kelompok 1 surya winda ediitt1
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Kelompok 1 Surya Winda Ediitt1
1/16
1.1 Latar belakang
Dalam kehidupan sehari-hari tentu semua orang mengenal gitar. Jika senar gitar dipetik maka senar gitar
akan bergetar dan mengalunkan suara melodi yang begitu indah. Apabila senar gitar tersebut tidak terus dipetik
maka lama kelamaan senar gitar akan berhenti bergetar. Hal yang sama tidak hanya terjadi pada gitar saja tetapi
pada semua benda yang digetarkan. Begitu juga hal yang sama terjadi pada sebuah ayunan bandul. Ayunan bisa
bergetar atau berayun-ayunjika didorong. Jika ayunan tidak lagi didorong maka ayunan tersebut akan berhenti
berayun. Demikian juga dengan pegas. Pegas akan berhenti bergetar jika kita tidak terus menerus
menggetarkannya. Sangat banyak contoh lainnya yang dapat kita temukan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Dunia kita ini penuh dengan benda-benda yang bergerak. Gerak-gerak tersebut dapat kita kelompokan menjadi
dua yaitu gerak di sekitar suatu tempat dan gerak yang berpindah dari suatu tempat ke tempat lain.
!ntuk gerak yang berada di sekitar suatu tempat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada ayunan
bandul dan getaran senar. Sedangkan gerak yang berpindah dari suatu tempat ke tempat lain contohnya seperti
bola yang ditendang oleh pemain sepak bola dan gelombang laut yang bergerak menuju pantai. Sering kita
jumpai suatu gejala yang mempunyai si"at kedua-duanya kita dapat menyatakan sebagai gerak di sekitar suatu
tempat atau gerak yang berpindah dari suatu tempat ke tempat lain bergantung pada sudut pandang kita. Seperti
pada contoh gelombang laut bergerak menjalar ke arah pantai tetapi seekor itik yang sedang berenang ataupun
perahu yang berada di pantai tersebut akan bergerak naik turun tanpa gerak menjalar ke arah pantai. Gerak
bolak-balik seperti seekor itik atau perahu itu disebut dengan gerak osilasi. Gelombang merupakan gejala
gangguan dari suatu sumber yang merambat ke ruang sekitarnya dengan sumber gangguannya berupa sistem
yang berosilasi. Jadi pemahaman tentang osilasi merupakan pengetahuan dasar untuk memahami lebih lanjut
tentang gelombang. Gelombang yang terjadi dapat bersi"at satu dimensi #misalnya gelombang pada tali$ dua
dimensi #misalnya gelombang permukaan air dan selaput tipis$ atau bersi"at tiga dimensi #misalnya gelombang
elektromagnet gelombang laut gelombang selinder gelombang bola dan gelombang gempa bumi$.
Pada Bab ini akan di bahas mengenai osilasi sebagai salah satu sumber gelombang. !ntuk lebih
memudahkan dalam analisisnya sumber gangguan ini disajikan pula dalam bentuk kompleks. Pembahasan
akan dibatasi pada sistem osilator sederhana.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gerak Harmonik dan Sifat-Sifatnya
Gerak periodik merupakan suatu gerak yang terjadi secara berulang dalam selang %aktu yang sama
sehingga gerak ini disebut juga sebagai gerak harmonik& harmonis. Apabila suatu partikel melakukan gerak
periodik pada lintasan yang sama maka geraknya disebut gerak osilasi&getaran. Dalam kehidupan sehari-hari
gerak bolak balik benda yang bergetar terjadi tidak tepat sama karena adanya pengaruh gaya gesekan. Sama
halnya ketika kita memainkan gitar senar gitar tersebut akan berhenti bergetar apabila kita menghentikanpetikan. Demikian juga bandul yang berhenti berayun jika tidak digerakan secara berulang. Hal ini disebabkan
karena adanya gaya gesekan. Gaya gesekan menyebabkan benda-benda tersebut berhenti berosilasi. Si"at osilasi
yang dinyatakan dengan persamaan $cos#$# += tAtx selalu dihasilkan dari dua si"at intrinsik besaran
'
-
7/24/2019 Kelompok 1 Surya Winda Ediitt1
2/16
"isika yang cenderung saling berla%anan yakni gaya pemulih #return force$ dan inersia. Gaya pemulih selalu
ingin mengembalikan gangguanxmenjadi nol. (nersia mela%an setiap perubahan gangguan tersebut terhadap
%aktudt
dx.
