola perilaku yang dilakukan secara berulang dan

    terdiri dari tiga unsur yang saling berkaitan, apa saja unsur tersebut,

    jelaskan?

    2. Tujuh kebiasaan manusia yang sangat efektif, sebutkan 4 saja dan

    jelaskan?

    3. Salah satu kebiasaan efektif yang disebutkan stephen R. Covey

    diantaranya adalah dahulukan yang harus didahulukan yang dijelaskan

    dengan kuadran skala prioritas, bagaimana urutan yang benar dalam

  • penyelesaian sesuai dengan skala prioritas tersebut dan berikan contoh

    masing-masing.

    4. Dari ke 7 (Tujuh) kebiasaan efektif menurut Stephen R. Covey, manakah

    yang memproyeksikan karakter keluar dan menuju kesalingtergantungan?

    DAFTAR PUSTAKA

    http://beujroeh.wordpress.com/2012/02/28/pribadi-yang-efektif/

    Sedarmayanti, 2004, Pengembangan Kepribadian Pegawai. Mandar Maju:

    Bandung.

    http://haqiqie.wordpress.com/2007/06/17/tujuh-7-kebiasaan-manusia-yang-

    sangat-efektif-7-habits-of-highly-effective-people-stephen-r-covey/