Bagaimana osilasi dapat terjadi pada sistem dapat ditinjau dari sebuah pegas yang dipasang horisontal
di mana pada ujung pegas tersebut dikaitkan sebuah benda bermassa m. )assa benda diabaikan demikian juga
dengan gaya gesekan sehingga benda meluncur pada permukaan horisontal tanpa hambatan. Pada kedaan ini
benda yang dikaitkan pada ujung pegas berada dalam posisi setimbang #lihat gambar '$.
Gambar '
Apabila benda ditarik ke kanan sejauh *x#pegas diregangkan$ pegas akan memberikan gaya pemulih
pada benda tersebut yang arahnya ke kiri sehingga benda kembali ke posisi setimbangnya #gambar +$.
Gambar +
Sebaliknya jika benda ditekan ke kiri sejauh -x pegas juga memberikan gaya pemulih untuk
mengembalikan benda tersebut ke kanan sehingga benda kembali ke posisi setimbang #gambar ,$.
Gambar ,
Besar gaya pemulih ternyata berbanding lurus dengan simpangan xdari pegas yang direntangkan
atau ditekan dari posisi setimbang #posisi setimbang ketikax /$. Secara matematis ditulis0
-kx1111111111111111111111111.#'$
Persamaan ini sering dikenal sebagai hukum hooke dan dicetuskan oleh 2obert Hooke di mana k
adalah konstanta danxadalah simpangan. !ntuk meregangkan pegas sejauh x kita akan memberikan gaya luar
pada pegas yang besarnya sama dengan * kx. Pegas dapat bergerak jika terlebih dahulu diberikan gaya
luar.
+
-
7/24/2019 Kelompok 1 Surya Winda Ediitt1
3/16
Jika pegas diregangkan sampai jarak x A kemudian dilepaskan pegas menarik benda kembali ke
posisi setimbang #x /$. 3etika mele%ati posisi setimbang benda bergerak dengan laju yang tinggi karena
telah diberi percepatan oleh gaya pemulih pegas. 3etika bergerak pada posisi setimbang gaya pegas / tetapi
laju benda maksimum.
3arena laju benda maksimum maka benda terus bergerak ke kiri. Gaya pemulih pegas kembali
memperlambat gerakan benda sehingga laju benda perlahan-lahan menurun dan benda berhenti sejenak ketika
berada pada x -A. Pada titik ini laju benda / tetapi gaya pegas bernilai maksimum di mana arahnya
menuju ke kanan #menuju posisi setimbang$.
Benda tersebut bergerak kembali ke kanan menuju titik setimbang karena ditarik oleh gaya pemulih
pegas tadi. Gerakan benda ke kanan dan ke kiri berulang secara periodik dan simetris antaraxAdanx -A.
,
Gambar 4
Gambar 5
Gambar 6
Gambar 7
-
7/24/2019 Kelompok 1 Surya Winda Ediitt1
4/16
Besaran "isika pada Gerak Harmonik Sederhana pada pegas pada dasarnya sama dengan ayunan
sederhana yakni terdapat periode "rekuensi dan amplitudo. Jarak xdari posisi setimbang disebut simpangan.
Simpangan maksimum alias jarak terbesar dari titik setimbang disebut amplitudo #A$. Satu getaran Gerak
Harmonik Sederhana pada pegas adalah gerak bolak balik lengkap dari titik a%al dan kembali ke titik yang
sama. )isalnya jika benda diregangkan ke kanan maka benda bergerak mulai dari titik x / menuju titikx
A kembali lagi ke titikx / lalu bergerak menuju titikx -A dan kembali ke titikx /.
2.2 Sitem !ilai "engan Sat# "era$at %ebebaan
Suatu sistem osilasi seperti bandul benda pada pegas dan rangkaian seri 89 persamaan geraknya
setiap %aktu dapat dinyatakan secara lengkap dengan satu besaran "isika tertentu. Sistem yang demikian dapat
disebut mempunyai satu derajat kebebasan. Sebagai contoh persamaan gerak bandul dapat dinyatakan dengan
sudut yang terbentuk antara tali dengan garis :ertikal. Persamaan gerak pada pegas dinyatakan dengan
simpangannya terhadap titik setimbang. Dan persamaan gerak rangkaian listrik 89 dinyatakan dengan arus
atau muatan di dalam kapasitor. !ntuk semua sistem dengan satu derajat kebebasan kita akan lihat bah%a
persamaan perpindahan dari keadaan seimbang mempunyai bentuk sederhana yang bergantung pada %aktu
yaitu0
$cos#$# += tAtx ..............................................................................#+$
DenganA, ,dan adalah konstanta sedangkan tadalah :ariabel %aktu. Atau dalam bentuk komplek
dapat dinyatakan sebagai berikut;
Persamaan di atas hanya berlaku perpindahan yang dekat dari posisi kesetimbangannya yang dikenal
dengan osilasi harmonis sederhana.
-
7/24/2019 Kelompok 1 Surya Winda Ediitt1
5/16
3etika gaya pemulih berbanding lurus dengan perpindahan dari posisi kesetimbangan sebagaimana
diberikan oleh persamaan -kx osilasi yang terjadi disebut gerak harmonik sederhana #GHS$. Percepatan
m
F
dt
xda ==
+
+
dari suatu benda dalam GHS diberikan oleh
x
m
k
dt
xd=
+
+
11111111111111111111111.#,$
tanda minus berarti percepatan dan perpindahan selalu memiliki tanda berla%anan. Suatu benda yang
mengalami gerak harmonik sederhana disebut sebuah osilator harmonik.
Osilator Pegas Elastis
Gambar = >silator pegas
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya ketika suatu sistem osilasi terdiri dari satu pegas dengan
konstanta pegas k dan satu benda bermassa m yang terletak di atas bidang datar licin tanpa gesekan kemudian
diberi simpangan sedikit ke kanan lalu dilepaskan maka sistem berosilasi dengan keadaan umumnya seperti
pada gambar #=$. Gaya yang bekerja pada benda adalah0
kxF = dimana $# /xx mengungkapkan simpangan terhadap kedudukan setimbang. Berdasarkan
hukum ((
-
7/24/2019 Kelompok 1 Surya Winda Ediitt1
6/16
$#$#+
+
txm
ktx
dt
d = dimana ( ) += tAtx cos$# maka0
( ) += tAdt
dtx
dt
dcos$#
+
+
+
+
111111111111.1.1...1.#6$
Persamaan diatas diturunkan dua kali sehingga 0
( ) += tAdtd
txdt
d
cos$# +
+
+
+
( )
( )
+=
+=
tA
tAdt
d
cos
sin
+
1111111111. #7$
sedangkan 0
( ) += tAm
ktx
m
kcos$#
sehingga persamaan menjadi 0
( ) ( )
( ) ( )
+=+
+=+
=
tAm
ktA
tAm
ktA
txm
ktx
dt
d
coscos
coscos
$#$#
+
+
+
+
1111111111.#=$
Dari persamaan diatas terlihat bah%a 0
m
k=+ ataum
k=
Dengan0
"rekuensi sudut karakteristik bagi osilator bersangkutan +f
+=A amplitudo osilasi
fm
k
==
+
'+
"rekuensi osilasi
k
mT
f +' == periode osilasi
( ) +t "asa dari gerakan harmonik
tetapan "asa
Persamaan simpangan atau perpindahan dari suatu keadaan setimbang mempunyai bentuk sederhana
yang bergantung pada %aktu yaitu $cos#$# += tAtx . )aka kecepatan osilasi yang bersangkutan adalah
$#$sin# ++ txAtA
dt
dxv =+== 11111111111#?$
Dan percepatan diberikan dengan persamaan
$cos#$# +++
+
+=== tAtxdt
xda 111111111111.#'/$
6
-
7/24/2019 Kelompok 1 Surya Winda Ediitt1
7/16
Bandul Sederhana
9ontoh gerak osilasi #getaran$ yang sering dijumpai yaitu gerak osilasi pendulum #bandul$. Bandul
sederhana terdiri dari seutas tali ringan dan sebuah bola kecil bermassa m yang digantungkan pada ujung tali
sebagaimana tampak pada gambar di ba%ah. Dalam menganalisis gerakan bandul sederhana gaya gesekan
udara kita abaikan dan massa tali sangat kecil sehingga dapat diabaikan relati" terhadap bola.
Gambar ?. Gerak osilasi bandul matematis
Gambar di atas memperlihatkan bandul sederhana yang terdiri dari tali dengan panjang 8 dan bola
pendulum bermassa m. Gaya yang bekerja pada bola pendulum adalah gaya berat (w = mg)dan gaya tegangan
tali @. Gaya berat memiliki komponen mg cos yang searah tali dan mg sin yang tegak lurus tali. Bandul
berosilasi akibat adanya komponen gaya berat mg sin . 3arena tidak ada gaya gesekan udara maka bandul
melakukan osilasi sepanjang busur lingkaran dengan besar amplitudo p sama.
Hubungan antara panjang busur dengan sudut dinyatakan dengan persamaan0
x = L 1111111111111..111.1. #''$
Dimana sudut adalah perbandingan antara jarak linearxdengan jari-jari lingkaran #r$ jika dinyatakan dalam
satuan radian. 3arena lintasan bandul tidak berupa garis lurus melainkan berupa lingkaran maka digunakan
pendekatan ini untuk menentukan besar simpangannya. Jari-jari lingkaran pada kasus ini adalah panjang taliL.
Syarat sebuah benda melakukan Gerak Harmonik Sederhana adalah apabila gaya pemulih sebanding
dengan simpangannya. Apabila gaya pemulih sebanding dengan simpangan atau sudut maka pendulum
melakukan Gerak Harmonik Sederhana.Gaya pemulih yang bekerja pada pendulum secara matematis ditulis 0
sinmgF = 1111111111111111111. #'+$
@anda negati" menunjukkan bah%a gaya mempunyai arah yang berla%anan dengan simpangan sudut .
Berdasarkan persamaan ini tampak bah%a gaya pemulih sebanding dengan sin ,bukan dengan 3arena gaya
pemulih berbanding lurus dengan sin , maka gerakan tersebut !ukanmerupakan Gerak Harmonik
Sederhana. Alasannya jika sudut kecil maka panjang busurx(x = L )hampir sama dengan panjangL sin
(garis "utus#"utus "ada ara$ $orisonta%). Dengan demikian untuk sudut yang kecil lebih baik gunakan
pendekatan 0
sin
sehingga persamaan gaya pemulih menjadi0
7
-
7/24/2019 Kelompok 1 Surya Winda Ediitt1
8/16
mgmgF = sin
3arenaL
xLx == maka persamaan di atas menjadi0
L
xmgF = atau x
L
mgF = 111111111111 111..#',$
Persamaan ini sesuai dengan hukum Hooke kxF = dimana konstanta gaya e"ekti" adalahL
mgk= sehingga0
L
g
m
Lmg
m
k ===
)aka hubungan "rekuensi dan periode bandul yaitu0
L
gf
+
'
+==
g
L
fT +
'==
Berdasarkan persamaan di atas tampak bah%a periode dan "rekuensi getaran pendulum sederhana
bergantung pada panjang tali dan percepatan gra:itasi. 3arena percepatan gra:itasi bernilai tetap maka periode
sepenuhnya hanya bergantung pada panjang tali #8$. Dengan kata lain periode dan "rekuensi pendulum tidak
bergantung pada massa beban alias bola pendulum. Anda dapat dapat membuktikannya dengan mendorong
seorang yang gendut di atas ayunan. Bandingkan dengan seorang anak kecil yang didorong pada ayunan yang
sama.
Rangkaian LC
&am!ar ' angkaian %istrik L*
3ita perhatikan suatu sistem osilasi rangkaian listrik yang terdiri dari satu induktor dengan induktansi 8
dan satu kapasitor dengan kapasitansi 9 seperti gambar #'/$. )ula-mula rangkaian dihubungkan ke suatu
sumber dan setelah terjadi resonansi sumber dilepas.
!ntuk rangkaian listrik 89 yang diperlihatkan pada gambar #'/$ penerapan hukum tegangan 3ircho""
langsung menghasilkan persamaan
/9
C
dt
d(8 = .......................................................................................#'4$
3arenadtd+, = maka persamaan di atas menjadi
Cdt
Cd ++
+
= ........................................................................................#'5$
=
-
7/24/2019 Kelompok 1 Surya Winda Ediitt1
9/16
Dengan89
'=
Hasil serupa dapat diperoleh dengan mende"erensiasi persamaan #'4$ yaitu
((89
'
dt
(d ++
+
=
= ........................................................................#'6$
pemilihan antara kedua bentuk ini ditentukan oleh syarat a%al yang diketahui
B. !ilai 'eredam
Pembahasan pada osilasi harmonis di atas gesekan yang terjadi antara benda pada sistem pegas dengan
lantai ataupun gesekan udara terhadap bandul diabaikan sehingga besarnya gaya gesekan tersebut sebanding
dengan kecepatan gerak benda #v$.
dt
dxf
dtdx!f = ..............................................................................................#'7$
Dengan !adalah konstanta gesekan #redaman$ di mana persamaan gerakannya menjadi0
/+
+
=++dt
dx!kx
dt
xdm ..........................................................................................#'=$
Jika kita gunakan operator de"erensial dimanadt
d= persamaan di atas menjadi sebuah persamaan
karakteristik0
/+
=++ k!m ........................................................................................#'?$
Akar-akar dari persamaan karakteristiknya adalah
m
k
m
!
m
!= ++' $
+#
+
Jika "aktor =m
!
+ maka
+
/
+
+' =
Solusi dari persamaan gerak yang teredam adalah
tte*e*tx +' +'$#
+= ............................................................................#+/$
Dengan mensubstitusi nilai maka
tte*e*tx
$#
+
$#
'
+/
++/
+
$# + +=
$#$# $#
+
$#
'
+/
++/
+ttt
e*e*etx
+= ..............................................#+'$
!ntuk lebih memahami osilasi teredam yang dinyatakan pada persamaan di atas ada beberapa kasus yang dapat
kita kaji mengenai osilasi teredam yaitu0
Pada kasus-ertama, .ika+
/
+
-
7/24/2019 Kelompok 1 Surya Winda Ediitt1
10/16
$#$# titit ee*etx +=
tAetx t cos$# = ...............................................................................#+,$
>silasi dalam kondisi ini dinamakan osilasiteredam kurang #underdam"ed osci%ation$. Jika diperhatikan
pada persamaan terakhir tampaka bah%a osilasi ini memiliki persamaan yang mirip dengan persamaan osilasi
sederhana hanya saja amplitudonya berkurang secara eksponensial terhadap %aktu.
3asus kedua, .ika+
/
+
>> , maka t+
/
+
. Solusi dari persamaan geraknya+= ++
/
'$# e*e*tx
+= +$# /eAtx .....................................................................................#+4$
>silasi semacam ini disebut osilasi teredam lebih #overdam"ed osci%ation$.
3asusketiga ketika+
/
+ = ,sehingga persamaan de"erensial geraknya0 /+
+
=dt
xd.
Penyelesaian dari persamaan de"erensial semacam ini adalah /Attx +=$# dengan A dan B adalah
konstanta. Dengan demikian penyelesaian $#tx merupakan suatu "ungsi eksponensial yang turun dengan
cepat yaitu
te/Attx += $#$# .................................................................................#+5$
Osilasi Teredam Dengan Gaya Pemacu
Pada osilasi teredam dengan gaya pemacu kita bisa memperhatikan osilasi pegas teredam dengan gaya
pemacu. )isalkan gaya pemacu memiliki persamaan $#cos$# / += tFtF maka persamaan geraknya;
$#cos/+
+
+=++ tFkxdt
dx!
dt
xdm .......................................................#+6$
Persamaan ini merupakan persamaan de"erensial yang tidak homogen dimana solusinyya memiliki
bentuk $#$#$# txtxtx k" += dengan $#tx " merupakan solusi pelengkap yaitu solusi persamaan de"erensial
yang homogen; $#txk merupakan solusi khusus.
!ntuk solusi yang homogen telah dibicarakan sebelumnya yang terdiri dari tiga kasus #underdam"ed
overdam"ed dan critica%%0 dam"ed osci%ation$. Sedang solusi khususnya memiliki bentuk0
$#cos$# += tAtxk ......................................................................#+7$
Jadi permasalahannya adalah bagaimana mencari bentuk amplitudo A dan sudut "ase 1. !ntuk
memperoleh kedua bentuk tersebut maka persamaan #+7$ di substitusikan ke persamaan #+6$.
$#sin += tAdt
dx
$#cos++
+
+= tAdt
xd
Sehingga adakn didapat0
( )
( ) /$#sincos+sin$#
$#cossin+cos$#
+
/
++
/
=+
++
+
tA
tm
FA
...........................#+=$
'/
-
7/24/2019 Kelompok 1 Surya Winda Ediitt1
11/16
Dari persamaan ini kita dapat menuliskan dua bentuk persamaan yaitu
-ertama2
( ) /$#cossin+cos$# ++/ =+
+ t
m
FA
( ) /sin+cos$# ++/
=+m
FA
( ) sin+cos$# ++/ += mFA
+=
+$# +++/
mFA .........................................................................#,/$
3edua
( ) /$#sincos+sin$# +/ =+ tA
/cos+sin$# +/ =
$#
+tan
+
/
=
...................................................................................#,'$
2.( Sitem !ilai "#a "era$at %ebebaan ) !ilai Gandeng
9ontoh yang sangat baik dari sistem yang mempunyai dua derajat kebebasan adalah molekul-molekul
dari partikel elementer #khususnya partikel 3 meson yang netral$. !ntuk mempelajari hal ini kita perlu
mekanika kuantum. 9ontoh yang lebih sederhana adalah pendulum gandeng; satu pendulum tergantung di suatu
atap dan pendulum lainnya digantungkan pada massa pendulum pertama; dua pendulum yang digandeng
dengan pegas; tali dengan dua manik-manik #tasbih$ dua pegas yang digandeng serta dua rangkaian 89 yang
tergandeng.
!ntuk merumuskan persamaan gerak sistem ini perlu dua besaran x kita sebut sajax'danx+. Sebagai
contoh pada bandul gandengx'danx+menyatakan posisi masing-masing bandul terhadap garis :ertikal; pada
rangkaian 89 gandeng x' danx+ menyatakan muatan di dalam masing-masing kapasitor atau arus listrik di
dalam rangkaian.
Gerakan umum dari sistem dengan dua derajat kebebasan sangatlah kompleks. )eskipun demikian kita
akan melihat bah%a untuk sistem dua derajat kebebasan dengan persamaannya yang bersi"at linier gerakan
umum tersebut merupakan superposisi dua gerakan harmonis sederhana yang tidak saling bergantungan. Dua
gerakan harmonis sederhana ini kita sebut dengan mode normal atau mode sederhana. Dengan memilih kondisi
a%al yang sesuai #syarat batasx'x+x'&dt danx+&dt$ kita dapat menyatakan sistem berosilasi hanya dalam salah
satu mode saja.
Osilasi Gandeng Pegas
3ita perlihatkan sistem pegas gandeng terdiri dari tiga pegas yang konstanta pegasnya sama yaitu k dan
dua benda yang massanya sama juga yaitu m terletak pada permukaan datar tanpa gesekan seperti pada gambar
''
-
7/24/2019 Kelompok 1 Surya Winda Ediitt1
12/16
#''$. 3emudian salah satu benda kita beri simpangan lalu kita lepaskan lagi sehingga sistem ini berosilasi
keadaannya menjadi seperti pada gambar #'+$
Dari gambar ini dapat kita tuliskan persamaan gerak untuk masing-masing benda sebagai berikut 0
$# '+'+'
+
xxkkxdt
xdm +=
.....................................................................
#,+$
Dan 0
+'++
+
+
$# kxxxkdt
xdm = ....................................................................#,,$
Jumlah kedua persamaan diatas akan menghasilkan 0
$#$#
+'+
+'
+
xxkdt
xxdm +=
+
....................................................................
#,4$
Solusi persamaan ini merupakan osilasi pusat massa sebagai berikut 0
$cos# '''+'+ +=+ tAxxx .................................................................#,5$
Dengan
m
k=' yang dikenal dengan mode l atau mode rendah. Gerak osilasinya ditunjukkan seperti
gambar #',$. @ampak bah%a gerak osilasi pusat massa ini mempunyai "rekuensi yang sama dengan "rekuensi
osilasi pegas tunggal pegas penggandeng hanya ber"ungsi sebagai penyelaras gerak osilasi. Perpindahan
masing-masing benda mempunyai besar dan arah yang sama.
'+
Gambar '' keadaan setimbang
Gambar '+ 3eadaan umum
Gambar '4 gerak osilasi pusat massa
-
7/24/2019 Kelompok 1 Surya Winda Ediitt1
13/16
Selisih kedua persamaan #,+$ dan #,,$ menghasilkan persamaan0
$#,$#
+'+
+'
+
xxkdt
xxdm =
................................................................#,6$
Solusi persamaan ini merupakan osilasi relati:e sebagai berikut 0
$cos# ++++'+ += tAxxx ................................................................#,7$
Denganm
k,+ = yang dikenal dengan mode + atau mode tinggi.
Gerak osilasinya ditunjukkan seperti pada gambar #'5$. pada osilasi relati:e ini "rekuensinya lebih
besar dari osilasi pusat massa perpindahan masing-masing benda mempunyai besar yang sama tapi arahnya
berla%anan.
Gerak osilasi seluruh sistem merupakan superposisi linier dari kedua osilasi harmonik pada persamaan #,4$ dan
#,6$ yaitu 0
$cos#$cos#$# +++''' +++= tAtAtx .............................................#,=$
Sitematika ol#i Sitem "#a "era$at %ebebaan
Bagaimana bila pada osilasi gandeng pegas massanya atau konstanta pegasnya tidak samaE Bagaimana
bila pada osilasi gandeng rangkaian 89 inductor atau kapasitornya tidak samaE dapatkah diselesaikan dengan
cara seperti yang sudah dibicarakan di depanE tentu tidak bisa dalam pasal ini kita akan membicarakan bentuk
umum cara menyelesaikan osilasi gandeng.
@anpa mamandang bentuk "isis dari sistem osilasi misalkan kita mempunyai dua persamaan di""erensial
orde pertama $omogen0sebagai berikut 0
+'+'''+
'
+
xaxadt
xd= ............................................................................#,?$
',
Gambar '5 gerak osilasi relati"
-
7/24/2019 Kelompok 1 Surya Winda Ediitt1
14/16
+++'+'+
+
+
xaxadt
xd= ............................................................................#4/$
3ita asumsikan bah%a osilasi mempunyai satu mode normal artinya kedua derajat kebebasan x'danx+
berosilasi dengan "rekuensi dan tetapan "ase yang sama. )isalkan solusi kedua persamaan di atas adalah
$cos#$# += tAtx nn dengan n0'+..
Substitusi solusi ini ke dalam persamaan #,?;4/$ di atas menghasilkan 0/$# +'+'''
+=++ xaxa ........................................................................#4'$
/$# ++++
'+' =++ xaxa ........................................................................#4+$
Bentuk persamaan ini akan lebih baik bila diungkapkan dalam bentuk matriks sebagai berikut 0
/
+
'
++
+
+'
'+''
+
=
+
+x
x
aa
aa
...........................................................................................#4,$
3arena ruas kanan sama dengan nol maka determinan dari matriks di ruas kiri sama dengan nol.
/.$$.## +''++++
''
+ =++ aaaa
/..$.# +''+++''+
++''
4 =++ aaaaaa
Jadi kita memperoleh persamaan kuadrat dari F+ dan akar-akarnya dapat dicari dengan menggunakan
rumus abc0
$#++ +''+++''
+
++''G
++''++' aaaaaaaa
+
++
=
3ita juga dapat mengungkapkan perbandingan amplitude dari masing-masing mode sebagai berikut 0
!ntuk mode ' 0+'
++
+
'
+
'
a
a
A
A =
!ntuk mode + 0+'
++
+
+
+
'
a
a
A
A =
Superposisi umum dari kedua mode tersebut adalah 0
$cos#$#$cos#$#$# ++mod'''mod'' +++= tAtAtx ee
$cos#$#$cos#$#$# ++mod+''mod++ +++= tAtAtx ee
'4
-
7/24/2019 Kelompok 1 Surya Winda Ediitt1
15/16
2.* Analii !ilai &armoni
Analisis Fourier
ungsi gangguan x#t$ yang periodik dapat diuraikan sebagai superposisi linier dari "ungsi harmonik
sederhana melalui uraian deret ourier sebagai berikut 0
{ }=
++='
/ $sin#$cos#+
'$#
n
nn tn!tnaatx ...........................................#44$
Dengan andan bndisebut koe"isien-koe"isien ourier.
=+
+
$cos#$#+
T
T
n dttntxT
a
.....................................................................#45$
=+
+
$sin#$#+
T
T
n dttntxT
!
.....................................................................#46$
Dengan n /'+,11.danT
+=
!raian ourier pada persamaan #44$ memperlihatkan sederetan osilasi harmonik sederhana dengan
amplitude dan "rekuensi yang tertentu.
!ntuk "ungsi gangguan #t$ yang tidak periodik dapat diuraikan sebagai superposisi linier dari "ungsi
harmonik sederhana melalui trans"ormasi ourier #Fourier Transform$ sebagai berikut0
=
degtx ti$#+
'$#
.................................................................#47$
Dengan
= dtetfg ti
$#+
'$#
Persamaan #47$ menunjukkan bah%a gangguan yang tidak periodik dapat dinyatakan sebagai superposisi
linier dari "ungsi harmonik dalam spektrum F yang kontinu.
Aroksimasi Osilasi !ecil
Selain itu menarik untuk diperhatikan analisis energy potensialnya dari sistem osilasi karena energy
potensial sistem osilasi ini mempunyai bentuk yang khas. !ngkapan gaya pulih dari osilasi harmonis pada
pegas #x$ -kx dapat pula mengungkapkan "ungsi energy potensialnya yaitu0
==x
kxdxxFx4/
+
+
'$.#$#
..................................................................#4=$
Jadi "ungi energy potensial I#x$ yang sebanding denganx+ mengungkapkan gerak osilasi harmonis dari
sistem tersebut.
'5
-
7/24/2019 Kelompok 1 Surya Winda Ediitt1
16/16
Sebaliknya dapat ditunjukkan bah%a setiap sistem dengan "ungsi energy potensial yang berharga
minimum pada suatu titik tertentu #misalnya dix x/$ maka sistem tersebut akan berosilasi di sekitar titikx/
tersebut.
Syarat minimum0
//
==xxdx
d4 dan ./$#
/
+
+
>=xx
dx
x4d
......................................................#4?$
ungsi potensial I#x$ ekspansikan ke dalam deret @aylor untukx x/ maka 0
.....J+
$#$#$#$#
//
+
+/
// +
++=== xxxx dx
4dxx
dx
d4xxx4x4
)engingat persamaan #4?$ maka persamaan terakhir ini dapat dituliskan dalam bentuk 0
/
+
++
//
J+
$#$#$#
xxdx
4dxxx4x4
=
=.......................................................#5/$
!ngkapan ini memperlihatkan ciri serupa dengan persamaan #4=$. Sudah barang tentu uraian ini hanya
berlaku untuk osilasi dengan amplitude kecil di sekitar titik setimbang /.